pbl blok 8 cardivaskuler
description
Transcript of pbl blok 8 cardivaskuler
-
Struktur dan Fungsi Jantung Manusia
Jimmy christeven
102012045
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jl. Arjuna Utara No. 6, Kebon Jeruk Jakarta Barat 11510
Telp. (021) 56942061. Fax (021) 5631731
Pendahuluan
Jantung merupakan pusat kehidupan yang berfungsi untuk memompakan darah keseluruh
tubuh. Dimana darah yang dipompakan berisikan oksigen, nutrisi, hormon, serta enzim-enzim
yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, selain itu juga berisikan karbon dioksida serta zat-zat sisa
metabolisme jaringan yang harus dibawa dari jaringan tersebut. Fungsi jantung adalah sebagai
pompa yang melakukan tekanan terhadap darah untuk menimbulkan gradien tekanan yang
diperlukan agar darah dapat mengalir ke jaringan darah, seperti cairan lain, mengalir dari daerah
yang bertekanan tinggi ke daerah yang bertekanan rendah sesuai penurunan gradient tekanan.
System kardiovaskuler dapat berjalan dengan baik karena ditunjang oleh organ yang
menyusunnya (jantung dan pembuluh darah). Jantung merupakan organ otot berongga yang
tereletak di bagian tengah dada. Bagian kanan dan kiri jantung masing-masing memiliki ruang
sebelah atas (atrium) yang mengumpulkan darah dan ruang sebelah bawah (ventrikel) yang
mengeluarkan darah dari jantung. Ventrikel memiliki satu katup pada jalan masuk dan satu katup
pada jalan keluar. Jantung berfungsi memompa darah untuk menyediakan oksigen, nutrient dan
hormone ke seluruh tubuh serta mengangkut sisa metabolisme dari seluruh tubuh seperti karbon
dioksida, asam urat, dan ureum. Untuk menjelaskan fungsinya sebagai pompa, jantung dapat
berkontraksi dan berelaksasi. Proses kontraksi dan relaksasi jantung dikenal sebagai denyut
jantung. Pada saat berdenyut, setiap ruang jantung mengendur dan terisi oleh darah (diastole),
selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah keluar dari jantung (systole). Pembuluh
darah berperan dalam menentukan tekanan yang dihasilkan oleh proses pemompaan jantung
sehingga proses pendistribusian darah, zat gizi, dan pembuangan sisa metabolic dapat berjalan
-
dengan baik. Pembuluh darah ada 2 macam yaitu, arteri dan vena. Perbedaan mendasar antara
arteri dan vena terdapat pada susunan histoanatomi yang menunjang fungsinya masing-masing.
Arteri secara histoanatomi memiliki otot polos yang dapat berespon terhadap perubahan tekanan
(volume darah yang dipompa jantung). Vena akan bekerja dengan baik dengan dibantu oleh kerja
katup. Katup yang dimiliki vena akan membantu melawan gaya gravitasi dan mengalirkan darah
kembali ke jantung secara optimal.1
Pembahasan
Fungsi jantung
Jantung merupakan alat yang memiliki peranan penting dalam tubuh manusia. Fungsi
jantung itu sendiri adalah memompa aliran darah ke seluruh tubuh, dan tidak pernah berhenti
untuk bekerja. Walaupun jantung hanya berupa satu alat namun dia memiliki dua pompa yang
terletak pada bagian kanan dan kiri. Jantung bagian kanan menerima darah dari seluruh tubuh
dan memompakannya ke paru-paru. Pada tahapan ini darah meninggalkan muatan
karbondioksida dan menerima persediaan oksigen yang segar, dan diteruskan ke jantung bagian
kiri dan dipompakan ke seluruh bagian tubuh. Jantung memiliki bagian-bagian dengan fungsinya
masing-masing. Untuk lebih jelasnya maka struktur jantung akan dibahas secara mikroskopis
maupun makroskopis.
Struktur Organ Jantung
Makroskopik
Jantung merupakan organ muscularis yang mempunyai rongga di dalamnya dan
berbentuk kerucut (conus) dengan ukuran sebesar kepalan tangan pemiliknya. Jantung bersandar
pada diaphragma di antara bagian inferior kedua paru dan dibungkus oleh membran khusus yang
disebut pericardium. Jantung terletak di dalam mediastinum media pars inferior, di sebelah
ventral ditutupi oleh sternum dan cartilage costalis III-VI. Apex kerucut terletak di inferior,
anterior dan ke sinistra. Hampir 2/3 bagian jantung terletak disebelah sinistra bidang media.
Jantung pada orang dewasa mempunyai ukuran: panjang 12cm, lebar 8-9cm dengan diameter
anteroposterior 6cm, berat jantung laki-laki 280-350gram, berat jantung perempuan 230-
280gram.
-
Pericardium
Pericardium merupakan kantung serofibrosa, berbentuk conus, berisi jantung dan pangkal
pembuluh darah besar. Terletak pada mediastinum, di posterior corpus sterni dan cartilage
costalis II-IV, di anterior vertebra thoracalis V-VIII. Pericardium terdiri dari pericardium fibrosa
dan pericardium serosa:Pericardium fibrosa, merupakan kantong berbentuk conus, ke superior menyempit dan
melanjut sebagai lapisan luar pembuluh darah besar dan fascia pretrachealis, kearah inferior
melekat pada centrum tendineum dan pars muscularis diaphragma sinistra. Pembuluh darah yang
terbungkus oleh percardiu fibrosa adalah aorta, v. cava superior, a. pulmonalis dextra dan
sinistra, serta keempat vv. pulmonales.
Pericardium serosa, merupakan kantung tertutup yang berhubungan dengan pericardium
fibrosa dan didesak (invaginasi) jantung sehingga terbentuk pars parietalis dan pars visceralis.
Pars visceralis = epicardium, membungkus jantung dan pembuluh darah besar, dan pada
pembuluh darah ini pars visceralis mengadakan reflexi (pelipatan balik) menjadi pars parietalis
yang bersuperioran dengan pericardium fibrosa.2
Dinding jantung
Dinding jantung terdiri dari 3 lapis, yaitu:
1) Epicardium, merupakan lapis terluar dinding jantungLapisan dalam epicardium disebut membrana serosa (pericardium visceral), merupakan
selapis sel squamosa yang bersandar pada lamina propria jaringan ikat halus. Di antara
membrana serosa dengan myocardium terdapat jaringan ikat fibrosaelastis. Jaringan ikat
ini bercampur dengan jaringan ikat lemak yang mengisi cela dengan sulcus sehingga
permukaan jantung tampak halus.2) Myocardium, merupakan lapis tengah dinding jantung
Myocardium tersusun dari beberapa lapis otot jantung.3) Endocardium, merupakan lapis terdalam dinding jantung
Endocardium merupakan lapisan sel squamosa endothelial dan melanjut pada endothel
pembuluh darah yang melapisi permukaan dalam rongga jantung.
-
Bagian-bagian jantung
Jantung mempunyai 4 ruang:
1. Atrium dextrum2. Atrium sinistrum3. Ventriculus dexter4. Ventriculus sinister
Atrium dexter
Atrium dextrum agak besar dan dindinganya mempunyai tebal kurang lebih 2 mm.
volumenya kurang lebih 57 cc. terdiri dari 2 bagian: atrium propria (ruang atrium dextrum yang
sebenarnya), auricular dextra.
Atrium propria (sinus venarum cavarum), merupakan ruang di antara dua vena cava dan
ostium atrioventricularis, di mana dindingnya menjadi satu dengan dinding v. cava dan
permukaan inferiornya halus.
Auricular dextra, berbentuk seperti daun telinga anjing, merupakan kantung di antara v.
cava superior dan ventriculus dexter. Batas antara auricular dengan atrium dari luar ditandai oleh
sulcus terminalis yang berhubungan dengan bangunan rigi di sebelah dalamnya yang disebut
crista terminalis. Permukaan dalam auricular terdiri superior susunan otot seperti mata sisir
disebut mm. pectinati.3
Di bagian dalam atrium dextrum dapat dijumpai beberapa lubang:
1. Ostium v. cava superiorV. cava superior bermuara pada bagian superior posterior dari sinus venarum, lubangnya
menghadap ke inferior dan anterior sehingga darah tidak akan langsung menuju ke
ostium atrioventricularis dextra. Ostium ini tidak mempunyai valvula.2. Ostium v. cava inferior
V. cava inferior bermuara pada bagian inferior sinus venarum dekat septum interatriorum.
Ostium ini lebih besar dari yang superior, dan menghadap ke superior posterior, yang
berfungsi mengarahkan darah ke fossa ovalis (pada sirkulasi darah janin). Ostium ini
mempunyai valvula yang disebut valvula v. cava inferior = valvula eustachii.3. Sinus coronarius
-
Sinus coronarius bermuara pada atrium dextrum di antara v. cava inferior dan foramen
atrioventricularis dextra. Sinus ini berfungsi mengembalikan darah dari substantia otot
jantung. Mempunyai katup yang disebut valvula sinus coronarius = valvula thebessi.4. Foramina venarum minimarum
Foramina ini merupakan muara dari vv. cordis minimae = vv. thebesii yang langsung
bermuara ke dalam atrium dextrum.
Septum interatorium, septum ini membentuk dinding dorsal dari atrium dextrum. Pada
septum ini dapat dijumpai bangunan rudimeter dari foramen ovale yang disebut fossa ovalis.
Fossa ovalis ini merupakan cekungan berbentuk lonjong (oval) pada dinding septum, terletak
pada daerah berbentuk segitiga yang dibentuk oleh muara kedua v. cava dan muara sinus
coronarius.
Tuberculum intervenosa, tuberculum ini merupakan peninggian daerah dari septum yang
terletak di antara fossa ovalis dan muara v. cava superior. Fungsi tuberculum ini untuk
mengarahkan darah dari v. cava superior menuju ke ostium atrioventricularis dextra.
Ventriculus dexter
Ventriculus dexter ini menempati sebagian besar dari facies ventralis (sternocostalis).
Batas-batas ventriculus dexter :
1. Dextra: sulcus coronarius 2. Sinistra: sulcus longitudinalis anterior3. Superior: conus arteriosus dengan truncus pulmonalis4. Inferior: membentuk margo acutus
Tebal dinding ventriculus dexter adalah 1/3 tebal dinding ventriculus sinister. Dinding ini tebal di
bagian basis dan semakin tipis kea rah apex. Volume ventriculus dexter = sinistra = 85 ml. di
bagian dalam ventriculus dexter dapat dijumpai beberapa lubang, yaitu: ostium atrioventricularis
dextra, ostium truncus pulmonalis.3
Ostium atrioventrcularis dextra, merupakan aperture berbentuk oval dengan diameter 4
cm, dan dikelilingi oleh cincin fibrosa yang kuat dan padanya melekat valvula tricuspidalis.
Valvula tricuspidalis = valvula atrioventricularis dextra mengelilingi ostium dengan lembaran
-
tipis seperti daun yang mengarah ke ventrikel. Valvula tricuspidalis terdiri dari 3 daun yang
disebut cuspis:
1. Cuspis anterior = cuspis ventralis = cuspis infundibulum, melekat pada dinding anterior
conus arteriosus (infundibulum)2. Cuspis posterior = cuspis dorsalis = cuspis marginalis3. Cuspis medialis = cuspis septalis, melekat pada dinding septum ventrikel.
Trabecula carnae, merupakan kumulan otot yang ireguler yang membentuk permukaan
dalam ventrikel, kecuali pada daerah conus arteriosus. Trabecula ini ada 3 macam:
1. Rigi sepanjang dinding ventrikel2. Menyilangi rongga ventricle dalam jarak pendek serta dilapisi endocardium3. Sebagai m. papillaris
Permukaan dalam conus arteriosus licin dan disuperiori oleh rigi yang disebut crista
supraventricularis.
Trabecula septomarginalis, merupakan trabecula carnae yang terletak pada apex
ventriculus dexter serabutnya menyilang ruang ventricle dari basis m. papillaris anterior menuju
ke septum yang berlawanan. Moderator band ini berisi cabang-cabang dari serabut conductorium
atrioventricularis. Moderator band ini berfungsi untuk mencegah over distensi ventricel.
M. papillaris, merupakan otot berbentuk bulat (conus) yang puncaknya melekat pada
chorda tendinae. Besar dan jumlah m. papillaris sangat bervariasi, tetapi pada dasarnya dapat
dibedakan menjadi:
1. M. papillaris anteriorMusculus ini besar dan menonjol, sebagian berasal dari dinding ventricel dan sebagian
dari dinding septum. Chorda tendinaenya akan melekat pada cuspis anterior dan
posterior. Sebagian serabut m. papillaris anterior ini ada yang ikut membentuk moderator
band.2. M. papillaris posterior
M. papillaris ini berasal dari dinding posterior ventricel. Chorda tendinaenya melekat
pada cuspis septalis dan cuspis posterior.
Ostium truncus pulmonalis, merupakan lubang yang bulat terdapat pada puncak conus
arteriosus. Ostium ini terletak di sebelah superior dan sinistra dari ostium atrioventricularis
-
dextra dan menutupi septum interventricularis. Pada ostium ini terdapat valvula pulmonalis yang
terdiri dari 3 cuspis semilunaris yang dibentuk oleh duplicatuut endocardium dan diperkuat oleh
jaringan ikat fibrosa.
Atrium sinistrum
Atrium sinistrum ukurannya sedikit lebih kecil disbanding yang dextra, mempunyai
dinding yang lebih tebal kurang lebih 3 mm. Atrium sinistrum membentuk basis dan facies dorso
superior jantuung. Di sebelah dorsal superior antara atrium dextrum dan sinistra tidak jelas.
Sedang di sebelah ventral superior dilewati oleh aorta dan truncus pulmonalis. Atrium sinistrum
terdiri dari 2 bagian: atrium proprium, auricula.3
Atrium proprium (cavum principalis), pada atrium ini terdapat muara 4 vv. pulmonale,
pada masing-masing sisi bermuara 2 vena. Muara vv. pulmonale ini tidak mempunyai katup.
Umumnya vv. pulmonales bermuara pada 1 lubang. Ostium atrioventricularis sinistra ukurannya
lebih kecil disebanding yang dextra dan dilekati oleh valvula mitralis.
Auricular sinistra, auricular berbentuk panjang, sempit dan lebih melengkung disbanding
yang dextra. Lengkungan yang sebelah ventral mengelilingi basis truncus pulmonalis dan hanya
bagian ini yang dapat terlihat pada fascies strenocostalis jantung.
Ventriculus sinister
Ventriculus sinister ikut membentuk sebagian kecil fascie sternocostalis dan separuh
fascies diaphragmatica. Puncaknya membentuk apex cordis. Ventriculus sinister lebih panjang,
lebih conus, dan dindingnya tiga kali lebih tebal daripada yang dextra. Pada potongan melintang
mempunyai rongga berbentuk circulair. Pada permukaan dalam ventriculus sinister dijumpai 2
lubang yaitu: ostium atrioventricularis sinistra, ostium aorticum.3
Ostium atrioventricularis sinsitra, ukurannya lebih kecil disbanding yang dextra dan
dikelilingi oleh cincin fibrosa. Pada ostium ini melekat valvula bicuspidalis = valvula mitralis
yang terdiri dari dua cuspis dengan ukuran yang tidak dama besar.
-
Ostium aorticum, merupakan lubang bulat di sebelah ventral dan dextra dari ostium
atrioventricularis sinistra, mempunyai valvula semilunaris. Bagian dari ventricel yang letaknya di
inferior ostium aorticum disebut vestibulum aorticum.
Persarafan jantung
Jantung dipersarafi oleh serabut simpatis dan parasimpatis susunan saraf otonom melalui
plexus cardiacus yang terletak dibawah arcus aortae, saraf simpatis berasal dari bagian cervicale
dan thoracale bagian atas truncus symphaticus dan persarafan parasimpatis berasal dari nervus
vagus. Serabut serabut postganglionik simpatis berakhir pada nodus sinuatrialis, nodus
atrioventricularis, serabut serabut otot jantung dan arteriae coronariae, perangsangan serabut
serabut saraf ini menghasilkan akselerasi jantung, meningkatnya daya kontraksi otot jantung dan
dilatasi arteriae coronariae. Serabut serabut postganglionik parasimpatis berakhir pada nodus
sinuatrialis, nodus atrioventricularis dan arteriae coronariae. Perangsangan saraf parasimpatis
mengakibatkan berkurangnya denyut dan daya kontraksi jantung dan konstriksi arteriae
coronariae. Serabut serabut aferen yang berjalan bersama saraf simpatis membawa impuls saraf
yang biasanya tidak dapat disadari,akan tetapi bila suplai darah ke myocardium terganggu,
impuls rasa nyeri dirasakan melalui lintasan tersebut. Serabut - serabut aferen yang berjalan
bersama nervus vagus mengambil bagian dalam refleks cardiovaskular.
Mikroskopik
Secara histologi dinding jantung terdiri dari 3 lapisan yaitu endokardium, miokardium
dan epikardium.4
Endokardium, merupakan bagian dalam dari atrium dan ventrikel. Endokarium homolog
dengan tunika intima pada pembuluh darah. Endokardium terdiri dari endotelium dan lapisan
subendokardial. Endotelium pada endokardium merupakan epitel selapis pipih dimana terdapat
tight/occluding junction dan gap junction. Lapisan subendokardial terdiri dari jaringan ikat
longgar. Di lapisan subendokardial terdapat vena, saraf, dan sel purkinje.
Miokardium, terdiri dari otot polos. Miokardium pada ventrikel kiri lebih tebal
dibandingkan pada ventrikel kanan. Sel otot yang khusus pada atrium dapat menghasilkan
atriopeptin, ANF ( Atrial Natriuretic Factor), kardiodilatin dan kardionatrin yang berfungsi untuk
-
mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit. Miokardium terdiri dari 2 jenis serat otot
yaitu serat konduksi dan serat kontraksi. Serat konduksi pada jantung merupakan modifikasi dari
serat otot jantung dan menghasilkan impuls. Serat konduksi terdiri dari 2 nodus di dinding atrium
yaitu nodus SA dan AV, bundle of His dan serat purkinje. Serat purkinje merupakan percabangan
dari nodus AV dan terletak di subendokardial. Sel purkinje mengandung sitoplasma yang besar,
sedikit miofibril, kaya akan mitokondria dan glikogen serta mempunyai 1 atau 2 nukleus yang
terletak di sentral. Serat kontraksi merupakan serat silindris yang panjang dan bercabang. Setiap
serat terdiri hanya 1 atau 2 nukleus di sentral. Serat kontraksi mirip dengan otot lurik karena
memiliki striae, sarkoplasmanya mengandung banyak mengandung mitokondria yang besar.
Ikatan antara dua serat otot adalah melalui fascia adherens, macula adherens (desmosom), dan
gap junctions.
Epikardium, terdiri dari 3 lapisan yaitu perikardium viseral, lapisan subepikardial dan
perikardium parietal. Perikardium viseral terdiri dari mesothelium (epitel selapis pipih). Lapisan
subepikardial terdiri dari jaringan ikat longgar dengan pembuluh darah koroner, saraf serta
ganglia. Perikardium parietal terdiri dari mesotelium dan jaringan ikat.
Serabut otot jantung bercabang-cabang dan percabangan ini membentuk anyaman yang
kompleks. Dengan mikroskop sinar akan tampak garis-garis melintang yang lebih tebal yang
disebut Intercaleted-disk. Bila dilihat dengan elektron mikroskop, ternyata intercalated disk ini
merupakan dua struktur yang saling menempel dan merupakan batas antara serabut otot jantung
satu dengan yang lain.
Dinding jantung mengandung banyak pembuluh darah dan diantara serabut otot jantung
kaya dengan plexus pembuluh darah kapiler. Suplai darah untuk otot jantung berasal dari a.
coronaria dengan volume kurang lebih dua kali lipat dari suplai darah pada otot lurik. Pembuluh
darah ini akan mensuplai makanan dan oksigen untuk otot tersebut sehingga jantung bisa
mempertahankan denyut jantung dengan teratur.Dalam hal ini ditunjang dengan banyaknya
jumlah mitokondria dan perkembangan reticulum sarkoplasma yang baik.4
Pembuluh Darah
-
Arteri elastis : dimulai dari lumen ke arah luar, dindingnya dibangun oleh lapisan-
lapisan : a) tunika intima, yang terdiri atas endothelium berupa epitel selapis pipih yang
membatasi lumen, subendotelium berupa jaringan ikat kendur, lamina elastika interna berupa
membran-membran elastin, b) tunika media, terdiri atas sel-sel otot polos, membran-membran
elastin, serabut elastin dan serabut kolagen, c) tunika adventisia, terdiri atas lamina elastika
eksterna dan jaringan ikat.
Arteri muscular : dinding arteri penyebar dari arah lumen ke luar dibangun oleh lapisan :
a) tunika intima, yang terdiri atas endothelium, subendotelium, lamina elastika interna, b) tunika
media, terdiri atas sel-sel otot polos, serabut elastin, serabut retikulin dan serabut kolagen, c)
tunika adventisia, terdiri atas lamina elastika eksterna dan jaringan ikat.
Arteriol : dinding arteriol dari arah lumen ke luar dibangun oleh lapisan-lapisan sebagai
berikut : a) tunika intima, yang terdiri atas endothelium dan lamina elastika interna, b) tunika
media, terdiri atas sel-sel otot polos, c) tunika adventisia, terdiri jaringan ikat.
Kapiler darah : lumen kapiler darah pada sayatan melintangnya tampak dibatasi oleh
lapisan endothelium yang terdiri atas satu atau dua sel endotel. Di sebelah luarnya diliputi oleh
serabut-serabut retikulin.
Vena ukuran besar : dindingnya dari arah lumen ke luar terdiri atas a) tunika intima,
terdiri atas endothelium dan lamina elastika interna yang tipis, b) Tunika adventisia, merupakan
lapisan yang tebal yang terdiri atas lapisan jaringan ikat dan lamina elastika eksterna.
Vena ukuran sedang : dindingnya dari arah lumen ke luar terdiri atas a) tunika intima,
terdiri atas endothelium dan lamina elastika interna yang tipis, b) Tunika media, lapisan tipis dari
sel-sel otot polos, c) tunika adventisia, merupakan lapisan yang tebal yang terdiri atas lapisan
jaringan ikat.
Venul : dindingnya dari arah lumen ke luar terdiri atas a) endothelium, lapisan otot polos
yang tipis dan jaringan ikat.4
Sistem pompa jantung
Sistem sirkulasi memiliki 3 komponen:
-
1. Jantung yang berfungsi sebagai pompa yang melakukan tekanan terhadap darah agar
timbul gradien dan darah dapat mengalir ke seluruh tubuh.2. Pembuluh darah yang berfungsi sebagai saluran untuk mendistribusikan darah dari
jantung ke semua bagian tubuh dan mengembalikannya kembali ke jantung.3. Darah yang berfungsi sebagai medium transportasi dimana darah akan membawa oksigen
dan nutrisi.5
Darah berjalan melalui sistim sirkulasi ke dan dari jantung melalui 2 lengkung vaskuler
(pembuluh darah) yang terpisah. Sirkulasi paru terdiri atas lengkung tertutup pembuluh darah
yang mengangkut darah antara jantung dan paru. Sirkulasi sistemik terdiri atas pembuluh darah
yang mengangkut darah antara jantung dan sistim organ. Walaupun secara anatomis jantung
adalah satu organ, sisi kanan dan kiri jantung berfungsi sebagai dua pompa yang terpisah.
Jantung terbagi atas separuh kanan dan kiri serta memiliki empat ruang, bilik bagian atas dan
bawah di kedua belahannya. Bilik bagian atas disebut dengan atrium yang menerima darah yang
kembali ke jantung dan memindahkannya ke bilik bawah, yaitu ventrikel yang berfungsi
memompa darah dari jantung. Pembuluh yang mengembalikan darah dari jaringan ke atrium
disebut dengan vena, dan pembuluh yang mengangkut darah menjauhi ventrikel dan menuju ke
jaringan disebut dengan arteri. Kedua belahan jantung dipisahkan oleh septum atau sekat, yaitu
suatu partisi otot kontinu yang mencegah percampuran darah dari kedua sisi jantung. Pemisahan
ini sangat penting karena separuh jantung janan menerima dan memompa darah beroksigen
rendah sedangkan sisi jantung sebelah kiri memompa darah beroksigen tinggi.5
Perjalanan Darah dalam Sistim Sirkulasi
Jantung berfungsi sebagai pompa ganda. Darah yang kembali dari sirkulasi sistemik (dari
seluruh tubuh) masuk ke atrium kanan melalui vena besar yang dikenal sebagai vena kava. Darah
yang masuk ke atrium kanan berasal dari jaringan tubuh, telah diambil O2-nya dan ditambahi
dengan CO2. Darah yang miskin akan oksigen tersebut mengalir dari atrium kanan melalui katup
ke ventrikel kanan, yang memompanya keluar melalui arteri pulmonalis ke paru. Dengan
demikian, sisi kanan jantung memompa darah yang miskin oksigen ke sirkulasi paru. Di dalam
paru, darah akan kehilangan CO2-nya dan menyerap O2 segar sebelum dikembalikan ke atrium
kiri melalui vena pulmonalis.
-
Darah kaya oksigen yang kembali ke atrium kiri ini kemudian mengalir ke dalam ventrikel kiri,
bilik pompa yang memompa atau mendorong darah ke semus sistim tubuh kecuali paru. Jadi, sisi
kiri jantung memompa darah yang kaya akan O2 ke dalam sirkulasi sistemik. Arteri besar yang
membawa darah menjauhi ventrikel kiri adalah aorta. Aorta bercabang menjadi arteri besar dan
mendarahi berbagai jaringan tubuh.
Sirkulasi sistemik memompa darah ke berbagai organ, yaitu ginjal, otot, otak, dan semuanya.
Jadi darah yang keluar dari ventrikel kiri tersebar sehingga masing-masing bagian tubuh
menerima darah segar. Darah arteri yang sama tidak mengalir dari jaringan ke jaringan. Jaringan
akan mengambil O2 dari darah dan menggunakannya untuk menghasilkan energi. Dalam
prosesnya, sel-sel jaringan akan membentuk CO2 sebagai produk buangan atau produk sisa yang
ditambahkan ke dalam darah. Darah yang sekarang kekurangan O2 dan mengandung CO2
berlebih akan kembali ke sisi kanan jantung. Selesailah satu siklus dan terus menerus berulang
siklus yang sama setiap saat.
Kedua sisi jantung akan memompa darah dalam jumlah yang sama. Volume darah yang
beroksigen rendah yang dipompa ke paru oleh sisi jantung kanan memiliki volume yang sama
dengan darah beroksigen tinggi yang dipompa ke jaringan oleh sisi kiri jantung.
Sirkulasi paru adalah sistim yang memiliki tekanan dan resistensi rendah, sedangkan sirkulasi
sistemik adalah sistim yang memiliki tekanan dan resistensi yang tinggi. Oleh karena itu,
walaupun sisi kiri dan kanan jantung memompa darah dalam jumlah yang sama, sisi kiri
melakukan kerja yang lebih besar karena ia memompa volume darah yang sama ke dalam sistim
dengan resistensi tinggi. Dengan demikian otot jantung di sisi kiri jauh lebih tebal daripada otot
di sisi kanan sehingga sisi kiri adalah pompa yang lebih kuat.
Darah mengalir melalui jantung dalam satu arah tetap yaitu dari vena ke atrium ke ventrikel ke
arteri. Adanya empat katup jantung satu arah memastikan darah mengalir satu arah. Katup
jantung terletak sedemikian rupa sehingga mereke membuka dan menutup secara pasif karena
perbedaan gradien tekanan. Gradien tekanan ke arah depan mendorong katup terbuka sedangkan
gradien tekanan ke arah belakang mendorong katup menutup.
Dua katup jantung yaitu katup atrioventrikel (AV) terletak di antara atrim dan ventrikel kanan
dan kiri. Katup AV kanan disebut dengan katup trikuspid karena memiliki tiga daun katup
-
sedangkan katup AV kiri sering disebut dengan katup bikuspid atau katup mitral karena terdiri
atas dua daun katup. Katup-katup ini mengijinkan darah mengalir dari atrium ke ventrikel selama
pengisian ventrikel (ketika tekanan atrium lebih rendah dari tekanan ventrikel), namun secara
alami mencegah aliran darah kembali dari ventrikel ke atrium ketika pengosongan ventrikel atau
ventrikel sedang memompa.
1. Dua katup jantung lainnya yaitu katup aorta dan katup pulmonalis terletak pada
sambungan dimana tempat arteri besar keluar dari ventrikel. Keduanya disebut dengan
katup semilunaris karena terdiri dari tiga daun katup yang masing-masing mirip dengan
kantung mirip bulan-separuh. Katup ini akan terbuka setiap kali tekanan di ventrikel
kanan dan kiri melebihi tekanan di aorta dan arteri pulmonalis selama ventrikel
berkontraksi dan mengosongkan isinya. Katup ini akan tertutup apabila ventrikel
melemas dan tekanan ventrikel turun di bawah tekanan aorta dan arteri pulmonalis. Katup
yang tertutup mencegah aliran balik dari arteri ke ventrikel.5
Pengontrol curah jantung
1. Curah jantung adalah volume darah yang dipompa oleh tiap-tiap ventrikel per menit, bukan
jumlah total darah yang dipompa keluar jantung. Selama setiap periode tertentu, volume darah
yang mengalir melalui sirkulasi paru ekivalen dengan volume yang mengalir melalui sirkulasi
sistemik. Dua factor penentu curah jantung adalah denyut jantung (per menit) dan volume
sekuncup (volume darah yang dipompa per denyut). Kecepatan denyut rata-rata adalah 70kali
per menit, yang ditentukan oleh irama nodus SA, sedangkan volume sekuncup rata-rata adalah
70ml per denyut, sehingga curah jantung rata-rata adalah 4900ml/menit atau mendekati
5L/menit.6
Curah jantung = kecpt x vol. sekuncup
CO = 70denyut/menit x 70mL/denyut
= 4900mL/menit = 5L/menit
-
Karena volume darah total di dalam tubuh sama dengan 5-5, 5L, ke-2 belahan jantung memompa
darah dengan volume yang sama dengan volume darah total. Dengan kata lain ventrikel kanan
memompa 5L darah ke paru dan ventrikel kiri memompa 5L darah ke seluruh tubuh. Dengan
kecepatan ini maka ke-2 ventrikel akan memompa 2,5juta liter darah hanya dalam waktu
setahun. Selama olah raga curah jantung kembali meningkat menjadi 20-25liter per menit, dan
curah jantung sebesar 40L per menit dapat dicatat pada atlet terlatih selama olahraga berat.
Perbedaan antara curah jantung saat istirahat dan volume maksimum darah yang dapat dipompa
jantung di kenal sebagai cadangan jantung (cardiac reserve).
Nodus SA dalam keadaan normal adalah pemacu jantung karena memiliki kecepatan depolarisasi
spontan tertinggi. Ingatlah bahwa penurunan gradual potensial membrane secara otomatis antara
denyutan secara umum dianggap disebabkan oleh penurunan permeabilitas terhadap K+. Ketika
nodus SA mencapai ambang, terbentuk potensial aksi yang menyebar ke seluruh jantung dan
menginduksi jantung berkontraksi atau berdenyut. Hal ini berlangsung sekitar 70 kali per menit
sehingga kecepatan denyut jantung rata-rata adalah 70 kali per menit.
Pemeriksaan EKG
Alat ini merekam aktivitas listrik sel di atrium dan ventrikel serta membentuk gelombang
dan kompleks yang spesifik. Aktivitas listrik tersebut di dapat dengan menggunakan elektroda di
kulit yang dihubungkan dengan kabel ke mesin EKG. Jadi EKG merupakan voltmeter yang
merekam aktivitas listrik akibat depolarisasi sel otot jantung.7
Untuk menghasilkan perbandingan standar, rekaman EKG rutin terdiri dari dua belas
system elektroda konvensional, atau lead. Sewaktu sebuah mesin elektroda kardiogram
dihubungkan dengan elektroda pencatatan di dua titik pada tubuh, susunan spesifik dari tiap-tiap
pasangan koneksi itu disebut lead. Kedua belas lead tersebut masing-masing merekam aktivitas
listrik dijantung dari lokasi yang berbeda-enam susunan listrik dari ekstermitas dan enam lead
dada di berbagai tempat disekitar jantung. Kedua belas lead tersebut digunakan secara rutin di
semua rekaman EKG sebagai dasar untuk perbandingan dan untuk mengenaliadanya deviasi dari
normal.7
-
Interpretasi mengenai konfigurasi gelombang yang direkam dari setiap lead bergantung pada
pengetahuan menyeluruh mengenai rangkaian penyebaran eksitasi di jantung serta posisi jantung
relative terhadap penempatan elektroda. EKG normal memperlihatkan tiga bentuk gelombang
tersendiri: gelombang P, kompleks QRS, dangelombang T. (huruf-huruf tersebut tidak
menyatakan hal khusus kecuali urutan gelombang.Eithoven sekedar menggunakan alphabet
tengah ketika member nama gelombang-gelombang tersebut). EKG normal menunjukkan:8
Gelombang P : dihasilkan oleh kontraksi atrium, selama 0,10 detik.
Kompleks QRS : dihasilkan oleh kontraksi ventrikel, berlangsung sampai 0,09.
Gelombang T : dihasilkan oleh relaksasi ventrikel.
Interval PR : waktu yang dibutuhkan impuls untuk melalui berkas ventrikel.
Sistem vaskularisasi
Siklus jantung adalah periode dimulainya satu denyutan jantung dan awal dari denyutan
selanjutnya. Siklus jantung terdiri dari periode sistol dan diastol. Sistol adalah periode kontraksi
dari ventrikel, dimana darah akan dikeluarkan dari jantung. Diastol adalah periode relaksasi dari
ventrikel, dimana terjadi pengisian darah. Diastol dapat dibagi menjadi dua proses yaitu relaksasi
isovolumetrik dan ventricular filling. Pada relaksasi isovolumetrik terjadi ventrikel yang mulai
relaksaasi, katup semilunar dan katup atrioventrikularis tertutup dan volume ventrikel tetap tidak
berubah. Pada ventricular filling dimana tekanan dari atrium lebih tinggi dari tekanan di
ventrikel, katup mitral dan katup trikuspid akan terbuka sehingga ventrikel akan terisi 80% dan
akan mencapai 100 % jika atrium berkontraksi. Volume total yang masuk ke dalam diastol
disebut End Diastolic Volume.
Sistolik dapat dibagi menjadi dua proses yaitu kontraksi isovolumetrik dan ejeksi ventrikel. Pada
kontraksi isovolumetrik, kontraksi sudah dimulai tetapi katup katup tetap tertutup. Tekanan
juga telah dihasilkan tetapi tidak dijumpai adanya pemendekan dari otot. Pada ejeksi ventrikel
,tekanan dalam ventrikel lebih tinggi dibandingkan dengan tekanan pada aorta dan pulmoner
sehingga katup aorta dan katup pulmoner terbuka dan akhirnya darah akan dipompa ke seluruh
tubuh. Pada saat ini terjadi pemendekan dari otot. Sisa darah yang terdapat di ventrikel disebut
End Systolic Volume.
-
Dua bunyi jantung utama dalam keadaan normal dapat didengar dengan stetoskop selama siklus
jantung. Bunyi jantung pertama bernada rendah, lunak, dan relatif lama-sering dikatakan
terdengar seperti lub. Bunyi jantung kedua memiliki nada yang lebih tinggi, lebih singkat dan
tajam- sering dikatakan dengan terdengar seperti dup. Bunyi jantung pertama berkaitan dengan
penutupan katup AV , sedangkan bunyi katup kedua berkaitan dengan penutupan katup
semilunar. Pembukaan tidak menimbulkan bunyi apapun. Bunyi timbul karena getaran yang
terjadi di dinding ventrikel dan arteri arteri besar ketika katup menutup, bukan oleh derik
penutupan katup. Karena penutupan katup AV terjadi pada awal kontraksi ventrikel ketika
tekanan ventrikel pertama kali melebihi tekanan atrium, bunyi jantung pertama menandakan
awalan sistol ventrikel. Penutupan katup semilunaris terjadi pada awal relaksasi ventrikel ketika
tekanan ventrikel kiri dan kanan turun di bawah tekanan aorta dan arteri pulmonalis. Dengan
demikian bunyi jantung kedua menandakan permulaan diastol ventrikel.
Siklus jantung terdiri dari tiga kejadian penting:
1. Pembentukan aktivitas listrik sewaktu jantung secara otoritmis mengalami depolarisasi
dan repolarisasi.2. Aktivitas mekanis yang terdiri dari periode sistol (kontraksi dan pengosongan) dan
diastol (relaksasi dan pengisian) berganti-ganti, yang dicetuskan oleh siklus listrik yang
berirama.3. Arah aliran darah melintasi bilik-bilik jantung, yang ditentukan oleh pembukaan dan
penutupan katup-katup akibat perubahan tekanan yang dihasilkan oleh aktivitas mekanis.
Penutupan katup menimbulkan dua bunyi jantung normal. Bunyi jantung pertama disebabkan
oleh penutupan katup atrioventrikel (AV) dan menandakan permulaan sistol ventrikel. Bunyi
jantung kedua disebabkan oleh penutupan katup aorta dan pulmonalis pada permulaan diastol.
Dengan mengkaji perubahan-perubahan tekanan yang berkaitan dengan siklus jantung, dapat
dilihat kurva tekanan atrium tetap rendah selama siklus jantung, dengan adanya sedikit fluktuasi
(dalam keadaan normal bervariasi antara 0 dan 8 mmHg). Kurva tekanan aorta tetap tinggi,
dengan fluktuasi sedang (dalam keadaan normal bervariasi antara tekanan sistolik 120 mmHg
dan tekanan diastolik 80 mmHg). Kurva tekanan ventrikel berfluktuasi secara dramatis karena
tekanan ventrikel harus di bawah tekanan atrium terendah selama diastol agar katup AV terbuka
dan dapat terjadi pengisian ventrikel, dan harus di atas tekanan aorta tertinggi selama sistol agar
-
katup aorta membuka, sehingga dapat terjadi pengosongan ventrikel. Dengan demikian, tekanan
ventrikel dalam keadaan normal bervariasi dari 0 mmHg selama diastol ke sedikit lebih tinggi
dari 120 mmHg selama sistol. Gangguan fungsi katup menimbulkan aliran darah yang turbulen,
yang terdengar sebagai murmur (bising) jantung. Katup abnormal dapat bersifat stenotik (tidak
membuka sempurna) atau insufisiensi (tidak menutup sempurna).
Kesimpulan
Jantung dan pembuluh darah merupakan organ yang terpenting dalam tubuh kita karena
mempunyai fungsi untuk memompa dan menyalurkan darah ke seluruh tubuh. Oleh sebab itu
apabila terjadi gangguan maka dapat berakibat fatal.
Daftar Pustaka
1. Ronny, Setiawan, Fatimah S. Fisiologi kardiovaskuler. Jakarta; EGC; 2010.h.3.2. Faiz O, Moffat D. At glance anatomi. Jakarta: Erlangga Medical Series; 2004.h.14-5.3. Sloane E. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta; EGC; 2010.h.228-231.4. Eroschenko VP. Atlas histologi di fiore dengan korelasi fungsional. Ed 9. Jakarta: EGC;
2003.h.179-219.5. Ganong WF. Buku ajar fisiologi kedokteran. Ed. 22. Jakarta: EGC; 2008.h.566-614.6. Sherwood L. Fisiologi manusia: dari sel ke sistem. Ed 2. Jakarta: EGC; 2001.h.260-77. Dharma S. Sistematika interpretasi EKG: pedoman praktis. Jakarta: EGC; 2009.h.7-88. Gibson J. Fisiologi dan anatomi modern. Jakarta: EGC; 2003.h.107-9.