Pbl Blok 6-Neuroscience

download Pbl Blok 6-Neuroscience

of 17

description

blok 6

Transcript of Pbl Blok 6-Neuroscience

  • Struktur Saraf Pusat dan Pemeriksaan LCS Akibat Kejang DemamDisusun oleh : Dhita Aprilia Anjoti (102011140)

  • Struktur Makroskopis Susunan Saraf PusatSistem saraf pusat (SSP) terdiri dari otak dan medula spinalis. Pada kasus ini, bagian sistem saraf pusat yang akan dibahas adalah serebrum, meninges, dan medula spinalis.

  • Medulla Spinalis

  • Serebrum

  • Meningea Serebrum

  • Struktur Mikroskopis Susunan Saraf PusatSusunan saraf pusat (SSP) mengandung sel-sel saraf, atau neuron, dan sel penyokong disebut neuroglia.Impuls saraf keluar masuk SSP melalui cabang neuron panjang yang disebut akson.

  • Neuron

  • Sel Glia

  • Mekanisme Terjadinya KejangKejang demam :Kejang yang terjadi setelah panas tinggi.Gangguan kejang sering terjadi pada masa anak-anak.Kejang demam dapat menandakan penyakit infeksi.

  • Mekanisme Terjadinya KejangSubstansia abu-abu bagian dalam substansia alba (ganglia basalis) memegang peranan terjadinya kejang. Ketika aktivitas kejang terjadi pada manusia normal, ganglia basalis akan menghasilkan 2-deoksiglukosa yang akan menghambat kejang.Neuron pars retikula substansia abu-abu sensitif-asam gama aminobutirat (GABA) memainkan peran penting pada pencegahan kejang.

  • Lumbal PungsiLumbal pungsi dilakukan dengan memasukan jarum kedalam ruang subarachnoid untuk mengeluarkan CSS yang bertujuan untuk diagnostik atau pengobatan.

  • Lokasi Lumbal Pungsi

  • Cairan Serebrospinal (CSS)Cairan serebrospinal mengelilingi ruang subaraknoid di sekitar otak dan medulla spinalis. Cairan ini juga mengisi ventrikel dalam otak. Komposisi cairan serebrospinal menyerupai plasma darah dan cairan interstisial, tetapi tidak mengandung protein. Cairan serebrospinal dihasilkan oleh plexus koroideus.

  • Cairan Serebrospinal (CSS)CSS normal jernih dan tidak berwarna.Jika CSS berwarna merah muda, adanya darah yang bercampur.

  • Aliran Cairan Serebrospinal

  • KesimpulanHipotesis diterima. Kejang yang di alami anak tersebut disebabkan oleh adanya infeksi. Kemudian dilakukan pemeriksaan dengan cara melakukan lumbal pungsi.