PBL BLOK 19.docx
-
Upload
mathyasthanama -
Category
Documents
-
view
29 -
download
2
description
Transcript of PBL BLOK 19.docx
Penyakit Jantung Bawaan Pada Bayi
Clement Tirta
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jl. Arjuna Utara No.6 Jakarta Barat 11510, Tlp : 5666952
Abstrak
Penyakit jantung bawaan terdiri dari 2 macam yaitu penyakit jantung bawaan sianotik dan
tidak sianotik. Penyakit jantung bawaan yang tidak sianotik terdiri dari 3 macam yaitu
ventrikel septal defek, atrium septal defek, dan paten ductus arteriosus. Gejala klinis penyakit
ini adalah sesak nafas, peningkatan frekuensi nafas, gagal tumbuh, dan infeksi saluran nafas
berulang. Penatalaksanaan penyakit ini adalah melalui tindakan pembedahan untuk menutup
defek pada masing-masing lokasi.
Kata kunci : penyakit jantung bawaan, VSD, ASD, PDA.
Abstrack
Congenital heart disease consists of 2 kinds of cyanotic congenital heart disease and
acyanotic. Congenital heart disease acyanotic consists of 3 kinds of ventricular septal defect,
atrial septal defect, and patent ductus arteriosus. Clinical symptoms of this disease are
shortness of breath, increased frequency of breath, failure to thrive, and recurrent respiratory
tract infections. Management of this disease is through surgery to close the defect at each
location.
Keyword : congenital heart disease, VSD, ASD, PDA.
1
Pendahuluan
Ketika sel sperma dan sel ovum bertemu maka akan terjadi pembuahan dan akan
berkembang terus sampai berumur 9 bulan. Setelah 9 bulan berada dalam rahim ibu, bayi
tersebut akan lahir ke dunia. Selama 9 bulan berada dalam kandungan, bayi tersebut
mengalami perkembangan terus menerus sehingga dapat menjadi sempurna dengan fungsi
organ seperti manusia normal.
Bila terjadi masalah pada trimester pertama seperti sakit, mengkonsumsi obat-obatan,
dan trauma maka akan mengalami masalah yang sangat bahaya karena pada trimester
pertama bayi akan mengalami organogenesis. Salah satu organ yang terbentuk adalah
jantung. Jantung dapat mengalami masalah sehingga menimbulkan gejala yang sangat
berbahaya bagi kelangsungan nyawa bayi tersebut.
Penyakit jantung bawaan pada bayi terdapat berbagai macam seperti atrium septal
defect, ventricel septal defect, persistent ductus arteriosus, atriventricular septal defect, dll.
Kelainan tersebut harus segera dideteksi karena harus mendapatkan tindakan pembedahan
atau tidak tergantung tingkat kelainan pada jantung tersebut.
Kasus 6
Seorang bayi laki-laki berusia 4 bulan dibawa ibunya ke UGD karena sesak nafas sejak 6 jam
SMRS. Keluhan sesak didahului batuk pilek dan demam sejak 3 hari yang lalu. Selama ini
pasien sering batuk pilek berulang dan sulit sembuh. Riwayat menetek sebentar-sebentar, BB
sulit naik ada. Pasien lahir spontan, ditolong bidan, langsung menangis, tidak biru saat lahir.
Rumusan Masalah
Seorang bayi laki-laki berusia 4 bulan sesak nafas sejak 6 jam SMRS yang didahului oleh
batu pilek dan demam sejak 3 hari yang lalu. Pasien sering batuk pilek. Riwayat menetek
sebentar-sebentar, BB sulit naik ada.
Anamnesis
Identitas
Saat bertemu dengan pasien, yang pertama harus dilakukan adalah menanyakan
tentang identitas pasien tersebut. Hal yang harus ditanyakan adalah nama, tempat
lahir, tanggal lahir, pekerjaan, alamat, dll. 1
2
Keluhan Utama
Anamnesis keluhan utama merupakan bagian terpenting dalam anamnesis dan
pemeriksaan fisik. Melalui anamnesis keluhan utama, akan didapatkan diagnosis
banding yang digunakan untuk mendapatkan diagnosis kerja. Anamnesis keluhan
utama sebaiknya memberikan waktu yang cukup, sehingga pasien dapat menjabarkan
tentang keluhan yang dirasakan. Terdapat berbagai macam pertanyaan yang dapat
ditanyakan untuk memulai anamnesis keluhan utama seperti :
Apa yang membuat anda datang menemui saya hari ini ?
Apa masalah anda ?1
Riwayat Penyakit Sekarang
Pada tahap ini, pasien diminta untuk menjelaskan tentang perjalanan penyakit yang
dirasakannya. Pada skenario, bayi tersebut mengalami sesak nafas dan batuk pilek
yang disertai demam. Harus ditanyakan sifat dari batuk pilek tersebut apakah disertai
dengan dahak, frekuensi batuk pilek, kapan terjadinya, dll. Untuk demam harus
ditanyakan berapa suhu biasa ketika demam, frekuensi demam, kapan biasa terjadi
demam. Untuk sesak nafas harus ditanyakan kapan terjadi sesak nafas, apakah ketika
sedang melakukan kegiatan atau ketika istirahat dan melakukan kegiatan.1
Riwayat Penyakit Dahulu
Pada tahap ini, pasien harus menceritakan tentang perjalan penyakit yang pernah
dialami selama hidupnya. Karena dalam skenario ini adalah seorang bayi, harus
ditanyakan bagaimana proses kelahiran, pola makan sehari-hari selama 4 bulan,
kegiatan apa saja yang sudah bisa dilakukan oleh bayi tersebut, obat apa yang sudah
pernah diberikan, obat apa yang pernah dikonsumsi selama kehamilan.1
Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat penyakit keluarga sangat dibutuhkan karena banyak penyakit yang
disebabkan oleh genetik dan penyakit yang dapat diturunkan kepada anak. Hal yang
harus ditanyakan seperti apakah orang tua masi hidup? Bila tidak, pada usia berapa
meninggal dan mengapa meninggal? Apakah dalam keluarga terdapat saudara yang
menderita penyakit yang seperti anda alami? Hal tersebut dapat membantu dalam
menegakan diagnosis kerja.1
Riwayat Sosial
3
Pada anamnesis riwayat sosial, hal yang perlu ditanakan seperti bagaimana pekerjaan
pasien, tinggal dengan siapa, seperti apa lingkungan tempat tinggal pasien, dan
bagaimana pola hidup pasien. Riwayat sosial sangat penting, karena mengingat
banyak penyakit yang dapati disebabkan oleh pola hidup yang kurang baik.1
Pemeriksaan Fisik
Melihat Keadaan Umum
Keadan umum yang didapatkan dari pemeriksaan adalah sakit berat. Dari data juga
didapatkan bayi tersebut mengalami diaforetik.
Pemeriksaan Tanda-tanda Vital
Pada pemeriksaan TTV harus dilakukan 4 macam pemeriksaan yaitu frekuensi nadi,
suhu, tekanan darah, dan frekuensi nafas. Dari hasil yang didapatkan nadi bayi
tersebut adalah 160x/menit. Suhu bayi tersebut adalah 38,50C. Frekuensi nafas bayi
tersebut adalah 64x/menit.2
Inspeksi
Dari hasil pemeriksaan inspeksi pada pasien, didapatkan pernapasan cuping hidung,
retraksi supra sternal dan intercostal. Hal ini disebabkan oleh sesak nafas yang
dialami pasien.
Auskultasi
Bising jantung adalah yang paling sering ditemui ketika bayi tersebut mengalami
kelainan pada jantung. Bising jantung atau yang biasa disebut murmur ini dapat
dijumpai ketika pemeriksaan rutin pada neonatus atau sebelum bayi tersebut berumur
1 tahun. Pada pemeriksaan bising jantung bayi tersebut didapatkan murmur
holosistolik grade 4/6 pada ICS 4. Pada auskultasi paru didapatkan bronkhi basah
pada basal paru.3
Pemeriksaan Penunjang
4
Radiografi Dada
Pemeriksaan sinar-X dada dapat memberikan perkiraan yang baik mengenai bentuk
dan ukuran jantung dan ukuran serta posisi aorta dan arteri pulmonalis. Jika foto
sinar-X diperoleh saat inspirasi maksimum, rasio kardio-toraks harus kurang dari 55%
pada bayi yang berusia kurang dari 1 tahun dan kurang dari 50% pada anak yang lebih
tua dan dewasa. Dengan adanya pirau dari kiri ke kanan dapat VSD, PDA, trunkus
arteriosus, ventrikel tunggal,dll. Sebaliknya lesi pirau dari kanan ke kiri dapat
menyebabkan aliran darah pulmonal menuju aliran darah sistemik ditandai dengan
penurunan aliran darah pulmonal dapat dilihat pada hasil foto yaitu berkurangnya
ukuran arteri pulmonalis pada sepertiga lapang tengah paru (disebut lapang paru
hitam).4
Elektrokardiografi (EKG)
Elektrokardiogram strandar 12 sadapan adalah rekaman aktivitas listrik dari sel otot
jantung pada setiap sadapan pada permukaan tubuh. EKG merupakan uji skrining
yang berguna bila digunakan bersama sinar-x dada dan pemeriksaan fisik yang
cermat.4
Ultrasonografi
Ultrasonografi aliran doppler dan berwarna merupakan alat non-invasif yang paling
penting untuk mengevaluasi penyakit jantung didapat. Sebagian besar tindakan
korektif untuk penyakit jantung bawaan dapat dibantu dengan ultrasonografi.
Elektrokardiografi doppler merupakan adaptasi ultrasonografi yang memperlihatkan
aliran apda ruang jantung dan struktur vaskular.4
Working Diagnosis
Defect Septum Ventrikel (VSD)
Defect septum ventrikel adalah kelainan dimana terdapat lubang pada dinding yang
membatasi ventrikel kanan dan kiri sehingga darah dari ventrikel kiri mengalir ke ventrikel
kanan. Hal ini mengakibatkan aliran darah dua kali lebih banyak dari normal yang terdapat
pada ventrikel kanan karena ventrikel kiri memompa darah sama banyak ke aorta sehingga
ventrikel kanan dan arteri pulmonalis mempunyai dua kali jumlah aliran normal. Pemeriksaan
sinar-X dapat menunjukan peningkatan vaskularisasi arteri pulmonalis dan dapat menunjukan
5
peningkatan ukuran arteri pulmonalis dan daapt menunjukan peningkatan ukuran vena
pulmonalus. Pada pemeriksaan EKG menunjukan pembesaran atrium kiri adan hipertrofi
ventrikel kiri. Terdapat bising holosistolik karena aliran darah dari kiri ke kanan melalui
VSD. Karena Ventrikel kiri mempunyai tekanan yang lebih besar dari ventrikel kanan, maka
terdapat gambaran pirau dari kiri ke kanan. 4
Pada ventrikel septal defect yang berumur 4-6 bulan ditandai dengan peningkatan
tekanan pulmonal baik disertai dengan gejala atau tidak merupakan indikasi tindakan
pembedahan dengan pertimbangan mencegah penyakit pulmonal.4
Diunduh dari : http://en.wikipedia.org/wiki/Ventricular_septal_defect
Differential Diagnosis
Ductus Arteriosus Paten (PDA)
PDA dalah suatu kelainan pada jantung dimana ductus arteriosus pada aorta gagal
menutup sehingga terdapat aliran darah dari aorta menuju arteri pulmonalis. Hal ini
mengakibatkan aliran darah dua kali lebih banyak pada vena pulmonalis, atrium kiri,
dan ventrikel kiri. Pada pemeriksaan EKG didapatkan pembesaran dari atrium kiri dan
hiptertrofi dari ventrikel kiri. Perbedaan dengan VSD adalah bunyi bising jantung.
Bunyi bising jantung pada PDA terdapat bunyi middiastolik pada apeks jantung dan
bising ejeksi sistolik pada tepi kanan atas sternum. Penatalaksanaan PDA adalah
penutupan ductus arteriosus melalui tindakan pembedahan atau kateter yang memiliki
resiko sangat rendah yang biasanya dilakukan pada usia 2-5 tahun. Penutupan melalui
embolisasi koil adalah salah satu metode yang aman digunakan. 4
6
Didunduh dari : http://en.wikipedia.org/wiki/Patent_ductus_arteriosus
Defek Septum Atrium (ASD)
Defek septum atrium adalah kelainan jantung dimana terdapat lubang pada dinding
yang membatasi atrium kiri dan atrium kanan sehingga darah bersih dari atrium kiri
mengalir ke atrium kanan. Pada pemeriksaan sinar-X didapatkan peningkatan
vaskularisasi arteri pulmonalis, dan hasil EKG menunjukan pembesaran atrium kanan
murni.Tidak terdapat bising akibat aliran darah melewati ASD menggunanakan
kecepatan rendah. Tetapi karena terdapat penambahan darah yang melalui katub
trikuspid dan septum arteri pulmonal, didapatkan bunyi bising middiastolik pada tepi
kiri bawah sternum dan bising ejeksi sistolik lemah pada tepi kiri atas sternum.
Penatalaksanaan PDA adalah penutupan ductus arteriosus melalui tindakan
pembedahan atau kateter yang memiliki resiko sangat rendah yang biasanya dilakukan
pada usia 2-5 tahun. Penutupan melalui embolisasi koil adalah salah satu metode yang
aman digunakan.4
Diunduh dari : http://en.wikipedia.org/wiki/Atrial_septal_defect
Etiologi dan Patofisiologi
7
Etiologi dari penyakit atau kelainan ventrikel septal defek dapat diakibatkan oleh
beberapa hal antara lain kelainan kromoson, faktor keturunan, geografis dan lingkungan.
Contoh kelainan kromosom adalah sindrom down (trisomi 21), trisomi 13, dan trisomi 18.
Melalui penelitian, faktor keturunan juga berperan karena 3% orang tua dari anak yang VSD
juga pernagh mengalami hal tersebut. Geografis dibuktikan dengan insiden orang jepan dan
cina yang lebih sering ditemukan kasus VSD dibanding dengan negara lain.4-5
Penyakit jantung kongenital disebabkan oleh perkembangan embrio yang abnormal.
Jantung mulai berkembang pada masa awal embrio dan darah bersirkulasi pada minggu
ketiga. Karena jantung lebih cepat tumbuh dari organ disekitarnya, jantung akhirnya
melengkung. Lengkungan abnormal menyebabkan posisi jantung abnormal, seperti
dekstrokardia. Bila terjadi kelainan besar speerti pelengkungan dalam arah yang
salah,biasanya terjadi satu atau beberapa kelainan misalnya VSD.4-5
Ketika jantung membelah menjadi empat ruang dan ketika katub berkembang, banyak
kelainan lain dapat terjadi. Kelainan sambungan dan pembentukan katub dapat terjadi pada
stadium ini. Penyakit jantung janin dapat iatrogenik misalnya pengobatan ibu dengan
indometasin untuk mencegah kelahiran prematur dapat menyebabkan menutup duktus
arteriosus secara prematur sehingga gagal ventrikel kiri.4-5
Aliran darah akan mengalir dari ventrikel kiri ke ventrikel kanan karena perbedaan
tekanan pada kedua bagian. Ventrikel kiri mengalirkan darah ke seluruh tubuh sehingga
mempunyai tekanan yang lebih besar daripada ventrikel kanan yang mengalirkan darah ke
parr-paru. Karena hal ini, maka ventrikel kiri akan mengalami tugas yang lebih berat untuk
dapat mengalirkan darah seluruh tubuh melalui aorta sehingga mengalami hipertrofi dari
ventrikel kiri.4-5
Penatalaksanaan
Terapi pembedahan adalah cara yang harus digunakan untuk menutup defek pada septum
ventrikel. Pembedahan harus dilakukan oleh seorang dokter spesialis bedah yang
berpengalaman karena mengingat resiko yang besar. Pembedahan dimulai dengan membuka
ventrikel kanan, kemudian menjatih untuk menutup defek septum ventrikel. Biasanya
pembedahan harus segera dilakukan setelah diagnosis ditegakan.6-7
8
Diambil dari : buku ajar ilmu bedah6
Gejala Klinis
Gejala klinis yang biasa dijumpai pada pasien yang mengalami ventrikel septal defek adalah
frekuensi pernapasan yang cepat, gagal tumbuh karena kekurangan asupan gizi, gagal jantung
kongestif, tidak kuat menyusu, dan sering mengalami infeksi saluran pernafasan.7
Epidemiologi
Penyakit jantung kongenital mengenai 8:1.000 kelahiran. Kebanyakan lesi ini terjadi antara
hari ke 18 sampai 50 hari kelahiran. Pada saat lahir, VSD paling sering dijumpai yaitu 30%
dari jumlah total penyakit jantung kongenital. Insiden laki-laki sama dengan perempuan.
Posisi defek paling sering pada perimembranosa dan subaorta.4
Kesimpulan
Proses kehamilan sangat penting dijaga terutama pada 3 bulan pertama yaitu proses
organogenesis untuk menghindari kelainan organ terutama jantung. Penyakit jantung bawaan
asianosis terdapat beberapa macam seperti atrium septal defect, ventrikel septal defect, dan
paten ductus arteriosus. Kesamaan dari defek tersebut adalah pergeseran atau perpindahan
darah dari kiri ke kanan. Penyakit jantun bawaan yang paling sering dijumpai adalah
ventrikel septal defect.
Daftar Pustaka
9
1. Gleadle J. At a glance anamnesis. Jakarta: Erlangga; 2005.
2. Willms JL, Schneiderman H, Algranati PS. Diagnosis fisik. Jakarta: EGC; 2003.
3. Hull D, Johnston DI. Dasar-dasar pediatri. Jakarta: EGC; 2008.
4. Behrman RE, Kliegman RM. Nelson esensi pediatri. Jakarta: EGC; 2010.
5. Wahab AS. Kardiologi anak: penyakit jantung anak yang tidak sianotik. Jakarta:
EGC; 2009.
6. Sjamsuhidajat R, Jong WD. Buku ajar ilmu bedah. Jakarta: EGC; 2010.
7. Schwartz SI. Intisari prinsip prinsip ilmu bedah. Jakarta: EGC; 2000.
10