pbl 1 neuro

30
R. M. Ridho Hidayatulloh 1102011215 Memahami dan Menjelaskan Anatomi Meningen, Ventrikel dan Liquid Cerebrospinal A.Meninges Duramater ( Lapisan Luar ) Selaput keras pembungkus otak merupakan jaringan ikat tebal dan kuat, dibagian tengkorak dan duramater propia di bagian dalam. Dalam kanalis vertebralis kedua lapisan ini terpisah. Duramater terdapat rongga yang mengalirkan darah vena dari otak, dinamakan sinus longitudinalis superior terletak diantara kedua hemisfer otak. Arachnoid Selaput halus yang memisahkan duramater dengan piamater yang membentuk sebuah kantung atau balon berisi cairan otak meliputi seluruh sumsum saraf sentral. Meedula spinalis terhenti di bawah lumbal I – II terdapat kantung berisi cairan, berisi saraf perifer yang keluar dari medula spimalis dapat dimanfaatkan untuk mengambil cairan otak yang disebut fungsi lumbal. Piameter Selaput tipis pada permukaan jaringan otak yang berhubungan dengan arakhnoid melalui struktur jaringan ikat yang disebut 1

description

problem base learning universitas yarsi blok neurologi 1

Transcript of pbl 1 neuro

Page 1: pbl 1 neuro

R. M. Ridho Hidayatulloh 1102011215

Memahami dan Menjelaskan Anatomi Meningen, Ventrikel dan Liquid Cerebrospinal

A.Meninges

Duramater ( Lapisan Luar )

Selaput keras pembungkus otak merupakan jaringan ikat tebal dan kuat, dibagian tengkorak dan

duramater propia di bagian dalam.

Dalam kanalis vertebralis kedua lapisan ini terpisah. Duramater terdapat rongga yang

mengalirkan darah vena dari otak, dinamakan sinus longitudinalis superior terletak diantara

kedua hemisfer otak.

Arachnoid

Selaput halus yang memisahkan duramater dengan piamater yang membentuk sebuah

kantung atau balon berisi cairan otak meliputi seluruh sumsum saraf sentral. Meedula

spinalis terhenti di bawah lumbal I – II terdapat kantung berisi cairan, berisi saraf perifer yang

keluar dari medula spimalis dapat dimanfaatkan untuk mengambil cairan otak yang disebut

fungsi lumbal.

Piameter

Selaput tipis pada permukaan jaringan otak yang berhubungan dengan arakhnoid melalui

struktur jaringan ikat yang disebut turbekel, Tepi Falks serebri membentuk sinus

longitudinalis inferior yang mengeluarkan darah dari falks serebri . Tentorium memisahkan

serebri dengan serebelum.

Fungsi,melindungi otak dari benturan atau pengaruh gravitasi yang diperkuat oleh cairan serebrospinal.

B.Ventrikulus

Dalam hemisphere cerebri Antara kedua thalamus Depan cerebrum

1

Page 2: pbl 1 neuro

R. M. Ridho Hidayatulloh 1102011215

Belakang pons Dibagian atau medulla oblongata

Ventrikulus lateralis (dalam hemisphere cerebri), berbentuk huruf C menempati kedua hemisphere cerebri berhubungan dengan ventrikulus tertius.Ventrikulus Tertius, antara kedua thalamus kanan kiri berhubungan ventrikulus quartus.Ventrikulus quartus,terletak antara pons,medulla oblongata bagian atas dengan cerebellum dan ke medulla spinalis.

C. LCS

Pembentuknya plexus choroidalis dari ventriculus cerebri,

Sirkulasio Pada otak

Dari ventrikulus lateralis melalui monroi berhubungan dengan ventrikulus 3 kemudian melalui aquaductus cerebri masuk ek ventrikulus 4 dan melalui magendi dan lusckha masuk ke cavum sub arachnioid.

o Medulla spinalisDalam cavum sub arachnoid spinalis dimana cranial berhubungan dengan ventrikulus 4 melalui foramen magendi dan foramen lusckha.lalu melalui medulla spinalis.

Cairan serebrospinal yang berada di ruang subarakhnoid merupakan salah satu proteksi untuk melindungi jaringan otak dan medula spinalis terhadap trauma atau gangguan dari luar. Pada orang dewasa volume intrakranial kurang lebih 1700 ml, volume otak sekitar 1400 ml, volume cairan serebrospinal 52-162 ml (rata-rata 104 ml) dan darah sekitar 150 ml. 80% dari jaringan otak terdiri dari cairan, baik ekstra sel maupun intra sel. Rata-rata cairan serebrospinal dibentuk sebanyak 0,35 ml/menit atau 500ml/hari, sedangkan total volume cairan serebrospinal berkisar 75-150 ml dalam sewaktu. Ini merupakan suatu kegiatan dinamis, berupa pembentukan, sirkulasi dan absorpsi. Untuk mempertahankan jumlah cairan serebrospinal tetap dalam sewaktu, maka cairan serebrospinal diganti 4-5 kali dalam sehari. Perubahan dalam cairan serebrospinal dapat merupakan proses dasar patologi suatu kelainan klinik. Pemeriksaan cairan serebrospinal sangat membantu dalam mendiagnosa penyakit-penyakit neurologi. Selain itu juga untuk evaluasi pengobatan dan perjalanan penyakit, serta menentukan prognosa penyakit. Pemeriksaan cairan serebrospinal adalah suatu tindakan yang aman,tidak mahal dan cepat untuk menetapkan diagnosa, mengidentifikasi organisme penyebab serta dapat untuk melakukan test sensitivitas antibiotika.

2

Page 3: pbl 1 neuro

R. M. Ridho Hidayatulloh 1102011215

Fungsi, sebagai bumper antara ssp dengan tulang disekelilingnya, sbagai pengatur volume tengkorak,member makan pada ssp, membuang sisa metabolism pada ssp.

Pembentukan , Sirkulasi dan Absorpsi Cairan Serebrospinal

Pembentukan, Sirkulasi dan Absorpsi Cairan Serebrospinal (CSS) Cairan serebrospinal (CSS) dibentuk terutama oleh pleksus khoroideus, dimana sejumlah pembuluh darah kapiler dikelilingi oleh epitel kuboid/kolumner yang menutupi stroma di bagian tengah dan merupakan modifikasi dari sel ependim, yang menonjol ke ventrikel. Pleksus khoroideus membentuk lobul-lobul danmembentuk seperti daun pakis yang ditutupi oleh mikrovili dan silia. Tapi sel epitel kuboid berhubungan satu sama lain dengan tigth junction pada sisi aspeks, dasar sel epitel kuboid terdapat membran basalis dengan ruang stroma diantaranya. Ditengah villus terdapat endotel yang menjorok ke dalam (kapiler fenestrata). Inilah yang disebut sawar darah LCS. Gambaran histologis khusus ini mempunyai karakteristik yaitu epitel untuk transport bahan dengan berat molekul besar dan kapiler fenestrata untuk transport cairan aktif. Pembentukan CSS melalui 2 tahap, yang pertama terbentuknya ultrafiltrat plasma di luar kapiler oleh karena tekanan hidrostatik dan kemudian ultrafiltrasi diubah menjadi sekresi pada epitel khoroid melalui proses metabolik aktif. Mekanisme sekresi CSS oleh pleksus khoroideus adalah sebagai berikut: Natrium dipompa/disekresikan secara aktif oleh epitel kuboid pleksus khoroideus sehingga menimbulkan muatan positif di dalam CSS. Hal ini akan menarik ion-ion bermuatan negatif, terutama clorida ke dalam CSS. Akibatnya terjadi kelebihan ion di dalam cairan neuron sehingga meningkatkan tekanan somotik cairan ventrikel sekitar 160 mmHg lebih tinggi dari pada dalam plasma.

Kekuatan osmotik ini menyebabkan sejumlah air dan zat terlarut lain bergerak melalui membran khoroideus ke dalam CSS. Bikarbonat terbentuk oleh karbonik abhidrase dan ion hidrogen yang dihasilkan akan mengembalikan pompa Na dengan ion penggantinya yaitu Kalium. Proses ini disebut Na-K Pump yang terjadi dengan bantuan Na-K-ATP ase, yang berlangsung dalam keseimbangan. Obat yang menghambat proses ini dapat menghambat produksi CSS. Penetrasi obat-obat dan metabolit lain tergantung kelarutannya dalam lemak. Ion campuran seperti glukosa, asam amino, amin danhormon tyroid relatif tidak larut dalam lemak,memasuki CSS secara lambat dengan bantuan sistim transport membran. Juga insulin dan transferin memerlukan reseptor transport media. Fasilitas ini (carrier) bersifat stereospesifik, hanya membawa larutan yang mempunyai susunan spesifik untuk melewati membran kemudian melepaskannya di CSS. Natrium memasuki CSS dengan dua cara, transport aktif dan difusi pasif. Kalium disekresi ke CSS dgnmekanisme transport aktif, demikian juga keluarnya dari CSS ke jaringan otak. Perpindahan Cairan, Mg dan Phosfor ke CSS dan jaringan otak juga terjadi terutama dengan mekanisme transport aktif, dan konsentrasinya dalam CSS tidak tergantung pada konsentrasinya dalam serum. Perbedaan difusi menentukan masuknya protein serum ke dalam CSS dan juga pengeluaran CO2. Air dan Na berdifusi secara mudah dari darah ke CSS dan juga pengeluaran CO2. Air dan Na berdifusi secara mudah dari darah ke CSS dan ruang interseluler, demikian juga sebaliknya. Hal ini dapat menjelaskan efek cepat penyuntikan intervena cairan hipotonik dan hipertonik.

Ada 2 kelompok pleksus yang utama menghasilkan CSS: yang pertama dan terbanyak terletak di dasar tiap ventrikel lateral, yang kedua (lebih sedikit) terdapat di atap ventrikel III dan IV. Diperkirakan CSS yang dihasilkan oleh ventrikel lateral sekitar 95%. Rata-rata pembentukan CSS 20 ml/jam. CSS bukan hanya ultrafiltrat dari serum saja tapi pembentukannya dikontrol oleh proses enzimatik. CSS dari ventrikel lateral melalui foramen interventrikular monroe masuk ke dalam ventrikel III, selanjutnya melalui aquaductus sylvii masuk ke dlam ventrikel IV. Tiga buah lubang dalam ventrikel IV yang terdiri dari 2 foramen ventrikel lateral (foramen luschka) yang berlokasi pada atap resesus lateral ventrikel IV dan foramen ventrikuler medial (foramen magendi) yang berada di bagian tengah atap ventrikel III memungkinkan CSS keluar dari sistem ventrikel masuk ke dalam rongga subarakhnoid. CSS mengisi rongga subarachnoid sekeliling medula spinalis sampai batas sekitar S2, juga mengisi keliling jaringan otak. Dari daerah medula spinalis dan dasar otak, CSS mengalir perlahan menuju sisterna basalis, sisterna ambiens, melalui apertura tentorial dan berakhir dipermukaan atas dan samping serebri dimana sebagian besar CSS akan diabsorpsi melalui villi arakhnoid (granula Pacchioni) pada dinding sinus sagitalis superior. Yang mempengaruhi alirannya adalah: metabolisme otak, kekuatan hidrodinamik aliran darah dan perubahan dalam tekanan osmotik

3

Page 4: pbl 1 neuro

R. M. Ridho Hidayatulloh 1102011215

darah. CSS akan melewati villi masuk ke dalam aliran adrah vena dalam sinus. Villi arakhnoid berfungsi sebagai katup yang dapat dilalui CSS dari satu arah, dimana semua unsur pokok dari cairan CSS akan tetap berada di dalam CSS, suatu proses yang dikenal sebagai bulk flow. CSS juga diserap di rongga subrakhnoid yang mengelilingi batang otak dan medula spinalis oleh pembuluh darah yang terdapat pada sarung/selaput saraf kranial dan spinal. Vena-vena dan kapiler pada piameter mampu memindahkan CSS dengan cara difusi melalui dindingnya.

Perluasan rongga subarakhnoid ke dalam jaringan sistem saraf melalui perluasaan sekeliling pembuluh darah membawa juga selaput piametr disamping selaput arakhnoid. Sejumlah kecil cairan berdifusi secara bebas antara cairan ekstraselluler dan css dalam rongga perivaskuler dan juga sepanjang permukaan ependim dari ventrikel sehingga metabolit dapat berpindah dari jaringan otak ke dalam rongga subrakhnoid. Pada kedalaman sistem saraf pusat, lapisan pia dan arakhnoid bergabung sehingga rongga perivaskuler tidak melanjutkan diri pada tingkatan kapiler.

Memahami dan Menjelaskan Kejang Demam

Definisi kejang demamKejang demam adalah kejang yang terjadi pada suhu badan yang tinggi yang disebabkan oleh

kelainan ekstrakranial. Derajat tinggi suhu yang dianggap cukup untuk diagnosa kejang demam adalah 38oC atau lebih (Soetomenggolo, 1989; Lumbantobing, 1995). Kejang terjadi akibat loncatan listrik abnormal dari sekelompok neuron otak yang mendadak dan lebih dari biasanya, yang meluas ke neuron sekitarnya atau dari substansia grasia ke substansia alba yang disebabkan oleh demam dari luar otak (Freeman, 1980).

EtiologiSemua jenis infeksi yang bersumber di luar susunan saraf pusat yang menimbulkan demam

dapat menyebabkan kejang demam. Penyakit yang paling sering menimbulkan kejang demam adalah infeksi saluran pernafasan atas, otitis media akut, pneumonia, gastroenteritis akut, exantema subitum, bronchitis, dan infeksi saluran kemih (Goodridge, 1987; Soetomenggolo, 1989). Selain itu juga infeksi diluar susunan syaraf pusat seperti tonsillitis, faringitis, forunkulosis serta pasca imunisasi DPT (pertusis) dan campak (morbili) dapat menyebabkan kejang demam.Faktor lain yang mungkin berperan terhadap terjadinya kejang demam adalah :- Produk toksik mikroorganisme terhadap otak (shigellosis, salmonellosis)- Respon alergi atau keadaan imun yang abnormal oleh karena infeksi.– Perubahan keseimbangan cairan atau elektrolit.– Gabungan dari faktor-faktor diatas.

KlasifikasiMenurut Livingstone (1970), membagi kejang demam menjadi dua :1. Kejang demam sederhanaDiagnosisnya :

- Umur anak ketika kejang antara 6 bulan & 4 tahun- Kejang berlangsung hanya sebentar saja, tak lebih dari 15 menit- Kejang bersifat umum, frekuensi kejang bangkitan dalam 1th tidak > 4 kali- Kejang timbul dalam 16 jam pertama setelah timbulnya demam- Pemeriksaan saraf sebelum dan sesudah kejang normal- Pemeriksaan EEG yang dibuat sedikitnya seminggu sesudah suhu normal tidak

menunjukkan kelainan2. Epilepsi yang diprovokasi demamDiagnosisnya :

4

Page 5: pbl 1 neuro

R. M. Ridho Hidayatulloh 1102011215

- Kejang lama dan bersifat lokal- Umur lebih dari 6 tahun- Frekuensi serangan lebih dari 4 kali / tahun- EEG setelah tidak demam abnormal

Menurut sub bagian syaraf anak FK-UI membagi tiga jenis kejang demam, yaitu :1. Kejang demam kompleksDiagnosisnya :

- Umur kurang dari 6 bulan atau lebih dari 5 tahun- Kejang berlangsung lebih dari 15 menit- Kejang bersifat fokal/multipel- Didapatkan kelainan neurologis- EEG abnormal- Frekuensi kejang lebih dari 3 kali / tahun- Temperatur kurang dari 39 derajat celcius

2. Kejang demam sederhanaDiagnosisnya :

- Kejadiannya antara umur 6 bulan sampai dengan 5 tahun- Serangan kejang kurang dari 15 menit atau singkat- Kejang bersifat umum (tonik/klonik)- Tidak didapatkan kelainan neurologis sebelum dan sesudah kejang- Frekuensi kejang kurang dari 3 kali / tahun- Temperatur lebih dari 39 derajat celcius

3. Kejang demam berulangDiagnosisnya :

- Kejang demam timbul pada lebih dari satu episode demam

Patofisiologi kejang demamSumber energi otak adalah glukosa yang melalui proses oksidasi dipecah menjadi CO 2 dan

air. Sel dikelilingi oleh suatu membran yang terdiri dari permukaan dalam adalah lipoid dan permukaan luar adalah ionik. Dalam keadaan normal, membran sel neuron dapat dilalui oleh ion K, ion Na, dan elektrolit seperti Cl. Konsentrasi K+ dalam sel neuron tinggi dan konsentrasi Na+ rendah, sedangkan di luar sel neuron terdapat keadaan sebaliknya.

Karena perbedaan jenis dan konsentrasi ion di dalam dan di luar sel maka terdapat perbedaan potensial yang disebut potensial membran dari sel neuron.

Untuk menjaga keseimbangan potensial membran ini diperlukan energi dan bantuan enzim Na-K-ATPase yang terdapat pada permukaan sel. Perbedaan potensial membran sel neuron disebabkan oleh :1. Perubahan konsentrasi ion di ruang ekstraseluler.2. Rangsangan yang datangnya mendadak, misalnya mekanis, kimiawi, aliran listrik dari sekitarnya.3. Perubahan patofisiologis dari membran sendiri karena penyakit atau keturunan.

Pada keadaan demam, kenaikan suhu 1 derajat celcius akan menyebabkan metabolisme basal meningkat 10-15% dan kebutuhan oksigen meningkat 20%. Pada seorang anak yang berumur 3 tahun sirkulasi otak mencapai 65% dari seluruh tubuh, sedangkan pada orang dewasa hanya 15%. Jadi pada kenaikan suhu tubuh tertentu dapat terjadi perubahan keseimbangan dari membran dan dalam waktu yang singkat terjadi difusi dari ion kalium maupun natrium melalui membran tadi, dengan akibat terjadinya lepas muatan listrik. Lepas muatan listrik ini sedemikian besarnya sehingga dapat meluas ke seluruh sel maupun ke membran sel lainnya dengan bantuan bahan yang disebut neurotransmitter sehingga terjadi kejang.

5

Page 6: pbl 1 neuro

R. M. Ridho Hidayatulloh 1102011215

Tiap anak mempunyai ambang kejang yang berbeda dan tergantung dari tinggi rendahnya ambang kejang seorang anak. Ada anak yang ambang kejangnya rendah, kejang telah terjadi pada suhu 38 derajat celcius, sedangkan pada anak dengan ambang kejang tinggi, kejang baru terjadi pada suhu 40 derajat celcius.

Manifestasi Klinis kejang demamSerangan kejang biasanya terjadi dalam 24 jam pertama sewaktu demam, berlangsung singkat

dengan sifat bangkitan dapat berbentuk tonik-klonik, klonik, fokal, atau akinetik. Umumnya kejang berhenti sendiri. Setelah kejang berhenti, anak tidak member reaksi apapun sejenak, tetapi setelah beberapa detik atau menit anak terbangun dan sadar kembali tanpa defisit neurologis. Kejang dapat diikuti oleh hemiparesis sementara (Hemiparesis Todd) yang berlangsung beberapa jam sampai beberapa hari. Kejang unilateral yang lama diikuti oleh hemiparesis yang menetap. Bangkitan kejang yang berlangsung lama sering terjadi pada kejang demam yang pertama (Soetomenggolo, 1995).

Durasi kejang bervariasi, dapat berlangsung beberapa menit sampai lebih dari 30 menit, tergantung pada jenis kejang demam tersebut. Sedangkan frekuensinya dapat kurang dari 4 kali dalam 1 tahun sampai lebih dari 2 kali sehari. Pada kejang demam kompleks, frekuensi dapat sampai lebih dari 4 kali sehari dan kejangnya berlangsung lebih dari 30 menit. Diagnosis Kejang Demam

Diagnosis kejang tidak selalu mudah. Ensefalopati tanpa sebab yang jelas kadang memberi gejala kejang yang hebat. Sinkop atau kejang sebagai refleksi anoksia juga dapat terpacu oleh demam. Demam menggigil pada bayi juga dapat keliru dengan kejang demam. Sering orang tua menyangka anak gemetar karena suhu yang tinggi sebagai kejang.Diagnosis didasarkan atas gejala dan tanda menurut kriteria Livingstone sebagai berikut :1. Umur anak kejang pertama antara 6 bulan sampai 4 tahun2. Kejang terjadi dalam 16 jam pertama setelah mulai panas.3. Kejang bersifat umum4. Kejang berlangsung tak lebih dari 15 menit5. Frekuensi bangkitan tak lebih dari 4 kali dalam setahun6. Pemeriksaan EEG yang dibuat 10-14 hari setelah bebas panas tidak menunjukkan kelainan7. Tidak didapatkan kelainan neurologic(Pedoman tatalaksana medik anak RSUP DR. SARDJITO, 1991)

Diagnosis Banding Kejang DemamKejang dengan suhu badan yang tinggi dapat terjadi karena kelainan lain, misalnya radang

selaput otak (meningitis), radang otak (ensefalitis), dan abses otak.Menegakkan diagnosa meningitis tidak selalu mudah terutama pada bayi dan anak yang

masih muda. Pada kelompok ini gejala meningitis sering tidak khas dan gangguan neurologisnya kurang nyata. Oleh karena itu agar tidak terjadi kekhilafan yang berakibat fatal harus dilakukan pemeriksaan cairan serebrospinal yang umumnya diambil melalui fungsi lumbal (Lumbatobing, 1995).Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik dibagi menjadi 2 yakni pemeriksaan umum dan pemeriksaan sistematis. Penilaian keadaan umum pasien antara lain meliputi kesan keadaan sakit pasien (tampak sakit ringan, sedang, atau berat); tanda-tanda vital pasien (kesadaran pasien, nadi, tekanan darah, pernafasan dan suhu tubuh); status gizi pasien; serta data antropo-metrik (panjang badan, berat badan, lingkar kepala, lingkar dada). Selanjutnya dilanjutkan dengan pemeriksaan sistematik organ dari ujung rambut sampai ujung kuku untuk mengarahkan ke suatu diagnosis. Pada pemeriksaan kasus kejang demam

6

Page 7: pbl 1 neuro

R. M. Ridho Hidayatulloh 1102011215

perlu diperiksa faktor faktor yang berkaitan dengan terjadinya kejang dan demam itu sendiri. Demam merupakan salah satu keluhan dan gejala yang paling sering terjadi pada anak dengan penyebab bisa infek-si maupun non infeksi, namun paling sering disebabkan oleh infeksi. Pada pemeriksaan fisik, pasien diukur suhunya baik aksila maupun rektal. Perlu dicari adanya sumber terjadinya demam, apakah ada kecurigaan yang meng-arah pada infeksi baik virus, bakteri maupun jamur; ada tidaknya fokus infeksi; atau adanya proses non infeksi seperti misalnya kelainan darah yang biasanya ditandai dengan dengan pucat, panas, atau perdarahan. Pemeriksaaan kejang sendiri lebih diarahkan untuk membedakan apakah kejang disebabkan oleh proses ekstra atau intrakranial. Jika kita mendapatkan pasien dalam keadaan kejang, perlu diamati teliti apakah kejang bersifat klonik, tonik, umum, atau fokal. Amati pula kesadaran pasien pada saat dan setelah kejang. Perlu diperiksa keadaan pupil; adanya tanda-tanda lateralisasi; rangsangan meningeal (kaku kuduk, Kernig sign, Brudzinski I, II); adanya paresis, paralisa; adanya spastisitas; pemeriksaan reflek patologis dan fisiologis.

Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan penunjang terdiri dari:a. Pemeriksaan LaboratoriumPemeriksaan rutin tidak dianjurkan, kecuali untuk mengevaluasi sumber infeksi/ mencari penyebab (darah tepi, elektrolit dan gula darah).b. Pemeriksaan RadiologiFoto X-ray kepala dan neuropencitraan CT scan atau MRI tidak rutin dan hanya dikerjakan atas indikasi.c. Pemeriksaan Cairan SerebroSpinal (CSS)Tindakan pungsi lumbal untuk pemeriksaan CSS dilakukan untuk menegakkan atau menyingkirkan kemungkinan meningitis. Pada bayi kecil, klinis meningitis tidak jelas, maka tindakan pungsi lumbal dikerjakan dengan ketentuan sebagai berikut:- bayi < 12 bulan : diharuskan- bayi antara 12-18 bulan : dianjurkan- bayi >18 bulan : tidak rutin, kecuali bila ada tanda-tanda meningitisBila yakin bukan meningitis secara klinis tidak perlu lumbal pungsi.d. Pemeriksaan ElektroEnsefaloGrafi (EEG)Pemeriksaan EEG tidak dapat memprediksi berulangnya kejang atau memperkirakan kemungkinan kejadian epilepsi pada pasien kejang demam, oleh sebab itu tidak direkomendasikan, kecuali pada kejang demam yang tidak khas (misalnya pada kejang demam komplikata pada anak usia >6 tahun atau kejang demam fokal).

Penatalaksanaan kejang demamDalam penanggulangan kejang demam ada 6 faktor yang perlu dikerjakan, yaitu :- Mengatasi kejang secepat mungkin- Pengobatan penunjang- Memberikan pengobatan rumat- Mencari dan mengobati penyebab- Mencegah terjadinya kejang dengan cara anak jangan sampai panas- Pengobatan akut

A. Mengatasi kejang secepat mungkin

7

Page 8: pbl 1 neuro

R. M. Ridho Hidayatulloh 1102011215

Sebagai orang tua jika mengetahui seorang kejang demam, tindakan yang perlu kita lakukan secepat mungkin adalah semua pakaian yang ketat dibuka. Kepala sebaiknya miring untuk mencegah aspirasi isi lambung. Penting sekali mengusahakan jalan nafas yang bebas agar oksigenasi terjamin. Dan bisa juga diberikan sesuatu benda yang bisa digigit seperti kain, sendok balut kain yang berguna mencegah tergigitnya lidah atau tertutupnya jalan nafas. Bila suhu penderita meninggi, dapat dilakukan kompres dengan es/alkohol atau dapat juga diberi obat penurun panas/antipiretik.B. Pengobatan penunjang

Pengobatan penunjang dapat dilakukan di rumah, tanda vital seperti suhu, tekanan darah, pernafasan dan denyut jantung diawasi secara ketat. Bila suhu penderita tinggi dilakukan dengan kompres es atau alkohol. Bila penderita dalam keadaan kejang obat pilihan utama adalah diazepam yang diberikan secara per rectal, disamping cara pemberian yang mudah, sederhana dan efektif telah dibuktikan keampuhannya (Lumbantobing, SM, 1995). Hal ini dapat dilakukan oleh orang tua atau tenaga lain yang mengetahui dosisnya. Dosis tergantung dari berat badan, yaitu berat badan kurang dari 10 kg diberikan 5 mg dan berat badan lebih dari 10 kg rata-rata pemakaiannya 0,4-0,6 mg/KgBB. Kemasan terdiri atas 5 mg dan 10 mg dalam rectiol. Bila kejang tidak berhenti dengan dosis pertama, dapat diberikan lagi setelah 15 menit dengan dosis yang sama.Untuk mencegah terjadinya udem otak diberikan kortikosteroid yaitu dengan dosis 20-30 mg/kgBB/hari dibagi dalam 3 dosis. Golongan glukokortikoid seperti deksametason diberikan 0,5-1 ampul setiap 6 jam sampai keadaan membaik.C. Pengobatan rumat

Setelah kejang diatasi harus disusul dengan pengobatan rumat dengan cara mengirim penderita ke rumah sakit untuk memperoleh perawatan lebih lanjut. Pengobatan ini dibagi atas dua bagian, yaitu:1. Profilaksis intermittenUntuk mencegah terulangnya kejang di kemudian hari, penderita kejang demam sederhana diberikan obat campuran anti konvulsan dan antipiretika yang harus diberikan kepada anak yang bila menderita demam lagi. Antikonvulsan yang diberikan ialah fenobarbital dengan dosis 4-5 mg/kgBB/hari yang mempunyai efek samping paling sedikit dibandingkan dengan obat antikonvulsan lainnya.Obat yang kini ampuh dan banyak dipergunakan untuk mencegah terulangnya kejang demam ialah diazepam, baik diberikan secara rectal maupun oral pada waktu anak mulai terasa panas.Profilaksis intermitten ini sebaiknya diberikan sampai kemungkinan anak untuk menderita kejang demam sedehana sangat kecil yaitu sampai sekitar umur 4 tahun.2. Profilaksis jangka panjangProfilaksis jangka panjang gunanya untuk menjamin terdapatnya dosis teurapetik yang stabil dan cukup di dalam darah penderita untuk mencegah terulangnya kejang di kemudian hari.Obat yang dipakai untuk profilaksis jangka panjang ialah:a. FenobarbitalDosis 4-5 mg/kgBB/hari. Efek samping dari pemakaian fenobarbital jangka panjang ialah perubahan sifat anak menjadi hiperaktif, perubahan siklus tidur dan kadang-kadang gangguan kognitif atau fungsi luhur.b. Sodium valproat / asam valproatDosisnya ialah 20-30 mg/kgBB/hari dibagi dalam 3 dosis. Namun, obat ini harganya jauh lebih mahal dibandingkan dengan fenobarbital dan gejala toksik berupa rasa mual, kerusakan hepar, pancreatitis.c. FenitoinDiberikan pada anak yang sebelumnya sudah menunjukkan gangguan sifat berupa hiperaktif sebagai pengganti fenobarbital. Hasilnya tidak atau kurang memuaskan. Pemberian antikonvulsan pada profilaksis jangka panjang ini dilanjutkan sekurang-kurangnya 3 tahun seperti mengobati epilepsi. Menghentikan pemberian antikonvulsi kelak harus perlahan-lahan dengan jalan mengurangi dosis selama 3 atau 6 bulan.

8

Page 9: pbl 1 neuro

R. M. Ridho Hidayatulloh 1102011215

D. Mencari dan mengobati penyebabPenyebab dari kejang demam baik sederhana maupun kompleks biasanya infeksi traktus respiratorius bagian atas dan otitis media akut. Pemberian antibiotik yang tepat dan kuat perlu untuk mengobati infeksi tersebut.

Secara akademis pada anak dengan kejang demam yang datang untuk pertama kali sebaiknya dikerjakan pemeriksaan pungsi lumbal. Hal ini perlu untuk menyingkirkan faktor infeksi di dalam otak misalnya meningitis.

Apabila menghadapi penderita dengan kejang lama, pemeriksaan yang intensif perlu dilakukan, yaitu pemeriksaan pungsi lumbal, darah lengkap, misalnya gula darah, kalium, magnesium, kalsium, natrium, nitrogen, dan faal hati.

E. Mencegah Terjadinya kejang dengan cara anak jangan sampai panasDalam hal ini tindakan yang perlu ialah mencari penyebab kejang demam tersebut. Misalnya pemberian antibiotik yang sesuai untuk infeksi. Untuk mencegah agar kejang tidak berulang kembali dapat menimbulkan panas pada anak sebaiknya diberi antikonvulsan atau menjaga anak agar tidak sampai kelelahan, karena hal tersebut dapat terjadi aspirasi ludah atau lendir dari mulut.Kambuhnya kejang demam perlu dicegah karena serangan kejang merupakan pengalaman yang menakutkan dan mencemaskan bagi keluarga. Bila kejang berlangsung lama dapat mengakibatkan kerusakan otak yang menetap (cacat).Ada 3 upaya yang dapat dilakukan :

1. Profilaksis intermitten2. Profilaksis terus menerus dengan obat antikonvulsan tiap hari3. Mengatasi segera jika terjadi serangan kejang

F. Pengobatan AkutDalam pengobatan akut ada 4 prinsip, yaitu :1. Segera menghilangkan kejang2. Turunkan panas3. Pengobatan terhadap panas4. Suportif

Diazepam diberikan dalam dosis 0,2-0,5 mg/kgBB secara IV perlahan-lahan selama 5 menit.Bersamaan dengan mengatasi kejang dilakukan:1. Bebaskan jalan nafas, pakaian penderita dilonggarkan kalau perlu dilepaskan2. Tidurkan penderita pada posisi terlentang, hindari dari trauma. Cegah trauma pada bibir dan lidah dengan pemberian spatel lidah atau sapu tangan diantara gigi3. Pemberian oksigen untuk mencegah kerusakan otak karena hipoksia4. Segera turunkan suhu badan dengan pemberian antipiretika (asetaminofen/parasetamol) atau dapat diberikan kompres es5. Cari penyebab kenaikan suhu badan dan berikan antibiotic yang sesuai6. Apabila kejang berlangsung lebih dari 30 menit dapat diberikan kortikosteroid untuk mencegah oedem otak dengan menggunakan cortisone 20-30 mg/kgBB atau dexametason 0,5-0,6 mg/kgBB.

Komplikasi kejang demamKejang demam dapat mengakibatkan:

9

Page 10: pbl 1 neuro

R. M. Ridho Hidayatulloh 1102011215

1. Kerusakan sel otak2. Penurunan IQ pada kejang demam yang berlansung lama lebih dari 15 menit dan bersifat unilateral3. Kelumpuhan

PrognosisApabila tidak diterapi dengan baik, kejang demam dapat berkembang menjadi :a. Kejang demam berulangb. Epilepsic. Kelainan motorikd. Gangguan mental dan belajar

Memahami dan Menjelaskan Penyakit Meningitis

Definisi

Meningitis adalah infeksi cairan otak disertai radang yang mengenai meninges serta dalam derajat yang lebih ringan mengenai jaringan otak dan medula spinalis yang superfisial.

Epidemiologi

usia : anak-anak dan bayi lebih banyak terkena dari pada orang dewasa dikarenakan belum terbentuk imunitas yang kuat

Jenis kelamin : meningitis lebih banyak diderita oleh pria Lingkungan : banyak pada lingkungan dengan social-ekonomi rendah, lingkungan padat, dan

daerah dengan kasus ISPA yang tinggi

Etiologi

Bacterial : h. influenzae, s. aureus, s. pneumonia, n. meningitides, e. coli, mycobacterium tuberculosis, l. monocytogenes

Viral : mumps virus, echo virus, coxackie virus

Klasifikasi

Penyakit meningitis didasarkan pada ekologi munculnya penyakit tersebut, di antaranya adalah :

1. Meningitis Bakterial Meningitis bakterial adalah penyakit yang disebabkan oleh infek-si bakteri pada selaput meninges. Pada periode nconatal, organisme yang paling sering dijumpai menyebabkan meningitis bakterial akut adalah Streptococcus pneumoniae, Neisseria meningitidis, dan haemophilus influenzae typeb (Hib).

Tubuh akan merespon terhadap bakteri sebagai benda asing dan berespon dengan terjadinya peradangan dengan adanya neut-roftl, monoslt dan Umfosit.

Cairan eksudat yang terdiri dari bakteri, flbrin dan lekosit, terbentuk di ruangan subarahcnoid ini akan terkumpul di dalam cairan otak sehingga dapat menyebabkan lapisan yang tadinya tipis menjadi tebal. Dan pengumpulan cairan ini akan menyebabkan peningkatan intrakranial. Hal-ini akan menyebabkan jaringan otak akan mengalami infark.

10

Page 11: pbl 1 neuro

R. M. Ridho Hidayatulloh 1102011215

2. Meningitis Virus (non bakterial)

Meningitis Virus adalah infeksi yang mengenai meninges dan cenderung bersifat jinak. Meningitis yang disebabkan oleh virus umumnya tidak berbahaya, akan pulih tanpa pengobatan dan perawatan yang spesifik.

Tipe dari meningitis ini se-ring disebut aseptik mentngitis. Meningitis jenis ini biasanya disebabkan oleh berbagai jenis penyakit yang disebabkan oleh virus, seperti; measles, mump, herpes simplek dan herpes zos-ter. Eksudat yang biasanya terjadi pada meningitis bakteri tidak terjadi pada meningitis virus dan tidak ditemukan organisme pada kultur cairan otak. Peradangan terjadi pada seluruh koteks cere-bri dan lapisan otak. Mekanisme atau respon darijaringan otak terhadap virus bervariasi tergantung pada jenis sel yang terlibat.

Meningitis dapat dicegah dengan cara mengenali dan mengerti dengan baik faktor presdis posisi seperti otiris media atau infeksi saluran napas (seperti TBC) di mana dapat menyebabkan meningitis serosa. Dalam hal ini yang paling penting adalah pengobatan tuntas (antibiotik) walaupun gejala-gejala infeksi tersebut telah hilang

3. Meningitis Kriptikokus

adalah meningitis yang disebabkan oleh jamur kriptokokus. Jamur ini bisa masuk ke

tubuh kita saat kita menghirup debu atau tahi burung yang kering. Kriptokokus ini dapat

menginfeksikan kulit, paru, dan bagian tubuh lain. Meningitis Kriptokokus ini paling

sering terjadi pada orang dengan CD4 di bawah 100.

Diagnosis

Darah atau cairan sumsum tulang belakang dapat dites untuk kriptokokus dengan dua

cara. Tes yang disebut ‘CRAG’ mencari antigen ( sebuah protein) yang dibuat oleh

kriptokokus. Tes ‘biakan’ mencoba menumbuhkan jamur kriptokokus dari contoh cairan. Tes

CRAG cepat dilakukan dan dapat memberi hasi pada hari yang sama. Tes biakan

membutuhkan waktu satu minggu atau lebi

h untuk menunjukkan hasil positif. Cairan sumsum tulang belakang juga dapat dites

secara cepat bila diwarnai dengan tinta India. (Yayasan Spiritia., 2006)

4. Viral meningitis

termasuk penyakit ringan. Gejalanya mirip dengan sakit flu biasa, dan umumnya si

penderita dapat sembuh sendiri. Frekuensi viral meningitis biasanya meningkat di musim

panas karena pada saat itu orang lebih sering terpapar agen pengantar virus. Banyak virus

yang bisa menyebabkan viral meningitis. Antara lain virus herpes dan virus penyebab flu

perut. (Anonim., 2007)

5. Meningitis Tuberkulosis Generalisata

11

Page 12: pbl 1 neuro

R. M. Ridho Hidayatulloh 1102011215

Gejala : demam, mudah kesal, obstipasi, muntah- muntah, ditemukan tanda-tanda

perangsangan meningen seperti kaku kuduk, suhu badan naik turun, nadi sangat

labil/lambat, hipertensi umum, abdomen tampak mencekung, gangguan saraf otak.

Penyebab : kuman mikobakterium tuberkulosa varian hominis.

Diagnosis : Meningitis Tuberkulosis dapat ditegakkan dengan pemeriksaan cairan otak,

darah, radiologi, test tuberkulin. (Harsono., 2003)

6. Meningitis Purulenta

Gejala : demam tinggi, menggigil, nyeri kepala yang terus-menerus, kaku kuduk,

kesadaran menurun, mual dan muntah, hilangnya nafsu makan, kelemahan umum, rasa nyeri

pada punggung serta sendi.

Penyebab : Diplococcus pneumoniae(pneumokok), Neisseria meningitidis(meningokok),

Stretococcus haemolyticus, Staphylococcus aureus, Haemophilus influenzae, Escherichia coli,

Klebsiella pneumoniae, Pneudomonas aeruginosa.

Diagnosis : dilakukan pemeriksaan cairan otak, antigen bakteri pada cairan otak, darah

tepi, elektrolit darah, biakan dan test kepekaan sumber infeksi, radiologik, pemeriksaan

EEG. (Harsono., 2003)

Patofisiologi

Kolonisasi Bakteri pada mukosa

Invasi Lokal

Bacterimia

Meningkatkan permiabilitas BBB Invasi ke meningitis Vaskulitis cerebral

Inflamasi pada cavum subaraknoid

Meningkatkan LCS (aliran)

Edem Vasogenik Edema Intersisial Infraksi cerebral

Meningkatkan tekanan intrakranial

Menurunnya aliran darah pada cerebral

12

Page 13: pbl 1 neuro

R. M. Ridho Hidayatulloh 1102011215

Manifestasi Kejang Demam

Demam (terutama demam tinggi atau kenaikan suhu tubuh yang tejradi secara tiba-tiba) Kejang tonik-klonik atau grand mal Pingsan yang berlangsung selama 30 detik-5 menit (hampir selalu terjadi pada anak-anak

yang mengalami kejang demam) Postur tonik (kontraksi dan kekakuan otot menyeluruh yang biasanya berlangsung selama 10-

20 detik) Gerakan klonik (kontraksi dan relaksasi otot yang kuat dan berirama, biasanya berlangsung

selama 1-2 menit) Lidah atau pipinya tergigit Gigi atau rahangnya terkatup rapat Inkontinensia (mengeluarkan air kemih atau tinja diluar kesadarannya) Gangguan pernafasan Apneu (henti nafas) Kulitnya kebiruan.

Setelah mengalami kejang, biasanya: - akan kembali sadar dalam waktu beberapa menit atau tertidur selama 1 jam atau lebih - terjadi amnesia (tidak ingat apa yang telah terjadi) - sakit kepala - mengantuk - linglung (sementara dan sifatnya ringan).

Jika kejang tunggal berlangsung kurang dari 5 menit, maka kemungkinan terjadinya cedera otak atau kejang menahun adalah kecil.

Gejala Klinis / Manifestasi Meningitis bacteria:

1. Gejala Infeksi Akut Anak menjadi lesu, mudah terangsang, panas, muntah, anoreksia, nyeri kepala pada

anak besar2. Gejala Tekanan Intrakranial tinggi

Anak sering muntah, nyeri kepala pada anak besar, kesadaran bayi/ anak menurun dari apatis sampai koma. Moaning cry (pada anak neonates) yakni tangis yang merintih. Kejang bersifat umum, fokal atau twitching. (dijelaskan lebih lanjut pada kejang demam) , Ubun – ubun menjadi besar dan menegang. Gejala lain nya berupa paresis atau paralisis, trabismus. “ Crack pot sign” dan pernafasan Cheyne Stokes. Kadang terdapat hypertensi dan Chocked disc dari papilla nervus opticus.

3. Gejala Rangsangan meningeal Kaku kuduk, Rigiditas, Tanda Kernig dan Brudzinsky I dan II positif

Kaku kuduk

Keluhan pertama biasanya adalah nyeri kepala,rasa ini bias menjalar ke tengkuk dan punggung,tengkuk menjadi kaku,kaku kuduk disebabkan oleh mengejangnya otot – otot ekstensor tengkuk. Bila hebat menjadi Opistotonus yakni tengkuk menjadi kaku dalam kepala mengadah dan tengkuk menjadi dalam sikap hiper ekstensi, kesadaran menurun

Gambar Kaku Kuduk

Tanda kernig’s dan brudzinky positif

13

Page 14: pbl 1 neuro

R. M. Ridho Hidayatulloh 1102011215

Metode untuk mengetahui kekakuan otot leher adalah bisa di uji dengan tanda kernig (kernig´s sign) atau tanda brudzinski ( brudzinski´s sign). Metode yang paling gampang buat  anak-anak  dengan cara meyuruh mencoba mencium lututnya sendiri dalam keadaan duduk.

Menguji tanda Kernig :  Pasien berbaring menghadap keatas. Salah satu paha di lekuk kearah perut/abdomen.Tanda kernig positif bila lutut di coba di luruskan dan pasien merasa kesakitan.( gambar kiri)

Menguji tanda Brudzinski : Jika pasien dalam keadaan berbaring di bungkukkan lehernya ke arah dada,  pasien akan ssecara spontan melekukkan lututnya juga ke atas.(gambar kanan)

Edema otak disebabkan peningkatan volume cairan dalam pembesaran otak

Terdapat 2 karakteristik:

Sitotoksiko Peningkatan permeabilitas vaskuler darah (blood

brain barrier bekerja diluar normal) dan peningkatan cairan di ruangan intersisial

Vasogenico Sitotoksik edema berperan dalam blood brain

barrier independent dan akumulasi seluler air dalam astrosit dan syaraf dan mengurangi rongga intersisial

Kebanyakan kerusakan pada otak disebabkan kombinasi sitotoksik dan vasogenic edema

MRI kepalaLebih baik disbanding CT scan dalam menunjukkan edema dan iskemik otakPenambahan kontras gadolinium menunjukkan “ Diffuse meningeal enhancement”

Pemeriksaan

1. Pemeriksaan Kaku Kuduk Pasien berbaring terlentang dan dilakukan pergerakan pasif berupa fleksi dan rotasi kepala. Tanda kaku kuduk positif (+) bila didapatkan kekakuan dan tahanan pada pergerakan fleksi kepala disertai rasa nyeri dan spasme otot. Dagu tidak dapat disentuhkan ke dada dan juga didapatkan tahanan pada hiperekstensi dan rotasi kepala.

14

Page 15: pbl 1 neuro

R. M. Ridho Hidayatulloh 1102011215

2. Pemeriksaan Tanda Kernig Pasien berbaring terlentang, tangan diangkat dan dilakukan fleksi pada sendi panggul kemudian ekstensi tungkai bawah pada sendi lutut sejauh mengkin tanpa rasa nyeri. Tanda Kernig positif (+) bila ekstensi sendi lutut tidak mencapai sudut 135° (kaki tidak dapat di ekstensikan sempurna) disertai spasme otot paha biasanya diikuti rasa nyeri.

3. Pemeriksaan Tanda Brudzinski I ( Brudzinski Leher) Pasien berbaring terlentang dan pemeriksa meletakkan tangan kirinya dibawah kepala dan tangan kanan diatas dada pasien kemudian dilakukan fleksi kepala dengan cepat kearah dada sejauh mungkin. Tanda Brudzinski I positif (+) bila pada pemeriksaan terjadi fleksi involunter pada leher.

4. Pemeriksaan Tanda Brudzinski II ( Brudzinski Kontra Lateral Tungkai) Pasien berbaring terlentang dan dilakukan fleksi pasif paha pada sendi panggul (seperti pada pemeriksaan Kernig). Tanda Brudzinski II positif (+) bila pada pemeriksaan terjadi fleksi involunter pada sendi panggul dan lutut kontralateral.

5. Pemeriksaan darah Dilakukan pemeriksaan kadar hemoglobin, jumlah leukosit, Laju Endap Darah (LED), kadar glukosa, kadar ureum, elektrolit dan kultur.

a. Pada Meningitis Serosa didapatkan peningkatan leukosit saja. Disamping itu, pada Meningitis Tuberkulosa didapatkan juga peningkatan LED.

b. Pada Meningitis Purulenta didapatkan peningkatan leukosit.

6. Pemeriksaan Radiologis

a. Pada Meningitis Serosa dilakukan foto dada, foto kepala, bila mungkin dilakukan CT Scan.

b. Pada Meningitis Purulenta dilakukan foto kepala (periksa mastoid, sinus paranasal, gigi geligi) dan foto dada.

7. Pemeriksaan Pungsi Lumbal

Pengambilan cairan serebrospinal dapat dilakukan dengan cara punksi lumbal, Sisternal Punksi atau Lateral Cervical Punksi.

Indikasi Punksi Lumbal1. Untuk mengetahui tekanan dan mengambil sampel untuk pemeriksaan sel, kimia dan

bakteriologi.2. Untuk membantu pengobatan melalui spinal, pemberian antibiotika, anti tumor dan

spinal anastesi.3. Untuk membantu diagnosa dengan penyuntikan udara pada pneumoencephalografi, dan

zat kontras pada myelografi. Kontra Indikasi Punksi Lumbal1. Adanya peninggian tekanan intra kranial dengan tanda-tanda nyeri kepala, muntah dan

papil edema.2. Penyakit kardiopulmonal yang berat.3. Ada infeksi lokal pada tempat punksi lumbal. Persiapan Punksi Lumbal1. Periksa gula darah 15-30 menit sebelum dilakukan LP.

15

Page 16: pbl 1 neuro

R. M. Ridho Hidayatulloh 1102011215

2. Jelaskan prosedur pemeriksaan, bila perlu diminta persetujuan pasien/keluarga terutama pada LP dengan resiko tinggi.

Teknik Punksi Lumbal1. Pasien diletakkan pada pinggir tempat tidur, dalam posisi lateral decubitus dengan leher,

punggung, pinggul dan tumit lemas. Boleh diberikan bantal tipis dibawah kepala atau lutut.

2. Tempat melakukan punksi lumbal adalah pada columna vetebralis setinggi L 3-4 yaitu setinggi crista iliaca. Bila tidak berhasil dapat dicoba lagi intervertebrale ke atas atau ke bawa. Pada bayi dan anak setinggi intervertebrale L 4-5.

3. Bersihkan dengan yodium dan alkohol daerah yang akan dipungsi.4. Dapat diberikan anasthesi lokal lidocain HCL.5. Gunakan sarung tangan steril dan lakukan punksi, masukkan jarum tegak lurus dengan

ujung jarum yang mirip menghadap ke atas. Bila telah dirasakan menembus jaringan meningen penusukan dihentikan, kemudian jarum diputar dengan bagian pinggir yang mirip mengahadap ke kepala.

6. Dilakukan pemeriksaan tekanan dengan manometer dan test Queckenstedt bila diperlukan. Kemudian ambil sampel untuk pemeriksaan jumlah dan jenis sel, kadar gula, protein, kultur bakteri dan sebagainya.

Komplikasi Punksi Lumbal1. Sakit kepala, karena pengurangan cairan serebrospinal2. Backache, biasanya di lokasi bekas punksi disebabkan spasme otot3. Infeksi4. Herniasi5. Untrakranial subdural hematom6. Hematom dengan penekanan pada radiks7. Tumor epidermoid intraspinal

PenatalaksanaanPenanganan penderita meningitis meliputi:1. Farmakologis:

a. Obat anti infeksi: Meningitis tuberkulosa:

Isoniazid 10-20 mg/KgBB/hari PO dibagi dalam 2 dosis (maksimal 500 mg/hari) selama 1½ tahun

Rifampicin 10-15 mg/KgBB/hari PO dosis tunggal selama 1 tahun Streptomycin sulphate 20-40 mg/KgBB/hari IM dosis tunggal atau dibagi dalam 2

dosis selama 3 bulan Meningitis bakterial, umur <2 bulan :

Cephalosporin Generasi ke 3, atau Kombinasi Ampicilin 150-200 mg (400 mg)/KgBB/hari IV dibagi dalam 4-6 kali dosis

sehari dan Chloramphenicol 50 mg/KgBB/hari IV dibagi dalam 4 dosis Meningitis bakterial, umur >2 bulan:

Kombinasi Ampicilin 150-200 mg (400 mg)/KgBB/hari IV dibagi dalam 4-6 kali dosis sehari dan Chloramphenicol 50 mg/KgBB/hari IV dibagi dalam 4 dosis, atau

Sefalosporin Generasi ke 3 Dexamethasone dosis awal 0,5 mg/KgBB IV dilanjutkan dengan dosis rumatan 0,5

mg/KgBB IV dibagi dalam 3 dosis, selama 3 hari. Diberikan 30 menit sebelum pemberian antibiotika

 b. Pengobatan simptomatis Menghentikan kejang:

16

Page 17: pbl 1 neuro

R. M. Ridho Hidayatulloh 1102011215

Diazepam 0,2-0,5 mg/KgBB/dosis IV atau 0,4-0,6 mg/KgBB/dosis REKTAL SUPPOSITORIA, kemudian dilanjutkan dengan:

Phenytoin 5 mg/KgBB/hari IV/PO dibagi dalam 3 dosis atau Phenobarbital 5-7 mg/Kg/hari IM/PO dibagi dalam 3 dosis

Menurunkan panas: Antipiretika: Paracetamol 10 mg/KgBB/dosis PO atau Ibuprofen 5-10 mg/KgBB/dosis

PO diberikan 3-4 kali sehari Kompres air hangat/biasa

c. Pengobatan suportif Cairan intravena Oksigen. Usahakan agar konsentrasi O2 berkisar antara 30-50%.

2. Perawatan: Pada waktu kejang:

Longgarkan pakaian, bila perlu dibuka Hisap lendir Kosongkan lambung untuk menghindari muntah dan aspirasi Hindarkan penderita dari rudapaksa (misalnya jatuh)

Bila penderita tidak sadar lama: Beri makanan melalui sonde Cegah dekubitus dan pnemonia ortostatik dengan merubah posisi penderita sesering

mungkin, minimal ke kiri dan ke kanan setiap 6 jam Cegah kekeringan kornea dengan boorwater/salep antibiotika

Bila mengalami inkontinensia urin lakukan pemasangan kateter Bila mengalami inkontinensia alvi (keadaan ketika individu mengalami perubahan kebiasaan

defekasi yang normal yang dikarakteristikkan dengan pengeluaran feses yang tidak disadari) maka lakukan lavement (prosedur pemasukan cairan ke dalam kolon melalui anus).

Pemantauan ketat: Tekanan darah Pernafasan Nadi Produksi air kemih Faal hemostasis untuk mengetahui secara dini ada DIC

Fisioterapi dan rehabilitasi.

Prognosis Meningitis

Prognosis meningitis tergantung kepada umur, mikroorganisme spesifik yang menimbulkan penyakit, banyaknya organisme dalam selaput otak, jenis meningitis dan lama penyakit sebelum diberikan antibiotik. Penderita usia neonatus, anak-anak dan dewasa tua mempunyai prognosis yang semakin jelek, yaitu dapat menimbulkan cacat berat dan kematian.

Meningitis yang disebabkan oleh virus mempunyai prognosis yang lebih baik, cenderung jinak dan bisa sembuh sendiri. Penyebab meningitis virus yang paling sering ditemukan yaitu Mumpsvirus, Echovirus, dan Coxsackie virus , sedangkan Herpes simplex , Herpes zooster, dan enterovirus jarang menjadi penyebab meningitis aseptik(viral).

Komplikasi

Komplikasi dapat terjadi sebagai akibat pengobatan yang tidak sempurna atau pengobatan yang terlambat. Komplikasi yang sering terjadi akibat meningitis otogenik adalah efusi subdural, empiema subdural, ventrikulitis, abses serebri, gejala sisa neurologis berupa paresis sampai deserebrasi, epilepsi maupun meningitis yang berulang. Pada anak-anak dapat mengakibatkan epilepsi, retardasi mental

17

Page 18: pbl 1 neuro

R. M. Ridho Hidayatulloh 1102011215

dan hidrosefalus akibat sumbatan pada saluran CSF ataupun produksi CSF yang berlebihan. Selain itu juga bisa terjadi deafness.

Memahami dan menjelaskan tinjauan islam tentang keabsahan haji

a. Definisi HajiSecara etimologis, haji berarti pergi menuju tempat yang diagungkan. Secara terminologis berarti beribadah kepada Allah dengan melaksanakan manasik haji, yaitu perbuatan tertentu yang dilakukan pada waktu dan tempat tertentu dengan cara yang tertentu pula. Definisi ini disepakati oleh seluruh mazhab.

b. Hukum dan DalilnyaHukum haji adalah fardhu ‘ain, wajib bagi setiap muslim yang mampu, wajibnya sekali seumur hidup. Haji merupakan bagian dari rukun Islam. Mengenai wajibnya haji telah disebutkan dalam Al Qur’an, As Sunnah dan ijma’ (kesepakatan para ulama).1. Dalil Al Qur’an

Allah Ta’ala berfirman,العالمين عن غني ه الل فإن كفر ومن سبيال� إليه استطاع من البيت حج اس الن على ه ولل

“Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.” (QS. Ali Imron: 97).

Ayat ini adalah dalil tentang wajibnya haji. Kalimat dalam ayat tersebut menggunakan kalimat perintah yang berarti wajib. Kewajiban ini dikuatkan lagi pada akhir ayat (yang artinya), “Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam”. Di sini, Allah menjadikan lawan dari kewajiban dengan kekufuran. Artinya, meninggalkan haji bukanlah perilaku muslim, namun perilaku non muslim.

2. Dalil As SunnahDari Ibnu ‘Umar, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

وإيتاء ، الصالة وإقام ، ه الل رسول محمد�ا وأن ه الل إال إله ال أن شهادة خمس على اإلسالم بنىرمضان وصوم ، والحج ، كاة الز

“Islam dibangun di atas lima perkara: bersaksi tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah dan mengaku Muhammad adalah utusan-Nya, mendirikan shalat, menunaikan zakat, berhaji dan berpuasa di bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari no. 8 dan Muslim no. 16). Hadits ini menunjukkan bahwa haji adalah bagian dari rukun Islam. Ini berarti menunjukkan wajibnya.

Dari Abu Hurairah, ia berkata,حتى «. » فسكت ه الل رسول يا عام أكل رجل فقال فحجوا الحج عليكم ه الل فرض قد اس الن ها أي

« - استطعتم - ولما لوجبت نعم قلت لو وسلم عليه الله صلى الله رسول فقال �ا ثالث قالها“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berkhutbah di tengah-tengah kami. Beliau bersabda, “Wahai sekalian manusia, Allah telah mewajibkan haji bagi kalian, maka berhajilah.” Lantas ada yang bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah setiap tahun (kami mesti berhaji)?” Beliau lantas diam, sampai orang tadi bertanya hingga tiga kali. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas bersabda, “Seandainya aku mengatakan ‘iya’, maka tentu haji akan diwajibkan bagi kalian setiap tahun, dan belum tentu kalian sanggup.” (HR. Muslim no. 1337). Sungguh banyak sekali hadits yang menyebutkan wajibnya haji hingga mencapai derajat mutawatir (jalur yang amat banyak) sehingga kita dapat memastikan hukum haji itu wajib.

3. Dalil Ijma’ (Konsensus Ulama)Para ulama pun sepakat bahwa hukum haji itu wajib sekali seumur hidup bagi yang mampu. Bahkan kewajiban haji termasuk perkara al ma’lum minad diini bidh dhoruroh (dengan sendirinya sudah diketahui wajibnya) dan yang mengingkari kewajibannya dinyatakan kafir.

c. Syarat Sah Haji1. Islam2. Berakal

18

Page 19: pbl 1 neuro

R. M. Ridho Hidayatulloh 1102011215

3. Miqot zamani, artinya haji dilakukan di waktu tertentu (pada bulan-bulan haji), tidak di waktu lainnya. ‘Abullah bin ‘Umar, mayoritas sahabat dan ulama sesudahnya berkata bahwa waktu tersebut adalah bulan Syawwal, Dzulqo’dah, dan sepuluh hari (pertama) dari bulan Dzulhijjah.

4. Miqot makani, artinya haji (penunaian rukun dan wajib haji) dilakukan di tempat tertentu yang telah ditetapkan, tidak sah dilakukan tempat lainnya. Wukuf dilakukan di daerah Arafah. Thowaf dilakukan di sekeliling Ka’bah. Sa’i dilakukan di jalan antara Shofa dan Marwah. Dan seterusnya

d. Syarat Wajib HajiSyarat wajib haji adalah syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh seseorang sehingga dia diwajibkan untuk melaksanakan haji, dan barang siapa yang tidak memenuhi salah satu dari syarat-syarat tersebut, maka dia belum wajib menunaikan haji. Adapun syarat wajib haji adalah sebagai berikut :1. Islam2. Berakal3. Baligh4. Merdeka5. Mampu Sehat jasmani dan rohani tidak dalam keadaan tua renta, sakit berat, lumpuh, mengalami

sakit parah menular, gila, stress berat, dan lain sebagainya. Sebaiknya haji dilaksanakan ketika masih muda belia, sehat dan gesit sehingga mudah dalam menjalankan ibadah haji dan menjadi haji yang mabrur.

Memiliki uang yang cukup untuk ongkos naik haji (onh) pulang pergi serta punya bekal selama menjalankan ibadah haji. Jangan sampai terlunta-lunta di Arab Saudi karena tidak punya uang lagi. Jika punya tanggungan keluarga pun harus tetap diberi nafkah selama berhaji.

Keamanan yang cukup selama perjalanan dan melakukan ibadah haji serta keluarga dan harta yang ditinggalkan selama berhaji. Bagi wanita harus didampingi oleh suami atau muhrim laki-laki dewasa yang dapat dipercaya.

e. Rukun HajiYang dimaksud rukun haji adalah kegiatan yang harus dilakukan dalam ibadah haji, dan jika tidak dikerjakan hajinya tidak sah. Adapun rukun haji adalah sebagai berikut :

1. IhramIhram, yaitu pernyataan mulai mengerjakan ibadah haji atau umroh dengan memakai pakaian ihram disertai niat haji atau umroh di miqat.

2. WukufWukuf di Arafah, yaitu berdiam diri, dzikir dan berdo'a di Arafah pada tanggal 9 Zulhijah.

3. Tawaf IfadahTawaf Ifadah, yaitu mengelilingi Ka'bah sebanyak 7 kali, dilakukan sesudah melontar jumrah Aqabah pada tanggal 10 Zulhijah.

4. Sa'iSa'i, yaitu berjalan atau berlari-lari kecil antara Shafa dan Marwah sebanyak 7 Kali, dilakukan sesudah Tawaf Ifadah.

5. TahallulTahallul, yaitu bercukur atau menggunting rambut setelah melaksanakan Sa'i.

6. TertibTertib, yaitu mengerjakan kegiatan sesuai dengan urutan dan tidak ada yang tertinggal.

19

Page 20: pbl 1 neuro

R. M. Ridho Hidayatulloh 1102011215

f. Wajib HajiWajib Haji adalah rangkaian kegiatan yang harus dilakukan dalam ibadah haji sebagai pelengkap Rukun Haji, jika salah satu dari wajib haji ini ditinggalkan, maka hajinya tetap sah, namun harus membayar dam (denda). Yang termasuk wajib haji adalah :1. Niat Ihram, untuk haji atau umrah dari Miqat Makani, dilakukan setelah berpakaian ihram.2. Wukuf di Arafah3. Mabit (bermalam) di Muzdalifah, pada tanggal 9 Zulhijah (dalam perjalanan dari Arafah ke

Mina).4. Melontar Jumrah Aqabah, pada tanggal 10 Zulhijah yaitu dengan cara melontarkan tujuh

butir kerikil berturut-turut dengan mengangkat tangan pada setiap melempar kerikil sambil berucap, “Allahu Akbar, Allahummaj ‘alhu hajjan mabruran wa zanban magfura(n)”. Setiap kerikil harus mengenai ke dalam jumrah jurang besar tempat jumrah.

5. Mabit di Mina, pada hari Tasyrik (tanggal 11, 12 dan 13 Zulhijah).6. Tawaf Wada', yaitu melakukan tawaf perpisahan sebelum meninggalkan kota Mekah.7. Mencukur atau memotong rambut, mencukur lebih afdal

g. Sunnah HajiMenurut mazhab Syafi'i Sunah adalah semua pekerjaan yang diperintahkan Allah tetapi tidak bersifat jazim (tegas), diberi pahala orang yang melaksanakannya, tidak disiksa orang yang meninggalkannya. Sunah, mandub, mustahab dan tathawwu' adalah kata-kata sinonim yang memiliki satu arti.Sunah Haji :1. Mandi ketika hendak ihram2. Membaca talbiah3. Tawaf qudum buat pelaku haji ifrad atau qiran4. Bermalam di Mina pada malam Arafah5. Lari kecil dan membuka bahu kanan ketika tawaf qudum

Rukun UmrahAdapun rukun umrah adalah sebagai berikut:

1. Niat Ihram. Setiap ibadah dimulai dengan niat, begitu pula dengan ihram jika tidak berniat maka umrahnya tidak sah.

2. Thawaf Umrah. Berniat mengelilingi Ka’abah semata-mata untuk menunaikan tawaf karena Allah S.W.T.

3. Sa’i. Sa’i dilakukan genap dan sempurna bilangan sebanyak tujuh kali perjalanan balik dari Marwah ke Safa.

4. Tahallul (Cukur / gunting rambut). Bagi umrah seseorang itu boleh bertahallul setelah selesai melaksanakan dengan sempurna semua rukun yang lain yaitu niat, tawaf dan Sai’e.

5. Tertib. Rukun tidak boleh ditinggalkan (harus dilaksanakan). Bila tidak dilaksanakan umrahnya tidak sah.

Syarat UmrohSyarat umroh harus memenuhi semua kriteria berikut:

1. Islam. Orang kafir tidak disyariatkan melaksanakan umrah dan ibadah-ibadah lainnya karena dia tidak mengakui dan menganut agama Islam.

2. Baligh (Dewasa). Anak kecil yang belum baligh tidak disyariatkan melaksanakan umrah, meskipun umrahnya sah jika dia telah mumayyiz.

3. Aqil (Berakal sehat). Tidak ada perintah melaksanakan umrah bagi orang gila dan tidak pula sah umroh yang dilakukan oleh orang gila.

4. Merdeka. Hamba sahaya (budak) tidak diperintahkan melaksanakan ibadah umrah karena umrah memerlukan waktu yang panjang sehingga kepentingan tuannya akan terabaikan.

5. Istitha’ah atau memiliki kemampuan dari segi fisik, harta, dan keamanan.

20

Page 21: pbl 1 neuro

R. M. Ridho Hidayatulloh 1102011215

Tahapan-Tahapan Umroh

Tata cara pelaksanaan ibadah umroh adalah mandi, berwudhu, ihram dari miqot, shalat sunat ihram dua rakaat, niat umroh dengan membaca “ Labbaik Allahumma ‘Umratan ”, membaca Talbiah serta tawaf di Masjidil Haram, Tawaf, Sa’i, antara Shafa dan Marwah dan Tahallul (cukur) dengan melaksanakan berbagai rangkaian ibadah tersebut, maka selesailah ibadah umroh.

Wajib Umrah

Wajib Umrah hanya satu yaitu Ihram dari Miqat. Bila melanggar (tidak melaksanakan) wajib umrah, umrahnya tetap sah tapi harus bayar dam. Selain itu bagi umrah wajib menghindari perbuatan yang diharamkan ketika ihram.

21