PBL NEURO SK2.docx

41
MUHAMMAD FATHAN 1102011175 LI. 1. MEMAHAMI DAN MENJELASKAN ANATOMI NERVUS CRANIALIS LO 1.1 MAKRO Nomor Nama Jenis Fungsi I Olfaktori Sensori Menerima rangsang dari hidung dan menghantarkannya ke otak untuk diproses sebagai sensasi bau II Optik Sensori Menerima rangsang dari mata dan menghantarkannya ke otak untuk diproses sebagai persepsi visual III Okulomotor Motorik Menggerakkan sebagian besar otot mata IV Troklear Motorik Menggerakkan beberapa otot mata V Trigeminal Gabunga n Sensori: Menerima rangsangan dari wajah untuk diproses di otak sebagai sentuhan Motorik: Menggerakkan rahang VI Abdusen Motorik Abduksi mata VII Fasial Gabunga Sensorik: Menerima rangsang dari

Transcript of PBL NEURO SK2.docx

Page 1: PBL NEURO SK2.docx

MUHAMMAD FATHAN 1102011175

LI. 1. MEMAHAMI DAN MENJELASKAN ANATOMI NERVUS CRANIALIS

LO 1.1 MAKRO

Nomor Nama Jenis Fungsi

I Olfaktori SensoriMenerima rangsang dari hidung dan menghantarkannya ke otak untuk diproses sebagai sensasi bau

II Optik SensoriMenerima rangsang dari mata dan menghantarkannya ke otak untuk diproses sebagai persepsi visual

III Okulomotor Motorik Menggerakkan sebagian besar otot mataIV Troklear Motorik Menggerakkan beberapa otot mata

V Trigeminal GabunganSensori: Menerima rangsangan dari wajah untuk diproses di otak sebagai sentuhanMotorik: Menggerakkan rahang

VI Abdusen Motorik Abduksi mata

VII Fasial Gabungan

Sensorik: Menerima rangsang dari bagian anterior lidah untuk diproses di otak sebagai sensasi rasaMotorik: Mengendalikan otot wajah untuk menciptakan ekspresi wajah

VIII Vestibulokoklear SensoriSensori sistem vestibular: Mengendalikan keseimbanganSensori koklea: Menerima rangsang untuk diproses di otak sebagai suara

IX Glosofaringeal Gabungan Sensori: Menerima rangsang dari bagian posterior lidah

Page 2: PBL NEURO SK2.docx

MUHAMMAD FATHAN 1102011175

untuk diproses di otak sebagai sensasi rasaMotorik: Mengendalikan organ-organ dalam

X Vagus GabunganSensori: Menerima rangsang dari organ dalamMotorik: Mengendalikan organ-organ dalam

XI Aksesori Motorik Mengendalikan pergerakan kepalaXII Hipoglosal Motorik Mengendalikan pergerakan lidah

Saraf Kranial I — Nervus Olfaktorius

Merupakan saraf sensoris, berasal dari telensefalon dengan inti di nukleus olfaktorius anterior. Fungsinya adalah untuk menerima rangsang bau; terletak di foramina olfaktorii di lempeng kribriform tulang ethmoid.

Gambar. 3. Daerah nervus olfaktorius

Saraf Kranial II – Nervus Optikus

Saraf sensoris yang berasal dari diensefalon dengan inti pada sel-sel ganglion retina. Berfungsi untuk menghantarkan informasi visual ke otak; terletak di kanal optik.

gambar 4. Daerah Nervus Optikus

Saraf kranial III — Nervus OkulomotoriusTerutama bersifat motorik, berasal dari otak tengah dengan inti pada nukleus okulomotorius, nukleus Edinger-Westpal. Fungsinya adalah mempersarafi otot levator palpebra superior, rektus

Page 3: PBL NEURO SK2.docx

MUHAMMAD FATHAN 1102011175

superior, rektus medial, rektus inferior, dan oblik inferior, yang secara umum mempersarafi pergerakan bola mata; Juga mempersarafi otot spincter pupil, dan otot-otot siliar tubuh. Terletak di fisura orbita superior.

Gambar. 5. Daerah Nervus Okuomotorius

Saraf Kranial IV — Nervus trokhlearisTerutama bersifat motorik, berasal dari otak tengah. Nervus troklearis mempersarafi otot oblik superior, yang menggerakkan bola mata ke bawah, atau berputar ke samping (pada aksis optik), dan intorts bola mata ; Terletak di fisura orbita superior.

Gambar 6. Daerah nervus trokhlearis

Saraf Kranial V — Nervus TrigeminusMerupakan saraf sensoris dan motoris. Berasal dari Pons. Inti sensoris pada nukleus trigeminus, nukleus trigeminus spinal, nukleus trigeminus mesensefalik, nukleus motorik trigeminus. Fungsinya untuk menerima rangsang dari wajah dan mempersarafi otot-otot mastikasi; terletak di fisura orbita superior (saraf oftalmikus – V1), foramen rotundum (saraf maxillaris – V2) dan foramen ovale ( saraf mandibularis – V3)

Gambar 7. Daerah nervus trigeminus

Page 4: PBL NEURO SK2.docx

MUHAMMAD FATHAN 1102011175

Saraf Kranial VI — Nervus Abdusen

Terutama bersifat motorik. Berasal dari margin posterior Pons denga inti di nukleus abdusen. Nervus abdusen mempersarafi otot rektus lateral, yang berfungsi untuk abduksi bola mata; terletak di fisura orbitalis superior.

Gambar 8. Daerah Nervus Abdusen

Saraf Kranial VII — Nervus Facialis

Merupakan saraf sensoris dan motoris. Berasal dari Pons (sudut serebelopontin) di atas olive. Inti di nukleus facialis , nukleus solitarius, nukleus salivarius superior. Nervus facialis mempersarafi otot-otot ekspresi wajah, belly posterior otot-otot digastrik, dan otot stapedius. Saraf sensoris menerima rangsang rasa dari 2/3 anterior lidah, dan mempersarafi kelenjar liur (kecuali kelenjar parotis) dan kelenjar lakrimalis; terletak di kanalis akustikus internal, memanjang ke kanalis facialis dan keluar di foramen stilomastoideus.

Gambar 9. Daerah nervus fascialis

Saraf otak ke VII mengandung 4 macam serabut, yaitu :

1. Serabut somato motorik, yang mensarafi otot-otot wajah kecuali m. levator palpebrae (N.III), otot platisma, stilohioid, digastrikus bagian posterior dan stapedius di telinga tengah.

2. Serabut visero-motorik, (parasimpatis) yang datang dari nukleus salivatorius superior. Serabut saraf ini mengurus glandula dan mukosa faring, palatum, rongga hidung, sinus paranasal, dan glandula submaksilaris serta sublingual dan lakrimalis.

Page 5: PBL NEURO SK2.docx

MUHAMMAD FATHAN 1102011175

3. Serabut visero-sensorik, yang menghantar impuls dari alat pengecap di dua pertiga bagian depan lidah.

4. Serabut somato-sensorik, rasa nyeri dan mungkin juga rasa suhu dan rasa raba dari sebagian daerah kulit dan mukosa yang dipersarafi oleh nervus trigeminus.

Saraf Kranial VIII — Nervus Vestibulokokhlearis (atau nervus vestibulo-auditorius atau nervus statoakustikus)

Terutama bersifat sensoris. Terletak di lateral nervus facialis (sudut serebelopontin). Inti pada vestibular, dan kokhlear. Menerima rangsang suara, rotasi dan gravitasi (untuk keseimbangan dan gerakan tubuh). Lebih spesifik, cabang vestibular membawa impuls untuk pendengaran; terletak di kanalis akustikus interna.

Gambar 10. Daerah nervus statoakustikus

Saraf Kranial IX — Nervus Glossofaringeus

Merupakan saraf motorik dan sensoris. Berasal dari medulla. Inti ambiguus, inti salivarius inferior, inti solitarius. Nervus glossofaringeus menerima rangsang rasa dari 1/3 belakang lidah, mempersarafi kelenjar parotis, dan mempersarafi gerakan stilofaringeus. Beberapa sensasi juga di relay ke otak dari tonsila palatina. Sensasi di relay ke talamus sisi yang berlawanan dan beberapa inti hipotalamik. terletak di foramen jugularis.

Gambar 11. Daerah nervus glosssofaringeus

Saraf Kranial X — Nervus Vagus

Merupakan saraf sensoris dan motoris. Keluar dari sulkus posterolateral medulla. Inti ambiguus, inti vagal motor dorsal, inti solitarius. Nervus vagus mempersarafi gerakan brakhiomotorik untuk hampir semua otot-otot faringeal dan laringeral (kecuali otot stafilofaringeus, yang dipersarafi oleh nervus glossofaringeus); nervus vagus juga sebagai serat parasimpatik untuk hampir semua organ-

Page 6: PBL NEURO SK2.docx

MUHAMMAD FATHAN 1102011175

organ viscera dada dan perut turun ke fleksura splenikus; dan nervus vagus juga menerima sensasi rasa khusus dari epiglotis. Fungsi utama : mengontrol otot-otot suara dan resonansi. Gejala kerusakan : disfagia (masalah menelan), insufisiensi velofaringeal. Terletak di foramen jugularis.

Gambar 12. Daerah nervus vagus

Saraf Kranial XI — Nervus Asesorius (atau nervus asesorius kranialis atau nervus asesorius spinalis)

Terutama bersifat motorik. Berasal dari akar kranial dan spinal. Inti ambiguus, inti asesorium spinalis. Fungsi saraf ini untuk mengontrol otot sternokleidomastoideus dan trapezius, bersama dengan fungsi nervus vagus. Contoh gejala kerusakan : ketidakmampuah mengangkat bahu, gerakan kepala lemah; terletak di foramen jugularis.

Gambar 13. Daerah nervus asesorius

Saraf Kranial XII — Nervus Hipoglosus

Merupakan saraf motorik. Berasal dari medulla. inti hipoglosal. mempersarafi otot-otot pergerakan lidah (kecuali otot palatoglossus yang dipersarafi nervus vagus) dan otot-otot glossal lainnya. Penting untuk menelan (formasi bolus) dan artikulasi bahasa. terletak di kanal hipoglosal.

Gambar 14. Daerah nervus hipoglossus

Page 7: PBL NEURO SK2.docx

MUHAMMAD FATHAN 1102011175

LO 1.2 MIKRO

LI 2. MEMAHAMI DAN MENJELASKAN JARAS SENSORIK DAN MOTORIK

LO 2.1 JARAS NORMAL

Jaras Saraf Sensoris

Jaras mulai dari reseptor → cortex sensoris cerebri → membawa impuls dari reseptor ke SSP

Badan sel saraf sensoris ada di ganglion radik posterior dekat medulla spinalis

Kerusakan pada jaras sensoris menyebabkan anestesia

Ada dua jalur:

1. Untuk Sentuhan/posisi saraf berjalan mulai ganglion radix posterior kemudian melalui serabut sentralis naik didalam kolumna dorsalis lalu menyilang di medulla oblongata dan berakhir di cortex sensoris cerebri

2. Untuk Nyeri/suhu saraf berjalan mulai ganglion radix posterior kemudian memotong medulla spinalis lalu naik pada traktus antero lateral sisi yang berlawanan menuju cortex sensoris cerebri

Jaras Motoris

Jaras motoris adalah jaras saraf mulai dari cortex motorik cerebri sampai ke efektor (otot, kelenjar)

Jaras menyilang di medulla oblongata

Dibagi dua yaitu:

1. UMN

2. LMN

Upper Motor Neuron (UMN)

Jaras saraf mulai dari cortex motorik cerebrum sampai cornu anterior medulla spinalis

Kerusakan pada jaras UMN akan menyebabkan paralisa yang bersifat spastik

Lower Motor Neuron (LMN)

Jaras saraf mulai dari cornu anterior medulla spinalis sampai ke efektor

Kerusakan LMN akan mengakibatkan paralise yang bersifat flacid (layuh)

Page 8: PBL NEURO SK2.docx

MUHAMMAD FATHAN 1102011175

LO 2.2 JARAS ABNORMAL

LO 2.3 PEMERIKSAAN PADA JARAS

LI 3. MEMAHAMI DAN MENJELASKAN STROKE

LO 3.1 DEFINISI

Definisi stroke menurut WHO Task Force in Stroke and other Cerebrovascular Disease (1989) adalah suatu gangguan disfungsi neurologist akut yang disebabkan oleh gangguan peredaran darah, dan terjadi secara mendadak (dalam beberapa detik) atau setidak-tidaknya secara cepat (dalam beberapa jam) dengan gejala-gejala dan tanda-tanda yang sesuai dengan daerah fokal otak yang terganggu (WHO, 1989).

Sedang definisi stroke menurut WHO Monica Project adalah manifestasi klinis dari gangguan fungsi serebral, baik fokal maupun menyeluruh (global) yang berlangsung dengan cepat, berlangsung lebih dari 24 jam, atau berakir dengan kematian, tanpa ditemukannya penyebab selain dari pada gangguan vascular (cit. Lamsudin, 1998).

LO 3.2 EPIDEMIOLOGI

Usia merupakan factor resiko yang paling penting bagi semua jenis stroke. Insiden stroke meningkat secara eksponensial dengan bertambahnya usia. Di Oxfordshire, selama tahun 1981 – 1986, tingkat insiden (kasus baru per tahun) stroke pada kelompok usia 45-54 tahun ialah 57 kasus per 100.000 penduduk dibanding 1987 kasus per 100.000 penduduk pada kelompok usia 85 tahun keatas (Lumbantobing, 2001). Sedangkan di Aucland, Seland ia Baru, insiden stroke pada kelompok usia 55 – 64 tahun ialah 20 per 10.000 penduduk dan di Soderhamn, Swedia, insiden stroke pada kelompok usia yang sama 32 per 10.000 penduduk. Pada kelompok usia diatas 85 tahun dijumpai insiden stroke dari 184 per 10.000 di Rochester, Minnesota, dan 397 per 10.000 penduduk di Soderhamn, Swedia (Fieschi, et al, 1998).

Berdasarkan jenis kelamin, insidens stroke di Amerika Serikat 270 per 100.000 pada pria dan 201 per 100.000 pada wanita. Di Denmark, insidens stroke 270 per 100.000 pada pria dan 189 per 100.000 pada wanita. Di Inggris insidens stroke 174 per 100.000 pada pria dan 233 per 100.000 pada wanita. Di Swedia, insidens stroke 221 per 100.000 pada pria dan 196 per 100.000 pada wanita (Fieschi, et al, 1998). Data di Indonesia menunjukkan terjadinya kecendrungan peningkatan insidens stroke.

Di Yogyakarta, dari hasil penelitian morbiditas di 5 rumah sakit dari 1 Januari 1991 sampai dengan 31 Desember 1991 dilaporkan sebagai berikut : (1) angka insidensi stroke adalah 84,68 per 10.000 penduduk, (2) angka insidensi stroke wantia adalah 62,10 per 100.000 penduduk, sedangkan laki-laki 110,25 per 100.000 penduduk, (3) angka insidensi kelompok umur 30 – 50 tahun adalah 27,36 per 100.000 penduduk, kelompok umur 51 – 70 tahun adalah 142,37 per 100.000 penduduk; kelompok umur > 70 tahun adalah 182,09 per 100.000 penduduk, (4) proporsi stroke menurut jenis patologis adalah 74% stroke infark, 24% stroke perdarahan intraserebral, dan 2% stroke perdarahan subarakhnoid (Lamsudin, 1998).

Sedangkan pada penelitian di 28 rumah sakit di seluruh Indonesia diperoleh data jumlah penderita stroke akut sebanyak 2065 kasus selama periode awal Oktober 1996 sampai dengan akhir Maret

Page 9: PBL NEURO SK2.docx

MUHAMMAD FATHAN 1102011175

1997, mengenai usia sebagai berikut : dibawah 45 tahun 12,9% , usia 45 – 65 tahun 50,5%, diatas 65 tahun 35,8% , dengan jumlah pasien laki-laki 53,8% dan pasien perempuan 46,2% (Misbach, 1999).

Di Amerika Serikat, perbandingan stroke antara pria dan wanita yakni 1,2 : 1 serta perbandingan stroke antara kulit hitam dan kulit putih yakni 1,8 : 1 ( Ozer etal, 1994).

Di RSUD Dr. Soetomo Surabaya, stroke menempati urutan pertama (52,5%) dari semua penderita yang masuk rumah sakit di Bagian Ilmu Penyakit Saraf, dan angka kematiannya 18,4% untuk stroke trombotik, serta 56,4% untuk perdarahan intraserebral (Widjaja, 1999). Sedangkan di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, proporsi mortalitas stroke yang tertinggi adalah stroke perdarahan intra-serebral. Mortalitas untuk stroke jenis ini sebesar 51,2% dari seluruh penderita stroke jenis ini. Kemudian disusul oleh stroke perdarahan subarakhnoidal (46,7%) dan stroke iskemik akut atau infark (20,4%) dari jumlah masing- masing jenis stroke tersebut (Lamsudin, 1998).

Dikenal bermacam- macam klasifikasi stroke. Semuanya berdasarkan atas gambaran klinik, patologi anatomi, system pembuluh darah dan stadiumnya (WHO, 1989; Ali, et al, 1996; Misbach, 1999; Widjaja, 1999).

Dasar klasifikasi yang berbeda-beda ini perlu, sebab setiap jenis stroke mempunyai cara pengobatan, preventif dan prognosa yang berbeda, walaupun patogenesisnya serupa (Ali, et al, 1996; Misbach, 1999). Adapun klasifikasi tersebut, antara lain : (Misbach, 1999)

LO 3.3 ETIOLOGI

STROKE biasanya diakibatkan dari salah satu dari empat kejadian yaitu :

1. Trombosis serebralArteriosklerosis serebral dan perlambatan sirkulasi serebral adalah penyebab utama trombosis serebral, yang merupakan penyebab paling umum dari stroke. Tanda-tanda trombosis serebral bervariasi. Sakit kepala adalah awitan yang tidak umum. Beberapa pasien dapat mengalami pusing, perubahan kognitif, atau kejang, dan beberapa mengalami awitan yang tidak dapat dibedakan dari haemorrhagi intracerebral atau embolisme serebral.Secara umum, trombosis serebral tidak terjadi dengan tiba-tiba, dan kehilangan bicara sementara, hemiplegia, atau parestesia pada setengah tubuh dapat mendahului awitan paralisis berat pada beberapa jam atau hari.

2. Embolisme serebralEmbolus biasanya menyumbat arteri serebral tengah atau cabang-cabangnya, yang merusak sirkulasi serebral. Awitan hemiparesis atau hemiplegia tiba-tiba dengan afasia atau tanpa afasia atau kehilangan kesadaran pada pasien dengan penyakit jantung atau pulmonal adalah karakteristik dari embolisme serebral.

3. Iskemia serebralIskemia serebral (insufisiensi suplai darah ke otak) terutama karena konstriksi ateroma pada arteri yang menyuplai darah ke otak.

4. Haemorrhagi serebral

Page 10: PBL NEURO SK2.docx

MUHAMMAD FATHAN 1102011175

Haemorrhagi ekstradural (haemorrhagi epidural) adalah kedaruratan bedah neuro yang memerlukan perawatan segera. Keadaan ini biasanya mengikuti fraktur tengkorak dengan robekan arteri tengah arteri meninges lain, dan pasien harus diatasi dalam beberapa jam cedera untuk mempertahankan hidup.

Haemorrhagi subdural pada dasarnya sama dengan haemorrhagi epidural, kecuali bahwa hematoma subdural biasanya jembatan vena robek. Karenanya periode pembentukan hematoma lebih lama danc menyebabkan tekanan pada otak. Beberapa pasien mungkin mengalami haemorrhagi subdural kronik tanpa menunjukkan tanda atau gejala.

Haemorrhagi subarakhnoid dapat terjadi sebagai akibat trauma atau hipertensi, tetapi penyebab paling sering adalah kebocoran aneurisme pada area sirkulus Willisi dan malformasi arteri vena kongenital pada otak.

Haemorrhagi intracerebral adalah perdar ahan di substansi dalam otak paling umum pada pasien dengan hipertensi dan aterosklerosis serebral, karena perubahan degeneratif karena penyakit ini biasanya menyebabkan ruptur pembuluh darah. Biasanya awitan tiba -tiba, dengan sakit kepala berat. Bila ha emorrhagi membesar, makin jelas defisit neurologik yang terjadi dalam bentuk penurunan kesadaran dan abnormalitas pada tanda vital

FAKTOR RESIKO

Penggolongan faktor risiko stroke didasarkan pada dapat atau tidaknya resiko tersebut ditanggulangi / diubah :

I. Faktor resiko yang tak dapat diubah atau dicegah/dimodifikasi

II. Faktor resiko yang dapat dimodifikasi

III. Faktor resiko yang sangat dapat dimodifikasi

Pengenalan faktor‐faktor resiko ini penting, karena banyak pasien mempunyai faktor resiko lebih

dari 1 (satu) faktor atau bahkan kadang‐kadang faktor resiko ini diabaikan. Setelah mengetahui

maka perlu dikenal juga bagaimana cara pengatasan atau penghindaran faktor‐faktor resiko dan

cara‐cara pemeriksaan faktor.

a) Faktor Resiko Yang Tak Dapat Diubah

Umur

Kemunduran sistem pembuluh darah meningkat seiring dengan bertambahnya usia hingga makin bertambah usia makin tinggi kemungkinan mendapat stroke. Dalam statistik faktor ini menjadi 2 x lipat setelah usia 55 tahun.

Page 11: PBL NEURO SK2.docx

MUHAMMAD FATHAN 1102011175

Jenis.

Stroke diketahui lebih banyak laki‐laki dibanding perempuan. Kecuali umur 35 – 44 tahun dan

diatas 85 tahun, lebih banyak diderita perempuan. Hal ini diperkirakan karena pemakaian obat‐obat kontrasepsi dan usia harapan hidup perempuan yang lebih tinggi dibanding laki‐laki.

Berat Lahir Yang Rendah

Statistik di Inggris memungkinkan orang dengan berat bayi lahir rendah menunjukkan angka kematian yang lebih tinggi dibanding orang yang lahir dengan berat normal. Namun apa hubungan antara keduanya belum diketahui secara pasti.

Ras

Penduduk Afrika ‐ Amerika dan Hispanic ‐ Amerika berpotensi stroke lebih tinggi dibanding

Eropa ‐ Amerika. Pada penelitian penyakit artherosklerosis terlihat bahwapenduduk kulit hitam mendapat serangan stroke 38 % lebih tinggi dibanding kulit putih.

Faktor Keturunan

Adanya riwayat stroke pada orang tua menaikkan faktor resiko stroke. Hal ini diperkirakan melalui beberapa mekanisme antara lain :

- Faktor genetik

- Faktor life style

- Penyakit‐penyakit yang ditemukan

- Interaksi antara yang tersebut diatas

Kelainan Pembuluh Darah Bawaan : sering tak diketahui sebelum terjadi stroke

b) Faktor Resiko Yang Dapat Diubah

Banyak data menunjukkan bahwa penderita stroke yang pertama kali menunjukkan bahwa penderita stroke yang pertama kali menunjukkan angka penurunan terjadinya stroke setelah penanggulangan faktor resikonya, terutama pengatasan faktor resiko artherosklerosis.

Hypertensi/tekanan darah tinggi

Page 12: PBL NEURO SK2.docx

MUHAMMAD FATHAN 1102011175

Makin tinggi tensi darah makin tinggi kemungkinan terjadinya stroke, baik perdarahan maupun bukan.

Merokok

Penelitian menunjukkan bahwa merokok merupakan faktor resiko terjadinya stroke, terutama dalam kombinasi dengan faktor resiko yang lain misal pada kombinasi merokok dan pemakaian obat kontrasepsi . Hal ini juga ditunjukkan pada perokok pasif. Merokok meningkatkan terjadinya thombus, karena terjadinya artherosklerosis.

Diabetes

Penderita diabetes cenderung menderita artherosklerosis dan meningkat kan terjadinya hypertensi, kegemukan dan kenaikan lemak darah. Kombinasi hypertensi dan diabetes sangat menaikkan komplikasi diabetes termasuk stroke. Pengendalian diabetes sangat menurunkan terjadinya stroke.

Kenaikan kadar cholesterol/lemak darah

Penelitian menunjukkan angka stroke meningkat pada pasien dengan kadar cholesterol diatas 240 mg % Setiap kenaikan 38,7 mg % menaikkan angka stroke 25 %. Sedangkan kenaikan HDL 1 m mol (38,7 mg %) menurunkan terjadinya stroke setinggi 47 %. Demikian juga kenaikan trigliserid

menaikkan jumlah terjadinya stroke. Pemberian obat‐obat anti cholesterol jenis statin sangat menurunkan terjadinya stroke.

Penyempitan Pembuluh darah Carotis

Pembuluh darah carotis berasal dari pembuluh darah jantung yang menuju ke otak dan dapat

diraba pada leher. Penyempitan pembuluh darah ini kadang‐kadang tak menimbulkan gejala dan

hanya diketahui dengan pemeriksaan. Penyempitan > 50 % ditemukan pada 7 % pasien laki‐laki

dan 5 % pada perempuan pada umur diatas 65 tahun. Pemberian obat‐obat aspirin dapat mengurangi incidence terjadinya stroke, namun pada beberapa pasien dianjurkan dikerjakan carotid endarterectomy.

Gejala Sickle cel

Penyakit ini diturunkan, kadang‐kadang tanpa gejala apapun. Beberapa menunjukkan gejala

anemia hemolytic dengan episode nyeri pada aanggota badan, penyumbatan‐penyumbatan pembuluh darah termasuk stroke.

Penggunaan terapi sulih hormon.

Page 13: PBL NEURO SK2.docx

MUHAMMAD FATHAN 1102011175

Penggunaan terapi sulih hormon dianjurkan untuk mencegah terjadinya stroke dan penyakit

jantung vaskuler, namun pada beberapa penelitian pada pemakaian 6 bulan berturut‐turut meningkatkan terjadinya stroke pada pemakaian restradol. Pemakaian sulih hormon untuk mencegah stroke tidak dianjurkan.

Diet dan Nutrisi

Asupan makanan yang mengandung banyak sayur dan buah mengurangi terjadinya stroke. Pemakaian garam dapur berlebihan meningkatkan terjadianya stroke. Mungkin ini dikaitkan dengan terjadinya kenaikan tensi. j. Latihan fisik Kegiatan fisik yang teratur dapat mengurangi terjadinya stroke (≥ 30 menit gerakan moderate tiap hari)

Kegemukan

BMI (Body Mass Index) yaitu BB (kg) = TB (m) > 25 – 29,9 dikategorikan berat berlebih (over weight). Sedang > 30 dikategorikan obesitas

Central Obesitas/Gemuk perut:

Dihitung jika lingkar perut > 102 cm pad alaki‐laki dan > 88 cm pada perempuan. Kegemukan meningkatkan terjadnya stroke, baik jenis penyumbatan ataupun perdarahan. Penurunan berat badan akan menurunkan juga tekanan darah

c) Faktor Resiko Yang Sangat Dapat Diubah

Metabolik Sindrom

Dikatakan metabolik sindrom jika terdapat 3 atau lebih gejala‐gejala sebagai berikut:

o Gemuk perut

o Trigliceride > 150 mg %

o HDL < 40 mg %

o Tensi ≥ 130 / ≥85 mm Hg

o Gula puasa ≥ 110 mg %

o Perubahan gaya hidup, pola makan, penurunan BB dan diet seimbang akan

menurunkan terjadinya stroke.

Page 14: PBL NEURO SK2.docx

MUHAMMAD FATHAN 1102011175

Pemakaian alkohol berlebihan

Pemakaian alkohol berlebihan memicu terjadinya stroke. Pemakaian jumlah sedikit

dapat menaikkan HDL cholesterol dan mengurangi perlengketan trombosit dan

menurunkan kadar fibrinogen. Alkohol berlebihan akan menyebabkan peningkatan

tensi darah, darah gampang menjendal, penurunan aliran darah dan juga atrium

fibrilasi.

Drug Abuse/narkoba

Pemakaian obat‐obat terlarang seperti cocain, auphetamine, heroin dsb meningkatkan

terjadinya stroke. Obat‐obat ini dapat mempengaruhi tensi darahsecara tiba‐tiba,

menyebabkan terjadinya emboli, karena adanya endocarditis dan menaikkan

kekentalan darah dan perlengketan thrombosit.

Pemakaian obat‐obat kontrasepsi (OC)

Resiko stroke meningkat jika memakai OC dengan dosis obstradial ≥ 50 ug.

Umumnya resiko stroke terjadi jika pemakaian ini dikombinasi dengan adanya usia >

35 tahun, perokok, hipertensi, diabetes dan migrain.

Gangguan Pola Tidur

Penelitian membuktikan bahwa tidur ngorok meningkatkan terjadinya stroke. Pola

tidur ngorok sering disertai apneu (henti nafas) tidak hanya berpotensi menyebabkan

stroke tapi juga gangguan jantung. Hal ini disebabkan penurunan aliran darah ke otak,

kenaikan tensi dsb. Pengobatan dilakukan dengan pemeriksaan yang cermat dengan

mencari penyebabnya.

Kenaikan homocystein

Homocystein adalah sulpenydril yang mengandung asam amino dan diet yang

mengandung methirin. Kenaikan homocystein meningkatkan artheriosclerosis. Diet

Page 15: PBL NEURO SK2.docx

MUHAMMAD FATHAN 1102011175

kaya sayur dan buah akan menurunkan homocystein.

Kenaikan lipoprotein (a)

Lipid protein komplex yang meningkat merupakan resiko terjadinya penyakit jantung

dan stroke. Lp (a) merupakan partikel dari LDL dan peningkatannya akan

meningkatkan terjadinya thrombosis dengan mekanisme menghambat plasminogen

aktivator. Pengobatan dengan niacin akan menurunkan lp (a)

Hypercoagubility

Ada kecenderungan darah mudah menggumpal di karenakan adanya autiphospolipid

antibody. Test dapat dikerjakan dengan pemeriksaan anti crdiolipin antibody dan

anticoagulant lypus.

LO 3.4 KLASIFIKASI

1. Berdasarkan patologi anatomi dan penyebabnya:

Stroke Iskemik yaitu tersumbatnya pembuluh darah yang menyebabkan aliran darah ke otak sebagian atau keseluruhan terhenti. 80% stroke adalah stroke Iskemik. Stroke iskemik ini dibagi menjadi 3 jenis, yaitu :

1. Stroke Trombotik: proses terbentuknya thrombus yang membuat penggumpalan.

2. Stroke Embolik: Tertutupnya pembuluh arteri oleh bekuan darah.

3. Hipoperfusion Sistemik: Berkurangnya aliran darah ke seluruh bagian tubuh karena adanya gangguan denyut jantung.

Page 16: PBL NEURO SK2.docx

MUHAMMAD FATHAN 1102011175

Gambar 17. Klasifikasi stroke iskemik

Stroke Hemoragik

a. Perdarahan intra serebral

b. Perdarahan subarakhnoid

2. Berdasarkan stadium/ pertimbangan waktu :

a. Serangan iskemik sepintas/ TIA

Pada bentuk ini gejala neurologik yang timbul akibat gangguan peredaran darah di otak akan menghilang dalam waktu 24 jam

b. Reversible Ischemic Neurologic Deficit (RIND)

Gejala neurologik yang timbul akan menghilang dalam waktu lebih lama dari 24 jam, tetapi tidak lebih dari seminggu.

c. Progressing stroke atau stroke in evolution

Gejala neurologik yang makin lama makin berat

d. Completed stroke

Gejala klinis sudah menetap.

3. Berdasarkan sistem pembuluh darah :

Sistem Karotis dan sistem vertebro -basiler. Sedangkan penggunaan klinis yang lebih praktis lagi adalah klasifikas i dari New York Neurological Institute, dimana stroke menurut mekanisme terjadinya dibagi dalam dua bagian besar, yaitu: Stroke Iskemik (85%) yang terdiri dari : thrombosis 75 – 80%, emboli 15 – 20%, lain-lain 5% : vaskulitis, koagulopati, hipoperfusi dan Stroke hemoragik (10 – 15%) yang terdiri dari : intraserebral (parenchymal) dan subarachnoid (WHO, 1989; Ozer, et al,1994; Iswadi, 1999; Widjaja, 1999; Caplan, 2000)

Page 17: PBL NEURO SK2.docx

MUHAMMAD FATHAN 1102011175

Tabel 2. Perbedaan stroke iskemik dan stroke hemoragik

LO 3.5 PATOFISIOLOGI

Patofisiologi Umum

Secara umum, apabila aliraj darah ke jaringan otak terputus selama 15 – 20 menit, akan terjadi infak atau kematian jaringan. Gangguan pasokan aliran darah ini bisa terjadi di mana saja di dalam arteri-arteri yang membentuk sirkulus Willisi; arteri karotis interna, sistem bvertebrobasilaris, dan cabang-cabangnya. Perlu diingat bahwa oklusi di suatu arteri tidak selalu menyebabkan infark di daerah otak yang diperdarahi oleh arteri tersebut. Alasannya adalah mungkin terdapat sirkulasi kolateral yang memadai ke daerah tersebut. Proses yang mendasari mungkin terdiri dari beberapa proses yang terjadi pada pembuluh darah yang memperdarahi otak; (1) keadaan penyakit pada pembuluh itu sendiri, seperti aterosklerosis, trombosis, robeknya dinding pembuluh, atau peradangan. (2) berkurangnya perfusi akibat gangguan status aliran darah, misalnya syok atau hiperviskositas darah. (3)gangguan aliran darah akibat bekuan atau embolus infeksi, yang berasal dari jantung atau pembuluh ekstracranium. (4)ruptur vaskular di dalam jaringan otak atau ruang subarachnoid.

Stroke Iskemik

Iskemik otak mengakibatkan perubahan dari sel neuron otak secara bertahap (Sjahrir,2003)

(1) Tahap 1 :

(a) Penurunan aliran darah

(b) Pengurangan O2

(c) Kegagalan energi

(d) Terminal depolarisasi dan kegagalan homeostasis ion

(2) Tahap 2 :

(a) Eksitoksisitas dan kegagalan homeostasis ion

Page 18: PBL NEURO SK2.docx

MUHAMMAD FATHAN 1102011175

(b) Spreading depression

(3) Tahap 3 : Inflamasi

(4) Tahap 4 : Apoptosis

Proses patofisiologi pada cedera SSP akut sangat kompleks dan melibatkan permeabilitas patologis dari sawar darah otak, kegagalan energi, hilangnya homeostasis ion sel, asidosis, peningkatan kalsium ekstraseluler, eksitotoksisitas dan toksisitas yang diperantarai oleh radikal bebas. (Sherki dkk,2002)

Mekanisme seluler pada iskemik SSP akut.

(Dikutip dari : Sherki,Y.G., Rosenbaum.Z., Melamed,E., Offen,D. 2002. Antioxidant Therapy in Acute Central Nervous System Injury: Current State. Pharmacol Rev. 54:271-284)

Stroke Hemoragik

Perdarahan intrakranial meliputi perdarahan di parenkim otak dan perdarahan subarachnoid. Insidens perdarahan intrakranial kurang lebih 20 % adalah stroke hemoragik, dimana masing-masing 10% adalah perdarahan subarachnoid dan perdarahan intraserebral (Caplan, 2000).

Page 19: PBL NEURO SK2.docx

MUHAMMAD FATHAN 1102011175

Perdarahan intraserebral biasanya timbul karena pecahnya mikroaneurisma (Berry aneurysm) akibat hipertensi maligna. Hal ini paling sering terjadi di daerah subkortikal, serebelum, dan batang otak. Hipertensi kronik menyebabkan pembuluh arteriola berdiameter 100 – 400 mikrometer mengalami perubahan patologi pada dinding pembuluh darah tersebut berupa lipohialinosis, nekrosis fibrinoid serta timbulnya aneurisma tipe Bouchard. Pada kebanyakan pasien, peningkatan tekanan darah yang tiba-tiba menyebabkan rupturnya penetrating arteri yang kecil. Keluarnya darah dari pembuluh darah kecil membuat efek penekanan pada arteriole dan pembuluh kapiler yang akhirnya membuat pembuluh ini pecah juga. Hal ini mengakibatkan volume perdarahan semakin besar (Caplan, 2000).

Elemen-elemen vasoaktif darah yang keluar serta kaskade iskemik akibat menurunnya tekanan perfusi, menyebabkan neuron-neuron di dearah yang terkena darah dan sekitarnya lebih tertekan lagi. Gejala neurologik timbul karena ekstravasasi darah ke jaringan otak yang menyebabkan nekrosis (Caplan, 2000).

Perdarahan subarachnoid (PSA) terjadi akibat pembuluh darah disekitar permukaan otak pecah, sehingga terjadi ekstravasasi darah ke ruang subarachnoid. Perdarahan subarachnoid umumnya disebabkan oleh rupturnya aneurisma sakular atau perdarahan dari arteriovenous malformation (AVM).

Page 20: PBL NEURO SK2.docx

MUHAMMAD FATHAN 1102011175

LO 3.6 MANIFESATSI KLINIK

Gejala Stroke Non Hemoragik

Gejala stroke non hemoragik yang timbul akibat gangguan peredaran darah di otak bergantung pada berat ringannya gangguan pembuluh darah dan lokasi tempat gangguan peredaran darah terjadi, maka gejala-gejala tersebut adalah:

1. Gejala akibat penyumbatan arteri karotis interna.

a) Buta mendadak (amaurosis fugaks).

Page 21: PBL NEURO SK2.docx

MUHAMMAD FATHAN 1102011175

b) Ketidakmampuan untuk berbicara atau mengerti bahasa lisan (disfasia) bila gangguan terletak pada sisi dominan.

c) Kelumpuhan pada sisi tubuh yang berlawanan (hemiparesis kontralateral) dan dapat disertai sindrom Horner pada sisi sumbatan.

2. Gejala akibat penyumbatan arteri serebri anterior.

a) Hemiparesis kontralateral dengan kelumpuhan tungkai lebih menonjol.

b) Gangguan mental.

c) Gangguan sensibilitas pada tungkai yang lumpuh.

d) Ketidakmampuan dalam mengendalikan buang air.

e) Bisa terjadi kejang-kejang.

3. Gejala akibat penyumbatan arteri serebri media.

a) Bila sumbatan di pangkal arteri, terjadi kelumpuhan yang lebih ringan.

Bila tidak di pangkal maka lengan lebih menonjol.

b) Gangguan saraf perasa pada satu sisi tubuh.

c) Hilangnya kemampuan dalam berbahasa (aphasia).

4. Gejala akibat penyumbatan sistem vertebrobasilar.

a) Kelumpuhan di satu sampai keempat ekstremitas.

b) Meningkatnya refleks tendon.

c) Gangguan dalam koordinasi gerakan tubuh.

d) Gejala-gejala sereblum seperti gemetar pada tangan (tremor), kepala berputar (vertigo).

e) Ketidakmampuan untuk menelan (disfagia).

f) Gangguan motoris pada lidah, mulut, rahang dan pita suara sehingga pasien sulit bicara (disatria).

g) Kehilangan kesadaran sepintas (sinkop), penurunan kesadaran secara lengkap (strupor), koma, pusing, gangguan daya ingat, kehilangan daya ingat terhadap lingkungan (disorientasi).

h) Gangguan penglihatan, sepert penglihatan ganda (diplopia), gerakan arah bola mata yang tidak dikehendaki (nistagmus), penurunan kelopak mata (ptosis), kurangnya daya gerak mata, kebutaan setengah lapang pandang pada belahan kanan atau kiri kedua mata (hemianopia homonim).

i) Gangguan pendengaran.

j) Rasa kaku di wajah, mulut atau lidah.

Page 22: PBL NEURO SK2.docx

MUHAMMAD FATHAN 1102011175

5. Gejala akibat penyumbatan arteri serebri posterior

a) Koma

b) Hemiparesis kontra lateral.

c) Ketidakmampuan membaca (aleksia).

d) Kelumpuhan saraf kranialis ketiga.

6. Gejala akibat gangguan fungsi luhur

a) Aphasia yaitu hilangnya kemampuan dalam berbahasa. Aphasia dibagi dua yaitu, Aphasia motorik adalah ketidakmampuan untuk berbicara, mengeluarkan isi pikiran melalui perkataannya sendiri, sementara kemampuannya untuk mengerti bicara orang lain tetap baik. Aphasia sensorik adalah ketidakmampuan untuk mengerti pembicaraan orang lain, namun masih mampu mengeluarkan perkataan dengan lancar, walau sebagian diantaranya tidak memiliki arti, tergantung dari luasnya kerusakan otak.

b) Alexia adalah hilangnya kemampuan membaca karena kerusakan otak. Dibedakan dari Dyslexia (yang memang ada secara kongenital), yaitu Verbal alexia adalah ketidakmampuan membaca kata, tetapi dapat membaca huruf. Lateral alexia adalah ketidakmampuan membaca huruf, tetapi masih dapat membaca kata. Jika terjadi ketidakmampuan keduanya disebut Global alexia. iii. Agraphia adalah hilangnya kemampuan menulis akibat adanya kerusakan otak.

c) Acalculia adalah hilangnya kemampuan berhitung dan mengenal angka setelah terjadinya kerusakan otak.

d) Right-Left Disorientation & Agnosia jari (Body Image) adalah sejumlah tingkat kemampuan yang sangat kompleks, seperti penamaan, melakukan gerakan yang sesuai dengan perintah atau menirukan gerakan-gerakan tertentu. Kelainan ini sering bersamaan dengan Agnosia jari (dapat dilihat dari disuruh menyebutkan nama jari yang disentuh sementara penderita tidak boleh melihat jarinya).

e) Hemi spatial neglect (Viso spatial agnosia) adalah hilangnya kemampuan melaksanakan bermacam perintah yang berhubungan dengan ruang.

f) Syndrome Lobus Frontal, ini berhubungan dengan tingkah laku akibat kerusakan pada kortex motor dan premotor dari hemisphere dominan yang menyebabkan terjadinya gangguan bicara.

g) Amnesia adalah gangguan mengingat yang dapat terjadi pada trauma capitis, infeksi virus, stroke, anoxia dan pasca operasi pengangkatan massa di otak.

h) Dementia adalah hilangnya fungsi intelektual yang mencakup sejumlah kemampuan.

Gejala Stroke Hemoragik

1) Gejala Perdarahan Intraserebral (PIS)

Gejala yang sering djumpai pada perdarahan intraserebral adalah: nyeri kepala berat, mual, muntah dan adanya darah di rongga subarakhnoid pada pemeriksaan pungsi lumbal merupakan gejala

Page 23: PBL NEURO SK2.docx

MUHAMMAD FATHAN 1102011175

penyerta yang khas. Serangan sering kali di siang hari, waktu beraktivitas dan saat emosi/marah. Kesadaran biasanya menurun dan cepat masuk koma (65% terjadi kurang dari setengah jam, 23% antara 1/2-2 jam, dan 12% terjadi setelah 3 jam).

2) Gejala Perdarahan Subarakhnoid (PSA)

Pada penderita PSA dijumpai gejala: nyeri kepala yang hebat, nyeri di leher dan punggung, mual, muntah, fotofobia. Pada pemeriksaan fisik dapat dilakukan dengan pemeriksaan kaku kuduk, Lasegue dan Kernig untuk mengetahui kondisi rangsangan selaput otak, jika terasa nyeri maka telah terjadi gangguan pada fungsi saraf. Pada gangguan fungsi saraf otonom terjadi demam setelah 24 jam. Bila berat, maka terjadi ulkus pepticum karena pemberian obat antimuntah disertai peningkatan kadar gula darah, glukosuria, albuminuria, dan perubahan pada EKG.

3) Gejala Perdarahan Subdural

Pada penderita perdarahan subdural akan dijumpai gejala: nyeri kepala, tajam penglihatan mundur akibat edema papil yang terjadi, tanda-tanda defisit neurologik daerah otak yang tertekan. Gejala ini timbul berminggu-minggu hingga berbulan-bulan setelah terjadinya trauma kepala.

LO 3.7 DIAGNOSIS DAN DIAGNOSIS BANDING

pemeriksaan

Hanya karena seseorang telah tidak jelas bicaranya atau kelemahan pada satu sisi tubuh tidak harus menandakan kejadian dari suatu stroke. Ada banyak kemungkinan-kemungkinan lain yang bertanggung jawab untuk gejala-gejala ini. Kondisi-kondisi lain yang dapat meniru suatu stroke termasuk :

• Tumor-tumor otak,

• Suatu bisul otak (suatu koleksi dari nanah didalam otak yang disebabkan oleh bakteri atau suatu jamur),

• Sakit kepala migraine,

• Perdarahan di otak secara spontan atau dari trauma,

• Meningitis atau encephalitis,

• Suatu overdosis dari obat-obat tertentu, atau

• Suatu ketidakseimbangan dari sodium, calcium, atau glucose didalam tubuh dapat juga

menyebabkan perubahan-perubahan dalam sistim syaraf yang dapat meniru suatu stroke.

Pada evaluasi stroke akut, banyak hal-hal akan terjadi pada saat yang bersamaan. Ketika dokter sedang mengambil sejarah dan melaksanakan pengujian fisik, staf-staf perawat akan mulai

Page 24: PBL NEURO SK2.docx

MUHAMMAD FATHAN 1102011175

memonitor tanda-tanda vital dari pasien, mendapatkan tes-tes darah, dan melakukan suatu electrocardiogram (EKG atau ECG).

Bagian dari pengujian fisik yang telah menjadi standar adalah penggunaan suatu skala stroke. The American Heart Association telah mempublikasikan suatu petunjuk pada pengujian dari sistim syaraf untuk membantu orang-orang penyedia perawatan menentukan keparahan dari suatu stroke dan apakah intervensi yang agresif mungkin diberikan.

Ada suatu kerangka waktu yang sempit untuk intervensi dalam suatu stroke akut dengan obat-obat untuk membalikan kehilangan dari suplai darah pada bagian dari otak (silahkan lihat TPA dibawah). Pasien perlu dievaluasi dan distabilkan secara tepat sebelum obat-obat penghancur bekuan atau gumpalan dapat digunakan secara potensial.

Computerized tomography : Dalam rangka untuk membantu menentukan penyebab dari suatustroke yang dicurigai, suatu tes x-ray khusus yang disebut suatu CT scan dari otak seringkali dilaksanakan. Suatu CT scan digunakan untuk mencari perdarahan atau massa didalam otak, suatu situasi yang sangat berbeda daripada stroke yang juga dirawat secara berbeda. CT SCAN merupakan gold standar

CT Scan berguna untuk menentukan :

Jenis patologi

Lokasi lesi

Ukuran lesi

Menyinkirkan lesi non vaskuler

Gambar 22. Hasil CT scan pada pasien stroke hemoragik

MRI scan : Magnetic resonance imaging (MRI) menggunakan gelombang-gelombang magnet daripada x-rays untuk mencitrakan (image) otak. Gambar-gambar (images) MRI adalah jauh lebih detil daripada yang dari CT, namun ini bukanlah suatu tes baris pertama dalam stroke.

Dimana suatu CT scan mungkin diselesaikan dalam waktu beberapa menit, suatu MRI mungkin memakan waktu lebih dari satu jam untuk diselesaikan. Suatu MRI mungkin

Page 25: PBL NEURO SK2.docx

MUHAMMAD FATHAN 1102011175

dilaksanakan kemudian didalam perjalanan perawatan pasien jika detil-detil yang lebih halus diperlukan untuk membuat keputusan medis yang lebih jauh. Orang-orang dengan alat-alat medis tertentu (contohnya, pemacu jantung) atau metal (logam) lain didalam tubuhnya, tidak dapat dipaparkan pada medan magnet yang kuat dari suatu MRI.

Metode-metode lain dari teknologi MRI: Suatu MRI scan dapat juga digunakan untuk

secara khusus melihat pembuluh-pembuluh darah secara non-invasif (tanpa menggunakan tabung-tabung atau suntikan-suntikan), suatu prosedur yang disebut suatu MRA (magnetic resonance angiogram). Metode MRI lain yang disebut diffusion weighted imaging (DWI) sedang ditawarkan pada beberapa pusat-pusat medis. Teknik ini dapat mendeteksi area kelainan beberapa menit setelah aliran darah ke suatu bagian dari otak telah berhenti, sedangkan suatu MRI konvensional mungkin tidak mendeteksi suatu stroke hingga sampai enam jam setelah ia telah mulai, dan suatu CT scan adakalanya tidak dapat mendeteksinya sampai ia berumur 12 sampai 24 jam. Sekali lagi, ini adalah bukan tes garis pertama dalam mengevaluasi seorang pasien stroke, ketika waktu adalah sangat penting.

Computerized tomography dengan angiography: Menggunakan dye yang disuntikan kedalam suatu vena di tangan, gambar-gambar dari pembuluh-pembukuh darah didalam otak dapat memberikan informasi tentang aneurysms atau arteriovenous malformations. Begitu juga, kelainan-kelainan lain dari aliran darah otak mungkin dievaluasi. Dengan peningkatan teknologi yang canggih, CT angiography telah menggantikan angiogram-angiogram konvensional.

Angiogram Konvensional : Suatu angiogram adalah tes lain yang adakalanya digunakan untuk melihat pembuluh-pembuluh darah. Suatu tabung kateter yang panjang dimasukkan kedalam suatu arteri (biasanya di area pangkal paha) dan dye disuntikan ketika x-rays secara simultan diambil. Dimana suatu angiogram memberikan beberapa dari gambar-gambar yang paling detil dari anatomi pembuluh darah, ia juga adalah suatu prosedur invasif dan digunakan hanya ketika diperlukan secara mutlak. Contohnya, suatu angiogram dilakukan setelah suatu hemorrhage ketika sumber perdarahan yang tepat perlu diidentifikasi. Ia juga adakalanya dilaksanakan untuk secara akurat mengevaluasi kondisi dari suatu arteri karotid ketika operasi untuk membuka halangan pembuluh darah itu direnungkan.

Carotid Doppler ultrasound : Suatu carotid Doppler ultrasound adalah suatu metode non- invasif yang menggunakan gelombang-gelombang suara untuk menyaring/melihat penyempitan-penyempitan dan pengurangan aliran darah pada arteri karotid (arteri utama pada leher yang mensuplai darah ke otak).

Tes-Tes Jantung : Tes-tes tertentu untuk mengevaluasi fungsi jantung seringkali dilaksanakan pada pasien-pasien stroke untk mencari sumber dari suatu embolism. Suatu echocardiogram adalah suatu tes gelombang suara yang dilakukan dengan meletakkan alat microphone pada dada atau menuruni kerongkongan (transesophageal echocardiogram) dalam rangka untuk melihat kamar-kamar jantung. Suatu monitor Holter adalah serupa dengan suatu electrocardiogram (EKG) reguler, namun penempel-penempel electrode tetap pada dada untuk 24 jam atau lebih lama dalam rangka untuk mengidentifikasi suatu irama jantung yang salah/cacat.

Page 26: PBL NEURO SK2.docx

MUHAMMAD FATHAN 1102011175

Tes-Tes Darah : Tes-tes darah seperti suatu angka pengendapan (sedimentation rate) dan C- reactive protein dilakukan untuk mencari tanda-tanda dari peradangan yang dapat menyarankan arteri-arteri yang meradang. Protein-protein darah tertentu yang dapat meningkatkan kesempatan stroke dengan menebalkan atau mengentalkan darah diukur. Tes-tes ini dilaksanakan untuk mengidentifikasi penyebab-penyebab stroke yang dapat dirawat atau untuk membantu mencegah uka yang lebih jauh. Tes-tes penyaringan darah yang mencari infeksi yang potensial, anemia, fungsi ginjal, dan kelainan-kelainan elektrolit mungkin juga dipertimbangkan.

diagnosis banding

Berdasarkan gejala – gejala yang ada maka diagnosis banding adalah perbedaan antara stroke non hemoragik sebab trombosis atau emboli, stroke hemoragik dan tumor pada otak. Hal ini bisa dibedakan dari onset/awitannya, pada stroke yang non hemoragik awal mula terjadi kelumpuhan biasanya saat istirahat / pasien tidak melakukan aktifitas, nyeri kepala sifatnya ringan atau sangat ringan, tidak ditemukan adanya kejang atau muntah saat serangan terjadi serta penurunan kesadarannya bersifat ringan atau sangat ringan sedangkan pada stroke yang disebabkan pendarahan terjadi saat penderita beraktifitas, pasien mengalami nyeri kepala yang hebat, adanya kejang atau muntah saat serangan terjadi, penurunan kesadarannya bersifat sangat nyata, penderita biasanya hipertensi dengan tiba – tiba terjatuh karena terserang kelumpuhan tubuh sesisi secara serentak, biasanya adanya emosi (marah – marah) yang mendahului sebelum serangan.

Pada tumor otak dengan gejala defisit neurologi sangat lambat bahkan sampai berbulan – bulan, pasien mengalami nyeri kepala yang hebat pada saat beraktifitas yang menyebabkan peninggian liquor cerebrospinalis intracranial, seperti membungkuk, mengejan, atau excercaise dan nyeri kepala menurun apabila tidak beraktifitas, keadaan mudah lesu, gangguan daya ingat dan penurunan kesadaran. Tentunya pemeriksaan dengan CT-scan akan lebih mudah diketahui adakah infark pada otak, adanya trombosis, emboli maupun tumor, disamping itu pemeriksaan sekunder lain, seperti pemeriksaan laboratorium juga mendukung

LO 3.8 TATALAKSANA DAN PENCEGAHAN

Tissue plasminogen activator (TPA)

Suatu obat penghancur bekuan atau gumpalan untuk memecahkan bekuan darah yang menyebabkan stroke.Ada suatu jendela yang sempit dari kesempatan untuk menggunakan obat ini. Lebih awal ia diberikan, lebih baik hasilnya dan lebih kurang berpotensi untk komplikasi perdarahan kedalam otak.

Heparin dan aspirin

Obat-obat untuk pengencer darah (anticoagulation; contohnya, heparin) juga adakalanya digunakan dalam merawat pasien-pasien stroke dalam harapan untuk memperbaiki kesembuhan atau kepulihan pasien.

Mengendalikan Persoalan-Persoalan Medis Lain

Kontrol tekanan darah dan Kolestrol

Kontol gula darah (pasien DM)

Page 27: PBL NEURO SK2.docx

MUHAMMAD FATHAN 1102011175

Rehabilitasi

terapi kemampuan berbicara

terapi pekerjaan

terapi fisik

pendidikan keluarga untuk mengorientasikan mereka pada perawatan untuk orang yang dicintai mereka di rumah dan tantangan-tantangan yang akan mereka hadapi.

pencegahan

Hidup sehat dengan merubah cara  hidup-Olah raga secara teratur-Makanan yang seimbang / diet yang sesuai-Pertahankan berat badan ideal-Tidak merokok-Minum obat teratur sesuai anjuran dokter-Tidur / istirahat cukup-Hindarkan sres

LO 3.9 KOMPLIKASI

Stroke Non Hemoragik

Pneumonia

Salah satu masalah yang paling serius dari stroke adalah radang paru-paru/ pneumonia. Itu dibuktikan pada penelitian yang telah menemukan bahwa dari 58 % kematian pasien stroke penyebab utamanya adalah radang paru-paru

Trombosis Vena Profunda

Hal ini disebabkan thrombus dari pembuluh darah balik terlepas membentuk emboli, bersama darah menuju keparu-paru sehingga terjadilah emboli paru

Infark miokard, aritmia jantung dan gagal jantung

Ketidakseimbangan cairan

Stroke Hemoragik

Perdarahan Intraserebral

Page 28: PBL NEURO SK2.docx

MUHAMMAD FATHAN 1102011175

1. Hidrosefalus

2. Coning/herniasi

Perdarahan Subarakhnoid

Hidrosefalus : Akibat obstruksi aliran cairan serebrospinal oleh bekuan darah

LO 3.10 PROGNOSIS

Stroke Non Hemoragik

Indikator prognosis adalah : lokasi dan luas area lesi, umur, tipe stroke, cepat lambatnya penanganan serta kerjasama tim medis dengan pasien dan keluarga.

Hanya 1/3 pasien bisa kembali pulih setelah serangan stroke iskemik

Umumnya, 1/3-nya lagi adalah fatal, dan 1/3- nya mengalami kecacatan jangka panjang

Jika pasien mendapat terapi dengan tepat dalam waktu 3 jam setelah serangan, 33% diantaranya mungkin akan pulih dalam waktu 3 bulan

Stroke Hemoragik

Prognosis pasien dgn stroke hemoragik (perdarahanintrakranial) tergantung pada ukuran hematoma :

- Hematoma > 3 cm umumnya mortalitasnya besar

- Hematoma yang massive biasanya bersifat lethal

Jika infark terjadi pada spinal cord prognosis bervariasi tergantung keparahan gangguan neurologis, jika control motorik dan sensasi nyeri terganggu maka prognosis jelek.

LI 4. MEMAHAMI DAN MENJELASKAN KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP ISTRI MENURUT ISLAM

Pertama: Bergaul dengan istri dengan cara yang ma’ruf (baik)

Yang dimaksud di sini adalah bergaul dengan baik, tidak menyakiti, tidak menangguhkan hak istri padahal mampu, serta menampakkan wajah manis dan ceria di hadapan istri.

Allah Ta’ala berfirman,

وف� �م�ع�ر� �ال ب وه�ن ر� و�ع�اش�

Page 29: PBL NEURO SK2.docx

MUHAMMAD FATHAN 1102011175

“Dan bergaullah dengan mereka dengan baik.” (QS. An Nisa’: 19).

وف� �م�ع�ر� �ال ب �ه�ن �ي ع�ل ذ�ي ال �ل� م�ث �ه�ن و�ل

“Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma’ruf.” (QS. Al Baqarah: 228).

Dari ‘Aisyah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

�ه�ل�ى أل �م� ك �ر� ي خ� �ا �ن و�أ �ه� �ه�ل أل �م� ك �ر� ي خ� �م� ك �ر� ي خ�

“Sebaik-baik kalian adalah yan berbuat baik kepada keluarganya. Sedangkan aku adalah orang yang  paling berbuat baik pada keluargaku” (HR. Tirmidzi no. 3895, Ibnu Majah no. 1977, Ad Darimi 2: 212, Ibnu Hibban 9: 484. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).

Ibnu Katsir rahimahullah berkata mengenai surat An Nisa’ ayat 19 di atas, “Berkatalah yang baik kepada istri kalian, perbaguslah amalan dan tingkah laku kalian kepada istri. Berbuat baiklah sebagai engkau suka jika istri kalian bertingkah laku demikian.” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 3: 400)

Berbuat ma’ruf adalah kalimat yang sifatnya umum, tercakup di dalamnya seluruh hak istri. Nah, setelah ini akan kami utarakan berbagai bentuk berbuat baik kepada istri. Penjelasan ini diperinci satu demi satu agar lebih diperhatikan para suami.

Kedua: Memberi nafkah, pakaian dan tempat tinggal dengan baik

Yang dimaksud nafkah adalah harta yang dikeluarkan oleh suami untuk istri dan anak-anaknya berupa makanana, pakaian, tempat tinggal dan hal lainnya. Nafkah seperti ini adalah kewajiban suami berdasarkan dalil Al Qur’an, hadits, ijma’ dan logika.

Dalil Al Qur’an, Allah Ta’ala berfirman,

�اه�ا �ت آ م�ا �ال إ ا �ف�س' ن ه� الل �ل+ف� �ك ي ال� ه� الل �اه� �ت آ م�م ا �ف�ق� �ن �ي ف�ل ق�ه� ر�ز� �ه� �ي ع�ل ق�د�ر� و�م�ن� �ه� ع�ت س� م�ن� ع�ة8 س� ذ�و �ف�ق� �ن �ي ل

“Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya. Dan orang yang disempitkan rezekinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekedar apa yang Allah berikan kepadanya” (QS. Ath Tholaq: 7).

وف� �م�ع�ر� �ال ب �ه�ن و�ت و�ك�س� ق�ه�ن ر�ز� �ه� ل �ود� �م�و�ل ال و�ع�ل�ى

“Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada istrinya dengan cara ma’ruf” (QS. Al Baqarah: 233).

Ibnu Katsir rahimahullah berkata, “Bapak dari si anak punya kewajiban dengan cara yang ma’ruf (baik) memberi nafkah pada ibu si anak, termasuk pula dalam hal pakaian. Yang dimaksud dengan cara yang ma’ruf adalah dengan memperhatikan kebiasaan masyarakatnya tanpa bersikap berlebih-lebihan dan tidak pula pelit. Hendaklah ia memberi nafkah sesuai kemampuannya dan yang mudah untuknya, serta bersikap pertengahan dan hemat” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 2: 375).

Dari Jabir, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda ketika haji wada’,

Page 30: PBL NEURO SK2.docx

MUHAMMAD FATHAN 1102011175

� ال �ن� أ �ه�ن �ي ع�ل �م� �ك و�ل ه� الل �م�ة� �ل �ك ب وج�ه�ن ف�ر� �م� �ت �ل ل �ح� ت و�اس� ه� الل م�ان�� �أ ب �م�وه�ن ذ�ت �خ� أ �م� ك �ن ف�إ اء� +س� الن ف�ى ه� الل ق�وا ف�ات

. �ه�ن و�ت و�ك�س� ق�ه�ن ر�ز� �م� �ك �ي ع�ل �ه�ن و�ل ح8 �ر+ م�ب �ر� غ�ي 'ا ب ض�ر� �وه�ن ف�اض�ر�ب ذ�ل�ك� ف�ع�ل�ن� �ن� ف�إ �ه� ه�ون �ر� �ك ت �ح�د'ا أ �م� ك ش� ف�ر� �ن� �وط�ئ يوف� �م�ع�ر� �ال ب

“Bertakwalah kepada Allah pada (penunaian hak-hak) para wanita, karena kalian sesungguhnya telah mengambil mereka dengan amanah Allah dan kalian menghalalkan kemaluan mereka dengan kalimat Allah. Kewajiban istri bagi kalian adalah tidak boleh permadani kalian ditempati oleh seorang pun yang kalian tidak sukai. Jika mereka melakukan demikian, pukullah mereka dengan pukulan yang tidak menyakiti. Kewajiban kalian bagi istri kalian adalah memberi mereka nafkah dan pakaian dengan cara yang ma’ruf” (HR. Muslim no. 1218).

Dari Mu’awiyah Al Qusyairi radhiyallahu ‘anhu, ia bertanya pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengenai kewajiban suami pada istri, lantas Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ف�ى – – �ال إ �ه�ج�ر� ت � و�ال +ح� �ق�ب ت � و�ال �و�ج�ه� ال �ض�ر�ب� ت � و�ال �ت� ب �س� �ت اك و�� أ �ت� ي �س� �ت اك �ذ�ا إ و�ه�ا �س� �ك و�ت ط�ع�م�ت� �ذ�ا إ �ط�ع�م�ه�ا ت �ن� أ

�ت� �ي �ب ال

“Engkau memberinya makan sebagaimana engkau makan. Engkau memberinya pakaian sebagaimana engkau berpakaian -atau engkau usahakan-, dan engkau tidak memukul istrimu di wajahnya, dan engkau tidak menjelek-jelekkannya serta tidak memboikotnya (dalam rangka nasehat) selain di rumah” (HR. Abu Daud no. 2142. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih).

Dari Aisyah, sesungguhnya Hindun binti ‘Utbah berkata kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya Abu Sufyan adalah seorang suami yang pelit. Dia tidak memberi untukku dan anak-anakku nafkah yang mencukupi kecuali jika aku mengambil uangnya tanpa sepengetahuannya”. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

وف� �م�ع�ر� �ال ب �د�ك� و�و�ل �ف�يك� �ك ي م�ا خ�ذ�ى

“Ambillah dari hartanya yang bisa mencukupi kebutuhanmu dan anak-anakmu dengan kadar sepatutnya” (HR. Bukhari no. 5364).

Lalu berapa besar nafkah yang menjadi kewajiban suami?

Disebutkan dalam ayat,

ه� الل �اه� �ت آ م�م ا �ف�ق� �ن �ي ف�ل ق�ه� ر�ز� �ه� �ي ع�ل ق�د�ر� و�م�ن� �ه� ع�ت س� م�ن� ع�ة8 س� ذ�و �ف�ق� �ن �ي ل

“Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya. Dan orang yang disempitkan rezekinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya.” (QS. Ath Tholaq: 7).

ه� ق�د�ر� �ر� �م�ق�ت ال و�ع�ل�ى ه� ق�د�ر� ع� �م�وس� ال ع�ل�ى

“Orang yang mampu menurut kemampuannya dan orang yang miskin menurut kemampuannya (pula)” (QS. Al Baqarah: 236).

Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada Hindun,

وف� �م�ع�ر� �ال ب �د�ك� و�و�ل �ف�يك� �ك ي م�ا خ�ذ�ى

Page 31: PBL NEURO SK2.docx

MUHAMMAD FATHAN 1102011175

“Ambillah dari hartanya yang bisa mencukupi kebutuhanmu dan anak-anakmu dengan kadar sepatutnya” (HR. Bukhari no. 5364).

Dalil-dalil di atas menunjukkan bahwa yang jadi patokan dalam hal nafkah:

1. Mencukupi istri dan anak dengan baik, ini berbeda tergantung keadaan, tempat dan zaman.

2. Dilihat dari kemampuan suami, apakah ia termasuk orang yang dilapangkan dalam rizki ataukah tidak.

Termasuk dalam hal nafkah adalah untuk urusan pakaian dan tempat tinggal bagi istri. Patokannya adalah dua hal yang disebutkan di atas.

Mencari nafkah bagi suami adalah suatu kewajiban dan jalan meraih pahala. Oleh karena itu, bersungguh-sungguhlah menunaikan tugas yang mulia ini.