Patofisiologi Mucocele

3
Patofisiologi Mucocele Penyebab terjadinya mucocele ada dua, yaitu trauma dan obstruksi saluran kelenjar liur. Mucocele dapat muncul karena ekstravasasi atau mekanisme retensi. Trauma fisik dapat menyebabkan kebocoran sekresi air liur ke jaringan submukosa sekitarnya. Adanya stagnan dari air liur menyebabkan terjadinya peradangan. Trauma tidak selalu menjadi penyebab terjadinya mucocele. Pada beberapa kasus, peradangan mukosa kelenjar liur minor menyebabkan terjadinya penyumbatan, dilatasi, dan pecahnya saluran sehingga terjadi pengumpulan cairan di jaringan submukosa. Patofisiologi Hemangioma Sampai saat ini etiologi hemangioma masih belum jelas, ada banyak hipotesis yang menyatakan tentang etiologi hemangioma. Namun proses angiogenesis memegang peranan penting. Sitokin, seperti basic fibroblast growth factor (bFGF) dan vascular endothelial growth factor (VEGF) telah terbukti berhubungan dengan proses angiogenesis. Peningkatan kadar faktor angiogenesis tersebut dan atau berkurangnya kadar angiogenesis inhibitor seperti gamma interferon (Ύ-IF), tumor necrosis factor-beta (TNF-β) dan transforming growth factor-beta (TGF-β) diduga menjadi penyebab terjadinya hemangioma. Ada beberapa hipotesis yang dikemukakan mengenai patofisiologi dari hemangioma, diantaranya menyatakan bahwa proses ini diawali dengan suatu proliferasi dari sel-sel endotelium yang belum teratur dan dengan perjalanan waktu menjadi

description

Mucocele

Transcript of Patofisiologi Mucocele

Page 1: Patofisiologi Mucocele

Patofisiologi Mucocele

Penyebab terjadinya mucocele ada dua, yaitu trauma dan obstruksi saluran kelenjar liur.

Mucocele dapat muncul karena ekstravasasi atau mekanisme retensi. Trauma fisik dapat

menyebabkan kebocoran sekresi air liur ke jaringan submukosa sekitarnya. Adanya stagnan dari

air liur menyebabkan terjadinya peradangan. Trauma tidak selalu menjadi penyebab terjadinya

mucocele. Pada beberapa kasus, peradangan mukosa kelenjar liur minor menyebabkan terjadinya

penyumbatan, dilatasi, dan pecahnya saluran sehingga terjadi pengumpulan cairan di jaringan

submukosa.

Patofisiologi Hemangioma

Sampai saat ini etiologi hemangioma masih belum jelas, ada banyak hipotesis yang

menyatakan tentang etiologi hemangioma. Namun proses angiogenesis memegang peranan

penting. Sitokin, seperti basic fibroblast growth factor (bFGF) dan vascular endothelial growth

factor (VEGF) telah terbukti berhubungan dengan proses angiogenesis. Peningkatan kadar faktor

angiogenesis tersebut dan atau berkurangnya kadar angiogenesis inhibitor seperti gamma

interferon (Ύ-IF), tumor necrosis factor-beta (TNF-β) dan transforming growth factor-beta

(TGF-β) diduga menjadi penyebab terjadinya hemangioma.

Ada beberapa hipotesis yang dikemukakan mengenai patofisiologi dari hemangioma,

diantaranya menyatakan bahwa proses ini diawali dengan suatu proliferasi dari sel-sel

endotelium yang belum teratur dan dengan perjalanan waktu menjadi teratur dengan membentuk

pembuluh darah yang berbentuk lobus dengan lumen yang berisi sel-sel darah. Sifat

pertumbuhan endotelium tersebut jinak dan memiliki membran basalis tipis. Proliferasi tersebut

akan melambat dan akhirnya berhenti.

Hipotesis dari Takahashi menyatakan bahwa dalam trimester terakhir dari kehamilan, di

dalam fetus terbentuk endotelium immature bersama dengan pericyte yang juga immature yang

memiliki kemampuan melakukan proliferasi terbatas dimulai pada usia 8 bulan sampai dengan

18 bulan pertama masa kehidupan setelah dilahirkan maka pada usia demikian terbentuk

hemangioma. Selama aktivitas proliferasi endotelium terjadi influks sejumlah sel mast dan

tissue inhibitors of metalloproteinase (TIMP atau inhibitor pertumbuhan jaringan). Proliferasi

endotelium kembali normal setelah fase proliferasi berhenti atau involusi. Sebagian besar

Page 2: Patofisiologi Mucocele

hemangioma akan mengalami involusi spontan pada usia 5-7 tahun atau sampai usia 10-12

tahun.

Page 3: Patofisiologi Mucocele

DAFTAR PUSTAKA

* Ata-Ali J, Carrillo C , Bonet C , Balaguer J, Peñarrocha M , Peñarrocha M. Oral mucocele:

review of the literature. J Clin Exp Dent. 2010;2(1):e18-21.

* Crean SJ, Connor C. Congenital mucoceles: report of two cases. Int J Paediatr Dent. Dec

1996;6(4):271-5.

* Marchuk, DA, 2001,  Pathogenesis of  Hemangioma, Journal Clinical Investigations, volume107,

USA .

* Sjamsuhidajat R, Wim de Jong. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi 2. Jakarta: EGC. 2004.