Patofisiologi Herpes Zoster

download Patofisiologi Herpes Zoster

of 2

Transcript of Patofisiologi Herpes Zoster

  • 7/25/2019 Patofisiologi Herpes Zoster

    1/2

    PATOFISIOLOGI HERPES ZOSTER

    Patofisiologi Varisella

    Varissella dikatakan sebagai infeksi akut primer karena pada kontak pertama virusvarisella zoster

    dengan manusia menyebabkan penyakit varisella zosteratau cacar air.Penderita dapat sembuh

    atau penderita sembuh dengan virus yang menjadi laten (tanpamanifestasi klinis) dalam ganglion

    dorsalis, jika kemudian terjadi reaktivitas maka virusvarisella zoster akan menyebabkan penyakit

    herpes zoster.Setelah VV masuk melalui saluran pernapasan atas, atau setelah penderita

    berkontak dengan lesi kulit, selama masa inkubasinya terjadi viremia primer. !nfeksi mula"mula

    terjadipada selaput lendir saluran pernapasan atas kemudian menyebar dan terjadi viremia

    primer.Pada Viremia primer ini virus menyebar melalui peredaran darah dan system limfa ke

    hepar,dan berkumpul dalam monosit#makrofag, disana virus bereplikasi, pada kebanyakan

    kasusvirus dapat mengatasi pertahanan non"spesifik sehingga terjadi viremia sekunder.Padaviremia sekunder virus berkumpul di dalam $imfosit %, kemudian virus menyebar ke

    kulitdan mukosa dan bereplikasi di epidermis memberi gambaran sesuai dengan lesi

    varisela.Permulaan bentuk lesi mungkin infeksi dari kaliper endotel pada lapisan papil

    dermismenyebar ke sel epitel dermis, folikel kulit dan glandula sebasea, saat ini timbul demam

    danmalaise, kemudian disusul timbulnya erupsi kulit berupa papul eritematosa yang dalam

    &aktubeberapa jam berubah menjadi vesikel ('" jam).Vesikel akan berada pada lapisan sel

    diba&ah kulit dan membentuk atap pada stratumkorneum dan lusidum, sedangkan dasarnya

    adalah lapisan yang lebih dalam *ambaran vesikel khas, bulat, berdinding tipis, tidak

    umbilicated, menonjol dari permukaan kulit, dasar eritematous, terlihat seperti tetesan air

    mata#embun +tear drops. -airan dalam vesikel kecil mula"mula jernih, kemudian vesikelberubah menjadi besar dan keruh akibat sebukan sel radang polimorfonuklear lalu menjadi

    pustula. emudian terjadi absorpsi dari cairan dan lesimulai mengering dimulai dari bagian

    tengah dan akhirnya terbentuk krusta. rusta akan lepas dalam &aktu "/ minggu tergantung pada

    dalamnya kelainan kulit. 0ekasnya akan membentuk cekungan dangkal ber&arna merah muda, dapat

    terasa nyeri, kemudian berangsur"angsur hilang. $esi"lesi pada membran mukosa (hidung, faring,

    laring, trakea, saluran cerna, salurankemih, vagina dan konjungtiva) tidak langsung membentuk

    krusta, vesikel"vesikel akanpecah dan membentuk luka yang terbuka, kemudian sembuh dengan cepat.

    arena lesi kulitterbatas terjadi pada jaringan epidermis dan tidak menembus membran basalis,

    makapenyembuhan kira"kira 1"2 hari terjadi tanpa meninggalkan jaringan parut, &alaupun lesi

    hyper"hipo pigmentasi mungkin menetap sampai beberapa bulan. Penyulit berupa infeksi

    sekunder dapat terjadi ditandai dengan demam yang berlanjut dengan suhu badan yang tinggi(/3"

    42,5 derajat) mungkin akan terbentuk jaringan parut.

    Patofisiologi Herpes Zoster

    6erpes zoster adalah penyakit yang disebabkan oleh virus varisella zoster (virus789). Setelah

    seseorang terkena infeksi primer dari virus varisella zoster atau setelahseseorang terkena

  • 7/25/2019 Patofisiologi Herpes Zoster

    2/2

    penyakit cacar air. Virus varisella zoster akan menetap dalam kondisidorman pada ganglion

    posterior susunan saraf tepi dan ganglion kranialis orang tersebut.9pabila sistem imun orang

    tersebut rendah atau menurun misalnya karena pertambahan usiapada pasien usia lanjut atau

    karena penyakit imunosupresif contohnya penyakit 9!7S,penyakit leukimia, dan penyakit

    limfoma maka virus varisella zoster tersebut dapat aktif kembali dan menyebar melalui saraf tepi

    ke kulit sehingga menimbulkan penyakit herpeszoster.Sebelum timbul gejala kulit terdapat,

    gejala predormal baik sistemik (demam,pusing,malese), maupun gejala predormal lokal (nyeri

    otot"tulang, gatal, pegal dansebagainya). Setelah itu virus varisella zoster akan memperbanyak

    diri (multipikasi) danmembentuk eritema yang dalam &aktu singkat menjadi vesikel yang

    berkelompok dengandasar kulit eritematosa dan edema, gejala ini akan terjadi selama /"5 hari.

    Vesikel ini berisicairan yang jernih, kemudian menjadi keruh (ber&arna abu"abu), dapat menjadi

    pustul dan krusta. Penyebaran vesikel bersifat dermatomal mengikuti tempat persarafan

    yangdilaluivirus varisella zoster. 0iasanya hanya satu saraf yang terlibat, namun di beberapa

    kasusbisa jadi lebih dari satu saraf ikut terlibat. Vesikel akan pecah dan berair, kemudian

    daerahsekitarnya akan mengeras dan mulai sembuh, gejala ini akan terjadi /"4 minggu.Padasebagian kecil kasus, eritema tidak muncul tetapi ada rasa sakit.