PATOFISIOLOGI

8
A. PATOFISIOLOGI Tumor urothelial, lebih dari 90 % adalah karsinona sel transisional. Namun, sampai dengan 5 % dari kanker kandung kemih berasal dari sel skuamosa dan 2 % adalah adenokarsinoma. Nonuruthelial tumor kandung kemih primer sangat langka dan mungkin termasuk karsinoma sel kecil,carcinosarcoma, limfoma primer, dan sarkoma. Kanker kandung kemih sering digambarkan sebagai mutasi poliklonal yang berpotensi tinggi untuk transformasi ganas. Namun, kanker kandung kemih juga implantasi dan migrasi dari kanker lain. Setelah muncul riwayat, 55-60% pasien biasanya dirawat secara konservatif dengan reseksi transurethal dan cystoscopy berkala. Sebanyak 40-50% biasanya diperlakukan kistetomi radikal. B. PATHWAY Faktor- faktor resiko lingkungan & merangsang pertumbuhan sel Pertumbuhan sel- sel baru pada jaringan kandung kemih Proliferasi sel meningkat cepat Kerusakan struktur fungsional kandung kemih Respon iritasi lokal Respon sistemik (anemia, penurunan berat badan, mual muntah) Intervensi medis Intravesical immunotherapy Intravesical chemotherapy Adjuvant chemotherapy Hematuria, disuria, urgensi, sering buang air kecil Ketidakseimbangan nutrisi GangguanADL Gangguan pola eliminasi urine Kecemasan pemenuhan informasi coping maladaptif Intervensi radioterapi Nyeri Kerusakan jaringan lokal Terapi endoskopik bedah radikal kistektomi stom a Diversi urine Pengangkatan vagina Luka pasca bedah Kerusakan integritas kulit Perubahan eliminasi urine berduka disfungsional Resti infeksi

description

tumor urothelial

Transcript of PATOFISIOLOGI

Page 1: PATOFISIOLOGI

A. PATOFISIOLOGITumor urothelial, lebih dari 90 % adalah karsinona sel transisional. Namun, sampai dengan 5 % dari kanker kandung kemih berasal dari sel skuamosa dan 2 % adalah adenokarsinoma. Nonuruthelial tumor kandung kemih primer sangat langka dan mungkin termasuk karsinoma sel kecil,carcinosarcoma, limfoma primer, dan sarkoma.Kanker kandung kemih sering digambarkan sebagai mutasi poliklonal yang berpotensi tinggi untuk transformasi ganas. Namun, kanker kandung kemih juga implantasi dan migrasi dari kanker lain.Setelah muncul riwayat, 55-60% pasien biasanya dirawat secara konservatif dengan reseksi transurethal dan cystoscopy berkala. Sebanyak 40-50% biasanya diperlakukan kistetomi radikal.

B. PATHWAY

Faktor- faktor resiko lingkungan & merangsang

pertumbuhan sel

Pertumbuhan sel-sel baru pada jaringan kandung

kemih

Proliferasi sel meningkat cepatKerusakan struktur fungsional kandung kemih

Respon iritasi lokal Respon sistemik (anemia, penurunan berat badan,

mual muntah)

Intervensi medisIntravesical

immunotherapyIntravesical

chemotherapyAdjuvant chemotherapy

Hematuria, disuria, urgensi, sering buang

air kecil

Ketidakseimbangan nutrisiGangguanADL

Gangguan pola eliminasi urine

Kecemasan pemenuhan informasi coping

maladaptif

Intervensi radioterapi

Nyeri Kerusakan jaringan lokalTerapi endoskopik bedah

radikal kistektomi

stoma Diversi urinePengangkatan vagina Luka pasca bedah

Kerusakan integritas kulit

Perubahan eliminasi urine

berduka disfungsionaldisfungsi seksual

Resti infeksi

Page 2: PATOFISIOLOGI

C. PENGKAJIAN

Keluhan yang lazim didapatkan adalah adanya darah pada urine ( hematuria). Hematuria mungkin dapat dilihat dengan mata telanjang (gross), tetapi mungkin pula hanya terlihat dengan bantuan mikroskop ( mikroskopis). Hematuria biasanya tidak menimbulkan rasa sakit. Keluhan lainya meliputi BAK dan nyeri saat BAK (disuria).

Pasien dengan penyakit lanjut dapat hadir dengan nyeri panggul atau tulang,edema ekstrimitas bawah dari kompresi korpus iliaka, atau nyeri panngul dari obstruksi saluran kemih. Superfisial kanker kandung kemih jarang ditemukan jarang ditemukan selama pemeriksaan fisik. Kadang-kadang, masa abdomen atau pelvis dapat teraba.periksa untuk limfadenopati.

PENGKAJIAN DIAGNOSTIK

Laboratorium

Urinalisis pemeriksaan makroskopis di dapatkan adanya darah dalam urin.pemeriksaan mikroskopis menunjukan sel-sel darah merah.kultur urine untuk mendeteksi adanya ISK.hb menurun karena kehilangan darah,infeksi,uremia,leukositosis,acidphospatase meningkat,ACTH meningkat,alkalinephospatase meningkat, SGPT-SGOT meningkat.

USG

Sebelum pemeriksaan pasien dipuasakan untuk meminimalkan gas diusus yang dapat menghalangi pemeriksaan.pemeriksaan USG merupakan pemeriksaan yang tidak invasif yang dapat menilai bentuk dan kelainan pada buli.

RADIOLOGI

1. IVP menunjukan adanya masa pada buli

2. Frastionated cystogram adanya infasi tumor dalam dinding buli-buli.

3. Ct-scan untuk menilai besar dan letak tumor

Sitoskopi dan biopsi

Sistoskopi hampir selalu menghasilkan tumor.

Sitologi

Pengecatan dengan media sieman/papanicelaou pada sedimen urine terdapat transionilsel daripada tumor.

D. DIAGNOSA KEPERAWATAN

a) Perubahan eliminasi urin b/d peradangan kandung kemih, paska diversi urine

b) Nyeri b/d respon inflamasi kandung kemih, kerusakan jaringan paska bedah

c) Resiko tinggi infeksi b/d penurunan imunitas paska kemotrapi dan radiasi post de

entree luka paska bedah

Page 3: PATOFISIOLOGI

d) Kerusakan integritas kulit b/d paska bedah adanya stoma

e) Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan b/d asupan yang kurang,

peningkatan metabolisme, muntah

f) Kecemasan b/d tindakan infasif diagnostik, intervesi medik, rencana bedah

g) Pemenuhan informasi b/d tindakan diagnostik infasif, intervesi kemotrapi, radiasi dan

pembedahan adanya stoma perencanaan pasien pulang

h) Coping maladatif b/d interfensi pengobatan kanker

i) Berduka disfungsional b/d perubahan anatomi seksual

E. INTERVENSI

Perubahan eliminasi urin b/d peradangan kandung kemih, pasca diversi urineTujuan : dalam waktu 3x24 jam pola eliminasi urin membaikKriteria evaluasi :Secara obyektif berpastisipasi dalam aktifitas yang berhubungan dengan perawatan stoma

Intervensi Rasional

Kaji kemampuan partsipasi pasien dan keluarga

Menjadi data dasar dalam memberikan informasi

Lakukan dan ajarkan perawatan ostomi : Pasang alat ostomi yang tepat

ukurannya Bantu pasien melakukan perawatan

ostomi secara mandiri

Pasca bedah dengan stoma yang ada maka pasien atau keluarga perlu diajak dalam berpastisipasi agar kemandirian meningkat.Mencegah iritasi pada kulit daerah sekitar ostomiMengembangkan teknik yang benar

Pantau proses penyembuhan luka insisi pada ostomi

Sarankan klien untuk mencegah kontak urine dengan kulit untuk mencegah iritasi kulit akibat difersi urine. Bersihkan stoma dengan sabun dan ari lalu di keringkan pada setiap penggantian kantong urine

Ganti kantong ostomi sesuai kebutuhan

Mengembangkan intervensi dini terhadap kemungkinan komplikasi Menurunkan kecemasan dan ketakutan kemampuan berhadap tasi Menurunkan resiko infeksiMemberi kesempatan dan penguatan terhadap prosedur pengganti kantong dan mengevaluasi stoma

Siapkan klien dan bantu prosedur endoskopi Intervensi prosedur endo- urologi untuk menghilangkan

Resiko tinggi infeksi b/d penurunan imunitas pasca kemotrapi dan radiasi post de entree luka pasca bedah Tujuan : dalam waktu 3x24 jam tidak terjadi infeksi Kriteria evaluasi : ttv normal, tidak ada tanda dan gejala ISK

Intervensi RasionalGunakan sabun anti mikrobial untuk cuci Mencegah trasmisi organisme

Page 4: PATOFISIOLOGI

tangan Pertahankan intake cairan adekuat

Anjurkan klien cuci tangan

Ajarkan klien tentang gejala dan tanda infeksi, serta anjurkan untuk melaporkannya

Ajarkan klien dan keluarga untuk sering mengalirkan kantong untuk mencegah refluk

Kaji jenis pembedahan, hari pembedahan, dan apakah adanya order khusus dari tim dokter bedah dalam melakukan perawatan luka

Lakukan mobilisasi miring kiri -kanan tiap 2 jam

Lakukan perawatan luka :

Lakukan perawatan luka steril pada hari ke 3 operasi dan diulang setiap 2 hari sekali

Bersikan luka dengan cairan anti septik jenis iodine providium dengan cara swabbing dari arah dalam keluar

Meningkatkan aliran urine

Memberikan informasi tentang personal hygine Memberikan info untuk meningkatkan kepatuhan

Dapat mencegah infeksi

Mengidentifikasi kemajuan atau penyimpangan dari tujuan yang diharapkan

Mencegah penekanan setempat yang berlanjut pada nekrosis jaringan lunak

Perwatan luka sebaiknya tidak setiap hari untuk menurunkan kontak tindakan dengan luka yang dalam kondisi steril sehingga mencegah kontaminasi kuman keluka bedah

Pembersihan debris (sisa fagositosis jaringan mati ) dan kuman sekitar luka dengan megoptimalkan kelebihan dari iodine providium sebagai anti septik dan dengan arah dari dalam keluar dapat mencegah konta minasi kuman kejaringan luka

Pemenuhan informasi b/d tindakan diagnostik infasif, intervesi kemotrapi, radiasi dan pembedahan adanya stoma perencanaan pasien pulangTujuan : dalam waktu 1 x 24 jam terpenuhi informasi yang dibutuhkan pasienKriteria evaluasi :

Pasien teradaptasi dengan kondisi yang dialami

Pasien mampu mengungkapkan jadwal pengobatan dan tujuannya

Intervensi Rasional

Ajarkan klien dan keluarga prosedur dan tujuan terapi

Meningkatkan pemahaman dan menurunkan ansietas

Lakukan pemberian kemoterapi intravesika :

Gunakan teknik steril dalam katerisasi

Instruksikan klien untuk berkemih sebelum obat dimasukkan

Instruksikan untuk selalu mengubah posisi

Instruksikan untuk menunggu berkemih selama beberapa jamg

Mencegah infeksi

Meningkatkan retensi obat

Meningkatkan lapisan bagian dalam berkemih dengan obat-obatan

Memberikan kontak yang besar dari obat

Page 5: PATOFISIOLOGI

Instruksikan klien untuk toileting dengan hati-hati

dengan permukaan kandung kemih

Mencegah pemajanan pada kemoterapi dan imunoterapi yang dikeluarkan urine

Ajarkan perawatan stoma selama dirumah

Berduka disfungsional b/d perubahan anatomi seksual

Tujuan : dalam waktu 3 x 24 jam adaptasi pasien meningkatKriteria evaluasi:Pasien beradaptasi dengan kondisi yang dialamiPasien mampu mengungkapkan perasaannya

Intervensi rasional

Anjurkan klien untuk mengungkapkan perasaan mengenai ostomi dan kanker kandung kemih dan dampak yang diharapkan pada gaya hidup

Meningkatkan integrasi dari perubahan kedalam gaya tubuh

Evaluasi perasaan klien mengenai diversi urinarius dan efeknya, identitas seksual, hubungan, dan citra diri

Sebagai data untuk merumuskan rencana asuhan keperawatan

Bantu untuk memisahkan penampilan fisik dan perasaan kesehatan

Meningkatkan adaptasi fisilogis

Berikan kesempatan untuk berduka atas kehilangan fungsi kandung kemih

Memberi waktu untuk mengatasi kehilangan

Pantau apakah klien dapat melihat ostominya Ketidakmampuan memandang ostominya mengindikasikan kesulitan koping

EVALUASI

Hasil yang diharapkan setelah mendapatkan intervensi keperawatan adalah sebagai berikut .1. Eliminasi urine dapat optimal sesuai toleransi individu2. Penurunan skala nyeri3. Tidak terjadi infeksi pada luka pasca bedah4. Peningkatan integritas kulit5. Terpenuhinya asupan nutrisi6. Penurunan tingkat kecemasan7. Informasi kesehatan terpenuhi8. Koping adaptif9. Penurunan respon berduka

Page 6: PATOFISIOLOGI