PARKINSON farmak

download PARKINSON farmak

of 24

Transcript of PARKINSON farmak

  • 8/8/2019 PARKINSON farmak

    1/24

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A.Latar belakang

    Kesehatan sangatlah penting di kehidupan kita yang akan datang.banyak diantara

    kita terutama kaum muda zaman sekarang tidak terlalu memikirkan tentang kesehatan

    mereka.para orang tua sering kali tidak memperhatikan anak mereka,terkadang juga sering

    memanjakannya yang membuat anak tersebut menjadi loss control dan ceroboh dalam

    melakukan suatu tindakan.banyak dari kalangan kaum muda zaman sekarang tidak mengerti

    tentang kesehatan sangatlah berguna dikehidupan mendatang. Kecerobohan atau kesalahan

    yang dilakukan anak-anak zaman sekarang sangat berpengaruh pada generasi muda yang

    akan datang. Banyak dari remaja sekarang terkadang tidak terlalu memperhatikan bahkan

    tidak mengetahui kegunaan obat tersebut,akibatnya mereka menyalahgunakan obat-obatan

    tersebut karna sebatas kesenangan sesaat. Padahal sebenarnya obat-obat tersebut merupakan

    obat yang di gunakan untuk system saraf seperti yang akan di bahas dalam makalah ini.

    Obat-obat yang sering disalahgunakan oleh kalangan remaja seperti contohnya kokain yang

    merupakan obat anestesi.Oleh sebab itu kita harus mengetahui kegunaan obat-obat tersebut

    supaya meminimalkan terjadinya penyalahgunaan obat-obat tersebut.di dalam makalah ini

    akan membahas tentang obat-obat untuk system saraf khususnya system sarf autonom yang

    terdiri dari Autonomyc nervous system, Cholinergic agonist, Cholinergic antagonist,

    Adrenergic agonist, dan Adrenergic antagonist.

    B.Masalah

    Adapun masalah yang dapat saya ambil dalam pembuatan makalah ini adalah :

    a. Bagaimana Pemahaman tentang Parkinson ?

    b. Apa itu Ansiolitik ?

    c. Bagaimana cara kerja CNS Stimulan ?

    d. Bagaimana pemahaman tentang anestesi, anti depresan, neuroleptik, opoid

    analgesic dan antagonis ?

    e. Bagaimana terapi farmakologi pada penyaikt epilepsy ?

  • 8/8/2019 PARKINSON farmak

    2/24

    C. Tujuan

    Adapun tujuan umum dari penyusunan makalah ini adalah mendukung proses kegiatan

    pembeajaran khususnya pada mata kuliah neurobehavior I mengenai otak dan bagianya serta

    jenis penyakit pada bagian otak serta melatih mahasiswa untuk berfikir secara kritis.

  • 8/8/2019 PARKINSON farmak

    3/24

    BAB II

    PEMBAHASAN

    A. Definisi sistem saraf otonom

    Sistem saraf otonom (SSO) merupakan system saraf campuran. Serabut-serabut

    eferennya membawa input dari organ-organ visceral (mengatur denyut jantung, diameter

    pembuluh darah, pernafasan, pencernaan makanan, rasa lapar, mual, pembuangan, dan

    sebagainya. Saraf eferen motorik. SSO mempersarafi otot polos, otot jantung, dan kelenjar

    visceral. SSO terutama mengantur fungsi visceral dan interaksinya dengan lingkungan

    internal. Sistem sraf internal terbagi dua, yaitu system saraf simpatis dan system saraf

    parasimpatis.

    Obat yang mempengaruhi sistem saraf sangat banyak. Berdasarkan cara kerja dan

    sifatnya obat yang mempengaruhi sistem saraf dapat dikelompokkkan menjadi

    y Obat yang mempengaruhi sistem saraf parasimpatik yang terdiri atas obat-obat

    kolinergik, antikolinergik dan antikolinesterase

    y Obat yang mempengaruhi sistem saraf simpatik yang terdiri atas obat adrenergik dan

    antiadrenergik

    y Obat anastetik dan analgesik

    Pada uraian dibawah ini akan dibahas secara singkat ke 6 kelompok obat tersebut

    1. PARKINSON

    a. Pengertian

    Penyakit Parkinson adalah suatu penyakit degeneratif pada sistem saraf(neurodegenerative) yang bersifat progressive, ditandai dengan ketidakteraturan

    pergerakan (movement disorder), tremorpada saat istirahat, kesulitan pada saat memulai

    pergerakan, dan kekakuan otot.

  • 8/8/2019 PARKINSON farmak

    4/24

    Penyakit Parkinson pertama kali diuraikan dalam sebuah monograf oleh James

    Parkinson seorang dokter di London, Inggris, pada tahun 1817. Di dalam tulisannya,

    James Parkinson mengatakan bahwa penyakit (yang akhirnya dinamakan sesuai dengan

    namanya) tersebut memiliki karakteristik yang khas yakni tremor, kekakuan dan

    gangguan dalam cara berjalan (gait difficulty).

    Penyakit Parkinson bisa menyerang laki-laki dan perempuan. Rata-rata usia mulai

    terkena penyakit Parkinson adalah 61 tahun, tetapi bisa lebih awal pada usia 40 tahun

    atau bahkan sebelumnya. Jumlah orang di Amerika Serikat dengan penyakit Parkinsons

    diperkirakan antara 500.000 sampai satu juta, dengan sekitar 50.000 ke 60.000

    terdiagnosa baru setiap tahun. Angka tersebut meningkat setiap tahun seiring dengan

    populasi umur penduduk Amerika.

    Sementara sebuah sumber menyatakan bahwa Penyakit Parkinson menyerang

    sekitar 1 diantara 250 orang yang berusia diatas 40 tahun dan sekitar 1 dari 100 orang

    yang berusia diatas 65 tahun. Beberapa orang ternama yang mengidap Penyakit

    Parkinson diantaranya adalah Bajin (sasterawan terkenal China), Chen Jingrun (ahli

    matematik terkenal China), Muhammad Ali (mantan peninju terkenal A.S.), Michael J

    FoxThe Michael J Fox Foundation For Parkinsons Research. (seorang bintang film

    Hollywood terkenal) yang kini aktif dengan Penyebab Penyakit Parkinson (Parkinsons

    Disease)

    Penyebab pasti Penyakit Parkinson masih belum diketahuii, meskipun penelitian

    mengarah pada kombinasi faktor genetik dan lingkungan.Jauh di dalam otak ada sebuah

    daerah yang disebut ganglia basalis. Jika otak memerintahkan suatu aktivitas (misalnya

    mengangkat lengan), maka sel-sel saraf di dalam ganglia basalis akan membantu

    menghaluskan gerakan tersebut dan mengatur perubahan sikap tubuh. Ganglia basalis

    mengolah sinyal dan mengantarkan pesan ke talamus, yang akan menyampaikan

    informasi yang telah diolah kembali ke korteks serebri. Keseluruhan sinyal tersebut

    diantarkan oleh bahan kimia neurotransmiter sebagai impuls listrik di sepanjang jalur

  • 8/8/2019 PARKINSON farmak

    5/24

    saraf dan diantara saraf-saraf. Neurotransmiter yang utama pada ganglia basalis adalah

    dopamin.

    Pada Penyakit Parkinson, sel-sel saraf pada ganglia basalis mengalami

    kemunduran sehingga pembentukan dopamin berkurang dan hubungan dengan sel saraf

    dan otot lainnya juga lebih sedikit. Penyebab dari kemunduran sel saraf dan

    berkurangnya dopamin biasanya tidak diketahui. Tampaknya faktor genetik tidak

    memegang peran utama, meskipun penyakit ini cenderung diturunkan.

    Neurodegenerative disorders lainnya termasuk Penyakit Alzheimers, penyakit

    Huntingtons, dan amyotrophic lateral sclerosis, atau penyakitLou Gehrigs serta banyak

    penyakit mental lainnya.

    Akan tetapi ada beberapa faktor risiko (multifaktorial) yang telah dikenalpasti dan

    mungkin menjadi penyebab penyakit parkinson yakni :

    1. Usia, karena Penyakit Parkinson umumnya dijumpai pada usia lanjut dan jarang

    timbul pada usia di bawah 30 tahun.

    2. Ras, di mana orang kulit putih lebih sering mendapat penyakit Parkinson daripada

    orang Asia dan Afrika.

    3. Genetik, factor genetik amat penting dengan penemuan pelbagai kecacatan pada

    gen tertentu yang terdapat pada penderita Penyakit Parkinson, khususnya

    penderita Parkinson pada usia muda.

    4. Toksin (seperti 1-methyl-4-phenyl-1,2,3,6-trihidroxypyridine (MPTP), CO, Mn,

    Mg, CS2, methanol, etanol dan sianida), penggunaan herbisida dan pestisida, serta

    jangkitan.

    5. Cedera kranio serebral, meski peranannya masih belum jelas, dan

    6. Tekanan emosional, yang juga dipercayai menjadi faktor risiko.

    b. Diagnosa Gejala Penyakit Parkinson

    4 Tanda-tanda dan gejala utama Penyakit Parkinson:

  • 8/8/2019 PARKINSON farmak

    6/24

    1. Menggeletar (pada jari, tangan, kaki, rahang dan / atau muka)

    2. Kaku pada anggota badan (tangan, kaki dan / atau tubuh badan Rigidity)

    3. Pergerakan badan yang perlahan (Bradykinesia)

    4. Masalah ketidakseimbangan postur dan koordinasi badan yang dapat

    mengakibatkan jatuh.

    Penyakit Parkinson dimulai secara samar-samar dan berkembang secara

    perlahan. Pada banyak penderita, pada mulanya Penyakit Parkinson muncul sebagai

    tremor (gemetar) tangan ketika sedang beristirahat, tremorakan berkurang jika tangan

    digerakkan secara sengaja dan menghilang selama tidur. Stress emosional atau kelelahan

    bisa memperberat tremor. Pada awalnya tremor terjadi pada satu tangan, akhirnya akan

    mengenai tangan lainnya, lengan dan tungkai. Tremorjuga akan mengenai rahang, lidah,kening dan kelopak mata.

    Pada sepertiga penderita Penyakit Parkinson, tremor bukan merupakan gejala

    awal; pada penderita lainnya tremor semakin berkurang sejalan dengan berkembangnya

    penyakit dan sisanya tidak pernah mengalami tremor.

    Penderita Penyakit Parkinson mengalami kesulitan dalam memulai suatu

    pergerakan dan terjadi kekakuan otot. Jika lengan bawah ditekuk ke belakang ataudiluruskan oleh orang lain, maka gerakannya terasa kaku. Kekakuan dan imobilitas bisa

    menyebabkan sakit otot dan kelelahan. Kekakuan dan kesulitan dalam memulai suatu

    pergerakan bisa menyebabkan berbagai kesulitan. Otot-otot kecil di tangan seringkali

    mengalami gangguan, sehingga pekerjaan sehari -hari (misalnya mengancingkan baju dan

    mengikat tali sepatu) semakin sulit dilakukan.

    Penderita Penyakit Parkinson mengalami kesulitan dalam melangkah dan

    seringkali berjalan tertatih-tatih dimana lengannya tidak berayun sesuai dengan

    langkahnya. Jika penderita Penyakit Parkinson sudah mulai berjalan, mereka mengalami

    kesulitan untuk berhenti atau berbalik. Langkahnya bertambah cepat sehingga mendorong

    mereka untuk berlari kecil supaya tidak terjatuh. Sikap tubuhnya menjadi bungkuk dan

  • 8/8/2019 PARKINSON farmak

    7/24

    sulit mempertahankan keseimbangan sehingga cenderung jatuh ke depan atau ke

    belakang.

    Wajah penderita Penyakit Parkinson menjadi kurang ekspresif karena otot-otot

    wajah untuk membentuk ekspresi tidak bergerak. Kadang berkurangnya ekspresi wajah

    ini disalah artikan sebagai depresi, walaupun memang banyak penderita Penyakit

    Parkinson yang akhirnya mengalami depresi. Pandangan tampak kosong dengan mulut

    terbuka dan matanya jarang mengedip. Penderita Penyakit Parkinson seringkali ileran

    atau tersedak karena kekakuan pada otot wajah dan tenggorokan menyebabkan kesulitan

    menelan. Penderita Penyakit Parkinson berbicara sangat pelan dan tanpa aksen (monoton)

    dan menjadi gagap karena mengalami kesulitan dalam mengartikulasikan fikirannya.

    Sebagian besar penderita memiliki intelektual yang normal, tetapi ada juga yang

    menjadi pikun Perawatan Penderita Penyakit Parkinson Pengobatan Penyakit Parkinson

    memiliki sejarah yang cukup panjang. Fakta menunjukkan bahawa terdapat penurunan

    kadar dopamin pada Penyakit Parkinson di awal tahun 1960-an, membawa dunia

    pengobatan kepada penemuan obat levodopa, suatu prekursor dopamin, yang secara

    efektif dapat memperbaiki gejala-gejala pada Penyakit Parkinson (kajian oleh Barbeau

    1962; Birkmayer & Hornikewicz 1962; serta Cotzias et al 1967). Namun levodopa

    tersebut tidak menyembuhkan penyakit atau menghentikan perkembangan Penyakit

    Parkinson, tetapi obat-obat tersebut menyebabkan penderita lebih mudah melakukan

    suatu gerakan dan memperpanjang harapan hidup penderita

    Selain terapi farmakologi, intervensi pembedahan juga memiliki sejarah panjang

    hingga wujudnya teknik-teknik seperti palidotomi, thalamotomi dan deep brain

    stimulation. Kajian terakhir melaporkan bahwa Ernest Arenas dan rekannya telah

    mengenalpasti sumber baru untuk sel dopamin yang berasal dari neuron sel stem otak

    tengah bahagian ventral (Ventral Midbrain (VM) neuron stem cell). Sel stem

    dimunculkan sebagai tawaran menarik dalam terapi penggantian sel pada penyakit

    parkinson karena mempunyai kapasita yang besar untuk menghasilkan sel dopamin

    (Arenas, et al, 2008).

  • 8/8/2019 PARKINSON farmak

    8/24

    c. Terapi Farmakologi:

    Levodopa

    Levodopa dikombinasikan dengan karbidopa merupakan pengobatan utama

    untuk Parkinson Diberikan bersama karbidopa untuk meningkatkan efektivitasnya &

    mengurangi efek sampingnya Mulai dengan dosis rendah, yg selanjutnya ditingkatkan

    sampai efek terbesar diperoleh Setelah beberapa tahun digunakan, efektivitasnya bisa

    berkurang bromokriptin atau pergolid Pada awal pengobatan seringkali ditambahkan

    pada pemberian levodopa untuk meningkatkan kerja levodopa atau diberikan kemudian

    ketika efek samping levodopa menimbulkan masalah baru Jarang diberikan sendiri

    Seleglin Seringkali diberikan sebagai tambahan pada pemakaian levodopa Bisa

    meningkatkan aktivitas levodopa di otak Obat antikolinergik (benztropin &

    triheksifenidil), obat anti depresi tertentu, antihistamin (difenhidramin) Pada stadium

    awal penyakit bisa diberikan tanpa levodopa, pada stadium lanjut diberikan bersamaan

    dengan levodopa, mulai diberikan dalam dosis rendah Bisa menimbulkan beberapa efek

    samping Amantadin Digunakan pada stadium awal untuk penyakit yg ringan Pada

    stadium lanjut diberikan untuk meningkatkan efek levodopa Bisa menjadi tidak efektif

    setelah beberap bulan digunakan sendiri

    Dianalisis dengan 4T + 1W

    1.Tepat Indikasi

    Nama Obat Indikasi Keterangan

    Levodopa Parkinson Tepat Indikasi

    Carbidopa Parkinson Tepat Indikasi

    2.Tepat Obat

    Nama Obat Mekanisme Keterangan

    Levodopa Diubah oleh 1-AAD

    menjadi dopamine.

    Tepat Obat

    Carbidopa Memblok 1-AAD Tepat Obat

  • 8/8/2019 PARKINSON farmak

    9/24

    dijaringan perifer.

    3.Tepat Pasien

    Nama Obat Kontraindikasi Keterangan

    Levodopa Epilepsi, tukak lambung,

    gangguan ginjal berat,

    kehamilan dan menyusui.

    Tepat Pasien

    Carbidopa Epilepsi, tukak lambung,

    gangguan ginjal berat,

    kehamilan dan menyusui.

    Tepat Pasien

    4.Tepat Dosis

    Nama Obat Dosis Standart Dosis dianjurkan

    Levodopa 100 - 250 mg 3 X sehari 100 mg

    Carbidopa 10 25 mg 3 X sehari 25 mg

    5.Waspada Efek Samping

    Nama Obat Efek Samping Saran

    Levodopa Mual, muntah, hipotensi

    postural, mimpi buruk.

    Bila gejala efek samping

    timbul segera konsultasi

    dengan dokter.

    Carbidopa Diskinensia, ott kedutan,

    mual, muntah, depresi,

    perubahan mental.

    Bila gejala efek samping

    timbul segera konsultasi

    dengan dokter.

    2. Ansioltik

    a. Pengertian

    Gangguan ini mencakup pasien yang memiliki gejala kecemasan dan depresi,

    tetapi tidak memenuhi diagnostik untuk suatu gangguan kecemasan maupun suatu

    gangguan mood. Kombinasi gejala depresi dan kecemasan menyebabkan gangguan

    fungsional yang bermakna pada orang yang terkena.

    Ada keterkaitan antara kecemasan dan depresi. Menurut ilmu kedokteran,

  • 8/8/2019 PARKINSON farmak

    10/24

    keterkaitan itu dibuktikan dengan; 1) adanya neuroendokrin yang sama baik pada

    penderita gangguan depresi maupun kecemasan, 2) hipeaktivitas sistem noradrenergik

    selevan sebab menyebab pada beberapa pasien dengan gangguan depresi dan pada

    beberapa pasien dengan gangguan panik, 3) obat serogernik berguna dalam menobati

    gangguan depresi maupun kecemasan, 4) gejala kecemasan dan depresi berhubungan

    secara genetik pada beberapa keluarga.

    b. Gejala

    Gejala dari gangguan ini ditunjukkan dengan gejala-gejala baik pada

    kecemasan maupun depresi.

    c. Pengobatan

    Psikoterapi pada penderita dapat berupa terapi kognitif atau modifikasi perilaku.

    Farmakoterapi dapat termasuk obat antiansietas obat antidepresan atau keduanya. Di

    antara obat ansiolitik, penggunaan triazolobenzodiazepin mungkin diindikasikan karena

    efektivitas obat tersebut dalam mengobati depresi yang disertai kecemasan. Suatu obat

    yang mempengaruhi reseptor serotim seperti buspiron, dapat diindikasikan. Di antara

    antidepresan, antidepresan serotonergik mungkin yang paling efektif.

    d. Farmakoterapi

    Diazepam merupakan benzodiazepin untuk ansiolitik dan hipnotik.

    a. Indikasi:

    Penggunaan jangka pendek kecemasan dan insomnia; status epileptikus,

    kejang berulang; kejang demam, sebagai tambahan (adjunct) pada gejala putus

    alkohol; premedikasi

  • 8/8/2019 PARKINSON farmak

    11/24

    b. Kontraindikasi :

    Depresi napas; acute pulmonary insufficiency; henti napas saat tidur (sleep

    apnoea); gangguan hati berat; miastenia gravis

    c. Perhatian :

    Penyakit pernapasan, kelemahan otot, riwayat penyalahgunaan alkohol atau

    obat, gangguan kepribadian yang nyata; kehamilan; menyusui; penyesuaian dosis

    pada lansia atau kondisi lemah dan gangguan hati, gangguan ginjal; hindari

    penggunaan jangka panjang dan penghentian mendadak; porfiria

    Kehamilan dan meyusui :

    Kehamilan :

    y Hindari penggunaan teratur (risiko putus obat pada neonatus); gunakan hanya

    dengan indikasi jelas seperti mengontrol kejang (dosis tinggi pada akhir

    kehamilan atau persalinan dapat menyebabkan hipotermi, hipotonus, dan

    depresi napas neonatus)

    Menyusui :

    y Terdapat pada ASI- hindari jika mungkin (midazolam : pabrik menyarankan

    hindari menyusui untuk 24 jam setelah minum obat; terdapat pada ASI)

    3. OBAT-OBATAN YANG MENSTIMULASI SISTEM SARAF

    a. Deskripsi/penjelasan topik

    Obat-obatan stimulan sistem saraf pusat adalah obat-obatan yang dapat bereaksi

    secara langsung ataupun secara tidak langsung pada SSP.Yang termasuk obat stimulan

    SSP adalah amphetamine, methylphenidate, pemoline dan cocaine. Stimulan yang paling

    ideal dan paling sering digunakan adalah dextroamphetamine (Dexedrine) . Namun

    Wibowo dan Gofir menyebutkan bahwa obat-obatan stimulan SSP memiliki efek sebagai

    berikut :

  • 8/8/2019 PARKINSON farmak

    12/24

    1. Amfetamin

    a. Mempengaruhi dopamin dan norepinefrin: pelepasan dopamin dan

    norepineprin dari neuron prasinap

    b. Efek agonis pada pasca sinaptik

    c.Menghambat katabolisme katekolamin

    2. Metilfenidat

    a. Menambah aktivitas katekolamin sentral, dopaminergik sentral

    b. Beraaksi primer pada pool neurotransmiter katekolaminergik (karena itu

    bermanfaat juga pada Parkinsonisme) Menurunkan gejala hiperkinesia,

    agresivitas dan impulsivitas

    3. Pemolin

    a. Menaikkan aktivitas katekolamin sentral

    b. Menaikkan sintesis dopamin dan konsentrasi dopamine

    c. Memperbaiki learning performance, atensi dan menurunkan impulsivitas

    b. Terapi Farmakologi

    1. Amfetamin dan dextroamfetamin:

    Dewasa : Narcolepsi PO 5-60 mg/h

    Anak lebih 6 thn : narcolepsi PO 5 mg/h saat awal, 5 mg/mg untuk dosis

    efektif.

    Sedangkan ADHD : PO 5 mg sekali 2 kali sehari awal, meningkat 5 mg/hr

    interval

    seminggu. Untuk anak-anak 3-5 tahun : ADHD PO 2,5 mg/hr meningkat 2,5 mg/h

    dalam seminggu.

    2. Methamfetamin

    Dewasa : sama dengan amfetamin

    Anak dibawah dan lebih dari 6 tahun narkolepsi tdak diberikan ADHD sama dengan

    amfetamin.

    3. Methilfenidate (Ritalin)

    Secara kimiawi berhubungan dengan amfetamin dan digunakan untuk menangani

    ADHD pada anak dan narcolepsi pada orang dewasa. Ritalin lebih poten daripada

    kafein dan kurang poten dibandingkan dengan amfetamin. Pada dewasa narcolepsi

  • 8/8/2019 PARKINSON farmak

    13/24

    PO 10-60 mg/hr dalam 2 dosis (20-30mg/hr). Anak 6 tahun dan usila : ADHD

    diberikn 5 mg twice a day meningkat menjadi 5-10 mg interval seminggu dan

    maksimum 60 mg/hari.

    4. Pemoline

    Anak diatas 6 tahun diberikan 37,5 mg/hr PO dan meningkat 18,75 mg setiap interval

    seminggu dan maksimum dosis 112,5 mg/hri. Stimulan yang diberikan short term ( 1

    sampai 2 minggu) menyebabkan euphoria, optimism, perasaan senang secara

    umum dan meningkatkan perhatian. Efek lain yang mungkin muncul adalah

    anoreksia, insomnia, ansietas, iritabilitas, mengurangi kelelahan, meningkatkan

    tekanan darah, menurunkan depresi.

    4. ANASTESI

    a. Pengertian

    Anestesi (pembiusan; berasal dari bahasa Yunani an-"tidak, tanpa" dan

    aesthtos, "persepsi, kemampuan untuk merasa"), secara umum berarti suatu tindakan

    menghilangkan rasa sakit ketika melakukan pembedahan dan berbagai prosedur

    lainnya yang menimbulkan rasa sakit pada tubuh. Istilah anestesi digunakan pertama

    kali oleh Oliver Wendel Holmes Sr pada tahun 1846.

  • 8/8/2019 PARKINSON farmak

    14/24

    b. Dua kelompok anestesi

    Obat untuk menghilangkan nyeri terbagi ke dalam 2 kelompok, yaitu analgetik

    dan anestesi. Analgetik adalah obat pereda nyeri tanpa disertai hilangnya perasaan

    secara total. seseorang yang mengkonsumsi analgetik tetap berada dalam keadaan

    sadar. Analgetik tidak selalu menghilangkan seluruh rasa nyeri, tetapi selalu

    meringankan rasa nyeri.

    Beberapa jenis anestesi menyebabkan hilangnya kesadaran, sedangkan jenis yang

    lainnya hanya menghilangkan nyeri dari bagian tubuh tertentu dan pemakainya tetap

    sadar.

    c. Tipe anestesi

    Beberapa tipe anestesi adalah:

    y Pembiusan total hilangnya kesadaran total

    y Pembiusan lokal hilangnya rasa pada daerah tertentu yang diinginkan (pada

    sebagian kecil daerah tubuh).

    y Pembiusan regional hilangnya rasa pada bagian yang lebih luas dari tubuh

    oleh blokade selektif pada jaringan spinal atau saraf yang berhubungan

    dengannya

    Pembiusan lokal atau anestesi lokal adalah salah satu jenis anestesi yang hanya

    melumpuhkan sebagian tubuh manusia dan tanpa menyebabkan manusia kehilangan

    kesadaran. Obat bius jenis ini bila digunakan dalam operasi pembedahan, maka

    setelah selesai operasi tidak membuat lama waktu penyembuhan operasi.

    d. Anestesiologis dengan empat rangkaian kegiatan

    Anestesi dilakukan oleh dokter spesialis anestesi atau anestesiologis. Dokter

    spesialis anestesiologi selama pembedahan berperan memantau tanda-tanda vital

    pasien karena sewaktu-waktu dapat terjadi perubahan yang memerlukan penanganan

  • 8/8/2019 PARKINSON farmak

    15/24

    secepatnya. Empat rangkaian kegiatan yang merupakan kegiatan sehari-hari dokter

    anestesi adalah:

    y Mempertahankan jalan napas

    y Memberi napas bantu

    y Membantu kompresi jantung bila berhenti

    y Membantu peredaran darah

    y Mempertahankan kerja otak pasien.

    5. ANTIDEPRESAN

    Jenis antidepresan adalah antidepresan trisiklik (ATS), inhibitor monoamine oksidase

    (MAOI), inhibitor reuptake serotonin selektif (SSRI), dan sekelompok antidepresan lain

    yang tidak termasuk tiga kelas pertama (Tabel dibawah). Indikasi klinis utama untukpenggunaan antidepresan adalah penyakit depresif mayor. Obat ini juga berguna dalam

    pengobatan gangguan panik, gangguan ansietas lainnya dan enuresis pada anak-anak.

    Berbagai riset terdahulu menunjukkan bahwa obat ini berguna untuk mengatasi gangguan

    defisit perhatian pada anak-anak dan bulimia serta narkolepsi .

  • 8/8/2019 PARKINSON farmak

    16/24

    Antidepresan Trisiklik

    Mekanisme kerja ATS tampaknya mengatur penggunaan neurotransmiter

    norepinefrin dan serotonin pada otak. Manfaat Klinis dengan riwayat jantung yang dapat

    diterima dan gambaran EKG dalam batas normal, terutama bagi individu di atas usia 40

    tahun, ATS aman dan efektif dalam pengobatan penyakit depresif akut dan jangka

    panjang. Reaksi yang merugikan dan pertimbangan keperawatanPerawat harus mampu

    mengetahui efek samping umum dari anti depresan dan mewaspadai efek toksik serta

    pengobatannya. Obat ini menyebabkan sedasi dan efek samping antikolinergik, seperti

    mulut kering, pandangan kabur, konstipasi, retensi urine, hipotensi ortostatik,

    kebingungan sementara, takikardia, dan fotosensitivitas. Kebanyakan kondisi ini adalah

    efek samping jangka pendek dan biasa terjadi serta dapat diminimalkan dengan

    menurunkan dosis obat. Efek samping toksik termasuk kebingungan, konsentrai buruk,

    halusinasi, delirium, kejang, depresi pernafasan, takikardia, bradikardia, dan koma.

    6. TRANSKUILISERMAYOR/OBAT SKIZOPRENIA

    Antipsikosis/Transkuiliser mayor sebagai neuroleptik adalah obat yang pertama kali

    dibuat untuk mengobati pasien muda yang mengidap Skizoprenia sehingga sering disebut

    obat Skizoprenia. Seringkali obat Transkuiliser Mayor diresepkan untuk pasien Demensia

    dengan gejala agitasi, delusi (melihat dan mendengar yang tak ada), kesulitan tidur.

    Obat-obat Skizoprenia

    1. Chlorpromazine

    Memiliki potensi yang lemah, dan merupakan obat pembanding bagi obat

    lainnya. Tersedia dalam bentuk tablet untuk oral dan larutan suntik.

    2. Fluphenazine

    Fluphenazine memiliki efek samping yang lebih ringan dari Chlorpromazine

    dalam hal sedasi dan efek muskariniknya, tetapi efek samping kejang otot dan

  • 8/8/2019 PARKINSON farmak

    17/24

    sulit istirahat lebih berat. Hal ini dapat menyebabkan depresi. Tersedia dalam

    bentuk tablet 2,5 mg dan 5 mg.

    3. Haloperidol

    Merupakan golongan Butirofenon, obat Skizoprenia ini berguna untuk

    menenangkan keadaan mania pada penderita psikosis yang karena hal tertentu

    tidak dapat diberi Fenotiazin.

    Pemakaian bersamaan dengan Litium dan Fluoxetine dapat meningkatkan

    kadar obat Haloperidol dalam darah.

    4. Levomepromazine/methotrimeprazine

    Merupakan senyawa dimetilaminopropil yang mempunyai potensi rendah

    dengan efek samping sedasi lebih besar dibanding Chlorpromazine. Pada pasien

    berumur lebih dari 50 tahun harus diperhatikan tekanan darahnya.

    5. Pimozide

    Pimozide adalah turunan Diphenylbutylpiperidine dengan kegunaan

    neuroleptiknya untuk menangani Skizoprenia kronis. Obat Pimozide tidak

    memberikan efek sedasi dan dapat diberikan dalam satu kali pemakaian sehari.

    Mekanisme kerja dari Pimozide berhubungan dengan aksi kerjanya pada

    reseptor aminergik pusat. Obat ini mempunyai kemampuan secara selektif untuk

    memblokade reseptor Dompaminergik pusat, meskipun pada dosisi tinggi

    mempengaruhi perubahan Norepineprin

    6. Prochlorperazine

    Prochlorperazine merupakan derivat Fenotiazin yang bekerja dengan cara

    memblok reseptor Dopamin di otak. Penyakit kejiwaan terutama Skizoprenia

    menurut penelitian disebabkan oleh overaktivitas dari Dopamin di otak.

  • 8/8/2019 PARKINSON farmak

    18/24

    Prochlorperazine digunakan untuk jangka panjang pada gangguan jiwa seperti

    Skizoprenia. Obat ini juga dapat untuk jangka pendek untuk mengatasi rasa cemas

    dan mania yang akut.

    7. Thioridazine

    Thioridazine merupakan turunan dari Fenotiazin yang dapat menyebabkan

    detak jantung tak menentu sehingga perlu pengawasan dokter dalam

    pemakainnya. Penderita harus menjalankan ECG dan tes darah sebelum

    menggunakan obat ini. Obat ini digunakan bila penderita Skizoprenia tidak

    merespon dengan obat lainnya. Ikuti cara pemakaian seperti yang diresepkan

    dokter, tanyakan ke dokter atau farmasis segala hala yang anda perlu tahu. Minum

    obat sesuai dengan resep tidak lebih tidak kurang.

    8. Trifluoperazine (Stelazine)

    Trifluoperazine merupakan turunan Fenotiazine, tersedia dalam bentuk tablet

    1 mg dan 5 mg.

    9. Aripiprazole

    Obat ini dilisensikan di Inggris untuk digunakan sebagai obat Skizoprenia

    pada bulan Juni 2004. dalam penelitian obat ini efektif untuk mngurangi gejala-

    gejala Skizoprenia dengan efek samping lebih kecil dibanding Haloperidol. Obat

    ini juga tidak menyebabkan berat badan naik seperti obat antipsikotik lainnya.

    10.Clozapine

    Clozapine diresepkan untuk mengobati Skizoprenia bila obat antipsikosislainnya tidak cocok.

    11.Olanzapine

  • 8/8/2019 PARKINSON farmak

    19/24

    Olanzapine efektif dalam menjaga kesehatan penderita Skizoprenia dan

    kejiwaan lainnya. Tersedia dalam bentuk tablet dan injeksi.

    12.Quetiapine

    Digunakan terutama untuk penderita dengan gejala parkinson yang tak bisa

    ditolerir, atau gejala-gejala yang disebabkan meningkatnya prolactin oleh obat

    lain. Cara kerja mirip dengan Clozapine.

    13.Risperidone

    Risperidone dapat mengurangi gejala positif dan negatif dari skizoprenia.

    Efeknya mirip dengan Chlorpromazine, tetapi mempunyai efek neuromuskularyang tidak kentara.

    7. Opoid Analgesik & Antagonis

    Sinonim:

    y . AnalgesikNarkotik

    y . Visceral analgesic

    y . Adiktif analgesic

    Definisi: Opioid analgesik :Obat yang dapat menghilangkan rasa sakit tanpa diikuti

    hilangnya kesadaran dan

    Opioid Analgesik merupakan kelompok obat yang memiliki sifat sifat seperti opium atau

    morfin.Meskipun memperlihatkan berbagai efek farmakodinamik yang lain, golongan obat

    ini terutama digunakan untukmeredakan atau menghilangkanrasa nyeri. Tetapi semua opioid

    analgesik menimbulkan adiksi, maka usaha untuk mendapatkan suatu analgesik yang idealmasih tetap diteruskan dengan tujuan mendapatkan analgesik yang sama kuat dengan morfin

    tanpa bahaya adiksi.

  • 8/8/2019 PARKINSON farmak

    20/24

    Antagonis opioid :Obat yang mengantagonis efek opioidReseptor opioid :Reseptor tempat

    terikatnya opioid di sel otakPeptida opioid endogen , telah diidentifikasi 3 jenis peptida yang

    terdapat didalam otak dan jaringan lain yang terikat pada reseptor opioid diantaranya :

    y

    Pro enkefaliny APro-opiomelanokortin

    y (POMC)Pro-opiomelanokortin

    y (POMC)EnkefalinEndorfinDinorfin

    Suatu opioid mungkin dapat berinter aksi dengan semua jenis reseptor, akan tetapi

    dengan afinitas yang ber beda dan dapat bekerja sebagai ago nis, agonis parsial atau

    antagonis terhadap masing masin

    Golonganobat opioid

    obat yangberasal dari

    opium

    Senyawa semi

    sintetik morfin

    senyawasintetik yang

    berefek

  • 8/8/2019 PARKINSON farmak

    21/24

    8. Epilepsi

    a. Epilepsi

    Ayan atau epilepsi adalah penyakit saraf menahun yang menimbulkan

    serangan mendadak berulang-ulang tak beralasan. Kata 'epilepsi' berasal dari bahasa

    Yunani (Epilepsia) yang berarti 'serangan'.

    b. Penyebab Ayan

    Otak kita terdiri dari jutaan sel saraf (neuron), yang bertugas mengoordinasikan

    semua aktivitas tubuh kita termasuk perasaan, penglihatan, berpikir, menggerakkan[otot].

    Pada penderita ayan, kadang-kadang sinyal-sinyal tersebut, tidak beraktivitas

    sebagaimana mestinya. Hal ini dapat diakibatkan oleh berbagai unsur-unsur, antara

    lain; trauma kepala (pernah mengalami cedera di daerah kepala), tumor otak, dan lain

    sebagainya.

    Umumnya ayan mungkin disebabkan oleh kerusakan otak dalam proses kelahiran,luka kepala, pitam otak (strok), tumor otak, alkohol. Kadang-kadang, ayan mungkin

    juga karena genetika, tapi ayan bukan penyakit keturunan. Tapi penyebab pastinya

    tetap belum diketahui.

    c. Penyebab Ayan

    Otak kita terdiri dari jutaan sel saraf (neuron), yang bertugas mengoordinasikan

    semua aktivitas tubuh kita termasuk perasaan, penglihatan, berpikir, menggerakkan[otot].

    Pada penderita ayan, kadang-kadang sinyal-sinyal tersebut, tidak beraktivitas

    sebagaimana mestinya. Hal ini dapat diakibatkan oleh berbagai unsur-unsur, antara

  • 8/8/2019 PARKINSON farmak

    22/24

    lain; trauma kepala (pernah mengalami cedera di daerah kepala), tumor otak, dan lain

    sebagainya.

    Umumnya ayan mungkin disebabkan oleh kerusakan otak dalam proses kelahiran,

    luka kepala, pitam otak (strok), tumor otak, alkohol. Kadang-kadang, ayan mungkin

    juga karena genetika, tapi ayan bukan penyakit keturunan. Tapi penyebab pastinya

    tetap belum diketahui.

    d. Diagnosis

    Hippocrates adalah orang pertama yang berhasil mengidentifikasi gejala ayan sebagai

    masalah pada otak, roh jahat, dan sebagainya. Seseorang dapat dinyatakan menderita

    ayan jika orang tersebut telah setidaknya mengalami kejang yang bukan disebabkan

    karena alkohol dan tekanan darah yang sangat rendah. Alat bantu yang digunakan

    biasanya adalah:

    y MRI (Magnetic resonance imaging) Menggunakan magnet yang sangat kuat

    untuk mendapatkan gambaran dalam tubuh/otak seseorang. Tidak

    menggunakan Sinar-X. MRI lebih peka daripada CT Scan.

    y EEG (electroencephalography) alat untuk memeriksa gelombang otak.

    e. Pengobatan

    Berikut ini adalah nama-nama obat yang dipakai untuk menyembuhkan ayan.

    Semua obat harus dikonsultasikan terlebih dahulu ke dokter.

    Carbamazepine, Carbatrol, Clobazam, Clonazepam, Depakene, Depakote,

    Depakote ER, Diastat, Dilantin, Felbatol, Frisium, Gabapentin, Gabitril, Keppra,

    Klonopin, Lamictal, Lyrica, Mysoline, Neurontin, Phenobarbital, Phenytek,

    Phenytoin, Sabril, Tegretol, Tegretol XR, Topamax, Trileptal, Valproic Acid,

    Zarontin, Zonegran, Zonisamide

  • 8/8/2019 PARKINSON farmak

    23/24

    BAB III

    PENUTUP

    KESIMPULAN

    1. PARKINSON

    Penyakit Parkinson adalah suatu penyakit degeneratif pada sistem saraf

    (neurodegenerative) yang bersifat progressive, ditandai dengan ketidakteraturan

    pergerakan (movement disorder), tremorpada saat istirahat, kesulitan pada saat memulai

    pergerakan, dan kekakuan otot.

    Terapi Farmakologi:

    Levodopa

    Levodopa dikombinasikan dengan karbidopa merupakan pengobatan utama

    untuk Parkinson Diberikan bersama karbidopa untuk meningkatkan efektivitasnya &

    mengurangi efek sampingnya Mulai dengan dosis rendah, yg selanjutnya ditingkatkan

    sampai efek terbesar diperoleh Setelah beberapa tahun digunakan, efektivitasnya bisa

    berkurang bromokriptin atau pergolid Pada awal pengobatan seringkali ditambahkan

    2. Ansioltik

    Pengertian

    Gangguan ini mencakup pasien yang memiliki gejala kecemasan dan

    depresi, tetapi tidak memenuhi diagnostik untuk suatu gangguan kecemasan maupun

    suatu gangguan mood. Kombinasi gejala depresi dan kecemasan menyebabkan

    gangguan fungsional yang bermakna pada orang yang terkena.

    FarmakoterapiDiazepam merupakan benzodiazepin untuk ansiolitik dan hipnotik.

    3.

  • 8/8/2019 PARKINSON farmak

    24/24

    Daftar Pustaka

    http: www.health.am/psy/more/central_nervous_system_cns_stimulan

    http://www.teenchallengemidga.com/pre_drugs.htm

    http://www.ncpainmanagement.com/painmedications.htm

    Aschenbrenner, D.S., Cleveland, L.W., & Venable, S.J. (2002). Drug Therapy inNursing. Philadephia: Lippincott William & Wilkins.

    Wibowo, S., Gofir, A. (2001). Farmakoterapi dalam Neurologi. Edisi pertama.Jakarta: Salemba Medika.