Parkinson 1

32
MAKALAH DAN ASKEP PARKINSON Disusun Oleh 1.Ahmad fahrur rizal 2.Ainur rosidah 3.Devi indah nurmalasari 4.Dina merdeka wati 5.Livia krunia rahayu 6.Nurina fadilah 7.Hermin puspita sari 8.Sumarni 9.Sam ayu vidya astuti 10. Helina 11. Hanna izzati

description

odcodpcdp

Transcript of Parkinson 1

Page 1: Parkinson 1

MAKALAH DAN ASKEPPARKINSON

Disusun Oleh1. Ahmad fahrur rizal2. Ainur rosidah3. Devi indah nurmalasari4. Dina merdeka wati5. Livia krunia rahayu6. Nurina fadilah7. Hermin puspita sari8. Sumarni9. Sam ayu vidya astuti10. Helina11. Hanna izzati

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Pemerintah Kabupaten Jombang

PROGRAM STUDI SI KEPERAWATAN

TAHUN PELAJARAN 2013 – 2014

Page 2: Parkinson 1

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT. Yang telah memberikan rahmat, hidayah, inayah

serta nikmat yang telah diberikan kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan

makalah yang berjudul “ Tugas Kelompok Parkinson “

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bantuan dari semua pihak penulisan

makalah ini tidak akan berjalan dengan baik. Oleh karena itu, pada kesempatan ini

penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan

dukungan hingga terselesainya makalah ini, khususnya kepada dosen pembimbing.

Penulis berusaha sekuat tenaga untuk menyelesaikan Makalah ini semaksimal

mungkin, akan tetapi kami juga tidak mengelak bahwa masih terdapat banyak

kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, saran dan kritik yang

bersifat membangun dari berbagai pihak senantiasa kami harapkan untuk

menyempurnakan pembuatan makalah ini di masa mendatang.

Penulis berharap semoga Allah SWT senantiasa memberikan ridha-Nya sehingga

makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak umumnya dan yang menulis

khususnya.

Jombang, 24 MEI 2014

PENULIS

Page 3: Parkinson 1

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................. i

KATA PENGANTAR.............................................................................................. ..ii

DAFTAR ISI............................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang

BAB II PEMBAHASAN

Pengertian

Tanda gejala penyakit Parkinson

Etiologi

Patofisiologi

Komplikasi

Pemeriksaan penunjang

Pentalaksanaan medis

BAB III KESIMPULAN

Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA

BAB IV ASKEP

ASKEP

Page 4: Parkinson 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Parkinson (paralysis agitans) atau sindrom Parkinson(Parkinsonismus)

merupakan suatu penyakit/sindrom karena gangguan pada ganglia basalis akibat

penurunan atau tidak adanya pengiriman dopamine dari substansia nigra ke globus

palidus/ neostriatum (striatal dopamine deficiency Belakang Masalah.Penyakit

Parkinson adalah suatu penyakit degeneratif pada sistem saraf (neurodegenerative)

yang bersifat progressive, ditandai dengan ketidakteraturan pergerakan (movement

disorder), tremor pada saat istirahat, kesulitan pada saat memulai pergerakan, dan

kekakuan otot. Penyakit Parkinson pertama kali diuraikan dalam sebuah monograf oleh

James Parkinson seorang dokter di London, Inggris, pada tahun 1817. Di dalam

tulisannya, James Parkinson mengatakan bahwa penyakit (yang akhirnya dinamakan

sesuai dengan namanya) tersebut memiliki karakteristik yang khas yakni tremor,

kekakuan dan gangguan dalam cara berjalan (gait difficulty).Penyakit Parkinson bisa

menyerang laki-laki dan perempuan. Rata-rata usia mulai terkena penyakit Parkinson

adalah 61 tahun, tetapi bisa lebih awal pada usia 40 tahun atau bahkan sebelumnya.

Jumlah orang di Amerika Serikat dengan penyakit Parkinson's diperkirakan antara

500.000 sampai satu juta, dengan sekitar 50.000 ke 60.000 terdiagnosa baru setiap

tahun. Angka tersebut meningkat setiap tahun seiring dengan populasi umur penduduk

Amerika. Sementara sebuah sumber menyatakan bahwa Penyakit Parkinson

menyerang sekitar 1 diantara 250 orang yang berusia diatas 40 tahun dan sekitar 1 dari

100 orang yang berusia diatas 65 tahun.

Beberapa orang ternama yang mengidap penyakit Parkinson diantaranya adalah

Bajin (sasterawan terkenal China), Chen Jingrun (ahli matematik terkenal China),

Muhammad Ali (mantan peninju terkenal A.S.), Michael J Fox (seorang bintang film

Hollywood terkenal) yang kini aktif dengan The Michael J Fox Foundation For

Parkinson’s Research.Penyebab pasti penyakit Parkinson masih belum diketahuii,

Page 5: Parkinson 1

meskipun penelitian mengarah pada kombinasi faktor genetik dan lingkungan.Jauh di

dalam otak ada sebuah daerah yang disebut ganglia basalis. Jika otak memerintahkan

suatu aktivitas (misalnya mengangkat lengan), maka sel-sel saraf di dalam ganglia

basalis akan membantu menghaluskan gerakan tersebut dan mengatur perubahan

sikap tubuh. Ganglia basalis mengolah sinyal dan mengantarkan pesan ke talamus,

yang akan menyampaikan informasi yang telah diolah kembali ke korteks serebri.

Keseluruhan sinyal tersebut diantarkan oleh bahan kimia neurotransmiter sebagai

impuls listrik di sepanjang jalur saraf dan diantara saraf-saraf.Neurotransmiter yang

utama pada ganglia basalis adalah dopamin.

Pada penyakit Parkinson, sel-sel saraf pada ganglia basalis mengalami

kemunduran sehingga pembentukan dopamin berkurang dan hubungan dengan sel

saraf dan otot lainnya juga lebih sedikit.Penyebab dari kemunduran sel saraf dan

berkurangnya dopamin biasanya tidak diketahui.Tampaknya faktor genetik tidak

memegang peran utama, meskipun penyakit ini cenderung

diturunkan.Neurodegenerative disorders lainnya termasuk penyakit Alzheimer's,

penyakit Huntington's, dan amyotrophic lateral sclerosis, atau penyakit Lou Gehrig's

serta banyak penyakit mental lainnya.Akan tetapi ada beberapa faktor risiko

(multifaktorial) yang telah dikenalpasti dan mungkin menjadi penyebab penyakit

parkinson yakni : Usia,ras,genetic,toksin,cedera kranio serebral,tekanan emosional.

Sebagian besar penderita memiliki intelektual yang normal, tetapi ada juga yang

menjadi pikun Perawatan Penderita Penyakit Parkinson Pengobatan Penyakit

Parkinson memiliki sejarah yang cukup panjang. Fakta menunjukkan bahwa terdapat

penurunan kadar dopamin pada Penyakit Parkinson di awal tahun 1960-an, membawa

dunia pengobatan kepada penemuan obat levodopa, suatu prekursor dopamin, yang

secara efektif dapat memperbaiki gejala-gejala pada Penyakit Parkinson (kajian oleh

Barbeau 1962; Birkmayer & Hornikewicz 1962; serta Cotzias et al 1967).

Namun levodopa tersebut tidak menyembuhkan penyakit atau menghentikan

perkembangan Penyakit Parkinson, tetapi obat-obat tersebut menyebabkan penderita

lebih mudah melakukan suatu gerakan dan memperpanjang harapan hidup penderita

Page 6: Parkinson 1

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN

Penyakit Parkinson adalah suatu penyakit degeneratif pada sistem saraf

(neurodegenerative) yang bersifat progressive, ditandai dengan ketidakteraturan

pergerakan (movement disorder), tremor pada saat istirahat, kesulitan pada saat

memulai pergerakan, dan kekakuan otot.

B. GEJALA PENYAKIT PARKINSON

4 Tanda dan gejala utama Penyakit Parkinson:

1. Tremor pada saat istirahat tingkat keparahan relative stabil misalnya pada

tangan,kaki,jari,rahang/muka.

2. Kekakuan gerakan putar siku dan pergelangan tangan berkurang,ekspresi

wajah kaku.

3. Melemahnya gerakan,akinesia/bradikinesia seperti langkah pendek –

pendek,lambaian tangan berkurang.

4. Ketidakseimbangan tubuh,sering jatuh,

Tanda non-motorik :

1. Inkontinensia

2. Dimensia

3. Dysphagia

4. Gangguan tidur

5. Konstipasi

6. Berkeringat

Page 7: Parkinson 1

C. ETIOLOGI1. Usia, karena Penyakit Parkinson umumnya dijumpai pada usia lanjut dan jarang

timbul pada usia di bawah 30 tahun.

2. Genetik, factor genetik amat penting dengan penemuan berbagai kecacatan pada

gen tertentu yang terdapat pada penderita Penyakit Parkinson, khususnya penderita

Parkinson pada usia muda.

3. Toksin, penggunaan herbisida dan pestisida, serta jangkitan.

4. Cedera kranio serebral

D. PATOFISIOLOGI

Patofisiologi dari penyakit parkinson utamanya adalah akibat adanya degenerasi

sel dengan hilangnya neuron dopaminerik yang terpigmentasi di pars compacta

substansia nigra (area otak tengah) di otak dan ketidakseimbangan sikuit motor

ekstrapiramidal (pengatur gerakan otak). Pada orang normal, neurotransmitter dopamin

berkurang 5% per dekade, sementara pada penderita parkinson berkurangnya 45%

selama dekade pertama setelah didiagnosis.

Biasanya gejala baru muncul ketika dopamin di striatal sudah berkurang sampai

80%. Degenerasi saraf dopamin pada nigrostriatal menyebabkan peningkatan aktivitas

kolinergik sriatal yang menyebabkan efek tremor. Seorang dokter bernama dr. Lewy

pada tahun 1912 menemukan bahwa penyakit parkinson terjadi akibat adanya

kerusakan pada substantia nigra dan terdapat lewy bodies (eosinofil yang terkurung) di

substantia nigra.

Page 8: Parkinson 1

Kelainan pada sistem ekstrapiramidal paling sering ditemukan pada penyakit

parkinson. Sebagian kasus ini dianggap tidak diketahui penyebabnya atau idiopatik.

Selain itu, penyebab lain penyakit parkinson adlaah seperti yang disebutkan

sebelumnya yaitu adanya induksi dari penggunaan obat-obatan tertentu. Obat-obatan

seperti fenotiazin, haloperidol, dan jenis butiofenon dapat menghambat reseptor

dopamin post-sinaptik. Penyakit ini lebih sering dijumpai apda pasien yang menderita

psikiatris yang mungkin menggunakan obat-obatan neuroleptik dosis tinggi untuk

jangka waktu yang lama. Penyakit parkinson yang diinduksi oleh obat, biasanya bersifat

reversiberl sehingga dapat sembuh ketika penggunaan obatnya dihentikan.

Penggunaan obat yang lain contohnya MPTP (1-metil-4-fenil-1,2,3,6-tetrahidropiron)

dapat menyebabkan penyakit parkinson dengan merusak neuron dopaminergik secara

selektif pada substantia nigra.

Keracunan logam berat (timah, mangan, dan merkuri) serta zat-zat polutan

lainnya seperti karbon monoksida, sianida disulfida, pestisida, dan berbisida juga dapat

menyebabkan penyakit parkinson ini. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa faktor

pemicu penyakit parkinson atnara lain toksin atau racun, kepala terluka atau mengalami

trauma akibat kecelakan benturan di kepala, efek samping dari penggunaan obat-

obatan yang dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama, serta faktor keturunan

Page 9: Parkinson 1

E. KOMPLIKASIKomplikasi terbanyak dan tersering dari penyakit Parkinson yaitu :

1. Demensia

2. Aspirasi

3. trauma karena jatuh.

F. PEMERIKSAAN PENUNJANG1. Neuropatologi

Diagnosa definitif tidak dapat ditegakkan tanpa adanya konfirmasi

neuropatologi.Secara umum didapatkan atropi yang bilateral, simetris, sering

kali berat otaknya berkisar 1000 gr (850-1250gr).

2. Pemeriksaan neuropsikologik

Penyakit alzheimer selalu menimbulkan gejala demensia.Fungsi pemeriksaan

neuropsikologik ini untuk menentukan ada atau tidak adanya gangguan fungsi

kognitif umum danmengetahui secara rinci pola defisit yang terjadi. Test

psikologis ini juga bertujuan untuk menilai fungsi yang ditampilkan oleh

beberapa bagian otak yang berbeda-beda seperti gangguan memori, kehilangan

ekspresi, kalkulasi, perhatian dan pengertian berbahasa.

3. CT Scan dan MRI

Merupakan metode non invasif yang beresolusi tinggi untuk melihat kwantifikasi

perubahan volume jaringan otak pada penderita alzheimer

antemortem.Pemeriksaan ini berperan dalam menyingkirkan kemungkinan

adanya penyebab demensia lainnya selain alzheimer seperti multiinfark dan

tumor serebri.Atropi kortikal menyeluruh danpembesaran ventrikel keduanya

merupakan gambaran marker dominan yang sangat spesifik pada penyakit ini.

Tetapi gambaran ini juga didapatkan pada demensia lainnya seperti multiinfark,

parkinson, binswanger sehingga kita sukar untuk membedakan dengan penyakit

alzheimer.

4. EEG

Page 10: Parkinson 1

Berguna untuk mengidentifikasi aktifitas bangkitan yang suklinis. Sedang pada

penyakit alzheimer didapatkan perubahan gelombang lambat pada lobus

frontalis yang non spesifik

5. PET (Positron Emission Tomography)

Pada penderita alzheimer, hasil PET ditemukan penurunan aliran darah,

metabolisma O2, dan glukosa didaerah serebral. Up take I.123 sangat menurun

pada regional parietal, hasil ini sangat berkorelasi dengan kelainan fungsi

kognisi danselalu dan sesuai dengan hasil observasi penelitian neuropatologi.

6. SPECT (Single Photon Emission Computed Tomography)

Aktivitas I. 123 terendah pada refio parieral penderita alzheimer.Kelainan ini

berkolerasi dengan tingkat kerusakan fungsional dan defisit kogitif.Kedua

pemeriksaan ini (SPECT dan PET) tidak digunakan secara rutin.

G. PENATALAKSANAAN MEDIS

1.    Antihistamin

Antihistamin mempunyai efek sedative dan antikolinergic pusat ringan, dapat

membantu menghilangkan tremor.

2.    Terapi anti koligenergik

Agen antikolinergic ( priheksifenidil , proksiklidin, dan benzotropin mesilat) efektif

mengontrol tremor dan kekakuan Parkinson. Obat – obatan ini dapat digunakan dalam

kombinasi dengan levodopa. Agen ini meniadakan aksi asetilkolin pada system

persarafan pusat. Efek samping mencangkup penglihatan kabur, wajah memerah, ruam

pada wajah, konstipasi, retensi urine, dan konduksi akut. Tekanan intraokuler di pantau

ketat karna obat-obat ini kontraindikasi pada pasien dengan glaukoma sedikit sekalipun.

Pasien-pasien dengan hyperplasia prostatic dipantau terhadap adanya tanda-tanda

retensi urine.

Page 11: Parkinson 1

3.    Amantadin hidrokhlorida

Amantadin hidrokhlorida (symmetrel), agen-agen antivirus yang digunakan pada

awal pengobatan penyakit Parkinson untuk menurunkan kekakuan, tremor, dan

bradikinesi. Agen ini diperkirakan bekerja melalui pelepasan dopamine dari daerah

penyimpanan di dalam saraf. Reaksi efek samping terdiri atas gangguan psikiatri

(perubahan perasan hati, konfusi, halusinasi), muntah, adanya tekanan pada

epigastrium, pusing dan gangguan penglihatan.

4.    Terapi levodopa

Walupun levodopa bukan untukpengobatan, saat ini merupakan agen yang

paling efektif untuk pengobatan pada penyakit Parkinson. Levodopa diubah dari (MD4)

L (MD4) – dopa menjadi dopamin pada bangsal ganglia. Seperti disebutkan diatas

dopamine dengan konsentrasi normal yang terdapat di dalam sel-sel subtansia nigra

mejadi hilang yaitu pada pasien penyakit Parkinson. Gejala dapat hilang akibat kadar

dopamine yang lebih tinggi yang ada bersamaan dengan levodopa.

5.    Antidepresan

Antidepresan trisiklik dapat di berikan untuk mengurangi depresi yang juga biasa

terjadi pada penyakit Parkinson

Page 12: Parkinson 1

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Parkinson (paralysis agitans) atau sindrom Parkinson (Parkinsonismus)

merupakan suatupenyakit/sindrom karena gangguan pada ganglia basalis akibat

penurunan atau tidak adanya pengiriman dopamine dari substansia nigra ke globus

palidus/ neostriatum (striatal dopamine deficiency Belakang.Masalah.Tanda dan gejala

yang timbul biasanya adalah tremor,kekakuan, melemahnya

gerakan,akinesia/bradikinesia,ketidakseimbangan.Penyebab penyakit ini adalah

usia,ras,genetic,toksin,cedera kranio serebral.Penatalaksanaan medis yaitu

Antikolinergik ,Levodopa,Bromokiptin,Amantidi.

Page 13: Parkinson 1

BAB IV

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN PENYAKIT PARKINSON

Identitas KlienNama : -

Umur : (lebih sering pada kelompok usia lanjut, pada usia 50-60 tahun),

Jenis kelamin : Laki-Laki

Agama : semua agama bisa terkena

Pekerjaan : -

Pendidikan : biasannya berpendidikan rendah

Diagnosis medis : parkinson

Riwayat keperawatan

A. Keluhan utama :Gangguan gerakan, kaku otot, tremor menyeluruh, kelemahan otot, dan hilangnya refleks

postural.

B. Riwayat penyakit sekarang :

Klien mengeluhkan adanya tremor pada salah satu tangan dan lengan, kemudian ke bagian

yang lain, dan akhirnya bagian kepala, walaupun tremor ini tetap unilateral. Adanya

perubahan pada sensasi wajah, sikap tubuh, dan gaya berjalan, berkeringat, kulit berminyak

dan sering menderita dermatitis seboroik, sulit menelan, konstipasi.

C. Riwayat penyakit terdahulu :

Riwayat, penggunaan obat-obat antikoagulan, aspirin, vasodilator, dan penggunaan obat-

obat antikolinergik dalam jangka waktu yang lama.

D. Riwayat keluarga :

Menanyakan apakah ada anggota keluarga terdahulu yang menderita hipertensi

Page 14: Parkinson 1

E. Pengkajian psiko-sosio-spiritual :Menilai respons emosi klien terhadap penyakit yang dideritanya,perubahan peran kliendalam

keluarga dan masyarakat,dan respons atau pengaruhnya dalam kehidupan sehari-harinya baik

dalam keluarga ataupun dalam masyarakat

Pemeriksaan Fisik

Tanda-tanda vital, TB, dan BB. Tanda vital:

Kesadaran pasien : Dilirium

TD : 100/80 mmHg

Nadi : 50 x/menit

Suhu : 37° C

RR : 14 kali/menit

PEMERIKSAAN PER SISTEM

A. Sistem Pernafasan

Anamnesa : Biasanya pasien dengan penyakit parkinson mengalami frekuensi pernapasan

menurun,terdapatpernafasan cuping hidung,mulutnya Terlihat kering dan terdapat suara ronkhi

Hidung

Inspeksi : ada pernafasan cuping hidung, ,

Palpasi : tidak ada nyeri tekan dan tidak ada fraktur tulang nasal

Mulut

Inspeksi :, terlihat kering

Leher

Page 15: Parkinson 1

Inspeksi : bentuk leher normal dan simetris

Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa, tidak ada pembesaran kalenjer tiroid

Faring

Inspeksi : tidak ada tanda tanda perdangan

Area Dada

Inspeksi : ada penggunaan otot bantu pernafasan, pergerakan dada tidak simetris, bentuk

dada normal.

Palpasi : tidak ada nyeri tekan dan tidak ada kelainan pada dinding thorax.

Perkusi : bunyi paru sonor pada seluruh lapang paru.

Auskultasi : suara nafas ronkhi

B. Kardiovaskuler Dan Limfe 

Anamnesa : Mengalami adanya nyeri dada tampak pucat, tampak lemah, terdapat penonjolan

pada dahi,

Wajah

Inspeksi : konjungtiva pucat

Leher

Inspeksi : tidak ada bendungan vena jugularis

Palpasi : tidak ada nyeri tekan

Page 16: Parkinson 1

Dada

Inspeksi : bentuk dada normal dan simetris

Palpasi : tidak ada pembesaran ictus cordis

Perkusi : adanya bunyi redup pada batas jantung dan tidak terjadi pelebaran atau

pengecilan

Auskultasi : bunyi jantung normal

Ekstermitas atas

Inspeksi : terdapat luka lecet pada tangan kanan

Palpasi : suhu akral hangat

Ekstermitas bawah

Inspeksi : tidak ada varises, sianosis, clubbing finger, oedem

Palpasi : suhu akral dingin dan terlihat pucat

C. Persyarafan

Anamnesa : Kesadaran pasien delirium

Pengujian nervus :

Uji nervus I olfaktorius ( pembau)

Fungsi penciuman biasanya tidak ada kelainan

Uji nervus II opticus ( penglihatan)

Mengalami Penurunan ketajaman penglihatan

Uji nervus III oculomotorius

Sewaktu melakukan konvergensi penglihatan menjadi kabur karena tidak mampu

mempertahankan kontraksi otot-otot bola mata.

Nervus VI abdusen:

Page 17: Parkinson 1

Adanya keterbatasan otot wajah menyebabkan ekspresi wajah klien mengalami

penurunan,saat bicara wajah seperti topeng (sering mengedipkan mata)

Uji nervus VII facialis:

Persepsi pengecapan dalam batas normal

Nervus VIII auditorius akustikuys :

Adanya tuli konduktif dan tuli persepsi yang berhubungan dengan proses senilis

dan penurunan aliran darah regional

Nervus IX glosoparingeal dan X vagus:

Ditemukan kesulitan dalam menelan makanan

Nervus XI aksesorius :

Tidak ada atrofi otot sternokleidomastoideus dan trapezius

Nervus XII hypoglosal:

Lidah simetris, tidak ditemukan deviasi pada satu sisi dan tidak ada fasikulasi.

Tingkat Kesadaran: Delirium

D. Perkemihan-Eliminasi Uri

Anamnesa : Mengalami inkontinensia urine

Genetalia eksterna laki laki

Inspeksi : tidak ada odema, tidak terjadi ada kemerahan,

Palpasi :tidak ada benjolan dan tidak ada nyeri tekan.

E. Sistem Pencernaan-Eliminasi Alvi

Anamnesa : Mengalami konstipasi,

Mulut

Inspeksi : Mukosa bibir pucat

Page 18: Parkinson 1

Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada rongga mulut,

Lidah

Inspeksi : Bentuk simetris, tidak ada tremor dan lesi.

Palpasi : Tidak ada nyeri tekan dan edema.

Abdomen

Inspeksi : tidak terdapat pembesaran abdomen (distensi abdomen), tidak ada luka.

Auakultasi : peristaltic usus

Perkusi : hipertympani

Palpasi

Kuadran I

Hepar tidak terdapat hepatomegali dan nyeri tekan

Kuadran II

Gaster tidak ada nyeri tekan abdomen dan tidak terdapat distensi abdomen

Kuadran III

Tidak ada massa dan nyeri tekan

Kuadran IV

Tidak ada nyeri tekan pada titik Mc Burney

F. Sistem Muskuloskeletal Dan Integumen

Anamnesa : dalam keadaan kekuatan otot melemah, dan pada pasien ini mengalami kekakuan

sendi

Page 19: Parkinson 1

Skala 3 : tidak dapat melawan gravitasi tidak mampu menahan tahanan ringan

Luka

Inspeksi : ada tanda radang pada daerah sekitar luka

Palpasi : suhu teraba dingin

G. Sistem Endokrin dan Eksokrin

Anamnesa : mengalami disfagia,berkeringat,tremor,lemah,pandangan kabur,

Kepala

Inspeksi : luka lecet pada kepala bagian kanan, wajah klien pucat

Leher

Inspeksi : bentuk leher simetris.

Palpasi : tidak ada pembesaran kalenjar tyyroid, dan tidak ada nyeri tekan.

H. Sistem reproduksi

Anamnesa :Pada sistem ini penyakit parkinson tidak mengalami gangguan pada sistem

reproduksinya.

I. Persepsi SensoriAnamnesa : Mengalami gangguan penglihatan. Dan penglihatan kabur.

Mata

Inspeksi :, tidak ada katarak akan tetapi pada konjungtiva pucat

Palpasi : tidak ada nyeri tekan

Penciuman-(hidung)

Page 20: Parkinson 1

Palpasi : tidak ada pembengkakan dan tidak ada nyeri tekan

ANALISA DATA

NS. DIAGNOSIS :

Hambatan mobilitas fisik

Page 21: Parkinson 1

(NANDA-I)

DEFINITION:Keterbatasan pada pergerakan fisik tubuh atau satu atau lebih

ekstremitas secara mandiri dan terarah

DEFINING CHARACTERISTICS

- Penurunan waktu reaksi

- Kesulitan membolak balik posisi

- Perubahan cara berjalan

- Pergerakan gemetar

- Keterbatasan kemampuan untuk melakukan ketrampilan

motorik kasar

- Tremor akibat pergerakan

- Pergerakan lambat.

- Keterbatasan rentang pergerakan sendi

- Pergerakan tidak terkoordinasi

RELATED FACTORS:

- Intoleransi aktivitas

- Fisik tidak bugar

- Penurunan kekuatan otot

- Gangguan neuromuskuler

ASS

ESSM

ENT

Subjective data entry

Gangguan gerakan, kaku otot,

tremor menyeluruh, kelemahan otot,

dan hilangnya refleks postural.

Objective data entry

TTV :

Kesadaran pasien : Dilirium

TD : 100/80 mmHg

Nadi : 50 x/menit

Suhu : 37° C

RR : 14 kali/menit

Page 22: Parkinson 1

DIA

GN

OSI

SClient

Diagnostic

Statement:

Ns. Diagnosis (Specify):

Hambatan mobilitas fisik

Related to:

- Gangguan neuromuskuler dan Penurunan kekuatan otot

Intervensi

Inisial Pasien :

Tanggal :

Diagnosa Keperawatan : Hambatan Mobilaitas Fisik

NOC NIC

OUTCOME INDICATOR INTERVENSI AKTIVITAS

Joint Movement : Active

Klien meningkat dalam

aktivitas fisik

Tidak terjadi kontraktur

sendi.

Bertambahnya

EXERCISE THERAPHY : AMBULATION (Terapi Aktivitas : Ambulasi)

Pengkajian : Monitoring vital sign

sebelm/sesudah latihan dan

lihat respon pasien saat latihan

Kaji kemampuan pasien dalam

Page 23: Parkinson 1

kekuatan otot.

Klien menunjukkan

tindakan untuk

meningkatkan

mobilitas Mengerti

tujuan dari

peningkatan mobilitas

Keseimbangan

berjalan

Kekuatan tubuh bagian

atas

Kekuatan tubuh bagian

bawah

Kemudahan dalam

beraaktivitas sehari-

hari

Kemampuan berbicara

dengan beraktivitas

fisik

Definisi : membantu pasien

memulai aktivitas fisik untuk

memperkuat fungsi tubuh

selama perawatan dan

melindungi dari sakit atau

cedera.

mobilisasi

Pendidikan Untuk Keluarga Dampingi dan Bantu pasien

saat mobilisasi dan bantu

penuhi kebutuhan ADLs ps.

Aktivitas Kolaboratif : Konsultasikan dengan terapi

fisik tentang rencana ambulasi

sesuai dengan kebutuhan

Ajarkan pasien atau tenaga

kesehatan lain tentang teknik

ambulasi

Latih pasien dalam

pemenuhan kebutuhan ADLs

secara mandiri sesuai

kemampuan

Ajarkan pasien bagaimana

merubah posisi dan berikan

bantuan jika diperlukan

Ajarkan ROM aktif

Aktivitas Lain Bantu klien untuk

menggunakan tongkat saat

berjalan dan cegah terhadap

cedera

Berikan alat Bantu jika klien

memerlukan.

Buat lingkungan yang nyaman

untuk peergerakan tubuh,

Page 24: Parkinson 1

Implementasi

No. diagnose

masalah

kolaboratif

Tgl/jam Tindakan paraf

Page 25: Parkinson 1

Hambatan mobilitas fisik

MengkajiKeseimbangan

berjalan

Mengkaji Kekuatan tubuh bagian

atas

Mengkaji Kekuatan tubuh

bagian bawah

Mengkaji Kemudahan dalam

beraaktivitas sehari-hari

Mengkaji Kemampuan berbicara