Parasit
description
Transcript of Parasit
Naegleria fowleri dan
Accanthamoeba
SEJARAHKASUS YANG PERNAH TERJADI
PROSES INFEKSI
SIFAT PARASIT
GEJALA KLINIS
PENCEGAHAN
DISTRIBUSI GEOGRAFIK
PENGOBATANDIAGNOSA LAB
NAEGLERIA FOWLERI
Naegleria Fowleri adalah organisme free- living amoeba yang dapat ditemukan di seluruh dunia tahun 1965 Fowler dan Carter mempublikasikan sebuah laporan kasus yang terjadi pada 4 orang di Australia laporan ini pertama kali menghubungkan antara Naegleria Fowleri dan penyakit yang menyerang susunan syaraf pusat Pada awalnya penelitian tersebut beranggapan bahwa amoeba penyebab dari penyakit tersebut adalah Genus Acanthameba tetapi setelah diteliti lebih lanjut amoeba penyebabnya cenderung mengacu pada Naegleria Fowleri
Di tahun-tahun berikutnya di laporkan 4 kasus yang terjadi di Amerika Serikat 1 terjadi di Texas oleh Patras dan Andujar (tahun 1996) dan 3 kasus lainnya terjadi di Florida oleh Butt (tahun 1966) Butt menamakan penyakit ini sebagai Primary Amebic Meningoencephalitis (PAM) Namun yang pertama kali mengisolasi amoeba ini dari dua kasus PAM di Australia adalah Fowler pada tahun 1970
Sejarah
Usai Berenang Otak Gadis Berusia 12 Tahun Dimakan Parasit
Sehari setelah bermain di Taman Air Willow Springs Arkansas Kali Hardig dilarikan ke rumah sakit Gadis kecil berusia 12 tahun ini mengalami meningitis karena parasit di otaknyaTernyata parasit berjenis amuba tersebut adalah parasit pemakan otak yang bisa ditemukan di perairan hangat Meningitis yang disebabkan oleh parasit bernama Naegleria fowleri ini sangat jarang terjadiKali mengalami demam dan muntah-muntah sehari setelah berenang di taman air tersebut Ibunya Hardig Kristen khawatir setelah melihat bola mata anaknya tampak seperti berputar-putarAku tidak bisa menurunkan demamnya dan dia mulai muntah Dia mengatakan kepalanya sangat sakit lalu menangis Dia melihat saya dan matanya tampak berguling kata Hardig seperti yang dikutip oleh newscomau Selasa (3072013)Kali dilarikan ke rumah sakit dan mengalami kondisi koma Peristiwa ini menarik perhatian Departemen Kesehatan Arkansas yang menyebutkan penderita penyakit ini hanya memiliki kesempatan hidup yang tipisNaegleria fowleri tidak menular antara manusia dan biasanya masuk melalui hidung manusia saat berada di dalam air ujar departemen kesehatan tersebutBegitu pula dengan pihak pengelola Taman Air Willow Springs yang kemudian menutup tempatnya sejak kasus ini muncul Pengelola menghindari jatuhnya korban lain Sementara Kali masih berjuang melawan parasit pemakan otak di Rumah Sakit Anak Little Rock Arkansas
Sumber Usai Berenang Otak Gadis Berusia 12 Tahun Dimakan Parasit (detikcom)
Kasus
Kasus-kasus dengan primary amebic meningoencephalitis telah di laporkan dari AS Belgia Cekoslowakia Australia Selandia Baru India Nigeria Irlandia Venezuela Panama dan Papua Nugini Naegleria fowleria di isolasi dari kasus kematian tersebut
Amoeba ini membunuh hewan percobaan pada beberapa laboratorium pada waktu diinjeksikan intra nasal intra vena dan intracerebral Organisme ini tidak membentuk cyste atau flagella dalam tubuh hospes dan vakuolanya berisi sel debris (serpihan sel) dari hospes
Distribusi Geografik
Naegleria Fowleri hidup bebas ditanah dan air yang lembab dan bersifat termofilik
umumnya ditemukan di seluruh dunia di air tawar hangat ( seperti danau sungai dan sumber air panas )
Habitat
amebaflagellata memiliki bentuk ameboid dan flagellata dalam siklus hidupnya
Memiliki 2 stadium 1 stadium trophozoit (ameboid dan flagellata) yang
motile
2 Stadium kista yang non-motile dan resisten
Morfologi
STADIUM TROPHOZOIT (AMEBOID DAN FLAGELLATA) YANG MOTILE
1a Trophozoit bentuk ameboid a Ketika bergerak berbentuk memanjangb Anterior lebih lebar bagian posterior yang
menyempit dan membentuk sebuah pseudopoida yang lebar
c Terdapat satu inti dengan karyosom sentral yang besar dan dikelilingi oleh sebuah halo tanpa kromatin perifer
d Terdapat vakuola makanan yang terdiri dari bakteri pada saat berada dalam bentuk free-living atau berisi debris sel pada saat menginfeksi manusia
1b Tropozoid bentuk falgellaa Bentuk ameba berubah
menjadi flagellata dengan 2 buah flagella ketika berada didalam air
b Biflagellatabi asanya berbentuk seperti pir dengan 2 buah flagella pada ujung bagian posterior yang melebar
c Bentuk flagella ini besifat sementara dan akan berubah kembali pada bentuk ameboid Perubahan ini terjadi paling lama 20 jam dan biasanya beberapa dari bentuk flagella dapat bertahan selama 2 hari atau lebih
STADIUM KISTA YANG NON-MOTILE DAN RESISTEN
Pada kondisi yang tidak menguntungkan ( gizi rendah suhu dingin pengeringan ) N fowleri dapat membentuk kista
Panjangnya 8 ndash 15 um Bagian ndash bagian kista
a dindding kista dan mitokondriab endoplasma retikulumc vesikel dan granul sekretiri
o pada lingkungan yang menguntungkan dalam saluran hidung manusia kista dapat kembali ke tahap trofozoit dan menjadi infektif
Siklus Hidup
Menginfeksi manusia dengan cara tropozoit terhirup melalui hidung kemudian menginvasi membran nasal dan masuk ke ruang sinus paranasal
Cara perkembangbiakan
Cara Infeksi
secara pembelahan biner (binary fission)
1 Infeksi Naegleria fowleri biasanya terjadi pada orang dewasa muda dan anak-anak yang sehat dan sebelumnya mempunyai riwayat berenang atau menyelam di air hangat sekitar 7-14 hari Kebanyakan gejala pertama kali muncul 2-5 hari setelah paparan terakhir yaitu demam sakit kepala pada area bifrontal atau bitemporal mual dan muntah
2 Dapat timbul beberapa gejala yang berhubungan dengan persepsi olfaktorius yaitu gangguan dalam mengecap
3 Iritasi meningeal dapat ditandai peningkatan tekanan intra kranial yaitu dengan timbulnya gejala kejang dan kaku kuduk
4 kelumpuhan yang meliputi saraf kranial III IV dan V seperti cerebellar ataksia dan penurunan refleks tendon yang mengidentifikasikan adanya edema otak dan herniasi
5 perubahan mental terjadi pada dua pertiga kasus yang pernah dilaporkan dan keadaan penderita akan semakin menurun menjadi koma dan akhirnya akan meninggal dalam waktu sekitar satu minggu setelah munculnya gejala
Gejala Klinis
Karena PAM berkembang dengan cepat maka tes diagnostik harus dilakukan untuk deteksi dini
Diagnosa awal yang ditanyakan biasanya adalah apakah baru ndash baru ini pasien berenang di air hangat dan gejala yang timbul
Pemeriksaan penunjang yang dilakukan yaitu Pemeriksaan Cairan Serebrospinal Kultur PCR dan Indirect Immunoflourescent
Antibody Biopsi otak
Diagnosa Lab
Temperatur hangat ketersediaan makanan yang mencukupi dan kadar pH optimal serta oksigen yang cukup adalah habitat yang mungkin ameba dapat berkembang
Pencegahan dilakukan dengan pemanasan air sampai diatas 60 C dan pemberian chlorine 05 ndash 1 mgl
Pencegahan
Accanthamoeba
Dulu genus Acanthamoeba ditempatkan bersama Hartmanella Alexeieff 1912 dalam famili Hartmannellidae
Tahun 1975 Sawyer dan Griffin mengusulkan Acanthamoebidae untuk amoeba dipenuhi duri ( spiny ) atau dipenuhi rambut ( filose ) dengan Acanthamoeba sebagai tipe genus dan spesies Acanthamoeba castellanii
Sejarah
Acanthamoeba culbertsoni merupakan spesies yang paling sering terindentifikasi pada kasus ndash kasus infeksi pada manusia dan A castellanii merupakan tipe spesies yang patogen baru baru ini
A polyphaga merupakan spesies penyebab keratitis dan uveitis( puschkarew 1913 ) page 1967
A astronyxis ( ray hayes 1954) page 1967 telah dapat diidentifikasi sebagai penyebab ensefalitis yang fatal pada sebuah kasus ( gullet dkk 1979)
Kasus
Acanthomoeba sp dapat ditemukan diseluruh dunia
Distribusi Geografi
1 Tropozoit berukuran diameter 25 sampai 40 μm bentuk bervariasi dengan karakteristik memiliki spine-like pseudopodia inti dengan kariosome yang besar
Morfologi
2 Sedangkan bentuk kistanya berukuran dia meter 15 sampai 20 μm memiliki lapisan dinding ganda dan biasanya berbentuk poligonal dan sferis inti sentral
Acanthomoeba dapat ditemukan di tanah air laut limbah kolam renang peralatan lensa kontak unit perawatan gigi mesin dialisis pemanas ventilasi dan sistem pendingin udara kultur sel mamalia sayuran lubang hidung manusia dan tenggorokan otak manusia dan hewan kulit dan jaringan paru-paru
Habitat
Siklus Hidup
SECARA PEMBELAHAN BINER (BINARY FISSION)
Cara Perkembangbiaka
n
Proses Infeksi
Penularan tidak berhubungan dengan kolam renang Infeksi berlangsung secara hematogen setelah inhalasi aspirasi bentuk trofozoit maupun kista atau melalui kulit atau mukosa yang luka secara invasi vaskular langsung
Gejala yan timbul berupa demam sakit mata sakit kepala kelelahan ndash kaku kuduk Mata kemerahan dan kabur
Acanthamoeba dapat menyebabkan 3 sindrom
1 granulomatous amebic encephalitis (GAE) 2 Disseminated granulomatous amebic disease
(kulit sinus and infeksi paru-paru)3 Amebic keratitis biasa ditemukan pada
orang yang sering menggunakan contact lense
Gejala Klinis
Diagnosis dini sangat penting untuk pengobatan yang efektif dari Acanthamoeba keratitis Infeksi ini biasanya didiagnosis oleh spesialis mata berdasarkan gejala pertumbuhan amoeba dari gesekan mata atau melihat amoeba dengan proses yang disebut confocal microscopy
Spesimen pemeriksaan yang digunakan Cairan spinal Lesi kulit Lesi kornea
Diagnosa Lab
Langsung dilakukan pengobatan secepatnya terhadap lesi pada kulit mata traktus respiratorius dan genitourinarius
Berhati hati dalam penggunaan obat imunosupresif
Untuk itu pencegahan Acanthamoeba dapat dilakukan dengan menghindari penggunaan kontak lensa Dan menjaga kebersihan kontak lensa yang dipakai
Pencegahan
Terapi yang digunakan belum ada yang memuaskan namun penggunaan Amphotericin B dengan sulfadiazin dapat memperlambat perjalanan penyakit dan mengurangi mortalitas
Obat sulfadiazin diketahui lebih efektif terhadap infeksi Acanthamoeba
Pengobatan
DAFTAR PUSTAKA
Yulfi Hemma2006Patogenik Free-Living AmoebaeSumatra utara Usu
Sinambela Adelina H 2008 Naegleria fowleri Sumatra Utara USU
httpwwwcdcgovparasitesacanthamoebadiagnosishtml httpwwwcdcgovdpdxfreeLivingAmebicgalleryhtmlnfo
wltrophs GK Vemugantidkk 2005 Granulomatosus Inflamation in
Acanthamoeba Keratitis An Immunohistochemical Study Of Five Cases And Review Of Literatur Indian Jurnal Of Medical Microbiology (2005) 23 (4)231-8 httpmedindniciniaut05i4iaut05i4p231pdf
Djaenudin Natadisastra dr SpParK amp Prof Dr Ridad Agoes MPH 2009 Parasitologi kedokteranditinjau dari organ tubuh yang diserang Jakarta EGC
Behrman Klirgman Arvi 2000 Nelson Ilmu Kesehatan Anak Vol 3 jakarta EGC
- Naegleria fowleri dan Accanthamoeba
- Slide 2
- Naegleria fowleri
- Slide 4
- Slide 5
- Slide 6
- Slide 7
- Slide 8
- Slide 9
- stadium trophozoit (ameboid dan flagellata) yang motile
- Slide 11
- Stadium kista yang non-motile dan resisten
- Slide 13
- Slide 14
- Slide 15
- Slide 16
- Slide 17
- Slide 18
- Slide 19
- Slide 20
- Slide 21
- Slide 22
- Slide 23
- Slide 24
- secara pembelahan biner (binary fission)
- Slide 26
- Slide 27
- Slide 28
- Slide 29
- Slide 30
- Daftar pustaka
-
SEJARAHKASUS YANG PERNAH TERJADI
PROSES INFEKSI
SIFAT PARASIT
GEJALA KLINIS
PENCEGAHAN
DISTRIBUSI GEOGRAFIK
PENGOBATANDIAGNOSA LAB
NAEGLERIA FOWLERI
Naegleria Fowleri adalah organisme free- living amoeba yang dapat ditemukan di seluruh dunia tahun 1965 Fowler dan Carter mempublikasikan sebuah laporan kasus yang terjadi pada 4 orang di Australia laporan ini pertama kali menghubungkan antara Naegleria Fowleri dan penyakit yang menyerang susunan syaraf pusat Pada awalnya penelitian tersebut beranggapan bahwa amoeba penyebab dari penyakit tersebut adalah Genus Acanthameba tetapi setelah diteliti lebih lanjut amoeba penyebabnya cenderung mengacu pada Naegleria Fowleri
Di tahun-tahun berikutnya di laporkan 4 kasus yang terjadi di Amerika Serikat 1 terjadi di Texas oleh Patras dan Andujar (tahun 1996) dan 3 kasus lainnya terjadi di Florida oleh Butt (tahun 1966) Butt menamakan penyakit ini sebagai Primary Amebic Meningoencephalitis (PAM) Namun yang pertama kali mengisolasi amoeba ini dari dua kasus PAM di Australia adalah Fowler pada tahun 1970
Sejarah
Usai Berenang Otak Gadis Berusia 12 Tahun Dimakan Parasit
Sehari setelah bermain di Taman Air Willow Springs Arkansas Kali Hardig dilarikan ke rumah sakit Gadis kecil berusia 12 tahun ini mengalami meningitis karena parasit di otaknyaTernyata parasit berjenis amuba tersebut adalah parasit pemakan otak yang bisa ditemukan di perairan hangat Meningitis yang disebabkan oleh parasit bernama Naegleria fowleri ini sangat jarang terjadiKali mengalami demam dan muntah-muntah sehari setelah berenang di taman air tersebut Ibunya Hardig Kristen khawatir setelah melihat bola mata anaknya tampak seperti berputar-putarAku tidak bisa menurunkan demamnya dan dia mulai muntah Dia mengatakan kepalanya sangat sakit lalu menangis Dia melihat saya dan matanya tampak berguling kata Hardig seperti yang dikutip oleh newscomau Selasa (3072013)Kali dilarikan ke rumah sakit dan mengalami kondisi koma Peristiwa ini menarik perhatian Departemen Kesehatan Arkansas yang menyebutkan penderita penyakit ini hanya memiliki kesempatan hidup yang tipisNaegleria fowleri tidak menular antara manusia dan biasanya masuk melalui hidung manusia saat berada di dalam air ujar departemen kesehatan tersebutBegitu pula dengan pihak pengelola Taman Air Willow Springs yang kemudian menutup tempatnya sejak kasus ini muncul Pengelola menghindari jatuhnya korban lain Sementara Kali masih berjuang melawan parasit pemakan otak di Rumah Sakit Anak Little Rock Arkansas
Sumber Usai Berenang Otak Gadis Berusia 12 Tahun Dimakan Parasit (detikcom)
Kasus
Kasus-kasus dengan primary amebic meningoencephalitis telah di laporkan dari AS Belgia Cekoslowakia Australia Selandia Baru India Nigeria Irlandia Venezuela Panama dan Papua Nugini Naegleria fowleria di isolasi dari kasus kematian tersebut
Amoeba ini membunuh hewan percobaan pada beberapa laboratorium pada waktu diinjeksikan intra nasal intra vena dan intracerebral Organisme ini tidak membentuk cyste atau flagella dalam tubuh hospes dan vakuolanya berisi sel debris (serpihan sel) dari hospes
Distribusi Geografik
Naegleria Fowleri hidup bebas ditanah dan air yang lembab dan bersifat termofilik
umumnya ditemukan di seluruh dunia di air tawar hangat ( seperti danau sungai dan sumber air panas )
Habitat
amebaflagellata memiliki bentuk ameboid dan flagellata dalam siklus hidupnya
Memiliki 2 stadium 1 stadium trophozoit (ameboid dan flagellata) yang
motile
2 Stadium kista yang non-motile dan resisten
Morfologi
STADIUM TROPHOZOIT (AMEBOID DAN FLAGELLATA) YANG MOTILE
1a Trophozoit bentuk ameboid a Ketika bergerak berbentuk memanjangb Anterior lebih lebar bagian posterior yang
menyempit dan membentuk sebuah pseudopoida yang lebar
c Terdapat satu inti dengan karyosom sentral yang besar dan dikelilingi oleh sebuah halo tanpa kromatin perifer
d Terdapat vakuola makanan yang terdiri dari bakteri pada saat berada dalam bentuk free-living atau berisi debris sel pada saat menginfeksi manusia
1b Tropozoid bentuk falgellaa Bentuk ameba berubah
menjadi flagellata dengan 2 buah flagella ketika berada didalam air
b Biflagellatabi asanya berbentuk seperti pir dengan 2 buah flagella pada ujung bagian posterior yang melebar
c Bentuk flagella ini besifat sementara dan akan berubah kembali pada bentuk ameboid Perubahan ini terjadi paling lama 20 jam dan biasanya beberapa dari bentuk flagella dapat bertahan selama 2 hari atau lebih
STADIUM KISTA YANG NON-MOTILE DAN RESISTEN
Pada kondisi yang tidak menguntungkan ( gizi rendah suhu dingin pengeringan ) N fowleri dapat membentuk kista
Panjangnya 8 ndash 15 um Bagian ndash bagian kista
a dindding kista dan mitokondriab endoplasma retikulumc vesikel dan granul sekretiri
o pada lingkungan yang menguntungkan dalam saluran hidung manusia kista dapat kembali ke tahap trofozoit dan menjadi infektif
Siklus Hidup
Menginfeksi manusia dengan cara tropozoit terhirup melalui hidung kemudian menginvasi membran nasal dan masuk ke ruang sinus paranasal
Cara perkembangbiakan
Cara Infeksi
secara pembelahan biner (binary fission)
1 Infeksi Naegleria fowleri biasanya terjadi pada orang dewasa muda dan anak-anak yang sehat dan sebelumnya mempunyai riwayat berenang atau menyelam di air hangat sekitar 7-14 hari Kebanyakan gejala pertama kali muncul 2-5 hari setelah paparan terakhir yaitu demam sakit kepala pada area bifrontal atau bitemporal mual dan muntah
2 Dapat timbul beberapa gejala yang berhubungan dengan persepsi olfaktorius yaitu gangguan dalam mengecap
3 Iritasi meningeal dapat ditandai peningkatan tekanan intra kranial yaitu dengan timbulnya gejala kejang dan kaku kuduk
4 kelumpuhan yang meliputi saraf kranial III IV dan V seperti cerebellar ataksia dan penurunan refleks tendon yang mengidentifikasikan adanya edema otak dan herniasi
5 perubahan mental terjadi pada dua pertiga kasus yang pernah dilaporkan dan keadaan penderita akan semakin menurun menjadi koma dan akhirnya akan meninggal dalam waktu sekitar satu minggu setelah munculnya gejala
Gejala Klinis
Karena PAM berkembang dengan cepat maka tes diagnostik harus dilakukan untuk deteksi dini
Diagnosa awal yang ditanyakan biasanya adalah apakah baru ndash baru ini pasien berenang di air hangat dan gejala yang timbul
Pemeriksaan penunjang yang dilakukan yaitu Pemeriksaan Cairan Serebrospinal Kultur PCR dan Indirect Immunoflourescent
Antibody Biopsi otak
Diagnosa Lab
Temperatur hangat ketersediaan makanan yang mencukupi dan kadar pH optimal serta oksigen yang cukup adalah habitat yang mungkin ameba dapat berkembang
Pencegahan dilakukan dengan pemanasan air sampai diatas 60 C dan pemberian chlorine 05 ndash 1 mgl
Pencegahan
Accanthamoeba
Dulu genus Acanthamoeba ditempatkan bersama Hartmanella Alexeieff 1912 dalam famili Hartmannellidae
Tahun 1975 Sawyer dan Griffin mengusulkan Acanthamoebidae untuk amoeba dipenuhi duri ( spiny ) atau dipenuhi rambut ( filose ) dengan Acanthamoeba sebagai tipe genus dan spesies Acanthamoeba castellanii
Sejarah
Acanthamoeba culbertsoni merupakan spesies yang paling sering terindentifikasi pada kasus ndash kasus infeksi pada manusia dan A castellanii merupakan tipe spesies yang patogen baru baru ini
A polyphaga merupakan spesies penyebab keratitis dan uveitis( puschkarew 1913 ) page 1967
A astronyxis ( ray hayes 1954) page 1967 telah dapat diidentifikasi sebagai penyebab ensefalitis yang fatal pada sebuah kasus ( gullet dkk 1979)
Kasus
Acanthomoeba sp dapat ditemukan diseluruh dunia
Distribusi Geografi
1 Tropozoit berukuran diameter 25 sampai 40 μm bentuk bervariasi dengan karakteristik memiliki spine-like pseudopodia inti dengan kariosome yang besar
Morfologi
2 Sedangkan bentuk kistanya berukuran dia meter 15 sampai 20 μm memiliki lapisan dinding ganda dan biasanya berbentuk poligonal dan sferis inti sentral
Acanthomoeba dapat ditemukan di tanah air laut limbah kolam renang peralatan lensa kontak unit perawatan gigi mesin dialisis pemanas ventilasi dan sistem pendingin udara kultur sel mamalia sayuran lubang hidung manusia dan tenggorokan otak manusia dan hewan kulit dan jaringan paru-paru
Habitat
Siklus Hidup
SECARA PEMBELAHAN BINER (BINARY FISSION)
Cara Perkembangbiaka
n
Proses Infeksi
Penularan tidak berhubungan dengan kolam renang Infeksi berlangsung secara hematogen setelah inhalasi aspirasi bentuk trofozoit maupun kista atau melalui kulit atau mukosa yang luka secara invasi vaskular langsung
Gejala yan timbul berupa demam sakit mata sakit kepala kelelahan ndash kaku kuduk Mata kemerahan dan kabur
Acanthamoeba dapat menyebabkan 3 sindrom
1 granulomatous amebic encephalitis (GAE) 2 Disseminated granulomatous amebic disease
(kulit sinus and infeksi paru-paru)3 Amebic keratitis biasa ditemukan pada
orang yang sering menggunakan contact lense
Gejala Klinis
Diagnosis dini sangat penting untuk pengobatan yang efektif dari Acanthamoeba keratitis Infeksi ini biasanya didiagnosis oleh spesialis mata berdasarkan gejala pertumbuhan amoeba dari gesekan mata atau melihat amoeba dengan proses yang disebut confocal microscopy
Spesimen pemeriksaan yang digunakan Cairan spinal Lesi kulit Lesi kornea
Diagnosa Lab
Langsung dilakukan pengobatan secepatnya terhadap lesi pada kulit mata traktus respiratorius dan genitourinarius
Berhati hati dalam penggunaan obat imunosupresif
Untuk itu pencegahan Acanthamoeba dapat dilakukan dengan menghindari penggunaan kontak lensa Dan menjaga kebersihan kontak lensa yang dipakai
Pencegahan
Terapi yang digunakan belum ada yang memuaskan namun penggunaan Amphotericin B dengan sulfadiazin dapat memperlambat perjalanan penyakit dan mengurangi mortalitas
Obat sulfadiazin diketahui lebih efektif terhadap infeksi Acanthamoeba
Pengobatan
DAFTAR PUSTAKA
Yulfi Hemma2006Patogenik Free-Living AmoebaeSumatra utara Usu
Sinambela Adelina H 2008 Naegleria fowleri Sumatra Utara USU
httpwwwcdcgovparasitesacanthamoebadiagnosishtml httpwwwcdcgovdpdxfreeLivingAmebicgalleryhtmlnfo
wltrophs GK Vemugantidkk 2005 Granulomatosus Inflamation in
Acanthamoeba Keratitis An Immunohistochemical Study Of Five Cases And Review Of Literatur Indian Jurnal Of Medical Microbiology (2005) 23 (4)231-8 httpmedindniciniaut05i4iaut05i4p231pdf
Djaenudin Natadisastra dr SpParK amp Prof Dr Ridad Agoes MPH 2009 Parasitologi kedokteranditinjau dari organ tubuh yang diserang Jakarta EGC
Behrman Klirgman Arvi 2000 Nelson Ilmu Kesehatan Anak Vol 3 jakarta EGC
- Naegleria fowleri dan Accanthamoeba
- Slide 2
- Naegleria fowleri
- Slide 4
- Slide 5
- Slide 6
- Slide 7
- Slide 8
- Slide 9
- stadium trophozoit (ameboid dan flagellata) yang motile
- Slide 11
- Stadium kista yang non-motile dan resisten
- Slide 13
- Slide 14
- Slide 15
- Slide 16
- Slide 17
- Slide 18
- Slide 19
- Slide 20
- Slide 21
- Slide 22
- Slide 23
- Slide 24
- secara pembelahan biner (binary fission)
- Slide 26
- Slide 27
- Slide 28
- Slide 29
- Slide 30
- Daftar pustaka
-
NAEGLERIA FOWLERI
Naegleria Fowleri adalah organisme free- living amoeba yang dapat ditemukan di seluruh dunia tahun 1965 Fowler dan Carter mempublikasikan sebuah laporan kasus yang terjadi pada 4 orang di Australia laporan ini pertama kali menghubungkan antara Naegleria Fowleri dan penyakit yang menyerang susunan syaraf pusat Pada awalnya penelitian tersebut beranggapan bahwa amoeba penyebab dari penyakit tersebut adalah Genus Acanthameba tetapi setelah diteliti lebih lanjut amoeba penyebabnya cenderung mengacu pada Naegleria Fowleri
Di tahun-tahun berikutnya di laporkan 4 kasus yang terjadi di Amerika Serikat 1 terjadi di Texas oleh Patras dan Andujar (tahun 1996) dan 3 kasus lainnya terjadi di Florida oleh Butt (tahun 1966) Butt menamakan penyakit ini sebagai Primary Amebic Meningoencephalitis (PAM) Namun yang pertama kali mengisolasi amoeba ini dari dua kasus PAM di Australia adalah Fowler pada tahun 1970
Sejarah
Usai Berenang Otak Gadis Berusia 12 Tahun Dimakan Parasit
Sehari setelah bermain di Taman Air Willow Springs Arkansas Kali Hardig dilarikan ke rumah sakit Gadis kecil berusia 12 tahun ini mengalami meningitis karena parasit di otaknyaTernyata parasit berjenis amuba tersebut adalah parasit pemakan otak yang bisa ditemukan di perairan hangat Meningitis yang disebabkan oleh parasit bernama Naegleria fowleri ini sangat jarang terjadiKali mengalami demam dan muntah-muntah sehari setelah berenang di taman air tersebut Ibunya Hardig Kristen khawatir setelah melihat bola mata anaknya tampak seperti berputar-putarAku tidak bisa menurunkan demamnya dan dia mulai muntah Dia mengatakan kepalanya sangat sakit lalu menangis Dia melihat saya dan matanya tampak berguling kata Hardig seperti yang dikutip oleh newscomau Selasa (3072013)Kali dilarikan ke rumah sakit dan mengalami kondisi koma Peristiwa ini menarik perhatian Departemen Kesehatan Arkansas yang menyebutkan penderita penyakit ini hanya memiliki kesempatan hidup yang tipisNaegleria fowleri tidak menular antara manusia dan biasanya masuk melalui hidung manusia saat berada di dalam air ujar departemen kesehatan tersebutBegitu pula dengan pihak pengelola Taman Air Willow Springs yang kemudian menutup tempatnya sejak kasus ini muncul Pengelola menghindari jatuhnya korban lain Sementara Kali masih berjuang melawan parasit pemakan otak di Rumah Sakit Anak Little Rock Arkansas
Sumber Usai Berenang Otak Gadis Berusia 12 Tahun Dimakan Parasit (detikcom)
Kasus
Kasus-kasus dengan primary amebic meningoencephalitis telah di laporkan dari AS Belgia Cekoslowakia Australia Selandia Baru India Nigeria Irlandia Venezuela Panama dan Papua Nugini Naegleria fowleria di isolasi dari kasus kematian tersebut
Amoeba ini membunuh hewan percobaan pada beberapa laboratorium pada waktu diinjeksikan intra nasal intra vena dan intracerebral Organisme ini tidak membentuk cyste atau flagella dalam tubuh hospes dan vakuolanya berisi sel debris (serpihan sel) dari hospes
Distribusi Geografik
Naegleria Fowleri hidup bebas ditanah dan air yang lembab dan bersifat termofilik
umumnya ditemukan di seluruh dunia di air tawar hangat ( seperti danau sungai dan sumber air panas )
Habitat
amebaflagellata memiliki bentuk ameboid dan flagellata dalam siklus hidupnya
Memiliki 2 stadium 1 stadium trophozoit (ameboid dan flagellata) yang
motile
2 Stadium kista yang non-motile dan resisten
Morfologi
STADIUM TROPHOZOIT (AMEBOID DAN FLAGELLATA) YANG MOTILE
1a Trophozoit bentuk ameboid a Ketika bergerak berbentuk memanjangb Anterior lebih lebar bagian posterior yang
menyempit dan membentuk sebuah pseudopoida yang lebar
c Terdapat satu inti dengan karyosom sentral yang besar dan dikelilingi oleh sebuah halo tanpa kromatin perifer
d Terdapat vakuola makanan yang terdiri dari bakteri pada saat berada dalam bentuk free-living atau berisi debris sel pada saat menginfeksi manusia
1b Tropozoid bentuk falgellaa Bentuk ameba berubah
menjadi flagellata dengan 2 buah flagella ketika berada didalam air
b Biflagellatabi asanya berbentuk seperti pir dengan 2 buah flagella pada ujung bagian posterior yang melebar
c Bentuk flagella ini besifat sementara dan akan berubah kembali pada bentuk ameboid Perubahan ini terjadi paling lama 20 jam dan biasanya beberapa dari bentuk flagella dapat bertahan selama 2 hari atau lebih
STADIUM KISTA YANG NON-MOTILE DAN RESISTEN
Pada kondisi yang tidak menguntungkan ( gizi rendah suhu dingin pengeringan ) N fowleri dapat membentuk kista
Panjangnya 8 ndash 15 um Bagian ndash bagian kista
a dindding kista dan mitokondriab endoplasma retikulumc vesikel dan granul sekretiri
o pada lingkungan yang menguntungkan dalam saluran hidung manusia kista dapat kembali ke tahap trofozoit dan menjadi infektif
Siklus Hidup
Menginfeksi manusia dengan cara tropozoit terhirup melalui hidung kemudian menginvasi membran nasal dan masuk ke ruang sinus paranasal
Cara perkembangbiakan
Cara Infeksi
secara pembelahan biner (binary fission)
1 Infeksi Naegleria fowleri biasanya terjadi pada orang dewasa muda dan anak-anak yang sehat dan sebelumnya mempunyai riwayat berenang atau menyelam di air hangat sekitar 7-14 hari Kebanyakan gejala pertama kali muncul 2-5 hari setelah paparan terakhir yaitu demam sakit kepala pada area bifrontal atau bitemporal mual dan muntah
2 Dapat timbul beberapa gejala yang berhubungan dengan persepsi olfaktorius yaitu gangguan dalam mengecap
3 Iritasi meningeal dapat ditandai peningkatan tekanan intra kranial yaitu dengan timbulnya gejala kejang dan kaku kuduk
4 kelumpuhan yang meliputi saraf kranial III IV dan V seperti cerebellar ataksia dan penurunan refleks tendon yang mengidentifikasikan adanya edema otak dan herniasi
5 perubahan mental terjadi pada dua pertiga kasus yang pernah dilaporkan dan keadaan penderita akan semakin menurun menjadi koma dan akhirnya akan meninggal dalam waktu sekitar satu minggu setelah munculnya gejala
Gejala Klinis
Karena PAM berkembang dengan cepat maka tes diagnostik harus dilakukan untuk deteksi dini
Diagnosa awal yang ditanyakan biasanya adalah apakah baru ndash baru ini pasien berenang di air hangat dan gejala yang timbul
Pemeriksaan penunjang yang dilakukan yaitu Pemeriksaan Cairan Serebrospinal Kultur PCR dan Indirect Immunoflourescent
Antibody Biopsi otak
Diagnosa Lab
Temperatur hangat ketersediaan makanan yang mencukupi dan kadar pH optimal serta oksigen yang cukup adalah habitat yang mungkin ameba dapat berkembang
Pencegahan dilakukan dengan pemanasan air sampai diatas 60 C dan pemberian chlorine 05 ndash 1 mgl
Pencegahan
Accanthamoeba
Dulu genus Acanthamoeba ditempatkan bersama Hartmanella Alexeieff 1912 dalam famili Hartmannellidae
Tahun 1975 Sawyer dan Griffin mengusulkan Acanthamoebidae untuk amoeba dipenuhi duri ( spiny ) atau dipenuhi rambut ( filose ) dengan Acanthamoeba sebagai tipe genus dan spesies Acanthamoeba castellanii
Sejarah
Acanthamoeba culbertsoni merupakan spesies yang paling sering terindentifikasi pada kasus ndash kasus infeksi pada manusia dan A castellanii merupakan tipe spesies yang patogen baru baru ini
A polyphaga merupakan spesies penyebab keratitis dan uveitis( puschkarew 1913 ) page 1967
A astronyxis ( ray hayes 1954) page 1967 telah dapat diidentifikasi sebagai penyebab ensefalitis yang fatal pada sebuah kasus ( gullet dkk 1979)
Kasus
Acanthomoeba sp dapat ditemukan diseluruh dunia
Distribusi Geografi
1 Tropozoit berukuran diameter 25 sampai 40 μm bentuk bervariasi dengan karakteristik memiliki spine-like pseudopodia inti dengan kariosome yang besar
Morfologi
2 Sedangkan bentuk kistanya berukuran dia meter 15 sampai 20 μm memiliki lapisan dinding ganda dan biasanya berbentuk poligonal dan sferis inti sentral
Acanthomoeba dapat ditemukan di tanah air laut limbah kolam renang peralatan lensa kontak unit perawatan gigi mesin dialisis pemanas ventilasi dan sistem pendingin udara kultur sel mamalia sayuran lubang hidung manusia dan tenggorokan otak manusia dan hewan kulit dan jaringan paru-paru
Habitat
Siklus Hidup
SECARA PEMBELAHAN BINER (BINARY FISSION)
Cara Perkembangbiaka
n
Proses Infeksi
Penularan tidak berhubungan dengan kolam renang Infeksi berlangsung secara hematogen setelah inhalasi aspirasi bentuk trofozoit maupun kista atau melalui kulit atau mukosa yang luka secara invasi vaskular langsung
Gejala yan timbul berupa demam sakit mata sakit kepala kelelahan ndash kaku kuduk Mata kemerahan dan kabur
Acanthamoeba dapat menyebabkan 3 sindrom
1 granulomatous amebic encephalitis (GAE) 2 Disseminated granulomatous amebic disease
(kulit sinus and infeksi paru-paru)3 Amebic keratitis biasa ditemukan pada
orang yang sering menggunakan contact lense
Gejala Klinis
Diagnosis dini sangat penting untuk pengobatan yang efektif dari Acanthamoeba keratitis Infeksi ini biasanya didiagnosis oleh spesialis mata berdasarkan gejala pertumbuhan amoeba dari gesekan mata atau melihat amoeba dengan proses yang disebut confocal microscopy
Spesimen pemeriksaan yang digunakan Cairan spinal Lesi kulit Lesi kornea
Diagnosa Lab
Langsung dilakukan pengobatan secepatnya terhadap lesi pada kulit mata traktus respiratorius dan genitourinarius
Berhati hati dalam penggunaan obat imunosupresif
Untuk itu pencegahan Acanthamoeba dapat dilakukan dengan menghindari penggunaan kontak lensa Dan menjaga kebersihan kontak lensa yang dipakai
Pencegahan
Terapi yang digunakan belum ada yang memuaskan namun penggunaan Amphotericin B dengan sulfadiazin dapat memperlambat perjalanan penyakit dan mengurangi mortalitas
Obat sulfadiazin diketahui lebih efektif terhadap infeksi Acanthamoeba
Pengobatan
DAFTAR PUSTAKA
Yulfi Hemma2006Patogenik Free-Living AmoebaeSumatra utara Usu
Sinambela Adelina H 2008 Naegleria fowleri Sumatra Utara USU
httpwwwcdcgovparasitesacanthamoebadiagnosishtml httpwwwcdcgovdpdxfreeLivingAmebicgalleryhtmlnfo
wltrophs GK Vemugantidkk 2005 Granulomatosus Inflamation in
Acanthamoeba Keratitis An Immunohistochemical Study Of Five Cases And Review Of Literatur Indian Jurnal Of Medical Microbiology (2005) 23 (4)231-8 httpmedindniciniaut05i4iaut05i4p231pdf
Djaenudin Natadisastra dr SpParK amp Prof Dr Ridad Agoes MPH 2009 Parasitologi kedokteranditinjau dari organ tubuh yang diserang Jakarta EGC
Behrman Klirgman Arvi 2000 Nelson Ilmu Kesehatan Anak Vol 3 jakarta EGC
- Naegleria fowleri dan Accanthamoeba
- Slide 2
- Naegleria fowleri
- Slide 4
- Slide 5
- Slide 6
- Slide 7
- Slide 8
- Slide 9
- stadium trophozoit (ameboid dan flagellata) yang motile
- Slide 11
- Stadium kista yang non-motile dan resisten
- Slide 13
- Slide 14
- Slide 15
- Slide 16
- Slide 17
- Slide 18
- Slide 19
- Slide 20
- Slide 21
- Slide 22
- Slide 23
- Slide 24
- secara pembelahan biner (binary fission)
- Slide 26
- Slide 27
- Slide 28
- Slide 29
- Slide 30
- Daftar pustaka
-
Naegleria Fowleri adalah organisme free- living amoeba yang dapat ditemukan di seluruh dunia tahun 1965 Fowler dan Carter mempublikasikan sebuah laporan kasus yang terjadi pada 4 orang di Australia laporan ini pertama kali menghubungkan antara Naegleria Fowleri dan penyakit yang menyerang susunan syaraf pusat Pada awalnya penelitian tersebut beranggapan bahwa amoeba penyebab dari penyakit tersebut adalah Genus Acanthameba tetapi setelah diteliti lebih lanjut amoeba penyebabnya cenderung mengacu pada Naegleria Fowleri
Di tahun-tahun berikutnya di laporkan 4 kasus yang terjadi di Amerika Serikat 1 terjadi di Texas oleh Patras dan Andujar (tahun 1996) dan 3 kasus lainnya terjadi di Florida oleh Butt (tahun 1966) Butt menamakan penyakit ini sebagai Primary Amebic Meningoencephalitis (PAM) Namun yang pertama kali mengisolasi amoeba ini dari dua kasus PAM di Australia adalah Fowler pada tahun 1970
Sejarah
Usai Berenang Otak Gadis Berusia 12 Tahun Dimakan Parasit
Sehari setelah bermain di Taman Air Willow Springs Arkansas Kali Hardig dilarikan ke rumah sakit Gadis kecil berusia 12 tahun ini mengalami meningitis karena parasit di otaknyaTernyata parasit berjenis amuba tersebut adalah parasit pemakan otak yang bisa ditemukan di perairan hangat Meningitis yang disebabkan oleh parasit bernama Naegleria fowleri ini sangat jarang terjadiKali mengalami demam dan muntah-muntah sehari setelah berenang di taman air tersebut Ibunya Hardig Kristen khawatir setelah melihat bola mata anaknya tampak seperti berputar-putarAku tidak bisa menurunkan demamnya dan dia mulai muntah Dia mengatakan kepalanya sangat sakit lalu menangis Dia melihat saya dan matanya tampak berguling kata Hardig seperti yang dikutip oleh newscomau Selasa (3072013)Kali dilarikan ke rumah sakit dan mengalami kondisi koma Peristiwa ini menarik perhatian Departemen Kesehatan Arkansas yang menyebutkan penderita penyakit ini hanya memiliki kesempatan hidup yang tipisNaegleria fowleri tidak menular antara manusia dan biasanya masuk melalui hidung manusia saat berada di dalam air ujar departemen kesehatan tersebutBegitu pula dengan pihak pengelola Taman Air Willow Springs yang kemudian menutup tempatnya sejak kasus ini muncul Pengelola menghindari jatuhnya korban lain Sementara Kali masih berjuang melawan parasit pemakan otak di Rumah Sakit Anak Little Rock Arkansas
Sumber Usai Berenang Otak Gadis Berusia 12 Tahun Dimakan Parasit (detikcom)
Kasus
Kasus-kasus dengan primary amebic meningoencephalitis telah di laporkan dari AS Belgia Cekoslowakia Australia Selandia Baru India Nigeria Irlandia Venezuela Panama dan Papua Nugini Naegleria fowleria di isolasi dari kasus kematian tersebut
Amoeba ini membunuh hewan percobaan pada beberapa laboratorium pada waktu diinjeksikan intra nasal intra vena dan intracerebral Organisme ini tidak membentuk cyste atau flagella dalam tubuh hospes dan vakuolanya berisi sel debris (serpihan sel) dari hospes
Distribusi Geografik
Naegleria Fowleri hidup bebas ditanah dan air yang lembab dan bersifat termofilik
umumnya ditemukan di seluruh dunia di air tawar hangat ( seperti danau sungai dan sumber air panas )
Habitat
amebaflagellata memiliki bentuk ameboid dan flagellata dalam siklus hidupnya
Memiliki 2 stadium 1 stadium trophozoit (ameboid dan flagellata) yang
motile
2 Stadium kista yang non-motile dan resisten
Morfologi
STADIUM TROPHOZOIT (AMEBOID DAN FLAGELLATA) YANG MOTILE
1a Trophozoit bentuk ameboid a Ketika bergerak berbentuk memanjangb Anterior lebih lebar bagian posterior yang
menyempit dan membentuk sebuah pseudopoida yang lebar
c Terdapat satu inti dengan karyosom sentral yang besar dan dikelilingi oleh sebuah halo tanpa kromatin perifer
d Terdapat vakuola makanan yang terdiri dari bakteri pada saat berada dalam bentuk free-living atau berisi debris sel pada saat menginfeksi manusia
1b Tropozoid bentuk falgellaa Bentuk ameba berubah
menjadi flagellata dengan 2 buah flagella ketika berada didalam air
b Biflagellatabi asanya berbentuk seperti pir dengan 2 buah flagella pada ujung bagian posterior yang melebar
c Bentuk flagella ini besifat sementara dan akan berubah kembali pada bentuk ameboid Perubahan ini terjadi paling lama 20 jam dan biasanya beberapa dari bentuk flagella dapat bertahan selama 2 hari atau lebih
STADIUM KISTA YANG NON-MOTILE DAN RESISTEN
Pada kondisi yang tidak menguntungkan ( gizi rendah suhu dingin pengeringan ) N fowleri dapat membentuk kista
Panjangnya 8 ndash 15 um Bagian ndash bagian kista
a dindding kista dan mitokondriab endoplasma retikulumc vesikel dan granul sekretiri
o pada lingkungan yang menguntungkan dalam saluran hidung manusia kista dapat kembali ke tahap trofozoit dan menjadi infektif
Siklus Hidup
Menginfeksi manusia dengan cara tropozoit terhirup melalui hidung kemudian menginvasi membran nasal dan masuk ke ruang sinus paranasal
Cara perkembangbiakan
Cara Infeksi
secara pembelahan biner (binary fission)
1 Infeksi Naegleria fowleri biasanya terjadi pada orang dewasa muda dan anak-anak yang sehat dan sebelumnya mempunyai riwayat berenang atau menyelam di air hangat sekitar 7-14 hari Kebanyakan gejala pertama kali muncul 2-5 hari setelah paparan terakhir yaitu demam sakit kepala pada area bifrontal atau bitemporal mual dan muntah
2 Dapat timbul beberapa gejala yang berhubungan dengan persepsi olfaktorius yaitu gangguan dalam mengecap
3 Iritasi meningeal dapat ditandai peningkatan tekanan intra kranial yaitu dengan timbulnya gejala kejang dan kaku kuduk
4 kelumpuhan yang meliputi saraf kranial III IV dan V seperti cerebellar ataksia dan penurunan refleks tendon yang mengidentifikasikan adanya edema otak dan herniasi
5 perubahan mental terjadi pada dua pertiga kasus yang pernah dilaporkan dan keadaan penderita akan semakin menurun menjadi koma dan akhirnya akan meninggal dalam waktu sekitar satu minggu setelah munculnya gejala
Gejala Klinis
Karena PAM berkembang dengan cepat maka tes diagnostik harus dilakukan untuk deteksi dini
Diagnosa awal yang ditanyakan biasanya adalah apakah baru ndash baru ini pasien berenang di air hangat dan gejala yang timbul
Pemeriksaan penunjang yang dilakukan yaitu Pemeriksaan Cairan Serebrospinal Kultur PCR dan Indirect Immunoflourescent
Antibody Biopsi otak
Diagnosa Lab
Temperatur hangat ketersediaan makanan yang mencukupi dan kadar pH optimal serta oksigen yang cukup adalah habitat yang mungkin ameba dapat berkembang
Pencegahan dilakukan dengan pemanasan air sampai diatas 60 C dan pemberian chlorine 05 ndash 1 mgl
Pencegahan
Accanthamoeba
Dulu genus Acanthamoeba ditempatkan bersama Hartmanella Alexeieff 1912 dalam famili Hartmannellidae
Tahun 1975 Sawyer dan Griffin mengusulkan Acanthamoebidae untuk amoeba dipenuhi duri ( spiny ) atau dipenuhi rambut ( filose ) dengan Acanthamoeba sebagai tipe genus dan spesies Acanthamoeba castellanii
Sejarah
Acanthamoeba culbertsoni merupakan spesies yang paling sering terindentifikasi pada kasus ndash kasus infeksi pada manusia dan A castellanii merupakan tipe spesies yang patogen baru baru ini
A polyphaga merupakan spesies penyebab keratitis dan uveitis( puschkarew 1913 ) page 1967
A astronyxis ( ray hayes 1954) page 1967 telah dapat diidentifikasi sebagai penyebab ensefalitis yang fatal pada sebuah kasus ( gullet dkk 1979)
Kasus
Acanthomoeba sp dapat ditemukan diseluruh dunia
Distribusi Geografi
1 Tropozoit berukuran diameter 25 sampai 40 μm bentuk bervariasi dengan karakteristik memiliki spine-like pseudopodia inti dengan kariosome yang besar
Morfologi
2 Sedangkan bentuk kistanya berukuran dia meter 15 sampai 20 μm memiliki lapisan dinding ganda dan biasanya berbentuk poligonal dan sferis inti sentral
Acanthomoeba dapat ditemukan di tanah air laut limbah kolam renang peralatan lensa kontak unit perawatan gigi mesin dialisis pemanas ventilasi dan sistem pendingin udara kultur sel mamalia sayuran lubang hidung manusia dan tenggorokan otak manusia dan hewan kulit dan jaringan paru-paru
Habitat
Siklus Hidup
SECARA PEMBELAHAN BINER (BINARY FISSION)
Cara Perkembangbiaka
n
Proses Infeksi
Penularan tidak berhubungan dengan kolam renang Infeksi berlangsung secara hematogen setelah inhalasi aspirasi bentuk trofozoit maupun kista atau melalui kulit atau mukosa yang luka secara invasi vaskular langsung
Gejala yan timbul berupa demam sakit mata sakit kepala kelelahan ndash kaku kuduk Mata kemerahan dan kabur
Acanthamoeba dapat menyebabkan 3 sindrom
1 granulomatous amebic encephalitis (GAE) 2 Disseminated granulomatous amebic disease
(kulit sinus and infeksi paru-paru)3 Amebic keratitis biasa ditemukan pada
orang yang sering menggunakan contact lense
Gejala Klinis
Diagnosis dini sangat penting untuk pengobatan yang efektif dari Acanthamoeba keratitis Infeksi ini biasanya didiagnosis oleh spesialis mata berdasarkan gejala pertumbuhan amoeba dari gesekan mata atau melihat amoeba dengan proses yang disebut confocal microscopy
Spesimen pemeriksaan yang digunakan Cairan spinal Lesi kulit Lesi kornea
Diagnosa Lab
Langsung dilakukan pengobatan secepatnya terhadap lesi pada kulit mata traktus respiratorius dan genitourinarius
Berhati hati dalam penggunaan obat imunosupresif
Untuk itu pencegahan Acanthamoeba dapat dilakukan dengan menghindari penggunaan kontak lensa Dan menjaga kebersihan kontak lensa yang dipakai
Pencegahan
Terapi yang digunakan belum ada yang memuaskan namun penggunaan Amphotericin B dengan sulfadiazin dapat memperlambat perjalanan penyakit dan mengurangi mortalitas
Obat sulfadiazin diketahui lebih efektif terhadap infeksi Acanthamoeba
Pengobatan
DAFTAR PUSTAKA
Yulfi Hemma2006Patogenik Free-Living AmoebaeSumatra utara Usu
Sinambela Adelina H 2008 Naegleria fowleri Sumatra Utara USU
httpwwwcdcgovparasitesacanthamoebadiagnosishtml httpwwwcdcgovdpdxfreeLivingAmebicgalleryhtmlnfo
wltrophs GK Vemugantidkk 2005 Granulomatosus Inflamation in
Acanthamoeba Keratitis An Immunohistochemical Study Of Five Cases And Review Of Literatur Indian Jurnal Of Medical Microbiology (2005) 23 (4)231-8 httpmedindniciniaut05i4iaut05i4p231pdf
Djaenudin Natadisastra dr SpParK amp Prof Dr Ridad Agoes MPH 2009 Parasitologi kedokteranditinjau dari organ tubuh yang diserang Jakarta EGC
Behrman Klirgman Arvi 2000 Nelson Ilmu Kesehatan Anak Vol 3 jakarta EGC
- Naegleria fowleri dan Accanthamoeba
- Slide 2
- Naegleria fowleri
- Slide 4
- Slide 5
- Slide 6
- Slide 7
- Slide 8
- Slide 9
- stadium trophozoit (ameboid dan flagellata) yang motile
- Slide 11
- Stadium kista yang non-motile dan resisten
- Slide 13
- Slide 14
- Slide 15
- Slide 16
- Slide 17
- Slide 18
- Slide 19
- Slide 20
- Slide 21
- Slide 22
- Slide 23
- Slide 24
- secara pembelahan biner (binary fission)
- Slide 26
- Slide 27
- Slide 28
- Slide 29
- Slide 30
- Daftar pustaka
-
Usai Berenang Otak Gadis Berusia 12 Tahun Dimakan Parasit
Sehari setelah bermain di Taman Air Willow Springs Arkansas Kali Hardig dilarikan ke rumah sakit Gadis kecil berusia 12 tahun ini mengalami meningitis karena parasit di otaknyaTernyata parasit berjenis amuba tersebut adalah parasit pemakan otak yang bisa ditemukan di perairan hangat Meningitis yang disebabkan oleh parasit bernama Naegleria fowleri ini sangat jarang terjadiKali mengalami demam dan muntah-muntah sehari setelah berenang di taman air tersebut Ibunya Hardig Kristen khawatir setelah melihat bola mata anaknya tampak seperti berputar-putarAku tidak bisa menurunkan demamnya dan dia mulai muntah Dia mengatakan kepalanya sangat sakit lalu menangis Dia melihat saya dan matanya tampak berguling kata Hardig seperti yang dikutip oleh newscomau Selasa (3072013)Kali dilarikan ke rumah sakit dan mengalami kondisi koma Peristiwa ini menarik perhatian Departemen Kesehatan Arkansas yang menyebutkan penderita penyakit ini hanya memiliki kesempatan hidup yang tipisNaegleria fowleri tidak menular antara manusia dan biasanya masuk melalui hidung manusia saat berada di dalam air ujar departemen kesehatan tersebutBegitu pula dengan pihak pengelola Taman Air Willow Springs yang kemudian menutup tempatnya sejak kasus ini muncul Pengelola menghindari jatuhnya korban lain Sementara Kali masih berjuang melawan parasit pemakan otak di Rumah Sakit Anak Little Rock Arkansas
Sumber Usai Berenang Otak Gadis Berusia 12 Tahun Dimakan Parasit (detikcom)
Kasus
Kasus-kasus dengan primary amebic meningoencephalitis telah di laporkan dari AS Belgia Cekoslowakia Australia Selandia Baru India Nigeria Irlandia Venezuela Panama dan Papua Nugini Naegleria fowleria di isolasi dari kasus kematian tersebut
Amoeba ini membunuh hewan percobaan pada beberapa laboratorium pada waktu diinjeksikan intra nasal intra vena dan intracerebral Organisme ini tidak membentuk cyste atau flagella dalam tubuh hospes dan vakuolanya berisi sel debris (serpihan sel) dari hospes
Distribusi Geografik
Naegleria Fowleri hidup bebas ditanah dan air yang lembab dan bersifat termofilik
umumnya ditemukan di seluruh dunia di air tawar hangat ( seperti danau sungai dan sumber air panas )
Habitat
amebaflagellata memiliki bentuk ameboid dan flagellata dalam siklus hidupnya
Memiliki 2 stadium 1 stadium trophozoit (ameboid dan flagellata) yang
motile
2 Stadium kista yang non-motile dan resisten
Morfologi
STADIUM TROPHOZOIT (AMEBOID DAN FLAGELLATA) YANG MOTILE
1a Trophozoit bentuk ameboid a Ketika bergerak berbentuk memanjangb Anterior lebih lebar bagian posterior yang
menyempit dan membentuk sebuah pseudopoida yang lebar
c Terdapat satu inti dengan karyosom sentral yang besar dan dikelilingi oleh sebuah halo tanpa kromatin perifer
d Terdapat vakuola makanan yang terdiri dari bakteri pada saat berada dalam bentuk free-living atau berisi debris sel pada saat menginfeksi manusia
1b Tropozoid bentuk falgellaa Bentuk ameba berubah
menjadi flagellata dengan 2 buah flagella ketika berada didalam air
b Biflagellatabi asanya berbentuk seperti pir dengan 2 buah flagella pada ujung bagian posterior yang melebar
c Bentuk flagella ini besifat sementara dan akan berubah kembali pada bentuk ameboid Perubahan ini terjadi paling lama 20 jam dan biasanya beberapa dari bentuk flagella dapat bertahan selama 2 hari atau lebih
STADIUM KISTA YANG NON-MOTILE DAN RESISTEN
Pada kondisi yang tidak menguntungkan ( gizi rendah suhu dingin pengeringan ) N fowleri dapat membentuk kista
Panjangnya 8 ndash 15 um Bagian ndash bagian kista
a dindding kista dan mitokondriab endoplasma retikulumc vesikel dan granul sekretiri
o pada lingkungan yang menguntungkan dalam saluran hidung manusia kista dapat kembali ke tahap trofozoit dan menjadi infektif
Siklus Hidup
Menginfeksi manusia dengan cara tropozoit terhirup melalui hidung kemudian menginvasi membran nasal dan masuk ke ruang sinus paranasal
Cara perkembangbiakan
Cara Infeksi
secara pembelahan biner (binary fission)
1 Infeksi Naegleria fowleri biasanya terjadi pada orang dewasa muda dan anak-anak yang sehat dan sebelumnya mempunyai riwayat berenang atau menyelam di air hangat sekitar 7-14 hari Kebanyakan gejala pertama kali muncul 2-5 hari setelah paparan terakhir yaitu demam sakit kepala pada area bifrontal atau bitemporal mual dan muntah
2 Dapat timbul beberapa gejala yang berhubungan dengan persepsi olfaktorius yaitu gangguan dalam mengecap
3 Iritasi meningeal dapat ditandai peningkatan tekanan intra kranial yaitu dengan timbulnya gejala kejang dan kaku kuduk
4 kelumpuhan yang meliputi saraf kranial III IV dan V seperti cerebellar ataksia dan penurunan refleks tendon yang mengidentifikasikan adanya edema otak dan herniasi
5 perubahan mental terjadi pada dua pertiga kasus yang pernah dilaporkan dan keadaan penderita akan semakin menurun menjadi koma dan akhirnya akan meninggal dalam waktu sekitar satu minggu setelah munculnya gejala
Gejala Klinis
Karena PAM berkembang dengan cepat maka tes diagnostik harus dilakukan untuk deteksi dini
Diagnosa awal yang ditanyakan biasanya adalah apakah baru ndash baru ini pasien berenang di air hangat dan gejala yang timbul
Pemeriksaan penunjang yang dilakukan yaitu Pemeriksaan Cairan Serebrospinal Kultur PCR dan Indirect Immunoflourescent
Antibody Biopsi otak
Diagnosa Lab
Temperatur hangat ketersediaan makanan yang mencukupi dan kadar pH optimal serta oksigen yang cukup adalah habitat yang mungkin ameba dapat berkembang
Pencegahan dilakukan dengan pemanasan air sampai diatas 60 C dan pemberian chlorine 05 ndash 1 mgl
Pencegahan
Accanthamoeba
Dulu genus Acanthamoeba ditempatkan bersama Hartmanella Alexeieff 1912 dalam famili Hartmannellidae
Tahun 1975 Sawyer dan Griffin mengusulkan Acanthamoebidae untuk amoeba dipenuhi duri ( spiny ) atau dipenuhi rambut ( filose ) dengan Acanthamoeba sebagai tipe genus dan spesies Acanthamoeba castellanii
Sejarah
Acanthamoeba culbertsoni merupakan spesies yang paling sering terindentifikasi pada kasus ndash kasus infeksi pada manusia dan A castellanii merupakan tipe spesies yang patogen baru baru ini
A polyphaga merupakan spesies penyebab keratitis dan uveitis( puschkarew 1913 ) page 1967
A astronyxis ( ray hayes 1954) page 1967 telah dapat diidentifikasi sebagai penyebab ensefalitis yang fatal pada sebuah kasus ( gullet dkk 1979)
Kasus
Acanthomoeba sp dapat ditemukan diseluruh dunia
Distribusi Geografi
1 Tropozoit berukuran diameter 25 sampai 40 μm bentuk bervariasi dengan karakteristik memiliki spine-like pseudopodia inti dengan kariosome yang besar
Morfologi
2 Sedangkan bentuk kistanya berukuran dia meter 15 sampai 20 μm memiliki lapisan dinding ganda dan biasanya berbentuk poligonal dan sferis inti sentral
Acanthomoeba dapat ditemukan di tanah air laut limbah kolam renang peralatan lensa kontak unit perawatan gigi mesin dialisis pemanas ventilasi dan sistem pendingin udara kultur sel mamalia sayuran lubang hidung manusia dan tenggorokan otak manusia dan hewan kulit dan jaringan paru-paru
Habitat
Siklus Hidup
SECARA PEMBELAHAN BINER (BINARY FISSION)
Cara Perkembangbiaka
n
Proses Infeksi
Penularan tidak berhubungan dengan kolam renang Infeksi berlangsung secara hematogen setelah inhalasi aspirasi bentuk trofozoit maupun kista atau melalui kulit atau mukosa yang luka secara invasi vaskular langsung
Gejala yan timbul berupa demam sakit mata sakit kepala kelelahan ndash kaku kuduk Mata kemerahan dan kabur
Acanthamoeba dapat menyebabkan 3 sindrom
1 granulomatous amebic encephalitis (GAE) 2 Disseminated granulomatous amebic disease
(kulit sinus and infeksi paru-paru)3 Amebic keratitis biasa ditemukan pada
orang yang sering menggunakan contact lense
Gejala Klinis
Diagnosis dini sangat penting untuk pengobatan yang efektif dari Acanthamoeba keratitis Infeksi ini biasanya didiagnosis oleh spesialis mata berdasarkan gejala pertumbuhan amoeba dari gesekan mata atau melihat amoeba dengan proses yang disebut confocal microscopy
Spesimen pemeriksaan yang digunakan Cairan spinal Lesi kulit Lesi kornea
Diagnosa Lab
Langsung dilakukan pengobatan secepatnya terhadap lesi pada kulit mata traktus respiratorius dan genitourinarius
Berhati hati dalam penggunaan obat imunosupresif
Untuk itu pencegahan Acanthamoeba dapat dilakukan dengan menghindari penggunaan kontak lensa Dan menjaga kebersihan kontak lensa yang dipakai
Pencegahan
Terapi yang digunakan belum ada yang memuaskan namun penggunaan Amphotericin B dengan sulfadiazin dapat memperlambat perjalanan penyakit dan mengurangi mortalitas
Obat sulfadiazin diketahui lebih efektif terhadap infeksi Acanthamoeba
Pengobatan
DAFTAR PUSTAKA
Yulfi Hemma2006Patogenik Free-Living AmoebaeSumatra utara Usu
Sinambela Adelina H 2008 Naegleria fowleri Sumatra Utara USU
httpwwwcdcgovparasitesacanthamoebadiagnosishtml httpwwwcdcgovdpdxfreeLivingAmebicgalleryhtmlnfo
wltrophs GK Vemugantidkk 2005 Granulomatosus Inflamation in
Acanthamoeba Keratitis An Immunohistochemical Study Of Five Cases And Review Of Literatur Indian Jurnal Of Medical Microbiology (2005) 23 (4)231-8 httpmedindniciniaut05i4iaut05i4p231pdf
Djaenudin Natadisastra dr SpParK amp Prof Dr Ridad Agoes MPH 2009 Parasitologi kedokteranditinjau dari organ tubuh yang diserang Jakarta EGC
Behrman Klirgman Arvi 2000 Nelson Ilmu Kesehatan Anak Vol 3 jakarta EGC
- Naegleria fowleri dan Accanthamoeba
- Slide 2
- Naegleria fowleri
- Slide 4
- Slide 5
- Slide 6
- Slide 7
- Slide 8
- Slide 9
- stadium trophozoit (ameboid dan flagellata) yang motile
- Slide 11
- Stadium kista yang non-motile dan resisten
- Slide 13
- Slide 14
- Slide 15
- Slide 16
- Slide 17
- Slide 18
- Slide 19
- Slide 20
- Slide 21
- Slide 22
- Slide 23
- Slide 24
- secara pembelahan biner (binary fission)
- Slide 26
- Slide 27
- Slide 28
- Slide 29
- Slide 30
- Daftar pustaka
-
Kasus-kasus dengan primary amebic meningoencephalitis telah di laporkan dari AS Belgia Cekoslowakia Australia Selandia Baru India Nigeria Irlandia Venezuela Panama dan Papua Nugini Naegleria fowleria di isolasi dari kasus kematian tersebut
Amoeba ini membunuh hewan percobaan pada beberapa laboratorium pada waktu diinjeksikan intra nasal intra vena dan intracerebral Organisme ini tidak membentuk cyste atau flagella dalam tubuh hospes dan vakuolanya berisi sel debris (serpihan sel) dari hospes
Distribusi Geografik
Naegleria Fowleri hidup bebas ditanah dan air yang lembab dan bersifat termofilik
umumnya ditemukan di seluruh dunia di air tawar hangat ( seperti danau sungai dan sumber air panas )
Habitat
amebaflagellata memiliki bentuk ameboid dan flagellata dalam siklus hidupnya
Memiliki 2 stadium 1 stadium trophozoit (ameboid dan flagellata) yang
motile
2 Stadium kista yang non-motile dan resisten
Morfologi
STADIUM TROPHOZOIT (AMEBOID DAN FLAGELLATA) YANG MOTILE
1a Trophozoit bentuk ameboid a Ketika bergerak berbentuk memanjangb Anterior lebih lebar bagian posterior yang
menyempit dan membentuk sebuah pseudopoida yang lebar
c Terdapat satu inti dengan karyosom sentral yang besar dan dikelilingi oleh sebuah halo tanpa kromatin perifer
d Terdapat vakuola makanan yang terdiri dari bakteri pada saat berada dalam bentuk free-living atau berisi debris sel pada saat menginfeksi manusia
1b Tropozoid bentuk falgellaa Bentuk ameba berubah
menjadi flagellata dengan 2 buah flagella ketika berada didalam air
b Biflagellatabi asanya berbentuk seperti pir dengan 2 buah flagella pada ujung bagian posterior yang melebar
c Bentuk flagella ini besifat sementara dan akan berubah kembali pada bentuk ameboid Perubahan ini terjadi paling lama 20 jam dan biasanya beberapa dari bentuk flagella dapat bertahan selama 2 hari atau lebih
STADIUM KISTA YANG NON-MOTILE DAN RESISTEN
Pada kondisi yang tidak menguntungkan ( gizi rendah suhu dingin pengeringan ) N fowleri dapat membentuk kista
Panjangnya 8 ndash 15 um Bagian ndash bagian kista
a dindding kista dan mitokondriab endoplasma retikulumc vesikel dan granul sekretiri
o pada lingkungan yang menguntungkan dalam saluran hidung manusia kista dapat kembali ke tahap trofozoit dan menjadi infektif
Siklus Hidup
Menginfeksi manusia dengan cara tropozoit terhirup melalui hidung kemudian menginvasi membran nasal dan masuk ke ruang sinus paranasal
Cara perkembangbiakan
Cara Infeksi
secara pembelahan biner (binary fission)
1 Infeksi Naegleria fowleri biasanya terjadi pada orang dewasa muda dan anak-anak yang sehat dan sebelumnya mempunyai riwayat berenang atau menyelam di air hangat sekitar 7-14 hari Kebanyakan gejala pertama kali muncul 2-5 hari setelah paparan terakhir yaitu demam sakit kepala pada area bifrontal atau bitemporal mual dan muntah
2 Dapat timbul beberapa gejala yang berhubungan dengan persepsi olfaktorius yaitu gangguan dalam mengecap
3 Iritasi meningeal dapat ditandai peningkatan tekanan intra kranial yaitu dengan timbulnya gejala kejang dan kaku kuduk
4 kelumpuhan yang meliputi saraf kranial III IV dan V seperti cerebellar ataksia dan penurunan refleks tendon yang mengidentifikasikan adanya edema otak dan herniasi
5 perubahan mental terjadi pada dua pertiga kasus yang pernah dilaporkan dan keadaan penderita akan semakin menurun menjadi koma dan akhirnya akan meninggal dalam waktu sekitar satu minggu setelah munculnya gejala
Gejala Klinis
Karena PAM berkembang dengan cepat maka tes diagnostik harus dilakukan untuk deteksi dini
Diagnosa awal yang ditanyakan biasanya adalah apakah baru ndash baru ini pasien berenang di air hangat dan gejala yang timbul
Pemeriksaan penunjang yang dilakukan yaitu Pemeriksaan Cairan Serebrospinal Kultur PCR dan Indirect Immunoflourescent
Antibody Biopsi otak
Diagnosa Lab
Temperatur hangat ketersediaan makanan yang mencukupi dan kadar pH optimal serta oksigen yang cukup adalah habitat yang mungkin ameba dapat berkembang
Pencegahan dilakukan dengan pemanasan air sampai diatas 60 C dan pemberian chlorine 05 ndash 1 mgl
Pencegahan
Accanthamoeba
Dulu genus Acanthamoeba ditempatkan bersama Hartmanella Alexeieff 1912 dalam famili Hartmannellidae
Tahun 1975 Sawyer dan Griffin mengusulkan Acanthamoebidae untuk amoeba dipenuhi duri ( spiny ) atau dipenuhi rambut ( filose ) dengan Acanthamoeba sebagai tipe genus dan spesies Acanthamoeba castellanii
Sejarah
Acanthamoeba culbertsoni merupakan spesies yang paling sering terindentifikasi pada kasus ndash kasus infeksi pada manusia dan A castellanii merupakan tipe spesies yang patogen baru baru ini
A polyphaga merupakan spesies penyebab keratitis dan uveitis( puschkarew 1913 ) page 1967
A astronyxis ( ray hayes 1954) page 1967 telah dapat diidentifikasi sebagai penyebab ensefalitis yang fatal pada sebuah kasus ( gullet dkk 1979)
Kasus
Acanthomoeba sp dapat ditemukan diseluruh dunia
Distribusi Geografi
1 Tropozoit berukuran diameter 25 sampai 40 μm bentuk bervariasi dengan karakteristik memiliki spine-like pseudopodia inti dengan kariosome yang besar
Morfologi
2 Sedangkan bentuk kistanya berukuran dia meter 15 sampai 20 μm memiliki lapisan dinding ganda dan biasanya berbentuk poligonal dan sferis inti sentral
Acanthomoeba dapat ditemukan di tanah air laut limbah kolam renang peralatan lensa kontak unit perawatan gigi mesin dialisis pemanas ventilasi dan sistem pendingin udara kultur sel mamalia sayuran lubang hidung manusia dan tenggorokan otak manusia dan hewan kulit dan jaringan paru-paru
Habitat
Siklus Hidup
SECARA PEMBELAHAN BINER (BINARY FISSION)
Cara Perkembangbiaka
n
Proses Infeksi
Penularan tidak berhubungan dengan kolam renang Infeksi berlangsung secara hematogen setelah inhalasi aspirasi bentuk trofozoit maupun kista atau melalui kulit atau mukosa yang luka secara invasi vaskular langsung
Gejala yan timbul berupa demam sakit mata sakit kepala kelelahan ndash kaku kuduk Mata kemerahan dan kabur
Acanthamoeba dapat menyebabkan 3 sindrom
1 granulomatous amebic encephalitis (GAE) 2 Disseminated granulomatous amebic disease
(kulit sinus and infeksi paru-paru)3 Amebic keratitis biasa ditemukan pada
orang yang sering menggunakan contact lense
Gejala Klinis
Diagnosis dini sangat penting untuk pengobatan yang efektif dari Acanthamoeba keratitis Infeksi ini biasanya didiagnosis oleh spesialis mata berdasarkan gejala pertumbuhan amoeba dari gesekan mata atau melihat amoeba dengan proses yang disebut confocal microscopy
Spesimen pemeriksaan yang digunakan Cairan spinal Lesi kulit Lesi kornea
Diagnosa Lab
Langsung dilakukan pengobatan secepatnya terhadap lesi pada kulit mata traktus respiratorius dan genitourinarius
Berhati hati dalam penggunaan obat imunosupresif
Untuk itu pencegahan Acanthamoeba dapat dilakukan dengan menghindari penggunaan kontak lensa Dan menjaga kebersihan kontak lensa yang dipakai
Pencegahan
Terapi yang digunakan belum ada yang memuaskan namun penggunaan Amphotericin B dengan sulfadiazin dapat memperlambat perjalanan penyakit dan mengurangi mortalitas
Obat sulfadiazin diketahui lebih efektif terhadap infeksi Acanthamoeba
Pengobatan
DAFTAR PUSTAKA
Yulfi Hemma2006Patogenik Free-Living AmoebaeSumatra utara Usu
Sinambela Adelina H 2008 Naegleria fowleri Sumatra Utara USU
httpwwwcdcgovparasitesacanthamoebadiagnosishtml httpwwwcdcgovdpdxfreeLivingAmebicgalleryhtmlnfo
wltrophs GK Vemugantidkk 2005 Granulomatosus Inflamation in
Acanthamoeba Keratitis An Immunohistochemical Study Of Five Cases And Review Of Literatur Indian Jurnal Of Medical Microbiology (2005) 23 (4)231-8 httpmedindniciniaut05i4iaut05i4p231pdf
Djaenudin Natadisastra dr SpParK amp Prof Dr Ridad Agoes MPH 2009 Parasitologi kedokteranditinjau dari organ tubuh yang diserang Jakarta EGC
Behrman Klirgman Arvi 2000 Nelson Ilmu Kesehatan Anak Vol 3 jakarta EGC
- Naegleria fowleri dan Accanthamoeba
- Slide 2
- Naegleria fowleri
- Slide 4
- Slide 5
- Slide 6
- Slide 7
- Slide 8
- Slide 9
- stadium trophozoit (ameboid dan flagellata) yang motile
- Slide 11
- Stadium kista yang non-motile dan resisten
- Slide 13
- Slide 14
- Slide 15
- Slide 16
- Slide 17
- Slide 18
- Slide 19
- Slide 20
- Slide 21
- Slide 22
- Slide 23
- Slide 24
- secara pembelahan biner (binary fission)
- Slide 26
- Slide 27
- Slide 28
- Slide 29
- Slide 30
- Daftar pustaka
-
Naegleria Fowleri hidup bebas ditanah dan air yang lembab dan bersifat termofilik
umumnya ditemukan di seluruh dunia di air tawar hangat ( seperti danau sungai dan sumber air panas )
Habitat
amebaflagellata memiliki bentuk ameboid dan flagellata dalam siklus hidupnya
Memiliki 2 stadium 1 stadium trophozoit (ameboid dan flagellata) yang
motile
2 Stadium kista yang non-motile dan resisten
Morfologi
STADIUM TROPHOZOIT (AMEBOID DAN FLAGELLATA) YANG MOTILE
1a Trophozoit bentuk ameboid a Ketika bergerak berbentuk memanjangb Anterior lebih lebar bagian posterior yang
menyempit dan membentuk sebuah pseudopoida yang lebar
c Terdapat satu inti dengan karyosom sentral yang besar dan dikelilingi oleh sebuah halo tanpa kromatin perifer
d Terdapat vakuola makanan yang terdiri dari bakteri pada saat berada dalam bentuk free-living atau berisi debris sel pada saat menginfeksi manusia
1b Tropozoid bentuk falgellaa Bentuk ameba berubah
menjadi flagellata dengan 2 buah flagella ketika berada didalam air
b Biflagellatabi asanya berbentuk seperti pir dengan 2 buah flagella pada ujung bagian posterior yang melebar
c Bentuk flagella ini besifat sementara dan akan berubah kembali pada bentuk ameboid Perubahan ini terjadi paling lama 20 jam dan biasanya beberapa dari bentuk flagella dapat bertahan selama 2 hari atau lebih
STADIUM KISTA YANG NON-MOTILE DAN RESISTEN
Pada kondisi yang tidak menguntungkan ( gizi rendah suhu dingin pengeringan ) N fowleri dapat membentuk kista
Panjangnya 8 ndash 15 um Bagian ndash bagian kista
a dindding kista dan mitokondriab endoplasma retikulumc vesikel dan granul sekretiri
o pada lingkungan yang menguntungkan dalam saluran hidung manusia kista dapat kembali ke tahap trofozoit dan menjadi infektif
Siklus Hidup
Menginfeksi manusia dengan cara tropozoit terhirup melalui hidung kemudian menginvasi membran nasal dan masuk ke ruang sinus paranasal
Cara perkembangbiakan
Cara Infeksi
secara pembelahan biner (binary fission)
1 Infeksi Naegleria fowleri biasanya terjadi pada orang dewasa muda dan anak-anak yang sehat dan sebelumnya mempunyai riwayat berenang atau menyelam di air hangat sekitar 7-14 hari Kebanyakan gejala pertama kali muncul 2-5 hari setelah paparan terakhir yaitu demam sakit kepala pada area bifrontal atau bitemporal mual dan muntah
2 Dapat timbul beberapa gejala yang berhubungan dengan persepsi olfaktorius yaitu gangguan dalam mengecap
3 Iritasi meningeal dapat ditandai peningkatan tekanan intra kranial yaitu dengan timbulnya gejala kejang dan kaku kuduk
4 kelumpuhan yang meliputi saraf kranial III IV dan V seperti cerebellar ataksia dan penurunan refleks tendon yang mengidentifikasikan adanya edema otak dan herniasi
5 perubahan mental terjadi pada dua pertiga kasus yang pernah dilaporkan dan keadaan penderita akan semakin menurun menjadi koma dan akhirnya akan meninggal dalam waktu sekitar satu minggu setelah munculnya gejala
Gejala Klinis
Karena PAM berkembang dengan cepat maka tes diagnostik harus dilakukan untuk deteksi dini
Diagnosa awal yang ditanyakan biasanya adalah apakah baru ndash baru ini pasien berenang di air hangat dan gejala yang timbul
Pemeriksaan penunjang yang dilakukan yaitu Pemeriksaan Cairan Serebrospinal Kultur PCR dan Indirect Immunoflourescent
Antibody Biopsi otak
Diagnosa Lab
Temperatur hangat ketersediaan makanan yang mencukupi dan kadar pH optimal serta oksigen yang cukup adalah habitat yang mungkin ameba dapat berkembang
Pencegahan dilakukan dengan pemanasan air sampai diatas 60 C dan pemberian chlorine 05 ndash 1 mgl
Pencegahan
Accanthamoeba
Dulu genus Acanthamoeba ditempatkan bersama Hartmanella Alexeieff 1912 dalam famili Hartmannellidae
Tahun 1975 Sawyer dan Griffin mengusulkan Acanthamoebidae untuk amoeba dipenuhi duri ( spiny ) atau dipenuhi rambut ( filose ) dengan Acanthamoeba sebagai tipe genus dan spesies Acanthamoeba castellanii
Sejarah
Acanthamoeba culbertsoni merupakan spesies yang paling sering terindentifikasi pada kasus ndash kasus infeksi pada manusia dan A castellanii merupakan tipe spesies yang patogen baru baru ini
A polyphaga merupakan spesies penyebab keratitis dan uveitis( puschkarew 1913 ) page 1967
A astronyxis ( ray hayes 1954) page 1967 telah dapat diidentifikasi sebagai penyebab ensefalitis yang fatal pada sebuah kasus ( gullet dkk 1979)
Kasus
Acanthomoeba sp dapat ditemukan diseluruh dunia
Distribusi Geografi
1 Tropozoit berukuran diameter 25 sampai 40 μm bentuk bervariasi dengan karakteristik memiliki spine-like pseudopodia inti dengan kariosome yang besar
Morfologi
2 Sedangkan bentuk kistanya berukuran dia meter 15 sampai 20 μm memiliki lapisan dinding ganda dan biasanya berbentuk poligonal dan sferis inti sentral
Acanthomoeba dapat ditemukan di tanah air laut limbah kolam renang peralatan lensa kontak unit perawatan gigi mesin dialisis pemanas ventilasi dan sistem pendingin udara kultur sel mamalia sayuran lubang hidung manusia dan tenggorokan otak manusia dan hewan kulit dan jaringan paru-paru
Habitat
Siklus Hidup
SECARA PEMBELAHAN BINER (BINARY FISSION)
Cara Perkembangbiaka
n
Proses Infeksi
Penularan tidak berhubungan dengan kolam renang Infeksi berlangsung secara hematogen setelah inhalasi aspirasi bentuk trofozoit maupun kista atau melalui kulit atau mukosa yang luka secara invasi vaskular langsung
Gejala yan timbul berupa demam sakit mata sakit kepala kelelahan ndash kaku kuduk Mata kemerahan dan kabur
Acanthamoeba dapat menyebabkan 3 sindrom
1 granulomatous amebic encephalitis (GAE) 2 Disseminated granulomatous amebic disease
(kulit sinus and infeksi paru-paru)3 Amebic keratitis biasa ditemukan pada
orang yang sering menggunakan contact lense
Gejala Klinis
Diagnosis dini sangat penting untuk pengobatan yang efektif dari Acanthamoeba keratitis Infeksi ini biasanya didiagnosis oleh spesialis mata berdasarkan gejala pertumbuhan amoeba dari gesekan mata atau melihat amoeba dengan proses yang disebut confocal microscopy
Spesimen pemeriksaan yang digunakan Cairan spinal Lesi kulit Lesi kornea
Diagnosa Lab
Langsung dilakukan pengobatan secepatnya terhadap lesi pada kulit mata traktus respiratorius dan genitourinarius
Berhati hati dalam penggunaan obat imunosupresif
Untuk itu pencegahan Acanthamoeba dapat dilakukan dengan menghindari penggunaan kontak lensa Dan menjaga kebersihan kontak lensa yang dipakai
Pencegahan
Terapi yang digunakan belum ada yang memuaskan namun penggunaan Amphotericin B dengan sulfadiazin dapat memperlambat perjalanan penyakit dan mengurangi mortalitas
Obat sulfadiazin diketahui lebih efektif terhadap infeksi Acanthamoeba
Pengobatan
DAFTAR PUSTAKA
Yulfi Hemma2006Patogenik Free-Living AmoebaeSumatra utara Usu
Sinambela Adelina H 2008 Naegleria fowleri Sumatra Utara USU
httpwwwcdcgovparasitesacanthamoebadiagnosishtml httpwwwcdcgovdpdxfreeLivingAmebicgalleryhtmlnfo
wltrophs GK Vemugantidkk 2005 Granulomatosus Inflamation in
Acanthamoeba Keratitis An Immunohistochemical Study Of Five Cases And Review Of Literatur Indian Jurnal Of Medical Microbiology (2005) 23 (4)231-8 httpmedindniciniaut05i4iaut05i4p231pdf
Djaenudin Natadisastra dr SpParK amp Prof Dr Ridad Agoes MPH 2009 Parasitologi kedokteranditinjau dari organ tubuh yang diserang Jakarta EGC
Behrman Klirgman Arvi 2000 Nelson Ilmu Kesehatan Anak Vol 3 jakarta EGC
- Naegleria fowleri dan Accanthamoeba
- Slide 2
- Naegleria fowleri
- Slide 4
- Slide 5
- Slide 6
- Slide 7
- Slide 8
- Slide 9
- stadium trophozoit (ameboid dan flagellata) yang motile
- Slide 11
- Stadium kista yang non-motile dan resisten
- Slide 13
- Slide 14
- Slide 15
- Slide 16
- Slide 17
- Slide 18
- Slide 19
- Slide 20
- Slide 21
- Slide 22
- Slide 23
- Slide 24
- secara pembelahan biner (binary fission)
- Slide 26
- Slide 27
- Slide 28
- Slide 29
- Slide 30
- Daftar pustaka
-
amebaflagellata memiliki bentuk ameboid dan flagellata dalam siklus hidupnya
Memiliki 2 stadium 1 stadium trophozoit (ameboid dan flagellata) yang
motile
2 Stadium kista yang non-motile dan resisten
Morfologi
STADIUM TROPHOZOIT (AMEBOID DAN FLAGELLATA) YANG MOTILE
1a Trophozoit bentuk ameboid a Ketika bergerak berbentuk memanjangb Anterior lebih lebar bagian posterior yang
menyempit dan membentuk sebuah pseudopoida yang lebar
c Terdapat satu inti dengan karyosom sentral yang besar dan dikelilingi oleh sebuah halo tanpa kromatin perifer
d Terdapat vakuola makanan yang terdiri dari bakteri pada saat berada dalam bentuk free-living atau berisi debris sel pada saat menginfeksi manusia
1b Tropozoid bentuk falgellaa Bentuk ameba berubah
menjadi flagellata dengan 2 buah flagella ketika berada didalam air
b Biflagellatabi asanya berbentuk seperti pir dengan 2 buah flagella pada ujung bagian posterior yang melebar
c Bentuk flagella ini besifat sementara dan akan berubah kembali pada bentuk ameboid Perubahan ini terjadi paling lama 20 jam dan biasanya beberapa dari bentuk flagella dapat bertahan selama 2 hari atau lebih
STADIUM KISTA YANG NON-MOTILE DAN RESISTEN
Pada kondisi yang tidak menguntungkan ( gizi rendah suhu dingin pengeringan ) N fowleri dapat membentuk kista
Panjangnya 8 ndash 15 um Bagian ndash bagian kista
a dindding kista dan mitokondriab endoplasma retikulumc vesikel dan granul sekretiri
o pada lingkungan yang menguntungkan dalam saluran hidung manusia kista dapat kembali ke tahap trofozoit dan menjadi infektif
Siklus Hidup
Menginfeksi manusia dengan cara tropozoit terhirup melalui hidung kemudian menginvasi membran nasal dan masuk ke ruang sinus paranasal
Cara perkembangbiakan
Cara Infeksi
secara pembelahan biner (binary fission)
1 Infeksi Naegleria fowleri biasanya terjadi pada orang dewasa muda dan anak-anak yang sehat dan sebelumnya mempunyai riwayat berenang atau menyelam di air hangat sekitar 7-14 hari Kebanyakan gejala pertama kali muncul 2-5 hari setelah paparan terakhir yaitu demam sakit kepala pada area bifrontal atau bitemporal mual dan muntah
2 Dapat timbul beberapa gejala yang berhubungan dengan persepsi olfaktorius yaitu gangguan dalam mengecap
3 Iritasi meningeal dapat ditandai peningkatan tekanan intra kranial yaitu dengan timbulnya gejala kejang dan kaku kuduk
4 kelumpuhan yang meliputi saraf kranial III IV dan V seperti cerebellar ataksia dan penurunan refleks tendon yang mengidentifikasikan adanya edema otak dan herniasi
5 perubahan mental terjadi pada dua pertiga kasus yang pernah dilaporkan dan keadaan penderita akan semakin menurun menjadi koma dan akhirnya akan meninggal dalam waktu sekitar satu minggu setelah munculnya gejala
Gejala Klinis
Karena PAM berkembang dengan cepat maka tes diagnostik harus dilakukan untuk deteksi dini
Diagnosa awal yang ditanyakan biasanya adalah apakah baru ndash baru ini pasien berenang di air hangat dan gejala yang timbul
Pemeriksaan penunjang yang dilakukan yaitu Pemeriksaan Cairan Serebrospinal Kultur PCR dan Indirect Immunoflourescent
Antibody Biopsi otak
Diagnosa Lab
Temperatur hangat ketersediaan makanan yang mencukupi dan kadar pH optimal serta oksigen yang cukup adalah habitat yang mungkin ameba dapat berkembang
Pencegahan dilakukan dengan pemanasan air sampai diatas 60 C dan pemberian chlorine 05 ndash 1 mgl
Pencegahan
Accanthamoeba
Dulu genus Acanthamoeba ditempatkan bersama Hartmanella Alexeieff 1912 dalam famili Hartmannellidae
Tahun 1975 Sawyer dan Griffin mengusulkan Acanthamoebidae untuk amoeba dipenuhi duri ( spiny ) atau dipenuhi rambut ( filose ) dengan Acanthamoeba sebagai tipe genus dan spesies Acanthamoeba castellanii
Sejarah
Acanthamoeba culbertsoni merupakan spesies yang paling sering terindentifikasi pada kasus ndash kasus infeksi pada manusia dan A castellanii merupakan tipe spesies yang patogen baru baru ini
A polyphaga merupakan spesies penyebab keratitis dan uveitis( puschkarew 1913 ) page 1967
A astronyxis ( ray hayes 1954) page 1967 telah dapat diidentifikasi sebagai penyebab ensefalitis yang fatal pada sebuah kasus ( gullet dkk 1979)
Kasus
Acanthomoeba sp dapat ditemukan diseluruh dunia
Distribusi Geografi
1 Tropozoit berukuran diameter 25 sampai 40 μm bentuk bervariasi dengan karakteristik memiliki spine-like pseudopodia inti dengan kariosome yang besar
Morfologi
2 Sedangkan bentuk kistanya berukuran dia meter 15 sampai 20 μm memiliki lapisan dinding ganda dan biasanya berbentuk poligonal dan sferis inti sentral
Acanthomoeba dapat ditemukan di tanah air laut limbah kolam renang peralatan lensa kontak unit perawatan gigi mesin dialisis pemanas ventilasi dan sistem pendingin udara kultur sel mamalia sayuran lubang hidung manusia dan tenggorokan otak manusia dan hewan kulit dan jaringan paru-paru
Habitat
Siklus Hidup
SECARA PEMBELAHAN BINER (BINARY FISSION)
Cara Perkembangbiaka
n
Proses Infeksi
Penularan tidak berhubungan dengan kolam renang Infeksi berlangsung secara hematogen setelah inhalasi aspirasi bentuk trofozoit maupun kista atau melalui kulit atau mukosa yang luka secara invasi vaskular langsung
Gejala yan timbul berupa demam sakit mata sakit kepala kelelahan ndash kaku kuduk Mata kemerahan dan kabur
Acanthamoeba dapat menyebabkan 3 sindrom
1 granulomatous amebic encephalitis (GAE) 2 Disseminated granulomatous amebic disease
(kulit sinus and infeksi paru-paru)3 Amebic keratitis biasa ditemukan pada
orang yang sering menggunakan contact lense
Gejala Klinis
Diagnosis dini sangat penting untuk pengobatan yang efektif dari Acanthamoeba keratitis Infeksi ini biasanya didiagnosis oleh spesialis mata berdasarkan gejala pertumbuhan amoeba dari gesekan mata atau melihat amoeba dengan proses yang disebut confocal microscopy
Spesimen pemeriksaan yang digunakan Cairan spinal Lesi kulit Lesi kornea
Diagnosa Lab
Langsung dilakukan pengobatan secepatnya terhadap lesi pada kulit mata traktus respiratorius dan genitourinarius
Berhati hati dalam penggunaan obat imunosupresif
Untuk itu pencegahan Acanthamoeba dapat dilakukan dengan menghindari penggunaan kontak lensa Dan menjaga kebersihan kontak lensa yang dipakai
Pencegahan
Terapi yang digunakan belum ada yang memuaskan namun penggunaan Amphotericin B dengan sulfadiazin dapat memperlambat perjalanan penyakit dan mengurangi mortalitas
Obat sulfadiazin diketahui lebih efektif terhadap infeksi Acanthamoeba
Pengobatan
DAFTAR PUSTAKA
Yulfi Hemma2006Patogenik Free-Living AmoebaeSumatra utara Usu
Sinambela Adelina H 2008 Naegleria fowleri Sumatra Utara USU
httpwwwcdcgovparasitesacanthamoebadiagnosishtml httpwwwcdcgovdpdxfreeLivingAmebicgalleryhtmlnfo
wltrophs GK Vemugantidkk 2005 Granulomatosus Inflamation in
Acanthamoeba Keratitis An Immunohistochemical Study Of Five Cases And Review Of Literatur Indian Jurnal Of Medical Microbiology (2005) 23 (4)231-8 httpmedindniciniaut05i4iaut05i4p231pdf
Djaenudin Natadisastra dr SpParK amp Prof Dr Ridad Agoes MPH 2009 Parasitologi kedokteranditinjau dari organ tubuh yang diserang Jakarta EGC
Behrman Klirgman Arvi 2000 Nelson Ilmu Kesehatan Anak Vol 3 jakarta EGC
- Naegleria fowleri dan Accanthamoeba
- Slide 2
- Naegleria fowleri
- Slide 4
- Slide 5
- Slide 6
- Slide 7
- Slide 8
- Slide 9
- stadium trophozoit (ameboid dan flagellata) yang motile
- Slide 11
- Stadium kista yang non-motile dan resisten
- Slide 13
- Slide 14
- Slide 15
- Slide 16
- Slide 17
- Slide 18
- Slide 19
- Slide 20
- Slide 21
- Slide 22
- Slide 23
- Slide 24
- secara pembelahan biner (binary fission)
- Slide 26
- Slide 27
- Slide 28
- Slide 29
- Slide 30
- Daftar pustaka
-
STADIUM TROPHOZOIT (AMEBOID DAN FLAGELLATA) YANG MOTILE
1a Trophozoit bentuk ameboid a Ketika bergerak berbentuk memanjangb Anterior lebih lebar bagian posterior yang
menyempit dan membentuk sebuah pseudopoida yang lebar
c Terdapat satu inti dengan karyosom sentral yang besar dan dikelilingi oleh sebuah halo tanpa kromatin perifer
d Terdapat vakuola makanan yang terdiri dari bakteri pada saat berada dalam bentuk free-living atau berisi debris sel pada saat menginfeksi manusia
1b Tropozoid bentuk falgellaa Bentuk ameba berubah
menjadi flagellata dengan 2 buah flagella ketika berada didalam air
b Biflagellatabi asanya berbentuk seperti pir dengan 2 buah flagella pada ujung bagian posterior yang melebar
c Bentuk flagella ini besifat sementara dan akan berubah kembali pada bentuk ameboid Perubahan ini terjadi paling lama 20 jam dan biasanya beberapa dari bentuk flagella dapat bertahan selama 2 hari atau lebih
STADIUM KISTA YANG NON-MOTILE DAN RESISTEN
Pada kondisi yang tidak menguntungkan ( gizi rendah suhu dingin pengeringan ) N fowleri dapat membentuk kista
Panjangnya 8 ndash 15 um Bagian ndash bagian kista
a dindding kista dan mitokondriab endoplasma retikulumc vesikel dan granul sekretiri
o pada lingkungan yang menguntungkan dalam saluran hidung manusia kista dapat kembali ke tahap trofozoit dan menjadi infektif
Siklus Hidup
Menginfeksi manusia dengan cara tropozoit terhirup melalui hidung kemudian menginvasi membran nasal dan masuk ke ruang sinus paranasal
Cara perkembangbiakan
Cara Infeksi
secara pembelahan biner (binary fission)
1 Infeksi Naegleria fowleri biasanya terjadi pada orang dewasa muda dan anak-anak yang sehat dan sebelumnya mempunyai riwayat berenang atau menyelam di air hangat sekitar 7-14 hari Kebanyakan gejala pertama kali muncul 2-5 hari setelah paparan terakhir yaitu demam sakit kepala pada area bifrontal atau bitemporal mual dan muntah
2 Dapat timbul beberapa gejala yang berhubungan dengan persepsi olfaktorius yaitu gangguan dalam mengecap
3 Iritasi meningeal dapat ditandai peningkatan tekanan intra kranial yaitu dengan timbulnya gejala kejang dan kaku kuduk
4 kelumpuhan yang meliputi saraf kranial III IV dan V seperti cerebellar ataksia dan penurunan refleks tendon yang mengidentifikasikan adanya edema otak dan herniasi
5 perubahan mental terjadi pada dua pertiga kasus yang pernah dilaporkan dan keadaan penderita akan semakin menurun menjadi koma dan akhirnya akan meninggal dalam waktu sekitar satu minggu setelah munculnya gejala
Gejala Klinis
Karena PAM berkembang dengan cepat maka tes diagnostik harus dilakukan untuk deteksi dini
Diagnosa awal yang ditanyakan biasanya adalah apakah baru ndash baru ini pasien berenang di air hangat dan gejala yang timbul
Pemeriksaan penunjang yang dilakukan yaitu Pemeriksaan Cairan Serebrospinal Kultur PCR dan Indirect Immunoflourescent
Antibody Biopsi otak
Diagnosa Lab
Temperatur hangat ketersediaan makanan yang mencukupi dan kadar pH optimal serta oksigen yang cukup adalah habitat yang mungkin ameba dapat berkembang
Pencegahan dilakukan dengan pemanasan air sampai diatas 60 C dan pemberian chlorine 05 ndash 1 mgl
Pencegahan
Accanthamoeba
Dulu genus Acanthamoeba ditempatkan bersama Hartmanella Alexeieff 1912 dalam famili Hartmannellidae
Tahun 1975 Sawyer dan Griffin mengusulkan Acanthamoebidae untuk amoeba dipenuhi duri ( spiny ) atau dipenuhi rambut ( filose ) dengan Acanthamoeba sebagai tipe genus dan spesies Acanthamoeba castellanii
Sejarah
Acanthamoeba culbertsoni merupakan spesies yang paling sering terindentifikasi pada kasus ndash kasus infeksi pada manusia dan A castellanii merupakan tipe spesies yang patogen baru baru ini
A polyphaga merupakan spesies penyebab keratitis dan uveitis( puschkarew 1913 ) page 1967
A astronyxis ( ray hayes 1954) page 1967 telah dapat diidentifikasi sebagai penyebab ensefalitis yang fatal pada sebuah kasus ( gullet dkk 1979)
Kasus
Acanthomoeba sp dapat ditemukan diseluruh dunia
Distribusi Geografi
1 Tropozoit berukuran diameter 25 sampai 40 μm bentuk bervariasi dengan karakteristik memiliki spine-like pseudopodia inti dengan kariosome yang besar
Morfologi
2 Sedangkan bentuk kistanya berukuran dia meter 15 sampai 20 μm memiliki lapisan dinding ganda dan biasanya berbentuk poligonal dan sferis inti sentral
Acanthomoeba dapat ditemukan di tanah air laut limbah kolam renang peralatan lensa kontak unit perawatan gigi mesin dialisis pemanas ventilasi dan sistem pendingin udara kultur sel mamalia sayuran lubang hidung manusia dan tenggorokan otak manusia dan hewan kulit dan jaringan paru-paru
Habitat
Siklus Hidup
SECARA PEMBELAHAN BINER (BINARY FISSION)
Cara Perkembangbiaka
n
Proses Infeksi
Penularan tidak berhubungan dengan kolam renang Infeksi berlangsung secara hematogen setelah inhalasi aspirasi bentuk trofozoit maupun kista atau melalui kulit atau mukosa yang luka secara invasi vaskular langsung
Gejala yan timbul berupa demam sakit mata sakit kepala kelelahan ndash kaku kuduk Mata kemerahan dan kabur
Acanthamoeba dapat menyebabkan 3 sindrom
1 granulomatous amebic encephalitis (GAE) 2 Disseminated granulomatous amebic disease
(kulit sinus and infeksi paru-paru)3 Amebic keratitis biasa ditemukan pada
orang yang sering menggunakan contact lense
Gejala Klinis
Diagnosis dini sangat penting untuk pengobatan yang efektif dari Acanthamoeba keratitis Infeksi ini biasanya didiagnosis oleh spesialis mata berdasarkan gejala pertumbuhan amoeba dari gesekan mata atau melihat amoeba dengan proses yang disebut confocal microscopy
Spesimen pemeriksaan yang digunakan Cairan spinal Lesi kulit Lesi kornea
Diagnosa Lab
Langsung dilakukan pengobatan secepatnya terhadap lesi pada kulit mata traktus respiratorius dan genitourinarius
Berhati hati dalam penggunaan obat imunosupresif
Untuk itu pencegahan Acanthamoeba dapat dilakukan dengan menghindari penggunaan kontak lensa Dan menjaga kebersihan kontak lensa yang dipakai
Pencegahan
Terapi yang digunakan belum ada yang memuaskan namun penggunaan Amphotericin B dengan sulfadiazin dapat memperlambat perjalanan penyakit dan mengurangi mortalitas
Obat sulfadiazin diketahui lebih efektif terhadap infeksi Acanthamoeba
Pengobatan
DAFTAR PUSTAKA
Yulfi Hemma2006Patogenik Free-Living AmoebaeSumatra utara Usu
Sinambela Adelina H 2008 Naegleria fowleri Sumatra Utara USU
httpwwwcdcgovparasitesacanthamoebadiagnosishtml httpwwwcdcgovdpdxfreeLivingAmebicgalleryhtmlnfo
wltrophs GK Vemugantidkk 2005 Granulomatosus Inflamation in
Acanthamoeba Keratitis An Immunohistochemical Study Of Five Cases And Review Of Literatur Indian Jurnal Of Medical Microbiology (2005) 23 (4)231-8 httpmedindniciniaut05i4iaut05i4p231pdf
Djaenudin Natadisastra dr SpParK amp Prof Dr Ridad Agoes MPH 2009 Parasitologi kedokteranditinjau dari organ tubuh yang diserang Jakarta EGC
Behrman Klirgman Arvi 2000 Nelson Ilmu Kesehatan Anak Vol 3 jakarta EGC
- Naegleria fowleri dan Accanthamoeba
- Slide 2
- Naegleria fowleri
- Slide 4
- Slide 5
- Slide 6
- Slide 7
- Slide 8
- Slide 9
- stadium trophozoit (ameboid dan flagellata) yang motile
- Slide 11
- Stadium kista yang non-motile dan resisten
- Slide 13
- Slide 14
- Slide 15
- Slide 16
- Slide 17
- Slide 18
- Slide 19
- Slide 20
- Slide 21
- Slide 22
- Slide 23
- Slide 24
- secara pembelahan biner (binary fission)
- Slide 26
- Slide 27
- Slide 28
- Slide 29
- Slide 30
- Daftar pustaka
-
1b Tropozoid bentuk falgellaa Bentuk ameba berubah
menjadi flagellata dengan 2 buah flagella ketika berada didalam air
b Biflagellatabi asanya berbentuk seperti pir dengan 2 buah flagella pada ujung bagian posterior yang melebar
c Bentuk flagella ini besifat sementara dan akan berubah kembali pada bentuk ameboid Perubahan ini terjadi paling lama 20 jam dan biasanya beberapa dari bentuk flagella dapat bertahan selama 2 hari atau lebih
STADIUM KISTA YANG NON-MOTILE DAN RESISTEN
Pada kondisi yang tidak menguntungkan ( gizi rendah suhu dingin pengeringan ) N fowleri dapat membentuk kista
Panjangnya 8 ndash 15 um Bagian ndash bagian kista
a dindding kista dan mitokondriab endoplasma retikulumc vesikel dan granul sekretiri
o pada lingkungan yang menguntungkan dalam saluran hidung manusia kista dapat kembali ke tahap trofozoit dan menjadi infektif
Siklus Hidup
Menginfeksi manusia dengan cara tropozoit terhirup melalui hidung kemudian menginvasi membran nasal dan masuk ke ruang sinus paranasal
Cara perkembangbiakan
Cara Infeksi
secara pembelahan biner (binary fission)
1 Infeksi Naegleria fowleri biasanya terjadi pada orang dewasa muda dan anak-anak yang sehat dan sebelumnya mempunyai riwayat berenang atau menyelam di air hangat sekitar 7-14 hari Kebanyakan gejala pertama kali muncul 2-5 hari setelah paparan terakhir yaitu demam sakit kepala pada area bifrontal atau bitemporal mual dan muntah
2 Dapat timbul beberapa gejala yang berhubungan dengan persepsi olfaktorius yaitu gangguan dalam mengecap
3 Iritasi meningeal dapat ditandai peningkatan tekanan intra kranial yaitu dengan timbulnya gejala kejang dan kaku kuduk
4 kelumpuhan yang meliputi saraf kranial III IV dan V seperti cerebellar ataksia dan penurunan refleks tendon yang mengidentifikasikan adanya edema otak dan herniasi
5 perubahan mental terjadi pada dua pertiga kasus yang pernah dilaporkan dan keadaan penderita akan semakin menurun menjadi koma dan akhirnya akan meninggal dalam waktu sekitar satu minggu setelah munculnya gejala
Gejala Klinis
Karena PAM berkembang dengan cepat maka tes diagnostik harus dilakukan untuk deteksi dini
Diagnosa awal yang ditanyakan biasanya adalah apakah baru ndash baru ini pasien berenang di air hangat dan gejala yang timbul
Pemeriksaan penunjang yang dilakukan yaitu Pemeriksaan Cairan Serebrospinal Kultur PCR dan Indirect Immunoflourescent
Antibody Biopsi otak
Diagnosa Lab
Temperatur hangat ketersediaan makanan yang mencukupi dan kadar pH optimal serta oksigen yang cukup adalah habitat yang mungkin ameba dapat berkembang
Pencegahan dilakukan dengan pemanasan air sampai diatas 60 C dan pemberian chlorine 05 ndash 1 mgl
Pencegahan
Accanthamoeba
Dulu genus Acanthamoeba ditempatkan bersama Hartmanella Alexeieff 1912 dalam famili Hartmannellidae
Tahun 1975 Sawyer dan Griffin mengusulkan Acanthamoebidae untuk amoeba dipenuhi duri ( spiny ) atau dipenuhi rambut ( filose ) dengan Acanthamoeba sebagai tipe genus dan spesies Acanthamoeba castellanii
Sejarah
Acanthamoeba culbertsoni merupakan spesies yang paling sering terindentifikasi pada kasus ndash kasus infeksi pada manusia dan A castellanii merupakan tipe spesies yang patogen baru baru ini
A polyphaga merupakan spesies penyebab keratitis dan uveitis( puschkarew 1913 ) page 1967
A astronyxis ( ray hayes 1954) page 1967 telah dapat diidentifikasi sebagai penyebab ensefalitis yang fatal pada sebuah kasus ( gullet dkk 1979)
Kasus
Acanthomoeba sp dapat ditemukan diseluruh dunia
Distribusi Geografi
1 Tropozoit berukuran diameter 25 sampai 40 μm bentuk bervariasi dengan karakteristik memiliki spine-like pseudopodia inti dengan kariosome yang besar
Morfologi
2 Sedangkan bentuk kistanya berukuran dia meter 15 sampai 20 μm memiliki lapisan dinding ganda dan biasanya berbentuk poligonal dan sferis inti sentral
Acanthomoeba dapat ditemukan di tanah air laut limbah kolam renang peralatan lensa kontak unit perawatan gigi mesin dialisis pemanas ventilasi dan sistem pendingin udara kultur sel mamalia sayuran lubang hidung manusia dan tenggorokan otak manusia dan hewan kulit dan jaringan paru-paru
Habitat
Siklus Hidup
SECARA PEMBELAHAN BINER (BINARY FISSION)
Cara Perkembangbiaka
n
Proses Infeksi
Penularan tidak berhubungan dengan kolam renang Infeksi berlangsung secara hematogen setelah inhalasi aspirasi bentuk trofozoit maupun kista atau melalui kulit atau mukosa yang luka secara invasi vaskular langsung
Gejala yan timbul berupa demam sakit mata sakit kepala kelelahan ndash kaku kuduk Mata kemerahan dan kabur
Acanthamoeba dapat menyebabkan 3 sindrom
1 granulomatous amebic encephalitis (GAE) 2 Disseminated granulomatous amebic disease
(kulit sinus and infeksi paru-paru)3 Amebic keratitis biasa ditemukan pada
orang yang sering menggunakan contact lense
Gejala Klinis
Diagnosis dini sangat penting untuk pengobatan yang efektif dari Acanthamoeba keratitis Infeksi ini biasanya didiagnosis oleh spesialis mata berdasarkan gejala pertumbuhan amoeba dari gesekan mata atau melihat amoeba dengan proses yang disebut confocal microscopy
Spesimen pemeriksaan yang digunakan Cairan spinal Lesi kulit Lesi kornea
Diagnosa Lab
Langsung dilakukan pengobatan secepatnya terhadap lesi pada kulit mata traktus respiratorius dan genitourinarius
Berhati hati dalam penggunaan obat imunosupresif
Untuk itu pencegahan Acanthamoeba dapat dilakukan dengan menghindari penggunaan kontak lensa Dan menjaga kebersihan kontak lensa yang dipakai
Pencegahan
Terapi yang digunakan belum ada yang memuaskan namun penggunaan Amphotericin B dengan sulfadiazin dapat memperlambat perjalanan penyakit dan mengurangi mortalitas
Obat sulfadiazin diketahui lebih efektif terhadap infeksi Acanthamoeba
Pengobatan
DAFTAR PUSTAKA
Yulfi Hemma2006Patogenik Free-Living AmoebaeSumatra utara Usu
Sinambela Adelina H 2008 Naegleria fowleri Sumatra Utara USU
httpwwwcdcgovparasitesacanthamoebadiagnosishtml httpwwwcdcgovdpdxfreeLivingAmebicgalleryhtmlnfo
wltrophs GK Vemugantidkk 2005 Granulomatosus Inflamation in
Acanthamoeba Keratitis An Immunohistochemical Study Of Five Cases And Review Of Literatur Indian Jurnal Of Medical Microbiology (2005) 23 (4)231-8 httpmedindniciniaut05i4iaut05i4p231pdf
Djaenudin Natadisastra dr SpParK amp Prof Dr Ridad Agoes MPH 2009 Parasitologi kedokteranditinjau dari organ tubuh yang diserang Jakarta EGC
Behrman Klirgman Arvi 2000 Nelson Ilmu Kesehatan Anak Vol 3 jakarta EGC
- Naegleria fowleri dan Accanthamoeba
- Slide 2
- Naegleria fowleri
- Slide 4
- Slide 5
- Slide 6
- Slide 7
- Slide 8
- Slide 9
- stadium trophozoit (ameboid dan flagellata) yang motile
- Slide 11
- Stadium kista yang non-motile dan resisten
- Slide 13
- Slide 14
- Slide 15
- Slide 16
- Slide 17
- Slide 18
- Slide 19
- Slide 20
- Slide 21
- Slide 22
- Slide 23
- Slide 24
- secara pembelahan biner (binary fission)
- Slide 26
- Slide 27
- Slide 28
- Slide 29
- Slide 30
- Daftar pustaka
-
STADIUM KISTA YANG NON-MOTILE DAN RESISTEN
Pada kondisi yang tidak menguntungkan ( gizi rendah suhu dingin pengeringan ) N fowleri dapat membentuk kista
Panjangnya 8 ndash 15 um Bagian ndash bagian kista
a dindding kista dan mitokondriab endoplasma retikulumc vesikel dan granul sekretiri
o pada lingkungan yang menguntungkan dalam saluran hidung manusia kista dapat kembali ke tahap trofozoit dan menjadi infektif
Siklus Hidup
Menginfeksi manusia dengan cara tropozoit terhirup melalui hidung kemudian menginvasi membran nasal dan masuk ke ruang sinus paranasal
Cara perkembangbiakan
Cara Infeksi
secara pembelahan biner (binary fission)
1 Infeksi Naegleria fowleri biasanya terjadi pada orang dewasa muda dan anak-anak yang sehat dan sebelumnya mempunyai riwayat berenang atau menyelam di air hangat sekitar 7-14 hari Kebanyakan gejala pertama kali muncul 2-5 hari setelah paparan terakhir yaitu demam sakit kepala pada area bifrontal atau bitemporal mual dan muntah
2 Dapat timbul beberapa gejala yang berhubungan dengan persepsi olfaktorius yaitu gangguan dalam mengecap
3 Iritasi meningeal dapat ditandai peningkatan tekanan intra kranial yaitu dengan timbulnya gejala kejang dan kaku kuduk
4 kelumpuhan yang meliputi saraf kranial III IV dan V seperti cerebellar ataksia dan penurunan refleks tendon yang mengidentifikasikan adanya edema otak dan herniasi
5 perubahan mental terjadi pada dua pertiga kasus yang pernah dilaporkan dan keadaan penderita akan semakin menurun menjadi koma dan akhirnya akan meninggal dalam waktu sekitar satu minggu setelah munculnya gejala
Gejala Klinis
Karena PAM berkembang dengan cepat maka tes diagnostik harus dilakukan untuk deteksi dini
Diagnosa awal yang ditanyakan biasanya adalah apakah baru ndash baru ini pasien berenang di air hangat dan gejala yang timbul
Pemeriksaan penunjang yang dilakukan yaitu Pemeriksaan Cairan Serebrospinal Kultur PCR dan Indirect Immunoflourescent
Antibody Biopsi otak
Diagnosa Lab
Temperatur hangat ketersediaan makanan yang mencukupi dan kadar pH optimal serta oksigen yang cukup adalah habitat yang mungkin ameba dapat berkembang
Pencegahan dilakukan dengan pemanasan air sampai diatas 60 C dan pemberian chlorine 05 ndash 1 mgl
Pencegahan
Accanthamoeba
Dulu genus Acanthamoeba ditempatkan bersama Hartmanella Alexeieff 1912 dalam famili Hartmannellidae
Tahun 1975 Sawyer dan Griffin mengusulkan Acanthamoebidae untuk amoeba dipenuhi duri ( spiny ) atau dipenuhi rambut ( filose ) dengan Acanthamoeba sebagai tipe genus dan spesies Acanthamoeba castellanii
Sejarah
Acanthamoeba culbertsoni merupakan spesies yang paling sering terindentifikasi pada kasus ndash kasus infeksi pada manusia dan A castellanii merupakan tipe spesies yang patogen baru baru ini
A polyphaga merupakan spesies penyebab keratitis dan uveitis( puschkarew 1913 ) page 1967
A astronyxis ( ray hayes 1954) page 1967 telah dapat diidentifikasi sebagai penyebab ensefalitis yang fatal pada sebuah kasus ( gullet dkk 1979)
Kasus
Acanthomoeba sp dapat ditemukan diseluruh dunia
Distribusi Geografi
1 Tropozoit berukuran diameter 25 sampai 40 μm bentuk bervariasi dengan karakteristik memiliki spine-like pseudopodia inti dengan kariosome yang besar
Morfologi
2 Sedangkan bentuk kistanya berukuran dia meter 15 sampai 20 μm memiliki lapisan dinding ganda dan biasanya berbentuk poligonal dan sferis inti sentral
Acanthomoeba dapat ditemukan di tanah air laut limbah kolam renang peralatan lensa kontak unit perawatan gigi mesin dialisis pemanas ventilasi dan sistem pendingin udara kultur sel mamalia sayuran lubang hidung manusia dan tenggorokan otak manusia dan hewan kulit dan jaringan paru-paru
Habitat
Siklus Hidup
SECARA PEMBELAHAN BINER (BINARY FISSION)
Cara Perkembangbiaka
n
Proses Infeksi
Penularan tidak berhubungan dengan kolam renang Infeksi berlangsung secara hematogen setelah inhalasi aspirasi bentuk trofozoit maupun kista atau melalui kulit atau mukosa yang luka secara invasi vaskular langsung
Gejala yan timbul berupa demam sakit mata sakit kepala kelelahan ndash kaku kuduk Mata kemerahan dan kabur
Acanthamoeba dapat menyebabkan 3 sindrom
1 granulomatous amebic encephalitis (GAE) 2 Disseminated granulomatous amebic disease
(kulit sinus and infeksi paru-paru)3 Amebic keratitis biasa ditemukan pada
orang yang sering menggunakan contact lense
Gejala Klinis
Diagnosis dini sangat penting untuk pengobatan yang efektif dari Acanthamoeba keratitis Infeksi ini biasanya didiagnosis oleh spesialis mata berdasarkan gejala pertumbuhan amoeba dari gesekan mata atau melihat amoeba dengan proses yang disebut confocal microscopy
Spesimen pemeriksaan yang digunakan Cairan spinal Lesi kulit Lesi kornea
Diagnosa Lab
Langsung dilakukan pengobatan secepatnya terhadap lesi pada kulit mata traktus respiratorius dan genitourinarius
Berhati hati dalam penggunaan obat imunosupresif
Untuk itu pencegahan Acanthamoeba dapat dilakukan dengan menghindari penggunaan kontak lensa Dan menjaga kebersihan kontak lensa yang dipakai
Pencegahan
Terapi yang digunakan belum ada yang memuaskan namun penggunaan Amphotericin B dengan sulfadiazin dapat memperlambat perjalanan penyakit dan mengurangi mortalitas
Obat sulfadiazin diketahui lebih efektif terhadap infeksi Acanthamoeba
Pengobatan
DAFTAR PUSTAKA
Yulfi Hemma2006Patogenik Free-Living AmoebaeSumatra utara Usu
Sinambela Adelina H 2008 Naegleria fowleri Sumatra Utara USU
httpwwwcdcgovparasitesacanthamoebadiagnosishtml httpwwwcdcgovdpdxfreeLivingAmebicgalleryhtmlnfo
wltrophs GK Vemugantidkk 2005 Granulomatosus Inflamation in
Acanthamoeba Keratitis An Immunohistochemical Study Of Five Cases And Review Of Literatur Indian Jurnal Of Medical Microbiology (2005) 23 (4)231-8 httpmedindniciniaut05i4iaut05i4p231pdf
Djaenudin Natadisastra dr SpParK amp Prof Dr Ridad Agoes MPH 2009 Parasitologi kedokteranditinjau dari organ tubuh yang diserang Jakarta EGC
Behrman Klirgman Arvi 2000 Nelson Ilmu Kesehatan Anak Vol 3 jakarta EGC
- Naegleria fowleri dan Accanthamoeba
- Slide 2
- Naegleria fowleri
- Slide 4
- Slide 5
- Slide 6
- Slide 7
- Slide 8
- Slide 9
- stadium trophozoit (ameboid dan flagellata) yang motile
- Slide 11
- Stadium kista yang non-motile dan resisten
- Slide 13
- Slide 14
- Slide 15
- Slide 16
- Slide 17
- Slide 18
- Slide 19
- Slide 20
- Slide 21
- Slide 22
- Slide 23
- Slide 24
- secara pembelahan biner (binary fission)
- Slide 26
- Slide 27
- Slide 28
- Slide 29
- Slide 30
- Daftar pustaka
-
Siklus Hidup
Menginfeksi manusia dengan cara tropozoit terhirup melalui hidung kemudian menginvasi membran nasal dan masuk ke ruang sinus paranasal
Cara perkembangbiakan
Cara Infeksi
secara pembelahan biner (binary fission)
1 Infeksi Naegleria fowleri biasanya terjadi pada orang dewasa muda dan anak-anak yang sehat dan sebelumnya mempunyai riwayat berenang atau menyelam di air hangat sekitar 7-14 hari Kebanyakan gejala pertama kali muncul 2-5 hari setelah paparan terakhir yaitu demam sakit kepala pada area bifrontal atau bitemporal mual dan muntah
2 Dapat timbul beberapa gejala yang berhubungan dengan persepsi olfaktorius yaitu gangguan dalam mengecap
3 Iritasi meningeal dapat ditandai peningkatan tekanan intra kranial yaitu dengan timbulnya gejala kejang dan kaku kuduk
4 kelumpuhan yang meliputi saraf kranial III IV dan V seperti cerebellar ataksia dan penurunan refleks tendon yang mengidentifikasikan adanya edema otak dan herniasi
5 perubahan mental terjadi pada dua pertiga kasus yang pernah dilaporkan dan keadaan penderita akan semakin menurun menjadi koma dan akhirnya akan meninggal dalam waktu sekitar satu minggu setelah munculnya gejala
Gejala Klinis
Karena PAM berkembang dengan cepat maka tes diagnostik harus dilakukan untuk deteksi dini
Diagnosa awal yang ditanyakan biasanya adalah apakah baru ndash baru ini pasien berenang di air hangat dan gejala yang timbul
Pemeriksaan penunjang yang dilakukan yaitu Pemeriksaan Cairan Serebrospinal Kultur PCR dan Indirect Immunoflourescent
Antibody Biopsi otak
Diagnosa Lab
Temperatur hangat ketersediaan makanan yang mencukupi dan kadar pH optimal serta oksigen yang cukup adalah habitat yang mungkin ameba dapat berkembang
Pencegahan dilakukan dengan pemanasan air sampai diatas 60 C dan pemberian chlorine 05 ndash 1 mgl
Pencegahan
Accanthamoeba
Dulu genus Acanthamoeba ditempatkan bersama Hartmanella Alexeieff 1912 dalam famili Hartmannellidae
Tahun 1975 Sawyer dan Griffin mengusulkan Acanthamoebidae untuk amoeba dipenuhi duri ( spiny ) atau dipenuhi rambut ( filose ) dengan Acanthamoeba sebagai tipe genus dan spesies Acanthamoeba castellanii
Sejarah
Acanthamoeba culbertsoni merupakan spesies yang paling sering terindentifikasi pada kasus ndash kasus infeksi pada manusia dan A castellanii merupakan tipe spesies yang patogen baru baru ini
A polyphaga merupakan spesies penyebab keratitis dan uveitis( puschkarew 1913 ) page 1967
A astronyxis ( ray hayes 1954) page 1967 telah dapat diidentifikasi sebagai penyebab ensefalitis yang fatal pada sebuah kasus ( gullet dkk 1979)
Kasus
Acanthomoeba sp dapat ditemukan diseluruh dunia
Distribusi Geografi
1 Tropozoit berukuran diameter 25 sampai 40 μm bentuk bervariasi dengan karakteristik memiliki spine-like pseudopodia inti dengan kariosome yang besar
Morfologi
2 Sedangkan bentuk kistanya berukuran dia meter 15 sampai 20 μm memiliki lapisan dinding ganda dan biasanya berbentuk poligonal dan sferis inti sentral
Acanthomoeba dapat ditemukan di tanah air laut limbah kolam renang peralatan lensa kontak unit perawatan gigi mesin dialisis pemanas ventilasi dan sistem pendingin udara kultur sel mamalia sayuran lubang hidung manusia dan tenggorokan otak manusia dan hewan kulit dan jaringan paru-paru
Habitat
Siklus Hidup
SECARA PEMBELAHAN BINER (BINARY FISSION)
Cara Perkembangbiaka
n
Proses Infeksi
Penularan tidak berhubungan dengan kolam renang Infeksi berlangsung secara hematogen setelah inhalasi aspirasi bentuk trofozoit maupun kista atau melalui kulit atau mukosa yang luka secara invasi vaskular langsung
Gejala yan timbul berupa demam sakit mata sakit kepala kelelahan ndash kaku kuduk Mata kemerahan dan kabur
Acanthamoeba dapat menyebabkan 3 sindrom
1 granulomatous amebic encephalitis (GAE) 2 Disseminated granulomatous amebic disease
(kulit sinus and infeksi paru-paru)3 Amebic keratitis biasa ditemukan pada
orang yang sering menggunakan contact lense
Gejala Klinis
Diagnosis dini sangat penting untuk pengobatan yang efektif dari Acanthamoeba keratitis Infeksi ini biasanya didiagnosis oleh spesialis mata berdasarkan gejala pertumbuhan amoeba dari gesekan mata atau melihat amoeba dengan proses yang disebut confocal microscopy
Spesimen pemeriksaan yang digunakan Cairan spinal Lesi kulit Lesi kornea
Diagnosa Lab
Langsung dilakukan pengobatan secepatnya terhadap lesi pada kulit mata traktus respiratorius dan genitourinarius
Berhati hati dalam penggunaan obat imunosupresif
Untuk itu pencegahan Acanthamoeba dapat dilakukan dengan menghindari penggunaan kontak lensa Dan menjaga kebersihan kontak lensa yang dipakai
Pencegahan
Terapi yang digunakan belum ada yang memuaskan namun penggunaan Amphotericin B dengan sulfadiazin dapat memperlambat perjalanan penyakit dan mengurangi mortalitas
Obat sulfadiazin diketahui lebih efektif terhadap infeksi Acanthamoeba
Pengobatan
DAFTAR PUSTAKA
Yulfi Hemma2006Patogenik Free-Living AmoebaeSumatra utara Usu
Sinambela Adelina H 2008 Naegleria fowleri Sumatra Utara USU
httpwwwcdcgovparasitesacanthamoebadiagnosishtml httpwwwcdcgovdpdxfreeLivingAmebicgalleryhtmlnfo
wltrophs GK Vemugantidkk 2005 Granulomatosus Inflamation in
Acanthamoeba Keratitis An Immunohistochemical Study Of Five Cases And Review Of Literatur Indian Jurnal Of Medical Microbiology (2005) 23 (4)231-8 httpmedindniciniaut05i4iaut05i4p231pdf
Djaenudin Natadisastra dr SpParK amp Prof Dr Ridad Agoes MPH 2009 Parasitologi kedokteranditinjau dari organ tubuh yang diserang Jakarta EGC
Behrman Klirgman Arvi 2000 Nelson Ilmu Kesehatan Anak Vol 3 jakarta EGC
- Naegleria fowleri dan Accanthamoeba
- Slide 2
- Naegleria fowleri
- Slide 4
- Slide 5
- Slide 6
- Slide 7
- Slide 8
- Slide 9
- stadium trophozoit (ameboid dan flagellata) yang motile
- Slide 11
- Stadium kista yang non-motile dan resisten
- Slide 13
- Slide 14
- Slide 15
- Slide 16
- Slide 17
- Slide 18
- Slide 19
- Slide 20
- Slide 21
- Slide 22
- Slide 23
- Slide 24
- secara pembelahan biner (binary fission)
- Slide 26
- Slide 27
- Slide 28
- Slide 29
- Slide 30
- Daftar pustaka
-
Menginfeksi manusia dengan cara tropozoit terhirup melalui hidung kemudian menginvasi membran nasal dan masuk ke ruang sinus paranasal
Cara perkembangbiakan
Cara Infeksi
secara pembelahan biner (binary fission)
1 Infeksi Naegleria fowleri biasanya terjadi pada orang dewasa muda dan anak-anak yang sehat dan sebelumnya mempunyai riwayat berenang atau menyelam di air hangat sekitar 7-14 hari Kebanyakan gejala pertama kali muncul 2-5 hari setelah paparan terakhir yaitu demam sakit kepala pada area bifrontal atau bitemporal mual dan muntah
2 Dapat timbul beberapa gejala yang berhubungan dengan persepsi olfaktorius yaitu gangguan dalam mengecap
3 Iritasi meningeal dapat ditandai peningkatan tekanan intra kranial yaitu dengan timbulnya gejala kejang dan kaku kuduk
4 kelumpuhan yang meliputi saraf kranial III IV dan V seperti cerebellar ataksia dan penurunan refleks tendon yang mengidentifikasikan adanya edema otak dan herniasi
5 perubahan mental terjadi pada dua pertiga kasus yang pernah dilaporkan dan keadaan penderita akan semakin menurun menjadi koma dan akhirnya akan meninggal dalam waktu sekitar satu minggu setelah munculnya gejala
Gejala Klinis
Karena PAM berkembang dengan cepat maka tes diagnostik harus dilakukan untuk deteksi dini
Diagnosa awal yang ditanyakan biasanya adalah apakah baru ndash baru ini pasien berenang di air hangat dan gejala yang timbul
Pemeriksaan penunjang yang dilakukan yaitu Pemeriksaan Cairan Serebrospinal Kultur PCR dan Indirect Immunoflourescent
Antibody Biopsi otak
Diagnosa Lab
Temperatur hangat ketersediaan makanan yang mencukupi dan kadar pH optimal serta oksigen yang cukup adalah habitat yang mungkin ameba dapat berkembang
Pencegahan dilakukan dengan pemanasan air sampai diatas 60 C dan pemberian chlorine 05 ndash 1 mgl
Pencegahan
Accanthamoeba
Dulu genus Acanthamoeba ditempatkan bersama Hartmanella Alexeieff 1912 dalam famili Hartmannellidae
Tahun 1975 Sawyer dan Griffin mengusulkan Acanthamoebidae untuk amoeba dipenuhi duri ( spiny ) atau dipenuhi rambut ( filose ) dengan Acanthamoeba sebagai tipe genus dan spesies Acanthamoeba castellanii
Sejarah
Acanthamoeba culbertsoni merupakan spesies yang paling sering terindentifikasi pada kasus ndash kasus infeksi pada manusia dan A castellanii merupakan tipe spesies yang patogen baru baru ini
A polyphaga merupakan spesies penyebab keratitis dan uveitis( puschkarew 1913 ) page 1967
A astronyxis ( ray hayes 1954) page 1967 telah dapat diidentifikasi sebagai penyebab ensefalitis yang fatal pada sebuah kasus ( gullet dkk 1979)
Kasus
Acanthomoeba sp dapat ditemukan diseluruh dunia
Distribusi Geografi
1 Tropozoit berukuran diameter 25 sampai 40 μm bentuk bervariasi dengan karakteristik memiliki spine-like pseudopodia inti dengan kariosome yang besar
Morfologi
2 Sedangkan bentuk kistanya berukuran dia meter 15 sampai 20 μm memiliki lapisan dinding ganda dan biasanya berbentuk poligonal dan sferis inti sentral
Acanthomoeba dapat ditemukan di tanah air laut limbah kolam renang peralatan lensa kontak unit perawatan gigi mesin dialisis pemanas ventilasi dan sistem pendingin udara kultur sel mamalia sayuran lubang hidung manusia dan tenggorokan otak manusia dan hewan kulit dan jaringan paru-paru
Habitat
Siklus Hidup
SECARA PEMBELAHAN BINER (BINARY FISSION)
Cara Perkembangbiaka
n
Proses Infeksi
Penularan tidak berhubungan dengan kolam renang Infeksi berlangsung secara hematogen setelah inhalasi aspirasi bentuk trofozoit maupun kista atau melalui kulit atau mukosa yang luka secara invasi vaskular langsung
Gejala yan timbul berupa demam sakit mata sakit kepala kelelahan ndash kaku kuduk Mata kemerahan dan kabur
Acanthamoeba dapat menyebabkan 3 sindrom
1 granulomatous amebic encephalitis (GAE) 2 Disseminated granulomatous amebic disease
(kulit sinus and infeksi paru-paru)3 Amebic keratitis biasa ditemukan pada
orang yang sering menggunakan contact lense
Gejala Klinis
Diagnosis dini sangat penting untuk pengobatan yang efektif dari Acanthamoeba keratitis Infeksi ini biasanya didiagnosis oleh spesialis mata berdasarkan gejala pertumbuhan amoeba dari gesekan mata atau melihat amoeba dengan proses yang disebut confocal microscopy
Spesimen pemeriksaan yang digunakan Cairan spinal Lesi kulit Lesi kornea
Diagnosa Lab
Langsung dilakukan pengobatan secepatnya terhadap lesi pada kulit mata traktus respiratorius dan genitourinarius
Berhati hati dalam penggunaan obat imunosupresif
Untuk itu pencegahan Acanthamoeba dapat dilakukan dengan menghindari penggunaan kontak lensa Dan menjaga kebersihan kontak lensa yang dipakai
Pencegahan
Terapi yang digunakan belum ada yang memuaskan namun penggunaan Amphotericin B dengan sulfadiazin dapat memperlambat perjalanan penyakit dan mengurangi mortalitas
Obat sulfadiazin diketahui lebih efektif terhadap infeksi Acanthamoeba
Pengobatan
DAFTAR PUSTAKA
Yulfi Hemma2006Patogenik Free-Living AmoebaeSumatra utara Usu
Sinambela Adelina H 2008 Naegleria fowleri Sumatra Utara USU
httpwwwcdcgovparasitesacanthamoebadiagnosishtml httpwwwcdcgovdpdxfreeLivingAmebicgalleryhtmlnfo
wltrophs GK Vemugantidkk 2005 Granulomatosus Inflamation in
Acanthamoeba Keratitis An Immunohistochemical Study Of Five Cases And Review Of Literatur Indian Jurnal Of Medical Microbiology (2005) 23 (4)231-8 httpmedindniciniaut05i4iaut05i4p231pdf
Djaenudin Natadisastra dr SpParK amp Prof Dr Ridad Agoes MPH 2009 Parasitologi kedokteranditinjau dari organ tubuh yang diserang Jakarta EGC
Behrman Klirgman Arvi 2000 Nelson Ilmu Kesehatan Anak Vol 3 jakarta EGC
- Naegleria fowleri dan Accanthamoeba
- Slide 2
- Naegleria fowleri
- Slide 4
- Slide 5
- Slide 6
- Slide 7
- Slide 8
- Slide 9
- stadium trophozoit (ameboid dan flagellata) yang motile
- Slide 11
- Stadium kista yang non-motile dan resisten
- Slide 13
- Slide 14
- Slide 15
- Slide 16
- Slide 17
- Slide 18
- Slide 19
- Slide 20
- Slide 21
- Slide 22
- Slide 23
- Slide 24
- secara pembelahan biner (binary fission)
- Slide 26
- Slide 27
- Slide 28
- Slide 29
- Slide 30
- Daftar pustaka
-
1 Infeksi Naegleria fowleri biasanya terjadi pada orang dewasa muda dan anak-anak yang sehat dan sebelumnya mempunyai riwayat berenang atau menyelam di air hangat sekitar 7-14 hari Kebanyakan gejala pertama kali muncul 2-5 hari setelah paparan terakhir yaitu demam sakit kepala pada area bifrontal atau bitemporal mual dan muntah
2 Dapat timbul beberapa gejala yang berhubungan dengan persepsi olfaktorius yaitu gangguan dalam mengecap
3 Iritasi meningeal dapat ditandai peningkatan tekanan intra kranial yaitu dengan timbulnya gejala kejang dan kaku kuduk
4 kelumpuhan yang meliputi saraf kranial III IV dan V seperti cerebellar ataksia dan penurunan refleks tendon yang mengidentifikasikan adanya edema otak dan herniasi
5 perubahan mental terjadi pada dua pertiga kasus yang pernah dilaporkan dan keadaan penderita akan semakin menurun menjadi koma dan akhirnya akan meninggal dalam waktu sekitar satu minggu setelah munculnya gejala
Gejala Klinis
Karena PAM berkembang dengan cepat maka tes diagnostik harus dilakukan untuk deteksi dini
Diagnosa awal yang ditanyakan biasanya adalah apakah baru ndash baru ini pasien berenang di air hangat dan gejala yang timbul
Pemeriksaan penunjang yang dilakukan yaitu Pemeriksaan Cairan Serebrospinal Kultur PCR dan Indirect Immunoflourescent
Antibody Biopsi otak
Diagnosa Lab
Temperatur hangat ketersediaan makanan yang mencukupi dan kadar pH optimal serta oksigen yang cukup adalah habitat yang mungkin ameba dapat berkembang
Pencegahan dilakukan dengan pemanasan air sampai diatas 60 C dan pemberian chlorine 05 ndash 1 mgl
Pencegahan
Accanthamoeba
Dulu genus Acanthamoeba ditempatkan bersama Hartmanella Alexeieff 1912 dalam famili Hartmannellidae
Tahun 1975 Sawyer dan Griffin mengusulkan Acanthamoebidae untuk amoeba dipenuhi duri ( spiny ) atau dipenuhi rambut ( filose ) dengan Acanthamoeba sebagai tipe genus dan spesies Acanthamoeba castellanii
Sejarah
Acanthamoeba culbertsoni merupakan spesies yang paling sering terindentifikasi pada kasus ndash kasus infeksi pada manusia dan A castellanii merupakan tipe spesies yang patogen baru baru ini
A polyphaga merupakan spesies penyebab keratitis dan uveitis( puschkarew 1913 ) page 1967
A astronyxis ( ray hayes 1954) page 1967 telah dapat diidentifikasi sebagai penyebab ensefalitis yang fatal pada sebuah kasus ( gullet dkk 1979)
Kasus
Acanthomoeba sp dapat ditemukan diseluruh dunia
Distribusi Geografi
1 Tropozoit berukuran diameter 25 sampai 40 μm bentuk bervariasi dengan karakteristik memiliki spine-like pseudopodia inti dengan kariosome yang besar
Morfologi
2 Sedangkan bentuk kistanya berukuran dia meter 15 sampai 20 μm memiliki lapisan dinding ganda dan biasanya berbentuk poligonal dan sferis inti sentral
Acanthomoeba dapat ditemukan di tanah air laut limbah kolam renang peralatan lensa kontak unit perawatan gigi mesin dialisis pemanas ventilasi dan sistem pendingin udara kultur sel mamalia sayuran lubang hidung manusia dan tenggorokan otak manusia dan hewan kulit dan jaringan paru-paru
Habitat
Siklus Hidup
SECARA PEMBELAHAN BINER (BINARY FISSION)
Cara Perkembangbiaka
n
Proses Infeksi
Penularan tidak berhubungan dengan kolam renang Infeksi berlangsung secara hematogen setelah inhalasi aspirasi bentuk trofozoit maupun kista atau melalui kulit atau mukosa yang luka secara invasi vaskular langsung
Gejala yan timbul berupa demam sakit mata sakit kepala kelelahan ndash kaku kuduk Mata kemerahan dan kabur
Acanthamoeba dapat menyebabkan 3 sindrom
1 granulomatous amebic encephalitis (GAE) 2 Disseminated granulomatous amebic disease
(kulit sinus and infeksi paru-paru)3 Amebic keratitis biasa ditemukan pada
orang yang sering menggunakan contact lense
Gejala Klinis
Diagnosis dini sangat penting untuk pengobatan yang efektif dari Acanthamoeba keratitis Infeksi ini biasanya didiagnosis oleh spesialis mata berdasarkan gejala pertumbuhan amoeba dari gesekan mata atau melihat amoeba dengan proses yang disebut confocal microscopy
Spesimen pemeriksaan yang digunakan Cairan spinal Lesi kulit Lesi kornea
Diagnosa Lab
Langsung dilakukan pengobatan secepatnya terhadap lesi pada kulit mata traktus respiratorius dan genitourinarius
Berhati hati dalam penggunaan obat imunosupresif
Untuk itu pencegahan Acanthamoeba dapat dilakukan dengan menghindari penggunaan kontak lensa Dan menjaga kebersihan kontak lensa yang dipakai
Pencegahan
Terapi yang digunakan belum ada yang memuaskan namun penggunaan Amphotericin B dengan sulfadiazin dapat memperlambat perjalanan penyakit dan mengurangi mortalitas
Obat sulfadiazin diketahui lebih efektif terhadap infeksi Acanthamoeba
Pengobatan
DAFTAR PUSTAKA
Yulfi Hemma2006Patogenik Free-Living AmoebaeSumatra utara Usu
Sinambela Adelina H 2008 Naegleria fowleri Sumatra Utara USU
httpwwwcdcgovparasitesacanthamoebadiagnosishtml httpwwwcdcgovdpdxfreeLivingAmebicgalleryhtmlnfo
wltrophs GK Vemugantidkk 2005 Granulomatosus Inflamation in
Acanthamoeba Keratitis An Immunohistochemical Study Of Five Cases And Review Of Literatur Indian Jurnal Of Medical Microbiology (2005) 23 (4)231-8 httpmedindniciniaut05i4iaut05i4p231pdf
Djaenudin Natadisastra dr SpParK amp Prof Dr Ridad Agoes MPH 2009 Parasitologi kedokteranditinjau dari organ tubuh yang diserang Jakarta EGC
Behrman Klirgman Arvi 2000 Nelson Ilmu Kesehatan Anak Vol 3 jakarta EGC
- Naegleria fowleri dan Accanthamoeba
- Slide 2
- Naegleria fowleri
- Slide 4
- Slide 5
- Slide 6
- Slide 7
- Slide 8
- Slide 9
- stadium trophozoit (ameboid dan flagellata) yang motile
- Slide 11
- Stadium kista yang non-motile dan resisten
- Slide 13
- Slide 14
- Slide 15
- Slide 16
- Slide 17
- Slide 18
- Slide 19
- Slide 20
- Slide 21
- Slide 22
- Slide 23
- Slide 24
- secara pembelahan biner (binary fission)
- Slide 26
- Slide 27
- Slide 28
- Slide 29
- Slide 30
- Daftar pustaka
-
Karena PAM berkembang dengan cepat maka tes diagnostik harus dilakukan untuk deteksi dini
Diagnosa awal yang ditanyakan biasanya adalah apakah baru ndash baru ini pasien berenang di air hangat dan gejala yang timbul
Pemeriksaan penunjang yang dilakukan yaitu Pemeriksaan Cairan Serebrospinal Kultur PCR dan Indirect Immunoflourescent
Antibody Biopsi otak
Diagnosa Lab
Temperatur hangat ketersediaan makanan yang mencukupi dan kadar pH optimal serta oksigen yang cukup adalah habitat yang mungkin ameba dapat berkembang
Pencegahan dilakukan dengan pemanasan air sampai diatas 60 C dan pemberian chlorine 05 ndash 1 mgl
Pencegahan
Accanthamoeba
Dulu genus Acanthamoeba ditempatkan bersama Hartmanella Alexeieff 1912 dalam famili Hartmannellidae
Tahun 1975 Sawyer dan Griffin mengusulkan Acanthamoebidae untuk amoeba dipenuhi duri ( spiny ) atau dipenuhi rambut ( filose ) dengan Acanthamoeba sebagai tipe genus dan spesies Acanthamoeba castellanii
Sejarah
Acanthamoeba culbertsoni merupakan spesies yang paling sering terindentifikasi pada kasus ndash kasus infeksi pada manusia dan A castellanii merupakan tipe spesies yang patogen baru baru ini
A polyphaga merupakan spesies penyebab keratitis dan uveitis( puschkarew 1913 ) page 1967
A astronyxis ( ray hayes 1954) page 1967 telah dapat diidentifikasi sebagai penyebab ensefalitis yang fatal pada sebuah kasus ( gullet dkk 1979)
Kasus
Acanthomoeba sp dapat ditemukan diseluruh dunia
Distribusi Geografi
1 Tropozoit berukuran diameter 25 sampai 40 μm bentuk bervariasi dengan karakteristik memiliki spine-like pseudopodia inti dengan kariosome yang besar
Morfologi
2 Sedangkan bentuk kistanya berukuran dia meter 15 sampai 20 μm memiliki lapisan dinding ganda dan biasanya berbentuk poligonal dan sferis inti sentral
Acanthomoeba dapat ditemukan di tanah air laut limbah kolam renang peralatan lensa kontak unit perawatan gigi mesin dialisis pemanas ventilasi dan sistem pendingin udara kultur sel mamalia sayuran lubang hidung manusia dan tenggorokan otak manusia dan hewan kulit dan jaringan paru-paru
Habitat
Siklus Hidup
SECARA PEMBELAHAN BINER (BINARY FISSION)
Cara Perkembangbiaka
n
Proses Infeksi
Penularan tidak berhubungan dengan kolam renang Infeksi berlangsung secara hematogen setelah inhalasi aspirasi bentuk trofozoit maupun kista atau melalui kulit atau mukosa yang luka secara invasi vaskular langsung
Gejala yan timbul berupa demam sakit mata sakit kepala kelelahan ndash kaku kuduk Mata kemerahan dan kabur
Acanthamoeba dapat menyebabkan 3 sindrom
1 granulomatous amebic encephalitis (GAE) 2 Disseminated granulomatous amebic disease
(kulit sinus and infeksi paru-paru)3 Amebic keratitis biasa ditemukan pada
orang yang sering menggunakan contact lense
Gejala Klinis
Diagnosis dini sangat penting untuk pengobatan yang efektif dari Acanthamoeba keratitis Infeksi ini biasanya didiagnosis oleh spesialis mata berdasarkan gejala pertumbuhan amoeba dari gesekan mata atau melihat amoeba dengan proses yang disebut confocal microscopy
Spesimen pemeriksaan yang digunakan Cairan spinal Lesi kulit Lesi kornea
Diagnosa Lab
Langsung dilakukan pengobatan secepatnya terhadap lesi pada kulit mata traktus respiratorius dan genitourinarius
Berhati hati dalam penggunaan obat imunosupresif
Untuk itu pencegahan Acanthamoeba dapat dilakukan dengan menghindari penggunaan kontak lensa Dan menjaga kebersihan kontak lensa yang dipakai
Pencegahan
Terapi yang digunakan belum ada yang memuaskan namun penggunaan Amphotericin B dengan sulfadiazin dapat memperlambat perjalanan penyakit dan mengurangi mortalitas
Obat sulfadiazin diketahui lebih efektif terhadap infeksi Acanthamoeba
Pengobatan
DAFTAR PUSTAKA
Yulfi Hemma2006Patogenik Free-Living AmoebaeSumatra utara Usu
Sinambela Adelina H 2008 Naegleria fowleri Sumatra Utara USU
httpwwwcdcgovparasitesacanthamoebadiagnosishtml httpwwwcdcgovdpdxfreeLivingAmebicgalleryhtmlnfo
wltrophs GK Vemugantidkk 2005 Granulomatosus Inflamation in
Acanthamoeba Keratitis An Immunohistochemical Study Of Five Cases And Review Of Literatur Indian Jurnal Of Medical Microbiology (2005) 23 (4)231-8 httpmedindniciniaut05i4iaut05i4p231pdf
Djaenudin Natadisastra dr SpParK amp Prof Dr Ridad Agoes MPH 2009 Parasitologi kedokteranditinjau dari organ tubuh yang diserang Jakarta EGC
Behrman Klirgman Arvi 2000 Nelson Ilmu Kesehatan Anak Vol 3 jakarta EGC
- Naegleria fowleri dan Accanthamoeba
- Slide 2
- Naegleria fowleri
- Slide 4
- Slide 5
- Slide 6
- Slide 7
- Slide 8
- Slide 9
- stadium trophozoit (ameboid dan flagellata) yang motile
- Slide 11
- Stadium kista yang non-motile dan resisten
- Slide 13
- Slide 14
- Slide 15
- Slide 16
- Slide 17
- Slide 18
- Slide 19
- Slide 20
- Slide 21
- Slide 22
- Slide 23
- Slide 24
- secara pembelahan biner (binary fission)
- Slide 26
- Slide 27
- Slide 28
- Slide 29
- Slide 30
- Daftar pustaka
-
Temperatur hangat ketersediaan makanan yang mencukupi dan kadar pH optimal serta oksigen yang cukup adalah habitat yang mungkin ameba dapat berkembang
Pencegahan dilakukan dengan pemanasan air sampai diatas 60 C dan pemberian chlorine 05 ndash 1 mgl
Pencegahan
Accanthamoeba
Dulu genus Acanthamoeba ditempatkan bersama Hartmanella Alexeieff 1912 dalam famili Hartmannellidae
Tahun 1975 Sawyer dan Griffin mengusulkan Acanthamoebidae untuk amoeba dipenuhi duri ( spiny ) atau dipenuhi rambut ( filose ) dengan Acanthamoeba sebagai tipe genus dan spesies Acanthamoeba castellanii
Sejarah
Acanthamoeba culbertsoni merupakan spesies yang paling sering terindentifikasi pada kasus ndash kasus infeksi pada manusia dan A castellanii merupakan tipe spesies yang patogen baru baru ini
A polyphaga merupakan spesies penyebab keratitis dan uveitis( puschkarew 1913 ) page 1967
A astronyxis ( ray hayes 1954) page 1967 telah dapat diidentifikasi sebagai penyebab ensefalitis yang fatal pada sebuah kasus ( gullet dkk 1979)
Kasus
Acanthomoeba sp dapat ditemukan diseluruh dunia
Distribusi Geografi
1 Tropozoit berukuran diameter 25 sampai 40 μm bentuk bervariasi dengan karakteristik memiliki spine-like pseudopodia inti dengan kariosome yang besar
Morfologi
2 Sedangkan bentuk kistanya berukuran dia meter 15 sampai 20 μm memiliki lapisan dinding ganda dan biasanya berbentuk poligonal dan sferis inti sentral
Acanthomoeba dapat ditemukan di tanah air laut limbah kolam renang peralatan lensa kontak unit perawatan gigi mesin dialisis pemanas ventilasi dan sistem pendingin udara kultur sel mamalia sayuran lubang hidung manusia dan tenggorokan otak manusia dan hewan kulit dan jaringan paru-paru
Habitat
Siklus Hidup
SECARA PEMBELAHAN BINER (BINARY FISSION)
Cara Perkembangbiaka
n
Proses Infeksi
Penularan tidak berhubungan dengan kolam renang Infeksi berlangsung secara hematogen setelah inhalasi aspirasi bentuk trofozoit maupun kista atau melalui kulit atau mukosa yang luka secara invasi vaskular langsung
Gejala yan timbul berupa demam sakit mata sakit kepala kelelahan ndash kaku kuduk Mata kemerahan dan kabur
Acanthamoeba dapat menyebabkan 3 sindrom
1 granulomatous amebic encephalitis (GAE) 2 Disseminated granulomatous amebic disease
(kulit sinus and infeksi paru-paru)3 Amebic keratitis biasa ditemukan pada
orang yang sering menggunakan contact lense
Gejala Klinis
Diagnosis dini sangat penting untuk pengobatan yang efektif dari Acanthamoeba keratitis Infeksi ini biasanya didiagnosis oleh spesialis mata berdasarkan gejala pertumbuhan amoeba dari gesekan mata atau melihat amoeba dengan proses yang disebut confocal microscopy
Spesimen pemeriksaan yang digunakan Cairan spinal Lesi kulit Lesi kornea
Diagnosa Lab
Langsung dilakukan pengobatan secepatnya terhadap lesi pada kulit mata traktus respiratorius dan genitourinarius
Berhati hati dalam penggunaan obat imunosupresif
Untuk itu pencegahan Acanthamoeba dapat dilakukan dengan menghindari penggunaan kontak lensa Dan menjaga kebersihan kontak lensa yang dipakai
Pencegahan
Terapi yang digunakan belum ada yang memuaskan namun penggunaan Amphotericin B dengan sulfadiazin dapat memperlambat perjalanan penyakit dan mengurangi mortalitas
Obat sulfadiazin diketahui lebih efektif terhadap infeksi Acanthamoeba
Pengobatan
DAFTAR PUSTAKA
Yulfi Hemma2006Patogenik Free-Living AmoebaeSumatra utara Usu
Sinambela Adelina H 2008 Naegleria fowleri Sumatra Utara USU
httpwwwcdcgovparasitesacanthamoebadiagnosishtml httpwwwcdcgovdpdxfreeLivingAmebicgalleryhtmlnfo
wltrophs GK Vemugantidkk 2005 Granulomatosus Inflamation in
Acanthamoeba Keratitis An Immunohistochemical Study Of Five Cases And Review Of Literatur Indian Jurnal Of Medical Microbiology (2005) 23 (4)231-8 httpmedindniciniaut05i4iaut05i4p231pdf
Djaenudin Natadisastra dr SpParK amp Prof Dr Ridad Agoes MPH 2009 Parasitologi kedokteranditinjau dari organ tubuh yang diserang Jakarta EGC
Behrman Klirgman Arvi 2000 Nelson Ilmu Kesehatan Anak Vol 3 jakarta EGC
- Naegleria fowleri dan Accanthamoeba
- Slide 2
- Naegleria fowleri
- Slide 4
- Slide 5
- Slide 6
- Slide 7
- Slide 8
- Slide 9
- stadium trophozoit (ameboid dan flagellata) yang motile
- Slide 11
- Stadium kista yang non-motile dan resisten
- Slide 13
- Slide 14
- Slide 15
- Slide 16
- Slide 17
- Slide 18
- Slide 19
- Slide 20
- Slide 21
- Slide 22
- Slide 23
- Slide 24
- secara pembelahan biner (binary fission)
- Slide 26
- Slide 27
- Slide 28
- Slide 29
- Slide 30
- Daftar pustaka
-
Accanthamoeba
Dulu genus Acanthamoeba ditempatkan bersama Hartmanella Alexeieff 1912 dalam famili Hartmannellidae
Tahun 1975 Sawyer dan Griffin mengusulkan Acanthamoebidae untuk amoeba dipenuhi duri ( spiny ) atau dipenuhi rambut ( filose ) dengan Acanthamoeba sebagai tipe genus dan spesies Acanthamoeba castellanii
Sejarah
Acanthamoeba culbertsoni merupakan spesies yang paling sering terindentifikasi pada kasus ndash kasus infeksi pada manusia dan A castellanii merupakan tipe spesies yang patogen baru baru ini
A polyphaga merupakan spesies penyebab keratitis dan uveitis( puschkarew 1913 ) page 1967
A astronyxis ( ray hayes 1954) page 1967 telah dapat diidentifikasi sebagai penyebab ensefalitis yang fatal pada sebuah kasus ( gullet dkk 1979)
Kasus
Acanthomoeba sp dapat ditemukan diseluruh dunia
Distribusi Geografi
1 Tropozoit berukuran diameter 25 sampai 40 μm bentuk bervariasi dengan karakteristik memiliki spine-like pseudopodia inti dengan kariosome yang besar
Morfologi
2 Sedangkan bentuk kistanya berukuran dia meter 15 sampai 20 μm memiliki lapisan dinding ganda dan biasanya berbentuk poligonal dan sferis inti sentral
Acanthomoeba dapat ditemukan di tanah air laut limbah kolam renang peralatan lensa kontak unit perawatan gigi mesin dialisis pemanas ventilasi dan sistem pendingin udara kultur sel mamalia sayuran lubang hidung manusia dan tenggorokan otak manusia dan hewan kulit dan jaringan paru-paru
Habitat
Siklus Hidup
SECARA PEMBELAHAN BINER (BINARY FISSION)
Cara Perkembangbiaka
n
Proses Infeksi
Penularan tidak berhubungan dengan kolam renang Infeksi berlangsung secara hematogen setelah inhalasi aspirasi bentuk trofozoit maupun kista atau melalui kulit atau mukosa yang luka secara invasi vaskular langsung
Gejala yan timbul berupa demam sakit mata sakit kepala kelelahan ndash kaku kuduk Mata kemerahan dan kabur
Acanthamoeba dapat menyebabkan 3 sindrom
1 granulomatous amebic encephalitis (GAE) 2 Disseminated granulomatous amebic disease
(kulit sinus and infeksi paru-paru)3 Amebic keratitis biasa ditemukan pada
orang yang sering menggunakan contact lense
Gejala Klinis
Diagnosis dini sangat penting untuk pengobatan yang efektif dari Acanthamoeba keratitis Infeksi ini biasanya didiagnosis oleh spesialis mata berdasarkan gejala pertumbuhan amoeba dari gesekan mata atau melihat amoeba dengan proses yang disebut confocal microscopy
Spesimen pemeriksaan yang digunakan Cairan spinal Lesi kulit Lesi kornea
Diagnosa Lab
Langsung dilakukan pengobatan secepatnya terhadap lesi pada kulit mata traktus respiratorius dan genitourinarius
Berhati hati dalam penggunaan obat imunosupresif
Untuk itu pencegahan Acanthamoeba dapat dilakukan dengan menghindari penggunaan kontak lensa Dan menjaga kebersihan kontak lensa yang dipakai
Pencegahan
Terapi yang digunakan belum ada yang memuaskan namun penggunaan Amphotericin B dengan sulfadiazin dapat memperlambat perjalanan penyakit dan mengurangi mortalitas
Obat sulfadiazin diketahui lebih efektif terhadap infeksi Acanthamoeba
Pengobatan
DAFTAR PUSTAKA
Yulfi Hemma2006Patogenik Free-Living AmoebaeSumatra utara Usu
Sinambela Adelina H 2008 Naegleria fowleri Sumatra Utara USU
httpwwwcdcgovparasitesacanthamoebadiagnosishtml httpwwwcdcgovdpdxfreeLivingAmebicgalleryhtmlnfo
wltrophs GK Vemugantidkk 2005 Granulomatosus Inflamation in
Acanthamoeba Keratitis An Immunohistochemical Study Of Five Cases And Review Of Literatur Indian Jurnal Of Medical Microbiology (2005) 23 (4)231-8 httpmedindniciniaut05i4iaut05i4p231pdf
Djaenudin Natadisastra dr SpParK amp Prof Dr Ridad Agoes MPH 2009 Parasitologi kedokteranditinjau dari organ tubuh yang diserang Jakarta EGC
Behrman Klirgman Arvi 2000 Nelson Ilmu Kesehatan Anak Vol 3 jakarta EGC
- Naegleria fowleri dan Accanthamoeba
- Slide 2
- Naegleria fowleri
- Slide 4
- Slide 5
- Slide 6
- Slide 7
- Slide 8
- Slide 9
- stadium trophozoit (ameboid dan flagellata) yang motile
- Slide 11
- Stadium kista yang non-motile dan resisten
- Slide 13
- Slide 14
- Slide 15
- Slide 16
- Slide 17
- Slide 18
- Slide 19
- Slide 20
- Slide 21
- Slide 22
- Slide 23
- Slide 24
- secara pembelahan biner (binary fission)
- Slide 26
- Slide 27
- Slide 28
- Slide 29
- Slide 30
- Daftar pustaka
-
Dulu genus Acanthamoeba ditempatkan bersama Hartmanella Alexeieff 1912 dalam famili Hartmannellidae
Tahun 1975 Sawyer dan Griffin mengusulkan Acanthamoebidae untuk amoeba dipenuhi duri ( spiny ) atau dipenuhi rambut ( filose ) dengan Acanthamoeba sebagai tipe genus dan spesies Acanthamoeba castellanii
Sejarah
Acanthamoeba culbertsoni merupakan spesies yang paling sering terindentifikasi pada kasus ndash kasus infeksi pada manusia dan A castellanii merupakan tipe spesies yang patogen baru baru ini
A polyphaga merupakan spesies penyebab keratitis dan uveitis( puschkarew 1913 ) page 1967
A astronyxis ( ray hayes 1954) page 1967 telah dapat diidentifikasi sebagai penyebab ensefalitis yang fatal pada sebuah kasus ( gullet dkk 1979)
Kasus
Acanthomoeba sp dapat ditemukan diseluruh dunia
Distribusi Geografi
1 Tropozoit berukuran diameter 25 sampai 40 μm bentuk bervariasi dengan karakteristik memiliki spine-like pseudopodia inti dengan kariosome yang besar
Morfologi
2 Sedangkan bentuk kistanya berukuran dia meter 15 sampai 20 μm memiliki lapisan dinding ganda dan biasanya berbentuk poligonal dan sferis inti sentral
Acanthomoeba dapat ditemukan di tanah air laut limbah kolam renang peralatan lensa kontak unit perawatan gigi mesin dialisis pemanas ventilasi dan sistem pendingin udara kultur sel mamalia sayuran lubang hidung manusia dan tenggorokan otak manusia dan hewan kulit dan jaringan paru-paru
Habitat
Siklus Hidup
SECARA PEMBELAHAN BINER (BINARY FISSION)
Cara Perkembangbiaka
n
Proses Infeksi
Penularan tidak berhubungan dengan kolam renang Infeksi berlangsung secara hematogen setelah inhalasi aspirasi bentuk trofozoit maupun kista atau melalui kulit atau mukosa yang luka secara invasi vaskular langsung
Gejala yan timbul berupa demam sakit mata sakit kepala kelelahan ndash kaku kuduk Mata kemerahan dan kabur
Acanthamoeba dapat menyebabkan 3 sindrom
1 granulomatous amebic encephalitis (GAE) 2 Disseminated granulomatous amebic disease
(kulit sinus and infeksi paru-paru)3 Amebic keratitis biasa ditemukan pada
orang yang sering menggunakan contact lense
Gejala Klinis
Diagnosis dini sangat penting untuk pengobatan yang efektif dari Acanthamoeba keratitis Infeksi ini biasanya didiagnosis oleh spesialis mata berdasarkan gejala pertumbuhan amoeba dari gesekan mata atau melihat amoeba dengan proses yang disebut confocal microscopy
Spesimen pemeriksaan yang digunakan Cairan spinal Lesi kulit Lesi kornea
Diagnosa Lab
Langsung dilakukan pengobatan secepatnya terhadap lesi pada kulit mata traktus respiratorius dan genitourinarius
Berhati hati dalam penggunaan obat imunosupresif
Untuk itu pencegahan Acanthamoeba dapat dilakukan dengan menghindari penggunaan kontak lensa Dan menjaga kebersihan kontak lensa yang dipakai
Pencegahan
Terapi yang digunakan belum ada yang memuaskan namun penggunaan Amphotericin B dengan sulfadiazin dapat memperlambat perjalanan penyakit dan mengurangi mortalitas
Obat sulfadiazin diketahui lebih efektif terhadap infeksi Acanthamoeba
Pengobatan
DAFTAR PUSTAKA
Yulfi Hemma2006Patogenik Free-Living AmoebaeSumatra utara Usu
Sinambela Adelina H 2008 Naegleria fowleri Sumatra Utara USU
httpwwwcdcgovparasitesacanthamoebadiagnosishtml httpwwwcdcgovdpdxfreeLivingAmebicgalleryhtmlnfo
wltrophs GK Vemugantidkk 2005 Granulomatosus Inflamation in
Acanthamoeba Keratitis An Immunohistochemical Study Of Five Cases And Review Of Literatur Indian Jurnal Of Medical Microbiology (2005) 23 (4)231-8 httpmedindniciniaut05i4iaut05i4p231pdf
Djaenudin Natadisastra dr SpParK amp Prof Dr Ridad Agoes MPH 2009 Parasitologi kedokteranditinjau dari organ tubuh yang diserang Jakarta EGC
Behrman Klirgman Arvi 2000 Nelson Ilmu Kesehatan Anak Vol 3 jakarta EGC
- Naegleria fowleri dan Accanthamoeba
- Slide 2
- Naegleria fowleri
- Slide 4
- Slide 5
- Slide 6
- Slide 7
- Slide 8
- Slide 9
- stadium trophozoit (ameboid dan flagellata) yang motile
- Slide 11
- Stadium kista yang non-motile dan resisten
- Slide 13
- Slide 14
- Slide 15
- Slide 16
- Slide 17
- Slide 18
- Slide 19
- Slide 20
- Slide 21
- Slide 22
- Slide 23
- Slide 24
- secara pembelahan biner (binary fission)
- Slide 26
- Slide 27
- Slide 28
- Slide 29
- Slide 30
- Daftar pustaka
-
Acanthamoeba culbertsoni merupakan spesies yang paling sering terindentifikasi pada kasus ndash kasus infeksi pada manusia dan A castellanii merupakan tipe spesies yang patogen baru baru ini
A polyphaga merupakan spesies penyebab keratitis dan uveitis( puschkarew 1913 ) page 1967
A astronyxis ( ray hayes 1954) page 1967 telah dapat diidentifikasi sebagai penyebab ensefalitis yang fatal pada sebuah kasus ( gullet dkk 1979)
Kasus
Acanthomoeba sp dapat ditemukan diseluruh dunia
Distribusi Geografi
1 Tropozoit berukuran diameter 25 sampai 40 μm bentuk bervariasi dengan karakteristik memiliki spine-like pseudopodia inti dengan kariosome yang besar
Morfologi
2 Sedangkan bentuk kistanya berukuran dia meter 15 sampai 20 μm memiliki lapisan dinding ganda dan biasanya berbentuk poligonal dan sferis inti sentral
Acanthomoeba dapat ditemukan di tanah air laut limbah kolam renang peralatan lensa kontak unit perawatan gigi mesin dialisis pemanas ventilasi dan sistem pendingin udara kultur sel mamalia sayuran lubang hidung manusia dan tenggorokan otak manusia dan hewan kulit dan jaringan paru-paru
Habitat
Siklus Hidup
SECARA PEMBELAHAN BINER (BINARY FISSION)
Cara Perkembangbiaka
n
Proses Infeksi
Penularan tidak berhubungan dengan kolam renang Infeksi berlangsung secara hematogen setelah inhalasi aspirasi bentuk trofozoit maupun kista atau melalui kulit atau mukosa yang luka secara invasi vaskular langsung
Gejala yan timbul berupa demam sakit mata sakit kepala kelelahan ndash kaku kuduk Mata kemerahan dan kabur
Acanthamoeba dapat menyebabkan 3 sindrom
1 granulomatous amebic encephalitis (GAE) 2 Disseminated granulomatous amebic disease
(kulit sinus and infeksi paru-paru)3 Amebic keratitis biasa ditemukan pada
orang yang sering menggunakan contact lense
Gejala Klinis
Diagnosis dini sangat penting untuk pengobatan yang efektif dari Acanthamoeba keratitis Infeksi ini biasanya didiagnosis oleh spesialis mata berdasarkan gejala pertumbuhan amoeba dari gesekan mata atau melihat amoeba dengan proses yang disebut confocal microscopy
Spesimen pemeriksaan yang digunakan Cairan spinal Lesi kulit Lesi kornea
Diagnosa Lab
Langsung dilakukan pengobatan secepatnya terhadap lesi pada kulit mata traktus respiratorius dan genitourinarius
Berhati hati dalam penggunaan obat imunosupresif
Untuk itu pencegahan Acanthamoeba dapat dilakukan dengan menghindari penggunaan kontak lensa Dan menjaga kebersihan kontak lensa yang dipakai
Pencegahan
Terapi yang digunakan belum ada yang memuaskan namun penggunaan Amphotericin B dengan sulfadiazin dapat memperlambat perjalanan penyakit dan mengurangi mortalitas
Obat sulfadiazin diketahui lebih efektif terhadap infeksi Acanthamoeba
Pengobatan
DAFTAR PUSTAKA
Yulfi Hemma2006Patogenik Free-Living AmoebaeSumatra utara Usu
Sinambela Adelina H 2008 Naegleria fowleri Sumatra Utara USU
httpwwwcdcgovparasitesacanthamoebadiagnosishtml httpwwwcdcgovdpdxfreeLivingAmebicgalleryhtmlnfo
wltrophs GK Vemugantidkk 2005 Granulomatosus Inflamation in
Acanthamoeba Keratitis An Immunohistochemical Study Of Five Cases And Review Of Literatur Indian Jurnal Of Medical Microbiology (2005) 23 (4)231-8 httpmedindniciniaut05i4iaut05i4p231pdf
Djaenudin Natadisastra dr SpParK amp Prof Dr Ridad Agoes MPH 2009 Parasitologi kedokteranditinjau dari organ tubuh yang diserang Jakarta EGC
Behrman Klirgman Arvi 2000 Nelson Ilmu Kesehatan Anak Vol 3 jakarta EGC
- Naegleria fowleri dan Accanthamoeba
- Slide 2
- Naegleria fowleri
- Slide 4
- Slide 5
- Slide 6
- Slide 7
- Slide 8
- Slide 9
- stadium trophozoit (ameboid dan flagellata) yang motile
- Slide 11
- Stadium kista yang non-motile dan resisten
- Slide 13
- Slide 14
- Slide 15
- Slide 16
- Slide 17
- Slide 18
- Slide 19
- Slide 20
- Slide 21
- Slide 22
- Slide 23
- Slide 24
- secara pembelahan biner (binary fission)
- Slide 26
- Slide 27
- Slide 28
- Slide 29
- Slide 30
- Daftar pustaka
-
Acanthomoeba sp dapat ditemukan diseluruh dunia
Distribusi Geografi
1 Tropozoit berukuran diameter 25 sampai 40 μm bentuk bervariasi dengan karakteristik memiliki spine-like pseudopodia inti dengan kariosome yang besar
Morfologi
2 Sedangkan bentuk kistanya berukuran dia meter 15 sampai 20 μm memiliki lapisan dinding ganda dan biasanya berbentuk poligonal dan sferis inti sentral
Acanthomoeba dapat ditemukan di tanah air laut limbah kolam renang peralatan lensa kontak unit perawatan gigi mesin dialisis pemanas ventilasi dan sistem pendingin udara kultur sel mamalia sayuran lubang hidung manusia dan tenggorokan otak manusia dan hewan kulit dan jaringan paru-paru
Habitat
Siklus Hidup
SECARA PEMBELAHAN BINER (BINARY FISSION)
Cara Perkembangbiaka
n
Proses Infeksi
Penularan tidak berhubungan dengan kolam renang Infeksi berlangsung secara hematogen setelah inhalasi aspirasi bentuk trofozoit maupun kista atau melalui kulit atau mukosa yang luka secara invasi vaskular langsung
Gejala yan timbul berupa demam sakit mata sakit kepala kelelahan ndash kaku kuduk Mata kemerahan dan kabur
Acanthamoeba dapat menyebabkan 3 sindrom
1 granulomatous amebic encephalitis (GAE) 2 Disseminated granulomatous amebic disease
(kulit sinus and infeksi paru-paru)3 Amebic keratitis biasa ditemukan pada
orang yang sering menggunakan contact lense
Gejala Klinis
Diagnosis dini sangat penting untuk pengobatan yang efektif dari Acanthamoeba keratitis Infeksi ini biasanya didiagnosis oleh spesialis mata berdasarkan gejala pertumbuhan amoeba dari gesekan mata atau melihat amoeba dengan proses yang disebut confocal microscopy
Spesimen pemeriksaan yang digunakan Cairan spinal Lesi kulit Lesi kornea
Diagnosa Lab
Langsung dilakukan pengobatan secepatnya terhadap lesi pada kulit mata traktus respiratorius dan genitourinarius
Berhati hati dalam penggunaan obat imunosupresif
Untuk itu pencegahan Acanthamoeba dapat dilakukan dengan menghindari penggunaan kontak lensa Dan menjaga kebersihan kontak lensa yang dipakai
Pencegahan
Terapi yang digunakan belum ada yang memuaskan namun penggunaan Amphotericin B dengan sulfadiazin dapat memperlambat perjalanan penyakit dan mengurangi mortalitas
Obat sulfadiazin diketahui lebih efektif terhadap infeksi Acanthamoeba
Pengobatan
DAFTAR PUSTAKA
Yulfi Hemma2006Patogenik Free-Living AmoebaeSumatra utara Usu
Sinambela Adelina H 2008 Naegleria fowleri Sumatra Utara USU
httpwwwcdcgovparasitesacanthamoebadiagnosishtml httpwwwcdcgovdpdxfreeLivingAmebicgalleryhtmlnfo
wltrophs GK Vemugantidkk 2005 Granulomatosus Inflamation in
Acanthamoeba Keratitis An Immunohistochemical Study Of Five Cases And Review Of Literatur Indian Jurnal Of Medical Microbiology (2005) 23 (4)231-8 httpmedindniciniaut05i4iaut05i4p231pdf
Djaenudin Natadisastra dr SpParK amp Prof Dr Ridad Agoes MPH 2009 Parasitologi kedokteranditinjau dari organ tubuh yang diserang Jakarta EGC
Behrman Klirgman Arvi 2000 Nelson Ilmu Kesehatan Anak Vol 3 jakarta EGC
- Naegleria fowleri dan Accanthamoeba
- Slide 2
- Naegleria fowleri
- Slide 4
- Slide 5
- Slide 6
- Slide 7
- Slide 8
- Slide 9
- stadium trophozoit (ameboid dan flagellata) yang motile
- Slide 11
- Stadium kista yang non-motile dan resisten
- Slide 13
- Slide 14
- Slide 15
- Slide 16
- Slide 17
- Slide 18
- Slide 19
- Slide 20
- Slide 21
- Slide 22
- Slide 23
- Slide 24
- secara pembelahan biner (binary fission)
- Slide 26
- Slide 27
- Slide 28
- Slide 29
- Slide 30
- Daftar pustaka
-
1 Tropozoit berukuran diameter 25 sampai 40 μm bentuk bervariasi dengan karakteristik memiliki spine-like pseudopodia inti dengan kariosome yang besar
Morfologi
2 Sedangkan bentuk kistanya berukuran dia meter 15 sampai 20 μm memiliki lapisan dinding ganda dan biasanya berbentuk poligonal dan sferis inti sentral
Acanthomoeba dapat ditemukan di tanah air laut limbah kolam renang peralatan lensa kontak unit perawatan gigi mesin dialisis pemanas ventilasi dan sistem pendingin udara kultur sel mamalia sayuran lubang hidung manusia dan tenggorokan otak manusia dan hewan kulit dan jaringan paru-paru
Habitat
Siklus Hidup
SECARA PEMBELAHAN BINER (BINARY FISSION)
Cara Perkembangbiaka
n
Proses Infeksi
Penularan tidak berhubungan dengan kolam renang Infeksi berlangsung secara hematogen setelah inhalasi aspirasi bentuk trofozoit maupun kista atau melalui kulit atau mukosa yang luka secara invasi vaskular langsung
Gejala yan timbul berupa demam sakit mata sakit kepala kelelahan ndash kaku kuduk Mata kemerahan dan kabur
Acanthamoeba dapat menyebabkan 3 sindrom
1 granulomatous amebic encephalitis (GAE) 2 Disseminated granulomatous amebic disease
(kulit sinus and infeksi paru-paru)3 Amebic keratitis biasa ditemukan pada
orang yang sering menggunakan contact lense
Gejala Klinis
Diagnosis dini sangat penting untuk pengobatan yang efektif dari Acanthamoeba keratitis Infeksi ini biasanya didiagnosis oleh spesialis mata berdasarkan gejala pertumbuhan amoeba dari gesekan mata atau melihat amoeba dengan proses yang disebut confocal microscopy
Spesimen pemeriksaan yang digunakan Cairan spinal Lesi kulit Lesi kornea
Diagnosa Lab
Langsung dilakukan pengobatan secepatnya terhadap lesi pada kulit mata traktus respiratorius dan genitourinarius
Berhati hati dalam penggunaan obat imunosupresif
Untuk itu pencegahan Acanthamoeba dapat dilakukan dengan menghindari penggunaan kontak lensa Dan menjaga kebersihan kontak lensa yang dipakai
Pencegahan
Terapi yang digunakan belum ada yang memuaskan namun penggunaan Amphotericin B dengan sulfadiazin dapat memperlambat perjalanan penyakit dan mengurangi mortalitas
Obat sulfadiazin diketahui lebih efektif terhadap infeksi Acanthamoeba
Pengobatan
DAFTAR PUSTAKA
Yulfi Hemma2006Patogenik Free-Living AmoebaeSumatra utara Usu
Sinambela Adelina H 2008 Naegleria fowleri Sumatra Utara USU
httpwwwcdcgovparasitesacanthamoebadiagnosishtml httpwwwcdcgovdpdxfreeLivingAmebicgalleryhtmlnfo
wltrophs GK Vemugantidkk 2005 Granulomatosus Inflamation in
Acanthamoeba Keratitis An Immunohistochemical Study Of Five Cases And Review Of Literatur Indian Jurnal Of Medical Microbiology (2005) 23 (4)231-8 httpmedindniciniaut05i4iaut05i4p231pdf
Djaenudin Natadisastra dr SpParK amp Prof Dr Ridad Agoes MPH 2009 Parasitologi kedokteranditinjau dari organ tubuh yang diserang Jakarta EGC
Behrman Klirgman Arvi 2000 Nelson Ilmu Kesehatan Anak Vol 3 jakarta EGC
- Naegleria fowleri dan Accanthamoeba
- Slide 2
- Naegleria fowleri
- Slide 4
- Slide 5
- Slide 6
- Slide 7
- Slide 8
- Slide 9
- stadium trophozoit (ameboid dan flagellata) yang motile
- Slide 11
- Stadium kista yang non-motile dan resisten
- Slide 13
- Slide 14
- Slide 15
- Slide 16
- Slide 17
- Slide 18
- Slide 19
- Slide 20
- Slide 21
- Slide 22
- Slide 23
- Slide 24
- secara pembelahan biner (binary fission)
- Slide 26
- Slide 27
- Slide 28
- Slide 29
- Slide 30
- Daftar pustaka
-
Acanthomoeba dapat ditemukan di tanah air laut limbah kolam renang peralatan lensa kontak unit perawatan gigi mesin dialisis pemanas ventilasi dan sistem pendingin udara kultur sel mamalia sayuran lubang hidung manusia dan tenggorokan otak manusia dan hewan kulit dan jaringan paru-paru
Habitat
Siklus Hidup
SECARA PEMBELAHAN BINER (BINARY FISSION)
Cara Perkembangbiaka
n
Proses Infeksi
Penularan tidak berhubungan dengan kolam renang Infeksi berlangsung secara hematogen setelah inhalasi aspirasi bentuk trofozoit maupun kista atau melalui kulit atau mukosa yang luka secara invasi vaskular langsung
Gejala yan timbul berupa demam sakit mata sakit kepala kelelahan ndash kaku kuduk Mata kemerahan dan kabur
Acanthamoeba dapat menyebabkan 3 sindrom
1 granulomatous amebic encephalitis (GAE) 2 Disseminated granulomatous amebic disease
(kulit sinus and infeksi paru-paru)3 Amebic keratitis biasa ditemukan pada
orang yang sering menggunakan contact lense
Gejala Klinis
Diagnosis dini sangat penting untuk pengobatan yang efektif dari Acanthamoeba keratitis Infeksi ini biasanya didiagnosis oleh spesialis mata berdasarkan gejala pertumbuhan amoeba dari gesekan mata atau melihat amoeba dengan proses yang disebut confocal microscopy
Spesimen pemeriksaan yang digunakan Cairan spinal Lesi kulit Lesi kornea
Diagnosa Lab
Langsung dilakukan pengobatan secepatnya terhadap lesi pada kulit mata traktus respiratorius dan genitourinarius
Berhati hati dalam penggunaan obat imunosupresif
Untuk itu pencegahan Acanthamoeba dapat dilakukan dengan menghindari penggunaan kontak lensa Dan menjaga kebersihan kontak lensa yang dipakai
Pencegahan
Terapi yang digunakan belum ada yang memuaskan namun penggunaan Amphotericin B dengan sulfadiazin dapat memperlambat perjalanan penyakit dan mengurangi mortalitas
Obat sulfadiazin diketahui lebih efektif terhadap infeksi Acanthamoeba
Pengobatan
DAFTAR PUSTAKA
Yulfi Hemma2006Patogenik Free-Living AmoebaeSumatra utara Usu
Sinambela Adelina H 2008 Naegleria fowleri Sumatra Utara USU
httpwwwcdcgovparasitesacanthamoebadiagnosishtml httpwwwcdcgovdpdxfreeLivingAmebicgalleryhtmlnfo
wltrophs GK Vemugantidkk 2005 Granulomatosus Inflamation in
Acanthamoeba Keratitis An Immunohistochemical Study Of Five Cases And Review Of Literatur Indian Jurnal Of Medical Microbiology (2005) 23 (4)231-8 httpmedindniciniaut05i4iaut05i4p231pdf
Djaenudin Natadisastra dr SpParK amp Prof Dr Ridad Agoes MPH 2009 Parasitologi kedokteranditinjau dari organ tubuh yang diserang Jakarta EGC
Behrman Klirgman Arvi 2000 Nelson Ilmu Kesehatan Anak Vol 3 jakarta EGC
- Naegleria fowleri dan Accanthamoeba
- Slide 2
- Naegleria fowleri
- Slide 4
- Slide 5
- Slide 6
- Slide 7
- Slide 8
- Slide 9
- stadium trophozoit (ameboid dan flagellata) yang motile
- Slide 11
- Stadium kista yang non-motile dan resisten
- Slide 13
- Slide 14
- Slide 15
- Slide 16
- Slide 17
- Slide 18
- Slide 19
- Slide 20
- Slide 21
- Slide 22
- Slide 23
- Slide 24
- secara pembelahan biner (binary fission)
- Slide 26
- Slide 27
- Slide 28
- Slide 29
- Slide 30
- Daftar pustaka
-
Siklus Hidup
SECARA PEMBELAHAN BINER (BINARY FISSION)
Cara Perkembangbiaka
n
Proses Infeksi
Penularan tidak berhubungan dengan kolam renang Infeksi berlangsung secara hematogen setelah inhalasi aspirasi bentuk trofozoit maupun kista atau melalui kulit atau mukosa yang luka secara invasi vaskular langsung
Gejala yan timbul berupa demam sakit mata sakit kepala kelelahan ndash kaku kuduk Mata kemerahan dan kabur
Acanthamoeba dapat menyebabkan 3 sindrom
1 granulomatous amebic encephalitis (GAE) 2 Disseminated granulomatous amebic disease
(kulit sinus and infeksi paru-paru)3 Amebic keratitis biasa ditemukan pada
orang yang sering menggunakan contact lense
Gejala Klinis
Diagnosis dini sangat penting untuk pengobatan yang efektif dari Acanthamoeba keratitis Infeksi ini biasanya didiagnosis oleh spesialis mata berdasarkan gejala pertumbuhan amoeba dari gesekan mata atau melihat amoeba dengan proses yang disebut confocal microscopy
Spesimen pemeriksaan yang digunakan Cairan spinal Lesi kulit Lesi kornea
Diagnosa Lab
Langsung dilakukan pengobatan secepatnya terhadap lesi pada kulit mata traktus respiratorius dan genitourinarius
Berhati hati dalam penggunaan obat imunosupresif
Untuk itu pencegahan Acanthamoeba dapat dilakukan dengan menghindari penggunaan kontak lensa Dan menjaga kebersihan kontak lensa yang dipakai
Pencegahan
Terapi yang digunakan belum ada yang memuaskan namun penggunaan Amphotericin B dengan sulfadiazin dapat memperlambat perjalanan penyakit dan mengurangi mortalitas
Obat sulfadiazin diketahui lebih efektif terhadap infeksi Acanthamoeba
Pengobatan
DAFTAR PUSTAKA
Yulfi Hemma2006Patogenik Free-Living AmoebaeSumatra utara Usu
Sinambela Adelina H 2008 Naegleria fowleri Sumatra Utara USU
httpwwwcdcgovparasitesacanthamoebadiagnosishtml httpwwwcdcgovdpdxfreeLivingAmebicgalleryhtmlnfo
wltrophs GK Vemugantidkk 2005 Granulomatosus Inflamation in
Acanthamoeba Keratitis An Immunohistochemical Study Of Five Cases And Review Of Literatur Indian Jurnal Of Medical Microbiology (2005) 23 (4)231-8 httpmedindniciniaut05i4iaut05i4p231pdf
Djaenudin Natadisastra dr SpParK amp Prof Dr Ridad Agoes MPH 2009 Parasitologi kedokteranditinjau dari organ tubuh yang diserang Jakarta EGC
Behrman Klirgman Arvi 2000 Nelson Ilmu Kesehatan Anak Vol 3 jakarta EGC
- Naegleria fowleri dan Accanthamoeba
- Slide 2
- Naegleria fowleri
- Slide 4
- Slide 5
- Slide 6
- Slide 7
- Slide 8
- Slide 9
- stadium trophozoit (ameboid dan flagellata) yang motile
- Slide 11
- Stadium kista yang non-motile dan resisten
- Slide 13
- Slide 14
- Slide 15
- Slide 16
- Slide 17
- Slide 18
- Slide 19
- Slide 20
- Slide 21
- Slide 22
- Slide 23
- Slide 24
- secara pembelahan biner (binary fission)
- Slide 26
- Slide 27
- Slide 28
- Slide 29
- Slide 30
- Daftar pustaka
-
SECARA PEMBELAHAN BINER (BINARY FISSION)
Cara Perkembangbiaka
n
Proses Infeksi
Penularan tidak berhubungan dengan kolam renang Infeksi berlangsung secara hematogen setelah inhalasi aspirasi bentuk trofozoit maupun kista atau melalui kulit atau mukosa yang luka secara invasi vaskular langsung
Gejala yan timbul berupa demam sakit mata sakit kepala kelelahan ndash kaku kuduk Mata kemerahan dan kabur
Acanthamoeba dapat menyebabkan 3 sindrom
1 granulomatous amebic encephalitis (GAE) 2 Disseminated granulomatous amebic disease
(kulit sinus and infeksi paru-paru)3 Amebic keratitis biasa ditemukan pada
orang yang sering menggunakan contact lense
Gejala Klinis
Diagnosis dini sangat penting untuk pengobatan yang efektif dari Acanthamoeba keratitis Infeksi ini biasanya didiagnosis oleh spesialis mata berdasarkan gejala pertumbuhan amoeba dari gesekan mata atau melihat amoeba dengan proses yang disebut confocal microscopy
Spesimen pemeriksaan yang digunakan Cairan spinal Lesi kulit Lesi kornea
Diagnosa Lab
Langsung dilakukan pengobatan secepatnya terhadap lesi pada kulit mata traktus respiratorius dan genitourinarius
Berhati hati dalam penggunaan obat imunosupresif
Untuk itu pencegahan Acanthamoeba dapat dilakukan dengan menghindari penggunaan kontak lensa Dan menjaga kebersihan kontak lensa yang dipakai
Pencegahan
Terapi yang digunakan belum ada yang memuaskan namun penggunaan Amphotericin B dengan sulfadiazin dapat memperlambat perjalanan penyakit dan mengurangi mortalitas
Obat sulfadiazin diketahui lebih efektif terhadap infeksi Acanthamoeba
Pengobatan
DAFTAR PUSTAKA
Yulfi Hemma2006Patogenik Free-Living AmoebaeSumatra utara Usu
Sinambela Adelina H 2008 Naegleria fowleri Sumatra Utara USU
httpwwwcdcgovparasitesacanthamoebadiagnosishtml httpwwwcdcgovdpdxfreeLivingAmebicgalleryhtmlnfo
wltrophs GK Vemugantidkk 2005 Granulomatosus Inflamation in
Acanthamoeba Keratitis An Immunohistochemical Study Of Five Cases And Review Of Literatur Indian Jurnal Of Medical Microbiology (2005) 23 (4)231-8 httpmedindniciniaut05i4iaut05i4p231pdf
Djaenudin Natadisastra dr SpParK amp Prof Dr Ridad Agoes MPH 2009 Parasitologi kedokteranditinjau dari organ tubuh yang diserang Jakarta EGC
Behrman Klirgman Arvi 2000 Nelson Ilmu Kesehatan Anak Vol 3 jakarta EGC
- Naegleria fowleri dan Accanthamoeba
- Slide 2
- Naegleria fowleri
- Slide 4
- Slide 5
- Slide 6
- Slide 7
- Slide 8
- Slide 9
- stadium trophozoit (ameboid dan flagellata) yang motile
- Slide 11
- Stadium kista yang non-motile dan resisten
- Slide 13
- Slide 14
- Slide 15
- Slide 16
- Slide 17
- Slide 18
- Slide 19
- Slide 20
- Slide 21
- Slide 22
- Slide 23
- Slide 24
- secara pembelahan biner (binary fission)
- Slide 26
- Slide 27
- Slide 28
- Slide 29
- Slide 30
- Daftar pustaka
-
Proses Infeksi
Penularan tidak berhubungan dengan kolam renang Infeksi berlangsung secara hematogen setelah inhalasi aspirasi bentuk trofozoit maupun kista atau melalui kulit atau mukosa yang luka secara invasi vaskular langsung
Gejala yan timbul berupa demam sakit mata sakit kepala kelelahan ndash kaku kuduk Mata kemerahan dan kabur
Acanthamoeba dapat menyebabkan 3 sindrom
1 granulomatous amebic encephalitis (GAE) 2 Disseminated granulomatous amebic disease
(kulit sinus and infeksi paru-paru)3 Amebic keratitis biasa ditemukan pada
orang yang sering menggunakan contact lense
Gejala Klinis
Diagnosis dini sangat penting untuk pengobatan yang efektif dari Acanthamoeba keratitis Infeksi ini biasanya didiagnosis oleh spesialis mata berdasarkan gejala pertumbuhan amoeba dari gesekan mata atau melihat amoeba dengan proses yang disebut confocal microscopy
Spesimen pemeriksaan yang digunakan Cairan spinal Lesi kulit Lesi kornea
Diagnosa Lab
Langsung dilakukan pengobatan secepatnya terhadap lesi pada kulit mata traktus respiratorius dan genitourinarius
Berhati hati dalam penggunaan obat imunosupresif
Untuk itu pencegahan Acanthamoeba dapat dilakukan dengan menghindari penggunaan kontak lensa Dan menjaga kebersihan kontak lensa yang dipakai
Pencegahan
Terapi yang digunakan belum ada yang memuaskan namun penggunaan Amphotericin B dengan sulfadiazin dapat memperlambat perjalanan penyakit dan mengurangi mortalitas
Obat sulfadiazin diketahui lebih efektif terhadap infeksi Acanthamoeba
Pengobatan
DAFTAR PUSTAKA
Yulfi Hemma2006Patogenik Free-Living AmoebaeSumatra utara Usu
Sinambela Adelina H 2008 Naegleria fowleri Sumatra Utara USU
httpwwwcdcgovparasitesacanthamoebadiagnosishtml httpwwwcdcgovdpdxfreeLivingAmebicgalleryhtmlnfo
wltrophs GK Vemugantidkk 2005 Granulomatosus Inflamation in
Acanthamoeba Keratitis An Immunohistochemical Study Of Five Cases And Review Of Literatur Indian Jurnal Of Medical Microbiology (2005) 23 (4)231-8 httpmedindniciniaut05i4iaut05i4p231pdf
Djaenudin Natadisastra dr SpParK amp Prof Dr Ridad Agoes MPH 2009 Parasitologi kedokteranditinjau dari organ tubuh yang diserang Jakarta EGC
Behrman Klirgman Arvi 2000 Nelson Ilmu Kesehatan Anak Vol 3 jakarta EGC
- Naegleria fowleri dan Accanthamoeba
- Slide 2
- Naegleria fowleri
- Slide 4
- Slide 5
- Slide 6
- Slide 7
- Slide 8
- Slide 9
- stadium trophozoit (ameboid dan flagellata) yang motile
- Slide 11
- Stadium kista yang non-motile dan resisten
- Slide 13
- Slide 14
- Slide 15
- Slide 16
- Slide 17
- Slide 18
- Slide 19
- Slide 20
- Slide 21
- Slide 22
- Slide 23
- Slide 24
- secara pembelahan biner (binary fission)
- Slide 26
- Slide 27
- Slide 28
- Slide 29
- Slide 30
- Daftar pustaka
-
Gejala yan timbul berupa demam sakit mata sakit kepala kelelahan ndash kaku kuduk Mata kemerahan dan kabur
Acanthamoeba dapat menyebabkan 3 sindrom
1 granulomatous amebic encephalitis (GAE) 2 Disseminated granulomatous amebic disease
(kulit sinus and infeksi paru-paru)3 Amebic keratitis biasa ditemukan pada
orang yang sering menggunakan contact lense
Gejala Klinis
Diagnosis dini sangat penting untuk pengobatan yang efektif dari Acanthamoeba keratitis Infeksi ini biasanya didiagnosis oleh spesialis mata berdasarkan gejala pertumbuhan amoeba dari gesekan mata atau melihat amoeba dengan proses yang disebut confocal microscopy
Spesimen pemeriksaan yang digunakan Cairan spinal Lesi kulit Lesi kornea
Diagnosa Lab
Langsung dilakukan pengobatan secepatnya terhadap lesi pada kulit mata traktus respiratorius dan genitourinarius
Berhati hati dalam penggunaan obat imunosupresif
Untuk itu pencegahan Acanthamoeba dapat dilakukan dengan menghindari penggunaan kontak lensa Dan menjaga kebersihan kontak lensa yang dipakai
Pencegahan
Terapi yang digunakan belum ada yang memuaskan namun penggunaan Amphotericin B dengan sulfadiazin dapat memperlambat perjalanan penyakit dan mengurangi mortalitas
Obat sulfadiazin diketahui lebih efektif terhadap infeksi Acanthamoeba
Pengobatan
DAFTAR PUSTAKA
Yulfi Hemma2006Patogenik Free-Living AmoebaeSumatra utara Usu
Sinambela Adelina H 2008 Naegleria fowleri Sumatra Utara USU
httpwwwcdcgovparasitesacanthamoebadiagnosishtml httpwwwcdcgovdpdxfreeLivingAmebicgalleryhtmlnfo
wltrophs GK Vemugantidkk 2005 Granulomatosus Inflamation in
Acanthamoeba Keratitis An Immunohistochemical Study Of Five Cases And Review Of Literatur Indian Jurnal Of Medical Microbiology (2005) 23 (4)231-8 httpmedindniciniaut05i4iaut05i4p231pdf
Djaenudin Natadisastra dr SpParK amp Prof Dr Ridad Agoes MPH 2009 Parasitologi kedokteranditinjau dari organ tubuh yang diserang Jakarta EGC
Behrman Klirgman Arvi 2000 Nelson Ilmu Kesehatan Anak Vol 3 jakarta EGC
- Naegleria fowleri dan Accanthamoeba
- Slide 2
- Naegleria fowleri
- Slide 4
- Slide 5
- Slide 6
- Slide 7
- Slide 8
- Slide 9
- stadium trophozoit (ameboid dan flagellata) yang motile
- Slide 11
- Stadium kista yang non-motile dan resisten
- Slide 13
- Slide 14
- Slide 15
- Slide 16
- Slide 17
- Slide 18
- Slide 19
- Slide 20
- Slide 21
- Slide 22
- Slide 23
- Slide 24
- secara pembelahan biner (binary fission)
- Slide 26
- Slide 27
- Slide 28
- Slide 29
- Slide 30
- Daftar pustaka
-
Diagnosis dini sangat penting untuk pengobatan yang efektif dari Acanthamoeba keratitis Infeksi ini biasanya didiagnosis oleh spesialis mata berdasarkan gejala pertumbuhan amoeba dari gesekan mata atau melihat amoeba dengan proses yang disebut confocal microscopy
Spesimen pemeriksaan yang digunakan Cairan spinal Lesi kulit Lesi kornea
Diagnosa Lab
Langsung dilakukan pengobatan secepatnya terhadap lesi pada kulit mata traktus respiratorius dan genitourinarius
Berhati hati dalam penggunaan obat imunosupresif
Untuk itu pencegahan Acanthamoeba dapat dilakukan dengan menghindari penggunaan kontak lensa Dan menjaga kebersihan kontak lensa yang dipakai
Pencegahan
Terapi yang digunakan belum ada yang memuaskan namun penggunaan Amphotericin B dengan sulfadiazin dapat memperlambat perjalanan penyakit dan mengurangi mortalitas
Obat sulfadiazin diketahui lebih efektif terhadap infeksi Acanthamoeba
Pengobatan
DAFTAR PUSTAKA
Yulfi Hemma2006Patogenik Free-Living AmoebaeSumatra utara Usu
Sinambela Adelina H 2008 Naegleria fowleri Sumatra Utara USU
httpwwwcdcgovparasitesacanthamoebadiagnosishtml httpwwwcdcgovdpdxfreeLivingAmebicgalleryhtmlnfo
wltrophs GK Vemugantidkk 2005 Granulomatosus Inflamation in
Acanthamoeba Keratitis An Immunohistochemical Study Of Five Cases And Review Of Literatur Indian Jurnal Of Medical Microbiology (2005) 23 (4)231-8 httpmedindniciniaut05i4iaut05i4p231pdf
Djaenudin Natadisastra dr SpParK amp Prof Dr Ridad Agoes MPH 2009 Parasitologi kedokteranditinjau dari organ tubuh yang diserang Jakarta EGC
Behrman Klirgman Arvi 2000 Nelson Ilmu Kesehatan Anak Vol 3 jakarta EGC
- Naegleria fowleri dan Accanthamoeba
- Slide 2
- Naegleria fowleri
- Slide 4
- Slide 5
- Slide 6
- Slide 7
- Slide 8
- Slide 9
- stadium trophozoit (ameboid dan flagellata) yang motile
- Slide 11
- Stadium kista yang non-motile dan resisten
- Slide 13
- Slide 14
- Slide 15
- Slide 16
- Slide 17
- Slide 18
- Slide 19
- Slide 20
- Slide 21
- Slide 22
- Slide 23
- Slide 24
- secara pembelahan biner (binary fission)
- Slide 26
- Slide 27
- Slide 28
- Slide 29
- Slide 30
- Daftar pustaka
-
Langsung dilakukan pengobatan secepatnya terhadap lesi pada kulit mata traktus respiratorius dan genitourinarius
Berhati hati dalam penggunaan obat imunosupresif
Untuk itu pencegahan Acanthamoeba dapat dilakukan dengan menghindari penggunaan kontak lensa Dan menjaga kebersihan kontak lensa yang dipakai
Pencegahan
Terapi yang digunakan belum ada yang memuaskan namun penggunaan Amphotericin B dengan sulfadiazin dapat memperlambat perjalanan penyakit dan mengurangi mortalitas
Obat sulfadiazin diketahui lebih efektif terhadap infeksi Acanthamoeba
Pengobatan
DAFTAR PUSTAKA
Yulfi Hemma2006Patogenik Free-Living AmoebaeSumatra utara Usu
Sinambela Adelina H 2008 Naegleria fowleri Sumatra Utara USU
httpwwwcdcgovparasitesacanthamoebadiagnosishtml httpwwwcdcgovdpdxfreeLivingAmebicgalleryhtmlnfo
wltrophs GK Vemugantidkk 2005 Granulomatosus Inflamation in
Acanthamoeba Keratitis An Immunohistochemical Study Of Five Cases And Review Of Literatur Indian Jurnal Of Medical Microbiology (2005) 23 (4)231-8 httpmedindniciniaut05i4iaut05i4p231pdf
Djaenudin Natadisastra dr SpParK amp Prof Dr Ridad Agoes MPH 2009 Parasitologi kedokteranditinjau dari organ tubuh yang diserang Jakarta EGC
Behrman Klirgman Arvi 2000 Nelson Ilmu Kesehatan Anak Vol 3 jakarta EGC
- Naegleria fowleri dan Accanthamoeba
- Slide 2
- Naegleria fowleri
- Slide 4
- Slide 5
- Slide 6
- Slide 7
- Slide 8
- Slide 9
- stadium trophozoit (ameboid dan flagellata) yang motile
- Slide 11
- Stadium kista yang non-motile dan resisten
- Slide 13
- Slide 14
- Slide 15
- Slide 16
- Slide 17
- Slide 18
- Slide 19
- Slide 20
- Slide 21
- Slide 22
- Slide 23
- Slide 24
- secara pembelahan biner (binary fission)
- Slide 26
- Slide 27
- Slide 28
- Slide 29
- Slide 30
- Daftar pustaka
-
Terapi yang digunakan belum ada yang memuaskan namun penggunaan Amphotericin B dengan sulfadiazin dapat memperlambat perjalanan penyakit dan mengurangi mortalitas
Obat sulfadiazin diketahui lebih efektif terhadap infeksi Acanthamoeba
Pengobatan
DAFTAR PUSTAKA
Yulfi Hemma2006Patogenik Free-Living AmoebaeSumatra utara Usu
Sinambela Adelina H 2008 Naegleria fowleri Sumatra Utara USU
httpwwwcdcgovparasitesacanthamoebadiagnosishtml httpwwwcdcgovdpdxfreeLivingAmebicgalleryhtmlnfo
wltrophs GK Vemugantidkk 2005 Granulomatosus Inflamation in
Acanthamoeba Keratitis An Immunohistochemical Study Of Five Cases And Review Of Literatur Indian Jurnal Of Medical Microbiology (2005) 23 (4)231-8 httpmedindniciniaut05i4iaut05i4p231pdf
Djaenudin Natadisastra dr SpParK amp Prof Dr Ridad Agoes MPH 2009 Parasitologi kedokteranditinjau dari organ tubuh yang diserang Jakarta EGC
Behrman Klirgman Arvi 2000 Nelson Ilmu Kesehatan Anak Vol 3 jakarta EGC
- Naegleria fowleri dan Accanthamoeba
- Slide 2
- Naegleria fowleri
- Slide 4
- Slide 5
- Slide 6
- Slide 7
- Slide 8
- Slide 9
- stadium trophozoit (ameboid dan flagellata) yang motile
- Slide 11
- Stadium kista yang non-motile dan resisten
- Slide 13
- Slide 14
- Slide 15
- Slide 16
- Slide 17
- Slide 18
- Slide 19
- Slide 20
- Slide 21
- Slide 22
- Slide 23
- Slide 24
- secara pembelahan biner (binary fission)
- Slide 26
- Slide 27
- Slide 28
- Slide 29
- Slide 30
- Daftar pustaka
-
DAFTAR PUSTAKA
Yulfi Hemma2006Patogenik Free-Living AmoebaeSumatra utara Usu
Sinambela Adelina H 2008 Naegleria fowleri Sumatra Utara USU
httpwwwcdcgovparasitesacanthamoebadiagnosishtml httpwwwcdcgovdpdxfreeLivingAmebicgalleryhtmlnfo
wltrophs GK Vemugantidkk 2005 Granulomatosus Inflamation in
Acanthamoeba Keratitis An Immunohistochemical Study Of Five Cases And Review Of Literatur Indian Jurnal Of Medical Microbiology (2005) 23 (4)231-8 httpmedindniciniaut05i4iaut05i4p231pdf
Djaenudin Natadisastra dr SpParK amp Prof Dr Ridad Agoes MPH 2009 Parasitologi kedokteranditinjau dari organ tubuh yang diserang Jakarta EGC
Behrman Klirgman Arvi 2000 Nelson Ilmu Kesehatan Anak Vol 3 jakarta EGC
- Naegleria fowleri dan Accanthamoeba
- Slide 2
- Naegleria fowleri
- Slide 4
- Slide 5
- Slide 6
- Slide 7
- Slide 8
- Slide 9
- stadium trophozoit (ameboid dan flagellata) yang motile
- Slide 11
- Stadium kista yang non-motile dan resisten
- Slide 13
- Slide 14
- Slide 15
- Slide 16
- Slide 17
- Slide 18
- Slide 19
- Slide 20
- Slide 21
- Slide 22
- Slide 23
- Slide 24
- secara pembelahan biner (binary fission)
- Slide 26
- Slide 27
- Slide 28
- Slide 29
- Slide 30
- Daftar pustaka
-