Paper uts 23510310_i_putuagusekapratama_bankdanamon

15
Tugas Mata Kuliah Perencanaan Sistem dan Teknologi Informasi Analisis Nilai Teknologi Informasi (IT Value) Pada Perusahaan Menggunakan Costumer Based View (Studi Kasus : PT. Bank Danamon, Tbk) Oleh : I Putu Agus Eka Pratama, S.T. 23510310 Dosen : Dr. Ir. Ing Suhardi Magister Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Sekolah Tinggi Elektro dan Informatika (STEI) Institut Teknologi Bandung 2011

description

Paper UTS perencanaan strategis teknologi informasi.

Transcript of Paper uts 23510310_i_putuagusekapratama_bankdanamon

Page 1: Paper uts 23510310_i_putuagusekapratama_bankdanamon

Tugas Mata Kuliah

Perencanaan Sistem dan Teknologi Informasi

Analisis Nilai Teknologi Informasi (IT Value) Pada

Perusahaan Menggunakan Costumer Based View (Studi

Kasus : PT. Bank Danamon, Tbk)

Oleh :

I Putu Agus Eka Pratama, S.T.

23510310

Dosen :

Dr. Ir. Ing Suhardi

Magister Teknik Informatika

Fakultas Teknologi Informasi

Sekolah Tinggi Elektro dan Informatika (STEI)

Institut Teknologi Bandung

2011

Page 2: Paper uts 23510310_i_putuagusekapratama_bankdanamon

Abstrak

Bank Danamon merupakan salah satu bank dengan jumlah aset terbesar

nomor enam di Indonesia dan meraih penghargaan Best Finance Company 2009

dengan aset di atas 500 Milyar. Dengan misinya yang menjadi brand promise

yaitu bisa mewujudkan setiap keinginan nasabah, Danamon merupakan bank

yang berorientasi pada nasabah. Untuk mewujudkan misi tersebut, Danamon

memilih Corporate Strategies dan Business Strategy sebagai strategi bisnisnya

dan menjadikan IT sebagai kunci utama pemberdaya bisnis, sehingga tercapai CA

(Competitive Advantage). Di era keterbukaan saat ini dan persaingan dengan bank

- bank lainnya, Danamon tetap berusaha memberikan pelayanan yang terbaik bagi

nasabahnya.

Paper ini akan menganalisis nilai IT (IT Value) di Bank Danamon dengan

menggunakan CBV (Customer Based View) untuk kemudian ditarik kesimpulan

serta rekomendasi oleh penulis untuk Danamon dari sisi IT.

Kata kunci :

Misi, brand promise, strategi, IT, CA, CBV.

Page 3: Paper uts 23510310_i_putuagusekapratama_bankdanamon

Bab I Pendahuluan

I.1 Latar Belakang

IT (Information Technology) berperan penting dalam segala bidang,

termasuk juga perusahaan dan turut serta mempengaruhi pertumbuhan perusahaan

dan pencapaian CA (Competitive Advantage). Selain IT, faktor penting lainnya

adalah misi perusahaan dan pemilihan strategi yang tepat.

Dalam paper ini perusahaan yang diamati adalah Bank Danamon, Tbk.

Dijabarkan data dan fakta mengenai profil dari Bank Danamon, misi perusahaan

dan strategi yang digunakan, serta investasi dan implementasi IT di Bank

Danamon, untuk memperoleh CA. Dilanjutkan dengan analisis menggunakan

CBV, menarik kesimpulan, dan rekomendasi oleh penulis untuk Bank Danamon

dari sisi IT.

I.2 Ruang Lingkup

Ruang lingkup paper ini adalah IT Value pada Bank Danamon berupa

investasi dan implementasi IT dari Bank Danamon untuk memberikan layanan

berbasis IT kepada nasabah.

I.3 Tujuan Dan Manfaat

Paper ini bertujuan memaparkan peranan IT di Bank Danamon dalam

menjalankan bisnisnya serta hasil analisa penulis menggunakan CBV.

I.4 Sistematika Penulisan

Penulisan paper ini menggunakan studi case paper. Bab II menjelaskan

mengenai CBV, Value Chain, dan Bank Danamon. Bab III menjelaskan data dan

fakta mengenai investasi dan implementasi IT di Bank Danamon, dilanjutkan

dengan analisis menggunakan CBV. Bab IV merupakan kesimpulan dan

rekomendasi dari penulis untuk Bank Danamon di sisi IT.

Page 4: Paper uts 23510310_i_putuagusekapratama_bankdanamon
Page 5: Paper uts 23510310_i_putuagusekapratama_bankdanamon

Bab II CBV, Value Chain, dan Bank Danamon

II.1 CBV

CBV adalah singkatan dari Customer Based View atau sudut pandang

konsumen. Dalam papernya[2], Christensen menyatakan CA (Competitive

Advantage) atau keunggulan bersaing sebagai nilai lebih yang ditawarkan

perusahaan untuk mendorong pelanggannya membeli produk/layanannya

dibandingkan membeli produk atau layanan saingannya (kompetitor). Nilai ini

harus unik atau sulit ditiru oleh pesaing.

Dari hal ini dapat ditarik beberapa poin penting :

1.Ukuran CA sebuah perusahaan dilihat dari sudut pandang luar perusahaan

(konsumen dan pesaing).

2.CA adalah persepsi sehingga sulit membedakan apakah CA didasari fakta

dan data, branding yang melekat di masyarakat, atau gabungan keduanya.

3.Untuk mengukur CA, perhatian harus terfokus pada keputusan pelanggan

untuk membeli produk/layanan.

4.Berdasarkan sudut pandang konsumen, posisi dan aksi dari pesaing, pihak

pengambil keputusan dapat segera mengatasi berbagai kekurangan yang ada pada

perusahaan.

Untuk meningkatkan kemampuan dalam melakukan analisa dan

memperoleh CA, perusahaan harus mampu memahami pelanggan, memahami

kompetitor, dan mampu mengukur kemampuan pesaing untuk meniru.

II.2 Value Chain

Dalam papernya[2], Christensen menyarankan langkah awal yang harus

dilakukan dalam analisa dan desain proses bisnis perusahaan adalah dengan

membuat Value Chain dari proses utama (core proceses) yaitu urutan proses

global yang terjadi dalam perusahaan dan aktivitas penunjang (support activities).

Gambar 1 adalah Generic Value Chain oleh Porter.

5

Page 6: Paper uts 23510310_i_putuagusekapratama_bankdanamon

Gambar 1 : Generic Value Chain oleh Porter.

II.3 Profil Bank Danamon, Tbk

PT Bank Danamon, Tbk berdiri tahun 1956 dengan nama Bank Kopra

Indonesia. Tahun 1976 berganti nama menjadi PT Bank Danamon Indonesia.

Tahun 1988 Bank Danamon menjadi bank devisa dan tahun 1989 menjadi

perusahaan publik di Bursa Efek Jakarta (BEJ).

Tahun 1998, Danamon dikelola oleh BPPN (Badan Penyehatan Perbankan

Nasional) sebagai BTO (Bank Take Over). Tahun 1999, BPPN merekapitulasi

32,2 Trilyun berupa obligasi. Tahun 1999, sebagai bagian dari restrukturisasi, PT

Bank PDFCI (BTO), dimerge dengan Danamon. Tahun 2000, Bank Danamon

merge dengan 8 BTO lainnya (Bank Tiara, Bank Duta, Bank Rama, Bank Tamara,

Bank Nusa Nasional, Bank Pos Nusantara, Jaya Bank Internasional, dan Bank

Risjad Salim Internasional) serta menerima program rekapitulasi kedua dari

pemerintah sebesar 28.9 Trilyun dan menjadi salah satu bank swasta terbesar di

Indonesia. Tahun 2003, Asia Financial (Indonesia) Pte Ltd mengakuisisi

Danamon, melalui konsorsium Fullerton Financial Holding (anak perusahaan

Temasek Holding) dan Deutsche Bank AG (pemegang saham pengendali).

Kini Danamon menjadi salah satu institusi finansial terbesar di Indonesia.

Desember 2009, Danamon menjadi bank terbesar keenam di Indonesia (dari

jumlah aset), keempat terbesar (dari kapitalisasi pasar), dan jaringan cabang kedua

terbesar (1900 kantor cabang dan pusat pelayanan).

6

Page 7: Paper uts 23510310_i_putuagusekapratama_bankdanamon

II.4 Strategi Yang Digunakan

Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Barney dan Hesterly dalam

bukunya[1], Danamon memilih dua jenis strategi bisnis. Untuk Corporate

Strategies, Danamon menggunakan Difersifications. Untuk Business Strategy,

digunakan Products Differentiations. Berikut implementasi strateginya.

Untuk Difersifications, Danamon melakukan difersifikasi ke bidang kartu

kredit/transaksi, dengan mengakuisisi Adira Finance (2004) dan American

Express (2006) untuk penerbitan kartu kredit berbagai jenis.

Untuk Products Differentiations. Danamon menawarkan berbagai produk

dan layanan berbasis IT kepada nasabah, antara lain : Consumer Banking, Kartu

Kredit/Kartu Transaksi berbagai jenis, SME and Commercial, Trade Finance,

Treasury Product, Cash Management, E-Banking, serta layanan Rencana

Keuangan (Financial).

II.5 Competitive Advantage

Dari implementasi strategi bisnis yang dijalankan, CA yang dimiliki Bank

Danamon ada tiga dan semuanya berbasis IT.

Pertama, untuk kartu kredit, Bank Danamon memberikan layanan untuk

tiga jenis kartu kredit yaitu American Express, Visa, dan Master Card, dengan

berbagai jenis sesuai kebutuhan nasabah. Meliputi iCard, Visa Infinite, Prudential

Card, Manchester United Card, Liverpool Card, Arsenal Card, Danamon Classic,

Danamon Gold, dan Danamon Platinum. Danamon menjadi satu - satunya bank di

Indonesia yang memberikan layanan kartu kredit jenis terbanyak. Sampai tahun

2009, sebanyak 469.000 kartu kredit baru telah diterbitkan.

Danamon menggunakan teknologi EMV (Europay, MasterCard and Visa),

sebuah standar internasional untuk operasi bersama chip card. Di dalamnya

termasuk juga American Express, Japan Credit Bureau, dan Europay International

SA. Banyak nasabah yang menggunakan kartu kredit Danamon karena aman,

nyaman, dan banyak fitur yang ditawarkan.

Gambar 2 menunjukkan grafik pertumbuhan produksi kartu kredit

Danamon. Gambar 3 menunjukkan layanan yang disediakan Danamon, dimana

7

Page 8: Paper uts 23510310_i_putuagusekapratama_bankdanamon

kartu kredit adalah CA. Kedua gambar diambil dari laporan keuangan

Danamon[4].

Gambar 2 : Grafik pertumbuhan Kartu Kredit/ Kartu Transaksi yang dikeluarkan oleh

Bank Danamon .

Gambar 3 : Grafik piramida pendapatan Danamon. Kartu Kredit/Kartu Transaksi adalah

salah satu CA Danamon.

Kedua, Bank Danamon memberikan layanan Internet Banking yang aman

dan nyaman bagi nasabah. Bank Danamon adalah yang pertama di Indonesia

8

Page 9: Paper uts 23510310_i_putuagusekapratama_bankdanamon

memperoleh sertifikat Supreme Internet Security EV-SSL VeriSign untuk

pengakuan internasional keamanan platform internet banking dan menjadi pioner

dalam penggunaan teknologi sekuriti ini. Bank - bank lainnya kemudian

mengikuti jejak Danamon.

Ketiga, NCBS (New Core Banking System), teknologi yang menawarkan

beragam keunggulan bagi Bank Danamon dan nasabahnya untuk masa kini dan

masa depan. Dengan segmen utama mass market, TAT (Turn Around Time) yang

cepat adalah kunci keberhasilan. NCBS menghemat setengah waktu proses rata -

rata suatu unit pemrosesan sentral untuk sebuah rekening pinjaman, sehingga

cocok diterapkan untuk semua layanan Danamon, misalkan DSP (Danamon

Simpan Pinjam). Dari sisi skalabilitas dan kehandalan, NCBS mampu melayani

sepuluh kali lipat jumlah seluruh nasabah Danamon saat ini.

9

Page 10: Paper uts 23510310_i_putuagusekapratama_bankdanamon

Bab III IT di Bank Danamon, Tbk

III.1 Data dan Fakta Mengenai Investasi dan Implementasi IT

Untuk mewujudkan misinya, Bank Danamon menggunakan IT dan SDM

bermutu untuk bisa melayani nasabah. Danamon memandang penting IT dari

sudut pandang strategi, karena IT merupakan kunci utama yang memungkinkan

Danamon menyediakan produk dan jasa kepada nasabah, mengukur dan

menelusuri kinerja bisnis, serta mengambil berbagai keputusan manajemen yang

tepat.

Sejak tahun 2007, untuk mewujudkan teknologi perbankan kelas dunia,

Danamon melakukan migrasi besar - besaran ke NCBS, transformasi multiple

delivery channels (ATM, Call Center, Internet Banking), dan peningkatan jalur

distribusinya. Untuk ATM ditambahkan fitur keamanan EMV, dimana terjadi

pergantian kartu magnetik ke kartu chip sesuai rekomendasi dari Bank Indonesia

dan pergantian terminal EDC (Electronic Data Capture). Tahun 2007 - 2008,

Danamon memigrasikan Enterprise General Ledger dan 1000 cabang layanan

DSP ke NCBS serta memasang 800 unit ATM dengan sistem Base-24/ES yang

lebih aman. Dilengkapi juga dengan Triple DES dan MEC, yang memenuhi syarat

Visa dan Master Card. Gambar 4 menunjukkan grafik pertumbuhan ATM

Danamon dan transaksi via ATM.

Gambar 4 : Grafik peningkatan jumlah ATM dan transaksi via ATM Danamon

Tahun 2009 Danamon memigrasikan NCBS ke ritel, UKM, korporasi,

komersil, CMM (Consumer Mass Market), dan Adira Kredit, dengan fungsi yang

10

Page 11: Paper uts 23510310_i_putuagusekapratama_bankdanamon

kompleks dan dapat melayani nasabah dengan sistem Multiple Delivery

Channels. Hal ini sesuai dengan salah satu pencapaian utama Danamon yaitu

transformasi strategis dari perbankan komersial dan korporasi menjadi pemimpin

pasar di bidang pembiayaan konsumen dan perbankan mikro.

Call Center Danamon dilengkapi dengan IVR (Interactive Voice

Responce) untuk bisa menjawab pertanyaan konsumen secara elektronis,

mendeteksi nasabah yang menelepon, menentukan tingkat hubungan perbankan

dengan Danamon, dan mengarahkan percakapan telepon nasabah dengan petugas

pusat pelayanan sesuai dengan bidangnya. Untuk Internet Banking, Danamon

menggunakan EVSSL (Enhanced Validation Secure Socket Layer) yang

bersertifikasi untuk fitur keamanan.

Untuk bidang IT, Danamon memiliki komite yang disebut ITSC

(Information Technology Steering Commitee) yang mengatur penggunaan IT di

Danamon, dalam hal penentuan strategi teknologi, blueprint, dan juga prioritas

dan investasi pengembangannya, sehingga terwujud platform IT yang handal,

fleksibel, responsif, efisien dalam biaya, guna memberikan service maksimal

kepada nasabah dan meningkatkan pertumbuhan perusahaan.

Saat ini, Danamon telah menambah 39% SDM, 65% adalah sarjana,

ditangani oleh Corporate University (CU) dibawah Wakil Direktur Utama. Tahun

2009, Danamon merekrut 10.000 SDM baru. Sistem rekrutasi dan promosi

karyawan menggunakan IT Assesment untuk kepribadian para karyawan, sehingga

memberikan data komparatif para kandidat potensial. Untuk mengetahui

kemajuan kinerja antar unit bisnis, Danamon menggunakan Bussiness Intelligent

System.

III.2 Analisis Dari Sisi CBV

Dari sisi CBV, berbagai layanan yang diberikan oleh Bank Danamon

sangat sesuai dengan keinginan nasabah. Untuk transaksi di ATM dan Internet

Banking dengan fitur keamanan yang disertakan, nasabah merasa aman dan

nyaman. Dukungan terhadap Master Card, America Express, dan Visa

memberikan banyak pilihan kartu transaksi ke nasabah. Berbagai pilihan kartu

11

Page 12: Paper uts 23510310_i_putuagusekapratama_bankdanamon

kredit/transaksi memberikan banyak pilihan kepada nasabah sesuai dengan selera

dan keperluan mereka, selain juga kemudahan, bonus/diskon, dan dukungan

internasional.

Layanan Call Center dengan integrasi IVR memudahkan dalam melayani

berbagai keluhan maupun pertanyaan dari nasabah setiap saat, 24 jam tanpa henti.

Sehingga nasabah dapat terbantu setiap saat dengan cepat, efektif, dan efisien.

12

Page 13: Paper uts 23510310_i_putuagusekapratama_bankdanamon

Bab IV Penutup

IV.1 Kesimpulan

Bank Danamon berhasil mencapai CA (Competitive Advantage) yang

penting bagi pertumbuhan perusahaan, dengan mengedepankan kepuasan nasabah

(berorientasi pada nasabah). Hal ini sesuai dengan misi yang menjadi brand

promise Danamon yaitu bisa mewujudkan setiap keinginan nasabah. Untuk

mewujudkannya, Danamon menerapkan strategi Difersifications untuk layanan

kartu kredit dan Products Differentiations untuk berbagai layanan lainnya,

sehingga mampu memenuhi keinginan nasabah dan mampu bersaing dengan para

pesaing lainnya sesama bank.

IT benar - benar berperan dalam roda bisnis Danamon, baik untuk

mewujudkan layanan perbankan ke nasabah, maupun untuk mengurusi semua

kantor cabang Danamon. Bank Danamon telah memperoleh nilai dari teknologi

informasi (IT Value).

IV.2 Rekomendasi

Beberapa rekomendasi yang diajukan :

1. ITSC harus selalu update terhadap perkembangan, security, dan kestabilan

sistem IT karena ketiganya merupakan harga mati untuk teknologi

perbankan.

2. Karyawan IT (sourcing dan outsourcing) diberikan sarana riset untuk

penyempurnaan sistem IT Danamon. Karyawan non IT diberikan

pelatihan penggunaan sarana IT Danamon sehingga bisa melayani

nasabah dengan baik.

3. Pemanfaatan software open source agar Danamon tidak ketergantungan

(lock-in) terhadap suatu vendor tertentu, sehingga bisa bebas sewaktu -

waktu untuk beralih ke vendor lainnya yang lebih baik dan investasi IT

tepat guna dan hemat. Keterbukaan kode dengan disertai dukungan

profesional dan komunitas memudahkan pengembangan IT sesuai

keperluan Danamon.

13

Page 14: Paper uts 23510310_i_putuagusekapratama_bankdanamon

4. Keamanan sistem harus dipertahankan dari sisi 3 sisi (software, hardware,

dan human/user).

5. Pelayanan yang ramah kepada nasabah, langsung maupun voice call/call

center, termasuk juga menjelaskan cara penggunaan layanan IT Danamon

ke nasabah karena tidak semuanya melek terhadap IT.

14

Page 15: Paper uts 23510310_i_putuagusekapratama_bankdanamon

DAFTAR PUSTAKA

[1] Barney, J., Hesterly, William S. (2008) : Strategic Management and Competitive Advantage: Concepts, 2/E (Part One : The Tools of Strategic Analysis, Chapter 1 : What Is Strategy And The Strategic Management Process?). Prentice Hall. USA.

[2] Porter, Michael E. (1985), “Competitive Advantage – Creating a Sustaining Superior Performanc”, The Free Press, New York, NY.

[3] Chrsitensen, H Kurt. (2010) : Defining Customer Value as The Driver of Competitive Advantages. Northwesten University Cellogg.

[4] Danamon_AR_09_INDO (File PDF), Bank Danamon, Tbk.http://www.danamon.co.id/investor/AnnualReport2009/Danamon_AR_09_INDO.pdfDiakses : 21 Februari 2011 17.00 WIB.

15