Paper Uts Pence Mar An Udara

download Paper Uts Pence Mar An Udara

of 14

Transcript of Paper Uts Pence Mar An Udara

  • 8/3/2019 Paper Uts Pence Mar An Udara

    1/14

    Polutan Pada Boiler Batubara dan Penanganannya

    1. Pendahuluan

    Sumber utama pencemaran udara didunia ini adalah berasal dari proses

    pembakaran bahan bakar baik yang dari sumber bergerak seperti kendaran, maupun

    yang berasal dari sumber yang tidak bergerak seperti proses pembakaran di industri.

    proses pembakaran yang tidak sempurna akan menghasilkan gas buang yang

    mengandung polutan yang akan mencemari udara.

    Dalam dunia industri banyak sekali digunakan boiler sebagai peralatan

    penunjang proses, boiler merupakan peralatan yang digunakan untuk menghasilkan

    steam dengan memanfaatkan panas yang diperoleh dari reaksi pembakaran bahan bakar

    fosil. Sebagian besar boiler di Indonesia menggunakan bahan bakar batu bara

    dikarenakan cadangan batu bara di Indonesia masih cukup melimpah. Namun batu bara

    merupakan bahan bakar padat yang menghasilkan poilutan lebih banyak dibandingkan

    bahan bakar cair dan gas.

    Sisa pembakaran dalam boiler berbahan bakar batubara secara garis besar dapat

    diklasifikasikan menjadi dua jenis yaitu flue gas dan ash.Flue gas mengandung SOx,

    NOx ,CO dan ash yang ikut terbawa oleh flue gas atau biasa disebut fly ash.

    Berdasarkan aturan yang dikeluarkan EPA (enviromental protection agency)bahwa gas

    buang yang dikeluarkan dari cerobong asap harus memenuhi criteria kadar polutan

    tertentu, sehingga perlu dilakukan penanganan gas buang guna mengurangi emisi gas

    buang yang akan dikeluarkan ke atmosfer. Table 1 menunjukkan kadar polutan yang

    diijinkan dalam gas buang yang dikeluarkan EPA atau biasa disebut NAAQS (national

    ambient air quality standards.

    Tabel 1. National Ambient Air Quality Standards.

    Pencemaran Udara Page 1

  • 8/3/2019 Paper Uts Pence Mar An Udara

    2/14

    Polutan Pada Boiler Batubara dan Penanganannya

    2. Pengukuran kadar polutan dalam gas buang boiler batu bara.

    2.1 Dual beam NDIR stack gas analyzer.

    Dual beam NDIR stack gas analyzer mampu mendeteksi 5 komponen polutan

    yang ada di gas buang yaitu NOx, SOx, CO, CO2 dan O2. Prinsip kerjaNDIR cukup

    sederhana yaitu dengan cara memasukkan sample udara kedalam tabung yang

    kemudian sebuah lampu infra merah diarahkan ke dalam ruang sample melalui

    detektor. Tentunya konsentrasi polutan dari udara yang akan dianalisa ditentukan

    berdasarkan panjang gelombang. Sebuah filter optik di depan detektor dapat

    mengeliminasi semua cahaya termasuk panjang gelombang dari gas tersebut.

    Pencemaran Udara Page 2

  • 8/3/2019 Paper Uts Pence Mar An Udara

    3/14

    Polutan Pada Boiler Batubara dan Penanganannya

    Gambar 1. Skema NDIR.

    Gambar 2. skema pemasangan gas analyzer pada gas buang boiler.

    3. Jenis polutan dari boiler batu bara dan penanganannya.

    3.1 Sulfur Dioksida

    Pencemaran oleh sulfur dioksida terutama disebabkan oleh dua komponen

    sulfur bentuk gas yang tidak berwarna yaitu sulfu dioksida (SO2) dan sulfur

    trioksida (SO3) dan keduanya disebut sulfur oksida (SOx). Sulfur dioksida

    mempunyai karakteristik bau yang tajam dan tidak mudah terbakar diudara,

    sedangkan sulfur trioksida adalah zat yang tidak reaktif.

    Pencemaran SOx menimbulkan dampak bagi manusia, hewan, dan tumbuhan.

    Kerusakan pada tanaman terjadi pada kadar sekitar 0,05 ppm. Pengaruh utama

    pencemaran SOx pada manusia adalah terjadi iritasi sistim pernafasan.

    Untuk mengurangi kadar SOx dalam gas buang digunakan FGD (Flue Gas

    Desulfurization).

    3.1.1 Prinsip Kerja FGD (Flue gas Desurfurization).

    Pencemaran Udara Page 3

  • 8/3/2019 Paper Uts Pence Mar An Udara

    4/14

    Polutan Pada Boiler Batubara dan Penanganannya

    Pemisahan polutan dapat dilakukan menggunakan penyerap batu

    kapur atau Ca(OH)2. Gas buang dari cerobong dimasukkan ke dalam

    fasilitas FGD. Ke dalam alat ini kemudian disemprotkan udara sehinggaSO2 dalam gas buang teroksidasi oleh oksigen menjadi SO3. Gas buang

    selanjutnya didinginkan dengan air, sehingga SO3 bereaksi dengan air

    (H2O) membentuk asam sulfat (H2SO4). Asam sulfat selanjutnya

    direaksikan dengan Ca(OH)2 sehingga diperoleh hasil pemisahan berupa

    gipsum (gypsum). Gas buang yang keluar dari sistim FGD sudah terbebas

    dari oksida sulfur. Hasil samping proses FGD disebut gipsum sintetis

    karena memiliki senyawa kimia yang sama dengan gipsum alam.

    Selain dapat mengurangi sumber polutan penyebab hujan asam,

    gipsum yang dihasilkan melalui proses FGD ternyata juga memiliki nilai

    ekonomi karena dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, misal untuk

    bahan bangunan. Sebagai bahan bangunan, gipsum tampil dalam bentuk

    papan gipsum (gypsum boards) yang umumnya dipakai sebagai plafon atau

    langit-langit rumah (ceiling boards), dinding penyekat atau pemisah

    ruangan (partition boards) dan pelapis dinding (wall boards).

    Pencemaran Udara Page 4

  • 8/3/2019 Paper Uts Pence Mar An Udara

    5/14

    Polutan Pada Boiler Batubara dan Penanganannya

    Gambar 3. Skema FGD

    3.2 Carbon Monoksida (CO)

    Karbon monoksida memiliki sifat fisik yang tidak berasa, tidak berbau dan pada

    kondisi kamar berbentuk gas yang tidak berwarna. Senyawa CO mempunyai

    potensi bersifat racun yang sangat bebahaya dan dapat menimbulkan kematian pada

    manusia, karena gas CO mampu berikatan dengan hemoglobin dalam darah

    sehingga darah tidak dapat mengikat oksigen (O2) .

    Untuk mengurangi kadar CO dalam gas buang digunakan scrubber pada

    cerobong asap.

    3.2.1 Scrubber

    Scrubber merupakan salah satu dari alat pengendali polusi udara

    atau emisi dari gas buang sisa pembakaran. Pada suatu instalasi peralatan

    scrubbermemiliki kontribusi dalam mereduksi polutan berupa padatan atau

    gas yang sifatnya mampu larut dalam air, sehingga pada instalasinya akan

    dijumpai alat pendukung lain yang berfungsi untuk mendistribusikan air.

    Pencemaran Udara Page 5

  • 8/3/2019 Paper Uts Pence Mar An Udara

    6/14

    Polutan Pada Boiler Batubara dan Penanganannya

    Scrubber biasanya dipasang pada bagian lanjutan pada instalasi

    yang outletnya mengeluarkan emisi, dikarenakan instalasinya bertujuan

    untuk mengendalikan emisi yang keluar dari instalasi tersebut. Skemapemasanganscrubberpada sebuah incinerator adalah sebagai berikut.

    Gambar 4, instalasi scrubber pada incinerator.

    3.3 Partikel Debu

    Pada dasarnya debu sisa pembakaran pada boiler dibagi menjadi dua jenis yaitu

    bottom ash yang merupakan debu yang mengendap di dasar ruang bakar dan

    penanganannya cukup mudah hanya dengan conveyor, dan yang kedua adalah fly

    Pencemaran Udara Page 6

  • 8/3/2019 Paper Uts Pence Mar An Udara

    7/14

    Polutan Pada Boiler Batubara dan Penanganannya

    ash yaitu debu terbang yang ikut terbawa aliran gas buang menuju ke cerobong

    asap.

    Partikulat debu terbang (fly ash) merupakan campuran yang sangat rumit dari

    berbagai senyawa organic dan anorganik yang tersebar di udara dengan diameter

    yang sangat kecil, mulai dari

  • 8/3/2019 Paper Uts Pence Mar An Udara

    8/14

    Polutan Pada Boiler Batubara dan Penanganannya

    ElectroStatic Precipitator (ESP) adalah salah satu alternatif

    penangkap debu dengan effisiensi tinggi (diatas 90%) dan rentang partikel

    yang didapat cukup besar. Dengan menggunakan electrostatic precipitator(ESP) ini, jumlah limbah debu yang keluar dari cerobong diharapkan hanya

    sekitar 0,16% (dimana efektifitas penangkapan debu mencapai 99,84%).

    Gambar 5, Particulate control equipment pada boiler.

    Cara kerja dari electrostatic precipitator (ESP) yaitu sebagai

    berikut :

    1. Melewatkan gas buang (flue gas) melalui suatu medan listrik

    yang terbentuk antara discharge electrode dengan collector

    plate, flue gas yang mengandung butiran debu pada awalnya

    bermuatan netral dan pada saat melewati medan listrik, partikel

    debu tersebut akan terionisasi sehingga partikel debu tersebut

    menjadi bermuatan negatif (-).

    2. Partikel debu yang bermuatan negatif (-) selanjutnya menempel

    pada pelat-pelat pengumpul (collector plate). Debu yangdikumpulkan di collector plate dipindahkan kembali secara

    periodik dari collector plate melalui suatu getaran (rapping).

    Debu ini kemudian jatuh ke bak penampung (ash hopper) dan

    dipindahkan (transport) ke flyash silo dengan cara

    dihembuskan (vacuum).

    Proses pembuatan medan listrik di ESP

    Pencemaran Udara Page 8

  • 8/3/2019 Paper Uts Pence Mar An Udara

    9/14

  • 8/3/2019 Paper Uts Pence Mar An Udara

    10/14

    Polutan Pada Boiler Batubara dan Penanganannya

    Gambar 6, proses pengisian dan pengumpulan partikel dalam ESP

    Gambar 7, komponen electrostatic precipitator.

    3.4Nitrogen oksida(NOx). Nitrogen oksida (NOx) adalah senyawa gas yang terdapat di udara bebas

    (atmosfir) yang sebagian besar terdiri atas nitrit oksida (NO) dan nitrogen dioksida

    (NO2) serta berbagai jenis oksida dalam jumlah yang lebih sedikit. Kedua macam gas

    Pencemaran Udara Page 10

  • 8/3/2019 Paper Uts Pence Mar An Udara

    11/14

    Polutan Pada Boiler Batubara dan Penanganannya

    tersebut mempunyai sifat yang sangat berbeda dan keduanya sangat berbahaya bagi

    kesehatan. Gas NO yang mencemari udara secara visual sulit diamati karena gas

    tersebut tidak bewarna dan tidak berbau. Sedangkan gas NO2 bila mencemari udaramudah diamati dari baunya yang sangat menyengat dan warnanya merah kecoklatan.

    Sifat Racun (toksisitas)gas NO2 empat kali lebih kuat dari pada toksisitas gas NO.

    Organ tubuh yang paling peka terhadap pencemaran gas NO2 adalah paru-paru.

    Paruparu yang terkontaminasi oleh gas NO2 akan membengkak sehingga penderita sulit

    bernafas yang dapat mengakibatkan kematiannya.

    Udara yang mengandung gas NO dalam batas normal relatif aman dan tidak

    berbahaya, kecuali bila gas NO yang tinggi dapat menyebabkan gangguan pada sisitem

    saraf yang menyebabkan kejang-kejang. Bila keracunan ini terus berlanjut akan dapat

    menyebabkan kelumpuhan. Gas NO akan menjadi lebih berbahaya apabila gas itu

    teroksidasi oleh oksigen sehingga menjadi gas NO2. Di udara nitrogen monoksida (NO)

    teroksidasi sangat cepat membentuk nitrogen dioksida (NO2) yang pada akhirnya

    nitrogen dioksida (NO2) teroksidasi secara fotokimia menjadi nitrat.

    Mekanisme reaksi pembentukannya di udara sebagai berikut :

    N2 + O2 2NO

    2NO + O2 2NO2

    2NO2 + O2 H2O 2HNO3

    Udara yang tercemar oleh gas nitrogen dioksida tidak hanya berbahaya bagi

    manusia dan hewan saja, tetapi juga berbahaya bagi kehidupan tanaman. Pengaruh gas

    NO2 pada tanaman antara lain timbulnya bintik-bintik pada permukaan daun. Pada

    konsentrasi lebih tinggi, gas tersebut dapat menyebabkan nekrosis atau kerusakan pada

    jaringan daun, dalam keadaan seperti ini daun tidak dapat berfungsi sempurna.

    Pencemaran udara oleh gas NO2 juga dapat menyebabkan timbulnya Peroxy Acetil

    Nitrates yang disingkat dengan PAN. PAN ini menyebabkan iritasi pada mata sehingga

    mata terasa pedih dan berair.

    Untuk menekan emisi NOx dalam gas buang digunakan SCR (selective

    catalytic reduction) dan unit low NOx combustion.

    Pencemaran Udara Page 11

  • 8/3/2019 Paper Uts Pence Mar An Udara

    12/14

    Polutan Pada Boiler Batubara dan Penanganannya

    3.4.1 Selective catalytic reduction

    SCR (selective catalytic reduction) adalah suatu alat yang

    digunakan untuk mereduksi kandungan NOx yang dihasilkan gas buang

    boiler batu bara. Prinsip kerja SCR adalah dengan merubah nitrogen oksida

    (NOx) menjadi nitrogen diatomik (N2) dan air (H2O) dengan bantuan

    katalis. Sebuah gas reductant seperti anhydrous ammonia, aqueous

    ammonia, atau urea ditambahkan kedalam aliran gas buang dan kemudian

    diserap dikatalis.

    Reaksi yang terjadi antara NOx dengan gas reductant dapat ditulis

    sebagai berikut.

    4NO + 4NH3 + O2 4N2 + 6H2O

    2NO2 + 4NH3 + O2 3N2 + 6H2O

    NO + NO2 + 2NH3 2N2 + 3H2O

    Gambar 8 dibawah menunjukkan proses penguraian NOx dimana

    NH3 diinjeksikan kedalam aliran gas panas, gas panas yang telah

    bercampur dengan ammonia kemudian melewati permukaan catalyst dan

    NOx mengalami reaksi didalam catalyst sehingga terbentuk N2 dan H2O.

    Pencemaran Udara Page 12

  • 8/3/2019 Paper Uts Pence Mar An Udara

    13/14

    Polutan Pada Boiler Batubara dan Penanganannya

    Gambar 8, Proses menghilangkan NOx

    Gambar 9, SCR.

    4. Kesimpulan.

    Polutan yang dihasilkan oleh boiler batu bara meliputi SOx, NOx, CO, dan

    Partikel padat yang berupa fly ash dan bottom ash. SOx dapat direduksi dengan

    menggunakan FGD ,hasil samping dari FGD adalah gypsum yang memiliki nilai

    ekonomis yang cukup tinggi karena gypsum dapat digunakan sebagai hiasan rumah,sehingga tidak akan merugikan jika semua PLTU yang ada menggunakan FGD.

    Untuk mereduksi CO digunakan wet scrubber , hal ini penting karena CO

    merupakan gas yang sangat berbahaya dan sebagian besar orang awam kurang tahu

    tanda- tanda teracuni gas CO sehingga sangat penting untuk mereduksi gas CO sebelum

    di buang ke atmosfer.

    Untuk mereduksi NOx digunakan SCR yang mampu memisah NOx menjadi N 2

    dan H2O . Nitrogen merupakan zat yang dibutuhkan tumbuhan guna melakukan

    Pencemaran Udara Page 13

  • 8/3/2019 Paper Uts Pence Mar An Udara

    14/14

    Polutan Pada Boiler Batubara dan Penanganannya

    metabolism sehingga penggunaan SCR akan lebih menguntungkan, sedangkan untuk

    mereduksi abu terbang digunakan ESP yang sangat efektif dalam mengurangi debu

    terbang sisa pembakaran.

    Daftar Pustaka

    1. The Babcock & Wilcox company.2005. Steam its generation and use ,edition 41.ohio

    2. http://id.wikipedia.org/wiki/Hujan_asam

    3. http://en.wikipedia.org/wiki/Flue-gas_desulfurization

    4. http://www.adityarizki.net/?p=149

    5. http://en.wikipedia.org/wiki/Selective_catalytic_reduction

    6. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/18257/3/Chapter%20II.pdf

    7. http://repository.upi.edu/operator/upload/s_d5351_0611193_chapter3.pdf

    8. http://www.energyefficiencyasia.org/docs/ee_modules/indo/Chapter%20-%20Monitoring%20equipment%20(Bahasa%20Indonesia).pdf

    9. http://www.sea.siemens.com/us/internet-

    dms/ia/AppliedAutomation/AppliedAutomation/docs/CS_power_fossil_fuel.pdf

    10.http://www.energymanagertraining.com/energy_audit_instruments/flue_gas_analyser/p

    df/procal_Flue_gas_analyser.pdf

    Pencemaran Udara Page 14

    http://id.wikipedia.org/wiki/Hujan_asamhttp://en.wikipedia.org/wiki/Flue-gas_desulfurizationhttp://www.adityarizki.net/?p=149http://en.wikipedia.org/wiki/Selective_catalytic_reductionhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/18257/3/Chapter%20II.pdfhttp://repository.upi.edu/operator/upload/s_d5351_0611193_chapter3.pdfhttp://www.energyefficiencyasia.org/docs/ee_modules/indo/Chapter%20-%20Monitoring%20equipment%20(Bahasa%20Indonesia).pdfhttp://www.energyefficiencyasia.org/docs/ee_modules/indo/Chapter%20-%20Monitoring%20equipment%20(Bahasa%20Indonesia).pdfhttp://www.sea.siemens.com/us/internet-dms/ia/AppliedAutomation/AppliedAutomation/docs/CS_power_fossil_fuel.pdfhttp://www.sea.siemens.com/us/internet-dms/ia/AppliedAutomation/AppliedAutomation/docs/CS_power_fossil_fuel.pdfhttp://www.energymanagertraining.com/energy_audit_instruments/flue_gas_analyser/pdf/procal_Flue_gas_analyser.pdfhttp://www.energymanagertraining.com/energy_audit_instruments/flue_gas_analyser/pdf/procal_Flue_gas_analyser.pdfhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hujan_asamhttp://en.wikipedia.org/wiki/Flue-gas_desulfurizationhttp://www.adityarizki.net/?p=149http://en.wikipedia.org/wiki/Selective_catalytic_reductionhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/18257/3/Chapter%20II.pdfhttp://repository.upi.edu/operator/upload/s_d5351_0611193_chapter3.pdfhttp://www.energyefficiencyasia.org/docs/ee_modules/indo/Chapter%20-%20Monitoring%20equipment%20(Bahasa%20Indonesia).pdfhttp://www.energyefficiencyasia.org/docs/ee_modules/indo/Chapter%20-%20Monitoring%20equipment%20(Bahasa%20Indonesia).pdfhttp://www.sea.siemens.com/us/internet-dms/ia/AppliedAutomation/AppliedAutomation/docs/CS_power_fossil_fuel.pdfhttp://www.sea.siemens.com/us/internet-dms/ia/AppliedAutomation/AppliedAutomation/docs/CS_power_fossil_fuel.pdfhttp://www.energymanagertraining.com/energy_audit_instruments/flue_gas_analyser/pdf/procal_Flue_gas_analyser.pdfhttp://www.energymanagertraining.com/energy_audit_instruments/flue_gas_analyser/pdf/procal_Flue_gas_analyser.pdf