Paper UTS Kapita Selekta - Nuruhli Shalihah.pdf

33
EVALUASI MODEL BISNIS KONTEN OVER THE TOP (OTT) DAN DAMPAKNYA TERHADAP INDUSTRI TELEKOMUNIKASI Makalah ini disusun sebagai Tugas Pengganti Ujian Tengah Semester (UTS) Mata Kuliah Kapita Selekta Dosen Pengajar: Ir. Fajardhani, MBA Disusun oleh: Nama : Nuruhli Shalihah NPM : 1306424256 Magister Manajemen Teknik Telekomunikasi Fakultas Teknik Universitas Indonesia 2014

Transcript of Paper UTS Kapita Selekta - Nuruhli Shalihah.pdf

  • EVALUASI MODEL BISNIS KONTEN OVER THE TOP (OTT) DAN

    DAMPAKNYA TERHADAP INDUSTRI TELEKOMUNIKASI

    Makalah ini disusun sebagai Tugas Pengganti Ujian Tengah Semester (UTS)

    Mata Kuliah Kapita Selekta

    Dosen Pengajar: Ir. Fajardhani, MBA

    Disusun oleh:

    Nama : Nuruhli Shalihah

    NPM : 1306424256

    Magister Manajemen Teknik Telekomunikasi

    Fakultas Teknik

    Universitas Indonesia

    2014

  • i

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-

    Nya, sehingga Penulis berhasil menyelesaikan makalah yang berjudul Evaluasi

    Model Bisnis Konten Over The Top (OTT) dan Dampaknya terhadap Industri

    Telekomunikasi ini tepat pada waktunya.

    Makalah ini merupakan pengganti Ujian Tengah Semester 3 Mata kUliah Kapita

    Selekta. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh

    karena itu kritik dan saran dari semua pihak selalu diharapkan.

    Akhir kata Penulis mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah

    membantu. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi setiap usaha kita. Amin.

    Jakarta, Oktober 2014

    Penulis

  • ii

    DAFTAR ISI

    Kata Pengantar i

    Daftar Isi ii

    Daftar Gambar iii

    Daftar Tabel iv

    BAB 1: PENDAHULUAN 1

    1.1 Latar Belakang 1

    1.2 Permasalahan 2

    1.3 Tujuan 2

    1.4 Sistematika Penulisan 2

    BAB 2: DASAR TEORI 4

    2.1 Model Bisnis Kanvas 4

    2.1.1 Segmen Pelanggan (Customer Segment CS) 5

    2.1.2 Proposisi Nilai (Value Propositions VP) 6

    2.1.3 Saluran (Channels CH) 6

    2.1.4 Hubungan Pelanggan (Customer Relationships CR) 7

    2.1.5 Arus Pendapatan (Revenue Stream R$) 8

    2.1.6 Sumber Daya Utama (Key Resources KR) 9

    2.1.7 Aktivitas Kunci (Key Activities KA) 9

    2.1.8 Kemitraan Utama (Key Partnerships KP) 10

    2.1.9 Struktur Biaya (Cost Structure CS) 10

    2.2 Pola Model Bisnis 11

    BAB 3: BIDANG AMATAN DAN DATA PENDUKUNG 7

    3.1 Model Bisnis OTT 8

    3.2 Model Bisnis Operator Selular 9

    3.3 Data Peningkatan Penggunaan Layanan Data 9

    BAB 4: ANALISIS DAN PENJELASAN 19

    4.1 Analisis Model Bisnis dan Ekosistem OTT 19

    4.2 Analisis Dampak Model Bisnis OTT dan Ekosistemnya terhadap Industri

    Telekomunikasi 20

  • iii

    4.2.1 Analisis Permasalahan yang Dihadapi Operator 23

    4.2.2 Analisis Penyebab Kejatuhan Operator 23

    4.2.3 Analisis Dampak Negatif OTT terhadap Operator Telekomunikasi 23

    4.3 Analisis Dampak Model Bisnis OTT dan Ekosistemnya terhadap

    Industri Non-Telekomunikasi 24

    BAB 5: KESIMPULAN 26

    DAFTAR REFERENSI 27

  • iv

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1 Pergerakan Saham Tiga Operator Selular 5

    Gambar 2 Model Bisnis Kanvas 8

    Gambar 3 Model Bisnis OTT 16

    Gambar 4 Bisnis Model Twitter 17

    Gambar 5 Jumlah Pengguna Aktif Twitter 19

    Gambar 6 Jumlah Timeline View Twitter 19

    Gambar 7 Model Bisnis Operator Selular 20

    Gambar 8 Jumlah Penggunaan Data Selular dan Jumlah Pengguna Data PT

    Indosat 21

    Gambar 9 Model Bisnis Industri Pengguna Layanan Future Marketing 29

  • v

    DAFTAR TABEL

    Tabel 1 Jenis Segmen Pelanggan 9

    Tabel 2 Elemen Proposisi Nilai 10

    Tabel 3 Kategori Hubungan Pelanggan 11

    Tabel 4 Mekanisme Penetapan Harga 12

    Tabel 5 Kategori Key Resources 13

    Tabel 6 Kategori Aktivitas Kunci 13

    Tabel 7 Pendapatar Twitter 18

    Tabel 8 Jumlah Penggunaan Data Selular dan Jumlah Pengguna Data PT

    Telkomsel 22

    Tabel 9 Jumlah Penggunaan Voice & SMS dan Jumlah Pelanggan PT

    Telkomsel 22

  • 1

    BAB 1: PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Di tengah pertumbuhan ekonomi, operator-operator Indonesia pada

    umumnya mengalami stagnasi pertumbuhan bisnis sejak beberapa tahun terakhir

    ini. Berikut adalah pergerakan saham tiga operator telekomunikasi terbesar di

    Indonesia.

    Gambar 1 Pergerakan Saham Tiga Operator Selular dalam dua tahun terakhir

    (Sumber: Yahoo Finance)

    Dari Gambar 1 dapat dilihat bahwa hanya satu operator yang mencatatkan

    pertumbuhan positif. Hal ini dengan jelas menunjukkan adanya permasalahan di

    tingkat industri.

    Ada anggapan bahwa penyebab kejatuhan operator telekomunikasi adalah

    karena munculnya aplikasi-aplikasi Over The Top. Aplikasi over-the-top (OTT)

    adalah aplikasi atau layanan apapun yang menyediakan produk melalui internet.

    Adanya layanan internet pada mobile memungkinkan berjalannya layanan melalui

    jaringan selular, dan hal ini memotong distribusi tradisional. Provider mungkin

    menyadari isi dari paket Internet Protocol tetapi tidak bertanggung jawab dan juga

    tidak mampu mengontrol redistribusi konten.

  • 2

    Paper ini akan mempelajari model bisnis OTT dan ekosistemnya untuk

    mengevaluasi kembali model bisnis operator telekomunikasi saat ini. Operator

    harus menyesuaikan model bisnisnya jika tidak ingin hilang dari peredaraan.

    Perubahaan model bisnis nantinya akan mengubah strategi usaha, struktur,

    komposisi dan jumlah SDM, dan berbagai sumberdaya lainnya.

    1.2 Permasalahan

    Permasalahan yang akan dibahas dalam paper ini adalah dampak dari model

    bisnis OTT dan ekosistemnya terhadap industri telekomunikasi. Studi kasus yang

    digunakan dalam makalah ini adalah Model Bisnis Twitter. Pembahasan terhadap

    Model Bisnis akan lebih dititikberatkan pada Revenue Stream. Dampak OTT juga

    diidentifikasi terhadap industri lain pengguna telekomunikasi secara umum dalam

    kaitannya dengan Future Marketing.

    1.3 Tujuan

    Tujuan dari paper ini adalah sebagai berikut.

    a. Mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi dengan keberadaan OTT di

    industri telekomunikasi (problem definition) dan dampaknya terhadap

    revenue, cost atau profitabilitas.

    b. Menjawab apakah OTT merupakan penyebab kejatuhan operator-operator

    telekomunikasi Indonesia.

    c. Menjawab apakah operator benar-benar dirugikan oleh OTT

    d. Menjawab mengapa industri lain pengguna layanan operator

    telekomunikasi turut berkibar.

    1.4 Sistematika Penulisan

    Sistematika Penulisan adalah sebegai berikut:

    BAB 1: PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    1.2 Permasalahan

    1.3 Tujuan

    1.4 Sistematika Penulisan

  • 3

    BAB 2: DASAR TEORI

    2.1 Model Bisnis Kanvas

    2.2 Pola Model Bisnis

    BAB 3: BIDANG AMATAN DAN DATA PENDUKUNG

    3.1 Model Bisnis OTT

    3.2 Model Bisnis Operator Selular

    3.3 Data Peningkatan Penggunaan Layanan Data

    BAB 4: ANALISIS DAN PENJELASAN

    4.1 Analisis Model Bisnis dan Ekosistem OTT

    4.2 Analisis Dampak Model Bisnis OTT dan Ekosistemnya terhadap Industri

    Telekomunikasi

    4.2.1 Analisis Permasalahan yang Dihadapi Operator

    4.2.2 Analisis Penyebab Kejatuhan Operator

    4.2.3 Analisis Dampak Negatif OTT terhadap Operator Telekomunikasi

    4.3 Analisis Dampak Model Bisnis OTT dan Ekosistemnya terhadap Industri Non-

    Telekomunikasi

    BAB 5: KESIMPULAN

  • 4

    BAB 2: DASAR TEORI

    2.1 Model Bisnis Kanvas

    Model Bisnis adalah dasar pemikian tentang bagaimana organisasi

    menciptakan, memberikan dan menangkap nilai. Model bisnis ibarat cetak biru

    sebuah strategi yang diterapkan melalui struktur organisasi, proses dan sistem.

    Model Bisnis Kanvas adalah model bisnis yang dijelaskan melalui sembilan

    blok bangunan dasar yang memperlihatkan cara berpikir tentang bagaimana sebuah

    perusahaan menghasilkan uang. Konsep model bisnis kanvas dapat menjadi bahasa

    bersama untuk mendeskripsikan dan memanipulasi model bisnis dengan mudah

    untuk kemudian menciptakan alternatif strategi yang baru.

    Gambar 2 Model Bisnis Kanvas

    2.1.1 Segmen Pelanggan (Customer Segment CS)

    Blok CS menggambarkan sekelompok orang atau organisasi berbeda yang

    ingin dijangkau atau dilayani oleh perusahaan. Blok CS mejawab pertanyaan-

    pertanyaan sebagai berikut:

  • 5

    - Untuk siapakah kita menciptakan nilai?

    - Siapakah pelanggan terpenting kita?.

    Segmen pelanggan yang berbeda akan berpengaruh pada:

    - Aspek Penawaran

    - Saluran distribusi

    - Hubungan

    - Profitabilitas

    Ada beberapa jenis segmen pelanggan yang berbeda yang ditunjukkan pada

    Tabel 1.

    Tabel 1 Jenis Segmen Pelanggan

    No Jenis Segmen

    Pelanggan

    Karakteristik

    a. Pasar massa Kebutuhan dan masalah yang sebagian besar sama

    b. Pasar ceruk Kebutuhan spesifik dan terspesialisasi

    c. Tersegmentasi Kebutuhan dan masalah yang masing-masing

    berbeda

    d. Terdiversifikasi Beberapa Segmen Pelanggan tidak terkait satu sama

    lain dengan kebutuhan yang masing-masing berbeda

    e. Platform

    banyak sisi

    Melayani dua atau lebih segmen pelangga n yang

    saling bergantung

    2.1.2 Proposisi Nilai (Value Propositions VP)

    Proposisi Nilai adalah alasan yang membuat pelanggan beralih dari satu

    perusahaan ke perusahaan lain. Proposisi Nilai dapat memecahkan masalah

    pelanggan atau memuaskan kebutuhan pelanggan. Proposisi nilai merupakan

    kesatuan atau gabungan manfaat-manfaat yang ditawarkan perusahaan kepada

    pelanggan. Blok VP menggambarkan gabungan antara produk dan layanan

    yang menciptakan nilai untuk Segmen Pelanggan spesifik.

    Tabel 2 berikut ini adalah beberapa elemen yang dapat berkontribusi pada

    penciptaan nilai.

  • 6

    Tabel 2 Elemen Proposisi Nilai

    No Elemen Proses Penciptaan Nilai

    a. Sifat Baru Penciptaan nilai dengan Pemenuhan kebutuhan

    pelanggan yang belum pernah diterima sebelumnya

    b. Kinerja Penciptaan nilai dengan Peningkatan kinerja

    c. Penyesuaian/

    kustomisasi

    Penciptaan nilai dengan menyesuaikan produk atau

    jasa untuk memenuhi kebutuhan spesifik pelanggan

    individu

    d. Menyelesaikan

    pekerjaan

    Penciptaan nilai dengan membantu pelanggan

    menyelesaikan pekerjaannya

    e. Desain Penciptaan nilai dengan desain yang superior

    f. Merk/ Status Penciptaan nilai dengan merk

    g. Harga Penciptaan nilai dengan harga yang lebih rendah

    h. Pengurangan

    Biaya

    Penciptaan nilai dengan membantu pelanggan

    mengurangi biaya

    i. Pengurangan

    Risiko

    Penciptaan nilai dengan membantu pelanggan

    mengurangi risiko

    j. Kemampuan

    dalam

    mengakses

    Penciptaan nilai dengan menyediakan produk atau

    jasa bagi pelanggan yang sebelumnya sulit

    mengakses produk atau jasa tersebut

    k. Kenyamanan/

    kegunaan

    Penciptaan nilai dengan menjadikan segala

    sesuatunya lebih nyaman

    2.1.3 Saluran (Channels CH)

    Saluran komunikasi, distribusi dan penjualan merupakan penghubung antara

    perusahaan dan pelanggan. Blok CH menjawab pertanyaan sebagai berikut:

    - Melalui saluran manakah Segmen Pelanggan ingin dijangkau?

    - Bagaimana cara kita menjangkau mereka saat ini?

    - Bagaimanakah saluran-saluran kita terintergasi?

    - Saluran manakah yang terbaik?

    - Saluran manakah yang paling efisien dari sisi biaya?

    - Bagaimanakah cara kita mengintegrasikan Saluran tersebut dengan

    kebiasaan pelanggan?

    Ada beberapa jenis Saluran:

    1. Milik Sendiri ; yaitu dengan tenaga penjualan, penjualan Web dan toko

    sendiri

    2. Mitra ; yaitu dengan Toko mitra dan penjualan jumlah besar

    Ada beberapa fase Saluran:

  • 7

    1. Kesadaran (Awareness)

    Bagaimana meningkatkan kesadaran terhadap produk dan jasa perusahaan

    kita?

    2. Evaluasi

    Bagaimana membantu pelanggan mengevaluasi proposisi nilai organisasi?

    3. Pembelian

    Bagaimana memungkinkan pelanggan membeli produk dan jasa spesifik

    kita?

    4. Penyampaian

    Bagaimana menyampaikan proposisi nilai kepada pelanggan?

    5. Purnajual

    Bagaimana memberikan dukungan purna jual kepada pelanggan?

    2.1.4 Hubungan Pelanggan (Customer Relationships CR)

    Blok CR menggambarkan berbagai jenis hubungan yang dibangun perusahaan

    bersama Segmen Pelanggan yang spesifik.

    Hubungan Pelanggan dapat didorong oleh motivasi berikut:

    - Akuisisi pelanggan

    - Retensi (mempertahankan) pelanggan

    - Peningkatan penjualan (upselling)

    Beberapa kategori hubungan pelanggan ditampilkan pada Tabel 3 berikut ini.

    Tabel 3 Kategori Hubungan Pelanggan

    No Elemen Contoh Saluran

    a. Bantuan Personal Call center, e-mail atau saluran lainnya

    b. Bantuan personal

    khusus

    Account manager

    c. Swalayan Sarana yang diperlukan pelanggan agar dapat

    membantu dirinya sendiri

    d. Layanan Otomatis Profil online personal

    e. Komunitas Komunitas online

    f. Kokreasi Konten yang dapat diciptakan oleh pelanggan

  • 8

    2.1.5 Arus Pendapatan (Revenue Stream R$)

    Blok RS menggambarkan uang tunai yang dihasilkan perusahaan dari masing-

    masing segmen pelanggan.

    Ada beberapa cara untuk membangun Arus Pendapatan:

    - Penjualan Aset

    - Biaya penggunaan

    - Biaya berlangganan

    - Pinjaman/Penyewaan/Leasing

    - Lisensi

    - Biaya komisi

    - Periklanan

    Masing-masing arus pendapatan memiliki mekanisme penetapan harga yang

    berbeda. Ada dua jenis mekanisme penetapan harga, yaitu penetapan harga

    tetap dan penetapan harga dinamis yang ditunjukkan pada Tabel 4.

    Tabel 4 Mekanisme Penetapan Harga

    Penetapan Harga Tetap

    Standar harga didasarkan pada

    variabel-variabel statis

    Penetapan Harga Dinamis

    Harga berubah bergantung pada

    kondisi pasar

    Daftar harga Harga tetap untuk

    produk individu,

    jasa atau proposisi

    nilai lainnya

    Negosiasi

    (penawaran)

    Harga

    dinegosiasikan

    antara dua atau

    lebih mitra,

    bergantung pada

    kekuatan dan atau

    keahlian

    bernegosiasi

    Kebergantungan

    fitur produk

    Harga bergantung

    pada jumlah atau

    kualitas fitur

    proposisi nilai

    Manajemen

    hasil

    Harga bergantung

    pada persediaan

    dan waktu

    pembelian

    Kebergantungan

    segmen

    pelanggan

    Harga bergantung

    pada jenis dan

    karakteristik

    Segmen Pelanggan

    Pasar real

    time

    Harga ditentukan

    secara dinamis

    berdasarkan

    permintaan dan

    penawaran

    Kebergantungan

    volume

    Harga berbeda

    tergantung jumlah

    yang dibeli

    Lelang Harga ditentukan

    dari hasil

    penawaran

    kompetitif

  • 9

    2.1.6 Sumber Daya Utama (Key Resources KR)

    Blok KR menggambarkan aset-aset terpenting yang diperlukan agar sebuah

    model bisnis dapat berfungsi.

    Sumber daya utama dapat berbentuk fisik, finansial, intelektual, atau manusia.

    Sumber daya utama dapat dimiliki atau disewa oleh perusahaan atau diperoleh

    dari mitra utama.

    Tabel 5 Kategori Key Resources

    No Kategori KR Contoh Sumberdaya

    a. Fisik Fasilitas pabrikan, bangunan, kendaraan, mesin,

    sistem, dan jaringan distribusi

    b. Intelektual Merk, pengetahuan yang dilindungi, paten dan hak

    cipta, kemitraan, database pelanggan

    c. Manusia Buruh, tenaga penjualan

    d. Finansial Uang tunai, kredit dan opsi saham

    2.1.7 Aktivitas Kunci (Key Activities KA)

    Blok KA menggambarkan hal-hal terpenting yang harus dilakukan perusahaan

    agar model bisnisnya dapat bekerja. Blok ini menjawab pertanyaan-pertanyaan

    berikut:

    - Apa sajakah aktivitas-aktivitas kunci yang diperlukan proposisi nilai kita?

    - Apa sajakah aktivitas-aktivitas kunci yang diperlukan saluran distribusi

    kita?

    - Apa sajakah aktivitas-aktivitas kunci yang diperlukan dalam hubungan

    pelanggan?

    - Apa sajakah aktivitas-aktivitas kunci yang diperlukan dalam arus

    pendapatan?

    Berikut adalah kategori aktivitas kunci.

  • 10

    Tabel 6 Kategori Aktivitas Kunci

    No Kategori KA Contoh Aktivitas

    a. Produksi Perancangan, pembuatan dan penyampaian produk

    b. Pemecahan

    masalah

    Kegiatan-kegiatan Konsultan

    c. Platform/

    Jaringan

    Mengembangkan dan mempertahankan platform

    2.1.8 Kemitraan Utama (Key Partnerships KP)

    Blok KP mengambarkan jaringan pemasok dan mitra yang membuat model

    bisnis dapat bekerja. Blok ini menjawab pertanyaann-pertanyaan berikut:

    - Siapa sajakah mitra utama kita?

    - Siapa sajakah pemasok utama kita?

    - Sumberdaya utama apakah yang kita dapatkan dari mitra?

    - Aktvitas Kunci apakah yang dilakukan mitra kita?

    Ada tiga motivasi dalam membangun kemitraan:

    - Mengoptimalkan model bisnis (optimisasi dan skala ekonomi)

    Bentuk paling mendasar dari kemitraan atau hubungan antara pembeli

    pemasok dirancang untuk mengoptimalkan alokasi sumberdaya dan

    aktivitas. Optimisasi dan skala ekonomi kemitraan biasanya dibuat untuk

    mengurangi biaya, dan itu seringkali melibatkan outsourcing atau

    pemanfaatan infrastruktur bersama.

    - Mengurangi risiko

    Kemitraan dapat membantu mengurangi risiko dalam lingkungan yang

    kompetitif yang bercirikan ketidakpastian.

    - Memperoleh sumberdaya atau aktivitas tertentu

    Kebanyakan perusahaan lebih suka memperluas kemampuan dengan

    mengandalkan perusahaan lain untuk melengkapi sumber dayanya atau

    melaksanakan aktivitas-aktivitas tertentu. Kemitraan semacam ini muncul

    karena adanya kebutuhan untuk memperoleh pengetahuan, lisensi atau

    akses ke pelanggan.

  • 11

    2.1.9 Struktur Biaya (Cost Structure CS)

    Blok CS menggambarkan semua biaya terpenting yang dikeluarkan untuk

    mengoperasikan model bisnis. Blok ini menjawab pertanyaan-pertanyaan

    sebagai berikut:

    - Biaya terpenting apakah yang ada dalam model bisnis kita?

    - Sumberdaya utama apakah yang paling mahal?

    - Aktivitas-aktivitas kunci apakah yang paling mahal?

    Struktur biaya model bisnis dibedakan dalam dua kelas, yaitu yang terpacu

    biaya (cost-driven) dan terpacu nilai (value-driven).

    - Terpacu biaya

    Model bisnis terpacu biaya berfokus pada peminimalan biaya

    - Terpacu nilai

    - Model bisnis berfokus pada penciptaan nilai dan kurang peduli terhadap

    impilasi biaya desain model bisnis tertentu

    Struktur biaya dapat memiliki karakteristk berikut:

    - Biaya tetap

    - Biaya variabel

    - Skala ekonomi

    Keunggulan biaya dinikmati suatu bisnis ketika produksinya berkembang

    - Lingkup Ekonomi

    Keunggulan biaya dinikmati bisnis terkait dengan lingkup operasional yang

    lebih besar

    2.2 Pola Model Bisnis

    Beberapa model bisnis dapat memiliki karakteristik yang sama, pengaturan blok

    bangunan yang sama, atau perilaku yang sama.

    a. Model Bisnis Unbundling

    b. Long tail

    c. Platform Bersisi Banyak (Multi-sided)

    d. Gratis

    e. Terbuka

  • 12

    BAB 3: BIDANG AMATAN DAN DATA PENDUKUNG

    3.1 Model Bisnis OTT

    Over The Top (OTT) adalah konten atau layanan apapun yang menyediakan

    produk melalui internet dan bukan melalui jaringan dedicated service provider.

    OTT ini disampaikan langsung dari operator ke penampil menggunakan koneksi

    internet / broadband terbuka, tidak bergantung oleh ISP pengguna, dan tanpa perlu

    negosiasi dengan carrier.

    Ekonomi digital yang semakin mature meningkatkan berbagai model bisnis

    yang berkumpul pada jaringan komunikasi. Gambar berikut ini memperlihatkan

    model bisnis OTT dibandingkan dengan beberapa model bisnis lainnya.

    Gambar 3 Model Bisnis OTT (Sumber: www.tmforum.org)

    Seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3, OTT seperti Google, LinkedIn,

    Youtube, Facebook, Baidu dan Twitter memperoleh keuntungan dengan

    menciptakan komunitas yang menciptakan akses bersifat free-of-charge. Hal ini

    berlawanan dengan model bisnis operator telekomunikasi seperti Verizon, AT&T,

  • 13

    Telefonica, Vodafone dan lainnya mendapatkan profit dari subscription yang

    menciptakan akses bersifat berbayar.

    Beirkut adalah Model bisnis Canvas dari Twitter yang merupakan salah satu

    OTT.

    Gambar 4 Bisnis Model Twitter

    Twitter mendapatkan layanannya dari penjualan Layanan Iklan dan Data

    Licensing data kepada pihak ketiga. Mekanisme penetapan harga ditentukan dengan

    lelang, yaitu harga ditentukan dari hasil penawaran kompetitif.

    1. Layanan Iklan

    Twitter menghasilkan hampir seluruh pendapatan iklan dengan menjual Promoted

    Products. Promoted Products terdiri atas Promoted Tweets, Promoted Account dan

    Promoted Trends.

    a. Promoted Tweets.

    Promoted Tweets muncul pada timeline pengguna atau hasil pencarian.

    Dengan menggunakan algoritma tertentu dan dengan menggunakan pemahaman

    dari minat pengguna, Twitter mengirimkan Promoted Tweet yang diiginkan untuk

  • 14

    pengguna tertrntu. Twitter memungkinkan pengiklan mentergatekan audiens

    berdasarkan Interest Graph pengguna. Promoted Tweet adalah periklanan pay-for-

    performance yang mana biaya ditetapkan melalui lelang. Pendapatan ini diperoleh

    ketika pengguna twitter terlibat dengan Promoted Tweet.

    b. Promoted Accounts

    Promoted Account menyediakan pengiklan untuk membangun komunitas

    pengguna yang tertarik dengan bisnis, produk dan layanan. Promoted Account

    adalah periklanan pay-for-performance yang dikenakan biaya melalui proses

    lelang. Pendapatan iklan diperoleh pengguna mengikuti Promoted Account.

    c. Promoted Trends

    Promoted Trends muncul di daftar trending topic teratas di sepanjang hari

    pada negara tertentu atau skala global. Ketika pengguna meng-klik Promoted

    Trend, hasil pencarian tren ditunjukkan pada timeline dan Promoted Tweet yang

    dibuat oleh pengiklan ditampilkan kepada pengguna pada baris teratas dari hasil

    pencarian tersebut. Promoted Trends dijual dengan basis fixed-fee-per-day.

    2. Data Licensing

    Tweeter menawarkan lisensi data yang memungkinkan mitra data untuk

    mengakses, mencari dan menganalisis data historis dan real-time pada platform,

    yang data terdiri dari Tweets dan konten publik. Mitra data umumnya membeli

    lisensi untuk mengakses semua atau sebagian dari data selama periode tertentu,

    yang biasanya dua tahun.

    Kontribusi masing-masing arus pendapatan terhadap pendapatan secara

    keseluruhan dapat dilihat pada laporan keuangan Twitter.

    Tabel 7 Pendapatar Twitter [2]

    Revenue

    Six Months Ended

    June 30

    2012 2013

    % Change (Unaudited,

    in thousands)

    Advertising services $ 101,302 $ 221,432 119%

    Data licensing $ 21,057 $ 32,203 53%

    Total revenue $ 122,359 253,635 107%

  • 15

    Revenue dalam enam bulan yang berakhir di Q2 2013 meningkat

    $131.3 juta dibandingkan dengan Q2 2012. Advertising revenue meningkat 119%

    terutama disumbang dari 79% kenaikan pada timeline views hingga Q2 2013

    dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2012.

    Revenue Stream Twitter diperoleh dari penawaran value proposition

    Twitter. Basis pelanggan yang besar menarik minat enterprises untuk beriklan di

    twitter dan mendapatkan value dari Targeting Marketing yang ditawarkan oleh

    Twitter. Basis pelanggan Twitter diukur dari data Monthly Active Users (MAU)

    sebagai berikut.

    Gambar 5 Jumlah Pengguna Aktif Twitter [2]

    Dapat dilihat bahwa Twitter memiliki value dari komunitas yang besar dan

    mengalami pertumbuhan yang linear setiap kuartal antara rentang tahun 2012

    2013. Jumlah pelanggan tumbuh 44,3% dalam satu tahun (Juni 2012 Juni 2013).

    Penggunaan Twitter juga meningkat seiring dengan pertumbuhan jumlah

    pengguna, yang diukur dari Timeline View.

    Gambar 6 Jumlah Timeline View Twitter [2]

  • 16

    Key activities dari Twitter adalah membangun platform. Key Resources

    yang digunakan adalah Platform Twitter.com. Key Partner Twitter adalah search

    vendor, device vendor, media companies dan mobile operator. Cost Structure yang

    muncul adalah dari biaya investasi dan pemeliharaan server dan biaya pegawai.

    3.2 Model Bisnis Operator Selular

    Pada bagian ini diidentifikasi model bisnis operator saat ini secara umum.

    Gambar 7 Model Bisnis Operator Selular

    Post Paid, & Prepaid

    Customer

    Corporate & Retail

    Customer

    Muda, Professional

    Coverage

    Network Quality

    Voice: Lokal, Interlokal, SLI

    VAS: SMS, MMS, Mobile

    Payment

    Data: Mobile Internet

    broadband, Internet retail

    corporate, NAP, M2M

    Interkoneksi

    KIOSK, Mall,

    Counter

    1. Hasil Penjualan layanan voice, mobile internet broadband dan Vas yang direpresentatifkan dengan jumlah pemakaian pulsa dari pelanggan

    2. Hasil penjualan layanan Internet retail corporate,NAP, m2m yang yang direpresentatifkan dengan biaya sewa interkoneksi yang harus dibayar pelanggan pada durasi waktu tertentu

    1. Biaya pemeliharaan jaringan

    2. Biaya Pembelian atau pembangunan

    infrastructure dan penyediaan layanan

    3. Biaya pemasaran

    Technology, Human

    Resources,

    Network

    Infrastructure

    Pemasaran,

    Penyelenggaraan dan

    pemeliharaan jaringan dan

    Product

    development

    - Vendor penyedia perangkat

    telekomunikasi,

    - Vendor aplikasi dan layanan dan

    - Regulator

    sebagai pembuat kebijakan

    telekomunika

    si

    Call center, Customer

    Relationships Management,

    Komunitas

    Tariff Plan

    Jumlah Pelanggan

    ISP / Telco Provider yg menyewa jaringan

    interkoneksi untuk dijual

    kembali

    layanannya

  • 17

    Gambar 7 adalah model bisnis operator selular secara umum. Operator pada

    umumnya menyediakan layanan yang sama yaitu voice, VAS, Data, dan dapat

    berhubungan dengan para pengguna di operator lain dengan interkoneksi. Yang

    membedakan antara operator yang satu dengan yang lain diantaranya adalah jumlah

    pelanggan, tariff plan, coverage, dan network quality.

    Key activities, Key resources, dan Key partners para operator pada

    umumnya sama jenisnya. Struktur biaya setiap operator juga sama jenisnya. Yang

    membedakan adalah strategi para operator dalam melakukan pembiayaan.

    Customer relationship, channel, dan customer segment berbeda untuk

    setiap produk. Revenue Stream yaitu dari hasil penjualan layanan yang

    direpresentatifkan dengan pemakaian pulsa dari pelanggan, dan dari biaya sewa

    interkoneksi.

    3.3 Data Peningkatan Penggunaan Layanan Data

    Keberadaan OTT di Industri ini dapat diukur dampaknya dari tren intensitas

    penggunaan layanan data. Pada bagian ini akan ditampilkan data yang

    menampilkan tren penggunaan layanan data saat ini.

    Gambar 8 Jumlah Penggunaan Data Selular dan Jumlah Pengguna Data PT Indosat (Sumber: Laporan Tahunan Indosat)

    Gambar 8 menunjukkan jumlah pengguna layanan data dan jumlah

    penggunaan data PT Indosat. Terlihat bahwa pada tahun 2013 pertumbuhan 2,25%

    jumlah pengguna data mendorong pertumbuhan penggunaan yang signifikan

    sebesar 173,69%. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata intensitas intensitas

    penggunaan data per pelanggan meningkat dengan tajam.

  • 18

    Tren yang sama terlihat dari laporan operasional PT Telkomsel yang

    ditunjukkan pada Tabel 8.

    Tabel 8 Jumlah Penggunaan Data Selular dan Jumlah Pengguna Data PT Telkomsel

    Sumber: Laporan Tahunan Telkomsel

    Dari Tabel 8 terlihat bahwa pada Telkomsel, peningkatan 10,84%

    pelanggan data pada tahun 2013 menyebabkan kenaikan trafik 86,15%. Pada tahun

    sebelumnya, peningkatan 37.14% pelanggan data pada tahun 2014 menyebabkan

    kenaikan trafik sebesar 83,69%.

    Sebagai perbandingan, berikut ditampilkan jumlah pengguna Telkomsel

    secara keseluruhan dan jumlah penggunaan layanan voice (yang diukur dalam

    Minutes of Usage) dan jumlah penggunaan layanan SMS.

    Tabel 9 Jumlah Penggunaan Voice & SMS dan Jumlah Pelanggan PT Telkomsel

    Sumber: Laporan Tahunan Telkomsel

    Tabel 9 menunjukkan bahwa intensitas penggunaan layanan voice dan SMS

    tidak meningkat secara signifikan. Pertumbuhan total pelanggan Telkomsel pada

    tahun 2013 sebesar 5,09% hanya mencatatkan pertumbuhan Minutes of Usage

    (MoU) sebesar 3,24% dan pertumbuhan total SMS sebesar 2,77%, dan tahun 2012

    pertumbuhan total pelanggan Telkomsel pada tahun 2012 sebesar 16,94% hanya

    mencatatkan pertumbuhan MoU sebesar 11,45% dan pertumbuhan total SMS

    sebesar 12,95%.

  • 19

    BAB 4: ANALISIS DAN PENJELASAN

    4.1 Analisis Model Bisnis dan Ekosistem OTT

    Seperti yang telah diuraikan pada Bab 3, ekosistem digital yang semakin

    mature meningkatkan berbagai model bisnis yang berkumpul pada jaringan

    komunikasi. Gambar 3 pada bab sebelumnya menunjukkan bahwa konvergensi

    internet, komunikasi broadband media dan mobilitas menciptakan ekosistem

    inovasi yang tinggi yang memungkinkan OTT mengkomoditasi solusi yang mereka

    tawarkan. Namun, karakteristik distribusi layanan OTT beririsan dengan layanan

    jaringan yang merupakan basis dari bisnis model operator telekomunikasi penyedia

    layanan komunikasi.

    OTT memperoleh keuntungan dengan menciptakan komunitas. Tidak

    seperti model bisnis operator telekomunikasi yang bersifat product-centric dan

    menciptakan nilai dari model bisnis satu sisi (one-sided), OTT

    mengimplementasikan model bisnis dua sisi (two-sided) yang menciptakan nilai

    dari platform berbasis standar dan menerapkan pola gratis yang open-access. Hal

    ini berlawanan dengan model bisnis operator telekomunikasi yang mendapatkan

    profit dari subscription/charge. Kemampuan OTT dalam mengembangkan model

    bisnis tersebut dapat dimungkinkan karena adanya ekosistem digital, dan

    standardisasi teknologi. Tanpa adanya ekosistem digital dan standar multi platform

    OTT tidak dapat berkembang.

    Ketergantungan OTT pada ekosistem digital terlihat dari blok key partners

    pada model bisnisnya. Dengan mengambil contoh model bisnis twitter sebagai

    bidang amatan, Twitter menjadikan mobile operator, device vendors, dan media

    companies sebagai key partners-nya. Hal yang menarik adalah tidak ada struktur

    biaya yang ditimbulkan karena blok ini. Struktur biaya Twitter hanya terdiri dari

    pegawai dari server yang ditimbulkan dari pengelolaan Platform Twitter dari blok

    Key Resources dan Key Activites-nya.

    OTT bergantung pada ekosistem digital, dan sebaliknya, dengan value

    proposition yang ditawarkan, OTT juga memberikan kontribusi pada peningkatan

    ekosistem digital dengan kemampuannya membangun suatu komunitas yang besar.

  • 20

    4.2 Analisis Dampak Model Bisnis OTT dan Ekosistemnya terhadap Industri

    Telekomunikasi

    Pada bagian ini diidentifikasi permasalahan yang dihadapi oleh industri

    telekomunikasi saat ini khususnya industri selular dengan keberadaan OTT di

    industri ini.

    Dampak dari keberadaan OTT terhadap industri selular diidentifikasi dari

    variabel-variabel yang ditunjukkan pada Tabel 10.

    Tabel 10 Variabel Dampak OTT terhadap Operator

    Grand Variabel Variabel Sub Variabel

    Value Proposition Voice: Lokal, Interlokal, SLI VAS: SMS, MMS, Mobile Payment

    Data:

    Mobile Internet broadband, Internet retail corporate, NAP, M2M

    Coverage - 2G - 3G

    Network Quality - 2G - 3G

    Tariff Plan - Voice Tariff Plan - VAS Tariff Plan - Data Tariff Plan

    Jumlah Pelanggan - Jumlah Pelanggan 2G - Jumlah Pelanggan 3G

    Cost Structure 1. Biaya pemeliharaan jaringan - 2G - 3G

    2. Biaya Pembelian atau pembangunan infrastructure dan penyediaan layanan

    - 2G - 3G

    3. Biaya pemasaran - 2G - 3G

    Revenue Stream Hasil Penjualan layanan voice, mobile internet broadband dan Vas yang direpresentatifkan

    dengan jumlah pemakaian pulsa dari pelanggan

    - Revenue Voice - Revenue SMS - Revenue Data

    Key Partner - Vendor penyedia perangkat telekomunikasi - Vendor Layanan Legacy - Vendor Layanan Data

    - Vendor aplikasi dan layanan

    - Regulator sebagai pembuat kebijakan telekomunikasi

    Key Resources Technology

    - Circuit Switch based - Packet Switch based

    Human Resources (Engineer, Marketing,

    , Network Infrastructure

    Key Activities Penyelenggaraan dan pemeliharaan jaringan - 2G - 3G

    Product development

    Pemasaran

  • 21

    a. Dampak terhadap Jumlah Pelanggan Data dan Penggunaan Layanan

    Data

    Keberadaan OTT berdampak pada meningkatnya jumlah pelanggan data dan

    meningkatnya intensitas penggunaan layanan data. Seperti data yang telah

    ditampilkan pada Bab 3, pada tahun 2012 dan 2013 rata-rata intensitas penggunaan

    layanan data meningkat dengan tajam dibandingkan dengan layanan voice dan

    SMS.

    b. Dampak terhadap Value Proposition Layanan Selular

    Keberadaan OTT berdampak pada Value Proposition layanan selular yaitu

    meningkatkan value proposition layanan data dan menurunkan value proposition

    layanan voice dan SMS. Seperti data yang telah ditampilkan pada Bab 3, rata-rata

    intensitas penggunaan layanan data meningkat dengan tajam dibandingkan dengan

    layanan voice dan SMS. Hal ini mengindikasikan adanya peningkatan kebutuhan

    akan layanan data, bukan lagi layanan voice atau SMS. Layanan yang dibutuhkan

    oleh industri ini telah berubah.

    c. Dampak terhadap Value Proposition Coverage & Network Quality

    Dengan adanya perubahan kebutuhan layanan, persepsi kualitas jaringan

    berubah yaitu dari coverage & network quality secara umum menjadi coverage 3G

    & kualitas jaringan 3G. Keberadaan OTT berdampak pada meningkatnya value

    proposition akan coverage dan kualitas jaringan 3G, karena tanpa coverage dan

    kualitas jaringan 3G, sebagian besar layanan OTT sulit untuk diakses. Persaingan

    antar operator diantaranya adalah persaingan dalam penggelaran jaringan 3G yang

    dianggap memberikan nilai lebih kepada pelanggan.

    d. Dampak terhadap Value Proposition Tariff Plan

    Keberadaan OTT berdampak pada perubahan Value Proposition Tariff Plan

    Operator, yaitu meningkatnya value akan tariff plan layanan data. Tariff data plan

    yang menarik menjadikan value proposition tersendiri bagi suatu operator

    dibandingkan operator lainnya.

    e. Dampak terhadap Key Resources

    Karena layanan yang dibutuhkan telah berubah yaitu beralih ke data, key

    resource menjadi berubah. Operator harus mendukung infrastruktur dan layanan

    yang berbasis data. Hal ini berpengaruh pada perubahan human resource,

  • 22

    management dan struktur organisasi, juga pemasaran. Untuk keberlanjutan usaha,

    resource harus disesuaikan untuk mendukung layanan data.

    f. Dampak terhadap Key Partner

    Perubahan kebutuhan layanan menyebabkan operator harus membangun

    partnership yang baru untuk mendukung infrastruktur dan layanan-layanan berbasis

    data. Key partner operator telekomunikasi akan mengarah kepada penyedia

    infrastruktur berbasis data dan para penyedia konten aplikasi termasuk OTT.

    g. Dampak terhadap Key Activities

    Keberadaan OTT berdampak pada perubahan key activities operator selular,

    yaitu pengembangan infrastruktur berbasis data dan pengembangan produk dan

    layanan berbasis data. Penyelenggaraan dan pemeliharaan jaringan 3G meningkat

    karena kebutuhan jaringan 3G yang meningkat untuk mengakses layanan OTT.

    Keberadaan OTT juga berdampak pada key activiities operator dalam

    pengembangan produk operator berbasis data dan strategi pemasaran yang menarik

    dengan paket-paket yang cenderung merupakan pengembangan dari akses layanan

    OTT.

    h. Dampak terhadap Revenue Stream

    Keberadaan OTT berdampak pada revenue stream yaitu adanya OTT

    meningkatkan jumlah pelanggan 3G dan meningkatkan intensitas penggunaan

    layanan data, sehingga meningkatkan traffic data dan meningkatkan revenue stream

    akan layanan data. Sementara itu, beberapa layanan OTT juga memacu penurunan

    traffic voice dan SMS sehingga menurunkan revenue stream layanan voice dan

    SMS. Seberapa besar perubahan revenue stream akibat perubahan traffic tersebut

    tergantung dari proporsi pelanggan 3G, dan tariff plan dari setiap layanan yang

    ditawarkan masing-masing operator.

    i. Dampak terhadap Cost Structure

    Keberadaan OTT berdampak pada cost structure yaitu adanya OTT

    meningkatkan pelanggan data khususnya 3G dan meningkatkan penggunaan

    layanan 3G sehingga meningkatkan kebutuhan jaringan 3G (kapasitas, coverage,

    kualitas). Hal ini menyebabkan peningkatan cost untuk membangun resource yang

    mendukung jaringan 3G. Peningkatan aktivitas pengembangan produk berbasis

  • 23

    data dan pemasaran produk berbasis data juga meningkatkan struktur biaya untuk

    layanan data tersebut.

    j. Dampak terhadap Profitabilitas

    Keberadaan OTT dan dampaknya terhadap peningkatan jumlah pelanggan

    3G, peningkatan penggunaan layanan data, penurunan penggunaan layanan voice

    dan SMS, peningkatan biaya untuk dukungan jaringan data, pengembangan produk

    berbasis data, dan pemasaran layanan berbasis data dan semua pengaruh lainnya

    dari keberadaan OTT dampaknya terhadap profitabilitas akan tergantung

    bagaimana operator menentukan charging dan tariff plan akan produk dan layanan

    yang ditawarkan. Dari sini dapat dilihat pentingnya operator memperhatikan

    layanan yang ditawarkan agar dapat meningkatkan profitabilitas dan mengambil

    manfaat akan keberadaan OTT

    4.2.1 Analisis Permasalahan yang Dihadapi Operator

    Dari uraian di atas, dapat diidentifikasi permasalahan yang dihadapi

    operator saat ini adalah telah terjadinya perubahan lingkungan bisnis di industri

    telekomunikasi. Layanan yang dibutuhkan telah berubah dan bukan lagi

    merupakan core competence dari industri telekomunikasi untuk memenuhi

    kebutuhan tersebut. Operator harus menyesuaikan model bisnisnya.

    4.2.2 Analisis Penyebab Kejatuhan Operator

    Perubahan lingkungan bisnis di industri telekomunikasi mengharuskan

    operator untuk menyesuaikan model bisnisnya. Operator yang tidak mampu

    mengelola perubahan yang terjadi dan tidak mampu menyesuaikan model bisnisnya

    terhadap perubahan tersebut akan terancam mengalami kejatuhan dan tidak mampu

    bertahan di tengah perubahan ini. Inilah jawaban atas penyebab kejatuhan operator-

    operator telekomunikasi Indonesia saat ini.

    4.2.3 Analisis Dampak Negatif OTT terhadap Operator Telekomunikasi

    Dari uraian sebelumnya, dapat dilihat bahwa layanan data selular khususnya

    3G selular dan keberadaan OTT telah mengubah lingkungan bisnis operator. Di satu

    sisi, keberadaan OTT menimbulkan kerugian, yaitu menurunkan value proposition

  • 24

    layanan voice dan SMS dan meningkatkan biaya ekspansi dan maintenance

    jaringan data. Namun, di sisi lain keberadaan OTT mendatangkan keuntungan.

    Seperti data yang disajikan pada Bab 3, keberadaan OTT berdampak positif pada

    peningkatan jumlah pelanggan dan peningkatan penggunaan layanan data. Dampak

    negatif dan positif OTT terhadap profitabilitas tergantung bagaimana operator

    mengelola layanan yang ditawarkan seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.

    Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa operator tidak benar-benar

    dirugikan oleh OTT. OTT mendorong pertumbuhan pelanggan selular. Selain itu,

    OTT meningkatkan intensitas penggunaan layanan data. Dengan memperhatikan

    layanan yang ditawarkan, operator seharusnya dapat mengambil keuntungan

    dengan adanya OTT.

    4.3 Analisis Dampak Model Bisnis OTT dan Ekosistemnya terhadap Industri

    Non-Telekomunikasi

    Salah satu dampak OTT terhadap industri lain pengguna layanan

    telekomunikasi adalah pemanfaatan OTT untuk marketing. Pemasaran (marketing)

    dalam suatu perusahaan memegang peranan yang sangat penting, karena pemasaran

    merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan untuk mempertahankan

    kelangsungan usaha, melakukan pengembangan usaha (pertumbuhan) dan untuk

    pencapaian tujuan perusahaan.

    Keberadaan OTT merevolusi cara manusia mengakses informasi, sehingga

    marketing melalui internet merupakan cara yang sangat digemari saat ini. Era Web

    2.0 dan OTT khususnya social media membuat internet menjadi lebih interaktif,

    mengubah dalam mencari informasi dan berinteraksi dengan orang lain. Pemasaran

    produk dapat memanfaatkan media sosial yang biayanya tidak sebesar memasang

    iklan di televisi, surat kabar, baliho, dan lain-lain. Dengan pemasaran online akan

    timbul pemasaran horizontal yaitu customer loyal menjadi sales perusahaan

    untuk dari produk tertentu. Sistem marketing yang dulu menerapkan high cost high

    impact sekarang menjadi low cost high impact.

    Berikut adalah analisis pengaruh OTT dan future marketing terhadap model

    bisnis perusahaan di industri-industri pengguna jasa telekomunikasi.

  • 25

    Gambar 9 Model Bisnis Industri Pengguna Layanan Future Marketing

    Analisis model bisnis industri pengguna layanan OTT untuk future

    marketing ditampilkan pada Gambar 9. Dengan future marketing, OTT merupakan

    key partner dalam kegiatan pemasaran produk. Akuisisi pelanggan, retensi

    pelanggan dan peningkatan penjualan dibangun dengan komunitas online dan

    kekuatan word-of-mouth. Biaya marketing dan periklanan menjadi rendah

    sehingga perusahaan dapat mencapai Return of Investment yang tinggi. Hal yang

    perlu diperhatikan disini adalah website dan mobile phone menjadi channel yang

    penting untuk menjangkau pelanggan. Industri pengguna layanan OTT dan

    ekosistem digital termasuk layanan data selualr dapat meningkat bisnisnya. Hal ini

    merupakan salah satu jawaban mengapa industri lain pengguna layanan

    telekomunikasi turut berkibar.

    Services

    Product

    - Feedback - Suggestion

    - Concern/care

    - Website - Mobile phone

    -Word of Mouth

    - High retun of investment

    - Low marketing cost

    - Low advertising cost

    - OTT as

    Advertising company

    - Online/

    Website - Offline: verbal

    (word of mouth,)

  • 26

    BAB 5: KESIMPULAN

    1. Model bisnis OTT dan ekosistemnya berdampak besar pada industri

    telekomunikasi dan industri non telekomunikasi.

    2. Permasalahan yang dihadapi operator saat ini adalah telah terjadinya

    perubahan lingkungan bisnis di industri telekomunikasi. Layanan yang

    dibutuhkan telah berubah dan bukan lagi merupakan core competence dari

    industri telekomunikasi untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

    3. Penyebab Kejatuhan Operator Telekomunikasi Selular adalah akibat

    kegagalan operator selular dalam menyesuaikan model bisnisnya untuk

    merespon perubahan yang terjadi di lingkungan usahanya.

    4. Operator tidak benar-benar dirugikan karena OTT mendukung bisnis

    operator. Dengan model bisnis yang tepat, operator masih dapat

    memperoleh keuntungan.

    5. Industri lain pengguna layanan telekomunikasi turut berkibar diantaranya

    karena model bisnis OTT dan ekosistem digital menciptakan future

    marketing yang mengubah sistem marketing yang sebelumnya bersifat

    high cost high impact menjadi low cost high impact.

  • 27

    DAFTAR REFERENSI

    1. Osterwalder, Alexander dan Pigneur, Yves. Business Model Generation.

    2010. New Jersey. John Wiley & Sons, Inc., Hoboken

    2. www.manajementelekomunikasi.org

    3. United States Securities and Exchange Commision (http://www.sec.gov)