Paper Kapsel Akhir

30
Tugas Kapita Selekta HOW TO GET A JOB Disusun Oleh: Wita Sasika Gayatri 110003

Transcript of Paper Kapsel Akhir

Page 1: Paper Kapsel Akhir

Tugas Kapita Selekta

HOW TO GET A JOB

Disusun Oleh:Wita Sasika Gayatri

110003

Binus University

Jakarta

2011

Page 2: Paper Kapsel Akhir

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada jaman sekarang ini kegiatan manusia adalah sekolah dari tingkat taman kanak-

kanak lalu meranjak naik ke sekolah dasar lalu naik lagi ke tingkat sekolah menengah

pertama lalu naik lagi ke tingkat sekolah menengah atas atau bisa naik ke tingkat sekolah

menengah kejuruan lalu naik lagi sampai tingkat perkuliahan. Setelah sampai pada tahap

perkuliahan ini, yang dapat dibilang sebagai mahasiswa atau muda-mudi yang masih fresh,

yang masih memiliki semangat yang tinggi, mereka harus memilih langkah apa selanjutnya

yang harus mereka pilih dan tekuni, apakah mereka ingin melanjutkan kuliah kembali ke

jenjang yang lebih tinggi, contohnya seperti S2 dengan mengambil jurusan yang sama

seperti pada waktu menjalankan perkuliahan untuk mendapatkan gelar S1 atau bahkan bisa

melanjutkan ke tingkat yang lebih tinggi dengan mengambil jurusan yang berbeda dengan

sebelumnya pada S1.

Hal ini merupakan salah satu hal bagi mereka yang ingin terus belajar dan

mendapatkan ilmu yang lebih dari sebelumnya, mereka dapat melanjutkan tingkat

mendapatkan ilmu mereka dengan menjalani perkuliahan baik di universitas-universitas

dalam negeri maupun pergi berkelana melanjutkan perkuliahan dengan kuliah ke luar negeri

guna mendapatkan ilmu yang lebih dan untuk mendapatkan gelar yang lebih tinggi lagi.

Memang tidak sedikit biaya yang harus dikeluarkan untuk melanjutkan perkuliahan ke

jenjang yang lebih tinggi, tetapi hal ini tidak masalah jika mereka mempunyai niat yang kuat

dan tentu saja harus memiliki modal yang baik juga, mereka dapat bekerja freelance atau

magang atau bahkan masih dapat dibiayai oleh orang tua mereka masing-masing. Selain ada

orang-orang yang ingin melanjutkan perkuliahan mereka ke jenjang yang lebih tinggi, ada

juga orang-orang yang menganggur, yang ingin merasakan kenyamanan atau ingin tidak

terlibat masuk ke dunia pembelajaran atau aktifitas lainnya, sehingga orang-orang tersebut

hanya menghabiskan waktu di rumah dengan aktifitas hanya makan, main, tidur, secara

Page 3: Paper Kapsel Akhir

umum adalah seperti itu. Orang-orang bertipe seperti ini merupakan orang-orang yang bosan

dengan rutinitas atau kegiatan mereka setiap harinya, dari mulai sekolah dari kecil sampai

menjejaki tingkat perkuliahan, sepanjang hidupnya mereka harus belajar, belajar dan belajar,

itu adalah salah satu hal contoh yang dapat disebut sebagai keluh kesah orang-orang, namun

di balik kebosanan akan rutinitas mereka yang harus belajar, orang-orang tersebut dapat atau

sudah mendapatkan teman-teman baru tiap tingkat pendidikan, sehingga mereka secara tidak

langsung mendapatkan suatu bentuk koneksi yang baik yang dapat berguna bagi masa depan

orang-orang tersebut.

Jenis orang terakhir adalah orang-orang yang sudah menyelesaikan tingkat

pendidikan dari taman kanak-kanak, sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah

menengah atas, dan menyelesaikan jenjang perkuliahan, mereka berkeinginan atau

berinisiatif untuk mencari pekerjaan yang bertujuan untuk mengumpulkan uang untuk

mempersiapkan sesuatu yang lebih dan beda bagi kehidupan mereka pada masa sekarang

dan masa depannya.

Suatu pekerjaan menuntut seseorang untuk serius di dalam melakukan apa yang

menjadi tugasnya sehingga ia harus dapat bekerja dengan baik untuk mencapai hasil yang

baik bagi dirinya.

Tentu saja banyak orang yang berbeda-beda dalam mencari atau memilih

pekerjaannya mereka masing-masing, ada orang yang mencari pekerjaan untuk bekerja di

kantor dengan berbagai macam profesi, ada juga orang yang bekerja dengan cara berbisnis,

contohnya adalah berdagang atau dalam kata lain dapat disebut sebagai wirausaha. Mencari

keuntungan besar di dalam bekerja sebagai seorang entrepreneur atau wirausahawan

merupakan target utama dari usaha yang dilakukannya, tetapi seorang wirausahawan

haruslah dapat memulai usaha dengan memperhatikan berbagai aspek sebelum ia memulai

menjalankan usahanya, contohnya adalah seperti memikirkan usaha apa yang sebaiknya ia

lakukan, apakah membuka usaha restoran, atau membuka warnet, atau membuka salon, dan

contoh-contoh usaha lainnya. Setelah ia mendapatkan ide ingin membuka usaha apa dan

tentu saja didasari kemampuan yang dimilikinya, langkah selanjutnya adalah ia harus

memikirkan bagaimana caranya agar usahanya dapat dikenal oleh masyarakat, baik

melakukan promosi dengan berbagai cara seperti penyebaran brosur, pemberian info dengan

memasang spanduk atau memasang iklan di berbagai media seperti media cetak maupun

Page 4: Paper Kapsel Akhir

online. Apabila hal tersebut sudah terpenuhi dan sudah dapat berjalan dengan baik, yang

dalam kata lain adalah mendapatkan pelanggan, ia harus tetap mengumpulkan pelanggan-

pelanggan lainnya dan kemudian langkah selanjutnya adalah ia harus dapat mengelola

usahanya dengan baik dan menjadi lebih baik lagi, sehingga usaha yang dibuatnya dan

apabila ditekuninya, ia akan menjadi orang yang sukses di dalam dunia bisnisnya dengan

pemikiran ia ma uterus maju dan terus mengembangkan usahanya dengan pemikiran-

pemikirannya. Tetapi apabila ia hanya semangat dan tekun serta rajin pada awal

pembangunan usahanya saja, lalu setelah itu ia bermalas-malasan dan sudah merasa cukup

atas apa yang ia sudah perbuat dan sudah ia capai, maka dapat dikatakan usaha yang

dilakukannya itu, akan bisa goyah dan bahkan jatuh atau disebut juga dengan mengalami

“gulung tikar” alias kebangkrutan. Jadi, jika membuat suatu usaha haruslah benar-benar

terjun ke dalam usaha tersebut baik dari awal pembangunan usaha sampai seterusnya

sehingga usahanya dapat terus berjalan dengan baik.

Untuk orang yang memutuskan untuk bekerja sebagai pekerja kantor-an, tentu

haruslah memiliki skill atau kemampuan-kemampuan yang lebih yang dari pihak kantor atau

perusahaan membutuhkannya atau merupakan sebagai syarat untuk dapat bekerja di suatu

perusahaan-perusahaan yang tersebar di dunia ini baik perusahaan di dalam negeri maupun

perusahaan di luar negeri.

1.2 Permasalahan

Dari bidang pekerjaan, seperti pada pernyataan paragraph terakhir pada bagian latar

belakang, tentu saja bagi orang-orang yang baru lulus kuliah lalu ingin langsung bekerja di

suatu perusahaan atau bagi orang-orang yang ingin bekerja walaupun sudah lama

menganggur, dalam kata lain adalah sebagai first graduate, tentu saja menginginkan untuk

bekerja di suatu perusahaan besar yang dituntut kemampuan yang tinggi. Tetapi ada juga

orang-orang yang ingin memulai bekerja pada perusahaan yang kecil terlebih dahulu.

Secara umum, baik perusahaan-perusahaan kecil maupun perusahaan-perusahaan

besar, tentu saja mereka memiliki syarat di dalam merekrut pegawai-pegawai atau pekerja-

pekerja baru, baik dari pembuatan CV yang nantinya akan dilihat dan dinilai oleh pihak

Page 5: Paper Kapsel Akhir

perusahaan sebagai dasar bagi perusahaan untuk melihat prestasi-prestasi atau latar belakang

dari calon pegawai ini.

Apabila seorang calon pegawai sudah diterima CV-nya oleh perusahaan yang

dipilihnya, maka ia akan dihubungi oleh pihak perusahaan tersebut dan pada intinya adalah

calon pegawai tersebut dipanggil ke perusahaan untuk dilakukan suatu interview atau dalam

kata lain untuk mengetes calon pegawai ini, baik dari cara bersikap, cara berbicara, maupun

kemampuan yang dimilikinya.

Tetapi pada kenyataan di lapangan, banyak dari orang-orang yang tidak atau belum

mengetahui bagaimana cara mendapatkan suatu pekerjaan dan bagaimana proses dalam

tahap agar dapat bekerja di suatu perusahaan. Banyak orang yang tidak tahu harus bertindak

bagaimana untuk masuk ke dalam dunia kerja, sehingga banyak dari mereka yang berstatus

pengangguran sehingga kemampuan yang dimiliki dan juga usia akan habis dimakan oleh

waktu, sehingga jika orang tersebut kembali mencoba melamar pekerjaan pada suatu

perusahaan setelah sebelumnya mengganggur bertahun-tahun, akan lebih sulit untuk

mendapatkan pekerjaan, karena mereka bukan orang-orang yang fresh yang biasanya dipilih

oleh suatu perusahaan.

1.3 Tujuan dan Manfaat

Pada paper kali ini akan membahas seputar dunia kerja yang merupakan suatu

kegiatan yang menuntut suatu kemampuan atau skill. Berikut adalah beberapa tujuan dan

manfaat dari paper ini.

Tujuan:

Untuk memberikan informasi tentang pekerjaan.

Untuk mengetahui dan memahami apa saja yang harus dilakukan untuk

bekerja.

Untuk memberikan informasi tentang dunia kerja.

Manfaat:

Dapat mengenal apa yang dimaksud dengan pekerjaan.

Page 6: Paper Kapsel Akhir

Dapat mengetahui apa saja yang harus dilakukan untuk mendapatkan

pekerjaan dan apa saja yang harus dilakukan selama proses mendapatkan

suatu pekerjaan.

Dapat memicu pembaca agar dapat memilih pekerjaan yang baik sehingga

kebutuhan hidup mereka sehari-hari dapat terpenuhi dengan hasil dari bekerja.

Page 7: Paper Kapsel Akhir

BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Pekerjaan

Pekerjaan atau yang disebut juga sebagai job adalah suatu aktifitas utama yang

selalu dilakukan oleh manusia, dalam kata lain atau dalam arti sempit, istilah pekerjaan

biasanya dipakai atau digunakan untuk suatu tugas atau suatu kerja yang dapat menghasilkan

menghasilkan keuntungan berupa uang bagi seseorang.

Disadari atau tidak, dalam banyak hal kita tidak pernah terlepas dari yang namanya

uang. Dalam bentuk apapun, uang memberikan banyak manfaat untuk kelangsungan hidup

kita. Lebih tepatnya, dengan uang ditangan, kita bisa berbuat banyak hal yang kita inginkan,

baik dalam memenuhi kebutuhan, sampai uang dapat membawa kita keliling dunia. Contoh

yang merupakan pekerjaan bagi kita sebagai mahasiswa adalah kita dapat mecari atau

mempunyai pekerjaan dengan mengajar, sebagai mahasiswa tentu harus dapat membagi

waktu baik untuk kuliah serta waktu untuk bekerja, namun dengan kita mempunyai

pekerjaan yaitu mengajar, setidaknya kita dapat menghasilkan uang melalui mengajar itu.

Waktu yang dibutuhkan di dalam mengajar adalah 2-4 jam seharinya, dan bedasarkan

patokan waktu tersebut, mahasiswa dapat mengatur bagaimana mengurus perkuliahan

mereka agar tidak terganggu dan bagaimana bekerja dengan sebaik mungkin, sehingga

kedua bagian tersebut tidak ada yang menggantung atau dalam kata lainnya adalah tidak

berat sebelah.

2.2 Profesi

Profesi merupakan kemiripan dari pekerjaan yang mempunyai arti adalah suatu

pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus.

Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta proses sertifikasi dan

lisensi yang khusus untuk bidang profesi tersebut.

Contoh-contoh dalam bidang profesi adalah:

Page 8: Paper Kapsel Akhir

1) Hukum

2) Kedokteran

3) Keuangan

4) Militer

5) Teknik

6) Desainer

7) Dan profesi-profesi lainnya.

Seseorang yang memiliki suatu profesi tertentu dapat disebut sebagai professional.

Walaupun begitu, sebutan atau istilah professional juga digunakan untuk suatu aktifitas yang

menerima bayaran, sebagai lawan kata dari amatir atau yang disebut juga sebagai pemula.

Contohnya adalah seorang petinju professional meminta dan menerima bayaran terhadapa

pertandingan tinju yang dilakukannya, sementara olahraga tinju itu sendiri umumnya tidak

dianggap sebagai suatu profesi.

Profesi merupakan suatu pekerjaan, namun tidak semua pekerjaan adalah profesi.

Profesi mempunyai karakteristik sendiri yang membedakannya dari pekerjaan lainnya.

Daftar karakterstik ini tidak memuat semua karakteristik yang pernah diterapkan pada

profesi, juga tidak semua ciri ini berlaku dalam setiap profesi:

1) Keterampilan yang berdasar pada pengetahuan teoretis: Profesional

diasumsikan mempunyai pengetahuan teoretis yang ekstensif dan memiliki

keterampilan yang berdasar pada pengetahuan tersebut dan bisa diterapkan

dalam praktek.

2) Asosiasi profesional: Profesi biasanya memiliki badan yang diorganisasi oleh

para anggotanya, yang dimaksudkan untuk meningkatkan status para

anggotanya. Organisasi profesi tersebut biasanya memiliki persyaratan khusus

untuk menjadi anggotanya.

3) Pendidikan yang ekstensif: Profesi yang prestisius biasanya memerlukan

pendidikan yang lama dalam jenjang pendidikan tinggi.

4) Ujian kompetensi: Sebelum memasuki organisasi profesional, biasanya ada

persyaratan untuk lulus dari suatu tes yang menguji terutama pengetahuan

teoretis.

Page 9: Paper Kapsel Akhir

5) Pelatihan institutional: Selain ujian, juga biasanya dipersyaratkan untuk

mengikuti pelatihan istitusional dimana calon profesional mendapatkan

pengalaman praktis sebelum menjadi anggota penuh organisasi. Peningkatan

keterampilan melalui pengembangan profesional juga dipersyaratkan.

6) Lisensi: Profesi menetapkan syarat pendaftaran dan proses sertifikasi sehingga

hanya mereka yang memiliki lisensi bisa dianggap bisa dipercaya.

7) Otonomi kerja: Profesional cenderung mengendalikan kerja dan pengetahuan

teoretis mereka agar terhindar adanya intervensi dari luar.

8) Kode etik: Organisasi profesi biasanya memiliki kode etik bagi para

anggotanya dan prosedur pendisiplinan bagi mereka yang melanggar aturan.

9) Mengatur diri: Organisasi profesi harus bisa mengatur organisasinya sendiri

tanpa campur tangan pemerintah. Profesional diatur oleh mereka yang lebih

senior, praktisi yang dihormati, atau mereka yang berkualifikasi paling tinggi.

10) Layanan publik dan altruisme: Diperolehnya penghasilan dari kerja profesinya

dapat dipertahankan selama berkaitan dengan kebutuhan publik, seperti layanan

dokter berkontribusi terhadap kesehatan masyarakat.

11) Status dan imbalan yang tinggi: Profesi yang paling sukses akan meraih status

yang tinggi, prestise, dan imbalan yang layak bagi para anggotanya. Hal

tersebut bisa dianggap sebagai pengakuan terhadap layanan yang mereka

berikan bagi masyarakat.

2.3 Cara Mencari dan Mendapatkan Pekerjaan

Menganggur memang membosankan dan apalagi ditambah dengan gelar diploma,

sarjana S1, atau S2 jelas akan sangat merasa terbeban. Normalnya jarak antara lulus/wisuda

dengan mulai bekerja adalah kurang dari satu tahun. Jika lebih, maka seorang penganggur

terdidik akan mulai dihinggapi rasa putus asa sehingga muncul rendah diri serta rasa tidak

percaya diri.

Sebelum mulai menjadi pengangguran biasanya seorang yang baru lulus memiliki

rasa percaya tinggi yang luar biasa. Keinginan untuk bekerja di tempat yang sesuai dengan

keinginannya disertai gaji tunjangan yang memadai. Akan tetapi lapangan pekerjaan yang

Page 10: Paper Kapsel Akhir

tersedia di negara kita memang sangat terbatas. Mencari kerja yang sesuai dengan bidang

kita saja sulit, apalagi mencari pekerjaan dengan berbagai fasilitas dan insentif yang

diberikan sesuai dengan impian kita.

Dalam mencari pekerjaan kita harus bisa melihat kemampuan diri kita sendiri.

Jangan gegabah dengan melamar pekerjaan yang membutuhkan banyak persyaratan yang

berada di luar kemampuan kita. Perusahaan yang membuka lowongan pekerjaan kadang

hanya mencari karyawan / pegawai baru yang spesifik dengan kebutuhan mereka. Carilah

pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan yang ada atau sedikit lebih tinggi.

Cara untuk mencari pekerjaan dapat menggunakan cara-cara berikut ini.

1) Membuka situs web lowongan kerja seperti karir.com, lowongan-

pekerjaan.com, dan lain sebagainya.

2) Mencari dari surat kabar, seperti Koran kompas atau Koran poskota, atau

Koran-koran lainnya.

3) Mencari lowongan dari papan pengumuman yang berada di kampus (jika kita

sedang kuliah).

4) Mencoba bertanya kepada kenalan, seperti saudara, tetangga, teman, dan lain

sebagainya.

Salah satu hal terberat dalam mencari pekerjaan baru adalah memulai segala sesuatu

dengan terorganisir/teratur. Mengucapkan hal-hal yang tepat saat wawancara, tahu

menempatkan diri saat berbicara dengan orang lain, dan mencatat hal-hal yang pernah

dilakukan saat job-hunting adalah langkah-langkah vital. Banyak yang bilang bahwa

melamar pekerjaan untuk pertama kalinya adalah hal tersulit dalam fase hidup manusia.

Padahal seAndainya kita tahu bagaimana menyiasatinya, memperoleh pekerjaan pertama

bukan hal yang sulit. Dengan sedikit perencanaan, kita dapat mempersempit pilihan dan

mendapatkan pekerjaan yang kita inginkan.

1. Tahu apa kelebihan yang kita miliki

Langkah pertama dalam berburu pekerjaan adalah mengenal produk yang akan kita

jual: diri sendiri. Untuk melakukannya, buat daftar kelebihan yang kita miliki,

kemudian hubungkan dengan contoh spesifik bagaimana kita menerapkannya dalam

pekerjaan. Misalnya bagaimana kita menerapkan sifat disiplin dengan

menyelesaikan proyek yang diberikan atasan dengan tepat waktu. Ini akan sangat

Page 11: Paper Kapsel Akhir

berguna saat wawancara, sebab biasanya orang hanya memberitahukan

kemampuannya secara umum. Bila Anda dapat mendeskripsikan dengan detil

bagaimana Anda menerapkan kelebihan Anda, besar kemungkinan pewawancara

Anda akan terkesan.

2. Iklankan diri kita dengan baik

Saat berbicara dengan pewawancara, Anda harus mengutarakan kepadanya apa

yang dapat Anda tawarkan pada perusahaannya. Berikut adalah hal-hal yang perlu

kita cantumkan adalah gelar yang kita miliki atau daftar riwayat kerja (seandainya

pernah bekerja sebelumnya), dan kelebihan/keunggulan yang kita miliki.

Sebelumnya berlatihlah di depan kaca, bayangkan Anda seolah berada di depan

pewawancara. Jangan gugup dan berbicaralah yang jelas.

3. Gunakan teman-teman

Kebanyakan pelamar kerja mencari lowongan hanya melalui iklan baris ataupun

website perusahaan, padahal sebenarnya cara ini tidak terlalu efektif. Cara terbaik

untuk mendapatkan pekerjaan adalah melalui apa yang disebut networking. Perluas

pergaulan Anda, misalnya dengan bergabung dengan ikatan alumni tempat Anda

kuliah dulu, atau sering-sering hang out dengan teman-teman semasa kuliah Anda

yang sudah bekerja (siapa tahu di tempat mereka ada lowongan!). Dan terakhir,

gunakan cara lama: beritahu pada semua orang yang dikenal bahwa Anda sedang

mencari pekerjaan.

4. Cari tahu tentang perusahaan yang Anda kirimi lamaran

Riset adalah hal yang penting supaya Anda dapat merasa nyaman di tempat kerja

tersebut. Pertama, cari tahu posisi lowong apa saja yang ditawarkan; kedua, gali

lebih dalam latar belakang perusahaan tersebut, siapa tahu ternyata pekerjaan yang

ditawarkan di sana kurang punya prospek cerah.

5. Kliping berita-berita yang telah Anda kumpulkan

Kumpulkan berita-berita, guntingan koran, daftar contact person perusahaan, atau

surat-surat lamaran yang pernah Anda kirim ke dalam satu berkas yang rapi. Selain

itu, catat juga saran-saran yang pernah Anda peroleh saat diwawancara. Hal ini

akan berguna di kemudian hari seAndainya Anda akan mencari pekerjaan lagi.

Page 12: Paper Kapsel Akhir

2.4 Cara Membuat CV

Format Curriculum Vitae (CV) atau Daftar Riwayat Hidup atau sering disebut

Resume, di setiap negara berbeda-beda. Hal ini karena dipengaruhi oleh budaya, kebiasaan,

pAndangan politik, juga aturan main yang berbeda-beda. Sebagai contoh, untuk resume

stAndar di Amerika Serikat (USA) tidak perlu mencantumkan hal-hal yang dianggap sangat

pribadi seperti foto, status perkawinan, tempat dan tanggal lahir. Sedangkan di Indonesia

justru sebaliknya, dalam membuat CV atau Daftar Riwayat Hidup, justru wajib

mencantumkan status perkawinan, tempat dan tanggal lahir, serta melampirkan foto.

Berikut ini beberapa hal yang hendaknya diperhatikan dalam membuat Curriculum

Vitae (CV) atau Daftar Riwayat Hidup, atau Resume untuk perusahan/instansi/lembaga di

Indonesia (baik untuk perusahaan/lembaga lokal, nasional, maupun internasional).

A. Urutan Penulisan Curriculum Vitae (Resume, Daftar Riwayat Hidup)

1. Identitas (Data Pribadi)

Cantumkan identitas Anda dengan jelas, seperti : Nama Lengkap, Jenis Kelamin,

Tempat dan Tanggal Lahir, Kewarganegaraan, Agama, Status Perkawinan, Tinggi

dan Berat Badan, Alamat Lengkap, Telepon & HP, serta e-mail (bila ada).

Khusus untuk e-mail, sebaiknya Anda memilikinya. Jika tidak memilikinya, Anda

dapat membuat alamat email di Gmail, Yahoo, atau Hotmail (silakan klik) atau

yang lainnya.

2. Pendidikan

Cantumkan pendidikan formal dan pelatihan/kursus yang pernah Anda ikuti;

lengkap dengan tahun masuk dan tahun lulus, jurusan, jenjang studi, dan nama

lembaganya. Urutannya dimulai dari pendidikan formal terlebih dulu, baru

kemudian pendidikan non formal (pelatihan, kursus, dsb).

3. Kemampuan

Uraikan secara singkat kemampuan Anda yang relevan dengan bidang pekerjaan

yang dilamar. Misalkan Anda melamar kerja di bidang akuntansi, maka jelaskan

secara singkat bahwa Anda memahami akuntansi dan administrasi, sistem

Page 13: Paper Kapsel Akhir

perpajakan, biasa bekerja menggunakan komputer, dsb-nya. Tentu saja

kemampuan-kemampuan yang Anda tulis/cantumkan tersebut harus benar-benar

Anda miliki. Jangan mencantumkan kemampuan yang tidak Anda miliki.

4. Pengalaman kerja

Cantumkan deskripsi singkat tentang pekerjaan Anda pada perusahaan sebelumnya,

lengkap dengan pangkat, jabatannya, jenis pekerjaan, prestasi (bila ada), tanggung

jawab dan wewenang pekerjaan. Serta periode kerja, yaitu bulan dan tahun mulai

menempati dan mengakhiri posisi tersebut. Urutannya dimulai dari pekerjaan (atau

jabatan atau posisi) terakhir.

5. Pengalaman Organisasi (bila ada)

Cantumkan pengalaman organisasi yang relevan (sesuai atau berhubungan) dengan

jenis pekerjaan yang Anda lamar tersebut. Bila tidak ada yang relevan, lewati saja

nomor 5 ini.

6. Referensi Kerja (bila ada)

Bila memungkinkan, cantumkan referensi, yaitu orang yang bisa dihubungi oleh

pihak penyeleksi lamaran kerja untuk menanyakan hal-hal penting seputar diri

Anda (biasanya nama atasan dimana Anda bekerja sebelumnya).

Penting: Dalam hal pencantuman nama orang yang akan dijadikan referensi, Anda

harus sangat yakin bahwa orang tersebut benar-benar mengetahui tentang Anda

serta akan memberikan informasi positif mengenai diri Anda. SeAndainya Anda

ragu-ragu bahwa orang tersebut akan memberikan informasi positif tentang Anda,

maka Anda tidak perlu mencantumkan referensi kerja tersebut (lewati saja yang

nomor 6 ini).

7. Pengalaman lain yang menunjang (bila ada)

Cantumkan pengalaman lain yang menunjang “promosi Anda”. Dan sebaiknya

yang relevan dengan jenis pekerjaan yang Anda lamar tersebut. Jika Anda melamar

untuk posisi pemrogram komputer, maka pengalaman Anda sebagai Ketua RW atau

juara bulutangkis, tentunya tidak relevan. Jadi bila tidak ada yang relevan, lewati

saja nomor 7 ini.

B. Kertas, Huruf, Foto, Dokumen Pendukung

Page 14: Paper Kapsel Akhir

1. Gunakan kertas putih polos

CV hendaknya polos tidak menggunakan background image (dasar bergambar).

Sebaiknya jangan menggunakan form CV yang dijual di toko-toko.

2. Diketik dengan huruf standar surat resmi

CV jangan ditulis tangan, namun diketik. Gunakan huruf dengan ukuran dan jenis

standar (warna hitam), contohnya font jenis Arial atau Times New Roman.

3. Foto terbaru

Lampirkan pas foto terbaru ukuran 3×4 atau 4×6. Sebaiknya gunakan pas foto

berwarna, dan berpakaian resmi (misalkan jas lengkap dengan dasi).

4. Dokumen pendukung

Lampirkan dokumen atau bukti-bukti tentang hal-hal yang dituliskan dalam CV

(resume), seperti ijazah, transkrip nilai, sertifikat atau penghargaan, dsb (dokumen

pendukung tersebut dalam bentuk photocopy). Agar dokumen pendukung yang

dilampirkan tidak terlalu banyak, sebaiknya Anda menyeleksi/menyortir dokumen

mana yang paling penting dan relevan untuk dilampirkan.

Penting: Bila transkrip nilai Anda tidak bagus, maka Anda tidak perlu

melampirkannya. Karena CV atau resume tersebut merupakan promosi diri Anda.

Namun, seAndainya perusahaan penerima kerja meminta/mensyaratkan untuk

melampirkan transkrip nilai, barulah Anda “terpaksa” melampirkannya.

Sebaliknya jika transkrip nilainya bagus, Anda justru harus melampirkannya.

Beberapa Saran Penting

1. Jujur, Jangan Berbohong

Ingat, jangan sekali-kali menuliskan pada CV Anda suatu pengalaman yang Anda

sendiri tidak mengalaminya. Memang seseorang terkadang merasa gengsi dengan

pengalaman yang dia miliki, karena merasa kalah pengalaman. Percayalah pada diri

Anda sendiri bahwa Anda mempunyai kelebihan yang orang lain tidak punya.

2. Jumlah Halaman

Page 15: Paper Kapsel Akhir

Pada umumnya CV hanya terdiri dari 1 (satu) atau 2 (dua) halaman. Namun jika

memang riwayat pekerjaan/karir Anda sangat banyak, juga

pendidikan/kursus/pelatihan Anda sangat banyak. Dan Anda menganggap bahwa itu

penting untuk ditampilkan, maka Anda boleh menambahkannya menjadi 3 (tiga)

halaman CV sebagai lampiran Surat Lamaran Kerja, tidak masalah.

Tetapi khusus untuk Surat Lamaran Kerja, tetap upayakan 1 (satu) halaman.

3. Tata Bahasa, TAnda Baca, dan Ejaan

Tidaklah dibenarkan jika dalam resume terjadi kesalahan-kesalahan menyangkut

tata bahasa, tAnda baca, dan ejaan. Bacalah kembali tata bahasa di buku atau

Kamus Bahasa Indonesia. Jika Anda menulis CV dalam Bahasa Inggris, dan Anda

belum yakin, maka cobalah minta dicek kembali atau di-review oleh teman/kerabat

yang menguasai Bahasa Inggris tersebut.

4. Eksplisit (Gamblang, Jelas)

Jangan membuat orang yang membaca CV atau resume Anda mengintepretasikan

atau mengartikan hal yang berbeda. Contoh sederhana: Di CV pada bagian

pendidikan, Anda menuliskan Sarjana Akuntansi Universitas Pancasila, dan tidak

menambahkan nama kota lokasinya. Jangan berasumsi bahwa pembaca pasti tahu

Universitas Pancasila itu ada di Jakarta. Oleh karena itu tambahkan nama kota

dibelakangnya, misalkan Sarjana Akuntansi Universitas Pancasila-Jakarta.

5. Mudah Dibaca dan Mudah Dicerna

“CV” Curriculum Vitae yang dibuat secara kacau-balau menggambarkan pikiran

yang tidak jernih dan ketidakmampuan penulis dalam menuangkan isi hatinya. Oleh

karena itu sangat penting membuat CV yang mudah dibaca, mudah dicerna,

urutannya jelas, dan logis. Bila perlu bagian-bagian atau kata-kata yang Anda

anggap sangat penting untuk ditonjolkan, dapat ditulis dengan huruf tebal (bold).

Namun jangan terlalu banyak bagian yang ditebalkan, sehingga tidak terlihat lagi

bagian yang sangat penting tersebut.

2.5 Cara Menjawab Interview Yang Baik

Page 16: Paper Kapsel Akhir

Apa saja sebenarnya yang harus dipersiapkan oleh para pencari kerja untuk

menghadapi Job Interview? Karena sebaik apapun berkas lamaran yang telah dipersiapkan

apabila tidak didukung oleh kemampuan mengemas performansi Anda secara keseluruhan

maka pasti hasilnya tidak memuaskan. Proses ini sering menjadi babak penentu keberhasilan

atau kegagalan seseorang untuk melangkah ke proses selanjutnya. Job Interview bisa

dilakukan di awal atau diakhir proses rekruitmen, mengingat hal ini merupakan salah satu

tahapan dari keseluruhan penerimaan karyawan baru disebuah perusahaan, posisinya sama

pentingnya dengan tahapan-tahapan tes yang lain. Oleh karenanya saat pelamar memutuskan

untuk mencoba melamar sebuah posisi di perusahaan maka sebaiknya selain persiapan yang

berkaitan dengan surat lamaran dan berkas-berkas yang dibutuhkan maka yang tidak kalah

penting sebenarnya adalah persiapan mental.

Sebelum Wawancara

1) Masuklah ke ruangan setelah terlebih dahulu mengetuk pintu baik dalam

keadaan terbuka atau tertutup dan melangkahlah dengan yakin.

2) Jangan lupa pada saat masuk tersenyumlah pada orang yang akan menginterview

Anda. Hal ini akan sangat membantu mengurangi rasa gugup serta menciptakan

suasana hangat.

3) Jabat tangan pewawancara sesuai dengan kekuatan genggamannya.

4) Jangan duduk sebelum dipersilahkan oleh pewawancara.

5) Duduklah dengan tenang dan gentle.

6) Letakkan barang bawaan Anda di bawah tempat duduk bukan diatas meja,

matikan hp dan sebaiknya Anda tidak mengenakan jaket.

7) Kenakan pakaian formal kemeja lengan panjang yang tidak mencolok, bagi laki-

laki. Serta blazer atau atasan blouse sederhana dengan bawahan senada atau

bawahan lebih gelap dengan warna-warna natural bagi wanita.

8) Kenakan make up dengan warna natural, tidak perlu berusaha mengesankan

pewawancara dengan mengenakan lensa kontak, kutek warna-warni, atau bulu

mata palsu. Karena akan membuat Anda terlihat sangat tidak profesional.

9) Jangan merokok atau mengunyah permen karet.

Page 17: Paper Kapsel Akhir

Saat Wawancara

1) Bicara dengan bahasa formal, tegas, intonasi sedang sehingga dapat didengar

dengan jelas serta jangan terburu-buru dalam menjawab setiap pertanyaan.

2) Dengarkan terlebih dahulu secara keseluruhan pertanyaan pewawancara

sehingga kita dapat memberikan jawaban singkat, padat dan tepat. Usahakan

tidak memotong pertanyaan pewawancara, dan dengan mendengarkan

keseluruhan pertanyaan maka kita terhindar dari permintaan untuk mengulang

pertanyaan. Karena akan mengesankan Anda tidak siap.

3) Lakukan kontak mata dengan pewawancara, jangan menunduk.

4) Tunjukkan Anda sangat berminat dengan perusahaan tersebut, dengan

menjawab pertanyaan dengan antusias.

5) Jangan hanya menjawab dengan kata-kata ya, tidak, tidak tahu atau dengan

bahasa isyarat mengangguk atau menggeleng. Usahakan untuk

mengembangkan jawaban sehingga Anda terlihat menguasai keadaan.

6) Akhiri wawancara dengan ucapan terima kasih serta menjabat tangan

pewawancara.

Hal-hal penting:

1) Jangan lupa selalu siapkan CV dan surat lamaran Anda.

2) Usahakan datang minimal 10 menit sebelum wawancara dimulai, jangan

pernah terlambat. Akibatnya sangat fatal, tidak semua perusahaan memberi

kesempatan kedua.

3) Gali info sebanyak-banyaknya mengenai perusahaan yang akan Anda datangi,

cari diinternet tentang profil perusahaan, bidang kerja,produk,tarif, keunggulan.

Kita tidak pernah tahu apa pertanyaan yang akan diajukan bukan? Paling tidak

informasi tambahan ini untuk amunisi cadangan kita dan menambah rasa

percaya diri kita.

Page 18: Paper Kapsel Akhir

4) Latih jawaban Anda mulai sekarang, komitmen Anda berlatih akan sangat

menentukan hasilnya nanti karena komunikasi bukan sesuatu hal yang secara

instan kita dapatkan.

Berikut ini pertanyaan-pertanyaan yang paling sering ditanyakan oleh perusahaan:

1) Bagaimana Anda menggambarkan diri Anda?

2) Menurut Anda apa kelemahan dan kekurangan diri Anda?

3) Darimana Anda mendapatkan informasi tentang perusahaan ini?

4) Menurut Anda apakah profesionalisme itu?

5) Apa yang Anda lakukan jika Anda diterima bekerja di perusahaan ini?

6) Mengapa Anda berhenti dari pekerjaan lama Anda?

7) Apa yang membuat Anda tertarik untuk bekerja disini?

Hindari membicarakan kekurangan atasan atau perusahaan lama, karena

hal itu mencitrakan kita kurang professional.

Jangan membuka topik pembicaraan masalah gaji sampai Anda ditanya

mengenai hal itu. Karena mengesankan kita lebih suka menuntut apa yang

bisa diberikan perusahaan kepada kita.

Jika ditanya masalah gaji, sebaiknya jawab jumlah nominal yang Anda

inginkan sesuai dengan kemampuan dan pengalaman kerja Anda. Jangan

meminta jauh melebihi kemampuan Anda, sebaliknya jangan pernah

berkata mau digaji berapapun asal bisa diterima bekerja diperusahaan ini,

karena siapapun orangnya patut untuk dihargai. Jangan lupa carilah info

tentang stAndard biaya hidup dan UMR (Upah Minimum Regional)

dimana Anda akan bekerja nantinya.

Jika dibuka sesi pertanyaan, pergunakan kesempatan ini untuk bertanya.

Tanyakan hal apa saja yang ingin Anda ketahui seputar posisi yang lamar

atau hal-hal lain yang berkenaan dengan kepastian kapan kira-kira Anda

akan dihubungi untuk mengikuti tes selanjutnya.

Page 19: Paper Kapsel Akhir

BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pekerjaan merupakan salah satu kegiatan utama kita di dalam hidup ini yang

bermanfaat untuk memenuhi keberlangsungan kehidupan kita dengan mendapatkan uang

bedasarkan dari hasil bekerja tersebut. Namun, sebelum kita memikirkan terlebih jauh ke

arah sana, ada banyak hal yang harus kita ketahui sebelum kita benar-benar ingin bekerja,

diantaranya adalah cara mencari pekerjaan dahulu, lalu membuat CV, sampai cara yang baik

dalam menjawab interview di suatu perusahaan. Dari hal-hal tersebut, diharapkan kita

mendapatkan pekerjaan yang terbaik untuk kita jika kita dapat menerapkan cara-cara di

dalam dari mencari pekerjaan sampai duduk di perusahaan yang kita inginkan.

Page 20: Paper Kapsel Akhir

DAFTAR PUSTAKA

http://radenbeletz.com/cara-membuat-cv-curriculum-vitae-yang-baik-dan-benar.html

http://mohammadreiza.com/2007/02/16/cara-mendapatkan-pekerjaan-pertama/

http://organisasi.org/tips-cara-mencari-pekerjaan-bagi-pencari-lowongan-kerja-

pengangguran

http://id.wikipedia.org/wiki/Profesi

http://id.wikipedia.org/wiki/Pekerjaan

http://id.shvoong.com/social-sciences/psychology/1764800-cara-mudah-atasi-job-interview/