Paper Kapsel Akhir
Transcript of Paper Kapsel Akhir
Tugas Kapita Selekta
HOW TO GET A JOB
Disusun Oleh:Wita Sasika Gayatri
110003
Binus University
Jakarta
2011
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada jaman sekarang ini kegiatan manusia adalah sekolah dari tingkat taman kanak-
kanak lalu meranjak naik ke sekolah dasar lalu naik lagi ke tingkat sekolah menengah
pertama lalu naik lagi ke tingkat sekolah menengah atas atau bisa naik ke tingkat sekolah
menengah kejuruan lalu naik lagi sampai tingkat perkuliahan. Setelah sampai pada tahap
perkuliahan ini, yang dapat dibilang sebagai mahasiswa atau muda-mudi yang masih fresh,
yang masih memiliki semangat yang tinggi, mereka harus memilih langkah apa selanjutnya
yang harus mereka pilih dan tekuni, apakah mereka ingin melanjutkan kuliah kembali ke
jenjang yang lebih tinggi, contohnya seperti S2 dengan mengambil jurusan yang sama
seperti pada waktu menjalankan perkuliahan untuk mendapatkan gelar S1 atau bahkan bisa
melanjutkan ke tingkat yang lebih tinggi dengan mengambil jurusan yang berbeda dengan
sebelumnya pada S1.
Hal ini merupakan salah satu hal bagi mereka yang ingin terus belajar dan
mendapatkan ilmu yang lebih dari sebelumnya, mereka dapat melanjutkan tingkat
mendapatkan ilmu mereka dengan menjalani perkuliahan baik di universitas-universitas
dalam negeri maupun pergi berkelana melanjutkan perkuliahan dengan kuliah ke luar negeri
guna mendapatkan ilmu yang lebih dan untuk mendapatkan gelar yang lebih tinggi lagi.
Memang tidak sedikit biaya yang harus dikeluarkan untuk melanjutkan perkuliahan ke
jenjang yang lebih tinggi, tetapi hal ini tidak masalah jika mereka mempunyai niat yang kuat
dan tentu saja harus memiliki modal yang baik juga, mereka dapat bekerja freelance atau
magang atau bahkan masih dapat dibiayai oleh orang tua mereka masing-masing. Selain ada
orang-orang yang ingin melanjutkan perkuliahan mereka ke jenjang yang lebih tinggi, ada
juga orang-orang yang menganggur, yang ingin merasakan kenyamanan atau ingin tidak
terlibat masuk ke dunia pembelajaran atau aktifitas lainnya, sehingga orang-orang tersebut
hanya menghabiskan waktu di rumah dengan aktifitas hanya makan, main, tidur, secara
umum adalah seperti itu. Orang-orang bertipe seperti ini merupakan orang-orang yang bosan
dengan rutinitas atau kegiatan mereka setiap harinya, dari mulai sekolah dari kecil sampai
menjejaki tingkat perkuliahan, sepanjang hidupnya mereka harus belajar, belajar dan belajar,
itu adalah salah satu hal contoh yang dapat disebut sebagai keluh kesah orang-orang, namun
di balik kebosanan akan rutinitas mereka yang harus belajar, orang-orang tersebut dapat atau
sudah mendapatkan teman-teman baru tiap tingkat pendidikan, sehingga mereka secara tidak
langsung mendapatkan suatu bentuk koneksi yang baik yang dapat berguna bagi masa depan
orang-orang tersebut.
Jenis orang terakhir adalah orang-orang yang sudah menyelesaikan tingkat
pendidikan dari taman kanak-kanak, sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah
menengah atas, dan menyelesaikan jenjang perkuliahan, mereka berkeinginan atau
berinisiatif untuk mencari pekerjaan yang bertujuan untuk mengumpulkan uang untuk
mempersiapkan sesuatu yang lebih dan beda bagi kehidupan mereka pada masa sekarang
dan masa depannya.
Suatu pekerjaan menuntut seseorang untuk serius di dalam melakukan apa yang
menjadi tugasnya sehingga ia harus dapat bekerja dengan baik untuk mencapai hasil yang
baik bagi dirinya.
Tentu saja banyak orang yang berbeda-beda dalam mencari atau memilih
pekerjaannya mereka masing-masing, ada orang yang mencari pekerjaan untuk bekerja di
kantor dengan berbagai macam profesi, ada juga orang yang bekerja dengan cara berbisnis,
contohnya adalah berdagang atau dalam kata lain dapat disebut sebagai wirausaha. Mencari
keuntungan besar di dalam bekerja sebagai seorang entrepreneur atau wirausahawan
merupakan target utama dari usaha yang dilakukannya, tetapi seorang wirausahawan
haruslah dapat memulai usaha dengan memperhatikan berbagai aspek sebelum ia memulai
menjalankan usahanya, contohnya adalah seperti memikirkan usaha apa yang sebaiknya ia
lakukan, apakah membuka usaha restoran, atau membuka warnet, atau membuka salon, dan
contoh-contoh usaha lainnya. Setelah ia mendapatkan ide ingin membuka usaha apa dan
tentu saja didasari kemampuan yang dimilikinya, langkah selanjutnya adalah ia harus
memikirkan bagaimana caranya agar usahanya dapat dikenal oleh masyarakat, baik
melakukan promosi dengan berbagai cara seperti penyebaran brosur, pemberian info dengan
memasang spanduk atau memasang iklan di berbagai media seperti media cetak maupun
online. Apabila hal tersebut sudah terpenuhi dan sudah dapat berjalan dengan baik, yang
dalam kata lain adalah mendapatkan pelanggan, ia harus tetap mengumpulkan pelanggan-
pelanggan lainnya dan kemudian langkah selanjutnya adalah ia harus dapat mengelola
usahanya dengan baik dan menjadi lebih baik lagi, sehingga usaha yang dibuatnya dan
apabila ditekuninya, ia akan menjadi orang yang sukses di dalam dunia bisnisnya dengan
pemikiran ia ma uterus maju dan terus mengembangkan usahanya dengan pemikiran-
pemikirannya. Tetapi apabila ia hanya semangat dan tekun serta rajin pada awal
pembangunan usahanya saja, lalu setelah itu ia bermalas-malasan dan sudah merasa cukup
atas apa yang ia sudah perbuat dan sudah ia capai, maka dapat dikatakan usaha yang
dilakukannya itu, akan bisa goyah dan bahkan jatuh atau disebut juga dengan mengalami
“gulung tikar” alias kebangkrutan. Jadi, jika membuat suatu usaha haruslah benar-benar
terjun ke dalam usaha tersebut baik dari awal pembangunan usaha sampai seterusnya
sehingga usahanya dapat terus berjalan dengan baik.
Untuk orang yang memutuskan untuk bekerja sebagai pekerja kantor-an, tentu
haruslah memiliki skill atau kemampuan-kemampuan yang lebih yang dari pihak kantor atau
perusahaan membutuhkannya atau merupakan sebagai syarat untuk dapat bekerja di suatu
perusahaan-perusahaan yang tersebar di dunia ini baik perusahaan di dalam negeri maupun
perusahaan di luar negeri.
1.2 Permasalahan
Dari bidang pekerjaan, seperti pada pernyataan paragraph terakhir pada bagian latar
belakang, tentu saja bagi orang-orang yang baru lulus kuliah lalu ingin langsung bekerja di
suatu perusahaan atau bagi orang-orang yang ingin bekerja walaupun sudah lama
menganggur, dalam kata lain adalah sebagai first graduate, tentu saja menginginkan untuk
bekerja di suatu perusahaan besar yang dituntut kemampuan yang tinggi. Tetapi ada juga
orang-orang yang ingin memulai bekerja pada perusahaan yang kecil terlebih dahulu.
Secara umum, baik perusahaan-perusahaan kecil maupun perusahaan-perusahaan
besar, tentu saja mereka memiliki syarat di dalam merekrut pegawai-pegawai atau pekerja-
pekerja baru, baik dari pembuatan CV yang nantinya akan dilihat dan dinilai oleh pihak
perusahaan sebagai dasar bagi perusahaan untuk melihat prestasi-prestasi atau latar belakang
dari calon pegawai ini.
Apabila seorang calon pegawai sudah diterima CV-nya oleh perusahaan yang
dipilihnya, maka ia akan dihubungi oleh pihak perusahaan tersebut dan pada intinya adalah
calon pegawai tersebut dipanggil ke perusahaan untuk dilakukan suatu interview atau dalam
kata lain untuk mengetes calon pegawai ini, baik dari cara bersikap, cara berbicara, maupun
kemampuan yang dimilikinya.
Tetapi pada kenyataan di lapangan, banyak dari orang-orang yang tidak atau belum
mengetahui bagaimana cara mendapatkan suatu pekerjaan dan bagaimana proses dalam
tahap agar dapat bekerja di suatu perusahaan. Banyak orang yang tidak tahu harus bertindak
bagaimana untuk masuk ke dalam dunia kerja, sehingga banyak dari mereka yang berstatus
pengangguran sehingga kemampuan yang dimiliki dan juga usia akan habis dimakan oleh
waktu, sehingga jika orang tersebut kembali mencoba melamar pekerjaan pada suatu
perusahaan setelah sebelumnya mengganggur bertahun-tahun, akan lebih sulit untuk
mendapatkan pekerjaan, karena mereka bukan orang-orang yang fresh yang biasanya dipilih
oleh suatu perusahaan.
1.3 Tujuan dan Manfaat
Pada paper kali ini akan membahas seputar dunia kerja yang merupakan suatu
kegiatan yang menuntut suatu kemampuan atau skill. Berikut adalah beberapa tujuan dan
manfaat dari paper ini.
Tujuan:
Untuk memberikan informasi tentang pekerjaan.
Untuk mengetahui dan memahami apa saja yang harus dilakukan untuk
bekerja.
Untuk memberikan informasi tentang dunia kerja.
Manfaat:
Dapat mengenal apa yang dimaksud dengan pekerjaan.
Dapat mengetahui apa saja yang harus dilakukan untuk mendapatkan
pekerjaan dan apa saja yang harus dilakukan selama proses mendapatkan
suatu pekerjaan.
Dapat memicu pembaca agar dapat memilih pekerjaan yang baik sehingga
kebutuhan hidup mereka sehari-hari dapat terpenuhi dengan hasil dari bekerja.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pekerjaan
Pekerjaan atau yang disebut juga sebagai job adalah suatu aktifitas utama yang
selalu dilakukan oleh manusia, dalam kata lain atau dalam arti sempit, istilah pekerjaan
biasanya dipakai atau digunakan untuk suatu tugas atau suatu kerja yang dapat menghasilkan
menghasilkan keuntungan berupa uang bagi seseorang.
Disadari atau tidak, dalam banyak hal kita tidak pernah terlepas dari yang namanya
uang. Dalam bentuk apapun, uang memberikan banyak manfaat untuk kelangsungan hidup
kita. Lebih tepatnya, dengan uang ditangan, kita bisa berbuat banyak hal yang kita inginkan,
baik dalam memenuhi kebutuhan, sampai uang dapat membawa kita keliling dunia. Contoh
yang merupakan pekerjaan bagi kita sebagai mahasiswa adalah kita dapat mecari atau
mempunyai pekerjaan dengan mengajar, sebagai mahasiswa tentu harus dapat membagi
waktu baik untuk kuliah serta waktu untuk bekerja, namun dengan kita mempunyai
pekerjaan yaitu mengajar, setidaknya kita dapat menghasilkan uang melalui mengajar itu.
Waktu yang dibutuhkan di dalam mengajar adalah 2-4 jam seharinya, dan bedasarkan
patokan waktu tersebut, mahasiswa dapat mengatur bagaimana mengurus perkuliahan
mereka agar tidak terganggu dan bagaimana bekerja dengan sebaik mungkin, sehingga
kedua bagian tersebut tidak ada yang menggantung atau dalam kata lainnya adalah tidak
berat sebelah.
2.2 Profesi
Profesi merupakan kemiripan dari pekerjaan yang mempunyai arti adalah suatu
pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus.
Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta proses sertifikasi dan
lisensi yang khusus untuk bidang profesi tersebut.
Contoh-contoh dalam bidang profesi adalah:
1) Hukum
2) Kedokteran
3) Keuangan
4) Militer
5) Teknik
6) Desainer
7) Dan profesi-profesi lainnya.
Seseorang yang memiliki suatu profesi tertentu dapat disebut sebagai professional.
Walaupun begitu, sebutan atau istilah professional juga digunakan untuk suatu aktifitas yang
menerima bayaran, sebagai lawan kata dari amatir atau yang disebut juga sebagai pemula.
Contohnya adalah seorang petinju professional meminta dan menerima bayaran terhadapa
pertandingan tinju yang dilakukannya, sementara olahraga tinju itu sendiri umumnya tidak
dianggap sebagai suatu profesi.
Profesi merupakan suatu pekerjaan, namun tidak semua pekerjaan adalah profesi.
Profesi mempunyai karakteristik sendiri yang membedakannya dari pekerjaan lainnya.
Daftar karakterstik ini tidak memuat semua karakteristik yang pernah diterapkan pada
profesi, juga tidak semua ciri ini berlaku dalam setiap profesi:
1) Keterampilan yang berdasar pada pengetahuan teoretis: Profesional
diasumsikan mempunyai pengetahuan teoretis yang ekstensif dan memiliki
keterampilan yang berdasar pada pengetahuan tersebut dan bisa diterapkan
dalam praktek.
2) Asosiasi profesional: Profesi biasanya memiliki badan yang diorganisasi oleh
para anggotanya, yang dimaksudkan untuk meningkatkan status para
anggotanya. Organisasi profesi tersebut biasanya memiliki persyaratan khusus
untuk menjadi anggotanya.
3) Pendidikan yang ekstensif: Profesi yang prestisius biasanya memerlukan
pendidikan yang lama dalam jenjang pendidikan tinggi.
4) Ujian kompetensi: Sebelum memasuki organisasi profesional, biasanya ada
persyaratan untuk lulus dari suatu tes yang menguji terutama pengetahuan
teoretis.
5) Pelatihan institutional: Selain ujian, juga biasanya dipersyaratkan untuk
mengikuti pelatihan istitusional dimana calon profesional mendapatkan
pengalaman praktis sebelum menjadi anggota penuh organisasi. Peningkatan
keterampilan melalui pengembangan profesional juga dipersyaratkan.
6) Lisensi: Profesi menetapkan syarat pendaftaran dan proses sertifikasi sehingga
hanya mereka yang memiliki lisensi bisa dianggap bisa dipercaya.
7) Otonomi kerja: Profesional cenderung mengendalikan kerja dan pengetahuan
teoretis mereka agar terhindar adanya intervensi dari luar.
8) Kode etik: Organisasi profesi biasanya memiliki kode etik bagi para
anggotanya dan prosedur pendisiplinan bagi mereka yang melanggar aturan.
9) Mengatur diri: Organisasi profesi harus bisa mengatur organisasinya sendiri
tanpa campur tangan pemerintah. Profesional diatur oleh mereka yang lebih
senior, praktisi yang dihormati, atau mereka yang berkualifikasi paling tinggi.
10) Layanan publik dan altruisme: Diperolehnya penghasilan dari kerja profesinya
dapat dipertahankan selama berkaitan dengan kebutuhan publik, seperti layanan
dokter berkontribusi terhadap kesehatan masyarakat.
11) Status dan imbalan yang tinggi: Profesi yang paling sukses akan meraih status
yang tinggi, prestise, dan imbalan yang layak bagi para anggotanya. Hal
tersebut bisa dianggap sebagai pengakuan terhadap layanan yang mereka
berikan bagi masyarakat.
2.3 Cara Mencari dan Mendapatkan Pekerjaan
Menganggur memang membosankan dan apalagi ditambah dengan gelar diploma,
sarjana S1, atau S2 jelas akan sangat merasa terbeban. Normalnya jarak antara lulus/wisuda
dengan mulai bekerja adalah kurang dari satu tahun. Jika lebih, maka seorang penganggur
terdidik akan mulai dihinggapi rasa putus asa sehingga muncul rendah diri serta rasa tidak
percaya diri.
Sebelum mulai menjadi pengangguran biasanya seorang yang baru lulus memiliki
rasa percaya tinggi yang luar biasa. Keinginan untuk bekerja di tempat yang sesuai dengan
keinginannya disertai gaji tunjangan yang memadai. Akan tetapi lapangan pekerjaan yang
tersedia di negara kita memang sangat terbatas. Mencari kerja yang sesuai dengan bidang
kita saja sulit, apalagi mencari pekerjaan dengan berbagai fasilitas dan insentif yang
diberikan sesuai dengan impian kita.
Dalam mencari pekerjaan kita harus bisa melihat kemampuan diri kita sendiri.
Jangan gegabah dengan melamar pekerjaan yang membutuhkan banyak persyaratan yang
berada di luar kemampuan kita. Perusahaan yang membuka lowongan pekerjaan kadang
hanya mencari karyawan / pegawai baru yang spesifik dengan kebutuhan mereka. Carilah
pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan yang ada atau sedikit lebih tinggi.
Cara untuk mencari pekerjaan dapat menggunakan cara-cara berikut ini.
1) Membuka situs web lowongan kerja seperti karir.com, lowongan-
pekerjaan.com, dan lain sebagainya.
2) Mencari dari surat kabar, seperti Koran kompas atau Koran poskota, atau
Koran-koran lainnya.
3) Mencari lowongan dari papan pengumuman yang berada di kampus (jika kita
sedang kuliah).
4) Mencoba bertanya kepada kenalan, seperti saudara, tetangga, teman, dan lain
sebagainya.
Salah satu hal terberat dalam mencari pekerjaan baru adalah memulai segala sesuatu
dengan terorganisir/teratur. Mengucapkan hal-hal yang tepat saat wawancara, tahu
menempatkan diri saat berbicara dengan orang lain, dan mencatat hal-hal yang pernah
dilakukan saat job-hunting adalah langkah-langkah vital. Banyak yang bilang bahwa
melamar pekerjaan untuk pertama kalinya adalah hal tersulit dalam fase hidup manusia.
Padahal seAndainya kita tahu bagaimana menyiasatinya, memperoleh pekerjaan pertama
bukan hal yang sulit. Dengan sedikit perencanaan, kita dapat mempersempit pilihan dan
mendapatkan pekerjaan yang kita inginkan.
1. Tahu apa kelebihan yang kita miliki
Langkah pertama dalam berburu pekerjaan adalah mengenal produk yang akan kita
jual: diri sendiri. Untuk melakukannya, buat daftar kelebihan yang kita miliki,
kemudian hubungkan dengan contoh spesifik bagaimana kita menerapkannya dalam
pekerjaan. Misalnya bagaimana kita menerapkan sifat disiplin dengan
menyelesaikan proyek yang diberikan atasan dengan tepat waktu. Ini akan sangat
berguna saat wawancara, sebab biasanya orang hanya memberitahukan
kemampuannya secara umum. Bila Anda dapat mendeskripsikan dengan detil
bagaimana Anda menerapkan kelebihan Anda, besar kemungkinan pewawancara
Anda akan terkesan.
2. Iklankan diri kita dengan baik
Saat berbicara dengan pewawancara, Anda harus mengutarakan kepadanya apa
yang dapat Anda tawarkan pada perusahaannya. Berikut adalah hal-hal yang perlu
kita cantumkan adalah gelar yang kita miliki atau daftar riwayat kerja (seandainya
pernah bekerja sebelumnya), dan kelebihan/keunggulan yang kita miliki.
Sebelumnya berlatihlah di depan kaca, bayangkan Anda seolah berada di depan
pewawancara. Jangan gugup dan berbicaralah yang jelas.
3. Gunakan teman-teman
Kebanyakan pelamar kerja mencari lowongan hanya melalui iklan baris ataupun
website perusahaan, padahal sebenarnya cara ini tidak terlalu efektif. Cara terbaik
untuk mendapatkan pekerjaan adalah melalui apa yang disebut networking. Perluas
pergaulan Anda, misalnya dengan bergabung dengan ikatan alumni tempat Anda
kuliah dulu, atau sering-sering hang out dengan teman-teman semasa kuliah Anda
yang sudah bekerja (siapa tahu di tempat mereka ada lowongan!). Dan terakhir,
gunakan cara lama: beritahu pada semua orang yang dikenal bahwa Anda sedang
mencari pekerjaan.
4. Cari tahu tentang perusahaan yang Anda kirimi lamaran
Riset adalah hal yang penting supaya Anda dapat merasa nyaman di tempat kerja
tersebut. Pertama, cari tahu posisi lowong apa saja yang ditawarkan; kedua, gali
lebih dalam latar belakang perusahaan tersebut, siapa tahu ternyata pekerjaan yang
ditawarkan di sana kurang punya prospek cerah.
5. Kliping berita-berita yang telah Anda kumpulkan
Kumpulkan berita-berita, guntingan koran, daftar contact person perusahaan, atau
surat-surat lamaran yang pernah Anda kirim ke dalam satu berkas yang rapi. Selain
itu, catat juga saran-saran yang pernah Anda peroleh saat diwawancara. Hal ini
akan berguna di kemudian hari seAndainya Anda akan mencari pekerjaan lagi.
2.4 Cara Membuat CV
Format Curriculum Vitae (CV) atau Daftar Riwayat Hidup atau sering disebut
Resume, di setiap negara berbeda-beda. Hal ini karena dipengaruhi oleh budaya, kebiasaan,
pAndangan politik, juga aturan main yang berbeda-beda. Sebagai contoh, untuk resume
stAndar di Amerika Serikat (USA) tidak perlu mencantumkan hal-hal yang dianggap sangat
pribadi seperti foto, status perkawinan, tempat dan tanggal lahir. Sedangkan di Indonesia
justru sebaliknya, dalam membuat CV atau Daftar Riwayat Hidup, justru wajib
mencantumkan status perkawinan, tempat dan tanggal lahir, serta melampirkan foto.
Berikut ini beberapa hal yang hendaknya diperhatikan dalam membuat Curriculum
Vitae (CV) atau Daftar Riwayat Hidup, atau Resume untuk perusahan/instansi/lembaga di
Indonesia (baik untuk perusahaan/lembaga lokal, nasional, maupun internasional).
A. Urutan Penulisan Curriculum Vitae (Resume, Daftar Riwayat Hidup)
1. Identitas (Data Pribadi)
Cantumkan identitas Anda dengan jelas, seperti : Nama Lengkap, Jenis Kelamin,
Tempat dan Tanggal Lahir, Kewarganegaraan, Agama, Status Perkawinan, Tinggi
dan Berat Badan, Alamat Lengkap, Telepon & HP, serta e-mail (bila ada).
Khusus untuk e-mail, sebaiknya Anda memilikinya. Jika tidak memilikinya, Anda
dapat membuat alamat email di Gmail, Yahoo, atau Hotmail (silakan klik) atau
yang lainnya.
2. Pendidikan
Cantumkan pendidikan formal dan pelatihan/kursus yang pernah Anda ikuti;
lengkap dengan tahun masuk dan tahun lulus, jurusan, jenjang studi, dan nama
lembaganya. Urutannya dimulai dari pendidikan formal terlebih dulu, baru
kemudian pendidikan non formal (pelatihan, kursus, dsb).
3. Kemampuan
Uraikan secara singkat kemampuan Anda yang relevan dengan bidang pekerjaan
yang dilamar. Misalkan Anda melamar kerja di bidang akuntansi, maka jelaskan
secara singkat bahwa Anda memahami akuntansi dan administrasi, sistem
perpajakan, biasa bekerja menggunakan komputer, dsb-nya. Tentu saja
kemampuan-kemampuan yang Anda tulis/cantumkan tersebut harus benar-benar
Anda miliki. Jangan mencantumkan kemampuan yang tidak Anda miliki.
4. Pengalaman kerja
Cantumkan deskripsi singkat tentang pekerjaan Anda pada perusahaan sebelumnya,
lengkap dengan pangkat, jabatannya, jenis pekerjaan, prestasi (bila ada), tanggung
jawab dan wewenang pekerjaan. Serta periode kerja, yaitu bulan dan tahun mulai
menempati dan mengakhiri posisi tersebut. Urutannya dimulai dari pekerjaan (atau
jabatan atau posisi) terakhir.
5. Pengalaman Organisasi (bila ada)
Cantumkan pengalaman organisasi yang relevan (sesuai atau berhubungan) dengan
jenis pekerjaan yang Anda lamar tersebut. Bila tidak ada yang relevan, lewati saja
nomor 5 ini.
6. Referensi Kerja (bila ada)
Bila memungkinkan, cantumkan referensi, yaitu orang yang bisa dihubungi oleh
pihak penyeleksi lamaran kerja untuk menanyakan hal-hal penting seputar diri
Anda (biasanya nama atasan dimana Anda bekerja sebelumnya).
Penting: Dalam hal pencantuman nama orang yang akan dijadikan referensi, Anda
harus sangat yakin bahwa orang tersebut benar-benar mengetahui tentang Anda
serta akan memberikan informasi positif mengenai diri Anda. SeAndainya Anda
ragu-ragu bahwa orang tersebut akan memberikan informasi positif tentang Anda,
maka Anda tidak perlu mencantumkan referensi kerja tersebut (lewati saja yang
nomor 6 ini).
7. Pengalaman lain yang menunjang (bila ada)
Cantumkan pengalaman lain yang menunjang “promosi Anda”. Dan sebaiknya
yang relevan dengan jenis pekerjaan yang Anda lamar tersebut. Jika Anda melamar
untuk posisi pemrogram komputer, maka pengalaman Anda sebagai Ketua RW atau
juara bulutangkis, tentunya tidak relevan. Jadi bila tidak ada yang relevan, lewati
saja nomor 7 ini.
B. Kertas, Huruf, Foto, Dokumen Pendukung
1. Gunakan kertas putih polos
CV hendaknya polos tidak menggunakan background image (dasar bergambar).
Sebaiknya jangan menggunakan form CV yang dijual di toko-toko.
2. Diketik dengan huruf standar surat resmi
CV jangan ditulis tangan, namun diketik. Gunakan huruf dengan ukuran dan jenis
standar (warna hitam), contohnya font jenis Arial atau Times New Roman.
3. Foto terbaru
Lampirkan pas foto terbaru ukuran 3×4 atau 4×6. Sebaiknya gunakan pas foto
berwarna, dan berpakaian resmi (misalkan jas lengkap dengan dasi).
4. Dokumen pendukung
Lampirkan dokumen atau bukti-bukti tentang hal-hal yang dituliskan dalam CV
(resume), seperti ijazah, transkrip nilai, sertifikat atau penghargaan, dsb (dokumen
pendukung tersebut dalam bentuk photocopy). Agar dokumen pendukung yang
dilampirkan tidak terlalu banyak, sebaiknya Anda menyeleksi/menyortir dokumen
mana yang paling penting dan relevan untuk dilampirkan.
Penting: Bila transkrip nilai Anda tidak bagus, maka Anda tidak perlu
melampirkannya. Karena CV atau resume tersebut merupakan promosi diri Anda.
Namun, seAndainya perusahaan penerima kerja meminta/mensyaratkan untuk
melampirkan transkrip nilai, barulah Anda “terpaksa” melampirkannya.
Sebaliknya jika transkrip nilainya bagus, Anda justru harus melampirkannya.
Beberapa Saran Penting
1. Jujur, Jangan Berbohong
Ingat, jangan sekali-kali menuliskan pada CV Anda suatu pengalaman yang Anda
sendiri tidak mengalaminya. Memang seseorang terkadang merasa gengsi dengan
pengalaman yang dia miliki, karena merasa kalah pengalaman. Percayalah pada diri
Anda sendiri bahwa Anda mempunyai kelebihan yang orang lain tidak punya.
2. Jumlah Halaman
Pada umumnya CV hanya terdiri dari 1 (satu) atau 2 (dua) halaman. Namun jika
memang riwayat pekerjaan/karir Anda sangat banyak, juga
pendidikan/kursus/pelatihan Anda sangat banyak. Dan Anda menganggap bahwa itu
penting untuk ditampilkan, maka Anda boleh menambahkannya menjadi 3 (tiga)
halaman CV sebagai lampiran Surat Lamaran Kerja, tidak masalah.
Tetapi khusus untuk Surat Lamaran Kerja, tetap upayakan 1 (satu) halaman.
3. Tata Bahasa, TAnda Baca, dan Ejaan
Tidaklah dibenarkan jika dalam resume terjadi kesalahan-kesalahan menyangkut
tata bahasa, tAnda baca, dan ejaan. Bacalah kembali tata bahasa di buku atau
Kamus Bahasa Indonesia. Jika Anda menulis CV dalam Bahasa Inggris, dan Anda
belum yakin, maka cobalah minta dicek kembali atau di-review oleh teman/kerabat
yang menguasai Bahasa Inggris tersebut.
4. Eksplisit (Gamblang, Jelas)
Jangan membuat orang yang membaca CV atau resume Anda mengintepretasikan
atau mengartikan hal yang berbeda. Contoh sederhana: Di CV pada bagian
pendidikan, Anda menuliskan Sarjana Akuntansi Universitas Pancasila, dan tidak
menambahkan nama kota lokasinya. Jangan berasumsi bahwa pembaca pasti tahu
Universitas Pancasila itu ada di Jakarta. Oleh karena itu tambahkan nama kota
dibelakangnya, misalkan Sarjana Akuntansi Universitas Pancasila-Jakarta.
5. Mudah Dibaca dan Mudah Dicerna
“CV” Curriculum Vitae yang dibuat secara kacau-balau menggambarkan pikiran
yang tidak jernih dan ketidakmampuan penulis dalam menuangkan isi hatinya. Oleh
karena itu sangat penting membuat CV yang mudah dibaca, mudah dicerna,
urutannya jelas, dan logis. Bila perlu bagian-bagian atau kata-kata yang Anda
anggap sangat penting untuk ditonjolkan, dapat ditulis dengan huruf tebal (bold).
Namun jangan terlalu banyak bagian yang ditebalkan, sehingga tidak terlihat lagi
bagian yang sangat penting tersebut.
2.5 Cara Menjawab Interview Yang Baik
Apa saja sebenarnya yang harus dipersiapkan oleh para pencari kerja untuk
menghadapi Job Interview? Karena sebaik apapun berkas lamaran yang telah dipersiapkan
apabila tidak didukung oleh kemampuan mengemas performansi Anda secara keseluruhan
maka pasti hasilnya tidak memuaskan. Proses ini sering menjadi babak penentu keberhasilan
atau kegagalan seseorang untuk melangkah ke proses selanjutnya. Job Interview bisa
dilakukan di awal atau diakhir proses rekruitmen, mengingat hal ini merupakan salah satu
tahapan dari keseluruhan penerimaan karyawan baru disebuah perusahaan, posisinya sama
pentingnya dengan tahapan-tahapan tes yang lain. Oleh karenanya saat pelamar memutuskan
untuk mencoba melamar sebuah posisi di perusahaan maka sebaiknya selain persiapan yang
berkaitan dengan surat lamaran dan berkas-berkas yang dibutuhkan maka yang tidak kalah
penting sebenarnya adalah persiapan mental.
Sebelum Wawancara
1) Masuklah ke ruangan setelah terlebih dahulu mengetuk pintu baik dalam
keadaan terbuka atau tertutup dan melangkahlah dengan yakin.
2) Jangan lupa pada saat masuk tersenyumlah pada orang yang akan menginterview
Anda. Hal ini akan sangat membantu mengurangi rasa gugup serta menciptakan
suasana hangat.
3) Jabat tangan pewawancara sesuai dengan kekuatan genggamannya.
4) Jangan duduk sebelum dipersilahkan oleh pewawancara.
5) Duduklah dengan tenang dan gentle.
6) Letakkan barang bawaan Anda di bawah tempat duduk bukan diatas meja,
matikan hp dan sebaiknya Anda tidak mengenakan jaket.
7) Kenakan pakaian formal kemeja lengan panjang yang tidak mencolok, bagi laki-
laki. Serta blazer atau atasan blouse sederhana dengan bawahan senada atau
bawahan lebih gelap dengan warna-warna natural bagi wanita.
8) Kenakan make up dengan warna natural, tidak perlu berusaha mengesankan
pewawancara dengan mengenakan lensa kontak, kutek warna-warni, atau bulu
mata palsu. Karena akan membuat Anda terlihat sangat tidak profesional.
9) Jangan merokok atau mengunyah permen karet.
Saat Wawancara
1) Bicara dengan bahasa formal, tegas, intonasi sedang sehingga dapat didengar
dengan jelas serta jangan terburu-buru dalam menjawab setiap pertanyaan.
2) Dengarkan terlebih dahulu secara keseluruhan pertanyaan pewawancara
sehingga kita dapat memberikan jawaban singkat, padat dan tepat. Usahakan
tidak memotong pertanyaan pewawancara, dan dengan mendengarkan
keseluruhan pertanyaan maka kita terhindar dari permintaan untuk mengulang
pertanyaan. Karena akan mengesankan Anda tidak siap.
3) Lakukan kontak mata dengan pewawancara, jangan menunduk.
4) Tunjukkan Anda sangat berminat dengan perusahaan tersebut, dengan
menjawab pertanyaan dengan antusias.
5) Jangan hanya menjawab dengan kata-kata ya, tidak, tidak tahu atau dengan
bahasa isyarat mengangguk atau menggeleng. Usahakan untuk
mengembangkan jawaban sehingga Anda terlihat menguasai keadaan.
6) Akhiri wawancara dengan ucapan terima kasih serta menjabat tangan
pewawancara.
Hal-hal penting:
1) Jangan lupa selalu siapkan CV dan surat lamaran Anda.
2) Usahakan datang minimal 10 menit sebelum wawancara dimulai, jangan
pernah terlambat. Akibatnya sangat fatal, tidak semua perusahaan memberi
kesempatan kedua.
3) Gali info sebanyak-banyaknya mengenai perusahaan yang akan Anda datangi,
cari diinternet tentang profil perusahaan, bidang kerja,produk,tarif, keunggulan.
Kita tidak pernah tahu apa pertanyaan yang akan diajukan bukan? Paling tidak
informasi tambahan ini untuk amunisi cadangan kita dan menambah rasa
percaya diri kita.
4) Latih jawaban Anda mulai sekarang, komitmen Anda berlatih akan sangat
menentukan hasilnya nanti karena komunikasi bukan sesuatu hal yang secara
instan kita dapatkan.
Berikut ini pertanyaan-pertanyaan yang paling sering ditanyakan oleh perusahaan:
1) Bagaimana Anda menggambarkan diri Anda?
2) Menurut Anda apa kelemahan dan kekurangan diri Anda?
3) Darimana Anda mendapatkan informasi tentang perusahaan ini?
4) Menurut Anda apakah profesionalisme itu?
5) Apa yang Anda lakukan jika Anda diterima bekerja di perusahaan ini?
6) Mengapa Anda berhenti dari pekerjaan lama Anda?
7) Apa yang membuat Anda tertarik untuk bekerja disini?
Hindari membicarakan kekurangan atasan atau perusahaan lama, karena
hal itu mencitrakan kita kurang professional.
Jangan membuka topik pembicaraan masalah gaji sampai Anda ditanya
mengenai hal itu. Karena mengesankan kita lebih suka menuntut apa yang
bisa diberikan perusahaan kepada kita.
Jika ditanya masalah gaji, sebaiknya jawab jumlah nominal yang Anda
inginkan sesuai dengan kemampuan dan pengalaman kerja Anda. Jangan
meminta jauh melebihi kemampuan Anda, sebaliknya jangan pernah
berkata mau digaji berapapun asal bisa diterima bekerja diperusahaan ini,
karena siapapun orangnya patut untuk dihargai. Jangan lupa carilah info
tentang stAndard biaya hidup dan UMR (Upah Minimum Regional)
dimana Anda akan bekerja nantinya.
Jika dibuka sesi pertanyaan, pergunakan kesempatan ini untuk bertanya.
Tanyakan hal apa saja yang ingin Anda ketahui seputar posisi yang lamar
atau hal-hal lain yang berkenaan dengan kepastian kapan kira-kira Anda
akan dihubungi untuk mengikuti tes selanjutnya.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pekerjaan merupakan salah satu kegiatan utama kita di dalam hidup ini yang
bermanfaat untuk memenuhi keberlangsungan kehidupan kita dengan mendapatkan uang
bedasarkan dari hasil bekerja tersebut. Namun, sebelum kita memikirkan terlebih jauh ke
arah sana, ada banyak hal yang harus kita ketahui sebelum kita benar-benar ingin bekerja,
diantaranya adalah cara mencari pekerjaan dahulu, lalu membuat CV, sampai cara yang baik
dalam menjawab interview di suatu perusahaan. Dari hal-hal tersebut, diharapkan kita
mendapatkan pekerjaan yang terbaik untuk kita jika kita dapat menerapkan cara-cara di
dalam dari mencari pekerjaan sampai duduk di perusahaan yang kita inginkan.
DAFTAR PUSTAKA
http://radenbeletz.com/cara-membuat-cv-curriculum-vitae-yang-baik-dan-benar.html
http://mohammadreiza.com/2007/02/16/cara-mendapatkan-pekerjaan-pertama/
http://organisasi.org/tips-cara-mencari-pekerjaan-bagi-pencari-lowongan-kerja-
pengangguran
http://id.wikipedia.org/wiki/Profesi
http://id.wikipedia.org/wiki/Pekerjaan
http://id.shvoong.com/social-sciences/psychology/1764800-cara-mudah-atasi-job-interview/