Proposal KAPSEL

9
PROPOSAL Pengajuan teknis Sistem Unit Gawat Darurat Menggunakan Penggabungan Magnetic Resonance Imaging, Google Glass, dan Ruang Bedah Interaktif Disusun sebagai syarat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kapita Selekta Semester Genap 2015/2016 Arief Syafiudin 15-2011-010 Kelas A JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL

description

Menjelaskan berbagai macam ide tentang kesehatan

Transcript of Proposal KAPSEL

PROPOSALPengajuan teknis Sistem Unit Gawat Darurat Menggunakan Penggabungan Magnetic Resonance Imaging, Google Glass, dan Ruang Bedah Interaktif

Disusun sebagai syarat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kapita Selekta Semester Genap 2015/2016

Arief Syafiudin15-2011-010

KelasA

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKAFAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRIINSTITUT TEKNOLOGI NASIONALBANDUNG2015

Judul : Pengajuan teknis Sistem Unit Gawat Darurat Menggunakan Penggabungan Magnetic Resonance Imaging (MRI), Google Glass, dan Ruang Bedah Interaktif

1.PENDAHULUAN1.1 Latar BelakangKecelakaan dalam suatu musibah dapat menjadikan seberapa pentingnya peranan rumah sakit pada bidang medis dalam menangani pasien. Keberadaan Unit Gawat Darurat (UGD) sangat dibutuhkan dalam menangani pasien yang membutuhkan perawatan dan pengobatan secara tepat dan cepat.Dalam kenyataannya banyak sekali nyawa yang tidak dapat terselamatkan karena berbagai macam masalah, seperti kurang cepat dalam penanganan pasien, salahnya penanganan yang diberikan, terburu-buru dalam melakukan penanganan, dan lain-lain.Atas permasalahan tersebut, diharapkan dengan adanya suatu sistem UGD yang menggunakan MRI, Google Glass, dan Ruang bedah interaktif dapat memperkecil tingkat kematian yang ditangani di UGD.

1.2 Dasar PemikiranKeselamatan sebuah nyawa manusia sangatlah penting, terutama bagi korban kecelakaan. Sangat dibutuhkan penanganan yang tepat, akurat, dan cepat agar nyawa korban dapat diselamatkan. Dengan adanya MRI, rumah sakit dapat memperoleh data yang sangat akurat sehingga penanganan yang akan diberikan sesuai dengan keadaan korban. Google Glass dan ruang bedah interaktif juga menjadi sangat penting, dimana dokter yang menangani korban dapat melihat langsung kondisi dari korban yang ditanganinya dan dokter dapat melihat cara penanganan dan apa yang sedang ditangani melalui ruang bedah interaktif.

1.3TujuanTujuan dari usulan pembuatan Sistem Unit Gawat Darurat Menggunakan Penggabungan Magnetic Resonance Imaging (MRI), Google Glass, dan Ruang Bedah Interaktif ini antara lain:1. Untuk mengetahui dengan cepat dan akurat kondisi dari pasien,2. Dokter dapat melakukan penanganan yang tepat dan cepat,

1.4 Sistematika alat Magnetic Resonance Imaging ( MRI ) adalah suatu alat untuk memeriksa dan mendeteksi tubuh dengan menggunakan medan magnet yang besar dan gelombang frekuensi radio, tanpa operasi, penggunaan sinar X, ataupun bahan radioaktif, yang menghasilkan rekaman gambar potongan penampang tubuh / organ manusia dengan menggunakan medan magnet berkekuatan antara 0,064 1,5 tesla (1 tesla = 1000 Gauss) dan resonansi getaran terhadap inti atom hidrogen. MRI dapat membuat gambaran detail tubuh manusia, sehingga anatomi dan patologi jaringan tubuh dapat dievaluasi secara cepat dan akurat.

Gambar 1. Magnetic Resonance ImagingAlat MRI berupa suatu tabung berbentuk bulat dari magnet yang besar. Penderita berbaring di tempat tidur yang dapat digerakkan ke dalam (medan) magnet. Magnet akan menciptakan medan magnetik yang kuat lewat penggabungan proton-proton atom hidrogen dan dipaparkan pada gelombang radio. Ini akan menggerakkan proton-proton dalam tubuh dan menghasilkan sinyal yang diterima akan diproses oleh komputer guna menghasilkan gambaran struktur tubuh yang diperiksa.Google Glass adalah sebuah kacamata pintar yang dibuat oleh Google, Google Glass dapat membantu dokter dalam penanganan dengan cara Google Glass menampilkan informasi kondisi dari pasien, seperti detak jantung pasien sehingga dokter tidak lagi melihat ke arah lain dan dokter bisa fokus dalam menangani pasien.

Gambar 2. Google GlassRuang bedah interaktif adalah sebuah ruangan yang terbuat dari panel LED pada setiap dinding ruangan, LED yang digunakan berfungsi sebagai penampil cara penangan yang baik dan sesuai, informasi kondisi pasien, dan apa yang sedang dikerjakan oleh dokter dengan bantuan Google Glass sebagai pengambil gambar sehingga para assisten dokter dapat mengetahui dan membantu dokter dalam menangani pasien.1.5 Cara Kerja Alat 1. Mesin MRI memiliki kumparan magnet yang menghasilkan medan magnet kuat yang digunakan untuk memindai pasien.2. Medan magnet akan menyebabkan atom hidrogen dalam tubuh manusia memposisikan diri di sepanjang medan magnet.

3. Medan magnet akan menyebabkan atom hidrogen dalam tubuh manusia memposisikan diri di sepanjang medan magnet.4. Mesin kemudian mengeluarkan serangkaian frekuensi radio (RF) yang menyebabkan hanya atom hidrogen yang tereksitasi.

5. Saat atom hidrogen yang tereksitasi berusaha kembali ke posisi di sepanjang medan magnet yang dihasilkan mesin, atom-atom tersebut melepaskan kelebihan energi yang diambil dari gelombang RF.6. Mesin lantas mendeteksi dan mencatat pelepasan energi tersebut. Dalam beberapa kasus, pasien mungkin diminta menelan atau mendapatkan suntikan agen kontras, biasanya gadolidium, sebelum menjalani pemindaian MRI. Agen kontras membuat gambar MRI memiliki resolusi yang lebih baik sehingga memudahkan analisis.7. Mesin MRI mencatat data matematika perihal pergerakan atom (hidrogen) dan mengolah data tersebut dengan proses matematika yang disebut transformasi Fourier.8. Transformasi Fourier membuat data matematika tadi dapat ditampilkan secara visual pada layar komputer dan dianalisis oleh sistem pakar yang telah ada dikomputer.

9. Analisis digunakan dengan membandingkan hasil yang diperoleh MRI dengan data yang ada disistem pakar.10. Hasil analisis dikirimkan ke Google Glass dan ruang bedah interaktif.

Daftar Pustaka :http://idamziiradiologi.blogspot.com/2013/05/magnetic-resonance-imaging.html, diakses pada 04 Maret 2015http://jannahmedicalphysics.blogspot.com/2011_04_01_archive.html, diakses pada 10 Maret 2015