Pajak Pertambahan Nilai VAT

2
VAT Value Added Tax Pajak Pertambahan Nilai atau Value Added Tax ( VAT ) adalah Pajak atas konsumsi Barang Kena Pajak ( BKP ) dan atau Jasa Kena Pajak ( JKP ) yang dilakukan di dalam Daerah Pabean. Yang dimaksudkan dengan daerah pabean adalah wilayah Republik Indonesia yang didalamnya berlaku Undang-Undang Nomor 10 tahun 1995 tentang Kepabeanan, diantara lain meliputi wilayah darat, perairan, dan ruang udara diatasnya serta tempat-tempat tertentu di Zona Ekonomi Eksklusif dan Landas Kontinen. Di Indonesia, Pajak Pertambahan Nilai menganut sistem tarif tunggal yaitu sebesar 10%. Maksudnya adalah semua jenis transaksi yang dikenakan Pajak Pertambahan Nilai tarifnya adalah sebesar 10% kecuali untuk eksport Barang Kena Pajak. Nilai tarif untuk Barang Kena Pajak adalah sebesar 0%. Objek Pajak PPN antara lain ada 2, yaitu : 1. Barang Kena Pajak Barang Kena Pajak dapat dimasukkan kedalam 2 kategori. Barang berwujud yang menurut sifat atau hukumnya dapat berupa barang bergerak yang dikenakan PPN atau barang tidak bergerak yang dikenakan PPN. Barang tidak berwujud yang dikenakan PPN. 2. Jasa Kena Pajak Jasa Kena Pajak adalah setiap kegiatan pelayanan berdasarkan suatu perikatan atau perbuatan hukum yang menyebabkan suatu barang / fasilitas / kemudahan / hak tersedia untuk dipakai, termasuk jasa yang dilakukan untuk menghasilkan suatu barang. Barang yang tidak kena pajak diantaranya: 1. Barang hasil pertambngan atau hasil pengeboran

description

ekonomi

Transcript of Pajak Pertambahan Nilai VAT

VAT Value Added Tax

Pajak Pertambahan Nilai atauValue Added Tax ( VAT )adalah Pajak atas konsumsi Barang Kena Pajak ( BKP ) dan atau Jasa Kena Pajak ( JKP ) yang dilakukan di dalam Daerah Pabean.Yang dimaksudkan dengan daerah pabean adalah wilayah Republik Indonesia yang didalamnya berlaku Undang-Undang Nomor 10 tahun 1995 tentang Kepabeanan, diantara lain meliputi wilayah darat, perairan, dan ruang udara diatasnya serta tempat-tempat tertentu di Zona Ekonomi Eksklusif dan Landas Kontinen.Di Indonesia, Pajak Pertambahan Nilai menganut sistem tarif tunggal yaitu sebesar 10%. Maksudnya adalah semua jenis transaksi yang dikenakan Pajak Pertambahan Nilai tarifnya adalah sebesar 10% kecuali untuk eksport Barang Kena Pajak. Nilai tarif untuk Barang Kena Pajak adalah sebesar 0%.Objek Pajak PPN antara lain ada 2, yaitu :1. Barang Kena PajakBarang Kena Pajak dapat dimasukkan kedalam 2 kategori. Barang berwujud yang menurut sifat atau hukumnya dapat berupa barang bergerak yang dikenakan PPN atau barang tidak bergerak yang dikenakan PPN. Barang tidak berwujud yang dikenakan PPN.

2. Jasa Kena PajakJasa Kena Pajak adalah setiap kegiatan pelayanan berdasarkan suatu perikatan atau perbuatan hukum yang menyebabkan suatu barang / fasilitas / kemudahan / hak tersedia untuk dipakai, termasuk jasa yang dilakukan untuk menghasilkan suatu barang.

Barang yang tidak kena pajak diantaranya:1. Barang hasil pertambngan atau hasil pengeboran2. Barang-barang kebutuhan pokok yang yang sangat dibutuhkan oleh rakyat.3. Uang, emas batangan, dan surat-surat berharga.Jasa yang tidak kena pajak diantaranya:1. Jasa dibidang pelayanan kesehatan medik.2. Jasa dibidang pelayanan sosial,3. Jasa dibidang perngiriman surat dengan perangko.4. Jasa dibidang keagamaan.5. Jasa dibidang pendidikan

Dalam Pajak Pertambahan Nilai, terdapat 2 istilah, yaitu :1. Pajak KeluaranPajak Keluaran(VAT Collected)ialah Pajak Pertambahan Nilai yang terjadi ketika Pengusaha Kena Pajak ( PKP ) menjual suatu barang atau jasa. 2. Pajak MasukanPajak Masukan(VAT Paid)adalah Pajak Pertambahan Nilai yang terjadi ketika Pengusaha Kena Pajak (PKP ) membeli, memperoleh atau membuat suatu barang atau jasa.Pajak Pertambahan Nilai atau PPN termasuk jenis pajak tidak langsung, yang berarti bahwa penanggung pajak dalam konteks Pajak Pertambahan Nilai adalah konsumen, tetapi konsumen tersebut tidak menyetorkan secara langsung pajak yang ia tanggung. Pajak tersebut disetor oleh pihak lain, dalam hal ini adalah produsen. Selain menyetor, produsen juga diharuskan untuk memungut serta menghitung Pajak Pertambahan Nilai tersebut.S