Pajak Pertambahan Nilai a Last

154
Brevet Pajak Terapan A&B Ikatan Akuntan Indonesia

description

PPN A

Transcript of Pajak Pertambahan Nilai a Last

Brevet Pajak Terapan A&BIkatan Akuntan Indonesia

Materi PPN A

1. PENGERTIAN PPN

BKP

Cape’ dech..

Masak semua barang kena

pajak….?

BKP

PENGERTIAN PAJAK

JENIS PAJAK

SEJARAH PPN

• Carl Friedrich Von Siemens• Konsultan Pemerintah Jerman• 1919 • Prancis yang pertama menerapkan PPN pada tahun 1954

• Indonesia pada tgl 1 April 1985 menggantikan PPn

APAKAH PPN ITU ?

PPN =Pajak Pertambahan Nilaipada dasarnya adalah suatu pajak yang dikenakan atas konsumsi dalam negeri oleh pribadi, badan atau pemerintah

LANDASAN HUKUM

KARAKTERISTIK PPN

2. OBJEK PPN

Lho…saya khan cuma beli kertas, enggak beli

PPN…!!!

Kertas Rp 100 ribuPPNnya Rp 10 ribu

Jadi totalnya Rp 110 ribu..!!!

OBJEK PAJAK (PPN)

adanya taatbestand yaitu keadaan peristiwa atau perbuatan hukum yang dapat dikenakan pajak...

OBJEK PPN PASAL 4 UU PPN

TERMASUK PENGERTIAN PENYERAHAN BKP (1)

TERMASUK PENGERTIAN PENYERAHAN BKP (2)

TIDAK TERMASUK PENGERTIAN PENYERAHAN BKP (1)

TIDAK TERMASUK PENGERTIAN PENYERAHAN BKP (2)

- huruf b: perolehan BKP/JKP yg tdk mempunyai hubungan lgsg dgn kegiatan usaha

- huruf c : Perolehan dan pemeliharaan kend bermotor berupa sedan dan station wagon, kecuali barang dagangan atau disewakan.

Back

Back

*) Ciri umum jasa boga:• Tidak disantap ditempat;• Penyediaan untuk kegiatan

resepsi, perayaan, perlombaan, dan kegiatan sejenis;

• Menyediakan petugas dan peralatannya;

Back

Back

Back

Back

Back

Back

Back

Back

Back

Back

3. SUBJEK PPN

Saya Bukan Subjek PPN.

Saya hanyalah seorang PKP

Pak…!!!

FISKUS

Bapak Subjek PPN

ya …??

SUBJEK PPN

PENGUSAHA KENA PAJAK

PENGUSAHA KECIL PAJAK PERTAMBAHAN NILAI

Beres.. Boss…!!!

Kamu ngakunya Pengusaha Kecil.

Taunya tubuh doang yang kecil. Ternyata omsetmu besar. Ayo

lapor sebagai PKP…!!!

KEWAJIBAN PKP(Pasal 3A ayat 1 UU PPN)

KAPAN MELAPORKAN ?

• Sebelum melakukan penyerahan BKP/JKP(Pasal 2 ayat 5 PER-44/PJ/2008 tgl 20 Oktober 2008 jo PER-41/PJ/2009 jo PER-62/PJ/2010)

• Pengusaha kecil yang :- Memilih sebagai PKP; atau - sampai dengan suatu bulan dalam suatu

tahun buku jumlah nilai peredaran bruto atas penyerahan BKP atau JKP telah melampaui batasan yang ditentukan sebagai Pengusaha Kecil

Wajib melaporkan usahanya utk dikukuhkan sebagai PKP paling lambat akhir masa pajak berikutnya

(Pasal 2 ayat 5 PER-44/PJ/2008 tgl 20 Oktober 2008 jo PER-41/PJ/2009 jo PER-62/PJ/2010)

4. TARIF PPNBulan ini penjualan Rp 2M.

Pembelian ga ada. Dengan tarif PPN 10% berarti gue harus sediain duit Rp 200 jetong utk bayar PPN. Waah…banyak juga ya. Coba klo gue embat duit segitu. Bisa buat beli Innova baru tuh…!!! Pfff….!!

Innova…!!!

TARIF PPN

5. MEKANISME PPN

Mekanisme PPN ?

Pengkreditan ?PK ?? PM ??

Pusiingg……!!!

MEKANISME PPN

PK Vs PM = KB/LB/N

A CBPembelian Rp 100PPN (PM) Rp 10Total Rp 110

Penjualan Rp 120PPN (PK) Rp 12Total Rp 132

PK Rp 12PM Rp 10

KB/LB/N ???

PAJAK MASUKAN

DASAR HUKUM PENGKREDITAN PM

PERSYARATAN UMUM PM DAPAT DIKREDITKAN

PRINSIP DASAR (1)(Pasal 9 UU PPN 1984)

PRINSIP DASAR (2)(Pasal 9 UU PPN 1984)

PKP Tertentu:-PKP yang melakukan ekspor BKP, BKP tdk berwujud, JKP-PKP yang melakukan penyerhan BKP/JKP kepada pemungut PPN-PKP yang melakukan penyerhan BKP/JKP yang PPN nya tidak dipungut-PKP dalam tahap produksi

PRINSIP DASAR (3)(Pasal 9 UU PPN 1984)

PENGKREDITAN MASA TIDAK SAMA

PM YANG TIDAK DAPAT DIKREDITKAN (1)

UU PPN Pasal 9 ayat 8

PM YANG TIDAK DAPAT DIKREDITKAN (2)

PM YANG TIDAK DAPAT DIKREDITKAN (3)

PAJAK KELUARAN

MEKANISME PK DAN PM

Pemakaian Sendiri dan Pemberian

Cuma-Cuma

Pemakaian sendiri Barang Kena Pajak BUKAN untuk tujuan produktif:

1.Pabrikan minuman ringan menggunakan hasil produksinya untuk konsumsi karyawan atau para tamu.

2.Dalam rangka promosi produk sepatu yang baru, pabrikan sepatu membeli topi dalam jumlah yang besar. Sebagaian dari topi tersebut diberikan untuk konsumsi karyawannya.

3.Perusahaan telekomunikasi selular memberikan fasilitas bebas biaya telepon selular kepada para direksinya.

Pemakaian Barang Kena Pajak UNTUK tujuan produktif yang nyata-nyata digunakan untuk kegiatan yang mempunyai hubungan langsung dengan kegiatan usaha Pengusaha yang bersangkutan (utk produksi, distribusi, pemasaran dan manajemen).1.Pabrikan mobil/truck mempergunakan sendiri truck

yang diproduksinya untuk kegiatan usaha mengangkut bahan baku spare parts/barang dagangan dari suatu tempat ke pabriknya atau ke tempat pembeli.

2.Pabrikan minyak kelapa sawit menggunakan limbahnya berupa cangkang/kulit dari inti sawit sebagai pengeras jalan di lingkungan pabrik.

3.Perusahaan telekomunikasi menggunakan saluran teleponnya untuk kegiatan operasional perusahaan dalam berkomunikasi dengan mitra bisnisnya.

Pemakaian Barang Kena Pajak untuk tujuan produktif yang nyata-nyata digunakan untuk kegiatan produksi selanjutnya.1.Pabrikan minyak kelapa sawit menggunakan

limbahnya berupa cangkang/kulit dari inti sawit sebagai bahan pembakaran boiler dalam proses pabrikasi.

2.Pabrikan kayu lapis/plywood menggunakan hasil produksinya berupa kayu lapis/plywood untuk membungkus kayu lapis/plywood yang akan dipasarkan agar tidak rusak.

1.Pabrikan mie instan memberikan contoh produknya kepada para relasi.

2.Pabrikan mie instan memberikan bantuan berupa mie instan hasil produksinya kepada korban bencana alam.

3.Pabrikan shampo memberikan 1 sabun mandi untuk setiap penjualan 1 botol produk shamponya.

4.Perusahaan jasa persewaan traktor memberikan bantuan penggunaan traktor kepada pemerintah untuk mengatasi tanah longsor.

PEDOMAN PENGHITUNGAN PENGKREDITAN PAJAK MASUKAN

UU PPN Pasal 9 ayat 7, 7a dan 7b

Pengkreditan PM bagi PKP yang Melakukan Penyerahan yang Terutang dan Tidak Terutang PPN

•Pedoman Penghitungan PM P= PM x Z•Penghitungan Kembali:•BKP/JKP yang masa manfaatnya > 1 tahun P’ = (PM:T) x Z’•BKP/JKP yang masa manfaatnya <1 tahun P’ = PM x Z’

•Diperhitungkan paling lama bulan ketiga setelah berakhirnya tahun buku•P= PM yang dapat dikreditkan•PM=PM atas perolehan BKP/JKP•Z= Persentase penyerahan terutang terhadap seluruh penyerahan•P’=PM yang dapat dikreditkan dalam 1 tahun buku•T= Masa manfaat (tanah-bangunan 10 tahun, lainnya 4 tahun)•Z’= Persentase penyerahan terutang terhadap seluruh penyerahan dalam 1 tahun buku

6. SAAT DAN TEMPAT TERUTANG

Kapan PPN Terutang ya ?

Apa Yang Dimaksud Dengan Saat Pajak Terutang ?

Adalah saat di mana pengusaha kena pajak sudah timbul utang pajak dan menentukan kewajiban membayar pajak

SAAT PAJAK TERUTANG(Pasal 11 UU PPN 42/2009)

TEMPAT PAJAK TERUTANG (1)

TEMPAT PAJAK TERUTANG (2)

PEMUSATAN TEMPAT PAJAK TERUTANG

(Pasal 12 ayat 2 UU PPN)

PEMUSATAN PKP (1)(PER-19/PJ/2010)

Mulai berlaku 1 April 2010

PEMUSATAN PKP (2)(PER-19/PJ/2010)

Mulai berlaku 1 April 2010

PEMUSATAN PKP (3)(PER-19/PJ/2010)

Mulai berlaku 1 April 2010

PENCABUTAN PEMUSATAN PAJAK TERUTANG (PER-19/PJ/2010)

Mulai berlaku 1 April 2010

7. FAKTUR PAJAK

FAKTUR PAJAK

Dasar Hukum

FAKTUR PAJAK STANDAR GABUNGAN

Faktur Pajak yang dibuat meliputi seluruh penyerahan BKP dan/atau JKP untuk pembeli/penerima yang sama selama satu masa pajak dibuat paling lama pada akhir bulan penyerahan BKP/JKP

DOKUMEN TERTENTU SEBAGAI FAKTUR PAJAK (1)

DOKUMEN TERTENTU SEBAGAI FAKTUR PAJAK (2)

DOKUMEN TERTENTU SEBAGAI FAKTUR PAJAK (3)

DOKUMEN TERSEBUT HARUS MEMUAT SEKURANG-KURANGNYA

SAAT PEMBUATAN FP STANDAR (1) UU LAMA

SAAT PEMBUATAN FP STANDAR (2) UU LAMA

SAAT PEMBUATAN FP STANDAR (1) UU BARU

SAAT PEMBUATAN FP STANDAR (2) UU BARU

Pembuatan Faktur Pajak

FP “STANDAR” CACAT

Tata Cara Penggantian Faktur Pajak yang Cacat, Rusak, Salah (1)

Tata Cara Penggantian Faktur Pajak yang Hilang (1-Permohonan dari PKP

Penjual)

PKP Penjual

PKP Pembeli

KPP Tempat PKP Penjual Dikukuhkan

KPP Tempat

PKP Pembeli

Dikukuhkan

Mengajukan permohonan tertulis meminta copy FP yang hilang

1

1

1Tembusan surat permohonan

Tembusan surat permohonan

2

Copy FP untuk dilegalisir (2 lembar)

3

Copy FP yang telah dilegalisir

Copy FP yang telah dilegalisir

4

Tata Cara Penggantian Faktur Pajak yang Hilang (1-Permohonan dari PKP

Pembeli)

PKP Penjual

PKP Pembeli

KPP Tempat PKP Penjual Dikukuhkan

KPP Tempat PKP

Pembeli Dikukuhkan

Mengajukan permohonan tertulis meminta copy FP yang hilang

1

11

Tembusan surat permohonan

Tembusan surat permohonan

2

Copy FP untuk dilegalisir (2 lembar)

3

Copy FP yang telah dilegalisir

Copy FP yang telah dilegalisir

4

Tata Cara Pembatalan Faktur Pajak

TANGGAL 19 MEI 2008, DITERBITKAN FP PENGGANTI ATAS PERMINTAAN DARI PT.PLN (PERSERO) KARENA TERDAPAT SALAH PENULISAN DPP DENGAN NILAI PENJUALAN SEBESAR RP 200 JUTA, YANG SEHARUSNYA SEBESAR RP 220 JUTA. DIKETAHUI, FP YANG DIGANTI (SALAH) DITERBITKAN PADA TANGGAL 25 JANUARI 2008 DENGAN KODE 010.000-08.00000015. SEBAGAI AKIBAT PENGGANTIAN FP INI, WAJIB PAJAK TELAH MELAKUKAN PEMBETULAN SPT MASA PPN JANUARI 2008 DAN MENYETOR PPN KURANG BAYAR AKIBAT PEMBETULAN SESUAI DENGAN KETENTUAN.

105

106

SPT PPN Masa MEI 2008 LAMPIRAN SPT PPN Masa MEI 2008 LAMPIRAN 1107-A1107-A

NoNama Pembeli

BKP/Penerima JKPNPWP

Faktur Pajak/ Nota Retur

DPP (Rupiah)

PPN (Rupiah)

PPn BM (Rupiah)

Kode dan No Seri FP Yg Diganti

Kode dan Nomor Seri Tanggal

4` BEND. DEP. AGAMA - 020.000-07.00000054 5/18/2008

300,000,000

30,000,000

50,000,000 -

5

PT. PLN (Persero) - 011.000-07.00000055 5/19/2008

-

- -

010.000-07.00000

015

6 BEND. POLDA METRO JAYA - 020.000-07.00000056 5/24/2008

200,000,000

20,000,000

20,000,000 -

Faktur Pajak Standar Pengganti tersebut dengan mencantumkan nilai 0 (nol) pada kolom DPP, PPN dan PPn BM

Kode dan Nomor Seri Faktur Pajak Standar yang diganti.

107

SPT PPN Masa JANUARI 2008- PEMBETULAN KE-1 (SATU) SPT PPN Masa JANUARI 2008- PEMBETULAN KE-1 (SATU) LAMPIRAN 1107-ALAMPIRAN 1107-A

NoNama Pembeli

BKP/Penerima JKPNPWP

Faktur Pajak/ Nota Retur

DPP (Rupiah)

PPN (Rupiah)

PPn BM (Rupiah)

Kode dan No Seri FP Yg Diganti

Kode dan Nomor Seri Tanggal

14PT. CAHAYA - 010.000-07.00000014 1/10/2008

200,000,000

20,000,000

40,000,000 -

15PT. PLN (Persero) - 011.000-07.00000055 5/19/2008

220.000.000 22.000.000 22.000.000

010.000-07.00000

015

16BUT CONOCO - 030.000-07.00000016 1/24/2008

200,000,000

20,000,000

20,000,000 -

Faktur Pajak Standar Pengganti dilaporkan dengan mencantumkan nilai setelah penggantian pada kolom DPP, PPN dan PPn BM

Kode dan Nomor Seri Faktur Pajak Standar yang diganti.

108

SPT PPN Masa JANUARI 2008- PEMBETULAN KE-1 (SATU) SPT PPN Masa JANUARI 2008- PEMBETULAN KE-1 (SATU) INDUKINDUK

II. PENGHITUNGAN PPN KURANG BAYAR/LEBIH BAYAR

A. Pajak Keluaran yang harus dipungut sendiri (Jumlah PPN pada I.A.2) Rp 100,000,000  

 B. PPN Disetor Dimuka Dalam Masa Pajak Yang Sama Rp 0  

 

C. Pajak Masukan yang dapat diperhitungkan Rp 30,000,000

   

D. PPN yang kurang atau (lebih) bayar (II.A - II.B - II.C) Rp 70,000,000  

 

E. PPN yang kurang atau (lebih) bayar pada SPT yang dibetulkan Rp 50,000,000   -

 

F. PPN yang kurang atau (lebih) bayar karena pembetulan (II.D - II.E) Rp 20,000,000    

 

G.PPN yang kurang dibayar dilunasi tanggal 20 Mei 2008 NTPP: 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 0 0 0 0 0 0 

6

2

Prosedur Pembuatan Faktur Pajak kembali dirubah oleh Direktorat Jenderal Pajak dan berlaku 1 April 2013. Perubahan ketentuan tentang Faktur Pajak PPN tersebut dikeluarkan melalui Peraturan Dirjen Pajak PER 24/PJ/2012 tanggal 22 Nopember 2012.

Beberapa Perubahan yang signifikan adalah :

1. Penomoran Nomor Seri Faktur Pajak yang menerapkan sistem Kode Aktivasi dan Password yang diajukan untuk permintaan Nomor Seri Faktur Pajak.

2. Penomoran Nomor Seri Faktur Pajak untuk Status Cabang yang sudah tidak diberlakukan kembali.

3. Permintaan Nomor Seri Faktur Pajak harus dilakukan rutin, jikalau sudah habis.

4. Untuk Penomoran Faktur Pajak, dilakukan dengan cara pemberian :a. 75 Nomor Seri Faktur Pajak untuk Perusahaan baru.b. 120% dari Jumlah Akumulatif Nomor Seri Faktur dalam 3 bulan sebelumnya yang telah jatuh tempo pada tanggal pengajuan permintaan Nomor Seri Faktur Pajak.

5. Perihal Faktur Pajak Pengganti, Penomoran Nomor Seri Faktur Pajak menggunakan Nomor Seri Faktur Pajak yang salah, tanggal dan bulan berjalan, nominal yang sebenarnya.Contoh : Agustus 2012 Nomor Seri 010.000-12.00000015 tertanggal 31 Agustus 2012, Desember 2012 Nomor Seri Faktur Pajak 011.000-12.00000015 tertanggal 1 Desember 2012

6. Dalam Format Faktur Pajak yang terbaru ini tidak terlalu signifikan perubahannya. Hanya terdapat pada keterangan pengisian :a. Nilai Tukar Kurs : .....b. Berdasarkan KMK No. ............. tanggal .......

Kelebihan dari PER 24/PJ/2012 :PKP akan lebih transparan dalam penerbitan nomor seri faktur pajak, dan faktur pajak fiktif pun bisa terhindar.

Kekurangan PER 24/PJ/2012 :1. Program eSPT belum bisa untuk mengakomodir perubahannya (terutama Faktur Pajak Pengganti)2. Waktu yang kurang efisien dengan adanya waktu yang akan terbuang banyak untuk bolak-balik ke Kantor Pajak perihal permintaan nomor seri Faktur Pajak

Himbauan :Permintaan Kode Aktivasi mulai diberlakukan per 1 Maret 2013

Dalam Per-24/PJ/2012, di samping menambahkan ketentuan pemberian kode aktivasi, password, dan nomor Faktur Pajak terdapat juga ketentuan baru yang merubah ketentuan dalam Per-13/PJ/2010.Perbedaan tersebut antara lain :

1. Kode cabang dalam penomoran Faktur PajakDalam ketentuan lama : adaDalam ketentuan baru : tidak ada

2. Nomor urut Faktur Pajak PenggantiDalam ketentuan lama : nomor urut terakhir yang belum digunakanDalam ketentuan baru : sama dengan nomor urut Faktur Pajak yang diganti

3. Dasar Pengenaan Pajak (DPP)Dalam ketentuan lama : Diisi dengan jumlah Harga Jual/Penggantian/Uang Muka/Termin dikurangi dengan Potongan Harga dan Uang Muka yang telah diterimaDalam ketentuan baru : Diisi dengan jumlah Harga Jual/Penggantian/Uang Muka/Termin dikurangi dengan Potongan Harga dan Uang Muka yang telah diterima atau diisi dengan DPP Nilai Lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan.

4. Kode Transaksi Penyerahan ke Pemungut PPNDalam ketentuan lama : Hanya 02 dan 03Dalam ketentuan baru : 02, 03, 07, dan 08

5. Tanda tangan Faktur PajakDalam ketentuan lama : Cap tanda tangan tidak diperkenankan dibubuhkan pada Faktur PajakDalam ketentuan baru : Cap tanda tangan atau scan tanda tangan tidak diperkenankan dibubuhkanpada Faktur Pajak

KODE FAKTUR PAJAK STANDAR

Kode Transaksi

Kode Status

Kode Cabang

Kode Tahun

Nomor Urut FP Standar

LARANGAN MEMBUAT FAKTUR PAJAK (1)

LARANGAN MEMBUAT FAKTUR PAJAK (2)

NOTA RETUR (1)(Pasal 5 A UU PPN dan KMK 596/KMK.04/1994 tgl 21 Des 1994)

NOTA RETUR (2)(Pasal 5 A UU PPN dan KMK 596/KMK.04/1994 tgl 21 Des 1994)

8. DASAR PENGENAAN PAJAK

DASAR PENGENAAN PAJAK

HARGA JUAL(Pasal 1 angka 18 UU PPN)

Nilai berupa uang termasuk semua biaya yang diminta atau seharusnya diminta oleh penjual karena penyerahan BKP, tidak termasuk PPN yang dipungut dan potongan harga yang tercantum dalam FP

NILAI IMPOR – EKSPOR(Pasal 1 angka 20 & 26 UU PPN)

NILAI LAIN

Suatu nilai yang digunakan sebagai DPP bagi penyerahan BKP atau JKP yang memenuhi kriteria tertentu

NILAI LAIN UNTUK PENYERAHAN (1)

NILAI LAIN UNTUK PENYERAHAN (2)

NILAI LAIN UNTUK PENYERAHAN (3)

NILAI LAIN UNTUK PENYERAHAN (4)

DPP Dipengaruhi Hubungan Istimewa (1)

Dalam hal harga jual atau Penggantian dipengaruhi oleh hubungan istimewa, maka Harga Jual atau Penggantian dihitung atas dasar harga pasar wajar pada saat penyerahan Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak itu dilakukan

DPP Dipengaruhi Hubungan Istimewa (2)

9. RESTITUSI PPN

Gila nih orang. Kursus Brevet dimana dia…??

Bulan ini PM saya 1 miliar sementara PK saya 2 miliar. Saya minta

restitusi dong Mba…!!!

Copet

Mo ngrampokBody guard

RESTITUSI

TERJADINYA KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK

Kenapa terjadi PM > PK

PM YANG DPT DIMINTA KEMBALI

PERMINTAAN RESTITUSI (1)

PERMINTAAN RESTITUSI (2)

PKP Tertentu yang Dapat Mengajukan Permohonan Pengembalian Pada

Setiap Masa Pajak

JANGKA WAKTU PENYELESAIAN

Penetapan Wajib Pajak dengan Kriteria Tertentu (Wajib Pajak Patuh – Ps. 17C)

Penetapan Wajib Pajak yang memenuhi persyaratan tertentu (Pasal 17D)

Penetapan PKP Berisiko Rendah (Pasal 9 ayat 4c UU PPN) .... (1)

Produsen yang memenuhi Persyatan tertentu adalah:

tepat waktu dalam penyampaian Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai selama 12 (dua belas) bulan terakhir

nilai Barang Kena Pajak yang dijual pada tahun sebelumnya paling sedikit 75% (tujuh puluh lima persen) adalah produksi sendiri; dan

Laporan Keuangan untuk 2 (dua) tahun pajak sebelumnya diaudit oleh Akuntan Publik dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian atau Wajar Dengan Pengecualian.

Penetapan PKP Berisiko Rendah (Pasal 9 ayat 4c UU PPN) .... (2)

Khusus untuk PKP Berisiko Rendah harus mengajukan permohonan kepada KPP agar bisa ditetapkan.

Permohonan harus disampaikan kepada Kepala KPP paling lambat 15 hari kerja sebelum dimulainya Masa Pajak PKP ditetapkan sebagai Pengusaha Kena Pajak berisiko rendah.

Masa berlaku surat keputusan PKP berisiko rendah adalah 24 Masa.

Penetapan PKP Berisiko Rendah (Pasal 9 ayat 4c UU PPN) .... (3)

Dapat memperoleh Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pajak nya tanpa melalui pemeriksaan, hanya dengan penelitian saja.

Jangka Waktu pengembalian pendahuluan adalah 1 bulan sejak permohonan diterima.

Apa yang diperoleh oleh PKP yang memenuhi persyaratan sebagai Pasal 17C UU KUP, 17D

UU KUP, atau Pasal 9 ayat 4c UU PPN???

Untuk Pengembalian Pendahuluan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17C dan 17D UU KUP apabila terdapat SKPKB maka sanksi nya adalah 100%.

Untuk Pengembalian Pendahuluan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat 4c UU PPN maka sanksi nya adalah sebesar sebesar 2% (dua persen) per bulan, paling.lama 24 (dua puluh empat) bulan,

Apa Konsekuensi Jika dilakukan pemeriksaan???

10. PELAPORAN PPN

Kemana ya lapor PPN ???

PKP

KPP Pratama

Bank

PELAPORAN PAJAK TERUTANG

MEKANISME PELAPORAN

KETENTUAN UMUM

RESTITUSI TURIS ASING (Pasal 17E)

Sekian dan

Terima Kasih