Outline Laporan PPEB'04 - distamben.bantenprov.go.iddistamben.bantenprov.go.id/upload/content/Resume...

15
RESUME LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA INSTITUSI PEMERINTAH KEGIATAN PEMBANGUNAN LISTRIK PERDESAAN DI WKP III ( KAB. LEBAK) TAHUN ANGGARAN 2014 PEMERINTAH PROVINSI BANTEN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KAWASAN PUSAT PEMERINTAHAN PROVINSI BANTEN Tlp. 0254 267110 Fax. 0254 267109 KOTA SERANG - BANTEN

Transcript of Outline Laporan PPEB'04 - distamben.bantenprov.go.iddistamben.bantenprov.go.id/upload/content/Resume...

Page 1: Outline Laporan PPEB'04 - distamben.bantenprov.go.iddistamben.bantenprov.go.id/upload/content/Resume K07.pdf · rapat disertai foto kegiatan dan daftar hadir peserta. 2.1.1 Sosialisasi

RESUME LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA INSTITUSI PEMERINTAH

KEGIATAN PEMBANGUNAN LISTRIK PERDESAAN DI WKP III

( KAB. LEBAK)

TAHUN ANGGARAN 2014

PEMERINTAH PROVINSI BANTEN

DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KAWASAN PUSAT PEMERINTAHAN PROVINSI BANTEN Tlp. 0254 267110 Fax. 0254 267109

KOTA SERANG - BANTEN

Page 2: Outline Laporan PPEB'04 - distamben.bantenprov.go.iddistamben.bantenprov.go.id/upload/content/Resume K07.pdf · rapat disertai foto kegiatan dan daftar hadir peserta. 2.1.1 Sosialisasi

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kegiatan Pembangunan Listrik Perdesaan di WKP III ( Kabupaten Lebak) yang

dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Banten melalui Dinas Pertambangan dan

Energi bertujuan selain untuk memenuhi kebutuhan tenaga listrik di perdesaan dan

masyarakat miskin perkotaan, juga diharapkan dapat meningkatkan kondisi sosial dan

ekonomi di wilayah tersebut. Kegiatan ini sebagai upaya memudahkan akses

masyarakat terutama masyarakat desa dan masyarakat miskin perkotaan terhadap

energi listrik. Kegiatan tersebut dilaksanakan di wilayah Kabupaten Lebak yang

menjadi target kegiatan tahun anggaran 2014 ini, dengan jumlah sebanyak 6.000 rumah

tangga atau satuan sambungan.

1.2 Maksud dan Tujuan

Maksud dari kegiatan ini adalah memberikan bantuan akses energi listrik kepada

masyarakat perdesaan dan masyarakat miskin perkotaan di Provinsi Banten dengan

cara pemasangan instalasi listrik rumah dan penyambungan ke PLN.

Tujuan dari kegiatan ini adalah agar masyarakat perdesaan dan masyarakat miskin

perkotaan dapat menikmati energi listrik sehingga diharapkan dapat meningkatkan

kondisi sosial dan ekonomi masyarakat tersebut, serta meningkatkan rasio elektrifikasi

di Provinsi Banten..

1.3 Ruang Lingkup

Kegiatan Pembangunan Listrik Perdesaan sebagaimana yang tertuang dalam DPPA-

SKPD tahun anggaran 2014 terdiri dari 3 (Tiga) tolok ukur yaitu :

1. Penyelenggaraan sosialisasi pembangunan listrik perdesaan di WKP III

(Kabupaten Lebak ) dilaksanakan di 114 lokasi untuk sosialisisasi kepada

keluarga calon penerima bantuan serta 6 lokasi sosialisasi di kecamatan bagi

kepala desa/lurah yang wilayahnya menjadi target bantuan, yang tersebar di

wilayah Kabupaten Lebak dan 15 Lokasi sosialisasi Pemanfaatan dan

Keselamatan listrik rumah tangga.

2. Pembangunan IR dan SR yang terdiri dari pemasangan instalasi rumah dan

sambungan rumah sebanyak 6.000 unit di wilayah Kabupaten Lebak, serta rapat

kordinasi teknis Evaluasi Hibah dengan para kepala desa/lurah dari wilayah yang

direncanakan akan mendapatkan bantuan lisdes tahun 2014.

Page 3: Outline Laporan PPEB'04 - distamben.bantenprov.go.iddistamben.bantenprov.go.id/upload/content/Resume K07.pdf · rapat disertai foto kegiatan dan daftar hadir peserta. 2.1.1 Sosialisasi

2

3. Pemutakhiran data ketenagalistrikan di wilayah Kabupaten Lebak yaitu

Melakukan Rapat Koordinasi awal dn Akhir Pemutakhiran Data Ketenagalistrikan

Se-kecamatan di wilayah Kabupaten Lebak.

1.4 Pembiayaan

Kegiatan Pembangunan Listrik Perdesaan di WKP III ( Kabupaten Lebak ) yang

dibiayai oleh dana APBD Provinsi Banten Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp.

7.688.765.000,- ini, menyerap total dana sebesar Rp. 7.645.381.200,- dengan rincian

pada masing-masing tolok ukur sebagai berikut :

− Sosialisasi Pembangunan Listrik Perdesaan di WKP III ( Kabupaten Lebak )

menyerap dana sebesar Rp. 691.787.0000,- atau 98,62 % dari anggaran Rp.

701.497.400,- dengan pelaksanaan 100 % realisasi fisik. Sisa anggaran terjadi

karena sisa dari honorarium tim pengadaan barang dan jasa, honorarium Promosi

dan Publikasi, belanja cetak, belanja makan-minum kegiatan dan belanja uang

saku peserta.

− Pembangunan Listrik Perdesaan di WKP III ( Kabupaten Lebak ) menyerap dana

sebesar Rp. 6.753.334.200,- atau 99,83 % dari anggaran sebesar Rp.

6.765.026.000,- dengan pelaksanaan 100 % realisasi fisik. Sisa anggaran terjadi

dari sisa belanja makan minum kegiatan , belanja perjalanan dinas luar daerah,

Belanja hibah kepada masyarakat dan Belanja Narasumber/Instruktur rakortek

evaluasi hibah.

− Pemutakhiran data ketenagalistrikan di wilayah Kabupaten Lebak menyerap dana

sebesar Rp. 200.260.000,- atau 90,11 %dari anggaran Rp. 222.242.000,- dengan

pelaksanaan 100 % realisasi fisik. Sisa anggaran terjadi karena sisa Belanja

Narasumber/Instruktur , belanja makan minum kegiatan , Belanja uang saku

peserta rakor.

Page 4: Outline Laporan PPEB'04 - distamben.bantenprov.go.iddistamben.bantenprov.go.id/upload/content/Resume K07.pdf · rapat disertai foto kegiatan dan daftar hadir peserta. 2.1.1 Sosialisasi

3

BAB II

PELAKSANAAN KEGIATAN

Maksud dari kegiatan Pembangunan Listrik Perdesaan (lisdes) ini adalah terpasangnya

instalasi listrik rumah penduduk penerima bantuan serta tersambungnya instalasi mereka ke

jaringan PLN sehingga mereka dapat menerima energi listrik. Dalam pelaksanaannya,

kegiatan lisdes tersebut merupakan suatu rangkaian kegiatan yang didahului oleh pendataan

dan verifikasi calon penerima bantuan agar tepat sasaran yang dilakukan setahun sebelumnya,

lalu sosialisasi kepada umum dan penerima bantuan untuk memberikan pemahaman tentang

apa saja yang akan dilakukan pada kegiatan lisdes, serta pembangunan instalasi listrik rumah

dan penyambungan instalasi ke listrik PLN. Selain itu pada kegiatan lisdes ini terdapat pula

kegiatan sosialisasi pemanfaatan dan keselamatan listrik rumah tangga serta kegiatan rakortek

terkait hibah lisdes tahun 2014 dimana peserta rapatnya adalah para kepala desa/lurah yang

wilayahnya direncanakan akan mendapatkan bantuan lisdes 2014.

2.1 Penyelenggaraan Sosialisasi Pembangunan Listrik Perdesaan di WKP III (Kab.

Lebak)

Pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan skenario penyusunan perencanaan dimana

segala aspek, masukan, data dasar, survey awal menjadi suatu pertimbangan menyeluruh guna

menghasilkan konsep perencanaan yang tepat guna dan tepat sasaran.

Secara umum pelaksanaan kegiatan agar dapat tercapainya tujuan dengan baik dan

sesuai dengan yang diharapkan maka ditempuh dengan tiga tahap pekerjaan sebagai berikut:

Tabel 2-1. Tahap Kegiatan Sosialisasi

TAHAP PERSIAPAN

1. Rapat persiapan

2. Penyusunan Form daftar hadir, panduan dan perlengkapan

3. Koordinasi dengan Kab/ Kota, PLN dan Narasumber

5. Survey lapangan

6. Menyusun Jadwal dan penentuan lokasi atau tempat lokasi

7. Pembuatan dan Penyebaran Undangan Peserta

8. Konfirmasi Narasumber, peserta dan pihak-pihak terkait

TAHAP PELAKSANAAN

1. Penyelengaraan Sosialisasi

2. Pengaturan komponen pendukung sosialisasi

3. Dokumentasi Sosialisasi

EVALUASI DAN PELAPORAN

1. Rapat evaluasi, dilakukan tiap selesai sosialisasi

2. Penyusunan dan penggadaan laporan

Page 5: Outline Laporan PPEB'04 - distamben.bantenprov.go.iddistamben.bantenprov.go.id/upload/content/Resume K07.pdf · rapat disertai foto kegiatan dan daftar hadir peserta. 2.1.1 Sosialisasi

4

A. Tahap Persiapan

Untuk menjamin agar kegiatan sosialisasi dapat berjalan dengan baik, maka

dilakukan berbagai persiapan sebagai berikut:

1. Rapat persiapan

Rapat persiapan dilakukan untuk membahas teknis pekerjaan meliputi

rapat-rapat persiapan dalam rangka penyusunan rencana kegiatan, meliputi

rencana penyusunan Tim pelaksana kegiatan, penentuan narasumber, target

dan sasaran pekerjaan, persiapan penyusunan form seperti daftar hadir,

persiapan koordinasi, kebutuhan data dan lain sebagainya.

Dalam rapat yang dihadiri oleh pihak terkait dibicarakan tentang

deskripsi kegiatan yang akan dilaksanakan, data desa/kelurahan serta warga

yang akan dilakukan sosialisasi, data para narasumber yang direncanakan

sebagai pemberi materi sosialisasi, dan lain sebagainya. Panitia melakukan

surat-menyurat seperti surat pemberitahuan dan surat undangan kepada

seluruh pihak yang akan dihadirkan, juga melakukan kordinasi serta

konfirmasi kehadiran dengan para narasumber serta aparat desa/kelurahan

terkait kesiapan tempat dalam penyelenggaraan sosialisasi.

2. Melakukan survei lapangan

Survey langsung ke lapangan bertujuan untuk melihat kondisi

sebenarnya terhadap lokasi yang akan dilaksanakan sosialisasi serta

mengukur jarak tempuh dan waktu yang dibutuhkan bagi para narasumber

untuk sampai ke lokasi. Hal tersebut penting untuk dilakukan, dimana

hasilnya dapat dijadikan bahan dalam memetakan jadwal penyelenggaraan

dan merencanakan waktu keberangkatan.

3. Menyusun jadwal dan menentukan tempat penyelenggaraan sosialisasi

Setelah mendapatkan data dari survey lapangan serta konfirmasi

kesediaan waktu dan tempat dari aparat setempat, maka disusunlah jadwal

waktu dan lokasi penyelenggaraan sosialisasi. Hasil penyusunan jadwal

tersebut dibahas secara rinci dan apabila telah disetujui, maka jadwal tersebut

dijadikan dasar untuk konfirmasi kesediaan kehadiran para narasumber.

Lokasi pelaksanaan sosialisasi bagi kepala desa/lurah sebanyak 6

lokasi, sedangkan jumlah tempat pelaksanaan lokasi sosialisasi bagi calon

penerima bantuan IR untuk masing-masing wilayah kabupaten Kabupaten

Lebak adalah 114 Lokasi bagi penerima bantuan lisdes 2014.

Page 6: Outline Laporan PPEB'04 - distamben.bantenprov.go.iddistamben.bantenprov.go.id/upload/content/Resume K07.pdf · rapat disertai foto kegiatan dan daftar hadir peserta. 2.1.1 Sosialisasi

5

4. Membuat dan mengirimkan surat-surat

Surat menyurat dilakukan sebagai media resmi untuk pemberitahuan

kepada berbagai pihak yang akan dilibatkan dalam acara sosialisasi serta

mendapatkan konfirmasi balik.

5. Melakukan konfirmasi kehadiran seluruh pihak

Setelah surat pemberitahuan yang dilampiri jadwal sosialisasi telah

terkirim, maka panitia melakukan konfirmasi kepada para narasumber

maupun pihak desa tentang kesanggupan hadir pada acara sosialisasi paling

lambat satu hari sebelum pelaksanaan. Apabila ada diantara narasumber yang

tidak dapat hadir, maka panitia meminta rekomendasi kepada narasumber

tersebut siapa yang dapat menggantikannya.

6. Mempersiapkan kebutuhan media dan akomodasi sosialisasi

Spanduk, stiker, perangkat pengeras suara, makan-minum, dan

perangkat dokumentasi merupakan unsur penunjang pada acara sosialisasi.

Walaupun sebagai penunjang, namun tetap harus dipersiapkan dan dipastikan

berfungsi baik dan sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan pada saat

pelaksanaan.

B. Pelaksanaan Penyelenggaraan Sosialisasi Program Listrik Perdesaan.

Susunan pelaksana kegiatan kepanitian sosialisasi Program Listrik Perdesaan

telah ditetapkan berdasarkan Keputusan Kepala Dinas Pertambangan dan Energi

Provinsi Banten Nomor 902/Kep.44-Distamben/2014 tanggal 10 Pebruari 2014

tentang Penetapan Tim Teknis Pelaksana Sosialisasi pada Kegiatan Pembangunan

Listrik Perdesaan di WKP III ( Kabupaten Lebak) Tahun Anggaran 2014.

Pelaksanaan sosialisasi dilakukan mulai Bulan Pebruari hingga Bulan Mei

2012. Acara sosialisasi baik sosialisasi untuk keluarga calon penerima bantuan maupun

kepala desa/lurah, umumnya dalam sehari dilakukan sebanyak dua kali di tempat yang

berbeda, yaitu pada pagi hari mulai pukul 09.00 s.d. 11.00 WIB dan siang hari mulai

pukul 13.00 s.d. 15.00 WIB. Pada hari dimana sosialisasi dilaksanakan, tim panitia

yang dibentuk terbagi dalam beberapa tim, yaitu tim mobilisasi narasumber, tim

persiapan lokasi sosialisasi tempat pertama, dan tim persiapan lokasi sosialisasi tempat

kedua.

Tim mobilisasi narasumber bertugas untuk melakukan penjemputan dan

mobilisasi narasumber menuju lokasi sosialisasi. Adapun tim persiapan lokasi pertama

dan lokasi kedua bertugas untuk berkoordinasi dengan aparat setempat dan bersama

sama menyiapkan lokasi. Persiapan di lokasi diantaranya mengatur tempat duduk untuk

narasumber, tamu undangan dan peserta, memasang spanduk dan menyiapkan sistem

Page 7: Outline Laporan PPEB'04 - distamben.bantenprov.go.iddistamben.bantenprov.go.id/upload/content/Resume K07.pdf · rapat disertai foto kegiatan dan daftar hadir peserta. 2.1.1 Sosialisasi

6

pengeras suara, menyiapkan daftar hadir, serta menyiapkan stiker yang akan dibagikan

kepada peserta.

Setelah para narasumber tiba di lokasi pertama, maka tim mobilisasi dan tim

persiapan lokasi tersebut melebur dan bersama-sama menyelenggarakan acara

sosialisasi. Beberapa kegiatan yang dilakukan pada saat acara berlangsung yaitu

mengedarkan daftar hadir untuk peserta, mencatat isi pembicaraan sosialisasi

(notulensi) untuk dokumentasi kegiatan, serta mengawasi operator perangkat pengeras

suara (apabila ada) agar suara yang dihasilkan tetap nyaman didengar.

Setelah selesai acara di lokasi pertama, tim mobilisasi kembali mengantarkan

para narasumber ke lokasi kedua, sedangkan tim persiapan lokasi bertugas untuk

membereskan tempat sosialisasi kembali seperti semula. Sedangkan di lokasi kedua

manakala para narasumber telah tiba, tim-tim tersebut seperti halnya pada lokasi

pertama bersama-sama menyelenggarakan acara sosialisasi. Begitu pula manakala

acara telah selesai, tim kembali membereskan tempat sosialisasi kembali seperti

semula.

Setelah semua acara pada hari tersebut selesai, dilakukan rapat evaluasi, yang

bertujuan untuk mengevaluasi maupun sebagai media untuk menampung keluhan atau

arahan dari narasumber dan peserta dalam rangka memperbaiki pelaksanaan sosialisasi

berikutnya. Hasil dari pelaksanaan sosialisasi dibuat laporan harian berupa notulen

rapat disertai foto kegiatan dan daftar hadir peserta.

2.1.1 Sosialisasi Pemanfaatan dan Keselamatan Listrik Rumah Tangga

Tujuan dari penyelenggaraan sosialisasi pemanfaatan dan keselamatan listrik rumah

tangga ini adalah agar masyarakat luas terutama di tingkat rumah tangga di Provinsi

Banten mendapat penjelasan dan pemahaman tentang penggunaan tenaga listrik yang

memenuhi keselamatan dan efisiensi. Sebagaimana yang telah diketahui bahwa selain

listrik memiliki manfaat yang besar serta mempunyai posisi strategis dalam

perekonomian nasional dan membantu keamanan negara, tetapi juga mempunyai

potensi bahaya bagi jiwa manusia dan kerugian harta benda serta membutuhkan

investasi yang besar dalam pengadaannya dan berpotensi merusak lingkungan hidup.

Oleh karena itu, penyediaan dan pemanfaatan tenaga listrik harus dapat memenuhi

unsur keselamatan serta efisien dalam penggunaannya.

Keselamatan dalam penyediaan dan pemanfaatan ketenagalistrikan akan terpenuhi jika

dapat memenuhi unsur keandalan, aman dan nyaman bagi instalasi maupun pengguna,

serta tidak menimbulkan bahaya bagi lingkungan. Dalam UU 30/2009 tentang

Ketenagalistrikan serta PP 14/2012 tentang Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik

telah diatur tentang kewajiban pemenuhan keselamatan ketenagalistrikan, bahkan

Page 8: Outline Laporan PPEB'04 - distamben.bantenprov.go.iddistamben.bantenprov.go.id/upload/content/Resume K07.pdf · rapat disertai foto kegiatan dan daftar hadir peserta. 2.1.1 Sosialisasi

7

dalam UU tersebut dicantumkan pula sanksi pidana apabila tidak memenuhi

keselamatan. Di tingkat penyediaan, unsur keselamatan maupun efisiensi mudah

terpenuhi karena terkait dengan perizinan bagi pelaku usaha penyedia tenaga listrik

serta keekonomian suatu usaha, namun di tingkat pemanfaatan, terutama bagi

pemanfaat rumah tangga tidaklah mudah. Kesadaran yang rendah tentang keselamatan

serta efisiensi penggunaan listrik menjadi kendala utama. Hal tersebut tergambar dari

masih sering terjadinya kebakaran akibat konsleting listrik atau adanya korban jiwa

akibat tersengat listrik. Rasio penggunaan energi listrik terhadap produktivitas

perkapita yang masih tinggi dibandingkan negara lain juga memberikan gambaran

bahwa penggunaan listrik di rumah tangga kita relatif masih boros, padahal efek

efisiensi dalam penggunaan listrik bukan saja dapat dirasakan langsung oleh rumah

tangga berupa pembayaran listrik yang lebih murah, namun juga secara nasional dapat

menghemat biaya subsidi listrik, menghemat penggunaan energi primer yang

digunakan oleh pembangkit listrik terutama BBM, gas dan batubara, serta dapat

mengurangi pencemaran udara yang diakibatkan oleh pembangkit listrik yang

menggunakan BBM, gas dan batubara.

Terhadap kondisi tersebut, maka pemerintah mempunyai kewajiban untuk memberikan

pengertian dan pemahaman tentang keselamatan dan efisiensi penggunaan tenaga

listrik. Diharapkan dengan adanya kegiatan sosialisasi pemanfaatan dan keselamatan

listrik rumah tangga tersebut maka tujuan penggunaan tenaga listrik yang aman dan

efisien di tingkat rumah tangga dapat terwujud.

A. Lingkup wilayah dan lingkup kegiatan

Ruang lingkup wilayah penyelenggaraan sosialisasi pemanfaatan dan keselamatan

listrik rumah tangga di wilayah Kabuapten Lebak untuk tahun 2014 ini

dilaksanakan di 15 lokasi,.

Lingkup kegiatan dari penyelenggaraan sosialisasi ini adalah sebagai berikut:

1. Rapat persiapan untuk membahas teknis pekerjaan.

2. Memeriksa dan mempelajari dokumen penyelenggaraan sosialisasi yang

akan dijadikan dasar dalam pelaksanan sosialisasi di lapangan.

3. Melakukan survei dan pemetaan kondisi lapangan yang akan dijadikan

tempat sosialisasi.

4. Menyusun jadwal dan menentukan tempat sosialisasi yang tepat setelah

berkordinasi dengan aparat pemerintah setempat.

5. Membuat dan mengirimkan surat-surat untuk permohonan penggunaan

tempat sosialisasi beserta perlengkapannya, surat pemberitahuan dan surat

undangan kepada seluruh pihak yang akan hadir pada acara sosialisasi.

Page 9: Outline Laporan PPEB'04 - distamben.bantenprov.go.iddistamben.bantenprov.go.id/upload/content/Resume K07.pdf · rapat disertai foto kegiatan dan daftar hadir peserta. 2.1.1 Sosialisasi

8

6. Melakukan konfirmasi kesiapan untuk hadir kepada seluruh pihak yang

terkait dengan penyelenggaraan sosialisasi terutama narasumber.

7. Mempersiapkan kebutuhan akomodasi, makan, dan minum untuk seluruh

pihak yang akan hadir sesuai dengan zona sosialisasi.

8. Pelaksanaan sosialisasi yang meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

a. Mengatur tempat duduk untuk peserta, tamu undangan dan nara sumber.

b. Memasang spanduk dan menyiapkan sistem pengeras suara jika ada.

c. Menyediakan dan mengedarkan daftar hadir dan leflet serta uang saku

untuk perserta.

d. Membagikan jamuan makan minum untuk peserta, tamu undangan, dan

nara sumber.

e. Melakukan pemotretan pada saat kegiatan sosialisasi.

f. Setelah kegiatan selesai, mengatur dan membersihkan tempat sosialisasi

kembali seperti semula.

9. Rapat evaluasi, dilakukan tiap selesai sosialisasi.

10. Menyusun laporan akhir penyelenggaraan sosialisasi.

B. Hasil Penyelenggaraan Sosialisasi

1. Catatan (notulensi) harian sosialisasi.

2. Daftar hadir peserta, tamu undangan, dan nara sumber sosialisasi.

3. Gambar-gambar dokumentasi (foto-foto) kegiatan sosialisasi.

4. Laporan rapat persiapan dan rapat evaluasi sosialisasi.

5. Laporan akhir penyelenggaraan sosialisasi.

C. Personil Pelaksana

Dalam pelaksanaan sosialisasi tersebut dilakukan oleh aparat dari dinas yang

dibantu dan terkoordinasi dengan aparat dari kabupaten/kota, kecamatan serta

desa.

Page 10: Outline Laporan PPEB'04 - distamben.bantenprov.go.iddistamben.bantenprov.go.id/upload/content/Resume K07.pdf · rapat disertai foto kegiatan dan daftar hadir peserta. 2.1.1 Sosialisasi

9

2.2 Pelaksanaan Pembangunan Listrik Perdesaan di Provinsi Banten

Pelaksanaan pembangunan listrik perdesaan yang merupakan inti dari kegiatan

Pembangunan Listrik Perdesaan (Lisdes) yang telah dilaksanakan oleh Distamben

sejak tahun 2003 adalah berupa pemasangan instalasi rumah (IR) kepada tiap rumah

penduduk penerima hibah lisdes. Pelaksanaan pekerjaan tersebut dilakukan oleh

kontraktor pelaksana dan diawasi oleh dinas melalui konsultan pengawas. Setelah

pekerjaan pemasangan IR selesai, maka dinas akan melakukan pembayaran biaya

penyambungan listrik (BP) kepada PT. PLN (persero) agar rumah penduduk tersebut

dapat menikmati energi listrik dari PLN. Karena hasil akhir program lisdes tersebut

adalah dapat menikmati listrik dari PLN, maka ada kriteria teknis tertentu agar dapat

tersambung dengan PLN yaitu bahwa rumah tersebut haruslah ada dalam lingkup area

pelayanan jaringan PLN. Sedangkan untuk wilayah yang belum ada jaringan PLN

maka wilayah tersebut belum dapat dicakup dalam program lisdes ini.

Kontraktor pelaksana yang dapat melakukan pekerjaan ini harus memenuhi kriteria

tertentu yang ditetapkan dinas, sehingga pelaksanaan pemasangan IR dapat berjalan

dengan baik dan sesuai standar pemasangan instalasi (PUIL 2000). Lingkup dari

pekerjaan kontraktor pelaksana adalah penyediaan material IR dan pemasangan IR.

Adapun rumah penduduk yang berhak dipasang IR tersebut ditentukan oleh dinas

melalui tahapan pendataan yang dilakukan pada tahun sebelumnya dengan kriteria

sosial-ekonomi-teknis tertentu.

Spesifikasi teknis material dan pekerjaan IR yang digunakan untuk satu rumah adalah

sebagai berikut :

Kabel NYM 3 x 4 mm 1 m

Kabel NYM 3 x 2,5 mm 13 m

Kabel NYM 2 x 1,5 mm 12 m

MCB 6 A lengkap dengan kotak MCB 1 set

Fitting Plaffond 3 bh

Saklar Engkel (tunggal standar) 1 bh

Saklar Seri (standar) 1 bh

Stop Kontak (out bow) 1 bh

Earthing rod + klem (lengkap) 1 set

Pipa PVC 2 m

Pelengkap (roset plastik, lasdop, isolasi band, klem PVC, T-doss, paku, skrup) 1 set

Jasa Pemasangan 1 unit

Jasa inspeksi KONSUIL 1 unit

Semua material yang digunakan haruslah sesuai standar SNI, standar PLN dan sesuai

dengan daya yang tersambung yaitu 450 VA.

Kegiatan pembangunan listrik perdesaan di WKP III ( Kabupaten Lebak ) tahun 2014

telah dilaksanakan di wilayah Kabupaten Lebak yang menjadi target kegiatan dengan

jumlah penerima sebanyak 6.000 rumah tangga/Unit.

Page 11: Outline Laporan PPEB'04 - distamben.bantenprov.go.iddistamben.bantenprov.go.id/upload/content/Resume K07.pdf · rapat disertai foto kegiatan dan daftar hadir peserta. 2.1.1 Sosialisasi

10

2.3 Pemutakhiran Data Ketenagalistrikan di WKP III ( Kabupaten Lebak) tahun

2014

Kegiatan pemutakhiran data ketenagalistrikan di WKP III (Kabupaten Lebak) tahun

2014 bertujuan untuk mendapatkan informasi kelistrikan di Wilayah Kabupaten Lebak

Provinsi Banten, diantaranya jumlah rumah tangga pemakai listrik baik itu listrik PLN

maupun non PLN di tiap desa, serta mengidentifikasi jumlah dan jenis pembangkitan

listrik, baik yang konvensional maupun pemanfaat energi baru dan terbarukan yang

ada. Dengan data-data tersebut maka dapat diketahui kondisi kelistrikan di Provinsi

Banten dari sisi pengguna akhir rumah tangga serta pembangkit listrik di wilayah

Provinsi Banten. Tentu hal tersebut tidaklah cukup untuk mengetahui secara

menyeluruh profil ketenagalistrikan di Provinsi Banten, karena masih dibutuhkan lagi

data-data lainnya seperti data pemanfaat akhir sektor usaha dan industri, data jaringan

transmisi dan distribusi tenaga listrik, serta data pembangkit PLN dan pembangkit

lainnya yang diusahakan oleh pihak swasta baik penyediaan tenaga listrik untuk

kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan umum.

Page 12: Outline Laporan PPEB'04 - distamben.bantenprov.go.iddistamben.bantenprov.go.id/upload/content/Resume K07.pdf · rapat disertai foto kegiatan dan daftar hadir peserta. 2.1.1 Sosialisasi

11

BAB III

CAPAIAN KINERJA KEGIATAN

3.1 Capaian Kinerja Fisik

Dari Grafik Kurva S pada Gambar 3.1 serta Tabel 3.1 memperlihatkan bahwa capaian

kinerja fisik Kegiatan Pembangunan Listrik Perdesaan pada :

- Bulan Januari sampai dengan Bulan Mei realisasi fisik kegiatan sedikit di bawah

target fisik yang direncanakan. Pada bulan-bulan ini dilaksanakan kegiatan

sosialisasi.

- Bulan Mei - Juli realisasi fisik fisik kegiatan sedikit di bawah target fisik yang

direncanakan. Hal tersebut disebabkan karena kegiatan IR dan SR belum

dilaksanakan , masih tahap proses persiapan . Untuk kegiatan pemasangan IR baru

dilakukan tahapan pelelangan dan baru selesai dan ditandatangani kontrak pada

Bulan awal Juli.

- Bulan Agustus– Desember realisasi fisik cukup mengejar target. Hal tersebut

terutama dikarenakan tahap pekerjaan IR dan SR yang direncanakan

pelaksanaannya selama 4 bulan yaitu Juli s/d November agak lambat di awal

Bulan Juli dan Agustus dan baru selesai pada awal bulan Desember. Walaupun

lebih lambat dari yang direncanakan, namun tidak melampaui batas akhir

pekerjaan yang ditentukan dalam kontrak.

- Bulan Desember semua pekerjaan telah berhasil diselesaikan.

Tabel 3.1 Progress Fisik Kegiatan

Bulan Target yang

direncanakan (%)

Realisasi Fisik (%)

Deviasi Fisik (%)

Keterangan

JANUARI 1,95 0,00 -1,95 dibawah target

PEBRUARI 3,71 1,13 -2,58 dibawah target

MARET 5,22 4,45 -0,77 dibawah target

APRIL 19,18 7,33 -11,86 dibawah target

MEI 32,11 7,90 -24,21 dibawah target

JUNI 44,97 8,21 -36,76 dibawah target

JULI 58,22 25,87 -32,35 dibawah target

AGUSTUS 71,49 45,97 -25,52 dibawah target

SEPTEMBER 85,36 59,01 -26,35 dibawah target

OKTOBER 98,81 76,86 -21,95 dibawah target

NOPEMBER 99,60 90,48 -9,13 dibawah target

DESEMBER 100 100 0,00 Sesuai Target

Page 13: Outline Laporan PPEB'04 - distamben.bantenprov.go.iddistamben.bantenprov.go.id/upload/content/Resume K07.pdf · rapat disertai foto kegiatan dan daftar hadir peserta. 2.1.1 Sosialisasi

12

3.2 Capaian Kinerja Keuangan

Dari Grafik Kurva S pada Gambar 3.1 serta Tabel 3.2 memperlihatkan bahwa capaian

kinerja keuangan pada seluruh bulan berada di bawah target. Hal tersebut terjadi lebih

besar karena nilai kontrak pada tiap paket pekerjaan lebih rendah daripada nilai pagu

awal, serta pembayaran pekerjaan yang berdasarkan termin dimana nilai yang

dibayarkan selalu di bawah kemajuan pekerjaan fisik, kecuali pada pembayaran termin

terakhir. Namun secara umum kondisi capaian keuangan tersebut tidak menyalahi

karena masih lebih kecil atau sama dengan kemajuan fisik yang diperlihatkan pada

Tabel 3.1.

Pada akhir tahun penyerapan akhir keuangan sebesar 99,44 % dengan capaian fisik 100

%, sehingga terdapat sisa lebih pelaksanaan anggaran (SILPA) sebesar 0,56 % dari

total anggaran.

Tabel 3.2 Progres Keuangan Kegiatan

Bulan Target yang

direncanakan (%)

Realisasi Keuangan

(%)

Deviasi Keuangan

(%) Keterangan

JANUARI 1,95 0,00 -1,95 dibawah target

PEBRUARI 3,71 0,38 -3,34 dibawah target

MARET 5,22 2,91 -2,31 dibawah target

APRIL 19,18 4,07 -15,11 dibawah target

MEI 32,11 5,58 -26,53 dibawah target

JUNI 44,97 6,36 -38,61 dibawah target

JULI 58,22 17,63 -40,59 dibawah target

AGUSTUS 71,49 45,77 -25,72 dibawah target

SEPTEMBER 85,36 47,38 -37,98 dibawah target

OKTOBER 98,81 64,61 -34,21 dibawah target

NOPEMBER 99,60 68,60 -31,01 dibawah target

DESEMBER 100 99,44 -0,56 dibawah target

Gambar 3.1 Kurva S Target dan Realisasi Fisik dan Keuangan Kegiatan

Page 14: Outline Laporan PPEB'04 - distamben.bantenprov.go.iddistamben.bantenprov.go.id/upload/content/Resume K07.pdf · rapat disertai foto kegiatan dan daftar hadir peserta. 2.1.1 Sosialisasi

13

BAB IV

PERMASALAHAN DAN HAMBATAN

4.1 Permasalahan

Permasalahan yang dihadapi pada kegiatan Pembangunan Listrik Perdesaan

diantaranya :

1. Menyesuaikan (mensinkronkan) antara jadwal kegiatan dan pencairan dana

kegiatan pada saat pelaksanaan;

2. Keterlambatan penyerapan anggaran;

3. Hal-hal non teknis lainnya.

4.2 Hambatan

Ada beberapa hambatan yang dihadapi pada saat pelaksanaan kegiatan Pembangunan

Listrik Perdesaan, tetapi dengan adanya kordinasi dan kerjasama tim, hambatan-

hambatan yang ada dapat teratasi.

Page 15: Outline Laporan PPEB'04 - distamben.bantenprov.go.iddistamben.bantenprov.go.id/upload/content/Resume K07.pdf · rapat disertai foto kegiatan dan daftar hadir peserta. 2.1.1 Sosialisasi

14

BAB V

PENUTUP

Dari Resume Kegiatan Pembangunan Listrik Perdesaan di WKP III ( Kabupaten Lebak) dapat

digarisbawahi bahwa :

1. Capaian kinerja fisik sampai akhir anggaran mencapai 100 %

2. Penyerapan anggaran mencapai 99,44 % atau sebesar Rp. 7.645.381.200,- dari anggaran

total sebesar Rp. 7.688.765.000,- sehingga terdapat sisa lebih pelaksanaan anggaran

(SILPA) sebesar Rp. 43.383.800,- atau 0,56 %.

3. Output (keluaran) yang merupakan hasil akhir dari pelaksanaan Kegiatan Pembangunan

Listrik Perdesaan di WKP III (Kabuapten Lebak) TA. 2014 adalah sebagai berikut :

a. Terlaksananya kegiatan sosialisasi kepada calon penerima hibah lisdes di 114 lokasi

serta sosialisasi bagi kepala desa/lurah sebanyak 6 lokasi yang tersebar di Kabupaten

Lebak serta terlaksananya sosialisasi tentang pemanfaatan dan keselamatan listrik

rumah tangga di 15 lokasi di wilayah Kabupaten Lebak.;

b. Terpasangnya Instalasi Rumah dan terbayarkannya pembayaran BP dan Token Tahun

2014 sebanyak 6.000 rumah/ satuan sambungan;

c. Tersusunnya 1 dokumen laporan pemutakhiran data kelistrikan di wilayah Kabupaten

Lebak.

Demikian laporan resume hasil kegiatan Pembangunan Listrik Perdesaan di WKP III

T.A. 2014 yang dapat kami sampaikan. Tentu banyak kekurangan yang telah dilakukan,

namun besar harapan kami bahwa apa yang telah kami lakukan dapat bermanfaat bagi

pembangunan Provinsi Banten, terutama bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat Banten

pada umumnya. Kami sangat berharap masukan serta arahan lebih lanjut, agar pelaksanaan

kegiatan tersebut dapat berjalan lebih baik lagi di kemudian hari.