olid lap

14
KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan karunia-Nya yang telah tercurahkan penuh sehingga penulis berhasil menyelesaikan rangkuman laporan On the job training (OJT) perawat gigi di RSIA Bekasi. Selama penyusunan laporan ini penulis banyak sekali mendapat masukan guna menyempurnakan hasil laporan, penulis pun menyadari banyak sekali kekurangan dalam penyusunan laporan ini karena keterbatasan daya upaya penulis sendiri. Lepas dari ketidaksempurnaan hasil penyusunan laporan, penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. dr. Adia Susanti, selaku direktur RSIA Hermina Bekasi 2. drg. Rierin Tri, Sp.KGA dan drg. Andrena, Sp.Perio., selaku penguji dan seluruh dokter gigi di RSIA Hermina Bekasi selaku pembimbing. 3. Srg. Susiyanti, Am.Kg., selaku CI Perawat Gigi dan pembimbing di Poli Gigi RSIA Hermina Bekasi. 4. Srg. Rika KS, Am.Kg., Srg. Dwi Purwanti, Am.Kg., Srg. Juju Julaeha, Am.Kg., selaku pembimbing Poli Gigi di RSIA Hermina Bekasi. 5. Semua pihak yang telah membantu kelancaran OJT dan maupun dalam proses penyusunan laporan OJT. Penulis menyadari dalam penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran agar di penulis dapat lebih dari ini. Akhir kata, semoga laporan OJT ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

description

laporan

Transcript of olid lap

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan karunia-Nya yang telah tercurahkan penuh sehingga penulis berhasil menyelesaikan rangkuman laporan On the job training (OJT) perawat gigi di RSIA Bekasi.Selama penyusunan laporan ini penulis banyak sekali mendapat masukan guna menyempurnakan hasil laporan, penulis pun menyadari banyak sekali kekurangan dalam penyusunan laporan ini karena keterbatasan daya upaya penulis sendiri. Lepas dari ketidaksempurnaan hasil penyusunan laporan, penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:1. dr. Adia Susanti, selaku direktur RSIA Hermina Bekasi2. drg. Rierin Tri, Sp.KGA dan drg. Andrena, Sp.Perio., selaku penguji dan seluruh dokter gigi di RSIA Hermina Bekasi selaku pembimbing.3. Srg. Susiyanti, Am.Kg., selaku CI Perawat Gigi dan pembimbing di Poli Gigi RSIA Hermina Bekasi.4. Srg. Rika KS, Am.Kg., Srg. Dwi Purwanti, Am.Kg., Srg. Juju Julaeha, Am.Kg., selaku pembimbing Poli Gigi di RSIA Hermina Bekasi.5. Semua pihak yang telah membantu kelancaran OJT dan maupun dalam proses penyusunan laporan OJT.Penulis menyadari dalam penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran agar di penulis dapat lebih dari ini.Akhir kata, semoga laporan OJT ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Bekasi, 10 Maret 2012Salam hangat,

Brg. Trisya Maulida, Am.Kg

PELAKSANAAN LAPORAN ON THE JOB TARININGA. Persiapan On the job training1. PengarahanOn the job training di mulai pada tanggal 20 Pebruari 2012 sampai dengan 10 Maret 2012. Sebelum melaksanakn kegiatan On the job training diadakan pengarahan dari CI tentang kegiatan di Poli Gigi RSIA Hermina Bekasi. Jenis pelayanan di Poli Gigi Alur pendaftaran pasien Prosedur tetap sterilisasi Orientasi ruangan dan dental cabinet Pengenalan uraian tugas perawat gigi Persiapan alat dan bahan pra dan pasca asistensi dokter gigi.

2. Persiapan TeknisSalah satu yang harus dilakukan perawat gigi adalah memahami dan menjalankan Standard Procedure Operational (SPO) pelayanan medis.SPO pelayanan medis dikategorikan dalam dua hal, yaitu:

SPO pemanggilan pasien di Instalasi Rawat JalanPemanggilan pasien di Instalasi Rawat Jalan adalah tindakan yang dialakukan untuk memanggil pasien yang akan di periksa oleh dokter yang dituju pasien.

Tujuana. Memberikan pelayanan yang baik dan profesional kepada pasienb. Menciptakan suasana yang kondusif dan mencegah adanya keluhan dari pasien, keluarga pasien dan dokter

KebijakanPemanggilan pasien di Instalasi Rawat Jalan dilakukan dengan cara memanggil pasien berdasarkan nomor urut pendaftaran dan menyebutkan nama pasien/suami/orang tua dan nama dokter.

Prosedura. Lakukan pengecekan identitas pasien pada buku pasien (jika pasien ibu dan anak), stasus rawat jalan, lembar kasir meliputi: nama pasien, nama dokter, dan nomor tunggu pasien.b. Pemanggilan pasien berdasarkan nomor urut pendaftaranc. Panggil pasien dengan pagging dan menyebutkan nomor tunggu, nama pasien/suami atau orang tua dan dokter yang dituju maksimal tiga kalid. Pasien yang terlambat datang, maka pasien yang bersangkutan akan dilewati sebanyak lima nomor pendaftaran, jika pasien datang namun tidak berada disekitar ruangan praktek maka akan di lewat sebanyak satu nomor pendaftaran.SPO penerimaan pasien di Instalasi Rawat JalanPenerimaan pasien di Instalasi Rawat Jalan adalah kegiatan yang dilakukan oleh seorang perawat mulai dari kontak pertama dengan pasien, proses pemeriksaan sampai dengan pendistribusian kartu status ke ruangan praktek dokter.Tujuana. Identifikasi permasalahan pada pasien dapat segera ditemukanb. Membantu mempercepat pemeriksaan pasien oleh dokterKebijakana. Penerimaan pasien di Instalasi Rawat Jalan harus dilakukan pemeriksaan berat badan (BB), tekanan darah (TD), kecuali anak < 5 tahun, serta kaji / tanyakan keluhan.b. Status yang sudah dilengkapi data pemeriksaanya harus segera dimasukan kedalam ruangan praktek dokter yang dituju.Prosedura. Ucapakan salam selamat pagi, selamat siang, selamat malam kepada pasien dan atau keluarga pasienb. Tanyakan dokter siapa yang dituju dan minta buku pasien serta nomor urut pendaftaran.c. Lakukan pemeriksaan sebagai berikut: Rawat jalan / poliklinik anak Tanyakan tentang keluhan dan usia anak Lakukan pemeriksaan keadaan umum, tanda-tanda vital, berat badan, panjang anak, lingkar kepala, lingkar perut (disesuaikan dengan kondisi anak) Hasil pemeriksan dicatat ke buku hijau dan status poliklinik Pelajari data yang ditemukan dengan sebelumnya Rawat jalan / poliklinik ibu dan poliklinik umum / lain-lain Tanyakan keluhan dan masalah pasien Lakukan pemeriksaan umum, tanda-tanda vital, berat badan, tekanan darah, tinggi badan Hasil pemeriksaan catat di buku hijau dan status poliklinik Pelajari data yang ditemukan dengan sebelumnyad. Selesai pemeriksaan anjurkan pasien agar berada disekitar ruangan praktek doktere. Perkisa kelengkapan status dan cocokan nama pasien, nama dokter serta nomor urutf. Masukan status pasien ke dalam ruangan dokter yang ditujug. Lakukan serah terima dengan perawat asistenh. Hal-hal yang harus diperhatikan: Hindari sikap yang dapat menyinggung perasaan pasien dan keluaraga pasien Pengukuran TD dilakukan pada pasien mulai usia5 tahun, kecuali pasien kasus DHF dan Neprotik Syndrom Hindari hal-hal yang dapat menyebabkan pasien cidera, semisal jatuh dan terbentur Hindari tertukarna status pasien Hindari penumpukan status pasien di NS Hindari terjadinya antrian pemeriksaan di NS Jika kondisi emergency koordinasi dengan DPJP untuk diperiksa lebih cepat / arahkan pasien ke IGDB. Pelaksanaan On the job trainingDalam pelaksanaan tugas perawat gigi dibagi menjadi 2 shift Dinas Pagia. Mengambil kunci ruangan di NSb. Menyiapkan ruangan untuk praktek dokter gigi, diantaranya: Menutup katup pembuangan angin pada kompresor dan DU lalu menyalakan kompresor Mensterilkan alat (jika belum steril) pada suhu 160 C selama 120 menit Membersihkan meja dokter, dental unit, dan meja obat dengan mengelapnya menggunakan larutan bayclin 1:9 Menyiapakn kelengkapan meja dokter (buku resep, pena, dan stempel dokter) Membersihkan selang dan saluran suction Mengecek tabung air Melapisi table instrumen, handpiece, tempat suction, pegangan lampu, sandaran kepala pasien, pedal handpiece, pedal navigasi dental unit dengan menggunakan plastik wrap cling Menyusun kembali cottton roll, cotton palate, tampon, bethadine, alkohol di meja dental unit Memasang handipece high dan low speed Mengecek handpiece dan ultrascaller Menyusun obat-obatan Membuat laporan aniosyme 1:5 Mematikan sterilisator lalu melakukan distribusi alat ke dental cabinet Menyiapkan OD set, gelas kumur dan saliva ejector Memasang nama dokter di depan pintu dan papan NS sesuai dengan jadwal dokter praktek Memasang alat pagging Memeriksa kelengkapan formulir Menyalakan AC 30 menit sebelum dokter datang Memeriksa seluruh keadaan ruangan

c. Membuat laporan KSO d. Mencocokan HD dengan struk kasir dan jumlah pasien Dinas Sorea. Mencuci alat dan masukan ke dalam sterilitator (jika masih ada waktu sterilisai)b. Membuang larutan anyosime yang sudah kotorc. Mengembalikan obat-obatan ke dalam lemari penyimpanand. Membersihkan meja doktere. Membersihkan selang dan saringan suctionf. Mengecek isi tabung airg. Mematikan kompresor serta membuka katup pembuangan anginh. Melumasi handpiece dengan pelumas HI-Clean sprayi. Simpan alat pagging dan nama dokter ke dalam lacij. Matikan lampu ruangan dan ACk. Mengunci ruangan poli dan menyimpan kunci di NSPERSIAPAN ALAT DAN BAHANDrg SpesialisAlatBahan

Prosthodonsia Oral set diagnostik Micromotor Mata bor Sendok cetak Bowl dan spatel Alginate Exaflex Exaflex injection Warna gigi Relyx Fregenol Dental floss xylonor

Pedodonsia Oral set diagnostik Cytoject Karpul no.12 Tang cabut gigi sulung K-file no. 80 dan no. 70 Alat penambalan (S49, agate spatel, burnisher, cement spatel, cement stopper, mixing slab) NaOCl H2O2 Cresophene Pulperyl Rockles TKF CHKM Cavit Caustinerf CaOH Guttapercha Paperpoint Endomethasone Eugenol Fuji IX, VII Calcipex Glyde Bethadine Komposit resin Komposit flow Dycal Xylonor Xylestesin Topikal anestesi gel Fletcher Cement phospat powder dan liquid Etsa dan bonding Albothyl Flour

Bedah Mulut Oral set diagnostik Tang cabut permanen Bein Cryer Check retactor Lip retaktor Micromotor Jarum jahit no. 3.0 Bisutri no. 15 Bor tulang Cytoject Spuit 3 CC Sputi 5 CC Jarum cytoject Portable suction Set bedah muluta. Raspatoriumb. Scalpelc. Curretd. Gunting luruse. Gunting bengkokf. Arteri clampg. Needle holderh. Knabel tangi. Pinset anatomisj. Pinset cirurgis Spongostan Xylocain 2% Xylonor Xylestesin 2% Pehacaine Mersilk bethadine

Periodonsia oral set diagnostik curret periodontal probe ultra sonic scaller bor poles sickle scaller wing scaller sikat poles Coe-Pak Dentratol Fuocol Occo Pasta poles Sikat poles Metronidazol

Orthodonsia Oral set diagnostik Distal end cutter Hard wire cutter pusher Tang adam Tang tiga jari Barcket gauge Bracket remove Bracket holder Tang pemotong kawat Ligature cutter Arteri clamp Kuas Tang separator Mosquito forceps Tang weingari Band pusher Band remover Bone gauge stanless steel Lampu bunsen Molar bands Buccal tubes Kawat niti wire Kawat stanless steel Kawat niti reverse round Ligature Open coil spring Power o Power chain Karet separator Etching dan bonding Orthodontic self-cure adhesive (semen dan liquid) Paper pad Fuji I slave

Drg umum Oral set diagnostik Sesuaikan dengan keluham pasien Sesuaikan dengan keluhan pasien

Menulis laporan Laporan harian Laporan mingguan Laporan bulanan Laporan KSO

Sterilisasi alat1) Alat diendam selam 15 menit didalam larutan aniosyme2) Cuci dibawa air mengalir, sikat dengan sabun, bilas lagi sampai bersih3) Ker ingkan dengan lap bersih4) Masukan ke dalam sterilisator (kaca mulut bungkus dengan kasa)5) Stel suhu 160 C dengan durasi waktu 120 menit6) Jika selesai tunggu sampai dingin lalu masukan alat ke dalam dental cabinet Membuat larutan aniosyme dan larutan bayclin1) Larutan aniosymeDengan melarutkan aniosyme kedalam air dengan perbandingan 1:5 yaitu dalam 1 liter air terlarut 5 ml aniosyme

2) Larutan bayclinDengan melarutkan bayclin kedalam air dengan perbandingan 1:9 yaitu dalam 1 liter air terlarut 9 ml bayclinProsedur penggunaan dental x-ray1) Hidupkan dengan menekan tombol ON 2) Pilih posisi gigi sesuai dengan jenis pemeriksaan yang akan dilakukan 3) Pilih tombol pasien dewasa dan anak-anak (sesuai dengan usia pasien) 4) Jelaskan tindakan yang akan dilakukan 5) Tempatkan film pada film holder 6) Posisikan pasien pasien pada posisi exposure 7) Tempatkan film holder pada gigi yang akan di foto 8) Arahkan collimator pada target 9) Tekan tombol exposure 10) Setelah selesai rapihkan kembali dental x-ray dan film siap dicetak

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KesimpulanDapat disimpulkan bahwa RSIA Hermina Bekasi merupakan RSIA yang memadai. Mulai dari tenaga medis, ketersediaan sarana dan prasarana yang sudah terstandarisasi sehingga pantas rasanya jika digunakan menjadi Rumah Sakit pelatihan karyawan magang dan pendidikan khususnya perawat gigi.Di dalam kegiatan OJT yang berlangsung di RSIA Hermina Bekasi, perawat gigi magang dapat memperoleh banyak pengalaman dan menigkatkan kemampuan serta keterampilan ilmu keperawatan gigi.Perawat gigi juga mendapatkan pengalaman praktek pekerjaan langsung tentang bagaimana cara kerja asistensi dokter gigi saat praktek baik dokter umum maupun dokter spesialis.

B. SaranKedepannya, diharapakan agar RSIA Hermina Bekasi tetap menjadi Rumah Sakit yang mengutamakan kepauasan pasien dengan terus bertekad menjadi RSIA yang bermutu dan berkualitas dalam segi pelayanan dan pendidikan karyawan.

LAPORAN ON THE JOB TRAINING (OJT)RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK HERMINA BEKASIPOLI GIGI

TANGGAL 20 FEBRUARI-10 MARET 2012

OLEH:Brg. Trisya Maulida, Am.Kg

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK HERMINA BEKASI2012