lap perltn.docx

53

Click here to load reader

Transcript of lap perltn.docx

Page 1: lap perltn.docx

I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manajemen peralatan diperlukan agar penggunaan peralatan dapat efektif

dan efisien. Untuk melihat bagaimana manajemen alat mekanis yang baik, efektif

dan efisien serta mengetahui peralatan yang digunakan dalam kegiatan

penambangan ,maka perlu dilakukannya praktikum Peralatan secara langsung ke

tempat industri pertambangan yang telah ada (dalam hal ini di PT Pulau Lemon).

Selain itu, pengaplikasian ilmu teori yang sudah didapatkan dalam bangku

perkuliahan sangat diperlukan, agar mahasiswa mengetahui secara langsung

manajemen alat mekanis sesuai yang ada dilapangan dan mahasiswa dapat

mengetahui apa yang mempengaruhi manajemen alat mekanis tersebut.

1.2 Perumusan Masalah

Dalam rangkaian kegiatan peraktikumPeralatan di PT Pulau Lemon adapun

masalah yang dihadapi adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana mekanisme kerja dari alat yang digunakan,

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari dilakukannya peraktikum ini adalah :

1. Mengetahui sistem penambangan yang diterapkan di PT. Pulau Lemon,

2. Mengetahuai Peralatan-peralatan yang digunakan PT. Pulau Lemon,

1.4 Ruang Lingkup dan Batasan Masalah

Adapun ruang lingkup dalam praktikum ini dilakukan pada PT Pulau

Lemon dan batasan masalah dari peraktikum ini adalah mencakup ; Sistem

penambangan, tahapan kegiatan penambangan, manajemen peralatan, mekanisme

kerja alatyang digunakan pada PT Pulau Lemon.

1.5 Metode Penelitian

Page 2: lap perltn.docx

Metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan laporan praktikum ini

adalah Metode Deskriptif yaitu Metode penelitian yang bertujuan untuk

memberikan gambaran tentang suatu gejala yang terjadi. Dalam penelitian

deskriptif, kemungkinan harus diperkecil dan tingkat keyakinan harus maksimal

(Sukandarrumidi, 2002 )

1.5.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Kegiatan penelitian ini berlangsung selama satu hari yaitu pada hari

Sabtu, 8 Desember 2012 berlokasi di Workshop PT Pulau Lemon, Kelurahan

Maruni, Distrik Manokwari Selatan, Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua

Barat. Sedangkan penyusunan laporan dilakukan selama satu bulan mulai dari

9 Desember sampai dengan 18 Desember 2012.

1.5.2 Teknik Pengambilan Data

Adapun teknik pengambilan data yang digunakan untuk penyusunan

laporan ini adalah sebagai berikut :

1. Observasi

Observasi adalah suatu kegiatan pengamatan dan pencatatan suatu objek

secara sistematis dan fenomena yang diselidiki. di PT Pulau Lemon objek

yang diamati adalah alat mekanis Back Hoe, Whell Loader, Dump Truk

dan alat pengolahan Crushing Plant, Batching Plant, Aspal Mixng Plant.

Page 3: lap perltn.docx

2. Interview

Inteview adalah suatu teknik pengumpulan data dengan mengajukan

pertanyaan yang berkisar tentang objek yang diamati. Adapun data yang

dikumpulkan pada waktu penelitian yaitu kapasitas bucketBack Hoe,

spesifikasi Back Hoe, kapasitas bucket Whell Loader, spesifikasi Whell

Loader, Kapasitas Dump Truck, spesifikasi Dump Truck, Mekanisme kerja

alat yang digunakan, Perawatan yang dilakukan, peralatan yang dimiliki

oleh PT. Pulau Lemon,

3. Studi Pustaka

Studi pustaka adalah suatu teknik pengumpulan data dengan mengambil

data dari buku referensi karya orang lain. Dalam hal ini bertujuan untuk

mendapatkan data yang akurat untuk mendukung dan melengkapi bahan yang

digunakan dalam penyusunan laporan praktikum.

Page 4: lap perltn.docx

Adapun jenis data yang diperoleh dari praktikum ini adalah data primer

dan data sekunder.

1.5.3 Tahapan Penelitian

Tahapan penelitian yang dilakukan adalah sebagi berikut :

Gambar 1.1 Bagan Alir Tahapan Penelitian

1.6 Sistematika Penulisan

1.6.1 Pendahuluan

1.6.2 Tinjauan Umum

1.6.3 Tinjauan Pustaka

1.6.4 Hasil dan Pembahasan

1.6.5 Penutup

Studi Pustaka

Orientasi Lapangan

Perumusan Masalah

Pengumpulan Data

a. Data Primer Jenis dan tipe Dump Truck,

Whell Loader, Back Hoe. Mekanisme kerja alat Back

Hoe, Whell Loader, Dump Truck, Batching Plant, Aspal Mixing Plant, Crushing Plant

b. Data Sekunder Sejarah Perusahaan Struktur Organisasi

Perusahaan Data Perawatan Data Curah Hujan Peta Lokasi Penelitian Peralatan yang dimiliki PT.

Pulau Lemon Jadwal Kerja Perusahaan

Pengolahan danAnalisis data

Laporan

Page 5: lap perltn.docx

II TINJAUAN UMUM

2.1 Lokasi dan Kesampaian Daerah

Lokasi penambangan PT. Pulau Lemon Manokwari secara administrasi

terletak di Kampung Maruni Distrik Manokwari, Kabupaten Manokwari, Provinsi

Papua Barat. Jarak dari pusat kota ke PT.Pulau Lemon yaitu 30 km dan untuk

mencapainya bisa menggunakan kendaraan roda dua atau roda empat.

Secara astronomis daerah penelitian terletak pada koordinat 0˚59′49,46′′-

1˚00′21,71′′ LS dan 134˚01’24,35′′-134˚01’48,44′′ BT. Dengan batas – batas

daerah adalah sebagai berikut:

1. Sebelah Utara : Berbatasan dengan kantor Departemen Pekerjaaan Umum.

2. Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kampung Dobun.

3. Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kampung Hingk.

4. Sebelah Timur : Berbatasan dengan PT. Fulica.

Page 6: lap perltn.docx

Peta Lokasi dan Kesampaian Daerah

Legenda :\

Lokasi workshop PT Pulau Lemon

Gamabar 2.1 Peta Lokasi dan Kesampaian Daerah

Sumber Google Earth

Page 7: lap perltn.docx

2.2 Keadaan Geologi

2.2.1 Morfologi

Berdasarkan keadaan reliefnya, secara umum daerah penambangan

pada PT Pulau Lemon merupakan daerah berupa dataran yang memiliki

ketinggian rata-rata ± 41 m dari permukaan laut.

Pada daerah penambangan dialiri sungai Dobut dan sungai Mansim.

Lebar sungai Dobut ± 91,50 m sedangkan sungai Mansim lebarnya ± 280 m.

Kedua sungai ini mempunyai pola aliran dan dendritik.

2.2.2 Litologi

Litologi daerah praktek meliputi endapan Residu berupa material

bongkah dan pasir yang merupakan hasil dari proses diagenesa oleh

pegunungan Arfak.

2.2.3 Stratigrafi

Daerah penelitian termasuk kedalam blok arfak yang terbentuk pada

masa Tersier sampai Kuarter. Stratigrafi daerah penelitian dan sekitarnya

terdiri dari lim, yaitu ; formasi batuan gunung api arfak, batuan gamping

maruni, formasi befoor, formasi manokwari dan endapan aluviium maupun

hancuran tanah longsor.

1. Batuan gunung api arfak

Merupakan formasi tertua yang ada pada lokasi penelitian, yang terbentuk

pada masa Tersier tepatnya mulai pada Eosen atas sampai Miosen bawah.

Formasi ini berupa batuan gunung api klasika; tufa, aglomerat, lava, breksi

lava yang bersusunan basal sampai andesit; lava bantal; terobosan andesit

basal porfiri, dan diorit, gabro; jarang batu gamping lumpuran.

2. Batuan ganping maruni

Merupakan formasi yang terbentuk pada masa Tersier tepatnya pada

Miosen bawah sampai Miosen tengah. Formasi ini berupa biomikrit,

sedikit biokalkarenit, mikrit lempungan, dan batunapal.

Page 8: lap perltn.docx

3. Formasi befoor

Merupakan formasi yang terbentuk pada masa Tersier tepatnya pada

Pliosen. Formasi ini berupa batupasir, bat lanau tidak gampingan dan

gampingan, batulumpur, dan sedikit konglomerat; jarang kalkarenit.

4. Formasi Manokwari

Merupakan formasi yang terbentuk pada masa Kuarter. Formasi ini berupa

batugamping terumbu, kalsirudit, kalkarenit, dan batupasir, konglomerat,

breksi nekabahan dan gampingan.

5. Endapan aluvium maupun hancuran tanah longsor

Merupakan formasiyangi terbentuk pada masa Kuarter. Formasi ini terdiri

dari kerikil, pasir, lumpur dan bahan tumbuhan.

Page 9: lap perltn.docx

Gambar 2.2 Peta Geologi Regional Daerah Penelitian

Sumber : Peta Geologi Lembar Manokwari N. Ratman, G.P. Robinson, P.E. Pieters, 1989

PETAGEOLOGI MANOKWARI

PAPUA BARAT

1 : 250.000

LEGENDA :

Batu Gamping

Batu Gunung Api

Endapan Alluvial

DioritFormasi Kemum

Formasi Manokwari

Formasi Befoor

Page 10: lap perltn.docx

Gambar 2.3 Stratigrafi Daerah Penelitian

Sumber : Peta Geologi Lembar Manokwari N. Ratman, G.P. Robinson, P.E. Pieters, 1989

Page 11: lap perltn.docx

2.3 Vegetasi

Vegetasi pada daerah PT Pulau Lemon sangat beragam, terdiri atas

tumbuhan hijau seperti rerumputan, alang-alang dan didominasi oleh pohon

gersen, cemara, kayu susu dan palem,.

Gambar 2.4 Vegetasi Daerah Penelitian

2.4 Iklim dan Curah Hujan

Daerah penelitian mempunyai iklim tropis dengan cuaca tidak menentu.

Data curah hujan sementara yang paling tinggi pada tahun 2012 terjadi pada bulan

April sedangkan yang paling rendah pada bulan Oktober. Untuk selengkapnya

bisa dilihat pada tabel 2.1 dibawah ini.

Tabel 2.1 Data Jumlah Curah Hujan (mm) dan Hari Hujan Bulanan (hh)

Kabupaten Manokwari Tahun 2012

BulanJumlah Curah Hujan

(mm)Hari Hujan

(hh)Jan 305.8 21Feb 312.7 22Mar 517 28Apr 523 23Mei 420.9 22Jun 285 20Jul 115.9 19Ags 130.7 19Sep 144 22Okt 102 13

Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG)

Stasiun Meteorologi Manokwari, 08 November 2012

Page 12: lap perltn.docx

2.5 Jadwal Kerja Perusahaan

Jadwal kerja pada PT Pulau Lemon berlangsung selama 6 hari pada satu

minggu, yaiyu dari hari senin sampai sabtu. Sedangkan untuk hari minggu

kegiatan perusahaan diliburkan. Adapun rincian jadwal kerja PT Pulau Lemon

Manokwari dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 2.2 Jadwal Kerja Hari Senin-Kamis dan Sabtu PT Pulau Lemon

Waktu Kegiatan Lamanya08.00-12.00 Operasional I 4 jam12.00-13.30 Istirahat 1,5 jam13.30-17.00 Operasional II 3,5 jamTotal waktu operasional 7,5 jam

Tabel 2.3 Jadwal Kerja Hari Jum’at PT Pulau Lemon

Waktu Kegiatan Lamanya08.00-11.30 Operasional I 3,5 jam11.30-13.30 Istirahat 2 jam13.30-17.00 Operasional II 3,5 jamTotal waktu operasional 7 jam

2.6 Sejarah Perusaahaan

Pada tanggal 8 Juni 1996 merupakan dasar tonggak berdirinya CV.

PulauLemon,setelah sebelumnya selama 7 tahun ikut membantu usaha orang tua

pada perusahan PT. Delapan empat.uasaha yang pertama mereka tekuni adalah

mengelola perdagangan eceran/ campuran dengan nama usaha Kios Umega Putra

yang saat ini terletak di pasar Wosi Manokwari. Setelah usaha Kios Umega Putra

meningkat, mereka membuka usah baru pada 8 Maret 1997dibidang Kontraktor

dengan nama CV. Pulau Lemon. Pada 6 Agustus 1997 usaha yang sebelumnya

Kios Umega Putra di pasar Wosi di tingkatkan lagi menjadi Toko Umega Putra

yang saat itu terletak di Jalan Pasir No. 18 Wosi.

Dengan adanya kemajuan pembangunan dan banyaknya kebutuhan dibidang

transpotasi, maka pada tahun 1998 mereka membuka usaha Transportasi

Angkutan Darat yang khusus bergerak dalam bidang Penjualan Material Lokal.

Page 13: lap perltn.docx

Dengan semakin pesatnya kemajuan pembangunan di kota Manowari yang

secara tidak langsung membuka peluang bisnis barudan memberikan motifasi

baru bagi mereka untuk mengembangkan usaha sebelumnya, maka pada tahun

2000 mereka membeli peralatan mekanis yaitu Excavator dan Wheel Loader guna

menunjang dan memperlancar usaha-usaha mereka, baik dibidang Kontraktor

maupun Leveransir Material Lokal.

Dengan adanya kepercayaan Pemerintah dan Masyarakat Kabupaten

Manokwari terhadap mereka baik dalam bidang usaha Perdagangan maupun

Kontraktor, pada tanggal 24 Juli 2003 mereka memperluas dan mengembangkan

usaha yang ditekuni dengan menambah satu perusahaan yang bergerak dalam

bidang Kontraktor, perusahaan itu bernama CV Irma Tiara Putra. Perusahaan ini

didirikan dengan pertimbangan untuk menjawab kebutuhan Pemerintah dan

Masyarakat akan pembanguna dan juga untuk mengurangi angka pengangguran di

kota Manokwari dengan tetap memegang prinsip bahwa mutu dan hubungan kerja

adalah prioritas utama.

Seiring dengan waktu perkembangan fisik serta kemajuan perekonomian

yang semakin pesat khususnya di Kota Manokwari sehingga perusahan yang

tadinya masih CV pada bulan januari 2007 berubah menjadi PT. Pulau Lemon.

Page 14: lap perltn.docx

Direktris UtamaHj. Hartati Nurjaya

Staf Direktur bid. KeuanganHardi A. Manullang

Bendahara UmumSaadiah

Bendahara ProyekAfla Dimyati

MarketingR. Agoeng Soediro

Ka. AdministrasiIr. H. Budiman

DirekturH. Nurjaya

Ka. UmumIGN. Andry S.,S.Sos

Ka. PersonaliaA. Syarkiman

Workshop Maruni

Ka. LogistikRudi Selle

Ka. ProyekH. Hendra K.,ST

Ka. MekanikHery Mantiri

Ka AngkutanNasaruddin GD.

Pengawas Alat BeratAndreas Rudi Wibowo

Ka. PeralatanY.G. Orbanu

Stuktur Organisasi PT Pualu Lemon Manokwari

Gambar 2.5 Struktur Organisasi

Sumber : PT Pulau Lemon

Ka. ProduksiHaryadi

Ka. MekanikMujib

Staf LaboratoriumAgus Kadir

Ka. WorkshopAan Supendi

Ka. Logistik Sparepart WorkshopArifin, ST

Ka. Kantor ProduksiTatang Rhamdani

Page 15: lap perltn.docx

2.7 Tahapan Penambangan

Adapun tahapan penambangan yang dilakukan oleh PT Pulau Lemon dari

mulai awal hingga akhir dapat dilihat pada gambar sebagai berikut dibawah ini :

Gambar 2.6 Bagan Alir Tahapan Penambangan PT Pulau Lemon

Pembersihan LahanBackHoe

PengangkutanDump Tuck

PemuatanWhell Loader

Stock yard

PengangkutanDump Tuck

Penggalian dan PemuatanBackHoe

PengangkutanBelt Conveyor

Stok Yard

PengayakanGrizly

PengangkutanBelt Conveyor

Pemasaran

Sizing (Pemisahan Ukuran)Vibrator Screning

PemuatanWhell Loader

PemuatanWhell Loader

PengolahanSkunderyery Chruser

PengangkutanBelt Conveyor

PengangkutanDump Tuck

Stock pile

PengangkutanBelt Conveyor

Pemuatan dan PengangkutanWhell Loader

PengolahanBatching Plan

PengangkutanDump Tuck

PengolahanAspal Mixing Plan

PengangkutanDump Tuck

PengolahanPrimery Chruser

Page 16: lap perltn.docx

III TINJAUAN PUSTAKA

3.1 Genesa Sirtu

Sirtu merupakan hasil kegiatan gunung api yang tak teruraikan, tercampur

dari beberapa ukuran mulai dari pasir sampai bongkah, berada di daratan rendah

sekitar gunung api baik proses erupsinya terjadi pada zaman tersier atau kuarter.

Batuan tersebut sangat mungkin terendapkan di sepanjang sungai yang berhulu di

lereng atas atau puncak gunung api yang bersangkutan. Sangat dimungkinkan

sirtu banyak mengendap di muara sungai. (Sukandarrumidi, 1998)

3.2 Sistem Penambangan

Sistem-sistem penambangan yang ada dan umum dikenal adalah :

1. Tambang terbuka (surface mining)

2. Tambang bawah tanah ( undeground mining )

3. Tambang bawah air ( underwater mining )

4. Tambang bawah laut ( undersea mining )

Sistem Penambangan yang diterapkan di PT. Pulau Lemon adalah Sistem

Tambang Terbuka dengan Metode Quarry, karena endapan bahan galian yang

ditambang adalah bahan galian industri ( golongan C ).

3.3 Peralatan Mekanis

Adapun peralatan mekanis yang diamati dan diteliti dalam kesempatan

praktikum di PT Pulau Lemon ini adalah sebagai berikut :

3.3.1 Alat Gali

Pembongkaran atau pemberaian (loosening, breaking) adalah

serangkaian pekerjaan yang dilakukan untuk membebaskan batuan atau

endapan dari batuan induknya yang massive (keras/kompak).

Untuk melakukan pembongkaran tersebut diperlukan alat-alat yang

tepat dan sesuai. Pemilihan alat-alat tersebut tergantung dari faktor-faktor :

Teknis, misalnya : jenis, kekerasan, serta lokasi batuan dan pemanfaatan

hasil pembongkaran dan harga atau nilai batuan.

Page 17: lap perltn.docx

Ekonomis, misalnya : harga dari alat-alat untuk pembongkaran

Lingkungan hidup, misalnya : dipilh alat yang sedikit menimbulkan

debu dan polusi udara dan air.

Beberapa alat yang digunakan untuk pembongkaran batuan atau

endapan bijih (alat gali) adalah sebagai berikut :

1. Back hoe

2. Power shovel

3. Bucket wheel excavator

4. Hydroulic shovel

5. Dragline

6. Kapal Keruk, dll.

Pada perusahaan penambangan bahan galian sirtu, PT. Pulau Lemon

menggunakan Backhoedengan merk Caterpilar tipe 320D dan merk Komatsu

tipe PC200 sebagai alat gali dalam penambangan bahan galian tersebut.

Back hoeadalah alat penggali yang cocok untuk menggali parit atau

saluran-saluran. Gerakan bucket atau dipper dari back hoe pada saat menggali

arahnya adalah ke arah dari badan (body) back hoe sendiri. Jadi tidak seperti

Power shovel, dimana arah penggaliannya menjauhi badan Power shovel.

Gambar 3.1 Spesifikasi BackHoe

Keterangan :

1. Dipper

2. Hidrolyc

3. Broce

4. Moise Cable

9

4

5

1

78

3

6

2

Page 18: lap perltn.docx

5. Boom

6. Gontry

7. Cabin

8. Engine

9. Crawler

3.3.2 Alat Muat

Salah satu tolak ukur yang dapat dipakai untuk mengetahui baik

buruknya hasil kerja (keberhasilan) suatu alat pemindahan tanah mekanis

termasuk alat-alat muat adalah besarnya produksi yang dapat dicapai oleh alat

tersebut. Oleh sebab itu usaha dan upaya untuk dapat mencapai produksi yang

tinggi selalu menjadi perhatian yang khusus (serious).

Untuk pengambilan dan pemuatan material ke atas alat angkut (lori,

truck,dsb) dipergunakan alat-alat muat yang sangat banyak macam-

macamnya, karena keadaan lapangan kerjanyapun sangat bermacam-macam.

Yang sudah dikenal sampai saat ini adalah :

1. Power shovel

2. Dragline

3. Back hoe

4. Wheel loader

5. Track loader/shovel loader

6. Hydroulic shovel

7. Bucket wheel excavator

8. Clamshell/grab bucket

9. Overhead shovel loader

10. Continuous loader

Kelebihan dan kekurangan Whell loader :

1. Dalam operasinya, antara posisi muat dan posisi membongkar, Whell

loader biasanya memerlukan jarak untuk mengolah gerak (manufer), jika

jarak tersebut terbatas,akan menimbulkan persoalan. Untuk jarak yang

terbatas ini, Trak loaderlebih cocok digunakan, karena alat muat jenis ini

mampu berputar dengan jari-jari yang kecil.

2. Whell loader dipergunakan dengan maksud agar lebih berdaya guna

dalam masalah pembersihan lapangan, karena buldozer hanya dapat

mendorong material dan kelebihan materialnya akan tercecer kesisi-sisi

belahnya.

Page 19: lap perltn.docx

3. Dibandingkan dengan Power shovel, maka Whell loader mempunyai

kelebihan dalam memuat material hasil peledakan, karena bom yang

panjang mengakibatkan Power shovel sulit untuk bergerak ke tempat-

tempat yang kurang lebar.

4. Dibandingkan dengan Trak loader, maka wheel loader lebih lincah dan

gesit dan dapat melakukan olah gerak dengan lebih naik pada kondisi

lapangan kerja yang sama.

Gambar 3.9 Spesifikasi Whell Loader

Keterangan :

1. Bucket Teeth

2. Bucket

3. Articulating hinge point

4. Whell/ban karet

5. Engine

6. Cabin

7. Bucket Cylinde

8. Beferank

9. Lift arm

10. Lift cylinders

3.3.3 Alat Angkut

Alat angkut merupakan alat yang digunakan untuk mengankut/

memindahkan material bahan galian menuju tempat yang sudah ditentukan.

2

5

13

7

4

69

8

10

Page 20: lap perltn.docx

Ada beberapa alat angkut yang digunakan dalam dunia pertambangan,

antara lain yaitu :

1. Truck

2. Belt Conveyor

3. Pipa+ pompa

4. Cable way

5. Lori

6. Lokomotif, dll.

Page 21: lap perltn.docx

Dump truck adalah alat angkut yang memiliki kemampuan bergerak

cepat, kapasitas besar dan biaya operasinya relatif murah, dan dapat

menyesuaikan dengan alat mekanis yang lainnya. Pemilihan jenis dump truck

dapat dipengaruhi oleh berbagai hal, diantaranya dari segi biaya, produksi dan

alat jenis alat gali muat yang digunakan serta kondisi tempat kerja.Truck atau

dump truck dipakai untuk memuat tanah, agregat (bongkahan-bongkahan),

batuan (rock), bijih (ore), batubara (coal), dan material-material lain. Alat

angkut ini dibuat untuk mengangkut material dengan keuntungan sebagai

berikut :

a. “capacity” yang cukup besar

b. Kecepatan yang cukup tinggi

c. Ongkos angkut yang rendah

d. High degree of flexibility

Jenis-jenis truck didasarkan pada :

Ukuran dan tipe mesinnya : gasoline, diesel, butane, propane

Jumlah gear yang dimiliki

Jumlah roda yang langsung digerakkan mesin (kind of drive) : two wheel,

four wheel, six wheel

Jumlah susunan sumbu dan roda penggerakknya : sungle, axle dual wheel

Metode penumpahan muatan : rear dump, side dump, bottom dump.

Macam material yang diangkut : earth, rock, coal, ore

Kapasitas truck (dinyatakan dalam ton atau cu yd)

Sumber tenaga gerak (macam mekanisme) untuk penumpahan muatan

pada rear dump : hydraulic, cable.

Pembagian jenis dump truck dapat dibedakan atas beberapa hal, antara lain :

1. Berdasarkan roda penggeraknya, dump truck dibedakan menjadi 4 macam,

yaitu :

Page 22: lap perltn.docx

Front wheel drive dump truck, yaitu dump truck dengan roda depan

sebagai pengerak utamanya. Dump truck jenis ini lambat dan lekas aus

bannya.

Rear wheel drive dump truck, yaitu dump truck dengan roda belakang

sebagai penggerak utamanya.

Four wheel drive dump truck, yaitu dump truck jenis ini menggunakan

roda depan dan belakang sebagai penggeraknya.

Double rear wheel drive dump truck, yaitu dump truck jenis rear wheel

drive yang memiliki jumlah roda belakang dua kali lipat.

2. Berdasarkan cara dumping atau cara membuang muatannya, dump truck

dibedakan menjadi dua macam, yaitu :

Dump truck metode dumping End dump, yaitu dump truck dengan cara

dumping ke belakang.

Dump truck metode dumping Side dump, yaitu dump truck dengan cara

dumping ke samping.

Dump truck metode dumping Bottom dump, yaitu truck dengan cara

dumping ke bawah.

Adapun contoh macam-macam truck adalah :

Single-axle dual wheel rear-dump truck

Axle rear dump

Axle bottom dump

Page 23: lap perltn.docx

Gambar 3.10 Spesifikasi Dump Truck

Keterangan:

1. Pompa hydroulic, berfungsi untuk mengangkat dan menurunkan bak

2. Bak, berfungsi sebagai tempat penampung material

3. Cabin, berfungsi sebagai tempat operator

4. Mesin, berfungsi sebagai motor penggerak

5. Ban, disesuaikan dengan jenis truck yang digunakan

6. Tangki, berfungsi sebagai tempat bahan bakar

7. Chasis, berfungsi sebagai rangka truck

Keuntungan memakai truck berkapasitas kecil :

Lebih fleksibel dalam manufer yang akan sangat menguntungkan pada

jarak angkut yang pendek

Biasanya mempunyai kecepatan yang lebih tinggi

Pengaruh menurunnya produksi yang diangkut oleh armada truck ini

sangat kecil apabila ada kerusakan pada salah satu truck di jalan

Lebih mudah menyeimbangkan banyaknya truck dengan out put dari

excavator, sehingga akan mengurangi waktu tunggu dari truck atau

excavator.

64

1

7

2

5

3

Page 24: lap perltn.docx

Kerugian memakai truck berkapasitas kecil :

Akan mempersulit alat gali excavator untuk memuatkan muatan material

pada truck

Waktu penempatan truck akan banyak yang hilang karena jumlah truck

yang digunakan lebih banyak

Dibutuhkan lebih banyak operator

Karena jumlah truck yang banyak akan mengakibatkan cepat rusaknya

jalan disekitar pit atau sepanjang jalan angkut. Selain itu kemungkinan

terjadinya tabrakan akan semakin besar

Penanaman modal pada peralatan pengangkutan akan lebih besar karena

jumlah truck lebih banyak. Selain itu biaya perawatan, reparasi, dan

penyediaan stock suku cadang akan lebih besar.

Keuntungan memakai truck yang berkapasitas besar :

Jumlah truck yang dipergunakan dalam armada angkut akan lebih kecil,

dengan demikian akan memperkecil investasi total pada unit

pengangkutan, dan akan mengurangi biaya perawatan dan reparasi

Dibutuhkan operator (driver) yang lebih sedikit

Karena jumlah truck sedikit maka akan memudahkan untuk

mensinkronkan dengan excavating equipment, selain itu resiko tabrakan

akan semakin kecil khususunya pada ling haul

Truck kapasitas besar akan memperbesar target pemuatan excavator

Truck ukuran besar memperkecil frekuensi spotting

Biasanya mesin menggunakan bahan bakar yang lebih sedikit.

Kerugian memakai truck yang berkapasitas besar :

Waktu yang dibutuhkan oleh excavator untuk memuatkan material pada

truck ini lebih lama (khususnya untuk small excavator)

Memperbesar ongkos pemeliharaan jalan angkut, sebab pemuatan yang

besar dan berat akan lebih cepat merusakkan jalan angkut

Page 25: lap perltn.docx

Lebih sukar dalam penyeimbangan antara jumlah truck dengan out put dari

excavator

Suku cadang mungkin lebih sukar didapatkan di pasaran

Akan lebih sulit membawa truck ini ke jalan raya karena harus ada izin

dari instansi terkat (DLLAJR).

Produksi atau jumlah material yang dapat diangkut oleh truck tergantung dari:

Luas bak

Kemampuan kerja mesin

Jenis roda yang digunakan

Jenis truck yang digunakan

Jalan yang dilalui

Pengemudi (driver)

3.4 Alat Penolahan

3.4.1 Crushing Plant

Crusher terdiri dari beberapa bagian, yaitu crusher primer (primary

crusher), crusher sekunder (secondary crusher), dan crusher tersier (tertiary

crusher). Setelah batuan dibongkar, batuan di masukkan ke dalam crusher

primer. Hasil dari crusher primer dimasukkan ke dalam crusher sekunder

untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Bila hasil crusher sekunder belum

memenuhi spesifikasi yang ditetapkan maka batuan diolah kembali di crusher

tersier dan seterusnya.

Pada saat batuan masuk ke dalam crusher maka terjadi reduksi ukuran

batuan tersebut. Reduksi tersebut ditetapkan dalam ratio reduksi pada jaw

crusher, rasio didapat dari jarak crusher di bagian atas dibagi jarak bukaan di

bagian bawah. Sedangkan pada roller crusher, rasio didapat dari ukuran

batuan terbesar yang melewati crusher dibagi ukuran bukaan crusher.

Page 26: lap perltn.docx

Dari industri dalam pengalaman crusher didapat hasil bahwa setiap

pengaturan bukaan tertentu, 15% dari batuan yang melewati bukaan tersebut

mempunyai ukuran lebih besar dari bukaan. Dengan demikian, batuan yang

dihasilkan dari crusher dan kemudian disaring maka 15% dari batuan tidak

akan lolos saringan.

Page 27: lap perltn.docx

1. Jaw Crusher

Kapasitas jaw crusher di tentukan oleh ukuran crusher-nya. Tabel 3.2

memberikan kapasitas crusher dengan tipe blake berdasarkan ukuran

bukaannya dan ukuran crusher. Sedangkan pada Tabel 3.3 memberikan

persentase batuan yang melewati atau tertahan saringan dengan ukuran

tertentu.

Gambar 3.11 Jaw Crusher

2. Roll Crusher

Roll crusher digunakan sebagai crusher sekunder atau tersier setelah

batuan melewati crusher tipe lain yang berfungsi sebagai crusher primer. Roll

crusher terdiri dari single roll dan double roll. Single roll biasanya digunakan

untuk memecahkan batuan yang lembab dan tidak menguntungkan jikah

digunakan untuk memecahkan batuan yang abrasif.

3.4.2 Belt Conveyor

Belt conveyor merupakan alat yang digunakan untuk memindahkan tanah.,

pasar, kerikil, batuan pecah, beton dan lai-lain. Kapasitas pemidahan material

oleh belt conveyor cukup tinggi karena material dipindahkan secara terus-

menerus dalam kecepatan yang relatif tinggi. Bagian dari belt conveyor

adalah belt atau ban berjalan, ider, unit pengendali, pulley, dan struktur

penahan. Jika material yang akan dipindahkan memiliki jarak perpindahan

yang relatif pendek maka portable conveyor dapat digunakan.

Page 28: lap perltn.docx

Gambar 3.12 Skema belt conveyor

Page 29: lap perltn.docx

IV HASIL DAN PEMBAHASAN

1.1 Hasil

Adapun hasil data yang didapatkan dalam praktikum ini adalah sebagai

berikut :

1.1.1 Peralatan yang dimiliki PT. Pulau Lemon

Dari data sekunder yang kami peroleh dari praktikum ini mengenai

peralatan yang dimiliki oleh perusahaan, yaitu sebagai berikut :

Dozer = 9 unit

Greder = 7 unit

Excavator = 57 unit

Loader = 7 unit

Dump truck = 125 unit

Porklip = 1 unit

Vibro = 10 unit

Wales = 5 unit

Finisher = 3 unit

FTR = 3 unit

Crushing plant ; Jaw Crusher 3 unit, Vibrator Screening 4 dek, Con

Cruser, belt conveyor 7 set + generator pembangkit

Batching plant + Generator Pembangkit

Aspal mixing plant + generator pembangkit

Grizly

Dari banyaknya peralatan yang dimiliki yang ada saat praktikum berlangsung

di Workshop PT Pulmon adalah Excavator (Back Hoe) 2 unit, Whell Loader

1 unit, Dump Truck kecil 4 unit, Dump Truck Besar 6 unit, Crusher Plant,

Aspal Mixing Plant, Batching Plant, Grizly. Untuk lebih jelasnya mengenai

spesifikasinya seperti dibawah ini :

Page 30: lap perltn.docx

Excavator (Back Hoe)

Gambar 4.1 Back Hoe Caterpillar 320D

Alat : Back Hoe

Mark : Caterpillar

Tipe : 320D

Kapasitas Bucket : 1,2 m3

Bahan Bakar : Solar

Fungsi : Alat Gali

Gambar 4.2 Back Hoe Komatsu PC200

Page 31: lap perltn.docx

Alat : Back Hoe

Mark : Komatsu

Tipe : PC200

Kapasitas Bucket : 0,8 m3

Bahan bakar : Solar

Fungsi : Alat Gali

Whell Loader

Gambar 4.3 Whell Loader Komatsu WA350

Alat : Whell Loader

Merk : Komatsu

Tipe : WA350

Kapasitas Bucet : 1,5 m3

Bahan Bakar : Solar

Fungsi : Alat Muat

Page 32: lap perltn.docx

Dump Truk

Gambar 4.4 Dump Truck Hino FG235Ti

Alat : Dump

Merk : Hino

Tipe : FG235Ti

Kapasitas Bak : 16 m3

Bahan bakar : Solar

Fungsi : Alat Angkut

Gambar 4.5 Dump Truck Toyota DYNA125HT

Page 33: lap perltn.docx

Alat : Dump Truk

Mark : Toyota

Tipe : DYNA125HT

Kapasitas : 6 m3

Bahan Bakar : Solar

Fungsi : Alat angkut

Belt Conveyor

Gambar 4.6 Belt Conveyor

Alat : Belt Conveyor

Digerakan oleh : Tenaga Listrik

Fungsi : Alat Angkut

Page 34: lap perltn.docx

Grizly

Gambar 4.7 Grizly

Alat : Grizly

Banyaknya dek : 2 dek

Fungsi : Alat pemisah ukuran

Crusher

Gambar 4.8 Jaw Crusher

Alat : Crusher

Jenis : Jaw Crusher

Digerakkan oleh : Tenaga listrik

Fungsi : Alat pengecil ukuran batu

Page 35: lap perltn.docx

Gambar 4.9 Con Crusher

Alat : Crusher

Jenis : Con Crusher

Digerakkan oleh : Tenaga Listrik

Fungsi : Pengecil Ukuran Batu

Screening

Gambar 4.10 Vibrator Screening 4 Dek

Alat : Screening

Jenis : Virator Screening 4 Dek

Digerakkan oleh : Tenaga Listrik

Fungsi : Pemisisahan Agregat Berdasarkan Ukuran

Page 36: lap perltn.docx

Aspal Mixing Plant

Gambar 4.11 Aspal Mixing Plant

Alat : Aspal Mixing plant

Digerakkan oleh : Tenaga Listrik

Fungsi : Pengolah Aspal

Batching Plant

Gambar 4.12 Batching Plant

Alat : Batching plant

Digerakkan oleh : Tenaga Listrik

Fungsi : Pencampur Beton

Page 37: lap perltn.docx

V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

5.2 Saran