Nyeri Neuropatik

6
Definisi Nyeri adalah suatu pengalaman sensorik dan emosional yang subjektif dan tidak menyenangkan yang berhubungan dengan kerusakan jaringan yang nyata atau berpotensi seperti itu. Jenis-Jenis Nyeri 1. Nyeri Fisiologik :Nyeri yang timbul akibat berbagai stimuli yang tidak menimbulkan kerusakan jaringan 2. Nyeri Nosiseptif / Nyeri inflamasi : Nyeri yang timbul akibat berbagai stimuli yang menimbulkan kerusakan jaringan 3. Nyeri neuropatik: Nyeri yang didahului atau disebabkan oleh lesi atau disfungsi primer pada sistem saraf 4. Nyeri Psikogenik/Nyeri Fungsional: Nyeri di mana faktor psikogenik dominan, tanpa kerusakan jaringan dan system saraf sebagai penyebab Nyeri Neuropatik Nyeri neuropatik menurut International Association for The Study of Pain (IASP) adalah “nyeri yang dipicu atau disebabkan oleh lesi primer atau disfungsi dari sistem saraf” dan dapat disebabkan oleh kompresi atau infiltrasi dari nervus oleh suatu tumor, tergantung di mana lesi atau disfungsi terjadi. Nyeri neuropatik pada dasarnya dapat dibagi menjadi dua yaitu berdasarkan asalnya yaitu perifer dan sentral, juga berdasarkan waktunya, yakni nyeri neuropatik akut dan kronik. Ada beberapa masalah dalam bidang kedokteran paliatif yang

Transcript of Nyeri Neuropatik

Page 1: Nyeri Neuropatik

Definisi

Nyeri adalah suatu pengalaman sensorik dan emosional yang subjektif dan tidak menyenangkan

yang berhubungan dengan kerusakan jaringan yang nyata atau berpotensi seperti itu.

Jenis-Jenis Nyeri

1. Nyeri Fisiologik :Nyeri yang timbul akibat berbagai stimuli yang tidak menimbulkan

kerusakan jaringan

2. Nyeri Nosiseptif / Nyeri inflamasi : Nyeri yang timbul akibat berbagai stimuli yang

menimbulkan kerusakan jaringan

3. Nyeri neuropatik: Nyeri yang didahului atau disebabkan oleh lesi atau disfungsi primer pada

sistem saraf

4. Nyeri Psikogenik/Nyeri Fungsional: Nyeri di mana faktor psikogenik dominan, tanpa

kerusakan jaringan dan system saraf sebagai penyebab

Nyeri Neuropatik

Nyeri neuropatik menurut International Association for The Study of Pain (IASP) adalah “nyeri

yang dipicu atau disebabkan oleh lesi primer atau disfungsi dari sistem saraf” dan dapat

disebabkan oleh kompresi atau infiltrasi dari nervus oleh suatu tumor, tergantung di mana lesi

atau disfungsi terjadi.

Nyeri neuropatik pada dasarnya dapat dibagi menjadi dua yaitu berdasarkan asalnya yaitu

perifer dan sentral, juga berdasarkan waktunya, yakni nyeri neuropatik akut dan kronik. Ada

beberapa masalah dalam bidang kedokteran paliatif yang menyulitkan dalam mendiagnosis dan

menangani nyeri neuropatik, dan tak ada satupun hasil yang memuaskan yang dapat

menyebabkan hilangnya nyeri. Dalam membuat suatu diagnosa adanya nyeri neuropatik

diperlukan anamnesis yang tepat tentang apa yang sedang dirasakan pasien, baik tipenya maupun

derajat dari nyeri tersebut. 1, 2

Etiologi

Nyeri neuropatik dapat terjadi akibat lesi di susunan saraf pusat (nyeri sentral) atau

kerusakan saraf perifer (nyeri perifer). Nyeri neuropatik berasal dari saraf perifer di sepanjang

perjalanannya atau dari SSP karena gangguan fungsi, tanpa melibatkan eksitasi reseptor nyeri

spesifik (nosiseptor). Gangguan ini dapat disebabkan oleh kompresi, transeksi, infiltrasi,

iskemik, dan gangguan metabolik pada badan sel neuron. 3,4

Page 2: Nyeri Neuropatik

Nyeri sentral neuropatik adalah suatu konsep yang berkembang akibat bertambahnya

bukti bahwa kerusakan ujung-ujung saraf nosiseptif perifer di jaringan lunak, pleksus saraf, dan

saraf itu sendiri juga dapat menyebabkan nyeri sentral nosiseptif melalui proses sensitasi.

Sindrom nyeri thalamus adalah salah satu nyeri neuropatik sentral. Nyeri sentral neuropatik juga

dapat ditemukan pada pasien post-strok, multiple sklerosis, spinal cord injury, dan penyakit

Parkinson. 3,4,5

Nyeri neuropatik perifer terjadi akibat kerusakan saraf perifer. Kerusakan yang berasal

dari perifer menyebabkan tidak saja pelepasan muatan spontan serat saraf perifer yang terkena

tetapi juga lepasnya muatan spontan sel-sel ganglion akar dorsal saraf yang rusak. Contoh-

contoh sindrom yang mungkin dijumpai adalah neuralgia pasca herpes, neuropati diabetes,

neuralgia trigeminus, kausalgi, phantom-limb pain, kompresi akibat tumor, dan post operasi. 4,5

Patofisiologi

Pada keadaan normal, bila kita mengalami trauma, katakanlah dicubit, maka di bagian tubuh

yang dicubit akan terjadi pelepasan berbagai zat-zat kimia, seperti ion H+ , Bradikinin, Kalium,

Page 3: Nyeri Neuropatik

dan Prostaglandin, yang akan mengawali proses peradangan dan ujung-ujung saraf menjadi peka.

Proses ini akan diteruskan ke otak melalui medulla spinalis. Bila trauma berlanjut maka saraf

yang peka menjadi lebih banyak dan lebih luas sehingga akan menimbulkan pelipatgandaan

kepekaan ujung saraf. Bila perangsangan ini melewati ambang batas nyeri, yang berbeda-beda

bagi setiap orang, maka dia akan merasa nyeri.5,6

Berbeda dengan proses nyeri yang normal diatas dimana proses nyeri dapat dipahami dengan

baik pada proses nyeri neuropatik masih banyak hal yang belu dapat dipahami. Pada nyeri

neuropatik, proses awal (trauma, infeksi, keganasan, tumor, degenerasi) dari rangsang nyeri

seringkali sudah lama berlalu, misalnya pada nyeri saraf paska Herpes Zooster, atau bahkan tidak

terjadi secara kasat mata, misalnya akibat kencing manis, karena pada dasarnya yang terjadi

sejak awal adalah kerusakan saraf. Kerusakan saraf ini dapat terjadi di saraf tepi, medulla

spinalis bahkan di otak.

Akibat dari kerusakan ini, saraf akan melepaskan impuls yang tidak terkendali yang akan sangat

menyiksa penderita.4,5,6

Impuls nyeri yang berasal dari nosiseptor (reseptor nyeri) disalurkan melalui salah satu

dari dua jenis serat aferen. Sinyal-sinyal yang berasal dari nosiseptor mekanis dan termal

disalurkan melalui serat A-delta yang berukuran besar dan bermielin dengan kecepatan sampai

30 meter/detik (jalur nyeri cepat). Impuls dari nosiseptor polimodal (kimia) diangkut oleh serat

C yang kecil dan tidak bermielin dengan kecepatan yang jauh lebih lambat sekitar 12 meter/detik

(jalur nyeri lambat). Secara teori, nyeri neuropati terutama (jika tidak disertai penyakit lain)

disebabkan oleh gangguan fungsi dari akson yang tidak bermielin (serat C) dan akson yang

bermielin tipis (serat A-delta). 4,5

Ketika terdapat kerusakan pada jalur saraf yang mengirimkan informasi nyeri, sensasi

nyeri yang dirasakan akan berkurang. Hal ini menunjukkan terjadi peningkatan dari ambang

batas nyeri dan penurunan intensitas rasa pada stimulus noksius (stimulus yang merusak

jaringan). Akan tetapi, pada beberapa kasus kerusakan jalur sensori, terjadi hal yang berbeda.

Pada pasien nyeri neuropati, akibat kerusakan sensibilitas pada stimulus noksius, juga terdapat

spontaneous pain (nyeri spontan). Nyeri yang mungkin dirasakan oleh pasien, timbul pada area

yang anastesi. Nyeri ini sering kali dirasakan berat dan sulit untuk diobati.5,6

Daftar Pustaka

Page 4: Nyeri Neuropatik

1. Gilron I, Watson CPN, Cahill CM, Moulin DE. Neuropathic Pain: A Practical Guide For The

Clinician. CMAJ August 2006; 175: p.1-13.

2.      Torrance N, Smith BH, Bannet MI, Lee AJ. The Epedimiology of Chronic Pain of

Predominantly Neuropathic Origin. J Pain April 2006; 7(4): 281-9.

3. Dupere D. Neuropathic Pain: An Option Overview. The Canadian Journal of CME February

2006; 79: 90-92.

4.   Nicholson B. Differential Diagnosis: Nociceptive and Neuropathic Pain. The American Journal

of Managed Care June 2006; 12: S256-S262.

5. Vranken J.H et al. Pregabalin in Patients With Central Neuropathic Pain. J Pain Juni 2007; 7(4):

281-9

6. Gidal B, Billington R. New and Emerging Treatment Option for Neuropatic Pain. The American

Journal of Managed Care Juni 2006; 12(9): S269-S278.