Nomor : 83 /PDT/2012 / PT-MDN. fileNomor : 83 /PDT/2012 / PT-MDN. ... Nomor 66 Medan;-----...

31
P U T U S A N Nomor : 83 /PDT/2012 / PT-MDN. “DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESAPENGADILAN TINGGI MEDAN, yang mengadili perkara-perkara Perdata dalam peradilan tingkat banding, bersidang dengan Hakim Majelis berdasarkan Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan, tanggal 08 Maret 2012, Nomor : 83/PDT/2012/PT-Mdn.- telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara antara : 1. ROSMEINI , Umur 45 tahun, Warga Negara Indonesia, alamat Jalan Aswad Gg. Aswad 2 No. 12 Gedung Johor Medan ;----------------------------- 2. T. Hj. HANIZA SINAR , Umur 54 tahun, Warga Negara Indonesia, alamat Jalan Suka Ramai, Nomor 11 Medan; 3. T. AWALUDDIN TAUFIQ , Umur 50 tahun, Warga Negara Indonesia, alamat Jalan Petula, Nomor 14 Medan;----------- 4. T. ZULFIKRI, Umur 61 tahun, Warga Negara Indonesia, alamat Jalan B. Katamso, Nomor 66 Medan;----- Kesemuanya adalah para ahli waris yang sah SULTAN AMALUDDIN SANI PER- KASA ALAMSYAH ( SULTAN DELI X ) dalam hal ini diwakili oleh SAHASMI PANSURI SIREGAR,SH., INDRA GUNAWAN PURBA,SH., AFRIZON, SH,MH., serta A. RAMADANI DAMANIK, SH., masing - masing Advokat dari ” TIM AD- VOJASI AHLI WARIS SULTAN AMALUDDIN SANI PERKASA ALAM ” ber- Kantor di jalan Pimpinan Gg. Delima, No: 15-17 Kelurahan Sei Kera, Kecamatan Medan Perjuangan, Kota Medan, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 10 Ja- nuari 2011, semula disebut sebagai Penggugat, sekarang disebut sebagai PEMBANDING ; ----------------------------------------------- L A W A N ---------------------------------------- 1. AHMAT SIPAN , Laki-laki yang alamat terakhir tidak diketahui dan berkedudukan sementara di Jalan Kawat VII,

Transcript of Nomor : 83 /PDT/2012 / PT-MDN. fileNomor : 83 /PDT/2012 / PT-MDN. ... Nomor 66 Medan;-----...

P U T U S A N

Nomor : 83 /PDT/2012 / PT-MDN.

“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”

PENGADILAN TINGGI MEDAN, yang mengadili perkara-perkara

Perdata dalam peradilan tingkat banding, bersidang dengan Hakim Majelis

berdasarkan Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan, tanggal 08 Maret 2012,

Nomor : 83/PDT/2012/PT-Mdn.- telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam

perkara antara :

1. ROSMEINI , Umur 45 tahun, Warga Negara Indonesia,

alamat Jalan Aswad Gg. Aswad 2 No. 12

Gedung Johor – Medan ;-----------------------------

2. T. Hj. HANIZA SINAR, Umur 54 tahun, Warga Negara Indonesia,

alamat Jalan Suka Ramai, Nomor 11 Medan;

3. T. AWALUDDIN TAUFIQ, Umur 50 tahun, Warga Negara Indonesia,

alamat Jalan Petula, Nomor 14 Medan;-----------

4. T. ZULFIKRI, Umur 61 tahun, Warga Negara Indonesia,

alamat Jalan B. Katamso, Nomor 66 Medan;-----

Kesemuanya adalah para ahli waris yang sah SULTAN AMALUDDIN SANI PER-

KASA ALAMSYAH ( SULTAN DELI X ) dalam hal ini diwakili oleh SAHASMI

PANSURI SIREGAR,SH., INDRA GUNAWAN PURBA,SH., AFRIZON, SH,MH.,

serta A. RAMADANI DAMANIK, SH., masing - masing Advokat dari ” TIM AD-

VOJASI AHLI WARIS SULTAN AMALUDDIN SANI PERKASA ALAM ” ber-

Kantor di jalan Pimpinan Gg. Delima, No: 15-17 Kelurahan Sei Kera, Kecamatan

Medan Perjuangan, Kota Medan, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 10 Ja-

nuari 2011, semula disebut sebagai Penggugat, sekarang disebut sebagai

PEMBANDING ;

----------------------------------------------- L A W A N ----------------------------------------

1. AHMAT SIPAN, Laki-laki yang alamat terakhir tidak diketahui dan

berkedudukan sementara di Jalan Kawat VII,

2

Nomor 1, Kelurahan Tanjung Mulia Hilir,

Kecamatan Medan Deli, Kota Medan, selanjutnya

disebut TERGUGAT I / TERBANDING I; --------

2. PEMERINTAH REPULIK INDONESIA, Cq. Menteri Keuangan Republik

Indonesia, Cq. Kepala Dirjen Kekayaan Negara

(DJKN) Departemen Keuangan RI, Cq. Kepala

Kantor DJKN Wilayah II Medan Sumatera Utara,

Cq. Kepala Kantor Pelayanan Pdelayanan

Kekayaan Negara dan Lelang Medan (KPKNL)

yang berkedudukan di Kantor Wilayah II Medan

GKN Medan Unit II Lt. IV Jalan Diponegoro No:

30-A Medan, selanjutnya disebut TERGUGAT II

/ TERBANDING II;-----------------------------------

3. KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL RI, Cq. Kepala Kantor Wilayah

Badan Pertanahan Nasional Provinsi

Sumatera Utara Cq. Kepala Kantor

Pertanahan Nasional Kota Medan yang

berkedudukan di Jalan Abdul Haris

Nasution, Pangkalan Mansyur Medan,

Selanjutnya disebut TERGUGAT III /

TERBANDING III;-----------------------------

4. WALIKOTA MEDAN, Cq. Camat Kecamatan Medan Deli, Cq. Lurah Kelurahan

Tanjung Mulia Hilir yang berkedudukan di

Jalan Kawat VII Nomor: 1 Kota Medan,

selanjutnya disebut TURUT TERGUGAT /

TURUT TERBANDING;----------------------

PENGADILAN TINGGI TERSEBUT ;

---------Telah membaca berkas perkara berikut dengan semua surat – surat yang

berhubungan dengan perkara ini ;-----------------------------------------------------------------

3

TENTANG DUDUKNYA PERKARA :

------ Menimbang, bahwa Para Penggugat dalam surat gugatannya tertanggal 24 Januari

2011 yang terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Medan di bawah Nomor :

26/Pdt.G/2011/PN.Mdn pada tanggal 24 Januari 2011 telah mengemukakan hal-hal

sebagai berikut :-------------------------------------------------------------------------------------

1. Bahwa sebelum Negara Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945,

Negara Indonesia masih menganut sistem pemerintahan / ketatanegaraan yang

bersifat monarchi dan tersebar di seluruh wilayah R.I, dimana secara de facto

eksistensi Kerajaan dan Kesultanan memiliki kekuasaan dan kewenangan resmi

untuk menjalankan roda pemerintahan dan diakui oleh masyarakat bahkan dunia

Internasional di saat itu, sehingga historis kepemimpinan bangsa ini dimasa lalu

mengandung nilai hukum yang tidak dapat terpisahkan dalam perjalanan

perbuatan kebijakan Hukum Negara dan UU saat ini, termasuk lebih khusus lagi

tentang penerapan kebijakan/pengaturan tentang adat, keperdataan, hak-hak

penguasaan, pengelolaan atau perolehan hak kepemilikan atas tanah. Oleh

karenanya, pada titik tertentu konseptual UUPA No. 5 Tahun 1960 sudah

seyogyanya melandaskan penghargaan terhadap kearifan lokal/pengakuan sejarah

sebagai “think globally” dan “commit nationally” ;------------------------------------

2. KESULTANAN NEGERI DELI atau “KESULTAAN DELI” yang dipimpin oleh

para Sultan-Sultan yang berlanjut secara turun-temurun, diantaranya yakni :

SULTAN MA’MOEN AL-RASJID PERKASA ALAMSYAH (SULTAN IX)

meninggal dunia pada tanggal 9 September 1924 dan berlanjut kepada SULTAN

AMALUDDIN SANI PERKASA ALAMSYAH (SULTAN X) meninggal dunia

pada tanggal 04 Oktober 1945 (kedudukan terkait perkara aquo). Salah satu

peninggalan situs sejarah kekuasaan/pemerintahan kesultanan deli ditandai

dengan masih adanya hingga saat ini bangunan sejarah “Istana Maimon” yang

terletak di Jalan Brigjend. Katamso No. 66, Kelurahan Aur, Kecamatan Medan

Maimon-Kota Medan ;---------------------------------------------------------------------------------

3. Bahwa terhadap aset/kekayaan peninggalan Kesultanan Deli, secara umum

tergolong dalam 3 (tiga) kriteria : (1) Aset/kekayaan kesultanan yang dahulunya

diberikan dan dipergunakan untuk kepentingan Negeri dan masyarakat, dan (2)

4

Harta Private, berupa aset/kekayaan pribadi yang dimiliki para sultan yang waris-

mewarisi secara turun-temurun kepada para ahli warisnya, diperoleh secara

pribadi dan “terpisah dari aset/kekayaan kesultanan” ; (3) Aset konsesi dalam

bentuk lahan / tanah yang diperjanjikan ;-------------------------------------------------

KEDUDUKAN HUKUM (Legal Standing) PARA PENGGUGAT ;-----------------------

4. Bahwa Para Penggugat adalah ahli waris yang sah dari Almarhum SULTAN

AMALUDDIN SANI PERKASA ALAMSYAH (SULTAN DELI X) yang telah

meninggal dunia pada tanggal 04 Oktober 1945 sebagaimana dapat dilihat dalam

Penetapan Mahkamah Syari’ah Medan Reg. No. 260/1966 tertanggal 4 Agustus

1966M bertepatan tanggal 15 Rabiulakhir 1386 Hijriah ;------------------------------

5. Bahwa semasa hidupnya Almarhum SULTAN AMALUDDIN SANI PERKASA

ALAMSYAH (SULTAN DELI X) memiliki sejumlah bidang tanah/lahan

(“PRIVATE/PRIBADI) salah satunya lahan/tanah seluas lebih kurang 150 hektar

atau 1.500.000 M2 yang terletak di Kelurahan Tanjung Mulia Hilir, Kecamatan

Medan Deli, Kota Medan, yang asalnya dari pembagian peninggalan harta

private milik Almarhum SULTAN MA’MON ALRASJID ALAMSJAH

(meninggal dunia pada tanggal 9 September 1924) surat pembagian mana telah

terdaftar pada Notaris P. BATUBARA dengan No. 1932 bertanggal 20 Maret

1965 jo. Petikan sesuai aslinya diterbitkan oleh PENGADILAN

AGAMA/MAHKAMAH SJARA’IJAH MEDAN jo. Surat Perdamaian

Pembagian Harta Pusaka Almarhum SULTAN MA’MOE AL RASJID kepada

anak-anak dan Istrinya tertanggal 28 Februari 1925 yang salah satu isinya

menyebutkan bahwa tanah a quo merupakan Bagian Harta Peninggalan yang

menjadi hak milik Almarhum SULTAN AMALUDDIN SANI PERKASA

ALAMSYAH (SULTAN DELI X), dan belum dibagi-bagi kepada para ahli

warisnya yang berhak atas tanah/lahan aquo, in casu Para Penggugat ;--------------

6. Bahwa objek tanah / lahan seluas + 150 hektar atau 1.500.000 M2 tersebut

terletak dulunya di Kampung Tegal Rejo, Kepenghuluan Tanjung Mulia

(Kampung Tanjung Mulia Hilir) Kecamatan Labuhan Deli Kabupaten

Deliserdang dan sekarang dikenal dengan Kelurahan Tanjung Mulia Hilir,

Kecamatan Medan Deli, Kota Medan dengan berperinggan / batas-batas sebagai

berikut : ---------------------------------------------------------------------------------------

5

- Sebelah Selatan dengan Jalan Kampung ………………….……….1.879,0 M2 ;

- Sebelah Utara dengan Kampung Tanjung Mulia Hilir ………..…...1.928,5 M2 ;

- Sebelah Barat dengan Jalan Kampung………………….…743 M dan 63,5 M2 ;

- Sebelah Timur degan tanah bekas perkebunan sampali ……….………825 M2 ;

Dengan Alas Hak Dasar berupa : SURAT KETERANGAN HAQ

MEMPERUSAHAI TANAH, Daftar No. 90/Dbl.KLD/’60 yang diterbitkan oleh

Assisten Wedana Kecamatan Labuhan Deli bertangga 22 Djuli 1960 turut

menandatangani Prakit Pradja Kewedanaan Kecamatan Labuhan Deli jo. PETA

LOKASI tanggal 8 Agustus 1960 ;--------------------------------------------------------

7. Oleh karenanya telah jelasnya menurut hukum bahwa Para Penggugat selaku ahli

waris yang sah dari Almarhum SULTAN AMALUDDIN SANI PERKASA

ALAMSYAH (SULTAN DELI X) selaku Pewaris memiliki hubungan hukum

keperdataan yang waris-mewarisi dengan Para Penggugat selaku Ahli Waris,

sehingga pula menjadi hak Para Penggugat atas kepemilikan tanah/lahan aquo,

dan selanjutnya menurut hukum terhadap perbuatan melawan hukum yang

dilakukan oleh Tergugat-Tergugat (yang akan diuraikan dibawah), Para

Penggugat berkepentingan hukum / dan memiliki Legal Standing guna

mengajukan gugatan ini ;--------------------------------------------------------------------

OBJEK PERKARA :

8. Bahwa pada akhir-akhir ini Para Penggugat mengetahui ternyata diatas sebagian

tanah privat/pribadi milik SULTAN AMALUDDIN SANI PERKASA

ALAMSYAH (SULTAN DELI X) (vide dalil Para Penggugat point (6) tersebut di

atas) telah terbit Sertifikat Hak Milik No. 308/Tanjung Mulia an. Pemegang Hak

AHMAT SIPAN (ic. Tergugat I), seluas 60.000 M2 yang diterbitkan oleh Kantor

Pertanahan Kota Medan (ic. Tergugat III) pada tanggal 15 Juli 1997, tercatat letak

tanah berada di Kelurahan Tanjung Mulia Hilir, Kecamatan Medan Deli, Kota

Medan, Provinsi Sumatera Utara, Surat Ukur Nr. – tahun - /P.L.L./Nr. –

618/1977/IV bertanggal 9 Juli 1977, selanjutnya disebut sebagai “objek perkara” ;--

6

FAKTA PERBUATAN MELAWAN HUKUM (Onrechtmetigge daad) YANG

DILAKUKAN OLEH TERGUGAT-TERGUGAT : ------------------------------------------

9. Bahwa Para Penggugat sangat keberatan terhadap penguasaan dan pengurusan

penerbitan Sertifikat Hak Milik diatas objek perkara tersebut oleh Tergugat I

kepada Tergugat III, sebab setelah SULTAN AMALUDDIN SANI PERKASA

ALAMSYAH (SULTAN DELI X) meninggal dunia, Para Penggugat tidak pernah

merasa menjual, mengalihkan dan/ataupun memberikan peralihan hak, persetujuan

pemberian hak yang dibenarkan menurut UU atas kepemilikan objek perkara

kepada Tergugat I ;-----------------------------------------------------------------------------

10. Bahwa berdasarkan fakta demikian, Para Penggugat beranggapan bahwa Tergugat I

telah melakukan suatu itikad buruk guna manipulasi data terhadap keadaan

kebenaran kepemilikan hak asal objek perkara, indikasi hukum tersebut diperkuat

dengan tidak jelasnya keberadaan/tempat tinggal Tergugat I sampai guatan aquo

diajukan, sehingga pantas dan beralasan jika Tergugat I dinyatakan telah memiliki

itikad buruk dan/atau hanya sebagai nama fiktif yang sengaja dimunculkan oleh

pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab yang semata ingin secara sepihak dan

tanpa hak menguasai objek perkara ;---------------------------------------------------------

11. Bahwa sebagaimana ditentukan oleh Pasal 19 UUPA No. 5 Tahun 1960 jo. PP No.

10 Tahun 1961 Tentang Pendaftaran Tanah jo. PP No. 24 Tahun 1997 tentang

Pendaftaran Tanah (Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan

Nasional No. 3 Tahun 1997), bahwa proses penerbitan Sertifikat Hak Milik atas

tanah (ic. SHM No. 308/Tanjung Mulia) mewajibkan Tergugat III untuk melakukan

verifikasi dan penelitian yang valid baik secara dokumen asal usul hak tanah/alas

hak dasar tanah (data Juridis) maupun kondisi riil lapangan/lokasi tanah (data fisik),

-dsb- namun ternyata Tergugat III tidak menerapkan persyaratan, prosedur, dan

mekanisme yang berlaku sebagaimana dimaksud oleh UU/PP, justru melanggarnya.

Bersesuaian dengan fakta-fakta yang dialami Para Penggugat sebagai berikut : ------

(1) Para Penggugat selaku ahli waris yang sah dari SULTAN AMALUDDIN

SANI PERKASA ALAMSYAH (SULTAN DELI X) sebagai pemilik asal

tanah tidak pernah melakukan pengalihan yang dibenarkan menurut hukum

dalam bentuk apapun kepada Tergugat I ;--------------------------------------------

7

(2) Para Penggugat selaku ahli waris yang sah dari SULTAN AMALUDDIN

SANI PERKASA ALAMSYAH (SULTAN DELI X) tidak pernah

diberitahukan oleh Tergugat III perihal penerbitan SHM No. 308/Tanjung

Mulia ;-------------------------------------------------------------------------------------

(3) Asal usul perolehan han Tergugat I yang ditindaklanjuti penerbitan SHM No.

308/Tanjung Mulia oleh Tergugat III tidak jelas dan tidak berdasar sama

sekali, karena mengeyampingkan asal usul hak atas tanah/ALAS HAK

DASAR TERKUAT atas objek perkara yang dimiliki oleh Para Penggugat

yang terlebih dahulu sudah ada dan belum pernah dibatalkan secara hukum

yakni : SURAT KETERANGAN HAQ MEMPERUSAHAI TANAH, Daftar

No. : 90/Dbl.KLD/’60 yang diterbitkan oleh Assisten Wedana Kecamatan

Labuhan Deli bertanggal 22 Juli 1960 turut menandatangani Prakit Pradja

Kewedanaan Kecamatan Labuhan Deli jo. PETA LOKASI tanggal 8 Agustus

1960 ;--------------------------------------------------------------------------------------

12. Bahwa ketidakabsahan proses dan penerbitan Sertifikat hak Milik No. 308/Tanjung

Mulia diperjelas lagi oleh Dirjen Agraria Departemen Dalam Negeri melalui

suratnya nomor 593.722/4338/692 bertanggal 7 November 1982, perihal : sengketa

tanah seluas 140 Ha yang terletak di Desa Tanjung Mulia, Kecamatan Medan Deli,

Kotamadya Medan yang ditujukan kepada Gubernur Sumatera Utara dan Kepala

Direktorat Agraria Propinsi Sumatera Utara (ic. Tergugat III) yang salah satu

tembusannya ditujukan juga kepada Turut Tergugat, pada pokoknya dapat Para

Penggugat simpulkan substansi surat tersebut berisikan “bahwa didasarkan dari

hasil penelitian yang dilakukan oleh Dirjen Agraria tersebut bawa 16 Sertifikat Hak

Milik “induk” diatas objek perkara (inklut SHM No. 308/Tanjung Mulia an. Ahmat

Sipan) yang diterbitkan Tergugat III adalah (1) Cacat Hukum/Juridis karena

diragukan alas hak dasar (awal) kepemilikan karena tidak jelas, (2) Persil-persil

yang diterbitkan sertifikat tidak pernah dilakukan Pengukuran, dan (3) Penerbitan

sertifikat-sertifikat tersebut tidak ditempuh pengumuman sebagaimana mestinya”.;-

13. Dengan demikian jelas dan nyatakan bahwa tindakan-tindakan yang dilakukan oleh

Tergugat I, III adalah perbuatan telah memenuhi kwalifikasi sebagai perbuatan

melawan hukum (onrechtmatige dads) dan jelas merugikan kepentingan hukum

Para Penggugat, sehingga beralasan menurut hukum bagi Ketua Pengadilan Negeri

Medan Cq. Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini

8

untuk menyatakan Sertifikat Hak Milik No. 308/Tanjung Mulia atas nama

Pemegang Hak AHMAT SIPAN (ic. Tergugat I) yang diterbitkan oleh Kantor

Pertanahan Kota Medan (ic. Tergugat III) adalah Tidak memiliki kekuatan hukum

dan BATAL DEMI HUKUM karena tidak dilakukan melalui proses yang benar

(cacat proses) menurut UU yang berlaku, sehingga pula menghilangkan hak

tergugat I atas penguasaan, penggunaan atau perbuatan-perbuatan hukum atas alas

hak objek perkara atas namanya(qq. SHM No. 308/Tanjung Mulia) ;-----------------

14. Bahwa disamping itu, Turut Tergugat ditarik sebagai pihak dalam perkara aquo,

sehubungan dengan tugas dan fungsinya sebagai struktur kelembagaan

pemerintahaan (ex officio) yang seyogianya sejak awal tidak memberikan

memberikan rekomendasi ataupun keterangan yang tidak benar kepada Tergugat

III atau setidak-tidaknya “bersikap aktif” untuk mencegah tindakan Tergugat I dan

III dengan memberikan informasi yang benar dan apa adanya, semisal : tidak

menerbitkan Surat Keterangan Bebas Sengketa atau hal-hal/perbuatan lain yang

berkuatan meyakinkan kelengkapan data Tergugat III guna menerbitkan Sertifikat

Hak Milk No. 308/Tanjung Mulia. Padahal sejarah kepemilikan hak atas tanah

privat Sultan Amaluddin Sani Perkasa Alamsyah yang begitu luas tersebar, sudah

tentu diketahui oleh publik Kota Medan khususnya, apalagi Tergugat I selaku

pejabat/institusi Kelurahan yang wilayah tugasnya meliputi daerah objek perkara ;--

15. Bahwa ironisnya lagi tanpa diduga oleh Para Penggugat justru status objek perkara

aquo ternyata diketahui sudah beralih pada penguasaan dan pengelolaan Direktorat

Jendral Kekayaan Negara (DJKN) Kantor Wilayah II Medan (ic. Tergugat II)

karena dianggap oleh Tergugat II bahwa alas hak objek perkara berupa SHM No.

308/Tanjung Mulia telah diletakkan sebagai Jaminan Piutang Negara eks. Jaminan

Bank Likuidasi (PT. Bank Sejahtera Umum/Bank SBU) sebagaimana item Surat

Tergugat II No. S-1950/WKN.02/2009 tertanggal 24 November 2008 yang

ditujukan kepada Turut Tergugat sebagai pemberitahuan dan dilanjutkan himbauan

kepada para penghuni objek perkara, yang pada intinya menyebutkan sebagai

berikut :------------------------------------------------------------------------------------------

Asli dokumen berupa SHM No. 308 tanggal 15 Juli 1997 an. Amat Sipan (Tergugat

I) adalah sebagai jaminan piutang Negara dan berada/dikuasai oleh KPKNL

Medan. Proses penyelesaian dapat dilakukan al : (1) pelunasan seluruh hutang, (2)

9

penebusan jaminan (penjualan jaminan tanpa melalui lelang), dan atau (4) lelang

eksekusi sebagai pelaksanaan atas sita jaminan tersebut ;--------------------------------

16. Bahwa meskipun Tergugat tidak berperan secara langsung mengajukan

permohonan dan penerbitan Sertifikat Hak Milik No. 308/Tanjung Mulia, namun

sebelum SHM No. 308/Tanjung Mulia dijadikan Jaminan oleh Tergugat II/ bank

asal likwidasi seharusnya terlebih dahulu Tergugat II berkewajiban menurut hukum

untuk melakukan verifikasi dan/atau penelitian atas keabsahan alas hak jaminan,

tetapi secara nyata tidak dilakukan oleh Tergugat Bank Asal Likwidasi/Tergugat II;

17. Bahwa oleh karena perbuatan yang dilakukan oleh Tergugat I, III secara tanpa hak

dan melawan hukum, maka secara assesoir Tergugat II “tidak layak hak” untuk

tetap memperlakukan alas hak dan/atau objek perkara (SHM No. 308/Tanjung

Mulia) sebagai barang jaminan. Sehingga terhadap tindakan Tergugat II yang

menguasai alas hak objek perkara rencana pelepasan objek perkara dengan cara-

cara sebagaimana diuraikan pada dalil Para Penggugat diatas, juga pantas

dikwalifikasikan sebagai perbuatan melawan hukum (onrechtmatige dads) yang

merugikan kepentingan hukum Para Penggugat ;------------------------------------------

Quod noon, jika benar SHM No.308/Tanjung Mulia sebagai barang jaminan

Tergugat I, pantas dan beralasan menurut hukum jika Para Penggugat dalam

gugatan aquo melalui Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara aquo

untuk memerintahkan Tergugat II menyampaikan bukti pengikatan kredit, dan

beban hak tanggungan/beban jaminan terkait objek perkara ini, sehingga

daperjalanan sejarah perpindahan hak objek perkara sampai kepada Tergugat II

sebagaimana Klaim Tergugat II tersebut yang sebenarnya nyata dan jelas bahwa

penjaminan tersebut tidak berkekuatan hukum sebagaimana diragukan sejak awal

oleh Para Penggugat ;-------------------------------------------------------------------------

18. Bahwa dengan demikian beralasan menurut hukum bagi Ketua Pengadilan Negeri

Medan Cq. Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini

untuk menyatakan Surat Tergugat II No. S-1950/WKN.02/2009 tertanggal 24

Nopember 2008 berikut rencana dan tindak lanjut pelaksanaannya adalah TIDAK

SAH dan TIDAK BERKEKUATAN HUKUM ;------------------------------------------

10

19. Bahwa karena Surat Tergugat II No. S-1950/WKN.03/2009 tertanggal 24

Nopember 2008 ditujukan kepada Turut Tergugat, pantas dan beralasan menurut

hukum bagi Turut Tergugat untuk sama sekali tidak melaksanakan himbauan

Tergugat II tersebut, terlebih-lebih lagi nyata dilanggar oleh Turut Tergugat apabila

Turut Tergugat tetap saja melakukan himbauan Tergugat II tanpa adanya

persetujuan Para Penggugat atau sampai adanya kepastian hukum tentang siapa

yang berhak atas objek perkara aquo, sehingga Turut Tergugat secara hukum

haruslah tunduk dan patuh terhadap isi putusan ini kelak ;-------------------------------

TUNTUTAN PROVISIONIL :

20. Bahwa didasari adanya kekhawatiran Para Penggugat bahwa objek perkara beralih

kepada pihak lain yang tidak berhak dan munculnya kerugian semakin besar yang

diderita oleh Para Penggugat, cukup beralasan menurut hukum bagi Ketua

Pengadilan Negeri Medan Cq. Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili

perkara ini menjatuhnya Putusan Provisionil yang amarnya berbunyi : ----------------

------- “Memerintahkan Tergugat II untuk menunda dan mencabut Surat Tergugat II

No. S-1950/WKPN.02/2009 tertanggal 24 Nopember 2008 berikut rencana/tindak

lanjut pelaksanaannya, sampai ada putusan yang berkekuatan hukum tetap atas

perkara ini ;--------------------------------------------------------------------------------------

TUNTUTAN GANTI RUGI :

21. Bahwa terhadap konsekwensi hukum atas perbuatan melawan hukum yang

dilakukan oleh Tergugat I, II, dan III telah merugikan kepentingan Para Penggugat,

maka menurut ketentuan Pasal 1365 KUHPerdata, Para Penggugat berhak untuk

menuntut kerugian-kerugian yang dialaminya sebagai berikut : ------------------------

Kerugian Materil, sebesar Rp. 2.950.000.000,- (dua milyar sembilan ratus lima

puluh juta rupiah), dengan rincian kerugian sebagi berikut : (1) Biaya

Pengurusan Pengembalian Objek Perkara berupa : biaya transportasi, biaya

konsumsi, biaya akomodasi, perlengkapan, biaya penelusuran dokumen-

doumen, verifikasi dokumen dan administrasi ; dalam kurun waktu 14 tahun

(mulai tahun 1997 s.d. 2011), sebesar Rp. 750.000.000,- (tujuh ratus lima puluh

juta rupiah), - (2) Biaya sewa tahan selama lebih kurang (34 tahun) mulai tahun

11

1997 s.d. 2011 sebesar Rp. 1.700.000.000,- (satu milyar tujuh ratus juta rupiah)

; - dan (3) Biaya yang dikeluarkan untuk membayar jasa professional hukum

sebesar Rp 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) ;-------------------------------

Kerugian Inmateril, karena para Penggugat merasa terpukul, akibat jatuhnya

harkat dan martabat, serta harga diri karena merasa diremehkan yang tidak

mengindahkan hak-hak kepemilikan tanah para Penggugat apalagi sejak

diketahui bahwa di atas tanah tersebut telah terbit Sertifikat Hak Milik Nomor

308/Tanjung Mulia, atas nama pemegang hak Tergugat I, yang diterbitkan

Tergugat II, dan kemudian dijaminkan oleh Tergugat I kepada Tergugat II,

sehingga Penggugat dengan berat hati mengajukan gugatan aquo ke Pengadilan

Negeri. Karenanya walaupun kerugian inmateril yang dialami Penggugat sulit

diukur besarnya dengan uang, maka untuk memudahkan tuntutan Penggugat,

dimohnkan kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini

untuk menetapkan kerugian inmateril Penggugat dengan harga yang layak yakni

sebesar Para Penggugat sebesar Rp. 1.000.000.000.000,- (satu triliun rupiah) ;--

PENYITAAN (Conservatoir Beslag) :

22. Bahwa untuk menjamin terpenuhinya tuntutan Penggugat tidak hampa dan ada

kekhawatiran berdasarkan sangkaan yang beralasan bahwa Para Tergugat (ic.

Tergugat II) akan mengabaikan putusan Pengadilan dan akan mengalihkan

kepemilikan tanah aquo bukan menyerahkan kepada Para Penggugat, maka

dimohonkan kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini

untuk meletakkan sita jaminan (Conservatoir Beslag), terhadap objek yakni

sebidang tanah seluas : 60.000 M2 telah terbit Sertifikat Hak Milik No.

308/Tanjung Mulia an. Pemegang Hak AHMAT SIPAN (ic. Tergugat I) yang

diterbitkan oleh Kantor Pertanahan Kota Medan (ic. Tergugat III) pada tanggal 15

Juli 1997, tercatat letak tanah berada di Kelurahan Tanjung Mulia Hilir, Kecamatan

Medan Deli, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara, Surat Ukur Nr. – tahun -

/P.L.L./Nr. – 618/ 1977/IV bertanggal 9 Juli 1977 ;---------------------------------------

UANG PAKSA (Dwangsom) :

23. Bahwa agar putusan perkara ini nantinya dapat dilaksanakan, maka Penggugat

mohon agar Tergugat I, II, dan III dihukum secara tanggung renteng untuk

membayar uang paksa (dwangsom) kepada Penggugat sebesar Rp. 1.000.000 (satu

12

juta rupiah) / hari setiap kelalaiannya memenuhi isi putusan, terhitung sejak putusan

ini diucapkan hingga dilaksanakannya ;-----------------------------------------------------

PUTUSAN SERTA MERTA (uit voerbaar bij voorraad) :

24. Bahwa untuk itu kiranya cukup beralasan hukum bila Para Penggugat mohon agar

putusan perkara aquo dinyatakan dapat dijalankan lebih dahulu walaupun ada

verzet, banding atau kasasi dari Para Tergugat (uit voerbaar bij voorraad) ;----------

Berdasarkan dasar dan alasan-alasan tersebut di atas, mohon kiranya Ketua Pengadilan

Negeri Medan Cq. Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk

menetapkan suatu hari persidangan dan selanjutnya memanggil para pihak dan

memberikan amar putusan sebagai berikut : ----------------------------------------------------

I. DALAM PROVISIONIL :

1. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan (conservatoir beslag) yang

diletakkan dalam perkara ini terhadap ; “Sebidang tanah seluas : 60.000 M2

(enam puluh ribu meter persegi), di Kelurahan Tanjung Mulia Hilir, Kecamatan

Medan Deli, Kota Medan, Provinsu Sumatera Utara, Surat Ukur Nr. – tahun -

/P.L.L./ Nr. – 618 / 1977 / IV bertanggal 9 Juli 1977 ;-------------------------------

2. Memerintahkan Tergugat II untuk menunda dan mencabut Surat Tergugat II

No. S-1950/WKN.02/2009 tertanggal 24 Nopember 2008 berikut

rencana/tindak lanjut pelaksanaannya, sampai ada putusan dan mencabut Surat

Tergugat II No. S-1950/WKN.02/2009 tertanggal 24 Nopember 2008 berikut

rencana/tindak lanjut pelaksanaannya, sampai ada putusan yang berkekuatan

hukum tetap (incraht) atas perkara ini ;-------------------------------------------------

II. DALAM POKOK PERKARA :

1. Mengabulkan gugatan Para Penggugat untuk seluruhnya ;--------------------------

2. Menyatakan Para Penggugat adalah Ahli Waris yang sah SULTAN

AMALUDDIN SANI PERKASA ALAMSYAH (SULTAN DELI X) ;----------

3. Menyatakan tindakan Tergugat I, II III adalah sebagai perbuatan Melawan

Hukum (Onrechmatige daads) ;--------------------------------------------------------

13

4. Menyatakan sah dan berharga SURAT KETERANGAN HAQ

MEMPERUSAHAI TANAH, Daftar No : 90/ Dbl.KLD /’60 yang diterbitkan

oleh Assisten Wedana Kecamatan Labuhan Deli bertanggal 22 Djuli 1960 ;----

5. Menyatakan Para Penggugat adalah pemilik sah atas sebidang tanah seluas :

60.000 M2 (enam puluh ribu meter persegi), di Kelurahan Tanjung Mulia

Hilir, Kecamatan Medan Deli, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara,

berdasarkan alas hak berupa SURAT KETERANGAN HAQ

MEMPERUSAHAI TANAH, Daftar No : 90/ Dbl.KLD /’60 yang diterbitkan

oleh Assisten Wedana Kecamatan Labuhan Deli bertanggal 22 Djuli 1960 ;

dengan batas-batas tanah sebagai berikut : -------------------------------------------

Sebelah selatan dengan jalan Kampung --------------------------- 1.879,0 M2 ;

Sebelah utara dengan Kampung Tanjung Mulia Hilir ----------- 1.928,5 M2 ;

Sebelah barat dengan jalan Kampung -------------------- 743 M dan 63,5 M2 ;

Sebelah timur dengan Tanah bekas Perkebunan Sampali ----------- 825 M2 ;

6. Menyatakan Sertifikat Hak Milik No 308 / Tanjung Mulia Hilir tanggal 15

Juli 1977 atas nama Tergugat I yang diterbitkan oleh Tergugat III adalah

TIDAK MEMILIKI KEKUATAN HUKUM dan / atau BATAL DEMI

HUKUM ;----------------------------------------------------------------------------------

7. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan (conservatoir beslag) yang

diletakkan dalam perkara ini terhadap sebidang tanah seluas : 60.000 M2 telah

terbit Sertifikat Hak Milik No. 308 / Tanjung Mulia an. Pemegang Hak

AHMAT SIPAN (ic. Tergugat I) yang diterbitkan oleh Kantor Pertanahan

Kota Medan (ic. Tergugat III) pada tanggal 15 Juli 1997, tercatat letak tanah

Kelurahan Tanjung Mulia Hilir, Kecamatan Medan deli, Kota Medan, Provinsi

Sumatera Utara, Surat Ukur Nr. – tahun - /P.L.L./1997/IV bertanggal 9 Juli

1977. Kepada Para Penggugat dalam keadaan baik dan kosong tanpa ada beban

apapun ;-------------------------------------------------------------------------------------

8. Menghukum Tergugat I, II, dan III secara tanggung renteng untuk membayar

kerugian materil kepada Penggugat berupa uang sebesar Rp. 2.950.000.000,-

14

(dua milyar sembilan ratus lima puluh juta rupiah) yang dibayar tunai dan

sekaligus ;----------------------------------------------------------------------------------

9. Menghukum Tergugat I, II, dan III secara tanggung renteng untuk membayar

kerugian inmateril/moril kepada Penggugat berupa uang sebesar Rp.

1.000.000.000.000,- (satu triliun rupiah) yang dibayar secara tunai dan

sekaligus ;----------------------------------------------------------------------------------

10. Menghukum Tergugat I, II, dan III secara tanggung renteng membayar uang

paksa (dwangsom) kepada Penggugat Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) / hari,

setiap kelalaian memenuhi isi putusan, terhitung sejak putusan diucapkan atau

diterima sampai dilaksanakannya ;-----------------------------------------------------

11. Menyatakan putusan perkara ini dapat dijalankan lebih dahulu atau serta merta

walaupun ada upaya hukum verzet, banding atau kasasi dari Para Tergugat ;----

12. Menghukum Turut Tergugat untuk tunduk dan patuh melaksanakan isi Putusan

ini ;------------------------------------------------------------------------------------------

13. Menghukum Para Tergugat secara tanggung renteng membayar biaya perkara

ini ;------------------------------------------------------------------------------------------

Atau : --------------------------------------------------------------------------------------------

Apabila Majelis Hakim yang mulia berpendapat lain, dengan kerendahan hati,

mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono) ;---------------------------------

---------Mengutip serta memperhatikan semua uraian tentang hal ini, yang termuat

dalam turunan resmi putusan Pengadilan Negeri Medan, tanggal 19 Oktober

2011, Nomor : 26/Pdt.G/2011/PN-Mdn.- yang amarnya berbunyi sebagai berikut :------

DALAM PROVISI :

--- Menolak tuntutan provisi dari Para Penggugat ;--------------------------------------------

15

DALAM EKSEPSI :

--- Menolak Eksepsi dari Tergugat II, Tergugat III dan Turut Tergugat tersebut ;--------

DALAM POKOK PERKARA :

--- Menolak gugatan Para Penggugat untuk seluruhnya;--------------------------------------

--- Menghukum Para Penggugat untuk membayar biaya perkara sebesar Rp

6.991.000,- (enam juta sembilan ratus sembilan puluh satu ribu rupiah) ;-------------

---------Membaca Relas Pemberitahuan Putusan Diluar Hadir, kepada pihak Tergugat I

pada tanggal 07 Desember 2011, kepada Tergugat II dan Turut Tergugat pada tanggal

21 Nopember 2011 dan kepada Tergugat III pada tanggal 18 Nopember 2011 ; ----------

---------Membaca Akta Banding Nomor : 207/2011 yang diperbuat dan ditanda tangani

oleh : H. EDY NASUTION, SH.,MH., Panitera Sekretaris Pengadilan Negeri Medan,

yang menerangkan bahwa pada tanggal 01 Nopember 2011, Penggugat telah

mengajukan permohonan banding terhadap putusan tersebut diatas, permohonan

banding mana telah diberitahukan dengan sempurna kepada Tergugat I, Turut

Tergugat, Tergugat II dan Tergugat III, masing-masing pada tanggal 01 Pebruari 2012,

tanggal 19 Januari 2012 dan tanggal 31 Januari 2012 ;---------------------------------------

TENTANG HUKUMNYA :

---------Menimbang, bahwa permohonan banding dari pembanding, semula para

Penggugat, telah diajukan dalam tenggang waktu dan menurut tata cara serta

dengan memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh undang-undang, oleh karena

itu permohonan banding tersebut secara formal dapat diterima.;-----------------------

---------Menimbang, bahwa Pengadilan Tinggi setelah memeriksa dan meneliti

serta mencermati dengan seksama berkas perkara beserta turunan putusan

Pengadilan Negeri Medan, tanggal 19 Oktober 2011 No. 26/Pdt.G/2011/Pn. Mdn,

serta semua surat - surat yang berhubungan dengan perkara ini, selanjutnya

berpendapat sebagai berikut :-------------------------------------------------------------------

16

TENTANG PROVISI :

---------Menimbang, bahwa tentang tuntutan Provisi yang diajukan oleh para

Penggugat, Pengadilan tingkat pertama telah mempertimbangkan dengan tepat

dan benar, demikian pula tentang tuntutan provisional tersebut adalah menjadi

wewenang peradilan tingkat pertama, dengan demikian maka pertimbangan

hukum Pengadilan tingkat pertama yang berkaitan dengan tuntutan provisi

tersebut diambil alih dan dijadikan pertimbangan sendiri oleh Pengadilan tingkat

banding dalam mempertimbangkan tuntutan provisi pemohon banding, dan

untuk hal tersebut Pengadilan tingkat banding berpendapat bahwa tuntutan

provisi tersebut ditolak ;--------------------------------------------------------------------------

TENTANG EKSEPSI :

---------Menimbang, bahwa tentang eksepsi yang diajukan oleh Terbanding

II/semula Tergugat II, Terbanding III/semula Tergugat III, dan Turut

Terbanding/semula Tutur Tergugat, setelah Majelis Hakim Pengadilan tingkat

banding meneliti dengan cermat dan seksama, ternyata pertimbangan hukum

Pengadilan tingkat pertama tersebut, telah tepat dan benar, oleh karena eksepsi

tersebut sudah membahas soal pokok perkara, sehingga pertimbangan hukum

tentang eksepsi dari pengadilan tingkat pertama tersebut akan diambil alih dan

dijadikan pertimbangan sendiri oleh Pengadilan tingkat banding, dan selanjutnya

Pengadilan tingkat banding berpendapat bahwa pendapat pengadilan tingkat

pertama dalam hal eksepsi ini, haruslah dipertahankan dan pengadilan tingkat

banding berpendapat, bahwa eksepsi dari Terbanding II/semula Tergugat II,

Terbanding III/ semulaTergugat III, dan Turut Terbanding/semula Turut

Tergugat III, haruslah ditolak.;-------------------------------------------------------------------

DALAM POKOK PERKARA :

---------Menimbang, bahwa yang menjadi pokok gugatan Para Penggugat yaitu,

Para Penggugat adalah ahli waris dari almarhum SULTAN AMALUDDIN SANI

PERKASA ALAMSYAH (SULTAN DELI X) yang meninggal dunia pada tanggal 04

Oktober 1945 dan semasa hidupnya almarhum memiliki sejumlah bidang

tanah/lahan, di antaranya + 150 hektar atau 1.500.000 M2 yang terletak di

17

Kelurahan Tanjung Mulia Hilir, Kecamatan Medan Deli, Kota Medan, tanah mana

berasal dari pembagian peninggalan harta privat (pribadi) milik almarhum

SULTAN MA’MON ALRASJID ALAMSJAH yang meninggal dunia pada tanggal 9

September 1924, tanah mana belum dibagi-bagi kepada ahli warisnya, incasu para

Penggugat yang dulunya dikenal dengan nama Kampung Tegal Rejo,

Kepenghuluan Tanjung Mulia (Kampung Tanjung Mulia Hilir) Kecamatan Labuhan

Deli, Kabupaten Deli Serdang dan sekarang dikenal dengan Kelurahan Tanjung

Mulia Hilir, Kecamatan Medan Deli dengan batas-batasnya :-----------------------------

--- Sebelah Selatan dengan Jalan Kampung ………………….................................1.879,0 M2.

--- Sebelah Utara dengan Kampung Tanjung Mulia Hilir …............................1.928,5 M2.

--- Sebelah Barat dengan Jalan Kampung………………......................743 M2 dan 63,5 M2.

--- Sebelah Timur degan tanah bekas perkebunan sampali …..…....................... 825 M2.

Dengan alas hak dasar berupa : Surat Keterangan HAQ MEMPERUSAHAI DENGAN

TANAH, Daftar No : 90/DbL.KLD/60 yang diterbitkan oleh Assiten Wedana

Kecamatan Labuhan Deli tertanggal 20 Juli 1960, turut menanda-tangani Prakit

Praja Kewedanaan Kecamatan Labuhan Deli jo. Peta Lokasi-Lokasi tanggal 8

Agustus 1960 ;--------------------------------------------------------------------------------------

---------Menimbang, bahwa selanjutnya ternyata diatas sebagian tanah tersebut,

telah terbit Sertifikat Hak Milik, nomor : 308/Tanjung Mulia, atas nama AHMAT

SIPAN (Tergugat I) seluas 60.000 M2, yang diterbitkan oleh Kantor Pertanahan

Kota Medan (Tergugat III) pada tanggal 15 Juli 1997, letak tanah berada di

Kelurahan Tanjung Mulia Hilir, Kecamatan Medan Deli, Kota Medan, Provinsi

Sumatera Utara, Surat Ukur No.-tahun-/P.L.L/Nr.-618/1977/IV, tertanggal 9 Juli

1977, selanjutnya disebut “Objek Perkara”;--------------------------------------------------

---------Menimbang, bahwa menurut Para Penggugat penerbitan SHM diatas objek

perkara tersebut oleh Tergugat III kepada Tergugat I, Para Penggugat tidak

pernah merasa menjual atau mengalihkan objek perkara tersebut kepada

Tergugat I, oleh karena mana tindakan yang dilakukan Tergugat I dan III adalah

telah memenuhi kwalifikasi sebagai perbuatan melawan hukum (onrechmatige

daad) dan jelas merugikan Para Penggugat, sedangkan kepada Turut Tergugat

18

sehubungan dengan tugas dan fungsinya sebagai struktur rekomendasi ataupun

keterangan yang tidak benar kepada Tergugat III atau setidak-tidaknya bersikap

aktif untuk mencegah tindakan Tergugat I dan Tergugat III dan ternyata status

objek perkara aquo sudah beralih pada penguasaan dan pengelolaan Tergugat II

karena dianggap oleh Tergugat II bahwa alas hak objek perkara berupa SHM No.

308/Tanjung Mulia telah diletakkan sebagai jaminan Piutang Negara Eks. Jaminan

Bank Likuidasi (PT. Bank Sejahtera Umum/Bank SBU), sehingga terhadap

Tergugat II secara tanpa hak dan melawan hukum, maka secara assesoir Tergugat

II“tidak layak hak” memperlakukan alas hak dan/atau objek perkara sebagai

barang jaminan; ------------------------------------------------------------------------------------

---------Menimbang, bahwa atas gugatan Para Penggugat diatas, ditolak oleh

Tergugat II, akan tetapi Tergugat II mengakui bahwa tindakan Tergugat II dengan

menerbitkan surat nomor : 1950/WKN.02/2009 tanggal 24 Nopember 2009

(Bukti T.II-7) adalah dalam kapasitas sebagai Kreditor yang berkedudukan untuk

menggantikan posisi nasabah penyimpan dana pada PT. Sejahtera Bank Umum

(DL), oleh karena itu tindakan penagihan utang yang dilakukan Tergugat II dalam

upaya pengembalian dana milik Negara dan Pemerintah RI yang telah dikucurkan

dan digunakan untuk menyelamatkan PT. Sejahtera Bank Umum (Dalam

Likwidasi) pada saat terjadi pengembalian dana nasabah secara besar-besaran

(rush) tersebut, hak Pemerintah yang harus diutamakan ;--------------------------------

---------Menimbang, bahwa demikian pula Tergugat III membantah dalil-dalil

gugatan Para Penggugat diatas, namun Tergugat III “mengakui” telah menerbitkan

Sertifikat Hak Milik No. 38/Tanjung Mulia atas nama Ahmat Sipan (Tergugat I)

tanggal 15 Juli 1977, bukan diterbitkan pada tanggal 15 Juli 1997, terletak di

Tanjung Mulia, Kecamatan Medan Deli, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara

dengan luas 60.000 M2, Surat Ukur No.-tahun-/P.L.L/Nr.-618/1977/IV, tertanggal

9 Juli 1977 dan SHM No. 308/Tanjung Mulia tersebut berdasarkan Hak Milik No.

202 (pemisahan diatas namanya sendiri); ---------------------------------------------------

---------Menimbang, bahwa yang menjadi masalah pokok tersebut diatas, adalah

apakah kepemilikan tanah dan terbitnya Sertifikat Hak Milik No. 38/Tanjung

19

Mulia atas nama Ahmat Sipan (Tergugat I) tanggal 15 Juli 1977, terletak di

Tanjung Mulia, Kecamatan Medan Deli, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara

dengan luas 60.000 M2, Surat Ukur No.-tahun-/P.L.L/Nr.-618/1977/IV,

tertanggal 9 Juli 1977 dan SHM No. 308/Tanjung Mulia tersebut berdasarkan Hak

Milik No. 202 (pemisahan diatas namanya sendiri), telah didasari oleh aturan

hukum yang berlaku, terutama berdasarkan UU No. 5 tahun 1960 tentang

peraturan dasar pokok-pokok Agraria, Jo PP. No. 10 tahun 1961 tentang

pendaftaran tanah, Jo PP No. 24 tahun 1997, tentang pendaftaran tanah, Jo

Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala BPN No.3 Tahun1997; ---------------------

---------Bahwa, pada saat diterbitkannya sertifikat No.308, dan sertifikat hak milik

No.202 tertanggal 9 Juli 1977, peraturan yang berlaku adalah UU. No.5 tahun 1960

tentang UUPA dan PP. No. 10 tahun 1961, sehingga dalam perkara ini yang harus

diberlakukan berkaitan dengan terbitnya sertifikan aquo yang menimbulkan hak

atas tanah terperkara adalah UU No.5 tahun 1960tentang UUPA dan tentang

pendaftaran tanah adalah PP.No. 10 tahun 1961;-------------------------------------------

---------Bahwa,sistem publikasi pendaftaran tanah adalah, publikasi negatif, menurut

sistem ini, apa yang tercantum dalam buku tanah, dan sertifikat tanah di anggap benar

sampai dapat di buktikan suatu keadaan yang sebaliknya (Tidak Benar) di muka sidang

pengadilan, sehingga yang tercantum di akta tanah, sertifikat tanah, tidak menjamin,

nama yang terdaftar dalam buku tanah tidak dapat di bantah, sistem publikasi negatif

ini berlaku di Indonesia yang secara tegas terdapat dalam PP No. 10 Tahun 1961,

sebagai pelaksanaan dari pasal 19 UUPA No.5 Tahun 1960.:--------------------------------

---------Bahwa, pengumpulan dan pengolahan data fisik meliputi kegiatan pengukuran

dan pemetaan, sedangkan kegiatan pengukuran dan pemetaan meliputi, pembuatan peta

dasar pendaftaran, penetapan batas bidang – bidang tanah, pengukuran dan pemetaan

bidang – bidang tanah dan pembuatan peta pendaftaran tanah, pembuatan daftar tanah,

pembuatan surat ukur ; -----------------------------------------------------------------------------

---------Bahwa, pembuktian hak dan pembukuannya, untuk hak baru dibuktikan

dengan:------------------------------------------------------------------------------------------------

20

--- Penetapan pembuatan hak dari pejabat, apabila pembuktian hak tersebut berasal

dari tanah Negara atau tanah hak pengelola ;-----------------------------------------------

--- Asli akta PPAT yang memuat pemberian hak tersebut oleh pemegang hak milik

kepada penerima hak yang bersangkutan, apabila mengenai hak guna bangunan dan

hak pakai atas tanah hak milik ;---------------------------------------------------------------

--- Hak pengelola di buktikan dengan penetapan pemberian hak pengelola oleh pejabat

yang berwenang ;-------------------------------------------------------------------------------

--- Wakaf di buktikan dengan akta ikrar wakaf ;-----------------------------------------------

Bahwa, hak atas tanah lama di buktikan dengan :

--- Untuk keperluan pendaftaran hak, hak atas tanah yang berasal dari konversi hak –

hak lama di buktikan dengan alat – alat bukti mengenai adanya hak tersebut berupa

bukti – bukti tertulis, keterangan saksi dan atau penyertaan dari panitia Ajudikasi /

Kepala Badan Pertanahan ;--------------------------------------------------------------------

--- Apabila tidak tersedia alat pembuktian seperti hal di atas, maka pembuktian dapat

di lakukan dengan penguasaan fisik bidang tanah selama 20 Tahun / lebih dengan

syarat:---------------------------------------------------------------------------------------------

--- Pengawasan atas bidang tanah tersebut di lakukan dengan itikad baik yang diperkuat

oleh kesaksian yang dapat dipercaya.;-------------------------------------------------------

--- Tidak di permasalahkan oleh masyarakat hukum adat atau desa / kelurahan yang

bersangkutan ataupun pihak lainnya ;--------------------------------------------------------

--- Pendaftaran Tanah Menurut Hukum Adat ,harus di lakukan di depan kepala desa,

agar dianggap terang;---------------------------------------------------------------------------

---------Bahwa, pengurusan sertifakat tanah eks Hukum Adat, Jika tanah itu eks hukum

adat, maka pengurusannya melalui lembaga konversi dengan melengkapi bukti –

buktinya dan prosedur selanjutnya dengan memperhatikan ketentuan – ketentuan dari

peraturan Agraria melalui konversi ataupun jika surat bukti hak atas tanahnya kurang

21

lengkap ataupun tanah tersebut sudah beralih beberapa kali maka di tempuh dengan

lembaga pengakuan Hak Atas Tanah oleh Kepala Kanwil BPN setempat, maka baru

dapat diproses pembuatan sertifikatnya.Pengakuan hak ini harus melalui pengumuman

selama 2 bulan. Juga dapat dilihat melalui penegasan hak yaitu sekaligus konversi

dengan mutasi hak / pengikatan sebagai jaminan, dengan syarat pernyataan dari

kepala desa yang di sahkan oleh camat atas haknya itu, SKPT (Lihat pasal 25 PP 10

/ 1961), SKPT adalah suatu surat informasi tanah, yang memberikan informasi

tiap bidang masalah, seperti haknya, luas, siapa pemiliknya, sengketa atau tidak

sengketa;---------------------------------------------------------------------------------------------

---------Menimbang, dalam perkara ini Tergugat I Ahmat Sipan sebagai pihak yang

paling berkepentingan dan yang paling mengetahui tentang tanah yang diakui

miliknya dan kemudian oleh pihak lain dijaminkan yaitu PT. Dwi Teguh Perkasa

dengan Penanggung Jawab Ng Tjin Soen (Direktur) Emy Tjandra (Komisaris)

Soeardja Hioenata (komisaris) untuk kepentingan PT Dwi Teguh Perkasa, tidak

datang dan tidak menghadiri persidangan, sehingga dipersidangan baik Tergugat

I Ahmat Sipan, maupun Tergugat III tidak terdapat bukti dan tidak dapat

dibuktikan tentang asal usul tanah sehingga terbit sertifikat hak milik No.202 dan

terbitnya Sertifikat Hak Milik No. 38/Tanjung Mulia atas nama Ahmat Sipan

(Tergugat I) tanggal 15 Juli 1977, terletak di Tanjung Mulia, Kecamatan Medan

Deli, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara dengan luas 60.000 M2, Surat Ukur

No.-tahun-/P.L.L/Nr.-618/1977/IV, tertanggal 9 Juli 1977, demikian pula tidak

terdapat bukti sebab apa atau untuk kepentingan apa Tergugat I Ahmat Sipan

memberikan kuasa untuk memasang hak tanggungan untuk kepentingan PT Dwi

Teguh Perkasa, yang pengurusnya adalah Ng Tjin Soen selaku Direktur Utama,

Emy Tjandra, dan Soeardja Hioenata, masing-masing sebagai komisaris,

sedangkan Tergugat I Ahmat Sipan bukan sebagai pengurus (Dirut atau

komisaris) PT Dwi Teguh Perkasa, dan juga tidak dapat dibuktikan apakah Ahmat

Sipan sebagai pemegang saham perusahan tersebut.;--------------------------------------

---------Menimbang, bahwa tuntutan para Penggugat agar dinyatakan adalah Ahli

22

Waris yang sah dari SULTAN AMALUDDIN SANI PERKASA ALAMSYAH (SULTAN

DELI X), Majelis Hakim Pengadilan tingkat banding, akan mempertimbangkannya

sebagai berikut :------------------------------------------------------------------------------------

---------Bahwa, berdasarkan produk bukti P-1 yang diajukan oleh Para Penggugat,

berupa surat pernyataan ahli waris yang dibuat dan ditanda-tangani oleh Tengku

Soehairy Hidayat Al Haj dan Tengku Abdul Azis pada tanggal 15 Januari 2011,

bukti mana tidak dipermasalahkan baik oleh tergugat II dan Tergugat III maupun

Turut Tergugat, produk bukti P-2 yaituPenetapan Pengadilan Agama Medan, No :

8/Pdt.P/2009/PA-Mdn, tanggal 21 Januari 2011, produk bukti P-7 yaitu Surat

Kuasa dari waris-waris Almarhum Toeankoe Sulthan Amal Qedin Semi Perkasa

Alamsjah Negeri Deli kepada 1.Muha Jahja, 2. Isnati dan Reijowinangoen,

tertanggal 20 April 1948, produk bukti P-13 Surat Ahli waris Sultan Amaluddin

Sani Perkasa Alamsyah (Sultan Deli ke X) tertanggal 15 Maret 2010 kepada

Menteri Dalam Negeri Cq Dirjen Pemerintahan Umum di Jakarta, produk bukti P-

15, berupa Surat dari Sekretaris daerah Provinsi Sumatera Utara, a.n. Gubernur

Sumatera Utara, No : 593/7374 tertanggal 4 Agustus 2010 yang ditujukan kepada

Kakanwil BPN Provinsi Sumatera Utara di tempat, perihal permohonan Ahli Waris

Sultan Amaluddin Sani Perkasa Alamsyah, produk bukti P-17 Notulen

Kemufakatan bersama Team ahli waris Tuanku Amaluddin Sani Perkasa Alamsyah

(Sultan Deli X) dengan masyarakat Kelurahan Tanjung Mulia Hilir pada temu

ramah tanggal 7 September 2007 di Kawat II – Tj. Mulia Hilir tertanggal 8

September 2007, produk bukti P-18, Surat Kuasa 3 (tiga) orang yaitu : 1. Tengku

Komiluddin Bin Sultan Amaluddin Sani Perkasa Alamsyah, 2. Tengku Yohamit

Binti Sultan Amaluddin Sani Perkasa Alamsyah, 3. Tengku Akmal Binti Sultan

Amaluddin Sani Perkasa Alamsyah, kepada Tengku Isyawari Binti Tengku

Isyamuddin, tertanggal 30 Maret 1997, produk bukti P-19, berupa Surat

Pernyataan tanggal 6 Agustus 1997, Produk bukti P-20, berupa Surat Pernyataan

yang dibuat dan ditanda tangani oleh Tengku Isywan Binti Tengku Isyamuddin

alias Tengku Kida, tertanggal 30 Mei 2001, Produk bukti P-21, berupa Kwitansi

tanda terima uang sebesar Rp 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) dari Bapak

SUDARMAN tertanggal 31 Mei 2001 yang diterima oleh Tengku Isyawan Binti

tengku Isyamudy, menunjukkan bahwa para Penggugat adalah ahli waris dari

SULTAN AMALUDDIN SANI PERKASA ALAMSYAH (SULTAN DELI X) , oleh

karena\ para penggugat tidak membantah tentang kebenaran bahawa, para

23

Penggugat adalah ahli waris dari SULTAN AMALUDDIN SANI PERKASA

ALAMSYAH (SULTAN DELI X), untuk hal tersebut maka Majelis Hakim

Pengadilan tingkat banding berpendapat bahwa tuntutan para Penggugat agar

dinyatakan adalah Ahli Waris yang sah dari SULTAN AMALUDDIN SANI PERKASA

ALAMSYAH (SULTAN DELI X), dapat dikabulkan karena mempunyai dasar

pembuktian yang kuat;----------------------------------------------------------------------------

---------Menimbang, bahwa tuntutan dari para Penggugat untuk menyatakan

tindakan Tergugat I, II III adalah sebagai perbuatan Melawan Hukum, dan

menyatakan sah dan berharga SURAT KETERANGAN HAQ MEMPERUSAHAI

TANAH, Daftar No : 90/ Dbl.KLD /’60 yang diterbitkan oleh Assisten Wedana

Kecamatan Labuhan Deli bertanggal 22 Djuli 1960, serta menyatakan Para

Penggugat adalah pemilik sah atas sebidang tanah seluas : 60.000 M2 (enam puluh

ribu meter persegi), di Kelurahan Tanjung Mulia Hilir, Kecamatan Medan Deli, Kota

Medan, Provinsi Sumatera Utara, berdasarkan alas hak berupa SURAT

KETERANGAN HAQ MEMPERUSAHAI TANAH, Daftar No : 90/ Dbl.KLD /’60 yang

diterbitkan oleh Assisten Wedana Kecamatan Labuhan Deli bertanggal 22 Djuli

1960 ; dengan batas-batas tanah sebagai berikut :------------------------------------------

--- Sebelah selatan dengan jalan Kampung ---------------------------------- 1.879,0 M2 ;

--- Sebelah utara dengan Kampung Tanjung Mulia Hilir ------------------ 1.928,5 M2 ;

--- Sebelah barat dengan jalan Kampung ---------------------------743 M dan 63,5 M2 ;

Majelis Hakim pengadilan tingkat banding akan mempertimbangkan sebagai

berikut :----------------------------------------------------------------------------------------------

---------Bahwa, berdasarkan produk bukti, P-2 yaituPenetapan Pengadilan Agama

Medan, No : 8/Pdt.P/2009/PA-Mdn, tanggal 21 Januari 2011, Produk bukti P-3,

yaitu Akta Pemisahan dan Pembagian, Nomor : 30 tanggal 25 Maret 1969 yang

dibuat dihadapan PANUSUNAN BATUBARA, Notaris di Medan, produk bukti P-4,

yaitu Surat Keterangan HAQ MEMPERUSAHAI TANAH, No : 90/Dbl.KUD/60,

tanggal 22 Juli 1960 yang ditanda-tangani Asisten Wedama Kecamatan Labuhan

Deli (MURAD EL FUAD), produk bukti P-5 yaitu Peta Tanah Surat Keterangan No.

90/Dbl.KLD/60, tanggal 8-8-1960 yang diukur/digambar oleh J. Lumban Tobing,

produk bukti P-6, yaitu Peta atau gambar yang dikutip dari gambar lampiran surat

24

keterangan Hak memperusai tanah tanggal 10 Juni 1961, produk bukti P-7 yaitu

Surat Kuasa dari waris-waris Almarhum Toeankoe Sulthan Amal Qedin Semi

Perkasa Alamsjah Negeri Deli kepada 1. Muha Jahja, 2. Isnati dan Reijowinangoen,

tertanggal 20 April 1948, Produk bukti P-8 yaitu Surat yang ditandatangani BS.

Parlaungan, Camat Kecamatan Medan Deli tertanggal 13 April 1978 Kepada

Walikota Medan perihal masalah sengketa tanah di Blok VII Tela Rejo Tanjung

Mulia. Produk bukti P-9 yaitu Surat tertanggal 12 Mei 2011, perihal status tanah

milik Sultan Amaluddin Sani Perkasa Alamsyah seluas 150 Ha di Kampung Tegal

Rejo, Kepenghuluan Tanjung Mulia Hilir, Surat Keterangan Nomor :

90/061.KUD/60 tanggal 22 Juni 1960 yang dibuat dan ditanda-tangani Tengku

Isyawari/Kuasa ahli waris, ditujukan kepada Kepala Badan Pertanahan Nasional

RI, roduk bukti P-12, yaitu Surat dari An. Menteri Dalam Negeri, Direktur Jenderal

Agraria, Nomor : 593.722/4873/692 tanggal 7 Nopember 1982 ditujukan kepada

Gubernur Kepala Daerah Tk. I Sumatera Utara Up. Kepala Direktorat Agraria

Propinsi Sumatera Utara, produk bukti P-13 Surat Ahli waris Sultan Amaluddin

Sani Perkasa Alamsyah (Sultan Deli ke X) tertanggal 15 Maret 2010 kepada

Menteri Dalam Negeri Cq Dirjen Pemerintahan Umum di Jakarta, produk bukti P-

14, yaitu Surat dari Plt. Direktur Jenderal Pemerintahan Umum, No :

593.7/928/PUM tertanggal 7 Juni 2010 kepada Kepala Badan Pertanahan

Nasional di Jakarta, perihal permohonan ahli waris Sultan Amaluddin Sani

Perkasa Alamsyah, produk bukti P-15 yaitu Surat dari Sekretaris daerah Provinsi

Sumatera Utara, a.n. Gubernur Sumatera Utara, No : 593/7374 tertanggal 4

Agustus 2010 yang ditujukan kepada Kakanwil BPN Provsu di tempat, perihal

permohonan Ahli Waris Sultan Amaluddin Sani Perkasa Alamsyah, produk bukti

P-16 yaitu Surat dari A.n. Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia

Deputi Bidang Pengkajian dan Penanganan Sengketa dan Konflik Pertanahan, No.

875/26.1-600/III/2011, tanggal 21 Maret 2011 yang ditujukan kepada Kepala

Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Sumatera Utara, perihal

penyampaian Surat Pengadaan Masyarakat, produk bukti P-17 Notulen

Kemufakatan bersama Team ahli waris Tuanku Amaluddin Sani Perkasa Alamsyah

(Sultan Deli X) dengan masyarakat Kelurahan Tanjung Mulia Hilir pada temu

ramah tanggal 7 September 2007 di Kawat II – Tj. Mulia Hilir tertanggal 8

September 2007 , produk bukti P-18 yaitu Surat Kuasa 3 (tiga) orang yaitu : 1.

25

Tengku Komiluddin Bin Sultan Amaluddin Sani Perkasa Alamsyah, 2. Tengku

Yohamit Binti Sultan Amaluddin Sani Perkasa Alamsyah, 3. Tengku Akmal Binti

Sultan Amaluddin Sani Perkasa Alamsyah, kepada Tengku Isyawari Binti Tengku

Isyamuddin, tertanggal 30 Maret 1997, produk bukti P-20 yaitu Surat Pernyataan

yang dibuat dan ditanda tangani oleh Tengku Isywan Binti Tengku Isyamuddin

alias Tengku Kida, tertanggal 30 Mei 2001, produk bukti P-21 Kwitansi tanda

terima uang sebesar Rp 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) dari Bapak

SUDARMAN tertanggal 31 Mei 2001 yang diterima oleh Tengku Isyawan Binti

tengku Isyamudy,danketerangan dari SAKSI HERI PRIYONO, dibawah sumpah

menunjukkan adanya surat-surat bukti dan keterangan yang menunjukan sejarah

dan asal muasal tanah terperkara baik dari segi penguasaan tanah yaitu adanya

perjanjian sewa menyewa antara pemilik tanah yaitu Sultan Amaluddin Sani

Perkasa Alamsyah yang saat ini adalah para ahliwarisnya yaitu para penggugat,

asal muasal/sejarah surat-surat tanah yang dikeluarkan oleh pejabat

pemerintahan setempat, demikian pula adanya surat dari Kepala BPN pusat dan

Gubernur Pemerintah Prov Sumatera Utara, menyangkut tanah termaksud agar

diteliti ulang, akan tetapi T.III juga telah mengeluarkan sertifikat tanah tersebut

atas nama T.I tanpa dapat membuktikan asal usul tanah sampai dikeluarkannya

sertifikat tanah tersebut, padahal seharusnya sebagai institusi yang mensyaratkan

tentang adanya data-data awal tanah baik fisik maupun surat-suratnya, demikian

pula keharusan adanya laporan panitia ajudikasi tanah untuk penerbitan

pertamakali atas tanah tersebut, dokumennya ada pada T. III, akan tetapi hal

tersebut tidak dapat dibuktikan dan diperlihatkan serta fotocopynya diserahkan

kepada Majelis Hakim tingkat pertama untuk membuat terang pokok perkara ini

yaitu tentang kepemilikan yang syah atas tanah terperkara, akan tetapi hal

tersebut tidak dilakukan oleh T.III.;------------------------------------------------------------

---------Bahwa, sistem pendaftaran tanah di Indonesia, menganut stelsel negatif,

menurut sistem ini, apa yang tercantum dalam buku tanah, dan sertifikat tanah di

anggap benar sampai dapat di buktikan suatu keadaan yang sebaliknya (Tidak

Benar) di muka sidang pengadilan, sehingga yang tercantum di akta tanah,

sertifikat tanah, tidak menjamin, nama yang terdaftar dalam buku tanah tidak

dapat di bantah, sistem stelsel negatif ini berlaku di Indonesia yang secara tegas

26

terdapat dalam PP No. 10 Tahun 1961, sebagai pelaksanaan dari pasal 19 UUPA

No.5 Tahun 1960.;----------------------------------------------------------------------------------

---------Bahwa, Aparat Desa atau aparat pemerintahan setempat didalam

mengeluarkan surat keterangan sebagai jaminan, dengan syarat pernyataan dari

kepala desa yang di sahkan oleh camat atas haknya itu, SKPT (Lihat pasal 25 PP 10

/ 1961), SKPT adalah suatu surat informasi tanah, yang memberikan informasi

tiap bidang masalah, seperti haknya, luas, siapa pemiliknya, sengketa atau tidak

sengketa harus diberikan secara jujur dan didahului dengan pemeriksaan data

tanah dan data fisik/data lapangan yang cermat dan akurat, tidak dikeluarkan

asal-asalan saja, sehingga permasalah tanah didaerah setempat menjadi jelas,

untuk hal tersebut Turut Tergugat sebagai pihak yang berkepentingan soal

keterangan tidak sengketa dikeluarkan tanpa memberikan data lengkap dan tidak

diiringi dengan pemeriksaan data surat dan data fisik yang cermat dan lengkap,

dan juga dipersidangan peradilan tingkat pertama tidak membuktikan hal

tersebut.;---------------------------------------------------------------------------------------------

---------Menimbang, bahwa dari pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas,

maka tuntutan para Penggugat untuk menyatakan tindakan Tergugat I, II III

adalah sebagai perbuatan Melawan Hukum, menyatakan sah dan berharga SURAT

KETERANGAN HAQ MEMPERUSAHAI TANAH, Daftar No : 90/ Dbl.KLD /’60 yang

diterbitkan oleh Assisten Wedana Kecamatan Labuhan Deli bertanggal 22 Djuli

1960, serta menyatakan Para Penggugat adalah pemilik sah atas sebidang tanah

seluas : 60.000 M2 (enam puluh ribu meter persegi), di Kelurahan Tanjung Mulia

Hilir, Kecamatan Medan Deli, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara, berdasarkan

alas hak berupa SURAT KETERANGAN HAQ MEMPERUSAHAI TANAH, Daftar No :

90/ Dbl.KLD /’60 yang diterbitkan oleh Assisten Wedana Kecamatan Labuhan Deli

bertanggal 22 Djuli 1960 ; dengan batas-batas tanah sebagai berikut :-----------------

--- Sebelah selatan dengan jalan Kampung ----------------------------------- 1.879,0 M2 ;

--- Sebelah utara dengan Kampung Tanjung Mulia Hilir ------------------ 1.928,5 M2 ;

--- Sebelah barat dengan jalan Kampung ---------------------------743 M dan 63,5 M2 ;

--- Sebelah timur dengan Tanah bekas Perkebunan Sampali ------------------825 M2 ;

Majelis Hakim pengadilan tingkat banding berpendapat, dapat dikabulkan, karena

didasari oleh bukti yang benar dan dasar hukum yang kuat.;----------------------------

27

---------Menimbang, bahwa tuntutan para Penggugat yang menyatakan Sertifikat

Hak Milik No 308 / Tanjung Mulia Hilir tanggal 15 Juli 1977 atas nama Tergugat I

yang diterbitkan oleh Tergugat III adalah tidak memiliki kekuatan hukum

dan/atau batal demi hukum, oleh karena proses penerbitan sertifikatnya didasari

oleh alas hak dan alas aturan yang tidak benar dan tidak valid, berdasarkan

sejarah kepemilikan tanah dalam rangka penerbitan sertifikatnya, dan telah

dinyatakan bahwa tanah tersebut dengan dasar SURAT KETERANGAN HAQ

MEMPERUSAHAI TANAH, Daftar No : 90/ Dbl.KLD /’60 yang diterbitkan oleh

Assisten Wedana Kecamatan Labuhan Deli bertanggal 22 Djuli 1960 adalah sah

dan berharga, serta menyatakan Para Penggugat adalah pemilik sah atas sebidang

tanah seluas : 60.000 M2 (enam puluh ribu meter persegi), di Kelurahan Tanjung

Mulia Hilir, Kecamatan Medan Deli, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara,

berdasarkan alas hak berupa SURAT KETERANGAN HAQ MEMPERUSAHAI

TANAH, Daftar No : 90/ Dbl.KLD /’60 yang diterbitkan oleh Assisten Wedana

Kecamatan Labuhan Deli bertanggal 22 Djuli 1960, Pengadilan tingkat banding

harus menyatakan bahwa, Sertifikat Hak Milik No 308 / Tanjung Mulia Hilir

tanggal 15 Juli 1977 atas nama Tergugat I yang diterbitkan oleh Tergugat III

adalah tidak memiliki kekuatan hukum.;------------------------------------------------------

---------Menimbang, bahwa tuntutan para Penggugat No. 7, 8, 9, 10 dan 11, tidaklah

dapat dikabulkan karena tidak didasari oleh alas hak dan bukti yang kuat,

sedangkan tuntutan para Penggugat No. 12 yaitu agar Turut Tergugat untuk

tunduk dan patuh atas putusan ini, dapat dikabulkan karena siapapun yang terkait

dengan suatu perkara menurut hukum haruslah tundak dan patuh atas putusan

pengadilan yang terkait dengannya jika putusan tersebut berkekuatan hukum

tetap.;-------------------------------------------------------------------------------------------------

---------Menimbang, bahwa tentang bukti-bukti yang diajukan oleh para Tergugat,

karena hanya menyangkut adanya kredit/pinjaman antara PT Sejahtera Bank

Umum (DL) dengan PT. Dwi Teguh Perkasa dengan Penanggung Jawab Ng Tjin

Soen (Direktur) Emy Tjandra (Komisaris) Soeardja Hioenata (komisaris) dan

peranan Tergugat II dengan menerbitkan surat nomor : 1950/WKN.02/2009

tanggal 24 Nopember 2009 adalah dalam kapasitas sebagai Kreditor yang

28

berkedudukan untuk menggantikan posisi nasabah penyimpan dana pada PT.

Sejahtera Bank Umum (DL), maka haruslah dikesampingkan, karena masalah

utama tentang kepemilikan tanah dan sejarah tanah telah dipertimbangkan diatas.

---------Menimbang, bahwa berdasarkan segala hal yang dipertimbangkan tersebut

diatas, maka, putusan Pengadilan Negeri Medan tanggal 19 OKTOBER 2011

Nomor : 26/Pdt.G/ 2011/PN.Mdn. tidaklah dapat dipertahankan lagi, dan

pengadilan tingkat banding berpendapat, bahwa putusan tersebut haruslah

dibatalkan dan pengadilan tingkat banding akan mengadili sendiri, dan

memutuskan perkara tersebut diatas seperti dalam amar putusan dibawah ini.;----

---------Menimbang, bahwa terhadap putusan Pengadilan Negeri Medan dalam

perkara aquo yaitu putusan “Dalam Eksepsi ”dan ” Dalam Provisi ”, oleh karena

putusan tersebut telah dipandang tepat dan benar ,maka Pengadilan Tingkat

Banding mengambilalih dan dijadikan pertimbangan hukum sendiri dalam tingkat

banding dan dapat dikuatkan.;------------------------------------------------------------------

---------Menimbang,bahwa terhadap putusan selain dan selebihnya dari gugatan

Para Penggugat / Para Pembanding, oleh karena tidak beralasan hukum, maka

petitum selain dan selebihnya tersebut dinyatakan ditolak, oleh karena itu

gugatan Para Penggugat /Para Pembanding dalam Pokok Perkara dinyatakan

dikabulkan sebagian dan ditolak untuk selain dan selebihnya.;--------------------------

---------Menimbang, bahwa oleh karena pihak Para Tergugat/Para Terbanding ,dan

Turut Tergugat/Turut Terbanding, ada pada pihak yang kalah, maka dihukum

untuk membayar biaya perkara dalam kedua tingkat peradilan yang ditingkat

banding yang besarnya akan disebutkan didalam amar putusan dibawah ini.--------

---------Mengingat,UU No. 5 tahun 1960 tentang Undang-Undang Pokok Agraria, Jo

PP. No. 10 tahun 1961 tentang pendaftaran tanah, Jo PP No. 24 tahun 1997,

tentang pendaftaran tanah, Jo Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala BPN No.

3 Tahun1997. RBG, serta peraturan hukum lainnya yang bersangkutan.;-------------

29

M E N G A D I L I :

Menerima permohonan banding, dari Para Pembanding/Para Penggugat ;-----------

DALAM EKSEPSI :

Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Medan tanggal 19 OKTOBER 2011 Nomor

: 26/Pdt.G/ 2011/PN.Mdn. dimohonkan banding tersebut ;------------------------------

DALAM PROVISI :

Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Medan tanggal 19 OKTOBER2011 Nomor

: 26/Pdt.G/ 2011/PN.Mdn. dimohonkan banding tersebut;-------------------------------

DALAM POKOK PERKARA :

Membatalkan putusan Pengadilan Negeri Medan tanggal 19 OKTOBER2011

Nomor : 26/Pdt.G/ 2011/PN.Mdn. dimohonkan banding tersebut ;--------------------

MENGADILI SENDIRI :

1. Mengabulkan gugatan Para Penggugat / ParaPembanding untuk sebagian ;---

2. Menyatakan Para Penggugat adalah Ahli Waris yang sah dari SULTAN

AMALUDDIN SANI PERKASA ALAMSYAH (SULTAN DELI X) ;----------------------

3. Menyatakan tindakan Tergugat I,II,III adalah sebagai perbuatan Melawan

Hukum (Onrechmatige daads) ;-----------------------------------------------------------

4. Menyatakan sah dan berharga SURAT KETERANGAN HAQ MEMPERUSAHAI

TANAH, Daftar No : 90/ Dbl.KLD /’60 yang diterbitkan oleh Assisten Wedana

Kecamatan Labuhan Deli bertanggal 22 Djuli 1960 ;---------------------------------

5. Menyatakan Para Penggugat adalah pemilik sah atas sebidang tanah seluas :-

60.000 M2 (enam puluh ribu meter persegi), di Kelurahan Tanjung Mulia Hilir,

Kecamatan Medan Deli, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara, berdasarkan

alas hak berupa SURAT KETERANGAN HAQ MEMPERUSAHAI TANAH, Daftar

No : 90/ Dbl.KLD /’60 yang diterbitkan oleh Assisten Wedana Kecamatan

30

Labuhan Deli bertanggal 22 Djuli 1960 ; dengan batas-batas tanah sebagai

berikut :----------------------------------------------------------------------------------------

--- Sebelah selatan dengan jalan Kampung --------------------------------1.879,0 M2 ;

--- Sebelah utara dengan Kampung Tanjung Mulia Hilir ----------------------1.928,5 M2 ;

--- Sebelah barat dengan jalan Kampung -------------------------- 743 M dan 63,5 M2 ;

--- Sebelah timur dengan Tanah bekas Perkebunan Sampali ------------ 825 M2 ;

6. Menghukum Para Tergugat / Para Terbanding untukmembayar biaya

perkara dalam kedua tingkat peradilan dengan tanggung brenteng, yang

dalamtingkat banding sebesar Rp. 150.000,-(seratus lima puluh ribu rupiah);

7. Menghukum Turut Tergugat untuk tunduk dan patuh pada putusan ini ;-------

8. Menolak selainnya dan selebihnya.;-----------------------------------------------------

Demikian diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim

Pengadilan Tinggi Medan pada hari Rabu, Tanggal 04 Juli 2012, oleh kami : Dr.

Nommy H.T Siahaan, SH, MH, sebagai Ketua Majelis, H.Syamsul Bahri Borut,

SH, MH, dan Syahrial Sidik, SH, MH. masing-masing sebagai Hakim anggota,

putusan tersebut diucapkan dalam persidangan yang terbuka untuk umum pada

hari Selasa, Tanggal 10 Juli 2012 oleh Hakim Ketua dengan didampingi Hakim-

hakim anggota tersebut, dengan dibantu HJ. Surya Haida, SH, MH., Panitera

Pengganti dan tanpa dihadiri Para Penggugat/Para Pembanding, Para

Tergugat/Para Terbanding, dan Turut Tergugat/ Turut Terbanding, ataupun

penasihat hukumnya masing-masing.

HAKIM HAKIM ANGGOTA : HAKIM KETUA MAJELIS,

H. SYAMSUL BAHRI BORUT,SH.,MH. Dr. NOMMY H.T. SIAHAAN, SH.,MH.

SYAHRIAL SIDIK, SH.,MH.

31

PANITERA PENGGANTI,

HJ.SURYA HAIDA, SH.MH.-

Ongkos – Ongkos :

1. Meterai ………………………… Rp. 6.000.-

2. Redaksi ……………………….... Rp. 5.000.-

3. Biaya Proses ……………………… Rp.139.000.-

Jumlah ………………… Rp. 150.000.-

Untuk salinan sesuai dengan aslinya.

PANITERA,

TJATUR WAHJOE B. SP, SH.M.Hum.-

NIP. 1963 0517 199103 1003.-