Musni Umar: Konflik Sosial dan Pentingnya Penguatan Kesetiakawanan Sosial

23
Konflik Sosial dan Pentingnya Penguatan kesetiakawanan Sosial Oleh Musni Umar, Ph.D Sociologist and Researcher

description

Konflik sosial 2012 sangat sering terjadi, sehingga tidak ada hari tanpa konflik. Bahkan dalam satu hari terjadi berbagai konflik di seluruh Indonesia. Untuk meredakan konflik, maka pengamalan kesetiakawanan sosial merupajkan way out (jalan keluar) yang harus dilakukan.

Transcript of Musni Umar: Konflik Sosial dan Pentingnya Penguatan Kesetiakawanan Sosial

Page 1: Musni Umar: Konflik Sosial  dan Pentingnya Penguatan Kesetiakawanan Sosial

Konflik Sosialdan Pentingnya Penguatan kesetiakawanan Sosial

Oleh Musni Umar, Ph.DSociologist and Researcher

Page 2: Musni Umar: Konflik Sosial  dan Pentingnya Penguatan Kesetiakawanan Sosial

PengantarDalam masyarakat lama Indonesia sebelum dan sesudah Indonesia merdeka, masyarakat Indonesia tidak terstratifikasi secara sangatmenyolok seperti adanya upper class, middle class, lower and lower-lower class sebagaimana yang terjadi sekarang.

Mulai terstatifikasinya masyarakat Indonesia secara sangatmenyolok setelah Orde Baru melaksanakan pembangunan denganmelandaskan pada trilogi pembangunan yaitu pertumbuhan, stabilitas dan pemerataan.

Setelah Orde Baru tumbang dan lahir Orde Reformasi, strategipembangunan yang menyembah pada pertumbuhan ekonomiterus dijalankan tanpa ada upaya untuk mengoreksi. AkibatnyaOrde Baru dan Orde Reformasi semakin memperkaya orang-orangyang sudah kaya dan semakin terjadi kesenjangan sosial ekonomiserta lahirnya OKB dari partai-partai politik pada era OrdeReformasi.

Page 3: Musni Umar: Konflik Sosial  dan Pentingnya Penguatan Kesetiakawanan Sosial

Lapisan-lapisan Kelas Sosial

Page 4: Musni Umar: Konflik Sosial  dan Pentingnya Penguatan Kesetiakawanan Sosial

Maraknya Konflik

Pada masa sebelum Indonesia merdeka, konflik banyakterjadi yang berkaitan dengan konflik politik yaitu untukmelawan penjajahan Belanda.

Demikian pula pada awal Orde Lama, berbagai konflik politik dankonflik ideologi muncul di berbagai daerah sepertipemberontakan Andi Aziz, Permesta, RMS, PRRI, dan DI/TII yang dilancarkan di Jawa Barat oleh Kartosuwiryo, di Sulawesi Selatan dan Tenggara oleh Kahar Muzzakkar, di Aceh oleh Daud Beureueh, di Jawa Tengah dan Kalimantan Selatan, tujuannya untuk melawanpemerintah, yang sering disebut konflik vertikal.

Pada era Orde Baru yang cukup panjang waktunya, berbagaikonflik sosial bisa diredam karena pemerintah menggunakantangan besi dan UU Subversif, tetapi konflik politik seperti GAM, OPM dan Timor Timur, dan konflik ideologi, walaupun telahdilakukan operasi militer tidak dapat dihentikan.

Page 5: Musni Umar: Konflik Sosial  dan Pentingnya Penguatan Kesetiakawanan Sosial

Konflik Sosial

Page 6: Musni Umar: Konflik Sosial  dan Pentingnya Penguatan Kesetiakawanan Sosial

Berbagai konflik politik di era Orde Reformasi yang terjadi diIndonesia yang melibatkan para pendukung calon Bupati, calon Walikota, dan calon Gubnernur dalam pemilukada, secara sepintas dapat dikatakan konflik politik, tetapi jikaditelusuri secara mendalam, konflik tersebut adalah konflikekonomi yang intinya persaingan memperebutkan sumber-sumber ekonomi melalui kekuasaan politik.

Akan tetapi di era Orde Reformasi, konflik politik bergesermenjadi konflik ekonomi. Jusuf Kalla menyebut konfliksekarang sekitar 75 persen adalah konflik ekonomi yaitukonflik yang dipicu oleh kepentingan ekonomi.

Bahkan konflik komunal yang melibatkan isu SARA sepertikonflik di Maluku pada awal Orde Reformasi yang melibatkanantara kaum Nasrani dan kaum Muslim, pada hakikatnyabukan konflik agama, tetapi konflik ekonomi.

Page 7: Musni Umar: Konflik Sosial  dan Pentingnya Penguatan Kesetiakawanan Sosial

Pendemo Ditolak

Page 8: Musni Umar: Konflik Sosial  dan Pentingnya Penguatan Kesetiakawanan Sosial

Sebagimana dimaklumi bahwa di Maluku sebelumberdiri Provinsi Maluku Utara, sejak zaman penjajahanBelanda, Orde Lama dan sampai sekitar 20 tahun OrdeBaru berkuasa, penguasa politik dan ekonomi diMaluku dipegang sepenuhnya golongan Nasrani.

Seiring dengan perjalanan waktu, kaum pedagang dariButon, Bugis dan Makassar datang ke Maluku. Sebagaiperantau seperti halnya dari berbagai suku bangsa didunia, memiliki vitalitas dan spirit yang besar untukmaju. Mereka melakukan pekerjaan apapun untukmeraih kemajuan. Dalam waktu yang tidak lama, seçara pelan tetapi pasti, mereka mengambil alih rodaekonomi Maluku. Pada saat yang sama anak-anakmereka masuk pendidikan sampai di universitas.

Page 9: Musni Umar: Konflik Sosial  dan Pentingnya Penguatan Kesetiakawanan Sosial

Konflik Agama?

Page 10: Musni Umar: Konflik Sosial  dan Pentingnya Penguatan Kesetiakawanan Sosial

Setelah tamat, mereka masuk menjadi pegawaipemerintah, dan juga masuk ke berbagai partaipolitik untuk memanfaatkan momentum OrdeReformasi yang melahirkan banyak partai politik, sehingga mereka menguasai ekonomi, birokrasi danpolitik. Faktor inilah yang dilawan kaum Nasranidengan mengobarkanKonflik agama, yang sesungguhnya bukan konflikagama, tetapi konflik ekonomi dalam upaya rebut kembali sumber-sumber ekonomi.

Begitu pula konflik yang terjadi Sampit, Kalimantan Tengah antara penduduk suku Dayak dengan sukuMadura (pendatang), konflik di Mesuji Lampung, konflik di Bima, dan berbagai konflik sosial lainnya.

Page 11: Musni Umar: Konflik Sosial  dan Pentingnya Penguatan Kesetiakawanan Sosial

PKS

Menghadapi maraknya konflik di berbagai daerah seluruhIndonesia, maka mau tidak mau dan suka tidak suka harusmencari dan menemukan solusi untuk mencegah danmenghentikan konflik yang terjadi, yang pada intinya konflikekonomi.

Oleh karena sumber utama konflik adalah masalah ekonomi, maka untuk mencegah dan menghentikankonflik, mutlak dilakukan penguatan kesetiakawanan sosial(PKS).

Kesetiakawanan adalah perasaan seseorang yang bersumberdari rasa cinta kepada bkehidupan bersama atau sesamateman sehingga diwujudkan dengan amal nyata berupapengorbanan dan kesediaan menjaga, membela, membantu, maupun melindungi terhadap kehidupan bersama.

Page 12: Musni Umar: Konflik Sosial  dan Pentingnya Penguatan Kesetiakawanan Sosial

PKS

Page 13: Musni Umar: Konflik Sosial  dan Pentingnya Penguatan Kesetiakawanan Sosial

Kesetiakawanan Sosial

Page 14: Musni Umar: Konflik Sosial  dan Pentingnya Penguatan Kesetiakawanan Sosial

Adapun kesetiakawanan sosial atau rasa solidaritas sosial adalahmerupakan potensi spiritual, komitmen bersama sekaligus jati diribangsa. Oleh karena itu, kesetiakawanan sosial merupakan nuranibangsa Indonesia yang teraplikasi ke dam sikap dan perilaku yang dilandasi oleh pengertian, kesadaran, keyakinan, tanggungjawab danpartisipasi sosial sesuai dengan kemampuan dari masing-masingwarga masyarakat dengan semangat kebersamaan, kerelaan untukberkorban demi sesama, kegotong-royongan dalam kebersamaan dankekeluargaan.

Dalam upaya penguatan kesetiakawanan sosial, maka dipandangpenting dilakukan lima hal:

Pertama, meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakattentang pentingnya kesetiakawanan sosial diwujudkan.

Page 15: Musni Umar: Konflik Sosial  dan Pentingnya Penguatan Kesetiakawanan Sosial

Edukasi Kesetiakawanan Sosial

Page 16: Musni Umar: Konflik Sosial  dan Pentingnya Penguatan Kesetiakawanan Sosial

• Kedua, melakukan sosialisasi dan kampanye melalui media massa, elektronik dan media sosial tentang pentingnyakesetiakawanan sosial.

Ketiga, menumbuhkan dan meningkatkanpenguatan solidaritas sosial sebagai wujud dari padakesetikawanan sosial.

Keempat, memberi kepedulian sosial dan ekonomi kepadamereka yang mengalami kesulitan hidup dan ekonomi sebagibentuk kesetiakawanan sosial.

Kelima, bekerjasama dengan BUMD, BUMN, Perusahaan Swasta Nasional, Perorangan dalam dan luar negeri untukmemanfaatkan CSR dalam rangka meningkatkan partisipasiuntuk mewujudkan kesetiakawanan sosial.

Page 17: Musni Umar: Konflik Sosial  dan Pentingnya Penguatan Kesetiakawanan Sosial

Kamapanye PKS

Page 18: Musni Umar: Konflik Sosial  dan Pentingnya Penguatan Kesetiakawanan Sosial

Hubungan Konflik dan PKSKonflik yang terjadi dimana-mana akibat masih banyak yang menganggur, miskin, dan tidak bisa menyokolahkan anak ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi menyebabkan mereka stres, frustrasi dan putus asa.

Selain itu, banyak waktu yang tidak termanfaatkan secara efektif, energi yang tersisa tidak terdayagunakan, sehingga kalau ada gesekan sedikit cepattersulut untuk konflik (tawuran) terutama dari kalangan generasi muda.

Untuk mengurangi dan menghentikan konflik, maka penguatan kesetikawanansosial mutlak diperlukan. Disinilah relevansiinya upaya penghentian konfliksosial dengan penguatan kesetikawanan sosial. Semakin menguat pelaksanaankesetiakawanan sosial semakin berpotensi mengurangi konfliksosial. Sebaliknya semakin melemah kesetikawanan sosial, semakin berpotensimeningkatkan konflik sosial.

Saat ini kesetiakawanan sosial masih belum berkembang sebagaimana yang diharapkan. Yang kaya tidak peduli terhadap mereka yang miskin dan susahhidup. Disinilah pentingnya penguatan dan pelaksanaan kesetiakawana sosialdikampanyekan dan diaplikasikan.

Page 19: Musni Umar: Konflik Sosial  dan Pentingnya Penguatan Kesetiakawanan Sosial

Kampanye PKS

Page 20: Musni Umar: Konflik Sosial  dan Pentingnya Penguatan Kesetiakawanan Sosial

KesimpulanPenguatan kesetiakawanan sosial merupakan keniscayan sebagai upayameredam, mengurangi dan menghentikan konflik sosial.

Penguatan kesetiakawanan sosial semakin diperlukan karena masih banyakwarga yang miskin, menganggur dan kurang pendidikan.

Melalui penguatan kesetiakawanan sosial, mereka yang terpinggirkandalam arus pembangunan dan termarjinalisasi dalam kehidupan dapatmemperoleh bantuan pemikiran, pelatihan, peluang berusaha, peluangmendapat izin, modal usaha dan pembinaan serta pengawasan, supayamereka juga bisa bangkit dan maju.

Kampanyekan penguatan kesetiakawanan sosial dan dorong pengamalankesetiakawanan sosial dalam kehidupan keseharian dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sebagai upaya mengurangi dan menghentikankonflik sosial.

Beri mereka aktivitas melalui pengamalan kesetiakawanan sosial yang memberi manfaat ekonomi, sosial dan sebagainya, sehingga mereka sibukdan tidak mempunyai waktu luang untuk berkonflik.

Page 21: Musni Umar: Konflik Sosial  dan Pentingnya Penguatan Kesetiakawanan Sosial
Page 22: Musni Umar: Konflik Sosial  dan Pentingnya Penguatan Kesetiakawanan Sosial
Page 23: Musni Umar: Konflik Sosial  dan Pentingnya Penguatan Kesetiakawanan Sosial