Musni Umar: Partisipasi masyarakat terhadap keamanan lingkungan di dki jakarta

32
Partisipasi Masyarakat Terhadap Keamanan Lingkungan Oleh Musni Umar, Ph.D Sociologist and Researcher

description

Partisipasi masyarakat untuk mewujudkan keamanan lingkungan di DKI Jakarta sangat diperlukan karena kalau tidak ada keamanan, tidak ada ketenangan, kedamaian dan sulit melakukan pembangunan.

Transcript of Musni Umar: Partisipasi masyarakat terhadap keamanan lingkungan di dki jakarta

Page 1: Musni Umar: Partisipasi masyarakat terhadap keamanan lingkungan di dki jakarta

Partisipasi Masyarakat Terhadap Keamanan LingkunganOleh Musni Umar, Ph.D

Sociologist and Researcher

Page 2: Musni Umar: Partisipasi masyarakat terhadap keamanan lingkungan di dki jakarta

Pengantar Pertama kita panjatkan puji syukur kepada Allah Yang Maha Kuasa

yang telah memberi kesehatan, kenikmatan dan keberkahan kepada kita, sehingga hari ini 27 November 2012, kita bisa berkumpul di Gedung Joang 45 yang amat bersejarah bagi bangsa Indonesia.

Kemudian saya sampaikan terima kasih kepada Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan dan Keluarga Berencana Provinsi DKI Jakarta dan seluruh jajarannya yang telah mengundang saya untuk berpartisipasi dalam kegiatan ini.

Penggunaan Gedung Joang 45 sebagai tempat pelaksanaan kegiatan ini sangat baik, karena tempat ikut memegang peranan dalam menempa semangat, tidak saja pada masa perjuangan fisik, tetapi dalam mengisi kemerdekan, yang ternyata tidak mudah mewujudkan cita-cita para pejuang bangsa Indonesia yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945.

Page 3: Musni Umar: Partisipasi masyarakat terhadap keamanan lingkungan di dki jakarta

Semoga semangat para pejuang bangsa Indonesia selalu menginspirasi, menyegarkan dan menyemangati kita semua sebagai pelanjut perjuangan, dan bertekad dengan penuh semangat untuk mengisi kemerdekaan Indonesia yang diproklamirkan pada 17 Agustus 1945.

Dalam usia kemerdekaan RI ke 67, bangsa Indonesia khususnya DKI Jakarta sebagai ibukota negara Republik Indonesia, masih menghadapi banyak permasalahan. Salah satu permasalahan yang dihadapi adalah masalah keamanan lingkungan.

Page 4: Musni Umar: Partisipasi masyarakat terhadap keamanan lingkungan di dki jakarta
Page 5: Musni Umar: Partisipasi masyarakat terhadap keamanan lingkungan di dki jakarta

Tantangan Keamanan Lingkungan Masalah keamanan lingkungan menghadapi tantangan yang berat khususnya di DKI Jakarta karena masyarakat Jakarta telah mengalami perubahan. Perubahan masyarakat Jakarta mengikuti prilaku dan budaya masyarakat kota yang bercirikan:

1) Individualistik.

Ciri dan budaya masyarakat Jakarta yang pertama ialah individualistik. Arti individual atau individu berasal dari kata latin "individuum" artinya yang tak terbagi. Hanya memikirkan urusannya sendiri. Tidak mau tahu dengan urusan yang lain.

2) Egois

Ciri dan budaya masyarakat Jakarta kedua ialah egois. Arti egois ialah orang yang selalu mementingkan diri sendiri. Tidak memikirkan kepentingan bersama atau kepentingan orang lain. Perilakunya cenderung tidak positif karena demi keuntungan pribadi saja.

Page 6: Musni Umar: Partisipasi masyarakat terhadap keamanan lingkungan di dki jakarta

Way of Life

Page 7: Musni Umar: Partisipasi masyarakat terhadap keamanan lingkungan di dki jakarta

Egois

Page 8: Musni Umar: Partisipasi masyarakat terhadap keamanan lingkungan di dki jakarta

3) Materialistik

Ciri dan budaya masyarakat Jakarta ketiga ialah materialistik. Arti materialistik ialah orang yang mendewakan materi atau harta benda. Perasaan, pikiran dan orientasi hidupnya hanya untuk kepentingan meteri atau kebendaan.

4) Hedonistik

Ciri dan budaya masyarakat Jakarta yang keempat ialah hedonistik. Hedonistik ialah suatu pandangan hidup yang menganggap bahwa orang akan menjadi bahagia dengan mencari kebahagiaan sebanyak mungkin. Kesenangan atau kenikmatan merupakan tujuan hidup dan tindakan manusia.

Page 9: Musni Umar: Partisipasi masyarakat terhadap keamanan lingkungan di dki jakarta

Materialistik

Page 10: Musni Umar: Partisipasi masyarakat terhadap keamanan lingkungan di dki jakarta

Hedonistik

Page 11: Musni Umar: Partisipasi masyarakat terhadap keamanan lingkungan di dki jakarta

5) Glamour

Ciri dan budaya masyarakat Jakarta ialah glamour. Glamour adalah suatu perilaku atau budaya mewah yang berlebihan. Perilaku hidup Mewah diwujudkan dengan memiliki rumah yang luar biasa bagus, mobil mewah buatan asing dan gonta-ganti, baju mewah buatan luar negeri, sepatu mewah buatan luar negeri dan lain sebagainya.

6) Pragmatik

Ciri dan budaya masyarakat Jakarta keenam ialah pragmatik. Pragmatik atau pragmatis dalam pengertian saya adalah suatu pola fikir atau cara pandang orang yang maunya praktis, mudah, gampang dan efisien. Sifat atau budaya yang cederung bersifat praktis.

Page 12: Musni Umar: Partisipasi masyarakat terhadap keamanan lingkungan di dki jakarta

Glamour

Page 13: Musni Umar: Partisipasi masyarakat terhadap keamanan lingkungan di dki jakarta

7) Bergaul terbatas

Ciri dan budaya masyarakat Jakarta yang ketujuh bergaul terbatas, yaitu hanya dengan kelompoknya sendiri. Sibuk dengan dirinya, keluarga dan kelompoknya.

Ciri dan budaya masyarakat Jakarta seperti yang digambarkan diatas, pada umumnya diamalkan oleh masyarakat kelas menengah (middlke class) dan kelas atas (upper class).

Selain ciri dan budaya masyarakat Jakarta yang disebutkan di atas, masyarakat Jakarta memiliki pula ciri:

8) Kompetisi tinggi

Untuk bisa survive, bertahan hidup, dan maju harus bisa berkompetisi. Kompetisi atau persaingan yang tinggi, menyebabkan orang sibuk dengan pekerjaan atau bisnisnya sendiri.

Bagi kalangan menengah dan kalangan atas yang sadar akan tantangan berat yang dihadapi putera-puterinya seperti kompetisi atau persaingan hidup yang berat, maka sejak kecil dipaksa oleh orang tuanya untuk belajar keras, kursus bahasa, dan bimbingan belajar supaya memperoleh niliai ujian yang tinggi, sehingga tidak ada waktu untuk bersosialisasi dengan lingkungan.

Page 14: Musni Umar: Partisipasi masyarakat terhadap keamanan lingkungan di dki jakarta

Simbol Persaingan

Page 15: Musni Umar: Partisipasi masyarakat terhadap keamanan lingkungan di dki jakarta

Apalagi kemajuan teknologi yang luar biasa dengan maraknya penggunaan

media sosial seperti twitter, facebook, google, slideshare, linkdelin, selain TV dan lain sebagainya, menghabiskan waktu untuk hidup sendiri tanpa ada sedikitpun waktu untuk bersama dengan lingkungan sosial, di mana berada atau bermukim. 9) Profesi sangat beragam

Ciri masyarakat Jakarta yang kesembilan ialah beraneka ragam profesi atau pekerjaan.Oleh karena masyarakat Jakarta beraneka macam pekerjaan, maka tingkat kesibukan dalam pekerjaan sangat tinggi, sehingga habis waktu, dan tidak mempunyai waktu untuk bersosialisasi apalagi berkumpul termasuk bersilaturrahim dengan lingkungan sosial, di mana berdomisili atau bertempat tinggal. Masyarakat Jakarta sebagian besar terasing dengan lingkungan sosialnya.

10) Rasional dan sangat aktif

Ciri masyarakat Jakarta yang lain ialah rasional. Semua pandangan yang dikemukakan kepada mereka harus rasional. Selain itu, mereka sangat aktif sehingga banyak memengaruhi kebijakan pemerintah.

Page 16: Musni Umar: Partisipasi masyarakat terhadap keamanan lingkungan di dki jakarta

Masyarakat Jakarta Rasional

Page 17: Musni Umar: Partisipasi masyarakat terhadap keamanan lingkungan di dki jakarta

11) Memiliki pendidikan tinggi

Ciri masyarakat Jakarta (sebagian) ialah berpendidikan tinggi. Oleh karena berpendidikan tinggi, maka pendekatan kepada mereka, selain harus rasional, juga menyentuh kepentingan mereka, dan hati mereka supaya mau berpartisipasi dalam mewujudkan keamanan lingkungan.

12) Agen of change

Ciri masyarakat Jakarta karena pada umumnya berpendidikan tinggi, banyak dari kalangan mereka sebagai agen perubahan. Akan tetapi, tidak sedikit yang terjebak dalam praktik korupsi karena hidup hedonistik, materialistik, glamour dan pragmatik.

Page 18: Musni Umar: Partisipasi masyarakat terhadap keamanan lingkungan di dki jakarta

Masyarakat DKI Banyak Berpendidikan

Page 19: Musni Umar: Partisipasi masyarakat terhadap keamanan lingkungan di dki jakarta

13) Tidak mengenal gotong-royong

Ciri masyarakat Jakarta terutama dari kalangan kelas menengah dan atas sudah tidak memeraktekkan gotong royong. Ini akibat berbagai aktivitas dan kesibukan yang menghadang setiap hari, serta penetrasi budaya asing serta kesibukan melayani komunikasi sosial media. 14) Kesenjangan sosial sangat tajam

Ciri masyarakat Jakarta yang terakhir ialah terjadi kesenjangan sosial ekonomi yang luar biasa tajam. Mereka yang kaya luar biasa kaya, hanya matahari dan bulan yang tidak bisa dibeli, karena tidak ada yang menjualnya.

Page 20: Musni Umar: Partisipasi masyarakat terhadap keamanan lingkungan di dki jakarta

Masyarakat gotong royong

Page 21: Musni Umar: Partisipasi masyarakat terhadap keamanan lingkungan di dki jakarta

Kesenjangan sosial ekonomi yang tajam di kalangan masyarakat Jakarta,

sangat berbahaya karena akan menciptakan lingkungan yang tidak aman. Perampokan yang diserta i pembunuhan, pencurian, pencopetan dan lain sebagainya marak terjadi.

Hal itu terjadi karena sebagian masyarakat Jakarta masih hidup sangat prihatin. Kawasan padat kumuh dan miskin (padkumis) yang sering dikunjungi Gubernur Joko Widodo, untuk makan saja susah, karena di era Orde Reformasi, apa-apa mahal, tidur masih gantian, pakai WC umum, anak-anak mereka tidak bisa sekolah karena tidak mampu membiayai pendidikan, sehingga harapan untuk masa depan tidak ada.

Munculnya pemimpin baru DKI Jakarta yaitu Jokowi dan Ahok dari hasil pemilikada DKI Jakarta, memberi harapan besar bagi masyarakat bawah. Oleh karena itu, kita harus mendukung (support) Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta supaya sulkses mengemban amanah mayoritas masyarakat Jakarta untuk membangun "Jakarta baru".

Untuk menyukseskan kepemimpinan Jokowi-Ahok, suka tidak suka dan mau tidak mau, seluruh masyarakat DKI Jakarta tanpa kecuai harus berpartisipasi.

Page 22: Musni Umar: Partisipasi masyarakat terhadap keamanan lingkungan di dki jakarta

Bentuk partisipasi Salah satu bentuk partisipasi masyarakat Jakarta ialah turut mewujudkan

keamanan lingkungan.

Bentuk partisipasi nyata yang bisa dilakukan masyarakat DKI Jakarta untuk mewujudkan keamanan lingkungan dapat dibagi dua kelompok:

Pertama, masyarakat menengah (middle class) dan masyarakat atas (upper class), bentuk partisipasi yang bisa disumbangkan untuk mewujudkan keamanan lingkungan:

1) Partisipasi uang

Di berbagai tempat di DKI Jakarta, telah dibangun Pos Kamling. Yang membiayai pembangunan Pos Kamling adalah warga setempat. Demikian juga yang membayar gaji/honor petugas keamanan setiap bulan adalah warga masyarakat dari menengah dan atas. Ini adalah bentuk partisipasi masyarakat yang terus perlu dikembangkan dan disempurnakan untuk menjaga keamanan lingkungan.

Page 23: Musni Umar: Partisipasi masyarakat terhadap keamanan lingkungan di dki jakarta

Partisipasi Uang

Page 24: Musni Umar: Partisipasi masyarakat terhadap keamanan lingkungan di dki jakarta

2) Partisipasi harta benda

Warga masyarakat dari kelas menengah dan atas, bentuk partisipasinya yang lain ialah ikut serta menyumbang harta benda misalnya TV ke Pos Kamling supaya petugas keamanan setempat bisa juga mengikuti perkembangan keamanan DKI Jakarta melalui TV, memberi dan membelikan Handy Talky untuk alat komunikasi bagi aparat keamanan setempat, menyediakan baju seragam, makanan dan vitamin kepada petugas keamanan. 3) Partisipasi pikiran

Masyarakat kelas menegah dan masyarakat kelas atas, yang pada umumnya berpendididkan tinggi bisa pula berpartisipasi untuk mewujudkan keamanan lingkuingan dengan memberi saran, masukan dan pemikiran kepada pemerintah setempat, dan aparat keamanan untuk mewujudkan keamanan lingkungan.

Page 25: Musni Umar: Partisipasi masyarakat terhadap keamanan lingkungan di dki jakarta

Partisipasi Harta Benda

Page 26: Musni Umar: Partisipasi masyarakat terhadap keamanan lingkungan di dki jakarta

Partisipasi Pikiran

Page 27: Musni Umar: Partisipasi masyarakat terhadap keamanan lingkungan di dki jakarta

Selain itu, masyarakat bawah yang mengalami kesulitan karena menganggur misalnya, bisa diberi bantuan untuk alih profesi latihan mengemudi kendaraan roda empat dan lain sebagainya.

Kedua, partisipasi masyarakat bawah (lower class and lower-lower class) ialah partisipasi tenaga. Mereka sangat diperlukan partisipasinya untuk menjaga keamanan. Oleh karena mereka orang susah, maka bentuk partisipasi mereka dengan tenaga, tetap harus diberi gaji/honor setiap bulan supaya bisa bertahan hidup dan tenang dalam melaksanakan tugas.

Oleh karena, partisipasi tenaga, terbatas jumlahnya yang diperlukan, maka masyarakat kelas menengah dan atas, harus pulan didorong untuk berpartispasi membantu masyarakat di lingkungannya misalnya memberi beasiswa penuh kepada anak-anak miskin.

Page 28: Musni Umar: Partisipasi masyarakat terhadap keamanan lingkungan di dki jakarta

Partisipasi Tenaga

Page 29: Musni Umar: Partisipasi masyarakat terhadap keamanan lingkungan di dki jakarta

Kesimpulan

Masyarakat Jakarta yang telah berubah budaya yang bercirikan budaya kota, harus disiasati supaya tetap memiliki komitmen dan tanggungjawab terhadap keamanan lingkungan.

Keamanan lingkungan sangat terkait erat dengan situasi sosial ekonomi masyarakat bawah (lower and lower-lower class society). Kalau kehidupan ekonomi mereka semakin sulit, maka dampaknya kepada instabilitas keamanan lingkungan besar, karena mereka melakukan apa saja untuk bisa bertahan hidup.

Page 30: Musni Umar: Partisipasi masyarakat terhadap keamanan lingkungan di dki jakarta

Keamanan Lingkungan

Page 31: Musni Umar: Partisipasi masyarakat terhadap keamanan lingkungan di dki jakarta

Oleh karena itu, masyarakat kelas menengah dan kelas atas harus memberi kepeduliaan tidak saya menyumbangkan uang, harta benda dan pikiran untuk mewujudkan keamanan lingkungan ditempat tinggalnya, tetapi juga keamanan sosial supaya masyarakat bawah yang sangat memerlukan, bisa dibantu untuk mendapat pekerjaan atau diberi kesempatan untuk mengikuti alih profesi (pekerjaan), dan anak-anak miskin dilingkungan masing-masing.diberi beasiswa penuh untuk melanjutkan pendidikan di daerah lain supaya memiliki harapan dan masa depan.

Keamanan lingkungan tidak bisa hanya diserahkan kepada aparat

keamanan semata, karena jumlah mereka terbatas. Maka diperlukan keikut-sertaan masyarakat DKI Jakarta untuk berpartisipasi mewujudkan keamanan di lingkungan masing-masing.___________

* Musni Umar adalah Sosiolog dan Direktur Institute for Social Empowerment and Democracy (INSED)* Makalah ini dipresentasikan dalam rangka Pelaksanaan Kegiatan Fasilitasi Partisipasi Masyarakat Terhadap Keamanan Lingkungan di Provinsi DKI Jakarta, 27 November 2012, di Gedung Joang 45, Jakarta.

Page 32: Musni Umar: Partisipasi masyarakat terhadap keamanan lingkungan di dki jakarta