Musni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI Jakarta

23

Transcript of Musni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI Jakarta

Page 1: Musni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI Jakarta
Page 2: Musni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI Jakarta

Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan

di DKI Jakarta Oleh Musni Umar

Sociologist and Researcher Direktur Institute for Social Empowerment

and Democracy (INSED)

Page 3: Musni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI Jakarta

Daerah Khusus Ibukota Jakarta, lebih khusus lagi Kota Jakarta Pusat merupakan tempat tinggal dan berkantor Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia sebagai simbol negara serta tempat berkantor para menteri, yang dalam UUD Negara Republik Indonesia Bab V tentang Kementerian Negara pasal 17 ayat (1) Presiden dibantu oleh menteri-menteri negara, sehingga kedudukan DKI Jakarta sangat strategis, selain sebagai ibukota negara, juga pusat pemerintahan negara Republik Indonesia.

Page 4: Musni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI Jakarta

Oleh karena itu, DKI Jakarta dan lebih khusus lagi kota Jakarta Pusat merupakan barometer nasional dan bahkan internasional hampir dalam segala hal terutama dalam masalah stabilitas sosial keamanan.

Kalau DKI Jakarta bergejolak dan rusuh, maka otomatis dampaknya tidak hanya mengganggu keamanan di DKI Jakarta, tetapi seluruh negeri dari Sabang sampai Merauke, dari Pulau Miangat sampai pulau Rote. Dampaknya tidak hanya dilingkungan nasional, tetapi juga internasional karena Indonesia merupakan bagian dari komunitas internasional.

Page 5: Musni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI Jakarta

Sumber Ancaman Ancaman stabilitas sosial keamanan

setidaknya bersumber dari persoalan ideologis, politik dan ekonomi.

Pertama, persoalan ideologis, ada yang bersifat laten-beroperasi dibawah tanah, dan ada pula yang sedang fenomenal seperti ISIS. Menurut Edward Snowden, mantan sistem administrator di CIA (Central Intelligence Agency) bahwa ISIS didirikan Israil, Amerika Serikat dan Inggris.

Page 6: Musni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI Jakarta

Tujuannya dalam rangka politik pecah belah (divide et impera) guna semakin memperlemah umat Islam di Timur Tengah dan seluruh dunia.

Perjuangan ISIS adalah untuk mendirikan negara kekhalifahan karena dalam sejarah Islam pernah berdiri Daulah Umayyah di Damaskus pada tahun 661-750 yang merupakan kekhalifahan Islam pertama setelah khulaurrasyidin (Abu Bakar, Umar Bin Khttab, Ustman Bin Affan dan Ali Bin Abi Thalib). Daulah Umayyah menguasai seluruh jarizah Arab dan sekitarnya bahkan tahun 756-1031 berdiri kekhalifahan Islam di Kordoba, Spanyol.

Page 7: Musni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI Jakarta

Daulah Abbasiyah berdiri di Bagdad tahun 750 kemudian menaklukkan Daulah Umayyah. Kekhalifahan ini berdiri selama dua abad lamanya. Setelah kekhalifahan Islam kedua meredup, Kemudian berdiri kekhalifahan Islam ketiga yaitu Daulah Utsmani di Turki yang semula merupakan bagian dari kekhalifahan Abbasiyah. Kekhalifahan Utsmani dibawah kepemimpinan khalifah Muhammad Al Fatih mencapai kejayaan karena berhasil menaklukkan Konstantinopel, ibukota kerajaan Romawi Bizantium.

Page 8: Musni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI Jakarta

Kondisi Timur Tengah yang sering disebut PBB sebagai Asia Barat Daya, sangat strategis dilihat dari aspek ekonomi, politik, agama, dan pertahanan keamanan, karena mengandung sumber daya alam yang melimpah, sehingga tidak boleh bangkit dan kuat karena akan menjadi saingan barat terutama Amerika Serikat.

ISIS merupakan proyek untuk semakin menciptakan kekacauan di Timur Tengah dan diberbagai negara Muslim. Politik pecah belah (divide et impera) terus dijalankan, karena setelah perang dingin, komunis dianggap sudah bubar, maka musuh baru yang dianggap berbahaya adalah Islam.

Page 9: Musni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI Jakarta

Di Indonesia, masyarakat Muslim banyak yang simpati dan mendukung ISIS dan bahkan puluhan pemuda Indonesia telah pergi ke Irak dan Suriah untuk perperang mendukung ISIS. Jika ISIS dibiarkan penyebarannya di negara kita, maka Indonesia akan mengalami perpecahan yang serius di masa depan. Maka waspada ISIS bisa mencegah terjadinya perpecahan bangsa Indonesia di masa depan.

Page 10: Musni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI Jakarta

• Kedua, persoalan politik. DKI Jakarta telah mengalami tiga peristiwa politik.

• 1) Pemilukada DKI Jakarta tahun 2012. Pertarungan memperebutkan DKI 1 dan DKI 2 dalam dua putaran tergolong sengit karena calon incumbent (petahana) didukung semua kekuatan partai besar kecuali PDI Perjuangan, penguasa di istana negara, media dan uang, tetapi kekuatan rakyat tidak bisa dibendung atau dikalahkan.

• Kita bersyukur kepada Allah, Tuhan Yang Maha Esa, stabilitas sosial keamanan di DKI Jakarta khususnya di Kota Jakarta Pusat dapat dijaga, dipelihara dan dipertahankan dalam pelaksanaan pemilukada DKI Jakarta.

Page 11: Musni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI Jakarta

• 2) Pemilihan legislatif 9 April 2014, yang didahului dengan proses rekrutmen caleg, seleksi dan penetapan caleg, kampanye, pelaksanaan pileg, penetapan hasil pileg serta pelantikan anggota DPRD pada 25 Agustus 2014, yang akan dilanjutkan pelantikan anggota DPR RI pada September 2014.

• Semua proses pelaksanaan pileg dan pelantikan anggota DPRD dan DPR RI hasil pemilu legislatif diharapkan berjalan lancar.

• Walaupun pelaksanaan demokrasi kita masih mengalami banyak pemasalahan karena politik uang (money politic) masih marak diamalkan, sehingga yang terpilih dan dilantik menjadi anggota parlemen (anggota DPRD dan DPRD) adalah mereka yang berduit, tetapi satu hal yang patut disyukuri bahwa semua rangkaian pelaksanaan pileg berjalan aman, damai dan tertib sehingga stabilitas sosial sebagai prasyarat terwujudnya stabilitas keamanan dapat dipertahankan.

Page 12: Musni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI Jakarta

• 3) Pemilihan Presiden (pilpres) yang didahului pencalonan, penetapan calon, kampanye dan pengumuman hasil pilpres 22 Juli 2014. Pelaksanaan pilpres ini luar biasa, 1) Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden hanya dua pasang yaitu Prabowo-Hatta dan Jokowi JK. Akibatnya terjadi head-to-head untuk mengalahkan satu dengan yang lain.

• 2) Prabowo-Hatta didukung banyak partai yang terdiri dari partai besar, menengah dan kecil. Jumlah perolehan suara pendukung pasangan calon “Koalisi Merah Putih” ini di parlemen (DPR) sebesar 63 persen. Besarnya dukungan di parlemen, ada anggapan secara otomatis akan memenangkan pilpres. Pada hal, pileg sangat berbeda dengan pilpres.

Page 13: Musni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI Jakarta

• 3) Kampanye pilpres amat menakutkan karena seolah menghalalkan segala cara untuk meraih kemenangan. Kampanye hitam berisi fitnah dilakukan dengan menyerang pribadi masing-masing calon Presiden.

• 4) Sengketa pilpres di MK. Gugatan ke MK dengan tuduhan kecurangan terstruktur, sistimatis, masif, tidak menjadi masalah. Akan tetapi, pengerahan massa dan demo selama sidang sengketa pemilihan Presiden di depan gedung MK, yang puncaknya 21 Agustus 2014 pada saat pembacaan putusan MK tentang gugatan Prabowo-Hatta sangat mencekam.

Page 14: Musni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI Jakarta

• 5) Penerimaan hasil putusan MK yang bersifat final dan mengikat belum mencerminkan kedewaan dari mereka yang kalah. Usainya pelaksanaan pilpres, seharusnya kita kembali bersatu membangun masyarakat, bangsa dan negara.

• Selain itu, di dalam dan diluar sidang beberapa hari sebelum putusan MK, provokasi massa terus dilakukan untuk memberi keyakinan kepada masyarakat luas bahwa pilpres telah dilakukan dengan kecurangan terstruktur, sistimatis dan masif (TSM) yang dilakukan oleh penyelenggara pilpres (KPU).

Page 15: Musni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI Jakarta

• Sejatinya dalam proses sidang di MK tinggal memberi bukti tertulis dan saksi untuk membuktikan bahwa yang dituduhkan benar-benar telah terjadi kecurangan TSM dalam pilpres.

• Akan tetapi dalam putusan MK tanggal 21 Agustus 2014, seluruh gugatan Prabowo-Hatta ditolak MK. Dengan penolakan MK terhadap seluruh gugatan Prabowo-Hatta, satu persoalan politik yang menimbulkan instablitas sosial keamanan sudah dapat dilalui.

• Namun belum bisa dianggap selesai, karena koalisi merah-putih yang mendukung Prabowo-Hatta menguasai parlemen (DPR RI) sekitar 63 persen. mereka mewacanakan akan membentuk Panitia Khusus (Pansus) DPR untuk mengusut kecurangan pilpres. Mereka bisa melakukan sabotase politik

Page 16: Musni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI Jakarta

• misalnya yang menjadi Ketua DPR RI bukan pemenang pemilu legislatif sesuai UU MD3 yang baru diundangkan. Selain itu, mereka bisa menolak pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih, karena mereka mayoritas di MPR, dan bisa mengganggu pelaksanaan program pemerintah Jokowi-JK.

Page 17: Musni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI Jakarta
Page 18: Musni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI Jakarta

• Mengatasi Persoalan Politik• Untuk mengatasi persoalan politik pasca pilpres, maka

bisa ditempuh 3 (tiga) langkah. Pertama, rekonsiliasi antara Jokowi-JK Vs Prabowo-Hatta. Akan tetapi, nampaknya sulit diwujudkan karena beberapa waktu, Hasyim Djojohadikusumo telah mengatakan, tidak akan pernah ada rekonsiliasi dengan Jokowi. Sekjen PDI Perjuangan, Tjahjo Kumolo dan Jokowi telah merespon dengan menegaskan bahwa tidak perlu rekonsiliasi dengan Prabowo karena tidak pernah ada masalah dengan beliau.

• Kedua, rekonsiliasi antara relawan Jokowi-JK Vs Prabowo Hatta. Ini lebih mudah direalisasikan karena sudah ada contoh, pernah dilakukan deklarasi damai antara relawan Prabowo-Hatta Vs Jokowi-JK pada 20 Juli 2014 di Balai Kartini, Jakarta.

Page 19: Musni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI Jakarta

• Ketiga, merangkul beberapa partai politik yang tergabung di koalisi merah putih, sehingga partai yang mendukung Jokowi-JK lebih besar prosentasinya di parlemen (DPR).

• Persoalan Ekonomi• Publik dan media padanya umumnya tidak terlalu

banyak mempersoalkan masalah ekonomi terutama kesenjangan ekonomi. Pada hal akar masalah terjadinya persoalan dalam pengamalan demokrasi dan mudahnya terjadi gangguan stabilitas sosial keamanan adalah persoalan ekonomi yang sangat terkait erat dengan persoalan perut.

Page 20: Musni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI Jakarta

• Kesenjangan ekonomi begitu menyolok dan memprihatinkan, tetapi tidak ada upaya yang serius dan sungguh-sungguh untuk mengatasi masalah tersebut.

• Dalam realitas, pemerintah menyerahkan ekonomi sepenuhnya pada mekanisme pasar (persaingan bebas). Perbagai program pemberdayaan ekonomi rakyat tidak disertai aksi pemihakan (affirmative action) dan perlakuan khusus (special treatment). Akibatnya pembangunan ekonomi hanya semakin memperkaya orang-orang kaya dan semakin menciptakan kesenjangan ekonomi.

• Liberalisasi ekonomi yang diamalkan dengan meniadakan atau setidak-tidaknya mengurangi peran pemerintah untuk memberi pemihakan kepada

Page 21: Musni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI Jakarta

• mereka yang lemah bertentangan dengan amanat pembukaan UUD 1945 untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, .....

• Pemerintah harus aktif memajukan kesejahteraan umum dalam upaya mewujudkan kemanusiaan yang adil dan beradab serta keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Page 22: Musni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI Jakarta

• Kesimpulan • Mewujudkan stabilitas sosial keamanan merupakan

tanggung jawab seluruh bangsa Indonesia. Oleh karena itu, mencegah tumbuhnya ideologi radikal di Indonesia dan komplikasi politik dan ekonomi yang mengganggu stabilitas sosial keamanan, harus selalu diantisipasi dengan mencari dan menemukan akar masalahnya, kemudian berusaha memecahkannya bersama pemerintah.

• Semua akar permasalahan dalam ideologi, demokrasi, politik, dan ekonomi adalah keadilan. Sejatinya semua partai politik dan masyarakat sipil (civil society) bisa bersatu jika menjadikan masalah ketidakadilan ekonomi sebagai musuh bersama.

Page 23: Musni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI Jakarta

• Agenda pemerintahan Jokowi-JK ke depan adalah mewujudkan keadilan sosial. Pekerjaan ini sangat berat, tetapi mulia karena merupakan perintah semua agama, amanat pembukaan UUD dan Pancasila.

• Oleh karena itu, kita harus bersatu dan bergandengan tangan. Agama apapun yang kita anut, dan partai apapun yang kita pegang, saatnya bersatu dan bersinergi mewujudkan keadilan sosial terutama dalam bidang ekonomi.

• Semoga makalah singkat ini menjadi bahan diskusi kita yang bermanfa’at.