Musni Umar: Tawuran antar warga dan upaya pemecahannya

21
Tawuran Antar Warga dan upaya Pemecahannya Oleh Musni Umar, Ph.D

description

Di era Orde Reformasi sangat sering terjadi tawuran. Untuk memecahkannya perlu diketahui penyebab utamanya dan dipecahkan satu persatu. Tulisan ini menjelaskan sedikit akar permasalahan terjadinya tawuran. Semoga dapat disempurnakan.

Transcript of Musni Umar: Tawuran antar warga dan upaya pemecahannya

Page 1: Musni Umar: Tawuran antar warga  dan upaya pemecahannya

Tawuran Antar Warga dan upaya Pemecahannya

Oleh Musni Umar, Ph.D

Page 2: Musni Umar: Tawuran antar warga  dan upaya pemecahannya

Pengantar Tawuran memiliki makna yang sama dengan

kerusuhan, perkelahian, keributan, kericuhan dan lain sebagainya.

Tawuran belakangan ini marak terjadi di mana-mana. Di Jakarta contoh kasus tawuran antar warga ialah di Johar Baru yaitu antar warga Tanah Tinggi dengan warga Kampung Rawa, dengan penyebab yang sangat bervariasi. Dari persoalan kecil sampai persoalan besar.

Page 3: Musni Umar: Tawuran antar warga  dan upaya pemecahannya

Tawuran di Johar Baru

Page 4: Musni Umar: Tawuran antar warga  dan upaya pemecahannya

Tawuran antar warga dalam banyak kasus sering menimbulkan korban nyawa, luka-luka dan kerusakan harta benda. Akan tetapi, emosi masyarakat sering kali tidak bisa dibendung karena berlaku teori kerumunan massa, dimana emosi masyarakat menyatu sehingga emosi membara-bara dan hilang akal sehat. Kelompok kecil yang dominan pada saat terjadi tawuran, akan memengaruhi dan memberi dorongan sugestif kepada kelompok masyarakat yang berkerumun sehingga tawuran sulit dikendalikan.

Page 5: Musni Umar: Tawuran antar warga  dan upaya pemecahannya

Penyebab Tawuran Setidaknya terdapat dua faktor penyebab tawuran.

Pertama, faktor internal Penyebab tawuran yang bersifat internal bisa perseorangan yang tidak bisa

menyesuaikan diri dilingkungannya, tapi bisa juga satu keluarga yang tidak bisa adaptatif dilingkungannya.

Kasus tawuran antar warga, ada yang disebabkan pribadi dalam keluarga. Suami isteri, tidak bahagia suka konflik menyebabkan anak-anaknya kehilangan jatidiri dan menjadi bengal (bandel) yaitu tidak mengindahkan nasihat orang tua, keras kepala, dan suka melawan orang tua. Itu terjadi karena orang tua tidak dapat menjadi contoh teladan dalam hidup berumah tangga.Akibatnya, anak-anak suka membuat gara-gara dirumah, di tetangga dan lingkungannya.

Page 6: Musni Umar: Tawuran antar warga  dan upaya pemecahannya

Tawuran Warga/Pelajar Bukti Gagalnya Pendidikan Akhlak

Page 7: Musni Umar: Tawuran antar warga  dan upaya pemecahannya

Kalau anak-anak membuat gara-gara di rumah, dampak negatifnya hanya menimbulkan rusuh dan ribut di rumah tangga. Akan tetapi, kalau membuat gara-gara di luar rumah misalnya di tetangga atau dilingkungan pergaulannya, bisa membuat kacau karena kalau tetangga menegur dan memprotes dan melakukan tindakan penghentian atas gara-gara yang diciptakan, maka pihak yang bersangkutan bisa melakukan perlawanan. Apalagi kalau membuat gara-gara dilingkungan antar pergaulannya, bisa timbul solidaritas dari teman-teman yang bengal. Kedua, faktor eksternalFaktor eksternal bisa penyebabnya macam-macam seperti:1) faktor lingkungan. Faktor lingkungan sangat memengaruhi prilaku setiap orang. Lingkungan padat, kumuh dan miskin (padkumis) misalnya, bisa menyebabkan warga cepat emosional dan marah.

Page 8: Musni Umar: Tawuran antar warga  dan upaya pemecahannya

Penyebab Tawuran Bisa Lingkungan Padkumis

Page 9: Musni Umar: Tawuran antar warga  dan upaya pemecahannya

2) Faktor pengangguranWarga yang tidak ada pekerjaan (menganggur) berpotensi melakukan banyak masalah sebab mereka banyak waktu luang. Waktu lapang khususnya di lingkungan padat, kumuh dan miskin (Padkumis) mudah disulut dengan berbagai isu dan persoalan untuk melakukan tawuran. 3) Faktor kemiskinanMasyarakat miskin yang tinggal di kawasan padat dan kumuh, dengan mudah bisa disulut untuk melakukan tawuran. Tempat tinggal mereka yang sempit dan dihuni banyak orang, disiang hari terasa panas dan menyengat, menyebabkan mereka temperamental dan mudah marah. Persoalan kecil saja bisa menjadi pemicu terjadinya tawuran. Apalagi kalau ada yang mendanai kegiatan tawuran.

Page 10: Musni Umar: Tawuran antar warga  dan upaya pemecahannya

Tawuran Bisa Disebabkan Pengangguran dam Kemiskinan

Page 11: Musni Umar: Tawuran antar warga  dan upaya pemecahannya
Page 12: Musni Umar: Tawuran antar warga  dan upaya pemecahannya

4) Rebutan lahan ekonomiKonflik antar warga yang paling sering terjadi adalah perebutan sumber ekonomi misalnya yang terjadi di Taman Palem, Jalan Kamal Raya, Cingkareng. Lahan kosong seluas hampir dua kali lapangan sepak bola tiba-tiba dijaga salah satu kelompok yang mau kuasai lahan tersebut sehingga menimbulkan reaksi pihak lain. Akibatnya terjadi tawuran antar warga (DetikNews, 29/9/2012).

5) Penjualan NarkobaDalam kasus tawuran di Johar Baru, ditengarai atau diduga dibalik tawuran ada penjualan Narloba. Tawuran sengaja disulut untuk mengalihkan perhatian aparat supaya penjualan Narkoba leluasa dilakukan.

Page 13: Musni Umar: Tawuran antar warga  dan upaya pemecahannya

Tawuran Bisa Disebabkan Rebutan Lahan Parkir (Ekonomi)

Page 14: Musni Umar: Tawuran antar warga  dan upaya pemecahannya

Tawuran untuk Alihkan Perhatian Penjualan Narkoba

Page 15: Musni Umar: Tawuran antar warga  dan upaya pemecahannya

Hilangkan Tawuran Tawuran hanya merupakan akibat dari persoalan besar yang

dihadapi warga. Cara memecahkan tawuran, paling tidak harus dilakukan tiga hal.

Pertama, teliti akar masalah yang menjadi penyebab terjadinya tawuran.

Kedua, pecahkan akar masalah tawuran. Kalau masalah ekonomi penyebabnya misalnya pengangguran dan kemiskinan, harus diatasi dan dipecahkan.

Ketiga, ajak warga untuk berpartisipasi memecahkan persoalan yang menjadi penyebab terjadinya tawuran.

Page 16: Musni Umar: Tawuran antar warga  dan upaya pemecahannya

Cegah Tawuran Mencegah lebih baik dan mudah ketimbang mengobati. Oleh karena itu,

sebelum terjadi tawuran di wilayah Jakarta Selatan, sebaiknya dilakukan langkah-langkah sebagai berikut.

Pertama, lakukan deteksi dini Pemerintah sudah harus memiliki peta sosiologis dan kawasan yang berpotensi rawan konflik.

Kedua, lakukan pembinaan berkelanjutan terhadap kelompok-kelompok masyarakat yang berpotensi melakukan tawuran.

Ketiga, ajak tokoh masyarakat, tokoh agama dan pemimpin informal untuk berpartisipasi menjaga keamanan dan ketertiban dikawasan rawan tawuran.

Keempat, jalin kerjasama kepolisian, TNI, pemerintah daerah dan aparat intelejen harus ditingkatkan dengan secara berkala membuat perkiraan keadaan (Kirka).

Page 17: Musni Umar: Tawuran antar warga  dan upaya pemecahannya

Deteksi Dini Cegah Tawuran

Page 18: Musni Umar: Tawuran antar warga  dan upaya pemecahannya

Pembinaan Cegah Tawuran

Page 19: Musni Umar: Tawuran antar warga  dan upaya pemecahannya

Ajak Ulama dan Tokoh Masyarakat Cegah Tawuran

Page 20: Musni Umar: Tawuran antar warga  dan upaya pemecahannya

Kesimpulan

Tawuran merupakan bahaya laten dalam masyarakat yang setiap saat bisa muncul terutama menjelang dan pada saat ada peristiwa politik seperti pemilukada.

Untuk menghilangkan terjadinya tawuran, maka kenali penyebab tawuran melalui penelitian. Kemudian pecahkan akar masalahnya dan ajak tokoh-tokoh masyarakat, agama dan pemimpin informal untuk berperan dalam memecahkan tawuran.

Page 21: Musni Umar: Tawuran antar warga  dan upaya pemecahannya

Untuk meminimalisir terjadinya tawuwan, maka harus dilakukan lima hal yaitu deteksi dini, lakukan pembinaan berkelanjutan, ajak para tokoh masyarakat, agama dan pemimpin informal untuk berpatisipasi menjaga keamanan. Terakhir, harus ditingkatkan kerjasama Kepolisian, TNI dan Pemerintah Daerah dan memaksimalkan kerja intelejen untuk melakukan deteksi dini. Pecahkan penyebab tawuran secara bertahap dan berkesinambungan.

Akhirnya, saya sampaikan kalau ada jarum yang patah jangan disimpan di lemari, kalau ada kata yang salah jangan disimpan dihati.Terima kasih.

* Tulisan ini dipresentasikan dalam dialog Kesbangpol Jaksel 5 September 2012 di Hotel Taman Aer di Mega Mendung Bogor.