MSDM (Dari Sisi Organisasi

download MSDM (Dari Sisi Organisasi

of 3

Transcript of MSDM (Dari Sisi Organisasi

ARYA TAUFIQURROHMAN NRP : 9111202409

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (dari Perspektiv Organisasi) Manajemen adalah upaya transformasi, mengubah, mencipta, membuat, memproses untuk menghasilkan sesuatu yang berharga, bermakna, berarti, bagus sekali, terstandard pada yang paling kompetitif agar seluruh tujuan organisasi tercapai. Upaya transformasi terjadi dari seluruh ekspressi (sarana dan tujuan) dari adanya kualitas manusia. Manajemen sumber daya manusia adalah upaya transformasi untuk menggali semua kualitas manusia (skills, ideas, abilities, experiences, inspirations, innovations, mental attitude, knowledge). Upaya transformasi paling awal adalah moral dan empiris, yaitu tentang besarnya potensi manusia sebagai mahluk ciptaan Allah yang tertinggi dan berakal budi. Temuan-temuan manusia yang berupa teknologi dan pemikiran adalah bukti kebesaran Allah, yang mempunyai arti sebuah penciptaan tanpa batas dalam rangka humanisasi dan mundialisasi/mendunia. Permasalahan dalam manajemen sumber daya manusia adalah tentang bagaimana cara menggali potensi manusia setinggi mungkin dan sedini mungkin dengan berbagai cara seperti pembebasan, pemerdekaan, perlindungan, dan keterpeluang yang sama tanpa diskriminasi (human development in earlies time and ceiling). Manusia harus dibuat cerdas, agar termotivasi untuk bangkit, maju, dan sejahtera. Untuk menjadi manusia (human being, humane) perluvariabel seperti: hak azasi, kesehatan fisik, lingkungan, pendidikan, perlindungan, dan hukum, kesempatan kerja, penghargaan, kepemimpinan, kesehatan kelompok, teknologi, mental, ketrampilan, ekspresi, dan apresiasi. Marilah bangga dengan sumber daya manusia bukan dari segi jumlah, namun dari segi kualitas. ARTI DAN MAKNA HUMAN RESOURCES Kata human merujuk kepada hakekat dan martabat manusia. Hasil-hasil human action adalah akumulasi peradaban (civilization) yang bermanfaat bagi kemaslahatan manusia. Human resources adalah sumber potensial yang takpernah habis untuk terciptanya peradaban. we must recognized our responsibilities as industrialis . . . further to develop world culture. (by Konosuke Matshuhita). Untuk menjadi human perlu value berupa recognizeds (memahami dengan hati bersih), responsibility (berhakekat, bermatabat, dan berperasaan terhadap perbuatannya), industrialist (beraspek socio-culturaleconomical), dan world culture (menjadi manusia yang beradab secara mendunia). Di dalam setiap langkah manusia dibutuhkan 3 hal penting yaitu: value of life, spirit of life, dan ways of life sebagai pegangan hidup masing-masing.

ARYA TAUFIQURROHMAN NRP : 9111202409

PERSPEKTIF IDEAL PERKEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA Manusia yang memiliki jiwa dan otak yang walaupun kecil memuat kerumitan intelektualitas dan spiritualitas manusia yang berdaya dahsyat sebagai mahluk pencipta, jika dihubungkan dengan peranan Tuhan, betapa hebatnya Tuhan karena bisa menciptakan manusia dengan potensi yang hebat. Beberapa jenis manusia ada yang menggunakan potensinya untuk mengahancurkan budayanya sendiri, bahkan melawan kehendak Tuhan yang menciptakannya. Sejarah pembangunan setiap kelompok manusia (bangsa-negara) yang mengalami kemajuan, dimulai dari kelompok kecil yang berusaha untuk berpikir more smarter dan more harder. Adanya kelompok kecil seperti (1) intitusi pendidikan Lemhanas, Seskoad, Kopassus, yang semuanya cenderung elit dan berwibawa dan (2) penghargaan oleh Negara terhadap pelopor lingkungan hidup, mencerminkan adanya 2 analis paling dasar perkembangan manusia (self leadership dan peluang struktural). Individu yang memiliki self leadership akan mengambil alih sistem kontrol organisasi ke dalam dirinya sendiri. Komitmen mereka kuat, sehingga banyak sekali upaya dan strategi yang diambil untuk menggayuh pencapaiannya. Dari 220 juta rakyat Indonesia masih ada cukup banyak yang mempunyai sifat self leadership di dalam segala bidang, sehingga dipelukanlah suatu subsistem untuk berburu manusia-manusia bertipe tersebut. Dengan perburuan manusia-manusia bertipe self leadership sejak dini, dan diberikannya peluang untuk berekspessi, maka ekspektasi rata-rata hidup manusia semakin lama akan menaik seiring dengan kenaikan kesejahteraan bangsa. Perburuan dan pemberian peluang tergantung pada ada tidaknya kepemimpinan dan manajemen organisasi dengan habitat yang kondusif. Tidak semua orang yang punya self leadership perlu diberikan peluang struktural, karena beberapa diantaranya membuat peluang itu sendiri. Potensi sumber daya manusia yang tak terbatas, perlu digali sedini mungkin khususnya kelompok elit yang punya self leadership tinggi dan diberikan arena atau habitat perkembangan.

ARYA TAUFIQURROHMAN NRP : 9111202409

PERSPEKTIVE MANUSIA DALAM KARYA Semua perilaku manusia adalah bersifat man-being, tetapi tidak semua perilaku manusia bersifat human-being. Baru disebut human-being , apabila perilaku tersebut terkait dengan hal-hal yang beradab, berperadaban. Hasil KARYA adalah hasil ciptaan manusia yang berperadaban, dan bukan sekedar hasil KERJA. Manusia disebut berkarya ketika dia dengan sadar melakukan tanggung jawab dalam apapun kegiatannya dengan hakekat dirinya sebagai mahluk berkesusilaan. Dengan memahami keusilaan secara universal, meskipun berbeda latar belakang semuanya akan bekerjasama dengan spirit kekaryaan dengan obyektifitas proses dan hasil karyanya. SUKSES BISNIS LEBIH DITENTUKAN CEO (Chief Executive Officer) adalah tentang bagaimana cara memasyarakatkan visi dan misi perusahaan sehingga terbangun satu budaya perusahaan, dan budaya tersebut harus bersumber dari nilai-nilai spiritualisme dan etika. (by Sudhamek A.W.S, CEO Garudafood). Pemimpin itu diciptakan, bukan dilahirkan. Sebab, manusia lahir dalam keadaan tak siap pakai, dan untuk jadi siap pakai dan dihidangkan harus melalui suatu proses dulu. Kunci sukses kepemimpinan 88% dari cara berinteraksi dengan orang lain, sedangkan 12% pada pengetahuan profesionalnya yang terdiri dari self knowledge, knowledge of the job, dan ability to deal with the people. Karakter adalah pembawaan sejak lahir. Kalau kepribadian itu dibentuk dari lingkungan. Karakter hanya dapat diubah melalui pendekatan spiritualisme. Terdapat 5 nilai penting karakter untuk diterapkan di perusahaan yaitu: nilai humanity, bussiness ethics, unity and harmony, leading change, dan working smart in learning culture. Perubahan bangsa dimulai dari perubahan diri sendiri. Tiga hal penting untuk melakukan perubahan yaitu: tahu tentang apa dan mengapa kita harus berubah, keinginan untuk berubah, dan tahu cara untuk berubah.