modul B kel 3
-
Upload
rizky-dekatama-kristiputra -
Category
Documents
-
view
218 -
download
0
Transcript of modul B kel 3
-
7/22/2019 modul B kel 3
1/10
LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM MATERIAL POLIMER DAN KOMPOSIT
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Menurut Bahasa Latin polimer berasal dari dua kata yaitu poli dan meros. Poli berarti
banyak sedangkan meros berarti bagian, polimer berarti banyak bagian, terdiri dari banyak
monomer yang membentuk polimer. Polimer ini banyak kita jumpai dalam kehidupan sehari-
hari. Berdasarkan reaksi terhadap kalor dapat dibedakan menjadi polimer termoplastik dan
polimer termoset.
Polimer termoplastik adalah polimer yang mempunyai sifat tidak tahan terhadap
panas. Termoplastik melunak ketika dipanaskan dan mengeras ketika didinginkan. Proses ini
terjadi secara reversible dan dapat diulang. Pada level molekular, ketika temperatur
ditingkatkan, gaya ikatan sekunder hilang (dengan adanya peningkatan gerakan molekular)
sehingga gerakan relatif rantai yang berdekatan menjadi meningkat. Sebaliknya apabila
temperatur diturunkan, akan terbentuk ikatan kembali dan polimer akan mengeras. Degradasi
irreversible hanya dihasilkan ketika temperaturnya sangat tinggi..
Polimer yang termasuk polimer termoplastik adalah jenis polimer plastik. Jenis plastik
ini tidak memiliki ikatan silang antar rantai polimernya, melainkan dengan struktur molekul
linear atau bercabang. Proses manufaktur polimer termoplastik dapat dilakukan dengan
berbagai macam cara seperti thermoforming, rotational molding, injection molding, blow
molding, dan compression molding. Material termoplastik ini sendiri banyak digunakan
dalam kehidupan sehari-hari sepertistyrofoam, alat-alat rumah tangga, dan lain-lain.
Dengan adanya pemahaman tersebut maka dilakukanlah suatu praktikum yang
bertujuan agar mahasiswa mengetahui proses manufaktur material termoplastik (polistirena)
dengan metoda cetak tekan, baik cetak tekan panas maupun cetak tekan dingin.
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum polimer ini adalah agar praktikan mengerti secara garis besar
bagaimana proses manufaktur polimer polistirena dengan metode cetak tekan.
1.3 Batasan Masalah
Pada praktikum ini terdapat beberapa batasan masalah yaitu praktikum menggunakan
bahan dasar material polistirena, cetakan menggunakan prinsip lentur tekan dengan standart
ASTM D 790.
1
-
7/22/2019 modul B kel 3
2/10
LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM MATERIAL POLIMER DAN KOMPOSIT
I.4 Sistematika Penulisan
BAB I Pendahuluan berisi tentang latar belakang praktikum, tujuan praktikum, batasan
masalah, dan sistematika penulisan laporan.
BAB II Tinjauan Pustaka berisi tentang pustaka yang digunakan dalam laporan ini.
BAB III Metodologi berisi tentang diagrama lir praktikum, peralatan yang digunakan dalam
praktikum, bahan yang digunakan dalam praktikum, dan langkah-langkah yang dilakukan
selama praktikum.
BAB IV Analisa Data Dan Pembahasan berisi tentang analisa data dan pembahasan dalam
praktikum.
BAB V Kesimpulan berisi tentang kesimpulan akhir dari praktikum.
2
FOOTER????
BATASAN MASALA BERUPA
PENGOTOR DIHIRAUKAN, DLL
-
7/22/2019 modul B kel 3
3/10
LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM MATERIAL POLIMER DAN KOMPOSIT
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Polimer
Polimer berasal dari bahasa Yunani, yaitu poly berarti banyak dan meros berarti
bagian atau unit. Polimer didefinisikan sebagai suatu senyawa yang terdiri atas pengulangan
unit kecil atau sederhana yang terikat dengan ikatan kovalen. Struktur unit ulang biasanya
hampir sama dengan senyawa awal pembentuk polimer yang disebut monomer (Billmayer
1984). Panjang rantai polimer dihitung berdasarkan jumlah satuan unit ulang yang terdapat
dalam rantai yang disebut derajat polimerisasi (DP) (Cowd 1991).
II.2 Termoplastik
Termoplastik adalah polimer linear dengan hubung-silang atau percabangan yang,
kalaupun ada, hanya sedikit. Oleh karena itu material inni menjadi lunak pada suhu di atas
normal. Dengan meningkatnya suhu, molekul dapat merespon tekanan dengan meluncur
saling melewati satu sama lain. Kebanyakan dari senyawa vinil bersifat linear dan termasuk
dalam kategori ini. Dengan sendirinya, agar plastisitas bisa efektif, suhu harus berada diatas
suhu transisi-gelas, Tg. Selain itu, suhu kerja normal harus berada dalam rentang suhu dimana
bentuk plastic tetap tidak berubah. ( L H Van Vlack, 1989)
II.3 Polistiren (PS)
Polistirene adalah hasil polimerisasi dari monomer-monomer stirena, dimana
monomer stirena- nya didapat dari hasil proses dehidroge nisasi dari etil benzene (dengan
bantuan katalis), sedangkan etil benzene-nya sendiri merupakan hasil reaksi antara etilenadengan benzene (dengan bantuan katalis).
Gambar 1. Struktur polistiren
3
http://www.google.co.id/search?tbo=p&tbm=bks&q=inauthor:%22L+H+Van+Vlack%22http://www.google.co.id/search?tbo=p&tbm=bks&q=inauthor:%22L+H+Van+Vlack%22 -
7/22/2019 modul B kel 3
4/10
LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM MATERIAL POLIMER DAN KOMPOSIT
Sifat-sifat umum dari poli stirena :
1. Sifat mekanis Sifat-sifat mekanis yang menonjol dari bahan ini adalah kaku, keras,
mempunyai bunyi seperti metallic bila dijatuhkan.
2. Ketahanan terhadap bahan kimia Ketahanan PS terhadap bahan-bahan kimia
umumnya tidak sebaik ketahanan yang dipunyai oleh PP atau PE. PS larut dalam eter,
hidrokarbon aromatic dan chlorinated hydrocarbon. PS juga mempunyai daya serap air
yang rendah, dibawah o,25 %.
3. Abrasion resistance PS mempunyai kekuatan permukaan relative lebih keras
dibandingkan dengan jenis termoplastik yang lain. Meskipun demikian, bahan ini
mudah tergores.
4. Transparansi Sifat optis dari PS adalah mempunyai derajat transparansi yang tinggi,
dapat melalui semua panjang gelombang cahaya (A 90%). Disamping itu dapat
memberikan kilauan yang baik yang tidak dipunyai oleh jenis plastic lain, dimana
bahan ini mempunyai indeks refraksi 1,592.
5. Sifat elektrikal Karena mempunyai sifat daya serap air yang rendah maka PS
digunakan untuk keperluan alat-alat listrik. PS foil digunakan untuk spacers, slot liners
dan covering dari kapasitor, koil dan keperluan radar.
6. Ketahanan panas PS mempunyai softening point rendah (90oC) sehingga PS tidak
digunakan untuk pemakaian pada suhu tinggi, atau misalnya pada makanan yang
panas. Suhu maksimum yang boleh dikenakan dalam pemakaian adalah 75oC.
Disamping itu, PS mempunyai sifat konduktifitas panas yang rendah.
II.4 Extrusion
Merupakan proses manufaktur kontinu yang digunakan untuk mencetak produk yang
panjang dengan penampang yang tetap. Teknik ini dapat digunakan untuk memproses
sebagian besar polimer termoplastik dan beberapa jenis polimer termoset.
Karakteristik yang biasanya digunakan untuk membedakan proses ekstrusi dengan
injection molding adalah viskositas atau kekentalan lelehan plastik pada temperatur proses
normal.
4
-
7/22/2019 modul B kel 3
5/10
LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM MATERIAL POLIMER DAN KOMPOSIT
Proses ekstrusi adalah pencetakan dari termoplastik kental, prosesnya hampir sama
seperti ekstrusi pada logam. Mekanikalscrew dilewati material sebagai bahan baku atau pelet,
yang berturut-turut dimampatkan, dilelehkan, dan dibentuk dibentuk menjadi fluida kental.
Ekstrusi mengalirkan lelehan polimer dan mendorongnya ke lubang cetakan. Proses
solidifikasi pada ekstrusi dipercepat oleh blower, semprotan air, atau dicelup. Teknik tersebut
biasanya digunakan untuk memproduksi benda yang panjang yang memiliki penampang
melintang yang konstan. Contohnya: filamen, kawat, tubes, hose channels, dan lembaran.
Gambar 2. Skema prosesExtrusion
(Sumber : Intoduction to material science and engineering, hal. 614)
II.5 Blow Molding
Proses blow-molding dalam pembuatan wadah plastik sama dengan penggunannya
pada blowing botol kaca. Yang pertama, parison atau selang tipis berbentuk panjang.Ketika
masih pada bagian semi leleh, parison ditempatkan pada dua bagian cetakan sesuai yang
diinginkan.Bagian yang lubang dibentuk dengan meniupkan udara atau uap dan menekannya
pada parison, memaksa dinding selang untuk menyesuaikan diri dengan bentuk
cetakan.Temperatur dan viskositas harus diatur dengan hati-hati (Callister, 2007).
5
PROSES MANUFAKTURNYA
DITAMBAH YAA.
MIN 5 PROSES.
-
7/22/2019 modul B kel 3
6/10
LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM MATERIAL POLIMER DAN KOMPOSIT
Gambar 3. Skema prosesBlow Molding
(Sumber : Fundamentals of modern manufacturing, hal. 299)
II.6 Injection Molding
Dapat dianalogikan dengan die casting pada logam. Injection molding banyak
digunakan untuk pembuatan material termoplastik. Pellet atau granule dimasukkan ke dalam
silinder panas, kemudian di dorong ke heating zone menggunakan hydraulic plunger. Sebagai
hasilnya, material termoplastik meleleh membentuk cairan yang kental. Selanjutnya, lelehan
plastik didorong oleh pergerakan ram, melewati nozzle dan menuju ke cetakan. Proses ini
biasa digunakan untuk material seperti polyurethane.
Gambar 4. Skema prosesInjection Molding
(Sumber : Intoduction to material science and engineering, hal. 613)
6
BOLD.
-
7/22/2019 modul B kel 3
7/10
LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM MATERIAL POLIMER DAN KOMPOSIT
BAB III
METODOLOGI
III. 1 Diagram Alir Praktikum
7
PEMANASAN
POLISTIRENA PADA
TEMPERATUR 240
0
C
PEMANASAN CETAKAN
STA
RT
PENIMBANGAN
POLISTIRENA
KALIBRASI HOT
STIRRER
MENUANG LELEHAN PS DAN
MELAKUKAN PROSES CETAK
PANAS
MEMATIKAN ALAT DAN
MELAKUKAN PROSES CETAK
DINGIN
MEMINDAHKAN CETAKAN DARI
ALAT DAN KELUARKAN BENDA
KERJA
PREPARASI ALAT
DAN BAHAN
DIAGRAM NYA G
PAKE ALAY.
STANDAR AE 1HAL
-
7/22/2019 modul B kel 3
8/10
LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM MATERIAL POLIMER DAN KOMPOSIT
Gambar 5. Diagram Alir Praktikum
III.2 Alat-alat
Alat yang digunakan untuk melakukan praktikum diantaranya adalah :1. Cetakan
2. Pelat Pemberat
3. Alat pemutar panas ( hot plate dan magnetic stirer)
4. Gelas Alumunium
5. Gelas beker
6. Termometer
7. Timbangan digital
8. Pengaduk
III.3 Bahan Praktikum
Bahan yang digunakan untuk melakukan praktikum diantaranya adalah :
1. Polistirena (PS)
III. 4 Langkah-Langkah Praktikum
Adapun langkah-langkah yang dilakukan pada praktikum ini antara lain :
8
MEMINDAHKAN CETAKAN DARI
ALAT DAN KELUARKAN BENDA
KERJA
END
JUMLAH DARIALAT DAN
BAHAN ????????
-
7/22/2019 modul B kel 3
9/10
LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM MATERIAL POLIMER DAN KOMPOSIT
1. Menyiapkan Polistirena (PS), wadah pencampur (gelas beker), cetakan dan alat
pemutar panas.
2. Menyiapkan cetakan logam sesuai dengan standar pengujian lentur tekan polimer
ASTM D 790. Melapisi cetakan dengan bahan anti lengket dan meletakannya
diatas alat.
3. Menghidupkan alat dan mensetting temperatur 400C selama 15 menit.
4. Menimbang 20 gram PS dan meletakkan ke dalam gelas beker.
5. Meletakkan gelas beker berisi PS di atas alat sebelah cetakan.
6. Menaikkan setting temperatur 800C selama 30 menit hingga seluruh pelet homogen
leleh.
7. Menuangkan lelehan PS ke dalam rongga cetakan dan melakukan proses cetak
tekan panas benda kerja selama 5 menit.
8. Setelah pengamatan selesai, mematikan alat kemudian menunggu hingga
temperatur turun dengan melakukan proses cetak dingin.
9. Memindahkan gelas kimia serta membersihkan gelas dan pengaduk dari alat.
10. Memindahkan cetakan dari alat kemudian mengeluarkan benda kerja dari rongga
cetakan.
11. Membersihkan cetakan
9
-
7/22/2019 modul B kel 3
10/10
LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM MATERIAL POLIMER DAN KOMPOSIT
10