Mila pai

18
KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT baik atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan sebuah makalah ini dengan baik dan bermamfaat bagi kita semua, semoga makalah ini dapat berguna dalam kehidupan kita sehari-hari baik pada masa kini maupun masa yang akan datang bagi penerus kami nanti. Dalam menyusun makalah metodologi studi islam ini penulis sangat berterimakasih kepada allah yang sudah memberikan rahmat-Nya yang berlimpah sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik, dan penulis juga telah mendapat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Terimakasih kepada: 1. Kedua orang tua masing-masing anggota penulis serta saudara-saudara penulis yang telah mendukung penulis dalam do’a dan memberikan semangat. 2. Maidar Darwis, M.Ag selaku Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Tapaktuan. 3. Muhsin, M.A selaku ketua Program PAI serta dosen Metodologi Studi Islam Sekolah Tinggi Agama Islam tapaktuan.

description

makalah pai

Transcript of Mila pai

Page 1: Mila pai

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT baik atas segala

limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan sebuah makalah ini

dengan baik dan bermamfaat bagi kita semua, semoga makalah ini dapat berguna dalam

kehidupan kita sehari-hari baik pada masa kini maupun masa yang akan datang bagi penerus

kami nanti.

Dalam menyusun makalah metodologi studi islam ini penulis sangat

berterimakasih kepada allah yang sudah memberikan rahmat-Nya yang berlimpah sehingga dapat

menyelesaikan makalah ini dengan baik, dan penulis juga telah mendapat bimbingan dan bantuan

dari berbagai pihak. Terimakasih kepada:

1. Kedua orang tua masing-masing anggota penulis serta saudara-saudara

penulis yang telah mendukung penulis dalam do’a dan memberikan

semangat.

2. Maidar Darwis, M.Ag selaku Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam

Tapaktuan.

3. Muhsin, M.A selaku ketua Program PAI serta dosen Metodologi Studi

Islam Sekolah Tinggi Agama Islam tapaktuan.

4. Teman-teman seperjuangan yang tidak dapat di sebut namanya satu

persatu untuk kebaersamaan dalam suka cita.

Penulis menyadari bahwa makalah yang di tulis ini masih jauh dari

kesempurnaan, penulis selalu terbuka untuk saran dan kritikan yang

Page 2: Mila pai

bersifat membangun dari semua pihak untuk kesempurnaan tulisan ini

kedepan.

PENULIS

KELOMPOK I

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………i

BAB I: PENDAHULUAN………………………………………….ii

Latar belakang…………………………………………………1

Tujuan………………………………………………………….1

BAB II : PENBAHASAN………………………………………………2

Pengertian metode, metodologi, dan pendekatan……………...2

Arti dan lingkup studi islam…………………………………….

Urgensi mempelajari metodologi studi islam………………..

Aspek-aspek sasaran studi islam…………………………..

Pertumbuhan studi islam dulu dan sekarang………………

BAB III : PENUTUP………………………………………………….

Kesimpulan………………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………

Page 3: Mila pai

BAB I

PENDAHULUAN

Latar belakang

Istilah “metodologi” berasal dari bahasa Yunani, yakni methodos dan logos.

Methodos berarti cara, kiat, dan seluk beluk yang berkaitan dengan upaya menyelesaikan

Sesutu.pendekatan maksudnya adalah suatu disiplin ilmu untuk dijadikan landasan kajian sebuah

studi atau penelitian.

Meengingat daerah koloni pada umunya adalah Negara-negara yang banyak

didomisili warga Negara yang beragama islam, sehingga mau tidak mau mereka

harus paham tentang budaya lokal. Umat islam saat ini berada dalam kondisi

problematik dan lemah dalam segala bidang kehidupan sosial budaya. Dalam

posisi problematis itu, jika mereka hanya berpegangan pada ajaran-ajaran islam

hasil penafsiran ulama terdahulu yang merupakan warisan doktriner turun

menurun dan dianggapnya sebagai ajaran yang sudah mapan, sempurna dan sudah

paten, serta tidak ada keberanian untuk melekukan pemikiran ulang.

Page 4: Mila pai

Tujuan

Tujuan pengantar metodologi studia islam adalah untuk mengetahui bagaimana

caranya, pandekatannya terhadap islam. dan supaya semua yang membaca

makalah ini bisa membedakan bagimana studi islam yang dulu dan studi islam

yang sekarang.

Page 5: Mila pai

BAB II

PEMBAHASAN

METODE

Metode berasal dari bahasa Yunani, metode merupakan langkah-langkah praktis

dan sisitematis yang ada dalam ilmu-ilmu tertentu yang sudah bersifat aplikatif. Metode dalam suatu

ilmu dianggap sudah bisa mengantarkan seseorang mencapai kebenaran dalam ilmu tersebut. Oleh

karena itu, ia sudah tidak diperdebatkan lagi karena sudah disepakati oleh komunitas ilmuan dan bidang

ilmu terebut.

METODOLOGI

Istilah “metodologi” berasal dari bahasa Yunani, yakni methodos dan logos. Methodos

berarti cara, kiat, dan seluk beluk yang berkaitan dengan upaya mengupayakan sesuatu.

Sementara logos berarti ilmu pengetahuan, cakrawala, dan wawasan. Dengan demikian,

metodologi adalah pengetahuan tentang metode atau cara-cara yang berlaku dalam kajian atau

penelitian. Bagaimana cara kita memperoleh pengetahuan yang benar? Untuk mendapatkan

pengetahuan itu, kita harus mengetahui metode yang tepat untuk memperolehnya.

Selain itu, metodologi adalah pengetahuan tentang metode-metode. Jadi, metodologi

pengetahuan adalah pengetahuan tentang berbagai metode yang di pergunakan dalam penelitian.

Louay Safi mendefinisikan metodologi sebagai bidang penelitian ilmiah yang berhubungan

dengan pembahasan tentang metode-metode yang digunakan dalam mengkaji fenomena alam

dan manusia, atau dengan redaksi yang lain, “metodologi” adalah bidang penelitian ilmiah yang

membenarkannya, medeskripsikan dan menjelaskan aturan-aturan, prosedur-prosedur sebagai

metode ilmiah.

Page 6: Mila pai

PENDEKATAN

Istilah” pendekatan” merupakan kata terjemahan dari bahasa Inggris, approach. Maksudnya

adalah suatu disiplin ilmu untuk dijadikan landasan kajian sebuah studi atau penelitian.

Pendekatan dalam aplikasinya lebih mendekati disiplin ilmu karena tujuan utama pendekatan ini

untuk mengetahui sebuah kajian dan langkah-langkah metodologis yang dipakai dalam

pengkajian atau penelitian itu sendiri. Setiap disiplin ilmu memiliki kekhususan metodologi

sebab tidak ada sebuah metode yang dapat digunakan dalam semua disiplin ilmu. Jika seorang

pengkaji telah menentukan pendekatan yang digunakannya, akan dengan mudah terbaca langkah-

langkah metodologi yang digunakannya.

ARTI DAN LINGKUP STUDI ISLAM

Secara material, ruang lingkup kajian keislaman dalam tradisi sarjana barat (orientalism scholar)

meliputi pembahasan mengenai ajaran, doktrin, pemikiran, teks, sejarah dan institusi-institusi

keislman. Pada awalnya ketertarikan sarjana barat terhadap pemikiran islam lebih karena

kebutuhan akan penguasaan daerah koloni. Mengingat daerah koloni pada umumnya adalah

Negara-negara yang banyak dodomisili warga Negara yang beragama islam, sehingga mau tidak

mau mereka harus paham tentang budaya lokal. Kasus ini dapat di lihat pada perang Aceh.

Islam di paham dari sisi ajaran, doktrin dan pemahaman masyarakat dengan asumsi dapat

diketahui tradisi dan kekuatan masyarakat setempat. Seteleh itu, pemehaman yang telah menjadi

input bagi kum orientalis di ambil sebagai dasar kebijakan oleh para penguasa kolonial yang

tentunya lebih menguntungkan mereka ketimbang rakyat banyak di wilayah jajahannya. Hasil

studi ini sesungguhnya lebih menguntungkan kaum penjajah, atas dasar masukan ini, para

Page 7: Mila pai

penguasa kolonial dapat mengambil kebijakan daerah koloni dengan mempertimbangkan budaya

lokal. Setelah mengalami katerpurukan. Dunia islam mulai bangkit melalui para pembaharu yang

telah tercerahkan. Dari kelompok ini muncullah gagasan agar umat islam mengejar

ketertinggalannya dari dunia lain.

Dari pemikiran para pembaharu inilah, akhirnya muncul minat para orientalis untuk mengkaji

substansi gagasan dan ide para sarjana di kalangan dinia islam. Kajian terhadap teks,naskah, dan

karya-karya klasik menjadi perhatian utama sarjana Barat, yang sedang mengedepankan hasil

penelitiannya untuk mendukung kepentingan kaum kolonial.

Kajian keislaman yang dilakukan oleh para Sarjana Barat memeng lebih mengarah pada sikap

kritis terhadap islam dan peradabannya.kendatipun diketahui bahwa pada awal kajiannya mereka

bersifat “kurang paduli” untuk mengetahui bagaimana Islam di pahami oleh umatnya, pada

perkembangan berikutnya, para sarjana Barat mulai menyadari akan pentingnya perubahan

dalam menatap dunia islam dan pemikirannya.

Sebelum pandekatan fenomenologis, pendekatan kolonialis di gandrungi oleh para pengkaji

keislaman di kalangan sarjana Barat. Dengan pengkajian terhadap islam dengan objektif, mereka

lebih banyak mencari kelemahan ajaran islam sehingga hasil kajiannya dapat dijadikan sebagai

rujukan pengambil kebijakan pemerintah kolonial. Namun, penggunaan pendekatan ini tidak

dapat berlangsung lama mengingat tumbuhnya kesadaran di tengah sarjana Barat bahwa

memusuhi islam dan umatnya tidaklah membuat lemah para pemikir islam.

URGENSI MEMPELAJARI METODOLOGI STUDI ISLAM

Page 8: Mila pai

Seiring berkembangnya zaman, mempelajari metodologi studi islam diharapkan dapat

mengarahkan kita untuk mengadakan usaha-usaha pembaharuan dalam pemikiran ajaran islam

yang merupakan warisan doktriner yang di anggap sudah mapan.

Pada saat ini umat islm sedang menhadapi tantangan dari kehidupan dunia dan budaya modern,

studi keislaman menjadi sangat urgen. Studi islm di tuntut untuk membuka diri terhadap

masuknya dan digunakannya pendekatan-pendekatan yng bersifat objektif dan rasional.

1. Umat islam saat ini berada dalam kondisi problematis

saat ini umt islam masih berada dalam posisi pinggiran dan lemah dalam segala

bidang kehidupan social budya. Dalam kondisi ini umat islam harus bisa melakukan

erakan pemikiran yang dapat mengahasilkan konsep pemikiran yang cemerlang dan

operasional untukmengantispasi perkembangan dan kemajuan tersebut.

Dalam posisi problematis, jika mereka hanya berpegang pada ajaran-ajaran islam hasil penafsiran

ulama terdahulu yang merupakan warisan doktriner turun menurun dan dianggapnya sebagai

ajaran yang sudah mapan, sempurna dan sudah paten, serta tidak ada keberanian untuk

melakukan pemikiran ulang.

2. Umat manusia dan peradaban berada dalam suasana problematic

Pesatnya perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi modern telah

membuka era baru dalam perkembangan budaya dan peradaban umat manusia yang di

kenal dengan era globalisasi. Dunia tampak sebagai suatu kesatuan system yang saling

memiliki ketergantungan antara yang satu dengan yang lainnya. Tidak ad satu bangsa dan

Negarapun yang bisa berdiri sendiri secara terpisah dari bangsa dan Negara lainnya.

Page 9: Mila pai

Pada suasana semacam ini tentunya umt manusia membutuhkan adanya atuaran-aturan,

nilai-nilai dan norma-norma serta pedoman dan pegangan hidup yang universal dan

diakui atau di terima oleh semua bangsa. Hal ini diperlukan demi terciptanya kehidupan

yang aman dan damai di antara mereka dan terjalinnya saling kerja sama dan tolong

menolong antara mereka guna mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan hidup dalam

kehidupan umat manusia di Dunia.

ASPEK-ASPEK SASARAN STUDI ISLAM

Antara agama dan ilmu pengetahuan masih dirasakan adanya hubungan yang belum

serasi, dalam bidang agama terdapat sifat dogmatis, aspek sasaran studi islam meliputi

beberapa hal:

1. Aspek sasaran keagamaan

Kerngka ajaran yang terdapat di dalam al-quran dan hadits tetap dijadikan sasaran

sentral agar kajian keislaman tidak keluar dan tercerai dari teks dan konteks.

Elemen dasar keislaman yang harus dijadikan pegangan pertama, islam sebagai

norma juga merupakan pengalaman universal dan kemanusiaan.

Sasaran studi islam diarahkan pada pemahaman terhadap sumber-sumber ajaran

islam, pokok-pokok ajaran islam, sejarah islam dan aplikasinya dalam kehidupan.

Studi islam dapat mempertegas dan memperjelas wilayah agama yang tidak bisa

di analisis dengan kebijakan empiris yang kebenarannya relatif.

2. Aspek sasaran keilmuan

Page 10: Mila pai

Studi keilmuan memerlukan pendekatan kritis, analitis, metadologis, empiris dan

historis dengan demikian satu islam sebagai aspek sasaran keilmuan

membutuhkan berbagai pendekatan. Ilmu pengetahuan beranjak dan terikat pada

pemikiran rasional. Oleh Karena itu kajian keislaman yang bernuansa islamiah

meliputi aspek kepercayaan normatif, dogmatif yang bersumber dari wahyu dan

aspek prilaku manusia yang lahir dari dorongan kepercayaan.

3. Aspek spiritual

yang mana dalam artinya menunjukkan hubungan antara manusia dengan

tuhannya. Lebih dalamnya aspek ini berarti mewujudna adanya ikatan yang harus

di peganag dan ditaati oleh para penganutnya, sebagai bentuk penghambaan dan

kepatuhan terhadap segala ketentuan yang telah di gariskan oleh allah.

4. Aspek horizontal

hubungan antara manusia dengan manusia yang merupakan salah satu fitrah

insaniah yang dimiliki manusia, hubungan dengan alam semesta termasuk

didalamnya hewan dan tumbuhan serta lingkungan dimana manusia hidup, setelah

membahas tentang pengertian studi islam juga memilki tujuan yang untuk

menunjukkan relasi islam dengan berbagai aspek kehidupan manusia.

PERTUMBUHAN STUDI ISLAM DULU DAN SEKRANG

Masa Rasulullah

Page 11: Mila pai

Pada masa Rasulullah transpormasi ilmu dilakukan secara lisan, rasul telah

mengembangkan bibit pengembangan studi islam terutama tafsir dan ushul fiqh. Hadits adalah

penafsiran rasul terhadap al-quran yang didalamnya terdapat metode penerapan hukum.

Masa pasca rasulullah

Mulai muncul tradisi laterar di mulai dengan pengumpulan al-quran (masa

khalifaurrasyidin), hadits juga mulai di kumpulkan dan di tuang dan dituang dalam sebuah kitab

(masa dinasti abasiyah). Para muhaddisin juga menyusuri kriteria ilmiah bagi penerimaan hadits

dengan kategori shahih, hasan dan dhaif. Perkembangan studi islam mencapai puncaknya pada

masa abasiyyah. Studi islam yang dikembangkan hanya meliputi ilmu normative islam yang

bersumber pada teks agama.

Studi islam di Dunia Barat

Kajian baru terhadap islam memunculkan orientalisme, yaitu kajian tentang ketimuran

kajian awal yang dilakukan orientalisme yang di selenggarakan di perguruan tinggi di Barat

memandang umat islam sebagai bangsa primitive. Kajiannya difokuskan Pada al-quran da Nabi

Muhammad secara ilmiah yang hasilnya menyudutkan ajaran umat islam. Pendekatan yang

digunakan para orientalis bersifat lahiriyah (eksternalisasi) agama islam hanya di pandang dari

sisi luarnya menurut sudut pandang Barat.

Page 12: Mila pai

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Metode berasal dari bahasa yunani, metode merupakan langkah praktis

dan sistematis yang ada dalam ilmu-ilmu tertentu yang sudah bersifat

aplikatif. Metodologi studi islam merupakan solusi agar islam tidak mudah di

salah pahami oleh oursider non (muslim).

Urgensi mempelajari studi islam, seiring berkembangnya zaman

mempelejari metologi studi islam diharapkan dapat mengarahkan kita untuk

mengadakan usaha-usaha pembaharuan dalam pemikiran ajaran islam yang

merupakan warisan doktriner yang di anggap sudah mapan.

Aspek-aspek sasaran studi islam

Aspek sasaran keagamaan

Aspek sasaran keilmuan

Aspek sasaran spiritual

Aspek sasaran horizontal

Pertumbuhan studi islam dulu dan sekarang

Masa Rasulullah

Page 13: Mila pai

Masa pasca Rasulullah

Studi islam di Dinia Barat