Metabolisme Zat Besi

13
METABOLISME ZAT BESI (Fe) A . METABOLISME ZAT BESI (Fe) Tubuh manusia mengandung sekitar 2 sampai 4 gram besi. Lebih dari 65% zat besi ditemukan di dalam hemoglobin dalam darah atau lebih dari 10% ditemukan di mioglobin, sekitar 1% sampai 5% ditemukan sebagai bagian enzim dan sisa zat besi ditemukan di dalam darah atau ditempat penyimpanan. Jumlah total besi ditemukan dalam orang tidak hanya terkait berat badan t etapi juga pengaruh dari berbagai kondisi psikologi termasuk umur, jenis kelamin kehamilan dan status tingkat pertumbuhan. Besi merupakan mineral mikro yang paling banyak terdapat di dalam tubuh manusia yaitu sebanyak 3-5 gram di dalam tubuh manusia dewasa. Didalam tubuh sebagian besar Fe terkonjugasi dengan protein dan terdapat dalam bentuk ferro atau ferri. Bentuk aktif zat besi biasanya terdapat sebagai ferro, sedangkan bentuk inaktif adalah sebagai ferri(misalnya dalam bentuk storage). Besi, mempunyai beberapa tingkat oksidasi yang bervariasi dari Fe6+ menjadi Fe2-, tergantung pada suasana kimianya. Hal yang stabil dalam cairan tubuh manusia dan dalam makanan adalah bentuk ferri (Fe3+) dan ferro (Fe2+). Bentuk-bentuk konjugasi Fe adalah: Hemoglibin; mengandung bentuk ferro. Fungsi hemoglobin adalah mentranspor CO2 dari  jaringan kep aru-paru untuk die ksresikan keda am udara pe rnapasan dan m embawa O2 dari paru-paru ke sel-sel jaringan. Hemoglibin terdapat pada erytrocyt. Myoglobin; terdapat dalam sel-sel otot, mengandung Fe bentuk ferro. Fungsi myoglobin adalah dalam proses kontraksi otot. Transferrin; mengandung Fe bentuk ferro. Transferrin merupakan konjugat Fe yang berfungsi mentransporFe tersebut didalam plasma darah dari tempat penimbunanF e kejaringan-jaringan (sel) yang memerluka n (sumsum tulang dimana terdapat jaringan hemopoletik). Ferritin; adalah bentuk storage Fe, dan mengandung bentuk Ferri. Kalau Fe Ferritindiberikan pada transterin untuk ditransfor, zat besinya diubah menjadi Berikut fungsi Besi dalam tubuh. Alat angkut oksigen Sebagian besar besi berada dalam hemoglobin (molekul protein mengandung besi dari sel darah merah dan mioglobin di dalam otot. Hemoglobin dalam darah membawa oksigen untuk disalurkan ke seluruh tubuh. Miogloboin berperan sebagai reservoir oksigen: menerima, menyimpan dan melepas oksigen di dalam sel-sel otot. Metabolisme energi Fungsi besi sebagai kofaktor enzim-enzim yang terlibat dalam metabolisme energi. Kemampuan belajar Beberapa bagian dari otak mempunyai kadar besi tinggi yang diperoleh dari transport besi yang dipengaruhi oleh reseptor transferin. Defisiensi besi berpengaruh negatif terhadap fungsi otak, terutama terhadap fungsi sistem neurotransmitter. Akibatnya, kepekaan reseptor saraf dopamin berkurang yang dapat berakhir dengan hilangnya reseptor tersebut. Daya konsentrasi, daya ingat, dan kemampuan belajar terganggu, ambang batas rasa sakit meningkat, fungsi kelenjar tiroid dan kemampua n mengatur suhu tubuh menurun. Sistem kekebalan Besi memegang peranan dalam sistem kekebalan tubuh. Respon kekebalan sel oleh

Transcript of Metabolisme Zat Besi

Page 1: Metabolisme Zat Besi

7/16/2019 Metabolisme Zat Besi

http://slidepdf.com/reader/full/metabolisme-zat-besi-5634f995201eb 1/13

METABOLISME ZAT BESI (Fe)A . METABOLISME ZAT BESI (Fe)

Tubuh manusia mengandung sekitar 2 sampai 4 gram besi. Lebih dari 65% zat besiditemukan di dalam hemoglobin dalam darah atau lebih dari 10% ditemukan di

mioglobin, sekitar 1% sampai 5% ditemukan sebagai bagian enzim dan sisa zat besiditemukan di dalam darah atau ditempat penyimpanan. Jumlah total besi ditemukandalam orang tidak hanya terkait berat badan tetapi juga pengaruh dari berbagai kondisipsikologi termasuk umur, jenis kelamin kehamilan dan status tingkat pertumbuhan. Besimerupakan mineral mikro yang paling banyak terdapat di dalam tubuh manusia yaitusebanyak 3-5 gram di dalam tubuh manusia dewasa. Didalam tubuh sebagian besar Feterkonjugasi dengan protein dan terdapat dalam bentuk ferro atau ferri. Bentuk aktif zat besi biasanya terdapat sebagai ferro, sedangkan bentuk inaktif adalah sebagaiferri(misalnya dalam bentuk storage). Besi, mempunyai beberapa tingkat oksidasi yangbervariasi dari Fe6+ menjadi Fe2-, tergantung pada suasana kimianya. Hal yang stabildalam cairan tubuh manusia dan dalam makanan adalah bentuk ferri (Fe3+) dan ferro

(Fe2+).

Bentuk-bentuk konjugasi Fe adalah:

Hemoglibin; mengandung bentuk ferro. Fungsi hemoglobin adalah mentranspor CO2 dari jaringan keparu-paru untuk dieksresikan kedaam udara pernapasan dan membawa O2dari paru-paru ke sel-sel jaringan. Hemoglibin terdapat pada erytrocyt.Myoglobin; terdapat dalam sel-sel otot, mengandung Fe bentuk ferro. Fungsi myoglobinadalah dalam proses kontraksi otot.Transferrin; mengandung Fe bentuk ferro. Transferrin merupakan konjugat Fe yangberfungsi mentransporFe tersebut didalam plasma darah dari tempat penimbunanFe

kejaringan-jaringan (sel) yang memerlukan (sumsum tulang dimana terdapat jaringanhemopoletik).Ferritin; adalah bentuk storage Fe, dan mengandung bentuk Ferri. Kalau FeFerritindiberikan pada transterin untuk ditransfor, zat besinya diubah menjadi

Berikut fungsi Besi dalam tubuh.

Alat angkut oksigenSebagian besar besi berada dalam hemoglobin (molekul protein mengandung besi darisel darah merah dan mioglobin di dalam otot. Hemoglobin dalam darah membawaoksigen untuk disalurkan ke seluruh tubuh. Miogloboin berperan sebagai reservoir

oksigen: menerima, menyimpan dan melepas oksigen di dalam sel-sel otot.Metabolisme energiFungsi besi sebagai kofaktor enzim-enzim yang terlibat dalam metabolisme energi.Kemampuan belajarBeberapa bagian dari otak mempunyai kadar besi tinggi yang diperoleh dari transportbesi yang dipengaruhi oleh reseptor transferin. Defisiensi besi berpengaruh negatif terhadap fungsi otak, terutama terhadap fungsi sistem neurotransmitter. Akibatnya,kepekaan reseptor saraf dopamin berkurang yang dapat berakhir dengan hilangnyareseptor tersebut. Daya konsentrasi, daya ingat, dan kemampuan belajar terganggu,ambang batas rasa sakit meningkat, fungsi kelenjar tiroid dan kemampuan mengatursuhu tubuh menurun.

Sistem kekebalanBesi memegang peranan dalam sistem kekebalan tubuh. Respon kekebalan sel oleh

Page 2: Metabolisme Zat Besi

7/16/2019 Metabolisme Zat Besi

http://slidepdf.com/reader/full/metabolisme-zat-besi-5634f995201eb 2/13

limfosit-T terganggu karena berkurangnya pembentukan sel-sel tersebut, yangkemungkinan disebabkan oleh berkurangnya sintesis DNA. Berkurangnya sistesis DNA inidisebabkan oleh gangguan enzim reduktase ribonukleotida yang membutuhkan besiuntuk dapat berfungsi.

SUMBER 

Besi biasanya selalu terkandung dalam makanan. Diet orang barat diperkirakan tidaklebih dari 5-7 mg besi per 1.000 kkal. Diet besi ditemukan dalam satu dari dua bentukdalam makanan yaitu hem dan non hem. Besi heme terutama berasal dari hemoglobindan mioglobin. Besi hem berada pada makanan hewani dan besi non hem berada padamakanan nabati. Besi nonheme umumnya terdapat dalam makanan (kacang-kacangan,buah-buahan, sayur-sayuran, biji-bijian, dan tofu) dan dairy produk (susu, keju dantelur), meskipun dairy produk sangat sedikit mengandung besi. Besi nonheme biasanyaberikatan dengan komponen makanan dan harus di hidrolisis atau dilarutkan terlebih

dahulu baru di absorbsi. Sumber besi ialah makanan hewani, seperti daging, ayam, danikan.. Sumber baik yang lainnya ialah telur, serelia tumbuk, kacang-kacangan, sayuranhijau, dan beberapa jenis buah. Makanan yang memiliki banyak kadar besi, yaitu hatidan organ daging, yang bukan merupakan bahan yang popular di kebanyakan diet orangbarat. Beberapa makanan yang lebih popular yang secara keseluruhan merupakansumber besi yang baika dalah daging merah, tiram dan kerang, kacang (lima,laut), darkgreen, sayur daun-daunan, dan buah kering. Sebagai tambahan untuk sejumlah besialami ditemukan pada makanan, makanan seperti roti, roti kadet, paset, sereal, kersik,dan tepung yang difortifikasi dengan besi. Besi alami, besi askorbat, besi karbonat,besisitrat, besi fumarat, besi glukonat, besi laktat, besi pirofosfat, dan besi sulfatdisediakan dan digunakan untuk fortifikasi makanan.

PENCERNAAN, ABSORPSI, DAN TRANSPOR 

Tubuh sangat efisien dalam penggunaan besi. Sebelum diabsorpsi, di dalam lambungbesi dalam bentuk feri direduksi menjadi bentuk fero. Hal ini terjadi dalam suasanaasam di dalam lambung dengan adanya HCl dan vitamin C yang terdapat dalam makanan.Absorpsi terutama terjadi di bagian atas usus halus (duodenum) dengan bantuan alatangkut-protein di dalam sel mukosa usus halus yang membantu penyerapanbesi, yaitutransferin dan feritin. Transferin, protein yang disintesis di dalam hati, terdapat dalamdua bentuk. Transferin dan feritin. Transferin, protein yang disintesis di dalam hati,terdapat dalam dua bentuk. Transferin mukosa mengangkut besi dari saluran cerna

untuk mengikat besi lain, sedangkan transferin reseptor mengangkut besi melalui darahke semua jaringan tubuh. Dua ion feri diikatkan pada transferin untuk dibawa ke jaringan-jaringan tubuh. Banyaknya reseptor transferin yang terdapat pada membransel bergantung pada kebutuhan tiap sel. Kekurangan besi pertama dapat dilihat daritingkat kejenuhan transferin.

Pencernaan dan Absorbsi Besi Heme

Besi heme sebelumnya dihidrolisis dari hemoglobin bagian dari globin atau mioglobinuntuk absorpsi. Percernaan dibantu oleh proteases dalam lambung dan usus kecil danhasilnya berupa pelepasan besi heme. Demikian , heme mengandung ikatan besi berupa

cincin porphyrin sehingga lebih mudah diabsorpsi sebagai metaloporphyrin ke dalam selmokusal dari usus kecil.

Page 3: Metabolisme Zat Besi

7/16/2019 Metabolisme Zat Besi

http://slidepdf.com/reader/full/metabolisme-zat-besi-5634f995201eb 3/13

Absorpsi besi heme dipengaruhi oleh simpanan besi tubuh. Absorpsi heme berhubungandengan simpanan besi dan kemungkinan range dari 15% dengan status besi normalsampai 35% pada orang yang kekurangan besi. Absorpsi besi berlangsung seluruhnya diusus kecil tetapi lebih efisiens dalam proximal portion, khususnya di duodenum. Dalam

mokusal sel absorpsi heme cincin porphyrin dihidrolisis oleh heme oksigenase ke dalambesi ferrous inorganic dan protoporphyrin. Pelepasan besi digunakan oleh mokusal selusus atau transport selanjutnya ke sel usus dan kemudian transport diteruskan darahuntuk digunakan oleh sel tubuh yang lain.

Pencernaan dan Absorbsi Besi Non Heme

Besi non heme, berikatan dengan komponen makanan, harus dibebaskan secaraenzymatic dalam sialuran pencernaan untuk diabsorbsi lebih lanjut. Sekresi lambungmengandung HCL dan pepsin protease membantu melepaskan besi nonheme darikomponen bahan makanan. Pelepasan pertama dari komponen bahan makanan, banyak

besi nonheme tampil sebagai Ferric (Fe3+) dalam lambung. Besi bentuk ferric dapatlarut dalam waktu lama pada pH asam lambung, juga dalam suasana asam lambung,banyak besi bentuk ferric di reduksi menjadi bentuk ferro. Besi bentuk ferro dapatlarut bahkan pada pH 8. Meskipun memiliki kelarutan pada pH basa dalam usus kecil,beberapa besi bentuk ferro mungkin mengalami oksidasi menjadi besi bentuk ferric.Besi bentuk ferric lebih kompleks untuk memproduksi ferric Hodroxida (Fe(OH)3 yangcenderung tidak larut dan membentuk agregat sehingga menyebabkan ketersediaan besimenurun untuk di absorbsi.

BESI LAIN-MENGANDUNG ENZIM

Enzim tubuh yang lain termasuk dalam berbagai proses, disamping rangkaian respirasi, juga permintaan besi besi. Banyak monooksigen, sebagai contoh, mengandung besi.Fungsi monooksigen adalah memasukan satu dari dua molekul oksigen ke dalamsubtract. Contoh besi mengandung oksigen termasuk Fenilalanin monooksigen Tirosinmonooksigen dan Triptofan monooksigen.Enzim itu memasukan molekul oksigenkedalam fenilalanin, tirosin, dan triptofan, saling berhubungan. Monooksigen lebih jauhdiklasifikasi berdasarkan pada co-substrat yang berperan dalam reaksi. Fungsi co-subtract untuk menyediakan atom hydrogen yang dikurangi molekul oksigen keduadalam air. Fenilalanin monooksigen, tirosin monooksigen dan triptofan monooksigensemuanya menggunakan tetrahidrobiopterin sebagai co-subtract dan selama reaksi,

tetrabiopetrin dioksidasi menjadi dihidrobiopetrin. Reaksi dikatalisis oleh fenilalaninmonooksigen (juga disebut hidroksilase karena subtract utama fenilalanin menjadihidrisilat). Enzim ini mengandung satu sampai dua atom besi dan konversi fenilalaninmenjadi tirosin; vitamin C termasuk dalam reaksi ini.

Banyak dioksigenase juga mengandung besi. Katalis dioksigenase menempatkan duaatom oksigen kedalam subtract. Ada banyak besi penting yang dibutuhkan dioksigenasedalam tubuh. Beberapa contoh termasuk Triptofan dioksigenase (metabolism asamamino) Homogentisate dioksigenase (metabolime asam amino) Trimetil lisindioksigenase dan γ-butirobetain dioksigenase (sintesis karnitin) Lisin dioksigenase danprolin dioksigenase (sintesis prokolagen) Sintesis nitric oksida β-karoten dioksigenase

(sintesis vitamin A)

Page 4: Metabolisme Zat Besi

7/16/2019 Metabolisme Zat Besi

http://slidepdf.com/reader/full/metabolisme-zat-besi-5634f995201eb 4/13

Reaksi penting yang lain untuk melindungi tubuh juga menggunakan besi yangmengandung enzim, seperti katalisis dan mieloperoksidasi.

Katalisis, dengan empat kelompok heme, mengubah hydrogen perooksida menjadi airdan molekul oksigen. Katalisis membantu mencegah sel rusak yang diakibatkan oleh

hydrogen perioksida.

Mieloperoksida, heme lain mengandung enzim, ditemukan dalam plasma sama dangangranula dalam neutrofil (sel darah putih). Selama fagositosis bakteri, mieloperooksidadilepaskan dari fagositosis vesikel dalam neutrofil. Vesikel fagositosis mengandungberbagai senyawa termasuk peroksida (H2O2), hidroksi radikal bebas (OH-) dan ion lainseperti klorida (Cl-).

Bentuk hipoklorit dalam reaksi sitoksida kuat yang penting untuk menghancurkansubtansi asing seperti bakteri. Aktivitas Mieloperoksida mungkin dilemahkan olehdefisiensi besi dengan meningkatnya susceptibilitas atau infeksi sederhana.

Beberapa oksidereduktase yang termasuk besi-terikatAldehid oksidase, yang menggunakan oksigen untuk mengubah alehid (RCOH) menjadialcohol (RCOOH): Oksidasi sulfit, besi sulfur mengandung enzim yang mengubah suilfit(SO3-) menjadi sulfat (SO4-) : dan Oksidasi xanthin dan dehidrogenase, kedua non besiheme tersebut dan molybdenum yang mengandung enzim yang mengubah hipoxantinedihasilkan dari kataboisme purin menjadi xantin dan ketika xantin menjadi asam uricuntuk pengeluaran.

Enzim non heme terikat lain yang dibutuhkan dalam sintesis DNA dan replikasi seladalah ribonukleotida reduktase yang mengubah adenosine difosfat (ADP) menjadi

dioksi ADP (dADP) . Dalam glikolisis, gliserol fosfat dehidrogenase, flavoprotein, adalahkomponen besi non heme. Dalam Siklus krebs, akonitasi yang mengubah sitrat menjadiisositrat, membutuhkan satu sampai dua atom besi non heme. Fosfoenolpirufatkarbosikinase, penting dalam glukoneogenesis, juga membutuhkan besi untukfungsinya. Tiroperoksida, enzim besi heme terikat lain, dibutuhkan untuk organifikasiiodida (penambahan 2I- menjadi tiroglobulin tirosin) dan konjugasi residu iodinatedtirosin pada tiroglobulin. Reaksi ini dibutuhkan untuk sintesis dari hormone tiroid T3dan T4.Sebagai peroksidan, besi ferro bebas mengkatalisis reaksi non enzimatik fenton, yangmana reaksi besi ferrous dengan hydrogen perioksida untuk menghasilkan besi ferrikdan radikal bebas. Dalam reaksi diketahui sebagai reaksi Haber Weiss, superoksida

radikal O2- kemungkinan bereaksi dengan molekul hydrogen perioksida lain untukmenghasilkan molekul oksigen dan hidroksil radikal bebas seperti OH-, sebuahmembrane oksida berbahaya.

INTERAKSI DENGAN BAHAN MAKANAN LAIN

Zat gizi lain yang memiliki kemungkinan untuk berinteraksi dalam hal penyerapanadalah zinc. Ingestion kedua zat gizi adalah 25: 1 molar hal ini mengurangi absorpsi zincdari air sampai 34% pada manusia; meskipun, ketika rasio besi sama dengan zinc yangdiberikan lewat daging, tidak ada efek inhibitor yang diperlihatkan. Rasio besi non

heme dengan zinc pada 2:1 dan 3:1 juga menunjukkan adanya hambatan absorpsi zinc,sementara rasio yang sama antara besi heme dengan zinc tidak ada efek absorpsi zinc.

Page 5: Metabolisme Zat Besi

7/16/2019 Metabolisme Zat Besi

http://slidepdf.com/reader/full/metabolisme-zat-besi-5634f995201eb 5/13

Asosiasi lain antara vitamin A dan besi. Status kekurangan vitamin A merubah distribusibesi antara jaringan. Konsentrasi rendah plasma retinol diasosiasi dengan penguranganplasma besi dan hemoglobin darah dan hematrokit sebanding bertambahnya akumulasihepatic besi dalam tikus.

Besi dan timah juga berinterksi. Timah menghalangi aktifitas Δ-aminolevulinik asamdehidratase, enzim dimasukkan dalam sintesis heme. Timah juga menghalangi aktifitasferochelatase enzim yang menggabungkan besi ke heme. Sebagai tambahan, absorpsitimah meningkat berlangsung dengan kekurangan besi pada hewan dan dapatbermasalah untuk anak-anak yang sering kekurangan besi dan dapat meningkatkanperombakan ke timah. Seluruh Mekanisme kekurangan besi yang diperbaiki olehabsorpsi timah tidak diketahui.

Defisiensi besi diasosiasi dengan penurunan konsentrasi selenium sama dengan sintesisdan aktivitas glutation peroksida. Glutation peroksida, sebuah enzim yang diperlukan

oleh selenium, untuk mengkatalisis reduksi hydrogen peroksida dengan menggunakanglutation (GSH). Sebagai tambahan enzim ini mengubah peroksida organic (ROOH)menjadi bentuk hidroksinya (atau alcohol). Mekanisme interaksi antara besi danselenium tidak diketahui. Besi jumlah sedikit dibutuhkan dalam regulasipretranslasional sintesis glutation peroksida. Secara berurutan, defisiensi besiberpengaruh pada absorpsi selenium atau peningkatan penggunaan selenium padatubuh. Kemungkinan lain besi atau protein yang mengandung besi dibutuhkan untukaktifitas glutation peroksida.

Faktor-faktor yang mempengaruhi besi yaitu:

Bentuk besi di dalam makanan berpengaruh terhadap penyerapannya. Besi-hem, yangmerupakan bagian dari hemoglobin dan mioglobin yang terdapat di dalam daging hewandapat diserap dua kali lipat daripada besi-nonhem.

Asam organik, seperti vitamin C sangat membantu penyerpan besi-nonhem denganmerubah bentuk feri menjadi fero. Bentuk fero lebih mudah diserap oleh tubuh.Asam fitat dan faktor lain di dalam serat serealia dan asam oksalat di dalam sayuranmenghambat penyerapan besi. Faktor-faktor ini mengikat besi, sehingga mempersulitpenyerapannya.Tanin yang merupakan polifenol dan terdapat di dalam teh, kopi dan beberapa jenissayuran dan buah juga menghambat absorpsi besi namun mekanismenya belum

diketahui dengan pasti.Tingkat keasaman lambung meningkatkan daya larut besi. Kekurangan asam klorida didalam lambung atau penggunaan obat-obatan yang bersifat basa seperti antasidmenghalangi absorpsi besi.Faktor intrinsik di dalam lambung membantu penyerapan besi, diduga karena hemmempunyai struktur yang sama dengan vitamin B12.Kebutuhan tubuh akan besi berpengaruh besar terhadap absorpsi besi. Bila tubuhkekurangan besi atau kebutuhan meningkat pada masa pertumbuhan, absorpsi besi non-hem dapat meningkat sampai sepuluh kali, sedangkan besi-hem dua kali.

B. PERTUKARAN BESI DALAM TUBUH

Page 6: Metabolisme Zat Besi

7/16/2019 Metabolisme Zat Besi

http://slidepdf.com/reader/full/metabolisme-zat-besi-5634f995201eb 6/13

Meskipun diet besi penting dalam mempertahankan adekutnya dalam jangka panjangoleh tubuh besi, namun jumlah absorpsi besi, sekitar 0,06% total kandungan besi tubuhhal ini tidak menyediakan konsentrasi besi yang dibutuhkan.

Kebanyakan besi masuk ke dalam plasma untuk distribusi dan redistribusi olehtransferin yang juga berkonstribusi melalui bagian pengrusakan hemoglobin dan bagiandegradasi ferritin dan hemosiderin. Hemoglobin didegradasi terutama oleh fagosit padasystem retikuloendotelia (ditemukan dalam hati, limfa dan sumsum tulang). Simpananbesi sebagai feritin dan hemosiderin didegradasi terutama dalam hati, limfa dansumsum tulang.

Kebanyakan sel darah merah berumur sekitar 120 hari, yang tua selanjutnya dimakanoleh makrofag di dalam limfa dan diturunkan (fagositosit); walaupun , sel makrofagretikuloendotelial dalam sumsum tulang dan sel kupfer dalam hati juga mendegradasisel darah merah.

Selama degradasi sel darah merah, bagian heme dari molekul hemoglobin dalam seldarah marah dikatabolis oleh oksigenase heme menjadi biliverdin dan selanjutnyamenjadi bilirubin, yang kemudian dikeluarkan ke empedu untuk diekskresi dari tubuh.Sebagai tambahan, sekitar 20 sampai 25 mg besi per hari dilepaskan dari katabolismehemoglobin. Besi itu akan digunakan kembali, sebagai contoh untuk eritropoiesis atauuntuk penggabungan kedalam enzim besi terikat, atau besi menjadi cadangan untukdisimpan.

Walaupun kebanyakan sel darah merah didegradasikan dalam system retikuloendotelial,beberapa lisis sel darah merah berlangsung dalam darah. Dua protein, haptoglobin danhemopexin, berfungsi untuk melepaskan pelepasan hemoglobin dan heme bebas, secara

berturut-turut di dalam darah. Haptoglobin, disintesis oleh hati, bentuk kompleksdengan hemoglobin bebas , sementara hemopexin, juga disintesisoleh hati, bentukkompleks dengan heme bebas dalam darah. Protein lalu mengantarakan komponen yangmengandung besi ke hati, dimana degradasi lebih jauh berlangsung untuk dapatdigunakan kembali besi tersebut.

Kecuali kalau simpanan tubuh dihabiskan, persedian besi pada plasma pool dapatdisesuaikan dengan batas banyaknya. Kebutuhan untuk besi transferin ditentukan olehkebutuhan sumsum tulang untuk sintesis sel darah merah. Walaupun , hemolisis kronikkuantiti besi melewati plasma dapat dikembangkan enam sampai delapan kali normal.

EKSKRESI

Kehilangan besi sehari-hari oleh laki-laki dewasa kira-kira antara 0,9 dan 1,0 mg/hari(12-14 mg/Kg/hari). Kehilangan tersebut berlangsung dari berbagai letak:

Dinding gastrointersinal : 0,6Kulit : 0,2-0,3Ginjal : 0,1

Dapat dilihat dari angka tersebut, kebanyakan kehilangan besi via daerahgastrointestinal (0,6 mg). dari 0, 6 mg, sekitar 0,45 mg sesuai dari kehilangan darah

Page 7: Metabolisme Zat Besi

7/16/2019 Metabolisme Zat Besi

http://slidepdf.com/reader/full/metabolisme-zat-besi-5634f995201eb 7/13

menit (-1 mL) dan 0,15 mg besi yang lain sesuai kehilangan empedu dan kematian selmokusa. Kehilangan pada kulit kira-kira 0,2 sampai 0,3 mg besi berlagsung untukkematian permukaan sel dari kulit. Terakhir, kira-kira sangat sedikit , sekitar 0,1 mg,hilang di urin. Kehilangan besi , walaupun mungkin meningkat pada orang dengan ulkusgastrointensial atau parasit intestinal atau hemorange ditimbulkan oleh operasi atau

luka yang sesuai.

Kehilangan besi basal baru digambarkan sedikit (0,7-0,8 mg/hari) pada wanita karenadaerah permukaannya lebih kecil. Kehilangan total premanopause wanita, walaupundiperkirakan kurang lebih 1,3 sampai 1,4 mg/hari karena kehilangan besi pada saatmenstruasi. Rata-rata kehilangan darah selama siklus menstruasi sekitar 35 mL, denganbatas lebih sekitar 80 mL. Kandungan besi dalam darah sekitar 0,5 mg/100 mL darah,yang kehilangan hampir 17,5 mg besi per periode. Ketika dirata-ratakan lebih sebulan,kehilangan besi dalam menstruasi sekitar 0,5 mg per hari; pada beberapa wanita,kehilangan besi untuk menstruasi mungkin melebihi 1,4 mg/hari. Ekskresi besimeningkat pada orang sehat dengan asupan yang melebihi rata-rata konsentrasi besi

ferritin pada kematian sel mokusa sel.

Keseimbangan pemasukan besi dengan kehilangannya dari tubuh sangat penting untukkesehatan. Tingginya kejadian anemia defisiensi besi, merupakan defisiensi gizi yangumum pada manusia di dunia, menjadi fakta bahwa keseimbangan besi sering tidakdicapai, sebagian pada banyak anak-anak, perempuan dan wanita usia subur.

RECOMMENDED DIETARY ALLOWANCES

Kehilangan besi basal, dengan rata-rata 0,7 sampai 1,0 mg/hari oleh laki-laki dewasadan wanita pada saat menopause dengan pertambahan kehilangan besi meningkat dalam

memformulasi RDA. Pada tahun 1989 RDA berasumsi absorpsi besi sekitar 10% dan telahdiatur rekomendasinya 10 mg pada laki-laki dan wanita postmonopouse. RDA untuk besipada wanita sebelum monepouse diatur 15 mg/hari. Karena kurangnya menstruasiselama kehamilan dan bertambah atau lebih efisien absorpsi besi yang juga berlangsungsaat kehamilan, RDA menyarankan 30 mg besi/hari wanita hamil. Karena 30 mg besilebih dari biasanya yang didapatkan dari diet, supplement yang biasanya digunakan.

C. METABOLISME ZAT BESI (Fe) Pada Ibu HamilHubungan Pola Makan dengan Kehamilannya

Page 8: Metabolisme Zat Besi

7/16/2019 Metabolisme Zat Besi

http://slidepdf.com/reader/full/metabolisme-zat-besi-5634f995201eb 8/13

Pada wanita hamil kebutuhan nutrisi yang harus dipenuhi menjadi lebih banyak.Seorang ibuhamil memiliki kebutuhan gizi khusus. Beberapa kebutuhan gizi ibu hamildapat ditutupi olehmakanan sehat yang seimbang. Pada wanita hamil semua kebutuhannutrisi tersebut harusdipenuhi, jika tidak dipenuhi maka akan berdampak pada ibu dan

 juga janin yang dikandung nya.Secara umum kebiasaan makan yang buruk tersebutdapat berdampak :

a. Terhadap IbuGizi kurang pada ibu hamil dapat menyebabkan resiko dan komplikasi pada ibu antaralain:anemia, pendarahan, berat badan ibu tidak bertambah secara normal, dan terkenapenyakitinfeksi.

b. Terhadap PersalinanPengaruh gizi kurang terhadap proses persalinan dapat mengakibatkan persalinan sulitdanlama, persalinan sebelum waktunya (premature), pendarahan setelah persalinan,

sertapersalinan dengan operasi cenderung meningkat.

c. Terhadap JaninKekurangan gizi pada ibu hamil dapat mempengaruhi proses pertumbuhan janin dandapatmenimbulkan kegururan , abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacatbawaan, anemiapada bayi, asfiksia intra partum (mati dalam kandungan), lahir denganberat badan lahir rendah (BBLR)

Pola makan dan nutrisi untuk ibu hamil :

a. Makanan yang diperlukan adalah makanan yang cukup kalori, protein, asam lemak

esensial, mineral dan vitamin.b. Makanan hendaknya bermacam-macam dan berganti-ganti supayakekuranganmakanan pada suatu hari dapat diimbangi dengan makanan berikutnya.c. Cara pengolahan makanan harus diperhatikan agar tidak mengurangi nilai makanan.d. Keperluan kalori saat kehamilan perlu ditambah

Anjuran Jumlah unsur-unsur gizi yang dianjurkan selama hamil:

kalori 2500 kal, protein 80 g, garankapur 7,8 g, ferum 18 mg, vitamin A 4000 Kl,vitamin B12 1,2 mg, vitamin C 25 mg (MoehiSjahmien, 1988). Makanan ibu selama hamildan keadaan gizi ibu pada waktu hamil berhubungan erat dengan berat badan lahirrendah (BBLR). Berikut adalah penjelasan lebih lanjut tentang zat-zat penting yangdiperlukan oleh seorang ibuhamil :

a. EnergiKarena banyaknya perbedaan kebutuhan energi selama hamil, WHO

Page 9: Metabolisme Zat Besi

7/16/2019 Metabolisme Zat Besi

http://slidepdf.com/reader/full/metabolisme-zat-besi-5634f995201eb 9/13

menganjurkanjumlah tambahan sebesar 150 kkal sehari pada trimester I, dan 350 kkalselama trimester II dan III. Sementara Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi V 1993mematok angka 285kkal perhari

b. Protein

Pada kehamilan diperlukan protein untuk pertumbuhan fetus, plasenta, uterusdanpertumbuhan kelenjar mammae serta penambahan volume darah. Kebutuhan ibuhamilakan protein meningkat sampai 68% umlah protein yang harus tersedia sampaiakhir kehamilan sekitar 925 g yang tertimbun dalam jaringan ibu, janin dan plasenta.NationalAcademy of Sciences mematok angka sekitar 30 gram, sementara WidyakaryaNasionalPangan dan Gizi V 1993 menagnjurkan penambahan 12 gr/hari. Bahan panganyangdijadikan sumber sebaiknya 2/3-nya merupakan bahan pangan yang bernilaibiologitinggi, seperti daging tak berlemak, ikan, telur, susu dan hasil olahannya. Proteinyang berasal dari tumbuhan (nilai biologinya rendah) cukup 1/3 bagian.Kekuranganprotein mungkin dapat menimbulkan anemia, gestosis, udem, danprematuritas.

c. Zat Besi

kebutuhan ibu hamil akan Fe meningkat (untuk pembentukan plasenta dan seldarahmerah) sebesar 200-300%. Perkiraan besaran zat besi yang perlu ditimbun selamahamilialah 1040 mg. Dari jumlah ini, 200 mg Fe tertahan oleh tubuh ketika melahirkandan 840 mg sisanya hilang. Sebanyak 300 mg Fe ditransfer ke janin, dengan 50-75 mguntuk pembentukan plasenta, 450 mg untuk menambah jumlah darah merah, dan 200mg lenyapketika melahirkan.Selama kehamilan 4 bulan pertama tidak perlu ditambahkarena akan memperberat mualdan muntah. Kehamilan 2 minggu dibutuhkan 7 mg/hari

zat besi dari makanan danpenambahan garam ferro kira-kira 30 mg/hariuntuk keperluanpada kehamilan,melindungi simpanan besi dalam badan dan keperluan pada masalaktasi. Pada keadaan anemia kekurangan zat besi perlutambahan besi 200 mg/hari yangdibagi dalam beberapa dosis.Sumber zat besi makanan antara lain hati, kuning telur,daging, kacang-kacangan dansayur berdaun hijau. Kekurangan zat besi akanmenyebabkan terjadinya anemia gizi besiyang ditandai dengan gejala pucat, lemah,letih, lesu, penglihatan berkunang. Pada ibuhamil yang kekurangan zat besi akanmempunyai resiko melahirkan bayi dengan beratbadan rendah serta perdarahansebelum dan saat persalinan.

d. Asam Folat

Asam folat merupakan satu-satunya vitamin yang kebutuhannya selama hamilmencapaidua kali lipat. Kekurangan asam folat secara marjinal mengakibatkanpeningkatankepekaan, lelah berat, dan gangguan tidur. Dua kondisi pertamamenyebabkan kakikejang. Kekejangan ini biasanya timbul pada malam hari sehinggalama kelamaan dapatmengganggu tidur penderita, yang dikenal dengan restless legsyndrome. Jika kekuranganasam folat bertambah parah, akan terjadi anemia yangditandai dengan penampakankelelahan dan depresi. Kekurangan asam folat berkaitandengan bayi lahir rendah, ablasio plasenta dan, neuraltube defect. Widyakarya NasionalPangan dan Gizi V 1993 menganjurkan dosis sebesar 200 mikrogram. Preparatsuplementasi sebaiknya diberikan sekitar 28 hari setelah ovulasiatau pada 28 hari

pertama kehamilan, karena otak dan sumsum tulang belakang dibentuk pada haripertama kehamilan. Dengan demikian, pemberian suplementasi harusdilaksanakan

Page 10: Metabolisme Zat Besi

7/16/2019 Metabolisme Zat Besi

http://slidepdf.com/reader/full/metabolisme-zat-besi-5634f995201eb 10/13

sebelum konsepsi terjadi. Besarnya suplementasi ialah 280, 660, dan 470mikrogram perhari, masing-masing pada trimester I, II, III.Jenis makanan yangmengandung asam folat antara lain ragi, hati, sayuran berdaunhijau,kacang-kacangan. Sumber lain ialah hati, daging, jeruk, telur.

e. Kalsium

Kadar kalsium dalam darah wanita hamil menurun drastic sampai 5% ketimbangwanitatidak hamil. Secara kumulatif, janin menimbun kalsium sebanyak 30 g, dengankecepatan7, 110, dan 350 mg masing-masing pada trimester I, II, III. Asupan yangdianjurkan kira-kira 1200 mg/hari bagi wanita hamil yang berusia di atas 25 tahun dancukup 800 mguntuk mereka yang berusia lebih muda. Sumber utama kalsium adalahsusu dan hasilolahannya seperti whole milk, skimmed milk, toghurt, keju, udang, sarangburung, sardendalam kaleng, serta beberapa bahan makanan nabati seperti sayuranwarna hijau tua danlain-lain.

f. Kobalamin (Vitamin B12)

Vitamin ini sangat penting dalam pembentukan RBC. Anemia pernisiosa biasanya tidakdisebabkan oleh kekurangan vitamin B12 dalam makanan, melainkan olehketiadaanfactor intrinsic yaitu sekresi gaster, yang diperlukan oleh penyerapan B12.gejala anemiaini meliputi rasa letih dan lemah yang hebat, diare, depresi, mengantuk,mudahtersinggung serta pucat. Bersama asam folat, vitamin ini menyintesis DNAdanmemudahkan pertumbuhan sel. Vitamin B12 penting sekali bagipertumbuhkembangan normal RBC, dan keberfungsiansel-sel sumsum tulang, systempersarafan, dan saluran cerna. Tubuh dapat menyimpanB12 di hati dalam jumlah yangadekuat untuk persediaan selama 5 tahun. Itulah sebabnyamengapa defisiensi berat

 jarang terjadi.Pangan sumber vitamin B12 ialah hati, telur, ikan (terutama tuna),kerang, daging,unggas, susu, keju. Asupan yang dianjurkan sekitar 3 mikrogram sehari.Sebutir telur mengandung 1 mikrogram, secangkir susu menyimpan 1 mikrogram; 85gram dagingbabi mengandung 2 mikrogram asam folat.

g. Vitamin D

Kekurangan vitamin D selama hamil berkaitan dengan gangguan metabolismekalsiumpada ibu dan janin.Gangguan ini berupa hipokalsemia dan tetani pada bayi barulahir, hipoplasia enamel gigi bayi, osteomalasia pada ibu. Insidensi dapat ditekandalampemberian 10 mikrogram (400 IU) per hari.

h. yodium

Kekurangan yodium selama kehamilan mengakibatkan janin menderitahipotiroidisme,yang selanjutnya berkembang menjadi kreatinisme. Anjuran asuhan perhari untuk wanitahamil dan menyusui sebesar 200 µg (Food and Nutrition Board of theNationalAcademy of Scient\ces in the United State), dalam bentuk garamberyodium,pemberian minyak beryodium per oral atau injeksi

D. DEFISIENSI BESI DENGAN ATAU TANPA ANEMIA

Page 11: Metabolisme Zat Besi

7/16/2019 Metabolisme Zat Besi

http://slidepdf.com/reader/full/metabolisme-zat-besi-5634f995201eb 11/13

Asupan besi sering tidak tercukupi pada empat kelompok populasi:Bayi dan anak kecil (6 bulan sampai 4 tahun) karena kurangnya besi dalam susu danmakan yang disukai lainnya, laju angka kelahiran, dan ketidakcukupan simpanan besipada tubuh untuk dibutuhkan selam enam bulan.Masa remaja pertumbuhan mereka cepat karena laju pertumbuhan dan membutuhkan

banyak kelompok sel darah merahWanita selama tahun melahirkan karena menstruasi terjadi kehilangan besiWanita hamil karena volume darah meningkat, dibutuhkan janin dan plasenta, ditambahkehilangan darah disebabkan kelahiran.

Sebagai tambahan, banyak wanita yang tidak hamil selama tahun melahirkan menurunsecara tajam besi berdasarkan RDA karena pemasukan kalorinya sering dibatasi dankarena hanya 5 sampai 7 mg besi dapat diharapkan per 1.000 kkal dari rata-rata dietorang barat. Kondisi lain dan asosiasi dengan peningkatan kebutuhan untuk asupansesuai dengan kehilangan besi atau kelemahan absorpsi hemorage, kurang kaloriprotein, penyakit ginjal, akloridria, perpanjangan penggunaan obat dasar alkaline

seperti antasida, pengurangan waktu transit gastrointestinal, steatorrhea dan parasit.

SUPLEMEN

Suplemen besi ferro tersedia sangat lengkap dengan sulfat, succinate, sitrat, laktat,tartarate, fumarat dan glukonat. Suplemen tersebut menyediakan besi non heme danabsorpsi akan banyak ketika ditelan dengan sumber vitamin C atau perbanyak factorlain. Asam amino besi chelates, seperti besi glisin juga dipasarkan; bagaimanapun padamanusia, absorpsi besi diusahakan sebagai chelate tidak ditunjukkan untuk superiorbesi diberikan besi sulfat atau besi askorbat. Efek pertama suplemen besi oral padasejumlah sel darah merah dan konsentrasi hemoglobin terjadi selama 2 minggu. Terapi

besi membangun simpanan tubuh akan besi yang mungkin dibutuhkan selama 6 bulansampai 1 tahun.

Anemia Defisiensi Besi pada Ibu Hamil

Anemia adalah kehamilan dengan kondisi ibu dengan kadar hemoglobin dibawah11%pada trimester 1 dan 3 atau kadar <10,5% pada trimester 2. Nilai batas tersebutperbedaannyadengan kondisi wanita tidak hamil terjadi karena hemodilusi, terutama

pada trimester ke 2.Anemia defisiensi besi merupakan tahap defisiensi besi yang palingparah, yang ditandaioleh penurnan cadangan besi, konsentrasi besi serum, dan saturasitransferin yang rendah, dankonsentrasi hemoglobin atau nilai hematokrit yangmenurun.Pada kehamilan anemia kekurangan besi akan timbul jika keperluan besi (kira-kira1000mg pada kehamilan tunggal) tidak dapat dipenuhi dari cadangan besi dan daribesi yangdapat diabsorpsi dari traktus gastrointestinal.Volume darah bertambah cepatpada kehamilan trimester 2 sehingga kekurangan besiseringkali terlihat pada turunnyakadar hemoglobin. Meskipun bertambahnya volume darah tidak begitu banyak padatrimester 3, tetapi keperluan akan besi tetap banyak karena penambahan HB ibu terusberlangsung dan lebih banyak besi yang diangkut melalui plasenta ke neonatus.Padakehamilan, kehilangan zat besi akibat pengalihan besi maternal ke janin untuk

eritropoeisis, kehilangan zat darah saat persalinan, dan laktasi yang jumlahkeseluruhannyamencapai 900mg atau setara 2 liter darah. Oleh karena sebagian besar

Page 12: Metabolisme Zat Besi

7/16/2019 Metabolisme Zat Besi

http://slidepdf.com/reader/full/metabolisme-zat-besi-5634f995201eb 12/13

perempuan mengawalikehamilan dengan cadangan besi yang rendah, maka kebutuhantambahan ini berakibat padaanemia defisiensi besi.

Epidemiologi

1. Frekuensi ibu hamil dengan anemia cukup tinggi di Indonesia yaitu 63,5%,sedangkandi amerika hanya 6%. Kekurangan gizi dan perhatian yang kurangterhadap ibu hamilmerupakan predisposisi anemia defesiensi pada ibu hamil diIndonesia.2. Menurut WHO, 40% kematian ibu di Negara berkembang berkaitan dengananemiadalam kehamilan.

3. Kebanyakan anemia dalam kehamilan disebabkan oleh anemia defesiensi besidanperdarahan akut bahkan tidak jarang keduanya saling berinteraksi.

4. Defeisiensi besi merupakan defisiensi nutrisi yang paling sering ditemukan baikdinegara maju maupun negara berkembang. Risikonya meningkat pada kehamilan dan

berkaitan dengan asupan besi yang tidak adekuat dibandingkan kebutuhanpertumbuhan janin yang cepat.

Etiologi

Kebanyakan anemia dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi besidan perdarahan akutbahkan tidak jarang keduannya saling berinteraksi (Saifuddin,2002). Menurut Mochtar (1998)penyebab anemia pada umumnya adalah sebagaiberikut:

a) Kurang gizi (mal nutrisi)

b) Kurang zat besi dalam diitc) Malabsorpsid) Kehilangan darah banyak seperti persalinan yang lalu, haid dan lain-laine) Penyakit-penyakit kronik seperti TBC paru, cacing usus, malaria dan lain-lain

Anemia defisiensi besi pada kehamilan disebabkan oleh :a. Hipervolemia, menyebabkan terjadinya pengenceran darah.b.Pertambahan darah tidak sebanding dengan pertambahan plasma.

c.Kurangnya zat besi dalam makanan.d.Kebutuhan zat besi meningkat.

Anemia pada wanita hamil

a. Selama kehamilan seorang wanita mengalami peningkatan plasma darah sampai 30%,seldarah 18% tetapi Hb hanya bertambah 19%. Akibatnya frekuensi anemia padakehamilancukup tinggi 10% ± 20%.b. Wanita hamil cenderung terkena anemia pada 3 bulan terakhir, karena pada masa itu janinmenimbun cadangan zat besi untuk diri sendiri sebagai persediaan bulan pertamasesudahlahir.

c. Asupan yg kurang seperti pada kasus sangat mempengaruhi anemia yg timbul padaibu.

Page 13: Metabolisme Zat Besi

7/16/2019 Metabolisme Zat Besi

http://slidepdf.com/reader/full/metabolisme-zat-besi-5634f995201eb 13/13

d. Karena tambahan volume plasma lebih banyak dibanding dengan tambahan eritrosit,makakadar Hb, Ht, dan RBC relatif menurun. Namun, apabila kadar Hb < 11 g% padaterutamapada akhir kehamilan, merupakan keadaan abnormal yang biasanya disebabkanolehkekurangan Fe