Manajemen strategik

8
BAB 1 HAKIKAT MANAJEMEN STRATEGIS Definisi Manajemen Strategis Manajemen strategis dapat didefinisikan sebagai seni dan pengetahuan dalam merumuskan, mengimplementasikan, serta mengevaluasi keputusan-keputusan lintas fungsional yang memampukan sebuah organisasi mencapai tujuannya. Manajemen berfokus pada usaha untuk mengintegrasikan manajemen, pemasaran, keuangan/akuntansi, produksi/operasi, penelitian dan pengembangan, serta sistem informasi komputer untuk mencapai keberhasilan organisasional. Tujuan manajemen strategi adalah untuk mengeksploitasi serta menciptakan berbagai peluang baru dan berbeda untuk esok; perencanaan jangka panjang, sebaliknya, berusaha untuk mengoptimalkan tren-tren dewasa masa ini untuk esok Tahap–tahap Manajemen Strategis Proses manajemen strategis ada 3 tahap yaitu : 1. Perumusan strategis Mencakup pengembangan visi dan misi, identifikasi peluang dan ancaman eksternal suatu organisasi, kesadaran akan kekuatan dan kelemahan internal, penerapan tujuan jangka panjang, pencarian strategi-strategi alternatif dan pemilihan strategi tertentu untuk mencapai tujuan tertentu.

description

manajemen strategik

Transcript of Manajemen strategik

Page 1: Manajemen strategik

BAB 1

HAKIKAT MANAJEMEN STRATEGIS

Definisi Manajemen Strategis

Manajemen strategis dapat didefinisikan sebagai seni dan pengetahuan dalam merumuskan,

mengimplementasikan, serta mengevaluasi keputusan-keputusan lintas fungsional yang

memampukan sebuah organisasi mencapai tujuannya. Manajemen berfokus pada usaha untuk

mengintegrasikan manajemen, pemasaran, keuangan/akuntansi, produksi/operasi, penelitian

dan pengembangan, serta sistem informasi komputer untuk mencapai keberhasilan

organisasional. Tujuan manajemen strategi adalah untuk mengeksploitasi serta menciptakan

berbagai peluang baru dan berbeda untuk esok; perencanaan jangka panjang, sebaliknya,

berusaha untuk mengoptimalkan tren-tren dewasa masa ini untuk esok

Tahap–tahap Manajemen Strategis

Proses manajemen strategis ada 3 tahap yaitu :

1. Perumusan strategis

Mencakup pengembangan visi dan misi, identifikasi peluang dan ancaman eksternal

suatu organisasi, kesadaran akan kekuatan dan kelemahan internal, penerapan tujuan

jangka panjang, pencarian strategi-strategi alternatif dan pemilihan strategi tertentu

untuk mencapai tujuan tertentu.

2. Penerapan strategi

Suatu perusahaan diharuskan untuk menetapkan tujuan tahunan, membuat kebijakan,

memotivasi karyawan, dan mengalokasikan sumber daya, sehingga strategi strategi

yang telah dirumuskan dapat dijalankan. Penerapan strategi mencakup pegembangan

budaya yang suportif pada strategi, penciptaan struktur organisasional yang efektif,

pengerahan ulang upaya perumusan, penyiapan anggaran, pemgembangan serta

pemanfaatan sistem informasi dan pengaitan kompensasi karyawan dengan kinerja

organisasi. Aktivitas penerapan strategi memengaruhi setiap karyawan dan manajer

dalam sebuah organisasi. Setiap divisi harus memutuskan jawaban untuk pertanyaan-

pertanyaan seperti “ Apa yang harus kita lakukan untuk menjalankan tugas ini

Page 2: Manajemen strategik

sebaik-baiknya? “ dan “ Bagaimana kita dapat melaksanaan tugas ini sebaik-

baiknya?”

3. Penilaian strategi

Merupakan tahap terakhir dalam manajemen strategi. Manajer mesti tahu kapan

ketika strategi terntentu tidak berjalan dengan baik; penilaian atau evaluasi strategi

merupakan cara utama untuk memperoleh informasi semacam ini.

Tiga aktivitas penilaian strategi ialah :

- Peninjauan ulang faktor-faktor eksternal dan internal yang menjadi landasan bagi

strategi saat ini

- Pengukuran kinerja

- Pengambilan langkah korektif

-

Mengintegrasikan Intuisi dan Analisis

Berdasarkan pengalaman, penilaian, perasaan masa lalu, kebanyakan orang mengetahui

bahwa intuisi penting untuk membuat keputusan strategis yang baik. Intuisi secara khusus

berguna untuk membuat keputusan dalam situasi yang ditandai dengan ketidakpastian atau

sedikit saja preseden. Intuisi membantu ketika terdapat berbagai berbagai variabel yang

saling terikait atau ketika orang harus memilih dari beberapa alternatif yang masuk akal.

Mengadaptasi Perubahan

Proses manajemen strategis didasarkan pada keyakinan bahwa organisasi harus terus menerus

memonitor berbagai peristiwa dan tren internal dan eksternal, sehingga perubahan yang

memperngaruhi organisasi meningkat secara drastis.

Dalam lingkungan bisnis dewasa ini, melebihi masa sebelumnya, satu-satunya hal yang tetap

adalah perubahan. Organisasi yang berhasil secara efektif mengelola perubahan, terus

menerus menyesuaikan birokrasi, strategi, sistem, produk, dan budaya mereka agar mampu

bertahan terhadap guncangan serta bertumbuh berkat kekuatan yang memangkas kompetisi

Istilah-Istilah kunci dalam Manajemen Strategi

Keunggulan kompetitif

“Segala sesuatau yang dapat dilakukan dengan jauh lebih baik oleh sebuah

perusahaan bila dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan saingan”

Page 3: Manajemen strategik

Penyusunan strategi

“Individu-individu yang paling bertanggung jawab bagi keberhasilan atau kegagalan

sebuah organisasi”

Pernyataan visi dan misi

Pernyataan visi “ Kita ingin menjadi seperti apa?”

Pernyataan misi “ Apakah bisnis kita ini?”

Peluang dan ancaman eksternal

“Tren dan kejadian ekonomi, sosial, budaya, demografis, lingkungan hidup, politik,

hukum, pemerintahan, teknologi, dan kompetitif yang dapat secara signifikan

menguntungkan atau merugikan suatu organisasi di masa yang akan datang”

Kekuatan dan kelemahan internal

“Aktivitas terkontrol suatu organisasi yang mampu dijalankan dengan sangat baik dan

buruk”

Tujuan jangka panjang

”Hasil-hasil spesifik yang ingin diraih oleh suatu organisasi terkait dengan misi

dasarnya”

Strategi

“Sarana bebrsama dengan tujuan jangan panjang hendak dicapai”

Tujuan tahunan

“Tonggak jangka pendek yang mesti dicapai organisasi untuk meraih tujuan jangka

panjangnya”

Kebijakan

“Sarana yang dengannya tujuan tahunan akan dicapai”

Model Manajemen Strategis

Page 4: Manajemen strategik

Manfaat – Manfaat Manajemen Strategis

Keuntungan keuangan

Bisnis yang menggunakan berbagai konsep manajemen strategis menunjukan

perbaikan yang signifikan dalam penjualan, profitabilitas, dan produktivitas

dibandingkan dengan perusahaan yang tanpa aktivitas perencanaan strategis.

Keuntungan non-keuangan

Greenlay menyatakan bahwa manajemen strategis menawarkan keuntungan sbb:

o Menyediakan pandangan yang objektif tentang persoalan manajemen.

o Mendorong perilaku yang positif terhadap perubahan.

o Menciptakan kedisiplinan dan formalitas pada manajemen bisnis

Mengapa Beberapa Perusahaan Tidak Melakukan Perencanaan Strategis

Beberapa alasan untuk buruknya perencanaan strategis adalah:

- Struktur penghargaan yang buruk.

- Dalam pergulatan untuk bertahan.

- Menyia-nyiakan waktu.

- Terlampau mahal.

- Kemalasan.

- Puas dengan keberhasilan.

- Takut gagal.

- Kepercayaan diri yang berlebihan.

- Pengalaman buruk masa lalu

- Kepentingan pribadi.

- Perbedaan pendapat.

- Kecurigaan.

Lubang Perangkap dalam Manajemen Strategis

Beberapa lubang perangkap untuk diwaspadai dan dihindari dalam perencanaan strategis:

- Menggunakan perencanaan strategis untuk meraih kontrol atas keputusan dan

sumber daya

- Gagal mengkominikasikan rencana kepada para karyawan yang terus bekerja

dalam kegamangan

- Gagal untuk melibatkan semua karyawan kunci dalam seluruh fase perencanaan.

Page 5: Manajemen strategik

- Gagal untuk menciptakan iklim kolaboratif yang mendukung perubahan.

Panduan untuk Manajemen Strategis yang efektif

Sebuah panduan penting untuk manajemen strategis yang efektif adalah keterbukaan.

Kesediaan dan keinginan untuk mempertimbangkan informasi baru, sudut pandang baru,

gagasan baru, dan kemungkinan baru. Selain itu, manajer dan karyawan mesti mampu

mendeksripsikan posisi para penyusun strategi.

Etika Bisnis dan Manajemen Strategis

Etika bisnis dapat didefinisikan sebagai prinsip-prinsip dalam organisasi yang menjadi

pedoman dalam pengambilan keputusan dan perilaku.

Kesadaran yang terus meningkat mengenai pentingnya etika bisnis melanda dunia. Para

penyusun strategi adalah individu yang paling bertanggung jawab untuk memastikan bahwa

prinsip etika yang baik dipertimbangkan dan dipraktikan dalam organisasi. Semua

perumusan, penerapan dan penilaian strategi mempunyai konsekuensi etis.

Membandingkan Bisnis dan Strategi Militer

Ada satu perbedaan mendasar antara strategi militer dan bisnis adalah bahwa strategi bisnis

dirumuskan, diterpakan, dan dinilai dengan asumsi kompetisi, sementara strategi militer

diasumsikan ada asumsi konflik. Namun, konflik militer dan persaingan bisnis sangat mirip,

sehingga banyak teknik manajemen strategis dapat diterapkan keduanya. Perumusan dan

penerapan strategi yang unggul dapat mengalahkan keunggulan lawan dalam hal jumlah dan

sumber daya. Baik organisasi bisnis maupun militer mesti terus beradaptasi pada perubahan

dan terus menerus memperbaiki diri agar sukses