Makalah Teori Maturasi Arnold Gesell (TPP)

13
Gessel’s Maturation Theory Makalah Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas Mata Kuliah Teori Psikologi Perkembangan Disusun Oleh : Wilson Matara 7111121199 Rifha Pandriana P 7111131093 Putri Oktaviana 7111131095 Gita Giovanni Maya Gita Annisa Rahmawati Dosen pembimbing : Bp. Rahmat Taufik M.Psi. FAKULTAS PSIKOLOGI

description

kedokteran

Transcript of Makalah Teori Maturasi Arnold Gesell (TPP)

Page 1: Makalah Teori Maturasi Arnold Gesell (TPP)

Gessel’s Maturation Theory

Makalah

Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas Mata Kuliah Teori Psikologi Perkembangan

Disusun Oleh :

Wilson Matara 7111121199

Rifha Pandriana P 7111131093

Putri Oktaviana 7111131095

Gita Giovanni

Maya Gita

Annisa Rahmawati

Dosen pembimbing :

Bp. Rahmat Taufik M.Psi.

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI

CIMAHI

2015

Page 2: Makalah Teori Maturasi Arnold Gesell (TPP)

A. Biografi Singkat Arnold Gesell (21 Juni 1880 - 29 Mei 1961)

Arnold Lucius Gesell adalah seorang psikolog sekaligus dokter anak yang juga

merintis dunia perkembangan anak. Ia lahir di Alma, Winconsin. Ia adalah anak pertama

dari lima bersaudara, kelimanya memiliki minat di bidang edukasi.

Gesell mendapatkan gelar sarjana filsafatnya di Winconsin pada tahun 1903.

Sebelum melanjutkan studinya, Gesell menjadi guru di salah satu sekolah menengah.

Kemudian, ia meraih gelar Ph.D. di Universitas Clark. Universitas Clark mendapatkan

banyak pengaruh dari G.Stanley Hall yang menemukan studi mengenai movement pada

anak.

Karena ia memutuskan untuk menjadi dokter juga, ia menyisihkan waktu untuk

belajar di Kedokteran Universitas Winconsin. Kemudian, ia menjadi asisten profesor di

Universitas Yale, ia juga mengembangkan Klinik Perkembangan Anak di sana, dan pada

tahun 1905 ia mendapatkan gelar MD. Dia juga menjadi psikolog sekolah di Connecticut

State Board of Education serta membantu mengembangkan kelas untuk anak berkebutuhan

khusus. Dia menulis beberapa buku.

Gesell menggunakan beberapa teknologi terkini dalam risetnya, seperti video dan

foto, juga one-way-mirror ketika meneliti anak, sehingga subjeknya dapat diobservasi

tanpa merasa terganggu. Salah satu anak yang ditelitinya adalah Kamala, anak serigala.

Mulanya, Gesell memfokuskan studinya pada anak-anak keterbelakangan, namun dia

menyadari pentingnya mengetahui perkembangan anak normal untuk bisa memahami

anak-anak yang keterbelakangan.

Sebagai psikolog, Gesell menyadari pentingnya faktor nature dan nurture.

Baginya, aspek lain seperti temperamen dan handedness juga turun temurun. Kemudian,

setelah Gesell berhenti dari universitasnya di tahun 1948, koleganya mendirikan Gesell

Institute of Human Development.

Page 3: Makalah Teori Maturasi Arnold Gesell (TPP)

B. Konsep Dasar Teori Matuarasi

Menurut Gesell, perkembangan anak dipengaruhi oleh dua hal. Pertama, anak

sebagai produk hasil dari lingkungannya. Tapi, lebih jauh lagi Gesell meyakini bahwa

perkembangan ini juga hasil dari gen yang dimilikinya. Gesell menyebutnya sebagai

proses maturasi. Dalam hal maturasi ini akan berkaitan dengan tahapan atau sequences.

Sebagai contoh, dalam perkembangan awal embrio. Kemudian, ketika bayi berusaha

mengendalikan mulut dan lidahnya, pergerakan matanya, diikuti dengan pengendalian oleh

mekanisme genetisnya.

Ketika bayi dilahirkan, ia memasuki lingkungan yang berbeda dari sebelumnya.

Bukan hanya membutuhkan penyesuaian fisik, namun juga sosial dan kultur, yang

kemudian mempengaruhi tingkah laku dalam beberapa hal. Gesell mengatakan bahwa

lingkungan sosial dibutuhkan untuk dapat menyadari posisinya dalam lingkungan tersebut,

dan kekuatan sosialisasi tersebut bekerja dengan baik di tahap maturasi. Gesell dan

Thompson melakukan studi terhadap kembar identik untuk melakukan sejumlah aktivitas

seperti menaiki tangga dan menggenggam kubus. Satu dari keduanya menunjukkan

keterampilannya dengan segera, namun yang satu lagi (untrained) tetap bisa

melakukannya dengan sedikit-banyak latihan. Dari hal ini dapat dilihat bahwa terdapat

inner-timetable yang menentukan kesiapan individu dalam melakukan sesuatu, serta

manfaat dari early-training cenderung temporal. Maturasi diartikan sebagai proses

perkembangan yang dikuasai oleh faktor internal seperti genetis.

Gesell mengatakan: Sistem saraf mengalami kematangan melalui level dan

tahapan yang alami. Duduk sebelum berdiri, babling sebelum bicara, mengarang sebelum

bercerita, menggambar lingkaran sebelum kotak, menjadi sosok yang bergantung pada

orang lain sebelum berdiri sendiri, termasuk perkembangan moralnya.

Ada empat bidang perilaku yang termasuk dalam teori pematangan (yaitu, motorik,

adaptif, bahasa, dan pribadi-sosial, Meyerhoff, 2006). Menurut Gesell (1925), perilaku dan

pola pertumbuhan di masing-masing bidang dapat diprediksi dan mengikuti urutan

tertentu. Karena dasar biologis dari setiap tahap perkembangan, anak-anak tidak dapat

bergegas melalui setiap tahap (Killoran, 2003). Misalnya, anak-anak bisa berjalan ketika

sistem saraf mereka cukup matang untuk memungkinkan mereka untuk melakukannya

(Dalton, 2005; Gesell & Ilg, 1949).

Page 4: Makalah Teori Maturasi Arnold Gesell (TPP)

C. Studi mengenai Pattern

Gesell mengatakan bahwa ketika kita mempelajari perkembangan, kita tidak bisa

hanya mengukurnya secara kuantitas, melainkan juga mempertimbangkan pola atau

pattern nya. Pola memiliki bentuk yang definitif seperti mengedipkan mata. Bagian

terpenting dari proses pola ini adalah bagaimana tingkah tersebut terorganisir. Contoh

mudahnya adalah bayi. Ketika lahiR, mata bayi cenderung bergerak tidak terarah, namun

beberapa saat kemudian matanya akan berhenti dan tertuju pada sebuah objek. Mereka

dapat melakukan hal ini karena terdapat koneksi baru yang terbentuk antara saraf impuls

dalam otaknya dengan otot yang menggerakkan matanya tersebut. Sehingga koordinasi

yang lebih efektif terjadi.

D. Prinsip-prinsip Perkembangan

Observasi yang dilakukan Gesell menghasilkan beberapa prinsip perkembangan.

Yakni: reciprocal-interweaving, functional-assymetry, dan regulation.

1. Reciprocal-interweaving

Manusia dibangun oleh dasar yang bilateral seperti hemisfer pada otak, dua

mata, dua tangan, dua kaki, dan sebagainya. Begitu pun ketika kita menggerakkan

otot dan tubuh kita secara dualistik. Reciprocal-interweaving adalah proses

perkembangan yang cenderung diarahkan untuk bisa mencapai pengorganisasian

yang efektif. Seperti perkembangan handedness, bayi mula-mula hanya

menggunakan satu tangannya, kemudian memindahkan ke tangannya yang lain,

lalu menggunakan kedua tangannya bersamaan, hingga akhirnya hanya

menggunakan salah satu tangan yang dominan. Gesell menunjukkan bagaimana

reciprocal-interweaving menjelaskan pola tingkah laku, termasuk visual,

merangkak, dan berjalan. Gesell juga meyakini bahwa hal ini juga

mengkarakterisasi kepribadian.

2. Functional-assymetry

Melalui proses di atas, individu belajar untuk menyeimbangkan dualitas

alamiahnya. Namun kenyataannya, kita jarang bisa berada pada keseimbangan

yang tepat atau simetris. Ketika kondisi asimetris, kita berusaha membuat diri kita

nyaman melalui angle tertentu, menggunakan satu mata, satu tangan, dan

sebagainya. Kecenderungan asimetris pada infant dapat terlihat melalui tonic neck

reflex. Bayi cenderung lebih dominan berputar ke satu arah. Refleks ini dominan di

usia 3 bulan.

Page 5: Makalah Teori Maturasi Arnold Gesell (TPP)

3. Regulation

Gesell meyakini bahwa mekanisme perkembangan intrinsik juga menghasilkan

perkembangan regulasi. Dia memperlihatkan bagaimana bayi bisa menemukan

siklus makan, tidur, dan bangunnya. Tension muncul ketika anak-anak mencoba

melakukan sesuatu yang baru dan tidak diketahuinya. Regulasi-diri memastikan

bahwa individu tersebut tidak akan melakukan hal yang jauh sebelum mencapai

keseimbangan.

Gesell menyatakan bahwa tingkat perkembangan yang berbeda juga

berpengaruh pada temperamen individunya kelak. Ia melakukan percobaan pada

tiga anak: anak yang perkembangannya pesat, lambat, dan reguler. Ia menemukan

bahwa anak dengan perkembangan pesat memiliki kecenderungan tingkah terlalu

pencemas, moody, tidak sabar. Sedangkan yang perkembangannya lambat memiliki

kecenderungan sabar, tenang. Gesell meyakini bahwa setiap temperamen individu

menghasilkan tuntutan yang berbeda-beda di kulturnya, dan kultur tersebut

menyesuikan terhadap keunikan setiap individu di dalamnya.

E. Membesarkan Anak (Child-Rearing)

Membesarkan anak seharusnya diawali dengan mengenali prinsip maturasi,

memahami kebutuhan mereka, dan apa saja hal yang sudah siap mereka lakukan. Orang

tua tidak seharusnya memaksa anak untuk melakukan hal tertentu, melainkan mereka

harus menyadari isyarat dari anak-anaknya. Orang tua seharusnya menunda keinginan

mereka mengenai apa yang harusnya anak mereka bisa lakukan, kemudian mulai

memperhatikan kapasitas perkembangan regulasi diri anaknya. Mulai melihat bagaimana

anak-anaknya meregulasi tingkah makan, tidur, bangun, belajar untuk duduk, merangkak,

tanpa paksaan mereka. Dengan begitu orang tua akan mempercayai anak mereka.

Gesell menegaskan bahwa tahun pertama adalah masa terbaik untuk belajar

regulasi kemandirian anak. Orang tua yang sadar dan responsif akan kebutuhan anaknya

saat infant, akan lebih peka pada keunikan yang dimiliki anaknya kelak. Mereka akan

mengurangi ambisi pribadi mereka dan akan memberikan kesempatan pada anaknya untuk

tumbuh dan menemukan dirinya sendiri. Selain menjadi peka, Gesell mengatakan kalau

orang tua juga harus memiliki pengetahuan mengenai tahap-tahap perkembangan. Mereka

akan menyadari fluktuasi perkembangan di tahap ketidakstabilan. Ini akan membuat orang

tua menjadi lebih sabar dan mengerti.

Page 6: Makalah Teori Maturasi Arnold Gesell (TPP)

Bagaimana pun, Gesell juga mengatakan bahwa kultur dibutuhkan dalam proses

penyesuaian diri individu. Namun, tujuan utama seharusnya bukanlah membuat anak

tersebut tepat-suai pada kultur tempat dia berada. Maturasi juga berperan dalam sekolah.

Lingkungan sekolah menuntut individu memiliki keterampilan dan habit yang kelak

dibutuhkan oleh anak sebagai member sosial.

F. Aplikasi

Para psikolog memang mengakui peran maturasi, namun mereka juga menyadari

bahwa pembelajaran tidak kalah penting dengan pernyataan Gesell. Mereka percaya bahwa

lingkungan mendukung pembentukan diri yang juga membentuk tingkah laku. Contohnya,

anak yang tidak bisa memainkan piano dapat dilatih dengan level maturasi neuromotor

tertentu, juga dengan melibatkan reinforcement.

Kritik utama pada teori Gesell adalah pada norma usianya. Teorinya terlalu

menyebutkan kesamaan pada usia tertentu dan mengabaikan keragaman variasi di usia

tertentu itu. Selain itu, teori Gesell juga dianggap tidak berlaku dalam konteks kultur yang

beragam.

Penelitian baru Berdasarkan Teori pematangan

Eugenics telah dibahas paling baru dalam kaitannya dengan teori pematangan

Gesell ini (Herman, 2001; Stern, 2005; Weizmann, 2010). Seiring waktu istilah, eugenika

memiliki arti yang berbeda. Salah satu definisi sebelumnya menyatakan, "suatu ilmu yang

meneliti metode untuk memperbaiki komposisi genetik dari ras manusia, sebuah program

untuk mendorong perbaikan tersebut, sebuah gerakan sosial, dan dalam bentuk sesat,

sebuah pseudo-ilmiah Retereat untuk fanatik dan rasis" (Ludmer, 12.978, p. 457). Definisi

telah berubah sebagai popularitas eugenika telah berfluktuasi. Ide bottom-line eugenika

adalah untuk menemukan cara untuk menyampaikan dan mereplikasi genetika yang baik

dan mengakhiri "buruk" genetika.

Penelitian terbaru lainnya telah mulai meneliti genetika dalam ciri-ciri kepribadian

dan masalah kesehatan (Leckman, 2007;. Whittle et al, 2006). Menurut teori pematangan

Gesell, kepribadian bahkan biologis. Gesell membantu meletakkan dasar untuk studi

eugenika. Gesell menulis sedikit tentang eugenika dan menghentikan setiap kegiatan

penelitian di bidang ini ketika menjadi lebih dan lebih kontroversial (Weizmann, 2010).

Page 7: Makalah Teori Maturasi Arnold Gesell (TPP)

Dia mungkin akan terkejut mengetahui bahwa studi eugenika saat ini mengacu pada

studinya dalam tulisan-tulisan mereka.

Page 8: Makalah Teori Maturasi Arnold Gesell (TPP)

G. Kesimpulan

Arnold Gesell adalah tokoh yang berpengaruh pada teori perkembangan anak.

Teorinya lebih dipusatkan pada peran penting unsur intrinsik yakni maturasi dalam diri

individu. Ia mengatakan bahwa maturasi individu memiliki tahapan-tahapan tertentu.

Dimana, tahapan tersebut seharusnya dipahami oleh orang tua, sehingga orang tua dapat

lebih memahami keunikan dan diri anak-anaknya sendiri. Meski teori Gesell juga

mengundang kritik, terutama karena fokusnya yang terarah pada kesamaan individu di usia

tertentu, namun nyatanya teori Gesell justru menjadi peletak awal pengembangan studi

eugenetika di Amerika. Ini membuktikan bahwa sedikit-banyak, teorinya juga bermanfaat.

Page 9: Makalah Teori Maturasi Arnold Gesell (TPP)

G. Daftar Pustaka

Threin, William. Theory of Development 5th Edition: Concepts and Aplication.

(http://www.answers.com/topic/arnold-gesell) Diposting oleh : The gale group,

(http://ocedtheories.wikispaces.com/file/view/

Maturational+Theory+Carrie+Allday.docx) Diunduh pada 6 Februari 2013

pukul 16:47

(http://www.wikipedia.org/wiki/arnold_gesell) Diunduh pada: 17 feb 2013 pkl

15:51