TPP XVIII Puskes-Posyandu

46
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten atau kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja. Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten atau kota (UPTD). Puskesmas berperan menyelenggarakan sebagian dari tugas teknis operasional dinas kesehatan kabupaten atau kota dan merupakan unit pelaksana tingkat pertama serta ujung tombak pembangunan kesehatan di Indonesia (Sulastomo, 2007). Puskesmas hanya bertanggung jawab untuk sebagian upaya pembangunan kesehatan yang dibebankan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota sesuai dengan kemampuannya. Secara nasional, standar wilayah kerja puskesmas adalah satu kecamatan. Tetapi apabila disatu kecamatan terdapat lebih dari satu puskesmas, maka tanggung jawab wilayah keja dibagi antar puskesmas dengan memperhatikan keutuhan konsep wilayah (desa, kelurahan, RW), dan masing-masing puskesmas tersebut secara operasional bertanggung jawab langsung kepada dinas kesehatan kabupaten/ kota (Sulastomo, 2007). Kesehatan merupakan faktor yang sangat penting dalam tahapan hidup manusia. Dengan kondisi yang sehat, manusia dapat melakukan aktivitas sehari-harinya dengan baik, tanpa

description

Kedokteran komunitas dan kesehatan masyarakat

Transcript of TPP XVIII Puskes-Posyandu

Page 1: TPP XVIII Puskes-Posyandu

BAB I

PENDAHULUAN

11 Latar Belakang

Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten atau kota

yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu

wilayah kerja Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dinas kesehatan

kabupaten atau kota (UPTD) Puskesmas berperan menyelenggarakan sebagian dari

tugas teknis operasional dinas kesehatan kabupaten atau kota dan merupakan unit

pelaksana tingkat pertama serta ujung tombak pembangunan kesehatan di Indonesia

(Sulastomo 2007)

Puskesmas hanya bertanggung jawab untuk sebagian upaya pembangunan

kesehatan yang dibebankan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota sesuai dengan

kemampuannya Secara nasional standar wilayah kerja puskesmas adalah satu

kecamatan Tetapi apabila disatu kecamatan terdapat lebih dari satu puskesmas maka

tanggung jawab wilayah keja dibagi antar puskesmas dengan memperhatikan keutuhan

konsep wilayah (desa kelurahan RW) dan masing-masing puskesmas tersebut secara

operasional bertanggung jawab langsung kepada dinas kesehatan kabupaten kota

(Sulastomo 2007)

Kesehatan merupakan faktor yang sangat penting dalam tahapan hidup manusia

Dengan kondisi yang sehat manusia dapat melakukan aktivitas sehari-harinya dengan

baik tanpa terganggu oleh kesehatan tubuh yang kurang optimal Masyarakat di

Indonesia masih terbilang terbelakang dalam hal menjaga kesehatan mereka masih

kurang menyadari akan pentingnya untuk menjaga kesehtan diri keluarga dan

lingkungannya yaitu memahami akan pentingnya promotiv dan preventif atau lebih kita

kenal dengan lebih baik mencegah daripada mengobati

Dengan kurangnya kesadaran tersebut mengakibatkan masyarakat di Indonesia

terutama masyarakat awam sangatlah mudah untuk terjangkit penyakit Melihat semua

masalah kesehatan tersebut perlu adanya perbaikan dibidang kesehatan Untuk itu

sangatlah perlu terselengaranya berbagai upaya kesehatan baik upaya kesehatan

perorangan maupun upaya kesehatan masyarakat yang sesuai dengan azas

penyelenggaraan Yang hal tersebut merupakan salah satu fungsi dari puskesmas

sehingga untuk memperbaiki kesehatan masyarakat tersebut perlu ditunjang oleh

manajemen puskesmas yang baik agar puskesmas benar-benar berfungsi sesuai dengan

tugasnya

Manajemen puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang bekerja secara sistematik

untuk menghasilkan luaran puskesmas yang efektif dan efisien Sehingga terciptalah

masyarakat yang sehat dan produktif Tidak gampang terjangkit penyakit dan selalu

menjaga kesehatannya dengan baik

Di dalam perencanaan manajemen Puskesmas setiap tahun Puskesmas akan

mengembangkan dan membina Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Posyandu

merupakan salah satu keterpaduan pelayanan kesehatan untuk memudahkan masyarakat

mengetahui atau memeriksakan kesehatan terutama untuk ibu dan anak balita Posyandu

merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan dan merupakan bagian dari

pembangunan kesehatan yang diprogramkan oleh pemerintah yang bertujuan untuk

mempercepat penurunan angka kematian bayi (infant mortality rate) angka kelahiran

bayi (birth rate) dan angka kematian ibu (maternal mortality rate) serta dalam rangka

mempercepat terwujudnya Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS)

(Departemen Kesehatan 1999)

Posyandu dilaksanakan di suatu wilayah kerja Puskesmas dimana

pelaksanaannya dilakukan di tiap kelurahanRW Kegiatannya berupa KIA KB P2M

(Imunisasi dan Penanggulangan Diare) dan Gizi (Penimbangan balita) Sasarannya

adalah ibu hamil ibu menyusui wanita usia subur (WUS) balita (Mubarak 2000)

Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu sangat penting

untuk diketahui oleh mahasiswa kedokteran maka dari itu kami akan melakukan Tugas

Pengenalan Profesi untuk meninjau pelaksanaan kegiatan tersebut

12 Rumusan Masalah

a Bagaimana cara manajemen puskemas ( PTP Lokmin Penilaian Kinerja )

b Bagaimana pelayanan kesehatan di posyandu

13 Tujuan Tugas Pengenalan Profesi

131 Tujuan Umum

Setelah menyelesaikan Tugas Pengenalan Profesi ini diharapkan mahasiswa mampu

memahami dan mempraktikkan Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di

Posyandu

132 Tujuan Khusus

Setelah melakukan Tugas Pengenalan Profesi ini diharapkan mahasiswa mampu

a Mengetahui pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat

puskesmas lokakarya mini penilaian kinerja)

b Mengetahui pelaksanaan pelayanan kesehatan di posyandu

14 Manfaat Tugas Pengenalan Profesi

1 Untuk penulis dapat menambah ilmu pengetahuan dan sebagai bahan

pembanding antara teori yang didapat selama kuliah dan praktek di lapangan

tentang Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu

2 Untuk pembaca dapat mengatahui Manajemen Puskesmas dan Pelayanan

Kesehatan di Posyandu

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

21 Definisi Manajemen Puskesmas

Manajemen Puskesmas didefinisikan sebagai rangkaian kegiatan yang bekerja

secara sistematis untuk menghasilkan luaran Puskesmas yang efektif dan efisien

Rangkaian kegiatan sistematis yang dilaksanakan Puskesmas membentuk fungsi-fungsi

manajemen Ada 3 (tiga) fungsi manajemen Puskesmas yang dikenal yakni Perencanaan

Pelaksanaan dan Pengendalian serta Pengawasan dan Pertangungjawaban Semua

fungsi manajemen tersebut harus dilaksanakan secara terkait dan berkesinambungan

(Departemen Kesehatan 2004)

Dari uraian beberapa pengertian manajemen tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa

manajemen Puskesmas diselenggarakan sebagai

1 Proses pencapaian tujuan Puskesmas

2 Proses menselaraskan tujuan organisasi dan tujuan pegawai Puskesmas

(management by objectives atau MBO) menurut Drucker

3 Proses mengelola dan memberdayakan sumber daya dalam rangka efisiensi dan

efektivitas Puskesmas

4 Proses pengambilan keputusan dan pemecahan masalah

5 Proses kerjasama dan kemitraan dalam pencapaian tujuan Puskesmas

6 Proses mengelola lingkungan

22 Instrumen Manajemen Puskesmas

Untuk menunjang pelaksanaan fungsi dan penyelenggaraan upayanya

Puskesmas dilengkapi dengan instrumen manajemen yang terdiri dari

1 Perencanaan Tingkat Puskesmas

2 Lokakarya Mini Puskesmas

3 Penilaian Kinerja Puskesmas

Termasuk manajemen Sumber Daya termasuk alat obat keuangan dan Tenaga

serta didukung dengan manajemen sistem pencatatan dan pelaporan disebutsistem

informasi manajemen Puskesmas ( SIMPUS ) dan upaya peningkatan mutu pelayanan

( antara lain melalui penerapan quality assurance )

221 PTP (perencanaan tingkat puskesmas)

Perencanaan tingkat Puskesmas akan memberikan pandangan menyeluruh

terhadap semua tugas fungsi dan peranan yang akan dijalankan dan menjadi tuntunan

dalam proses pencapaian tujuan Puskesmas secara efisien dan efektif Perencanaan

Puskesmas merupakan inti kegiatan manajemen Puskesmas karena semua kegiatan

manajemen diatur dan diarahkan oleh perencanaan Dengan perencanaan Puskesmas

memungkinkan para pengambil keputusan dan pimpinan Puskesmas untuk

menggunakan sumber daya Puskesmas secara berdaya guna dan berhasil guna Untuk

menjadikan organisasi dan manajemen Puskesmas efektif dan berkinerja tinggi diawali

dari perencanaan efektif Perencanaan Puskesmas adalah fungsi manajemen Puskesmas

yang pertama dan menjadi landasan serta titik tolak pelaksanaan fungsi-fungsi

manajemen lainnya Semua kegiatan dan tindakan manajemen Puskesmas didasarkan

danatau disesuaikan dengan perencanaan yang sudah ditetapkan Ini berarti setelah

perencanaan disusun kemudian struktur organisasi tata kerja dan personalia Puskesmas

yang akan melaksanakan tugas organisasi ditentukan (fungsi pengorganisasian)

Selanjutnya personalia yang bekerja dalam organisasi Puskesmas digerakan dan

diarahkan agar mereka bertindak dan bekerja efektif untuk mencapai tujuan Puskesmas

yang direncanakan (fungsi penggerakan dan pelaksanaan) Semua aktivitas personalia

dan organisasi Puskesmas diawasi dipantau dan dibimbing agar aktivitas tetap berjalan

sesuai tujuan dan target kinerja Puskesmas (fungsi pengawasan dan pengendalian)

Akhirnya dilakukan penilaian untuk mengetahui dan menganalisis kinerja pegawai dan

organisasi Puskesmas Penilaian meliputi masukan proses transformasikonversi yaitu

pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen dan pelaksanaan program dan kegiatan serta

pelayanan kesehatan Puskesmas Kemudian hasilnya dibandingkan dengan tujuan dan

terget kinerja Puskesmas yang telah ditetapkan (fungsi penilaian)

Penyusunan rencana kegiatan Puskesmas dilakukan secara sistematis untuk memecahkan

masalah kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya Hal ini meliputi

1 Upaya kesehatan wajib

2 Upaya kesehatan pengembangan

3 Upaya penunjang

Adapun tahapan dalam penyusunan perencanaan tingkat puskesmas adalah sebagai

berikut

1 Persiapaan

mempersiapkan data yang akan di analisis sehingga untuk selanjutnya dapat

mempermudah perencanaan yang akan dibuat

2 Analisis situasiPenyusunan

Analisis situasi merupakan langkah awal proses penyusunan (rencana

operasional) RO Puskesmas yang bertujuan untuk identifikasi masalah Secara

konsepsual analisis situasi Puskesmas adalah proses berikut kecenderungannya dan

faktor-faktor yang mempengaruhi masalah tersebut serta potensi sumber daya

Puskesmas yang dapat digunakan untuk melakukan intervensi Analisis situasi akan

menghasilkan rumusan masalah dan berbagai faktor yang berkaitan dengan masalah

kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas serta potensi sumber daya

Puskesmas yang dapat digunakan untuk melakukan intervensi Langkah ini

dilakukan dengan mengumpulkan dan menganalisis data atau fakta yang berkaitan

dengan masalah kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas (Departemen

Kesehatan 2002)

analisis ini meliputi data umum dan data khusus Data umum ini berupa peta

wilayah dan data sumber daya (ketenagaan obat amp bahan habis pakai peralatan

sumber pembiayaan sarana prasarana data peran serta masyarakat data penduduk

amp sasaran program data sekolah data kesling

3 Rencana Usulan Kegiatan terdapat 2 tahap dalam penyusunan rencana usulan

kegiatan (RUK) yaitu

a Analisis masalah meliputi

1 identifikasi masalah

2 prioritas masalah

3 merumuskan masalah

4 penyebab masalah

b Penyusunan RUK

pada dasarnya menyusun RUK harus memperhatikan berbagai kebijakan

yang berlaku secara global nasional maupun daerah sesuai dengan hasil

kajian data dan informasi yang tersedia di puskesmas Puskesmas haruslah

mempertimbangkan masukan dari masyarakat melalui Konsil Kesehatan

KecamatanBadan Penyantun Puskesmas Rencana usulan kegiatan harus

dilengkapi pula dengan usulan pembiayaan untuk kebutuhan rutin sarana

prasarana dan operasional puskesmas RUK yang disusun tersebut

merupakan RUK untuk tahun mendatang (H+1) Penyusunan RUK tersebut

disusun pada bulan januari tahun berjalan (H) berdasarkan hasil kajian

pencapaian kegiatan pada tahun sebelumnya (H-1) Dalam hal ini diharapkan

penyusunan RUK telah selesai dilaksanakan di puskesmas pada akhir bulan

januari tahun berjalan (H)

Setelah menyusun kemudian RUK tersebut dibahas di Dinas

kabupatenkota kemudian diajukan ke Pemerintah Daerah kabupatenkota

melalui Dinas kesehatan kabupatenkota RUK yang terangkum dalam usulan

Dinas kesehatan kabupatenkota akan diajukan ke DPRD untuk memperoleh

persetujuan pembiayaan dan dukungan politis

Setelah mendapat persetujuan selanjutnya diserahkan ke puskesmas

melalui dinas kesehatan kabupatenkota Berdasarkan alokasi biaya yang

disetujui tersebut puskesmas menyusun rencana pelaksanaan kegiatan

4 Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan

Setelah RUK disetujui dengan alokasi biaya yang ditentukan puskesmas

membuat rencana pelaksanaan kegiatan Sumber pembiayaan puskesmas

selain dari anggaran daerah (DAU) adalah dari pusat dan pinjamanbantuan

luar negeri yang dialokasikan melalui dinas kesehatan kabupatenkota RPK

disusun dengan melakukan penyesuaian dan tetap mempertimbangkan

masukan dari masyarakat Penyesuaian ini dilakukan karena RPK yang

disusun adalah persetujuan atas RUK tahun lalu (H-1) alokasi yang diterima

tidak selalu sesuai dengan yang diusulkan adanya perubahan sasaran

kegiatan tambahan anggaran (selain dari DAU) dan lain-lainnya

Penyusunan RPK dilaksanakan pada bulan Januari tahun berjalan dalam

forum lokakarya mini yang pertama

222 Lokakarya mini

Sesuai dengan Sistem Kesehatan Nasional upaya kesehatan diselenggarakan

melalui upaya kesehatan Puskesmas peran serta masyarakat dan rujukan upaya

kesehatanPuskesmas mempunyai fungsi sebagai pusat pengembangan peran serata

masyarakat pusatpembinaan kesehatan masyarakat dan pusat pelayanan kesehatan

masyarakat Dalam rangkamembina petugas Puskesmas untuk bekerjasama dalam tim

sehingga dapat melaksanakan fungsi Puskesmas dengan baik telah dikembangkan

Lokakarya Mini Puskesmas

Lokakarya Mini Puskesmas merupakan suatu pertemuan antar petugas

Puskesmas dan petugas Puskesmas dengan sektor terkait (lintas sektoral) untuk

meningkatkan kerjasama tim memantau cakupan pelayanan Puskesmas serta membina

peran serta masyarakat secara terpadu agar dapat meningkatkan fungsi Puskesmas

Ditinjau dari fungsi manajemen yang terdiri dari perencanaan (P1) Penggerakan

Pelaksanaan (P2) dan Pengawasan Pengendalian Penilaian (P3) maka Lokakarya Mini

Puskesmas merupakan penerapan Penggerakan Pelaksanaan (P2)

Adapun tujuan dilakukannya lokakarya mini adalah sebagai berikut

1 Tujuan Umum

Meningkatkan fungsi Puskesmas melalui penggerakan pelaksanaan

Puskesmas bekerjasama dalam tim dan membia kerja sama lintas program

serta lintas sektoral

2 TujuanKhusus

a) Tergalangnya kerjasama dalam tim antar tenaga Puskesmas dan pelaksana

b) Terselenggaranya lokakarya bulanan antar tenaga Puskesmas dalam

rangka pemantauan hasil kerja tenaga Puskesmas dengan cara

membandingkan rencana kerja bulan lalu dari setiap petugas dengan hasil

kegiatannya dan membandingkan cakupan kegiatan dari daerah binaan

dengan targetnya serta teersusunnya rencana kerja bulan berikutnya

c) Tergalangnya kerjasama lintas sektoral dalam rangka pembinaan dan

pengembangan peran serta masyarakatsecara terpadu

d) Terselenggaranya lokakarya tribulanan lintas sektoral dalam ranngka

mengkaji kegiatan kerjasama lintas sektoral dan tersusunnya rencana

kerja tribulan berikutnyaManfaatnyaadalah mengevaluasi kegiatan yang

telah dilakuakan pada bulan lalu dan untuk merencanakan kegiatan yang

akan dilakukan

3 Penggalangan peningkatan kerjasama dalam Tim

Lokakarya yang pada dasarnya dilaksanakan setahun sekali dilingkungan

Puskesmas sendiri dalam rangka meningkatkan kerjasama antar petugas

Puskesmas untuk meningkatkan fungsi Puskesmas

4 Lokakarya Bulanan Puskesmas

Sebagai tidak lanjut lokakarya pengggalangan peningkatan kerjasama

dalam Tim setiap awal bulan berikutnya diadakan pertemuan antar

tenaga Puskesmas untuk membandingkan rencana kerja bulan yang lalu

dengan hasil kegiatan serta cakupan daerah binaan Bilaman dijumpai

masalah dibahas dan dipecahkan bersama serta kemudian menyusun

rencana kerja bulan berikutnya bagi setiap tenaga

5 Penggalangan peningkatan kerja sama lintas sektoral

Dalam rangka meningkatkan peran serta masyarakat dan dukungan

sektor-sektor yang bersangkutan diperlukan penggalangan kerjasama

lintas sektor yang dilaksanakan dalam satu pertemuan setahun sekali

Untuk itu perlu dijelasklan manfaat bersama dari upaya pembinaan peran

serta masyarakat dalam bidang kesehatan bagi sektor-sektor yang

bersangkutan Sebagai hasil pertemuan adalah kesepakatan rencana kerja

lintas sektoral dalam membina dan mengembanngkan peran serta

masyarakat dalam bidang kesehatan Khususnya dalam rangka

peningkatan kesejahteraan ibu dan kelangsungan hidup anakHarapannya

peningkatan pelayanan kesehatan laporan kegiatan tepat waktu

Salah satu bentuk upaya dalam penggalangan maupun pemantauan berbagai

kegiatan adalah melalui pertemuan lokakarya mini puskesmas Pada dasarnya ruang

lingkup kegiatan lokmin itu mencakup dua hal pokok yang meliputi

1 Lokmin Lintas Program

a Meningkatkan kerjasama antar petugas internal puskesmas

b Mendapatkan kesepakatan sesuai rencana pelaksanaan kegiatan

c Meningkatkan motivasi tugas seluruh staf puskesmas

d Mengkaji pelaksanaan rencana kerja (RPK) yang telah disusun

2 Lokmin Lintas Sektor

a Mendapatkan kesepakatan rencana kerja lintas sektoral

b untuk membina dan mengembangkan peran serta masyarakat dalam

bidang kesehatan

berdasarkan waktunya lokakarya mini dibagi menjadi 2

1 Lokakarya mini bulanan

Lokarya bulanan ini mempunyai beberapa tujuan yang terbagi menjadi 2

a Tujuan umum

Terselenggaranya lokakarya bulanan intern puskesmas dalam rangka

pemantauan hasil kerja petugas puskesmas dengan cara membandingkan

rencana kerja bulan lalu dari setiap petugas dengan hasil kegiatannya dan

membandingkan cakupan kegiatan dari daerah binaan dengan targetnya

serta tersusunnya rencana kerja bulan berikutnya

b Tujuan khusus

a Diketahuinya hasil kegiatan puskesmas bulan lalu

b Disampaikannya hasil rapat dari kabupatenkota kecamatan dan

berbagai kebijakan serta program

c Diketahuinya hambatan atau masalah kegiatan bulan lalu

d Dirumuskannya cara penyelesaian masalah

e Disusunnya rencana kerja bulan baru

Lokakarya mini bulanan diselenggarakan dalam dua tahap yaitu

3 Lokakarya mini bulanan yang pertama

Merupakan lokakarya penggalangan tim yang diselenggarakan dalam

rangka pengorganisasian untuk dapat terlaksananya rencana pelaksanaan

kegiatan (RPK) Pelaksanaan lokakarya mini bulanan yang pertama

sebagai berikut

a) Masukan

1) Penggalangan tim dalam bentuk dinamika tentang peran

tanggung jawab staf dan kewenangan puskesmas

2) Informasi tentang kebijakan program dan konsep baru yang

berkaitan dengan puskesmas

3) Informasi tentang tatacara penyusunan rencana kegiatan

(PoA) puskesmas

b) Proses

1 Inventarisasi kegiatan puskesmas termasuk kegiatan lapangan

dan daerah binaan

2 Analisis beban kerja tiap petugas

3 Pembagian tugas baru termasuk pembagian daerah binaan

4 Penyusunan rencana kegiatan puskesmas tahunan berdasarkan

RPK

c) Keluaran

1 Rencana kegiatan puskesmas tahunan

2 Kesepakatan bersama untuk pelaksanaan kegiatan

berdasarkan PoA

3 Matriks pembagian tugas dan daerah binaan

4 Lokakarya mini bulanan rutin

Merupakan tindak lanjut dari lokakarya mini bulanan yang pertama

Lokakarya bulanan rutin ini dilaksanakan untuk memantau pelaksanaan

PoA puskesmas yang dilakukan setiap bulan secara teratur Pelaksanaan

lokakarya bulanan rutin puskesmas senagai berikut

a) Masukan

1) Laporan hasil kegiatan bulan lalu

2) Informasi tentang hasil rapat di kabupatenkota

3) Informasi tentang hasil rapat di kecamatan

4) Informasi tentang kebijakan program dan konsep baru

b) Proses

1) Analisis hambatan dan masalah antara lain dengan

menggunakan PWS

2) Analisis sebab masalah khusus untuk mutu dikaitkan

dengan kepatuhan standar pelayanan

3) Merumuskan alternatif pemecahan masalah

c) Keluaran

1) Kesepakatan untuk melaksanakan kegiatan

2) Rencana kerja bulan yang baru

2 Lokakarya mini tribulan

Lokakarya mini tribulan ini dilakukan sebagai pemantau pelaksanaan

kerjasama lintas sektoral Tujuan dari pelaksanaan ini dibagi menjadi 2 yaitu

a Tujuan umum

Terselenggaranya lokakarya lintas sektoral dalam rangka mengkaji hasil

kegiatan kerja sama lintas sektoral dan tersusunnya rencanan kerja

tribulan selanjutnya

b Tujuan khusus

a Dibahas dan dipecahkan masalah dan hambatan lintas sektoral yang

dihadapi

b Dirumuskannya rencana kerja lintas sektoral yang baru untuk tribulan

yang akan datang

Lokakarya tribulan lintas sektor dilaksanakan dalam dua tahap

1 Lokakarya mini tribulan pertama

Merupakan lokakarya yang diselenggarakan tim dalam rangka

pengorganisasian Pengorganisasian dilaksanakan untuk dapat

terlaksanakannya kegiatan sektoral yang terkait dengan kesehatan

Pelaksanaan lokakarya mini tribulan pertama sebagai berikut

a Masukan

1) Penggalangan tim yang dilakukan melalui dinamika

kelompok

2) Informasi tentang program lintas sektor

3) Informasi tentang program kesehatan

4) Informasi tentang kebijakan program dan konsep baru

b Proses

1) Inventarisasi peran bantu masing-masing sektor

2) Analisis masalah peran bantu masing-masing sektor

3) Pembagian peran dan tugas masing-masing sektor

c Keluaran

1) Kesepakatan tertulis lintas sektor terkait dalam

mendukung program kesehatan

2) Rencana kegiatan masing-masing sektor

2 Lokakarya mini tribulan rutin

Merupakan tindak lanjut dari lokakarya penggalangan kerjasama lintas

sektoral yang telah dilakukan dan selanjutnya dilakukan tiap tribulan

secara tetap Pelaksanaan lokakarya mini tribulan rutin adalah

a Masukan

1) Laporan kegiatan pelaksanaan program kesehatan dan

dukungan sektor terkait

2) Inventarisasi maslahhambatan dari masing-masing sektor

dalam pelaksanaan program kesehatan

3) Pemberian informasi baru

b Proses

1) Analisis masalah dan hambatan pelaksanaan program

kesehatan

2) Analisis masalah dan hambatan dukungan dari masing-

masing sektor

3) Merumuskan cara penyelesaian masalah

4) Menyusun rencana kerja dan menyepakati kegiatan untuk

tribulan yang baru

c Keluaran

1) Rencana kerja tribulan yang baru

2) Kesepakatan bersama

223 PKP (penilaian kinerja puskesmas)

Dalam rangka pemerataan pelayanan kesehatan dan pembinaan kesehatan

masyarakat telah di bangun Puskesmas Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas

kesehatan kabupaten kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan

kesehatan di suatu wilayah kerja tertentu Puskesmas berfungsi sebagai

1 Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan

2 Pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat

3 Pusat pelayanan kesehatan strata pertama

Mempertimbangkan rumusan pokok-pokok program dan program-program

unggulan sebagaimana disebutkan dalam Rencana Strategis Departemen Kesehatan dan

program spesifik daerahmaka area program yang akan menjadi prioritas di suatu daerah

perlu dirumuskan secara spesifik oleh daerah sendiri demikian pula strategi dalam

pencapain tujuannya yang harus disesuaikan dengan masalah kebutuhan serta potensi

setempat

Puskesmas merupakan ujung tombak terdepan dalam pembangunan kesehatan

mempunyai peran cukup besar dalam upaya mencapai pembangunan kesehatan Untuk

mengetahui tingkat kinerja Puskesmas perlu diadakan Penilaian Kinerja Puskesmas

a pengertian penilaian kinerja puskesmas

Penilaian kinerja Puskesmas adalah suatu upaya untuk melakukan penilaian hasil

kerja prestasi Puskesmas

Pelaksanaan penilaian dimulai dari tingkat Puskesmas sebagai instrumen mawas

diri karena setiap Puskesmas melakukan penilaian kinerjanya secara mandiri kemudian

Dinas Kesehatan Kabupaten Kota melakukan verifikasi hasilnya Adapun aspek

penilaian meliputi hasil pencapaian cakupan dan manajemen kegiatan termasuk mutu

pelayanan (khusus bagi Puskesmas yang telah mengembangkan mutu pelayanan) atas

perhitungan seluruh Puskesmas Berdasarkan hasil verifikasi dinas kesehatan kabupaten

kota bersama Puskesmas dapat menetapkan Puskesmas kedalam kelompok (IIIIII)

sesuai dengan pencapaian kinerjanyaPada setiap kelompok tersebut dinas kesehatan

kabupatenkota dapat melakukan analisa tingkat kinerja Puskesmas berdasarkan rincian

nilainya sehingga urutan pencapian kinerjanya dapat diketahui serta dapat dilakukan

pembinaan secara lebih mendalam dan terfokus

b tujuan penilaian kinerja puskesmas

a Tujuan Umum

Tercapainya tingkat kinerja Puskesmas yang berkualitas secara optimal dalam

mendukung pencapaian tujuan pembangunan kesehatan kabupaten kota

b Tujuan Khusus

Mendapatkan gambaran tingkat pencapaian hasilcakupan dan mutu kegiatan serta

manajemen Puskesmas pada akhir tahun kegiatan

Mengetahui tingkat kinerja puskesmas pada akhir tahun berdasarkan urutan peringkat

kategori kelompok Puskesmas

Mendapatkan informasi analisis kinerja Puskesmas dan bahan masukan dalam

penyusunan rencana kegiatan Puskesmas dan dinas kesehatan kabupatenkota untuk

tahun yang akan datang

Manfaat penilaian kinerja puskesmas

Puskesmas mengetahui tingkat pencapaian (prestasi)kunjungan dibandingkan dengan

target yang harus dicapai

Puskesmas dapat melakukan identifikasi dan analisismasalah mencari penyebab dan

latar belakang serta hambatan masalah kesehatan di wilayah kerjanya berdasarkan

adanya kesenjangan pencapaian kinerja Puskesmas (out put dan out come)

Puskesmas dan dinas kesehatan kabupatenkota dapat menetapkan tingkat urgensi suatu

kegiatan untuk dilaksanakan segera pada tahun yang akan datang berdasarkan

prioritasnya

Dinas kesehatan kabupatenkota dapat menetapkan dan mendukung kebutuhan sumber

daya Puskesmas dan urgensi pembinaa

Ruang lingkup penilaian kinerja puskesmas

Ruang lingkup kinerja Puskesmas meliputi penilaian pencapaian hasil pelaksanaan

pelayanan kesehatan manajemen Puskesmas dan mutu pelayanan Penilaian terhadap

kegiatan upaya kesehatan wajib Puskesmas yang telah ditetapkan di tingkat

kabupatenkota dan kegiatan upaya kesehatan pengembangan dalam rangka penerapan

ketiga fungsi Puskesmas yang diselenggarakan melalui pendekatan kesehatan

masyarakat dengan tetap mengacu pada kebijakan dan strategi untuk mewujudkan visi ldquo

Indonesia Sehatrdquo

Pelaksanaan penilaian kinerja

a Bahan dan pedoman

Bahan yang dipakai pada penilaian kinerja Puskesmas adalah hasil pelaksanaan

pelayanan kesehatan manajemen Puskesmas dan mutu pelayanan sedangkan

dalam pelaksanaannya mulai dari pengumpulan data pengolahan data analisis

hasilmasalah sampai dengan penyusunan laporan berpedoman pada Buku

Pedoman penilaian kinerja Puskesmas dari Direktorat Jenderal Bina Kesehatan

Masyarakat Departemen Kesehatan RI th 2006

b Teknis pelaksanaan

Dalam hal ini dimisalkan saja bahwa teknis pelaksanaan penilaian kinerja

Puskesmas di Kabupaten Klungkung tahun 2008 sbb

1 Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilaksanakan dengan memasukkan data hasil

kegiatan Puskesmas th 2008 ( Jan sd Des 2008 ) dengan variabel dan

sub variabel yang terdapat dalam forum penilaian kinerja Puskesmas th

2008

2 Pengolahan Data

Setelah proses pengumpulan data selesai dilanjutkan dengan

penghitungan sbb

c Penilaian Cakupan Kegiatan Yankes Cakupan sub variabel dan variabel

Cakupan sub variabel (SV) dihitung dengan membagi hasil pencapaian (H) dgn

target sasaran (T) dikalikan 100 atau

SV () = HT x 100

Cakupan variabel (V) dihitung dgn menjumlah seluruh nilai subNvariabel (ΣSV)

kemudian dibagi dengan jumlah variabel (n) atau

V () = Σ SVn

Jadi nilai cakupan kegiatan Yankes adalah Rerata per jenis kegiatan Kinerja

cakupan pelayanan di kelompokkan sebagai berikut

1 Kelompok I (kinerja baik)

Tingkat pencapaian hasil ge 91

2 Kelompok II (kinerja cukup)

Tingkat pencapaian hasil 81 ndash 90

3 Kelompok III (kinerja kurang)

Tingkat pencapaian hasil le 80

a Penilaian Kegiatan Manajemen Puskesmas

Penilaian kegiatan manajemen Puskesmas dikelompokkan

menjadi 4 kelompok

1 Manajemen Operasional Puskesmas

2 Manajemen alat dan obat

3 Manajemen keuangan

4 Manajemen ketenagaan

Penilaian kegiatan manajemen Puskesmas dengan mempergunakan

skala nilai sebagai

berikut

1 Skala 1 nilai 4

2 Skala 2 nilai 7

3 Skala 3 nilai 10

Nilai masing-masing kelompok manajemen

adalah rata-rata nilai kegiatan masing-masing kelompok manajemen

1 Skala 1 Nilai 4

2 Skala 2 Nilai 7

3 Skala 3 Nilai 10

Cara Penilaian

a Nilai mutu dihitung sesuai dengan hasil pencapaian Puskesmas

dan dimasukkan ke dalam kolom yang sesuai

b Hasil nilai skala di masukkan ke dalam kolom nilai

akhir tiap variabel

d Hasil rata ndash rata nilai variabel dalam satu komponen

e merupakan nilai akhir mutu

Nilai mutu pelayanan dikelompokkan menjadi

Baik Nilai rata ndash rata gt 85

Cukup Nilai 55 ndash 84

Kurang Nilai lt 55

24 Pengertian Posyandu

Pengertian Posyandu adalah suatu wadah komunikasi alih teknologi dalam

pelayanan kesehatan masyarakat dari Keluarga Berencana dari masyarakat oleh

masyarakat dan untuk masyarakat dengan dukungan pelayanan serta pembinaan teknis

dari petugas kesehatan dan keluarga berencana yang mempunyai nilai strategis untuk

pengembangan sumber daya manusia sejak dini Yang dimaksud dengan nilai strategis

untuk pengembangan sumber daya manusia sejak dini yaitu dalam peningkat mutu

manusia masa yang akan datang dan akibat dari proses pertumbuhan dan perkembangan

manusia ada 3 intervensi yaitu

1 Pembinaan kelangsungan hidup anak (Child Survival) yang ditujukan untuk menjaga

kelangsungan hidup anak sejak janin dalam kandungan ibu sampai usia balita

2 Pembinaan perkembangan anak (Child Development) yang ditujukan untuk membina

tumbuhkembang anak secara sempurna baik fisik maupun mental sehingga siap

menjadi tenaga kerja tangguh

3 Pembinaan kemampuan kerja (Employment) yang dimaksud untuk memberikan

kesempatan berkarya dan berkreasi dalam pembangunan bangsa dan negara

Intervensi 1 dan 2 dapat dilaksanakan sendiri oleh masyarakat dengan sedikit bantuan

dan pengarahan dari petugas penyelenggara dan pengembangan Posyandu merupakan

strategi yang tepat untuk intervensi ini Intervensi ke 3 perlu dipersiapkan dengan

memperhatikan aspek-aspek Poleksesbud

25 Dasar Pelaksanaan

Surat Keputusan Bersama MendagriMenkesBKKBN Masing-masing No23 tahun

1985 21MenKesInstBIV 1985 1I2HK-011 A1985 tentang penyelenggaraan

Posyandu yaitu

1 Meningkatkan kerja sama lintas sektoral untuk menyelenggarakan Posyandu dalam

lingkup LKMD dan PKK

2 Mengembangkan peran serta masyarakat dalarn meningkatkan fungsi Posyandu serta

meningkatkan peran serta masyarakat dalam program ndash program pembangunan

masyarakat desa

3 Meningkatkan fungsi dan peranan LKMD PKK dan mengutamakan peranan kader

pembangunan

4 Melaksanakan pembentukan Posyandu di wilayahdi daerah masing-masing dari

melaksanakan pelayanan paripurna sesuai petunjuk Depkes dan BKKBN

5 Undang-undang no 23 tahun 1992 pasal 66 dana sehat sebagai cara penyelenggaraan

dan pengelolaan pemeliharaan kesehatan secara paripurna

26 Tujuan penyelenggara Posyandu

1 Menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB) Angka Kematian Ibu ( ibu Hamil

melahirkan dan nifas)

2 Membudayakan NKKBS

3 Meningkatkan peran serta dan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan

kegiatan kesehatan dan KB Berta kegiatan lainnya yang menunjang untuk tercapainya

masyarakat sehat sejahtera

4 Berfungsi sebagai Wahana Gerakan Reproduksi Keluarga Sejahtera Gerakan

Ketahanan Keluarga dan Gerakan Ekonomi Keluarga Sejahtera

27 Pengelola Posyandu

a Sesuai Inmendagri Nomor 9 Tahun 1990 tentang Peningkatan Pembinaan mutu

Posyandu ditingkat desa kelurahan sebagai berikut

1 Penanggungjawab umum Ketua Umum LKMD (KadesLurah)

2 Penggungjawab operasional Ketua I LKMD (Tokoh Masyarakat)

3 Ketua Pelaksana Ketua II LKMDKetua Seksi 10 LKMD ( Ketua Tim Penggerak

PKK)

4 Sekretaris Ketua Seksi 7 LKMD

5 Pelaksana Kader PKK yang dibantu Petugas KB-Kes

b Pokjanal Posyandu

Pokjanal posyandu yang dibentuk disemua tingkatan pemerintahan terdiri dari

unsur Instansi dan Lembaga terkait secara langsung dalam pembinaan Posyandu yaitu

1 Tingkat Propinsi - BKKBN

- PMD (Pembinaan Masyar3kat Desa)

- Bappeda

- Tim Penggerak PKK

- dll

2 Tingkat KabKodya

- Kantor DepkesKantor Dinkes

- BKKBN

- PMD

- Bappeda

- dII

3Tingkat Kecamatan

bullTingkat Pembina LKMD( puskesmas Pembina petugas Lapangan KB

Kaur Bang (Kepala Urusan Pembangunan)

bull KPD (Kader Pembangunan Desa)

4 Pokjanal Posyandu bertugas

bull Menyiapkan data dan kelompok sasaran serta cakupan program

bull Menyiapkan kader

bull Menganalisis masalah dan menetapkan aIternatif pemecahan masalah

bull Menyusunan rencana

bull Melakukan pemantauan dan bimbingan

bull Menginformasikan masalah kepada instansilembaga terkait

bull Melaporkan kegiatan kepada Ketua Harian Tim Pembina LKMD

5 Kegiatan Pokok Posyandu

1 KIA

2 KB

3 lmunisasi

4 Gizi

5 Penggulangan Diare

6 Pembentukan Posyandu

a Langkah ndash langkah pembentukan

1) Pertemuan lintas program dan lintas sektoral tingkat kecamatan

2) Survey mawas diri yang dilaksanakan oleh kader PKK di bawah bimbingan

teknis unsur kesehatan dan KB

3) Musyawarah masyarakat desa membicarakan hasil survey mawas diri sarana

dan prasarana posyandu biaya posyandu

4) Pemilihan kader Posyandu

5) Pelatihan kader Posyandu

6) Pembinaan

b Kriteria pembentukan Pos syandu

Pembentukan Posyandu sebaiknya tidak terlalu dekat dengan Puskesmas agar

pendekatan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat lebih tercapai sedangkan satu

Posyandu melayani 100 balita

c Kriteria kader Posyandu

1) Dapat membaca dan menulis

2) Berjiwa sosial dan mau bekerja secara relawan

3) Mengetahui adat istiadat serta kebiasaan masyarakat

4) Mempunyai waktu yang cukup

5) Bertempat tinggal di wilayah Posyandu

6) Berpenampilan ramah dan simpatik

7) Diterima masyarakat setempat

7 Pelaksanaan Kegiatan Posyandu

a Posyandu dilaksanakan sebulan sekali yang ditentukan oleh LKMD Kader Tim

Penggerak PKK DesaKelurahan serta petugas kesehatan dari KB Pada hari buka

Posyandu dilakukan pelayanan masyarakat dengan sistem 5 (lima) meja yaitu

Meja I Pendaftaran

Meja II Penimbangan

Meja III Pengisian KMS

Meja IV Penyuluhan perorangan berdasarkan KMS

Meja V Pelayanan KB Kes

1048707 Imunisasi

1048707 Pemberian vitamin A Dosis Tinggi berupa obat

1048707 tetes ke mulut tiap Februari dan Agustus

1048707 Pembagian pil atau kondom

1048707 Pengobatan ringan

1048707 Kosultasi KB-Kes

Petugas pada Meja I sd IV dilaksanakan oleh kader PKK sedangkan Meja V merupakan

meja pelayanan paramedis (Jurim Bindes perawat dan petugas KB)

b Sasaran Posyandu

bull BayiBalita

bull Ibu hamilibu menyusui

bull WUS dan PUS

Peserta Posyandu mendapat pelayanan meliputi

1) Kesehatan ibu dan anak

bull Pemberian pil tambah darah (ibu hamil)

bull Pemberian vitamin A dosis tinggi ( bulan vitamin A pada bulan Februarii dan

Agustus)

bull PMT

bull lmunisasi

bullPenimbangan balita rutin perbulan sebagai pemantau kesehatan balita melalui

pertambahan berat badan setiap bulan Keberhasilan program terlihat melalui

grafik pada kartu KMS setiap bulan

2) Keluarga berencana pembagian Pil KB dan Kondom

3) Pemberian Oralit dan pengobatan

4) Penyuluhan kesehatan lingkungan dan penyuluhan pribadi sesuai permasalahan

dilaksanakan oleh kader PKK melalui meja IV dengan materi dasar dari KMS

balita dan ibu hamil Keberhasilan Posyandu tergambar melalui cakupan SKDN

S Semua baita diwilayah kerja Posyandu

K Semua balita yang memiliki KMS

D Balita yang ditimbang

N Balita yang naik berat badannya

c Dana

Dana pelaksanaan Posyandu berasal dari swadaya masyarakat melalui gotong royong

dengan kegiatan jimpitan beras dan hasil potensi desa lainnya serta sumbangan dari

donatur yang tidak mengikat yang dihimpunan melalui kegiatan Dana Sehat

28 SISTEM INFORMASI POSYANDU (SIP)

Sistem informasi Posyandu adalah rangkaian kegiatan untuk menghasilkan

informasi yang sesuai dengan kebutuhan secara tepat guna dan tepat waktu bagi

pengelola Posyandu OLeh sebab itu Sistem Informasi Posyandu merupakan bagian

penting dari pembinaan Posyandu secara keseluruhan Konkritnya pembinaan akan

lebih terarah apabila di dasarkan pada informasi yang lengkap akurat dan aktual

Dengan kata lain pembinaan merupakan jalan keluar dari permasalahan yang dihadapi

karena didasarkan pada informasi yang tepat baik dalam lingkup terbatas maupun

lingkup yang lebih luas

Mekanisme Operagional SIP

1) Penggung jawab Sistem Informasi Posyandu adalah Pokjanal Posyandu di Propinsi

dan Dati II di tingkat kecamatan adalah Tim Pembina LKMDKelurahan berkoordinasi

dengan LKMD Seksi 10

2) Pemerintah Desa bertanggung jawab atas tersediannya data dan informasi Posyandu

3) Pengumpul data dan informaosi adalah Tim Penggerak PKK dan LKMD dengan

menggunakan instrumen

a Catatan ibu hamil kelahiran kematian dan nifas oleh ketua kelompok Dasa

Wisma (kader PKK)

b Register bayi dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember

c Register anak balita dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember

d Register WUS- PUS alam wilayah ketiga Posyandu bulan Januari sd Desember

e Register Ibu hamil dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember

f Data pengunjung petugas Posyandu kelahiran dan kematian bayi dan kematian ibu

hamil melahirkan dan nifas

g Data hasil kegiatan Posyandu

Catatan

1 Instrumenformat SIP diatas oleh kader Posyandu dengan bimbingan teknis dari

petugas kesehatanPLKB

2 LKMD clan Tim Penggerak PKK DesaKelurahan bertanggungjawab dalam hal

bull Menghimpun Idata daJl informasi dari seluruh Posyandu yang ada dalam wilayah

desakelurahan

bull Menyimpulkan seluruh data dan informasi

bull Menyusun data dan informasi sebagai bahan pertemuan ditingkat kecamatan

(Rakorbang)

3 Pokjanal Posyandu tingkat kecamatan (Puskesmas PPLKB Kaurbang) mengambil

data dari desa untuk dianalisis dan kemudian menjadi bahan rakor Posyandu di tingkat

kecamatan

4 Hasil analisis digunakan sebagai bahan menyusunan rencana pembinaan Masalah-

masalah yang dapat diatasi oleh Pemerintah Tingkat Kecamatan segera diambil langkah

pemecahannya sedangkan yang tidak dapat dipecahkan dilaporkan ke tingkat

KabupatenKotamadya sebagai bahan Rakorbang Tingkat ll

29 Tingkat Perkembangan Posyandu

Perkembangan masing-masing Posyandu tidak sama Dengan demikian

pembinaan yang dilakukan untuk masing-masing Posyandu juga berbeda Untuk

mengetahui tingkat perkembangan Posyandu telah dikembangkan metode dan alat

telaahan perkembangan Posyandu yang dikenal dengan nama Telaah Kemandirian

Posyandu Tujuan telaahan adalah untuk mengetahui tingkat perkembangan Posyandu

yang secara umum dibedakan atas 4 tingkat sebagai berikut

1 Posyandu Pratama

Posyandu Pratama adalah Posyandu yang belum mantap yang ditandai oleh

kegiatan bulanan Posyandu belum terlaksana secara rutin serta jumlah kader sangat

terbatas yakni kurang dari 5 (lima) orang Penyebab tidak terlaksananya kegiatan rutin

bulanan Posyandu di samping karena jumlah kader yang terbatas dapat pula karena

belum siapnya masyarakat Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat

adalah memotivasi masyarakat serta menambah jumlah kader

2 Posyandu Madya

Posyandu Madya adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan

lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau

lebih tetapi cakupan kelima kegiatan utamanya masih rendah yaitu kurang dari 50

Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat adalah meningkatkan

cakupan dengan mengikutsertakan tokoh masyarakat sebagai motivator serta lebih

menggiatkan kader dalam mengelola kegiatan Posyandu Contoh intervensi yang dapat

dilakukan antara lain

a Pelatihan tokoh masyarakat menggunakan Modul Posyandu dengan metode

simulasi

b Menerapkan SMD dan MMD di Posyandu dengan tujuan untuk merumuskan

masalah dan menetapkan cara penyelesaiannya dalam rangka meningkatkan

cakupan Posyandu

3 Posyandu Purnama

Posyandu Purnama adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan

lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau

lebih cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50 mampu menyelenggarakan

program tambahan serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang

dikelola oleh masyarakat yang pesertanya masih terbatas yakni kurang dari 50 KK di

wilayah kerja Posyandu Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat

antara lain

a Sosialisasi program dana sehat yang bertujuan untuk memantapkan pemahaman

masyarakat tentang dana sehat

b Pelatihan dana sehat agar di desa tersebut dapat tumbuh dana sehat yang kuat

dengan cakupan anggota lebih dari 50 KK Peserta pelatihan adalah para tokoh

masyarakat terutama pengurus dana sehat desakelurahan serta untuk

kepentingan Posyandu mengikutsertakan pula pengurus Posyandu

4 Posyandu Mandiri

Posyandu Mandiri adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan

lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau

lebih cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50 mampu menyelenggarakan

program tambahan serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang

dikelola oleh masyarakat yang pesertanya lebih dari 50 KK yang bertempat tinggal di

wilayah kerja Posyandu Intervensi yang dilakukan bersifat pembinaan termasuk

pembinaan program dana sehat sehingga terjamin kesinambungannya Selain itu dapat

dilakukan intervensi memperbanyak macam program tambahan sesuai dengan masalah

dan kemampuan masing-masing (Kementerian Kesehatan RI 2011)

BAB III

METODE PELAKSANAAN

31 Lokasi Pelaksanaan

Puskesmas dan Posyandu di Kota Palembang

32 Waktu Pelaksanaan

Hari dan Tanggal

Jam

33 Subjek Tugas Mandiri

1 Meninjau pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat

puskesmas lokakarya mini penilaian kinerja)

2 Meninjau pelaksanaan pelayanan kesehatan di posyandu

34 Langkah Kerja

1 Membuat proposal

2 Melakukan konsultasi kepada pembimbing Tugas Pengenalan Profesi

3 Meminta izin kepada petugas Puskesmas dan Posyandu secara administratif

4 Meninjau pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat

puskesmas lokakarya mini penilaian kinerja) dan pelaksanaan pelayanan

kesehatan di posyandu

5 Mengumpulkan hasil kerja lapangan untuk mendapatkan suatu kesimpulan

6 Membuat laporan hasil Tugas Pengenalan Profesi dari data yang sudah

didapatkan

28

Palembang April 2013

Mahasiswa Blok XVII Kelompok 4

Diketahui dan Disetujui

Pembimbing

dr Putri

29

BAB IV

PENUTUP

Proposal ini disusun sebagai usaha melakukan penyelenggaraan kegiatan Tugas

Pengenalan Profesi supaya mahasiswa dapat mengamati lebih awal dan secara langsung

pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat puskesmas lokakarya mini

penilaian kinerja) dan pelaksanaan pelayanan kesehatan di posyandu

Demikianlah proposal kami semoga proposal ini menjadi bahan pertimbangan

dan perhatian dr Yesi Astri M Kes selaku pembimbing Tutorial 4 dalam mendukung

kegiatan Tugas Pengenalan Profesi yang kami laksanakan dalam rangka meningkatkan

Sumber Daya Manusia sekaligus untuk memenuhi tugas pada blok XVIII ini

30

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI 2004 Sistem Kesehatan Nasional Jakarta

Departemen Kesehatan RI 1999 Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia

Sehat 2010 Jakarta

Proyek Kesehatan Keluarga dan Gizi 2002 Pedoman Manajemen Puskesmas Jakarta

Departemen Kesehatan RI 2004 Sistem Kesehatan Nasional Jakarta

Departemen Kesehatan RI 1988 Pedoman Lokakarya Mini Pusat Kesehatan

Masyarakat Jakarta

Departemen Kesehatan RI 2001 Pedoman Kerja Puskesmas Jakarta

Departemen Kesehatan RI Pusat Pendidikan dan Latihan Pegawai 1989 Pedoman

Perencanaan Tingkat Puskesmas (Microplanning) Jakarta

Kementerian Kesehatan RI 2005 Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat

Dinkes provinsi Jawa Tengah

Anas Syarial R Pelaksanan Posyandu di Tingkat II Kotamadya Medan disajikan pada

Temu Karya LKMD Propinsi Sumatera Utara Medan 1998

Departemen Dalam Negeri Instruksi Menteri Dalam Negeri No 0 Tahun 1990

Tentang Peningkatan Pembinaan mutu Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Jakarta

1990

Eacang I 1986 Ilmu kesehatan Masyarakat Penerbit Alumni Bandung

Muninjaya A A Gde 1999 Manajemen Kesehatan EGC Jakarta

Sulastomo 2007 Manajemen Kesehatan Gramedia Pustaka Jakarta

31

  • 12 Rumusan Masalah
  • 13 Tujuan Tugas Pengenalan Profesi
  • 131 Tujuan Umum
  • Setelah menyelesaikan Tugas Pengenalan Profesi ini diharapkan mahasiswa mampu memahami dan mempraktikkan Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
  • 132 Tujuan Khusus
  • 1 Untuk penulis dapat menambah ilmu pengetahuan dan sebagai bahan pembanding antara teori yang didapat selama kuliah dan praktek di lapangan tentang Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
  • 2 Untuk pembaca dapat mengatahui Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
  • 21 Definisi Manajemen Puskesmas
  • 22 Instrumen Manajemen Puskesmas
Page 2: TPP XVIII Puskes-Posyandu

manajemen puskesmas yang baik agar puskesmas benar-benar berfungsi sesuai dengan

tugasnya

Manajemen puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang bekerja secara sistematik

untuk menghasilkan luaran puskesmas yang efektif dan efisien Sehingga terciptalah

masyarakat yang sehat dan produktif Tidak gampang terjangkit penyakit dan selalu

menjaga kesehatannya dengan baik

Di dalam perencanaan manajemen Puskesmas setiap tahun Puskesmas akan

mengembangkan dan membina Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Posyandu

merupakan salah satu keterpaduan pelayanan kesehatan untuk memudahkan masyarakat

mengetahui atau memeriksakan kesehatan terutama untuk ibu dan anak balita Posyandu

merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan dan merupakan bagian dari

pembangunan kesehatan yang diprogramkan oleh pemerintah yang bertujuan untuk

mempercepat penurunan angka kematian bayi (infant mortality rate) angka kelahiran

bayi (birth rate) dan angka kematian ibu (maternal mortality rate) serta dalam rangka

mempercepat terwujudnya Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS)

(Departemen Kesehatan 1999)

Posyandu dilaksanakan di suatu wilayah kerja Puskesmas dimana

pelaksanaannya dilakukan di tiap kelurahanRW Kegiatannya berupa KIA KB P2M

(Imunisasi dan Penanggulangan Diare) dan Gizi (Penimbangan balita) Sasarannya

adalah ibu hamil ibu menyusui wanita usia subur (WUS) balita (Mubarak 2000)

Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu sangat penting

untuk diketahui oleh mahasiswa kedokteran maka dari itu kami akan melakukan Tugas

Pengenalan Profesi untuk meninjau pelaksanaan kegiatan tersebut

12 Rumusan Masalah

a Bagaimana cara manajemen puskemas ( PTP Lokmin Penilaian Kinerja )

b Bagaimana pelayanan kesehatan di posyandu

13 Tujuan Tugas Pengenalan Profesi

131 Tujuan Umum

Setelah menyelesaikan Tugas Pengenalan Profesi ini diharapkan mahasiswa mampu

memahami dan mempraktikkan Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di

Posyandu

132 Tujuan Khusus

Setelah melakukan Tugas Pengenalan Profesi ini diharapkan mahasiswa mampu

a Mengetahui pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat

puskesmas lokakarya mini penilaian kinerja)

b Mengetahui pelaksanaan pelayanan kesehatan di posyandu

14 Manfaat Tugas Pengenalan Profesi

1 Untuk penulis dapat menambah ilmu pengetahuan dan sebagai bahan

pembanding antara teori yang didapat selama kuliah dan praktek di lapangan

tentang Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu

2 Untuk pembaca dapat mengatahui Manajemen Puskesmas dan Pelayanan

Kesehatan di Posyandu

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

21 Definisi Manajemen Puskesmas

Manajemen Puskesmas didefinisikan sebagai rangkaian kegiatan yang bekerja

secara sistematis untuk menghasilkan luaran Puskesmas yang efektif dan efisien

Rangkaian kegiatan sistematis yang dilaksanakan Puskesmas membentuk fungsi-fungsi

manajemen Ada 3 (tiga) fungsi manajemen Puskesmas yang dikenal yakni Perencanaan

Pelaksanaan dan Pengendalian serta Pengawasan dan Pertangungjawaban Semua

fungsi manajemen tersebut harus dilaksanakan secara terkait dan berkesinambungan

(Departemen Kesehatan 2004)

Dari uraian beberapa pengertian manajemen tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa

manajemen Puskesmas diselenggarakan sebagai

1 Proses pencapaian tujuan Puskesmas

2 Proses menselaraskan tujuan organisasi dan tujuan pegawai Puskesmas

(management by objectives atau MBO) menurut Drucker

3 Proses mengelola dan memberdayakan sumber daya dalam rangka efisiensi dan

efektivitas Puskesmas

4 Proses pengambilan keputusan dan pemecahan masalah

5 Proses kerjasama dan kemitraan dalam pencapaian tujuan Puskesmas

6 Proses mengelola lingkungan

22 Instrumen Manajemen Puskesmas

Untuk menunjang pelaksanaan fungsi dan penyelenggaraan upayanya

Puskesmas dilengkapi dengan instrumen manajemen yang terdiri dari

1 Perencanaan Tingkat Puskesmas

2 Lokakarya Mini Puskesmas

3 Penilaian Kinerja Puskesmas

Termasuk manajemen Sumber Daya termasuk alat obat keuangan dan Tenaga

serta didukung dengan manajemen sistem pencatatan dan pelaporan disebutsistem

informasi manajemen Puskesmas ( SIMPUS ) dan upaya peningkatan mutu pelayanan

( antara lain melalui penerapan quality assurance )

221 PTP (perencanaan tingkat puskesmas)

Perencanaan tingkat Puskesmas akan memberikan pandangan menyeluruh

terhadap semua tugas fungsi dan peranan yang akan dijalankan dan menjadi tuntunan

dalam proses pencapaian tujuan Puskesmas secara efisien dan efektif Perencanaan

Puskesmas merupakan inti kegiatan manajemen Puskesmas karena semua kegiatan

manajemen diatur dan diarahkan oleh perencanaan Dengan perencanaan Puskesmas

memungkinkan para pengambil keputusan dan pimpinan Puskesmas untuk

menggunakan sumber daya Puskesmas secara berdaya guna dan berhasil guna Untuk

menjadikan organisasi dan manajemen Puskesmas efektif dan berkinerja tinggi diawali

dari perencanaan efektif Perencanaan Puskesmas adalah fungsi manajemen Puskesmas

yang pertama dan menjadi landasan serta titik tolak pelaksanaan fungsi-fungsi

manajemen lainnya Semua kegiatan dan tindakan manajemen Puskesmas didasarkan

danatau disesuaikan dengan perencanaan yang sudah ditetapkan Ini berarti setelah

perencanaan disusun kemudian struktur organisasi tata kerja dan personalia Puskesmas

yang akan melaksanakan tugas organisasi ditentukan (fungsi pengorganisasian)

Selanjutnya personalia yang bekerja dalam organisasi Puskesmas digerakan dan

diarahkan agar mereka bertindak dan bekerja efektif untuk mencapai tujuan Puskesmas

yang direncanakan (fungsi penggerakan dan pelaksanaan) Semua aktivitas personalia

dan organisasi Puskesmas diawasi dipantau dan dibimbing agar aktivitas tetap berjalan

sesuai tujuan dan target kinerja Puskesmas (fungsi pengawasan dan pengendalian)

Akhirnya dilakukan penilaian untuk mengetahui dan menganalisis kinerja pegawai dan

organisasi Puskesmas Penilaian meliputi masukan proses transformasikonversi yaitu

pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen dan pelaksanaan program dan kegiatan serta

pelayanan kesehatan Puskesmas Kemudian hasilnya dibandingkan dengan tujuan dan

terget kinerja Puskesmas yang telah ditetapkan (fungsi penilaian)

Penyusunan rencana kegiatan Puskesmas dilakukan secara sistematis untuk memecahkan

masalah kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya Hal ini meliputi

1 Upaya kesehatan wajib

2 Upaya kesehatan pengembangan

3 Upaya penunjang

Adapun tahapan dalam penyusunan perencanaan tingkat puskesmas adalah sebagai

berikut

1 Persiapaan

mempersiapkan data yang akan di analisis sehingga untuk selanjutnya dapat

mempermudah perencanaan yang akan dibuat

2 Analisis situasiPenyusunan

Analisis situasi merupakan langkah awal proses penyusunan (rencana

operasional) RO Puskesmas yang bertujuan untuk identifikasi masalah Secara

konsepsual analisis situasi Puskesmas adalah proses berikut kecenderungannya dan

faktor-faktor yang mempengaruhi masalah tersebut serta potensi sumber daya

Puskesmas yang dapat digunakan untuk melakukan intervensi Analisis situasi akan

menghasilkan rumusan masalah dan berbagai faktor yang berkaitan dengan masalah

kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas serta potensi sumber daya

Puskesmas yang dapat digunakan untuk melakukan intervensi Langkah ini

dilakukan dengan mengumpulkan dan menganalisis data atau fakta yang berkaitan

dengan masalah kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas (Departemen

Kesehatan 2002)

analisis ini meliputi data umum dan data khusus Data umum ini berupa peta

wilayah dan data sumber daya (ketenagaan obat amp bahan habis pakai peralatan

sumber pembiayaan sarana prasarana data peran serta masyarakat data penduduk

amp sasaran program data sekolah data kesling

3 Rencana Usulan Kegiatan terdapat 2 tahap dalam penyusunan rencana usulan

kegiatan (RUK) yaitu

a Analisis masalah meliputi

1 identifikasi masalah

2 prioritas masalah

3 merumuskan masalah

4 penyebab masalah

b Penyusunan RUK

pada dasarnya menyusun RUK harus memperhatikan berbagai kebijakan

yang berlaku secara global nasional maupun daerah sesuai dengan hasil

kajian data dan informasi yang tersedia di puskesmas Puskesmas haruslah

mempertimbangkan masukan dari masyarakat melalui Konsil Kesehatan

KecamatanBadan Penyantun Puskesmas Rencana usulan kegiatan harus

dilengkapi pula dengan usulan pembiayaan untuk kebutuhan rutin sarana

prasarana dan operasional puskesmas RUK yang disusun tersebut

merupakan RUK untuk tahun mendatang (H+1) Penyusunan RUK tersebut

disusun pada bulan januari tahun berjalan (H) berdasarkan hasil kajian

pencapaian kegiatan pada tahun sebelumnya (H-1) Dalam hal ini diharapkan

penyusunan RUK telah selesai dilaksanakan di puskesmas pada akhir bulan

januari tahun berjalan (H)

Setelah menyusun kemudian RUK tersebut dibahas di Dinas

kabupatenkota kemudian diajukan ke Pemerintah Daerah kabupatenkota

melalui Dinas kesehatan kabupatenkota RUK yang terangkum dalam usulan

Dinas kesehatan kabupatenkota akan diajukan ke DPRD untuk memperoleh

persetujuan pembiayaan dan dukungan politis

Setelah mendapat persetujuan selanjutnya diserahkan ke puskesmas

melalui dinas kesehatan kabupatenkota Berdasarkan alokasi biaya yang

disetujui tersebut puskesmas menyusun rencana pelaksanaan kegiatan

4 Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan

Setelah RUK disetujui dengan alokasi biaya yang ditentukan puskesmas

membuat rencana pelaksanaan kegiatan Sumber pembiayaan puskesmas

selain dari anggaran daerah (DAU) adalah dari pusat dan pinjamanbantuan

luar negeri yang dialokasikan melalui dinas kesehatan kabupatenkota RPK

disusun dengan melakukan penyesuaian dan tetap mempertimbangkan

masukan dari masyarakat Penyesuaian ini dilakukan karena RPK yang

disusun adalah persetujuan atas RUK tahun lalu (H-1) alokasi yang diterima

tidak selalu sesuai dengan yang diusulkan adanya perubahan sasaran

kegiatan tambahan anggaran (selain dari DAU) dan lain-lainnya

Penyusunan RPK dilaksanakan pada bulan Januari tahun berjalan dalam

forum lokakarya mini yang pertama

222 Lokakarya mini

Sesuai dengan Sistem Kesehatan Nasional upaya kesehatan diselenggarakan

melalui upaya kesehatan Puskesmas peran serta masyarakat dan rujukan upaya

kesehatanPuskesmas mempunyai fungsi sebagai pusat pengembangan peran serata

masyarakat pusatpembinaan kesehatan masyarakat dan pusat pelayanan kesehatan

masyarakat Dalam rangkamembina petugas Puskesmas untuk bekerjasama dalam tim

sehingga dapat melaksanakan fungsi Puskesmas dengan baik telah dikembangkan

Lokakarya Mini Puskesmas

Lokakarya Mini Puskesmas merupakan suatu pertemuan antar petugas

Puskesmas dan petugas Puskesmas dengan sektor terkait (lintas sektoral) untuk

meningkatkan kerjasama tim memantau cakupan pelayanan Puskesmas serta membina

peran serta masyarakat secara terpadu agar dapat meningkatkan fungsi Puskesmas

Ditinjau dari fungsi manajemen yang terdiri dari perencanaan (P1) Penggerakan

Pelaksanaan (P2) dan Pengawasan Pengendalian Penilaian (P3) maka Lokakarya Mini

Puskesmas merupakan penerapan Penggerakan Pelaksanaan (P2)

Adapun tujuan dilakukannya lokakarya mini adalah sebagai berikut

1 Tujuan Umum

Meningkatkan fungsi Puskesmas melalui penggerakan pelaksanaan

Puskesmas bekerjasama dalam tim dan membia kerja sama lintas program

serta lintas sektoral

2 TujuanKhusus

a) Tergalangnya kerjasama dalam tim antar tenaga Puskesmas dan pelaksana

b) Terselenggaranya lokakarya bulanan antar tenaga Puskesmas dalam

rangka pemantauan hasil kerja tenaga Puskesmas dengan cara

membandingkan rencana kerja bulan lalu dari setiap petugas dengan hasil

kegiatannya dan membandingkan cakupan kegiatan dari daerah binaan

dengan targetnya serta teersusunnya rencana kerja bulan berikutnya

c) Tergalangnya kerjasama lintas sektoral dalam rangka pembinaan dan

pengembangan peran serta masyarakatsecara terpadu

d) Terselenggaranya lokakarya tribulanan lintas sektoral dalam ranngka

mengkaji kegiatan kerjasama lintas sektoral dan tersusunnya rencana

kerja tribulan berikutnyaManfaatnyaadalah mengevaluasi kegiatan yang

telah dilakuakan pada bulan lalu dan untuk merencanakan kegiatan yang

akan dilakukan

3 Penggalangan peningkatan kerjasama dalam Tim

Lokakarya yang pada dasarnya dilaksanakan setahun sekali dilingkungan

Puskesmas sendiri dalam rangka meningkatkan kerjasama antar petugas

Puskesmas untuk meningkatkan fungsi Puskesmas

4 Lokakarya Bulanan Puskesmas

Sebagai tidak lanjut lokakarya pengggalangan peningkatan kerjasama

dalam Tim setiap awal bulan berikutnya diadakan pertemuan antar

tenaga Puskesmas untuk membandingkan rencana kerja bulan yang lalu

dengan hasil kegiatan serta cakupan daerah binaan Bilaman dijumpai

masalah dibahas dan dipecahkan bersama serta kemudian menyusun

rencana kerja bulan berikutnya bagi setiap tenaga

5 Penggalangan peningkatan kerja sama lintas sektoral

Dalam rangka meningkatkan peran serta masyarakat dan dukungan

sektor-sektor yang bersangkutan diperlukan penggalangan kerjasama

lintas sektor yang dilaksanakan dalam satu pertemuan setahun sekali

Untuk itu perlu dijelasklan manfaat bersama dari upaya pembinaan peran

serta masyarakat dalam bidang kesehatan bagi sektor-sektor yang

bersangkutan Sebagai hasil pertemuan adalah kesepakatan rencana kerja

lintas sektoral dalam membina dan mengembanngkan peran serta

masyarakat dalam bidang kesehatan Khususnya dalam rangka

peningkatan kesejahteraan ibu dan kelangsungan hidup anakHarapannya

peningkatan pelayanan kesehatan laporan kegiatan tepat waktu

Salah satu bentuk upaya dalam penggalangan maupun pemantauan berbagai

kegiatan adalah melalui pertemuan lokakarya mini puskesmas Pada dasarnya ruang

lingkup kegiatan lokmin itu mencakup dua hal pokok yang meliputi

1 Lokmin Lintas Program

a Meningkatkan kerjasama antar petugas internal puskesmas

b Mendapatkan kesepakatan sesuai rencana pelaksanaan kegiatan

c Meningkatkan motivasi tugas seluruh staf puskesmas

d Mengkaji pelaksanaan rencana kerja (RPK) yang telah disusun

2 Lokmin Lintas Sektor

a Mendapatkan kesepakatan rencana kerja lintas sektoral

b untuk membina dan mengembangkan peran serta masyarakat dalam

bidang kesehatan

berdasarkan waktunya lokakarya mini dibagi menjadi 2

1 Lokakarya mini bulanan

Lokarya bulanan ini mempunyai beberapa tujuan yang terbagi menjadi 2

a Tujuan umum

Terselenggaranya lokakarya bulanan intern puskesmas dalam rangka

pemantauan hasil kerja petugas puskesmas dengan cara membandingkan

rencana kerja bulan lalu dari setiap petugas dengan hasil kegiatannya dan

membandingkan cakupan kegiatan dari daerah binaan dengan targetnya

serta tersusunnya rencana kerja bulan berikutnya

b Tujuan khusus

a Diketahuinya hasil kegiatan puskesmas bulan lalu

b Disampaikannya hasil rapat dari kabupatenkota kecamatan dan

berbagai kebijakan serta program

c Diketahuinya hambatan atau masalah kegiatan bulan lalu

d Dirumuskannya cara penyelesaian masalah

e Disusunnya rencana kerja bulan baru

Lokakarya mini bulanan diselenggarakan dalam dua tahap yaitu

3 Lokakarya mini bulanan yang pertama

Merupakan lokakarya penggalangan tim yang diselenggarakan dalam

rangka pengorganisasian untuk dapat terlaksananya rencana pelaksanaan

kegiatan (RPK) Pelaksanaan lokakarya mini bulanan yang pertama

sebagai berikut

a) Masukan

1) Penggalangan tim dalam bentuk dinamika tentang peran

tanggung jawab staf dan kewenangan puskesmas

2) Informasi tentang kebijakan program dan konsep baru yang

berkaitan dengan puskesmas

3) Informasi tentang tatacara penyusunan rencana kegiatan

(PoA) puskesmas

b) Proses

1 Inventarisasi kegiatan puskesmas termasuk kegiatan lapangan

dan daerah binaan

2 Analisis beban kerja tiap petugas

3 Pembagian tugas baru termasuk pembagian daerah binaan

4 Penyusunan rencana kegiatan puskesmas tahunan berdasarkan

RPK

c) Keluaran

1 Rencana kegiatan puskesmas tahunan

2 Kesepakatan bersama untuk pelaksanaan kegiatan

berdasarkan PoA

3 Matriks pembagian tugas dan daerah binaan

4 Lokakarya mini bulanan rutin

Merupakan tindak lanjut dari lokakarya mini bulanan yang pertama

Lokakarya bulanan rutin ini dilaksanakan untuk memantau pelaksanaan

PoA puskesmas yang dilakukan setiap bulan secara teratur Pelaksanaan

lokakarya bulanan rutin puskesmas senagai berikut

a) Masukan

1) Laporan hasil kegiatan bulan lalu

2) Informasi tentang hasil rapat di kabupatenkota

3) Informasi tentang hasil rapat di kecamatan

4) Informasi tentang kebijakan program dan konsep baru

b) Proses

1) Analisis hambatan dan masalah antara lain dengan

menggunakan PWS

2) Analisis sebab masalah khusus untuk mutu dikaitkan

dengan kepatuhan standar pelayanan

3) Merumuskan alternatif pemecahan masalah

c) Keluaran

1) Kesepakatan untuk melaksanakan kegiatan

2) Rencana kerja bulan yang baru

2 Lokakarya mini tribulan

Lokakarya mini tribulan ini dilakukan sebagai pemantau pelaksanaan

kerjasama lintas sektoral Tujuan dari pelaksanaan ini dibagi menjadi 2 yaitu

a Tujuan umum

Terselenggaranya lokakarya lintas sektoral dalam rangka mengkaji hasil

kegiatan kerja sama lintas sektoral dan tersusunnya rencanan kerja

tribulan selanjutnya

b Tujuan khusus

a Dibahas dan dipecahkan masalah dan hambatan lintas sektoral yang

dihadapi

b Dirumuskannya rencana kerja lintas sektoral yang baru untuk tribulan

yang akan datang

Lokakarya tribulan lintas sektor dilaksanakan dalam dua tahap

1 Lokakarya mini tribulan pertama

Merupakan lokakarya yang diselenggarakan tim dalam rangka

pengorganisasian Pengorganisasian dilaksanakan untuk dapat

terlaksanakannya kegiatan sektoral yang terkait dengan kesehatan

Pelaksanaan lokakarya mini tribulan pertama sebagai berikut

a Masukan

1) Penggalangan tim yang dilakukan melalui dinamika

kelompok

2) Informasi tentang program lintas sektor

3) Informasi tentang program kesehatan

4) Informasi tentang kebijakan program dan konsep baru

b Proses

1) Inventarisasi peran bantu masing-masing sektor

2) Analisis masalah peran bantu masing-masing sektor

3) Pembagian peran dan tugas masing-masing sektor

c Keluaran

1) Kesepakatan tertulis lintas sektor terkait dalam

mendukung program kesehatan

2) Rencana kegiatan masing-masing sektor

2 Lokakarya mini tribulan rutin

Merupakan tindak lanjut dari lokakarya penggalangan kerjasama lintas

sektoral yang telah dilakukan dan selanjutnya dilakukan tiap tribulan

secara tetap Pelaksanaan lokakarya mini tribulan rutin adalah

a Masukan

1) Laporan kegiatan pelaksanaan program kesehatan dan

dukungan sektor terkait

2) Inventarisasi maslahhambatan dari masing-masing sektor

dalam pelaksanaan program kesehatan

3) Pemberian informasi baru

b Proses

1) Analisis masalah dan hambatan pelaksanaan program

kesehatan

2) Analisis masalah dan hambatan dukungan dari masing-

masing sektor

3) Merumuskan cara penyelesaian masalah

4) Menyusun rencana kerja dan menyepakati kegiatan untuk

tribulan yang baru

c Keluaran

1) Rencana kerja tribulan yang baru

2) Kesepakatan bersama

223 PKP (penilaian kinerja puskesmas)

Dalam rangka pemerataan pelayanan kesehatan dan pembinaan kesehatan

masyarakat telah di bangun Puskesmas Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas

kesehatan kabupaten kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan

kesehatan di suatu wilayah kerja tertentu Puskesmas berfungsi sebagai

1 Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan

2 Pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat

3 Pusat pelayanan kesehatan strata pertama

Mempertimbangkan rumusan pokok-pokok program dan program-program

unggulan sebagaimana disebutkan dalam Rencana Strategis Departemen Kesehatan dan

program spesifik daerahmaka area program yang akan menjadi prioritas di suatu daerah

perlu dirumuskan secara spesifik oleh daerah sendiri demikian pula strategi dalam

pencapain tujuannya yang harus disesuaikan dengan masalah kebutuhan serta potensi

setempat

Puskesmas merupakan ujung tombak terdepan dalam pembangunan kesehatan

mempunyai peran cukup besar dalam upaya mencapai pembangunan kesehatan Untuk

mengetahui tingkat kinerja Puskesmas perlu diadakan Penilaian Kinerja Puskesmas

a pengertian penilaian kinerja puskesmas

Penilaian kinerja Puskesmas adalah suatu upaya untuk melakukan penilaian hasil

kerja prestasi Puskesmas

Pelaksanaan penilaian dimulai dari tingkat Puskesmas sebagai instrumen mawas

diri karena setiap Puskesmas melakukan penilaian kinerjanya secara mandiri kemudian

Dinas Kesehatan Kabupaten Kota melakukan verifikasi hasilnya Adapun aspek

penilaian meliputi hasil pencapaian cakupan dan manajemen kegiatan termasuk mutu

pelayanan (khusus bagi Puskesmas yang telah mengembangkan mutu pelayanan) atas

perhitungan seluruh Puskesmas Berdasarkan hasil verifikasi dinas kesehatan kabupaten

kota bersama Puskesmas dapat menetapkan Puskesmas kedalam kelompok (IIIIII)

sesuai dengan pencapaian kinerjanyaPada setiap kelompok tersebut dinas kesehatan

kabupatenkota dapat melakukan analisa tingkat kinerja Puskesmas berdasarkan rincian

nilainya sehingga urutan pencapian kinerjanya dapat diketahui serta dapat dilakukan

pembinaan secara lebih mendalam dan terfokus

b tujuan penilaian kinerja puskesmas

a Tujuan Umum

Tercapainya tingkat kinerja Puskesmas yang berkualitas secara optimal dalam

mendukung pencapaian tujuan pembangunan kesehatan kabupaten kota

b Tujuan Khusus

Mendapatkan gambaran tingkat pencapaian hasilcakupan dan mutu kegiatan serta

manajemen Puskesmas pada akhir tahun kegiatan

Mengetahui tingkat kinerja puskesmas pada akhir tahun berdasarkan urutan peringkat

kategori kelompok Puskesmas

Mendapatkan informasi analisis kinerja Puskesmas dan bahan masukan dalam

penyusunan rencana kegiatan Puskesmas dan dinas kesehatan kabupatenkota untuk

tahun yang akan datang

Manfaat penilaian kinerja puskesmas

Puskesmas mengetahui tingkat pencapaian (prestasi)kunjungan dibandingkan dengan

target yang harus dicapai

Puskesmas dapat melakukan identifikasi dan analisismasalah mencari penyebab dan

latar belakang serta hambatan masalah kesehatan di wilayah kerjanya berdasarkan

adanya kesenjangan pencapaian kinerja Puskesmas (out put dan out come)

Puskesmas dan dinas kesehatan kabupatenkota dapat menetapkan tingkat urgensi suatu

kegiatan untuk dilaksanakan segera pada tahun yang akan datang berdasarkan

prioritasnya

Dinas kesehatan kabupatenkota dapat menetapkan dan mendukung kebutuhan sumber

daya Puskesmas dan urgensi pembinaa

Ruang lingkup penilaian kinerja puskesmas

Ruang lingkup kinerja Puskesmas meliputi penilaian pencapaian hasil pelaksanaan

pelayanan kesehatan manajemen Puskesmas dan mutu pelayanan Penilaian terhadap

kegiatan upaya kesehatan wajib Puskesmas yang telah ditetapkan di tingkat

kabupatenkota dan kegiatan upaya kesehatan pengembangan dalam rangka penerapan

ketiga fungsi Puskesmas yang diselenggarakan melalui pendekatan kesehatan

masyarakat dengan tetap mengacu pada kebijakan dan strategi untuk mewujudkan visi ldquo

Indonesia Sehatrdquo

Pelaksanaan penilaian kinerja

a Bahan dan pedoman

Bahan yang dipakai pada penilaian kinerja Puskesmas adalah hasil pelaksanaan

pelayanan kesehatan manajemen Puskesmas dan mutu pelayanan sedangkan

dalam pelaksanaannya mulai dari pengumpulan data pengolahan data analisis

hasilmasalah sampai dengan penyusunan laporan berpedoman pada Buku

Pedoman penilaian kinerja Puskesmas dari Direktorat Jenderal Bina Kesehatan

Masyarakat Departemen Kesehatan RI th 2006

b Teknis pelaksanaan

Dalam hal ini dimisalkan saja bahwa teknis pelaksanaan penilaian kinerja

Puskesmas di Kabupaten Klungkung tahun 2008 sbb

1 Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilaksanakan dengan memasukkan data hasil

kegiatan Puskesmas th 2008 ( Jan sd Des 2008 ) dengan variabel dan

sub variabel yang terdapat dalam forum penilaian kinerja Puskesmas th

2008

2 Pengolahan Data

Setelah proses pengumpulan data selesai dilanjutkan dengan

penghitungan sbb

c Penilaian Cakupan Kegiatan Yankes Cakupan sub variabel dan variabel

Cakupan sub variabel (SV) dihitung dengan membagi hasil pencapaian (H) dgn

target sasaran (T) dikalikan 100 atau

SV () = HT x 100

Cakupan variabel (V) dihitung dgn menjumlah seluruh nilai subNvariabel (ΣSV)

kemudian dibagi dengan jumlah variabel (n) atau

V () = Σ SVn

Jadi nilai cakupan kegiatan Yankes adalah Rerata per jenis kegiatan Kinerja

cakupan pelayanan di kelompokkan sebagai berikut

1 Kelompok I (kinerja baik)

Tingkat pencapaian hasil ge 91

2 Kelompok II (kinerja cukup)

Tingkat pencapaian hasil 81 ndash 90

3 Kelompok III (kinerja kurang)

Tingkat pencapaian hasil le 80

a Penilaian Kegiatan Manajemen Puskesmas

Penilaian kegiatan manajemen Puskesmas dikelompokkan

menjadi 4 kelompok

1 Manajemen Operasional Puskesmas

2 Manajemen alat dan obat

3 Manajemen keuangan

4 Manajemen ketenagaan

Penilaian kegiatan manajemen Puskesmas dengan mempergunakan

skala nilai sebagai

berikut

1 Skala 1 nilai 4

2 Skala 2 nilai 7

3 Skala 3 nilai 10

Nilai masing-masing kelompok manajemen

adalah rata-rata nilai kegiatan masing-masing kelompok manajemen

1 Skala 1 Nilai 4

2 Skala 2 Nilai 7

3 Skala 3 Nilai 10

Cara Penilaian

a Nilai mutu dihitung sesuai dengan hasil pencapaian Puskesmas

dan dimasukkan ke dalam kolom yang sesuai

b Hasil nilai skala di masukkan ke dalam kolom nilai

akhir tiap variabel

d Hasil rata ndash rata nilai variabel dalam satu komponen

e merupakan nilai akhir mutu

Nilai mutu pelayanan dikelompokkan menjadi

Baik Nilai rata ndash rata gt 85

Cukup Nilai 55 ndash 84

Kurang Nilai lt 55

24 Pengertian Posyandu

Pengertian Posyandu adalah suatu wadah komunikasi alih teknologi dalam

pelayanan kesehatan masyarakat dari Keluarga Berencana dari masyarakat oleh

masyarakat dan untuk masyarakat dengan dukungan pelayanan serta pembinaan teknis

dari petugas kesehatan dan keluarga berencana yang mempunyai nilai strategis untuk

pengembangan sumber daya manusia sejak dini Yang dimaksud dengan nilai strategis

untuk pengembangan sumber daya manusia sejak dini yaitu dalam peningkat mutu

manusia masa yang akan datang dan akibat dari proses pertumbuhan dan perkembangan

manusia ada 3 intervensi yaitu

1 Pembinaan kelangsungan hidup anak (Child Survival) yang ditujukan untuk menjaga

kelangsungan hidup anak sejak janin dalam kandungan ibu sampai usia balita

2 Pembinaan perkembangan anak (Child Development) yang ditujukan untuk membina

tumbuhkembang anak secara sempurna baik fisik maupun mental sehingga siap

menjadi tenaga kerja tangguh

3 Pembinaan kemampuan kerja (Employment) yang dimaksud untuk memberikan

kesempatan berkarya dan berkreasi dalam pembangunan bangsa dan negara

Intervensi 1 dan 2 dapat dilaksanakan sendiri oleh masyarakat dengan sedikit bantuan

dan pengarahan dari petugas penyelenggara dan pengembangan Posyandu merupakan

strategi yang tepat untuk intervensi ini Intervensi ke 3 perlu dipersiapkan dengan

memperhatikan aspek-aspek Poleksesbud

25 Dasar Pelaksanaan

Surat Keputusan Bersama MendagriMenkesBKKBN Masing-masing No23 tahun

1985 21MenKesInstBIV 1985 1I2HK-011 A1985 tentang penyelenggaraan

Posyandu yaitu

1 Meningkatkan kerja sama lintas sektoral untuk menyelenggarakan Posyandu dalam

lingkup LKMD dan PKK

2 Mengembangkan peran serta masyarakat dalarn meningkatkan fungsi Posyandu serta

meningkatkan peran serta masyarakat dalam program ndash program pembangunan

masyarakat desa

3 Meningkatkan fungsi dan peranan LKMD PKK dan mengutamakan peranan kader

pembangunan

4 Melaksanakan pembentukan Posyandu di wilayahdi daerah masing-masing dari

melaksanakan pelayanan paripurna sesuai petunjuk Depkes dan BKKBN

5 Undang-undang no 23 tahun 1992 pasal 66 dana sehat sebagai cara penyelenggaraan

dan pengelolaan pemeliharaan kesehatan secara paripurna

26 Tujuan penyelenggara Posyandu

1 Menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB) Angka Kematian Ibu ( ibu Hamil

melahirkan dan nifas)

2 Membudayakan NKKBS

3 Meningkatkan peran serta dan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan

kegiatan kesehatan dan KB Berta kegiatan lainnya yang menunjang untuk tercapainya

masyarakat sehat sejahtera

4 Berfungsi sebagai Wahana Gerakan Reproduksi Keluarga Sejahtera Gerakan

Ketahanan Keluarga dan Gerakan Ekonomi Keluarga Sejahtera

27 Pengelola Posyandu

a Sesuai Inmendagri Nomor 9 Tahun 1990 tentang Peningkatan Pembinaan mutu

Posyandu ditingkat desa kelurahan sebagai berikut

1 Penanggungjawab umum Ketua Umum LKMD (KadesLurah)

2 Penggungjawab operasional Ketua I LKMD (Tokoh Masyarakat)

3 Ketua Pelaksana Ketua II LKMDKetua Seksi 10 LKMD ( Ketua Tim Penggerak

PKK)

4 Sekretaris Ketua Seksi 7 LKMD

5 Pelaksana Kader PKK yang dibantu Petugas KB-Kes

b Pokjanal Posyandu

Pokjanal posyandu yang dibentuk disemua tingkatan pemerintahan terdiri dari

unsur Instansi dan Lembaga terkait secara langsung dalam pembinaan Posyandu yaitu

1 Tingkat Propinsi - BKKBN

- PMD (Pembinaan Masyar3kat Desa)

- Bappeda

- Tim Penggerak PKK

- dll

2 Tingkat KabKodya

- Kantor DepkesKantor Dinkes

- BKKBN

- PMD

- Bappeda

- dII

3Tingkat Kecamatan

bullTingkat Pembina LKMD( puskesmas Pembina petugas Lapangan KB

Kaur Bang (Kepala Urusan Pembangunan)

bull KPD (Kader Pembangunan Desa)

4 Pokjanal Posyandu bertugas

bull Menyiapkan data dan kelompok sasaran serta cakupan program

bull Menyiapkan kader

bull Menganalisis masalah dan menetapkan aIternatif pemecahan masalah

bull Menyusunan rencana

bull Melakukan pemantauan dan bimbingan

bull Menginformasikan masalah kepada instansilembaga terkait

bull Melaporkan kegiatan kepada Ketua Harian Tim Pembina LKMD

5 Kegiatan Pokok Posyandu

1 KIA

2 KB

3 lmunisasi

4 Gizi

5 Penggulangan Diare

6 Pembentukan Posyandu

a Langkah ndash langkah pembentukan

1) Pertemuan lintas program dan lintas sektoral tingkat kecamatan

2) Survey mawas diri yang dilaksanakan oleh kader PKK di bawah bimbingan

teknis unsur kesehatan dan KB

3) Musyawarah masyarakat desa membicarakan hasil survey mawas diri sarana

dan prasarana posyandu biaya posyandu

4) Pemilihan kader Posyandu

5) Pelatihan kader Posyandu

6) Pembinaan

b Kriteria pembentukan Pos syandu

Pembentukan Posyandu sebaiknya tidak terlalu dekat dengan Puskesmas agar

pendekatan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat lebih tercapai sedangkan satu

Posyandu melayani 100 balita

c Kriteria kader Posyandu

1) Dapat membaca dan menulis

2) Berjiwa sosial dan mau bekerja secara relawan

3) Mengetahui adat istiadat serta kebiasaan masyarakat

4) Mempunyai waktu yang cukup

5) Bertempat tinggal di wilayah Posyandu

6) Berpenampilan ramah dan simpatik

7) Diterima masyarakat setempat

7 Pelaksanaan Kegiatan Posyandu

a Posyandu dilaksanakan sebulan sekali yang ditentukan oleh LKMD Kader Tim

Penggerak PKK DesaKelurahan serta petugas kesehatan dari KB Pada hari buka

Posyandu dilakukan pelayanan masyarakat dengan sistem 5 (lima) meja yaitu

Meja I Pendaftaran

Meja II Penimbangan

Meja III Pengisian KMS

Meja IV Penyuluhan perorangan berdasarkan KMS

Meja V Pelayanan KB Kes

1048707 Imunisasi

1048707 Pemberian vitamin A Dosis Tinggi berupa obat

1048707 tetes ke mulut tiap Februari dan Agustus

1048707 Pembagian pil atau kondom

1048707 Pengobatan ringan

1048707 Kosultasi KB-Kes

Petugas pada Meja I sd IV dilaksanakan oleh kader PKK sedangkan Meja V merupakan

meja pelayanan paramedis (Jurim Bindes perawat dan petugas KB)

b Sasaran Posyandu

bull BayiBalita

bull Ibu hamilibu menyusui

bull WUS dan PUS

Peserta Posyandu mendapat pelayanan meliputi

1) Kesehatan ibu dan anak

bull Pemberian pil tambah darah (ibu hamil)

bull Pemberian vitamin A dosis tinggi ( bulan vitamin A pada bulan Februarii dan

Agustus)

bull PMT

bull lmunisasi

bullPenimbangan balita rutin perbulan sebagai pemantau kesehatan balita melalui

pertambahan berat badan setiap bulan Keberhasilan program terlihat melalui

grafik pada kartu KMS setiap bulan

2) Keluarga berencana pembagian Pil KB dan Kondom

3) Pemberian Oralit dan pengobatan

4) Penyuluhan kesehatan lingkungan dan penyuluhan pribadi sesuai permasalahan

dilaksanakan oleh kader PKK melalui meja IV dengan materi dasar dari KMS

balita dan ibu hamil Keberhasilan Posyandu tergambar melalui cakupan SKDN

S Semua baita diwilayah kerja Posyandu

K Semua balita yang memiliki KMS

D Balita yang ditimbang

N Balita yang naik berat badannya

c Dana

Dana pelaksanaan Posyandu berasal dari swadaya masyarakat melalui gotong royong

dengan kegiatan jimpitan beras dan hasil potensi desa lainnya serta sumbangan dari

donatur yang tidak mengikat yang dihimpunan melalui kegiatan Dana Sehat

28 SISTEM INFORMASI POSYANDU (SIP)

Sistem informasi Posyandu adalah rangkaian kegiatan untuk menghasilkan

informasi yang sesuai dengan kebutuhan secara tepat guna dan tepat waktu bagi

pengelola Posyandu OLeh sebab itu Sistem Informasi Posyandu merupakan bagian

penting dari pembinaan Posyandu secara keseluruhan Konkritnya pembinaan akan

lebih terarah apabila di dasarkan pada informasi yang lengkap akurat dan aktual

Dengan kata lain pembinaan merupakan jalan keluar dari permasalahan yang dihadapi

karena didasarkan pada informasi yang tepat baik dalam lingkup terbatas maupun

lingkup yang lebih luas

Mekanisme Operagional SIP

1) Penggung jawab Sistem Informasi Posyandu adalah Pokjanal Posyandu di Propinsi

dan Dati II di tingkat kecamatan adalah Tim Pembina LKMDKelurahan berkoordinasi

dengan LKMD Seksi 10

2) Pemerintah Desa bertanggung jawab atas tersediannya data dan informasi Posyandu

3) Pengumpul data dan informaosi adalah Tim Penggerak PKK dan LKMD dengan

menggunakan instrumen

a Catatan ibu hamil kelahiran kematian dan nifas oleh ketua kelompok Dasa

Wisma (kader PKK)

b Register bayi dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember

c Register anak balita dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember

d Register WUS- PUS alam wilayah ketiga Posyandu bulan Januari sd Desember

e Register Ibu hamil dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember

f Data pengunjung petugas Posyandu kelahiran dan kematian bayi dan kematian ibu

hamil melahirkan dan nifas

g Data hasil kegiatan Posyandu

Catatan

1 Instrumenformat SIP diatas oleh kader Posyandu dengan bimbingan teknis dari

petugas kesehatanPLKB

2 LKMD clan Tim Penggerak PKK DesaKelurahan bertanggungjawab dalam hal

bull Menghimpun Idata daJl informasi dari seluruh Posyandu yang ada dalam wilayah

desakelurahan

bull Menyimpulkan seluruh data dan informasi

bull Menyusun data dan informasi sebagai bahan pertemuan ditingkat kecamatan

(Rakorbang)

3 Pokjanal Posyandu tingkat kecamatan (Puskesmas PPLKB Kaurbang) mengambil

data dari desa untuk dianalisis dan kemudian menjadi bahan rakor Posyandu di tingkat

kecamatan

4 Hasil analisis digunakan sebagai bahan menyusunan rencana pembinaan Masalah-

masalah yang dapat diatasi oleh Pemerintah Tingkat Kecamatan segera diambil langkah

pemecahannya sedangkan yang tidak dapat dipecahkan dilaporkan ke tingkat

KabupatenKotamadya sebagai bahan Rakorbang Tingkat ll

29 Tingkat Perkembangan Posyandu

Perkembangan masing-masing Posyandu tidak sama Dengan demikian

pembinaan yang dilakukan untuk masing-masing Posyandu juga berbeda Untuk

mengetahui tingkat perkembangan Posyandu telah dikembangkan metode dan alat

telaahan perkembangan Posyandu yang dikenal dengan nama Telaah Kemandirian

Posyandu Tujuan telaahan adalah untuk mengetahui tingkat perkembangan Posyandu

yang secara umum dibedakan atas 4 tingkat sebagai berikut

1 Posyandu Pratama

Posyandu Pratama adalah Posyandu yang belum mantap yang ditandai oleh

kegiatan bulanan Posyandu belum terlaksana secara rutin serta jumlah kader sangat

terbatas yakni kurang dari 5 (lima) orang Penyebab tidak terlaksananya kegiatan rutin

bulanan Posyandu di samping karena jumlah kader yang terbatas dapat pula karena

belum siapnya masyarakat Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat

adalah memotivasi masyarakat serta menambah jumlah kader

2 Posyandu Madya

Posyandu Madya adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan

lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau

lebih tetapi cakupan kelima kegiatan utamanya masih rendah yaitu kurang dari 50

Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat adalah meningkatkan

cakupan dengan mengikutsertakan tokoh masyarakat sebagai motivator serta lebih

menggiatkan kader dalam mengelola kegiatan Posyandu Contoh intervensi yang dapat

dilakukan antara lain

a Pelatihan tokoh masyarakat menggunakan Modul Posyandu dengan metode

simulasi

b Menerapkan SMD dan MMD di Posyandu dengan tujuan untuk merumuskan

masalah dan menetapkan cara penyelesaiannya dalam rangka meningkatkan

cakupan Posyandu

3 Posyandu Purnama

Posyandu Purnama adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan

lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau

lebih cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50 mampu menyelenggarakan

program tambahan serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang

dikelola oleh masyarakat yang pesertanya masih terbatas yakni kurang dari 50 KK di

wilayah kerja Posyandu Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat

antara lain

a Sosialisasi program dana sehat yang bertujuan untuk memantapkan pemahaman

masyarakat tentang dana sehat

b Pelatihan dana sehat agar di desa tersebut dapat tumbuh dana sehat yang kuat

dengan cakupan anggota lebih dari 50 KK Peserta pelatihan adalah para tokoh

masyarakat terutama pengurus dana sehat desakelurahan serta untuk

kepentingan Posyandu mengikutsertakan pula pengurus Posyandu

4 Posyandu Mandiri

Posyandu Mandiri adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan

lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau

lebih cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50 mampu menyelenggarakan

program tambahan serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang

dikelola oleh masyarakat yang pesertanya lebih dari 50 KK yang bertempat tinggal di

wilayah kerja Posyandu Intervensi yang dilakukan bersifat pembinaan termasuk

pembinaan program dana sehat sehingga terjamin kesinambungannya Selain itu dapat

dilakukan intervensi memperbanyak macam program tambahan sesuai dengan masalah

dan kemampuan masing-masing (Kementerian Kesehatan RI 2011)

BAB III

METODE PELAKSANAAN

31 Lokasi Pelaksanaan

Puskesmas dan Posyandu di Kota Palembang

32 Waktu Pelaksanaan

Hari dan Tanggal

Jam

33 Subjek Tugas Mandiri

1 Meninjau pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat

puskesmas lokakarya mini penilaian kinerja)

2 Meninjau pelaksanaan pelayanan kesehatan di posyandu

34 Langkah Kerja

1 Membuat proposal

2 Melakukan konsultasi kepada pembimbing Tugas Pengenalan Profesi

3 Meminta izin kepada petugas Puskesmas dan Posyandu secara administratif

4 Meninjau pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat

puskesmas lokakarya mini penilaian kinerja) dan pelaksanaan pelayanan

kesehatan di posyandu

5 Mengumpulkan hasil kerja lapangan untuk mendapatkan suatu kesimpulan

6 Membuat laporan hasil Tugas Pengenalan Profesi dari data yang sudah

didapatkan

28

Palembang April 2013

Mahasiswa Blok XVII Kelompok 4

Diketahui dan Disetujui

Pembimbing

dr Putri

29

BAB IV

PENUTUP

Proposal ini disusun sebagai usaha melakukan penyelenggaraan kegiatan Tugas

Pengenalan Profesi supaya mahasiswa dapat mengamati lebih awal dan secara langsung

pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat puskesmas lokakarya mini

penilaian kinerja) dan pelaksanaan pelayanan kesehatan di posyandu

Demikianlah proposal kami semoga proposal ini menjadi bahan pertimbangan

dan perhatian dr Yesi Astri M Kes selaku pembimbing Tutorial 4 dalam mendukung

kegiatan Tugas Pengenalan Profesi yang kami laksanakan dalam rangka meningkatkan

Sumber Daya Manusia sekaligus untuk memenuhi tugas pada blok XVIII ini

30

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI 2004 Sistem Kesehatan Nasional Jakarta

Departemen Kesehatan RI 1999 Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia

Sehat 2010 Jakarta

Proyek Kesehatan Keluarga dan Gizi 2002 Pedoman Manajemen Puskesmas Jakarta

Departemen Kesehatan RI 2004 Sistem Kesehatan Nasional Jakarta

Departemen Kesehatan RI 1988 Pedoman Lokakarya Mini Pusat Kesehatan

Masyarakat Jakarta

Departemen Kesehatan RI 2001 Pedoman Kerja Puskesmas Jakarta

Departemen Kesehatan RI Pusat Pendidikan dan Latihan Pegawai 1989 Pedoman

Perencanaan Tingkat Puskesmas (Microplanning) Jakarta

Kementerian Kesehatan RI 2005 Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat

Dinkes provinsi Jawa Tengah

Anas Syarial R Pelaksanan Posyandu di Tingkat II Kotamadya Medan disajikan pada

Temu Karya LKMD Propinsi Sumatera Utara Medan 1998

Departemen Dalam Negeri Instruksi Menteri Dalam Negeri No 0 Tahun 1990

Tentang Peningkatan Pembinaan mutu Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Jakarta

1990

Eacang I 1986 Ilmu kesehatan Masyarakat Penerbit Alumni Bandung

Muninjaya A A Gde 1999 Manajemen Kesehatan EGC Jakarta

Sulastomo 2007 Manajemen Kesehatan Gramedia Pustaka Jakarta

31

  • 12 Rumusan Masalah
  • 13 Tujuan Tugas Pengenalan Profesi
  • 131 Tujuan Umum
  • Setelah menyelesaikan Tugas Pengenalan Profesi ini diharapkan mahasiswa mampu memahami dan mempraktikkan Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
  • 132 Tujuan Khusus
  • 1 Untuk penulis dapat menambah ilmu pengetahuan dan sebagai bahan pembanding antara teori yang didapat selama kuliah dan praktek di lapangan tentang Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
  • 2 Untuk pembaca dapat mengatahui Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
  • 21 Definisi Manajemen Puskesmas
  • 22 Instrumen Manajemen Puskesmas
Page 3: TPP XVIII Puskes-Posyandu

Setelah menyelesaikan Tugas Pengenalan Profesi ini diharapkan mahasiswa mampu

memahami dan mempraktikkan Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di

Posyandu

132 Tujuan Khusus

Setelah melakukan Tugas Pengenalan Profesi ini diharapkan mahasiswa mampu

a Mengetahui pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat

puskesmas lokakarya mini penilaian kinerja)

b Mengetahui pelaksanaan pelayanan kesehatan di posyandu

14 Manfaat Tugas Pengenalan Profesi

1 Untuk penulis dapat menambah ilmu pengetahuan dan sebagai bahan

pembanding antara teori yang didapat selama kuliah dan praktek di lapangan

tentang Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu

2 Untuk pembaca dapat mengatahui Manajemen Puskesmas dan Pelayanan

Kesehatan di Posyandu

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

21 Definisi Manajemen Puskesmas

Manajemen Puskesmas didefinisikan sebagai rangkaian kegiatan yang bekerja

secara sistematis untuk menghasilkan luaran Puskesmas yang efektif dan efisien

Rangkaian kegiatan sistematis yang dilaksanakan Puskesmas membentuk fungsi-fungsi

manajemen Ada 3 (tiga) fungsi manajemen Puskesmas yang dikenal yakni Perencanaan

Pelaksanaan dan Pengendalian serta Pengawasan dan Pertangungjawaban Semua

fungsi manajemen tersebut harus dilaksanakan secara terkait dan berkesinambungan

(Departemen Kesehatan 2004)

Dari uraian beberapa pengertian manajemen tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa

manajemen Puskesmas diselenggarakan sebagai

1 Proses pencapaian tujuan Puskesmas

2 Proses menselaraskan tujuan organisasi dan tujuan pegawai Puskesmas

(management by objectives atau MBO) menurut Drucker

3 Proses mengelola dan memberdayakan sumber daya dalam rangka efisiensi dan

efektivitas Puskesmas

4 Proses pengambilan keputusan dan pemecahan masalah

5 Proses kerjasama dan kemitraan dalam pencapaian tujuan Puskesmas

6 Proses mengelola lingkungan

22 Instrumen Manajemen Puskesmas

Untuk menunjang pelaksanaan fungsi dan penyelenggaraan upayanya

Puskesmas dilengkapi dengan instrumen manajemen yang terdiri dari

1 Perencanaan Tingkat Puskesmas

2 Lokakarya Mini Puskesmas

3 Penilaian Kinerja Puskesmas

Termasuk manajemen Sumber Daya termasuk alat obat keuangan dan Tenaga

serta didukung dengan manajemen sistem pencatatan dan pelaporan disebutsistem

informasi manajemen Puskesmas ( SIMPUS ) dan upaya peningkatan mutu pelayanan

( antara lain melalui penerapan quality assurance )

221 PTP (perencanaan tingkat puskesmas)

Perencanaan tingkat Puskesmas akan memberikan pandangan menyeluruh

terhadap semua tugas fungsi dan peranan yang akan dijalankan dan menjadi tuntunan

dalam proses pencapaian tujuan Puskesmas secara efisien dan efektif Perencanaan

Puskesmas merupakan inti kegiatan manajemen Puskesmas karena semua kegiatan

manajemen diatur dan diarahkan oleh perencanaan Dengan perencanaan Puskesmas

memungkinkan para pengambil keputusan dan pimpinan Puskesmas untuk

menggunakan sumber daya Puskesmas secara berdaya guna dan berhasil guna Untuk

menjadikan organisasi dan manajemen Puskesmas efektif dan berkinerja tinggi diawali

dari perencanaan efektif Perencanaan Puskesmas adalah fungsi manajemen Puskesmas

yang pertama dan menjadi landasan serta titik tolak pelaksanaan fungsi-fungsi

manajemen lainnya Semua kegiatan dan tindakan manajemen Puskesmas didasarkan

danatau disesuaikan dengan perencanaan yang sudah ditetapkan Ini berarti setelah

perencanaan disusun kemudian struktur organisasi tata kerja dan personalia Puskesmas

yang akan melaksanakan tugas organisasi ditentukan (fungsi pengorganisasian)

Selanjutnya personalia yang bekerja dalam organisasi Puskesmas digerakan dan

diarahkan agar mereka bertindak dan bekerja efektif untuk mencapai tujuan Puskesmas

yang direncanakan (fungsi penggerakan dan pelaksanaan) Semua aktivitas personalia

dan organisasi Puskesmas diawasi dipantau dan dibimbing agar aktivitas tetap berjalan

sesuai tujuan dan target kinerja Puskesmas (fungsi pengawasan dan pengendalian)

Akhirnya dilakukan penilaian untuk mengetahui dan menganalisis kinerja pegawai dan

organisasi Puskesmas Penilaian meliputi masukan proses transformasikonversi yaitu

pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen dan pelaksanaan program dan kegiatan serta

pelayanan kesehatan Puskesmas Kemudian hasilnya dibandingkan dengan tujuan dan

terget kinerja Puskesmas yang telah ditetapkan (fungsi penilaian)

Penyusunan rencana kegiatan Puskesmas dilakukan secara sistematis untuk memecahkan

masalah kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya Hal ini meliputi

1 Upaya kesehatan wajib

2 Upaya kesehatan pengembangan

3 Upaya penunjang

Adapun tahapan dalam penyusunan perencanaan tingkat puskesmas adalah sebagai

berikut

1 Persiapaan

mempersiapkan data yang akan di analisis sehingga untuk selanjutnya dapat

mempermudah perencanaan yang akan dibuat

2 Analisis situasiPenyusunan

Analisis situasi merupakan langkah awal proses penyusunan (rencana

operasional) RO Puskesmas yang bertujuan untuk identifikasi masalah Secara

konsepsual analisis situasi Puskesmas adalah proses berikut kecenderungannya dan

faktor-faktor yang mempengaruhi masalah tersebut serta potensi sumber daya

Puskesmas yang dapat digunakan untuk melakukan intervensi Analisis situasi akan

menghasilkan rumusan masalah dan berbagai faktor yang berkaitan dengan masalah

kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas serta potensi sumber daya

Puskesmas yang dapat digunakan untuk melakukan intervensi Langkah ini

dilakukan dengan mengumpulkan dan menganalisis data atau fakta yang berkaitan

dengan masalah kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas (Departemen

Kesehatan 2002)

analisis ini meliputi data umum dan data khusus Data umum ini berupa peta

wilayah dan data sumber daya (ketenagaan obat amp bahan habis pakai peralatan

sumber pembiayaan sarana prasarana data peran serta masyarakat data penduduk

amp sasaran program data sekolah data kesling

3 Rencana Usulan Kegiatan terdapat 2 tahap dalam penyusunan rencana usulan

kegiatan (RUK) yaitu

a Analisis masalah meliputi

1 identifikasi masalah

2 prioritas masalah

3 merumuskan masalah

4 penyebab masalah

b Penyusunan RUK

pada dasarnya menyusun RUK harus memperhatikan berbagai kebijakan

yang berlaku secara global nasional maupun daerah sesuai dengan hasil

kajian data dan informasi yang tersedia di puskesmas Puskesmas haruslah

mempertimbangkan masukan dari masyarakat melalui Konsil Kesehatan

KecamatanBadan Penyantun Puskesmas Rencana usulan kegiatan harus

dilengkapi pula dengan usulan pembiayaan untuk kebutuhan rutin sarana

prasarana dan operasional puskesmas RUK yang disusun tersebut

merupakan RUK untuk tahun mendatang (H+1) Penyusunan RUK tersebut

disusun pada bulan januari tahun berjalan (H) berdasarkan hasil kajian

pencapaian kegiatan pada tahun sebelumnya (H-1) Dalam hal ini diharapkan

penyusunan RUK telah selesai dilaksanakan di puskesmas pada akhir bulan

januari tahun berjalan (H)

Setelah menyusun kemudian RUK tersebut dibahas di Dinas

kabupatenkota kemudian diajukan ke Pemerintah Daerah kabupatenkota

melalui Dinas kesehatan kabupatenkota RUK yang terangkum dalam usulan

Dinas kesehatan kabupatenkota akan diajukan ke DPRD untuk memperoleh

persetujuan pembiayaan dan dukungan politis

Setelah mendapat persetujuan selanjutnya diserahkan ke puskesmas

melalui dinas kesehatan kabupatenkota Berdasarkan alokasi biaya yang

disetujui tersebut puskesmas menyusun rencana pelaksanaan kegiatan

4 Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan

Setelah RUK disetujui dengan alokasi biaya yang ditentukan puskesmas

membuat rencana pelaksanaan kegiatan Sumber pembiayaan puskesmas

selain dari anggaran daerah (DAU) adalah dari pusat dan pinjamanbantuan

luar negeri yang dialokasikan melalui dinas kesehatan kabupatenkota RPK

disusun dengan melakukan penyesuaian dan tetap mempertimbangkan

masukan dari masyarakat Penyesuaian ini dilakukan karena RPK yang

disusun adalah persetujuan atas RUK tahun lalu (H-1) alokasi yang diterima

tidak selalu sesuai dengan yang diusulkan adanya perubahan sasaran

kegiatan tambahan anggaran (selain dari DAU) dan lain-lainnya

Penyusunan RPK dilaksanakan pada bulan Januari tahun berjalan dalam

forum lokakarya mini yang pertama

222 Lokakarya mini

Sesuai dengan Sistem Kesehatan Nasional upaya kesehatan diselenggarakan

melalui upaya kesehatan Puskesmas peran serta masyarakat dan rujukan upaya

kesehatanPuskesmas mempunyai fungsi sebagai pusat pengembangan peran serata

masyarakat pusatpembinaan kesehatan masyarakat dan pusat pelayanan kesehatan

masyarakat Dalam rangkamembina petugas Puskesmas untuk bekerjasama dalam tim

sehingga dapat melaksanakan fungsi Puskesmas dengan baik telah dikembangkan

Lokakarya Mini Puskesmas

Lokakarya Mini Puskesmas merupakan suatu pertemuan antar petugas

Puskesmas dan petugas Puskesmas dengan sektor terkait (lintas sektoral) untuk

meningkatkan kerjasama tim memantau cakupan pelayanan Puskesmas serta membina

peran serta masyarakat secara terpadu agar dapat meningkatkan fungsi Puskesmas

Ditinjau dari fungsi manajemen yang terdiri dari perencanaan (P1) Penggerakan

Pelaksanaan (P2) dan Pengawasan Pengendalian Penilaian (P3) maka Lokakarya Mini

Puskesmas merupakan penerapan Penggerakan Pelaksanaan (P2)

Adapun tujuan dilakukannya lokakarya mini adalah sebagai berikut

1 Tujuan Umum

Meningkatkan fungsi Puskesmas melalui penggerakan pelaksanaan

Puskesmas bekerjasama dalam tim dan membia kerja sama lintas program

serta lintas sektoral

2 TujuanKhusus

a) Tergalangnya kerjasama dalam tim antar tenaga Puskesmas dan pelaksana

b) Terselenggaranya lokakarya bulanan antar tenaga Puskesmas dalam

rangka pemantauan hasil kerja tenaga Puskesmas dengan cara

membandingkan rencana kerja bulan lalu dari setiap petugas dengan hasil

kegiatannya dan membandingkan cakupan kegiatan dari daerah binaan

dengan targetnya serta teersusunnya rencana kerja bulan berikutnya

c) Tergalangnya kerjasama lintas sektoral dalam rangka pembinaan dan

pengembangan peran serta masyarakatsecara terpadu

d) Terselenggaranya lokakarya tribulanan lintas sektoral dalam ranngka

mengkaji kegiatan kerjasama lintas sektoral dan tersusunnya rencana

kerja tribulan berikutnyaManfaatnyaadalah mengevaluasi kegiatan yang

telah dilakuakan pada bulan lalu dan untuk merencanakan kegiatan yang

akan dilakukan

3 Penggalangan peningkatan kerjasama dalam Tim

Lokakarya yang pada dasarnya dilaksanakan setahun sekali dilingkungan

Puskesmas sendiri dalam rangka meningkatkan kerjasama antar petugas

Puskesmas untuk meningkatkan fungsi Puskesmas

4 Lokakarya Bulanan Puskesmas

Sebagai tidak lanjut lokakarya pengggalangan peningkatan kerjasama

dalam Tim setiap awal bulan berikutnya diadakan pertemuan antar

tenaga Puskesmas untuk membandingkan rencana kerja bulan yang lalu

dengan hasil kegiatan serta cakupan daerah binaan Bilaman dijumpai

masalah dibahas dan dipecahkan bersama serta kemudian menyusun

rencana kerja bulan berikutnya bagi setiap tenaga

5 Penggalangan peningkatan kerja sama lintas sektoral

Dalam rangka meningkatkan peran serta masyarakat dan dukungan

sektor-sektor yang bersangkutan diperlukan penggalangan kerjasama

lintas sektor yang dilaksanakan dalam satu pertemuan setahun sekali

Untuk itu perlu dijelasklan manfaat bersama dari upaya pembinaan peran

serta masyarakat dalam bidang kesehatan bagi sektor-sektor yang

bersangkutan Sebagai hasil pertemuan adalah kesepakatan rencana kerja

lintas sektoral dalam membina dan mengembanngkan peran serta

masyarakat dalam bidang kesehatan Khususnya dalam rangka

peningkatan kesejahteraan ibu dan kelangsungan hidup anakHarapannya

peningkatan pelayanan kesehatan laporan kegiatan tepat waktu

Salah satu bentuk upaya dalam penggalangan maupun pemantauan berbagai

kegiatan adalah melalui pertemuan lokakarya mini puskesmas Pada dasarnya ruang

lingkup kegiatan lokmin itu mencakup dua hal pokok yang meliputi

1 Lokmin Lintas Program

a Meningkatkan kerjasama antar petugas internal puskesmas

b Mendapatkan kesepakatan sesuai rencana pelaksanaan kegiatan

c Meningkatkan motivasi tugas seluruh staf puskesmas

d Mengkaji pelaksanaan rencana kerja (RPK) yang telah disusun

2 Lokmin Lintas Sektor

a Mendapatkan kesepakatan rencana kerja lintas sektoral

b untuk membina dan mengembangkan peran serta masyarakat dalam

bidang kesehatan

berdasarkan waktunya lokakarya mini dibagi menjadi 2

1 Lokakarya mini bulanan

Lokarya bulanan ini mempunyai beberapa tujuan yang terbagi menjadi 2

a Tujuan umum

Terselenggaranya lokakarya bulanan intern puskesmas dalam rangka

pemantauan hasil kerja petugas puskesmas dengan cara membandingkan

rencana kerja bulan lalu dari setiap petugas dengan hasil kegiatannya dan

membandingkan cakupan kegiatan dari daerah binaan dengan targetnya

serta tersusunnya rencana kerja bulan berikutnya

b Tujuan khusus

a Diketahuinya hasil kegiatan puskesmas bulan lalu

b Disampaikannya hasil rapat dari kabupatenkota kecamatan dan

berbagai kebijakan serta program

c Diketahuinya hambatan atau masalah kegiatan bulan lalu

d Dirumuskannya cara penyelesaian masalah

e Disusunnya rencana kerja bulan baru

Lokakarya mini bulanan diselenggarakan dalam dua tahap yaitu

3 Lokakarya mini bulanan yang pertama

Merupakan lokakarya penggalangan tim yang diselenggarakan dalam

rangka pengorganisasian untuk dapat terlaksananya rencana pelaksanaan

kegiatan (RPK) Pelaksanaan lokakarya mini bulanan yang pertama

sebagai berikut

a) Masukan

1) Penggalangan tim dalam bentuk dinamika tentang peran

tanggung jawab staf dan kewenangan puskesmas

2) Informasi tentang kebijakan program dan konsep baru yang

berkaitan dengan puskesmas

3) Informasi tentang tatacara penyusunan rencana kegiatan

(PoA) puskesmas

b) Proses

1 Inventarisasi kegiatan puskesmas termasuk kegiatan lapangan

dan daerah binaan

2 Analisis beban kerja tiap petugas

3 Pembagian tugas baru termasuk pembagian daerah binaan

4 Penyusunan rencana kegiatan puskesmas tahunan berdasarkan

RPK

c) Keluaran

1 Rencana kegiatan puskesmas tahunan

2 Kesepakatan bersama untuk pelaksanaan kegiatan

berdasarkan PoA

3 Matriks pembagian tugas dan daerah binaan

4 Lokakarya mini bulanan rutin

Merupakan tindak lanjut dari lokakarya mini bulanan yang pertama

Lokakarya bulanan rutin ini dilaksanakan untuk memantau pelaksanaan

PoA puskesmas yang dilakukan setiap bulan secara teratur Pelaksanaan

lokakarya bulanan rutin puskesmas senagai berikut

a) Masukan

1) Laporan hasil kegiatan bulan lalu

2) Informasi tentang hasil rapat di kabupatenkota

3) Informasi tentang hasil rapat di kecamatan

4) Informasi tentang kebijakan program dan konsep baru

b) Proses

1) Analisis hambatan dan masalah antara lain dengan

menggunakan PWS

2) Analisis sebab masalah khusus untuk mutu dikaitkan

dengan kepatuhan standar pelayanan

3) Merumuskan alternatif pemecahan masalah

c) Keluaran

1) Kesepakatan untuk melaksanakan kegiatan

2) Rencana kerja bulan yang baru

2 Lokakarya mini tribulan

Lokakarya mini tribulan ini dilakukan sebagai pemantau pelaksanaan

kerjasama lintas sektoral Tujuan dari pelaksanaan ini dibagi menjadi 2 yaitu

a Tujuan umum

Terselenggaranya lokakarya lintas sektoral dalam rangka mengkaji hasil

kegiatan kerja sama lintas sektoral dan tersusunnya rencanan kerja

tribulan selanjutnya

b Tujuan khusus

a Dibahas dan dipecahkan masalah dan hambatan lintas sektoral yang

dihadapi

b Dirumuskannya rencana kerja lintas sektoral yang baru untuk tribulan

yang akan datang

Lokakarya tribulan lintas sektor dilaksanakan dalam dua tahap

1 Lokakarya mini tribulan pertama

Merupakan lokakarya yang diselenggarakan tim dalam rangka

pengorganisasian Pengorganisasian dilaksanakan untuk dapat

terlaksanakannya kegiatan sektoral yang terkait dengan kesehatan

Pelaksanaan lokakarya mini tribulan pertama sebagai berikut

a Masukan

1) Penggalangan tim yang dilakukan melalui dinamika

kelompok

2) Informasi tentang program lintas sektor

3) Informasi tentang program kesehatan

4) Informasi tentang kebijakan program dan konsep baru

b Proses

1) Inventarisasi peran bantu masing-masing sektor

2) Analisis masalah peran bantu masing-masing sektor

3) Pembagian peran dan tugas masing-masing sektor

c Keluaran

1) Kesepakatan tertulis lintas sektor terkait dalam

mendukung program kesehatan

2) Rencana kegiatan masing-masing sektor

2 Lokakarya mini tribulan rutin

Merupakan tindak lanjut dari lokakarya penggalangan kerjasama lintas

sektoral yang telah dilakukan dan selanjutnya dilakukan tiap tribulan

secara tetap Pelaksanaan lokakarya mini tribulan rutin adalah

a Masukan

1) Laporan kegiatan pelaksanaan program kesehatan dan

dukungan sektor terkait

2) Inventarisasi maslahhambatan dari masing-masing sektor

dalam pelaksanaan program kesehatan

3) Pemberian informasi baru

b Proses

1) Analisis masalah dan hambatan pelaksanaan program

kesehatan

2) Analisis masalah dan hambatan dukungan dari masing-

masing sektor

3) Merumuskan cara penyelesaian masalah

4) Menyusun rencana kerja dan menyepakati kegiatan untuk

tribulan yang baru

c Keluaran

1) Rencana kerja tribulan yang baru

2) Kesepakatan bersama

223 PKP (penilaian kinerja puskesmas)

Dalam rangka pemerataan pelayanan kesehatan dan pembinaan kesehatan

masyarakat telah di bangun Puskesmas Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas

kesehatan kabupaten kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan

kesehatan di suatu wilayah kerja tertentu Puskesmas berfungsi sebagai

1 Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan

2 Pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat

3 Pusat pelayanan kesehatan strata pertama

Mempertimbangkan rumusan pokok-pokok program dan program-program

unggulan sebagaimana disebutkan dalam Rencana Strategis Departemen Kesehatan dan

program spesifik daerahmaka area program yang akan menjadi prioritas di suatu daerah

perlu dirumuskan secara spesifik oleh daerah sendiri demikian pula strategi dalam

pencapain tujuannya yang harus disesuaikan dengan masalah kebutuhan serta potensi

setempat

Puskesmas merupakan ujung tombak terdepan dalam pembangunan kesehatan

mempunyai peran cukup besar dalam upaya mencapai pembangunan kesehatan Untuk

mengetahui tingkat kinerja Puskesmas perlu diadakan Penilaian Kinerja Puskesmas

a pengertian penilaian kinerja puskesmas

Penilaian kinerja Puskesmas adalah suatu upaya untuk melakukan penilaian hasil

kerja prestasi Puskesmas

Pelaksanaan penilaian dimulai dari tingkat Puskesmas sebagai instrumen mawas

diri karena setiap Puskesmas melakukan penilaian kinerjanya secara mandiri kemudian

Dinas Kesehatan Kabupaten Kota melakukan verifikasi hasilnya Adapun aspek

penilaian meliputi hasil pencapaian cakupan dan manajemen kegiatan termasuk mutu

pelayanan (khusus bagi Puskesmas yang telah mengembangkan mutu pelayanan) atas

perhitungan seluruh Puskesmas Berdasarkan hasil verifikasi dinas kesehatan kabupaten

kota bersama Puskesmas dapat menetapkan Puskesmas kedalam kelompok (IIIIII)

sesuai dengan pencapaian kinerjanyaPada setiap kelompok tersebut dinas kesehatan

kabupatenkota dapat melakukan analisa tingkat kinerja Puskesmas berdasarkan rincian

nilainya sehingga urutan pencapian kinerjanya dapat diketahui serta dapat dilakukan

pembinaan secara lebih mendalam dan terfokus

b tujuan penilaian kinerja puskesmas

a Tujuan Umum

Tercapainya tingkat kinerja Puskesmas yang berkualitas secara optimal dalam

mendukung pencapaian tujuan pembangunan kesehatan kabupaten kota

b Tujuan Khusus

Mendapatkan gambaran tingkat pencapaian hasilcakupan dan mutu kegiatan serta

manajemen Puskesmas pada akhir tahun kegiatan

Mengetahui tingkat kinerja puskesmas pada akhir tahun berdasarkan urutan peringkat

kategori kelompok Puskesmas

Mendapatkan informasi analisis kinerja Puskesmas dan bahan masukan dalam

penyusunan rencana kegiatan Puskesmas dan dinas kesehatan kabupatenkota untuk

tahun yang akan datang

Manfaat penilaian kinerja puskesmas

Puskesmas mengetahui tingkat pencapaian (prestasi)kunjungan dibandingkan dengan

target yang harus dicapai

Puskesmas dapat melakukan identifikasi dan analisismasalah mencari penyebab dan

latar belakang serta hambatan masalah kesehatan di wilayah kerjanya berdasarkan

adanya kesenjangan pencapaian kinerja Puskesmas (out put dan out come)

Puskesmas dan dinas kesehatan kabupatenkota dapat menetapkan tingkat urgensi suatu

kegiatan untuk dilaksanakan segera pada tahun yang akan datang berdasarkan

prioritasnya

Dinas kesehatan kabupatenkota dapat menetapkan dan mendukung kebutuhan sumber

daya Puskesmas dan urgensi pembinaa

Ruang lingkup penilaian kinerja puskesmas

Ruang lingkup kinerja Puskesmas meliputi penilaian pencapaian hasil pelaksanaan

pelayanan kesehatan manajemen Puskesmas dan mutu pelayanan Penilaian terhadap

kegiatan upaya kesehatan wajib Puskesmas yang telah ditetapkan di tingkat

kabupatenkota dan kegiatan upaya kesehatan pengembangan dalam rangka penerapan

ketiga fungsi Puskesmas yang diselenggarakan melalui pendekatan kesehatan

masyarakat dengan tetap mengacu pada kebijakan dan strategi untuk mewujudkan visi ldquo

Indonesia Sehatrdquo

Pelaksanaan penilaian kinerja

a Bahan dan pedoman

Bahan yang dipakai pada penilaian kinerja Puskesmas adalah hasil pelaksanaan

pelayanan kesehatan manajemen Puskesmas dan mutu pelayanan sedangkan

dalam pelaksanaannya mulai dari pengumpulan data pengolahan data analisis

hasilmasalah sampai dengan penyusunan laporan berpedoman pada Buku

Pedoman penilaian kinerja Puskesmas dari Direktorat Jenderal Bina Kesehatan

Masyarakat Departemen Kesehatan RI th 2006

b Teknis pelaksanaan

Dalam hal ini dimisalkan saja bahwa teknis pelaksanaan penilaian kinerja

Puskesmas di Kabupaten Klungkung tahun 2008 sbb

1 Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilaksanakan dengan memasukkan data hasil

kegiatan Puskesmas th 2008 ( Jan sd Des 2008 ) dengan variabel dan

sub variabel yang terdapat dalam forum penilaian kinerja Puskesmas th

2008

2 Pengolahan Data

Setelah proses pengumpulan data selesai dilanjutkan dengan

penghitungan sbb

c Penilaian Cakupan Kegiatan Yankes Cakupan sub variabel dan variabel

Cakupan sub variabel (SV) dihitung dengan membagi hasil pencapaian (H) dgn

target sasaran (T) dikalikan 100 atau

SV () = HT x 100

Cakupan variabel (V) dihitung dgn menjumlah seluruh nilai subNvariabel (ΣSV)

kemudian dibagi dengan jumlah variabel (n) atau

V () = Σ SVn

Jadi nilai cakupan kegiatan Yankes adalah Rerata per jenis kegiatan Kinerja

cakupan pelayanan di kelompokkan sebagai berikut

1 Kelompok I (kinerja baik)

Tingkat pencapaian hasil ge 91

2 Kelompok II (kinerja cukup)

Tingkat pencapaian hasil 81 ndash 90

3 Kelompok III (kinerja kurang)

Tingkat pencapaian hasil le 80

a Penilaian Kegiatan Manajemen Puskesmas

Penilaian kegiatan manajemen Puskesmas dikelompokkan

menjadi 4 kelompok

1 Manajemen Operasional Puskesmas

2 Manajemen alat dan obat

3 Manajemen keuangan

4 Manajemen ketenagaan

Penilaian kegiatan manajemen Puskesmas dengan mempergunakan

skala nilai sebagai

berikut

1 Skala 1 nilai 4

2 Skala 2 nilai 7

3 Skala 3 nilai 10

Nilai masing-masing kelompok manajemen

adalah rata-rata nilai kegiatan masing-masing kelompok manajemen

1 Skala 1 Nilai 4

2 Skala 2 Nilai 7

3 Skala 3 Nilai 10

Cara Penilaian

a Nilai mutu dihitung sesuai dengan hasil pencapaian Puskesmas

dan dimasukkan ke dalam kolom yang sesuai

b Hasil nilai skala di masukkan ke dalam kolom nilai

akhir tiap variabel

d Hasil rata ndash rata nilai variabel dalam satu komponen

e merupakan nilai akhir mutu

Nilai mutu pelayanan dikelompokkan menjadi

Baik Nilai rata ndash rata gt 85

Cukup Nilai 55 ndash 84

Kurang Nilai lt 55

24 Pengertian Posyandu

Pengertian Posyandu adalah suatu wadah komunikasi alih teknologi dalam

pelayanan kesehatan masyarakat dari Keluarga Berencana dari masyarakat oleh

masyarakat dan untuk masyarakat dengan dukungan pelayanan serta pembinaan teknis

dari petugas kesehatan dan keluarga berencana yang mempunyai nilai strategis untuk

pengembangan sumber daya manusia sejak dini Yang dimaksud dengan nilai strategis

untuk pengembangan sumber daya manusia sejak dini yaitu dalam peningkat mutu

manusia masa yang akan datang dan akibat dari proses pertumbuhan dan perkembangan

manusia ada 3 intervensi yaitu

1 Pembinaan kelangsungan hidup anak (Child Survival) yang ditujukan untuk menjaga

kelangsungan hidup anak sejak janin dalam kandungan ibu sampai usia balita

2 Pembinaan perkembangan anak (Child Development) yang ditujukan untuk membina

tumbuhkembang anak secara sempurna baik fisik maupun mental sehingga siap

menjadi tenaga kerja tangguh

3 Pembinaan kemampuan kerja (Employment) yang dimaksud untuk memberikan

kesempatan berkarya dan berkreasi dalam pembangunan bangsa dan negara

Intervensi 1 dan 2 dapat dilaksanakan sendiri oleh masyarakat dengan sedikit bantuan

dan pengarahan dari petugas penyelenggara dan pengembangan Posyandu merupakan

strategi yang tepat untuk intervensi ini Intervensi ke 3 perlu dipersiapkan dengan

memperhatikan aspek-aspek Poleksesbud

25 Dasar Pelaksanaan

Surat Keputusan Bersama MendagriMenkesBKKBN Masing-masing No23 tahun

1985 21MenKesInstBIV 1985 1I2HK-011 A1985 tentang penyelenggaraan

Posyandu yaitu

1 Meningkatkan kerja sama lintas sektoral untuk menyelenggarakan Posyandu dalam

lingkup LKMD dan PKK

2 Mengembangkan peran serta masyarakat dalarn meningkatkan fungsi Posyandu serta

meningkatkan peran serta masyarakat dalam program ndash program pembangunan

masyarakat desa

3 Meningkatkan fungsi dan peranan LKMD PKK dan mengutamakan peranan kader

pembangunan

4 Melaksanakan pembentukan Posyandu di wilayahdi daerah masing-masing dari

melaksanakan pelayanan paripurna sesuai petunjuk Depkes dan BKKBN

5 Undang-undang no 23 tahun 1992 pasal 66 dana sehat sebagai cara penyelenggaraan

dan pengelolaan pemeliharaan kesehatan secara paripurna

26 Tujuan penyelenggara Posyandu

1 Menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB) Angka Kematian Ibu ( ibu Hamil

melahirkan dan nifas)

2 Membudayakan NKKBS

3 Meningkatkan peran serta dan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan

kegiatan kesehatan dan KB Berta kegiatan lainnya yang menunjang untuk tercapainya

masyarakat sehat sejahtera

4 Berfungsi sebagai Wahana Gerakan Reproduksi Keluarga Sejahtera Gerakan

Ketahanan Keluarga dan Gerakan Ekonomi Keluarga Sejahtera

27 Pengelola Posyandu

a Sesuai Inmendagri Nomor 9 Tahun 1990 tentang Peningkatan Pembinaan mutu

Posyandu ditingkat desa kelurahan sebagai berikut

1 Penanggungjawab umum Ketua Umum LKMD (KadesLurah)

2 Penggungjawab operasional Ketua I LKMD (Tokoh Masyarakat)

3 Ketua Pelaksana Ketua II LKMDKetua Seksi 10 LKMD ( Ketua Tim Penggerak

PKK)

4 Sekretaris Ketua Seksi 7 LKMD

5 Pelaksana Kader PKK yang dibantu Petugas KB-Kes

b Pokjanal Posyandu

Pokjanal posyandu yang dibentuk disemua tingkatan pemerintahan terdiri dari

unsur Instansi dan Lembaga terkait secara langsung dalam pembinaan Posyandu yaitu

1 Tingkat Propinsi - BKKBN

- PMD (Pembinaan Masyar3kat Desa)

- Bappeda

- Tim Penggerak PKK

- dll

2 Tingkat KabKodya

- Kantor DepkesKantor Dinkes

- BKKBN

- PMD

- Bappeda

- dII

3Tingkat Kecamatan

bullTingkat Pembina LKMD( puskesmas Pembina petugas Lapangan KB

Kaur Bang (Kepala Urusan Pembangunan)

bull KPD (Kader Pembangunan Desa)

4 Pokjanal Posyandu bertugas

bull Menyiapkan data dan kelompok sasaran serta cakupan program

bull Menyiapkan kader

bull Menganalisis masalah dan menetapkan aIternatif pemecahan masalah

bull Menyusunan rencana

bull Melakukan pemantauan dan bimbingan

bull Menginformasikan masalah kepada instansilembaga terkait

bull Melaporkan kegiatan kepada Ketua Harian Tim Pembina LKMD

5 Kegiatan Pokok Posyandu

1 KIA

2 KB

3 lmunisasi

4 Gizi

5 Penggulangan Diare

6 Pembentukan Posyandu

a Langkah ndash langkah pembentukan

1) Pertemuan lintas program dan lintas sektoral tingkat kecamatan

2) Survey mawas diri yang dilaksanakan oleh kader PKK di bawah bimbingan

teknis unsur kesehatan dan KB

3) Musyawarah masyarakat desa membicarakan hasil survey mawas diri sarana

dan prasarana posyandu biaya posyandu

4) Pemilihan kader Posyandu

5) Pelatihan kader Posyandu

6) Pembinaan

b Kriteria pembentukan Pos syandu

Pembentukan Posyandu sebaiknya tidak terlalu dekat dengan Puskesmas agar

pendekatan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat lebih tercapai sedangkan satu

Posyandu melayani 100 balita

c Kriteria kader Posyandu

1) Dapat membaca dan menulis

2) Berjiwa sosial dan mau bekerja secara relawan

3) Mengetahui adat istiadat serta kebiasaan masyarakat

4) Mempunyai waktu yang cukup

5) Bertempat tinggal di wilayah Posyandu

6) Berpenampilan ramah dan simpatik

7) Diterima masyarakat setempat

7 Pelaksanaan Kegiatan Posyandu

a Posyandu dilaksanakan sebulan sekali yang ditentukan oleh LKMD Kader Tim

Penggerak PKK DesaKelurahan serta petugas kesehatan dari KB Pada hari buka

Posyandu dilakukan pelayanan masyarakat dengan sistem 5 (lima) meja yaitu

Meja I Pendaftaran

Meja II Penimbangan

Meja III Pengisian KMS

Meja IV Penyuluhan perorangan berdasarkan KMS

Meja V Pelayanan KB Kes

1048707 Imunisasi

1048707 Pemberian vitamin A Dosis Tinggi berupa obat

1048707 tetes ke mulut tiap Februari dan Agustus

1048707 Pembagian pil atau kondom

1048707 Pengobatan ringan

1048707 Kosultasi KB-Kes

Petugas pada Meja I sd IV dilaksanakan oleh kader PKK sedangkan Meja V merupakan

meja pelayanan paramedis (Jurim Bindes perawat dan petugas KB)

b Sasaran Posyandu

bull BayiBalita

bull Ibu hamilibu menyusui

bull WUS dan PUS

Peserta Posyandu mendapat pelayanan meliputi

1) Kesehatan ibu dan anak

bull Pemberian pil tambah darah (ibu hamil)

bull Pemberian vitamin A dosis tinggi ( bulan vitamin A pada bulan Februarii dan

Agustus)

bull PMT

bull lmunisasi

bullPenimbangan balita rutin perbulan sebagai pemantau kesehatan balita melalui

pertambahan berat badan setiap bulan Keberhasilan program terlihat melalui

grafik pada kartu KMS setiap bulan

2) Keluarga berencana pembagian Pil KB dan Kondom

3) Pemberian Oralit dan pengobatan

4) Penyuluhan kesehatan lingkungan dan penyuluhan pribadi sesuai permasalahan

dilaksanakan oleh kader PKK melalui meja IV dengan materi dasar dari KMS

balita dan ibu hamil Keberhasilan Posyandu tergambar melalui cakupan SKDN

S Semua baita diwilayah kerja Posyandu

K Semua balita yang memiliki KMS

D Balita yang ditimbang

N Balita yang naik berat badannya

c Dana

Dana pelaksanaan Posyandu berasal dari swadaya masyarakat melalui gotong royong

dengan kegiatan jimpitan beras dan hasil potensi desa lainnya serta sumbangan dari

donatur yang tidak mengikat yang dihimpunan melalui kegiatan Dana Sehat

28 SISTEM INFORMASI POSYANDU (SIP)

Sistem informasi Posyandu adalah rangkaian kegiatan untuk menghasilkan

informasi yang sesuai dengan kebutuhan secara tepat guna dan tepat waktu bagi

pengelola Posyandu OLeh sebab itu Sistem Informasi Posyandu merupakan bagian

penting dari pembinaan Posyandu secara keseluruhan Konkritnya pembinaan akan

lebih terarah apabila di dasarkan pada informasi yang lengkap akurat dan aktual

Dengan kata lain pembinaan merupakan jalan keluar dari permasalahan yang dihadapi

karena didasarkan pada informasi yang tepat baik dalam lingkup terbatas maupun

lingkup yang lebih luas

Mekanisme Operagional SIP

1) Penggung jawab Sistem Informasi Posyandu adalah Pokjanal Posyandu di Propinsi

dan Dati II di tingkat kecamatan adalah Tim Pembina LKMDKelurahan berkoordinasi

dengan LKMD Seksi 10

2) Pemerintah Desa bertanggung jawab atas tersediannya data dan informasi Posyandu

3) Pengumpul data dan informaosi adalah Tim Penggerak PKK dan LKMD dengan

menggunakan instrumen

a Catatan ibu hamil kelahiran kematian dan nifas oleh ketua kelompok Dasa

Wisma (kader PKK)

b Register bayi dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember

c Register anak balita dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember

d Register WUS- PUS alam wilayah ketiga Posyandu bulan Januari sd Desember

e Register Ibu hamil dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember

f Data pengunjung petugas Posyandu kelahiran dan kematian bayi dan kematian ibu

hamil melahirkan dan nifas

g Data hasil kegiatan Posyandu

Catatan

1 Instrumenformat SIP diatas oleh kader Posyandu dengan bimbingan teknis dari

petugas kesehatanPLKB

2 LKMD clan Tim Penggerak PKK DesaKelurahan bertanggungjawab dalam hal

bull Menghimpun Idata daJl informasi dari seluruh Posyandu yang ada dalam wilayah

desakelurahan

bull Menyimpulkan seluruh data dan informasi

bull Menyusun data dan informasi sebagai bahan pertemuan ditingkat kecamatan

(Rakorbang)

3 Pokjanal Posyandu tingkat kecamatan (Puskesmas PPLKB Kaurbang) mengambil

data dari desa untuk dianalisis dan kemudian menjadi bahan rakor Posyandu di tingkat

kecamatan

4 Hasil analisis digunakan sebagai bahan menyusunan rencana pembinaan Masalah-

masalah yang dapat diatasi oleh Pemerintah Tingkat Kecamatan segera diambil langkah

pemecahannya sedangkan yang tidak dapat dipecahkan dilaporkan ke tingkat

KabupatenKotamadya sebagai bahan Rakorbang Tingkat ll

29 Tingkat Perkembangan Posyandu

Perkembangan masing-masing Posyandu tidak sama Dengan demikian

pembinaan yang dilakukan untuk masing-masing Posyandu juga berbeda Untuk

mengetahui tingkat perkembangan Posyandu telah dikembangkan metode dan alat

telaahan perkembangan Posyandu yang dikenal dengan nama Telaah Kemandirian

Posyandu Tujuan telaahan adalah untuk mengetahui tingkat perkembangan Posyandu

yang secara umum dibedakan atas 4 tingkat sebagai berikut

1 Posyandu Pratama

Posyandu Pratama adalah Posyandu yang belum mantap yang ditandai oleh

kegiatan bulanan Posyandu belum terlaksana secara rutin serta jumlah kader sangat

terbatas yakni kurang dari 5 (lima) orang Penyebab tidak terlaksananya kegiatan rutin

bulanan Posyandu di samping karena jumlah kader yang terbatas dapat pula karena

belum siapnya masyarakat Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat

adalah memotivasi masyarakat serta menambah jumlah kader

2 Posyandu Madya

Posyandu Madya adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan

lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau

lebih tetapi cakupan kelima kegiatan utamanya masih rendah yaitu kurang dari 50

Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat adalah meningkatkan

cakupan dengan mengikutsertakan tokoh masyarakat sebagai motivator serta lebih

menggiatkan kader dalam mengelola kegiatan Posyandu Contoh intervensi yang dapat

dilakukan antara lain

a Pelatihan tokoh masyarakat menggunakan Modul Posyandu dengan metode

simulasi

b Menerapkan SMD dan MMD di Posyandu dengan tujuan untuk merumuskan

masalah dan menetapkan cara penyelesaiannya dalam rangka meningkatkan

cakupan Posyandu

3 Posyandu Purnama

Posyandu Purnama adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan

lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau

lebih cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50 mampu menyelenggarakan

program tambahan serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang

dikelola oleh masyarakat yang pesertanya masih terbatas yakni kurang dari 50 KK di

wilayah kerja Posyandu Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat

antara lain

a Sosialisasi program dana sehat yang bertujuan untuk memantapkan pemahaman

masyarakat tentang dana sehat

b Pelatihan dana sehat agar di desa tersebut dapat tumbuh dana sehat yang kuat

dengan cakupan anggota lebih dari 50 KK Peserta pelatihan adalah para tokoh

masyarakat terutama pengurus dana sehat desakelurahan serta untuk

kepentingan Posyandu mengikutsertakan pula pengurus Posyandu

4 Posyandu Mandiri

Posyandu Mandiri adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan

lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau

lebih cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50 mampu menyelenggarakan

program tambahan serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang

dikelola oleh masyarakat yang pesertanya lebih dari 50 KK yang bertempat tinggal di

wilayah kerja Posyandu Intervensi yang dilakukan bersifat pembinaan termasuk

pembinaan program dana sehat sehingga terjamin kesinambungannya Selain itu dapat

dilakukan intervensi memperbanyak macam program tambahan sesuai dengan masalah

dan kemampuan masing-masing (Kementerian Kesehatan RI 2011)

BAB III

METODE PELAKSANAAN

31 Lokasi Pelaksanaan

Puskesmas dan Posyandu di Kota Palembang

32 Waktu Pelaksanaan

Hari dan Tanggal

Jam

33 Subjek Tugas Mandiri

1 Meninjau pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat

puskesmas lokakarya mini penilaian kinerja)

2 Meninjau pelaksanaan pelayanan kesehatan di posyandu

34 Langkah Kerja

1 Membuat proposal

2 Melakukan konsultasi kepada pembimbing Tugas Pengenalan Profesi

3 Meminta izin kepada petugas Puskesmas dan Posyandu secara administratif

4 Meninjau pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat

puskesmas lokakarya mini penilaian kinerja) dan pelaksanaan pelayanan

kesehatan di posyandu

5 Mengumpulkan hasil kerja lapangan untuk mendapatkan suatu kesimpulan

6 Membuat laporan hasil Tugas Pengenalan Profesi dari data yang sudah

didapatkan

28

Palembang April 2013

Mahasiswa Blok XVII Kelompok 4

Diketahui dan Disetujui

Pembimbing

dr Putri

29

BAB IV

PENUTUP

Proposal ini disusun sebagai usaha melakukan penyelenggaraan kegiatan Tugas

Pengenalan Profesi supaya mahasiswa dapat mengamati lebih awal dan secara langsung

pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat puskesmas lokakarya mini

penilaian kinerja) dan pelaksanaan pelayanan kesehatan di posyandu

Demikianlah proposal kami semoga proposal ini menjadi bahan pertimbangan

dan perhatian dr Yesi Astri M Kes selaku pembimbing Tutorial 4 dalam mendukung

kegiatan Tugas Pengenalan Profesi yang kami laksanakan dalam rangka meningkatkan

Sumber Daya Manusia sekaligus untuk memenuhi tugas pada blok XVIII ini

30

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI 2004 Sistem Kesehatan Nasional Jakarta

Departemen Kesehatan RI 1999 Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia

Sehat 2010 Jakarta

Proyek Kesehatan Keluarga dan Gizi 2002 Pedoman Manajemen Puskesmas Jakarta

Departemen Kesehatan RI 2004 Sistem Kesehatan Nasional Jakarta

Departemen Kesehatan RI 1988 Pedoman Lokakarya Mini Pusat Kesehatan

Masyarakat Jakarta

Departemen Kesehatan RI 2001 Pedoman Kerja Puskesmas Jakarta

Departemen Kesehatan RI Pusat Pendidikan dan Latihan Pegawai 1989 Pedoman

Perencanaan Tingkat Puskesmas (Microplanning) Jakarta

Kementerian Kesehatan RI 2005 Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat

Dinkes provinsi Jawa Tengah

Anas Syarial R Pelaksanan Posyandu di Tingkat II Kotamadya Medan disajikan pada

Temu Karya LKMD Propinsi Sumatera Utara Medan 1998

Departemen Dalam Negeri Instruksi Menteri Dalam Negeri No 0 Tahun 1990

Tentang Peningkatan Pembinaan mutu Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Jakarta

1990

Eacang I 1986 Ilmu kesehatan Masyarakat Penerbit Alumni Bandung

Muninjaya A A Gde 1999 Manajemen Kesehatan EGC Jakarta

Sulastomo 2007 Manajemen Kesehatan Gramedia Pustaka Jakarta

31

  • 12 Rumusan Masalah
  • 13 Tujuan Tugas Pengenalan Profesi
  • 131 Tujuan Umum
  • Setelah menyelesaikan Tugas Pengenalan Profesi ini diharapkan mahasiswa mampu memahami dan mempraktikkan Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
  • 132 Tujuan Khusus
  • 1 Untuk penulis dapat menambah ilmu pengetahuan dan sebagai bahan pembanding antara teori yang didapat selama kuliah dan praktek di lapangan tentang Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
  • 2 Untuk pembaca dapat mengatahui Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
  • 21 Definisi Manajemen Puskesmas
  • 22 Instrumen Manajemen Puskesmas
Page 4: TPP XVIII Puskes-Posyandu

2 Proses menselaraskan tujuan organisasi dan tujuan pegawai Puskesmas

(management by objectives atau MBO) menurut Drucker

3 Proses mengelola dan memberdayakan sumber daya dalam rangka efisiensi dan

efektivitas Puskesmas

4 Proses pengambilan keputusan dan pemecahan masalah

5 Proses kerjasama dan kemitraan dalam pencapaian tujuan Puskesmas

6 Proses mengelola lingkungan

22 Instrumen Manajemen Puskesmas

Untuk menunjang pelaksanaan fungsi dan penyelenggaraan upayanya

Puskesmas dilengkapi dengan instrumen manajemen yang terdiri dari

1 Perencanaan Tingkat Puskesmas

2 Lokakarya Mini Puskesmas

3 Penilaian Kinerja Puskesmas

Termasuk manajemen Sumber Daya termasuk alat obat keuangan dan Tenaga

serta didukung dengan manajemen sistem pencatatan dan pelaporan disebutsistem

informasi manajemen Puskesmas ( SIMPUS ) dan upaya peningkatan mutu pelayanan

( antara lain melalui penerapan quality assurance )

221 PTP (perencanaan tingkat puskesmas)

Perencanaan tingkat Puskesmas akan memberikan pandangan menyeluruh

terhadap semua tugas fungsi dan peranan yang akan dijalankan dan menjadi tuntunan

dalam proses pencapaian tujuan Puskesmas secara efisien dan efektif Perencanaan

Puskesmas merupakan inti kegiatan manajemen Puskesmas karena semua kegiatan

manajemen diatur dan diarahkan oleh perencanaan Dengan perencanaan Puskesmas

memungkinkan para pengambil keputusan dan pimpinan Puskesmas untuk

menggunakan sumber daya Puskesmas secara berdaya guna dan berhasil guna Untuk

menjadikan organisasi dan manajemen Puskesmas efektif dan berkinerja tinggi diawali

dari perencanaan efektif Perencanaan Puskesmas adalah fungsi manajemen Puskesmas

yang pertama dan menjadi landasan serta titik tolak pelaksanaan fungsi-fungsi

manajemen lainnya Semua kegiatan dan tindakan manajemen Puskesmas didasarkan

danatau disesuaikan dengan perencanaan yang sudah ditetapkan Ini berarti setelah

perencanaan disusun kemudian struktur organisasi tata kerja dan personalia Puskesmas

yang akan melaksanakan tugas organisasi ditentukan (fungsi pengorganisasian)

Selanjutnya personalia yang bekerja dalam organisasi Puskesmas digerakan dan

diarahkan agar mereka bertindak dan bekerja efektif untuk mencapai tujuan Puskesmas

yang direncanakan (fungsi penggerakan dan pelaksanaan) Semua aktivitas personalia

dan organisasi Puskesmas diawasi dipantau dan dibimbing agar aktivitas tetap berjalan

sesuai tujuan dan target kinerja Puskesmas (fungsi pengawasan dan pengendalian)

Akhirnya dilakukan penilaian untuk mengetahui dan menganalisis kinerja pegawai dan

organisasi Puskesmas Penilaian meliputi masukan proses transformasikonversi yaitu

pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen dan pelaksanaan program dan kegiatan serta

pelayanan kesehatan Puskesmas Kemudian hasilnya dibandingkan dengan tujuan dan

terget kinerja Puskesmas yang telah ditetapkan (fungsi penilaian)

Penyusunan rencana kegiatan Puskesmas dilakukan secara sistematis untuk memecahkan

masalah kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya Hal ini meliputi

1 Upaya kesehatan wajib

2 Upaya kesehatan pengembangan

3 Upaya penunjang

Adapun tahapan dalam penyusunan perencanaan tingkat puskesmas adalah sebagai

berikut

1 Persiapaan

mempersiapkan data yang akan di analisis sehingga untuk selanjutnya dapat

mempermudah perencanaan yang akan dibuat

2 Analisis situasiPenyusunan

Analisis situasi merupakan langkah awal proses penyusunan (rencana

operasional) RO Puskesmas yang bertujuan untuk identifikasi masalah Secara

konsepsual analisis situasi Puskesmas adalah proses berikut kecenderungannya dan

faktor-faktor yang mempengaruhi masalah tersebut serta potensi sumber daya

Puskesmas yang dapat digunakan untuk melakukan intervensi Analisis situasi akan

menghasilkan rumusan masalah dan berbagai faktor yang berkaitan dengan masalah

kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas serta potensi sumber daya

Puskesmas yang dapat digunakan untuk melakukan intervensi Langkah ini

dilakukan dengan mengumpulkan dan menganalisis data atau fakta yang berkaitan

dengan masalah kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas (Departemen

Kesehatan 2002)

analisis ini meliputi data umum dan data khusus Data umum ini berupa peta

wilayah dan data sumber daya (ketenagaan obat amp bahan habis pakai peralatan

sumber pembiayaan sarana prasarana data peran serta masyarakat data penduduk

amp sasaran program data sekolah data kesling

3 Rencana Usulan Kegiatan terdapat 2 tahap dalam penyusunan rencana usulan

kegiatan (RUK) yaitu

a Analisis masalah meliputi

1 identifikasi masalah

2 prioritas masalah

3 merumuskan masalah

4 penyebab masalah

b Penyusunan RUK

pada dasarnya menyusun RUK harus memperhatikan berbagai kebijakan

yang berlaku secara global nasional maupun daerah sesuai dengan hasil

kajian data dan informasi yang tersedia di puskesmas Puskesmas haruslah

mempertimbangkan masukan dari masyarakat melalui Konsil Kesehatan

KecamatanBadan Penyantun Puskesmas Rencana usulan kegiatan harus

dilengkapi pula dengan usulan pembiayaan untuk kebutuhan rutin sarana

prasarana dan operasional puskesmas RUK yang disusun tersebut

merupakan RUK untuk tahun mendatang (H+1) Penyusunan RUK tersebut

disusun pada bulan januari tahun berjalan (H) berdasarkan hasil kajian

pencapaian kegiatan pada tahun sebelumnya (H-1) Dalam hal ini diharapkan

penyusunan RUK telah selesai dilaksanakan di puskesmas pada akhir bulan

januari tahun berjalan (H)

Setelah menyusun kemudian RUK tersebut dibahas di Dinas

kabupatenkota kemudian diajukan ke Pemerintah Daerah kabupatenkota

melalui Dinas kesehatan kabupatenkota RUK yang terangkum dalam usulan

Dinas kesehatan kabupatenkota akan diajukan ke DPRD untuk memperoleh

persetujuan pembiayaan dan dukungan politis

Setelah mendapat persetujuan selanjutnya diserahkan ke puskesmas

melalui dinas kesehatan kabupatenkota Berdasarkan alokasi biaya yang

disetujui tersebut puskesmas menyusun rencana pelaksanaan kegiatan

4 Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan

Setelah RUK disetujui dengan alokasi biaya yang ditentukan puskesmas

membuat rencana pelaksanaan kegiatan Sumber pembiayaan puskesmas

selain dari anggaran daerah (DAU) adalah dari pusat dan pinjamanbantuan

luar negeri yang dialokasikan melalui dinas kesehatan kabupatenkota RPK

disusun dengan melakukan penyesuaian dan tetap mempertimbangkan

masukan dari masyarakat Penyesuaian ini dilakukan karena RPK yang

disusun adalah persetujuan atas RUK tahun lalu (H-1) alokasi yang diterima

tidak selalu sesuai dengan yang diusulkan adanya perubahan sasaran

kegiatan tambahan anggaran (selain dari DAU) dan lain-lainnya

Penyusunan RPK dilaksanakan pada bulan Januari tahun berjalan dalam

forum lokakarya mini yang pertama

222 Lokakarya mini

Sesuai dengan Sistem Kesehatan Nasional upaya kesehatan diselenggarakan

melalui upaya kesehatan Puskesmas peran serta masyarakat dan rujukan upaya

kesehatanPuskesmas mempunyai fungsi sebagai pusat pengembangan peran serata

masyarakat pusatpembinaan kesehatan masyarakat dan pusat pelayanan kesehatan

masyarakat Dalam rangkamembina petugas Puskesmas untuk bekerjasama dalam tim

sehingga dapat melaksanakan fungsi Puskesmas dengan baik telah dikembangkan

Lokakarya Mini Puskesmas

Lokakarya Mini Puskesmas merupakan suatu pertemuan antar petugas

Puskesmas dan petugas Puskesmas dengan sektor terkait (lintas sektoral) untuk

meningkatkan kerjasama tim memantau cakupan pelayanan Puskesmas serta membina

peran serta masyarakat secara terpadu agar dapat meningkatkan fungsi Puskesmas

Ditinjau dari fungsi manajemen yang terdiri dari perencanaan (P1) Penggerakan

Pelaksanaan (P2) dan Pengawasan Pengendalian Penilaian (P3) maka Lokakarya Mini

Puskesmas merupakan penerapan Penggerakan Pelaksanaan (P2)

Adapun tujuan dilakukannya lokakarya mini adalah sebagai berikut

1 Tujuan Umum

Meningkatkan fungsi Puskesmas melalui penggerakan pelaksanaan

Puskesmas bekerjasama dalam tim dan membia kerja sama lintas program

serta lintas sektoral

2 TujuanKhusus

a) Tergalangnya kerjasama dalam tim antar tenaga Puskesmas dan pelaksana

b) Terselenggaranya lokakarya bulanan antar tenaga Puskesmas dalam

rangka pemantauan hasil kerja tenaga Puskesmas dengan cara

membandingkan rencana kerja bulan lalu dari setiap petugas dengan hasil

kegiatannya dan membandingkan cakupan kegiatan dari daerah binaan

dengan targetnya serta teersusunnya rencana kerja bulan berikutnya

c) Tergalangnya kerjasama lintas sektoral dalam rangka pembinaan dan

pengembangan peran serta masyarakatsecara terpadu

d) Terselenggaranya lokakarya tribulanan lintas sektoral dalam ranngka

mengkaji kegiatan kerjasama lintas sektoral dan tersusunnya rencana

kerja tribulan berikutnyaManfaatnyaadalah mengevaluasi kegiatan yang

telah dilakuakan pada bulan lalu dan untuk merencanakan kegiatan yang

akan dilakukan

3 Penggalangan peningkatan kerjasama dalam Tim

Lokakarya yang pada dasarnya dilaksanakan setahun sekali dilingkungan

Puskesmas sendiri dalam rangka meningkatkan kerjasama antar petugas

Puskesmas untuk meningkatkan fungsi Puskesmas

4 Lokakarya Bulanan Puskesmas

Sebagai tidak lanjut lokakarya pengggalangan peningkatan kerjasama

dalam Tim setiap awal bulan berikutnya diadakan pertemuan antar

tenaga Puskesmas untuk membandingkan rencana kerja bulan yang lalu

dengan hasil kegiatan serta cakupan daerah binaan Bilaman dijumpai

masalah dibahas dan dipecahkan bersama serta kemudian menyusun

rencana kerja bulan berikutnya bagi setiap tenaga

5 Penggalangan peningkatan kerja sama lintas sektoral

Dalam rangka meningkatkan peran serta masyarakat dan dukungan

sektor-sektor yang bersangkutan diperlukan penggalangan kerjasama

lintas sektor yang dilaksanakan dalam satu pertemuan setahun sekali

Untuk itu perlu dijelasklan manfaat bersama dari upaya pembinaan peran

serta masyarakat dalam bidang kesehatan bagi sektor-sektor yang

bersangkutan Sebagai hasil pertemuan adalah kesepakatan rencana kerja

lintas sektoral dalam membina dan mengembanngkan peran serta

masyarakat dalam bidang kesehatan Khususnya dalam rangka

peningkatan kesejahteraan ibu dan kelangsungan hidup anakHarapannya

peningkatan pelayanan kesehatan laporan kegiatan tepat waktu

Salah satu bentuk upaya dalam penggalangan maupun pemantauan berbagai

kegiatan adalah melalui pertemuan lokakarya mini puskesmas Pada dasarnya ruang

lingkup kegiatan lokmin itu mencakup dua hal pokok yang meliputi

1 Lokmin Lintas Program

a Meningkatkan kerjasama antar petugas internal puskesmas

b Mendapatkan kesepakatan sesuai rencana pelaksanaan kegiatan

c Meningkatkan motivasi tugas seluruh staf puskesmas

d Mengkaji pelaksanaan rencana kerja (RPK) yang telah disusun

2 Lokmin Lintas Sektor

a Mendapatkan kesepakatan rencana kerja lintas sektoral

b untuk membina dan mengembangkan peran serta masyarakat dalam

bidang kesehatan

berdasarkan waktunya lokakarya mini dibagi menjadi 2

1 Lokakarya mini bulanan

Lokarya bulanan ini mempunyai beberapa tujuan yang terbagi menjadi 2

a Tujuan umum

Terselenggaranya lokakarya bulanan intern puskesmas dalam rangka

pemantauan hasil kerja petugas puskesmas dengan cara membandingkan

rencana kerja bulan lalu dari setiap petugas dengan hasil kegiatannya dan

membandingkan cakupan kegiatan dari daerah binaan dengan targetnya

serta tersusunnya rencana kerja bulan berikutnya

b Tujuan khusus

a Diketahuinya hasil kegiatan puskesmas bulan lalu

b Disampaikannya hasil rapat dari kabupatenkota kecamatan dan

berbagai kebijakan serta program

c Diketahuinya hambatan atau masalah kegiatan bulan lalu

d Dirumuskannya cara penyelesaian masalah

e Disusunnya rencana kerja bulan baru

Lokakarya mini bulanan diselenggarakan dalam dua tahap yaitu

3 Lokakarya mini bulanan yang pertama

Merupakan lokakarya penggalangan tim yang diselenggarakan dalam

rangka pengorganisasian untuk dapat terlaksananya rencana pelaksanaan

kegiatan (RPK) Pelaksanaan lokakarya mini bulanan yang pertama

sebagai berikut

a) Masukan

1) Penggalangan tim dalam bentuk dinamika tentang peran

tanggung jawab staf dan kewenangan puskesmas

2) Informasi tentang kebijakan program dan konsep baru yang

berkaitan dengan puskesmas

3) Informasi tentang tatacara penyusunan rencana kegiatan

(PoA) puskesmas

b) Proses

1 Inventarisasi kegiatan puskesmas termasuk kegiatan lapangan

dan daerah binaan

2 Analisis beban kerja tiap petugas

3 Pembagian tugas baru termasuk pembagian daerah binaan

4 Penyusunan rencana kegiatan puskesmas tahunan berdasarkan

RPK

c) Keluaran

1 Rencana kegiatan puskesmas tahunan

2 Kesepakatan bersama untuk pelaksanaan kegiatan

berdasarkan PoA

3 Matriks pembagian tugas dan daerah binaan

4 Lokakarya mini bulanan rutin

Merupakan tindak lanjut dari lokakarya mini bulanan yang pertama

Lokakarya bulanan rutin ini dilaksanakan untuk memantau pelaksanaan

PoA puskesmas yang dilakukan setiap bulan secara teratur Pelaksanaan

lokakarya bulanan rutin puskesmas senagai berikut

a) Masukan

1) Laporan hasil kegiatan bulan lalu

2) Informasi tentang hasil rapat di kabupatenkota

3) Informasi tentang hasil rapat di kecamatan

4) Informasi tentang kebijakan program dan konsep baru

b) Proses

1) Analisis hambatan dan masalah antara lain dengan

menggunakan PWS

2) Analisis sebab masalah khusus untuk mutu dikaitkan

dengan kepatuhan standar pelayanan

3) Merumuskan alternatif pemecahan masalah

c) Keluaran

1) Kesepakatan untuk melaksanakan kegiatan

2) Rencana kerja bulan yang baru

2 Lokakarya mini tribulan

Lokakarya mini tribulan ini dilakukan sebagai pemantau pelaksanaan

kerjasama lintas sektoral Tujuan dari pelaksanaan ini dibagi menjadi 2 yaitu

a Tujuan umum

Terselenggaranya lokakarya lintas sektoral dalam rangka mengkaji hasil

kegiatan kerja sama lintas sektoral dan tersusunnya rencanan kerja

tribulan selanjutnya

b Tujuan khusus

a Dibahas dan dipecahkan masalah dan hambatan lintas sektoral yang

dihadapi

b Dirumuskannya rencana kerja lintas sektoral yang baru untuk tribulan

yang akan datang

Lokakarya tribulan lintas sektor dilaksanakan dalam dua tahap

1 Lokakarya mini tribulan pertama

Merupakan lokakarya yang diselenggarakan tim dalam rangka

pengorganisasian Pengorganisasian dilaksanakan untuk dapat

terlaksanakannya kegiatan sektoral yang terkait dengan kesehatan

Pelaksanaan lokakarya mini tribulan pertama sebagai berikut

a Masukan

1) Penggalangan tim yang dilakukan melalui dinamika

kelompok

2) Informasi tentang program lintas sektor

3) Informasi tentang program kesehatan

4) Informasi tentang kebijakan program dan konsep baru

b Proses

1) Inventarisasi peran bantu masing-masing sektor

2) Analisis masalah peran bantu masing-masing sektor

3) Pembagian peran dan tugas masing-masing sektor

c Keluaran

1) Kesepakatan tertulis lintas sektor terkait dalam

mendukung program kesehatan

2) Rencana kegiatan masing-masing sektor

2 Lokakarya mini tribulan rutin

Merupakan tindak lanjut dari lokakarya penggalangan kerjasama lintas

sektoral yang telah dilakukan dan selanjutnya dilakukan tiap tribulan

secara tetap Pelaksanaan lokakarya mini tribulan rutin adalah

a Masukan

1) Laporan kegiatan pelaksanaan program kesehatan dan

dukungan sektor terkait

2) Inventarisasi maslahhambatan dari masing-masing sektor

dalam pelaksanaan program kesehatan

3) Pemberian informasi baru

b Proses

1) Analisis masalah dan hambatan pelaksanaan program

kesehatan

2) Analisis masalah dan hambatan dukungan dari masing-

masing sektor

3) Merumuskan cara penyelesaian masalah

4) Menyusun rencana kerja dan menyepakati kegiatan untuk

tribulan yang baru

c Keluaran

1) Rencana kerja tribulan yang baru

2) Kesepakatan bersama

223 PKP (penilaian kinerja puskesmas)

Dalam rangka pemerataan pelayanan kesehatan dan pembinaan kesehatan

masyarakat telah di bangun Puskesmas Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas

kesehatan kabupaten kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan

kesehatan di suatu wilayah kerja tertentu Puskesmas berfungsi sebagai

1 Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan

2 Pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat

3 Pusat pelayanan kesehatan strata pertama

Mempertimbangkan rumusan pokok-pokok program dan program-program

unggulan sebagaimana disebutkan dalam Rencana Strategis Departemen Kesehatan dan

program spesifik daerahmaka area program yang akan menjadi prioritas di suatu daerah

perlu dirumuskan secara spesifik oleh daerah sendiri demikian pula strategi dalam

pencapain tujuannya yang harus disesuaikan dengan masalah kebutuhan serta potensi

setempat

Puskesmas merupakan ujung tombak terdepan dalam pembangunan kesehatan

mempunyai peran cukup besar dalam upaya mencapai pembangunan kesehatan Untuk

mengetahui tingkat kinerja Puskesmas perlu diadakan Penilaian Kinerja Puskesmas

a pengertian penilaian kinerja puskesmas

Penilaian kinerja Puskesmas adalah suatu upaya untuk melakukan penilaian hasil

kerja prestasi Puskesmas

Pelaksanaan penilaian dimulai dari tingkat Puskesmas sebagai instrumen mawas

diri karena setiap Puskesmas melakukan penilaian kinerjanya secara mandiri kemudian

Dinas Kesehatan Kabupaten Kota melakukan verifikasi hasilnya Adapun aspek

penilaian meliputi hasil pencapaian cakupan dan manajemen kegiatan termasuk mutu

pelayanan (khusus bagi Puskesmas yang telah mengembangkan mutu pelayanan) atas

perhitungan seluruh Puskesmas Berdasarkan hasil verifikasi dinas kesehatan kabupaten

kota bersama Puskesmas dapat menetapkan Puskesmas kedalam kelompok (IIIIII)

sesuai dengan pencapaian kinerjanyaPada setiap kelompok tersebut dinas kesehatan

kabupatenkota dapat melakukan analisa tingkat kinerja Puskesmas berdasarkan rincian

nilainya sehingga urutan pencapian kinerjanya dapat diketahui serta dapat dilakukan

pembinaan secara lebih mendalam dan terfokus

b tujuan penilaian kinerja puskesmas

a Tujuan Umum

Tercapainya tingkat kinerja Puskesmas yang berkualitas secara optimal dalam

mendukung pencapaian tujuan pembangunan kesehatan kabupaten kota

b Tujuan Khusus

Mendapatkan gambaran tingkat pencapaian hasilcakupan dan mutu kegiatan serta

manajemen Puskesmas pada akhir tahun kegiatan

Mengetahui tingkat kinerja puskesmas pada akhir tahun berdasarkan urutan peringkat

kategori kelompok Puskesmas

Mendapatkan informasi analisis kinerja Puskesmas dan bahan masukan dalam

penyusunan rencana kegiatan Puskesmas dan dinas kesehatan kabupatenkota untuk

tahun yang akan datang

Manfaat penilaian kinerja puskesmas

Puskesmas mengetahui tingkat pencapaian (prestasi)kunjungan dibandingkan dengan

target yang harus dicapai

Puskesmas dapat melakukan identifikasi dan analisismasalah mencari penyebab dan

latar belakang serta hambatan masalah kesehatan di wilayah kerjanya berdasarkan

adanya kesenjangan pencapaian kinerja Puskesmas (out put dan out come)

Puskesmas dan dinas kesehatan kabupatenkota dapat menetapkan tingkat urgensi suatu

kegiatan untuk dilaksanakan segera pada tahun yang akan datang berdasarkan

prioritasnya

Dinas kesehatan kabupatenkota dapat menetapkan dan mendukung kebutuhan sumber

daya Puskesmas dan urgensi pembinaa

Ruang lingkup penilaian kinerja puskesmas

Ruang lingkup kinerja Puskesmas meliputi penilaian pencapaian hasil pelaksanaan

pelayanan kesehatan manajemen Puskesmas dan mutu pelayanan Penilaian terhadap

kegiatan upaya kesehatan wajib Puskesmas yang telah ditetapkan di tingkat

kabupatenkota dan kegiatan upaya kesehatan pengembangan dalam rangka penerapan

ketiga fungsi Puskesmas yang diselenggarakan melalui pendekatan kesehatan

masyarakat dengan tetap mengacu pada kebijakan dan strategi untuk mewujudkan visi ldquo

Indonesia Sehatrdquo

Pelaksanaan penilaian kinerja

a Bahan dan pedoman

Bahan yang dipakai pada penilaian kinerja Puskesmas adalah hasil pelaksanaan

pelayanan kesehatan manajemen Puskesmas dan mutu pelayanan sedangkan

dalam pelaksanaannya mulai dari pengumpulan data pengolahan data analisis

hasilmasalah sampai dengan penyusunan laporan berpedoman pada Buku

Pedoman penilaian kinerja Puskesmas dari Direktorat Jenderal Bina Kesehatan

Masyarakat Departemen Kesehatan RI th 2006

b Teknis pelaksanaan

Dalam hal ini dimisalkan saja bahwa teknis pelaksanaan penilaian kinerja

Puskesmas di Kabupaten Klungkung tahun 2008 sbb

1 Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilaksanakan dengan memasukkan data hasil

kegiatan Puskesmas th 2008 ( Jan sd Des 2008 ) dengan variabel dan

sub variabel yang terdapat dalam forum penilaian kinerja Puskesmas th

2008

2 Pengolahan Data

Setelah proses pengumpulan data selesai dilanjutkan dengan

penghitungan sbb

c Penilaian Cakupan Kegiatan Yankes Cakupan sub variabel dan variabel

Cakupan sub variabel (SV) dihitung dengan membagi hasil pencapaian (H) dgn

target sasaran (T) dikalikan 100 atau

SV () = HT x 100

Cakupan variabel (V) dihitung dgn menjumlah seluruh nilai subNvariabel (ΣSV)

kemudian dibagi dengan jumlah variabel (n) atau

V () = Σ SVn

Jadi nilai cakupan kegiatan Yankes adalah Rerata per jenis kegiatan Kinerja

cakupan pelayanan di kelompokkan sebagai berikut

1 Kelompok I (kinerja baik)

Tingkat pencapaian hasil ge 91

2 Kelompok II (kinerja cukup)

Tingkat pencapaian hasil 81 ndash 90

3 Kelompok III (kinerja kurang)

Tingkat pencapaian hasil le 80

a Penilaian Kegiatan Manajemen Puskesmas

Penilaian kegiatan manajemen Puskesmas dikelompokkan

menjadi 4 kelompok

1 Manajemen Operasional Puskesmas

2 Manajemen alat dan obat

3 Manajemen keuangan

4 Manajemen ketenagaan

Penilaian kegiatan manajemen Puskesmas dengan mempergunakan

skala nilai sebagai

berikut

1 Skala 1 nilai 4

2 Skala 2 nilai 7

3 Skala 3 nilai 10

Nilai masing-masing kelompok manajemen

adalah rata-rata nilai kegiatan masing-masing kelompok manajemen

1 Skala 1 Nilai 4

2 Skala 2 Nilai 7

3 Skala 3 Nilai 10

Cara Penilaian

a Nilai mutu dihitung sesuai dengan hasil pencapaian Puskesmas

dan dimasukkan ke dalam kolom yang sesuai

b Hasil nilai skala di masukkan ke dalam kolom nilai

akhir tiap variabel

d Hasil rata ndash rata nilai variabel dalam satu komponen

e merupakan nilai akhir mutu

Nilai mutu pelayanan dikelompokkan menjadi

Baik Nilai rata ndash rata gt 85

Cukup Nilai 55 ndash 84

Kurang Nilai lt 55

24 Pengertian Posyandu

Pengertian Posyandu adalah suatu wadah komunikasi alih teknologi dalam

pelayanan kesehatan masyarakat dari Keluarga Berencana dari masyarakat oleh

masyarakat dan untuk masyarakat dengan dukungan pelayanan serta pembinaan teknis

dari petugas kesehatan dan keluarga berencana yang mempunyai nilai strategis untuk

pengembangan sumber daya manusia sejak dini Yang dimaksud dengan nilai strategis

untuk pengembangan sumber daya manusia sejak dini yaitu dalam peningkat mutu

manusia masa yang akan datang dan akibat dari proses pertumbuhan dan perkembangan

manusia ada 3 intervensi yaitu

1 Pembinaan kelangsungan hidup anak (Child Survival) yang ditujukan untuk menjaga

kelangsungan hidup anak sejak janin dalam kandungan ibu sampai usia balita

2 Pembinaan perkembangan anak (Child Development) yang ditujukan untuk membina

tumbuhkembang anak secara sempurna baik fisik maupun mental sehingga siap

menjadi tenaga kerja tangguh

3 Pembinaan kemampuan kerja (Employment) yang dimaksud untuk memberikan

kesempatan berkarya dan berkreasi dalam pembangunan bangsa dan negara

Intervensi 1 dan 2 dapat dilaksanakan sendiri oleh masyarakat dengan sedikit bantuan

dan pengarahan dari petugas penyelenggara dan pengembangan Posyandu merupakan

strategi yang tepat untuk intervensi ini Intervensi ke 3 perlu dipersiapkan dengan

memperhatikan aspek-aspek Poleksesbud

25 Dasar Pelaksanaan

Surat Keputusan Bersama MendagriMenkesBKKBN Masing-masing No23 tahun

1985 21MenKesInstBIV 1985 1I2HK-011 A1985 tentang penyelenggaraan

Posyandu yaitu

1 Meningkatkan kerja sama lintas sektoral untuk menyelenggarakan Posyandu dalam

lingkup LKMD dan PKK

2 Mengembangkan peran serta masyarakat dalarn meningkatkan fungsi Posyandu serta

meningkatkan peran serta masyarakat dalam program ndash program pembangunan

masyarakat desa

3 Meningkatkan fungsi dan peranan LKMD PKK dan mengutamakan peranan kader

pembangunan

4 Melaksanakan pembentukan Posyandu di wilayahdi daerah masing-masing dari

melaksanakan pelayanan paripurna sesuai petunjuk Depkes dan BKKBN

5 Undang-undang no 23 tahun 1992 pasal 66 dana sehat sebagai cara penyelenggaraan

dan pengelolaan pemeliharaan kesehatan secara paripurna

26 Tujuan penyelenggara Posyandu

1 Menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB) Angka Kematian Ibu ( ibu Hamil

melahirkan dan nifas)

2 Membudayakan NKKBS

3 Meningkatkan peran serta dan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan

kegiatan kesehatan dan KB Berta kegiatan lainnya yang menunjang untuk tercapainya

masyarakat sehat sejahtera

4 Berfungsi sebagai Wahana Gerakan Reproduksi Keluarga Sejahtera Gerakan

Ketahanan Keluarga dan Gerakan Ekonomi Keluarga Sejahtera

27 Pengelola Posyandu

a Sesuai Inmendagri Nomor 9 Tahun 1990 tentang Peningkatan Pembinaan mutu

Posyandu ditingkat desa kelurahan sebagai berikut

1 Penanggungjawab umum Ketua Umum LKMD (KadesLurah)

2 Penggungjawab operasional Ketua I LKMD (Tokoh Masyarakat)

3 Ketua Pelaksana Ketua II LKMDKetua Seksi 10 LKMD ( Ketua Tim Penggerak

PKK)

4 Sekretaris Ketua Seksi 7 LKMD

5 Pelaksana Kader PKK yang dibantu Petugas KB-Kes

b Pokjanal Posyandu

Pokjanal posyandu yang dibentuk disemua tingkatan pemerintahan terdiri dari

unsur Instansi dan Lembaga terkait secara langsung dalam pembinaan Posyandu yaitu

1 Tingkat Propinsi - BKKBN

- PMD (Pembinaan Masyar3kat Desa)

- Bappeda

- Tim Penggerak PKK

- dll

2 Tingkat KabKodya

- Kantor DepkesKantor Dinkes

- BKKBN

- PMD

- Bappeda

- dII

3Tingkat Kecamatan

bullTingkat Pembina LKMD( puskesmas Pembina petugas Lapangan KB

Kaur Bang (Kepala Urusan Pembangunan)

bull KPD (Kader Pembangunan Desa)

4 Pokjanal Posyandu bertugas

bull Menyiapkan data dan kelompok sasaran serta cakupan program

bull Menyiapkan kader

bull Menganalisis masalah dan menetapkan aIternatif pemecahan masalah

bull Menyusunan rencana

bull Melakukan pemantauan dan bimbingan

bull Menginformasikan masalah kepada instansilembaga terkait

bull Melaporkan kegiatan kepada Ketua Harian Tim Pembina LKMD

5 Kegiatan Pokok Posyandu

1 KIA

2 KB

3 lmunisasi

4 Gizi

5 Penggulangan Diare

6 Pembentukan Posyandu

a Langkah ndash langkah pembentukan

1) Pertemuan lintas program dan lintas sektoral tingkat kecamatan

2) Survey mawas diri yang dilaksanakan oleh kader PKK di bawah bimbingan

teknis unsur kesehatan dan KB

3) Musyawarah masyarakat desa membicarakan hasil survey mawas diri sarana

dan prasarana posyandu biaya posyandu

4) Pemilihan kader Posyandu

5) Pelatihan kader Posyandu

6) Pembinaan

b Kriteria pembentukan Pos syandu

Pembentukan Posyandu sebaiknya tidak terlalu dekat dengan Puskesmas agar

pendekatan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat lebih tercapai sedangkan satu

Posyandu melayani 100 balita

c Kriteria kader Posyandu

1) Dapat membaca dan menulis

2) Berjiwa sosial dan mau bekerja secara relawan

3) Mengetahui adat istiadat serta kebiasaan masyarakat

4) Mempunyai waktu yang cukup

5) Bertempat tinggal di wilayah Posyandu

6) Berpenampilan ramah dan simpatik

7) Diterima masyarakat setempat

7 Pelaksanaan Kegiatan Posyandu

a Posyandu dilaksanakan sebulan sekali yang ditentukan oleh LKMD Kader Tim

Penggerak PKK DesaKelurahan serta petugas kesehatan dari KB Pada hari buka

Posyandu dilakukan pelayanan masyarakat dengan sistem 5 (lima) meja yaitu

Meja I Pendaftaran

Meja II Penimbangan

Meja III Pengisian KMS

Meja IV Penyuluhan perorangan berdasarkan KMS

Meja V Pelayanan KB Kes

1048707 Imunisasi

1048707 Pemberian vitamin A Dosis Tinggi berupa obat

1048707 tetes ke mulut tiap Februari dan Agustus

1048707 Pembagian pil atau kondom

1048707 Pengobatan ringan

1048707 Kosultasi KB-Kes

Petugas pada Meja I sd IV dilaksanakan oleh kader PKK sedangkan Meja V merupakan

meja pelayanan paramedis (Jurim Bindes perawat dan petugas KB)

b Sasaran Posyandu

bull BayiBalita

bull Ibu hamilibu menyusui

bull WUS dan PUS

Peserta Posyandu mendapat pelayanan meliputi

1) Kesehatan ibu dan anak

bull Pemberian pil tambah darah (ibu hamil)

bull Pemberian vitamin A dosis tinggi ( bulan vitamin A pada bulan Februarii dan

Agustus)

bull PMT

bull lmunisasi

bullPenimbangan balita rutin perbulan sebagai pemantau kesehatan balita melalui

pertambahan berat badan setiap bulan Keberhasilan program terlihat melalui

grafik pada kartu KMS setiap bulan

2) Keluarga berencana pembagian Pil KB dan Kondom

3) Pemberian Oralit dan pengobatan

4) Penyuluhan kesehatan lingkungan dan penyuluhan pribadi sesuai permasalahan

dilaksanakan oleh kader PKK melalui meja IV dengan materi dasar dari KMS

balita dan ibu hamil Keberhasilan Posyandu tergambar melalui cakupan SKDN

S Semua baita diwilayah kerja Posyandu

K Semua balita yang memiliki KMS

D Balita yang ditimbang

N Balita yang naik berat badannya

c Dana

Dana pelaksanaan Posyandu berasal dari swadaya masyarakat melalui gotong royong

dengan kegiatan jimpitan beras dan hasil potensi desa lainnya serta sumbangan dari

donatur yang tidak mengikat yang dihimpunan melalui kegiatan Dana Sehat

28 SISTEM INFORMASI POSYANDU (SIP)

Sistem informasi Posyandu adalah rangkaian kegiatan untuk menghasilkan

informasi yang sesuai dengan kebutuhan secara tepat guna dan tepat waktu bagi

pengelola Posyandu OLeh sebab itu Sistem Informasi Posyandu merupakan bagian

penting dari pembinaan Posyandu secara keseluruhan Konkritnya pembinaan akan

lebih terarah apabila di dasarkan pada informasi yang lengkap akurat dan aktual

Dengan kata lain pembinaan merupakan jalan keluar dari permasalahan yang dihadapi

karena didasarkan pada informasi yang tepat baik dalam lingkup terbatas maupun

lingkup yang lebih luas

Mekanisme Operagional SIP

1) Penggung jawab Sistem Informasi Posyandu adalah Pokjanal Posyandu di Propinsi

dan Dati II di tingkat kecamatan adalah Tim Pembina LKMDKelurahan berkoordinasi

dengan LKMD Seksi 10

2) Pemerintah Desa bertanggung jawab atas tersediannya data dan informasi Posyandu

3) Pengumpul data dan informaosi adalah Tim Penggerak PKK dan LKMD dengan

menggunakan instrumen

a Catatan ibu hamil kelahiran kematian dan nifas oleh ketua kelompok Dasa

Wisma (kader PKK)

b Register bayi dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember

c Register anak balita dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember

d Register WUS- PUS alam wilayah ketiga Posyandu bulan Januari sd Desember

e Register Ibu hamil dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember

f Data pengunjung petugas Posyandu kelahiran dan kematian bayi dan kematian ibu

hamil melahirkan dan nifas

g Data hasil kegiatan Posyandu

Catatan

1 Instrumenformat SIP diatas oleh kader Posyandu dengan bimbingan teknis dari

petugas kesehatanPLKB

2 LKMD clan Tim Penggerak PKK DesaKelurahan bertanggungjawab dalam hal

bull Menghimpun Idata daJl informasi dari seluruh Posyandu yang ada dalam wilayah

desakelurahan

bull Menyimpulkan seluruh data dan informasi

bull Menyusun data dan informasi sebagai bahan pertemuan ditingkat kecamatan

(Rakorbang)

3 Pokjanal Posyandu tingkat kecamatan (Puskesmas PPLKB Kaurbang) mengambil

data dari desa untuk dianalisis dan kemudian menjadi bahan rakor Posyandu di tingkat

kecamatan

4 Hasil analisis digunakan sebagai bahan menyusunan rencana pembinaan Masalah-

masalah yang dapat diatasi oleh Pemerintah Tingkat Kecamatan segera diambil langkah

pemecahannya sedangkan yang tidak dapat dipecahkan dilaporkan ke tingkat

KabupatenKotamadya sebagai bahan Rakorbang Tingkat ll

29 Tingkat Perkembangan Posyandu

Perkembangan masing-masing Posyandu tidak sama Dengan demikian

pembinaan yang dilakukan untuk masing-masing Posyandu juga berbeda Untuk

mengetahui tingkat perkembangan Posyandu telah dikembangkan metode dan alat

telaahan perkembangan Posyandu yang dikenal dengan nama Telaah Kemandirian

Posyandu Tujuan telaahan adalah untuk mengetahui tingkat perkembangan Posyandu

yang secara umum dibedakan atas 4 tingkat sebagai berikut

1 Posyandu Pratama

Posyandu Pratama adalah Posyandu yang belum mantap yang ditandai oleh

kegiatan bulanan Posyandu belum terlaksana secara rutin serta jumlah kader sangat

terbatas yakni kurang dari 5 (lima) orang Penyebab tidak terlaksananya kegiatan rutin

bulanan Posyandu di samping karena jumlah kader yang terbatas dapat pula karena

belum siapnya masyarakat Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat

adalah memotivasi masyarakat serta menambah jumlah kader

2 Posyandu Madya

Posyandu Madya adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan

lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau

lebih tetapi cakupan kelima kegiatan utamanya masih rendah yaitu kurang dari 50

Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat adalah meningkatkan

cakupan dengan mengikutsertakan tokoh masyarakat sebagai motivator serta lebih

menggiatkan kader dalam mengelola kegiatan Posyandu Contoh intervensi yang dapat

dilakukan antara lain

a Pelatihan tokoh masyarakat menggunakan Modul Posyandu dengan metode

simulasi

b Menerapkan SMD dan MMD di Posyandu dengan tujuan untuk merumuskan

masalah dan menetapkan cara penyelesaiannya dalam rangka meningkatkan

cakupan Posyandu

3 Posyandu Purnama

Posyandu Purnama adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan

lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau

lebih cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50 mampu menyelenggarakan

program tambahan serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang

dikelola oleh masyarakat yang pesertanya masih terbatas yakni kurang dari 50 KK di

wilayah kerja Posyandu Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat

antara lain

a Sosialisasi program dana sehat yang bertujuan untuk memantapkan pemahaman

masyarakat tentang dana sehat

b Pelatihan dana sehat agar di desa tersebut dapat tumbuh dana sehat yang kuat

dengan cakupan anggota lebih dari 50 KK Peserta pelatihan adalah para tokoh

masyarakat terutama pengurus dana sehat desakelurahan serta untuk

kepentingan Posyandu mengikutsertakan pula pengurus Posyandu

4 Posyandu Mandiri

Posyandu Mandiri adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan

lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau

lebih cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50 mampu menyelenggarakan

program tambahan serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang

dikelola oleh masyarakat yang pesertanya lebih dari 50 KK yang bertempat tinggal di

wilayah kerja Posyandu Intervensi yang dilakukan bersifat pembinaan termasuk

pembinaan program dana sehat sehingga terjamin kesinambungannya Selain itu dapat

dilakukan intervensi memperbanyak macam program tambahan sesuai dengan masalah

dan kemampuan masing-masing (Kementerian Kesehatan RI 2011)

BAB III

METODE PELAKSANAAN

31 Lokasi Pelaksanaan

Puskesmas dan Posyandu di Kota Palembang

32 Waktu Pelaksanaan

Hari dan Tanggal

Jam

33 Subjek Tugas Mandiri

1 Meninjau pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat

puskesmas lokakarya mini penilaian kinerja)

2 Meninjau pelaksanaan pelayanan kesehatan di posyandu

34 Langkah Kerja

1 Membuat proposal

2 Melakukan konsultasi kepada pembimbing Tugas Pengenalan Profesi

3 Meminta izin kepada petugas Puskesmas dan Posyandu secara administratif

4 Meninjau pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat

puskesmas lokakarya mini penilaian kinerja) dan pelaksanaan pelayanan

kesehatan di posyandu

5 Mengumpulkan hasil kerja lapangan untuk mendapatkan suatu kesimpulan

6 Membuat laporan hasil Tugas Pengenalan Profesi dari data yang sudah

didapatkan

28

Palembang April 2013

Mahasiswa Blok XVII Kelompok 4

Diketahui dan Disetujui

Pembimbing

dr Putri

29

BAB IV

PENUTUP

Proposal ini disusun sebagai usaha melakukan penyelenggaraan kegiatan Tugas

Pengenalan Profesi supaya mahasiswa dapat mengamati lebih awal dan secara langsung

pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat puskesmas lokakarya mini

penilaian kinerja) dan pelaksanaan pelayanan kesehatan di posyandu

Demikianlah proposal kami semoga proposal ini menjadi bahan pertimbangan

dan perhatian dr Yesi Astri M Kes selaku pembimbing Tutorial 4 dalam mendukung

kegiatan Tugas Pengenalan Profesi yang kami laksanakan dalam rangka meningkatkan

Sumber Daya Manusia sekaligus untuk memenuhi tugas pada blok XVIII ini

30

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI 2004 Sistem Kesehatan Nasional Jakarta

Departemen Kesehatan RI 1999 Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia

Sehat 2010 Jakarta

Proyek Kesehatan Keluarga dan Gizi 2002 Pedoman Manajemen Puskesmas Jakarta

Departemen Kesehatan RI 2004 Sistem Kesehatan Nasional Jakarta

Departemen Kesehatan RI 1988 Pedoman Lokakarya Mini Pusat Kesehatan

Masyarakat Jakarta

Departemen Kesehatan RI 2001 Pedoman Kerja Puskesmas Jakarta

Departemen Kesehatan RI Pusat Pendidikan dan Latihan Pegawai 1989 Pedoman

Perencanaan Tingkat Puskesmas (Microplanning) Jakarta

Kementerian Kesehatan RI 2005 Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat

Dinkes provinsi Jawa Tengah

Anas Syarial R Pelaksanan Posyandu di Tingkat II Kotamadya Medan disajikan pada

Temu Karya LKMD Propinsi Sumatera Utara Medan 1998

Departemen Dalam Negeri Instruksi Menteri Dalam Negeri No 0 Tahun 1990

Tentang Peningkatan Pembinaan mutu Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Jakarta

1990

Eacang I 1986 Ilmu kesehatan Masyarakat Penerbit Alumni Bandung

Muninjaya A A Gde 1999 Manajemen Kesehatan EGC Jakarta

Sulastomo 2007 Manajemen Kesehatan Gramedia Pustaka Jakarta

31

  • 12 Rumusan Masalah
  • 13 Tujuan Tugas Pengenalan Profesi
  • 131 Tujuan Umum
  • Setelah menyelesaikan Tugas Pengenalan Profesi ini diharapkan mahasiswa mampu memahami dan mempraktikkan Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
  • 132 Tujuan Khusus
  • 1 Untuk penulis dapat menambah ilmu pengetahuan dan sebagai bahan pembanding antara teori yang didapat selama kuliah dan praktek di lapangan tentang Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
  • 2 Untuk pembaca dapat mengatahui Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
  • 21 Definisi Manajemen Puskesmas
  • 22 Instrumen Manajemen Puskesmas
Page 5: TPP XVIII Puskes-Posyandu

perencanaan disusun kemudian struktur organisasi tata kerja dan personalia Puskesmas

yang akan melaksanakan tugas organisasi ditentukan (fungsi pengorganisasian)

Selanjutnya personalia yang bekerja dalam organisasi Puskesmas digerakan dan

diarahkan agar mereka bertindak dan bekerja efektif untuk mencapai tujuan Puskesmas

yang direncanakan (fungsi penggerakan dan pelaksanaan) Semua aktivitas personalia

dan organisasi Puskesmas diawasi dipantau dan dibimbing agar aktivitas tetap berjalan

sesuai tujuan dan target kinerja Puskesmas (fungsi pengawasan dan pengendalian)

Akhirnya dilakukan penilaian untuk mengetahui dan menganalisis kinerja pegawai dan

organisasi Puskesmas Penilaian meliputi masukan proses transformasikonversi yaitu

pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen dan pelaksanaan program dan kegiatan serta

pelayanan kesehatan Puskesmas Kemudian hasilnya dibandingkan dengan tujuan dan

terget kinerja Puskesmas yang telah ditetapkan (fungsi penilaian)

Penyusunan rencana kegiatan Puskesmas dilakukan secara sistematis untuk memecahkan

masalah kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya Hal ini meliputi

1 Upaya kesehatan wajib

2 Upaya kesehatan pengembangan

3 Upaya penunjang

Adapun tahapan dalam penyusunan perencanaan tingkat puskesmas adalah sebagai

berikut

1 Persiapaan

mempersiapkan data yang akan di analisis sehingga untuk selanjutnya dapat

mempermudah perencanaan yang akan dibuat

2 Analisis situasiPenyusunan

Analisis situasi merupakan langkah awal proses penyusunan (rencana

operasional) RO Puskesmas yang bertujuan untuk identifikasi masalah Secara

konsepsual analisis situasi Puskesmas adalah proses berikut kecenderungannya dan

faktor-faktor yang mempengaruhi masalah tersebut serta potensi sumber daya

Puskesmas yang dapat digunakan untuk melakukan intervensi Analisis situasi akan

menghasilkan rumusan masalah dan berbagai faktor yang berkaitan dengan masalah

kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas serta potensi sumber daya

Puskesmas yang dapat digunakan untuk melakukan intervensi Langkah ini

dilakukan dengan mengumpulkan dan menganalisis data atau fakta yang berkaitan

dengan masalah kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas (Departemen

Kesehatan 2002)

analisis ini meliputi data umum dan data khusus Data umum ini berupa peta

wilayah dan data sumber daya (ketenagaan obat amp bahan habis pakai peralatan

sumber pembiayaan sarana prasarana data peran serta masyarakat data penduduk

amp sasaran program data sekolah data kesling

3 Rencana Usulan Kegiatan terdapat 2 tahap dalam penyusunan rencana usulan

kegiatan (RUK) yaitu

a Analisis masalah meliputi

1 identifikasi masalah

2 prioritas masalah

3 merumuskan masalah

4 penyebab masalah

b Penyusunan RUK

pada dasarnya menyusun RUK harus memperhatikan berbagai kebijakan

yang berlaku secara global nasional maupun daerah sesuai dengan hasil

kajian data dan informasi yang tersedia di puskesmas Puskesmas haruslah

mempertimbangkan masukan dari masyarakat melalui Konsil Kesehatan

KecamatanBadan Penyantun Puskesmas Rencana usulan kegiatan harus

dilengkapi pula dengan usulan pembiayaan untuk kebutuhan rutin sarana

prasarana dan operasional puskesmas RUK yang disusun tersebut

merupakan RUK untuk tahun mendatang (H+1) Penyusunan RUK tersebut

disusun pada bulan januari tahun berjalan (H) berdasarkan hasil kajian

pencapaian kegiatan pada tahun sebelumnya (H-1) Dalam hal ini diharapkan

penyusunan RUK telah selesai dilaksanakan di puskesmas pada akhir bulan

januari tahun berjalan (H)

Setelah menyusun kemudian RUK tersebut dibahas di Dinas

kabupatenkota kemudian diajukan ke Pemerintah Daerah kabupatenkota

melalui Dinas kesehatan kabupatenkota RUK yang terangkum dalam usulan

Dinas kesehatan kabupatenkota akan diajukan ke DPRD untuk memperoleh

persetujuan pembiayaan dan dukungan politis

Setelah mendapat persetujuan selanjutnya diserahkan ke puskesmas

melalui dinas kesehatan kabupatenkota Berdasarkan alokasi biaya yang

disetujui tersebut puskesmas menyusun rencana pelaksanaan kegiatan

4 Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan

Setelah RUK disetujui dengan alokasi biaya yang ditentukan puskesmas

membuat rencana pelaksanaan kegiatan Sumber pembiayaan puskesmas

selain dari anggaran daerah (DAU) adalah dari pusat dan pinjamanbantuan

luar negeri yang dialokasikan melalui dinas kesehatan kabupatenkota RPK

disusun dengan melakukan penyesuaian dan tetap mempertimbangkan

masukan dari masyarakat Penyesuaian ini dilakukan karena RPK yang

disusun adalah persetujuan atas RUK tahun lalu (H-1) alokasi yang diterima

tidak selalu sesuai dengan yang diusulkan adanya perubahan sasaran

kegiatan tambahan anggaran (selain dari DAU) dan lain-lainnya

Penyusunan RPK dilaksanakan pada bulan Januari tahun berjalan dalam

forum lokakarya mini yang pertama

222 Lokakarya mini

Sesuai dengan Sistem Kesehatan Nasional upaya kesehatan diselenggarakan

melalui upaya kesehatan Puskesmas peran serta masyarakat dan rujukan upaya

kesehatanPuskesmas mempunyai fungsi sebagai pusat pengembangan peran serata

masyarakat pusatpembinaan kesehatan masyarakat dan pusat pelayanan kesehatan

masyarakat Dalam rangkamembina petugas Puskesmas untuk bekerjasama dalam tim

sehingga dapat melaksanakan fungsi Puskesmas dengan baik telah dikembangkan

Lokakarya Mini Puskesmas

Lokakarya Mini Puskesmas merupakan suatu pertemuan antar petugas

Puskesmas dan petugas Puskesmas dengan sektor terkait (lintas sektoral) untuk

meningkatkan kerjasama tim memantau cakupan pelayanan Puskesmas serta membina

peran serta masyarakat secara terpadu agar dapat meningkatkan fungsi Puskesmas

Ditinjau dari fungsi manajemen yang terdiri dari perencanaan (P1) Penggerakan

Pelaksanaan (P2) dan Pengawasan Pengendalian Penilaian (P3) maka Lokakarya Mini

Puskesmas merupakan penerapan Penggerakan Pelaksanaan (P2)

Adapun tujuan dilakukannya lokakarya mini adalah sebagai berikut

1 Tujuan Umum

Meningkatkan fungsi Puskesmas melalui penggerakan pelaksanaan

Puskesmas bekerjasama dalam tim dan membia kerja sama lintas program

serta lintas sektoral

2 TujuanKhusus

a) Tergalangnya kerjasama dalam tim antar tenaga Puskesmas dan pelaksana

b) Terselenggaranya lokakarya bulanan antar tenaga Puskesmas dalam

rangka pemantauan hasil kerja tenaga Puskesmas dengan cara

membandingkan rencana kerja bulan lalu dari setiap petugas dengan hasil

kegiatannya dan membandingkan cakupan kegiatan dari daerah binaan

dengan targetnya serta teersusunnya rencana kerja bulan berikutnya

c) Tergalangnya kerjasama lintas sektoral dalam rangka pembinaan dan

pengembangan peran serta masyarakatsecara terpadu

d) Terselenggaranya lokakarya tribulanan lintas sektoral dalam ranngka

mengkaji kegiatan kerjasama lintas sektoral dan tersusunnya rencana

kerja tribulan berikutnyaManfaatnyaadalah mengevaluasi kegiatan yang

telah dilakuakan pada bulan lalu dan untuk merencanakan kegiatan yang

akan dilakukan

3 Penggalangan peningkatan kerjasama dalam Tim

Lokakarya yang pada dasarnya dilaksanakan setahun sekali dilingkungan

Puskesmas sendiri dalam rangka meningkatkan kerjasama antar petugas

Puskesmas untuk meningkatkan fungsi Puskesmas

4 Lokakarya Bulanan Puskesmas

Sebagai tidak lanjut lokakarya pengggalangan peningkatan kerjasama

dalam Tim setiap awal bulan berikutnya diadakan pertemuan antar

tenaga Puskesmas untuk membandingkan rencana kerja bulan yang lalu

dengan hasil kegiatan serta cakupan daerah binaan Bilaman dijumpai

masalah dibahas dan dipecahkan bersama serta kemudian menyusun

rencana kerja bulan berikutnya bagi setiap tenaga

5 Penggalangan peningkatan kerja sama lintas sektoral

Dalam rangka meningkatkan peran serta masyarakat dan dukungan

sektor-sektor yang bersangkutan diperlukan penggalangan kerjasama

lintas sektor yang dilaksanakan dalam satu pertemuan setahun sekali

Untuk itu perlu dijelasklan manfaat bersama dari upaya pembinaan peran

serta masyarakat dalam bidang kesehatan bagi sektor-sektor yang

bersangkutan Sebagai hasil pertemuan adalah kesepakatan rencana kerja

lintas sektoral dalam membina dan mengembanngkan peran serta

masyarakat dalam bidang kesehatan Khususnya dalam rangka

peningkatan kesejahteraan ibu dan kelangsungan hidup anakHarapannya

peningkatan pelayanan kesehatan laporan kegiatan tepat waktu

Salah satu bentuk upaya dalam penggalangan maupun pemantauan berbagai

kegiatan adalah melalui pertemuan lokakarya mini puskesmas Pada dasarnya ruang

lingkup kegiatan lokmin itu mencakup dua hal pokok yang meliputi

1 Lokmin Lintas Program

a Meningkatkan kerjasama antar petugas internal puskesmas

b Mendapatkan kesepakatan sesuai rencana pelaksanaan kegiatan

c Meningkatkan motivasi tugas seluruh staf puskesmas

d Mengkaji pelaksanaan rencana kerja (RPK) yang telah disusun

2 Lokmin Lintas Sektor

a Mendapatkan kesepakatan rencana kerja lintas sektoral

b untuk membina dan mengembangkan peran serta masyarakat dalam

bidang kesehatan

berdasarkan waktunya lokakarya mini dibagi menjadi 2

1 Lokakarya mini bulanan

Lokarya bulanan ini mempunyai beberapa tujuan yang terbagi menjadi 2

a Tujuan umum

Terselenggaranya lokakarya bulanan intern puskesmas dalam rangka

pemantauan hasil kerja petugas puskesmas dengan cara membandingkan

rencana kerja bulan lalu dari setiap petugas dengan hasil kegiatannya dan

membandingkan cakupan kegiatan dari daerah binaan dengan targetnya

serta tersusunnya rencana kerja bulan berikutnya

b Tujuan khusus

a Diketahuinya hasil kegiatan puskesmas bulan lalu

b Disampaikannya hasil rapat dari kabupatenkota kecamatan dan

berbagai kebijakan serta program

c Diketahuinya hambatan atau masalah kegiatan bulan lalu

d Dirumuskannya cara penyelesaian masalah

e Disusunnya rencana kerja bulan baru

Lokakarya mini bulanan diselenggarakan dalam dua tahap yaitu

3 Lokakarya mini bulanan yang pertama

Merupakan lokakarya penggalangan tim yang diselenggarakan dalam

rangka pengorganisasian untuk dapat terlaksananya rencana pelaksanaan

kegiatan (RPK) Pelaksanaan lokakarya mini bulanan yang pertama

sebagai berikut

a) Masukan

1) Penggalangan tim dalam bentuk dinamika tentang peran

tanggung jawab staf dan kewenangan puskesmas

2) Informasi tentang kebijakan program dan konsep baru yang

berkaitan dengan puskesmas

3) Informasi tentang tatacara penyusunan rencana kegiatan

(PoA) puskesmas

b) Proses

1 Inventarisasi kegiatan puskesmas termasuk kegiatan lapangan

dan daerah binaan

2 Analisis beban kerja tiap petugas

3 Pembagian tugas baru termasuk pembagian daerah binaan

4 Penyusunan rencana kegiatan puskesmas tahunan berdasarkan

RPK

c) Keluaran

1 Rencana kegiatan puskesmas tahunan

2 Kesepakatan bersama untuk pelaksanaan kegiatan

berdasarkan PoA

3 Matriks pembagian tugas dan daerah binaan

4 Lokakarya mini bulanan rutin

Merupakan tindak lanjut dari lokakarya mini bulanan yang pertama

Lokakarya bulanan rutin ini dilaksanakan untuk memantau pelaksanaan

PoA puskesmas yang dilakukan setiap bulan secara teratur Pelaksanaan

lokakarya bulanan rutin puskesmas senagai berikut

a) Masukan

1) Laporan hasil kegiatan bulan lalu

2) Informasi tentang hasil rapat di kabupatenkota

3) Informasi tentang hasil rapat di kecamatan

4) Informasi tentang kebijakan program dan konsep baru

b) Proses

1) Analisis hambatan dan masalah antara lain dengan

menggunakan PWS

2) Analisis sebab masalah khusus untuk mutu dikaitkan

dengan kepatuhan standar pelayanan

3) Merumuskan alternatif pemecahan masalah

c) Keluaran

1) Kesepakatan untuk melaksanakan kegiatan

2) Rencana kerja bulan yang baru

2 Lokakarya mini tribulan

Lokakarya mini tribulan ini dilakukan sebagai pemantau pelaksanaan

kerjasama lintas sektoral Tujuan dari pelaksanaan ini dibagi menjadi 2 yaitu

a Tujuan umum

Terselenggaranya lokakarya lintas sektoral dalam rangka mengkaji hasil

kegiatan kerja sama lintas sektoral dan tersusunnya rencanan kerja

tribulan selanjutnya

b Tujuan khusus

a Dibahas dan dipecahkan masalah dan hambatan lintas sektoral yang

dihadapi

b Dirumuskannya rencana kerja lintas sektoral yang baru untuk tribulan

yang akan datang

Lokakarya tribulan lintas sektor dilaksanakan dalam dua tahap

1 Lokakarya mini tribulan pertama

Merupakan lokakarya yang diselenggarakan tim dalam rangka

pengorganisasian Pengorganisasian dilaksanakan untuk dapat

terlaksanakannya kegiatan sektoral yang terkait dengan kesehatan

Pelaksanaan lokakarya mini tribulan pertama sebagai berikut

a Masukan

1) Penggalangan tim yang dilakukan melalui dinamika

kelompok

2) Informasi tentang program lintas sektor

3) Informasi tentang program kesehatan

4) Informasi tentang kebijakan program dan konsep baru

b Proses

1) Inventarisasi peran bantu masing-masing sektor

2) Analisis masalah peran bantu masing-masing sektor

3) Pembagian peran dan tugas masing-masing sektor

c Keluaran

1) Kesepakatan tertulis lintas sektor terkait dalam

mendukung program kesehatan

2) Rencana kegiatan masing-masing sektor

2 Lokakarya mini tribulan rutin

Merupakan tindak lanjut dari lokakarya penggalangan kerjasama lintas

sektoral yang telah dilakukan dan selanjutnya dilakukan tiap tribulan

secara tetap Pelaksanaan lokakarya mini tribulan rutin adalah

a Masukan

1) Laporan kegiatan pelaksanaan program kesehatan dan

dukungan sektor terkait

2) Inventarisasi maslahhambatan dari masing-masing sektor

dalam pelaksanaan program kesehatan

3) Pemberian informasi baru

b Proses

1) Analisis masalah dan hambatan pelaksanaan program

kesehatan

2) Analisis masalah dan hambatan dukungan dari masing-

masing sektor

3) Merumuskan cara penyelesaian masalah

4) Menyusun rencana kerja dan menyepakati kegiatan untuk

tribulan yang baru

c Keluaran

1) Rencana kerja tribulan yang baru

2) Kesepakatan bersama

223 PKP (penilaian kinerja puskesmas)

Dalam rangka pemerataan pelayanan kesehatan dan pembinaan kesehatan

masyarakat telah di bangun Puskesmas Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas

kesehatan kabupaten kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan

kesehatan di suatu wilayah kerja tertentu Puskesmas berfungsi sebagai

1 Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan

2 Pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat

3 Pusat pelayanan kesehatan strata pertama

Mempertimbangkan rumusan pokok-pokok program dan program-program

unggulan sebagaimana disebutkan dalam Rencana Strategis Departemen Kesehatan dan

program spesifik daerahmaka area program yang akan menjadi prioritas di suatu daerah

perlu dirumuskan secara spesifik oleh daerah sendiri demikian pula strategi dalam

pencapain tujuannya yang harus disesuaikan dengan masalah kebutuhan serta potensi

setempat

Puskesmas merupakan ujung tombak terdepan dalam pembangunan kesehatan

mempunyai peran cukup besar dalam upaya mencapai pembangunan kesehatan Untuk

mengetahui tingkat kinerja Puskesmas perlu diadakan Penilaian Kinerja Puskesmas

a pengertian penilaian kinerja puskesmas

Penilaian kinerja Puskesmas adalah suatu upaya untuk melakukan penilaian hasil

kerja prestasi Puskesmas

Pelaksanaan penilaian dimulai dari tingkat Puskesmas sebagai instrumen mawas

diri karena setiap Puskesmas melakukan penilaian kinerjanya secara mandiri kemudian

Dinas Kesehatan Kabupaten Kota melakukan verifikasi hasilnya Adapun aspek

penilaian meliputi hasil pencapaian cakupan dan manajemen kegiatan termasuk mutu

pelayanan (khusus bagi Puskesmas yang telah mengembangkan mutu pelayanan) atas

perhitungan seluruh Puskesmas Berdasarkan hasil verifikasi dinas kesehatan kabupaten

kota bersama Puskesmas dapat menetapkan Puskesmas kedalam kelompok (IIIIII)

sesuai dengan pencapaian kinerjanyaPada setiap kelompok tersebut dinas kesehatan

kabupatenkota dapat melakukan analisa tingkat kinerja Puskesmas berdasarkan rincian

nilainya sehingga urutan pencapian kinerjanya dapat diketahui serta dapat dilakukan

pembinaan secara lebih mendalam dan terfokus

b tujuan penilaian kinerja puskesmas

a Tujuan Umum

Tercapainya tingkat kinerja Puskesmas yang berkualitas secara optimal dalam

mendukung pencapaian tujuan pembangunan kesehatan kabupaten kota

b Tujuan Khusus

Mendapatkan gambaran tingkat pencapaian hasilcakupan dan mutu kegiatan serta

manajemen Puskesmas pada akhir tahun kegiatan

Mengetahui tingkat kinerja puskesmas pada akhir tahun berdasarkan urutan peringkat

kategori kelompok Puskesmas

Mendapatkan informasi analisis kinerja Puskesmas dan bahan masukan dalam

penyusunan rencana kegiatan Puskesmas dan dinas kesehatan kabupatenkota untuk

tahun yang akan datang

Manfaat penilaian kinerja puskesmas

Puskesmas mengetahui tingkat pencapaian (prestasi)kunjungan dibandingkan dengan

target yang harus dicapai

Puskesmas dapat melakukan identifikasi dan analisismasalah mencari penyebab dan

latar belakang serta hambatan masalah kesehatan di wilayah kerjanya berdasarkan

adanya kesenjangan pencapaian kinerja Puskesmas (out put dan out come)

Puskesmas dan dinas kesehatan kabupatenkota dapat menetapkan tingkat urgensi suatu

kegiatan untuk dilaksanakan segera pada tahun yang akan datang berdasarkan

prioritasnya

Dinas kesehatan kabupatenkota dapat menetapkan dan mendukung kebutuhan sumber

daya Puskesmas dan urgensi pembinaa

Ruang lingkup penilaian kinerja puskesmas

Ruang lingkup kinerja Puskesmas meliputi penilaian pencapaian hasil pelaksanaan

pelayanan kesehatan manajemen Puskesmas dan mutu pelayanan Penilaian terhadap

kegiatan upaya kesehatan wajib Puskesmas yang telah ditetapkan di tingkat

kabupatenkota dan kegiatan upaya kesehatan pengembangan dalam rangka penerapan

ketiga fungsi Puskesmas yang diselenggarakan melalui pendekatan kesehatan

masyarakat dengan tetap mengacu pada kebijakan dan strategi untuk mewujudkan visi ldquo

Indonesia Sehatrdquo

Pelaksanaan penilaian kinerja

a Bahan dan pedoman

Bahan yang dipakai pada penilaian kinerja Puskesmas adalah hasil pelaksanaan

pelayanan kesehatan manajemen Puskesmas dan mutu pelayanan sedangkan

dalam pelaksanaannya mulai dari pengumpulan data pengolahan data analisis

hasilmasalah sampai dengan penyusunan laporan berpedoman pada Buku

Pedoman penilaian kinerja Puskesmas dari Direktorat Jenderal Bina Kesehatan

Masyarakat Departemen Kesehatan RI th 2006

b Teknis pelaksanaan

Dalam hal ini dimisalkan saja bahwa teknis pelaksanaan penilaian kinerja

Puskesmas di Kabupaten Klungkung tahun 2008 sbb

1 Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilaksanakan dengan memasukkan data hasil

kegiatan Puskesmas th 2008 ( Jan sd Des 2008 ) dengan variabel dan

sub variabel yang terdapat dalam forum penilaian kinerja Puskesmas th

2008

2 Pengolahan Data

Setelah proses pengumpulan data selesai dilanjutkan dengan

penghitungan sbb

c Penilaian Cakupan Kegiatan Yankes Cakupan sub variabel dan variabel

Cakupan sub variabel (SV) dihitung dengan membagi hasil pencapaian (H) dgn

target sasaran (T) dikalikan 100 atau

SV () = HT x 100

Cakupan variabel (V) dihitung dgn menjumlah seluruh nilai subNvariabel (ΣSV)

kemudian dibagi dengan jumlah variabel (n) atau

V () = Σ SVn

Jadi nilai cakupan kegiatan Yankes adalah Rerata per jenis kegiatan Kinerja

cakupan pelayanan di kelompokkan sebagai berikut

1 Kelompok I (kinerja baik)

Tingkat pencapaian hasil ge 91

2 Kelompok II (kinerja cukup)

Tingkat pencapaian hasil 81 ndash 90

3 Kelompok III (kinerja kurang)

Tingkat pencapaian hasil le 80

a Penilaian Kegiatan Manajemen Puskesmas

Penilaian kegiatan manajemen Puskesmas dikelompokkan

menjadi 4 kelompok

1 Manajemen Operasional Puskesmas

2 Manajemen alat dan obat

3 Manajemen keuangan

4 Manajemen ketenagaan

Penilaian kegiatan manajemen Puskesmas dengan mempergunakan

skala nilai sebagai

berikut

1 Skala 1 nilai 4

2 Skala 2 nilai 7

3 Skala 3 nilai 10

Nilai masing-masing kelompok manajemen

adalah rata-rata nilai kegiatan masing-masing kelompok manajemen

1 Skala 1 Nilai 4

2 Skala 2 Nilai 7

3 Skala 3 Nilai 10

Cara Penilaian

a Nilai mutu dihitung sesuai dengan hasil pencapaian Puskesmas

dan dimasukkan ke dalam kolom yang sesuai

b Hasil nilai skala di masukkan ke dalam kolom nilai

akhir tiap variabel

d Hasil rata ndash rata nilai variabel dalam satu komponen

e merupakan nilai akhir mutu

Nilai mutu pelayanan dikelompokkan menjadi

Baik Nilai rata ndash rata gt 85

Cukup Nilai 55 ndash 84

Kurang Nilai lt 55

24 Pengertian Posyandu

Pengertian Posyandu adalah suatu wadah komunikasi alih teknologi dalam

pelayanan kesehatan masyarakat dari Keluarga Berencana dari masyarakat oleh

masyarakat dan untuk masyarakat dengan dukungan pelayanan serta pembinaan teknis

dari petugas kesehatan dan keluarga berencana yang mempunyai nilai strategis untuk

pengembangan sumber daya manusia sejak dini Yang dimaksud dengan nilai strategis

untuk pengembangan sumber daya manusia sejak dini yaitu dalam peningkat mutu

manusia masa yang akan datang dan akibat dari proses pertumbuhan dan perkembangan

manusia ada 3 intervensi yaitu

1 Pembinaan kelangsungan hidup anak (Child Survival) yang ditujukan untuk menjaga

kelangsungan hidup anak sejak janin dalam kandungan ibu sampai usia balita

2 Pembinaan perkembangan anak (Child Development) yang ditujukan untuk membina

tumbuhkembang anak secara sempurna baik fisik maupun mental sehingga siap

menjadi tenaga kerja tangguh

3 Pembinaan kemampuan kerja (Employment) yang dimaksud untuk memberikan

kesempatan berkarya dan berkreasi dalam pembangunan bangsa dan negara

Intervensi 1 dan 2 dapat dilaksanakan sendiri oleh masyarakat dengan sedikit bantuan

dan pengarahan dari petugas penyelenggara dan pengembangan Posyandu merupakan

strategi yang tepat untuk intervensi ini Intervensi ke 3 perlu dipersiapkan dengan

memperhatikan aspek-aspek Poleksesbud

25 Dasar Pelaksanaan

Surat Keputusan Bersama MendagriMenkesBKKBN Masing-masing No23 tahun

1985 21MenKesInstBIV 1985 1I2HK-011 A1985 tentang penyelenggaraan

Posyandu yaitu

1 Meningkatkan kerja sama lintas sektoral untuk menyelenggarakan Posyandu dalam

lingkup LKMD dan PKK

2 Mengembangkan peran serta masyarakat dalarn meningkatkan fungsi Posyandu serta

meningkatkan peran serta masyarakat dalam program ndash program pembangunan

masyarakat desa

3 Meningkatkan fungsi dan peranan LKMD PKK dan mengutamakan peranan kader

pembangunan

4 Melaksanakan pembentukan Posyandu di wilayahdi daerah masing-masing dari

melaksanakan pelayanan paripurna sesuai petunjuk Depkes dan BKKBN

5 Undang-undang no 23 tahun 1992 pasal 66 dana sehat sebagai cara penyelenggaraan

dan pengelolaan pemeliharaan kesehatan secara paripurna

26 Tujuan penyelenggara Posyandu

1 Menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB) Angka Kematian Ibu ( ibu Hamil

melahirkan dan nifas)

2 Membudayakan NKKBS

3 Meningkatkan peran serta dan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan

kegiatan kesehatan dan KB Berta kegiatan lainnya yang menunjang untuk tercapainya

masyarakat sehat sejahtera

4 Berfungsi sebagai Wahana Gerakan Reproduksi Keluarga Sejahtera Gerakan

Ketahanan Keluarga dan Gerakan Ekonomi Keluarga Sejahtera

27 Pengelola Posyandu

a Sesuai Inmendagri Nomor 9 Tahun 1990 tentang Peningkatan Pembinaan mutu

Posyandu ditingkat desa kelurahan sebagai berikut

1 Penanggungjawab umum Ketua Umum LKMD (KadesLurah)

2 Penggungjawab operasional Ketua I LKMD (Tokoh Masyarakat)

3 Ketua Pelaksana Ketua II LKMDKetua Seksi 10 LKMD ( Ketua Tim Penggerak

PKK)

4 Sekretaris Ketua Seksi 7 LKMD

5 Pelaksana Kader PKK yang dibantu Petugas KB-Kes

b Pokjanal Posyandu

Pokjanal posyandu yang dibentuk disemua tingkatan pemerintahan terdiri dari

unsur Instansi dan Lembaga terkait secara langsung dalam pembinaan Posyandu yaitu

1 Tingkat Propinsi - BKKBN

- PMD (Pembinaan Masyar3kat Desa)

- Bappeda

- Tim Penggerak PKK

- dll

2 Tingkat KabKodya

- Kantor DepkesKantor Dinkes

- BKKBN

- PMD

- Bappeda

- dII

3Tingkat Kecamatan

bullTingkat Pembina LKMD( puskesmas Pembina petugas Lapangan KB

Kaur Bang (Kepala Urusan Pembangunan)

bull KPD (Kader Pembangunan Desa)

4 Pokjanal Posyandu bertugas

bull Menyiapkan data dan kelompok sasaran serta cakupan program

bull Menyiapkan kader

bull Menganalisis masalah dan menetapkan aIternatif pemecahan masalah

bull Menyusunan rencana

bull Melakukan pemantauan dan bimbingan

bull Menginformasikan masalah kepada instansilembaga terkait

bull Melaporkan kegiatan kepada Ketua Harian Tim Pembina LKMD

5 Kegiatan Pokok Posyandu

1 KIA

2 KB

3 lmunisasi

4 Gizi

5 Penggulangan Diare

6 Pembentukan Posyandu

a Langkah ndash langkah pembentukan

1) Pertemuan lintas program dan lintas sektoral tingkat kecamatan

2) Survey mawas diri yang dilaksanakan oleh kader PKK di bawah bimbingan

teknis unsur kesehatan dan KB

3) Musyawarah masyarakat desa membicarakan hasil survey mawas diri sarana

dan prasarana posyandu biaya posyandu

4) Pemilihan kader Posyandu

5) Pelatihan kader Posyandu

6) Pembinaan

b Kriteria pembentukan Pos syandu

Pembentukan Posyandu sebaiknya tidak terlalu dekat dengan Puskesmas agar

pendekatan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat lebih tercapai sedangkan satu

Posyandu melayani 100 balita

c Kriteria kader Posyandu

1) Dapat membaca dan menulis

2) Berjiwa sosial dan mau bekerja secara relawan

3) Mengetahui adat istiadat serta kebiasaan masyarakat

4) Mempunyai waktu yang cukup

5) Bertempat tinggal di wilayah Posyandu

6) Berpenampilan ramah dan simpatik

7) Diterima masyarakat setempat

7 Pelaksanaan Kegiatan Posyandu

a Posyandu dilaksanakan sebulan sekali yang ditentukan oleh LKMD Kader Tim

Penggerak PKK DesaKelurahan serta petugas kesehatan dari KB Pada hari buka

Posyandu dilakukan pelayanan masyarakat dengan sistem 5 (lima) meja yaitu

Meja I Pendaftaran

Meja II Penimbangan

Meja III Pengisian KMS

Meja IV Penyuluhan perorangan berdasarkan KMS

Meja V Pelayanan KB Kes

1048707 Imunisasi

1048707 Pemberian vitamin A Dosis Tinggi berupa obat

1048707 tetes ke mulut tiap Februari dan Agustus

1048707 Pembagian pil atau kondom

1048707 Pengobatan ringan

1048707 Kosultasi KB-Kes

Petugas pada Meja I sd IV dilaksanakan oleh kader PKK sedangkan Meja V merupakan

meja pelayanan paramedis (Jurim Bindes perawat dan petugas KB)

b Sasaran Posyandu

bull BayiBalita

bull Ibu hamilibu menyusui

bull WUS dan PUS

Peserta Posyandu mendapat pelayanan meliputi

1) Kesehatan ibu dan anak

bull Pemberian pil tambah darah (ibu hamil)

bull Pemberian vitamin A dosis tinggi ( bulan vitamin A pada bulan Februarii dan

Agustus)

bull PMT

bull lmunisasi

bullPenimbangan balita rutin perbulan sebagai pemantau kesehatan balita melalui

pertambahan berat badan setiap bulan Keberhasilan program terlihat melalui

grafik pada kartu KMS setiap bulan

2) Keluarga berencana pembagian Pil KB dan Kondom

3) Pemberian Oralit dan pengobatan

4) Penyuluhan kesehatan lingkungan dan penyuluhan pribadi sesuai permasalahan

dilaksanakan oleh kader PKK melalui meja IV dengan materi dasar dari KMS

balita dan ibu hamil Keberhasilan Posyandu tergambar melalui cakupan SKDN

S Semua baita diwilayah kerja Posyandu

K Semua balita yang memiliki KMS

D Balita yang ditimbang

N Balita yang naik berat badannya

c Dana

Dana pelaksanaan Posyandu berasal dari swadaya masyarakat melalui gotong royong

dengan kegiatan jimpitan beras dan hasil potensi desa lainnya serta sumbangan dari

donatur yang tidak mengikat yang dihimpunan melalui kegiatan Dana Sehat

28 SISTEM INFORMASI POSYANDU (SIP)

Sistem informasi Posyandu adalah rangkaian kegiatan untuk menghasilkan

informasi yang sesuai dengan kebutuhan secara tepat guna dan tepat waktu bagi

pengelola Posyandu OLeh sebab itu Sistem Informasi Posyandu merupakan bagian

penting dari pembinaan Posyandu secara keseluruhan Konkritnya pembinaan akan

lebih terarah apabila di dasarkan pada informasi yang lengkap akurat dan aktual

Dengan kata lain pembinaan merupakan jalan keluar dari permasalahan yang dihadapi

karena didasarkan pada informasi yang tepat baik dalam lingkup terbatas maupun

lingkup yang lebih luas

Mekanisme Operagional SIP

1) Penggung jawab Sistem Informasi Posyandu adalah Pokjanal Posyandu di Propinsi

dan Dati II di tingkat kecamatan adalah Tim Pembina LKMDKelurahan berkoordinasi

dengan LKMD Seksi 10

2) Pemerintah Desa bertanggung jawab atas tersediannya data dan informasi Posyandu

3) Pengumpul data dan informaosi adalah Tim Penggerak PKK dan LKMD dengan

menggunakan instrumen

a Catatan ibu hamil kelahiran kematian dan nifas oleh ketua kelompok Dasa

Wisma (kader PKK)

b Register bayi dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember

c Register anak balita dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember

d Register WUS- PUS alam wilayah ketiga Posyandu bulan Januari sd Desember

e Register Ibu hamil dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember

f Data pengunjung petugas Posyandu kelahiran dan kematian bayi dan kematian ibu

hamil melahirkan dan nifas

g Data hasil kegiatan Posyandu

Catatan

1 Instrumenformat SIP diatas oleh kader Posyandu dengan bimbingan teknis dari

petugas kesehatanPLKB

2 LKMD clan Tim Penggerak PKK DesaKelurahan bertanggungjawab dalam hal

bull Menghimpun Idata daJl informasi dari seluruh Posyandu yang ada dalam wilayah

desakelurahan

bull Menyimpulkan seluruh data dan informasi

bull Menyusun data dan informasi sebagai bahan pertemuan ditingkat kecamatan

(Rakorbang)

3 Pokjanal Posyandu tingkat kecamatan (Puskesmas PPLKB Kaurbang) mengambil

data dari desa untuk dianalisis dan kemudian menjadi bahan rakor Posyandu di tingkat

kecamatan

4 Hasil analisis digunakan sebagai bahan menyusunan rencana pembinaan Masalah-

masalah yang dapat diatasi oleh Pemerintah Tingkat Kecamatan segera diambil langkah

pemecahannya sedangkan yang tidak dapat dipecahkan dilaporkan ke tingkat

KabupatenKotamadya sebagai bahan Rakorbang Tingkat ll

29 Tingkat Perkembangan Posyandu

Perkembangan masing-masing Posyandu tidak sama Dengan demikian

pembinaan yang dilakukan untuk masing-masing Posyandu juga berbeda Untuk

mengetahui tingkat perkembangan Posyandu telah dikembangkan metode dan alat

telaahan perkembangan Posyandu yang dikenal dengan nama Telaah Kemandirian

Posyandu Tujuan telaahan adalah untuk mengetahui tingkat perkembangan Posyandu

yang secara umum dibedakan atas 4 tingkat sebagai berikut

1 Posyandu Pratama

Posyandu Pratama adalah Posyandu yang belum mantap yang ditandai oleh

kegiatan bulanan Posyandu belum terlaksana secara rutin serta jumlah kader sangat

terbatas yakni kurang dari 5 (lima) orang Penyebab tidak terlaksananya kegiatan rutin

bulanan Posyandu di samping karena jumlah kader yang terbatas dapat pula karena

belum siapnya masyarakat Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat

adalah memotivasi masyarakat serta menambah jumlah kader

2 Posyandu Madya

Posyandu Madya adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan

lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau

lebih tetapi cakupan kelima kegiatan utamanya masih rendah yaitu kurang dari 50

Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat adalah meningkatkan

cakupan dengan mengikutsertakan tokoh masyarakat sebagai motivator serta lebih

menggiatkan kader dalam mengelola kegiatan Posyandu Contoh intervensi yang dapat

dilakukan antara lain

a Pelatihan tokoh masyarakat menggunakan Modul Posyandu dengan metode

simulasi

b Menerapkan SMD dan MMD di Posyandu dengan tujuan untuk merumuskan

masalah dan menetapkan cara penyelesaiannya dalam rangka meningkatkan

cakupan Posyandu

3 Posyandu Purnama

Posyandu Purnama adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan

lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau

lebih cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50 mampu menyelenggarakan

program tambahan serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang

dikelola oleh masyarakat yang pesertanya masih terbatas yakni kurang dari 50 KK di

wilayah kerja Posyandu Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat

antara lain

a Sosialisasi program dana sehat yang bertujuan untuk memantapkan pemahaman

masyarakat tentang dana sehat

b Pelatihan dana sehat agar di desa tersebut dapat tumbuh dana sehat yang kuat

dengan cakupan anggota lebih dari 50 KK Peserta pelatihan adalah para tokoh

masyarakat terutama pengurus dana sehat desakelurahan serta untuk

kepentingan Posyandu mengikutsertakan pula pengurus Posyandu

4 Posyandu Mandiri

Posyandu Mandiri adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan

lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau

lebih cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50 mampu menyelenggarakan

program tambahan serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang

dikelola oleh masyarakat yang pesertanya lebih dari 50 KK yang bertempat tinggal di

wilayah kerja Posyandu Intervensi yang dilakukan bersifat pembinaan termasuk

pembinaan program dana sehat sehingga terjamin kesinambungannya Selain itu dapat

dilakukan intervensi memperbanyak macam program tambahan sesuai dengan masalah

dan kemampuan masing-masing (Kementerian Kesehatan RI 2011)

BAB III

METODE PELAKSANAAN

31 Lokasi Pelaksanaan

Puskesmas dan Posyandu di Kota Palembang

32 Waktu Pelaksanaan

Hari dan Tanggal

Jam

33 Subjek Tugas Mandiri

1 Meninjau pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat

puskesmas lokakarya mini penilaian kinerja)

2 Meninjau pelaksanaan pelayanan kesehatan di posyandu

34 Langkah Kerja

1 Membuat proposal

2 Melakukan konsultasi kepada pembimbing Tugas Pengenalan Profesi

3 Meminta izin kepada petugas Puskesmas dan Posyandu secara administratif

4 Meninjau pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat

puskesmas lokakarya mini penilaian kinerja) dan pelaksanaan pelayanan

kesehatan di posyandu

5 Mengumpulkan hasil kerja lapangan untuk mendapatkan suatu kesimpulan

6 Membuat laporan hasil Tugas Pengenalan Profesi dari data yang sudah

didapatkan

28

Palembang April 2013

Mahasiswa Blok XVII Kelompok 4

Diketahui dan Disetujui

Pembimbing

dr Putri

29

BAB IV

PENUTUP

Proposal ini disusun sebagai usaha melakukan penyelenggaraan kegiatan Tugas

Pengenalan Profesi supaya mahasiswa dapat mengamati lebih awal dan secara langsung

pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat puskesmas lokakarya mini

penilaian kinerja) dan pelaksanaan pelayanan kesehatan di posyandu

Demikianlah proposal kami semoga proposal ini menjadi bahan pertimbangan

dan perhatian dr Yesi Astri M Kes selaku pembimbing Tutorial 4 dalam mendukung

kegiatan Tugas Pengenalan Profesi yang kami laksanakan dalam rangka meningkatkan

Sumber Daya Manusia sekaligus untuk memenuhi tugas pada blok XVIII ini

30

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI 2004 Sistem Kesehatan Nasional Jakarta

Departemen Kesehatan RI 1999 Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia

Sehat 2010 Jakarta

Proyek Kesehatan Keluarga dan Gizi 2002 Pedoman Manajemen Puskesmas Jakarta

Departemen Kesehatan RI 2004 Sistem Kesehatan Nasional Jakarta

Departemen Kesehatan RI 1988 Pedoman Lokakarya Mini Pusat Kesehatan

Masyarakat Jakarta

Departemen Kesehatan RI 2001 Pedoman Kerja Puskesmas Jakarta

Departemen Kesehatan RI Pusat Pendidikan dan Latihan Pegawai 1989 Pedoman

Perencanaan Tingkat Puskesmas (Microplanning) Jakarta

Kementerian Kesehatan RI 2005 Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat

Dinkes provinsi Jawa Tengah

Anas Syarial R Pelaksanan Posyandu di Tingkat II Kotamadya Medan disajikan pada

Temu Karya LKMD Propinsi Sumatera Utara Medan 1998

Departemen Dalam Negeri Instruksi Menteri Dalam Negeri No 0 Tahun 1990

Tentang Peningkatan Pembinaan mutu Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Jakarta

1990

Eacang I 1986 Ilmu kesehatan Masyarakat Penerbit Alumni Bandung

Muninjaya A A Gde 1999 Manajemen Kesehatan EGC Jakarta

Sulastomo 2007 Manajemen Kesehatan Gramedia Pustaka Jakarta

31

  • 12 Rumusan Masalah
  • 13 Tujuan Tugas Pengenalan Profesi
  • 131 Tujuan Umum
  • Setelah menyelesaikan Tugas Pengenalan Profesi ini diharapkan mahasiswa mampu memahami dan mempraktikkan Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
  • 132 Tujuan Khusus
  • 1 Untuk penulis dapat menambah ilmu pengetahuan dan sebagai bahan pembanding antara teori yang didapat selama kuliah dan praktek di lapangan tentang Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
  • 2 Untuk pembaca dapat mengatahui Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
  • 21 Definisi Manajemen Puskesmas
  • 22 Instrumen Manajemen Puskesmas
Page 6: TPP XVIII Puskes-Posyandu

Puskesmas yang dapat digunakan untuk melakukan intervensi Analisis situasi akan

menghasilkan rumusan masalah dan berbagai faktor yang berkaitan dengan masalah

kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas serta potensi sumber daya

Puskesmas yang dapat digunakan untuk melakukan intervensi Langkah ini

dilakukan dengan mengumpulkan dan menganalisis data atau fakta yang berkaitan

dengan masalah kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas (Departemen

Kesehatan 2002)

analisis ini meliputi data umum dan data khusus Data umum ini berupa peta

wilayah dan data sumber daya (ketenagaan obat amp bahan habis pakai peralatan

sumber pembiayaan sarana prasarana data peran serta masyarakat data penduduk

amp sasaran program data sekolah data kesling

3 Rencana Usulan Kegiatan terdapat 2 tahap dalam penyusunan rencana usulan

kegiatan (RUK) yaitu

a Analisis masalah meliputi

1 identifikasi masalah

2 prioritas masalah

3 merumuskan masalah

4 penyebab masalah

b Penyusunan RUK

pada dasarnya menyusun RUK harus memperhatikan berbagai kebijakan

yang berlaku secara global nasional maupun daerah sesuai dengan hasil

kajian data dan informasi yang tersedia di puskesmas Puskesmas haruslah

mempertimbangkan masukan dari masyarakat melalui Konsil Kesehatan

KecamatanBadan Penyantun Puskesmas Rencana usulan kegiatan harus

dilengkapi pula dengan usulan pembiayaan untuk kebutuhan rutin sarana

prasarana dan operasional puskesmas RUK yang disusun tersebut

merupakan RUK untuk tahun mendatang (H+1) Penyusunan RUK tersebut

disusun pada bulan januari tahun berjalan (H) berdasarkan hasil kajian

pencapaian kegiatan pada tahun sebelumnya (H-1) Dalam hal ini diharapkan

penyusunan RUK telah selesai dilaksanakan di puskesmas pada akhir bulan

januari tahun berjalan (H)

Setelah menyusun kemudian RUK tersebut dibahas di Dinas

kabupatenkota kemudian diajukan ke Pemerintah Daerah kabupatenkota

melalui Dinas kesehatan kabupatenkota RUK yang terangkum dalam usulan

Dinas kesehatan kabupatenkota akan diajukan ke DPRD untuk memperoleh

persetujuan pembiayaan dan dukungan politis

Setelah mendapat persetujuan selanjutnya diserahkan ke puskesmas

melalui dinas kesehatan kabupatenkota Berdasarkan alokasi biaya yang

disetujui tersebut puskesmas menyusun rencana pelaksanaan kegiatan

4 Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan

Setelah RUK disetujui dengan alokasi biaya yang ditentukan puskesmas

membuat rencana pelaksanaan kegiatan Sumber pembiayaan puskesmas

selain dari anggaran daerah (DAU) adalah dari pusat dan pinjamanbantuan

luar negeri yang dialokasikan melalui dinas kesehatan kabupatenkota RPK

disusun dengan melakukan penyesuaian dan tetap mempertimbangkan

masukan dari masyarakat Penyesuaian ini dilakukan karena RPK yang

disusun adalah persetujuan atas RUK tahun lalu (H-1) alokasi yang diterima

tidak selalu sesuai dengan yang diusulkan adanya perubahan sasaran

kegiatan tambahan anggaran (selain dari DAU) dan lain-lainnya

Penyusunan RPK dilaksanakan pada bulan Januari tahun berjalan dalam

forum lokakarya mini yang pertama

222 Lokakarya mini

Sesuai dengan Sistem Kesehatan Nasional upaya kesehatan diselenggarakan

melalui upaya kesehatan Puskesmas peran serta masyarakat dan rujukan upaya

kesehatanPuskesmas mempunyai fungsi sebagai pusat pengembangan peran serata

masyarakat pusatpembinaan kesehatan masyarakat dan pusat pelayanan kesehatan

masyarakat Dalam rangkamembina petugas Puskesmas untuk bekerjasama dalam tim

sehingga dapat melaksanakan fungsi Puskesmas dengan baik telah dikembangkan

Lokakarya Mini Puskesmas

Lokakarya Mini Puskesmas merupakan suatu pertemuan antar petugas

Puskesmas dan petugas Puskesmas dengan sektor terkait (lintas sektoral) untuk

meningkatkan kerjasama tim memantau cakupan pelayanan Puskesmas serta membina

peran serta masyarakat secara terpadu agar dapat meningkatkan fungsi Puskesmas

Ditinjau dari fungsi manajemen yang terdiri dari perencanaan (P1) Penggerakan

Pelaksanaan (P2) dan Pengawasan Pengendalian Penilaian (P3) maka Lokakarya Mini

Puskesmas merupakan penerapan Penggerakan Pelaksanaan (P2)

Adapun tujuan dilakukannya lokakarya mini adalah sebagai berikut

1 Tujuan Umum

Meningkatkan fungsi Puskesmas melalui penggerakan pelaksanaan

Puskesmas bekerjasama dalam tim dan membia kerja sama lintas program

serta lintas sektoral

2 TujuanKhusus

a) Tergalangnya kerjasama dalam tim antar tenaga Puskesmas dan pelaksana

b) Terselenggaranya lokakarya bulanan antar tenaga Puskesmas dalam

rangka pemantauan hasil kerja tenaga Puskesmas dengan cara

membandingkan rencana kerja bulan lalu dari setiap petugas dengan hasil

kegiatannya dan membandingkan cakupan kegiatan dari daerah binaan

dengan targetnya serta teersusunnya rencana kerja bulan berikutnya

c) Tergalangnya kerjasama lintas sektoral dalam rangka pembinaan dan

pengembangan peran serta masyarakatsecara terpadu

d) Terselenggaranya lokakarya tribulanan lintas sektoral dalam ranngka

mengkaji kegiatan kerjasama lintas sektoral dan tersusunnya rencana

kerja tribulan berikutnyaManfaatnyaadalah mengevaluasi kegiatan yang

telah dilakuakan pada bulan lalu dan untuk merencanakan kegiatan yang

akan dilakukan

3 Penggalangan peningkatan kerjasama dalam Tim

Lokakarya yang pada dasarnya dilaksanakan setahun sekali dilingkungan

Puskesmas sendiri dalam rangka meningkatkan kerjasama antar petugas

Puskesmas untuk meningkatkan fungsi Puskesmas

4 Lokakarya Bulanan Puskesmas

Sebagai tidak lanjut lokakarya pengggalangan peningkatan kerjasama

dalam Tim setiap awal bulan berikutnya diadakan pertemuan antar

tenaga Puskesmas untuk membandingkan rencana kerja bulan yang lalu

dengan hasil kegiatan serta cakupan daerah binaan Bilaman dijumpai

masalah dibahas dan dipecahkan bersama serta kemudian menyusun

rencana kerja bulan berikutnya bagi setiap tenaga

5 Penggalangan peningkatan kerja sama lintas sektoral

Dalam rangka meningkatkan peran serta masyarakat dan dukungan

sektor-sektor yang bersangkutan diperlukan penggalangan kerjasama

lintas sektor yang dilaksanakan dalam satu pertemuan setahun sekali

Untuk itu perlu dijelasklan manfaat bersama dari upaya pembinaan peran

serta masyarakat dalam bidang kesehatan bagi sektor-sektor yang

bersangkutan Sebagai hasil pertemuan adalah kesepakatan rencana kerja

lintas sektoral dalam membina dan mengembanngkan peran serta

masyarakat dalam bidang kesehatan Khususnya dalam rangka

peningkatan kesejahteraan ibu dan kelangsungan hidup anakHarapannya

peningkatan pelayanan kesehatan laporan kegiatan tepat waktu

Salah satu bentuk upaya dalam penggalangan maupun pemantauan berbagai

kegiatan adalah melalui pertemuan lokakarya mini puskesmas Pada dasarnya ruang

lingkup kegiatan lokmin itu mencakup dua hal pokok yang meliputi

1 Lokmin Lintas Program

a Meningkatkan kerjasama antar petugas internal puskesmas

b Mendapatkan kesepakatan sesuai rencana pelaksanaan kegiatan

c Meningkatkan motivasi tugas seluruh staf puskesmas

d Mengkaji pelaksanaan rencana kerja (RPK) yang telah disusun

2 Lokmin Lintas Sektor

a Mendapatkan kesepakatan rencana kerja lintas sektoral

b untuk membina dan mengembangkan peran serta masyarakat dalam

bidang kesehatan

berdasarkan waktunya lokakarya mini dibagi menjadi 2

1 Lokakarya mini bulanan

Lokarya bulanan ini mempunyai beberapa tujuan yang terbagi menjadi 2

a Tujuan umum

Terselenggaranya lokakarya bulanan intern puskesmas dalam rangka

pemantauan hasil kerja petugas puskesmas dengan cara membandingkan

rencana kerja bulan lalu dari setiap petugas dengan hasil kegiatannya dan

membandingkan cakupan kegiatan dari daerah binaan dengan targetnya

serta tersusunnya rencana kerja bulan berikutnya

b Tujuan khusus

a Diketahuinya hasil kegiatan puskesmas bulan lalu

b Disampaikannya hasil rapat dari kabupatenkota kecamatan dan

berbagai kebijakan serta program

c Diketahuinya hambatan atau masalah kegiatan bulan lalu

d Dirumuskannya cara penyelesaian masalah

e Disusunnya rencana kerja bulan baru

Lokakarya mini bulanan diselenggarakan dalam dua tahap yaitu

3 Lokakarya mini bulanan yang pertama

Merupakan lokakarya penggalangan tim yang diselenggarakan dalam

rangka pengorganisasian untuk dapat terlaksananya rencana pelaksanaan

kegiatan (RPK) Pelaksanaan lokakarya mini bulanan yang pertama

sebagai berikut

a) Masukan

1) Penggalangan tim dalam bentuk dinamika tentang peran

tanggung jawab staf dan kewenangan puskesmas

2) Informasi tentang kebijakan program dan konsep baru yang

berkaitan dengan puskesmas

3) Informasi tentang tatacara penyusunan rencana kegiatan

(PoA) puskesmas

b) Proses

1 Inventarisasi kegiatan puskesmas termasuk kegiatan lapangan

dan daerah binaan

2 Analisis beban kerja tiap petugas

3 Pembagian tugas baru termasuk pembagian daerah binaan

4 Penyusunan rencana kegiatan puskesmas tahunan berdasarkan

RPK

c) Keluaran

1 Rencana kegiatan puskesmas tahunan

2 Kesepakatan bersama untuk pelaksanaan kegiatan

berdasarkan PoA

3 Matriks pembagian tugas dan daerah binaan

4 Lokakarya mini bulanan rutin

Merupakan tindak lanjut dari lokakarya mini bulanan yang pertama

Lokakarya bulanan rutin ini dilaksanakan untuk memantau pelaksanaan

PoA puskesmas yang dilakukan setiap bulan secara teratur Pelaksanaan

lokakarya bulanan rutin puskesmas senagai berikut

a) Masukan

1) Laporan hasil kegiatan bulan lalu

2) Informasi tentang hasil rapat di kabupatenkota

3) Informasi tentang hasil rapat di kecamatan

4) Informasi tentang kebijakan program dan konsep baru

b) Proses

1) Analisis hambatan dan masalah antara lain dengan

menggunakan PWS

2) Analisis sebab masalah khusus untuk mutu dikaitkan

dengan kepatuhan standar pelayanan

3) Merumuskan alternatif pemecahan masalah

c) Keluaran

1) Kesepakatan untuk melaksanakan kegiatan

2) Rencana kerja bulan yang baru

2 Lokakarya mini tribulan

Lokakarya mini tribulan ini dilakukan sebagai pemantau pelaksanaan

kerjasama lintas sektoral Tujuan dari pelaksanaan ini dibagi menjadi 2 yaitu

a Tujuan umum

Terselenggaranya lokakarya lintas sektoral dalam rangka mengkaji hasil

kegiatan kerja sama lintas sektoral dan tersusunnya rencanan kerja

tribulan selanjutnya

b Tujuan khusus

a Dibahas dan dipecahkan masalah dan hambatan lintas sektoral yang

dihadapi

b Dirumuskannya rencana kerja lintas sektoral yang baru untuk tribulan

yang akan datang

Lokakarya tribulan lintas sektor dilaksanakan dalam dua tahap

1 Lokakarya mini tribulan pertama

Merupakan lokakarya yang diselenggarakan tim dalam rangka

pengorganisasian Pengorganisasian dilaksanakan untuk dapat

terlaksanakannya kegiatan sektoral yang terkait dengan kesehatan

Pelaksanaan lokakarya mini tribulan pertama sebagai berikut

a Masukan

1) Penggalangan tim yang dilakukan melalui dinamika

kelompok

2) Informasi tentang program lintas sektor

3) Informasi tentang program kesehatan

4) Informasi tentang kebijakan program dan konsep baru

b Proses

1) Inventarisasi peran bantu masing-masing sektor

2) Analisis masalah peran bantu masing-masing sektor

3) Pembagian peran dan tugas masing-masing sektor

c Keluaran

1) Kesepakatan tertulis lintas sektor terkait dalam

mendukung program kesehatan

2) Rencana kegiatan masing-masing sektor

2 Lokakarya mini tribulan rutin

Merupakan tindak lanjut dari lokakarya penggalangan kerjasama lintas

sektoral yang telah dilakukan dan selanjutnya dilakukan tiap tribulan

secara tetap Pelaksanaan lokakarya mini tribulan rutin adalah

a Masukan

1) Laporan kegiatan pelaksanaan program kesehatan dan

dukungan sektor terkait

2) Inventarisasi maslahhambatan dari masing-masing sektor

dalam pelaksanaan program kesehatan

3) Pemberian informasi baru

b Proses

1) Analisis masalah dan hambatan pelaksanaan program

kesehatan

2) Analisis masalah dan hambatan dukungan dari masing-

masing sektor

3) Merumuskan cara penyelesaian masalah

4) Menyusun rencana kerja dan menyepakati kegiatan untuk

tribulan yang baru

c Keluaran

1) Rencana kerja tribulan yang baru

2) Kesepakatan bersama

223 PKP (penilaian kinerja puskesmas)

Dalam rangka pemerataan pelayanan kesehatan dan pembinaan kesehatan

masyarakat telah di bangun Puskesmas Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas

kesehatan kabupaten kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan

kesehatan di suatu wilayah kerja tertentu Puskesmas berfungsi sebagai

1 Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan

2 Pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat

3 Pusat pelayanan kesehatan strata pertama

Mempertimbangkan rumusan pokok-pokok program dan program-program

unggulan sebagaimana disebutkan dalam Rencana Strategis Departemen Kesehatan dan

program spesifik daerahmaka area program yang akan menjadi prioritas di suatu daerah

perlu dirumuskan secara spesifik oleh daerah sendiri demikian pula strategi dalam

pencapain tujuannya yang harus disesuaikan dengan masalah kebutuhan serta potensi

setempat

Puskesmas merupakan ujung tombak terdepan dalam pembangunan kesehatan

mempunyai peran cukup besar dalam upaya mencapai pembangunan kesehatan Untuk

mengetahui tingkat kinerja Puskesmas perlu diadakan Penilaian Kinerja Puskesmas

a pengertian penilaian kinerja puskesmas

Penilaian kinerja Puskesmas adalah suatu upaya untuk melakukan penilaian hasil

kerja prestasi Puskesmas

Pelaksanaan penilaian dimulai dari tingkat Puskesmas sebagai instrumen mawas

diri karena setiap Puskesmas melakukan penilaian kinerjanya secara mandiri kemudian

Dinas Kesehatan Kabupaten Kota melakukan verifikasi hasilnya Adapun aspek

penilaian meliputi hasil pencapaian cakupan dan manajemen kegiatan termasuk mutu

pelayanan (khusus bagi Puskesmas yang telah mengembangkan mutu pelayanan) atas

perhitungan seluruh Puskesmas Berdasarkan hasil verifikasi dinas kesehatan kabupaten

kota bersama Puskesmas dapat menetapkan Puskesmas kedalam kelompok (IIIIII)

sesuai dengan pencapaian kinerjanyaPada setiap kelompok tersebut dinas kesehatan

kabupatenkota dapat melakukan analisa tingkat kinerja Puskesmas berdasarkan rincian

nilainya sehingga urutan pencapian kinerjanya dapat diketahui serta dapat dilakukan

pembinaan secara lebih mendalam dan terfokus

b tujuan penilaian kinerja puskesmas

a Tujuan Umum

Tercapainya tingkat kinerja Puskesmas yang berkualitas secara optimal dalam

mendukung pencapaian tujuan pembangunan kesehatan kabupaten kota

b Tujuan Khusus

Mendapatkan gambaran tingkat pencapaian hasilcakupan dan mutu kegiatan serta

manajemen Puskesmas pada akhir tahun kegiatan

Mengetahui tingkat kinerja puskesmas pada akhir tahun berdasarkan urutan peringkat

kategori kelompok Puskesmas

Mendapatkan informasi analisis kinerja Puskesmas dan bahan masukan dalam

penyusunan rencana kegiatan Puskesmas dan dinas kesehatan kabupatenkota untuk

tahun yang akan datang

Manfaat penilaian kinerja puskesmas

Puskesmas mengetahui tingkat pencapaian (prestasi)kunjungan dibandingkan dengan

target yang harus dicapai

Puskesmas dapat melakukan identifikasi dan analisismasalah mencari penyebab dan

latar belakang serta hambatan masalah kesehatan di wilayah kerjanya berdasarkan

adanya kesenjangan pencapaian kinerja Puskesmas (out put dan out come)

Puskesmas dan dinas kesehatan kabupatenkota dapat menetapkan tingkat urgensi suatu

kegiatan untuk dilaksanakan segera pada tahun yang akan datang berdasarkan

prioritasnya

Dinas kesehatan kabupatenkota dapat menetapkan dan mendukung kebutuhan sumber

daya Puskesmas dan urgensi pembinaa

Ruang lingkup penilaian kinerja puskesmas

Ruang lingkup kinerja Puskesmas meliputi penilaian pencapaian hasil pelaksanaan

pelayanan kesehatan manajemen Puskesmas dan mutu pelayanan Penilaian terhadap

kegiatan upaya kesehatan wajib Puskesmas yang telah ditetapkan di tingkat

kabupatenkota dan kegiatan upaya kesehatan pengembangan dalam rangka penerapan

ketiga fungsi Puskesmas yang diselenggarakan melalui pendekatan kesehatan

masyarakat dengan tetap mengacu pada kebijakan dan strategi untuk mewujudkan visi ldquo

Indonesia Sehatrdquo

Pelaksanaan penilaian kinerja

a Bahan dan pedoman

Bahan yang dipakai pada penilaian kinerja Puskesmas adalah hasil pelaksanaan

pelayanan kesehatan manajemen Puskesmas dan mutu pelayanan sedangkan

dalam pelaksanaannya mulai dari pengumpulan data pengolahan data analisis

hasilmasalah sampai dengan penyusunan laporan berpedoman pada Buku

Pedoman penilaian kinerja Puskesmas dari Direktorat Jenderal Bina Kesehatan

Masyarakat Departemen Kesehatan RI th 2006

b Teknis pelaksanaan

Dalam hal ini dimisalkan saja bahwa teknis pelaksanaan penilaian kinerja

Puskesmas di Kabupaten Klungkung tahun 2008 sbb

1 Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilaksanakan dengan memasukkan data hasil

kegiatan Puskesmas th 2008 ( Jan sd Des 2008 ) dengan variabel dan

sub variabel yang terdapat dalam forum penilaian kinerja Puskesmas th

2008

2 Pengolahan Data

Setelah proses pengumpulan data selesai dilanjutkan dengan

penghitungan sbb

c Penilaian Cakupan Kegiatan Yankes Cakupan sub variabel dan variabel

Cakupan sub variabel (SV) dihitung dengan membagi hasil pencapaian (H) dgn

target sasaran (T) dikalikan 100 atau

SV () = HT x 100

Cakupan variabel (V) dihitung dgn menjumlah seluruh nilai subNvariabel (ΣSV)

kemudian dibagi dengan jumlah variabel (n) atau

V () = Σ SVn

Jadi nilai cakupan kegiatan Yankes adalah Rerata per jenis kegiatan Kinerja

cakupan pelayanan di kelompokkan sebagai berikut

1 Kelompok I (kinerja baik)

Tingkat pencapaian hasil ge 91

2 Kelompok II (kinerja cukup)

Tingkat pencapaian hasil 81 ndash 90

3 Kelompok III (kinerja kurang)

Tingkat pencapaian hasil le 80

a Penilaian Kegiatan Manajemen Puskesmas

Penilaian kegiatan manajemen Puskesmas dikelompokkan

menjadi 4 kelompok

1 Manajemen Operasional Puskesmas

2 Manajemen alat dan obat

3 Manajemen keuangan

4 Manajemen ketenagaan

Penilaian kegiatan manajemen Puskesmas dengan mempergunakan

skala nilai sebagai

berikut

1 Skala 1 nilai 4

2 Skala 2 nilai 7

3 Skala 3 nilai 10

Nilai masing-masing kelompok manajemen

adalah rata-rata nilai kegiatan masing-masing kelompok manajemen

1 Skala 1 Nilai 4

2 Skala 2 Nilai 7

3 Skala 3 Nilai 10

Cara Penilaian

a Nilai mutu dihitung sesuai dengan hasil pencapaian Puskesmas

dan dimasukkan ke dalam kolom yang sesuai

b Hasil nilai skala di masukkan ke dalam kolom nilai

akhir tiap variabel

d Hasil rata ndash rata nilai variabel dalam satu komponen

e merupakan nilai akhir mutu

Nilai mutu pelayanan dikelompokkan menjadi

Baik Nilai rata ndash rata gt 85

Cukup Nilai 55 ndash 84

Kurang Nilai lt 55

24 Pengertian Posyandu

Pengertian Posyandu adalah suatu wadah komunikasi alih teknologi dalam

pelayanan kesehatan masyarakat dari Keluarga Berencana dari masyarakat oleh

masyarakat dan untuk masyarakat dengan dukungan pelayanan serta pembinaan teknis

dari petugas kesehatan dan keluarga berencana yang mempunyai nilai strategis untuk

pengembangan sumber daya manusia sejak dini Yang dimaksud dengan nilai strategis

untuk pengembangan sumber daya manusia sejak dini yaitu dalam peningkat mutu

manusia masa yang akan datang dan akibat dari proses pertumbuhan dan perkembangan

manusia ada 3 intervensi yaitu

1 Pembinaan kelangsungan hidup anak (Child Survival) yang ditujukan untuk menjaga

kelangsungan hidup anak sejak janin dalam kandungan ibu sampai usia balita

2 Pembinaan perkembangan anak (Child Development) yang ditujukan untuk membina

tumbuhkembang anak secara sempurna baik fisik maupun mental sehingga siap

menjadi tenaga kerja tangguh

3 Pembinaan kemampuan kerja (Employment) yang dimaksud untuk memberikan

kesempatan berkarya dan berkreasi dalam pembangunan bangsa dan negara

Intervensi 1 dan 2 dapat dilaksanakan sendiri oleh masyarakat dengan sedikit bantuan

dan pengarahan dari petugas penyelenggara dan pengembangan Posyandu merupakan

strategi yang tepat untuk intervensi ini Intervensi ke 3 perlu dipersiapkan dengan

memperhatikan aspek-aspek Poleksesbud

25 Dasar Pelaksanaan

Surat Keputusan Bersama MendagriMenkesBKKBN Masing-masing No23 tahun

1985 21MenKesInstBIV 1985 1I2HK-011 A1985 tentang penyelenggaraan

Posyandu yaitu

1 Meningkatkan kerja sama lintas sektoral untuk menyelenggarakan Posyandu dalam

lingkup LKMD dan PKK

2 Mengembangkan peran serta masyarakat dalarn meningkatkan fungsi Posyandu serta

meningkatkan peran serta masyarakat dalam program ndash program pembangunan

masyarakat desa

3 Meningkatkan fungsi dan peranan LKMD PKK dan mengutamakan peranan kader

pembangunan

4 Melaksanakan pembentukan Posyandu di wilayahdi daerah masing-masing dari

melaksanakan pelayanan paripurna sesuai petunjuk Depkes dan BKKBN

5 Undang-undang no 23 tahun 1992 pasal 66 dana sehat sebagai cara penyelenggaraan

dan pengelolaan pemeliharaan kesehatan secara paripurna

26 Tujuan penyelenggara Posyandu

1 Menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB) Angka Kematian Ibu ( ibu Hamil

melahirkan dan nifas)

2 Membudayakan NKKBS

3 Meningkatkan peran serta dan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan

kegiatan kesehatan dan KB Berta kegiatan lainnya yang menunjang untuk tercapainya

masyarakat sehat sejahtera

4 Berfungsi sebagai Wahana Gerakan Reproduksi Keluarga Sejahtera Gerakan

Ketahanan Keluarga dan Gerakan Ekonomi Keluarga Sejahtera

27 Pengelola Posyandu

a Sesuai Inmendagri Nomor 9 Tahun 1990 tentang Peningkatan Pembinaan mutu

Posyandu ditingkat desa kelurahan sebagai berikut

1 Penanggungjawab umum Ketua Umum LKMD (KadesLurah)

2 Penggungjawab operasional Ketua I LKMD (Tokoh Masyarakat)

3 Ketua Pelaksana Ketua II LKMDKetua Seksi 10 LKMD ( Ketua Tim Penggerak

PKK)

4 Sekretaris Ketua Seksi 7 LKMD

5 Pelaksana Kader PKK yang dibantu Petugas KB-Kes

b Pokjanal Posyandu

Pokjanal posyandu yang dibentuk disemua tingkatan pemerintahan terdiri dari

unsur Instansi dan Lembaga terkait secara langsung dalam pembinaan Posyandu yaitu

1 Tingkat Propinsi - BKKBN

- PMD (Pembinaan Masyar3kat Desa)

- Bappeda

- Tim Penggerak PKK

- dll

2 Tingkat KabKodya

- Kantor DepkesKantor Dinkes

- BKKBN

- PMD

- Bappeda

- dII

3Tingkat Kecamatan

bullTingkat Pembina LKMD( puskesmas Pembina petugas Lapangan KB

Kaur Bang (Kepala Urusan Pembangunan)

bull KPD (Kader Pembangunan Desa)

4 Pokjanal Posyandu bertugas

bull Menyiapkan data dan kelompok sasaran serta cakupan program

bull Menyiapkan kader

bull Menganalisis masalah dan menetapkan aIternatif pemecahan masalah

bull Menyusunan rencana

bull Melakukan pemantauan dan bimbingan

bull Menginformasikan masalah kepada instansilembaga terkait

bull Melaporkan kegiatan kepada Ketua Harian Tim Pembina LKMD

5 Kegiatan Pokok Posyandu

1 KIA

2 KB

3 lmunisasi

4 Gizi

5 Penggulangan Diare

6 Pembentukan Posyandu

a Langkah ndash langkah pembentukan

1) Pertemuan lintas program dan lintas sektoral tingkat kecamatan

2) Survey mawas diri yang dilaksanakan oleh kader PKK di bawah bimbingan

teknis unsur kesehatan dan KB

3) Musyawarah masyarakat desa membicarakan hasil survey mawas diri sarana

dan prasarana posyandu biaya posyandu

4) Pemilihan kader Posyandu

5) Pelatihan kader Posyandu

6) Pembinaan

b Kriteria pembentukan Pos syandu

Pembentukan Posyandu sebaiknya tidak terlalu dekat dengan Puskesmas agar

pendekatan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat lebih tercapai sedangkan satu

Posyandu melayani 100 balita

c Kriteria kader Posyandu

1) Dapat membaca dan menulis

2) Berjiwa sosial dan mau bekerja secara relawan

3) Mengetahui adat istiadat serta kebiasaan masyarakat

4) Mempunyai waktu yang cukup

5) Bertempat tinggal di wilayah Posyandu

6) Berpenampilan ramah dan simpatik

7) Diterima masyarakat setempat

7 Pelaksanaan Kegiatan Posyandu

a Posyandu dilaksanakan sebulan sekali yang ditentukan oleh LKMD Kader Tim

Penggerak PKK DesaKelurahan serta petugas kesehatan dari KB Pada hari buka

Posyandu dilakukan pelayanan masyarakat dengan sistem 5 (lima) meja yaitu

Meja I Pendaftaran

Meja II Penimbangan

Meja III Pengisian KMS

Meja IV Penyuluhan perorangan berdasarkan KMS

Meja V Pelayanan KB Kes

1048707 Imunisasi

1048707 Pemberian vitamin A Dosis Tinggi berupa obat

1048707 tetes ke mulut tiap Februari dan Agustus

1048707 Pembagian pil atau kondom

1048707 Pengobatan ringan

1048707 Kosultasi KB-Kes

Petugas pada Meja I sd IV dilaksanakan oleh kader PKK sedangkan Meja V merupakan

meja pelayanan paramedis (Jurim Bindes perawat dan petugas KB)

b Sasaran Posyandu

bull BayiBalita

bull Ibu hamilibu menyusui

bull WUS dan PUS

Peserta Posyandu mendapat pelayanan meliputi

1) Kesehatan ibu dan anak

bull Pemberian pil tambah darah (ibu hamil)

bull Pemberian vitamin A dosis tinggi ( bulan vitamin A pada bulan Februarii dan

Agustus)

bull PMT

bull lmunisasi

bullPenimbangan balita rutin perbulan sebagai pemantau kesehatan balita melalui

pertambahan berat badan setiap bulan Keberhasilan program terlihat melalui

grafik pada kartu KMS setiap bulan

2) Keluarga berencana pembagian Pil KB dan Kondom

3) Pemberian Oralit dan pengobatan

4) Penyuluhan kesehatan lingkungan dan penyuluhan pribadi sesuai permasalahan

dilaksanakan oleh kader PKK melalui meja IV dengan materi dasar dari KMS

balita dan ibu hamil Keberhasilan Posyandu tergambar melalui cakupan SKDN

S Semua baita diwilayah kerja Posyandu

K Semua balita yang memiliki KMS

D Balita yang ditimbang

N Balita yang naik berat badannya

c Dana

Dana pelaksanaan Posyandu berasal dari swadaya masyarakat melalui gotong royong

dengan kegiatan jimpitan beras dan hasil potensi desa lainnya serta sumbangan dari

donatur yang tidak mengikat yang dihimpunan melalui kegiatan Dana Sehat

28 SISTEM INFORMASI POSYANDU (SIP)

Sistem informasi Posyandu adalah rangkaian kegiatan untuk menghasilkan

informasi yang sesuai dengan kebutuhan secara tepat guna dan tepat waktu bagi

pengelola Posyandu OLeh sebab itu Sistem Informasi Posyandu merupakan bagian

penting dari pembinaan Posyandu secara keseluruhan Konkritnya pembinaan akan

lebih terarah apabila di dasarkan pada informasi yang lengkap akurat dan aktual

Dengan kata lain pembinaan merupakan jalan keluar dari permasalahan yang dihadapi

karena didasarkan pada informasi yang tepat baik dalam lingkup terbatas maupun

lingkup yang lebih luas

Mekanisme Operagional SIP

1) Penggung jawab Sistem Informasi Posyandu adalah Pokjanal Posyandu di Propinsi

dan Dati II di tingkat kecamatan adalah Tim Pembina LKMDKelurahan berkoordinasi

dengan LKMD Seksi 10

2) Pemerintah Desa bertanggung jawab atas tersediannya data dan informasi Posyandu

3) Pengumpul data dan informaosi adalah Tim Penggerak PKK dan LKMD dengan

menggunakan instrumen

a Catatan ibu hamil kelahiran kematian dan nifas oleh ketua kelompok Dasa

Wisma (kader PKK)

b Register bayi dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember

c Register anak balita dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember

d Register WUS- PUS alam wilayah ketiga Posyandu bulan Januari sd Desember

e Register Ibu hamil dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember

f Data pengunjung petugas Posyandu kelahiran dan kematian bayi dan kematian ibu

hamil melahirkan dan nifas

g Data hasil kegiatan Posyandu

Catatan

1 Instrumenformat SIP diatas oleh kader Posyandu dengan bimbingan teknis dari

petugas kesehatanPLKB

2 LKMD clan Tim Penggerak PKK DesaKelurahan bertanggungjawab dalam hal

bull Menghimpun Idata daJl informasi dari seluruh Posyandu yang ada dalam wilayah

desakelurahan

bull Menyimpulkan seluruh data dan informasi

bull Menyusun data dan informasi sebagai bahan pertemuan ditingkat kecamatan

(Rakorbang)

3 Pokjanal Posyandu tingkat kecamatan (Puskesmas PPLKB Kaurbang) mengambil

data dari desa untuk dianalisis dan kemudian menjadi bahan rakor Posyandu di tingkat

kecamatan

4 Hasil analisis digunakan sebagai bahan menyusunan rencana pembinaan Masalah-

masalah yang dapat diatasi oleh Pemerintah Tingkat Kecamatan segera diambil langkah

pemecahannya sedangkan yang tidak dapat dipecahkan dilaporkan ke tingkat

KabupatenKotamadya sebagai bahan Rakorbang Tingkat ll

29 Tingkat Perkembangan Posyandu

Perkembangan masing-masing Posyandu tidak sama Dengan demikian

pembinaan yang dilakukan untuk masing-masing Posyandu juga berbeda Untuk

mengetahui tingkat perkembangan Posyandu telah dikembangkan metode dan alat

telaahan perkembangan Posyandu yang dikenal dengan nama Telaah Kemandirian

Posyandu Tujuan telaahan adalah untuk mengetahui tingkat perkembangan Posyandu

yang secara umum dibedakan atas 4 tingkat sebagai berikut

1 Posyandu Pratama

Posyandu Pratama adalah Posyandu yang belum mantap yang ditandai oleh

kegiatan bulanan Posyandu belum terlaksana secara rutin serta jumlah kader sangat

terbatas yakni kurang dari 5 (lima) orang Penyebab tidak terlaksananya kegiatan rutin

bulanan Posyandu di samping karena jumlah kader yang terbatas dapat pula karena

belum siapnya masyarakat Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat

adalah memotivasi masyarakat serta menambah jumlah kader

2 Posyandu Madya

Posyandu Madya adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan

lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau

lebih tetapi cakupan kelima kegiatan utamanya masih rendah yaitu kurang dari 50

Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat adalah meningkatkan

cakupan dengan mengikutsertakan tokoh masyarakat sebagai motivator serta lebih

menggiatkan kader dalam mengelola kegiatan Posyandu Contoh intervensi yang dapat

dilakukan antara lain

a Pelatihan tokoh masyarakat menggunakan Modul Posyandu dengan metode

simulasi

b Menerapkan SMD dan MMD di Posyandu dengan tujuan untuk merumuskan

masalah dan menetapkan cara penyelesaiannya dalam rangka meningkatkan

cakupan Posyandu

3 Posyandu Purnama

Posyandu Purnama adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan

lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau

lebih cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50 mampu menyelenggarakan

program tambahan serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang

dikelola oleh masyarakat yang pesertanya masih terbatas yakni kurang dari 50 KK di

wilayah kerja Posyandu Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat

antara lain

a Sosialisasi program dana sehat yang bertujuan untuk memantapkan pemahaman

masyarakat tentang dana sehat

b Pelatihan dana sehat agar di desa tersebut dapat tumbuh dana sehat yang kuat

dengan cakupan anggota lebih dari 50 KK Peserta pelatihan adalah para tokoh

masyarakat terutama pengurus dana sehat desakelurahan serta untuk

kepentingan Posyandu mengikutsertakan pula pengurus Posyandu

4 Posyandu Mandiri

Posyandu Mandiri adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan

lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau

lebih cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50 mampu menyelenggarakan

program tambahan serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang

dikelola oleh masyarakat yang pesertanya lebih dari 50 KK yang bertempat tinggal di

wilayah kerja Posyandu Intervensi yang dilakukan bersifat pembinaan termasuk

pembinaan program dana sehat sehingga terjamin kesinambungannya Selain itu dapat

dilakukan intervensi memperbanyak macam program tambahan sesuai dengan masalah

dan kemampuan masing-masing (Kementerian Kesehatan RI 2011)

BAB III

METODE PELAKSANAAN

31 Lokasi Pelaksanaan

Puskesmas dan Posyandu di Kota Palembang

32 Waktu Pelaksanaan

Hari dan Tanggal

Jam

33 Subjek Tugas Mandiri

1 Meninjau pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat

puskesmas lokakarya mini penilaian kinerja)

2 Meninjau pelaksanaan pelayanan kesehatan di posyandu

34 Langkah Kerja

1 Membuat proposal

2 Melakukan konsultasi kepada pembimbing Tugas Pengenalan Profesi

3 Meminta izin kepada petugas Puskesmas dan Posyandu secara administratif

4 Meninjau pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat

puskesmas lokakarya mini penilaian kinerja) dan pelaksanaan pelayanan

kesehatan di posyandu

5 Mengumpulkan hasil kerja lapangan untuk mendapatkan suatu kesimpulan

6 Membuat laporan hasil Tugas Pengenalan Profesi dari data yang sudah

didapatkan

28

Palembang April 2013

Mahasiswa Blok XVII Kelompok 4

Diketahui dan Disetujui

Pembimbing

dr Putri

29

BAB IV

PENUTUP

Proposal ini disusun sebagai usaha melakukan penyelenggaraan kegiatan Tugas

Pengenalan Profesi supaya mahasiswa dapat mengamati lebih awal dan secara langsung

pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat puskesmas lokakarya mini

penilaian kinerja) dan pelaksanaan pelayanan kesehatan di posyandu

Demikianlah proposal kami semoga proposal ini menjadi bahan pertimbangan

dan perhatian dr Yesi Astri M Kes selaku pembimbing Tutorial 4 dalam mendukung

kegiatan Tugas Pengenalan Profesi yang kami laksanakan dalam rangka meningkatkan

Sumber Daya Manusia sekaligus untuk memenuhi tugas pada blok XVIII ini

30

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI 2004 Sistem Kesehatan Nasional Jakarta

Departemen Kesehatan RI 1999 Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia

Sehat 2010 Jakarta

Proyek Kesehatan Keluarga dan Gizi 2002 Pedoman Manajemen Puskesmas Jakarta

Departemen Kesehatan RI 2004 Sistem Kesehatan Nasional Jakarta

Departemen Kesehatan RI 1988 Pedoman Lokakarya Mini Pusat Kesehatan

Masyarakat Jakarta

Departemen Kesehatan RI 2001 Pedoman Kerja Puskesmas Jakarta

Departemen Kesehatan RI Pusat Pendidikan dan Latihan Pegawai 1989 Pedoman

Perencanaan Tingkat Puskesmas (Microplanning) Jakarta

Kementerian Kesehatan RI 2005 Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat

Dinkes provinsi Jawa Tengah

Anas Syarial R Pelaksanan Posyandu di Tingkat II Kotamadya Medan disajikan pada

Temu Karya LKMD Propinsi Sumatera Utara Medan 1998

Departemen Dalam Negeri Instruksi Menteri Dalam Negeri No 0 Tahun 1990

Tentang Peningkatan Pembinaan mutu Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Jakarta

1990

Eacang I 1986 Ilmu kesehatan Masyarakat Penerbit Alumni Bandung

Muninjaya A A Gde 1999 Manajemen Kesehatan EGC Jakarta

Sulastomo 2007 Manajemen Kesehatan Gramedia Pustaka Jakarta

31

  • 12 Rumusan Masalah
  • 13 Tujuan Tugas Pengenalan Profesi
  • 131 Tujuan Umum
  • Setelah menyelesaikan Tugas Pengenalan Profesi ini diharapkan mahasiswa mampu memahami dan mempraktikkan Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
  • 132 Tujuan Khusus
  • 1 Untuk penulis dapat menambah ilmu pengetahuan dan sebagai bahan pembanding antara teori yang didapat selama kuliah dan praktek di lapangan tentang Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
  • 2 Untuk pembaca dapat mengatahui Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
  • 21 Definisi Manajemen Puskesmas
  • 22 Instrumen Manajemen Puskesmas
Page 7: TPP XVIII Puskes-Posyandu

pencapaian kegiatan pada tahun sebelumnya (H-1) Dalam hal ini diharapkan

penyusunan RUK telah selesai dilaksanakan di puskesmas pada akhir bulan

januari tahun berjalan (H)

Setelah menyusun kemudian RUK tersebut dibahas di Dinas

kabupatenkota kemudian diajukan ke Pemerintah Daerah kabupatenkota

melalui Dinas kesehatan kabupatenkota RUK yang terangkum dalam usulan

Dinas kesehatan kabupatenkota akan diajukan ke DPRD untuk memperoleh

persetujuan pembiayaan dan dukungan politis

Setelah mendapat persetujuan selanjutnya diserahkan ke puskesmas

melalui dinas kesehatan kabupatenkota Berdasarkan alokasi biaya yang

disetujui tersebut puskesmas menyusun rencana pelaksanaan kegiatan

4 Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan

Setelah RUK disetujui dengan alokasi biaya yang ditentukan puskesmas

membuat rencana pelaksanaan kegiatan Sumber pembiayaan puskesmas

selain dari anggaran daerah (DAU) adalah dari pusat dan pinjamanbantuan

luar negeri yang dialokasikan melalui dinas kesehatan kabupatenkota RPK

disusun dengan melakukan penyesuaian dan tetap mempertimbangkan

masukan dari masyarakat Penyesuaian ini dilakukan karena RPK yang

disusun adalah persetujuan atas RUK tahun lalu (H-1) alokasi yang diterima

tidak selalu sesuai dengan yang diusulkan adanya perubahan sasaran

kegiatan tambahan anggaran (selain dari DAU) dan lain-lainnya

Penyusunan RPK dilaksanakan pada bulan Januari tahun berjalan dalam

forum lokakarya mini yang pertama

222 Lokakarya mini

Sesuai dengan Sistem Kesehatan Nasional upaya kesehatan diselenggarakan

melalui upaya kesehatan Puskesmas peran serta masyarakat dan rujukan upaya

kesehatanPuskesmas mempunyai fungsi sebagai pusat pengembangan peran serata

masyarakat pusatpembinaan kesehatan masyarakat dan pusat pelayanan kesehatan

masyarakat Dalam rangkamembina petugas Puskesmas untuk bekerjasama dalam tim

sehingga dapat melaksanakan fungsi Puskesmas dengan baik telah dikembangkan

Lokakarya Mini Puskesmas

Lokakarya Mini Puskesmas merupakan suatu pertemuan antar petugas

Puskesmas dan petugas Puskesmas dengan sektor terkait (lintas sektoral) untuk

meningkatkan kerjasama tim memantau cakupan pelayanan Puskesmas serta membina

peran serta masyarakat secara terpadu agar dapat meningkatkan fungsi Puskesmas

Ditinjau dari fungsi manajemen yang terdiri dari perencanaan (P1) Penggerakan

Pelaksanaan (P2) dan Pengawasan Pengendalian Penilaian (P3) maka Lokakarya Mini

Puskesmas merupakan penerapan Penggerakan Pelaksanaan (P2)

Adapun tujuan dilakukannya lokakarya mini adalah sebagai berikut

1 Tujuan Umum

Meningkatkan fungsi Puskesmas melalui penggerakan pelaksanaan

Puskesmas bekerjasama dalam tim dan membia kerja sama lintas program

serta lintas sektoral

2 TujuanKhusus

a) Tergalangnya kerjasama dalam tim antar tenaga Puskesmas dan pelaksana

b) Terselenggaranya lokakarya bulanan antar tenaga Puskesmas dalam

rangka pemantauan hasil kerja tenaga Puskesmas dengan cara

membandingkan rencana kerja bulan lalu dari setiap petugas dengan hasil

kegiatannya dan membandingkan cakupan kegiatan dari daerah binaan

dengan targetnya serta teersusunnya rencana kerja bulan berikutnya

c) Tergalangnya kerjasama lintas sektoral dalam rangka pembinaan dan

pengembangan peran serta masyarakatsecara terpadu

d) Terselenggaranya lokakarya tribulanan lintas sektoral dalam ranngka

mengkaji kegiatan kerjasama lintas sektoral dan tersusunnya rencana

kerja tribulan berikutnyaManfaatnyaadalah mengevaluasi kegiatan yang

telah dilakuakan pada bulan lalu dan untuk merencanakan kegiatan yang

akan dilakukan

3 Penggalangan peningkatan kerjasama dalam Tim

Lokakarya yang pada dasarnya dilaksanakan setahun sekali dilingkungan

Puskesmas sendiri dalam rangka meningkatkan kerjasama antar petugas

Puskesmas untuk meningkatkan fungsi Puskesmas

4 Lokakarya Bulanan Puskesmas

Sebagai tidak lanjut lokakarya pengggalangan peningkatan kerjasama

dalam Tim setiap awal bulan berikutnya diadakan pertemuan antar

tenaga Puskesmas untuk membandingkan rencana kerja bulan yang lalu

dengan hasil kegiatan serta cakupan daerah binaan Bilaman dijumpai

masalah dibahas dan dipecahkan bersama serta kemudian menyusun

rencana kerja bulan berikutnya bagi setiap tenaga

5 Penggalangan peningkatan kerja sama lintas sektoral

Dalam rangka meningkatkan peran serta masyarakat dan dukungan

sektor-sektor yang bersangkutan diperlukan penggalangan kerjasama

lintas sektor yang dilaksanakan dalam satu pertemuan setahun sekali

Untuk itu perlu dijelasklan manfaat bersama dari upaya pembinaan peran

serta masyarakat dalam bidang kesehatan bagi sektor-sektor yang

bersangkutan Sebagai hasil pertemuan adalah kesepakatan rencana kerja

lintas sektoral dalam membina dan mengembanngkan peran serta

masyarakat dalam bidang kesehatan Khususnya dalam rangka

peningkatan kesejahteraan ibu dan kelangsungan hidup anakHarapannya

peningkatan pelayanan kesehatan laporan kegiatan tepat waktu

Salah satu bentuk upaya dalam penggalangan maupun pemantauan berbagai

kegiatan adalah melalui pertemuan lokakarya mini puskesmas Pada dasarnya ruang

lingkup kegiatan lokmin itu mencakup dua hal pokok yang meliputi

1 Lokmin Lintas Program

a Meningkatkan kerjasama antar petugas internal puskesmas

b Mendapatkan kesepakatan sesuai rencana pelaksanaan kegiatan

c Meningkatkan motivasi tugas seluruh staf puskesmas

d Mengkaji pelaksanaan rencana kerja (RPK) yang telah disusun

2 Lokmin Lintas Sektor

a Mendapatkan kesepakatan rencana kerja lintas sektoral

b untuk membina dan mengembangkan peran serta masyarakat dalam

bidang kesehatan

berdasarkan waktunya lokakarya mini dibagi menjadi 2

1 Lokakarya mini bulanan

Lokarya bulanan ini mempunyai beberapa tujuan yang terbagi menjadi 2

a Tujuan umum

Terselenggaranya lokakarya bulanan intern puskesmas dalam rangka

pemantauan hasil kerja petugas puskesmas dengan cara membandingkan

rencana kerja bulan lalu dari setiap petugas dengan hasil kegiatannya dan

membandingkan cakupan kegiatan dari daerah binaan dengan targetnya

serta tersusunnya rencana kerja bulan berikutnya

b Tujuan khusus

a Diketahuinya hasil kegiatan puskesmas bulan lalu

b Disampaikannya hasil rapat dari kabupatenkota kecamatan dan

berbagai kebijakan serta program

c Diketahuinya hambatan atau masalah kegiatan bulan lalu

d Dirumuskannya cara penyelesaian masalah

e Disusunnya rencana kerja bulan baru

Lokakarya mini bulanan diselenggarakan dalam dua tahap yaitu

3 Lokakarya mini bulanan yang pertama

Merupakan lokakarya penggalangan tim yang diselenggarakan dalam

rangka pengorganisasian untuk dapat terlaksananya rencana pelaksanaan

kegiatan (RPK) Pelaksanaan lokakarya mini bulanan yang pertama

sebagai berikut

a) Masukan

1) Penggalangan tim dalam bentuk dinamika tentang peran

tanggung jawab staf dan kewenangan puskesmas

2) Informasi tentang kebijakan program dan konsep baru yang

berkaitan dengan puskesmas

3) Informasi tentang tatacara penyusunan rencana kegiatan

(PoA) puskesmas

b) Proses

1 Inventarisasi kegiatan puskesmas termasuk kegiatan lapangan

dan daerah binaan

2 Analisis beban kerja tiap petugas

3 Pembagian tugas baru termasuk pembagian daerah binaan

4 Penyusunan rencana kegiatan puskesmas tahunan berdasarkan

RPK

c) Keluaran

1 Rencana kegiatan puskesmas tahunan

2 Kesepakatan bersama untuk pelaksanaan kegiatan

berdasarkan PoA

3 Matriks pembagian tugas dan daerah binaan

4 Lokakarya mini bulanan rutin

Merupakan tindak lanjut dari lokakarya mini bulanan yang pertama

Lokakarya bulanan rutin ini dilaksanakan untuk memantau pelaksanaan

PoA puskesmas yang dilakukan setiap bulan secara teratur Pelaksanaan

lokakarya bulanan rutin puskesmas senagai berikut

a) Masukan

1) Laporan hasil kegiatan bulan lalu

2) Informasi tentang hasil rapat di kabupatenkota

3) Informasi tentang hasil rapat di kecamatan

4) Informasi tentang kebijakan program dan konsep baru

b) Proses

1) Analisis hambatan dan masalah antara lain dengan

menggunakan PWS

2) Analisis sebab masalah khusus untuk mutu dikaitkan

dengan kepatuhan standar pelayanan

3) Merumuskan alternatif pemecahan masalah

c) Keluaran

1) Kesepakatan untuk melaksanakan kegiatan

2) Rencana kerja bulan yang baru

2 Lokakarya mini tribulan

Lokakarya mini tribulan ini dilakukan sebagai pemantau pelaksanaan

kerjasama lintas sektoral Tujuan dari pelaksanaan ini dibagi menjadi 2 yaitu

a Tujuan umum

Terselenggaranya lokakarya lintas sektoral dalam rangka mengkaji hasil

kegiatan kerja sama lintas sektoral dan tersusunnya rencanan kerja

tribulan selanjutnya

b Tujuan khusus

a Dibahas dan dipecahkan masalah dan hambatan lintas sektoral yang

dihadapi

b Dirumuskannya rencana kerja lintas sektoral yang baru untuk tribulan

yang akan datang

Lokakarya tribulan lintas sektor dilaksanakan dalam dua tahap

1 Lokakarya mini tribulan pertama

Merupakan lokakarya yang diselenggarakan tim dalam rangka

pengorganisasian Pengorganisasian dilaksanakan untuk dapat

terlaksanakannya kegiatan sektoral yang terkait dengan kesehatan

Pelaksanaan lokakarya mini tribulan pertama sebagai berikut

a Masukan

1) Penggalangan tim yang dilakukan melalui dinamika

kelompok

2) Informasi tentang program lintas sektor

3) Informasi tentang program kesehatan

4) Informasi tentang kebijakan program dan konsep baru

b Proses

1) Inventarisasi peran bantu masing-masing sektor

2) Analisis masalah peran bantu masing-masing sektor

3) Pembagian peran dan tugas masing-masing sektor

c Keluaran

1) Kesepakatan tertulis lintas sektor terkait dalam

mendukung program kesehatan

2) Rencana kegiatan masing-masing sektor

2 Lokakarya mini tribulan rutin

Merupakan tindak lanjut dari lokakarya penggalangan kerjasama lintas

sektoral yang telah dilakukan dan selanjutnya dilakukan tiap tribulan

secara tetap Pelaksanaan lokakarya mini tribulan rutin adalah

a Masukan

1) Laporan kegiatan pelaksanaan program kesehatan dan

dukungan sektor terkait

2) Inventarisasi maslahhambatan dari masing-masing sektor

dalam pelaksanaan program kesehatan

3) Pemberian informasi baru

b Proses

1) Analisis masalah dan hambatan pelaksanaan program

kesehatan

2) Analisis masalah dan hambatan dukungan dari masing-

masing sektor

3) Merumuskan cara penyelesaian masalah

4) Menyusun rencana kerja dan menyepakati kegiatan untuk

tribulan yang baru

c Keluaran

1) Rencana kerja tribulan yang baru

2) Kesepakatan bersama

223 PKP (penilaian kinerja puskesmas)

Dalam rangka pemerataan pelayanan kesehatan dan pembinaan kesehatan

masyarakat telah di bangun Puskesmas Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas

kesehatan kabupaten kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan

kesehatan di suatu wilayah kerja tertentu Puskesmas berfungsi sebagai

1 Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan

2 Pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat

3 Pusat pelayanan kesehatan strata pertama

Mempertimbangkan rumusan pokok-pokok program dan program-program

unggulan sebagaimana disebutkan dalam Rencana Strategis Departemen Kesehatan dan

program spesifik daerahmaka area program yang akan menjadi prioritas di suatu daerah

perlu dirumuskan secara spesifik oleh daerah sendiri demikian pula strategi dalam

pencapain tujuannya yang harus disesuaikan dengan masalah kebutuhan serta potensi

setempat

Puskesmas merupakan ujung tombak terdepan dalam pembangunan kesehatan

mempunyai peran cukup besar dalam upaya mencapai pembangunan kesehatan Untuk

mengetahui tingkat kinerja Puskesmas perlu diadakan Penilaian Kinerja Puskesmas

a pengertian penilaian kinerja puskesmas

Penilaian kinerja Puskesmas adalah suatu upaya untuk melakukan penilaian hasil

kerja prestasi Puskesmas

Pelaksanaan penilaian dimulai dari tingkat Puskesmas sebagai instrumen mawas

diri karena setiap Puskesmas melakukan penilaian kinerjanya secara mandiri kemudian

Dinas Kesehatan Kabupaten Kota melakukan verifikasi hasilnya Adapun aspek

penilaian meliputi hasil pencapaian cakupan dan manajemen kegiatan termasuk mutu

pelayanan (khusus bagi Puskesmas yang telah mengembangkan mutu pelayanan) atas

perhitungan seluruh Puskesmas Berdasarkan hasil verifikasi dinas kesehatan kabupaten

kota bersama Puskesmas dapat menetapkan Puskesmas kedalam kelompok (IIIIII)

sesuai dengan pencapaian kinerjanyaPada setiap kelompok tersebut dinas kesehatan

kabupatenkota dapat melakukan analisa tingkat kinerja Puskesmas berdasarkan rincian

nilainya sehingga urutan pencapian kinerjanya dapat diketahui serta dapat dilakukan

pembinaan secara lebih mendalam dan terfokus

b tujuan penilaian kinerja puskesmas

a Tujuan Umum

Tercapainya tingkat kinerja Puskesmas yang berkualitas secara optimal dalam

mendukung pencapaian tujuan pembangunan kesehatan kabupaten kota

b Tujuan Khusus

Mendapatkan gambaran tingkat pencapaian hasilcakupan dan mutu kegiatan serta

manajemen Puskesmas pada akhir tahun kegiatan

Mengetahui tingkat kinerja puskesmas pada akhir tahun berdasarkan urutan peringkat

kategori kelompok Puskesmas

Mendapatkan informasi analisis kinerja Puskesmas dan bahan masukan dalam

penyusunan rencana kegiatan Puskesmas dan dinas kesehatan kabupatenkota untuk

tahun yang akan datang

Manfaat penilaian kinerja puskesmas

Puskesmas mengetahui tingkat pencapaian (prestasi)kunjungan dibandingkan dengan

target yang harus dicapai

Puskesmas dapat melakukan identifikasi dan analisismasalah mencari penyebab dan

latar belakang serta hambatan masalah kesehatan di wilayah kerjanya berdasarkan

adanya kesenjangan pencapaian kinerja Puskesmas (out put dan out come)

Puskesmas dan dinas kesehatan kabupatenkota dapat menetapkan tingkat urgensi suatu

kegiatan untuk dilaksanakan segera pada tahun yang akan datang berdasarkan

prioritasnya

Dinas kesehatan kabupatenkota dapat menetapkan dan mendukung kebutuhan sumber

daya Puskesmas dan urgensi pembinaa

Ruang lingkup penilaian kinerja puskesmas

Ruang lingkup kinerja Puskesmas meliputi penilaian pencapaian hasil pelaksanaan

pelayanan kesehatan manajemen Puskesmas dan mutu pelayanan Penilaian terhadap

kegiatan upaya kesehatan wajib Puskesmas yang telah ditetapkan di tingkat

kabupatenkota dan kegiatan upaya kesehatan pengembangan dalam rangka penerapan

ketiga fungsi Puskesmas yang diselenggarakan melalui pendekatan kesehatan

masyarakat dengan tetap mengacu pada kebijakan dan strategi untuk mewujudkan visi ldquo

Indonesia Sehatrdquo

Pelaksanaan penilaian kinerja

a Bahan dan pedoman

Bahan yang dipakai pada penilaian kinerja Puskesmas adalah hasil pelaksanaan

pelayanan kesehatan manajemen Puskesmas dan mutu pelayanan sedangkan

dalam pelaksanaannya mulai dari pengumpulan data pengolahan data analisis

hasilmasalah sampai dengan penyusunan laporan berpedoman pada Buku

Pedoman penilaian kinerja Puskesmas dari Direktorat Jenderal Bina Kesehatan

Masyarakat Departemen Kesehatan RI th 2006

b Teknis pelaksanaan

Dalam hal ini dimisalkan saja bahwa teknis pelaksanaan penilaian kinerja

Puskesmas di Kabupaten Klungkung tahun 2008 sbb

1 Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilaksanakan dengan memasukkan data hasil

kegiatan Puskesmas th 2008 ( Jan sd Des 2008 ) dengan variabel dan

sub variabel yang terdapat dalam forum penilaian kinerja Puskesmas th

2008

2 Pengolahan Data

Setelah proses pengumpulan data selesai dilanjutkan dengan

penghitungan sbb

c Penilaian Cakupan Kegiatan Yankes Cakupan sub variabel dan variabel

Cakupan sub variabel (SV) dihitung dengan membagi hasil pencapaian (H) dgn

target sasaran (T) dikalikan 100 atau

SV () = HT x 100

Cakupan variabel (V) dihitung dgn menjumlah seluruh nilai subNvariabel (ΣSV)

kemudian dibagi dengan jumlah variabel (n) atau

V () = Σ SVn

Jadi nilai cakupan kegiatan Yankes adalah Rerata per jenis kegiatan Kinerja

cakupan pelayanan di kelompokkan sebagai berikut

1 Kelompok I (kinerja baik)

Tingkat pencapaian hasil ge 91

2 Kelompok II (kinerja cukup)

Tingkat pencapaian hasil 81 ndash 90

3 Kelompok III (kinerja kurang)

Tingkat pencapaian hasil le 80

a Penilaian Kegiatan Manajemen Puskesmas

Penilaian kegiatan manajemen Puskesmas dikelompokkan

menjadi 4 kelompok

1 Manajemen Operasional Puskesmas

2 Manajemen alat dan obat

3 Manajemen keuangan

4 Manajemen ketenagaan

Penilaian kegiatan manajemen Puskesmas dengan mempergunakan

skala nilai sebagai

berikut

1 Skala 1 nilai 4

2 Skala 2 nilai 7

3 Skala 3 nilai 10

Nilai masing-masing kelompok manajemen

adalah rata-rata nilai kegiatan masing-masing kelompok manajemen

1 Skala 1 Nilai 4

2 Skala 2 Nilai 7

3 Skala 3 Nilai 10

Cara Penilaian

a Nilai mutu dihitung sesuai dengan hasil pencapaian Puskesmas

dan dimasukkan ke dalam kolom yang sesuai

b Hasil nilai skala di masukkan ke dalam kolom nilai

akhir tiap variabel

d Hasil rata ndash rata nilai variabel dalam satu komponen

e merupakan nilai akhir mutu

Nilai mutu pelayanan dikelompokkan menjadi

Baik Nilai rata ndash rata gt 85

Cukup Nilai 55 ndash 84

Kurang Nilai lt 55

24 Pengertian Posyandu

Pengertian Posyandu adalah suatu wadah komunikasi alih teknologi dalam

pelayanan kesehatan masyarakat dari Keluarga Berencana dari masyarakat oleh

masyarakat dan untuk masyarakat dengan dukungan pelayanan serta pembinaan teknis

dari petugas kesehatan dan keluarga berencana yang mempunyai nilai strategis untuk

pengembangan sumber daya manusia sejak dini Yang dimaksud dengan nilai strategis

untuk pengembangan sumber daya manusia sejak dini yaitu dalam peningkat mutu

manusia masa yang akan datang dan akibat dari proses pertumbuhan dan perkembangan

manusia ada 3 intervensi yaitu

1 Pembinaan kelangsungan hidup anak (Child Survival) yang ditujukan untuk menjaga

kelangsungan hidup anak sejak janin dalam kandungan ibu sampai usia balita

2 Pembinaan perkembangan anak (Child Development) yang ditujukan untuk membina

tumbuhkembang anak secara sempurna baik fisik maupun mental sehingga siap

menjadi tenaga kerja tangguh

3 Pembinaan kemampuan kerja (Employment) yang dimaksud untuk memberikan

kesempatan berkarya dan berkreasi dalam pembangunan bangsa dan negara

Intervensi 1 dan 2 dapat dilaksanakan sendiri oleh masyarakat dengan sedikit bantuan

dan pengarahan dari petugas penyelenggara dan pengembangan Posyandu merupakan

strategi yang tepat untuk intervensi ini Intervensi ke 3 perlu dipersiapkan dengan

memperhatikan aspek-aspek Poleksesbud

25 Dasar Pelaksanaan

Surat Keputusan Bersama MendagriMenkesBKKBN Masing-masing No23 tahun

1985 21MenKesInstBIV 1985 1I2HK-011 A1985 tentang penyelenggaraan

Posyandu yaitu

1 Meningkatkan kerja sama lintas sektoral untuk menyelenggarakan Posyandu dalam

lingkup LKMD dan PKK

2 Mengembangkan peran serta masyarakat dalarn meningkatkan fungsi Posyandu serta

meningkatkan peran serta masyarakat dalam program ndash program pembangunan

masyarakat desa

3 Meningkatkan fungsi dan peranan LKMD PKK dan mengutamakan peranan kader

pembangunan

4 Melaksanakan pembentukan Posyandu di wilayahdi daerah masing-masing dari

melaksanakan pelayanan paripurna sesuai petunjuk Depkes dan BKKBN

5 Undang-undang no 23 tahun 1992 pasal 66 dana sehat sebagai cara penyelenggaraan

dan pengelolaan pemeliharaan kesehatan secara paripurna

26 Tujuan penyelenggara Posyandu

1 Menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB) Angka Kematian Ibu ( ibu Hamil

melahirkan dan nifas)

2 Membudayakan NKKBS

3 Meningkatkan peran serta dan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan

kegiatan kesehatan dan KB Berta kegiatan lainnya yang menunjang untuk tercapainya

masyarakat sehat sejahtera

4 Berfungsi sebagai Wahana Gerakan Reproduksi Keluarga Sejahtera Gerakan

Ketahanan Keluarga dan Gerakan Ekonomi Keluarga Sejahtera

27 Pengelola Posyandu

a Sesuai Inmendagri Nomor 9 Tahun 1990 tentang Peningkatan Pembinaan mutu

Posyandu ditingkat desa kelurahan sebagai berikut

1 Penanggungjawab umum Ketua Umum LKMD (KadesLurah)

2 Penggungjawab operasional Ketua I LKMD (Tokoh Masyarakat)

3 Ketua Pelaksana Ketua II LKMDKetua Seksi 10 LKMD ( Ketua Tim Penggerak

PKK)

4 Sekretaris Ketua Seksi 7 LKMD

5 Pelaksana Kader PKK yang dibantu Petugas KB-Kes

b Pokjanal Posyandu

Pokjanal posyandu yang dibentuk disemua tingkatan pemerintahan terdiri dari

unsur Instansi dan Lembaga terkait secara langsung dalam pembinaan Posyandu yaitu

1 Tingkat Propinsi - BKKBN

- PMD (Pembinaan Masyar3kat Desa)

- Bappeda

- Tim Penggerak PKK

- dll

2 Tingkat KabKodya

- Kantor DepkesKantor Dinkes

- BKKBN

- PMD

- Bappeda

- dII

3Tingkat Kecamatan

bullTingkat Pembina LKMD( puskesmas Pembina petugas Lapangan KB

Kaur Bang (Kepala Urusan Pembangunan)

bull KPD (Kader Pembangunan Desa)

4 Pokjanal Posyandu bertugas

bull Menyiapkan data dan kelompok sasaran serta cakupan program

bull Menyiapkan kader

bull Menganalisis masalah dan menetapkan aIternatif pemecahan masalah

bull Menyusunan rencana

bull Melakukan pemantauan dan bimbingan

bull Menginformasikan masalah kepada instansilembaga terkait

bull Melaporkan kegiatan kepada Ketua Harian Tim Pembina LKMD

5 Kegiatan Pokok Posyandu

1 KIA

2 KB

3 lmunisasi

4 Gizi

5 Penggulangan Diare

6 Pembentukan Posyandu

a Langkah ndash langkah pembentukan

1) Pertemuan lintas program dan lintas sektoral tingkat kecamatan

2) Survey mawas diri yang dilaksanakan oleh kader PKK di bawah bimbingan

teknis unsur kesehatan dan KB

3) Musyawarah masyarakat desa membicarakan hasil survey mawas diri sarana

dan prasarana posyandu biaya posyandu

4) Pemilihan kader Posyandu

5) Pelatihan kader Posyandu

6) Pembinaan

b Kriteria pembentukan Pos syandu

Pembentukan Posyandu sebaiknya tidak terlalu dekat dengan Puskesmas agar

pendekatan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat lebih tercapai sedangkan satu

Posyandu melayani 100 balita

c Kriteria kader Posyandu

1) Dapat membaca dan menulis

2) Berjiwa sosial dan mau bekerja secara relawan

3) Mengetahui adat istiadat serta kebiasaan masyarakat

4) Mempunyai waktu yang cukup

5) Bertempat tinggal di wilayah Posyandu

6) Berpenampilan ramah dan simpatik

7) Diterima masyarakat setempat

7 Pelaksanaan Kegiatan Posyandu

a Posyandu dilaksanakan sebulan sekali yang ditentukan oleh LKMD Kader Tim

Penggerak PKK DesaKelurahan serta petugas kesehatan dari KB Pada hari buka

Posyandu dilakukan pelayanan masyarakat dengan sistem 5 (lima) meja yaitu

Meja I Pendaftaran

Meja II Penimbangan

Meja III Pengisian KMS

Meja IV Penyuluhan perorangan berdasarkan KMS

Meja V Pelayanan KB Kes

1048707 Imunisasi

1048707 Pemberian vitamin A Dosis Tinggi berupa obat

1048707 tetes ke mulut tiap Februari dan Agustus

1048707 Pembagian pil atau kondom

1048707 Pengobatan ringan

1048707 Kosultasi KB-Kes

Petugas pada Meja I sd IV dilaksanakan oleh kader PKK sedangkan Meja V merupakan

meja pelayanan paramedis (Jurim Bindes perawat dan petugas KB)

b Sasaran Posyandu

bull BayiBalita

bull Ibu hamilibu menyusui

bull WUS dan PUS

Peserta Posyandu mendapat pelayanan meliputi

1) Kesehatan ibu dan anak

bull Pemberian pil tambah darah (ibu hamil)

bull Pemberian vitamin A dosis tinggi ( bulan vitamin A pada bulan Februarii dan

Agustus)

bull PMT

bull lmunisasi

bullPenimbangan balita rutin perbulan sebagai pemantau kesehatan balita melalui

pertambahan berat badan setiap bulan Keberhasilan program terlihat melalui

grafik pada kartu KMS setiap bulan

2) Keluarga berencana pembagian Pil KB dan Kondom

3) Pemberian Oralit dan pengobatan

4) Penyuluhan kesehatan lingkungan dan penyuluhan pribadi sesuai permasalahan

dilaksanakan oleh kader PKK melalui meja IV dengan materi dasar dari KMS

balita dan ibu hamil Keberhasilan Posyandu tergambar melalui cakupan SKDN

S Semua baita diwilayah kerja Posyandu

K Semua balita yang memiliki KMS

D Balita yang ditimbang

N Balita yang naik berat badannya

c Dana

Dana pelaksanaan Posyandu berasal dari swadaya masyarakat melalui gotong royong

dengan kegiatan jimpitan beras dan hasil potensi desa lainnya serta sumbangan dari

donatur yang tidak mengikat yang dihimpunan melalui kegiatan Dana Sehat

28 SISTEM INFORMASI POSYANDU (SIP)

Sistem informasi Posyandu adalah rangkaian kegiatan untuk menghasilkan

informasi yang sesuai dengan kebutuhan secara tepat guna dan tepat waktu bagi

pengelola Posyandu OLeh sebab itu Sistem Informasi Posyandu merupakan bagian

penting dari pembinaan Posyandu secara keseluruhan Konkritnya pembinaan akan

lebih terarah apabila di dasarkan pada informasi yang lengkap akurat dan aktual

Dengan kata lain pembinaan merupakan jalan keluar dari permasalahan yang dihadapi

karena didasarkan pada informasi yang tepat baik dalam lingkup terbatas maupun

lingkup yang lebih luas

Mekanisme Operagional SIP

1) Penggung jawab Sistem Informasi Posyandu adalah Pokjanal Posyandu di Propinsi

dan Dati II di tingkat kecamatan adalah Tim Pembina LKMDKelurahan berkoordinasi

dengan LKMD Seksi 10

2) Pemerintah Desa bertanggung jawab atas tersediannya data dan informasi Posyandu

3) Pengumpul data dan informaosi adalah Tim Penggerak PKK dan LKMD dengan

menggunakan instrumen

a Catatan ibu hamil kelahiran kematian dan nifas oleh ketua kelompok Dasa

Wisma (kader PKK)

b Register bayi dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember

c Register anak balita dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember

d Register WUS- PUS alam wilayah ketiga Posyandu bulan Januari sd Desember

e Register Ibu hamil dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember

f Data pengunjung petugas Posyandu kelahiran dan kematian bayi dan kematian ibu

hamil melahirkan dan nifas

g Data hasil kegiatan Posyandu

Catatan

1 Instrumenformat SIP diatas oleh kader Posyandu dengan bimbingan teknis dari

petugas kesehatanPLKB

2 LKMD clan Tim Penggerak PKK DesaKelurahan bertanggungjawab dalam hal

bull Menghimpun Idata daJl informasi dari seluruh Posyandu yang ada dalam wilayah

desakelurahan

bull Menyimpulkan seluruh data dan informasi

bull Menyusun data dan informasi sebagai bahan pertemuan ditingkat kecamatan

(Rakorbang)

3 Pokjanal Posyandu tingkat kecamatan (Puskesmas PPLKB Kaurbang) mengambil

data dari desa untuk dianalisis dan kemudian menjadi bahan rakor Posyandu di tingkat

kecamatan

4 Hasil analisis digunakan sebagai bahan menyusunan rencana pembinaan Masalah-

masalah yang dapat diatasi oleh Pemerintah Tingkat Kecamatan segera diambil langkah

pemecahannya sedangkan yang tidak dapat dipecahkan dilaporkan ke tingkat

KabupatenKotamadya sebagai bahan Rakorbang Tingkat ll

29 Tingkat Perkembangan Posyandu

Perkembangan masing-masing Posyandu tidak sama Dengan demikian

pembinaan yang dilakukan untuk masing-masing Posyandu juga berbeda Untuk

mengetahui tingkat perkembangan Posyandu telah dikembangkan metode dan alat

telaahan perkembangan Posyandu yang dikenal dengan nama Telaah Kemandirian

Posyandu Tujuan telaahan adalah untuk mengetahui tingkat perkembangan Posyandu

yang secara umum dibedakan atas 4 tingkat sebagai berikut

1 Posyandu Pratama

Posyandu Pratama adalah Posyandu yang belum mantap yang ditandai oleh

kegiatan bulanan Posyandu belum terlaksana secara rutin serta jumlah kader sangat

terbatas yakni kurang dari 5 (lima) orang Penyebab tidak terlaksananya kegiatan rutin

bulanan Posyandu di samping karena jumlah kader yang terbatas dapat pula karena

belum siapnya masyarakat Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat

adalah memotivasi masyarakat serta menambah jumlah kader

2 Posyandu Madya

Posyandu Madya adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan

lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau

lebih tetapi cakupan kelima kegiatan utamanya masih rendah yaitu kurang dari 50

Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat adalah meningkatkan

cakupan dengan mengikutsertakan tokoh masyarakat sebagai motivator serta lebih

menggiatkan kader dalam mengelola kegiatan Posyandu Contoh intervensi yang dapat

dilakukan antara lain

a Pelatihan tokoh masyarakat menggunakan Modul Posyandu dengan metode

simulasi

b Menerapkan SMD dan MMD di Posyandu dengan tujuan untuk merumuskan

masalah dan menetapkan cara penyelesaiannya dalam rangka meningkatkan

cakupan Posyandu

3 Posyandu Purnama

Posyandu Purnama adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan

lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau

lebih cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50 mampu menyelenggarakan

program tambahan serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang

dikelola oleh masyarakat yang pesertanya masih terbatas yakni kurang dari 50 KK di

wilayah kerja Posyandu Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat

antara lain

a Sosialisasi program dana sehat yang bertujuan untuk memantapkan pemahaman

masyarakat tentang dana sehat

b Pelatihan dana sehat agar di desa tersebut dapat tumbuh dana sehat yang kuat

dengan cakupan anggota lebih dari 50 KK Peserta pelatihan adalah para tokoh

masyarakat terutama pengurus dana sehat desakelurahan serta untuk

kepentingan Posyandu mengikutsertakan pula pengurus Posyandu

4 Posyandu Mandiri

Posyandu Mandiri adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan

lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau

lebih cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50 mampu menyelenggarakan

program tambahan serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang

dikelola oleh masyarakat yang pesertanya lebih dari 50 KK yang bertempat tinggal di

wilayah kerja Posyandu Intervensi yang dilakukan bersifat pembinaan termasuk

pembinaan program dana sehat sehingga terjamin kesinambungannya Selain itu dapat

dilakukan intervensi memperbanyak macam program tambahan sesuai dengan masalah

dan kemampuan masing-masing (Kementerian Kesehatan RI 2011)

BAB III

METODE PELAKSANAAN

31 Lokasi Pelaksanaan

Puskesmas dan Posyandu di Kota Palembang

32 Waktu Pelaksanaan

Hari dan Tanggal

Jam

33 Subjek Tugas Mandiri

1 Meninjau pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat

puskesmas lokakarya mini penilaian kinerja)

2 Meninjau pelaksanaan pelayanan kesehatan di posyandu

34 Langkah Kerja

1 Membuat proposal

2 Melakukan konsultasi kepada pembimbing Tugas Pengenalan Profesi

3 Meminta izin kepada petugas Puskesmas dan Posyandu secara administratif

4 Meninjau pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat

puskesmas lokakarya mini penilaian kinerja) dan pelaksanaan pelayanan

kesehatan di posyandu

5 Mengumpulkan hasil kerja lapangan untuk mendapatkan suatu kesimpulan

6 Membuat laporan hasil Tugas Pengenalan Profesi dari data yang sudah

didapatkan

28

Palembang April 2013

Mahasiswa Blok XVII Kelompok 4

Diketahui dan Disetujui

Pembimbing

dr Putri

29

BAB IV

PENUTUP

Proposal ini disusun sebagai usaha melakukan penyelenggaraan kegiatan Tugas

Pengenalan Profesi supaya mahasiswa dapat mengamati lebih awal dan secara langsung

pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat puskesmas lokakarya mini

penilaian kinerja) dan pelaksanaan pelayanan kesehatan di posyandu

Demikianlah proposal kami semoga proposal ini menjadi bahan pertimbangan

dan perhatian dr Yesi Astri M Kes selaku pembimbing Tutorial 4 dalam mendukung

kegiatan Tugas Pengenalan Profesi yang kami laksanakan dalam rangka meningkatkan

Sumber Daya Manusia sekaligus untuk memenuhi tugas pada blok XVIII ini

30

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI 2004 Sistem Kesehatan Nasional Jakarta

Departemen Kesehatan RI 1999 Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia

Sehat 2010 Jakarta

Proyek Kesehatan Keluarga dan Gizi 2002 Pedoman Manajemen Puskesmas Jakarta

Departemen Kesehatan RI 2004 Sistem Kesehatan Nasional Jakarta

Departemen Kesehatan RI 1988 Pedoman Lokakarya Mini Pusat Kesehatan

Masyarakat Jakarta

Departemen Kesehatan RI 2001 Pedoman Kerja Puskesmas Jakarta

Departemen Kesehatan RI Pusat Pendidikan dan Latihan Pegawai 1989 Pedoman

Perencanaan Tingkat Puskesmas (Microplanning) Jakarta

Kementerian Kesehatan RI 2005 Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat

Dinkes provinsi Jawa Tengah

Anas Syarial R Pelaksanan Posyandu di Tingkat II Kotamadya Medan disajikan pada

Temu Karya LKMD Propinsi Sumatera Utara Medan 1998

Departemen Dalam Negeri Instruksi Menteri Dalam Negeri No 0 Tahun 1990

Tentang Peningkatan Pembinaan mutu Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Jakarta

1990

Eacang I 1986 Ilmu kesehatan Masyarakat Penerbit Alumni Bandung

Muninjaya A A Gde 1999 Manajemen Kesehatan EGC Jakarta

Sulastomo 2007 Manajemen Kesehatan Gramedia Pustaka Jakarta

31

  • 12 Rumusan Masalah
  • 13 Tujuan Tugas Pengenalan Profesi
  • 131 Tujuan Umum
  • Setelah menyelesaikan Tugas Pengenalan Profesi ini diharapkan mahasiswa mampu memahami dan mempraktikkan Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
  • 132 Tujuan Khusus
  • 1 Untuk penulis dapat menambah ilmu pengetahuan dan sebagai bahan pembanding antara teori yang didapat selama kuliah dan praktek di lapangan tentang Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
  • 2 Untuk pembaca dapat mengatahui Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
  • 21 Definisi Manajemen Puskesmas
  • 22 Instrumen Manajemen Puskesmas
Page 8: TPP XVIII Puskes-Posyandu

222 Lokakarya mini

Sesuai dengan Sistem Kesehatan Nasional upaya kesehatan diselenggarakan

melalui upaya kesehatan Puskesmas peran serta masyarakat dan rujukan upaya

kesehatanPuskesmas mempunyai fungsi sebagai pusat pengembangan peran serata

masyarakat pusatpembinaan kesehatan masyarakat dan pusat pelayanan kesehatan

masyarakat Dalam rangkamembina petugas Puskesmas untuk bekerjasama dalam tim

sehingga dapat melaksanakan fungsi Puskesmas dengan baik telah dikembangkan

Lokakarya Mini Puskesmas

Lokakarya Mini Puskesmas merupakan suatu pertemuan antar petugas

Puskesmas dan petugas Puskesmas dengan sektor terkait (lintas sektoral) untuk

meningkatkan kerjasama tim memantau cakupan pelayanan Puskesmas serta membina

peran serta masyarakat secara terpadu agar dapat meningkatkan fungsi Puskesmas

Ditinjau dari fungsi manajemen yang terdiri dari perencanaan (P1) Penggerakan

Pelaksanaan (P2) dan Pengawasan Pengendalian Penilaian (P3) maka Lokakarya Mini

Puskesmas merupakan penerapan Penggerakan Pelaksanaan (P2)

Adapun tujuan dilakukannya lokakarya mini adalah sebagai berikut

1 Tujuan Umum

Meningkatkan fungsi Puskesmas melalui penggerakan pelaksanaan

Puskesmas bekerjasama dalam tim dan membia kerja sama lintas program

serta lintas sektoral

2 TujuanKhusus

a) Tergalangnya kerjasama dalam tim antar tenaga Puskesmas dan pelaksana

b) Terselenggaranya lokakarya bulanan antar tenaga Puskesmas dalam

rangka pemantauan hasil kerja tenaga Puskesmas dengan cara

membandingkan rencana kerja bulan lalu dari setiap petugas dengan hasil

kegiatannya dan membandingkan cakupan kegiatan dari daerah binaan

dengan targetnya serta teersusunnya rencana kerja bulan berikutnya

c) Tergalangnya kerjasama lintas sektoral dalam rangka pembinaan dan

pengembangan peran serta masyarakatsecara terpadu

d) Terselenggaranya lokakarya tribulanan lintas sektoral dalam ranngka

mengkaji kegiatan kerjasama lintas sektoral dan tersusunnya rencana

kerja tribulan berikutnyaManfaatnyaadalah mengevaluasi kegiatan yang

telah dilakuakan pada bulan lalu dan untuk merencanakan kegiatan yang

akan dilakukan

3 Penggalangan peningkatan kerjasama dalam Tim

Lokakarya yang pada dasarnya dilaksanakan setahun sekali dilingkungan

Puskesmas sendiri dalam rangka meningkatkan kerjasama antar petugas

Puskesmas untuk meningkatkan fungsi Puskesmas

4 Lokakarya Bulanan Puskesmas

Sebagai tidak lanjut lokakarya pengggalangan peningkatan kerjasama

dalam Tim setiap awal bulan berikutnya diadakan pertemuan antar

tenaga Puskesmas untuk membandingkan rencana kerja bulan yang lalu

dengan hasil kegiatan serta cakupan daerah binaan Bilaman dijumpai

masalah dibahas dan dipecahkan bersama serta kemudian menyusun

rencana kerja bulan berikutnya bagi setiap tenaga

5 Penggalangan peningkatan kerja sama lintas sektoral

Dalam rangka meningkatkan peran serta masyarakat dan dukungan

sektor-sektor yang bersangkutan diperlukan penggalangan kerjasama

lintas sektor yang dilaksanakan dalam satu pertemuan setahun sekali

Untuk itu perlu dijelasklan manfaat bersama dari upaya pembinaan peran

serta masyarakat dalam bidang kesehatan bagi sektor-sektor yang

bersangkutan Sebagai hasil pertemuan adalah kesepakatan rencana kerja

lintas sektoral dalam membina dan mengembanngkan peran serta

masyarakat dalam bidang kesehatan Khususnya dalam rangka

peningkatan kesejahteraan ibu dan kelangsungan hidup anakHarapannya

peningkatan pelayanan kesehatan laporan kegiatan tepat waktu

Salah satu bentuk upaya dalam penggalangan maupun pemantauan berbagai

kegiatan adalah melalui pertemuan lokakarya mini puskesmas Pada dasarnya ruang

lingkup kegiatan lokmin itu mencakup dua hal pokok yang meliputi

1 Lokmin Lintas Program

a Meningkatkan kerjasama antar petugas internal puskesmas

b Mendapatkan kesepakatan sesuai rencana pelaksanaan kegiatan

c Meningkatkan motivasi tugas seluruh staf puskesmas

d Mengkaji pelaksanaan rencana kerja (RPK) yang telah disusun

2 Lokmin Lintas Sektor

a Mendapatkan kesepakatan rencana kerja lintas sektoral

b untuk membina dan mengembangkan peran serta masyarakat dalam

bidang kesehatan

berdasarkan waktunya lokakarya mini dibagi menjadi 2

1 Lokakarya mini bulanan

Lokarya bulanan ini mempunyai beberapa tujuan yang terbagi menjadi 2

a Tujuan umum

Terselenggaranya lokakarya bulanan intern puskesmas dalam rangka

pemantauan hasil kerja petugas puskesmas dengan cara membandingkan

rencana kerja bulan lalu dari setiap petugas dengan hasil kegiatannya dan

membandingkan cakupan kegiatan dari daerah binaan dengan targetnya

serta tersusunnya rencana kerja bulan berikutnya

b Tujuan khusus

a Diketahuinya hasil kegiatan puskesmas bulan lalu

b Disampaikannya hasil rapat dari kabupatenkota kecamatan dan

berbagai kebijakan serta program

c Diketahuinya hambatan atau masalah kegiatan bulan lalu

d Dirumuskannya cara penyelesaian masalah

e Disusunnya rencana kerja bulan baru

Lokakarya mini bulanan diselenggarakan dalam dua tahap yaitu

3 Lokakarya mini bulanan yang pertama

Merupakan lokakarya penggalangan tim yang diselenggarakan dalam

rangka pengorganisasian untuk dapat terlaksananya rencana pelaksanaan

kegiatan (RPK) Pelaksanaan lokakarya mini bulanan yang pertama

sebagai berikut

a) Masukan

1) Penggalangan tim dalam bentuk dinamika tentang peran

tanggung jawab staf dan kewenangan puskesmas

2) Informasi tentang kebijakan program dan konsep baru yang

berkaitan dengan puskesmas

3) Informasi tentang tatacara penyusunan rencana kegiatan

(PoA) puskesmas

b) Proses

1 Inventarisasi kegiatan puskesmas termasuk kegiatan lapangan

dan daerah binaan

2 Analisis beban kerja tiap petugas

3 Pembagian tugas baru termasuk pembagian daerah binaan

4 Penyusunan rencana kegiatan puskesmas tahunan berdasarkan

RPK

c) Keluaran

1 Rencana kegiatan puskesmas tahunan

2 Kesepakatan bersama untuk pelaksanaan kegiatan

berdasarkan PoA

3 Matriks pembagian tugas dan daerah binaan

4 Lokakarya mini bulanan rutin

Merupakan tindak lanjut dari lokakarya mini bulanan yang pertama

Lokakarya bulanan rutin ini dilaksanakan untuk memantau pelaksanaan

PoA puskesmas yang dilakukan setiap bulan secara teratur Pelaksanaan

lokakarya bulanan rutin puskesmas senagai berikut

a) Masukan

1) Laporan hasil kegiatan bulan lalu

2) Informasi tentang hasil rapat di kabupatenkota

3) Informasi tentang hasil rapat di kecamatan

4) Informasi tentang kebijakan program dan konsep baru

b) Proses

1) Analisis hambatan dan masalah antara lain dengan

menggunakan PWS

2) Analisis sebab masalah khusus untuk mutu dikaitkan

dengan kepatuhan standar pelayanan

3) Merumuskan alternatif pemecahan masalah

c) Keluaran

1) Kesepakatan untuk melaksanakan kegiatan

2) Rencana kerja bulan yang baru

2 Lokakarya mini tribulan

Lokakarya mini tribulan ini dilakukan sebagai pemantau pelaksanaan

kerjasama lintas sektoral Tujuan dari pelaksanaan ini dibagi menjadi 2 yaitu

a Tujuan umum

Terselenggaranya lokakarya lintas sektoral dalam rangka mengkaji hasil

kegiatan kerja sama lintas sektoral dan tersusunnya rencanan kerja

tribulan selanjutnya

b Tujuan khusus

a Dibahas dan dipecahkan masalah dan hambatan lintas sektoral yang

dihadapi

b Dirumuskannya rencana kerja lintas sektoral yang baru untuk tribulan

yang akan datang

Lokakarya tribulan lintas sektor dilaksanakan dalam dua tahap

1 Lokakarya mini tribulan pertama

Merupakan lokakarya yang diselenggarakan tim dalam rangka

pengorganisasian Pengorganisasian dilaksanakan untuk dapat

terlaksanakannya kegiatan sektoral yang terkait dengan kesehatan

Pelaksanaan lokakarya mini tribulan pertama sebagai berikut

a Masukan

1) Penggalangan tim yang dilakukan melalui dinamika

kelompok

2) Informasi tentang program lintas sektor

3) Informasi tentang program kesehatan

4) Informasi tentang kebijakan program dan konsep baru

b Proses

1) Inventarisasi peran bantu masing-masing sektor

2) Analisis masalah peran bantu masing-masing sektor

3) Pembagian peran dan tugas masing-masing sektor

c Keluaran

1) Kesepakatan tertulis lintas sektor terkait dalam

mendukung program kesehatan

2) Rencana kegiatan masing-masing sektor

2 Lokakarya mini tribulan rutin

Merupakan tindak lanjut dari lokakarya penggalangan kerjasama lintas

sektoral yang telah dilakukan dan selanjutnya dilakukan tiap tribulan

secara tetap Pelaksanaan lokakarya mini tribulan rutin adalah

a Masukan

1) Laporan kegiatan pelaksanaan program kesehatan dan

dukungan sektor terkait

2) Inventarisasi maslahhambatan dari masing-masing sektor

dalam pelaksanaan program kesehatan

3) Pemberian informasi baru

b Proses

1) Analisis masalah dan hambatan pelaksanaan program

kesehatan

2) Analisis masalah dan hambatan dukungan dari masing-

masing sektor

3) Merumuskan cara penyelesaian masalah

4) Menyusun rencana kerja dan menyepakati kegiatan untuk

tribulan yang baru

c Keluaran

1) Rencana kerja tribulan yang baru

2) Kesepakatan bersama

223 PKP (penilaian kinerja puskesmas)

Dalam rangka pemerataan pelayanan kesehatan dan pembinaan kesehatan

masyarakat telah di bangun Puskesmas Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas

kesehatan kabupaten kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan

kesehatan di suatu wilayah kerja tertentu Puskesmas berfungsi sebagai

1 Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan

2 Pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat

3 Pusat pelayanan kesehatan strata pertama

Mempertimbangkan rumusan pokok-pokok program dan program-program

unggulan sebagaimana disebutkan dalam Rencana Strategis Departemen Kesehatan dan

program spesifik daerahmaka area program yang akan menjadi prioritas di suatu daerah

perlu dirumuskan secara spesifik oleh daerah sendiri demikian pula strategi dalam

pencapain tujuannya yang harus disesuaikan dengan masalah kebutuhan serta potensi

setempat

Puskesmas merupakan ujung tombak terdepan dalam pembangunan kesehatan

mempunyai peran cukup besar dalam upaya mencapai pembangunan kesehatan Untuk

mengetahui tingkat kinerja Puskesmas perlu diadakan Penilaian Kinerja Puskesmas

a pengertian penilaian kinerja puskesmas

Penilaian kinerja Puskesmas adalah suatu upaya untuk melakukan penilaian hasil

kerja prestasi Puskesmas

Pelaksanaan penilaian dimulai dari tingkat Puskesmas sebagai instrumen mawas

diri karena setiap Puskesmas melakukan penilaian kinerjanya secara mandiri kemudian

Dinas Kesehatan Kabupaten Kota melakukan verifikasi hasilnya Adapun aspek

penilaian meliputi hasil pencapaian cakupan dan manajemen kegiatan termasuk mutu

pelayanan (khusus bagi Puskesmas yang telah mengembangkan mutu pelayanan) atas

perhitungan seluruh Puskesmas Berdasarkan hasil verifikasi dinas kesehatan kabupaten

kota bersama Puskesmas dapat menetapkan Puskesmas kedalam kelompok (IIIIII)

sesuai dengan pencapaian kinerjanyaPada setiap kelompok tersebut dinas kesehatan

kabupatenkota dapat melakukan analisa tingkat kinerja Puskesmas berdasarkan rincian

nilainya sehingga urutan pencapian kinerjanya dapat diketahui serta dapat dilakukan

pembinaan secara lebih mendalam dan terfokus

b tujuan penilaian kinerja puskesmas

a Tujuan Umum

Tercapainya tingkat kinerja Puskesmas yang berkualitas secara optimal dalam

mendukung pencapaian tujuan pembangunan kesehatan kabupaten kota

b Tujuan Khusus

Mendapatkan gambaran tingkat pencapaian hasilcakupan dan mutu kegiatan serta

manajemen Puskesmas pada akhir tahun kegiatan

Mengetahui tingkat kinerja puskesmas pada akhir tahun berdasarkan urutan peringkat

kategori kelompok Puskesmas

Mendapatkan informasi analisis kinerja Puskesmas dan bahan masukan dalam

penyusunan rencana kegiatan Puskesmas dan dinas kesehatan kabupatenkota untuk

tahun yang akan datang

Manfaat penilaian kinerja puskesmas

Puskesmas mengetahui tingkat pencapaian (prestasi)kunjungan dibandingkan dengan

target yang harus dicapai

Puskesmas dapat melakukan identifikasi dan analisismasalah mencari penyebab dan

latar belakang serta hambatan masalah kesehatan di wilayah kerjanya berdasarkan

adanya kesenjangan pencapaian kinerja Puskesmas (out put dan out come)

Puskesmas dan dinas kesehatan kabupatenkota dapat menetapkan tingkat urgensi suatu

kegiatan untuk dilaksanakan segera pada tahun yang akan datang berdasarkan

prioritasnya

Dinas kesehatan kabupatenkota dapat menetapkan dan mendukung kebutuhan sumber

daya Puskesmas dan urgensi pembinaa

Ruang lingkup penilaian kinerja puskesmas

Ruang lingkup kinerja Puskesmas meliputi penilaian pencapaian hasil pelaksanaan

pelayanan kesehatan manajemen Puskesmas dan mutu pelayanan Penilaian terhadap

kegiatan upaya kesehatan wajib Puskesmas yang telah ditetapkan di tingkat

kabupatenkota dan kegiatan upaya kesehatan pengembangan dalam rangka penerapan

ketiga fungsi Puskesmas yang diselenggarakan melalui pendekatan kesehatan

masyarakat dengan tetap mengacu pada kebijakan dan strategi untuk mewujudkan visi ldquo

Indonesia Sehatrdquo

Pelaksanaan penilaian kinerja

a Bahan dan pedoman

Bahan yang dipakai pada penilaian kinerja Puskesmas adalah hasil pelaksanaan

pelayanan kesehatan manajemen Puskesmas dan mutu pelayanan sedangkan

dalam pelaksanaannya mulai dari pengumpulan data pengolahan data analisis

hasilmasalah sampai dengan penyusunan laporan berpedoman pada Buku

Pedoman penilaian kinerja Puskesmas dari Direktorat Jenderal Bina Kesehatan

Masyarakat Departemen Kesehatan RI th 2006

b Teknis pelaksanaan

Dalam hal ini dimisalkan saja bahwa teknis pelaksanaan penilaian kinerja

Puskesmas di Kabupaten Klungkung tahun 2008 sbb

1 Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilaksanakan dengan memasukkan data hasil

kegiatan Puskesmas th 2008 ( Jan sd Des 2008 ) dengan variabel dan

sub variabel yang terdapat dalam forum penilaian kinerja Puskesmas th

2008

2 Pengolahan Data

Setelah proses pengumpulan data selesai dilanjutkan dengan

penghitungan sbb

c Penilaian Cakupan Kegiatan Yankes Cakupan sub variabel dan variabel

Cakupan sub variabel (SV) dihitung dengan membagi hasil pencapaian (H) dgn

target sasaran (T) dikalikan 100 atau

SV () = HT x 100

Cakupan variabel (V) dihitung dgn menjumlah seluruh nilai subNvariabel (ΣSV)

kemudian dibagi dengan jumlah variabel (n) atau

V () = Σ SVn

Jadi nilai cakupan kegiatan Yankes adalah Rerata per jenis kegiatan Kinerja

cakupan pelayanan di kelompokkan sebagai berikut

1 Kelompok I (kinerja baik)

Tingkat pencapaian hasil ge 91

2 Kelompok II (kinerja cukup)

Tingkat pencapaian hasil 81 ndash 90

3 Kelompok III (kinerja kurang)

Tingkat pencapaian hasil le 80

a Penilaian Kegiatan Manajemen Puskesmas

Penilaian kegiatan manajemen Puskesmas dikelompokkan

menjadi 4 kelompok

1 Manajemen Operasional Puskesmas

2 Manajemen alat dan obat

3 Manajemen keuangan

4 Manajemen ketenagaan

Penilaian kegiatan manajemen Puskesmas dengan mempergunakan

skala nilai sebagai

berikut

1 Skala 1 nilai 4

2 Skala 2 nilai 7

3 Skala 3 nilai 10

Nilai masing-masing kelompok manajemen

adalah rata-rata nilai kegiatan masing-masing kelompok manajemen

1 Skala 1 Nilai 4

2 Skala 2 Nilai 7

3 Skala 3 Nilai 10

Cara Penilaian

a Nilai mutu dihitung sesuai dengan hasil pencapaian Puskesmas

dan dimasukkan ke dalam kolom yang sesuai

b Hasil nilai skala di masukkan ke dalam kolom nilai

akhir tiap variabel

d Hasil rata ndash rata nilai variabel dalam satu komponen

e merupakan nilai akhir mutu

Nilai mutu pelayanan dikelompokkan menjadi

Baik Nilai rata ndash rata gt 85

Cukup Nilai 55 ndash 84

Kurang Nilai lt 55

24 Pengertian Posyandu

Pengertian Posyandu adalah suatu wadah komunikasi alih teknologi dalam

pelayanan kesehatan masyarakat dari Keluarga Berencana dari masyarakat oleh

masyarakat dan untuk masyarakat dengan dukungan pelayanan serta pembinaan teknis

dari petugas kesehatan dan keluarga berencana yang mempunyai nilai strategis untuk

pengembangan sumber daya manusia sejak dini Yang dimaksud dengan nilai strategis

untuk pengembangan sumber daya manusia sejak dini yaitu dalam peningkat mutu

manusia masa yang akan datang dan akibat dari proses pertumbuhan dan perkembangan

manusia ada 3 intervensi yaitu

1 Pembinaan kelangsungan hidup anak (Child Survival) yang ditujukan untuk menjaga

kelangsungan hidup anak sejak janin dalam kandungan ibu sampai usia balita

2 Pembinaan perkembangan anak (Child Development) yang ditujukan untuk membina

tumbuhkembang anak secara sempurna baik fisik maupun mental sehingga siap

menjadi tenaga kerja tangguh

3 Pembinaan kemampuan kerja (Employment) yang dimaksud untuk memberikan

kesempatan berkarya dan berkreasi dalam pembangunan bangsa dan negara

Intervensi 1 dan 2 dapat dilaksanakan sendiri oleh masyarakat dengan sedikit bantuan

dan pengarahan dari petugas penyelenggara dan pengembangan Posyandu merupakan

strategi yang tepat untuk intervensi ini Intervensi ke 3 perlu dipersiapkan dengan

memperhatikan aspek-aspek Poleksesbud

25 Dasar Pelaksanaan

Surat Keputusan Bersama MendagriMenkesBKKBN Masing-masing No23 tahun

1985 21MenKesInstBIV 1985 1I2HK-011 A1985 tentang penyelenggaraan

Posyandu yaitu

1 Meningkatkan kerja sama lintas sektoral untuk menyelenggarakan Posyandu dalam

lingkup LKMD dan PKK

2 Mengembangkan peran serta masyarakat dalarn meningkatkan fungsi Posyandu serta

meningkatkan peran serta masyarakat dalam program ndash program pembangunan

masyarakat desa

3 Meningkatkan fungsi dan peranan LKMD PKK dan mengutamakan peranan kader

pembangunan

4 Melaksanakan pembentukan Posyandu di wilayahdi daerah masing-masing dari

melaksanakan pelayanan paripurna sesuai petunjuk Depkes dan BKKBN

5 Undang-undang no 23 tahun 1992 pasal 66 dana sehat sebagai cara penyelenggaraan

dan pengelolaan pemeliharaan kesehatan secara paripurna

26 Tujuan penyelenggara Posyandu

1 Menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB) Angka Kematian Ibu ( ibu Hamil

melahirkan dan nifas)

2 Membudayakan NKKBS

3 Meningkatkan peran serta dan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan

kegiatan kesehatan dan KB Berta kegiatan lainnya yang menunjang untuk tercapainya

masyarakat sehat sejahtera

4 Berfungsi sebagai Wahana Gerakan Reproduksi Keluarga Sejahtera Gerakan

Ketahanan Keluarga dan Gerakan Ekonomi Keluarga Sejahtera

27 Pengelola Posyandu

a Sesuai Inmendagri Nomor 9 Tahun 1990 tentang Peningkatan Pembinaan mutu

Posyandu ditingkat desa kelurahan sebagai berikut

1 Penanggungjawab umum Ketua Umum LKMD (KadesLurah)

2 Penggungjawab operasional Ketua I LKMD (Tokoh Masyarakat)

3 Ketua Pelaksana Ketua II LKMDKetua Seksi 10 LKMD ( Ketua Tim Penggerak

PKK)

4 Sekretaris Ketua Seksi 7 LKMD

5 Pelaksana Kader PKK yang dibantu Petugas KB-Kes

b Pokjanal Posyandu

Pokjanal posyandu yang dibentuk disemua tingkatan pemerintahan terdiri dari

unsur Instansi dan Lembaga terkait secara langsung dalam pembinaan Posyandu yaitu

1 Tingkat Propinsi - BKKBN

- PMD (Pembinaan Masyar3kat Desa)

- Bappeda

- Tim Penggerak PKK

- dll

2 Tingkat KabKodya

- Kantor DepkesKantor Dinkes

- BKKBN

- PMD

- Bappeda

- dII

3Tingkat Kecamatan

bullTingkat Pembina LKMD( puskesmas Pembina petugas Lapangan KB

Kaur Bang (Kepala Urusan Pembangunan)

bull KPD (Kader Pembangunan Desa)

4 Pokjanal Posyandu bertugas

bull Menyiapkan data dan kelompok sasaran serta cakupan program

bull Menyiapkan kader

bull Menganalisis masalah dan menetapkan aIternatif pemecahan masalah

bull Menyusunan rencana

bull Melakukan pemantauan dan bimbingan

bull Menginformasikan masalah kepada instansilembaga terkait

bull Melaporkan kegiatan kepada Ketua Harian Tim Pembina LKMD

5 Kegiatan Pokok Posyandu

1 KIA

2 KB

3 lmunisasi

4 Gizi

5 Penggulangan Diare

6 Pembentukan Posyandu

a Langkah ndash langkah pembentukan

1) Pertemuan lintas program dan lintas sektoral tingkat kecamatan

2) Survey mawas diri yang dilaksanakan oleh kader PKK di bawah bimbingan

teknis unsur kesehatan dan KB

3) Musyawarah masyarakat desa membicarakan hasil survey mawas diri sarana

dan prasarana posyandu biaya posyandu

4) Pemilihan kader Posyandu

5) Pelatihan kader Posyandu

6) Pembinaan

b Kriteria pembentukan Pos syandu

Pembentukan Posyandu sebaiknya tidak terlalu dekat dengan Puskesmas agar

pendekatan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat lebih tercapai sedangkan satu

Posyandu melayani 100 balita

c Kriteria kader Posyandu

1) Dapat membaca dan menulis

2) Berjiwa sosial dan mau bekerja secara relawan

3) Mengetahui adat istiadat serta kebiasaan masyarakat

4) Mempunyai waktu yang cukup

5) Bertempat tinggal di wilayah Posyandu

6) Berpenampilan ramah dan simpatik

7) Diterima masyarakat setempat

7 Pelaksanaan Kegiatan Posyandu

a Posyandu dilaksanakan sebulan sekali yang ditentukan oleh LKMD Kader Tim

Penggerak PKK DesaKelurahan serta petugas kesehatan dari KB Pada hari buka

Posyandu dilakukan pelayanan masyarakat dengan sistem 5 (lima) meja yaitu

Meja I Pendaftaran

Meja II Penimbangan

Meja III Pengisian KMS

Meja IV Penyuluhan perorangan berdasarkan KMS

Meja V Pelayanan KB Kes

1048707 Imunisasi

1048707 Pemberian vitamin A Dosis Tinggi berupa obat

1048707 tetes ke mulut tiap Februari dan Agustus

1048707 Pembagian pil atau kondom

1048707 Pengobatan ringan

1048707 Kosultasi KB-Kes

Petugas pada Meja I sd IV dilaksanakan oleh kader PKK sedangkan Meja V merupakan

meja pelayanan paramedis (Jurim Bindes perawat dan petugas KB)

b Sasaran Posyandu

bull BayiBalita

bull Ibu hamilibu menyusui

bull WUS dan PUS

Peserta Posyandu mendapat pelayanan meliputi

1) Kesehatan ibu dan anak

bull Pemberian pil tambah darah (ibu hamil)

bull Pemberian vitamin A dosis tinggi ( bulan vitamin A pada bulan Februarii dan

Agustus)

bull PMT

bull lmunisasi

bullPenimbangan balita rutin perbulan sebagai pemantau kesehatan balita melalui

pertambahan berat badan setiap bulan Keberhasilan program terlihat melalui

grafik pada kartu KMS setiap bulan

2) Keluarga berencana pembagian Pil KB dan Kondom

3) Pemberian Oralit dan pengobatan

4) Penyuluhan kesehatan lingkungan dan penyuluhan pribadi sesuai permasalahan

dilaksanakan oleh kader PKK melalui meja IV dengan materi dasar dari KMS

balita dan ibu hamil Keberhasilan Posyandu tergambar melalui cakupan SKDN

S Semua baita diwilayah kerja Posyandu

K Semua balita yang memiliki KMS

D Balita yang ditimbang

N Balita yang naik berat badannya

c Dana

Dana pelaksanaan Posyandu berasal dari swadaya masyarakat melalui gotong royong

dengan kegiatan jimpitan beras dan hasil potensi desa lainnya serta sumbangan dari

donatur yang tidak mengikat yang dihimpunan melalui kegiatan Dana Sehat

28 SISTEM INFORMASI POSYANDU (SIP)

Sistem informasi Posyandu adalah rangkaian kegiatan untuk menghasilkan

informasi yang sesuai dengan kebutuhan secara tepat guna dan tepat waktu bagi

pengelola Posyandu OLeh sebab itu Sistem Informasi Posyandu merupakan bagian

penting dari pembinaan Posyandu secara keseluruhan Konkritnya pembinaan akan

lebih terarah apabila di dasarkan pada informasi yang lengkap akurat dan aktual

Dengan kata lain pembinaan merupakan jalan keluar dari permasalahan yang dihadapi

karena didasarkan pada informasi yang tepat baik dalam lingkup terbatas maupun

lingkup yang lebih luas

Mekanisme Operagional SIP

1) Penggung jawab Sistem Informasi Posyandu adalah Pokjanal Posyandu di Propinsi

dan Dati II di tingkat kecamatan adalah Tim Pembina LKMDKelurahan berkoordinasi

dengan LKMD Seksi 10

2) Pemerintah Desa bertanggung jawab atas tersediannya data dan informasi Posyandu

3) Pengumpul data dan informaosi adalah Tim Penggerak PKK dan LKMD dengan

menggunakan instrumen

a Catatan ibu hamil kelahiran kematian dan nifas oleh ketua kelompok Dasa

Wisma (kader PKK)

b Register bayi dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember

c Register anak balita dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember

d Register WUS- PUS alam wilayah ketiga Posyandu bulan Januari sd Desember

e Register Ibu hamil dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember

f Data pengunjung petugas Posyandu kelahiran dan kematian bayi dan kematian ibu

hamil melahirkan dan nifas

g Data hasil kegiatan Posyandu

Catatan

1 Instrumenformat SIP diatas oleh kader Posyandu dengan bimbingan teknis dari

petugas kesehatanPLKB

2 LKMD clan Tim Penggerak PKK DesaKelurahan bertanggungjawab dalam hal

bull Menghimpun Idata daJl informasi dari seluruh Posyandu yang ada dalam wilayah

desakelurahan

bull Menyimpulkan seluruh data dan informasi

bull Menyusun data dan informasi sebagai bahan pertemuan ditingkat kecamatan

(Rakorbang)

3 Pokjanal Posyandu tingkat kecamatan (Puskesmas PPLKB Kaurbang) mengambil

data dari desa untuk dianalisis dan kemudian menjadi bahan rakor Posyandu di tingkat

kecamatan

4 Hasil analisis digunakan sebagai bahan menyusunan rencana pembinaan Masalah-

masalah yang dapat diatasi oleh Pemerintah Tingkat Kecamatan segera diambil langkah

pemecahannya sedangkan yang tidak dapat dipecahkan dilaporkan ke tingkat

KabupatenKotamadya sebagai bahan Rakorbang Tingkat ll

29 Tingkat Perkembangan Posyandu

Perkembangan masing-masing Posyandu tidak sama Dengan demikian

pembinaan yang dilakukan untuk masing-masing Posyandu juga berbeda Untuk

mengetahui tingkat perkembangan Posyandu telah dikembangkan metode dan alat

telaahan perkembangan Posyandu yang dikenal dengan nama Telaah Kemandirian

Posyandu Tujuan telaahan adalah untuk mengetahui tingkat perkembangan Posyandu

yang secara umum dibedakan atas 4 tingkat sebagai berikut

1 Posyandu Pratama

Posyandu Pratama adalah Posyandu yang belum mantap yang ditandai oleh

kegiatan bulanan Posyandu belum terlaksana secara rutin serta jumlah kader sangat

terbatas yakni kurang dari 5 (lima) orang Penyebab tidak terlaksananya kegiatan rutin

bulanan Posyandu di samping karena jumlah kader yang terbatas dapat pula karena

belum siapnya masyarakat Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat

adalah memotivasi masyarakat serta menambah jumlah kader

2 Posyandu Madya

Posyandu Madya adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan

lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau

lebih tetapi cakupan kelima kegiatan utamanya masih rendah yaitu kurang dari 50

Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat adalah meningkatkan

cakupan dengan mengikutsertakan tokoh masyarakat sebagai motivator serta lebih

menggiatkan kader dalam mengelola kegiatan Posyandu Contoh intervensi yang dapat

dilakukan antara lain

a Pelatihan tokoh masyarakat menggunakan Modul Posyandu dengan metode

simulasi

b Menerapkan SMD dan MMD di Posyandu dengan tujuan untuk merumuskan

masalah dan menetapkan cara penyelesaiannya dalam rangka meningkatkan

cakupan Posyandu

3 Posyandu Purnama

Posyandu Purnama adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan

lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau

lebih cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50 mampu menyelenggarakan

program tambahan serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang

dikelola oleh masyarakat yang pesertanya masih terbatas yakni kurang dari 50 KK di

wilayah kerja Posyandu Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat

antara lain

a Sosialisasi program dana sehat yang bertujuan untuk memantapkan pemahaman

masyarakat tentang dana sehat

b Pelatihan dana sehat agar di desa tersebut dapat tumbuh dana sehat yang kuat

dengan cakupan anggota lebih dari 50 KK Peserta pelatihan adalah para tokoh

masyarakat terutama pengurus dana sehat desakelurahan serta untuk

kepentingan Posyandu mengikutsertakan pula pengurus Posyandu

4 Posyandu Mandiri

Posyandu Mandiri adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan

lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau

lebih cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50 mampu menyelenggarakan

program tambahan serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang

dikelola oleh masyarakat yang pesertanya lebih dari 50 KK yang bertempat tinggal di

wilayah kerja Posyandu Intervensi yang dilakukan bersifat pembinaan termasuk

pembinaan program dana sehat sehingga terjamin kesinambungannya Selain itu dapat

dilakukan intervensi memperbanyak macam program tambahan sesuai dengan masalah

dan kemampuan masing-masing (Kementerian Kesehatan RI 2011)

BAB III

METODE PELAKSANAAN

31 Lokasi Pelaksanaan

Puskesmas dan Posyandu di Kota Palembang

32 Waktu Pelaksanaan

Hari dan Tanggal

Jam

33 Subjek Tugas Mandiri

1 Meninjau pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat

puskesmas lokakarya mini penilaian kinerja)

2 Meninjau pelaksanaan pelayanan kesehatan di posyandu

34 Langkah Kerja

1 Membuat proposal

2 Melakukan konsultasi kepada pembimbing Tugas Pengenalan Profesi

3 Meminta izin kepada petugas Puskesmas dan Posyandu secara administratif

4 Meninjau pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat

puskesmas lokakarya mini penilaian kinerja) dan pelaksanaan pelayanan

kesehatan di posyandu

5 Mengumpulkan hasil kerja lapangan untuk mendapatkan suatu kesimpulan

6 Membuat laporan hasil Tugas Pengenalan Profesi dari data yang sudah

didapatkan

28

Palembang April 2013

Mahasiswa Blok XVII Kelompok 4

Diketahui dan Disetujui

Pembimbing

dr Putri

29

BAB IV

PENUTUP

Proposal ini disusun sebagai usaha melakukan penyelenggaraan kegiatan Tugas

Pengenalan Profesi supaya mahasiswa dapat mengamati lebih awal dan secara langsung

pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat puskesmas lokakarya mini

penilaian kinerja) dan pelaksanaan pelayanan kesehatan di posyandu

Demikianlah proposal kami semoga proposal ini menjadi bahan pertimbangan

dan perhatian dr Yesi Astri M Kes selaku pembimbing Tutorial 4 dalam mendukung

kegiatan Tugas Pengenalan Profesi yang kami laksanakan dalam rangka meningkatkan

Sumber Daya Manusia sekaligus untuk memenuhi tugas pada blok XVIII ini

30

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI 2004 Sistem Kesehatan Nasional Jakarta

Departemen Kesehatan RI 1999 Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia

Sehat 2010 Jakarta

Proyek Kesehatan Keluarga dan Gizi 2002 Pedoman Manajemen Puskesmas Jakarta

Departemen Kesehatan RI 2004 Sistem Kesehatan Nasional Jakarta

Departemen Kesehatan RI 1988 Pedoman Lokakarya Mini Pusat Kesehatan

Masyarakat Jakarta

Departemen Kesehatan RI 2001 Pedoman Kerja Puskesmas Jakarta

Departemen Kesehatan RI Pusat Pendidikan dan Latihan Pegawai 1989 Pedoman

Perencanaan Tingkat Puskesmas (Microplanning) Jakarta

Kementerian Kesehatan RI 2005 Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat

Dinkes provinsi Jawa Tengah

Anas Syarial R Pelaksanan Posyandu di Tingkat II Kotamadya Medan disajikan pada

Temu Karya LKMD Propinsi Sumatera Utara Medan 1998

Departemen Dalam Negeri Instruksi Menteri Dalam Negeri No 0 Tahun 1990

Tentang Peningkatan Pembinaan mutu Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Jakarta

1990

Eacang I 1986 Ilmu kesehatan Masyarakat Penerbit Alumni Bandung

Muninjaya A A Gde 1999 Manajemen Kesehatan EGC Jakarta

Sulastomo 2007 Manajemen Kesehatan Gramedia Pustaka Jakarta

31

  • 12 Rumusan Masalah
  • 13 Tujuan Tugas Pengenalan Profesi
  • 131 Tujuan Umum
  • Setelah menyelesaikan Tugas Pengenalan Profesi ini diharapkan mahasiswa mampu memahami dan mempraktikkan Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
  • 132 Tujuan Khusus
  • 1 Untuk penulis dapat menambah ilmu pengetahuan dan sebagai bahan pembanding antara teori yang didapat selama kuliah dan praktek di lapangan tentang Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
  • 2 Untuk pembaca dapat mengatahui Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
  • 21 Definisi Manajemen Puskesmas
  • 22 Instrumen Manajemen Puskesmas
Page 9: TPP XVIII Puskes-Posyandu

telah dilakuakan pada bulan lalu dan untuk merencanakan kegiatan yang

akan dilakukan

3 Penggalangan peningkatan kerjasama dalam Tim

Lokakarya yang pada dasarnya dilaksanakan setahun sekali dilingkungan

Puskesmas sendiri dalam rangka meningkatkan kerjasama antar petugas

Puskesmas untuk meningkatkan fungsi Puskesmas

4 Lokakarya Bulanan Puskesmas

Sebagai tidak lanjut lokakarya pengggalangan peningkatan kerjasama

dalam Tim setiap awal bulan berikutnya diadakan pertemuan antar

tenaga Puskesmas untuk membandingkan rencana kerja bulan yang lalu

dengan hasil kegiatan serta cakupan daerah binaan Bilaman dijumpai

masalah dibahas dan dipecahkan bersama serta kemudian menyusun

rencana kerja bulan berikutnya bagi setiap tenaga

5 Penggalangan peningkatan kerja sama lintas sektoral

Dalam rangka meningkatkan peran serta masyarakat dan dukungan

sektor-sektor yang bersangkutan diperlukan penggalangan kerjasama

lintas sektor yang dilaksanakan dalam satu pertemuan setahun sekali

Untuk itu perlu dijelasklan manfaat bersama dari upaya pembinaan peran

serta masyarakat dalam bidang kesehatan bagi sektor-sektor yang

bersangkutan Sebagai hasil pertemuan adalah kesepakatan rencana kerja

lintas sektoral dalam membina dan mengembanngkan peran serta

masyarakat dalam bidang kesehatan Khususnya dalam rangka

peningkatan kesejahteraan ibu dan kelangsungan hidup anakHarapannya

peningkatan pelayanan kesehatan laporan kegiatan tepat waktu

Salah satu bentuk upaya dalam penggalangan maupun pemantauan berbagai

kegiatan adalah melalui pertemuan lokakarya mini puskesmas Pada dasarnya ruang

lingkup kegiatan lokmin itu mencakup dua hal pokok yang meliputi

1 Lokmin Lintas Program

a Meningkatkan kerjasama antar petugas internal puskesmas

b Mendapatkan kesepakatan sesuai rencana pelaksanaan kegiatan

c Meningkatkan motivasi tugas seluruh staf puskesmas

d Mengkaji pelaksanaan rencana kerja (RPK) yang telah disusun

2 Lokmin Lintas Sektor

a Mendapatkan kesepakatan rencana kerja lintas sektoral

b untuk membina dan mengembangkan peran serta masyarakat dalam

bidang kesehatan

berdasarkan waktunya lokakarya mini dibagi menjadi 2

1 Lokakarya mini bulanan

Lokarya bulanan ini mempunyai beberapa tujuan yang terbagi menjadi 2

a Tujuan umum

Terselenggaranya lokakarya bulanan intern puskesmas dalam rangka

pemantauan hasil kerja petugas puskesmas dengan cara membandingkan

rencana kerja bulan lalu dari setiap petugas dengan hasil kegiatannya dan

membandingkan cakupan kegiatan dari daerah binaan dengan targetnya

serta tersusunnya rencana kerja bulan berikutnya

b Tujuan khusus

a Diketahuinya hasil kegiatan puskesmas bulan lalu

b Disampaikannya hasil rapat dari kabupatenkota kecamatan dan

berbagai kebijakan serta program

c Diketahuinya hambatan atau masalah kegiatan bulan lalu

d Dirumuskannya cara penyelesaian masalah

e Disusunnya rencana kerja bulan baru

Lokakarya mini bulanan diselenggarakan dalam dua tahap yaitu

3 Lokakarya mini bulanan yang pertama

Merupakan lokakarya penggalangan tim yang diselenggarakan dalam

rangka pengorganisasian untuk dapat terlaksananya rencana pelaksanaan

kegiatan (RPK) Pelaksanaan lokakarya mini bulanan yang pertama

sebagai berikut

a) Masukan

1) Penggalangan tim dalam bentuk dinamika tentang peran

tanggung jawab staf dan kewenangan puskesmas

2) Informasi tentang kebijakan program dan konsep baru yang

berkaitan dengan puskesmas

3) Informasi tentang tatacara penyusunan rencana kegiatan

(PoA) puskesmas

b) Proses

1 Inventarisasi kegiatan puskesmas termasuk kegiatan lapangan

dan daerah binaan

2 Analisis beban kerja tiap petugas

3 Pembagian tugas baru termasuk pembagian daerah binaan

4 Penyusunan rencana kegiatan puskesmas tahunan berdasarkan

RPK

c) Keluaran

1 Rencana kegiatan puskesmas tahunan

2 Kesepakatan bersama untuk pelaksanaan kegiatan

berdasarkan PoA

3 Matriks pembagian tugas dan daerah binaan

4 Lokakarya mini bulanan rutin

Merupakan tindak lanjut dari lokakarya mini bulanan yang pertama

Lokakarya bulanan rutin ini dilaksanakan untuk memantau pelaksanaan

PoA puskesmas yang dilakukan setiap bulan secara teratur Pelaksanaan

lokakarya bulanan rutin puskesmas senagai berikut

a) Masukan

1) Laporan hasil kegiatan bulan lalu

2) Informasi tentang hasil rapat di kabupatenkota

3) Informasi tentang hasil rapat di kecamatan

4) Informasi tentang kebijakan program dan konsep baru

b) Proses

1) Analisis hambatan dan masalah antara lain dengan

menggunakan PWS

2) Analisis sebab masalah khusus untuk mutu dikaitkan

dengan kepatuhan standar pelayanan

3) Merumuskan alternatif pemecahan masalah

c) Keluaran

1) Kesepakatan untuk melaksanakan kegiatan

2) Rencana kerja bulan yang baru

2 Lokakarya mini tribulan

Lokakarya mini tribulan ini dilakukan sebagai pemantau pelaksanaan

kerjasama lintas sektoral Tujuan dari pelaksanaan ini dibagi menjadi 2 yaitu

a Tujuan umum

Terselenggaranya lokakarya lintas sektoral dalam rangka mengkaji hasil

kegiatan kerja sama lintas sektoral dan tersusunnya rencanan kerja

tribulan selanjutnya

b Tujuan khusus

a Dibahas dan dipecahkan masalah dan hambatan lintas sektoral yang

dihadapi

b Dirumuskannya rencana kerja lintas sektoral yang baru untuk tribulan

yang akan datang

Lokakarya tribulan lintas sektor dilaksanakan dalam dua tahap

1 Lokakarya mini tribulan pertama

Merupakan lokakarya yang diselenggarakan tim dalam rangka

pengorganisasian Pengorganisasian dilaksanakan untuk dapat

terlaksanakannya kegiatan sektoral yang terkait dengan kesehatan

Pelaksanaan lokakarya mini tribulan pertama sebagai berikut

a Masukan

1) Penggalangan tim yang dilakukan melalui dinamika

kelompok

2) Informasi tentang program lintas sektor

3) Informasi tentang program kesehatan

4) Informasi tentang kebijakan program dan konsep baru

b Proses

1) Inventarisasi peran bantu masing-masing sektor

2) Analisis masalah peran bantu masing-masing sektor

3) Pembagian peran dan tugas masing-masing sektor

c Keluaran

1) Kesepakatan tertulis lintas sektor terkait dalam

mendukung program kesehatan

2) Rencana kegiatan masing-masing sektor

2 Lokakarya mini tribulan rutin

Merupakan tindak lanjut dari lokakarya penggalangan kerjasama lintas

sektoral yang telah dilakukan dan selanjutnya dilakukan tiap tribulan

secara tetap Pelaksanaan lokakarya mini tribulan rutin adalah

a Masukan

1) Laporan kegiatan pelaksanaan program kesehatan dan

dukungan sektor terkait

2) Inventarisasi maslahhambatan dari masing-masing sektor

dalam pelaksanaan program kesehatan

3) Pemberian informasi baru

b Proses

1) Analisis masalah dan hambatan pelaksanaan program

kesehatan

2) Analisis masalah dan hambatan dukungan dari masing-

masing sektor

3) Merumuskan cara penyelesaian masalah

4) Menyusun rencana kerja dan menyepakati kegiatan untuk

tribulan yang baru

c Keluaran

1) Rencana kerja tribulan yang baru

2) Kesepakatan bersama

223 PKP (penilaian kinerja puskesmas)

Dalam rangka pemerataan pelayanan kesehatan dan pembinaan kesehatan

masyarakat telah di bangun Puskesmas Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas

kesehatan kabupaten kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan

kesehatan di suatu wilayah kerja tertentu Puskesmas berfungsi sebagai

1 Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan

2 Pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat

3 Pusat pelayanan kesehatan strata pertama

Mempertimbangkan rumusan pokok-pokok program dan program-program

unggulan sebagaimana disebutkan dalam Rencana Strategis Departemen Kesehatan dan

program spesifik daerahmaka area program yang akan menjadi prioritas di suatu daerah

perlu dirumuskan secara spesifik oleh daerah sendiri demikian pula strategi dalam

pencapain tujuannya yang harus disesuaikan dengan masalah kebutuhan serta potensi

setempat

Puskesmas merupakan ujung tombak terdepan dalam pembangunan kesehatan

mempunyai peran cukup besar dalam upaya mencapai pembangunan kesehatan Untuk

mengetahui tingkat kinerja Puskesmas perlu diadakan Penilaian Kinerja Puskesmas

a pengertian penilaian kinerja puskesmas

Penilaian kinerja Puskesmas adalah suatu upaya untuk melakukan penilaian hasil

kerja prestasi Puskesmas

Pelaksanaan penilaian dimulai dari tingkat Puskesmas sebagai instrumen mawas

diri karena setiap Puskesmas melakukan penilaian kinerjanya secara mandiri kemudian

Dinas Kesehatan Kabupaten Kota melakukan verifikasi hasilnya Adapun aspek

penilaian meliputi hasil pencapaian cakupan dan manajemen kegiatan termasuk mutu

pelayanan (khusus bagi Puskesmas yang telah mengembangkan mutu pelayanan) atas

perhitungan seluruh Puskesmas Berdasarkan hasil verifikasi dinas kesehatan kabupaten

kota bersama Puskesmas dapat menetapkan Puskesmas kedalam kelompok (IIIIII)

sesuai dengan pencapaian kinerjanyaPada setiap kelompok tersebut dinas kesehatan

kabupatenkota dapat melakukan analisa tingkat kinerja Puskesmas berdasarkan rincian

nilainya sehingga urutan pencapian kinerjanya dapat diketahui serta dapat dilakukan

pembinaan secara lebih mendalam dan terfokus

b tujuan penilaian kinerja puskesmas

a Tujuan Umum

Tercapainya tingkat kinerja Puskesmas yang berkualitas secara optimal dalam

mendukung pencapaian tujuan pembangunan kesehatan kabupaten kota

b Tujuan Khusus

Mendapatkan gambaran tingkat pencapaian hasilcakupan dan mutu kegiatan serta

manajemen Puskesmas pada akhir tahun kegiatan

Mengetahui tingkat kinerja puskesmas pada akhir tahun berdasarkan urutan peringkat

kategori kelompok Puskesmas

Mendapatkan informasi analisis kinerja Puskesmas dan bahan masukan dalam

penyusunan rencana kegiatan Puskesmas dan dinas kesehatan kabupatenkota untuk

tahun yang akan datang

Manfaat penilaian kinerja puskesmas

Puskesmas mengetahui tingkat pencapaian (prestasi)kunjungan dibandingkan dengan

target yang harus dicapai

Puskesmas dapat melakukan identifikasi dan analisismasalah mencari penyebab dan

latar belakang serta hambatan masalah kesehatan di wilayah kerjanya berdasarkan

adanya kesenjangan pencapaian kinerja Puskesmas (out put dan out come)

Puskesmas dan dinas kesehatan kabupatenkota dapat menetapkan tingkat urgensi suatu

kegiatan untuk dilaksanakan segera pada tahun yang akan datang berdasarkan

prioritasnya

Dinas kesehatan kabupatenkota dapat menetapkan dan mendukung kebutuhan sumber

daya Puskesmas dan urgensi pembinaa

Ruang lingkup penilaian kinerja puskesmas

Ruang lingkup kinerja Puskesmas meliputi penilaian pencapaian hasil pelaksanaan

pelayanan kesehatan manajemen Puskesmas dan mutu pelayanan Penilaian terhadap

kegiatan upaya kesehatan wajib Puskesmas yang telah ditetapkan di tingkat

kabupatenkota dan kegiatan upaya kesehatan pengembangan dalam rangka penerapan

ketiga fungsi Puskesmas yang diselenggarakan melalui pendekatan kesehatan

masyarakat dengan tetap mengacu pada kebijakan dan strategi untuk mewujudkan visi ldquo

Indonesia Sehatrdquo

Pelaksanaan penilaian kinerja

a Bahan dan pedoman

Bahan yang dipakai pada penilaian kinerja Puskesmas adalah hasil pelaksanaan

pelayanan kesehatan manajemen Puskesmas dan mutu pelayanan sedangkan

dalam pelaksanaannya mulai dari pengumpulan data pengolahan data analisis

hasilmasalah sampai dengan penyusunan laporan berpedoman pada Buku

Pedoman penilaian kinerja Puskesmas dari Direktorat Jenderal Bina Kesehatan

Masyarakat Departemen Kesehatan RI th 2006

b Teknis pelaksanaan

Dalam hal ini dimisalkan saja bahwa teknis pelaksanaan penilaian kinerja

Puskesmas di Kabupaten Klungkung tahun 2008 sbb

1 Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilaksanakan dengan memasukkan data hasil

kegiatan Puskesmas th 2008 ( Jan sd Des 2008 ) dengan variabel dan

sub variabel yang terdapat dalam forum penilaian kinerja Puskesmas th

2008

2 Pengolahan Data

Setelah proses pengumpulan data selesai dilanjutkan dengan

penghitungan sbb

c Penilaian Cakupan Kegiatan Yankes Cakupan sub variabel dan variabel

Cakupan sub variabel (SV) dihitung dengan membagi hasil pencapaian (H) dgn

target sasaran (T) dikalikan 100 atau

SV () = HT x 100

Cakupan variabel (V) dihitung dgn menjumlah seluruh nilai subNvariabel (ΣSV)

kemudian dibagi dengan jumlah variabel (n) atau

V () = Σ SVn

Jadi nilai cakupan kegiatan Yankes adalah Rerata per jenis kegiatan Kinerja

cakupan pelayanan di kelompokkan sebagai berikut

1 Kelompok I (kinerja baik)

Tingkat pencapaian hasil ge 91

2 Kelompok II (kinerja cukup)

Tingkat pencapaian hasil 81 ndash 90

3 Kelompok III (kinerja kurang)

Tingkat pencapaian hasil le 80

a Penilaian Kegiatan Manajemen Puskesmas

Penilaian kegiatan manajemen Puskesmas dikelompokkan

menjadi 4 kelompok

1 Manajemen Operasional Puskesmas

2 Manajemen alat dan obat

3 Manajemen keuangan

4 Manajemen ketenagaan

Penilaian kegiatan manajemen Puskesmas dengan mempergunakan

skala nilai sebagai

berikut

1 Skala 1 nilai 4

2 Skala 2 nilai 7

3 Skala 3 nilai 10

Nilai masing-masing kelompok manajemen

adalah rata-rata nilai kegiatan masing-masing kelompok manajemen

1 Skala 1 Nilai 4

2 Skala 2 Nilai 7

3 Skala 3 Nilai 10

Cara Penilaian

a Nilai mutu dihitung sesuai dengan hasil pencapaian Puskesmas

dan dimasukkan ke dalam kolom yang sesuai

b Hasil nilai skala di masukkan ke dalam kolom nilai

akhir tiap variabel

d Hasil rata ndash rata nilai variabel dalam satu komponen

e merupakan nilai akhir mutu

Nilai mutu pelayanan dikelompokkan menjadi

Baik Nilai rata ndash rata gt 85

Cukup Nilai 55 ndash 84

Kurang Nilai lt 55

24 Pengertian Posyandu

Pengertian Posyandu adalah suatu wadah komunikasi alih teknologi dalam

pelayanan kesehatan masyarakat dari Keluarga Berencana dari masyarakat oleh

masyarakat dan untuk masyarakat dengan dukungan pelayanan serta pembinaan teknis

dari petugas kesehatan dan keluarga berencana yang mempunyai nilai strategis untuk

pengembangan sumber daya manusia sejak dini Yang dimaksud dengan nilai strategis

untuk pengembangan sumber daya manusia sejak dini yaitu dalam peningkat mutu

manusia masa yang akan datang dan akibat dari proses pertumbuhan dan perkembangan

manusia ada 3 intervensi yaitu

1 Pembinaan kelangsungan hidup anak (Child Survival) yang ditujukan untuk menjaga

kelangsungan hidup anak sejak janin dalam kandungan ibu sampai usia balita

2 Pembinaan perkembangan anak (Child Development) yang ditujukan untuk membina

tumbuhkembang anak secara sempurna baik fisik maupun mental sehingga siap

menjadi tenaga kerja tangguh

3 Pembinaan kemampuan kerja (Employment) yang dimaksud untuk memberikan

kesempatan berkarya dan berkreasi dalam pembangunan bangsa dan negara

Intervensi 1 dan 2 dapat dilaksanakan sendiri oleh masyarakat dengan sedikit bantuan

dan pengarahan dari petugas penyelenggara dan pengembangan Posyandu merupakan

strategi yang tepat untuk intervensi ini Intervensi ke 3 perlu dipersiapkan dengan

memperhatikan aspek-aspek Poleksesbud

25 Dasar Pelaksanaan

Surat Keputusan Bersama MendagriMenkesBKKBN Masing-masing No23 tahun

1985 21MenKesInstBIV 1985 1I2HK-011 A1985 tentang penyelenggaraan

Posyandu yaitu

1 Meningkatkan kerja sama lintas sektoral untuk menyelenggarakan Posyandu dalam

lingkup LKMD dan PKK

2 Mengembangkan peran serta masyarakat dalarn meningkatkan fungsi Posyandu serta

meningkatkan peran serta masyarakat dalam program ndash program pembangunan

masyarakat desa

3 Meningkatkan fungsi dan peranan LKMD PKK dan mengutamakan peranan kader

pembangunan

4 Melaksanakan pembentukan Posyandu di wilayahdi daerah masing-masing dari

melaksanakan pelayanan paripurna sesuai petunjuk Depkes dan BKKBN

5 Undang-undang no 23 tahun 1992 pasal 66 dana sehat sebagai cara penyelenggaraan

dan pengelolaan pemeliharaan kesehatan secara paripurna

26 Tujuan penyelenggara Posyandu

1 Menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB) Angka Kematian Ibu ( ibu Hamil

melahirkan dan nifas)

2 Membudayakan NKKBS

3 Meningkatkan peran serta dan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan

kegiatan kesehatan dan KB Berta kegiatan lainnya yang menunjang untuk tercapainya

masyarakat sehat sejahtera

4 Berfungsi sebagai Wahana Gerakan Reproduksi Keluarga Sejahtera Gerakan

Ketahanan Keluarga dan Gerakan Ekonomi Keluarga Sejahtera

27 Pengelola Posyandu

a Sesuai Inmendagri Nomor 9 Tahun 1990 tentang Peningkatan Pembinaan mutu

Posyandu ditingkat desa kelurahan sebagai berikut

1 Penanggungjawab umum Ketua Umum LKMD (KadesLurah)

2 Penggungjawab operasional Ketua I LKMD (Tokoh Masyarakat)

3 Ketua Pelaksana Ketua II LKMDKetua Seksi 10 LKMD ( Ketua Tim Penggerak

PKK)

4 Sekretaris Ketua Seksi 7 LKMD

5 Pelaksana Kader PKK yang dibantu Petugas KB-Kes

b Pokjanal Posyandu

Pokjanal posyandu yang dibentuk disemua tingkatan pemerintahan terdiri dari

unsur Instansi dan Lembaga terkait secara langsung dalam pembinaan Posyandu yaitu

1 Tingkat Propinsi - BKKBN

- PMD (Pembinaan Masyar3kat Desa)

- Bappeda

- Tim Penggerak PKK

- dll

2 Tingkat KabKodya

- Kantor DepkesKantor Dinkes

- BKKBN

- PMD

- Bappeda

- dII

3Tingkat Kecamatan

bullTingkat Pembina LKMD( puskesmas Pembina petugas Lapangan KB

Kaur Bang (Kepala Urusan Pembangunan)

bull KPD (Kader Pembangunan Desa)

4 Pokjanal Posyandu bertugas

bull Menyiapkan data dan kelompok sasaran serta cakupan program

bull Menyiapkan kader

bull Menganalisis masalah dan menetapkan aIternatif pemecahan masalah

bull Menyusunan rencana

bull Melakukan pemantauan dan bimbingan

bull Menginformasikan masalah kepada instansilembaga terkait

bull Melaporkan kegiatan kepada Ketua Harian Tim Pembina LKMD

5 Kegiatan Pokok Posyandu

1 KIA

2 KB

3 lmunisasi

4 Gizi

5 Penggulangan Diare

6 Pembentukan Posyandu

a Langkah ndash langkah pembentukan

1) Pertemuan lintas program dan lintas sektoral tingkat kecamatan

2) Survey mawas diri yang dilaksanakan oleh kader PKK di bawah bimbingan

teknis unsur kesehatan dan KB

3) Musyawarah masyarakat desa membicarakan hasil survey mawas diri sarana

dan prasarana posyandu biaya posyandu

4) Pemilihan kader Posyandu

5) Pelatihan kader Posyandu

6) Pembinaan

b Kriteria pembentukan Pos syandu

Pembentukan Posyandu sebaiknya tidak terlalu dekat dengan Puskesmas agar

pendekatan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat lebih tercapai sedangkan satu

Posyandu melayani 100 balita

c Kriteria kader Posyandu

1) Dapat membaca dan menulis

2) Berjiwa sosial dan mau bekerja secara relawan

3) Mengetahui adat istiadat serta kebiasaan masyarakat

4) Mempunyai waktu yang cukup

5) Bertempat tinggal di wilayah Posyandu

6) Berpenampilan ramah dan simpatik

7) Diterima masyarakat setempat

7 Pelaksanaan Kegiatan Posyandu

a Posyandu dilaksanakan sebulan sekali yang ditentukan oleh LKMD Kader Tim

Penggerak PKK DesaKelurahan serta petugas kesehatan dari KB Pada hari buka

Posyandu dilakukan pelayanan masyarakat dengan sistem 5 (lima) meja yaitu

Meja I Pendaftaran

Meja II Penimbangan

Meja III Pengisian KMS

Meja IV Penyuluhan perorangan berdasarkan KMS

Meja V Pelayanan KB Kes

1048707 Imunisasi

1048707 Pemberian vitamin A Dosis Tinggi berupa obat

1048707 tetes ke mulut tiap Februari dan Agustus

1048707 Pembagian pil atau kondom

1048707 Pengobatan ringan

1048707 Kosultasi KB-Kes

Petugas pada Meja I sd IV dilaksanakan oleh kader PKK sedangkan Meja V merupakan

meja pelayanan paramedis (Jurim Bindes perawat dan petugas KB)

b Sasaran Posyandu

bull BayiBalita

bull Ibu hamilibu menyusui

bull WUS dan PUS

Peserta Posyandu mendapat pelayanan meliputi

1) Kesehatan ibu dan anak

bull Pemberian pil tambah darah (ibu hamil)

bull Pemberian vitamin A dosis tinggi ( bulan vitamin A pada bulan Februarii dan

Agustus)

bull PMT

bull lmunisasi

bullPenimbangan balita rutin perbulan sebagai pemantau kesehatan balita melalui

pertambahan berat badan setiap bulan Keberhasilan program terlihat melalui

grafik pada kartu KMS setiap bulan

2) Keluarga berencana pembagian Pil KB dan Kondom

3) Pemberian Oralit dan pengobatan

4) Penyuluhan kesehatan lingkungan dan penyuluhan pribadi sesuai permasalahan

dilaksanakan oleh kader PKK melalui meja IV dengan materi dasar dari KMS

balita dan ibu hamil Keberhasilan Posyandu tergambar melalui cakupan SKDN

S Semua baita diwilayah kerja Posyandu

K Semua balita yang memiliki KMS

D Balita yang ditimbang

N Balita yang naik berat badannya

c Dana

Dana pelaksanaan Posyandu berasal dari swadaya masyarakat melalui gotong royong

dengan kegiatan jimpitan beras dan hasil potensi desa lainnya serta sumbangan dari

donatur yang tidak mengikat yang dihimpunan melalui kegiatan Dana Sehat

28 SISTEM INFORMASI POSYANDU (SIP)

Sistem informasi Posyandu adalah rangkaian kegiatan untuk menghasilkan

informasi yang sesuai dengan kebutuhan secara tepat guna dan tepat waktu bagi

pengelola Posyandu OLeh sebab itu Sistem Informasi Posyandu merupakan bagian

penting dari pembinaan Posyandu secara keseluruhan Konkritnya pembinaan akan

lebih terarah apabila di dasarkan pada informasi yang lengkap akurat dan aktual

Dengan kata lain pembinaan merupakan jalan keluar dari permasalahan yang dihadapi

karena didasarkan pada informasi yang tepat baik dalam lingkup terbatas maupun

lingkup yang lebih luas

Mekanisme Operagional SIP

1) Penggung jawab Sistem Informasi Posyandu adalah Pokjanal Posyandu di Propinsi

dan Dati II di tingkat kecamatan adalah Tim Pembina LKMDKelurahan berkoordinasi

dengan LKMD Seksi 10

2) Pemerintah Desa bertanggung jawab atas tersediannya data dan informasi Posyandu

3) Pengumpul data dan informaosi adalah Tim Penggerak PKK dan LKMD dengan

menggunakan instrumen

a Catatan ibu hamil kelahiran kematian dan nifas oleh ketua kelompok Dasa

Wisma (kader PKK)

b Register bayi dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember

c Register anak balita dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember

d Register WUS- PUS alam wilayah ketiga Posyandu bulan Januari sd Desember

e Register Ibu hamil dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember

f Data pengunjung petugas Posyandu kelahiran dan kematian bayi dan kematian ibu

hamil melahirkan dan nifas

g Data hasil kegiatan Posyandu

Catatan

1 Instrumenformat SIP diatas oleh kader Posyandu dengan bimbingan teknis dari

petugas kesehatanPLKB

2 LKMD clan Tim Penggerak PKK DesaKelurahan bertanggungjawab dalam hal

bull Menghimpun Idata daJl informasi dari seluruh Posyandu yang ada dalam wilayah

desakelurahan

bull Menyimpulkan seluruh data dan informasi

bull Menyusun data dan informasi sebagai bahan pertemuan ditingkat kecamatan

(Rakorbang)

3 Pokjanal Posyandu tingkat kecamatan (Puskesmas PPLKB Kaurbang) mengambil

data dari desa untuk dianalisis dan kemudian menjadi bahan rakor Posyandu di tingkat

kecamatan

4 Hasil analisis digunakan sebagai bahan menyusunan rencana pembinaan Masalah-

masalah yang dapat diatasi oleh Pemerintah Tingkat Kecamatan segera diambil langkah

pemecahannya sedangkan yang tidak dapat dipecahkan dilaporkan ke tingkat

KabupatenKotamadya sebagai bahan Rakorbang Tingkat ll

29 Tingkat Perkembangan Posyandu

Perkembangan masing-masing Posyandu tidak sama Dengan demikian

pembinaan yang dilakukan untuk masing-masing Posyandu juga berbeda Untuk

mengetahui tingkat perkembangan Posyandu telah dikembangkan metode dan alat

telaahan perkembangan Posyandu yang dikenal dengan nama Telaah Kemandirian

Posyandu Tujuan telaahan adalah untuk mengetahui tingkat perkembangan Posyandu

yang secara umum dibedakan atas 4 tingkat sebagai berikut

1 Posyandu Pratama

Posyandu Pratama adalah Posyandu yang belum mantap yang ditandai oleh

kegiatan bulanan Posyandu belum terlaksana secara rutin serta jumlah kader sangat

terbatas yakni kurang dari 5 (lima) orang Penyebab tidak terlaksananya kegiatan rutin

bulanan Posyandu di samping karena jumlah kader yang terbatas dapat pula karena

belum siapnya masyarakat Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat

adalah memotivasi masyarakat serta menambah jumlah kader

2 Posyandu Madya

Posyandu Madya adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan

lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau

lebih tetapi cakupan kelima kegiatan utamanya masih rendah yaitu kurang dari 50

Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat adalah meningkatkan

cakupan dengan mengikutsertakan tokoh masyarakat sebagai motivator serta lebih

menggiatkan kader dalam mengelola kegiatan Posyandu Contoh intervensi yang dapat

dilakukan antara lain

a Pelatihan tokoh masyarakat menggunakan Modul Posyandu dengan metode

simulasi

b Menerapkan SMD dan MMD di Posyandu dengan tujuan untuk merumuskan

masalah dan menetapkan cara penyelesaiannya dalam rangka meningkatkan

cakupan Posyandu

3 Posyandu Purnama

Posyandu Purnama adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan

lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau

lebih cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50 mampu menyelenggarakan

program tambahan serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang

dikelola oleh masyarakat yang pesertanya masih terbatas yakni kurang dari 50 KK di

wilayah kerja Posyandu Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat

antara lain

a Sosialisasi program dana sehat yang bertujuan untuk memantapkan pemahaman

masyarakat tentang dana sehat

b Pelatihan dana sehat agar di desa tersebut dapat tumbuh dana sehat yang kuat

dengan cakupan anggota lebih dari 50 KK Peserta pelatihan adalah para tokoh

masyarakat terutama pengurus dana sehat desakelurahan serta untuk

kepentingan Posyandu mengikutsertakan pula pengurus Posyandu

4 Posyandu Mandiri

Posyandu Mandiri adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan

lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau

lebih cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50 mampu menyelenggarakan

program tambahan serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang

dikelola oleh masyarakat yang pesertanya lebih dari 50 KK yang bertempat tinggal di

wilayah kerja Posyandu Intervensi yang dilakukan bersifat pembinaan termasuk

pembinaan program dana sehat sehingga terjamin kesinambungannya Selain itu dapat

dilakukan intervensi memperbanyak macam program tambahan sesuai dengan masalah

dan kemampuan masing-masing (Kementerian Kesehatan RI 2011)

BAB III

METODE PELAKSANAAN

31 Lokasi Pelaksanaan

Puskesmas dan Posyandu di Kota Palembang

32 Waktu Pelaksanaan

Hari dan Tanggal

Jam

33 Subjek Tugas Mandiri

1 Meninjau pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat

puskesmas lokakarya mini penilaian kinerja)

2 Meninjau pelaksanaan pelayanan kesehatan di posyandu

34 Langkah Kerja

1 Membuat proposal

2 Melakukan konsultasi kepada pembimbing Tugas Pengenalan Profesi

3 Meminta izin kepada petugas Puskesmas dan Posyandu secara administratif

4 Meninjau pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat

puskesmas lokakarya mini penilaian kinerja) dan pelaksanaan pelayanan

kesehatan di posyandu

5 Mengumpulkan hasil kerja lapangan untuk mendapatkan suatu kesimpulan

6 Membuat laporan hasil Tugas Pengenalan Profesi dari data yang sudah

didapatkan

28

Palembang April 2013

Mahasiswa Blok XVII Kelompok 4

Diketahui dan Disetujui

Pembimbing

dr Putri

29

BAB IV

PENUTUP

Proposal ini disusun sebagai usaha melakukan penyelenggaraan kegiatan Tugas

Pengenalan Profesi supaya mahasiswa dapat mengamati lebih awal dan secara langsung

pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat puskesmas lokakarya mini

penilaian kinerja) dan pelaksanaan pelayanan kesehatan di posyandu

Demikianlah proposal kami semoga proposal ini menjadi bahan pertimbangan

dan perhatian dr Yesi Astri M Kes selaku pembimbing Tutorial 4 dalam mendukung

kegiatan Tugas Pengenalan Profesi yang kami laksanakan dalam rangka meningkatkan

Sumber Daya Manusia sekaligus untuk memenuhi tugas pada blok XVIII ini

30

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI 2004 Sistem Kesehatan Nasional Jakarta

Departemen Kesehatan RI 1999 Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia

Sehat 2010 Jakarta

Proyek Kesehatan Keluarga dan Gizi 2002 Pedoman Manajemen Puskesmas Jakarta

Departemen Kesehatan RI 2004 Sistem Kesehatan Nasional Jakarta

Departemen Kesehatan RI 1988 Pedoman Lokakarya Mini Pusat Kesehatan

Masyarakat Jakarta

Departemen Kesehatan RI 2001 Pedoman Kerja Puskesmas Jakarta

Departemen Kesehatan RI Pusat Pendidikan dan Latihan Pegawai 1989 Pedoman

Perencanaan Tingkat Puskesmas (Microplanning) Jakarta

Kementerian Kesehatan RI 2005 Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat

Dinkes provinsi Jawa Tengah

Anas Syarial R Pelaksanan Posyandu di Tingkat II Kotamadya Medan disajikan pada

Temu Karya LKMD Propinsi Sumatera Utara Medan 1998

Departemen Dalam Negeri Instruksi Menteri Dalam Negeri No 0 Tahun 1990

Tentang Peningkatan Pembinaan mutu Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Jakarta

1990

Eacang I 1986 Ilmu kesehatan Masyarakat Penerbit Alumni Bandung

Muninjaya A A Gde 1999 Manajemen Kesehatan EGC Jakarta

Sulastomo 2007 Manajemen Kesehatan Gramedia Pustaka Jakarta

31

  • 12 Rumusan Masalah
  • 13 Tujuan Tugas Pengenalan Profesi
  • 131 Tujuan Umum
  • Setelah menyelesaikan Tugas Pengenalan Profesi ini diharapkan mahasiswa mampu memahami dan mempraktikkan Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
  • 132 Tujuan Khusus
  • 1 Untuk penulis dapat menambah ilmu pengetahuan dan sebagai bahan pembanding antara teori yang didapat selama kuliah dan praktek di lapangan tentang Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
  • 2 Untuk pembaca dapat mengatahui Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
  • 21 Definisi Manajemen Puskesmas
  • 22 Instrumen Manajemen Puskesmas
Page 10: TPP XVIII Puskes-Posyandu

a Meningkatkan kerjasama antar petugas internal puskesmas

b Mendapatkan kesepakatan sesuai rencana pelaksanaan kegiatan

c Meningkatkan motivasi tugas seluruh staf puskesmas

d Mengkaji pelaksanaan rencana kerja (RPK) yang telah disusun

2 Lokmin Lintas Sektor

a Mendapatkan kesepakatan rencana kerja lintas sektoral

b untuk membina dan mengembangkan peran serta masyarakat dalam

bidang kesehatan

berdasarkan waktunya lokakarya mini dibagi menjadi 2

1 Lokakarya mini bulanan

Lokarya bulanan ini mempunyai beberapa tujuan yang terbagi menjadi 2

a Tujuan umum

Terselenggaranya lokakarya bulanan intern puskesmas dalam rangka

pemantauan hasil kerja petugas puskesmas dengan cara membandingkan

rencana kerja bulan lalu dari setiap petugas dengan hasil kegiatannya dan

membandingkan cakupan kegiatan dari daerah binaan dengan targetnya

serta tersusunnya rencana kerja bulan berikutnya

b Tujuan khusus

a Diketahuinya hasil kegiatan puskesmas bulan lalu

b Disampaikannya hasil rapat dari kabupatenkota kecamatan dan

berbagai kebijakan serta program

c Diketahuinya hambatan atau masalah kegiatan bulan lalu

d Dirumuskannya cara penyelesaian masalah

e Disusunnya rencana kerja bulan baru

Lokakarya mini bulanan diselenggarakan dalam dua tahap yaitu

3 Lokakarya mini bulanan yang pertama

Merupakan lokakarya penggalangan tim yang diselenggarakan dalam

rangka pengorganisasian untuk dapat terlaksananya rencana pelaksanaan

kegiatan (RPK) Pelaksanaan lokakarya mini bulanan yang pertama

sebagai berikut

a) Masukan

1) Penggalangan tim dalam bentuk dinamika tentang peran

tanggung jawab staf dan kewenangan puskesmas

2) Informasi tentang kebijakan program dan konsep baru yang

berkaitan dengan puskesmas

3) Informasi tentang tatacara penyusunan rencana kegiatan

(PoA) puskesmas

b) Proses

1 Inventarisasi kegiatan puskesmas termasuk kegiatan lapangan

dan daerah binaan

2 Analisis beban kerja tiap petugas

3 Pembagian tugas baru termasuk pembagian daerah binaan

4 Penyusunan rencana kegiatan puskesmas tahunan berdasarkan

RPK

c) Keluaran

1 Rencana kegiatan puskesmas tahunan

2 Kesepakatan bersama untuk pelaksanaan kegiatan

berdasarkan PoA

3 Matriks pembagian tugas dan daerah binaan

4 Lokakarya mini bulanan rutin

Merupakan tindak lanjut dari lokakarya mini bulanan yang pertama

Lokakarya bulanan rutin ini dilaksanakan untuk memantau pelaksanaan

PoA puskesmas yang dilakukan setiap bulan secara teratur Pelaksanaan

lokakarya bulanan rutin puskesmas senagai berikut

a) Masukan

1) Laporan hasil kegiatan bulan lalu

2) Informasi tentang hasil rapat di kabupatenkota

3) Informasi tentang hasil rapat di kecamatan

4) Informasi tentang kebijakan program dan konsep baru

b) Proses

1) Analisis hambatan dan masalah antara lain dengan

menggunakan PWS

2) Analisis sebab masalah khusus untuk mutu dikaitkan

dengan kepatuhan standar pelayanan

3) Merumuskan alternatif pemecahan masalah

c) Keluaran

1) Kesepakatan untuk melaksanakan kegiatan

2) Rencana kerja bulan yang baru

2 Lokakarya mini tribulan

Lokakarya mini tribulan ini dilakukan sebagai pemantau pelaksanaan

kerjasama lintas sektoral Tujuan dari pelaksanaan ini dibagi menjadi 2 yaitu

a Tujuan umum

Terselenggaranya lokakarya lintas sektoral dalam rangka mengkaji hasil

kegiatan kerja sama lintas sektoral dan tersusunnya rencanan kerja

tribulan selanjutnya

b Tujuan khusus

a Dibahas dan dipecahkan masalah dan hambatan lintas sektoral yang

dihadapi

b Dirumuskannya rencana kerja lintas sektoral yang baru untuk tribulan

yang akan datang

Lokakarya tribulan lintas sektor dilaksanakan dalam dua tahap

1 Lokakarya mini tribulan pertama

Merupakan lokakarya yang diselenggarakan tim dalam rangka

pengorganisasian Pengorganisasian dilaksanakan untuk dapat

terlaksanakannya kegiatan sektoral yang terkait dengan kesehatan

Pelaksanaan lokakarya mini tribulan pertama sebagai berikut

a Masukan

1) Penggalangan tim yang dilakukan melalui dinamika

kelompok

2) Informasi tentang program lintas sektor

3) Informasi tentang program kesehatan

4) Informasi tentang kebijakan program dan konsep baru

b Proses

1) Inventarisasi peran bantu masing-masing sektor

2) Analisis masalah peran bantu masing-masing sektor

3) Pembagian peran dan tugas masing-masing sektor

c Keluaran

1) Kesepakatan tertulis lintas sektor terkait dalam

mendukung program kesehatan

2) Rencana kegiatan masing-masing sektor

2 Lokakarya mini tribulan rutin

Merupakan tindak lanjut dari lokakarya penggalangan kerjasama lintas

sektoral yang telah dilakukan dan selanjutnya dilakukan tiap tribulan

secara tetap Pelaksanaan lokakarya mini tribulan rutin adalah

a Masukan

1) Laporan kegiatan pelaksanaan program kesehatan dan

dukungan sektor terkait

2) Inventarisasi maslahhambatan dari masing-masing sektor

dalam pelaksanaan program kesehatan

3) Pemberian informasi baru

b Proses

1) Analisis masalah dan hambatan pelaksanaan program

kesehatan

2) Analisis masalah dan hambatan dukungan dari masing-

masing sektor

3) Merumuskan cara penyelesaian masalah

4) Menyusun rencana kerja dan menyepakati kegiatan untuk

tribulan yang baru

c Keluaran

1) Rencana kerja tribulan yang baru

2) Kesepakatan bersama

223 PKP (penilaian kinerja puskesmas)

Dalam rangka pemerataan pelayanan kesehatan dan pembinaan kesehatan

masyarakat telah di bangun Puskesmas Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas

kesehatan kabupaten kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan

kesehatan di suatu wilayah kerja tertentu Puskesmas berfungsi sebagai

1 Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan

2 Pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat

3 Pusat pelayanan kesehatan strata pertama

Mempertimbangkan rumusan pokok-pokok program dan program-program

unggulan sebagaimana disebutkan dalam Rencana Strategis Departemen Kesehatan dan

program spesifik daerahmaka area program yang akan menjadi prioritas di suatu daerah

perlu dirumuskan secara spesifik oleh daerah sendiri demikian pula strategi dalam

pencapain tujuannya yang harus disesuaikan dengan masalah kebutuhan serta potensi

setempat

Puskesmas merupakan ujung tombak terdepan dalam pembangunan kesehatan

mempunyai peran cukup besar dalam upaya mencapai pembangunan kesehatan Untuk

mengetahui tingkat kinerja Puskesmas perlu diadakan Penilaian Kinerja Puskesmas

a pengertian penilaian kinerja puskesmas

Penilaian kinerja Puskesmas adalah suatu upaya untuk melakukan penilaian hasil

kerja prestasi Puskesmas

Pelaksanaan penilaian dimulai dari tingkat Puskesmas sebagai instrumen mawas

diri karena setiap Puskesmas melakukan penilaian kinerjanya secara mandiri kemudian

Dinas Kesehatan Kabupaten Kota melakukan verifikasi hasilnya Adapun aspek

penilaian meliputi hasil pencapaian cakupan dan manajemen kegiatan termasuk mutu

pelayanan (khusus bagi Puskesmas yang telah mengembangkan mutu pelayanan) atas

perhitungan seluruh Puskesmas Berdasarkan hasil verifikasi dinas kesehatan kabupaten

kota bersama Puskesmas dapat menetapkan Puskesmas kedalam kelompok (IIIIII)

sesuai dengan pencapaian kinerjanyaPada setiap kelompok tersebut dinas kesehatan

kabupatenkota dapat melakukan analisa tingkat kinerja Puskesmas berdasarkan rincian

nilainya sehingga urutan pencapian kinerjanya dapat diketahui serta dapat dilakukan

pembinaan secara lebih mendalam dan terfokus

b tujuan penilaian kinerja puskesmas

a Tujuan Umum

Tercapainya tingkat kinerja Puskesmas yang berkualitas secara optimal dalam

mendukung pencapaian tujuan pembangunan kesehatan kabupaten kota

b Tujuan Khusus

Mendapatkan gambaran tingkat pencapaian hasilcakupan dan mutu kegiatan serta

manajemen Puskesmas pada akhir tahun kegiatan

Mengetahui tingkat kinerja puskesmas pada akhir tahun berdasarkan urutan peringkat

kategori kelompok Puskesmas

Mendapatkan informasi analisis kinerja Puskesmas dan bahan masukan dalam

penyusunan rencana kegiatan Puskesmas dan dinas kesehatan kabupatenkota untuk

tahun yang akan datang

Manfaat penilaian kinerja puskesmas

Puskesmas mengetahui tingkat pencapaian (prestasi)kunjungan dibandingkan dengan

target yang harus dicapai

Puskesmas dapat melakukan identifikasi dan analisismasalah mencari penyebab dan

latar belakang serta hambatan masalah kesehatan di wilayah kerjanya berdasarkan

adanya kesenjangan pencapaian kinerja Puskesmas (out put dan out come)

Puskesmas dan dinas kesehatan kabupatenkota dapat menetapkan tingkat urgensi suatu

kegiatan untuk dilaksanakan segera pada tahun yang akan datang berdasarkan

prioritasnya

Dinas kesehatan kabupatenkota dapat menetapkan dan mendukung kebutuhan sumber

daya Puskesmas dan urgensi pembinaa

Ruang lingkup penilaian kinerja puskesmas

Ruang lingkup kinerja Puskesmas meliputi penilaian pencapaian hasil pelaksanaan

pelayanan kesehatan manajemen Puskesmas dan mutu pelayanan Penilaian terhadap

kegiatan upaya kesehatan wajib Puskesmas yang telah ditetapkan di tingkat

kabupatenkota dan kegiatan upaya kesehatan pengembangan dalam rangka penerapan

ketiga fungsi Puskesmas yang diselenggarakan melalui pendekatan kesehatan

masyarakat dengan tetap mengacu pada kebijakan dan strategi untuk mewujudkan visi ldquo

Indonesia Sehatrdquo

Pelaksanaan penilaian kinerja

a Bahan dan pedoman

Bahan yang dipakai pada penilaian kinerja Puskesmas adalah hasil pelaksanaan

pelayanan kesehatan manajemen Puskesmas dan mutu pelayanan sedangkan

dalam pelaksanaannya mulai dari pengumpulan data pengolahan data analisis

hasilmasalah sampai dengan penyusunan laporan berpedoman pada Buku

Pedoman penilaian kinerja Puskesmas dari Direktorat Jenderal Bina Kesehatan

Masyarakat Departemen Kesehatan RI th 2006

b Teknis pelaksanaan

Dalam hal ini dimisalkan saja bahwa teknis pelaksanaan penilaian kinerja

Puskesmas di Kabupaten Klungkung tahun 2008 sbb

1 Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilaksanakan dengan memasukkan data hasil

kegiatan Puskesmas th 2008 ( Jan sd Des 2008 ) dengan variabel dan

sub variabel yang terdapat dalam forum penilaian kinerja Puskesmas th

2008

2 Pengolahan Data

Setelah proses pengumpulan data selesai dilanjutkan dengan

penghitungan sbb

c Penilaian Cakupan Kegiatan Yankes Cakupan sub variabel dan variabel

Cakupan sub variabel (SV) dihitung dengan membagi hasil pencapaian (H) dgn

target sasaran (T) dikalikan 100 atau

SV () = HT x 100

Cakupan variabel (V) dihitung dgn menjumlah seluruh nilai subNvariabel (ΣSV)

kemudian dibagi dengan jumlah variabel (n) atau

V () = Σ SVn

Jadi nilai cakupan kegiatan Yankes adalah Rerata per jenis kegiatan Kinerja

cakupan pelayanan di kelompokkan sebagai berikut

1 Kelompok I (kinerja baik)

Tingkat pencapaian hasil ge 91

2 Kelompok II (kinerja cukup)

Tingkat pencapaian hasil 81 ndash 90

3 Kelompok III (kinerja kurang)

Tingkat pencapaian hasil le 80

a Penilaian Kegiatan Manajemen Puskesmas

Penilaian kegiatan manajemen Puskesmas dikelompokkan

menjadi 4 kelompok

1 Manajemen Operasional Puskesmas

2 Manajemen alat dan obat

3 Manajemen keuangan

4 Manajemen ketenagaan

Penilaian kegiatan manajemen Puskesmas dengan mempergunakan

skala nilai sebagai

berikut

1 Skala 1 nilai 4

2 Skala 2 nilai 7

3 Skala 3 nilai 10

Nilai masing-masing kelompok manajemen

adalah rata-rata nilai kegiatan masing-masing kelompok manajemen

1 Skala 1 Nilai 4

2 Skala 2 Nilai 7

3 Skala 3 Nilai 10

Cara Penilaian

a Nilai mutu dihitung sesuai dengan hasil pencapaian Puskesmas

dan dimasukkan ke dalam kolom yang sesuai

b Hasil nilai skala di masukkan ke dalam kolom nilai

akhir tiap variabel

d Hasil rata ndash rata nilai variabel dalam satu komponen

e merupakan nilai akhir mutu

Nilai mutu pelayanan dikelompokkan menjadi

Baik Nilai rata ndash rata gt 85

Cukup Nilai 55 ndash 84

Kurang Nilai lt 55

24 Pengertian Posyandu

Pengertian Posyandu adalah suatu wadah komunikasi alih teknologi dalam

pelayanan kesehatan masyarakat dari Keluarga Berencana dari masyarakat oleh

masyarakat dan untuk masyarakat dengan dukungan pelayanan serta pembinaan teknis

dari petugas kesehatan dan keluarga berencana yang mempunyai nilai strategis untuk

pengembangan sumber daya manusia sejak dini Yang dimaksud dengan nilai strategis

untuk pengembangan sumber daya manusia sejak dini yaitu dalam peningkat mutu

manusia masa yang akan datang dan akibat dari proses pertumbuhan dan perkembangan

manusia ada 3 intervensi yaitu

1 Pembinaan kelangsungan hidup anak (Child Survival) yang ditujukan untuk menjaga

kelangsungan hidup anak sejak janin dalam kandungan ibu sampai usia balita

2 Pembinaan perkembangan anak (Child Development) yang ditujukan untuk membina

tumbuhkembang anak secara sempurna baik fisik maupun mental sehingga siap

menjadi tenaga kerja tangguh

3 Pembinaan kemampuan kerja (Employment) yang dimaksud untuk memberikan

kesempatan berkarya dan berkreasi dalam pembangunan bangsa dan negara

Intervensi 1 dan 2 dapat dilaksanakan sendiri oleh masyarakat dengan sedikit bantuan

dan pengarahan dari petugas penyelenggara dan pengembangan Posyandu merupakan

strategi yang tepat untuk intervensi ini Intervensi ke 3 perlu dipersiapkan dengan

memperhatikan aspek-aspek Poleksesbud

25 Dasar Pelaksanaan

Surat Keputusan Bersama MendagriMenkesBKKBN Masing-masing No23 tahun

1985 21MenKesInstBIV 1985 1I2HK-011 A1985 tentang penyelenggaraan

Posyandu yaitu

1 Meningkatkan kerja sama lintas sektoral untuk menyelenggarakan Posyandu dalam

lingkup LKMD dan PKK

2 Mengembangkan peran serta masyarakat dalarn meningkatkan fungsi Posyandu serta

meningkatkan peran serta masyarakat dalam program ndash program pembangunan

masyarakat desa

3 Meningkatkan fungsi dan peranan LKMD PKK dan mengutamakan peranan kader

pembangunan

4 Melaksanakan pembentukan Posyandu di wilayahdi daerah masing-masing dari

melaksanakan pelayanan paripurna sesuai petunjuk Depkes dan BKKBN

5 Undang-undang no 23 tahun 1992 pasal 66 dana sehat sebagai cara penyelenggaraan

dan pengelolaan pemeliharaan kesehatan secara paripurna

26 Tujuan penyelenggara Posyandu

1 Menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB) Angka Kematian Ibu ( ibu Hamil

melahirkan dan nifas)

2 Membudayakan NKKBS

3 Meningkatkan peran serta dan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan

kegiatan kesehatan dan KB Berta kegiatan lainnya yang menunjang untuk tercapainya

masyarakat sehat sejahtera

4 Berfungsi sebagai Wahana Gerakan Reproduksi Keluarga Sejahtera Gerakan

Ketahanan Keluarga dan Gerakan Ekonomi Keluarga Sejahtera

27 Pengelola Posyandu

a Sesuai Inmendagri Nomor 9 Tahun 1990 tentang Peningkatan Pembinaan mutu

Posyandu ditingkat desa kelurahan sebagai berikut

1 Penanggungjawab umum Ketua Umum LKMD (KadesLurah)

2 Penggungjawab operasional Ketua I LKMD (Tokoh Masyarakat)

3 Ketua Pelaksana Ketua II LKMDKetua Seksi 10 LKMD ( Ketua Tim Penggerak

PKK)

4 Sekretaris Ketua Seksi 7 LKMD

5 Pelaksana Kader PKK yang dibantu Petugas KB-Kes

b Pokjanal Posyandu

Pokjanal posyandu yang dibentuk disemua tingkatan pemerintahan terdiri dari

unsur Instansi dan Lembaga terkait secara langsung dalam pembinaan Posyandu yaitu

1 Tingkat Propinsi - BKKBN

- PMD (Pembinaan Masyar3kat Desa)

- Bappeda

- Tim Penggerak PKK

- dll

2 Tingkat KabKodya

- Kantor DepkesKantor Dinkes

- BKKBN

- PMD

- Bappeda

- dII

3Tingkat Kecamatan

bullTingkat Pembina LKMD( puskesmas Pembina petugas Lapangan KB

Kaur Bang (Kepala Urusan Pembangunan)

bull KPD (Kader Pembangunan Desa)

4 Pokjanal Posyandu bertugas

bull Menyiapkan data dan kelompok sasaran serta cakupan program

bull Menyiapkan kader

bull Menganalisis masalah dan menetapkan aIternatif pemecahan masalah

bull Menyusunan rencana

bull Melakukan pemantauan dan bimbingan

bull Menginformasikan masalah kepada instansilembaga terkait

bull Melaporkan kegiatan kepada Ketua Harian Tim Pembina LKMD

5 Kegiatan Pokok Posyandu

1 KIA

2 KB

3 lmunisasi

4 Gizi

5 Penggulangan Diare

6 Pembentukan Posyandu

a Langkah ndash langkah pembentukan

1) Pertemuan lintas program dan lintas sektoral tingkat kecamatan

2) Survey mawas diri yang dilaksanakan oleh kader PKK di bawah bimbingan

teknis unsur kesehatan dan KB

3) Musyawarah masyarakat desa membicarakan hasil survey mawas diri sarana

dan prasarana posyandu biaya posyandu

4) Pemilihan kader Posyandu

5) Pelatihan kader Posyandu

6) Pembinaan

b Kriteria pembentukan Pos syandu

Pembentukan Posyandu sebaiknya tidak terlalu dekat dengan Puskesmas agar

pendekatan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat lebih tercapai sedangkan satu

Posyandu melayani 100 balita

c Kriteria kader Posyandu

1) Dapat membaca dan menulis

2) Berjiwa sosial dan mau bekerja secara relawan

3) Mengetahui adat istiadat serta kebiasaan masyarakat

4) Mempunyai waktu yang cukup

5) Bertempat tinggal di wilayah Posyandu

6) Berpenampilan ramah dan simpatik

7) Diterima masyarakat setempat

7 Pelaksanaan Kegiatan Posyandu

a Posyandu dilaksanakan sebulan sekali yang ditentukan oleh LKMD Kader Tim

Penggerak PKK DesaKelurahan serta petugas kesehatan dari KB Pada hari buka

Posyandu dilakukan pelayanan masyarakat dengan sistem 5 (lima) meja yaitu

Meja I Pendaftaran

Meja II Penimbangan

Meja III Pengisian KMS

Meja IV Penyuluhan perorangan berdasarkan KMS

Meja V Pelayanan KB Kes

1048707 Imunisasi

1048707 Pemberian vitamin A Dosis Tinggi berupa obat

1048707 tetes ke mulut tiap Februari dan Agustus

1048707 Pembagian pil atau kondom

1048707 Pengobatan ringan

1048707 Kosultasi KB-Kes

Petugas pada Meja I sd IV dilaksanakan oleh kader PKK sedangkan Meja V merupakan

meja pelayanan paramedis (Jurim Bindes perawat dan petugas KB)

b Sasaran Posyandu

bull BayiBalita

bull Ibu hamilibu menyusui

bull WUS dan PUS

Peserta Posyandu mendapat pelayanan meliputi

1) Kesehatan ibu dan anak

bull Pemberian pil tambah darah (ibu hamil)

bull Pemberian vitamin A dosis tinggi ( bulan vitamin A pada bulan Februarii dan

Agustus)

bull PMT

bull lmunisasi

bullPenimbangan balita rutin perbulan sebagai pemantau kesehatan balita melalui

pertambahan berat badan setiap bulan Keberhasilan program terlihat melalui

grafik pada kartu KMS setiap bulan

2) Keluarga berencana pembagian Pil KB dan Kondom

3) Pemberian Oralit dan pengobatan

4) Penyuluhan kesehatan lingkungan dan penyuluhan pribadi sesuai permasalahan

dilaksanakan oleh kader PKK melalui meja IV dengan materi dasar dari KMS

balita dan ibu hamil Keberhasilan Posyandu tergambar melalui cakupan SKDN

S Semua baita diwilayah kerja Posyandu

K Semua balita yang memiliki KMS

D Balita yang ditimbang

N Balita yang naik berat badannya

c Dana

Dana pelaksanaan Posyandu berasal dari swadaya masyarakat melalui gotong royong

dengan kegiatan jimpitan beras dan hasil potensi desa lainnya serta sumbangan dari

donatur yang tidak mengikat yang dihimpunan melalui kegiatan Dana Sehat

28 SISTEM INFORMASI POSYANDU (SIP)

Sistem informasi Posyandu adalah rangkaian kegiatan untuk menghasilkan

informasi yang sesuai dengan kebutuhan secara tepat guna dan tepat waktu bagi

pengelola Posyandu OLeh sebab itu Sistem Informasi Posyandu merupakan bagian

penting dari pembinaan Posyandu secara keseluruhan Konkritnya pembinaan akan

lebih terarah apabila di dasarkan pada informasi yang lengkap akurat dan aktual

Dengan kata lain pembinaan merupakan jalan keluar dari permasalahan yang dihadapi

karena didasarkan pada informasi yang tepat baik dalam lingkup terbatas maupun

lingkup yang lebih luas

Mekanisme Operagional SIP

1) Penggung jawab Sistem Informasi Posyandu adalah Pokjanal Posyandu di Propinsi

dan Dati II di tingkat kecamatan adalah Tim Pembina LKMDKelurahan berkoordinasi

dengan LKMD Seksi 10

2) Pemerintah Desa bertanggung jawab atas tersediannya data dan informasi Posyandu

3) Pengumpul data dan informaosi adalah Tim Penggerak PKK dan LKMD dengan

menggunakan instrumen

a Catatan ibu hamil kelahiran kematian dan nifas oleh ketua kelompok Dasa

Wisma (kader PKK)

b Register bayi dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember

c Register anak balita dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember

d Register WUS- PUS alam wilayah ketiga Posyandu bulan Januari sd Desember

e Register Ibu hamil dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember

f Data pengunjung petugas Posyandu kelahiran dan kematian bayi dan kematian ibu

hamil melahirkan dan nifas

g Data hasil kegiatan Posyandu

Catatan

1 Instrumenformat SIP diatas oleh kader Posyandu dengan bimbingan teknis dari

petugas kesehatanPLKB

2 LKMD clan Tim Penggerak PKK DesaKelurahan bertanggungjawab dalam hal

bull Menghimpun Idata daJl informasi dari seluruh Posyandu yang ada dalam wilayah

desakelurahan

bull Menyimpulkan seluruh data dan informasi

bull Menyusun data dan informasi sebagai bahan pertemuan ditingkat kecamatan

(Rakorbang)

3 Pokjanal Posyandu tingkat kecamatan (Puskesmas PPLKB Kaurbang) mengambil

data dari desa untuk dianalisis dan kemudian menjadi bahan rakor Posyandu di tingkat

kecamatan

4 Hasil analisis digunakan sebagai bahan menyusunan rencana pembinaan Masalah-

masalah yang dapat diatasi oleh Pemerintah Tingkat Kecamatan segera diambil langkah

pemecahannya sedangkan yang tidak dapat dipecahkan dilaporkan ke tingkat

KabupatenKotamadya sebagai bahan Rakorbang Tingkat ll

29 Tingkat Perkembangan Posyandu

Perkembangan masing-masing Posyandu tidak sama Dengan demikian

pembinaan yang dilakukan untuk masing-masing Posyandu juga berbeda Untuk

mengetahui tingkat perkembangan Posyandu telah dikembangkan metode dan alat

telaahan perkembangan Posyandu yang dikenal dengan nama Telaah Kemandirian

Posyandu Tujuan telaahan adalah untuk mengetahui tingkat perkembangan Posyandu

yang secara umum dibedakan atas 4 tingkat sebagai berikut

1 Posyandu Pratama

Posyandu Pratama adalah Posyandu yang belum mantap yang ditandai oleh

kegiatan bulanan Posyandu belum terlaksana secara rutin serta jumlah kader sangat

terbatas yakni kurang dari 5 (lima) orang Penyebab tidak terlaksananya kegiatan rutin

bulanan Posyandu di samping karena jumlah kader yang terbatas dapat pula karena

belum siapnya masyarakat Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat

adalah memotivasi masyarakat serta menambah jumlah kader

2 Posyandu Madya

Posyandu Madya adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan

lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau

lebih tetapi cakupan kelima kegiatan utamanya masih rendah yaitu kurang dari 50

Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat adalah meningkatkan

cakupan dengan mengikutsertakan tokoh masyarakat sebagai motivator serta lebih

menggiatkan kader dalam mengelola kegiatan Posyandu Contoh intervensi yang dapat

dilakukan antara lain

a Pelatihan tokoh masyarakat menggunakan Modul Posyandu dengan metode

simulasi

b Menerapkan SMD dan MMD di Posyandu dengan tujuan untuk merumuskan

masalah dan menetapkan cara penyelesaiannya dalam rangka meningkatkan

cakupan Posyandu

3 Posyandu Purnama

Posyandu Purnama adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan

lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau

lebih cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50 mampu menyelenggarakan

program tambahan serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang

dikelola oleh masyarakat yang pesertanya masih terbatas yakni kurang dari 50 KK di

wilayah kerja Posyandu Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat

antara lain

a Sosialisasi program dana sehat yang bertujuan untuk memantapkan pemahaman

masyarakat tentang dana sehat

b Pelatihan dana sehat agar di desa tersebut dapat tumbuh dana sehat yang kuat

dengan cakupan anggota lebih dari 50 KK Peserta pelatihan adalah para tokoh

masyarakat terutama pengurus dana sehat desakelurahan serta untuk

kepentingan Posyandu mengikutsertakan pula pengurus Posyandu

4 Posyandu Mandiri

Posyandu Mandiri adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan

lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau

lebih cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50 mampu menyelenggarakan

program tambahan serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang

dikelola oleh masyarakat yang pesertanya lebih dari 50 KK yang bertempat tinggal di

wilayah kerja Posyandu Intervensi yang dilakukan bersifat pembinaan termasuk

pembinaan program dana sehat sehingga terjamin kesinambungannya Selain itu dapat

dilakukan intervensi memperbanyak macam program tambahan sesuai dengan masalah

dan kemampuan masing-masing (Kementerian Kesehatan RI 2011)

BAB III

METODE PELAKSANAAN

31 Lokasi Pelaksanaan

Puskesmas dan Posyandu di Kota Palembang

32 Waktu Pelaksanaan

Hari dan Tanggal

Jam

33 Subjek Tugas Mandiri

1 Meninjau pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat

puskesmas lokakarya mini penilaian kinerja)

2 Meninjau pelaksanaan pelayanan kesehatan di posyandu

34 Langkah Kerja

1 Membuat proposal

2 Melakukan konsultasi kepada pembimbing Tugas Pengenalan Profesi

3 Meminta izin kepada petugas Puskesmas dan Posyandu secara administratif

4 Meninjau pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat

puskesmas lokakarya mini penilaian kinerja) dan pelaksanaan pelayanan

kesehatan di posyandu

5 Mengumpulkan hasil kerja lapangan untuk mendapatkan suatu kesimpulan

6 Membuat laporan hasil Tugas Pengenalan Profesi dari data yang sudah

didapatkan

28

Palembang April 2013

Mahasiswa Blok XVII Kelompok 4

Diketahui dan Disetujui

Pembimbing

dr Putri

29

BAB IV

PENUTUP

Proposal ini disusun sebagai usaha melakukan penyelenggaraan kegiatan Tugas

Pengenalan Profesi supaya mahasiswa dapat mengamati lebih awal dan secara langsung

pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat puskesmas lokakarya mini

penilaian kinerja) dan pelaksanaan pelayanan kesehatan di posyandu

Demikianlah proposal kami semoga proposal ini menjadi bahan pertimbangan

dan perhatian dr Yesi Astri M Kes selaku pembimbing Tutorial 4 dalam mendukung

kegiatan Tugas Pengenalan Profesi yang kami laksanakan dalam rangka meningkatkan

Sumber Daya Manusia sekaligus untuk memenuhi tugas pada blok XVIII ini

30

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI 2004 Sistem Kesehatan Nasional Jakarta

Departemen Kesehatan RI 1999 Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia

Sehat 2010 Jakarta

Proyek Kesehatan Keluarga dan Gizi 2002 Pedoman Manajemen Puskesmas Jakarta

Departemen Kesehatan RI 2004 Sistem Kesehatan Nasional Jakarta

Departemen Kesehatan RI 1988 Pedoman Lokakarya Mini Pusat Kesehatan

Masyarakat Jakarta

Departemen Kesehatan RI 2001 Pedoman Kerja Puskesmas Jakarta

Departemen Kesehatan RI Pusat Pendidikan dan Latihan Pegawai 1989 Pedoman

Perencanaan Tingkat Puskesmas (Microplanning) Jakarta

Kementerian Kesehatan RI 2005 Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat

Dinkes provinsi Jawa Tengah

Anas Syarial R Pelaksanan Posyandu di Tingkat II Kotamadya Medan disajikan pada

Temu Karya LKMD Propinsi Sumatera Utara Medan 1998

Departemen Dalam Negeri Instruksi Menteri Dalam Negeri No 0 Tahun 1990

Tentang Peningkatan Pembinaan mutu Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Jakarta

1990

Eacang I 1986 Ilmu kesehatan Masyarakat Penerbit Alumni Bandung

Muninjaya A A Gde 1999 Manajemen Kesehatan EGC Jakarta

Sulastomo 2007 Manajemen Kesehatan Gramedia Pustaka Jakarta

31

  • 12 Rumusan Masalah
  • 13 Tujuan Tugas Pengenalan Profesi
  • 131 Tujuan Umum
  • Setelah menyelesaikan Tugas Pengenalan Profesi ini diharapkan mahasiswa mampu memahami dan mempraktikkan Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
  • 132 Tujuan Khusus
  • 1 Untuk penulis dapat menambah ilmu pengetahuan dan sebagai bahan pembanding antara teori yang didapat selama kuliah dan praktek di lapangan tentang Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
  • 2 Untuk pembaca dapat mengatahui Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
  • 21 Definisi Manajemen Puskesmas
  • 22 Instrumen Manajemen Puskesmas
Page 11: TPP XVIII Puskes-Posyandu

e Disusunnya rencana kerja bulan baru

Lokakarya mini bulanan diselenggarakan dalam dua tahap yaitu

3 Lokakarya mini bulanan yang pertama

Merupakan lokakarya penggalangan tim yang diselenggarakan dalam

rangka pengorganisasian untuk dapat terlaksananya rencana pelaksanaan

kegiatan (RPK) Pelaksanaan lokakarya mini bulanan yang pertama

sebagai berikut

a) Masukan

1) Penggalangan tim dalam bentuk dinamika tentang peran

tanggung jawab staf dan kewenangan puskesmas

2) Informasi tentang kebijakan program dan konsep baru yang

berkaitan dengan puskesmas

3) Informasi tentang tatacara penyusunan rencana kegiatan

(PoA) puskesmas

b) Proses

1 Inventarisasi kegiatan puskesmas termasuk kegiatan lapangan

dan daerah binaan

2 Analisis beban kerja tiap petugas

3 Pembagian tugas baru termasuk pembagian daerah binaan

4 Penyusunan rencana kegiatan puskesmas tahunan berdasarkan

RPK

c) Keluaran

1 Rencana kegiatan puskesmas tahunan

2 Kesepakatan bersama untuk pelaksanaan kegiatan

berdasarkan PoA

3 Matriks pembagian tugas dan daerah binaan

4 Lokakarya mini bulanan rutin

Merupakan tindak lanjut dari lokakarya mini bulanan yang pertama

Lokakarya bulanan rutin ini dilaksanakan untuk memantau pelaksanaan

PoA puskesmas yang dilakukan setiap bulan secara teratur Pelaksanaan

lokakarya bulanan rutin puskesmas senagai berikut

a) Masukan

1) Laporan hasil kegiatan bulan lalu

2) Informasi tentang hasil rapat di kabupatenkota

3) Informasi tentang hasil rapat di kecamatan

4) Informasi tentang kebijakan program dan konsep baru

b) Proses

1) Analisis hambatan dan masalah antara lain dengan

menggunakan PWS

2) Analisis sebab masalah khusus untuk mutu dikaitkan

dengan kepatuhan standar pelayanan

3) Merumuskan alternatif pemecahan masalah

c) Keluaran

1) Kesepakatan untuk melaksanakan kegiatan

2) Rencana kerja bulan yang baru

2 Lokakarya mini tribulan

Lokakarya mini tribulan ini dilakukan sebagai pemantau pelaksanaan

kerjasama lintas sektoral Tujuan dari pelaksanaan ini dibagi menjadi 2 yaitu

a Tujuan umum

Terselenggaranya lokakarya lintas sektoral dalam rangka mengkaji hasil

kegiatan kerja sama lintas sektoral dan tersusunnya rencanan kerja

tribulan selanjutnya

b Tujuan khusus

a Dibahas dan dipecahkan masalah dan hambatan lintas sektoral yang

dihadapi

b Dirumuskannya rencana kerja lintas sektoral yang baru untuk tribulan

yang akan datang

Lokakarya tribulan lintas sektor dilaksanakan dalam dua tahap

1 Lokakarya mini tribulan pertama

Merupakan lokakarya yang diselenggarakan tim dalam rangka

pengorganisasian Pengorganisasian dilaksanakan untuk dapat

terlaksanakannya kegiatan sektoral yang terkait dengan kesehatan

Pelaksanaan lokakarya mini tribulan pertama sebagai berikut

a Masukan

1) Penggalangan tim yang dilakukan melalui dinamika

kelompok

2) Informasi tentang program lintas sektor

3) Informasi tentang program kesehatan

4) Informasi tentang kebijakan program dan konsep baru

b Proses

1) Inventarisasi peran bantu masing-masing sektor

2) Analisis masalah peran bantu masing-masing sektor

3) Pembagian peran dan tugas masing-masing sektor

c Keluaran

1) Kesepakatan tertulis lintas sektor terkait dalam

mendukung program kesehatan

2) Rencana kegiatan masing-masing sektor

2 Lokakarya mini tribulan rutin

Merupakan tindak lanjut dari lokakarya penggalangan kerjasama lintas

sektoral yang telah dilakukan dan selanjutnya dilakukan tiap tribulan

secara tetap Pelaksanaan lokakarya mini tribulan rutin adalah

a Masukan

1) Laporan kegiatan pelaksanaan program kesehatan dan

dukungan sektor terkait

2) Inventarisasi maslahhambatan dari masing-masing sektor

dalam pelaksanaan program kesehatan

3) Pemberian informasi baru

b Proses

1) Analisis masalah dan hambatan pelaksanaan program

kesehatan

2) Analisis masalah dan hambatan dukungan dari masing-

masing sektor

3) Merumuskan cara penyelesaian masalah

4) Menyusun rencana kerja dan menyepakati kegiatan untuk

tribulan yang baru

c Keluaran

1) Rencana kerja tribulan yang baru

2) Kesepakatan bersama

223 PKP (penilaian kinerja puskesmas)

Dalam rangka pemerataan pelayanan kesehatan dan pembinaan kesehatan

masyarakat telah di bangun Puskesmas Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas

kesehatan kabupaten kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan

kesehatan di suatu wilayah kerja tertentu Puskesmas berfungsi sebagai

1 Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan

2 Pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat

3 Pusat pelayanan kesehatan strata pertama

Mempertimbangkan rumusan pokok-pokok program dan program-program

unggulan sebagaimana disebutkan dalam Rencana Strategis Departemen Kesehatan dan

program spesifik daerahmaka area program yang akan menjadi prioritas di suatu daerah

perlu dirumuskan secara spesifik oleh daerah sendiri demikian pula strategi dalam

pencapain tujuannya yang harus disesuaikan dengan masalah kebutuhan serta potensi

setempat

Puskesmas merupakan ujung tombak terdepan dalam pembangunan kesehatan

mempunyai peran cukup besar dalam upaya mencapai pembangunan kesehatan Untuk

mengetahui tingkat kinerja Puskesmas perlu diadakan Penilaian Kinerja Puskesmas

a pengertian penilaian kinerja puskesmas

Penilaian kinerja Puskesmas adalah suatu upaya untuk melakukan penilaian hasil

kerja prestasi Puskesmas

Pelaksanaan penilaian dimulai dari tingkat Puskesmas sebagai instrumen mawas

diri karena setiap Puskesmas melakukan penilaian kinerjanya secara mandiri kemudian

Dinas Kesehatan Kabupaten Kota melakukan verifikasi hasilnya Adapun aspek

penilaian meliputi hasil pencapaian cakupan dan manajemen kegiatan termasuk mutu

pelayanan (khusus bagi Puskesmas yang telah mengembangkan mutu pelayanan) atas

perhitungan seluruh Puskesmas Berdasarkan hasil verifikasi dinas kesehatan kabupaten

kota bersama Puskesmas dapat menetapkan Puskesmas kedalam kelompok (IIIIII)

sesuai dengan pencapaian kinerjanyaPada setiap kelompok tersebut dinas kesehatan

kabupatenkota dapat melakukan analisa tingkat kinerja Puskesmas berdasarkan rincian

nilainya sehingga urutan pencapian kinerjanya dapat diketahui serta dapat dilakukan

pembinaan secara lebih mendalam dan terfokus

b tujuan penilaian kinerja puskesmas

a Tujuan Umum

Tercapainya tingkat kinerja Puskesmas yang berkualitas secara optimal dalam

mendukung pencapaian tujuan pembangunan kesehatan kabupaten kota

b Tujuan Khusus

Mendapatkan gambaran tingkat pencapaian hasilcakupan dan mutu kegiatan serta

manajemen Puskesmas pada akhir tahun kegiatan

Mengetahui tingkat kinerja puskesmas pada akhir tahun berdasarkan urutan peringkat

kategori kelompok Puskesmas

Mendapatkan informasi analisis kinerja Puskesmas dan bahan masukan dalam

penyusunan rencana kegiatan Puskesmas dan dinas kesehatan kabupatenkota untuk

tahun yang akan datang

Manfaat penilaian kinerja puskesmas

Puskesmas mengetahui tingkat pencapaian (prestasi)kunjungan dibandingkan dengan

target yang harus dicapai

Puskesmas dapat melakukan identifikasi dan analisismasalah mencari penyebab dan

latar belakang serta hambatan masalah kesehatan di wilayah kerjanya berdasarkan

adanya kesenjangan pencapaian kinerja Puskesmas (out put dan out come)

Puskesmas dan dinas kesehatan kabupatenkota dapat menetapkan tingkat urgensi suatu

kegiatan untuk dilaksanakan segera pada tahun yang akan datang berdasarkan

prioritasnya

Dinas kesehatan kabupatenkota dapat menetapkan dan mendukung kebutuhan sumber

daya Puskesmas dan urgensi pembinaa

Ruang lingkup penilaian kinerja puskesmas

Ruang lingkup kinerja Puskesmas meliputi penilaian pencapaian hasil pelaksanaan

pelayanan kesehatan manajemen Puskesmas dan mutu pelayanan Penilaian terhadap

kegiatan upaya kesehatan wajib Puskesmas yang telah ditetapkan di tingkat

kabupatenkota dan kegiatan upaya kesehatan pengembangan dalam rangka penerapan

ketiga fungsi Puskesmas yang diselenggarakan melalui pendekatan kesehatan

masyarakat dengan tetap mengacu pada kebijakan dan strategi untuk mewujudkan visi ldquo

Indonesia Sehatrdquo

Pelaksanaan penilaian kinerja

a Bahan dan pedoman

Bahan yang dipakai pada penilaian kinerja Puskesmas adalah hasil pelaksanaan

pelayanan kesehatan manajemen Puskesmas dan mutu pelayanan sedangkan

dalam pelaksanaannya mulai dari pengumpulan data pengolahan data analisis

hasilmasalah sampai dengan penyusunan laporan berpedoman pada Buku

Pedoman penilaian kinerja Puskesmas dari Direktorat Jenderal Bina Kesehatan

Masyarakat Departemen Kesehatan RI th 2006

b Teknis pelaksanaan

Dalam hal ini dimisalkan saja bahwa teknis pelaksanaan penilaian kinerja

Puskesmas di Kabupaten Klungkung tahun 2008 sbb

1 Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilaksanakan dengan memasukkan data hasil

kegiatan Puskesmas th 2008 ( Jan sd Des 2008 ) dengan variabel dan

sub variabel yang terdapat dalam forum penilaian kinerja Puskesmas th

2008

2 Pengolahan Data

Setelah proses pengumpulan data selesai dilanjutkan dengan

penghitungan sbb

c Penilaian Cakupan Kegiatan Yankes Cakupan sub variabel dan variabel

Cakupan sub variabel (SV) dihitung dengan membagi hasil pencapaian (H) dgn

target sasaran (T) dikalikan 100 atau

SV () = HT x 100

Cakupan variabel (V) dihitung dgn menjumlah seluruh nilai subNvariabel (ΣSV)

kemudian dibagi dengan jumlah variabel (n) atau

V () = Σ SVn

Jadi nilai cakupan kegiatan Yankes adalah Rerata per jenis kegiatan Kinerja

cakupan pelayanan di kelompokkan sebagai berikut

1 Kelompok I (kinerja baik)

Tingkat pencapaian hasil ge 91

2 Kelompok II (kinerja cukup)

Tingkat pencapaian hasil 81 ndash 90

3 Kelompok III (kinerja kurang)

Tingkat pencapaian hasil le 80

a Penilaian Kegiatan Manajemen Puskesmas

Penilaian kegiatan manajemen Puskesmas dikelompokkan

menjadi 4 kelompok

1 Manajemen Operasional Puskesmas

2 Manajemen alat dan obat

3 Manajemen keuangan

4 Manajemen ketenagaan

Penilaian kegiatan manajemen Puskesmas dengan mempergunakan

skala nilai sebagai

berikut

1 Skala 1 nilai 4

2 Skala 2 nilai 7

3 Skala 3 nilai 10

Nilai masing-masing kelompok manajemen

adalah rata-rata nilai kegiatan masing-masing kelompok manajemen

1 Skala 1 Nilai 4

2 Skala 2 Nilai 7

3 Skala 3 Nilai 10

Cara Penilaian

a Nilai mutu dihitung sesuai dengan hasil pencapaian Puskesmas

dan dimasukkan ke dalam kolom yang sesuai

b Hasil nilai skala di masukkan ke dalam kolom nilai

akhir tiap variabel

d Hasil rata ndash rata nilai variabel dalam satu komponen

e merupakan nilai akhir mutu

Nilai mutu pelayanan dikelompokkan menjadi

Baik Nilai rata ndash rata gt 85

Cukup Nilai 55 ndash 84

Kurang Nilai lt 55

24 Pengertian Posyandu

Pengertian Posyandu adalah suatu wadah komunikasi alih teknologi dalam

pelayanan kesehatan masyarakat dari Keluarga Berencana dari masyarakat oleh

masyarakat dan untuk masyarakat dengan dukungan pelayanan serta pembinaan teknis

dari petugas kesehatan dan keluarga berencana yang mempunyai nilai strategis untuk

pengembangan sumber daya manusia sejak dini Yang dimaksud dengan nilai strategis

untuk pengembangan sumber daya manusia sejak dini yaitu dalam peningkat mutu

manusia masa yang akan datang dan akibat dari proses pertumbuhan dan perkembangan

manusia ada 3 intervensi yaitu

1 Pembinaan kelangsungan hidup anak (Child Survival) yang ditujukan untuk menjaga

kelangsungan hidup anak sejak janin dalam kandungan ibu sampai usia balita

2 Pembinaan perkembangan anak (Child Development) yang ditujukan untuk membina

tumbuhkembang anak secara sempurna baik fisik maupun mental sehingga siap

menjadi tenaga kerja tangguh

3 Pembinaan kemampuan kerja (Employment) yang dimaksud untuk memberikan

kesempatan berkarya dan berkreasi dalam pembangunan bangsa dan negara

Intervensi 1 dan 2 dapat dilaksanakan sendiri oleh masyarakat dengan sedikit bantuan

dan pengarahan dari petugas penyelenggara dan pengembangan Posyandu merupakan

strategi yang tepat untuk intervensi ini Intervensi ke 3 perlu dipersiapkan dengan

memperhatikan aspek-aspek Poleksesbud

25 Dasar Pelaksanaan

Surat Keputusan Bersama MendagriMenkesBKKBN Masing-masing No23 tahun

1985 21MenKesInstBIV 1985 1I2HK-011 A1985 tentang penyelenggaraan

Posyandu yaitu

1 Meningkatkan kerja sama lintas sektoral untuk menyelenggarakan Posyandu dalam

lingkup LKMD dan PKK

2 Mengembangkan peran serta masyarakat dalarn meningkatkan fungsi Posyandu serta

meningkatkan peran serta masyarakat dalam program ndash program pembangunan

masyarakat desa

3 Meningkatkan fungsi dan peranan LKMD PKK dan mengutamakan peranan kader

pembangunan

4 Melaksanakan pembentukan Posyandu di wilayahdi daerah masing-masing dari

melaksanakan pelayanan paripurna sesuai petunjuk Depkes dan BKKBN

5 Undang-undang no 23 tahun 1992 pasal 66 dana sehat sebagai cara penyelenggaraan

dan pengelolaan pemeliharaan kesehatan secara paripurna

26 Tujuan penyelenggara Posyandu

1 Menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB) Angka Kematian Ibu ( ibu Hamil

melahirkan dan nifas)

2 Membudayakan NKKBS

3 Meningkatkan peran serta dan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan

kegiatan kesehatan dan KB Berta kegiatan lainnya yang menunjang untuk tercapainya

masyarakat sehat sejahtera

4 Berfungsi sebagai Wahana Gerakan Reproduksi Keluarga Sejahtera Gerakan

Ketahanan Keluarga dan Gerakan Ekonomi Keluarga Sejahtera

27 Pengelola Posyandu

a Sesuai Inmendagri Nomor 9 Tahun 1990 tentang Peningkatan Pembinaan mutu

Posyandu ditingkat desa kelurahan sebagai berikut

1 Penanggungjawab umum Ketua Umum LKMD (KadesLurah)

2 Penggungjawab operasional Ketua I LKMD (Tokoh Masyarakat)

3 Ketua Pelaksana Ketua II LKMDKetua Seksi 10 LKMD ( Ketua Tim Penggerak

PKK)

4 Sekretaris Ketua Seksi 7 LKMD

5 Pelaksana Kader PKK yang dibantu Petugas KB-Kes

b Pokjanal Posyandu

Pokjanal posyandu yang dibentuk disemua tingkatan pemerintahan terdiri dari

unsur Instansi dan Lembaga terkait secara langsung dalam pembinaan Posyandu yaitu

1 Tingkat Propinsi - BKKBN

- PMD (Pembinaan Masyar3kat Desa)

- Bappeda

- Tim Penggerak PKK

- dll

2 Tingkat KabKodya

- Kantor DepkesKantor Dinkes

- BKKBN

- PMD

- Bappeda

- dII

3Tingkat Kecamatan

bullTingkat Pembina LKMD( puskesmas Pembina petugas Lapangan KB

Kaur Bang (Kepala Urusan Pembangunan)

bull KPD (Kader Pembangunan Desa)

4 Pokjanal Posyandu bertugas

bull Menyiapkan data dan kelompok sasaran serta cakupan program

bull Menyiapkan kader

bull Menganalisis masalah dan menetapkan aIternatif pemecahan masalah

bull Menyusunan rencana

bull Melakukan pemantauan dan bimbingan

bull Menginformasikan masalah kepada instansilembaga terkait

bull Melaporkan kegiatan kepada Ketua Harian Tim Pembina LKMD

5 Kegiatan Pokok Posyandu

1 KIA

2 KB

3 lmunisasi

4 Gizi

5 Penggulangan Diare

6 Pembentukan Posyandu

a Langkah ndash langkah pembentukan

1) Pertemuan lintas program dan lintas sektoral tingkat kecamatan

2) Survey mawas diri yang dilaksanakan oleh kader PKK di bawah bimbingan

teknis unsur kesehatan dan KB

3) Musyawarah masyarakat desa membicarakan hasil survey mawas diri sarana

dan prasarana posyandu biaya posyandu

4) Pemilihan kader Posyandu

5) Pelatihan kader Posyandu

6) Pembinaan

b Kriteria pembentukan Pos syandu

Pembentukan Posyandu sebaiknya tidak terlalu dekat dengan Puskesmas agar

pendekatan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat lebih tercapai sedangkan satu

Posyandu melayani 100 balita

c Kriteria kader Posyandu

1) Dapat membaca dan menulis

2) Berjiwa sosial dan mau bekerja secara relawan

3) Mengetahui adat istiadat serta kebiasaan masyarakat

4) Mempunyai waktu yang cukup

5) Bertempat tinggal di wilayah Posyandu

6) Berpenampilan ramah dan simpatik

7) Diterima masyarakat setempat

7 Pelaksanaan Kegiatan Posyandu

a Posyandu dilaksanakan sebulan sekali yang ditentukan oleh LKMD Kader Tim

Penggerak PKK DesaKelurahan serta petugas kesehatan dari KB Pada hari buka

Posyandu dilakukan pelayanan masyarakat dengan sistem 5 (lima) meja yaitu

Meja I Pendaftaran

Meja II Penimbangan

Meja III Pengisian KMS

Meja IV Penyuluhan perorangan berdasarkan KMS

Meja V Pelayanan KB Kes

1048707 Imunisasi

1048707 Pemberian vitamin A Dosis Tinggi berupa obat

1048707 tetes ke mulut tiap Februari dan Agustus

1048707 Pembagian pil atau kondom

1048707 Pengobatan ringan

1048707 Kosultasi KB-Kes

Petugas pada Meja I sd IV dilaksanakan oleh kader PKK sedangkan Meja V merupakan

meja pelayanan paramedis (Jurim Bindes perawat dan petugas KB)

b Sasaran Posyandu

bull BayiBalita

bull Ibu hamilibu menyusui

bull WUS dan PUS

Peserta Posyandu mendapat pelayanan meliputi

1) Kesehatan ibu dan anak

bull Pemberian pil tambah darah (ibu hamil)

bull Pemberian vitamin A dosis tinggi ( bulan vitamin A pada bulan Februarii dan

Agustus)

bull PMT

bull lmunisasi

bullPenimbangan balita rutin perbulan sebagai pemantau kesehatan balita melalui

pertambahan berat badan setiap bulan Keberhasilan program terlihat melalui

grafik pada kartu KMS setiap bulan

2) Keluarga berencana pembagian Pil KB dan Kondom

3) Pemberian Oralit dan pengobatan

4) Penyuluhan kesehatan lingkungan dan penyuluhan pribadi sesuai permasalahan

dilaksanakan oleh kader PKK melalui meja IV dengan materi dasar dari KMS

balita dan ibu hamil Keberhasilan Posyandu tergambar melalui cakupan SKDN

S Semua baita diwilayah kerja Posyandu

K Semua balita yang memiliki KMS

D Balita yang ditimbang

N Balita yang naik berat badannya

c Dana

Dana pelaksanaan Posyandu berasal dari swadaya masyarakat melalui gotong royong

dengan kegiatan jimpitan beras dan hasil potensi desa lainnya serta sumbangan dari

donatur yang tidak mengikat yang dihimpunan melalui kegiatan Dana Sehat

28 SISTEM INFORMASI POSYANDU (SIP)

Sistem informasi Posyandu adalah rangkaian kegiatan untuk menghasilkan

informasi yang sesuai dengan kebutuhan secara tepat guna dan tepat waktu bagi

pengelola Posyandu OLeh sebab itu Sistem Informasi Posyandu merupakan bagian

penting dari pembinaan Posyandu secara keseluruhan Konkritnya pembinaan akan

lebih terarah apabila di dasarkan pada informasi yang lengkap akurat dan aktual

Dengan kata lain pembinaan merupakan jalan keluar dari permasalahan yang dihadapi

karena didasarkan pada informasi yang tepat baik dalam lingkup terbatas maupun

lingkup yang lebih luas

Mekanisme Operagional SIP

1) Penggung jawab Sistem Informasi Posyandu adalah Pokjanal Posyandu di Propinsi

dan Dati II di tingkat kecamatan adalah Tim Pembina LKMDKelurahan berkoordinasi

dengan LKMD Seksi 10

2) Pemerintah Desa bertanggung jawab atas tersediannya data dan informasi Posyandu

3) Pengumpul data dan informaosi adalah Tim Penggerak PKK dan LKMD dengan

menggunakan instrumen

a Catatan ibu hamil kelahiran kematian dan nifas oleh ketua kelompok Dasa

Wisma (kader PKK)

b Register bayi dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember

c Register anak balita dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember

d Register WUS- PUS alam wilayah ketiga Posyandu bulan Januari sd Desember

e Register Ibu hamil dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember

f Data pengunjung petugas Posyandu kelahiran dan kematian bayi dan kematian ibu

hamil melahirkan dan nifas

g Data hasil kegiatan Posyandu

Catatan

1 Instrumenformat SIP diatas oleh kader Posyandu dengan bimbingan teknis dari

petugas kesehatanPLKB

2 LKMD clan Tim Penggerak PKK DesaKelurahan bertanggungjawab dalam hal

bull Menghimpun Idata daJl informasi dari seluruh Posyandu yang ada dalam wilayah

desakelurahan

bull Menyimpulkan seluruh data dan informasi

bull Menyusun data dan informasi sebagai bahan pertemuan ditingkat kecamatan

(Rakorbang)

3 Pokjanal Posyandu tingkat kecamatan (Puskesmas PPLKB Kaurbang) mengambil

data dari desa untuk dianalisis dan kemudian menjadi bahan rakor Posyandu di tingkat

kecamatan

4 Hasil analisis digunakan sebagai bahan menyusunan rencana pembinaan Masalah-

masalah yang dapat diatasi oleh Pemerintah Tingkat Kecamatan segera diambil langkah

pemecahannya sedangkan yang tidak dapat dipecahkan dilaporkan ke tingkat

KabupatenKotamadya sebagai bahan Rakorbang Tingkat ll

29 Tingkat Perkembangan Posyandu

Perkembangan masing-masing Posyandu tidak sama Dengan demikian

pembinaan yang dilakukan untuk masing-masing Posyandu juga berbeda Untuk

mengetahui tingkat perkembangan Posyandu telah dikembangkan metode dan alat

telaahan perkembangan Posyandu yang dikenal dengan nama Telaah Kemandirian

Posyandu Tujuan telaahan adalah untuk mengetahui tingkat perkembangan Posyandu

yang secara umum dibedakan atas 4 tingkat sebagai berikut

1 Posyandu Pratama

Posyandu Pratama adalah Posyandu yang belum mantap yang ditandai oleh

kegiatan bulanan Posyandu belum terlaksana secara rutin serta jumlah kader sangat

terbatas yakni kurang dari 5 (lima) orang Penyebab tidak terlaksananya kegiatan rutin

bulanan Posyandu di samping karena jumlah kader yang terbatas dapat pula karena

belum siapnya masyarakat Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat

adalah memotivasi masyarakat serta menambah jumlah kader

2 Posyandu Madya

Posyandu Madya adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan

lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau

lebih tetapi cakupan kelima kegiatan utamanya masih rendah yaitu kurang dari 50

Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat adalah meningkatkan

cakupan dengan mengikutsertakan tokoh masyarakat sebagai motivator serta lebih

menggiatkan kader dalam mengelola kegiatan Posyandu Contoh intervensi yang dapat

dilakukan antara lain

a Pelatihan tokoh masyarakat menggunakan Modul Posyandu dengan metode

simulasi

b Menerapkan SMD dan MMD di Posyandu dengan tujuan untuk merumuskan

masalah dan menetapkan cara penyelesaiannya dalam rangka meningkatkan

cakupan Posyandu

3 Posyandu Purnama

Posyandu Purnama adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan

lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau

lebih cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50 mampu menyelenggarakan

program tambahan serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang

dikelola oleh masyarakat yang pesertanya masih terbatas yakni kurang dari 50 KK di

wilayah kerja Posyandu Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat

antara lain

a Sosialisasi program dana sehat yang bertujuan untuk memantapkan pemahaman

masyarakat tentang dana sehat

b Pelatihan dana sehat agar di desa tersebut dapat tumbuh dana sehat yang kuat

dengan cakupan anggota lebih dari 50 KK Peserta pelatihan adalah para tokoh

masyarakat terutama pengurus dana sehat desakelurahan serta untuk

kepentingan Posyandu mengikutsertakan pula pengurus Posyandu

4 Posyandu Mandiri

Posyandu Mandiri adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan

lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau

lebih cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50 mampu menyelenggarakan

program tambahan serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang

dikelola oleh masyarakat yang pesertanya lebih dari 50 KK yang bertempat tinggal di

wilayah kerja Posyandu Intervensi yang dilakukan bersifat pembinaan termasuk

pembinaan program dana sehat sehingga terjamin kesinambungannya Selain itu dapat

dilakukan intervensi memperbanyak macam program tambahan sesuai dengan masalah

dan kemampuan masing-masing (Kementerian Kesehatan RI 2011)

BAB III

METODE PELAKSANAAN

31 Lokasi Pelaksanaan

Puskesmas dan Posyandu di Kota Palembang

32 Waktu Pelaksanaan

Hari dan Tanggal

Jam

33 Subjek Tugas Mandiri

1 Meninjau pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat

puskesmas lokakarya mini penilaian kinerja)

2 Meninjau pelaksanaan pelayanan kesehatan di posyandu

34 Langkah Kerja

1 Membuat proposal

2 Melakukan konsultasi kepada pembimbing Tugas Pengenalan Profesi

3 Meminta izin kepada petugas Puskesmas dan Posyandu secara administratif

4 Meninjau pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat

puskesmas lokakarya mini penilaian kinerja) dan pelaksanaan pelayanan

kesehatan di posyandu

5 Mengumpulkan hasil kerja lapangan untuk mendapatkan suatu kesimpulan

6 Membuat laporan hasil Tugas Pengenalan Profesi dari data yang sudah

didapatkan

28

Palembang April 2013

Mahasiswa Blok XVII Kelompok 4

Diketahui dan Disetujui

Pembimbing

dr Putri

29

BAB IV

PENUTUP

Proposal ini disusun sebagai usaha melakukan penyelenggaraan kegiatan Tugas

Pengenalan Profesi supaya mahasiswa dapat mengamati lebih awal dan secara langsung

pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat puskesmas lokakarya mini

penilaian kinerja) dan pelaksanaan pelayanan kesehatan di posyandu

Demikianlah proposal kami semoga proposal ini menjadi bahan pertimbangan

dan perhatian dr Yesi Astri M Kes selaku pembimbing Tutorial 4 dalam mendukung

kegiatan Tugas Pengenalan Profesi yang kami laksanakan dalam rangka meningkatkan

Sumber Daya Manusia sekaligus untuk memenuhi tugas pada blok XVIII ini

30

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI 2004 Sistem Kesehatan Nasional Jakarta

Departemen Kesehatan RI 1999 Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia

Sehat 2010 Jakarta

Proyek Kesehatan Keluarga dan Gizi 2002 Pedoman Manajemen Puskesmas Jakarta

Departemen Kesehatan RI 2004 Sistem Kesehatan Nasional Jakarta

Departemen Kesehatan RI 1988 Pedoman Lokakarya Mini Pusat Kesehatan

Masyarakat Jakarta

Departemen Kesehatan RI 2001 Pedoman Kerja Puskesmas Jakarta

Departemen Kesehatan RI Pusat Pendidikan dan Latihan Pegawai 1989 Pedoman

Perencanaan Tingkat Puskesmas (Microplanning) Jakarta

Kementerian Kesehatan RI 2005 Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat

Dinkes provinsi Jawa Tengah

Anas Syarial R Pelaksanan Posyandu di Tingkat II Kotamadya Medan disajikan pada

Temu Karya LKMD Propinsi Sumatera Utara Medan 1998

Departemen Dalam Negeri Instruksi Menteri Dalam Negeri No 0 Tahun 1990

Tentang Peningkatan Pembinaan mutu Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Jakarta

1990

Eacang I 1986 Ilmu kesehatan Masyarakat Penerbit Alumni Bandung

Muninjaya A A Gde 1999 Manajemen Kesehatan EGC Jakarta

Sulastomo 2007 Manajemen Kesehatan Gramedia Pustaka Jakarta

31

  • 12 Rumusan Masalah
  • 13 Tujuan Tugas Pengenalan Profesi
  • 131 Tujuan Umum
  • Setelah menyelesaikan Tugas Pengenalan Profesi ini diharapkan mahasiswa mampu memahami dan mempraktikkan Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
  • 132 Tujuan Khusus
  • 1 Untuk penulis dapat menambah ilmu pengetahuan dan sebagai bahan pembanding antara teori yang didapat selama kuliah dan praktek di lapangan tentang Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
  • 2 Untuk pembaca dapat mengatahui Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
  • 21 Definisi Manajemen Puskesmas
  • 22 Instrumen Manajemen Puskesmas
Page 12: TPP XVIII Puskes-Posyandu

1 Rencana kegiatan puskesmas tahunan

2 Kesepakatan bersama untuk pelaksanaan kegiatan

berdasarkan PoA

3 Matriks pembagian tugas dan daerah binaan

4 Lokakarya mini bulanan rutin

Merupakan tindak lanjut dari lokakarya mini bulanan yang pertama

Lokakarya bulanan rutin ini dilaksanakan untuk memantau pelaksanaan

PoA puskesmas yang dilakukan setiap bulan secara teratur Pelaksanaan

lokakarya bulanan rutin puskesmas senagai berikut

a) Masukan

1) Laporan hasil kegiatan bulan lalu

2) Informasi tentang hasil rapat di kabupatenkota

3) Informasi tentang hasil rapat di kecamatan

4) Informasi tentang kebijakan program dan konsep baru

b) Proses

1) Analisis hambatan dan masalah antara lain dengan

menggunakan PWS

2) Analisis sebab masalah khusus untuk mutu dikaitkan

dengan kepatuhan standar pelayanan

3) Merumuskan alternatif pemecahan masalah

c) Keluaran

1) Kesepakatan untuk melaksanakan kegiatan

2) Rencana kerja bulan yang baru

2 Lokakarya mini tribulan

Lokakarya mini tribulan ini dilakukan sebagai pemantau pelaksanaan

kerjasama lintas sektoral Tujuan dari pelaksanaan ini dibagi menjadi 2 yaitu

a Tujuan umum

Terselenggaranya lokakarya lintas sektoral dalam rangka mengkaji hasil

kegiatan kerja sama lintas sektoral dan tersusunnya rencanan kerja

tribulan selanjutnya

b Tujuan khusus

a Dibahas dan dipecahkan masalah dan hambatan lintas sektoral yang

dihadapi

b Dirumuskannya rencana kerja lintas sektoral yang baru untuk tribulan

yang akan datang

Lokakarya tribulan lintas sektor dilaksanakan dalam dua tahap

1 Lokakarya mini tribulan pertama

Merupakan lokakarya yang diselenggarakan tim dalam rangka

pengorganisasian Pengorganisasian dilaksanakan untuk dapat

terlaksanakannya kegiatan sektoral yang terkait dengan kesehatan

Pelaksanaan lokakarya mini tribulan pertama sebagai berikut

a Masukan

1) Penggalangan tim yang dilakukan melalui dinamika

kelompok

2) Informasi tentang program lintas sektor

3) Informasi tentang program kesehatan

4) Informasi tentang kebijakan program dan konsep baru

b Proses

1) Inventarisasi peran bantu masing-masing sektor

2) Analisis masalah peran bantu masing-masing sektor

3) Pembagian peran dan tugas masing-masing sektor

c Keluaran

1) Kesepakatan tertulis lintas sektor terkait dalam

mendukung program kesehatan

2) Rencana kegiatan masing-masing sektor

2 Lokakarya mini tribulan rutin

Merupakan tindak lanjut dari lokakarya penggalangan kerjasama lintas

sektoral yang telah dilakukan dan selanjutnya dilakukan tiap tribulan

secara tetap Pelaksanaan lokakarya mini tribulan rutin adalah

a Masukan

1) Laporan kegiatan pelaksanaan program kesehatan dan

dukungan sektor terkait

2) Inventarisasi maslahhambatan dari masing-masing sektor

dalam pelaksanaan program kesehatan

3) Pemberian informasi baru

b Proses

1) Analisis masalah dan hambatan pelaksanaan program

kesehatan

2) Analisis masalah dan hambatan dukungan dari masing-

masing sektor

3) Merumuskan cara penyelesaian masalah

4) Menyusun rencana kerja dan menyepakati kegiatan untuk

tribulan yang baru

c Keluaran

1) Rencana kerja tribulan yang baru

2) Kesepakatan bersama

223 PKP (penilaian kinerja puskesmas)

Dalam rangka pemerataan pelayanan kesehatan dan pembinaan kesehatan

masyarakat telah di bangun Puskesmas Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas

kesehatan kabupaten kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan

kesehatan di suatu wilayah kerja tertentu Puskesmas berfungsi sebagai

1 Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan

2 Pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat

3 Pusat pelayanan kesehatan strata pertama

Mempertimbangkan rumusan pokok-pokok program dan program-program

unggulan sebagaimana disebutkan dalam Rencana Strategis Departemen Kesehatan dan

program spesifik daerahmaka area program yang akan menjadi prioritas di suatu daerah

perlu dirumuskan secara spesifik oleh daerah sendiri demikian pula strategi dalam

pencapain tujuannya yang harus disesuaikan dengan masalah kebutuhan serta potensi

setempat

Puskesmas merupakan ujung tombak terdepan dalam pembangunan kesehatan

mempunyai peran cukup besar dalam upaya mencapai pembangunan kesehatan Untuk

mengetahui tingkat kinerja Puskesmas perlu diadakan Penilaian Kinerja Puskesmas

a pengertian penilaian kinerja puskesmas

Penilaian kinerja Puskesmas adalah suatu upaya untuk melakukan penilaian hasil

kerja prestasi Puskesmas

Pelaksanaan penilaian dimulai dari tingkat Puskesmas sebagai instrumen mawas

diri karena setiap Puskesmas melakukan penilaian kinerjanya secara mandiri kemudian

Dinas Kesehatan Kabupaten Kota melakukan verifikasi hasilnya Adapun aspek

penilaian meliputi hasil pencapaian cakupan dan manajemen kegiatan termasuk mutu

pelayanan (khusus bagi Puskesmas yang telah mengembangkan mutu pelayanan) atas

perhitungan seluruh Puskesmas Berdasarkan hasil verifikasi dinas kesehatan kabupaten

kota bersama Puskesmas dapat menetapkan Puskesmas kedalam kelompok (IIIIII)

sesuai dengan pencapaian kinerjanyaPada setiap kelompok tersebut dinas kesehatan

kabupatenkota dapat melakukan analisa tingkat kinerja Puskesmas berdasarkan rincian

nilainya sehingga urutan pencapian kinerjanya dapat diketahui serta dapat dilakukan

pembinaan secara lebih mendalam dan terfokus

b tujuan penilaian kinerja puskesmas

a Tujuan Umum

Tercapainya tingkat kinerja Puskesmas yang berkualitas secara optimal dalam

mendukung pencapaian tujuan pembangunan kesehatan kabupaten kota

b Tujuan Khusus

Mendapatkan gambaran tingkat pencapaian hasilcakupan dan mutu kegiatan serta

manajemen Puskesmas pada akhir tahun kegiatan

Mengetahui tingkat kinerja puskesmas pada akhir tahun berdasarkan urutan peringkat

kategori kelompok Puskesmas

Mendapatkan informasi analisis kinerja Puskesmas dan bahan masukan dalam

penyusunan rencana kegiatan Puskesmas dan dinas kesehatan kabupatenkota untuk

tahun yang akan datang

Manfaat penilaian kinerja puskesmas

Puskesmas mengetahui tingkat pencapaian (prestasi)kunjungan dibandingkan dengan

target yang harus dicapai

Puskesmas dapat melakukan identifikasi dan analisismasalah mencari penyebab dan

latar belakang serta hambatan masalah kesehatan di wilayah kerjanya berdasarkan

adanya kesenjangan pencapaian kinerja Puskesmas (out put dan out come)

Puskesmas dan dinas kesehatan kabupatenkota dapat menetapkan tingkat urgensi suatu

kegiatan untuk dilaksanakan segera pada tahun yang akan datang berdasarkan

prioritasnya

Dinas kesehatan kabupatenkota dapat menetapkan dan mendukung kebutuhan sumber

daya Puskesmas dan urgensi pembinaa

Ruang lingkup penilaian kinerja puskesmas

Ruang lingkup kinerja Puskesmas meliputi penilaian pencapaian hasil pelaksanaan

pelayanan kesehatan manajemen Puskesmas dan mutu pelayanan Penilaian terhadap

kegiatan upaya kesehatan wajib Puskesmas yang telah ditetapkan di tingkat

kabupatenkota dan kegiatan upaya kesehatan pengembangan dalam rangka penerapan

ketiga fungsi Puskesmas yang diselenggarakan melalui pendekatan kesehatan

masyarakat dengan tetap mengacu pada kebijakan dan strategi untuk mewujudkan visi ldquo

Indonesia Sehatrdquo

Pelaksanaan penilaian kinerja

a Bahan dan pedoman

Bahan yang dipakai pada penilaian kinerja Puskesmas adalah hasil pelaksanaan

pelayanan kesehatan manajemen Puskesmas dan mutu pelayanan sedangkan

dalam pelaksanaannya mulai dari pengumpulan data pengolahan data analisis

hasilmasalah sampai dengan penyusunan laporan berpedoman pada Buku

Pedoman penilaian kinerja Puskesmas dari Direktorat Jenderal Bina Kesehatan

Masyarakat Departemen Kesehatan RI th 2006

b Teknis pelaksanaan

Dalam hal ini dimisalkan saja bahwa teknis pelaksanaan penilaian kinerja

Puskesmas di Kabupaten Klungkung tahun 2008 sbb

1 Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilaksanakan dengan memasukkan data hasil

kegiatan Puskesmas th 2008 ( Jan sd Des 2008 ) dengan variabel dan

sub variabel yang terdapat dalam forum penilaian kinerja Puskesmas th

2008

2 Pengolahan Data

Setelah proses pengumpulan data selesai dilanjutkan dengan

penghitungan sbb

c Penilaian Cakupan Kegiatan Yankes Cakupan sub variabel dan variabel

Cakupan sub variabel (SV) dihitung dengan membagi hasil pencapaian (H) dgn

target sasaran (T) dikalikan 100 atau

SV () = HT x 100

Cakupan variabel (V) dihitung dgn menjumlah seluruh nilai subNvariabel (ΣSV)

kemudian dibagi dengan jumlah variabel (n) atau

V () = Σ SVn

Jadi nilai cakupan kegiatan Yankes adalah Rerata per jenis kegiatan Kinerja

cakupan pelayanan di kelompokkan sebagai berikut

1 Kelompok I (kinerja baik)

Tingkat pencapaian hasil ge 91

2 Kelompok II (kinerja cukup)

Tingkat pencapaian hasil 81 ndash 90

3 Kelompok III (kinerja kurang)

Tingkat pencapaian hasil le 80

a Penilaian Kegiatan Manajemen Puskesmas

Penilaian kegiatan manajemen Puskesmas dikelompokkan

menjadi 4 kelompok

1 Manajemen Operasional Puskesmas

2 Manajemen alat dan obat

3 Manajemen keuangan

4 Manajemen ketenagaan

Penilaian kegiatan manajemen Puskesmas dengan mempergunakan

skala nilai sebagai

berikut

1 Skala 1 nilai 4

2 Skala 2 nilai 7

3 Skala 3 nilai 10

Nilai masing-masing kelompok manajemen

adalah rata-rata nilai kegiatan masing-masing kelompok manajemen

1 Skala 1 Nilai 4

2 Skala 2 Nilai 7

3 Skala 3 Nilai 10

Cara Penilaian

a Nilai mutu dihitung sesuai dengan hasil pencapaian Puskesmas

dan dimasukkan ke dalam kolom yang sesuai

b Hasil nilai skala di masukkan ke dalam kolom nilai

akhir tiap variabel

d Hasil rata ndash rata nilai variabel dalam satu komponen

e merupakan nilai akhir mutu

Nilai mutu pelayanan dikelompokkan menjadi

Baik Nilai rata ndash rata gt 85

Cukup Nilai 55 ndash 84

Kurang Nilai lt 55

24 Pengertian Posyandu

Pengertian Posyandu adalah suatu wadah komunikasi alih teknologi dalam

pelayanan kesehatan masyarakat dari Keluarga Berencana dari masyarakat oleh

masyarakat dan untuk masyarakat dengan dukungan pelayanan serta pembinaan teknis

dari petugas kesehatan dan keluarga berencana yang mempunyai nilai strategis untuk

pengembangan sumber daya manusia sejak dini Yang dimaksud dengan nilai strategis

untuk pengembangan sumber daya manusia sejak dini yaitu dalam peningkat mutu

manusia masa yang akan datang dan akibat dari proses pertumbuhan dan perkembangan

manusia ada 3 intervensi yaitu

1 Pembinaan kelangsungan hidup anak (Child Survival) yang ditujukan untuk menjaga

kelangsungan hidup anak sejak janin dalam kandungan ibu sampai usia balita

2 Pembinaan perkembangan anak (Child Development) yang ditujukan untuk membina

tumbuhkembang anak secara sempurna baik fisik maupun mental sehingga siap

menjadi tenaga kerja tangguh

3 Pembinaan kemampuan kerja (Employment) yang dimaksud untuk memberikan

kesempatan berkarya dan berkreasi dalam pembangunan bangsa dan negara

Intervensi 1 dan 2 dapat dilaksanakan sendiri oleh masyarakat dengan sedikit bantuan

dan pengarahan dari petugas penyelenggara dan pengembangan Posyandu merupakan

strategi yang tepat untuk intervensi ini Intervensi ke 3 perlu dipersiapkan dengan

memperhatikan aspek-aspek Poleksesbud

25 Dasar Pelaksanaan

Surat Keputusan Bersama MendagriMenkesBKKBN Masing-masing No23 tahun

1985 21MenKesInstBIV 1985 1I2HK-011 A1985 tentang penyelenggaraan

Posyandu yaitu

1 Meningkatkan kerja sama lintas sektoral untuk menyelenggarakan Posyandu dalam

lingkup LKMD dan PKK

2 Mengembangkan peran serta masyarakat dalarn meningkatkan fungsi Posyandu serta

meningkatkan peran serta masyarakat dalam program ndash program pembangunan

masyarakat desa

3 Meningkatkan fungsi dan peranan LKMD PKK dan mengutamakan peranan kader

pembangunan

4 Melaksanakan pembentukan Posyandu di wilayahdi daerah masing-masing dari

melaksanakan pelayanan paripurna sesuai petunjuk Depkes dan BKKBN

5 Undang-undang no 23 tahun 1992 pasal 66 dana sehat sebagai cara penyelenggaraan

dan pengelolaan pemeliharaan kesehatan secara paripurna

26 Tujuan penyelenggara Posyandu

1 Menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB) Angka Kematian Ibu ( ibu Hamil

melahirkan dan nifas)

2 Membudayakan NKKBS

3 Meningkatkan peran serta dan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan

kegiatan kesehatan dan KB Berta kegiatan lainnya yang menunjang untuk tercapainya

masyarakat sehat sejahtera

4 Berfungsi sebagai Wahana Gerakan Reproduksi Keluarga Sejahtera Gerakan

Ketahanan Keluarga dan Gerakan Ekonomi Keluarga Sejahtera

27 Pengelola Posyandu

a Sesuai Inmendagri Nomor 9 Tahun 1990 tentang Peningkatan Pembinaan mutu

Posyandu ditingkat desa kelurahan sebagai berikut

1 Penanggungjawab umum Ketua Umum LKMD (KadesLurah)

2 Penggungjawab operasional Ketua I LKMD (Tokoh Masyarakat)

3 Ketua Pelaksana Ketua II LKMDKetua Seksi 10 LKMD ( Ketua Tim Penggerak

PKK)

4 Sekretaris Ketua Seksi 7 LKMD

5 Pelaksana Kader PKK yang dibantu Petugas KB-Kes

b Pokjanal Posyandu

Pokjanal posyandu yang dibentuk disemua tingkatan pemerintahan terdiri dari

unsur Instansi dan Lembaga terkait secara langsung dalam pembinaan Posyandu yaitu

1 Tingkat Propinsi - BKKBN

- PMD (Pembinaan Masyar3kat Desa)

- Bappeda

- Tim Penggerak PKK

- dll

2 Tingkat KabKodya

- Kantor DepkesKantor Dinkes

- BKKBN

- PMD

- Bappeda

- dII

3Tingkat Kecamatan

bullTingkat Pembina LKMD( puskesmas Pembina petugas Lapangan KB

Kaur Bang (Kepala Urusan Pembangunan)

bull KPD (Kader Pembangunan Desa)

4 Pokjanal Posyandu bertugas

bull Menyiapkan data dan kelompok sasaran serta cakupan program

bull Menyiapkan kader

bull Menganalisis masalah dan menetapkan aIternatif pemecahan masalah

bull Menyusunan rencana

bull Melakukan pemantauan dan bimbingan

bull Menginformasikan masalah kepada instansilembaga terkait

bull Melaporkan kegiatan kepada Ketua Harian Tim Pembina LKMD

5 Kegiatan Pokok Posyandu

1 KIA

2 KB

3 lmunisasi

4 Gizi

5 Penggulangan Diare

6 Pembentukan Posyandu

a Langkah ndash langkah pembentukan

1) Pertemuan lintas program dan lintas sektoral tingkat kecamatan

2) Survey mawas diri yang dilaksanakan oleh kader PKK di bawah bimbingan

teknis unsur kesehatan dan KB

3) Musyawarah masyarakat desa membicarakan hasil survey mawas diri sarana

dan prasarana posyandu biaya posyandu

4) Pemilihan kader Posyandu

5) Pelatihan kader Posyandu

6) Pembinaan

b Kriteria pembentukan Pos syandu

Pembentukan Posyandu sebaiknya tidak terlalu dekat dengan Puskesmas agar

pendekatan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat lebih tercapai sedangkan satu

Posyandu melayani 100 balita

c Kriteria kader Posyandu

1) Dapat membaca dan menulis

2) Berjiwa sosial dan mau bekerja secara relawan

3) Mengetahui adat istiadat serta kebiasaan masyarakat

4) Mempunyai waktu yang cukup

5) Bertempat tinggal di wilayah Posyandu

6) Berpenampilan ramah dan simpatik

7) Diterima masyarakat setempat

7 Pelaksanaan Kegiatan Posyandu

a Posyandu dilaksanakan sebulan sekali yang ditentukan oleh LKMD Kader Tim

Penggerak PKK DesaKelurahan serta petugas kesehatan dari KB Pada hari buka

Posyandu dilakukan pelayanan masyarakat dengan sistem 5 (lima) meja yaitu

Meja I Pendaftaran

Meja II Penimbangan

Meja III Pengisian KMS

Meja IV Penyuluhan perorangan berdasarkan KMS

Meja V Pelayanan KB Kes

1048707 Imunisasi

1048707 Pemberian vitamin A Dosis Tinggi berupa obat

1048707 tetes ke mulut tiap Februari dan Agustus

1048707 Pembagian pil atau kondom

1048707 Pengobatan ringan

1048707 Kosultasi KB-Kes

Petugas pada Meja I sd IV dilaksanakan oleh kader PKK sedangkan Meja V merupakan

meja pelayanan paramedis (Jurim Bindes perawat dan petugas KB)

b Sasaran Posyandu

bull BayiBalita

bull Ibu hamilibu menyusui

bull WUS dan PUS

Peserta Posyandu mendapat pelayanan meliputi

1) Kesehatan ibu dan anak

bull Pemberian pil tambah darah (ibu hamil)

bull Pemberian vitamin A dosis tinggi ( bulan vitamin A pada bulan Februarii dan

Agustus)

bull PMT

bull lmunisasi

bullPenimbangan balita rutin perbulan sebagai pemantau kesehatan balita melalui

pertambahan berat badan setiap bulan Keberhasilan program terlihat melalui

grafik pada kartu KMS setiap bulan

2) Keluarga berencana pembagian Pil KB dan Kondom

3) Pemberian Oralit dan pengobatan

4) Penyuluhan kesehatan lingkungan dan penyuluhan pribadi sesuai permasalahan

dilaksanakan oleh kader PKK melalui meja IV dengan materi dasar dari KMS

balita dan ibu hamil Keberhasilan Posyandu tergambar melalui cakupan SKDN

S Semua baita diwilayah kerja Posyandu

K Semua balita yang memiliki KMS

D Balita yang ditimbang

N Balita yang naik berat badannya

c Dana

Dana pelaksanaan Posyandu berasal dari swadaya masyarakat melalui gotong royong

dengan kegiatan jimpitan beras dan hasil potensi desa lainnya serta sumbangan dari

donatur yang tidak mengikat yang dihimpunan melalui kegiatan Dana Sehat

28 SISTEM INFORMASI POSYANDU (SIP)

Sistem informasi Posyandu adalah rangkaian kegiatan untuk menghasilkan

informasi yang sesuai dengan kebutuhan secara tepat guna dan tepat waktu bagi

pengelola Posyandu OLeh sebab itu Sistem Informasi Posyandu merupakan bagian

penting dari pembinaan Posyandu secara keseluruhan Konkritnya pembinaan akan

lebih terarah apabila di dasarkan pada informasi yang lengkap akurat dan aktual

Dengan kata lain pembinaan merupakan jalan keluar dari permasalahan yang dihadapi

karena didasarkan pada informasi yang tepat baik dalam lingkup terbatas maupun

lingkup yang lebih luas

Mekanisme Operagional SIP

1) Penggung jawab Sistem Informasi Posyandu adalah Pokjanal Posyandu di Propinsi

dan Dati II di tingkat kecamatan adalah Tim Pembina LKMDKelurahan berkoordinasi

dengan LKMD Seksi 10

2) Pemerintah Desa bertanggung jawab atas tersediannya data dan informasi Posyandu

3) Pengumpul data dan informaosi adalah Tim Penggerak PKK dan LKMD dengan

menggunakan instrumen

a Catatan ibu hamil kelahiran kematian dan nifas oleh ketua kelompok Dasa

Wisma (kader PKK)

b Register bayi dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember

c Register anak balita dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember

d Register WUS- PUS alam wilayah ketiga Posyandu bulan Januari sd Desember

e Register Ibu hamil dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember

f Data pengunjung petugas Posyandu kelahiran dan kematian bayi dan kematian ibu

hamil melahirkan dan nifas

g Data hasil kegiatan Posyandu

Catatan

1 Instrumenformat SIP diatas oleh kader Posyandu dengan bimbingan teknis dari

petugas kesehatanPLKB

2 LKMD clan Tim Penggerak PKK DesaKelurahan bertanggungjawab dalam hal

bull Menghimpun Idata daJl informasi dari seluruh Posyandu yang ada dalam wilayah

desakelurahan

bull Menyimpulkan seluruh data dan informasi

bull Menyusun data dan informasi sebagai bahan pertemuan ditingkat kecamatan

(Rakorbang)

3 Pokjanal Posyandu tingkat kecamatan (Puskesmas PPLKB Kaurbang) mengambil

data dari desa untuk dianalisis dan kemudian menjadi bahan rakor Posyandu di tingkat

kecamatan

4 Hasil analisis digunakan sebagai bahan menyusunan rencana pembinaan Masalah-

masalah yang dapat diatasi oleh Pemerintah Tingkat Kecamatan segera diambil langkah

pemecahannya sedangkan yang tidak dapat dipecahkan dilaporkan ke tingkat

KabupatenKotamadya sebagai bahan Rakorbang Tingkat ll

29 Tingkat Perkembangan Posyandu

Perkembangan masing-masing Posyandu tidak sama Dengan demikian

pembinaan yang dilakukan untuk masing-masing Posyandu juga berbeda Untuk

mengetahui tingkat perkembangan Posyandu telah dikembangkan metode dan alat

telaahan perkembangan Posyandu yang dikenal dengan nama Telaah Kemandirian

Posyandu Tujuan telaahan adalah untuk mengetahui tingkat perkembangan Posyandu

yang secara umum dibedakan atas 4 tingkat sebagai berikut

1 Posyandu Pratama

Posyandu Pratama adalah Posyandu yang belum mantap yang ditandai oleh

kegiatan bulanan Posyandu belum terlaksana secara rutin serta jumlah kader sangat

terbatas yakni kurang dari 5 (lima) orang Penyebab tidak terlaksananya kegiatan rutin

bulanan Posyandu di samping karena jumlah kader yang terbatas dapat pula karena

belum siapnya masyarakat Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat

adalah memotivasi masyarakat serta menambah jumlah kader

2 Posyandu Madya

Posyandu Madya adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan

lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau

lebih tetapi cakupan kelima kegiatan utamanya masih rendah yaitu kurang dari 50

Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat adalah meningkatkan

cakupan dengan mengikutsertakan tokoh masyarakat sebagai motivator serta lebih

menggiatkan kader dalam mengelola kegiatan Posyandu Contoh intervensi yang dapat

dilakukan antara lain

a Pelatihan tokoh masyarakat menggunakan Modul Posyandu dengan metode

simulasi

b Menerapkan SMD dan MMD di Posyandu dengan tujuan untuk merumuskan

masalah dan menetapkan cara penyelesaiannya dalam rangka meningkatkan

cakupan Posyandu

3 Posyandu Purnama

Posyandu Purnama adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan

lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau

lebih cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50 mampu menyelenggarakan

program tambahan serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang

dikelola oleh masyarakat yang pesertanya masih terbatas yakni kurang dari 50 KK di

wilayah kerja Posyandu Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat

antara lain

a Sosialisasi program dana sehat yang bertujuan untuk memantapkan pemahaman

masyarakat tentang dana sehat

b Pelatihan dana sehat agar di desa tersebut dapat tumbuh dana sehat yang kuat

dengan cakupan anggota lebih dari 50 KK Peserta pelatihan adalah para tokoh

masyarakat terutama pengurus dana sehat desakelurahan serta untuk

kepentingan Posyandu mengikutsertakan pula pengurus Posyandu

4 Posyandu Mandiri

Posyandu Mandiri adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan

lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau

lebih cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50 mampu menyelenggarakan

program tambahan serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang

dikelola oleh masyarakat yang pesertanya lebih dari 50 KK yang bertempat tinggal di

wilayah kerja Posyandu Intervensi yang dilakukan bersifat pembinaan termasuk

pembinaan program dana sehat sehingga terjamin kesinambungannya Selain itu dapat

dilakukan intervensi memperbanyak macam program tambahan sesuai dengan masalah

dan kemampuan masing-masing (Kementerian Kesehatan RI 2011)

BAB III

METODE PELAKSANAAN

31 Lokasi Pelaksanaan

Puskesmas dan Posyandu di Kota Palembang

32 Waktu Pelaksanaan

Hari dan Tanggal

Jam

33 Subjek Tugas Mandiri

1 Meninjau pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat

puskesmas lokakarya mini penilaian kinerja)

2 Meninjau pelaksanaan pelayanan kesehatan di posyandu

34 Langkah Kerja

1 Membuat proposal

2 Melakukan konsultasi kepada pembimbing Tugas Pengenalan Profesi

3 Meminta izin kepada petugas Puskesmas dan Posyandu secara administratif

4 Meninjau pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat

puskesmas lokakarya mini penilaian kinerja) dan pelaksanaan pelayanan

kesehatan di posyandu

5 Mengumpulkan hasil kerja lapangan untuk mendapatkan suatu kesimpulan

6 Membuat laporan hasil Tugas Pengenalan Profesi dari data yang sudah

didapatkan

28

Palembang April 2013

Mahasiswa Blok XVII Kelompok 4

Diketahui dan Disetujui

Pembimbing

dr Putri

29

BAB IV

PENUTUP

Proposal ini disusun sebagai usaha melakukan penyelenggaraan kegiatan Tugas

Pengenalan Profesi supaya mahasiswa dapat mengamati lebih awal dan secara langsung

pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat puskesmas lokakarya mini

penilaian kinerja) dan pelaksanaan pelayanan kesehatan di posyandu

Demikianlah proposal kami semoga proposal ini menjadi bahan pertimbangan

dan perhatian dr Yesi Astri M Kes selaku pembimbing Tutorial 4 dalam mendukung

kegiatan Tugas Pengenalan Profesi yang kami laksanakan dalam rangka meningkatkan

Sumber Daya Manusia sekaligus untuk memenuhi tugas pada blok XVIII ini

30

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI 2004 Sistem Kesehatan Nasional Jakarta

Departemen Kesehatan RI 1999 Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia

Sehat 2010 Jakarta

Proyek Kesehatan Keluarga dan Gizi 2002 Pedoman Manajemen Puskesmas Jakarta

Departemen Kesehatan RI 2004 Sistem Kesehatan Nasional Jakarta

Departemen Kesehatan RI 1988 Pedoman Lokakarya Mini Pusat Kesehatan

Masyarakat Jakarta

Departemen Kesehatan RI 2001 Pedoman Kerja Puskesmas Jakarta

Departemen Kesehatan RI Pusat Pendidikan dan Latihan Pegawai 1989 Pedoman

Perencanaan Tingkat Puskesmas (Microplanning) Jakarta

Kementerian Kesehatan RI 2005 Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat

Dinkes provinsi Jawa Tengah

Anas Syarial R Pelaksanan Posyandu di Tingkat II Kotamadya Medan disajikan pada

Temu Karya LKMD Propinsi Sumatera Utara Medan 1998

Departemen Dalam Negeri Instruksi Menteri Dalam Negeri No 0 Tahun 1990

Tentang Peningkatan Pembinaan mutu Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Jakarta

1990

Eacang I 1986 Ilmu kesehatan Masyarakat Penerbit Alumni Bandung

Muninjaya A A Gde 1999 Manajemen Kesehatan EGC Jakarta

Sulastomo 2007 Manajemen Kesehatan Gramedia Pustaka Jakarta

31

  • 12 Rumusan Masalah
  • 13 Tujuan Tugas Pengenalan Profesi
  • 131 Tujuan Umum
  • Setelah menyelesaikan Tugas Pengenalan Profesi ini diharapkan mahasiswa mampu memahami dan mempraktikkan Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
  • 132 Tujuan Khusus
  • 1 Untuk penulis dapat menambah ilmu pengetahuan dan sebagai bahan pembanding antara teori yang didapat selama kuliah dan praktek di lapangan tentang Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
  • 2 Untuk pembaca dapat mengatahui Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
  • 21 Definisi Manajemen Puskesmas
  • 22 Instrumen Manajemen Puskesmas
Page 13: TPP XVIII Puskes-Posyandu

2) Rencana kerja bulan yang baru

2 Lokakarya mini tribulan

Lokakarya mini tribulan ini dilakukan sebagai pemantau pelaksanaan

kerjasama lintas sektoral Tujuan dari pelaksanaan ini dibagi menjadi 2 yaitu

a Tujuan umum

Terselenggaranya lokakarya lintas sektoral dalam rangka mengkaji hasil

kegiatan kerja sama lintas sektoral dan tersusunnya rencanan kerja

tribulan selanjutnya

b Tujuan khusus

a Dibahas dan dipecahkan masalah dan hambatan lintas sektoral yang

dihadapi

b Dirumuskannya rencana kerja lintas sektoral yang baru untuk tribulan

yang akan datang

Lokakarya tribulan lintas sektor dilaksanakan dalam dua tahap

1 Lokakarya mini tribulan pertama

Merupakan lokakarya yang diselenggarakan tim dalam rangka

pengorganisasian Pengorganisasian dilaksanakan untuk dapat

terlaksanakannya kegiatan sektoral yang terkait dengan kesehatan

Pelaksanaan lokakarya mini tribulan pertama sebagai berikut

a Masukan

1) Penggalangan tim yang dilakukan melalui dinamika

kelompok

2) Informasi tentang program lintas sektor

3) Informasi tentang program kesehatan

4) Informasi tentang kebijakan program dan konsep baru

b Proses

1) Inventarisasi peran bantu masing-masing sektor

2) Analisis masalah peran bantu masing-masing sektor

3) Pembagian peran dan tugas masing-masing sektor

c Keluaran

1) Kesepakatan tertulis lintas sektor terkait dalam

mendukung program kesehatan

2) Rencana kegiatan masing-masing sektor

2 Lokakarya mini tribulan rutin

Merupakan tindak lanjut dari lokakarya penggalangan kerjasama lintas

sektoral yang telah dilakukan dan selanjutnya dilakukan tiap tribulan

secara tetap Pelaksanaan lokakarya mini tribulan rutin adalah

a Masukan

1) Laporan kegiatan pelaksanaan program kesehatan dan

dukungan sektor terkait

2) Inventarisasi maslahhambatan dari masing-masing sektor

dalam pelaksanaan program kesehatan

3) Pemberian informasi baru

b Proses

1) Analisis masalah dan hambatan pelaksanaan program

kesehatan

2) Analisis masalah dan hambatan dukungan dari masing-

masing sektor

3) Merumuskan cara penyelesaian masalah

4) Menyusun rencana kerja dan menyepakati kegiatan untuk

tribulan yang baru

c Keluaran

1) Rencana kerja tribulan yang baru

2) Kesepakatan bersama

223 PKP (penilaian kinerja puskesmas)

Dalam rangka pemerataan pelayanan kesehatan dan pembinaan kesehatan

masyarakat telah di bangun Puskesmas Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas

kesehatan kabupaten kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan

kesehatan di suatu wilayah kerja tertentu Puskesmas berfungsi sebagai

1 Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan

2 Pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat

3 Pusat pelayanan kesehatan strata pertama

Mempertimbangkan rumusan pokok-pokok program dan program-program

unggulan sebagaimana disebutkan dalam Rencana Strategis Departemen Kesehatan dan

program spesifik daerahmaka area program yang akan menjadi prioritas di suatu daerah

perlu dirumuskan secara spesifik oleh daerah sendiri demikian pula strategi dalam

pencapain tujuannya yang harus disesuaikan dengan masalah kebutuhan serta potensi

setempat

Puskesmas merupakan ujung tombak terdepan dalam pembangunan kesehatan

mempunyai peran cukup besar dalam upaya mencapai pembangunan kesehatan Untuk

mengetahui tingkat kinerja Puskesmas perlu diadakan Penilaian Kinerja Puskesmas

a pengertian penilaian kinerja puskesmas

Penilaian kinerja Puskesmas adalah suatu upaya untuk melakukan penilaian hasil

kerja prestasi Puskesmas

Pelaksanaan penilaian dimulai dari tingkat Puskesmas sebagai instrumen mawas

diri karena setiap Puskesmas melakukan penilaian kinerjanya secara mandiri kemudian

Dinas Kesehatan Kabupaten Kota melakukan verifikasi hasilnya Adapun aspek

penilaian meliputi hasil pencapaian cakupan dan manajemen kegiatan termasuk mutu

pelayanan (khusus bagi Puskesmas yang telah mengembangkan mutu pelayanan) atas

perhitungan seluruh Puskesmas Berdasarkan hasil verifikasi dinas kesehatan kabupaten

kota bersama Puskesmas dapat menetapkan Puskesmas kedalam kelompok (IIIIII)

sesuai dengan pencapaian kinerjanyaPada setiap kelompok tersebut dinas kesehatan

kabupatenkota dapat melakukan analisa tingkat kinerja Puskesmas berdasarkan rincian

nilainya sehingga urutan pencapian kinerjanya dapat diketahui serta dapat dilakukan

pembinaan secara lebih mendalam dan terfokus

b tujuan penilaian kinerja puskesmas

a Tujuan Umum

Tercapainya tingkat kinerja Puskesmas yang berkualitas secara optimal dalam

mendukung pencapaian tujuan pembangunan kesehatan kabupaten kota

b Tujuan Khusus

Mendapatkan gambaran tingkat pencapaian hasilcakupan dan mutu kegiatan serta

manajemen Puskesmas pada akhir tahun kegiatan

Mengetahui tingkat kinerja puskesmas pada akhir tahun berdasarkan urutan peringkat

kategori kelompok Puskesmas

Mendapatkan informasi analisis kinerja Puskesmas dan bahan masukan dalam

penyusunan rencana kegiatan Puskesmas dan dinas kesehatan kabupatenkota untuk

tahun yang akan datang

Manfaat penilaian kinerja puskesmas

Puskesmas mengetahui tingkat pencapaian (prestasi)kunjungan dibandingkan dengan

target yang harus dicapai

Puskesmas dapat melakukan identifikasi dan analisismasalah mencari penyebab dan

latar belakang serta hambatan masalah kesehatan di wilayah kerjanya berdasarkan

adanya kesenjangan pencapaian kinerja Puskesmas (out put dan out come)

Puskesmas dan dinas kesehatan kabupatenkota dapat menetapkan tingkat urgensi suatu

kegiatan untuk dilaksanakan segera pada tahun yang akan datang berdasarkan

prioritasnya

Dinas kesehatan kabupatenkota dapat menetapkan dan mendukung kebutuhan sumber

daya Puskesmas dan urgensi pembinaa

Ruang lingkup penilaian kinerja puskesmas

Ruang lingkup kinerja Puskesmas meliputi penilaian pencapaian hasil pelaksanaan

pelayanan kesehatan manajemen Puskesmas dan mutu pelayanan Penilaian terhadap

kegiatan upaya kesehatan wajib Puskesmas yang telah ditetapkan di tingkat

kabupatenkota dan kegiatan upaya kesehatan pengembangan dalam rangka penerapan

ketiga fungsi Puskesmas yang diselenggarakan melalui pendekatan kesehatan

masyarakat dengan tetap mengacu pada kebijakan dan strategi untuk mewujudkan visi ldquo

Indonesia Sehatrdquo

Pelaksanaan penilaian kinerja

a Bahan dan pedoman

Bahan yang dipakai pada penilaian kinerja Puskesmas adalah hasil pelaksanaan

pelayanan kesehatan manajemen Puskesmas dan mutu pelayanan sedangkan

dalam pelaksanaannya mulai dari pengumpulan data pengolahan data analisis

hasilmasalah sampai dengan penyusunan laporan berpedoman pada Buku

Pedoman penilaian kinerja Puskesmas dari Direktorat Jenderal Bina Kesehatan

Masyarakat Departemen Kesehatan RI th 2006

b Teknis pelaksanaan

Dalam hal ini dimisalkan saja bahwa teknis pelaksanaan penilaian kinerja

Puskesmas di Kabupaten Klungkung tahun 2008 sbb

1 Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilaksanakan dengan memasukkan data hasil

kegiatan Puskesmas th 2008 ( Jan sd Des 2008 ) dengan variabel dan

sub variabel yang terdapat dalam forum penilaian kinerja Puskesmas th

2008

2 Pengolahan Data

Setelah proses pengumpulan data selesai dilanjutkan dengan

penghitungan sbb

c Penilaian Cakupan Kegiatan Yankes Cakupan sub variabel dan variabel

Cakupan sub variabel (SV) dihitung dengan membagi hasil pencapaian (H) dgn

target sasaran (T) dikalikan 100 atau

SV () = HT x 100

Cakupan variabel (V) dihitung dgn menjumlah seluruh nilai subNvariabel (ΣSV)

kemudian dibagi dengan jumlah variabel (n) atau

V () = Σ SVn

Jadi nilai cakupan kegiatan Yankes adalah Rerata per jenis kegiatan Kinerja

cakupan pelayanan di kelompokkan sebagai berikut

1 Kelompok I (kinerja baik)

Tingkat pencapaian hasil ge 91

2 Kelompok II (kinerja cukup)

Tingkat pencapaian hasil 81 ndash 90

3 Kelompok III (kinerja kurang)

Tingkat pencapaian hasil le 80

a Penilaian Kegiatan Manajemen Puskesmas

Penilaian kegiatan manajemen Puskesmas dikelompokkan

menjadi 4 kelompok

1 Manajemen Operasional Puskesmas

2 Manajemen alat dan obat

3 Manajemen keuangan

4 Manajemen ketenagaan

Penilaian kegiatan manajemen Puskesmas dengan mempergunakan

skala nilai sebagai

berikut

1 Skala 1 nilai 4

2 Skala 2 nilai 7

3 Skala 3 nilai 10

Nilai masing-masing kelompok manajemen

adalah rata-rata nilai kegiatan masing-masing kelompok manajemen

1 Skala 1 Nilai 4

2 Skala 2 Nilai 7

3 Skala 3 Nilai 10

Cara Penilaian

a Nilai mutu dihitung sesuai dengan hasil pencapaian Puskesmas

dan dimasukkan ke dalam kolom yang sesuai

b Hasil nilai skala di masukkan ke dalam kolom nilai

akhir tiap variabel

d Hasil rata ndash rata nilai variabel dalam satu komponen

e merupakan nilai akhir mutu

Nilai mutu pelayanan dikelompokkan menjadi

Baik Nilai rata ndash rata gt 85

Cukup Nilai 55 ndash 84

Kurang Nilai lt 55

24 Pengertian Posyandu

Pengertian Posyandu adalah suatu wadah komunikasi alih teknologi dalam

pelayanan kesehatan masyarakat dari Keluarga Berencana dari masyarakat oleh

masyarakat dan untuk masyarakat dengan dukungan pelayanan serta pembinaan teknis

dari petugas kesehatan dan keluarga berencana yang mempunyai nilai strategis untuk

pengembangan sumber daya manusia sejak dini Yang dimaksud dengan nilai strategis

untuk pengembangan sumber daya manusia sejak dini yaitu dalam peningkat mutu

manusia masa yang akan datang dan akibat dari proses pertumbuhan dan perkembangan

manusia ada 3 intervensi yaitu

1 Pembinaan kelangsungan hidup anak (Child Survival) yang ditujukan untuk menjaga

kelangsungan hidup anak sejak janin dalam kandungan ibu sampai usia balita

2 Pembinaan perkembangan anak (Child Development) yang ditujukan untuk membina

tumbuhkembang anak secara sempurna baik fisik maupun mental sehingga siap

menjadi tenaga kerja tangguh

3 Pembinaan kemampuan kerja (Employment) yang dimaksud untuk memberikan

kesempatan berkarya dan berkreasi dalam pembangunan bangsa dan negara

Intervensi 1 dan 2 dapat dilaksanakan sendiri oleh masyarakat dengan sedikit bantuan

dan pengarahan dari petugas penyelenggara dan pengembangan Posyandu merupakan

strategi yang tepat untuk intervensi ini Intervensi ke 3 perlu dipersiapkan dengan

memperhatikan aspek-aspek Poleksesbud

25 Dasar Pelaksanaan

Surat Keputusan Bersama MendagriMenkesBKKBN Masing-masing No23 tahun

1985 21MenKesInstBIV 1985 1I2HK-011 A1985 tentang penyelenggaraan

Posyandu yaitu

1 Meningkatkan kerja sama lintas sektoral untuk menyelenggarakan Posyandu dalam

lingkup LKMD dan PKK

2 Mengembangkan peran serta masyarakat dalarn meningkatkan fungsi Posyandu serta

meningkatkan peran serta masyarakat dalam program ndash program pembangunan

masyarakat desa

3 Meningkatkan fungsi dan peranan LKMD PKK dan mengutamakan peranan kader

pembangunan

4 Melaksanakan pembentukan Posyandu di wilayahdi daerah masing-masing dari

melaksanakan pelayanan paripurna sesuai petunjuk Depkes dan BKKBN

5 Undang-undang no 23 tahun 1992 pasal 66 dana sehat sebagai cara penyelenggaraan

dan pengelolaan pemeliharaan kesehatan secara paripurna

26 Tujuan penyelenggara Posyandu

1 Menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB) Angka Kematian Ibu ( ibu Hamil

melahirkan dan nifas)

2 Membudayakan NKKBS

3 Meningkatkan peran serta dan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan

kegiatan kesehatan dan KB Berta kegiatan lainnya yang menunjang untuk tercapainya

masyarakat sehat sejahtera

4 Berfungsi sebagai Wahana Gerakan Reproduksi Keluarga Sejahtera Gerakan

Ketahanan Keluarga dan Gerakan Ekonomi Keluarga Sejahtera

27 Pengelola Posyandu

a Sesuai Inmendagri Nomor 9 Tahun 1990 tentang Peningkatan Pembinaan mutu

Posyandu ditingkat desa kelurahan sebagai berikut

1 Penanggungjawab umum Ketua Umum LKMD (KadesLurah)

2 Penggungjawab operasional Ketua I LKMD (Tokoh Masyarakat)

3 Ketua Pelaksana Ketua II LKMDKetua Seksi 10 LKMD ( Ketua Tim Penggerak

PKK)

4 Sekretaris Ketua Seksi 7 LKMD

5 Pelaksana Kader PKK yang dibantu Petugas KB-Kes

b Pokjanal Posyandu

Pokjanal posyandu yang dibentuk disemua tingkatan pemerintahan terdiri dari

unsur Instansi dan Lembaga terkait secara langsung dalam pembinaan Posyandu yaitu

1 Tingkat Propinsi - BKKBN

- PMD (Pembinaan Masyar3kat Desa)

- Bappeda

- Tim Penggerak PKK

- dll

2 Tingkat KabKodya

- Kantor DepkesKantor Dinkes

- BKKBN

- PMD

- Bappeda

- dII

3Tingkat Kecamatan

bullTingkat Pembina LKMD( puskesmas Pembina petugas Lapangan KB

Kaur Bang (Kepala Urusan Pembangunan)

bull KPD (Kader Pembangunan Desa)

4 Pokjanal Posyandu bertugas

bull Menyiapkan data dan kelompok sasaran serta cakupan program

bull Menyiapkan kader

bull Menganalisis masalah dan menetapkan aIternatif pemecahan masalah

bull Menyusunan rencana

bull Melakukan pemantauan dan bimbingan

bull Menginformasikan masalah kepada instansilembaga terkait

bull Melaporkan kegiatan kepada Ketua Harian Tim Pembina LKMD

5 Kegiatan Pokok Posyandu

1 KIA

2 KB

3 lmunisasi

4 Gizi

5 Penggulangan Diare

6 Pembentukan Posyandu

a Langkah ndash langkah pembentukan

1) Pertemuan lintas program dan lintas sektoral tingkat kecamatan

2) Survey mawas diri yang dilaksanakan oleh kader PKK di bawah bimbingan

teknis unsur kesehatan dan KB

3) Musyawarah masyarakat desa membicarakan hasil survey mawas diri sarana

dan prasarana posyandu biaya posyandu

4) Pemilihan kader Posyandu

5) Pelatihan kader Posyandu

6) Pembinaan

b Kriteria pembentukan Pos syandu

Pembentukan Posyandu sebaiknya tidak terlalu dekat dengan Puskesmas agar

pendekatan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat lebih tercapai sedangkan satu

Posyandu melayani 100 balita

c Kriteria kader Posyandu

1) Dapat membaca dan menulis

2) Berjiwa sosial dan mau bekerja secara relawan

3) Mengetahui adat istiadat serta kebiasaan masyarakat

4) Mempunyai waktu yang cukup

5) Bertempat tinggal di wilayah Posyandu

6) Berpenampilan ramah dan simpatik

7) Diterima masyarakat setempat

7 Pelaksanaan Kegiatan Posyandu

a Posyandu dilaksanakan sebulan sekali yang ditentukan oleh LKMD Kader Tim

Penggerak PKK DesaKelurahan serta petugas kesehatan dari KB Pada hari buka

Posyandu dilakukan pelayanan masyarakat dengan sistem 5 (lima) meja yaitu

Meja I Pendaftaran

Meja II Penimbangan

Meja III Pengisian KMS

Meja IV Penyuluhan perorangan berdasarkan KMS

Meja V Pelayanan KB Kes

1048707 Imunisasi

1048707 Pemberian vitamin A Dosis Tinggi berupa obat

1048707 tetes ke mulut tiap Februari dan Agustus

1048707 Pembagian pil atau kondom

1048707 Pengobatan ringan

1048707 Kosultasi KB-Kes

Petugas pada Meja I sd IV dilaksanakan oleh kader PKK sedangkan Meja V merupakan

meja pelayanan paramedis (Jurim Bindes perawat dan petugas KB)

b Sasaran Posyandu

bull BayiBalita

bull Ibu hamilibu menyusui

bull WUS dan PUS

Peserta Posyandu mendapat pelayanan meliputi

1) Kesehatan ibu dan anak

bull Pemberian pil tambah darah (ibu hamil)

bull Pemberian vitamin A dosis tinggi ( bulan vitamin A pada bulan Februarii dan

Agustus)

bull PMT

bull lmunisasi

bullPenimbangan balita rutin perbulan sebagai pemantau kesehatan balita melalui

pertambahan berat badan setiap bulan Keberhasilan program terlihat melalui

grafik pada kartu KMS setiap bulan

2) Keluarga berencana pembagian Pil KB dan Kondom

3) Pemberian Oralit dan pengobatan

4) Penyuluhan kesehatan lingkungan dan penyuluhan pribadi sesuai permasalahan

dilaksanakan oleh kader PKK melalui meja IV dengan materi dasar dari KMS

balita dan ibu hamil Keberhasilan Posyandu tergambar melalui cakupan SKDN

S Semua baita diwilayah kerja Posyandu

K Semua balita yang memiliki KMS

D Balita yang ditimbang

N Balita yang naik berat badannya

c Dana

Dana pelaksanaan Posyandu berasal dari swadaya masyarakat melalui gotong royong

dengan kegiatan jimpitan beras dan hasil potensi desa lainnya serta sumbangan dari

donatur yang tidak mengikat yang dihimpunan melalui kegiatan Dana Sehat

28 SISTEM INFORMASI POSYANDU (SIP)

Sistem informasi Posyandu adalah rangkaian kegiatan untuk menghasilkan

informasi yang sesuai dengan kebutuhan secara tepat guna dan tepat waktu bagi

pengelola Posyandu OLeh sebab itu Sistem Informasi Posyandu merupakan bagian

penting dari pembinaan Posyandu secara keseluruhan Konkritnya pembinaan akan

lebih terarah apabila di dasarkan pada informasi yang lengkap akurat dan aktual

Dengan kata lain pembinaan merupakan jalan keluar dari permasalahan yang dihadapi

karena didasarkan pada informasi yang tepat baik dalam lingkup terbatas maupun

lingkup yang lebih luas

Mekanisme Operagional SIP

1) Penggung jawab Sistem Informasi Posyandu adalah Pokjanal Posyandu di Propinsi

dan Dati II di tingkat kecamatan adalah Tim Pembina LKMDKelurahan berkoordinasi

dengan LKMD Seksi 10

2) Pemerintah Desa bertanggung jawab atas tersediannya data dan informasi Posyandu

3) Pengumpul data dan informaosi adalah Tim Penggerak PKK dan LKMD dengan

menggunakan instrumen

a Catatan ibu hamil kelahiran kematian dan nifas oleh ketua kelompok Dasa

Wisma (kader PKK)

b Register bayi dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember

c Register anak balita dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember

d Register WUS- PUS alam wilayah ketiga Posyandu bulan Januari sd Desember

e Register Ibu hamil dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember

f Data pengunjung petugas Posyandu kelahiran dan kematian bayi dan kematian ibu

hamil melahirkan dan nifas

g Data hasil kegiatan Posyandu

Catatan

1 Instrumenformat SIP diatas oleh kader Posyandu dengan bimbingan teknis dari

petugas kesehatanPLKB

2 LKMD clan Tim Penggerak PKK DesaKelurahan bertanggungjawab dalam hal

bull Menghimpun Idata daJl informasi dari seluruh Posyandu yang ada dalam wilayah

desakelurahan

bull Menyimpulkan seluruh data dan informasi

bull Menyusun data dan informasi sebagai bahan pertemuan ditingkat kecamatan

(Rakorbang)

3 Pokjanal Posyandu tingkat kecamatan (Puskesmas PPLKB Kaurbang) mengambil

data dari desa untuk dianalisis dan kemudian menjadi bahan rakor Posyandu di tingkat

kecamatan

4 Hasil analisis digunakan sebagai bahan menyusunan rencana pembinaan Masalah-

masalah yang dapat diatasi oleh Pemerintah Tingkat Kecamatan segera diambil langkah

pemecahannya sedangkan yang tidak dapat dipecahkan dilaporkan ke tingkat

KabupatenKotamadya sebagai bahan Rakorbang Tingkat ll

29 Tingkat Perkembangan Posyandu

Perkembangan masing-masing Posyandu tidak sama Dengan demikian

pembinaan yang dilakukan untuk masing-masing Posyandu juga berbeda Untuk

mengetahui tingkat perkembangan Posyandu telah dikembangkan metode dan alat

telaahan perkembangan Posyandu yang dikenal dengan nama Telaah Kemandirian

Posyandu Tujuan telaahan adalah untuk mengetahui tingkat perkembangan Posyandu

yang secara umum dibedakan atas 4 tingkat sebagai berikut

1 Posyandu Pratama

Posyandu Pratama adalah Posyandu yang belum mantap yang ditandai oleh

kegiatan bulanan Posyandu belum terlaksana secara rutin serta jumlah kader sangat

terbatas yakni kurang dari 5 (lima) orang Penyebab tidak terlaksananya kegiatan rutin

bulanan Posyandu di samping karena jumlah kader yang terbatas dapat pula karena

belum siapnya masyarakat Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat

adalah memotivasi masyarakat serta menambah jumlah kader

2 Posyandu Madya

Posyandu Madya adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan

lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau

lebih tetapi cakupan kelima kegiatan utamanya masih rendah yaitu kurang dari 50

Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat adalah meningkatkan

cakupan dengan mengikutsertakan tokoh masyarakat sebagai motivator serta lebih

menggiatkan kader dalam mengelola kegiatan Posyandu Contoh intervensi yang dapat

dilakukan antara lain

a Pelatihan tokoh masyarakat menggunakan Modul Posyandu dengan metode

simulasi

b Menerapkan SMD dan MMD di Posyandu dengan tujuan untuk merumuskan

masalah dan menetapkan cara penyelesaiannya dalam rangka meningkatkan

cakupan Posyandu

3 Posyandu Purnama

Posyandu Purnama adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan

lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau

lebih cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50 mampu menyelenggarakan

program tambahan serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang

dikelola oleh masyarakat yang pesertanya masih terbatas yakni kurang dari 50 KK di

wilayah kerja Posyandu Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat

antara lain

a Sosialisasi program dana sehat yang bertujuan untuk memantapkan pemahaman

masyarakat tentang dana sehat

b Pelatihan dana sehat agar di desa tersebut dapat tumbuh dana sehat yang kuat

dengan cakupan anggota lebih dari 50 KK Peserta pelatihan adalah para tokoh

masyarakat terutama pengurus dana sehat desakelurahan serta untuk

kepentingan Posyandu mengikutsertakan pula pengurus Posyandu

4 Posyandu Mandiri

Posyandu Mandiri adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan

lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau

lebih cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50 mampu menyelenggarakan

program tambahan serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang

dikelola oleh masyarakat yang pesertanya lebih dari 50 KK yang bertempat tinggal di

wilayah kerja Posyandu Intervensi yang dilakukan bersifat pembinaan termasuk

pembinaan program dana sehat sehingga terjamin kesinambungannya Selain itu dapat

dilakukan intervensi memperbanyak macam program tambahan sesuai dengan masalah

dan kemampuan masing-masing (Kementerian Kesehatan RI 2011)

BAB III

METODE PELAKSANAAN

31 Lokasi Pelaksanaan

Puskesmas dan Posyandu di Kota Palembang

32 Waktu Pelaksanaan

Hari dan Tanggal

Jam

33 Subjek Tugas Mandiri

1 Meninjau pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat

puskesmas lokakarya mini penilaian kinerja)

2 Meninjau pelaksanaan pelayanan kesehatan di posyandu

34 Langkah Kerja

1 Membuat proposal

2 Melakukan konsultasi kepada pembimbing Tugas Pengenalan Profesi

3 Meminta izin kepada petugas Puskesmas dan Posyandu secara administratif

4 Meninjau pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat

puskesmas lokakarya mini penilaian kinerja) dan pelaksanaan pelayanan

kesehatan di posyandu

5 Mengumpulkan hasil kerja lapangan untuk mendapatkan suatu kesimpulan

6 Membuat laporan hasil Tugas Pengenalan Profesi dari data yang sudah

didapatkan

28

Palembang April 2013

Mahasiswa Blok XVII Kelompok 4

Diketahui dan Disetujui

Pembimbing

dr Putri

29

BAB IV

PENUTUP

Proposal ini disusun sebagai usaha melakukan penyelenggaraan kegiatan Tugas

Pengenalan Profesi supaya mahasiswa dapat mengamati lebih awal dan secara langsung

pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat puskesmas lokakarya mini

penilaian kinerja) dan pelaksanaan pelayanan kesehatan di posyandu

Demikianlah proposal kami semoga proposal ini menjadi bahan pertimbangan

dan perhatian dr Yesi Astri M Kes selaku pembimbing Tutorial 4 dalam mendukung

kegiatan Tugas Pengenalan Profesi yang kami laksanakan dalam rangka meningkatkan

Sumber Daya Manusia sekaligus untuk memenuhi tugas pada blok XVIII ini

30

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI 2004 Sistem Kesehatan Nasional Jakarta

Departemen Kesehatan RI 1999 Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia

Sehat 2010 Jakarta

Proyek Kesehatan Keluarga dan Gizi 2002 Pedoman Manajemen Puskesmas Jakarta

Departemen Kesehatan RI 2004 Sistem Kesehatan Nasional Jakarta

Departemen Kesehatan RI 1988 Pedoman Lokakarya Mini Pusat Kesehatan

Masyarakat Jakarta

Departemen Kesehatan RI 2001 Pedoman Kerja Puskesmas Jakarta

Departemen Kesehatan RI Pusat Pendidikan dan Latihan Pegawai 1989 Pedoman

Perencanaan Tingkat Puskesmas (Microplanning) Jakarta

Kementerian Kesehatan RI 2005 Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat

Dinkes provinsi Jawa Tengah

Anas Syarial R Pelaksanan Posyandu di Tingkat II Kotamadya Medan disajikan pada

Temu Karya LKMD Propinsi Sumatera Utara Medan 1998

Departemen Dalam Negeri Instruksi Menteri Dalam Negeri No 0 Tahun 1990

Tentang Peningkatan Pembinaan mutu Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Jakarta

1990

Eacang I 1986 Ilmu kesehatan Masyarakat Penerbit Alumni Bandung

Muninjaya A A Gde 1999 Manajemen Kesehatan EGC Jakarta

Sulastomo 2007 Manajemen Kesehatan Gramedia Pustaka Jakarta

31

  • 12 Rumusan Masalah
  • 13 Tujuan Tugas Pengenalan Profesi
  • 131 Tujuan Umum
  • Setelah menyelesaikan Tugas Pengenalan Profesi ini diharapkan mahasiswa mampu memahami dan mempraktikkan Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
  • 132 Tujuan Khusus
  • 1 Untuk penulis dapat menambah ilmu pengetahuan dan sebagai bahan pembanding antara teori yang didapat selama kuliah dan praktek di lapangan tentang Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
  • 2 Untuk pembaca dapat mengatahui Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
  • 21 Definisi Manajemen Puskesmas
  • 22 Instrumen Manajemen Puskesmas
Page 14: TPP XVIII Puskes-Posyandu

3) Informasi tentang program kesehatan

4) Informasi tentang kebijakan program dan konsep baru

b Proses

1) Inventarisasi peran bantu masing-masing sektor

2) Analisis masalah peran bantu masing-masing sektor

3) Pembagian peran dan tugas masing-masing sektor

c Keluaran

1) Kesepakatan tertulis lintas sektor terkait dalam

mendukung program kesehatan

2) Rencana kegiatan masing-masing sektor

2 Lokakarya mini tribulan rutin

Merupakan tindak lanjut dari lokakarya penggalangan kerjasama lintas

sektoral yang telah dilakukan dan selanjutnya dilakukan tiap tribulan

secara tetap Pelaksanaan lokakarya mini tribulan rutin adalah

a Masukan

1) Laporan kegiatan pelaksanaan program kesehatan dan

dukungan sektor terkait

2) Inventarisasi maslahhambatan dari masing-masing sektor

dalam pelaksanaan program kesehatan

3) Pemberian informasi baru

b Proses

1) Analisis masalah dan hambatan pelaksanaan program

kesehatan

2) Analisis masalah dan hambatan dukungan dari masing-

masing sektor

3) Merumuskan cara penyelesaian masalah

4) Menyusun rencana kerja dan menyepakati kegiatan untuk

tribulan yang baru

c Keluaran

1) Rencana kerja tribulan yang baru

2) Kesepakatan bersama

223 PKP (penilaian kinerja puskesmas)

Dalam rangka pemerataan pelayanan kesehatan dan pembinaan kesehatan

masyarakat telah di bangun Puskesmas Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas

kesehatan kabupaten kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan

kesehatan di suatu wilayah kerja tertentu Puskesmas berfungsi sebagai

1 Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan

2 Pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat

3 Pusat pelayanan kesehatan strata pertama

Mempertimbangkan rumusan pokok-pokok program dan program-program

unggulan sebagaimana disebutkan dalam Rencana Strategis Departemen Kesehatan dan

program spesifik daerahmaka area program yang akan menjadi prioritas di suatu daerah

perlu dirumuskan secara spesifik oleh daerah sendiri demikian pula strategi dalam

pencapain tujuannya yang harus disesuaikan dengan masalah kebutuhan serta potensi

setempat

Puskesmas merupakan ujung tombak terdepan dalam pembangunan kesehatan

mempunyai peran cukup besar dalam upaya mencapai pembangunan kesehatan Untuk

mengetahui tingkat kinerja Puskesmas perlu diadakan Penilaian Kinerja Puskesmas

a pengertian penilaian kinerja puskesmas

Penilaian kinerja Puskesmas adalah suatu upaya untuk melakukan penilaian hasil

kerja prestasi Puskesmas

Pelaksanaan penilaian dimulai dari tingkat Puskesmas sebagai instrumen mawas

diri karena setiap Puskesmas melakukan penilaian kinerjanya secara mandiri kemudian

Dinas Kesehatan Kabupaten Kota melakukan verifikasi hasilnya Adapun aspek

penilaian meliputi hasil pencapaian cakupan dan manajemen kegiatan termasuk mutu

pelayanan (khusus bagi Puskesmas yang telah mengembangkan mutu pelayanan) atas

perhitungan seluruh Puskesmas Berdasarkan hasil verifikasi dinas kesehatan kabupaten

kota bersama Puskesmas dapat menetapkan Puskesmas kedalam kelompok (IIIIII)

sesuai dengan pencapaian kinerjanyaPada setiap kelompok tersebut dinas kesehatan

kabupatenkota dapat melakukan analisa tingkat kinerja Puskesmas berdasarkan rincian

nilainya sehingga urutan pencapian kinerjanya dapat diketahui serta dapat dilakukan

pembinaan secara lebih mendalam dan terfokus

b tujuan penilaian kinerja puskesmas

a Tujuan Umum

Tercapainya tingkat kinerja Puskesmas yang berkualitas secara optimal dalam

mendukung pencapaian tujuan pembangunan kesehatan kabupaten kota

b Tujuan Khusus

Mendapatkan gambaran tingkat pencapaian hasilcakupan dan mutu kegiatan serta

manajemen Puskesmas pada akhir tahun kegiatan

Mengetahui tingkat kinerja puskesmas pada akhir tahun berdasarkan urutan peringkat

kategori kelompok Puskesmas

Mendapatkan informasi analisis kinerja Puskesmas dan bahan masukan dalam

penyusunan rencana kegiatan Puskesmas dan dinas kesehatan kabupatenkota untuk

tahun yang akan datang

Manfaat penilaian kinerja puskesmas

Puskesmas mengetahui tingkat pencapaian (prestasi)kunjungan dibandingkan dengan

target yang harus dicapai

Puskesmas dapat melakukan identifikasi dan analisismasalah mencari penyebab dan

latar belakang serta hambatan masalah kesehatan di wilayah kerjanya berdasarkan

adanya kesenjangan pencapaian kinerja Puskesmas (out put dan out come)

Puskesmas dan dinas kesehatan kabupatenkota dapat menetapkan tingkat urgensi suatu

kegiatan untuk dilaksanakan segera pada tahun yang akan datang berdasarkan

prioritasnya

Dinas kesehatan kabupatenkota dapat menetapkan dan mendukung kebutuhan sumber

daya Puskesmas dan urgensi pembinaa

Ruang lingkup penilaian kinerja puskesmas

Ruang lingkup kinerja Puskesmas meliputi penilaian pencapaian hasil pelaksanaan

pelayanan kesehatan manajemen Puskesmas dan mutu pelayanan Penilaian terhadap

kegiatan upaya kesehatan wajib Puskesmas yang telah ditetapkan di tingkat

kabupatenkota dan kegiatan upaya kesehatan pengembangan dalam rangka penerapan

ketiga fungsi Puskesmas yang diselenggarakan melalui pendekatan kesehatan

masyarakat dengan tetap mengacu pada kebijakan dan strategi untuk mewujudkan visi ldquo

Indonesia Sehatrdquo

Pelaksanaan penilaian kinerja

a Bahan dan pedoman

Bahan yang dipakai pada penilaian kinerja Puskesmas adalah hasil pelaksanaan

pelayanan kesehatan manajemen Puskesmas dan mutu pelayanan sedangkan

dalam pelaksanaannya mulai dari pengumpulan data pengolahan data analisis

hasilmasalah sampai dengan penyusunan laporan berpedoman pada Buku

Pedoman penilaian kinerja Puskesmas dari Direktorat Jenderal Bina Kesehatan

Masyarakat Departemen Kesehatan RI th 2006

b Teknis pelaksanaan

Dalam hal ini dimisalkan saja bahwa teknis pelaksanaan penilaian kinerja

Puskesmas di Kabupaten Klungkung tahun 2008 sbb

1 Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilaksanakan dengan memasukkan data hasil

kegiatan Puskesmas th 2008 ( Jan sd Des 2008 ) dengan variabel dan

sub variabel yang terdapat dalam forum penilaian kinerja Puskesmas th

2008

2 Pengolahan Data

Setelah proses pengumpulan data selesai dilanjutkan dengan

penghitungan sbb

c Penilaian Cakupan Kegiatan Yankes Cakupan sub variabel dan variabel

Cakupan sub variabel (SV) dihitung dengan membagi hasil pencapaian (H) dgn

target sasaran (T) dikalikan 100 atau

SV () = HT x 100

Cakupan variabel (V) dihitung dgn menjumlah seluruh nilai subNvariabel (ΣSV)

kemudian dibagi dengan jumlah variabel (n) atau

V () = Σ SVn

Jadi nilai cakupan kegiatan Yankes adalah Rerata per jenis kegiatan Kinerja

cakupan pelayanan di kelompokkan sebagai berikut

1 Kelompok I (kinerja baik)

Tingkat pencapaian hasil ge 91

2 Kelompok II (kinerja cukup)

Tingkat pencapaian hasil 81 ndash 90

3 Kelompok III (kinerja kurang)

Tingkat pencapaian hasil le 80

a Penilaian Kegiatan Manajemen Puskesmas

Penilaian kegiatan manajemen Puskesmas dikelompokkan

menjadi 4 kelompok

1 Manajemen Operasional Puskesmas

2 Manajemen alat dan obat

3 Manajemen keuangan

4 Manajemen ketenagaan

Penilaian kegiatan manajemen Puskesmas dengan mempergunakan

skala nilai sebagai

berikut

1 Skala 1 nilai 4

2 Skala 2 nilai 7

3 Skala 3 nilai 10

Nilai masing-masing kelompok manajemen

adalah rata-rata nilai kegiatan masing-masing kelompok manajemen

1 Skala 1 Nilai 4

2 Skala 2 Nilai 7

3 Skala 3 Nilai 10

Cara Penilaian

a Nilai mutu dihitung sesuai dengan hasil pencapaian Puskesmas

dan dimasukkan ke dalam kolom yang sesuai

b Hasil nilai skala di masukkan ke dalam kolom nilai

akhir tiap variabel

d Hasil rata ndash rata nilai variabel dalam satu komponen

e merupakan nilai akhir mutu

Nilai mutu pelayanan dikelompokkan menjadi

Baik Nilai rata ndash rata gt 85

Cukup Nilai 55 ndash 84

Kurang Nilai lt 55

24 Pengertian Posyandu

Pengertian Posyandu adalah suatu wadah komunikasi alih teknologi dalam

pelayanan kesehatan masyarakat dari Keluarga Berencana dari masyarakat oleh

masyarakat dan untuk masyarakat dengan dukungan pelayanan serta pembinaan teknis

dari petugas kesehatan dan keluarga berencana yang mempunyai nilai strategis untuk

pengembangan sumber daya manusia sejak dini Yang dimaksud dengan nilai strategis

untuk pengembangan sumber daya manusia sejak dini yaitu dalam peningkat mutu

manusia masa yang akan datang dan akibat dari proses pertumbuhan dan perkembangan

manusia ada 3 intervensi yaitu

1 Pembinaan kelangsungan hidup anak (Child Survival) yang ditujukan untuk menjaga

kelangsungan hidup anak sejak janin dalam kandungan ibu sampai usia balita

2 Pembinaan perkembangan anak (Child Development) yang ditujukan untuk membina

tumbuhkembang anak secara sempurna baik fisik maupun mental sehingga siap

menjadi tenaga kerja tangguh

3 Pembinaan kemampuan kerja (Employment) yang dimaksud untuk memberikan

kesempatan berkarya dan berkreasi dalam pembangunan bangsa dan negara

Intervensi 1 dan 2 dapat dilaksanakan sendiri oleh masyarakat dengan sedikit bantuan

dan pengarahan dari petugas penyelenggara dan pengembangan Posyandu merupakan

strategi yang tepat untuk intervensi ini Intervensi ke 3 perlu dipersiapkan dengan

memperhatikan aspek-aspek Poleksesbud

25 Dasar Pelaksanaan

Surat Keputusan Bersama MendagriMenkesBKKBN Masing-masing No23 tahun

1985 21MenKesInstBIV 1985 1I2HK-011 A1985 tentang penyelenggaraan

Posyandu yaitu

1 Meningkatkan kerja sama lintas sektoral untuk menyelenggarakan Posyandu dalam

lingkup LKMD dan PKK

2 Mengembangkan peran serta masyarakat dalarn meningkatkan fungsi Posyandu serta

meningkatkan peran serta masyarakat dalam program ndash program pembangunan

masyarakat desa

3 Meningkatkan fungsi dan peranan LKMD PKK dan mengutamakan peranan kader

pembangunan

4 Melaksanakan pembentukan Posyandu di wilayahdi daerah masing-masing dari

melaksanakan pelayanan paripurna sesuai petunjuk Depkes dan BKKBN

5 Undang-undang no 23 tahun 1992 pasal 66 dana sehat sebagai cara penyelenggaraan

dan pengelolaan pemeliharaan kesehatan secara paripurna

26 Tujuan penyelenggara Posyandu

1 Menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB) Angka Kematian Ibu ( ibu Hamil

melahirkan dan nifas)

2 Membudayakan NKKBS

3 Meningkatkan peran serta dan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan

kegiatan kesehatan dan KB Berta kegiatan lainnya yang menunjang untuk tercapainya

masyarakat sehat sejahtera

4 Berfungsi sebagai Wahana Gerakan Reproduksi Keluarga Sejahtera Gerakan

Ketahanan Keluarga dan Gerakan Ekonomi Keluarga Sejahtera

27 Pengelola Posyandu

a Sesuai Inmendagri Nomor 9 Tahun 1990 tentang Peningkatan Pembinaan mutu

Posyandu ditingkat desa kelurahan sebagai berikut

1 Penanggungjawab umum Ketua Umum LKMD (KadesLurah)

2 Penggungjawab operasional Ketua I LKMD (Tokoh Masyarakat)

3 Ketua Pelaksana Ketua II LKMDKetua Seksi 10 LKMD ( Ketua Tim Penggerak

PKK)

4 Sekretaris Ketua Seksi 7 LKMD

5 Pelaksana Kader PKK yang dibantu Petugas KB-Kes

b Pokjanal Posyandu

Pokjanal posyandu yang dibentuk disemua tingkatan pemerintahan terdiri dari

unsur Instansi dan Lembaga terkait secara langsung dalam pembinaan Posyandu yaitu

1 Tingkat Propinsi - BKKBN

- PMD (Pembinaan Masyar3kat Desa)

- Bappeda

- Tim Penggerak PKK

- dll

2 Tingkat KabKodya

- Kantor DepkesKantor Dinkes

- BKKBN

- PMD

- Bappeda

- dII

3Tingkat Kecamatan

bullTingkat Pembina LKMD( puskesmas Pembina petugas Lapangan KB

Kaur Bang (Kepala Urusan Pembangunan)

bull KPD (Kader Pembangunan Desa)

4 Pokjanal Posyandu bertugas

bull Menyiapkan data dan kelompok sasaran serta cakupan program

bull Menyiapkan kader

bull Menganalisis masalah dan menetapkan aIternatif pemecahan masalah

bull Menyusunan rencana

bull Melakukan pemantauan dan bimbingan

bull Menginformasikan masalah kepada instansilembaga terkait

bull Melaporkan kegiatan kepada Ketua Harian Tim Pembina LKMD

5 Kegiatan Pokok Posyandu

1 KIA

2 KB

3 lmunisasi

4 Gizi

5 Penggulangan Diare

6 Pembentukan Posyandu

a Langkah ndash langkah pembentukan

1) Pertemuan lintas program dan lintas sektoral tingkat kecamatan

2) Survey mawas diri yang dilaksanakan oleh kader PKK di bawah bimbingan

teknis unsur kesehatan dan KB

3) Musyawarah masyarakat desa membicarakan hasil survey mawas diri sarana

dan prasarana posyandu biaya posyandu

4) Pemilihan kader Posyandu

5) Pelatihan kader Posyandu

6) Pembinaan

b Kriteria pembentukan Pos syandu

Pembentukan Posyandu sebaiknya tidak terlalu dekat dengan Puskesmas agar

pendekatan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat lebih tercapai sedangkan satu

Posyandu melayani 100 balita

c Kriteria kader Posyandu

1) Dapat membaca dan menulis

2) Berjiwa sosial dan mau bekerja secara relawan

3) Mengetahui adat istiadat serta kebiasaan masyarakat

4) Mempunyai waktu yang cukup

5) Bertempat tinggal di wilayah Posyandu

6) Berpenampilan ramah dan simpatik

7) Diterima masyarakat setempat

7 Pelaksanaan Kegiatan Posyandu

a Posyandu dilaksanakan sebulan sekali yang ditentukan oleh LKMD Kader Tim

Penggerak PKK DesaKelurahan serta petugas kesehatan dari KB Pada hari buka

Posyandu dilakukan pelayanan masyarakat dengan sistem 5 (lima) meja yaitu

Meja I Pendaftaran

Meja II Penimbangan

Meja III Pengisian KMS

Meja IV Penyuluhan perorangan berdasarkan KMS

Meja V Pelayanan KB Kes

1048707 Imunisasi

1048707 Pemberian vitamin A Dosis Tinggi berupa obat

1048707 tetes ke mulut tiap Februari dan Agustus

1048707 Pembagian pil atau kondom

1048707 Pengobatan ringan

1048707 Kosultasi KB-Kes

Petugas pada Meja I sd IV dilaksanakan oleh kader PKK sedangkan Meja V merupakan

meja pelayanan paramedis (Jurim Bindes perawat dan petugas KB)

b Sasaran Posyandu

bull BayiBalita

bull Ibu hamilibu menyusui

bull WUS dan PUS

Peserta Posyandu mendapat pelayanan meliputi

1) Kesehatan ibu dan anak

bull Pemberian pil tambah darah (ibu hamil)

bull Pemberian vitamin A dosis tinggi ( bulan vitamin A pada bulan Februarii dan

Agustus)

bull PMT

bull lmunisasi

bullPenimbangan balita rutin perbulan sebagai pemantau kesehatan balita melalui

pertambahan berat badan setiap bulan Keberhasilan program terlihat melalui

grafik pada kartu KMS setiap bulan

2) Keluarga berencana pembagian Pil KB dan Kondom

3) Pemberian Oralit dan pengobatan

4) Penyuluhan kesehatan lingkungan dan penyuluhan pribadi sesuai permasalahan

dilaksanakan oleh kader PKK melalui meja IV dengan materi dasar dari KMS

balita dan ibu hamil Keberhasilan Posyandu tergambar melalui cakupan SKDN

S Semua baita diwilayah kerja Posyandu

K Semua balita yang memiliki KMS

D Balita yang ditimbang

N Balita yang naik berat badannya

c Dana

Dana pelaksanaan Posyandu berasal dari swadaya masyarakat melalui gotong royong

dengan kegiatan jimpitan beras dan hasil potensi desa lainnya serta sumbangan dari

donatur yang tidak mengikat yang dihimpunan melalui kegiatan Dana Sehat

28 SISTEM INFORMASI POSYANDU (SIP)

Sistem informasi Posyandu adalah rangkaian kegiatan untuk menghasilkan

informasi yang sesuai dengan kebutuhan secara tepat guna dan tepat waktu bagi

pengelola Posyandu OLeh sebab itu Sistem Informasi Posyandu merupakan bagian

penting dari pembinaan Posyandu secara keseluruhan Konkritnya pembinaan akan

lebih terarah apabila di dasarkan pada informasi yang lengkap akurat dan aktual

Dengan kata lain pembinaan merupakan jalan keluar dari permasalahan yang dihadapi

karena didasarkan pada informasi yang tepat baik dalam lingkup terbatas maupun

lingkup yang lebih luas

Mekanisme Operagional SIP

1) Penggung jawab Sistem Informasi Posyandu adalah Pokjanal Posyandu di Propinsi

dan Dati II di tingkat kecamatan adalah Tim Pembina LKMDKelurahan berkoordinasi

dengan LKMD Seksi 10

2) Pemerintah Desa bertanggung jawab atas tersediannya data dan informasi Posyandu

3) Pengumpul data dan informaosi adalah Tim Penggerak PKK dan LKMD dengan

menggunakan instrumen

a Catatan ibu hamil kelahiran kematian dan nifas oleh ketua kelompok Dasa

Wisma (kader PKK)

b Register bayi dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember

c Register anak balita dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember

d Register WUS- PUS alam wilayah ketiga Posyandu bulan Januari sd Desember

e Register Ibu hamil dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember

f Data pengunjung petugas Posyandu kelahiran dan kematian bayi dan kematian ibu

hamil melahirkan dan nifas

g Data hasil kegiatan Posyandu

Catatan

1 Instrumenformat SIP diatas oleh kader Posyandu dengan bimbingan teknis dari

petugas kesehatanPLKB

2 LKMD clan Tim Penggerak PKK DesaKelurahan bertanggungjawab dalam hal

bull Menghimpun Idata daJl informasi dari seluruh Posyandu yang ada dalam wilayah

desakelurahan

bull Menyimpulkan seluruh data dan informasi

bull Menyusun data dan informasi sebagai bahan pertemuan ditingkat kecamatan

(Rakorbang)

3 Pokjanal Posyandu tingkat kecamatan (Puskesmas PPLKB Kaurbang) mengambil

data dari desa untuk dianalisis dan kemudian menjadi bahan rakor Posyandu di tingkat

kecamatan

4 Hasil analisis digunakan sebagai bahan menyusunan rencana pembinaan Masalah-

masalah yang dapat diatasi oleh Pemerintah Tingkat Kecamatan segera diambil langkah

pemecahannya sedangkan yang tidak dapat dipecahkan dilaporkan ke tingkat

KabupatenKotamadya sebagai bahan Rakorbang Tingkat ll

29 Tingkat Perkembangan Posyandu

Perkembangan masing-masing Posyandu tidak sama Dengan demikian

pembinaan yang dilakukan untuk masing-masing Posyandu juga berbeda Untuk

mengetahui tingkat perkembangan Posyandu telah dikembangkan metode dan alat

telaahan perkembangan Posyandu yang dikenal dengan nama Telaah Kemandirian

Posyandu Tujuan telaahan adalah untuk mengetahui tingkat perkembangan Posyandu

yang secara umum dibedakan atas 4 tingkat sebagai berikut

1 Posyandu Pratama

Posyandu Pratama adalah Posyandu yang belum mantap yang ditandai oleh

kegiatan bulanan Posyandu belum terlaksana secara rutin serta jumlah kader sangat

terbatas yakni kurang dari 5 (lima) orang Penyebab tidak terlaksananya kegiatan rutin

bulanan Posyandu di samping karena jumlah kader yang terbatas dapat pula karena

belum siapnya masyarakat Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat

adalah memotivasi masyarakat serta menambah jumlah kader

2 Posyandu Madya

Posyandu Madya adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan

lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau

lebih tetapi cakupan kelima kegiatan utamanya masih rendah yaitu kurang dari 50

Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat adalah meningkatkan

cakupan dengan mengikutsertakan tokoh masyarakat sebagai motivator serta lebih

menggiatkan kader dalam mengelola kegiatan Posyandu Contoh intervensi yang dapat

dilakukan antara lain

a Pelatihan tokoh masyarakat menggunakan Modul Posyandu dengan metode

simulasi

b Menerapkan SMD dan MMD di Posyandu dengan tujuan untuk merumuskan

masalah dan menetapkan cara penyelesaiannya dalam rangka meningkatkan

cakupan Posyandu

3 Posyandu Purnama

Posyandu Purnama adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan

lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau

lebih cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50 mampu menyelenggarakan

program tambahan serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang

dikelola oleh masyarakat yang pesertanya masih terbatas yakni kurang dari 50 KK di

wilayah kerja Posyandu Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat

antara lain

a Sosialisasi program dana sehat yang bertujuan untuk memantapkan pemahaman

masyarakat tentang dana sehat

b Pelatihan dana sehat agar di desa tersebut dapat tumbuh dana sehat yang kuat

dengan cakupan anggota lebih dari 50 KK Peserta pelatihan adalah para tokoh

masyarakat terutama pengurus dana sehat desakelurahan serta untuk

kepentingan Posyandu mengikutsertakan pula pengurus Posyandu

4 Posyandu Mandiri

Posyandu Mandiri adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan

lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau

lebih cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50 mampu menyelenggarakan

program tambahan serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang

dikelola oleh masyarakat yang pesertanya lebih dari 50 KK yang bertempat tinggal di

wilayah kerja Posyandu Intervensi yang dilakukan bersifat pembinaan termasuk

pembinaan program dana sehat sehingga terjamin kesinambungannya Selain itu dapat

dilakukan intervensi memperbanyak macam program tambahan sesuai dengan masalah

dan kemampuan masing-masing (Kementerian Kesehatan RI 2011)

BAB III

METODE PELAKSANAAN

31 Lokasi Pelaksanaan

Puskesmas dan Posyandu di Kota Palembang

32 Waktu Pelaksanaan

Hari dan Tanggal

Jam

33 Subjek Tugas Mandiri

1 Meninjau pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat

puskesmas lokakarya mini penilaian kinerja)

2 Meninjau pelaksanaan pelayanan kesehatan di posyandu

34 Langkah Kerja

1 Membuat proposal

2 Melakukan konsultasi kepada pembimbing Tugas Pengenalan Profesi

3 Meminta izin kepada petugas Puskesmas dan Posyandu secara administratif

4 Meninjau pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat

puskesmas lokakarya mini penilaian kinerja) dan pelaksanaan pelayanan

kesehatan di posyandu

5 Mengumpulkan hasil kerja lapangan untuk mendapatkan suatu kesimpulan

6 Membuat laporan hasil Tugas Pengenalan Profesi dari data yang sudah

didapatkan

28

Palembang April 2013

Mahasiswa Blok XVII Kelompok 4

Diketahui dan Disetujui

Pembimbing

dr Putri

29

BAB IV

PENUTUP

Proposal ini disusun sebagai usaha melakukan penyelenggaraan kegiatan Tugas

Pengenalan Profesi supaya mahasiswa dapat mengamati lebih awal dan secara langsung

pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat puskesmas lokakarya mini

penilaian kinerja) dan pelaksanaan pelayanan kesehatan di posyandu

Demikianlah proposal kami semoga proposal ini menjadi bahan pertimbangan

dan perhatian dr Yesi Astri M Kes selaku pembimbing Tutorial 4 dalam mendukung

kegiatan Tugas Pengenalan Profesi yang kami laksanakan dalam rangka meningkatkan

Sumber Daya Manusia sekaligus untuk memenuhi tugas pada blok XVIII ini

30

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI 2004 Sistem Kesehatan Nasional Jakarta

Departemen Kesehatan RI 1999 Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia

Sehat 2010 Jakarta

Proyek Kesehatan Keluarga dan Gizi 2002 Pedoman Manajemen Puskesmas Jakarta

Departemen Kesehatan RI 2004 Sistem Kesehatan Nasional Jakarta

Departemen Kesehatan RI 1988 Pedoman Lokakarya Mini Pusat Kesehatan

Masyarakat Jakarta

Departemen Kesehatan RI 2001 Pedoman Kerja Puskesmas Jakarta

Departemen Kesehatan RI Pusat Pendidikan dan Latihan Pegawai 1989 Pedoman

Perencanaan Tingkat Puskesmas (Microplanning) Jakarta

Kementerian Kesehatan RI 2005 Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat

Dinkes provinsi Jawa Tengah

Anas Syarial R Pelaksanan Posyandu di Tingkat II Kotamadya Medan disajikan pada

Temu Karya LKMD Propinsi Sumatera Utara Medan 1998

Departemen Dalam Negeri Instruksi Menteri Dalam Negeri No 0 Tahun 1990

Tentang Peningkatan Pembinaan mutu Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Jakarta

1990

Eacang I 1986 Ilmu kesehatan Masyarakat Penerbit Alumni Bandung

Muninjaya A A Gde 1999 Manajemen Kesehatan EGC Jakarta

Sulastomo 2007 Manajemen Kesehatan Gramedia Pustaka Jakarta

31

  • 12 Rumusan Masalah
  • 13 Tujuan Tugas Pengenalan Profesi
  • 131 Tujuan Umum
  • Setelah menyelesaikan Tugas Pengenalan Profesi ini diharapkan mahasiswa mampu memahami dan mempraktikkan Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
  • 132 Tujuan Khusus
  • 1 Untuk penulis dapat menambah ilmu pengetahuan dan sebagai bahan pembanding antara teori yang didapat selama kuliah dan praktek di lapangan tentang Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
  • 2 Untuk pembaca dapat mengatahui Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
  • 21 Definisi Manajemen Puskesmas
  • 22 Instrumen Manajemen Puskesmas
Page 15: TPP XVIII Puskes-Posyandu

1) Analisis masalah dan hambatan pelaksanaan program

kesehatan

2) Analisis masalah dan hambatan dukungan dari masing-

masing sektor

3) Merumuskan cara penyelesaian masalah

4) Menyusun rencana kerja dan menyepakati kegiatan untuk

tribulan yang baru

c Keluaran

1) Rencana kerja tribulan yang baru

2) Kesepakatan bersama

223 PKP (penilaian kinerja puskesmas)

Dalam rangka pemerataan pelayanan kesehatan dan pembinaan kesehatan

masyarakat telah di bangun Puskesmas Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas

kesehatan kabupaten kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan

kesehatan di suatu wilayah kerja tertentu Puskesmas berfungsi sebagai

1 Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan

2 Pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat

3 Pusat pelayanan kesehatan strata pertama

Mempertimbangkan rumusan pokok-pokok program dan program-program

unggulan sebagaimana disebutkan dalam Rencana Strategis Departemen Kesehatan dan

program spesifik daerahmaka area program yang akan menjadi prioritas di suatu daerah

perlu dirumuskan secara spesifik oleh daerah sendiri demikian pula strategi dalam

pencapain tujuannya yang harus disesuaikan dengan masalah kebutuhan serta potensi

setempat

Puskesmas merupakan ujung tombak terdepan dalam pembangunan kesehatan

mempunyai peran cukup besar dalam upaya mencapai pembangunan kesehatan Untuk

mengetahui tingkat kinerja Puskesmas perlu diadakan Penilaian Kinerja Puskesmas

a pengertian penilaian kinerja puskesmas

Penilaian kinerja Puskesmas adalah suatu upaya untuk melakukan penilaian hasil

kerja prestasi Puskesmas

Pelaksanaan penilaian dimulai dari tingkat Puskesmas sebagai instrumen mawas

diri karena setiap Puskesmas melakukan penilaian kinerjanya secara mandiri kemudian

Dinas Kesehatan Kabupaten Kota melakukan verifikasi hasilnya Adapun aspek

penilaian meliputi hasil pencapaian cakupan dan manajemen kegiatan termasuk mutu

pelayanan (khusus bagi Puskesmas yang telah mengembangkan mutu pelayanan) atas

perhitungan seluruh Puskesmas Berdasarkan hasil verifikasi dinas kesehatan kabupaten

kota bersama Puskesmas dapat menetapkan Puskesmas kedalam kelompok (IIIIII)

sesuai dengan pencapaian kinerjanyaPada setiap kelompok tersebut dinas kesehatan

kabupatenkota dapat melakukan analisa tingkat kinerja Puskesmas berdasarkan rincian

nilainya sehingga urutan pencapian kinerjanya dapat diketahui serta dapat dilakukan

pembinaan secara lebih mendalam dan terfokus

b tujuan penilaian kinerja puskesmas

a Tujuan Umum

Tercapainya tingkat kinerja Puskesmas yang berkualitas secara optimal dalam

mendukung pencapaian tujuan pembangunan kesehatan kabupaten kota

b Tujuan Khusus

Mendapatkan gambaran tingkat pencapaian hasilcakupan dan mutu kegiatan serta

manajemen Puskesmas pada akhir tahun kegiatan

Mengetahui tingkat kinerja puskesmas pada akhir tahun berdasarkan urutan peringkat

kategori kelompok Puskesmas

Mendapatkan informasi analisis kinerja Puskesmas dan bahan masukan dalam

penyusunan rencana kegiatan Puskesmas dan dinas kesehatan kabupatenkota untuk

tahun yang akan datang

Manfaat penilaian kinerja puskesmas

Puskesmas mengetahui tingkat pencapaian (prestasi)kunjungan dibandingkan dengan

target yang harus dicapai

Puskesmas dapat melakukan identifikasi dan analisismasalah mencari penyebab dan

latar belakang serta hambatan masalah kesehatan di wilayah kerjanya berdasarkan

adanya kesenjangan pencapaian kinerja Puskesmas (out put dan out come)

Puskesmas dan dinas kesehatan kabupatenkota dapat menetapkan tingkat urgensi suatu

kegiatan untuk dilaksanakan segera pada tahun yang akan datang berdasarkan

prioritasnya

Dinas kesehatan kabupatenkota dapat menetapkan dan mendukung kebutuhan sumber

daya Puskesmas dan urgensi pembinaa

Ruang lingkup penilaian kinerja puskesmas

Ruang lingkup kinerja Puskesmas meliputi penilaian pencapaian hasil pelaksanaan

pelayanan kesehatan manajemen Puskesmas dan mutu pelayanan Penilaian terhadap

kegiatan upaya kesehatan wajib Puskesmas yang telah ditetapkan di tingkat

kabupatenkota dan kegiatan upaya kesehatan pengembangan dalam rangka penerapan

ketiga fungsi Puskesmas yang diselenggarakan melalui pendekatan kesehatan

masyarakat dengan tetap mengacu pada kebijakan dan strategi untuk mewujudkan visi ldquo

Indonesia Sehatrdquo

Pelaksanaan penilaian kinerja

a Bahan dan pedoman

Bahan yang dipakai pada penilaian kinerja Puskesmas adalah hasil pelaksanaan

pelayanan kesehatan manajemen Puskesmas dan mutu pelayanan sedangkan

dalam pelaksanaannya mulai dari pengumpulan data pengolahan data analisis

hasilmasalah sampai dengan penyusunan laporan berpedoman pada Buku

Pedoman penilaian kinerja Puskesmas dari Direktorat Jenderal Bina Kesehatan

Masyarakat Departemen Kesehatan RI th 2006

b Teknis pelaksanaan

Dalam hal ini dimisalkan saja bahwa teknis pelaksanaan penilaian kinerja

Puskesmas di Kabupaten Klungkung tahun 2008 sbb

1 Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilaksanakan dengan memasukkan data hasil

kegiatan Puskesmas th 2008 ( Jan sd Des 2008 ) dengan variabel dan

sub variabel yang terdapat dalam forum penilaian kinerja Puskesmas th

2008

2 Pengolahan Data

Setelah proses pengumpulan data selesai dilanjutkan dengan

penghitungan sbb

c Penilaian Cakupan Kegiatan Yankes Cakupan sub variabel dan variabel

Cakupan sub variabel (SV) dihitung dengan membagi hasil pencapaian (H) dgn

target sasaran (T) dikalikan 100 atau

SV () = HT x 100

Cakupan variabel (V) dihitung dgn menjumlah seluruh nilai subNvariabel (ΣSV)

kemudian dibagi dengan jumlah variabel (n) atau

V () = Σ SVn

Jadi nilai cakupan kegiatan Yankes adalah Rerata per jenis kegiatan Kinerja

cakupan pelayanan di kelompokkan sebagai berikut

1 Kelompok I (kinerja baik)

Tingkat pencapaian hasil ge 91

2 Kelompok II (kinerja cukup)

Tingkat pencapaian hasil 81 ndash 90

3 Kelompok III (kinerja kurang)

Tingkat pencapaian hasil le 80

a Penilaian Kegiatan Manajemen Puskesmas

Penilaian kegiatan manajemen Puskesmas dikelompokkan

menjadi 4 kelompok

1 Manajemen Operasional Puskesmas

2 Manajemen alat dan obat

3 Manajemen keuangan

4 Manajemen ketenagaan

Penilaian kegiatan manajemen Puskesmas dengan mempergunakan

skala nilai sebagai

berikut

1 Skala 1 nilai 4

2 Skala 2 nilai 7

3 Skala 3 nilai 10

Nilai masing-masing kelompok manajemen

adalah rata-rata nilai kegiatan masing-masing kelompok manajemen

1 Skala 1 Nilai 4

2 Skala 2 Nilai 7

3 Skala 3 Nilai 10

Cara Penilaian

a Nilai mutu dihitung sesuai dengan hasil pencapaian Puskesmas

dan dimasukkan ke dalam kolom yang sesuai

b Hasil nilai skala di masukkan ke dalam kolom nilai

akhir tiap variabel

d Hasil rata ndash rata nilai variabel dalam satu komponen

e merupakan nilai akhir mutu

Nilai mutu pelayanan dikelompokkan menjadi

Baik Nilai rata ndash rata gt 85

Cukup Nilai 55 ndash 84

Kurang Nilai lt 55

24 Pengertian Posyandu

Pengertian Posyandu adalah suatu wadah komunikasi alih teknologi dalam

pelayanan kesehatan masyarakat dari Keluarga Berencana dari masyarakat oleh

masyarakat dan untuk masyarakat dengan dukungan pelayanan serta pembinaan teknis

dari petugas kesehatan dan keluarga berencana yang mempunyai nilai strategis untuk

pengembangan sumber daya manusia sejak dini Yang dimaksud dengan nilai strategis

untuk pengembangan sumber daya manusia sejak dini yaitu dalam peningkat mutu

manusia masa yang akan datang dan akibat dari proses pertumbuhan dan perkembangan

manusia ada 3 intervensi yaitu

1 Pembinaan kelangsungan hidup anak (Child Survival) yang ditujukan untuk menjaga

kelangsungan hidup anak sejak janin dalam kandungan ibu sampai usia balita

2 Pembinaan perkembangan anak (Child Development) yang ditujukan untuk membina

tumbuhkembang anak secara sempurna baik fisik maupun mental sehingga siap

menjadi tenaga kerja tangguh

3 Pembinaan kemampuan kerja (Employment) yang dimaksud untuk memberikan

kesempatan berkarya dan berkreasi dalam pembangunan bangsa dan negara

Intervensi 1 dan 2 dapat dilaksanakan sendiri oleh masyarakat dengan sedikit bantuan

dan pengarahan dari petugas penyelenggara dan pengembangan Posyandu merupakan

strategi yang tepat untuk intervensi ini Intervensi ke 3 perlu dipersiapkan dengan

memperhatikan aspek-aspek Poleksesbud

25 Dasar Pelaksanaan

Surat Keputusan Bersama MendagriMenkesBKKBN Masing-masing No23 tahun

1985 21MenKesInstBIV 1985 1I2HK-011 A1985 tentang penyelenggaraan

Posyandu yaitu

1 Meningkatkan kerja sama lintas sektoral untuk menyelenggarakan Posyandu dalam

lingkup LKMD dan PKK

2 Mengembangkan peran serta masyarakat dalarn meningkatkan fungsi Posyandu serta

meningkatkan peran serta masyarakat dalam program ndash program pembangunan

masyarakat desa

3 Meningkatkan fungsi dan peranan LKMD PKK dan mengutamakan peranan kader

pembangunan

4 Melaksanakan pembentukan Posyandu di wilayahdi daerah masing-masing dari

melaksanakan pelayanan paripurna sesuai petunjuk Depkes dan BKKBN

5 Undang-undang no 23 tahun 1992 pasal 66 dana sehat sebagai cara penyelenggaraan

dan pengelolaan pemeliharaan kesehatan secara paripurna

26 Tujuan penyelenggara Posyandu

1 Menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB) Angka Kematian Ibu ( ibu Hamil

melahirkan dan nifas)

2 Membudayakan NKKBS

3 Meningkatkan peran serta dan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan

kegiatan kesehatan dan KB Berta kegiatan lainnya yang menunjang untuk tercapainya

masyarakat sehat sejahtera

4 Berfungsi sebagai Wahana Gerakan Reproduksi Keluarga Sejahtera Gerakan

Ketahanan Keluarga dan Gerakan Ekonomi Keluarga Sejahtera

27 Pengelola Posyandu

a Sesuai Inmendagri Nomor 9 Tahun 1990 tentang Peningkatan Pembinaan mutu

Posyandu ditingkat desa kelurahan sebagai berikut

1 Penanggungjawab umum Ketua Umum LKMD (KadesLurah)

2 Penggungjawab operasional Ketua I LKMD (Tokoh Masyarakat)

3 Ketua Pelaksana Ketua II LKMDKetua Seksi 10 LKMD ( Ketua Tim Penggerak

PKK)

4 Sekretaris Ketua Seksi 7 LKMD

5 Pelaksana Kader PKK yang dibantu Petugas KB-Kes

b Pokjanal Posyandu

Pokjanal posyandu yang dibentuk disemua tingkatan pemerintahan terdiri dari

unsur Instansi dan Lembaga terkait secara langsung dalam pembinaan Posyandu yaitu

1 Tingkat Propinsi - BKKBN

- PMD (Pembinaan Masyar3kat Desa)

- Bappeda

- Tim Penggerak PKK

- dll

2 Tingkat KabKodya

- Kantor DepkesKantor Dinkes

- BKKBN

- PMD

- Bappeda

- dII

3Tingkat Kecamatan

bullTingkat Pembina LKMD( puskesmas Pembina petugas Lapangan KB

Kaur Bang (Kepala Urusan Pembangunan)

bull KPD (Kader Pembangunan Desa)

4 Pokjanal Posyandu bertugas

bull Menyiapkan data dan kelompok sasaran serta cakupan program

bull Menyiapkan kader

bull Menganalisis masalah dan menetapkan aIternatif pemecahan masalah

bull Menyusunan rencana

bull Melakukan pemantauan dan bimbingan

bull Menginformasikan masalah kepada instansilembaga terkait

bull Melaporkan kegiatan kepada Ketua Harian Tim Pembina LKMD

5 Kegiatan Pokok Posyandu

1 KIA

2 KB

3 lmunisasi

4 Gizi

5 Penggulangan Diare

6 Pembentukan Posyandu

a Langkah ndash langkah pembentukan

1) Pertemuan lintas program dan lintas sektoral tingkat kecamatan

2) Survey mawas diri yang dilaksanakan oleh kader PKK di bawah bimbingan

teknis unsur kesehatan dan KB

3) Musyawarah masyarakat desa membicarakan hasil survey mawas diri sarana

dan prasarana posyandu biaya posyandu

4) Pemilihan kader Posyandu

5) Pelatihan kader Posyandu

6) Pembinaan

b Kriteria pembentukan Pos syandu

Pembentukan Posyandu sebaiknya tidak terlalu dekat dengan Puskesmas agar

pendekatan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat lebih tercapai sedangkan satu

Posyandu melayani 100 balita

c Kriteria kader Posyandu

1) Dapat membaca dan menulis

2) Berjiwa sosial dan mau bekerja secara relawan

3) Mengetahui adat istiadat serta kebiasaan masyarakat

4) Mempunyai waktu yang cukup

5) Bertempat tinggal di wilayah Posyandu

6) Berpenampilan ramah dan simpatik

7) Diterima masyarakat setempat

7 Pelaksanaan Kegiatan Posyandu

a Posyandu dilaksanakan sebulan sekali yang ditentukan oleh LKMD Kader Tim

Penggerak PKK DesaKelurahan serta petugas kesehatan dari KB Pada hari buka

Posyandu dilakukan pelayanan masyarakat dengan sistem 5 (lima) meja yaitu

Meja I Pendaftaran

Meja II Penimbangan

Meja III Pengisian KMS

Meja IV Penyuluhan perorangan berdasarkan KMS

Meja V Pelayanan KB Kes

1048707 Imunisasi

1048707 Pemberian vitamin A Dosis Tinggi berupa obat

1048707 tetes ke mulut tiap Februari dan Agustus

1048707 Pembagian pil atau kondom

1048707 Pengobatan ringan

1048707 Kosultasi KB-Kes

Petugas pada Meja I sd IV dilaksanakan oleh kader PKK sedangkan Meja V merupakan

meja pelayanan paramedis (Jurim Bindes perawat dan petugas KB)

b Sasaran Posyandu

bull BayiBalita

bull Ibu hamilibu menyusui

bull WUS dan PUS

Peserta Posyandu mendapat pelayanan meliputi

1) Kesehatan ibu dan anak

bull Pemberian pil tambah darah (ibu hamil)

bull Pemberian vitamin A dosis tinggi ( bulan vitamin A pada bulan Februarii dan

Agustus)

bull PMT

bull lmunisasi

bullPenimbangan balita rutin perbulan sebagai pemantau kesehatan balita melalui

pertambahan berat badan setiap bulan Keberhasilan program terlihat melalui

grafik pada kartu KMS setiap bulan

2) Keluarga berencana pembagian Pil KB dan Kondom

3) Pemberian Oralit dan pengobatan

4) Penyuluhan kesehatan lingkungan dan penyuluhan pribadi sesuai permasalahan

dilaksanakan oleh kader PKK melalui meja IV dengan materi dasar dari KMS

balita dan ibu hamil Keberhasilan Posyandu tergambar melalui cakupan SKDN

S Semua baita diwilayah kerja Posyandu

K Semua balita yang memiliki KMS

D Balita yang ditimbang

N Balita yang naik berat badannya

c Dana

Dana pelaksanaan Posyandu berasal dari swadaya masyarakat melalui gotong royong

dengan kegiatan jimpitan beras dan hasil potensi desa lainnya serta sumbangan dari

donatur yang tidak mengikat yang dihimpunan melalui kegiatan Dana Sehat

28 SISTEM INFORMASI POSYANDU (SIP)

Sistem informasi Posyandu adalah rangkaian kegiatan untuk menghasilkan

informasi yang sesuai dengan kebutuhan secara tepat guna dan tepat waktu bagi

pengelola Posyandu OLeh sebab itu Sistem Informasi Posyandu merupakan bagian

penting dari pembinaan Posyandu secara keseluruhan Konkritnya pembinaan akan

lebih terarah apabila di dasarkan pada informasi yang lengkap akurat dan aktual

Dengan kata lain pembinaan merupakan jalan keluar dari permasalahan yang dihadapi

karena didasarkan pada informasi yang tepat baik dalam lingkup terbatas maupun

lingkup yang lebih luas

Mekanisme Operagional SIP

1) Penggung jawab Sistem Informasi Posyandu adalah Pokjanal Posyandu di Propinsi

dan Dati II di tingkat kecamatan adalah Tim Pembina LKMDKelurahan berkoordinasi

dengan LKMD Seksi 10

2) Pemerintah Desa bertanggung jawab atas tersediannya data dan informasi Posyandu

3) Pengumpul data dan informaosi adalah Tim Penggerak PKK dan LKMD dengan

menggunakan instrumen

a Catatan ibu hamil kelahiran kematian dan nifas oleh ketua kelompok Dasa

Wisma (kader PKK)

b Register bayi dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember

c Register anak balita dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember

d Register WUS- PUS alam wilayah ketiga Posyandu bulan Januari sd Desember

e Register Ibu hamil dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember

f Data pengunjung petugas Posyandu kelahiran dan kematian bayi dan kematian ibu

hamil melahirkan dan nifas

g Data hasil kegiatan Posyandu

Catatan

1 Instrumenformat SIP diatas oleh kader Posyandu dengan bimbingan teknis dari

petugas kesehatanPLKB

2 LKMD clan Tim Penggerak PKK DesaKelurahan bertanggungjawab dalam hal

bull Menghimpun Idata daJl informasi dari seluruh Posyandu yang ada dalam wilayah

desakelurahan

bull Menyimpulkan seluruh data dan informasi

bull Menyusun data dan informasi sebagai bahan pertemuan ditingkat kecamatan

(Rakorbang)

3 Pokjanal Posyandu tingkat kecamatan (Puskesmas PPLKB Kaurbang) mengambil

data dari desa untuk dianalisis dan kemudian menjadi bahan rakor Posyandu di tingkat

kecamatan

4 Hasil analisis digunakan sebagai bahan menyusunan rencana pembinaan Masalah-

masalah yang dapat diatasi oleh Pemerintah Tingkat Kecamatan segera diambil langkah

pemecahannya sedangkan yang tidak dapat dipecahkan dilaporkan ke tingkat

KabupatenKotamadya sebagai bahan Rakorbang Tingkat ll

29 Tingkat Perkembangan Posyandu

Perkembangan masing-masing Posyandu tidak sama Dengan demikian

pembinaan yang dilakukan untuk masing-masing Posyandu juga berbeda Untuk

mengetahui tingkat perkembangan Posyandu telah dikembangkan metode dan alat

telaahan perkembangan Posyandu yang dikenal dengan nama Telaah Kemandirian

Posyandu Tujuan telaahan adalah untuk mengetahui tingkat perkembangan Posyandu

yang secara umum dibedakan atas 4 tingkat sebagai berikut

1 Posyandu Pratama

Posyandu Pratama adalah Posyandu yang belum mantap yang ditandai oleh

kegiatan bulanan Posyandu belum terlaksana secara rutin serta jumlah kader sangat

terbatas yakni kurang dari 5 (lima) orang Penyebab tidak terlaksananya kegiatan rutin

bulanan Posyandu di samping karena jumlah kader yang terbatas dapat pula karena

belum siapnya masyarakat Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat

adalah memotivasi masyarakat serta menambah jumlah kader

2 Posyandu Madya

Posyandu Madya adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan

lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau

lebih tetapi cakupan kelima kegiatan utamanya masih rendah yaitu kurang dari 50

Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat adalah meningkatkan

cakupan dengan mengikutsertakan tokoh masyarakat sebagai motivator serta lebih

menggiatkan kader dalam mengelola kegiatan Posyandu Contoh intervensi yang dapat

dilakukan antara lain

a Pelatihan tokoh masyarakat menggunakan Modul Posyandu dengan metode

simulasi

b Menerapkan SMD dan MMD di Posyandu dengan tujuan untuk merumuskan

masalah dan menetapkan cara penyelesaiannya dalam rangka meningkatkan

cakupan Posyandu

3 Posyandu Purnama

Posyandu Purnama adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan

lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau

lebih cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50 mampu menyelenggarakan

program tambahan serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang

dikelola oleh masyarakat yang pesertanya masih terbatas yakni kurang dari 50 KK di

wilayah kerja Posyandu Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat

antara lain

a Sosialisasi program dana sehat yang bertujuan untuk memantapkan pemahaman

masyarakat tentang dana sehat

b Pelatihan dana sehat agar di desa tersebut dapat tumbuh dana sehat yang kuat

dengan cakupan anggota lebih dari 50 KK Peserta pelatihan adalah para tokoh

masyarakat terutama pengurus dana sehat desakelurahan serta untuk

kepentingan Posyandu mengikutsertakan pula pengurus Posyandu

4 Posyandu Mandiri

Posyandu Mandiri adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan

lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau

lebih cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50 mampu menyelenggarakan

program tambahan serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang

dikelola oleh masyarakat yang pesertanya lebih dari 50 KK yang bertempat tinggal di

wilayah kerja Posyandu Intervensi yang dilakukan bersifat pembinaan termasuk

pembinaan program dana sehat sehingga terjamin kesinambungannya Selain itu dapat

dilakukan intervensi memperbanyak macam program tambahan sesuai dengan masalah

dan kemampuan masing-masing (Kementerian Kesehatan RI 2011)

BAB III

METODE PELAKSANAAN

31 Lokasi Pelaksanaan

Puskesmas dan Posyandu di Kota Palembang

32 Waktu Pelaksanaan

Hari dan Tanggal

Jam

33 Subjek Tugas Mandiri

1 Meninjau pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat

puskesmas lokakarya mini penilaian kinerja)

2 Meninjau pelaksanaan pelayanan kesehatan di posyandu

34 Langkah Kerja

1 Membuat proposal

2 Melakukan konsultasi kepada pembimbing Tugas Pengenalan Profesi

3 Meminta izin kepada petugas Puskesmas dan Posyandu secara administratif

4 Meninjau pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat

puskesmas lokakarya mini penilaian kinerja) dan pelaksanaan pelayanan

kesehatan di posyandu

5 Mengumpulkan hasil kerja lapangan untuk mendapatkan suatu kesimpulan

6 Membuat laporan hasil Tugas Pengenalan Profesi dari data yang sudah

didapatkan

28

Palembang April 2013

Mahasiswa Blok XVII Kelompok 4

Diketahui dan Disetujui

Pembimbing

dr Putri

29

BAB IV

PENUTUP

Proposal ini disusun sebagai usaha melakukan penyelenggaraan kegiatan Tugas

Pengenalan Profesi supaya mahasiswa dapat mengamati lebih awal dan secara langsung

pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat puskesmas lokakarya mini

penilaian kinerja) dan pelaksanaan pelayanan kesehatan di posyandu

Demikianlah proposal kami semoga proposal ini menjadi bahan pertimbangan

dan perhatian dr Yesi Astri M Kes selaku pembimbing Tutorial 4 dalam mendukung

kegiatan Tugas Pengenalan Profesi yang kami laksanakan dalam rangka meningkatkan

Sumber Daya Manusia sekaligus untuk memenuhi tugas pada blok XVIII ini

30

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI 2004 Sistem Kesehatan Nasional Jakarta

Departemen Kesehatan RI 1999 Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia

Sehat 2010 Jakarta

Proyek Kesehatan Keluarga dan Gizi 2002 Pedoman Manajemen Puskesmas Jakarta

Departemen Kesehatan RI 2004 Sistem Kesehatan Nasional Jakarta

Departemen Kesehatan RI 1988 Pedoman Lokakarya Mini Pusat Kesehatan

Masyarakat Jakarta

Departemen Kesehatan RI 2001 Pedoman Kerja Puskesmas Jakarta

Departemen Kesehatan RI Pusat Pendidikan dan Latihan Pegawai 1989 Pedoman

Perencanaan Tingkat Puskesmas (Microplanning) Jakarta

Kementerian Kesehatan RI 2005 Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat

Dinkes provinsi Jawa Tengah

Anas Syarial R Pelaksanan Posyandu di Tingkat II Kotamadya Medan disajikan pada

Temu Karya LKMD Propinsi Sumatera Utara Medan 1998

Departemen Dalam Negeri Instruksi Menteri Dalam Negeri No 0 Tahun 1990

Tentang Peningkatan Pembinaan mutu Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Jakarta

1990

Eacang I 1986 Ilmu kesehatan Masyarakat Penerbit Alumni Bandung

Muninjaya A A Gde 1999 Manajemen Kesehatan EGC Jakarta

Sulastomo 2007 Manajemen Kesehatan Gramedia Pustaka Jakarta

31

  • 12 Rumusan Masalah
  • 13 Tujuan Tugas Pengenalan Profesi
  • 131 Tujuan Umum
  • Setelah menyelesaikan Tugas Pengenalan Profesi ini diharapkan mahasiswa mampu memahami dan mempraktikkan Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
  • 132 Tujuan Khusus
  • 1 Untuk penulis dapat menambah ilmu pengetahuan dan sebagai bahan pembanding antara teori yang didapat selama kuliah dan praktek di lapangan tentang Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
  • 2 Untuk pembaca dapat mengatahui Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
  • 21 Definisi Manajemen Puskesmas
  • 22 Instrumen Manajemen Puskesmas
Page 16: TPP XVIII Puskes-Posyandu

Penilaian kinerja Puskesmas adalah suatu upaya untuk melakukan penilaian hasil

kerja prestasi Puskesmas

Pelaksanaan penilaian dimulai dari tingkat Puskesmas sebagai instrumen mawas

diri karena setiap Puskesmas melakukan penilaian kinerjanya secara mandiri kemudian

Dinas Kesehatan Kabupaten Kota melakukan verifikasi hasilnya Adapun aspek

penilaian meliputi hasil pencapaian cakupan dan manajemen kegiatan termasuk mutu

pelayanan (khusus bagi Puskesmas yang telah mengembangkan mutu pelayanan) atas

perhitungan seluruh Puskesmas Berdasarkan hasil verifikasi dinas kesehatan kabupaten

kota bersama Puskesmas dapat menetapkan Puskesmas kedalam kelompok (IIIIII)

sesuai dengan pencapaian kinerjanyaPada setiap kelompok tersebut dinas kesehatan

kabupatenkota dapat melakukan analisa tingkat kinerja Puskesmas berdasarkan rincian

nilainya sehingga urutan pencapian kinerjanya dapat diketahui serta dapat dilakukan

pembinaan secara lebih mendalam dan terfokus

b tujuan penilaian kinerja puskesmas

a Tujuan Umum

Tercapainya tingkat kinerja Puskesmas yang berkualitas secara optimal dalam

mendukung pencapaian tujuan pembangunan kesehatan kabupaten kota

b Tujuan Khusus

Mendapatkan gambaran tingkat pencapaian hasilcakupan dan mutu kegiatan serta

manajemen Puskesmas pada akhir tahun kegiatan

Mengetahui tingkat kinerja puskesmas pada akhir tahun berdasarkan urutan peringkat

kategori kelompok Puskesmas

Mendapatkan informasi analisis kinerja Puskesmas dan bahan masukan dalam

penyusunan rencana kegiatan Puskesmas dan dinas kesehatan kabupatenkota untuk

tahun yang akan datang

Manfaat penilaian kinerja puskesmas

Puskesmas mengetahui tingkat pencapaian (prestasi)kunjungan dibandingkan dengan

target yang harus dicapai

Puskesmas dapat melakukan identifikasi dan analisismasalah mencari penyebab dan

latar belakang serta hambatan masalah kesehatan di wilayah kerjanya berdasarkan

adanya kesenjangan pencapaian kinerja Puskesmas (out put dan out come)

Puskesmas dan dinas kesehatan kabupatenkota dapat menetapkan tingkat urgensi suatu

kegiatan untuk dilaksanakan segera pada tahun yang akan datang berdasarkan

prioritasnya

Dinas kesehatan kabupatenkota dapat menetapkan dan mendukung kebutuhan sumber

daya Puskesmas dan urgensi pembinaa

Ruang lingkup penilaian kinerja puskesmas

Ruang lingkup kinerja Puskesmas meliputi penilaian pencapaian hasil pelaksanaan

pelayanan kesehatan manajemen Puskesmas dan mutu pelayanan Penilaian terhadap

kegiatan upaya kesehatan wajib Puskesmas yang telah ditetapkan di tingkat

kabupatenkota dan kegiatan upaya kesehatan pengembangan dalam rangka penerapan

ketiga fungsi Puskesmas yang diselenggarakan melalui pendekatan kesehatan

masyarakat dengan tetap mengacu pada kebijakan dan strategi untuk mewujudkan visi ldquo

Indonesia Sehatrdquo

Pelaksanaan penilaian kinerja

a Bahan dan pedoman

Bahan yang dipakai pada penilaian kinerja Puskesmas adalah hasil pelaksanaan

pelayanan kesehatan manajemen Puskesmas dan mutu pelayanan sedangkan

dalam pelaksanaannya mulai dari pengumpulan data pengolahan data analisis

hasilmasalah sampai dengan penyusunan laporan berpedoman pada Buku

Pedoman penilaian kinerja Puskesmas dari Direktorat Jenderal Bina Kesehatan

Masyarakat Departemen Kesehatan RI th 2006

b Teknis pelaksanaan

Dalam hal ini dimisalkan saja bahwa teknis pelaksanaan penilaian kinerja

Puskesmas di Kabupaten Klungkung tahun 2008 sbb

1 Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilaksanakan dengan memasukkan data hasil

kegiatan Puskesmas th 2008 ( Jan sd Des 2008 ) dengan variabel dan

sub variabel yang terdapat dalam forum penilaian kinerja Puskesmas th

2008

2 Pengolahan Data

Setelah proses pengumpulan data selesai dilanjutkan dengan

penghitungan sbb

c Penilaian Cakupan Kegiatan Yankes Cakupan sub variabel dan variabel

Cakupan sub variabel (SV) dihitung dengan membagi hasil pencapaian (H) dgn

target sasaran (T) dikalikan 100 atau

SV () = HT x 100

Cakupan variabel (V) dihitung dgn menjumlah seluruh nilai subNvariabel (ΣSV)

kemudian dibagi dengan jumlah variabel (n) atau

V () = Σ SVn

Jadi nilai cakupan kegiatan Yankes adalah Rerata per jenis kegiatan Kinerja

cakupan pelayanan di kelompokkan sebagai berikut

1 Kelompok I (kinerja baik)

Tingkat pencapaian hasil ge 91

2 Kelompok II (kinerja cukup)

Tingkat pencapaian hasil 81 ndash 90

3 Kelompok III (kinerja kurang)

Tingkat pencapaian hasil le 80

a Penilaian Kegiatan Manajemen Puskesmas

Penilaian kegiatan manajemen Puskesmas dikelompokkan

menjadi 4 kelompok

1 Manajemen Operasional Puskesmas

2 Manajemen alat dan obat

3 Manajemen keuangan

4 Manajemen ketenagaan

Penilaian kegiatan manajemen Puskesmas dengan mempergunakan

skala nilai sebagai

berikut

1 Skala 1 nilai 4

2 Skala 2 nilai 7

3 Skala 3 nilai 10

Nilai masing-masing kelompok manajemen

adalah rata-rata nilai kegiatan masing-masing kelompok manajemen

1 Skala 1 Nilai 4

2 Skala 2 Nilai 7

3 Skala 3 Nilai 10

Cara Penilaian

a Nilai mutu dihitung sesuai dengan hasil pencapaian Puskesmas

dan dimasukkan ke dalam kolom yang sesuai

b Hasil nilai skala di masukkan ke dalam kolom nilai

akhir tiap variabel

d Hasil rata ndash rata nilai variabel dalam satu komponen

e merupakan nilai akhir mutu

Nilai mutu pelayanan dikelompokkan menjadi

Baik Nilai rata ndash rata gt 85

Cukup Nilai 55 ndash 84

Kurang Nilai lt 55

24 Pengertian Posyandu

Pengertian Posyandu adalah suatu wadah komunikasi alih teknologi dalam

pelayanan kesehatan masyarakat dari Keluarga Berencana dari masyarakat oleh

masyarakat dan untuk masyarakat dengan dukungan pelayanan serta pembinaan teknis

dari petugas kesehatan dan keluarga berencana yang mempunyai nilai strategis untuk

pengembangan sumber daya manusia sejak dini Yang dimaksud dengan nilai strategis

untuk pengembangan sumber daya manusia sejak dini yaitu dalam peningkat mutu

manusia masa yang akan datang dan akibat dari proses pertumbuhan dan perkembangan

manusia ada 3 intervensi yaitu

1 Pembinaan kelangsungan hidup anak (Child Survival) yang ditujukan untuk menjaga

kelangsungan hidup anak sejak janin dalam kandungan ibu sampai usia balita

2 Pembinaan perkembangan anak (Child Development) yang ditujukan untuk membina

tumbuhkembang anak secara sempurna baik fisik maupun mental sehingga siap

menjadi tenaga kerja tangguh

3 Pembinaan kemampuan kerja (Employment) yang dimaksud untuk memberikan

kesempatan berkarya dan berkreasi dalam pembangunan bangsa dan negara

Intervensi 1 dan 2 dapat dilaksanakan sendiri oleh masyarakat dengan sedikit bantuan

dan pengarahan dari petugas penyelenggara dan pengembangan Posyandu merupakan

strategi yang tepat untuk intervensi ini Intervensi ke 3 perlu dipersiapkan dengan

memperhatikan aspek-aspek Poleksesbud

25 Dasar Pelaksanaan

Surat Keputusan Bersama MendagriMenkesBKKBN Masing-masing No23 tahun

1985 21MenKesInstBIV 1985 1I2HK-011 A1985 tentang penyelenggaraan

Posyandu yaitu

1 Meningkatkan kerja sama lintas sektoral untuk menyelenggarakan Posyandu dalam

lingkup LKMD dan PKK

2 Mengembangkan peran serta masyarakat dalarn meningkatkan fungsi Posyandu serta

meningkatkan peran serta masyarakat dalam program ndash program pembangunan

masyarakat desa

3 Meningkatkan fungsi dan peranan LKMD PKK dan mengutamakan peranan kader

pembangunan

4 Melaksanakan pembentukan Posyandu di wilayahdi daerah masing-masing dari

melaksanakan pelayanan paripurna sesuai petunjuk Depkes dan BKKBN

5 Undang-undang no 23 tahun 1992 pasal 66 dana sehat sebagai cara penyelenggaraan

dan pengelolaan pemeliharaan kesehatan secara paripurna

26 Tujuan penyelenggara Posyandu

1 Menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB) Angka Kematian Ibu ( ibu Hamil

melahirkan dan nifas)

2 Membudayakan NKKBS

3 Meningkatkan peran serta dan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan

kegiatan kesehatan dan KB Berta kegiatan lainnya yang menunjang untuk tercapainya

masyarakat sehat sejahtera

4 Berfungsi sebagai Wahana Gerakan Reproduksi Keluarga Sejahtera Gerakan

Ketahanan Keluarga dan Gerakan Ekonomi Keluarga Sejahtera

27 Pengelola Posyandu

a Sesuai Inmendagri Nomor 9 Tahun 1990 tentang Peningkatan Pembinaan mutu

Posyandu ditingkat desa kelurahan sebagai berikut

1 Penanggungjawab umum Ketua Umum LKMD (KadesLurah)

2 Penggungjawab operasional Ketua I LKMD (Tokoh Masyarakat)

3 Ketua Pelaksana Ketua II LKMDKetua Seksi 10 LKMD ( Ketua Tim Penggerak

PKK)

4 Sekretaris Ketua Seksi 7 LKMD

5 Pelaksana Kader PKK yang dibantu Petugas KB-Kes

b Pokjanal Posyandu

Pokjanal posyandu yang dibentuk disemua tingkatan pemerintahan terdiri dari

unsur Instansi dan Lembaga terkait secara langsung dalam pembinaan Posyandu yaitu

1 Tingkat Propinsi - BKKBN

- PMD (Pembinaan Masyar3kat Desa)

- Bappeda

- Tim Penggerak PKK

- dll

2 Tingkat KabKodya

- Kantor DepkesKantor Dinkes

- BKKBN

- PMD

- Bappeda

- dII

3Tingkat Kecamatan

bullTingkat Pembina LKMD( puskesmas Pembina petugas Lapangan KB

Kaur Bang (Kepala Urusan Pembangunan)

bull KPD (Kader Pembangunan Desa)

4 Pokjanal Posyandu bertugas

bull Menyiapkan data dan kelompok sasaran serta cakupan program

bull Menyiapkan kader

bull Menganalisis masalah dan menetapkan aIternatif pemecahan masalah

bull Menyusunan rencana

bull Melakukan pemantauan dan bimbingan

bull Menginformasikan masalah kepada instansilembaga terkait

bull Melaporkan kegiatan kepada Ketua Harian Tim Pembina LKMD

5 Kegiatan Pokok Posyandu

1 KIA

2 KB

3 lmunisasi

4 Gizi

5 Penggulangan Diare

6 Pembentukan Posyandu

a Langkah ndash langkah pembentukan

1) Pertemuan lintas program dan lintas sektoral tingkat kecamatan

2) Survey mawas diri yang dilaksanakan oleh kader PKK di bawah bimbingan

teknis unsur kesehatan dan KB

3) Musyawarah masyarakat desa membicarakan hasil survey mawas diri sarana

dan prasarana posyandu biaya posyandu

4) Pemilihan kader Posyandu

5) Pelatihan kader Posyandu

6) Pembinaan

b Kriteria pembentukan Pos syandu

Pembentukan Posyandu sebaiknya tidak terlalu dekat dengan Puskesmas agar

pendekatan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat lebih tercapai sedangkan satu

Posyandu melayani 100 balita

c Kriteria kader Posyandu

1) Dapat membaca dan menulis

2) Berjiwa sosial dan mau bekerja secara relawan

3) Mengetahui adat istiadat serta kebiasaan masyarakat

4) Mempunyai waktu yang cukup

5) Bertempat tinggal di wilayah Posyandu

6) Berpenampilan ramah dan simpatik

7) Diterima masyarakat setempat

7 Pelaksanaan Kegiatan Posyandu

a Posyandu dilaksanakan sebulan sekali yang ditentukan oleh LKMD Kader Tim

Penggerak PKK DesaKelurahan serta petugas kesehatan dari KB Pada hari buka

Posyandu dilakukan pelayanan masyarakat dengan sistem 5 (lima) meja yaitu

Meja I Pendaftaran

Meja II Penimbangan

Meja III Pengisian KMS

Meja IV Penyuluhan perorangan berdasarkan KMS

Meja V Pelayanan KB Kes

1048707 Imunisasi

1048707 Pemberian vitamin A Dosis Tinggi berupa obat

1048707 tetes ke mulut tiap Februari dan Agustus

1048707 Pembagian pil atau kondom

1048707 Pengobatan ringan

1048707 Kosultasi KB-Kes

Petugas pada Meja I sd IV dilaksanakan oleh kader PKK sedangkan Meja V merupakan

meja pelayanan paramedis (Jurim Bindes perawat dan petugas KB)

b Sasaran Posyandu

bull BayiBalita

bull Ibu hamilibu menyusui

bull WUS dan PUS

Peserta Posyandu mendapat pelayanan meliputi

1) Kesehatan ibu dan anak

bull Pemberian pil tambah darah (ibu hamil)

bull Pemberian vitamin A dosis tinggi ( bulan vitamin A pada bulan Februarii dan

Agustus)

bull PMT

bull lmunisasi

bullPenimbangan balita rutin perbulan sebagai pemantau kesehatan balita melalui

pertambahan berat badan setiap bulan Keberhasilan program terlihat melalui

grafik pada kartu KMS setiap bulan

2) Keluarga berencana pembagian Pil KB dan Kondom

3) Pemberian Oralit dan pengobatan

4) Penyuluhan kesehatan lingkungan dan penyuluhan pribadi sesuai permasalahan

dilaksanakan oleh kader PKK melalui meja IV dengan materi dasar dari KMS

balita dan ibu hamil Keberhasilan Posyandu tergambar melalui cakupan SKDN

S Semua baita diwilayah kerja Posyandu

K Semua balita yang memiliki KMS

D Balita yang ditimbang

N Balita yang naik berat badannya

c Dana

Dana pelaksanaan Posyandu berasal dari swadaya masyarakat melalui gotong royong

dengan kegiatan jimpitan beras dan hasil potensi desa lainnya serta sumbangan dari

donatur yang tidak mengikat yang dihimpunan melalui kegiatan Dana Sehat

28 SISTEM INFORMASI POSYANDU (SIP)

Sistem informasi Posyandu adalah rangkaian kegiatan untuk menghasilkan

informasi yang sesuai dengan kebutuhan secara tepat guna dan tepat waktu bagi

pengelola Posyandu OLeh sebab itu Sistem Informasi Posyandu merupakan bagian

penting dari pembinaan Posyandu secara keseluruhan Konkritnya pembinaan akan

lebih terarah apabila di dasarkan pada informasi yang lengkap akurat dan aktual

Dengan kata lain pembinaan merupakan jalan keluar dari permasalahan yang dihadapi

karena didasarkan pada informasi yang tepat baik dalam lingkup terbatas maupun

lingkup yang lebih luas

Mekanisme Operagional SIP

1) Penggung jawab Sistem Informasi Posyandu adalah Pokjanal Posyandu di Propinsi

dan Dati II di tingkat kecamatan adalah Tim Pembina LKMDKelurahan berkoordinasi

dengan LKMD Seksi 10

2) Pemerintah Desa bertanggung jawab atas tersediannya data dan informasi Posyandu

3) Pengumpul data dan informaosi adalah Tim Penggerak PKK dan LKMD dengan

menggunakan instrumen

a Catatan ibu hamil kelahiran kematian dan nifas oleh ketua kelompok Dasa

Wisma (kader PKK)

b Register bayi dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember

c Register anak balita dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember

d Register WUS- PUS alam wilayah ketiga Posyandu bulan Januari sd Desember

e Register Ibu hamil dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember

f Data pengunjung petugas Posyandu kelahiran dan kematian bayi dan kematian ibu

hamil melahirkan dan nifas

g Data hasil kegiatan Posyandu

Catatan

1 Instrumenformat SIP diatas oleh kader Posyandu dengan bimbingan teknis dari

petugas kesehatanPLKB

2 LKMD clan Tim Penggerak PKK DesaKelurahan bertanggungjawab dalam hal

bull Menghimpun Idata daJl informasi dari seluruh Posyandu yang ada dalam wilayah

desakelurahan

bull Menyimpulkan seluruh data dan informasi

bull Menyusun data dan informasi sebagai bahan pertemuan ditingkat kecamatan

(Rakorbang)

3 Pokjanal Posyandu tingkat kecamatan (Puskesmas PPLKB Kaurbang) mengambil

data dari desa untuk dianalisis dan kemudian menjadi bahan rakor Posyandu di tingkat

kecamatan

4 Hasil analisis digunakan sebagai bahan menyusunan rencana pembinaan Masalah-

masalah yang dapat diatasi oleh Pemerintah Tingkat Kecamatan segera diambil langkah

pemecahannya sedangkan yang tidak dapat dipecahkan dilaporkan ke tingkat

KabupatenKotamadya sebagai bahan Rakorbang Tingkat ll

29 Tingkat Perkembangan Posyandu

Perkembangan masing-masing Posyandu tidak sama Dengan demikian

pembinaan yang dilakukan untuk masing-masing Posyandu juga berbeda Untuk

mengetahui tingkat perkembangan Posyandu telah dikembangkan metode dan alat

telaahan perkembangan Posyandu yang dikenal dengan nama Telaah Kemandirian

Posyandu Tujuan telaahan adalah untuk mengetahui tingkat perkembangan Posyandu

yang secara umum dibedakan atas 4 tingkat sebagai berikut

1 Posyandu Pratama

Posyandu Pratama adalah Posyandu yang belum mantap yang ditandai oleh

kegiatan bulanan Posyandu belum terlaksana secara rutin serta jumlah kader sangat

terbatas yakni kurang dari 5 (lima) orang Penyebab tidak terlaksananya kegiatan rutin

bulanan Posyandu di samping karena jumlah kader yang terbatas dapat pula karena

belum siapnya masyarakat Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat

adalah memotivasi masyarakat serta menambah jumlah kader

2 Posyandu Madya

Posyandu Madya adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan

lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau

lebih tetapi cakupan kelima kegiatan utamanya masih rendah yaitu kurang dari 50

Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat adalah meningkatkan

cakupan dengan mengikutsertakan tokoh masyarakat sebagai motivator serta lebih

menggiatkan kader dalam mengelola kegiatan Posyandu Contoh intervensi yang dapat

dilakukan antara lain

a Pelatihan tokoh masyarakat menggunakan Modul Posyandu dengan metode

simulasi

b Menerapkan SMD dan MMD di Posyandu dengan tujuan untuk merumuskan

masalah dan menetapkan cara penyelesaiannya dalam rangka meningkatkan

cakupan Posyandu

3 Posyandu Purnama

Posyandu Purnama adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan

lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau

lebih cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50 mampu menyelenggarakan

program tambahan serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang

dikelola oleh masyarakat yang pesertanya masih terbatas yakni kurang dari 50 KK di

wilayah kerja Posyandu Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat

antara lain

a Sosialisasi program dana sehat yang bertujuan untuk memantapkan pemahaman

masyarakat tentang dana sehat

b Pelatihan dana sehat agar di desa tersebut dapat tumbuh dana sehat yang kuat

dengan cakupan anggota lebih dari 50 KK Peserta pelatihan adalah para tokoh

masyarakat terutama pengurus dana sehat desakelurahan serta untuk

kepentingan Posyandu mengikutsertakan pula pengurus Posyandu

4 Posyandu Mandiri

Posyandu Mandiri adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan

lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau

lebih cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50 mampu menyelenggarakan

program tambahan serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang

dikelola oleh masyarakat yang pesertanya lebih dari 50 KK yang bertempat tinggal di

wilayah kerja Posyandu Intervensi yang dilakukan bersifat pembinaan termasuk

pembinaan program dana sehat sehingga terjamin kesinambungannya Selain itu dapat

dilakukan intervensi memperbanyak macam program tambahan sesuai dengan masalah

dan kemampuan masing-masing (Kementerian Kesehatan RI 2011)

BAB III

METODE PELAKSANAAN

31 Lokasi Pelaksanaan

Puskesmas dan Posyandu di Kota Palembang

32 Waktu Pelaksanaan

Hari dan Tanggal

Jam

33 Subjek Tugas Mandiri

1 Meninjau pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat

puskesmas lokakarya mini penilaian kinerja)

2 Meninjau pelaksanaan pelayanan kesehatan di posyandu

34 Langkah Kerja

1 Membuat proposal

2 Melakukan konsultasi kepada pembimbing Tugas Pengenalan Profesi

3 Meminta izin kepada petugas Puskesmas dan Posyandu secara administratif

4 Meninjau pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat

puskesmas lokakarya mini penilaian kinerja) dan pelaksanaan pelayanan

kesehatan di posyandu

5 Mengumpulkan hasil kerja lapangan untuk mendapatkan suatu kesimpulan

6 Membuat laporan hasil Tugas Pengenalan Profesi dari data yang sudah

didapatkan

28

Palembang April 2013

Mahasiswa Blok XVII Kelompok 4

Diketahui dan Disetujui

Pembimbing

dr Putri

29

BAB IV

PENUTUP

Proposal ini disusun sebagai usaha melakukan penyelenggaraan kegiatan Tugas

Pengenalan Profesi supaya mahasiswa dapat mengamati lebih awal dan secara langsung

pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat puskesmas lokakarya mini

penilaian kinerja) dan pelaksanaan pelayanan kesehatan di posyandu

Demikianlah proposal kami semoga proposal ini menjadi bahan pertimbangan

dan perhatian dr Yesi Astri M Kes selaku pembimbing Tutorial 4 dalam mendukung

kegiatan Tugas Pengenalan Profesi yang kami laksanakan dalam rangka meningkatkan

Sumber Daya Manusia sekaligus untuk memenuhi tugas pada blok XVIII ini

30

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI 2004 Sistem Kesehatan Nasional Jakarta

Departemen Kesehatan RI 1999 Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia

Sehat 2010 Jakarta

Proyek Kesehatan Keluarga dan Gizi 2002 Pedoman Manajemen Puskesmas Jakarta

Departemen Kesehatan RI 2004 Sistem Kesehatan Nasional Jakarta

Departemen Kesehatan RI 1988 Pedoman Lokakarya Mini Pusat Kesehatan

Masyarakat Jakarta

Departemen Kesehatan RI 2001 Pedoman Kerja Puskesmas Jakarta

Departemen Kesehatan RI Pusat Pendidikan dan Latihan Pegawai 1989 Pedoman

Perencanaan Tingkat Puskesmas (Microplanning) Jakarta

Kementerian Kesehatan RI 2005 Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat

Dinkes provinsi Jawa Tengah

Anas Syarial R Pelaksanan Posyandu di Tingkat II Kotamadya Medan disajikan pada

Temu Karya LKMD Propinsi Sumatera Utara Medan 1998

Departemen Dalam Negeri Instruksi Menteri Dalam Negeri No 0 Tahun 1990

Tentang Peningkatan Pembinaan mutu Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Jakarta

1990

Eacang I 1986 Ilmu kesehatan Masyarakat Penerbit Alumni Bandung

Muninjaya A A Gde 1999 Manajemen Kesehatan EGC Jakarta

Sulastomo 2007 Manajemen Kesehatan Gramedia Pustaka Jakarta

31

  • 12 Rumusan Masalah
  • 13 Tujuan Tugas Pengenalan Profesi
  • 131 Tujuan Umum
  • Setelah menyelesaikan Tugas Pengenalan Profesi ini diharapkan mahasiswa mampu memahami dan mempraktikkan Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
  • 132 Tujuan Khusus
  • 1 Untuk penulis dapat menambah ilmu pengetahuan dan sebagai bahan pembanding antara teori yang didapat selama kuliah dan praktek di lapangan tentang Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
  • 2 Untuk pembaca dapat mengatahui Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
  • 21 Definisi Manajemen Puskesmas
  • 22 Instrumen Manajemen Puskesmas
Page 17: TPP XVIII Puskes-Posyandu

Puskesmas dan dinas kesehatan kabupatenkota dapat menetapkan tingkat urgensi suatu

kegiatan untuk dilaksanakan segera pada tahun yang akan datang berdasarkan

prioritasnya

Dinas kesehatan kabupatenkota dapat menetapkan dan mendukung kebutuhan sumber

daya Puskesmas dan urgensi pembinaa

Ruang lingkup penilaian kinerja puskesmas

Ruang lingkup kinerja Puskesmas meliputi penilaian pencapaian hasil pelaksanaan

pelayanan kesehatan manajemen Puskesmas dan mutu pelayanan Penilaian terhadap

kegiatan upaya kesehatan wajib Puskesmas yang telah ditetapkan di tingkat

kabupatenkota dan kegiatan upaya kesehatan pengembangan dalam rangka penerapan

ketiga fungsi Puskesmas yang diselenggarakan melalui pendekatan kesehatan

masyarakat dengan tetap mengacu pada kebijakan dan strategi untuk mewujudkan visi ldquo

Indonesia Sehatrdquo

Pelaksanaan penilaian kinerja

a Bahan dan pedoman

Bahan yang dipakai pada penilaian kinerja Puskesmas adalah hasil pelaksanaan

pelayanan kesehatan manajemen Puskesmas dan mutu pelayanan sedangkan

dalam pelaksanaannya mulai dari pengumpulan data pengolahan data analisis

hasilmasalah sampai dengan penyusunan laporan berpedoman pada Buku

Pedoman penilaian kinerja Puskesmas dari Direktorat Jenderal Bina Kesehatan

Masyarakat Departemen Kesehatan RI th 2006

b Teknis pelaksanaan

Dalam hal ini dimisalkan saja bahwa teknis pelaksanaan penilaian kinerja

Puskesmas di Kabupaten Klungkung tahun 2008 sbb

1 Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilaksanakan dengan memasukkan data hasil

kegiatan Puskesmas th 2008 ( Jan sd Des 2008 ) dengan variabel dan

sub variabel yang terdapat dalam forum penilaian kinerja Puskesmas th

2008

2 Pengolahan Data

Setelah proses pengumpulan data selesai dilanjutkan dengan

penghitungan sbb

c Penilaian Cakupan Kegiatan Yankes Cakupan sub variabel dan variabel

Cakupan sub variabel (SV) dihitung dengan membagi hasil pencapaian (H) dgn

target sasaran (T) dikalikan 100 atau

SV () = HT x 100

Cakupan variabel (V) dihitung dgn menjumlah seluruh nilai subNvariabel (ΣSV)

kemudian dibagi dengan jumlah variabel (n) atau

V () = Σ SVn

Jadi nilai cakupan kegiatan Yankes adalah Rerata per jenis kegiatan Kinerja

cakupan pelayanan di kelompokkan sebagai berikut

1 Kelompok I (kinerja baik)

Tingkat pencapaian hasil ge 91

2 Kelompok II (kinerja cukup)

Tingkat pencapaian hasil 81 ndash 90

3 Kelompok III (kinerja kurang)

Tingkat pencapaian hasil le 80

a Penilaian Kegiatan Manajemen Puskesmas

Penilaian kegiatan manajemen Puskesmas dikelompokkan

menjadi 4 kelompok

1 Manajemen Operasional Puskesmas

2 Manajemen alat dan obat

3 Manajemen keuangan

4 Manajemen ketenagaan

Penilaian kegiatan manajemen Puskesmas dengan mempergunakan

skala nilai sebagai

berikut

1 Skala 1 nilai 4

2 Skala 2 nilai 7

3 Skala 3 nilai 10

Nilai masing-masing kelompok manajemen

adalah rata-rata nilai kegiatan masing-masing kelompok manajemen

1 Skala 1 Nilai 4

2 Skala 2 Nilai 7

3 Skala 3 Nilai 10

Cara Penilaian

a Nilai mutu dihitung sesuai dengan hasil pencapaian Puskesmas

dan dimasukkan ke dalam kolom yang sesuai

b Hasil nilai skala di masukkan ke dalam kolom nilai

akhir tiap variabel

d Hasil rata ndash rata nilai variabel dalam satu komponen

e merupakan nilai akhir mutu

Nilai mutu pelayanan dikelompokkan menjadi

Baik Nilai rata ndash rata gt 85

Cukup Nilai 55 ndash 84

Kurang Nilai lt 55

24 Pengertian Posyandu

Pengertian Posyandu adalah suatu wadah komunikasi alih teknologi dalam

pelayanan kesehatan masyarakat dari Keluarga Berencana dari masyarakat oleh

masyarakat dan untuk masyarakat dengan dukungan pelayanan serta pembinaan teknis

dari petugas kesehatan dan keluarga berencana yang mempunyai nilai strategis untuk

pengembangan sumber daya manusia sejak dini Yang dimaksud dengan nilai strategis

untuk pengembangan sumber daya manusia sejak dini yaitu dalam peningkat mutu

manusia masa yang akan datang dan akibat dari proses pertumbuhan dan perkembangan

manusia ada 3 intervensi yaitu

1 Pembinaan kelangsungan hidup anak (Child Survival) yang ditujukan untuk menjaga

kelangsungan hidup anak sejak janin dalam kandungan ibu sampai usia balita

2 Pembinaan perkembangan anak (Child Development) yang ditujukan untuk membina

tumbuhkembang anak secara sempurna baik fisik maupun mental sehingga siap

menjadi tenaga kerja tangguh

3 Pembinaan kemampuan kerja (Employment) yang dimaksud untuk memberikan

kesempatan berkarya dan berkreasi dalam pembangunan bangsa dan negara

Intervensi 1 dan 2 dapat dilaksanakan sendiri oleh masyarakat dengan sedikit bantuan

dan pengarahan dari petugas penyelenggara dan pengembangan Posyandu merupakan

strategi yang tepat untuk intervensi ini Intervensi ke 3 perlu dipersiapkan dengan

memperhatikan aspek-aspek Poleksesbud

25 Dasar Pelaksanaan

Surat Keputusan Bersama MendagriMenkesBKKBN Masing-masing No23 tahun

1985 21MenKesInstBIV 1985 1I2HK-011 A1985 tentang penyelenggaraan

Posyandu yaitu

1 Meningkatkan kerja sama lintas sektoral untuk menyelenggarakan Posyandu dalam

lingkup LKMD dan PKK

2 Mengembangkan peran serta masyarakat dalarn meningkatkan fungsi Posyandu serta

meningkatkan peran serta masyarakat dalam program ndash program pembangunan

masyarakat desa

3 Meningkatkan fungsi dan peranan LKMD PKK dan mengutamakan peranan kader

pembangunan

4 Melaksanakan pembentukan Posyandu di wilayahdi daerah masing-masing dari

melaksanakan pelayanan paripurna sesuai petunjuk Depkes dan BKKBN

5 Undang-undang no 23 tahun 1992 pasal 66 dana sehat sebagai cara penyelenggaraan

dan pengelolaan pemeliharaan kesehatan secara paripurna

26 Tujuan penyelenggara Posyandu

1 Menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB) Angka Kematian Ibu ( ibu Hamil

melahirkan dan nifas)

2 Membudayakan NKKBS

3 Meningkatkan peran serta dan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan

kegiatan kesehatan dan KB Berta kegiatan lainnya yang menunjang untuk tercapainya

masyarakat sehat sejahtera

4 Berfungsi sebagai Wahana Gerakan Reproduksi Keluarga Sejahtera Gerakan

Ketahanan Keluarga dan Gerakan Ekonomi Keluarga Sejahtera

27 Pengelola Posyandu

a Sesuai Inmendagri Nomor 9 Tahun 1990 tentang Peningkatan Pembinaan mutu

Posyandu ditingkat desa kelurahan sebagai berikut

1 Penanggungjawab umum Ketua Umum LKMD (KadesLurah)

2 Penggungjawab operasional Ketua I LKMD (Tokoh Masyarakat)

3 Ketua Pelaksana Ketua II LKMDKetua Seksi 10 LKMD ( Ketua Tim Penggerak

PKK)

4 Sekretaris Ketua Seksi 7 LKMD

5 Pelaksana Kader PKK yang dibantu Petugas KB-Kes

b Pokjanal Posyandu

Pokjanal posyandu yang dibentuk disemua tingkatan pemerintahan terdiri dari

unsur Instansi dan Lembaga terkait secara langsung dalam pembinaan Posyandu yaitu

1 Tingkat Propinsi - BKKBN

- PMD (Pembinaan Masyar3kat Desa)

- Bappeda

- Tim Penggerak PKK

- dll

2 Tingkat KabKodya

- Kantor DepkesKantor Dinkes

- BKKBN

- PMD

- Bappeda

- dII

3Tingkat Kecamatan

bullTingkat Pembina LKMD( puskesmas Pembina petugas Lapangan KB

Kaur Bang (Kepala Urusan Pembangunan)

bull KPD (Kader Pembangunan Desa)

4 Pokjanal Posyandu bertugas

bull Menyiapkan data dan kelompok sasaran serta cakupan program

bull Menyiapkan kader

bull Menganalisis masalah dan menetapkan aIternatif pemecahan masalah

bull Menyusunan rencana

bull Melakukan pemantauan dan bimbingan

bull Menginformasikan masalah kepada instansilembaga terkait

bull Melaporkan kegiatan kepada Ketua Harian Tim Pembina LKMD

5 Kegiatan Pokok Posyandu

1 KIA

2 KB

3 lmunisasi

4 Gizi

5 Penggulangan Diare

6 Pembentukan Posyandu

a Langkah ndash langkah pembentukan

1) Pertemuan lintas program dan lintas sektoral tingkat kecamatan

2) Survey mawas diri yang dilaksanakan oleh kader PKK di bawah bimbingan

teknis unsur kesehatan dan KB

3) Musyawarah masyarakat desa membicarakan hasil survey mawas diri sarana

dan prasarana posyandu biaya posyandu

4) Pemilihan kader Posyandu

5) Pelatihan kader Posyandu

6) Pembinaan

b Kriteria pembentukan Pos syandu

Pembentukan Posyandu sebaiknya tidak terlalu dekat dengan Puskesmas agar

pendekatan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat lebih tercapai sedangkan satu

Posyandu melayani 100 balita

c Kriteria kader Posyandu

1) Dapat membaca dan menulis

2) Berjiwa sosial dan mau bekerja secara relawan

3) Mengetahui adat istiadat serta kebiasaan masyarakat

4) Mempunyai waktu yang cukup

5) Bertempat tinggal di wilayah Posyandu

6) Berpenampilan ramah dan simpatik

7) Diterima masyarakat setempat

7 Pelaksanaan Kegiatan Posyandu

a Posyandu dilaksanakan sebulan sekali yang ditentukan oleh LKMD Kader Tim

Penggerak PKK DesaKelurahan serta petugas kesehatan dari KB Pada hari buka

Posyandu dilakukan pelayanan masyarakat dengan sistem 5 (lima) meja yaitu

Meja I Pendaftaran

Meja II Penimbangan

Meja III Pengisian KMS

Meja IV Penyuluhan perorangan berdasarkan KMS

Meja V Pelayanan KB Kes

1048707 Imunisasi

1048707 Pemberian vitamin A Dosis Tinggi berupa obat

1048707 tetes ke mulut tiap Februari dan Agustus

1048707 Pembagian pil atau kondom

1048707 Pengobatan ringan

1048707 Kosultasi KB-Kes

Petugas pada Meja I sd IV dilaksanakan oleh kader PKK sedangkan Meja V merupakan

meja pelayanan paramedis (Jurim Bindes perawat dan petugas KB)

b Sasaran Posyandu

bull BayiBalita

bull Ibu hamilibu menyusui

bull WUS dan PUS

Peserta Posyandu mendapat pelayanan meliputi

1) Kesehatan ibu dan anak

bull Pemberian pil tambah darah (ibu hamil)

bull Pemberian vitamin A dosis tinggi ( bulan vitamin A pada bulan Februarii dan

Agustus)

bull PMT

bull lmunisasi

bullPenimbangan balita rutin perbulan sebagai pemantau kesehatan balita melalui

pertambahan berat badan setiap bulan Keberhasilan program terlihat melalui

grafik pada kartu KMS setiap bulan

2) Keluarga berencana pembagian Pil KB dan Kondom

3) Pemberian Oralit dan pengobatan

4) Penyuluhan kesehatan lingkungan dan penyuluhan pribadi sesuai permasalahan

dilaksanakan oleh kader PKK melalui meja IV dengan materi dasar dari KMS

balita dan ibu hamil Keberhasilan Posyandu tergambar melalui cakupan SKDN

S Semua baita diwilayah kerja Posyandu

K Semua balita yang memiliki KMS

D Balita yang ditimbang

N Balita yang naik berat badannya

c Dana

Dana pelaksanaan Posyandu berasal dari swadaya masyarakat melalui gotong royong

dengan kegiatan jimpitan beras dan hasil potensi desa lainnya serta sumbangan dari

donatur yang tidak mengikat yang dihimpunan melalui kegiatan Dana Sehat

28 SISTEM INFORMASI POSYANDU (SIP)

Sistem informasi Posyandu adalah rangkaian kegiatan untuk menghasilkan

informasi yang sesuai dengan kebutuhan secara tepat guna dan tepat waktu bagi

pengelola Posyandu OLeh sebab itu Sistem Informasi Posyandu merupakan bagian

penting dari pembinaan Posyandu secara keseluruhan Konkritnya pembinaan akan

lebih terarah apabila di dasarkan pada informasi yang lengkap akurat dan aktual

Dengan kata lain pembinaan merupakan jalan keluar dari permasalahan yang dihadapi

karena didasarkan pada informasi yang tepat baik dalam lingkup terbatas maupun

lingkup yang lebih luas

Mekanisme Operagional SIP

1) Penggung jawab Sistem Informasi Posyandu adalah Pokjanal Posyandu di Propinsi

dan Dati II di tingkat kecamatan adalah Tim Pembina LKMDKelurahan berkoordinasi

dengan LKMD Seksi 10

2) Pemerintah Desa bertanggung jawab atas tersediannya data dan informasi Posyandu

3) Pengumpul data dan informaosi adalah Tim Penggerak PKK dan LKMD dengan

menggunakan instrumen

a Catatan ibu hamil kelahiran kematian dan nifas oleh ketua kelompok Dasa

Wisma (kader PKK)

b Register bayi dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember

c Register anak balita dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember

d Register WUS- PUS alam wilayah ketiga Posyandu bulan Januari sd Desember

e Register Ibu hamil dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember

f Data pengunjung petugas Posyandu kelahiran dan kematian bayi dan kematian ibu

hamil melahirkan dan nifas

g Data hasil kegiatan Posyandu

Catatan

1 Instrumenformat SIP diatas oleh kader Posyandu dengan bimbingan teknis dari

petugas kesehatanPLKB

2 LKMD clan Tim Penggerak PKK DesaKelurahan bertanggungjawab dalam hal

bull Menghimpun Idata daJl informasi dari seluruh Posyandu yang ada dalam wilayah

desakelurahan

bull Menyimpulkan seluruh data dan informasi

bull Menyusun data dan informasi sebagai bahan pertemuan ditingkat kecamatan

(Rakorbang)

3 Pokjanal Posyandu tingkat kecamatan (Puskesmas PPLKB Kaurbang) mengambil

data dari desa untuk dianalisis dan kemudian menjadi bahan rakor Posyandu di tingkat

kecamatan

4 Hasil analisis digunakan sebagai bahan menyusunan rencana pembinaan Masalah-

masalah yang dapat diatasi oleh Pemerintah Tingkat Kecamatan segera diambil langkah

pemecahannya sedangkan yang tidak dapat dipecahkan dilaporkan ke tingkat

KabupatenKotamadya sebagai bahan Rakorbang Tingkat ll

29 Tingkat Perkembangan Posyandu

Perkembangan masing-masing Posyandu tidak sama Dengan demikian

pembinaan yang dilakukan untuk masing-masing Posyandu juga berbeda Untuk

mengetahui tingkat perkembangan Posyandu telah dikembangkan metode dan alat

telaahan perkembangan Posyandu yang dikenal dengan nama Telaah Kemandirian

Posyandu Tujuan telaahan adalah untuk mengetahui tingkat perkembangan Posyandu

yang secara umum dibedakan atas 4 tingkat sebagai berikut

1 Posyandu Pratama

Posyandu Pratama adalah Posyandu yang belum mantap yang ditandai oleh

kegiatan bulanan Posyandu belum terlaksana secara rutin serta jumlah kader sangat

terbatas yakni kurang dari 5 (lima) orang Penyebab tidak terlaksananya kegiatan rutin

bulanan Posyandu di samping karena jumlah kader yang terbatas dapat pula karena

belum siapnya masyarakat Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat

adalah memotivasi masyarakat serta menambah jumlah kader

2 Posyandu Madya

Posyandu Madya adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan

lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau

lebih tetapi cakupan kelima kegiatan utamanya masih rendah yaitu kurang dari 50

Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat adalah meningkatkan

cakupan dengan mengikutsertakan tokoh masyarakat sebagai motivator serta lebih

menggiatkan kader dalam mengelola kegiatan Posyandu Contoh intervensi yang dapat

dilakukan antara lain

a Pelatihan tokoh masyarakat menggunakan Modul Posyandu dengan metode

simulasi

b Menerapkan SMD dan MMD di Posyandu dengan tujuan untuk merumuskan

masalah dan menetapkan cara penyelesaiannya dalam rangka meningkatkan

cakupan Posyandu

3 Posyandu Purnama

Posyandu Purnama adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan

lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau

lebih cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50 mampu menyelenggarakan

program tambahan serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang

dikelola oleh masyarakat yang pesertanya masih terbatas yakni kurang dari 50 KK di

wilayah kerja Posyandu Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat

antara lain

a Sosialisasi program dana sehat yang bertujuan untuk memantapkan pemahaman

masyarakat tentang dana sehat

b Pelatihan dana sehat agar di desa tersebut dapat tumbuh dana sehat yang kuat

dengan cakupan anggota lebih dari 50 KK Peserta pelatihan adalah para tokoh

masyarakat terutama pengurus dana sehat desakelurahan serta untuk

kepentingan Posyandu mengikutsertakan pula pengurus Posyandu

4 Posyandu Mandiri

Posyandu Mandiri adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan

lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau

lebih cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50 mampu menyelenggarakan

program tambahan serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang

dikelola oleh masyarakat yang pesertanya lebih dari 50 KK yang bertempat tinggal di

wilayah kerja Posyandu Intervensi yang dilakukan bersifat pembinaan termasuk

pembinaan program dana sehat sehingga terjamin kesinambungannya Selain itu dapat

dilakukan intervensi memperbanyak macam program tambahan sesuai dengan masalah

dan kemampuan masing-masing (Kementerian Kesehatan RI 2011)

BAB III

METODE PELAKSANAAN

31 Lokasi Pelaksanaan

Puskesmas dan Posyandu di Kota Palembang

32 Waktu Pelaksanaan

Hari dan Tanggal

Jam

33 Subjek Tugas Mandiri

1 Meninjau pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat

puskesmas lokakarya mini penilaian kinerja)

2 Meninjau pelaksanaan pelayanan kesehatan di posyandu

34 Langkah Kerja

1 Membuat proposal

2 Melakukan konsultasi kepada pembimbing Tugas Pengenalan Profesi

3 Meminta izin kepada petugas Puskesmas dan Posyandu secara administratif

4 Meninjau pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat

puskesmas lokakarya mini penilaian kinerja) dan pelaksanaan pelayanan

kesehatan di posyandu

5 Mengumpulkan hasil kerja lapangan untuk mendapatkan suatu kesimpulan

6 Membuat laporan hasil Tugas Pengenalan Profesi dari data yang sudah

didapatkan

28

Palembang April 2013

Mahasiswa Blok XVII Kelompok 4

Diketahui dan Disetujui

Pembimbing

dr Putri

29

BAB IV

PENUTUP

Proposal ini disusun sebagai usaha melakukan penyelenggaraan kegiatan Tugas

Pengenalan Profesi supaya mahasiswa dapat mengamati lebih awal dan secara langsung

pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat puskesmas lokakarya mini

penilaian kinerja) dan pelaksanaan pelayanan kesehatan di posyandu

Demikianlah proposal kami semoga proposal ini menjadi bahan pertimbangan

dan perhatian dr Yesi Astri M Kes selaku pembimbing Tutorial 4 dalam mendukung

kegiatan Tugas Pengenalan Profesi yang kami laksanakan dalam rangka meningkatkan

Sumber Daya Manusia sekaligus untuk memenuhi tugas pada blok XVIII ini

30

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI 2004 Sistem Kesehatan Nasional Jakarta

Departemen Kesehatan RI 1999 Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia

Sehat 2010 Jakarta

Proyek Kesehatan Keluarga dan Gizi 2002 Pedoman Manajemen Puskesmas Jakarta

Departemen Kesehatan RI 2004 Sistem Kesehatan Nasional Jakarta

Departemen Kesehatan RI 1988 Pedoman Lokakarya Mini Pusat Kesehatan

Masyarakat Jakarta

Departemen Kesehatan RI 2001 Pedoman Kerja Puskesmas Jakarta

Departemen Kesehatan RI Pusat Pendidikan dan Latihan Pegawai 1989 Pedoman

Perencanaan Tingkat Puskesmas (Microplanning) Jakarta

Kementerian Kesehatan RI 2005 Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat

Dinkes provinsi Jawa Tengah

Anas Syarial R Pelaksanan Posyandu di Tingkat II Kotamadya Medan disajikan pada

Temu Karya LKMD Propinsi Sumatera Utara Medan 1998

Departemen Dalam Negeri Instruksi Menteri Dalam Negeri No 0 Tahun 1990

Tentang Peningkatan Pembinaan mutu Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Jakarta

1990

Eacang I 1986 Ilmu kesehatan Masyarakat Penerbit Alumni Bandung

Muninjaya A A Gde 1999 Manajemen Kesehatan EGC Jakarta

Sulastomo 2007 Manajemen Kesehatan Gramedia Pustaka Jakarta

31

  • 12 Rumusan Masalah
  • 13 Tujuan Tugas Pengenalan Profesi
  • 131 Tujuan Umum
  • Setelah menyelesaikan Tugas Pengenalan Profesi ini diharapkan mahasiswa mampu memahami dan mempraktikkan Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
  • 132 Tujuan Khusus
  • 1 Untuk penulis dapat menambah ilmu pengetahuan dan sebagai bahan pembanding antara teori yang didapat selama kuliah dan praktek di lapangan tentang Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
  • 2 Untuk pembaca dapat mengatahui Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
  • 21 Definisi Manajemen Puskesmas
  • 22 Instrumen Manajemen Puskesmas
Page 18: TPP XVIII Puskes-Posyandu

c Penilaian Cakupan Kegiatan Yankes Cakupan sub variabel dan variabel

Cakupan sub variabel (SV) dihitung dengan membagi hasil pencapaian (H) dgn

target sasaran (T) dikalikan 100 atau

SV () = HT x 100

Cakupan variabel (V) dihitung dgn menjumlah seluruh nilai subNvariabel (ΣSV)

kemudian dibagi dengan jumlah variabel (n) atau

V () = Σ SVn

Jadi nilai cakupan kegiatan Yankes adalah Rerata per jenis kegiatan Kinerja

cakupan pelayanan di kelompokkan sebagai berikut

1 Kelompok I (kinerja baik)

Tingkat pencapaian hasil ge 91

2 Kelompok II (kinerja cukup)

Tingkat pencapaian hasil 81 ndash 90

3 Kelompok III (kinerja kurang)

Tingkat pencapaian hasil le 80

a Penilaian Kegiatan Manajemen Puskesmas

Penilaian kegiatan manajemen Puskesmas dikelompokkan

menjadi 4 kelompok

1 Manajemen Operasional Puskesmas

2 Manajemen alat dan obat

3 Manajemen keuangan

4 Manajemen ketenagaan

Penilaian kegiatan manajemen Puskesmas dengan mempergunakan

skala nilai sebagai

berikut

1 Skala 1 nilai 4

2 Skala 2 nilai 7

3 Skala 3 nilai 10

Nilai masing-masing kelompok manajemen

adalah rata-rata nilai kegiatan masing-masing kelompok manajemen

1 Skala 1 Nilai 4

2 Skala 2 Nilai 7

3 Skala 3 Nilai 10

Cara Penilaian

a Nilai mutu dihitung sesuai dengan hasil pencapaian Puskesmas

dan dimasukkan ke dalam kolom yang sesuai

b Hasil nilai skala di masukkan ke dalam kolom nilai

akhir tiap variabel

d Hasil rata ndash rata nilai variabel dalam satu komponen

e merupakan nilai akhir mutu

Nilai mutu pelayanan dikelompokkan menjadi

Baik Nilai rata ndash rata gt 85

Cukup Nilai 55 ndash 84

Kurang Nilai lt 55

24 Pengertian Posyandu

Pengertian Posyandu adalah suatu wadah komunikasi alih teknologi dalam

pelayanan kesehatan masyarakat dari Keluarga Berencana dari masyarakat oleh

masyarakat dan untuk masyarakat dengan dukungan pelayanan serta pembinaan teknis

dari petugas kesehatan dan keluarga berencana yang mempunyai nilai strategis untuk

pengembangan sumber daya manusia sejak dini Yang dimaksud dengan nilai strategis

untuk pengembangan sumber daya manusia sejak dini yaitu dalam peningkat mutu

manusia masa yang akan datang dan akibat dari proses pertumbuhan dan perkembangan

manusia ada 3 intervensi yaitu

1 Pembinaan kelangsungan hidup anak (Child Survival) yang ditujukan untuk menjaga

kelangsungan hidup anak sejak janin dalam kandungan ibu sampai usia balita

2 Pembinaan perkembangan anak (Child Development) yang ditujukan untuk membina

tumbuhkembang anak secara sempurna baik fisik maupun mental sehingga siap

menjadi tenaga kerja tangguh

3 Pembinaan kemampuan kerja (Employment) yang dimaksud untuk memberikan

kesempatan berkarya dan berkreasi dalam pembangunan bangsa dan negara

Intervensi 1 dan 2 dapat dilaksanakan sendiri oleh masyarakat dengan sedikit bantuan

dan pengarahan dari petugas penyelenggara dan pengembangan Posyandu merupakan

strategi yang tepat untuk intervensi ini Intervensi ke 3 perlu dipersiapkan dengan

memperhatikan aspek-aspek Poleksesbud

25 Dasar Pelaksanaan

Surat Keputusan Bersama MendagriMenkesBKKBN Masing-masing No23 tahun

1985 21MenKesInstBIV 1985 1I2HK-011 A1985 tentang penyelenggaraan

Posyandu yaitu

1 Meningkatkan kerja sama lintas sektoral untuk menyelenggarakan Posyandu dalam

lingkup LKMD dan PKK

2 Mengembangkan peran serta masyarakat dalarn meningkatkan fungsi Posyandu serta

meningkatkan peran serta masyarakat dalam program ndash program pembangunan

masyarakat desa

3 Meningkatkan fungsi dan peranan LKMD PKK dan mengutamakan peranan kader

pembangunan

4 Melaksanakan pembentukan Posyandu di wilayahdi daerah masing-masing dari

melaksanakan pelayanan paripurna sesuai petunjuk Depkes dan BKKBN

5 Undang-undang no 23 tahun 1992 pasal 66 dana sehat sebagai cara penyelenggaraan

dan pengelolaan pemeliharaan kesehatan secara paripurna

26 Tujuan penyelenggara Posyandu

1 Menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB) Angka Kematian Ibu ( ibu Hamil

melahirkan dan nifas)

2 Membudayakan NKKBS

3 Meningkatkan peran serta dan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan

kegiatan kesehatan dan KB Berta kegiatan lainnya yang menunjang untuk tercapainya

masyarakat sehat sejahtera

4 Berfungsi sebagai Wahana Gerakan Reproduksi Keluarga Sejahtera Gerakan

Ketahanan Keluarga dan Gerakan Ekonomi Keluarga Sejahtera

27 Pengelola Posyandu

a Sesuai Inmendagri Nomor 9 Tahun 1990 tentang Peningkatan Pembinaan mutu

Posyandu ditingkat desa kelurahan sebagai berikut

1 Penanggungjawab umum Ketua Umum LKMD (KadesLurah)

2 Penggungjawab operasional Ketua I LKMD (Tokoh Masyarakat)

3 Ketua Pelaksana Ketua II LKMDKetua Seksi 10 LKMD ( Ketua Tim Penggerak

PKK)

4 Sekretaris Ketua Seksi 7 LKMD

5 Pelaksana Kader PKK yang dibantu Petugas KB-Kes

b Pokjanal Posyandu

Pokjanal posyandu yang dibentuk disemua tingkatan pemerintahan terdiri dari

unsur Instansi dan Lembaga terkait secara langsung dalam pembinaan Posyandu yaitu

1 Tingkat Propinsi - BKKBN

- PMD (Pembinaan Masyar3kat Desa)

- Bappeda

- Tim Penggerak PKK

- dll

2 Tingkat KabKodya

- Kantor DepkesKantor Dinkes

- BKKBN

- PMD

- Bappeda

- dII

3Tingkat Kecamatan

bullTingkat Pembina LKMD( puskesmas Pembina petugas Lapangan KB

Kaur Bang (Kepala Urusan Pembangunan)

bull KPD (Kader Pembangunan Desa)

4 Pokjanal Posyandu bertugas

bull Menyiapkan data dan kelompok sasaran serta cakupan program

bull Menyiapkan kader

bull Menganalisis masalah dan menetapkan aIternatif pemecahan masalah

bull Menyusunan rencana

bull Melakukan pemantauan dan bimbingan

bull Menginformasikan masalah kepada instansilembaga terkait

bull Melaporkan kegiatan kepada Ketua Harian Tim Pembina LKMD

5 Kegiatan Pokok Posyandu

1 KIA

2 KB

3 lmunisasi

4 Gizi

5 Penggulangan Diare

6 Pembentukan Posyandu

a Langkah ndash langkah pembentukan

1) Pertemuan lintas program dan lintas sektoral tingkat kecamatan

2) Survey mawas diri yang dilaksanakan oleh kader PKK di bawah bimbingan

teknis unsur kesehatan dan KB

3) Musyawarah masyarakat desa membicarakan hasil survey mawas diri sarana

dan prasarana posyandu biaya posyandu

4) Pemilihan kader Posyandu

5) Pelatihan kader Posyandu

6) Pembinaan

b Kriteria pembentukan Pos syandu

Pembentukan Posyandu sebaiknya tidak terlalu dekat dengan Puskesmas agar

pendekatan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat lebih tercapai sedangkan satu

Posyandu melayani 100 balita

c Kriteria kader Posyandu

1) Dapat membaca dan menulis

2) Berjiwa sosial dan mau bekerja secara relawan

3) Mengetahui adat istiadat serta kebiasaan masyarakat

4) Mempunyai waktu yang cukup

5) Bertempat tinggal di wilayah Posyandu

6) Berpenampilan ramah dan simpatik

7) Diterima masyarakat setempat

7 Pelaksanaan Kegiatan Posyandu

a Posyandu dilaksanakan sebulan sekali yang ditentukan oleh LKMD Kader Tim

Penggerak PKK DesaKelurahan serta petugas kesehatan dari KB Pada hari buka

Posyandu dilakukan pelayanan masyarakat dengan sistem 5 (lima) meja yaitu

Meja I Pendaftaran

Meja II Penimbangan

Meja III Pengisian KMS

Meja IV Penyuluhan perorangan berdasarkan KMS

Meja V Pelayanan KB Kes

1048707 Imunisasi

1048707 Pemberian vitamin A Dosis Tinggi berupa obat

1048707 tetes ke mulut tiap Februari dan Agustus

1048707 Pembagian pil atau kondom

1048707 Pengobatan ringan

1048707 Kosultasi KB-Kes

Petugas pada Meja I sd IV dilaksanakan oleh kader PKK sedangkan Meja V merupakan

meja pelayanan paramedis (Jurim Bindes perawat dan petugas KB)

b Sasaran Posyandu

bull BayiBalita

bull Ibu hamilibu menyusui

bull WUS dan PUS

Peserta Posyandu mendapat pelayanan meliputi

1) Kesehatan ibu dan anak

bull Pemberian pil tambah darah (ibu hamil)

bull Pemberian vitamin A dosis tinggi ( bulan vitamin A pada bulan Februarii dan

Agustus)

bull PMT

bull lmunisasi

bullPenimbangan balita rutin perbulan sebagai pemantau kesehatan balita melalui

pertambahan berat badan setiap bulan Keberhasilan program terlihat melalui

grafik pada kartu KMS setiap bulan

2) Keluarga berencana pembagian Pil KB dan Kondom

3) Pemberian Oralit dan pengobatan

4) Penyuluhan kesehatan lingkungan dan penyuluhan pribadi sesuai permasalahan

dilaksanakan oleh kader PKK melalui meja IV dengan materi dasar dari KMS

balita dan ibu hamil Keberhasilan Posyandu tergambar melalui cakupan SKDN

S Semua baita diwilayah kerja Posyandu

K Semua balita yang memiliki KMS

D Balita yang ditimbang

N Balita yang naik berat badannya

c Dana

Dana pelaksanaan Posyandu berasal dari swadaya masyarakat melalui gotong royong

dengan kegiatan jimpitan beras dan hasil potensi desa lainnya serta sumbangan dari

donatur yang tidak mengikat yang dihimpunan melalui kegiatan Dana Sehat

28 SISTEM INFORMASI POSYANDU (SIP)

Sistem informasi Posyandu adalah rangkaian kegiatan untuk menghasilkan

informasi yang sesuai dengan kebutuhan secara tepat guna dan tepat waktu bagi

pengelola Posyandu OLeh sebab itu Sistem Informasi Posyandu merupakan bagian

penting dari pembinaan Posyandu secara keseluruhan Konkritnya pembinaan akan

lebih terarah apabila di dasarkan pada informasi yang lengkap akurat dan aktual

Dengan kata lain pembinaan merupakan jalan keluar dari permasalahan yang dihadapi

karena didasarkan pada informasi yang tepat baik dalam lingkup terbatas maupun

lingkup yang lebih luas

Mekanisme Operagional SIP

1) Penggung jawab Sistem Informasi Posyandu adalah Pokjanal Posyandu di Propinsi

dan Dati II di tingkat kecamatan adalah Tim Pembina LKMDKelurahan berkoordinasi

dengan LKMD Seksi 10

2) Pemerintah Desa bertanggung jawab atas tersediannya data dan informasi Posyandu

3) Pengumpul data dan informaosi adalah Tim Penggerak PKK dan LKMD dengan

menggunakan instrumen

a Catatan ibu hamil kelahiran kematian dan nifas oleh ketua kelompok Dasa

Wisma (kader PKK)

b Register bayi dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember

c Register anak balita dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember

d Register WUS- PUS alam wilayah ketiga Posyandu bulan Januari sd Desember

e Register Ibu hamil dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember

f Data pengunjung petugas Posyandu kelahiran dan kematian bayi dan kematian ibu

hamil melahirkan dan nifas

g Data hasil kegiatan Posyandu

Catatan

1 Instrumenformat SIP diatas oleh kader Posyandu dengan bimbingan teknis dari

petugas kesehatanPLKB

2 LKMD clan Tim Penggerak PKK DesaKelurahan bertanggungjawab dalam hal

bull Menghimpun Idata daJl informasi dari seluruh Posyandu yang ada dalam wilayah

desakelurahan

bull Menyimpulkan seluruh data dan informasi

bull Menyusun data dan informasi sebagai bahan pertemuan ditingkat kecamatan

(Rakorbang)

3 Pokjanal Posyandu tingkat kecamatan (Puskesmas PPLKB Kaurbang) mengambil

data dari desa untuk dianalisis dan kemudian menjadi bahan rakor Posyandu di tingkat

kecamatan

4 Hasil analisis digunakan sebagai bahan menyusunan rencana pembinaan Masalah-

masalah yang dapat diatasi oleh Pemerintah Tingkat Kecamatan segera diambil langkah

pemecahannya sedangkan yang tidak dapat dipecahkan dilaporkan ke tingkat

KabupatenKotamadya sebagai bahan Rakorbang Tingkat ll

29 Tingkat Perkembangan Posyandu

Perkembangan masing-masing Posyandu tidak sama Dengan demikian

pembinaan yang dilakukan untuk masing-masing Posyandu juga berbeda Untuk

mengetahui tingkat perkembangan Posyandu telah dikembangkan metode dan alat

telaahan perkembangan Posyandu yang dikenal dengan nama Telaah Kemandirian

Posyandu Tujuan telaahan adalah untuk mengetahui tingkat perkembangan Posyandu

yang secara umum dibedakan atas 4 tingkat sebagai berikut

1 Posyandu Pratama

Posyandu Pratama adalah Posyandu yang belum mantap yang ditandai oleh

kegiatan bulanan Posyandu belum terlaksana secara rutin serta jumlah kader sangat

terbatas yakni kurang dari 5 (lima) orang Penyebab tidak terlaksananya kegiatan rutin

bulanan Posyandu di samping karena jumlah kader yang terbatas dapat pula karena

belum siapnya masyarakat Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat

adalah memotivasi masyarakat serta menambah jumlah kader

2 Posyandu Madya

Posyandu Madya adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan

lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau

lebih tetapi cakupan kelima kegiatan utamanya masih rendah yaitu kurang dari 50

Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat adalah meningkatkan

cakupan dengan mengikutsertakan tokoh masyarakat sebagai motivator serta lebih

menggiatkan kader dalam mengelola kegiatan Posyandu Contoh intervensi yang dapat

dilakukan antara lain

a Pelatihan tokoh masyarakat menggunakan Modul Posyandu dengan metode

simulasi

b Menerapkan SMD dan MMD di Posyandu dengan tujuan untuk merumuskan

masalah dan menetapkan cara penyelesaiannya dalam rangka meningkatkan

cakupan Posyandu

3 Posyandu Purnama

Posyandu Purnama adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan

lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau

lebih cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50 mampu menyelenggarakan

program tambahan serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang

dikelola oleh masyarakat yang pesertanya masih terbatas yakni kurang dari 50 KK di

wilayah kerja Posyandu Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat

antara lain

a Sosialisasi program dana sehat yang bertujuan untuk memantapkan pemahaman

masyarakat tentang dana sehat

b Pelatihan dana sehat agar di desa tersebut dapat tumbuh dana sehat yang kuat

dengan cakupan anggota lebih dari 50 KK Peserta pelatihan adalah para tokoh

masyarakat terutama pengurus dana sehat desakelurahan serta untuk

kepentingan Posyandu mengikutsertakan pula pengurus Posyandu

4 Posyandu Mandiri

Posyandu Mandiri adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan

lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau

lebih cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50 mampu menyelenggarakan

program tambahan serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang

dikelola oleh masyarakat yang pesertanya lebih dari 50 KK yang bertempat tinggal di

wilayah kerja Posyandu Intervensi yang dilakukan bersifat pembinaan termasuk

pembinaan program dana sehat sehingga terjamin kesinambungannya Selain itu dapat

dilakukan intervensi memperbanyak macam program tambahan sesuai dengan masalah

dan kemampuan masing-masing (Kementerian Kesehatan RI 2011)

BAB III

METODE PELAKSANAAN

31 Lokasi Pelaksanaan

Puskesmas dan Posyandu di Kota Palembang

32 Waktu Pelaksanaan

Hari dan Tanggal

Jam

33 Subjek Tugas Mandiri

1 Meninjau pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat

puskesmas lokakarya mini penilaian kinerja)

2 Meninjau pelaksanaan pelayanan kesehatan di posyandu

34 Langkah Kerja

1 Membuat proposal

2 Melakukan konsultasi kepada pembimbing Tugas Pengenalan Profesi

3 Meminta izin kepada petugas Puskesmas dan Posyandu secara administratif

4 Meninjau pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat

puskesmas lokakarya mini penilaian kinerja) dan pelaksanaan pelayanan

kesehatan di posyandu

5 Mengumpulkan hasil kerja lapangan untuk mendapatkan suatu kesimpulan

6 Membuat laporan hasil Tugas Pengenalan Profesi dari data yang sudah

didapatkan

28

Palembang April 2013

Mahasiswa Blok XVII Kelompok 4

Diketahui dan Disetujui

Pembimbing

dr Putri

29

BAB IV

PENUTUP

Proposal ini disusun sebagai usaha melakukan penyelenggaraan kegiatan Tugas

Pengenalan Profesi supaya mahasiswa dapat mengamati lebih awal dan secara langsung

pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat puskesmas lokakarya mini

penilaian kinerja) dan pelaksanaan pelayanan kesehatan di posyandu

Demikianlah proposal kami semoga proposal ini menjadi bahan pertimbangan

dan perhatian dr Yesi Astri M Kes selaku pembimbing Tutorial 4 dalam mendukung

kegiatan Tugas Pengenalan Profesi yang kami laksanakan dalam rangka meningkatkan

Sumber Daya Manusia sekaligus untuk memenuhi tugas pada blok XVIII ini

30

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI 2004 Sistem Kesehatan Nasional Jakarta

Departemen Kesehatan RI 1999 Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia

Sehat 2010 Jakarta

Proyek Kesehatan Keluarga dan Gizi 2002 Pedoman Manajemen Puskesmas Jakarta

Departemen Kesehatan RI 2004 Sistem Kesehatan Nasional Jakarta

Departemen Kesehatan RI 1988 Pedoman Lokakarya Mini Pusat Kesehatan

Masyarakat Jakarta

Departemen Kesehatan RI 2001 Pedoman Kerja Puskesmas Jakarta

Departemen Kesehatan RI Pusat Pendidikan dan Latihan Pegawai 1989 Pedoman

Perencanaan Tingkat Puskesmas (Microplanning) Jakarta

Kementerian Kesehatan RI 2005 Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat

Dinkes provinsi Jawa Tengah

Anas Syarial R Pelaksanan Posyandu di Tingkat II Kotamadya Medan disajikan pada

Temu Karya LKMD Propinsi Sumatera Utara Medan 1998

Departemen Dalam Negeri Instruksi Menteri Dalam Negeri No 0 Tahun 1990

Tentang Peningkatan Pembinaan mutu Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Jakarta

1990

Eacang I 1986 Ilmu kesehatan Masyarakat Penerbit Alumni Bandung

Muninjaya A A Gde 1999 Manajemen Kesehatan EGC Jakarta

Sulastomo 2007 Manajemen Kesehatan Gramedia Pustaka Jakarta

31

  • 12 Rumusan Masalah
  • 13 Tujuan Tugas Pengenalan Profesi
  • 131 Tujuan Umum
  • Setelah menyelesaikan Tugas Pengenalan Profesi ini diharapkan mahasiswa mampu memahami dan mempraktikkan Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
  • 132 Tujuan Khusus
  • 1 Untuk penulis dapat menambah ilmu pengetahuan dan sebagai bahan pembanding antara teori yang didapat selama kuliah dan praktek di lapangan tentang Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
  • 2 Untuk pembaca dapat mengatahui Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
  • 21 Definisi Manajemen Puskesmas
  • 22 Instrumen Manajemen Puskesmas
Page 19: TPP XVIII Puskes-Posyandu

3 Skala 3 Nilai 10

Cara Penilaian

a Nilai mutu dihitung sesuai dengan hasil pencapaian Puskesmas

dan dimasukkan ke dalam kolom yang sesuai

b Hasil nilai skala di masukkan ke dalam kolom nilai

akhir tiap variabel

d Hasil rata ndash rata nilai variabel dalam satu komponen

e merupakan nilai akhir mutu

Nilai mutu pelayanan dikelompokkan menjadi

Baik Nilai rata ndash rata gt 85

Cukup Nilai 55 ndash 84

Kurang Nilai lt 55

24 Pengertian Posyandu

Pengertian Posyandu adalah suatu wadah komunikasi alih teknologi dalam

pelayanan kesehatan masyarakat dari Keluarga Berencana dari masyarakat oleh

masyarakat dan untuk masyarakat dengan dukungan pelayanan serta pembinaan teknis

dari petugas kesehatan dan keluarga berencana yang mempunyai nilai strategis untuk

pengembangan sumber daya manusia sejak dini Yang dimaksud dengan nilai strategis

untuk pengembangan sumber daya manusia sejak dini yaitu dalam peningkat mutu

manusia masa yang akan datang dan akibat dari proses pertumbuhan dan perkembangan

manusia ada 3 intervensi yaitu

1 Pembinaan kelangsungan hidup anak (Child Survival) yang ditujukan untuk menjaga

kelangsungan hidup anak sejak janin dalam kandungan ibu sampai usia balita

2 Pembinaan perkembangan anak (Child Development) yang ditujukan untuk membina

tumbuhkembang anak secara sempurna baik fisik maupun mental sehingga siap

menjadi tenaga kerja tangguh

3 Pembinaan kemampuan kerja (Employment) yang dimaksud untuk memberikan

kesempatan berkarya dan berkreasi dalam pembangunan bangsa dan negara

Intervensi 1 dan 2 dapat dilaksanakan sendiri oleh masyarakat dengan sedikit bantuan

dan pengarahan dari petugas penyelenggara dan pengembangan Posyandu merupakan

strategi yang tepat untuk intervensi ini Intervensi ke 3 perlu dipersiapkan dengan

memperhatikan aspek-aspek Poleksesbud

25 Dasar Pelaksanaan

Surat Keputusan Bersama MendagriMenkesBKKBN Masing-masing No23 tahun

1985 21MenKesInstBIV 1985 1I2HK-011 A1985 tentang penyelenggaraan

Posyandu yaitu

1 Meningkatkan kerja sama lintas sektoral untuk menyelenggarakan Posyandu dalam

lingkup LKMD dan PKK

2 Mengembangkan peran serta masyarakat dalarn meningkatkan fungsi Posyandu serta

meningkatkan peran serta masyarakat dalam program ndash program pembangunan

masyarakat desa

3 Meningkatkan fungsi dan peranan LKMD PKK dan mengutamakan peranan kader

pembangunan

4 Melaksanakan pembentukan Posyandu di wilayahdi daerah masing-masing dari

melaksanakan pelayanan paripurna sesuai petunjuk Depkes dan BKKBN

5 Undang-undang no 23 tahun 1992 pasal 66 dana sehat sebagai cara penyelenggaraan

dan pengelolaan pemeliharaan kesehatan secara paripurna

26 Tujuan penyelenggara Posyandu

1 Menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB) Angka Kematian Ibu ( ibu Hamil

melahirkan dan nifas)

2 Membudayakan NKKBS

3 Meningkatkan peran serta dan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan

kegiatan kesehatan dan KB Berta kegiatan lainnya yang menunjang untuk tercapainya

masyarakat sehat sejahtera

4 Berfungsi sebagai Wahana Gerakan Reproduksi Keluarga Sejahtera Gerakan

Ketahanan Keluarga dan Gerakan Ekonomi Keluarga Sejahtera

27 Pengelola Posyandu

a Sesuai Inmendagri Nomor 9 Tahun 1990 tentang Peningkatan Pembinaan mutu

Posyandu ditingkat desa kelurahan sebagai berikut

1 Penanggungjawab umum Ketua Umum LKMD (KadesLurah)

2 Penggungjawab operasional Ketua I LKMD (Tokoh Masyarakat)

3 Ketua Pelaksana Ketua II LKMDKetua Seksi 10 LKMD ( Ketua Tim Penggerak

PKK)

4 Sekretaris Ketua Seksi 7 LKMD

5 Pelaksana Kader PKK yang dibantu Petugas KB-Kes

b Pokjanal Posyandu

Pokjanal posyandu yang dibentuk disemua tingkatan pemerintahan terdiri dari

unsur Instansi dan Lembaga terkait secara langsung dalam pembinaan Posyandu yaitu

1 Tingkat Propinsi - BKKBN

- PMD (Pembinaan Masyar3kat Desa)

- Bappeda

- Tim Penggerak PKK

- dll

2 Tingkat KabKodya

- Kantor DepkesKantor Dinkes

- BKKBN

- PMD

- Bappeda

- dII

3Tingkat Kecamatan

bullTingkat Pembina LKMD( puskesmas Pembina petugas Lapangan KB

Kaur Bang (Kepala Urusan Pembangunan)

bull KPD (Kader Pembangunan Desa)

4 Pokjanal Posyandu bertugas

bull Menyiapkan data dan kelompok sasaran serta cakupan program

bull Menyiapkan kader

bull Menganalisis masalah dan menetapkan aIternatif pemecahan masalah

bull Menyusunan rencana

bull Melakukan pemantauan dan bimbingan

bull Menginformasikan masalah kepada instansilembaga terkait

bull Melaporkan kegiatan kepada Ketua Harian Tim Pembina LKMD

5 Kegiatan Pokok Posyandu

1 KIA

2 KB

3 lmunisasi

4 Gizi

5 Penggulangan Diare

6 Pembentukan Posyandu

a Langkah ndash langkah pembentukan

1) Pertemuan lintas program dan lintas sektoral tingkat kecamatan

2) Survey mawas diri yang dilaksanakan oleh kader PKK di bawah bimbingan

teknis unsur kesehatan dan KB

3) Musyawarah masyarakat desa membicarakan hasil survey mawas diri sarana

dan prasarana posyandu biaya posyandu

4) Pemilihan kader Posyandu

5) Pelatihan kader Posyandu

6) Pembinaan

b Kriteria pembentukan Pos syandu

Pembentukan Posyandu sebaiknya tidak terlalu dekat dengan Puskesmas agar

pendekatan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat lebih tercapai sedangkan satu

Posyandu melayani 100 balita

c Kriteria kader Posyandu

1) Dapat membaca dan menulis

2) Berjiwa sosial dan mau bekerja secara relawan

3) Mengetahui adat istiadat serta kebiasaan masyarakat

4) Mempunyai waktu yang cukup

5) Bertempat tinggal di wilayah Posyandu

6) Berpenampilan ramah dan simpatik

7) Diterima masyarakat setempat

7 Pelaksanaan Kegiatan Posyandu

a Posyandu dilaksanakan sebulan sekali yang ditentukan oleh LKMD Kader Tim

Penggerak PKK DesaKelurahan serta petugas kesehatan dari KB Pada hari buka

Posyandu dilakukan pelayanan masyarakat dengan sistem 5 (lima) meja yaitu

Meja I Pendaftaran

Meja II Penimbangan

Meja III Pengisian KMS

Meja IV Penyuluhan perorangan berdasarkan KMS

Meja V Pelayanan KB Kes

1048707 Imunisasi

1048707 Pemberian vitamin A Dosis Tinggi berupa obat

1048707 tetes ke mulut tiap Februari dan Agustus

1048707 Pembagian pil atau kondom

1048707 Pengobatan ringan

1048707 Kosultasi KB-Kes

Petugas pada Meja I sd IV dilaksanakan oleh kader PKK sedangkan Meja V merupakan

meja pelayanan paramedis (Jurim Bindes perawat dan petugas KB)

b Sasaran Posyandu

bull BayiBalita

bull Ibu hamilibu menyusui

bull WUS dan PUS

Peserta Posyandu mendapat pelayanan meliputi

1) Kesehatan ibu dan anak

bull Pemberian pil tambah darah (ibu hamil)

bull Pemberian vitamin A dosis tinggi ( bulan vitamin A pada bulan Februarii dan

Agustus)

bull PMT

bull lmunisasi

bullPenimbangan balita rutin perbulan sebagai pemantau kesehatan balita melalui

pertambahan berat badan setiap bulan Keberhasilan program terlihat melalui

grafik pada kartu KMS setiap bulan

2) Keluarga berencana pembagian Pil KB dan Kondom

3) Pemberian Oralit dan pengobatan

4) Penyuluhan kesehatan lingkungan dan penyuluhan pribadi sesuai permasalahan

dilaksanakan oleh kader PKK melalui meja IV dengan materi dasar dari KMS

balita dan ibu hamil Keberhasilan Posyandu tergambar melalui cakupan SKDN

S Semua baita diwilayah kerja Posyandu

K Semua balita yang memiliki KMS

D Balita yang ditimbang

N Balita yang naik berat badannya

c Dana

Dana pelaksanaan Posyandu berasal dari swadaya masyarakat melalui gotong royong

dengan kegiatan jimpitan beras dan hasil potensi desa lainnya serta sumbangan dari

donatur yang tidak mengikat yang dihimpunan melalui kegiatan Dana Sehat

28 SISTEM INFORMASI POSYANDU (SIP)

Sistem informasi Posyandu adalah rangkaian kegiatan untuk menghasilkan

informasi yang sesuai dengan kebutuhan secara tepat guna dan tepat waktu bagi

pengelola Posyandu OLeh sebab itu Sistem Informasi Posyandu merupakan bagian

penting dari pembinaan Posyandu secara keseluruhan Konkritnya pembinaan akan

lebih terarah apabila di dasarkan pada informasi yang lengkap akurat dan aktual

Dengan kata lain pembinaan merupakan jalan keluar dari permasalahan yang dihadapi

karena didasarkan pada informasi yang tepat baik dalam lingkup terbatas maupun

lingkup yang lebih luas

Mekanisme Operagional SIP

1) Penggung jawab Sistem Informasi Posyandu adalah Pokjanal Posyandu di Propinsi

dan Dati II di tingkat kecamatan adalah Tim Pembina LKMDKelurahan berkoordinasi

dengan LKMD Seksi 10

2) Pemerintah Desa bertanggung jawab atas tersediannya data dan informasi Posyandu

3) Pengumpul data dan informaosi adalah Tim Penggerak PKK dan LKMD dengan

menggunakan instrumen

a Catatan ibu hamil kelahiran kematian dan nifas oleh ketua kelompok Dasa

Wisma (kader PKK)

b Register bayi dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember

c Register anak balita dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember

d Register WUS- PUS alam wilayah ketiga Posyandu bulan Januari sd Desember

e Register Ibu hamil dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember

f Data pengunjung petugas Posyandu kelahiran dan kematian bayi dan kematian ibu

hamil melahirkan dan nifas

g Data hasil kegiatan Posyandu

Catatan

1 Instrumenformat SIP diatas oleh kader Posyandu dengan bimbingan teknis dari

petugas kesehatanPLKB

2 LKMD clan Tim Penggerak PKK DesaKelurahan bertanggungjawab dalam hal

bull Menghimpun Idata daJl informasi dari seluruh Posyandu yang ada dalam wilayah

desakelurahan

bull Menyimpulkan seluruh data dan informasi

bull Menyusun data dan informasi sebagai bahan pertemuan ditingkat kecamatan

(Rakorbang)

3 Pokjanal Posyandu tingkat kecamatan (Puskesmas PPLKB Kaurbang) mengambil

data dari desa untuk dianalisis dan kemudian menjadi bahan rakor Posyandu di tingkat

kecamatan

4 Hasil analisis digunakan sebagai bahan menyusunan rencana pembinaan Masalah-

masalah yang dapat diatasi oleh Pemerintah Tingkat Kecamatan segera diambil langkah

pemecahannya sedangkan yang tidak dapat dipecahkan dilaporkan ke tingkat

KabupatenKotamadya sebagai bahan Rakorbang Tingkat ll

29 Tingkat Perkembangan Posyandu

Perkembangan masing-masing Posyandu tidak sama Dengan demikian

pembinaan yang dilakukan untuk masing-masing Posyandu juga berbeda Untuk

mengetahui tingkat perkembangan Posyandu telah dikembangkan metode dan alat

telaahan perkembangan Posyandu yang dikenal dengan nama Telaah Kemandirian

Posyandu Tujuan telaahan adalah untuk mengetahui tingkat perkembangan Posyandu

yang secara umum dibedakan atas 4 tingkat sebagai berikut

1 Posyandu Pratama

Posyandu Pratama adalah Posyandu yang belum mantap yang ditandai oleh

kegiatan bulanan Posyandu belum terlaksana secara rutin serta jumlah kader sangat

terbatas yakni kurang dari 5 (lima) orang Penyebab tidak terlaksananya kegiatan rutin

bulanan Posyandu di samping karena jumlah kader yang terbatas dapat pula karena

belum siapnya masyarakat Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat

adalah memotivasi masyarakat serta menambah jumlah kader

2 Posyandu Madya

Posyandu Madya adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan

lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau

lebih tetapi cakupan kelima kegiatan utamanya masih rendah yaitu kurang dari 50

Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat adalah meningkatkan

cakupan dengan mengikutsertakan tokoh masyarakat sebagai motivator serta lebih

menggiatkan kader dalam mengelola kegiatan Posyandu Contoh intervensi yang dapat

dilakukan antara lain

a Pelatihan tokoh masyarakat menggunakan Modul Posyandu dengan metode

simulasi

b Menerapkan SMD dan MMD di Posyandu dengan tujuan untuk merumuskan

masalah dan menetapkan cara penyelesaiannya dalam rangka meningkatkan

cakupan Posyandu

3 Posyandu Purnama

Posyandu Purnama adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan

lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau

lebih cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50 mampu menyelenggarakan

program tambahan serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang

dikelola oleh masyarakat yang pesertanya masih terbatas yakni kurang dari 50 KK di

wilayah kerja Posyandu Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat

antara lain

a Sosialisasi program dana sehat yang bertujuan untuk memantapkan pemahaman

masyarakat tentang dana sehat

b Pelatihan dana sehat agar di desa tersebut dapat tumbuh dana sehat yang kuat

dengan cakupan anggota lebih dari 50 KK Peserta pelatihan adalah para tokoh

masyarakat terutama pengurus dana sehat desakelurahan serta untuk

kepentingan Posyandu mengikutsertakan pula pengurus Posyandu

4 Posyandu Mandiri

Posyandu Mandiri adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan

lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau

lebih cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50 mampu menyelenggarakan

program tambahan serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang

dikelola oleh masyarakat yang pesertanya lebih dari 50 KK yang bertempat tinggal di

wilayah kerja Posyandu Intervensi yang dilakukan bersifat pembinaan termasuk

pembinaan program dana sehat sehingga terjamin kesinambungannya Selain itu dapat

dilakukan intervensi memperbanyak macam program tambahan sesuai dengan masalah

dan kemampuan masing-masing (Kementerian Kesehatan RI 2011)

BAB III

METODE PELAKSANAAN

31 Lokasi Pelaksanaan

Puskesmas dan Posyandu di Kota Palembang

32 Waktu Pelaksanaan

Hari dan Tanggal

Jam

33 Subjek Tugas Mandiri

1 Meninjau pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat

puskesmas lokakarya mini penilaian kinerja)

2 Meninjau pelaksanaan pelayanan kesehatan di posyandu

34 Langkah Kerja

1 Membuat proposal

2 Melakukan konsultasi kepada pembimbing Tugas Pengenalan Profesi

3 Meminta izin kepada petugas Puskesmas dan Posyandu secara administratif

4 Meninjau pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat

puskesmas lokakarya mini penilaian kinerja) dan pelaksanaan pelayanan

kesehatan di posyandu

5 Mengumpulkan hasil kerja lapangan untuk mendapatkan suatu kesimpulan

6 Membuat laporan hasil Tugas Pengenalan Profesi dari data yang sudah

didapatkan

28

Palembang April 2013

Mahasiswa Blok XVII Kelompok 4

Diketahui dan Disetujui

Pembimbing

dr Putri

29

BAB IV

PENUTUP

Proposal ini disusun sebagai usaha melakukan penyelenggaraan kegiatan Tugas

Pengenalan Profesi supaya mahasiswa dapat mengamati lebih awal dan secara langsung

pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat puskesmas lokakarya mini

penilaian kinerja) dan pelaksanaan pelayanan kesehatan di posyandu

Demikianlah proposal kami semoga proposal ini menjadi bahan pertimbangan

dan perhatian dr Yesi Astri M Kes selaku pembimbing Tutorial 4 dalam mendukung

kegiatan Tugas Pengenalan Profesi yang kami laksanakan dalam rangka meningkatkan

Sumber Daya Manusia sekaligus untuk memenuhi tugas pada blok XVIII ini

30

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI 2004 Sistem Kesehatan Nasional Jakarta

Departemen Kesehatan RI 1999 Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia

Sehat 2010 Jakarta

Proyek Kesehatan Keluarga dan Gizi 2002 Pedoman Manajemen Puskesmas Jakarta

Departemen Kesehatan RI 2004 Sistem Kesehatan Nasional Jakarta

Departemen Kesehatan RI 1988 Pedoman Lokakarya Mini Pusat Kesehatan

Masyarakat Jakarta

Departemen Kesehatan RI 2001 Pedoman Kerja Puskesmas Jakarta

Departemen Kesehatan RI Pusat Pendidikan dan Latihan Pegawai 1989 Pedoman

Perencanaan Tingkat Puskesmas (Microplanning) Jakarta

Kementerian Kesehatan RI 2005 Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat

Dinkes provinsi Jawa Tengah

Anas Syarial R Pelaksanan Posyandu di Tingkat II Kotamadya Medan disajikan pada

Temu Karya LKMD Propinsi Sumatera Utara Medan 1998

Departemen Dalam Negeri Instruksi Menteri Dalam Negeri No 0 Tahun 1990

Tentang Peningkatan Pembinaan mutu Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Jakarta

1990

Eacang I 1986 Ilmu kesehatan Masyarakat Penerbit Alumni Bandung

Muninjaya A A Gde 1999 Manajemen Kesehatan EGC Jakarta

Sulastomo 2007 Manajemen Kesehatan Gramedia Pustaka Jakarta

31

  • 12 Rumusan Masalah
  • 13 Tujuan Tugas Pengenalan Profesi
  • 131 Tujuan Umum
  • Setelah menyelesaikan Tugas Pengenalan Profesi ini diharapkan mahasiswa mampu memahami dan mempraktikkan Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
  • 132 Tujuan Khusus
  • 1 Untuk penulis dapat menambah ilmu pengetahuan dan sebagai bahan pembanding antara teori yang didapat selama kuliah dan praktek di lapangan tentang Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
  • 2 Untuk pembaca dapat mengatahui Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
  • 21 Definisi Manajemen Puskesmas
  • 22 Instrumen Manajemen Puskesmas
Page 20: TPP XVIII Puskes-Posyandu

Intervensi 1 dan 2 dapat dilaksanakan sendiri oleh masyarakat dengan sedikit bantuan

dan pengarahan dari petugas penyelenggara dan pengembangan Posyandu merupakan

strategi yang tepat untuk intervensi ini Intervensi ke 3 perlu dipersiapkan dengan

memperhatikan aspek-aspek Poleksesbud

25 Dasar Pelaksanaan

Surat Keputusan Bersama MendagriMenkesBKKBN Masing-masing No23 tahun

1985 21MenKesInstBIV 1985 1I2HK-011 A1985 tentang penyelenggaraan

Posyandu yaitu

1 Meningkatkan kerja sama lintas sektoral untuk menyelenggarakan Posyandu dalam

lingkup LKMD dan PKK

2 Mengembangkan peran serta masyarakat dalarn meningkatkan fungsi Posyandu serta

meningkatkan peran serta masyarakat dalam program ndash program pembangunan

masyarakat desa

3 Meningkatkan fungsi dan peranan LKMD PKK dan mengutamakan peranan kader

pembangunan

4 Melaksanakan pembentukan Posyandu di wilayahdi daerah masing-masing dari

melaksanakan pelayanan paripurna sesuai petunjuk Depkes dan BKKBN

5 Undang-undang no 23 tahun 1992 pasal 66 dana sehat sebagai cara penyelenggaraan

dan pengelolaan pemeliharaan kesehatan secara paripurna

26 Tujuan penyelenggara Posyandu

1 Menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB) Angka Kematian Ibu ( ibu Hamil

melahirkan dan nifas)

2 Membudayakan NKKBS

3 Meningkatkan peran serta dan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan

kegiatan kesehatan dan KB Berta kegiatan lainnya yang menunjang untuk tercapainya

masyarakat sehat sejahtera

4 Berfungsi sebagai Wahana Gerakan Reproduksi Keluarga Sejahtera Gerakan

Ketahanan Keluarga dan Gerakan Ekonomi Keluarga Sejahtera

27 Pengelola Posyandu

a Sesuai Inmendagri Nomor 9 Tahun 1990 tentang Peningkatan Pembinaan mutu

Posyandu ditingkat desa kelurahan sebagai berikut

1 Penanggungjawab umum Ketua Umum LKMD (KadesLurah)

2 Penggungjawab operasional Ketua I LKMD (Tokoh Masyarakat)

3 Ketua Pelaksana Ketua II LKMDKetua Seksi 10 LKMD ( Ketua Tim Penggerak

PKK)

4 Sekretaris Ketua Seksi 7 LKMD

5 Pelaksana Kader PKK yang dibantu Petugas KB-Kes

b Pokjanal Posyandu

Pokjanal posyandu yang dibentuk disemua tingkatan pemerintahan terdiri dari

unsur Instansi dan Lembaga terkait secara langsung dalam pembinaan Posyandu yaitu

1 Tingkat Propinsi - BKKBN

- PMD (Pembinaan Masyar3kat Desa)

- Bappeda

- Tim Penggerak PKK

- dll

2 Tingkat KabKodya

- Kantor DepkesKantor Dinkes

- BKKBN

- PMD

- Bappeda

- dII

3Tingkat Kecamatan

bullTingkat Pembina LKMD( puskesmas Pembina petugas Lapangan KB

Kaur Bang (Kepala Urusan Pembangunan)

bull KPD (Kader Pembangunan Desa)

4 Pokjanal Posyandu bertugas

bull Menyiapkan data dan kelompok sasaran serta cakupan program

bull Menyiapkan kader

bull Menganalisis masalah dan menetapkan aIternatif pemecahan masalah

bull Menyusunan rencana

bull Melakukan pemantauan dan bimbingan

bull Menginformasikan masalah kepada instansilembaga terkait

bull Melaporkan kegiatan kepada Ketua Harian Tim Pembina LKMD

5 Kegiatan Pokok Posyandu

1 KIA

2 KB

3 lmunisasi

4 Gizi

5 Penggulangan Diare

6 Pembentukan Posyandu

a Langkah ndash langkah pembentukan

1) Pertemuan lintas program dan lintas sektoral tingkat kecamatan

2) Survey mawas diri yang dilaksanakan oleh kader PKK di bawah bimbingan

teknis unsur kesehatan dan KB

3) Musyawarah masyarakat desa membicarakan hasil survey mawas diri sarana

dan prasarana posyandu biaya posyandu

4) Pemilihan kader Posyandu

5) Pelatihan kader Posyandu

6) Pembinaan

b Kriteria pembentukan Pos syandu

Pembentukan Posyandu sebaiknya tidak terlalu dekat dengan Puskesmas agar

pendekatan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat lebih tercapai sedangkan satu

Posyandu melayani 100 balita

c Kriteria kader Posyandu

1) Dapat membaca dan menulis

2) Berjiwa sosial dan mau bekerja secara relawan

3) Mengetahui adat istiadat serta kebiasaan masyarakat

4) Mempunyai waktu yang cukup

5) Bertempat tinggal di wilayah Posyandu

6) Berpenampilan ramah dan simpatik

7) Diterima masyarakat setempat

7 Pelaksanaan Kegiatan Posyandu

a Posyandu dilaksanakan sebulan sekali yang ditentukan oleh LKMD Kader Tim

Penggerak PKK DesaKelurahan serta petugas kesehatan dari KB Pada hari buka

Posyandu dilakukan pelayanan masyarakat dengan sistem 5 (lima) meja yaitu

Meja I Pendaftaran

Meja II Penimbangan

Meja III Pengisian KMS

Meja IV Penyuluhan perorangan berdasarkan KMS

Meja V Pelayanan KB Kes

1048707 Imunisasi

1048707 Pemberian vitamin A Dosis Tinggi berupa obat

1048707 tetes ke mulut tiap Februari dan Agustus

1048707 Pembagian pil atau kondom

1048707 Pengobatan ringan

1048707 Kosultasi KB-Kes

Petugas pada Meja I sd IV dilaksanakan oleh kader PKK sedangkan Meja V merupakan

meja pelayanan paramedis (Jurim Bindes perawat dan petugas KB)

b Sasaran Posyandu

bull BayiBalita

bull Ibu hamilibu menyusui

bull WUS dan PUS

Peserta Posyandu mendapat pelayanan meliputi

1) Kesehatan ibu dan anak

bull Pemberian pil tambah darah (ibu hamil)

bull Pemberian vitamin A dosis tinggi ( bulan vitamin A pada bulan Februarii dan

Agustus)

bull PMT

bull lmunisasi

bullPenimbangan balita rutin perbulan sebagai pemantau kesehatan balita melalui

pertambahan berat badan setiap bulan Keberhasilan program terlihat melalui

grafik pada kartu KMS setiap bulan

2) Keluarga berencana pembagian Pil KB dan Kondom

3) Pemberian Oralit dan pengobatan

4) Penyuluhan kesehatan lingkungan dan penyuluhan pribadi sesuai permasalahan

dilaksanakan oleh kader PKK melalui meja IV dengan materi dasar dari KMS

balita dan ibu hamil Keberhasilan Posyandu tergambar melalui cakupan SKDN

S Semua baita diwilayah kerja Posyandu

K Semua balita yang memiliki KMS

D Balita yang ditimbang

N Balita yang naik berat badannya

c Dana

Dana pelaksanaan Posyandu berasal dari swadaya masyarakat melalui gotong royong

dengan kegiatan jimpitan beras dan hasil potensi desa lainnya serta sumbangan dari

donatur yang tidak mengikat yang dihimpunan melalui kegiatan Dana Sehat

28 SISTEM INFORMASI POSYANDU (SIP)

Sistem informasi Posyandu adalah rangkaian kegiatan untuk menghasilkan

informasi yang sesuai dengan kebutuhan secara tepat guna dan tepat waktu bagi

pengelola Posyandu OLeh sebab itu Sistem Informasi Posyandu merupakan bagian

penting dari pembinaan Posyandu secara keseluruhan Konkritnya pembinaan akan

lebih terarah apabila di dasarkan pada informasi yang lengkap akurat dan aktual

Dengan kata lain pembinaan merupakan jalan keluar dari permasalahan yang dihadapi

karena didasarkan pada informasi yang tepat baik dalam lingkup terbatas maupun

lingkup yang lebih luas

Mekanisme Operagional SIP

1) Penggung jawab Sistem Informasi Posyandu adalah Pokjanal Posyandu di Propinsi

dan Dati II di tingkat kecamatan adalah Tim Pembina LKMDKelurahan berkoordinasi

dengan LKMD Seksi 10

2) Pemerintah Desa bertanggung jawab atas tersediannya data dan informasi Posyandu

3) Pengumpul data dan informaosi adalah Tim Penggerak PKK dan LKMD dengan

menggunakan instrumen

a Catatan ibu hamil kelahiran kematian dan nifas oleh ketua kelompok Dasa

Wisma (kader PKK)

b Register bayi dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember

c Register anak balita dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember

d Register WUS- PUS alam wilayah ketiga Posyandu bulan Januari sd Desember

e Register Ibu hamil dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember

f Data pengunjung petugas Posyandu kelahiran dan kematian bayi dan kematian ibu

hamil melahirkan dan nifas

g Data hasil kegiatan Posyandu

Catatan

1 Instrumenformat SIP diatas oleh kader Posyandu dengan bimbingan teknis dari

petugas kesehatanPLKB

2 LKMD clan Tim Penggerak PKK DesaKelurahan bertanggungjawab dalam hal

bull Menghimpun Idata daJl informasi dari seluruh Posyandu yang ada dalam wilayah

desakelurahan

bull Menyimpulkan seluruh data dan informasi

bull Menyusun data dan informasi sebagai bahan pertemuan ditingkat kecamatan

(Rakorbang)

3 Pokjanal Posyandu tingkat kecamatan (Puskesmas PPLKB Kaurbang) mengambil

data dari desa untuk dianalisis dan kemudian menjadi bahan rakor Posyandu di tingkat

kecamatan

4 Hasil analisis digunakan sebagai bahan menyusunan rencana pembinaan Masalah-

masalah yang dapat diatasi oleh Pemerintah Tingkat Kecamatan segera diambil langkah

pemecahannya sedangkan yang tidak dapat dipecahkan dilaporkan ke tingkat

KabupatenKotamadya sebagai bahan Rakorbang Tingkat ll

29 Tingkat Perkembangan Posyandu

Perkembangan masing-masing Posyandu tidak sama Dengan demikian

pembinaan yang dilakukan untuk masing-masing Posyandu juga berbeda Untuk

mengetahui tingkat perkembangan Posyandu telah dikembangkan metode dan alat

telaahan perkembangan Posyandu yang dikenal dengan nama Telaah Kemandirian

Posyandu Tujuan telaahan adalah untuk mengetahui tingkat perkembangan Posyandu

yang secara umum dibedakan atas 4 tingkat sebagai berikut

1 Posyandu Pratama

Posyandu Pratama adalah Posyandu yang belum mantap yang ditandai oleh

kegiatan bulanan Posyandu belum terlaksana secara rutin serta jumlah kader sangat

terbatas yakni kurang dari 5 (lima) orang Penyebab tidak terlaksananya kegiatan rutin

bulanan Posyandu di samping karena jumlah kader yang terbatas dapat pula karena

belum siapnya masyarakat Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat

adalah memotivasi masyarakat serta menambah jumlah kader

2 Posyandu Madya

Posyandu Madya adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan

lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau

lebih tetapi cakupan kelima kegiatan utamanya masih rendah yaitu kurang dari 50

Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat adalah meningkatkan

cakupan dengan mengikutsertakan tokoh masyarakat sebagai motivator serta lebih

menggiatkan kader dalam mengelola kegiatan Posyandu Contoh intervensi yang dapat

dilakukan antara lain

a Pelatihan tokoh masyarakat menggunakan Modul Posyandu dengan metode

simulasi

b Menerapkan SMD dan MMD di Posyandu dengan tujuan untuk merumuskan

masalah dan menetapkan cara penyelesaiannya dalam rangka meningkatkan

cakupan Posyandu

3 Posyandu Purnama

Posyandu Purnama adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan

lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau

lebih cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50 mampu menyelenggarakan

program tambahan serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang

dikelola oleh masyarakat yang pesertanya masih terbatas yakni kurang dari 50 KK di

wilayah kerja Posyandu Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat

antara lain

a Sosialisasi program dana sehat yang bertujuan untuk memantapkan pemahaman

masyarakat tentang dana sehat

b Pelatihan dana sehat agar di desa tersebut dapat tumbuh dana sehat yang kuat

dengan cakupan anggota lebih dari 50 KK Peserta pelatihan adalah para tokoh

masyarakat terutama pengurus dana sehat desakelurahan serta untuk

kepentingan Posyandu mengikutsertakan pula pengurus Posyandu

4 Posyandu Mandiri

Posyandu Mandiri adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan

lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau

lebih cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50 mampu menyelenggarakan

program tambahan serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang

dikelola oleh masyarakat yang pesertanya lebih dari 50 KK yang bertempat tinggal di

wilayah kerja Posyandu Intervensi yang dilakukan bersifat pembinaan termasuk

pembinaan program dana sehat sehingga terjamin kesinambungannya Selain itu dapat

dilakukan intervensi memperbanyak macam program tambahan sesuai dengan masalah

dan kemampuan masing-masing (Kementerian Kesehatan RI 2011)

BAB III

METODE PELAKSANAAN

31 Lokasi Pelaksanaan

Puskesmas dan Posyandu di Kota Palembang

32 Waktu Pelaksanaan

Hari dan Tanggal

Jam

33 Subjek Tugas Mandiri

1 Meninjau pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat

puskesmas lokakarya mini penilaian kinerja)

2 Meninjau pelaksanaan pelayanan kesehatan di posyandu

34 Langkah Kerja

1 Membuat proposal

2 Melakukan konsultasi kepada pembimbing Tugas Pengenalan Profesi

3 Meminta izin kepada petugas Puskesmas dan Posyandu secara administratif

4 Meninjau pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat

puskesmas lokakarya mini penilaian kinerja) dan pelaksanaan pelayanan

kesehatan di posyandu

5 Mengumpulkan hasil kerja lapangan untuk mendapatkan suatu kesimpulan

6 Membuat laporan hasil Tugas Pengenalan Profesi dari data yang sudah

didapatkan

28

Palembang April 2013

Mahasiswa Blok XVII Kelompok 4

Diketahui dan Disetujui

Pembimbing

dr Putri

29

BAB IV

PENUTUP

Proposal ini disusun sebagai usaha melakukan penyelenggaraan kegiatan Tugas

Pengenalan Profesi supaya mahasiswa dapat mengamati lebih awal dan secara langsung

pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat puskesmas lokakarya mini

penilaian kinerja) dan pelaksanaan pelayanan kesehatan di posyandu

Demikianlah proposal kami semoga proposal ini menjadi bahan pertimbangan

dan perhatian dr Yesi Astri M Kes selaku pembimbing Tutorial 4 dalam mendukung

kegiatan Tugas Pengenalan Profesi yang kami laksanakan dalam rangka meningkatkan

Sumber Daya Manusia sekaligus untuk memenuhi tugas pada blok XVIII ini

30

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI 2004 Sistem Kesehatan Nasional Jakarta

Departemen Kesehatan RI 1999 Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia

Sehat 2010 Jakarta

Proyek Kesehatan Keluarga dan Gizi 2002 Pedoman Manajemen Puskesmas Jakarta

Departemen Kesehatan RI 2004 Sistem Kesehatan Nasional Jakarta

Departemen Kesehatan RI 1988 Pedoman Lokakarya Mini Pusat Kesehatan

Masyarakat Jakarta

Departemen Kesehatan RI 2001 Pedoman Kerja Puskesmas Jakarta

Departemen Kesehatan RI Pusat Pendidikan dan Latihan Pegawai 1989 Pedoman

Perencanaan Tingkat Puskesmas (Microplanning) Jakarta

Kementerian Kesehatan RI 2005 Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat

Dinkes provinsi Jawa Tengah

Anas Syarial R Pelaksanan Posyandu di Tingkat II Kotamadya Medan disajikan pada

Temu Karya LKMD Propinsi Sumatera Utara Medan 1998

Departemen Dalam Negeri Instruksi Menteri Dalam Negeri No 0 Tahun 1990

Tentang Peningkatan Pembinaan mutu Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Jakarta

1990

Eacang I 1986 Ilmu kesehatan Masyarakat Penerbit Alumni Bandung

Muninjaya A A Gde 1999 Manajemen Kesehatan EGC Jakarta

Sulastomo 2007 Manajemen Kesehatan Gramedia Pustaka Jakarta

31

  • 12 Rumusan Masalah
  • 13 Tujuan Tugas Pengenalan Profesi
  • 131 Tujuan Umum
  • Setelah menyelesaikan Tugas Pengenalan Profesi ini diharapkan mahasiswa mampu memahami dan mempraktikkan Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
  • 132 Tujuan Khusus
  • 1 Untuk penulis dapat menambah ilmu pengetahuan dan sebagai bahan pembanding antara teori yang didapat selama kuliah dan praktek di lapangan tentang Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
  • 2 Untuk pembaca dapat mengatahui Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
  • 21 Definisi Manajemen Puskesmas
  • 22 Instrumen Manajemen Puskesmas
Page 21: TPP XVIII Puskes-Posyandu

a Sesuai Inmendagri Nomor 9 Tahun 1990 tentang Peningkatan Pembinaan mutu

Posyandu ditingkat desa kelurahan sebagai berikut

1 Penanggungjawab umum Ketua Umum LKMD (KadesLurah)

2 Penggungjawab operasional Ketua I LKMD (Tokoh Masyarakat)

3 Ketua Pelaksana Ketua II LKMDKetua Seksi 10 LKMD ( Ketua Tim Penggerak

PKK)

4 Sekretaris Ketua Seksi 7 LKMD

5 Pelaksana Kader PKK yang dibantu Petugas KB-Kes

b Pokjanal Posyandu

Pokjanal posyandu yang dibentuk disemua tingkatan pemerintahan terdiri dari

unsur Instansi dan Lembaga terkait secara langsung dalam pembinaan Posyandu yaitu

1 Tingkat Propinsi - BKKBN

- PMD (Pembinaan Masyar3kat Desa)

- Bappeda

- Tim Penggerak PKK

- dll

2 Tingkat KabKodya

- Kantor DepkesKantor Dinkes

- BKKBN

- PMD

- Bappeda

- dII

3Tingkat Kecamatan

bullTingkat Pembina LKMD( puskesmas Pembina petugas Lapangan KB

Kaur Bang (Kepala Urusan Pembangunan)

bull KPD (Kader Pembangunan Desa)

4 Pokjanal Posyandu bertugas

bull Menyiapkan data dan kelompok sasaran serta cakupan program

bull Menyiapkan kader

bull Menganalisis masalah dan menetapkan aIternatif pemecahan masalah

bull Menyusunan rencana

bull Melakukan pemantauan dan bimbingan

bull Menginformasikan masalah kepada instansilembaga terkait

bull Melaporkan kegiatan kepada Ketua Harian Tim Pembina LKMD

5 Kegiatan Pokok Posyandu

1 KIA

2 KB

3 lmunisasi

4 Gizi

5 Penggulangan Diare

6 Pembentukan Posyandu

a Langkah ndash langkah pembentukan

1) Pertemuan lintas program dan lintas sektoral tingkat kecamatan

2) Survey mawas diri yang dilaksanakan oleh kader PKK di bawah bimbingan

teknis unsur kesehatan dan KB

3) Musyawarah masyarakat desa membicarakan hasil survey mawas diri sarana

dan prasarana posyandu biaya posyandu

4) Pemilihan kader Posyandu

5) Pelatihan kader Posyandu

6) Pembinaan

b Kriteria pembentukan Pos syandu

Pembentukan Posyandu sebaiknya tidak terlalu dekat dengan Puskesmas agar

pendekatan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat lebih tercapai sedangkan satu

Posyandu melayani 100 balita

c Kriteria kader Posyandu

1) Dapat membaca dan menulis

2) Berjiwa sosial dan mau bekerja secara relawan

3) Mengetahui adat istiadat serta kebiasaan masyarakat

4) Mempunyai waktu yang cukup

5) Bertempat tinggal di wilayah Posyandu

6) Berpenampilan ramah dan simpatik

7) Diterima masyarakat setempat

7 Pelaksanaan Kegiatan Posyandu

a Posyandu dilaksanakan sebulan sekali yang ditentukan oleh LKMD Kader Tim

Penggerak PKK DesaKelurahan serta petugas kesehatan dari KB Pada hari buka

Posyandu dilakukan pelayanan masyarakat dengan sistem 5 (lima) meja yaitu

Meja I Pendaftaran

Meja II Penimbangan

Meja III Pengisian KMS

Meja IV Penyuluhan perorangan berdasarkan KMS

Meja V Pelayanan KB Kes

1048707 Imunisasi

1048707 Pemberian vitamin A Dosis Tinggi berupa obat

1048707 tetes ke mulut tiap Februari dan Agustus

1048707 Pembagian pil atau kondom

1048707 Pengobatan ringan

1048707 Kosultasi KB-Kes

Petugas pada Meja I sd IV dilaksanakan oleh kader PKK sedangkan Meja V merupakan

meja pelayanan paramedis (Jurim Bindes perawat dan petugas KB)

b Sasaran Posyandu

bull BayiBalita

bull Ibu hamilibu menyusui

bull WUS dan PUS

Peserta Posyandu mendapat pelayanan meliputi

1) Kesehatan ibu dan anak

bull Pemberian pil tambah darah (ibu hamil)

bull Pemberian vitamin A dosis tinggi ( bulan vitamin A pada bulan Februarii dan

Agustus)

bull PMT

bull lmunisasi

bullPenimbangan balita rutin perbulan sebagai pemantau kesehatan balita melalui

pertambahan berat badan setiap bulan Keberhasilan program terlihat melalui

grafik pada kartu KMS setiap bulan

2) Keluarga berencana pembagian Pil KB dan Kondom

3) Pemberian Oralit dan pengobatan

4) Penyuluhan kesehatan lingkungan dan penyuluhan pribadi sesuai permasalahan

dilaksanakan oleh kader PKK melalui meja IV dengan materi dasar dari KMS

balita dan ibu hamil Keberhasilan Posyandu tergambar melalui cakupan SKDN

S Semua baita diwilayah kerja Posyandu

K Semua balita yang memiliki KMS

D Balita yang ditimbang

N Balita yang naik berat badannya

c Dana

Dana pelaksanaan Posyandu berasal dari swadaya masyarakat melalui gotong royong

dengan kegiatan jimpitan beras dan hasil potensi desa lainnya serta sumbangan dari

donatur yang tidak mengikat yang dihimpunan melalui kegiatan Dana Sehat

28 SISTEM INFORMASI POSYANDU (SIP)

Sistem informasi Posyandu adalah rangkaian kegiatan untuk menghasilkan

informasi yang sesuai dengan kebutuhan secara tepat guna dan tepat waktu bagi

pengelola Posyandu OLeh sebab itu Sistem Informasi Posyandu merupakan bagian

penting dari pembinaan Posyandu secara keseluruhan Konkritnya pembinaan akan

lebih terarah apabila di dasarkan pada informasi yang lengkap akurat dan aktual

Dengan kata lain pembinaan merupakan jalan keluar dari permasalahan yang dihadapi

karena didasarkan pada informasi yang tepat baik dalam lingkup terbatas maupun

lingkup yang lebih luas

Mekanisme Operagional SIP

1) Penggung jawab Sistem Informasi Posyandu adalah Pokjanal Posyandu di Propinsi

dan Dati II di tingkat kecamatan adalah Tim Pembina LKMDKelurahan berkoordinasi

dengan LKMD Seksi 10

2) Pemerintah Desa bertanggung jawab atas tersediannya data dan informasi Posyandu

3) Pengumpul data dan informaosi adalah Tim Penggerak PKK dan LKMD dengan

menggunakan instrumen

a Catatan ibu hamil kelahiran kematian dan nifas oleh ketua kelompok Dasa

Wisma (kader PKK)

b Register bayi dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember

c Register anak balita dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember

d Register WUS- PUS alam wilayah ketiga Posyandu bulan Januari sd Desember

e Register Ibu hamil dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember

f Data pengunjung petugas Posyandu kelahiran dan kematian bayi dan kematian ibu

hamil melahirkan dan nifas

g Data hasil kegiatan Posyandu

Catatan

1 Instrumenformat SIP diatas oleh kader Posyandu dengan bimbingan teknis dari

petugas kesehatanPLKB

2 LKMD clan Tim Penggerak PKK DesaKelurahan bertanggungjawab dalam hal

bull Menghimpun Idata daJl informasi dari seluruh Posyandu yang ada dalam wilayah

desakelurahan

bull Menyimpulkan seluruh data dan informasi

bull Menyusun data dan informasi sebagai bahan pertemuan ditingkat kecamatan

(Rakorbang)

3 Pokjanal Posyandu tingkat kecamatan (Puskesmas PPLKB Kaurbang) mengambil

data dari desa untuk dianalisis dan kemudian menjadi bahan rakor Posyandu di tingkat

kecamatan

4 Hasil analisis digunakan sebagai bahan menyusunan rencana pembinaan Masalah-

masalah yang dapat diatasi oleh Pemerintah Tingkat Kecamatan segera diambil langkah

pemecahannya sedangkan yang tidak dapat dipecahkan dilaporkan ke tingkat

KabupatenKotamadya sebagai bahan Rakorbang Tingkat ll

29 Tingkat Perkembangan Posyandu

Perkembangan masing-masing Posyandu tidak sama Dengan demikian

pembinaan yang dilakukan untuk masing-masing Posyandu juga berbeda Untuk

mengetahui tingkat perkembangan Posyandu telah dikembangkan metode dan alat

telaahan perkembangan Posyandu yang dikenal dengan nama Telaah Kemandirian

Posyandu Tujuan telaahan adalah untuk mengetahui tingkat perkembangan Posyandu

yang secara umum dibedakan atas 4 tingkat sebagai berikut

1 Posyandu Pratama

Posyandu Pratama adalah Posyandu yang belum mantap yang ditandai oleh

kegiatan bulanan Posyandu belum terlaksana secara rutin serta jumlah kader sangat

terbatas yakni kurang dari 5 (lima) orang Penyebab tidak terlaksananya kegiatan rutin

bulanan Posyandu di samping karena jumlah kader yang terbatas dapat pula karena

belum siapnya masyarakat Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat

adalah memotivasi masyarakat serta menambah jumlah kader

2 Posyandu Madya

Posyandu Madya adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan

lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau

lebih tetapi cakupan kelima kegiatan utamanya masih rendah yaitu kurang dari 50

Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat adalah meningkatkan

cakupan dengan mengikutsertakan tokoh masyarakat sebagai motivator serta lebih

menggiatkan kader dalam mengelola kegiatan Posyandu Contoh intervensi yang dapat

dilakukan antara lain

a Pelatihan tokoh masyarakat menggunakan Modul Posyandu dengan metode

simulasi

b Menerapkan SMD dan MMD di Posyandu dengan tujuan untuk merumuskan

masalah dan menetapkan cara penyelesaiannya dalam rangka meningkatkan

cakupan Posyandu

3 Posyandu Purnama

Posyandu Purnama adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan

lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau

lebih cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50 mampu menyelenggarakan

program tambahan serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang

dikelola oleh masyarakat yang pesertanya masih terbatas yakni kurang dari 50 KK di

wilayah kerja Posyandu Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat

antara lain

a Sosialisasi program dana sehat yang bertujuan untuk memantapkan pemahaman

masyarakat tentang dana sehat

b Pelatihan dana sehat agar di desa tersebut dapat tumbuh dana sehat yang kuat

dengan cakupan anggota lebih dari 50 KK Peserta pelatihan adalah para tokoh

masyarakat terutama pengurus dana sehat desakelurahan serta untuk

kepentingan Posyandu mengikutsertakan pula pengurus Posyandu

4 Posyandu Mandiri

Posyandu Mandiri adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan

lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau

lebih cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50 mampu menyelenggarakan

program tambahan serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang

dikelola oleh masyarakat yang pesertanya lebih dari 50 KK yang bertempat tinggal di

wilayah kerja Posyandu Intervensi yang dilakukan bersifat pembinaan termasuk

pembinaan program dana sehat sehingga terjamin kesinambungannya Selain itu dapat

dilakukan intervensi memperbanyak macam program tambahan sesuai dengan masalah

dan kemampuan masing-masing (Kementerian Kesehatan RI 2011)

BAB III

METODE PELAKSANAAN

31 Lokasi Pelaksanaan

Puskesmas dan Posyandu di Kota Palembang

32 Waktu Pelaksanaan

Hari dan Tanggal

Jam

33 Subjek Tugas Mandiri

1 Meninjau pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat

puskesmas lokakarya mini penilaian kinerja)

2 Meninjau pelaksanaan pelayanan kesehatan di posyandu

34 Langkah Kerja

1 Membuat proposal

2 Melakukan konsultasi kepada pembimbing Tugas Pengenalan Profesi

3 Meminta izin kepada petugas Puskesmas dan Posyandu secara administratif

4 Meninjau pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat

puskesmas lokakarya mini penilaian kinerja) dan pelaksanaan pelayanan

kesehatan di posyandu

5 Mengumpulkan hasil kerja lapangan untuk mendapatkan suatu kesimpulan

6 Membuat laporan hasil Tugas Pengenalan Profesi dari data yang sudah

didapatkan

28

Palembang April 2013

Mahasiswa Blok XVII Kelompok 4

Diketahui dan Disetujui

Pembimbing

dr Putri

29

BAB IV

PENUTUP

Proposal ini disusun sebagai usaha melakukan penyelenggaraan kegiatan Tugas

Pengenalan Profesi supaya mahasiswa dapat mengamati lebih awal dan secara langsung

pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat puskesmas lokakarya mini

penilaian kinerja) dan pelaksanaan pelayanan kesehatan di posyandu

Demikianlah proposal kami semoga proposal ini menjadi bahan pertimbangan

dan perhatian dr Yesi Astri M Kes selaku pembimbing Tutorial 4 dalam mendukung

kegiatan Tugas Pengenalan Profesi yang kami laksanakan dalam rangka meningkatkan

Sumber Daya Manusia sekaligus untuk memenuhi tugas pada blok XVIII ini

30

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI 2004 Sistem Kesehatan Nasional Jakarta

Departemen Kesehatan RI 1999 Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia

Sehat 2010 Jakarta

Proyek Kesehatan Keluarga dan Gizi 2002 Pedoman Manajemen Puskesmas Jakarta

Departemen Kesehatan RI 2004 Sistem Kesehatan Nasional Jakarta

Departemen Kesehatan RI 1988 Pedoman Lokakarya Mini Pusat Kesehatan

Masyarakat Jakarta

Departemen Kesehatan RI 2001 Pedoman Kerja Puskesmas Jakarta

Departemen Kesehatan RI Pusat Pendidikan dan Latihan Pegawai 1989 Pedoman

Perencanaan Tingkat Puskesmas (Microplanning) Jakarta

Kementerian Kesehatan RI 2005 Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat

Dinkes provinsi Jawa Tengah

Anas Syarial R Pelaksanan Posyandu di Tingkat II Kotamadya Medan disajikan pada

Temu Karya LKMD Propinsi Sumatera Utara Medan 1998

Departemen Dalam Negeri Instruksi Menteri Dalam Negeri No 0 Tahun 1990

Tentang Peningkatan Pembinaan mutu Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Jakarta

1990

Eacang I 1986 Ilmu kesehatan Masyarakat Penerbit Alumni Bandung

Muninjaya A A Gde 1999 Manajemen Kesehatan EGC Jakarta

Sulastomo 2007 Manajemen Kesehatan Gramedia Pustaka Jakarta

31

  • 12 Rumusan Masalah
  • 13 Tujuan Tugas Pengenalan Profesi
  • 131 Tujuan Umum
  • Setelah menyelesaikan Tugas Pengenalan Profesi ini diharapkan mahasiswa mampu memahami dan mempraktikkan Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
  • 132 Tujuan Khusus
  • 1 Untuk penulis dapat menambah ilmu pengetahuan dan sebagai bahan pembanding antara teori yang didapat selama kuliah dan praktek di lapangan tentang Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
  • 2 Untuk pembaca dapat mengatahui Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
  • 21 Definisi Manajemen Puskesmas
  • 22 Instrumen Manajemen Puskesmas
Page 22: TPP XVIII Puskes-Posyandu

bull Menyusunan rencana

bull Melakukan pemantauan dan bimbingan

bull Menginformasikan masalah kepada instansilembaga terkait

bull Melaporkan kegiatan kepada Ketua Harian Tim Pembina LKMD

5 Kegiatan Pokok Posyandu

1 KIA

2 KB

3 lmunisasi

4 Gizi

5 Penggulangan Diare

6 Pembentukan Posyandu

a Langkah ndash langkah pembentukan

1) Pertemuan lintas program dan lintas sektoral tingkat kecamatan

2) Survey mawas diri yang dilaksanakan oleh kader PKK di bawah bimbingan

teknis unsur kesehatan dan KB

3) Musyawarah masyarakat desa membicarakan hasil survey mawas diri sarana

dan prasarana posyandu biaya posyandu

4) Pemilihan kader Posyandu

5) Pelatihan kader Posyandu

6) Pembinaan

b Kriteria pembentukan Pos syandu

Pembentukan Posyandu sebaiknya tidak terlalu dekat dengan Puskesmas agar

pendekatan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat lebih tercapai sedangkan satu

Posyandu melayani 100 balita

c Kriteria kader Posyandu

1) Dapat membaca dan menulis

2) Berjiwa sosial dan mau bekerja secara relawan

3) Mengetahui adat istiadat serta kebiasaan masyarakat

4) Mempunyai waktu yang cukup

5) Bertempat tinggal di wilayah Posyandu

6) Berpenampilan ramah dan simpatik

7) Diterima masyarakat setempat

7 Pelaksanaan Kegiatan Posyandu

a Posyandu dilaksanakan sebulan sekali yang ditentukan oleh LKMD Kader Tim

Penggerak PKK DesaKelurahan serta petugas kesehatan dari KB Pada hari buka

Posyandu dilakukan pelayanan masyarakat dengan sistem 5 (lima) meja yaitu

Meja I Pendaftaran

Meja II Penimbangan

Meja III Pengisian KMS

Meja IV Penyuluhan perorangan berdasarkan KMS

Meja V Pelayanan KB Kes

1048707 Imunisasi

1048707 Pemberian vitamin A Dosis Tinggi berupa obat

1048707 tetes ke mulut tiap Februari dan Agustus

1048707 Pembagian pil atau kondom

1048707 Pengobatan ringan

1048707 Kosultasi KB-Kes

Petugas pada Meja I sd IV dilaksanakan oleh kader PKK sedangkan Meja V merupakan

meja pelayanan paramedis (Jurim Bindes perawat dan petugas KB)

b Sasaran Posyandu

bull BayiBalita

bull Ibu hamilibu menyusui

bull WUS dan PUS

Peserta Posyandu mendapat pelayanan meliputi

1) Kesehatan ibu dan anak

bull Pemberian pil tambah darah (ibu hamil)

bull Pemberian vitamin A dosis tinggi ( bulan vitamin A pada bulan Februarii dan

Agustus)

bull PMT

bull lmunisasi

bullPenimbangan balita rutin perbulan sebagai pemantau kesehatan balita melalui

pertambahan berat badan setiap bulan Keberhasilan program terlihat melalui

grafik pada kartu KMS setiap bulan

2) Keluarga berencana pembagian Pil KB dan Kondom

3) Pemberian Oralit dan pengobatan

4) Penyuluhan kesehatan lingkungan dan penyuluhan pribadi sesuai permasalahan

dilaksanakan oleh kader PKK melalui meja IV dengan materi dasar dari KMS

balita dan ibu hamil Keberhasilan Posyandu tergambar melalui cakupan SKDN

S Semua baita diwilayah kerja Posyandu

K Semua balita yang memiliki KMS

D Balita yang ditimbang

N Balita yang naik berat badannya

c Dana

Dana pelaksanaan Posyandu berasal dari swadaya masyarakat melalui gotong royong

dengan kegiatan jimpitan beras dan hasil potensi desa lainnya serta sumbangan dari

donatur yang tidak mengikat yang dihimpunan melalui kegiatan Dana Sehat

28 SISTEM INFORMASI POSYANDU (SIP)

Sistem informasi Posyandu adalah rangkaian kegiatan untuk menghasilkan

informasi yang sesuai dengan kebutuhan secara tepat guna dan tepat waktu bagi

pengelola Posyandu OLeh sebab itu Sistem Informasi Posyandu merupakan bagian

penting dari pembinaan Posyandu secara keseluruhan Konkritnya pembinaan akan

lebih terarah apabila di dasarkan pada informasi yang lengkap akurat dan aktual

Dengan kata lain pembinaan merupakan jalan keluar dari permasalahan yang dihadapi

karena didasarkan pada informasi yang tepat baik dalam lingkup terbatas maupun

lingkup yang lebih luas

Mekanisme Operagional SIP

1) Penggung jawab Sistem Informasi Posyandu adalah Pokjanal Posyandu di Propinsi

dan Dati II di tingkat kecamatan adalah Tim Pembina LKMDKelurahan berkoordinasi

dengan LKMD Seksi 10

2) Pemerintah Desa bertanggung jawab atas tersediannya data dan informasi Posyandu

3) Pengumpul data dan informaosi adalah Tim Penggerak PKK dan LKMD dengan

menggunakan instrumen

a Catatan ibu hamil kelahiran kematian dan nifas oleh ketua kelompok Dasa

Wisma (kader PKK)

b Register bayi dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember

c Register anak balita dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember

d Register WUS- PUS alam wilayah ketiga Posyandu bulan Januari sd Desember

e Register Ibu hamil dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember

f Data pengunjung petugas Posyandu kelahiran dan kematian bayi dan kematian ibu

hamil melahirkan dan nifas

g Data hasil kegiatan Posyandu

Catatan

1 Instrumenformat SIP diatas oleh kader Posyandu dengan bimbingan teknis dari

petugas kesehatanPLKB

2 LKMD clan Tim Penggerak PKK DesaKelurahan bertanggungjawab dalam hal

bull Menghimpun Idata daJl informasi dari seluruh Posyandu yang ada dalam wilayah

desakelurahan

bull Menyimpulkan seluruh data dan informasi

bull Menyusun data dan informasi sebagai bahan pertemuan ditingkat kecamatan

(Rakorbang)

3 Pokjanal Posyandu tingkat kecamatan (Puskesmas PPLKB Kaurbang) mengambil

data dari desa untuk dianalisis dan kemudian menjadi bahan rakor Posyandu di tingkat

kecamatan

4 Hasil analisis digunakan sebagai bahan menyusunan rencana pembinaan Masalah-

masalah yang dapat diatasi oleh Pemerintah Tingkat Kecamatan segera diambil langkah

pemecahannya sedangkan yang tidak dapat dipecahkan dilaporkan ke tingkat

KabupatenKotamadya sebagai bahan Rakorbang Tingkat ll

29 Tingkat Perkembangan Posyandu

Perkembangan masing-masing Posyandu tidak sama Dengan demikian

pembinaan yang dilakukan untuk masing-masing Posyandu juga berbeda Untuk

mengetahui tingkat perkembangan Posyandu telah dikembangkan metode dan alat

telaahan perkembangan Posyandu yang dikenal dengan nama Telaah Kemandirian

Posyandu Tujuan telaahan adalah untuk mengetahui tingkat perkembangan Posyandu

yang secara umum dibedakan atas 4 tingkat sebagai berikut

1 Posyandu Pratama

Posyandu Pratama adalah Posyandu yang belum mantap yang ditandai oleh

kegiatan bulanan Posyandu belum terlaksana secara rutin serta jumlah kader sangat

terbatas yakni kurang dari 5 (lima) orang Penyebab tidak terlaksananya kegiatan rutin

bulanan Posyandu di samping karena jumlah kader yang terbatas dapat pula karena

belum siapnya masyarakat Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat

adalah memotivasi masyarakat serta menambah jumlah kader

2 Posyandu Madya

Posyandu Madya adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan

lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau

lebih tetapi cakupan kelima kegiatan utamanya masih rendah yaitu kurang dari 50

Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat adalah meningkatkan

cakupan dengan mengikutsertakan tokoh masyarakat sebagai motivator serta lebih

menggiatkan kader dalam mengelola kegiatan Posyandu Contoh intervensi yang dapat

dilakukan antara lain

a Pelatihan tokoh masyarakat menggunakan Modul Posyandu dengan metode

simulasi

b Menerapkan SMD dan MMD di Posyandu dengan tujuan untuk merumuskan

masalah dan menetapkan cara penyelesaiannya dalam rangka meningkatkan

cakupan Posyandu

3 Posyandu Purnama

Posyandu Purnama adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan

lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau

lebih cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50 mampu menyelenggarakan

program tambahan serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang

dikelola oleh masyarakat yang pesertanya masih terbatas yakni kurang dari 50 KK di

wilayah kerja Posyandu Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat

antara lain

a Sosialisasi program dana sehat yang bertujuan untuk memantapkan pemahaman

masyarakat tentang dana sehat

b Pelatihan dana sehat agar di desa tersebut dapat tumbuh dana sehat yang kuat

dengan cakupan anggota lebih dari 50 KK Peserta pelatihan adalah para tokoh

masyarakat terutama pengurus dana sehat desakelurahan serta untuk

kepentingan Posyandu mengikutsertakan pula pengurus Posyandu

4 Posyandu Mandiri

Posyandu Mandiri adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan

lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau

lebih cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50 mampu menyelenggarakan

program tambahan serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang

dikelola oleh masyarakat yang pesertanya lebih dari 50 KK yang bertempat tinggal di

wilayah kerja Posyandu Intervensi yang dilakukan bersifat pembinaan termasuk

pembinaan program dana sehat sehingga terjamin kesinambungannya Selain itu dapat

dilakukan intervensi memperbanyak macam program tambahan sesuai dengan masalah

dan kemampuan masing-masing (Kementerian Kesehatan RI 2011)

BAB III

METODE PELAKSANAAN

31 Lokasi Pelaksanaan

Puskesmas dan Posyandu di Kota Palembang

32 Waktu Pelaksanaan

Hari dan Tanggal

Jam

33 Subjek Tugas Mandiri

1 Meninjau pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat

puskesmas lokakarya mini penilaian kinerja)

2 Meninjau pelaksanaan pelayanan kesehatan di posyandu

34 Langkah Kerja

1 Membuat proposal

2 Melakukan konsultasi kepada pembimbing Tugas Pengenalan Profesi

3 Meminta izin kepada petugas Puskesmas dan Posyandu secara administratif

4 Meninjau pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat

puskesmas lokakarya mini penilaian kinerja) dan pelaksanaan pelayanan

kesehatan di posyandu

5 Mengumpulkan hasil kerja lapangan untuk mendapatkan suatu kesimpulan

6 Membuat laporan hasil Tugas Pengenalan Profesi dari data yang sudah

didapatkan

28

Palembang April 2013

Mahasiswa Blok XVII Kelompok 4

Diketahui dan Disetujui

Pembimbing

dr Putri

29

BAB IV

PENUTUP

Proposal ini disusun sebagai usaha melakukan penyelenggaraan kegiatan Tugas

Pengenalan Profesi supaya mahasiswa dapat mengamati lebih awal dan secara langsung

pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat puskesmas lokakarya mini

penilaian kinerja) dan pelaksanaan pelayanan kesehatan di posyandu

Demikianlah proposal kami semoga proposal ini menjadi bahan pertimbangan

dan perhatian dr Yesi Astri M Kes selaku pembimbing Tutorial 4 dalam mendukung

kegiatan Tugas Pengenalan Profesi yang kami laksanakan dalam rangka meningkatkan

Sumber Daya Manusia sekaligus untuk memenuhi tugas pada blok XVIII ini

30

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI 2004 Sistem Kesehatan Nasional Jakarta

Departemen Kesehatan RI 1999 Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia

Sehat 2010 Jakarta

Proyek Kesehatan Keluarga dan Gizi 2002 Pedoman Manajemen Puskesmas Jakarta

Departemen Kesehatan RI 2004 Sistem Kesehatan Nasional Jakarta

Departemen Kesehatan RI 1988 Pedoman Lokakarya Mini Pusat Kesehatan

Masyarakat Jakarta

Departemen Kesehatan RI 2001 Pedoman Kerja Puskesmas Jakarta

Departemen Kesehatan RI Pusat Pendidikan dan Latihan Pegawai 1989 Pedoman

Perencanaan Tingkat Puskesmas (Microplanning) Jakarta

Kementerian Kesehatan RI 2005 Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat

Dinkes provinsi Jawa Tengah

Anas Syarial R Pelaksanan Posyandu di Tingkat II Kotamadya Medan disajikan pada

Temu Karya LKMD Propinsi Sumatera Utara Medan 1998

Departemen Dalam Negeri Instruksi Menteri Dalam Negeri No 0 Tahun 1990

Tentang Peningkatan Pembinaan mutu Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Jakarta

1990

Eacang I 1986 Ilmu kesehatan Masyarakat Penerbit Alumni Bandung

Muninjaya A A Gde 1999 Manajemen Kesehatan EGC Jakarta

Sulastomo 2007 Manajemen Kesehatan Gramedia Pustaka Jakarta

31

  • 12 Rumusan Masalah
  • 13 Tujuan Tugas Pengenalan Profesi
  • 131 Tujuan Umum
  • Setelah menyelesaikan Tugas Pengenalan Profesi ini diharapkan mahasiswa mampu memahami dan mempraktikkan Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
  • 132 Tujuan Khusus
  • 1 Untuk penulis dapat menambah ilmu pengetahuan dan sebagai bahan pembanding antara teori yang didapat selama kuliah dan praktek di lapangan tentang Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
  • 2 Untuk pembaca dapat mengatahui Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
  • 21 Definisi Manajemen Puskesmas
  • 22 Instrumen Manajemen Puskesmas
Page 23: TPP XVIII Puskes-Posyandu

5) Bertempat tinggal di wilayah Posyandu

6) Berpenampilan ramah dan simpatik

7) Diterima masyarakat setempat

7 Pelaksanaan Kegiatan Posyandu

a Posyandu dilaksanakan sebulan sekali yang ditentukan oleh LKMD Kader Tim

Penggerak PKK DesaKelurahan serta petugas kesehatan dari KB Pada hari buka

Posyandu dilakukan pelayanan masyarakat dengan sistem 5 (lima) meja yaitu

Meja I Pendaftaran

Meja II Penimbangan

Meja III Pengisian KMS

Meja IV Penyuluhan perorangan berdasarkan KMS

Meja V Pelayanan KB Kes

1048707 Imunisasi

1048707 Pemberian vitamin A Dosis Tinggi berupa obat

1048707 tetes ke mulut tiap Februari dan Agustus

1048707 Pembagian pil atau kondom

1048707 Pengobatan ringan

1048707 Kosultasi KB-Kes

Petugas pada Meja I sd IV dilaksanakan oleh kader PKK sedangkan Meja V merupakan

meja pelayanan paramedis (Jurim Bindes perawat dan petugas KB)

b Sasaran Posyandu

bull BayiBalita

bull Ibu hamilibu menyusui

bull WUS dan PUS

Peserta Posyandu mendapat pelayanan meliputi

1) Kesehatan ibu dan anak

bull Pemberian pil tambah darah (ibu hamil)

bull Pemberian vitamin A dosis tinggi ( bulan vitamin A pada bulan Februarii dan

Agustus)

bull PMT

bull lmunisasi

bullPenimbangan balita rutin perbulan sebagai pemantau kesehatan balita melalui

pertambahan berat badan setiap bulan Keberhasilan program terlihat melalui

grafik pada kartu KMS setiap bulan

2) Keluarga berencana pembagian Pil KB dan Kondom

3) Pemberian Oralit dan pengobatan

4) Penyuluhan kesehatan lingkungan dan penyuluhan pribadi sesuai permasalahan

dilaksanakan oleh kader PKK melalui meja IV dengan materi dasar dari KMS

balita dan ibu hamil Keberhasilan Posyandu tergambar melalui cakupan SKDN

S Semua baita diwilayah kerja Posyandu

K Semua balita yang memiliki KMS

D Balita yang ditimbang

N Balita yang naik berat badannya

c Dana

Dana pelaksanaan Posyandu berasal dari swadaya masyarakat melalui gotong royong

dengan kegiatan jimpitan beras dan hasil potensi desa lainnya serta sumbangan dari

donatur yang tidak mengikat yang dihimpunan melalui kegiatan Dana Sehat

28 SISTEM INFORMASI POSYANDU (SIP)

Sistem informasi Posyandu adalah rangkaian kegiatan untuk menghasilkan

informasi yang sesuai dengan kebutuhan secara tepat guna dan tepat waktu bagi

pengelola Posyandu OLeh sebab itu Sistem Informasi Posyandu merupakan bagian

penting dari pembinaan Posyandu secara keseluruhan Konkritnya pembinaan akan

lebih terarah apabila di dasarkan pada informasi yang lengkap akurat dan aktual

Dengan kata lain pembinaan merupakan jalan keluar dari permasalahan yang dihadapi

karena didasarkan pada informasi yang tepat baik dalam lingkup terbatas maupun

lingkup yang lebih luas

Mekanisme Operagional SIP

1) Penggung jawab Sistem Informasi Posyandu adalah Pokjanal Posyandu di Propinsi

dan Dati II di tingkat kecamatan adalah Tim Pembina LKMDKelurahan berkoordinasi

dengan LKMD Seksi 10

2) Pemerintah Desa bertanggung jawab atas tersediannya data dan informasi Posyandu

3) Pengumpul data dan informaosi adalah Tim Penggerak PKK dan LKMD dengan

menggunakan instrumen

a Catatan ibu hamil kelahiran kematian dan nifas oleh ketua kelompok Dasa

Wisma (kader PKK)

b Register bayi dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember

c Register anak balita dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember

d Register WUS- PUS alam wilayah ketiga Posyandu bulan Januari sd Desember

e Register Ibu hamil dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember

f Data pengunjung petugas Posyandu kelahiran dan kematian bayi dan kematian ibu

hamil melahirkan dan nifas

g Data hasil kegiatan Posyandu

Catatan

1 Instrumenformat SIP diatas oleh kader Posyandu dengan bimbingan teknis dari

petugas kesehatanPLKB

2 LKMD clan Tim Penggerak PKK DesaKelurahan bertanggungjawab dalam hal

bull Menghimpun Idata daJl informasi dari seluruh Posyandu yang ada dalam wilayah

desakelurahan

bull Menyimpulkan seluruh data dan informasi

bull Menyusun data dan informasi sebagai bahan pertemuan ditingkat kecamatan

(Rakorbang)

3 Pokjanal Posyandu tingkat kecamatan (Puskesmas PPLKB Kaurbang) mengambil

data dari desa untuk dianalisis dan kemudian menjadi bahan rakor Posyandu di tingkat

kecamatan

4 Hasil analisis digunakan sebagai bahan menyusunan rencana pembinaan Masalah-

masalah yang dapat diatasi oleh Pemerintah Tingkat Kecamatan segera diambil langkah

pemecahannya sedangkan yang tidak dapat dipecahkan dilaporkan ke tingkat

KabupatenKotamadya sebagai bahan Rakorbang Tingkat ll

29 Tingkat Perkembangan Posyandu

Perkembangan masing-masing Posyandu tidak sama Dengan demikian

pembinaan yang dilakukan untuk masing-masing Posyandu juga berbeda Untuk

mengetahui tingkat perkembangan Posyandu telah dikembangkan metode dan alat

telaahan perkembangan Posyandu yang dikenal dengan nama Telaah Kemandirian

Posyandu Tujuan telaahan adalah untuk mengetahui tingkat perkembangan Posyandu

yang secara umum dibedakan atas 4 tingkat sebagai berikut

1 Posyandu Pratama

Posyandu Pratama adalah Posyandu yang belum mantap yang ditandai oleh

kegiatan bulanan Posyandu belum terlaksana secara rutin serta jumlah kader sangat

terbatas yakni kurang dari 5 (lima) orang Penyebab tidak terlaksananya kegiatan rutin

bulanan Posyandu di samping karena jumlah kader yang terbatas dapat pula karena

belum siapnya masyarakat Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat

adalah memotivasi masyarakat serta menambah jumlah kader

2 Posyandu Madya

Posyandu Madya adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan

lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau

lebih tetapi cakupan kelima kegiatan utamanya masih rendah yaitu kurang dari 50

Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat adalah meningkatkan

cakupan dengan mengikutsertakan tokoh masyarakat sebagai motivator serta lebih

menggiatkan kader dalam mengelola kegiatan Posyandu Contoh intervensi yang dapat

dilakukan antara lain

a Pelatihan tokoh masyarakat menggunakan Modul Posyandu dengan metode

simulasi

b Menerapkan SMD dan MMD di Posyandu dengan tujuan untuk merumuskan

masalah dan menetapkan cara penyelesaiannya dalam rangka meningkatkan

cakupan Posyandu

3 Posyandu Purnama

Posyandu Purnama adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan

lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau

lebih cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50 mampu menyelenggarakan

program tambahan serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang

dikelola oleh masyarakat yang pesertanya masih terbatas yakni kurang dari 50 KK di

wilayah kerja Posyandu Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat

antara lain

a Sosialisasi program dana sehat yang bertujuan untuk memantapkan pemahaman

masyarakat tentang dana sehat

b Pelatihan dana sehat agar di desa tersebut dapat tumbuh dana sehat yang kuat

dengan cakupan anggota lebih dari 50 KK Peserta pelatihan adalah para tokoh

masyarakat terutama pengurus dana sehat desakelurahan serta untuk

kepentingan Posyandu mengikutsertakan pula pengurus Posyandu

4 Posyandu Mandiri

Posyandu Mandiri adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan

lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau

lebih cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50 mampu menyelenggarakan

program tambahan serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang

dikelola oleh masyarakat yang pesertanya lebih dari 50 KK yang bertempat tinggal di

wilayah kerja Posyandu Intervensi yang dilakukan bersifat pembinaan termasuk

pembinaan program dana sehat sehingga terjamin kesinambungannya Selain itu dapat

dilakukan intervensi memperbanyak macam program tambahan sesuai dengan masalah

dan kemampuan masing-masing (Kementerian Kesehatan RI 2011)

BAB III

METODE PELAKSANAAN

31 Lokasi Pelaksanaan

Puskesmas dan Posyandu di Kota Palembang

32 Waktu Pelaksanaan

Hari dan Tanggal

Jam

33 Subjek Tugas Mandiri

1 Meninjau pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat

puskesmas lokakarya mini penilaian kinerja)

2 Meninjau pelaksanaan pelayanan kesehatan di posyandu

34 Langkah Kerja

1 Membuat proposal

2 Melakukan konsultasi kepada pembimbing Tugas Pengenalan Profesi

3 Meminta izin kepada petugas Puskesmas dan Posyandu secara administratif

4 Meninjau pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat

puskesmas lokakarya mini penilaian kinerja) dan pelaksanaan pelayanan

kesehatan di posyandu

5 Mengumpulkan hasil kerja lapangan untuk mendapatkan suatu kesimpulan

6 Membuat laporan hasil Tugas Pengenalan Profesi dari data yang sudah

didapatkan

28

Palembang April 2013

Mahasiswa Blok XVII Kelompok 4

Diketahui dan Disetujui

Pembimbing

dr Putri

29

BAB IV

PENUTUP

Proposal ini disusun sebagai usaha melakukan penyelenggaraan kegiatan Tugas

Pengenalan Profesi supaya mahasiswa dapat mengamati lebih awal dan secara langsung

pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat puskesmas lokakarya mini

penilaian kinerja) dan pelaksanaan pelayanan kesehatan di posyandu

Demikianlah proposal kami semoga proposal ini menjadi bahan pertimbangan

dan perhatian dr Yesi Astri M Kes selaku pembimbing Tutorial 4 dalam mendukung

kegiatan Tugas Pengenalan Profesi yang kami laksanakan dalam rangka meningkatkan

Sumber Daya Manusia sekaligus untuk memenuhi tugas pada blok XVIII ini

30

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI 2004 Sistem Kesehatan Nasional Jakarta

Departemen Kesehatan RI 1999 Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia

Sehat 2010 Jakarta

Proyek Kesehatan Keluarga dan Gizi 2002 Pedoman Manajemen Puskesmas Jakarta

Departemen Kesehatan RI 2004 Sistem Kesehatan Nasional Jakarta

Departemen Kesehatan RI 1988 Pedoman Lokakarya Mini Pusat Kesehatan

Masyarakat Jakarta

Departemen Kesehatan RI 2001 Pedoman Kerja Puskesmas Jakarta

Departemen Kesehatan RI Pusat Pendidikan dan Latihan Pegawai 1989 Pedoman

Perencanaan Tingkat Puskesmas (Microplanning) Jakarta

Kementerian Kesehatan RI 2005 Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat

Dinkes provinsi Jawa Tengah

Anas Syarial R Pelaksanan Posyandu di Tingkat II Kotamadya Medan disajikan pada

Temu Karya LKMD Propinsi Sumatera Utara Medan 1998

Departemen Dalam Negeri Instruksi Menteri Dalam Negeri No 0 Tahun 1990

Tentang Peningkatan Pembinaan mutu Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Jakarta

1990

Eacang I 1986 Ilmu kesehatan Masyarakat Penerbit Alumni Bandung

Muninjaya A A Gde 1999 Manajemen Kesehatan EGC Jakarta

Sulastomo 2007 Manajemen Kesehatan Gramedia Pustaka Jakarta

31

  • 12 Rumusan Masalah
  • 13 Tujuan Tugas Pengenalan Profesi
  • 131 Tujuan Umum
  • Setelah menyelesaikan Tugas Pengenalan Profesi ini diharapkan mahasiswa mampu memahami dan mempraktikkan Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
  • 132 Tujuan Khusus
  • 1 Untuk penulis dapat menambah ilmu pengetahuan dan sebagai bahan pembanding antara teori yang didapat selama kuliah dan praktek di lapangan tentang Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
  • 2 Untuk pembaca dapat mengatahui Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
  • 21 Definisi Manajemen Puskesmas
  • 22 Instrumen Manajemen Puskesmas
Page 24: TPP XVIII Puskes-Posyandu

bullPenimbangan balita rutin perbulan sebagai pemantau kesehatan balita melalui

pertambahan berat badan setiap bulan Keberhasilan program terlihat melalui

grafik pada kartu KMS setiap bulan

2) Keluarga berencana pembagian Pil KB dan Kondom

3) Pemberian Oralit dan pengobatan

4) Penyuluhan kesehatan lingkungan dan penyuluhan pribadi sesuai permasalahan

dilaksanakan oleh kader PKK melalui meja IV dengan materi dasar dari KMS

balita dan ibu hamil Keberhasilan Posyandu tergambar melalui cakupan SKDN

S Semua baita diwilayah kerja Posyandu

K Semua balita yang memiliki KMS

D Balita yang ditimbang

N Balita yang naik berat badannya

c Dana

Dana pelaksanaan Posyandu berasal dari swadaya masyarakat melalui gotong royong

dengan kegiatan jimpitan beras dan hasil potensi desa lainnya serta sumbangan dari

donatur yang tidak mengikat yang dihimpunan melalui kegiatan Dana Sehat

28 SISTEM INFORMASI POSYANDU (SIP)

Sistem informasi Posyandu adalah rangkaian kegiatan untuk menghasilkan

informasi yang sesuai dengan kebutuhan secara tepat guna dan tepat waktu bagi

pengelola Posyandu OLeh sebab itu Sistem Informasi Posyandu merupakan bagian

penting dari pembinaan Posyandu secara keseluruhan Konkritnya pembinaan akan

lebih terarah apabila di dasarkan pada informasi yang lengkap akurat dan aktual

Dengan kata lain pembinaan merupakan jalan keluar dari permasalahan yang dihadapi

karena didasarkan pada informasi yang tepat baik dalam lingkup terbatas maupun

lingkup yang lebih luas

Mekanisme Operagional SIP

1) Penggung jawab Sistem Informasi Posyandu adalah Pokjanal Posyandu di Propinsi

dan Dati II di tingkat kecamatan adalah Tim Pembina LKMDKelurahan berkoordinasi

dengan LKMD Seksi 10

2) Pemerintah Desa bertanggung jawab atas tersediannya data dan informasi Posyandu

3) Pengumpul data dan informaosi adalah Tim Penggerak PKK dan LKMD dengan

menggunakan instrumen

a Catatan ibu hamil kelahiran kematian dan nifas oleh ketua kelompok Dasa

Wisma (kader PKK)

b Register bayi dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember

c Register anak balita dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember

d Register WUS- PUS alam wilayah ketiga Posyandu bulan Januari sd Desember

e Register Ibu hamil dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember

f Data pengunjung petugas Posyandu kelahiran dan kematian bayi dan kematian ibu

hamil melahirkan dan nifas

g Data hasil kegiatan Posyandu

Catatan

1 Instrumenformat SIP diatas oleh kader Posyandu dengan bimbingan teknis dari

petugas kesehatanPLKB

2 LKMD clan Tim Penggerak PKK DesaKelurahan bertanggungjawab dalam hal

bull Menghimpun Idata daJl informasi dari seluruh Posyandu yang ada dalam wilayah

desakelurahan

bull Menyimpulkan seluruh data dan informasi

bull Menyusun data dan informasi sebagai bahan pertemuan ditingkat kecamatan

(Rakorbang)

3 Pokjanal Posyandu tingkat kecamatan (Puskesmas PPLKB Kaurbang) mengambil

data dari desa untuk dianalisis dan kemudian menjadi bahan rakor Posyandu di tingkat

kecamatan

4 Hasil analisis digunakan sebagai bahan menyusunan rencana pembinaan Masalah-

masalah yang dapat diatasi oleh Pemerintah Tingkat Kecamatan segera diambil langkah

pemecahannya sedangkan yang tidak dapat dipecahkan dilaporkan ke tingkat

KabupatenKotamadya sebagai bahan Rakorbang Tingkat ll

29 Tingkat Perkembangan Posyandu

Perkembangan masing-masing Posyandu tidak sama Dengan demikian

pembinaan yang dilakukan untuk masing-masing Posyandu juga berbeda Untuk

mengetahui tingkat perkembangan Posyandu telah dikembangkan metode dan alat

telaahan perkembangan Posyandu yang dikenal dengan nama Telaah Kemandirian

Posyandu Tujuan telaahan adalah untuk mengetahui tingkat perkembangan Posyandu

yang secara umum dibedakan atas 4 tingkat sebagai berikut

1 Posyandu Pratama

Posyandu Pratama adalah Posyandu yang belum mantap yang ditandai oleh

kegiatan bulanan Posyandu belum terlaksana secara rutin serta jumlah kader sangat

terbatas yakni kurang dari 5 (lima) orang Penyebab tidak terlaksananya kegiatan rutin

bulanan Posyandu di samping karena jumlah kader yang terbatas dapat pula karena

belum siapnya masyarakat Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat

adalah memotivasi masyarakat serta menambah jumlah kader

2 Posyandu Madya

Posyandu Madya adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan

lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau

lebih tetapi cakupan kelima kegiatan utamanya masih rendah yaitu kurang dari 50

Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat adalah meningkatkan

cakupan dengan mengikutsertakan tokoh masyarakat sebagai motivator serta lebih

menggiatkan kader dalam mengelola kegiatan Posyandu Contoh intervensi yang dapat

dilakukan antara lain

a Pelatihan tokoh masyarakat menggunakan Modul Posyandu dengan metode

simulasi

b Menerapkan SMD dan MMD di Posyandu dengan tujuan untuk merumuskan

masalah dan menetapkan cara penyelesaiannya dalam rangka meningkatkan

cakupan Posyandu

3 Posyandu Purnama

Posyandu Purnama adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan

lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau

lebih cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50 mampu menyelenggarakan

program tambahan serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang

dikelola oleh masyarakat yang pesertanya masih terbatas yakni kurang dari 50 KK di

wilayah kerja Posyandu Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat

antara lain

a Sosialisasi program dana sehat yang bertujuan untuk memantapkan pemahaman

masyarakat tentang dana sehat

b Pelatihan dana sehat agar di desa tersebut dapat tumbuh dana sehat yang kuat

dengan cakupan anggota lebih dari 50 KK Peserta pelatihan adalah para tokoh

masyarakat terutama pengurus dana sehat desakelurahan serta untuk

kepentingan Posyandu mengikutsertakan pula pengurus Posyandu

4 Posyandu Mandiri

Posyandu Mandiri adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan

lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau

lebih cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50 mampu menyelenggarakan

program tambahan serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang

dikelola oleh masyarakat yang pesertanya lebih dari 50 KK yang bertempat tinggal di

wilayah kerja Posyandu Intervensi yang dilakukan bersifat pembinaan termasuk

pembinaan program dana sehat sehingga terjamin kesinambungannya Selain itu dapat

dilakukan intervensi memperbanyak macam program tambahan sesuai dengan masalah

dan kemampuan masing-masing (Kementerian Kesehatan RI 2011)

BAB III

METODE PELAKSANAAN

31 Lokasi Pelaksanaan

Puskesmas dan Posyandu di Kota Palembang

32 Waktu Pelaksanaan

Hari dan Tanggal

Jam

33 Subjek Tugas Mandiri

1 Meninjau pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat

puskesmas lokakarya mini penilaian kinerja)

2 Meninjau pelaksanaan pelayanan kesehatan di posyandu

34 Langkah Kerja

1 Membuat proposal

2 Melakukan konsultasi kepada pembimbing Tugas Pengenalan Profesi

3 Meminta izin kepada petugas Puskesmas dan Posyandu secara administratif

4 Meninjau pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat

puskesmas lokakarya mini penilaian kinerja) dan pelaksanaan pelayanan

kesehatan di posyandu

5 Mengumpulkan hasil kerja lapangan untuk mendapatkan suatu kesimpulan

6 Membuat laporan hasil Tugas Pengenalan Profesi dari data yang sudah

didapatkan

28

Palembang April 2013

Mahasiswa Blok XVII Kelompok 4

Diketahui dan Disetujui

Pembimbing

dr Putri

29

BAB IV

PENUTUP

Proposal ini disusun sebagai usaha melakukan penyelenggaraan kegiatan Tugas

Pengenalan Profesi supaya mahasiswa dapat mengamati lebih awal dan secara langsung

pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat puskesmas lokakarya mini

penilaian kinerja) dan pelaksanaan pelayanan kesehatan di posyandu

Demikianlah proposal kami semoga proposal ini menjadi bahan pertimbangan

dan perhatian dr Yesi Astri M Kes selaku pembimbing Tutorial 4 dalam mendukung

kegiatan Tugas Pengenalan Profesi yang kami laksanakan dalam rangka meningkatkan

Sumber Daya Manusia sekaligus untuk memenuhi tugas pada blok XVIII ini

30

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI 2004 Sistem Kesehatan Nasional Jakarta

Departemen Kesehatan RI 1999 Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia

Sehat 2010 Jakarta

Proyek Kesehatan Keluarga dan Gizi 2002 Pedoman Manajemen Puskesmas Jakarta

Departemen Kesehatan RI 2004 Sistem Kesehatan Nasional Jakarta

Departemen Kesehatan RI 1988 Pedoman Lokakarya Mini Pusat Kesehatan

Masyarakat Jakarta

Departemen Kesehatan RI 2001 Pedoman Kerja Puskesmas Jakarta

Departemen Kesehatan RI Pusat Pendidikan dan Latihan Pegawai 1989 Pedoman

Perencanaan Tingkat Puskesmas (Microplanning) Jakarta

Kementerian Kesehatan RI 2005 Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat

Dinkes provinsi Jawa Tengah

Anas Syarial R Pelaksanan Posyandu di Tingkat II Kotamadya Medan disajikan pada

Temu Karya LKMD Propinsi Sumatera Utara Medan 1998

Departemen Dalam Negeri Instruksi Menteri Dalam Negeri No 0 Tahun 1990

Tentang Peningkatan Pembinaan mutu Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Jakarta

1990

Eacang I 1986 Ilmu kesehatan Masyarakat Penerbit Alumni Bandung

Muninjaya A A Gde 1999 Manajemen Kesehatan EGC Jakarta

Sulastomo 2007 Manajemen Kesehatan Gramedia Pustaka Jakarta

31

  • 12 Rumusan Masalah
  • 13 Tujuan Tugas Pengenalan Profesi
  • 131 Tujuan Umum
  • Setelah menyelesaikan Tugas Pengenalan Profesi ini diharapkan mahasiswa mampu memahami dan mempraktikkan Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
  • 132 Tujuan Khusus
  • 1 Untuk penulis dapat menambah ilmu pengetahuan dan sebagai bahan pembanding antara teori yang didapat selama kuliah dan praktek di lapangan tentang Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
  • 2 Untuk pembaca dapat mengatahui Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
  • 21 Definisi Manajemen Puskesmas
  • 22 Instrumen Manajemen Puskesmas
Page 25: TPP XVIII Puskes-Posyandu

3) Pengumpul data dan informaosi adalah Tim Penggerak PKK dan LKMD dengan

menggunakan instrumen

a Catatan ibu hamil kelahiran kematian dan nifas oleh ketua kelompok Dasa

Wisma (kader PKK)

b Register bayi dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember

c Register anak balita dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember

d Register WUS- PUS alam wilayah ketiga Posyandu bulan Januari sd Desember

e Register Ibu hamil dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember

f Data pengunjung petugas Posyandu kelahiran dan kematian bayi dan kematian ibu

hamil melahirkan dan nifas

g Data hasil kegiatan Posyandu

Catatan

1 Instrumenformat SIP diatas oleh kader Posyandu dengan bimbingan teknis dari

petugas kesehatanPLKB

2 LKMD clan Tim Penggerak PKK DesaKelurahan bertanggungjawab dalam hal

bull Menghimpun Idata daJl informasi dari seluruh Posyandu yang ada dalam wilayah

desakelurahan

bull Menyimpulkan seluruh data dan informasi

bull Menyusun data dan informasi sebagai bahan pertemuan ditingkat kecamatan

(Rakorbang)

3 Pokjanal Posyandu tingkat kecamatan (Puskesmas PPLKB Kaurbang) mengambil

data dari desa untuk dianalisis dan kemudian menjadi bahan rakor Posyandu di tingkat

kecamatan

4 Hasil analisis digunakan sebagai bahan menyusunan rencana pembinaan Masalah-

masalah yang dapat diatasi oleh Pemerintah Tingkat Kecamatan segera diambil langkah

pemecahannya sedangkan yang tidak dapat dipecahkan dilaporkan ke tingkat

KabupatenKotamadya sebagai bahan Rakorbang Tingkat ll

29 Tingkat Perkembangan Posyandu

Perkembangan masing-masing Posyandu tidak sama Dengan demikian

pembinaan yang dilakukan untuk masing-masing Posyandu juga berbeda Untuk

mengetahui tingkat perkembangan Posyandu telah dikembangkan metode dan alat

telaahan perkembangan Posyandu yang dikenal dengan nama Telaah Kemandirian

Posyandu Tujuan telaahan adalah untuk mengetahui tingkat perkembangan Posyandu

yang secara umum dibedakan atas 4 tingkat sebagai berikut

1 Posyandu Pratama

Posyandu Pratama adalah Posyandu yang belum mantap yang ditandai oleh

kegiatan bulanan Posyandu belum terlaksana secara rutin serta jumlah kader sangat

terbatas yakni kurang dari 5 (lima) orang Penyebab tidak terlaksananya kegiatan rutin

bulanan Posyandu di samping karena jumlah kader yang terbatas dapat pula karena

belum siapnya masyarakat Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat

adalah memotivasi masyarakat serta menambah jumlah kader

2 Posyandu Madya

Posyandu Madya adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan

lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau

lebih tetapi cakupan kelima kegiatan utamanya masih rendah yaitu kurang dari 50

Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat adalah meningkatkan

cakupan dengan mengikutsertakan tokoh masyarakat sebagai motivator serta lebih

menggiatkan kader dalam mengelola kegiatan Posyandu Contoh intervensi yang dapat

dilakukan antara lain

a Pelatihan tokoh masyarakat menggunakan Modul Posyandu dengan metode

simulasi

b Menerapkan SMD dan MMD di Posyandu dengan tujuan untuk merumuskan

masalah dan menetapkan cara penyelesaiannya dalam rangka meningkatkan

cakupan Posyandu

3 Posyandu Purnama

Posyandu Purnama adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan

lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau

lebih cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50 mampu menyelenggarakan

program tambahan serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang

dikelola oleh masyarakat yang pesertanya masih terbatas yakni kurang dari 50 KK di

wilayah kerja Posyandu Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat

antara lain

a Sosialisasi program dana sehat yang bertujuan untuk memantapkan pemahaman

masyarakat tentang dana sehat

b Pelatihan dana sehat agar di desa tersebut dapat tumbuh dana sehat yang kuat

dengan cakupan anggota lebih dari 50 KK Peserta pelatihan adalah para tokoh

masyarakat terutama pengurus dana sehat desakelurahan serta untuk

kepentingan Posyandu mengikutsertakan pula pengurus Posyandu

4 Posyandu Mandiri

Posyandu Mandiri adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan

lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau

lebih cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50 mampu menyelenggarakan

program tambahan serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang

dikelola oleh masyarakat yang pesertanya lebih dari 50 KK yang bertempat tinggal di

wilayah kerja Posyandu Intervensi yang dilakukan bersifat pembinaan termasuk

pembinaan program dana sehat sehingga terjamin kesinambungannya Selain itu dapat

dilakukan intervensi memperbanyak macam program tambahan sesuai dengan masalah

dan kemampuan masing-masing (Kementerian Kesehatan RI 2011)

BAB III

METODE PELAKSANAAN

31 Lokasi Pelaksanaan

Puskesmas dan Posyandu di Kota Palembang

32 Waktu Pelaksanaan

Hari dan Tanggal

Jam

33 Subjek Tugas Mandiri

1 Meninjau pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat

puskesmas lokakarya mini penilaian kinerja)

2 Meninjau pelaksanaan pelayanan kesehatan di posyandu

34 Langkah Kerja

1 Membuat proposal

2 Melakukan konsultasi kepada pembimbing Tugas Pengenalan Profesi

3 Meminta izin kepada petugas Puskesmas dan Posyandu secara administratif

4 Meninjau pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat

puskesmas lokakarya mini penilaian kinerja) dan pelaksanaan pelayanan

kesehatan di posyandu

5 Mengumpulkan hasil kerja lapangan untuk mendapatkan suatu kesimpulan

6 Membuat laporan hasil Tugas Pengenalan Profesi dari data yang sudah

didapatkan

28

Palembang April 2013

Mahasiswa Blok XVII Kelompok 4

Diketahui dan Disetujui

Pembimbing

dr Putri

29

BAB IV

PENUTUP

Proposal ini disusun sebagai usaha melakukan penyelenggaraan kegiatan Tugas

Pengenalan Profesi supaya mahasiswa dapat mengamati lebih awal dan secara langsung

pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat puskesmas lokakarya mini

penilaian kinerja) dan pelaksanaan pelayanan kesehatan di posyandu

Demikianlah proposal kami semoga proposal ini menjadi bahan pertimbangan

dan perhatian dr Yesi Astri M Kes selaku pembimbing Tutorial 4 dalam mendukung

kegiatan Tugas Pengenalan Profesi yang kami laksanakan dalam rangka meningkatkan

Sumber Daya Manusia sekaligus untuk memenuhi tugas pada blok XVIII ini

30

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI 2004 Sistem Kesehatan Nasional Jakarta

Departemen Kesehatan RI 1999 Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia

Sehat 2010 Jakarta

Proyek Kesehatan Keluarga dan Gizi 2002 Pedoman Manajemen Puskesmas Jakarta

Departemen Kesehatan RI 2004 Sistem Kesehatan Nasional Jakarta

Departemen Kesehatan RI 1988 Pedoman Lokakarya Mini Pusat Kesehatan

Masyarakat Jakarta

Departemen Kesehatan RI 2001 Pedoman Kerja Puskesmas Jakarta

Departemen Kesehatan RI Pusat Pendidikan dan Latihan Pegawai 1989 Pedoman

Perencanaan Tingkat Puskesmas (Microplanning) Jakarta

Kementerian Kesehatan RI 2005 Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat

Dinkes provinsi Jawa Tengah

Anas Syarial R Pelaksanan Posyandu di Tingkat II Kotamadya Medan disajikan pada

Temu Karya LKMD Propinsi Sumatera Utara Medan 1998

Departemen Dalam Negeri Instruksi Menteri Dalam Negeri No 0 Tahun 1990

Tentang Peningkatan Pembinaan mutu Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Jakarta

1990

Eacang I 1986 Ilmu kesehatan Masyarakat Penerbit Alumni Bandung

Muninjaya A A Gde 1999 Manajemen Kesehatan EGC Jakarta

Sulastomo 2007 Manajemen Kesehatan Gramedia Pustaka Jakarta

31

  • 12 Rumusan Masalah
  • 13 Tujuan Tugas Pengenalan Profesi
  • 131 Tujuan Umum
  • Setelah menyelesaikan Tugas Pengenalan Profesi ini diharapkan mahasiswa mampu memahami dan mempraktikkan Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
  • 132 Tujuan Khusus
  • 1 Untuk penulis dapat menambah ilmu pengetahuan dan sebagai bahan pembanding antara teori yang didapat selama kuliah dan praktek di lapangan tentang Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
  • 2 Untuk pembaca dapat mengatahui Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
  • 21 Definisi Manajemen Puskesmas
  • 22 Instrumen Manajemen Puskesmas
Page 26: TPP XVIII Puskes-Posyandu

telaahan perkembangan Posyandu yang dikenal dengan nama Telaah Kemandirian

Posyandu Tujuan telaahan adalah untuk mengetahui tingkat perkembangan Posyandu

yang secara umum dibedakan atas 4 tingkat sebagai berikut

1 Posyandu Pratama

Posyandu Pratama adalah Posyandu yang belum mantap yang ditandai oleh

kegiatan bulanan Posyandu belum terlaksana secara rutin serta jumlah kader sangat

terbatas yakni kurang dari 5 (lima) orang Penyebab tidak terlaksananya kegiatan rutin

bulanan Posyandu di samping karena jumlah kader yang terbatas dapat pula karena

belum siapnya masyarakat Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat

adalah memotivasi masyarakat serta menambah jumlah kader

2 Posyandu Madya

Posyandu Madya adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan

lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau

lebih tetapi cakupan kelima kegiatan utamanya masih rendah yaitu kurang dari 50

Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat adalah meningkatkan

cakupan dengan mengikutsertakan tokoh masyarakat sebagai motivator serta lebih

menggiatkan kader dalam mengelola kegiatan Posyandu Contoh intervensi yang dapat

dilakukan antara lain

a Pelatihan tokoh masyarakat menggunakan Modul Posyandu dengan metode

simulasi

b Menerapkan SMD dan MMD di Posyandu dengan tujuan untuk merumuskan

masalah dan menetapkan cara penyelesaiannya dalam rangka meningkatkan

cakupan Posyandu

3 Posyandu Purnama

Posyandu Purnama adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan

lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau

lebih cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50 mampu menyelenggarakan

program tambahan serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang

dikelola oleh masyarakat yang pesertanya masih terbatas yakni kurang dari 50 KK di

wilayah kerja Posyandu Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat

antara lain

a Sosialisasi program dana sehat yang bertujuan untuk memantapkan pemahaman

masyarakat tentang dana sehat

b Pelatihan dana sehat agar di desa tersebut dapat tumbuh dana sehat yang kuat

dengan cakupan anggota lebih dari 50 KK Peserta pelatihan adalah para tokoh

masyarakat terutama pengurus dana sehat desakelurahan serta untuk

kepentingan Posyandu mengikutsertakan pula pengurus Posyandu

4 Posyandu Mandiri

Posyandu Mandiri adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan

lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau

lebih cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50 mampu menyelenggarakan

program tambahan serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang

dikelola oleh masyarakat yang pesertanya lebih dari 50 KK yang bertempat tinggal di

wilayah kerja Posyandu Intervensi yang dilakukan bersifat pembinaan termasuk

pembinaan program dana sehat sehingga terjamin kesinambungannya Selain itu dapat

dilakukan intervensi memperbanyak macam program tambahan sesuai dengan masalah

dan kemampuan masing-masing (Kementerian Kesehatan RI 2011)

BAB III

METODE PELAKSANAAN

31 Lokasi Pelaksanaan

Puskesmas dan Posyandu di Kota Palembang

32 Waktu Pelaksanaan

Hari dan Tanggal

Jam

33 Subjek Tugas Mandiri

1 Meninjau pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat

puskesmas lokakarya mini penilaian kinerja)

2 Meninjau pelaksanaan pelayanan kesehatan di posyandu

34 Langkah Kerja

1 Membuat proposal

2 Melakukan konsultasi kepada pembimbing Tugas Pengenalan Profesi

3 Meminta izin kepada petugas Puskesmas dan Posyandu secara administratif

4 Meninjau pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat

puskesmas lokakarya mini penilaian kinerja) dan pelaksanaan pelayanan

kesehatan di posyandu

5 Mengumpulkan hasil kerja lapangan untuk mendapatkan suatu kesimpulan

6 Membuat laporan hasil Tugas Pengenalan Profesi dari data yang sudah

didapatkan

28

Palembang April 2013

Mahasiswa Blok XVII Kelompok 4

Diketahui dan Disetujui

Pembimbing

dr Putri

29

BAB IV

PENUTUP

Proposal ini disusun sebagai usaha melakukan penyelenggaraan kegiatan Tugas

Pengenalan Profesi supaya mahasiswa dapat mengamati lebih awal dan secara langsung

pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat puskesmas lokakarya mini

penilaian kinerja) dan pelaksanaan pelayanan kesehatan di posyandu

Demikianlah proposal kami semoga proposal ini menjadi bahan pertimbangan

dan perhatian dr Yesi Astri M Kes selaku pembimbing Tutorial 4 dalam mendukung

kegiatan Tugas Pengenalan Profesi yang kami laksanakan dalam rangka meningkatkan

Sumber Daya Manusia sekaligus untuk memenuhi tugas pada blok XVIII ini

30

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI 2004 Sistem Kesehatan Nasional Jakarta

Departemen Kesehatan RI 1999 Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia

Sehat 2010 Jakarta

Proyek Kesehatan Keluarga dan Gizi 2002 Pedoman Manajemen Puskesmas Jakarta

Departemen Kesehatan RI 2004 Sistem Kesehatan Nasional Jakarta

Departemen Kesehatan RI 1988 Pedoman Lokakarya Mini Pusat Kesehatan

Masyarakat Jakarta

Departemen Kesehatan RI 2001 Pedoman Kerja Puskesmas Jakarta

Departemen Kesehatan RI Pusat Pendidikan dan Latihan Pegawai 1989 Pedoman

Perencanaan Tingkat Puskesmas (Microplanning) Jakarta

Kementerian Kesehatan RI 2005 Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat

Dinkes provinsi Jawa Tengah

Anas Syarial R Pelaksanan Posyandu di Tingkat II Kotamadya Medan disajikan pada

Temu Karya LKMD Propinsi Sumatera Utara Medan 1998

Departemen Dalam Negeri Instruksi Menteri Dalam Negeri No 0 Tahun 1990

Tentang Peningkatan Pembinaan mutu Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Jakarta

1990

Eacang I 1986 Ilmu kesehatan Masyarakat Penerbit Alumni Bandung

Muninjaya A A Gde 1999 Manajemen Kesehatan EGC Jakarta

Sulastomo 2007 Manajemen Kesehatan Gramedia Pustaka Jakarta

31

  • 12 Rumusan Masalah
  • 13 Tujuan Tugas Pengenalan Profesi
  • 131 Tujuan Umum
  • Setelah menyelesaikan Tugas Pengenalan Profesi ini diharapkan mahasiswa mampu memahami dan mempraktikkan Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
  • 132 Tujuan Khusus
  • 1 Untuk penulis dapat menambah ilmu pengetahuan dan sebagai bahan pembanding antara teori yang didapat selama kuliah dan praktek di lapangan tentang Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
  • 2 Untuk pembaca dapat mengatahui Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
  • 21 Definisi Manajemen Puskesmas
  • 22 Instrumen Manajemen Puskesmas
Page 27: TPP XVIII Puskes-Posyandu

wilayah kerja Posyandu Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat

antara lain

a Sosialisasi program dana sehat yang bertujuan untuk memantapkan pemahaman

masyarakat tentang dana sehat

b Pelatihan dana sehat agar di desa tersebut dapat tumbuh dana sehat yang kuat

dengan cakupan anggota lebih dari 50 KK Peserta pelatihan adalah para tokoh

masyarakat terutama pengurus dana sehat desakelurahan serta untuk

kepentingan Posyandu mengikutsertakan pula pengurus Posyandu

4 Posyandu Mandiri

Posyandu Mandiri adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan

lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau

lebih cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50 mampu menyelenggarakan

program tambahan serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang

dikelola oleh masyarakat yang pesertanya lebih dari 50 KK yang bertempat tinggal di

wilayah kerja Posyandu Intervensi yang dilakukan bersifat pembinaan termasuk

pembinaan program dana sehat sehingga terjamin kesinambungannya Selain itu dapat

dilakukan intervensi memperbanyak macam program tambahan sesuai dengan masalah

dan kemampuan masing-masing (Kementerian Kesehatan RI 2011)

BAB III

METODE PELAKSANAAN

31 Lokasi Pelaksanaan

Puskesmas dan Posyandu di Kota Palembang

32 Waktu Pelaksanaan

Hari dan Tanggal

Jam

33 Subjek Tugas Mandiri

1 Meninjau pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat

puskesmas lokakarya mini penilaian kinerja)

2 Meninjau pelaksanaan pelayanan kesehatan di posyandu

34 Langkah Kerja

1 Membuat proposal

2 Melakukan konsultasi kepada pembimbing Tugas Pengenalan Profesi

3 Meminta izin kepada petugas Puskesmas dan Posyandu secara administratif

4 Meninjau pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat

puskesmas lokakarya mini penilaian kinerja) dan pelaksanaan pelayanan

kesehatan di posyandu

5 Mengumpulkan hasil kerja lapangan untuk mendapatkan suatu kesimpulan

6 Membuat laporan hasil Tugas Pengenalan Profesi dari data yang sudah

didapatkan

28

Palembang April 2013

Mahasiswa Blok XVII Kelompok 4

Diketahui dan Disetujui

Pembimbing

dr Putri

29

BAB IV

PENUTUP

Proposal ini disusun sebagai usaha melakukan penyelenggaraan kegiatan Tugas

Pengenalan Profesi supaya mahasiswa dapat mengamati lebih awal dan secara langsung

pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat puskesmas lokakarya mini

penilaian kinerja) dan pelaksanaan pelayanan kesehatan di posyandu

Demikianlah proposal kami semoga proposal ini menjadi bahan pertimbangan

dan perhatian dr Yesi Astri M Kes selaku pembimbing Tutorial 4 dalam mendukung

kegiatan Tugas Pengenalan Profesi yang kami laksanakan dalam rangka meningkatkan

Sumber Daya Manusia sekaligus untuk memenuhi tugas pada blok XVIII ini

30

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI 2004 Sistem Kesehatan Nasional Jakarta

Departemen Kesehatan RI 1999 Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia

Sehat 2010 Jakarta

Proyek Kesehatan Keluarga dan Gizi 2002 Pedoman Manajemen Puskesmas Jakarta

Departemen Kesehatan RI 2004 Sistem Kesehatan Nasional Jakarta

Departemen Kesehatan RI 1988 Pedoman Lokakarya Mini Pusat Kesehatan

Masyarakat Jakarta

Departemen Kesehatan RI 2001 Pedoman Kerja Puskesmas Jakarta

Departemen Kesehatan RI Pusat Pendidikan dan Latihan Pegawai 1989 Pedoman

Perencanaan Tingkat Puskesmas (Microplanning) Jakarta

Kementerian Kesehatan RI 2005 Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat

Dinkes provinsi Jawa Tengah

Anas Syarial R Pelaksanan Posyandu di Tingkat II Kotamadya Medan disajikan pada

Temu Karya LKMD Propinsi Sumatera Utara Medan 1998

Departemen Dalam Negeri Instruksi Menteri Dalam Negeri No 0 Tahun 1990

Tentang Peningkatan Pembinaan mutu Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Jakarta

1990

Eacang I 1986 Ilmu kesehatan Masyarakat Penerbit Alumni Bandung

Muninjaya A A Gde 1999 Manajemen Kesehatan EGC Jakarta

Sulastomo 2007 Manajemen Kesehatan Gramedia Pustaka Jakarta

31

  • 12 Rumusan Masalah
  • 13 Tujuan Tugas Pengenalan Profesi
  • 131 Tujuan Umum
  • Setelah menyelesaikan Tugas Pengenalan Profesi ini diharapkan mahasiswa mampu memahami dan mempraktikkan Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
  • 132 Tujuan Khusus
  • 1 Untuk penulis dapat menambah ilmu pengetahuan dan sebagai bahan pembanding antara teori yang didapat selama kuliah dan praktek di lapangan tentang Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
  • 2 Untuk pembaca dapat mengatahui Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
  • 21 Definisi Manajemen Puskesmas
  • 22 Instrumen Manajemen Puskesmas
Page 28: TPP XVIII Puskes-Posyandu

BAB III

METODE PELAKSANAAN

31 Lokasi Pelaksanaan

Puskesmas dan Posyandu di Kota Palembang

32 Waktu Pelaksanaan

Hari dan Tanggal

Jam

33 Subjek Tugas Mandiri

1 Meninjau pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat

puskesmas lokakarya mini penilaian kinerja)

2 Meninjau pelaksanaan pelayanan kesehatan di posyandu

34 Langkah Kerja

1 Membuat proposal

2 Melakukan konsultasi kepada pembimbing Tugas Pengenalan Profesi

3 Meminta izin kepada petugas Puskesmas dan Posyandu secara administratif

4 Meninjau pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat

puskesmas lokakarya mini penilaian kinerja) dan pelaksanaan pelayanan

kesehatan di posyandu

5 Mengumpulkan hasil kerja lapangan untuk mendapatkan suatu kesimpulan

6 Membuat laporan hasil Tugas Pengenalan Profesi dari data yang sudah

didapatkan

28

Palembang April 2013

Mahasiswa Blok XVII Kelompok 4

Diketahui dan Disetujui

Pembimbing

dr Putri

29

BAB IV

PENUTUP

Proposal ini disusun sebagai usaha melakukan penyelenggaraan kegiatan Tugas

Pengenalan Profesi supaya mahasiswa dapat mengamati lebih awal dan secara langsung

pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat puskesmas lokakarya mini

penilaian kinerja) dan pelaksanaan pelayanan kesehatan di posyandu

Demikianlah proposal kami semoga proposal ini menjadi bahan pertimbangan

dan perhatian dr Yesi Astri M Kes selaku pembimbing Tutorial 4 dalam mendukung

kegiatan Tugas Pengenalan Profesi yang kami laksanakan dalam rangka meningkatkan

Sumber Daya Manusia sekaligus untuk memenuhi tugas pada blok XVIII ini

30

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI 2004 Sistem Kesehatan Nasional Jakarta

Departemen Kesehatan RI 1999 Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia

Sehat 2010 Jakarta

Proyek Kesehatan Keluarga dan Gizi 2002 Pedoman Manajemen Puskesmas Jakarta

Departemen Kesehatan RI 2004 Sistem Kesehatan Nasional Jakarta

Departemen Kesehatan RI 1988 Pedoman Lokakarya Mini Pusat Kesehatan

Masyarakat Jakarta

Departemen Kesehatan RI 2001 Pedoman Kerja Puskesmas Jakarta

Departemen Kesehatan RI Pusat Pendidikan dan Latihan Pegawai 1989 Pedoman

Perencanaan Tingkat Puskesmas (Microplanning) Jakarta

Kementerian Kesehatan RI 2005 Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat

Dinkes provinsi Jawa Tengah

Anas Syarial R Pelaksanan Posyandu di Tingkat II Kotamadya Medan disajikan pada

Temu Karya LKMD Propinsi Sumatera Utara Medan 1998

Departemen Dalam Negeri Instruksi Menteri Dalam Negeri No 0 Tahun 1990

Tentang Peningkatan Pembinaan mutu Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Jakarta

1990

Eacang I 1986 Ilmu kesehatan Masyarakat Penerbit Alumni Bandung

Muninjaya A A Gde 1999 Manajemen Kesehatan EGC Jakarta

Sulastomo 2007 Manajemen Kesehatan Gramedia Pustaka Jakarta

31

  • 12 Rumusan Masalah
  • 13 Tujuan Tugas Pengenalan Profesi
  • 131 Tujuan Umum
  • Setelah menyelesaikan Tugas Pengenalan Profesi ini diharapkan mahasiswa mampu memahami dan mempraktikkan Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
  • 132 Tujuan Khusus
  • 1 Untuk penulis dapat menambah ilmu pengetahuan dan sebagai bahan pembanding antara teori yang didapat selama kuliah dan praktek di lapangan tentang Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
  • 2 Untuk pembaca dapat mengatahui Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
  • 21 Definisi Manajemen Puskesmas
  • 22 Instrumen Manajemen Puskesmas
Page 29: TPP XVIII Puskes-Posyandu

Palembang April 2013

Mahasiswa Blok XVII Kelompok 4

Diketahui dan Disetujui

Pembimbing

dr Putri

29

BAB IV

PENUTUP

Proposal ini disusun sebagai usaha melakukan penyelenggaraan kegiatan Tugas

Pengenalan Profesi supaya mahasiswa dapat mengamati lebih awal dan secara langsung

pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat puskesmas lokakarya mini

penilaian kinerja) dan pelaksanaan pelayanan kesehatan di posyandu

Demikianlah proposal kami semoga proposal ini menjadi bahan pertimbangan

dan perhatian dr Yesi Astri M Kes selaku pembimbing Tutorial 4 dalam mendukung

kegiatan Tugas Pengenalan Profesi yang kami laksanakan dalam rangka meningkatkan

Sumber Daya Manusia sekaligus untuk memenuhi tugas pada blok XVIII ini

30

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI 2004 Sistem Kesehatan Nasional Jakarta

Departemen Kesehatan RI 1999 Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia

Sehat 2010 Jakarta

Proyek Kesehatan Keluarga dan Gizi 2002 Pedoman Manajemen Puskesmas Jakarta

Departemen Kesehatan RI 2004 Sistem Kesehatan Nasional Jakarta

Departemen Kesehatan RI 1988 Pedoman Lokakarya Mini Pusat Kesehatan

Masyarakat Jakarta

Departemen Kesehatan RI 2001 Pedoman Kerja Puskesmas Jakarta

Departemen Kesehatan RI Pusat Pendidikan dan Latihan Pegawai 1989 Pedoman

Perencanaan Tingkat Puskesmas (Microplanning) Jakarta

Kementerian Kesehatan RI 2005 Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat

Dinkes provinsi Jawa Tengah

Anas Syarial R Pelaksanan Posyandu di Tingkat II Kotamadya Medan disajikan pada

Temu Karya LKMD Propinsi Sumatera Utara Medan 1998

Departemen Dalam Negeri Instruksi Menteri Dalam Negeri No 0 Tahun 1990

Tentang Peningkatan Pembinaan mutu Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Jakarta

1990

Eacang I 1986 Ilmu kesehatan Masyarakat Penerbit Alumni Bandung

Muninjaya A A Gde 1999 Manajemen Kesehatan EGC Jakarta

Sulastomo 2007 Manajemen Kesehatan Gramedia Pustaka Jakarta

31

  • 12 Rumusan Masalah
  • 13 Tujuan Tugas Pengenalan Profesi
  • 131 Tujuan Umum
  • Setelah menyelesaikan Tugas Pengenalan Profesi ini diharapkan mahasiswa mampu memahami dan mempraktikkan Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
  • 132 Tujuan Khusus
  • 1 Untuk penulis dapat menambah ilmu pengetahuan dan sebagai bahan pembanding antara teori yang didapat selama kuliah dan praktek di lapangan tentang Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
  • 2 Untuk pembaca dapat mengatahui Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
  • 21 Definisi Manajemen Puskesmas
  • 22 Instrumen Manajemen Puskesmas
Page 30: TPP XVIII Puskes-Posyandu

BAB IV

PENUTUP

Proposal ini disusun sebagai usaha melakukan penyelenggaraan kegiatan Tugas

Pengenalan Profesi supaya mahasiswa dapat mengamati lebih awal dan secara langsung

pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat puskesmas lokakarya mini

penilaian kinerja) dan pelaksanaan pelayanan kesehatan di posyandu

Demikianlah proposal kami semoga proposal ini menjadi bahan pertimbangan

dan perhatian dr Yesi Astri M Kes selaku pembimbing Tutorial 4 dalam mendukung

kegiatan Tugas Pengenalan Profesi yang kami laksanakan dalam rangka meningkatkan

Sumber Daya Manusia sekaligus untuk memenuhi tugas pada blok XVIII ini

30

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI 2004 Sistem Kesehatan Nasional Jakarta

Departemen Kesehatan RI 1999 Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia

Sehat 2010 Jakarta

Proyek Kesehatan Keluarga dan Gizi 2002 Pedoman Manajemen Puskesmas Jakarta

Departemen Kesehatan RI 2004 Sistem Kesehatan Nasional Jakarta

Departemen Kesehatan RI 1988 Pedoman Lokakarya Mini Pusat Kesehatan

Masyarakat Jakarta

Departemen Kesehatan RI 2001 Pedoman Kerja Puskesmas Jakarta

Departemen Kesehatan RI Pusat Pendidikan dan Latihan Pegawai 1989 Pedoman

Perencanaan Tingkat Puskesmas (Microplanning) Jakarta

Kementerian Kesehatan RI 2005 Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat

Dinkes provinsi Jawa Tengah

Anas Syarial R Pelaksanan Posyandu di Tingkat II Kotamadya Medan disajikan pada

Temu Karya LKMD Propinsi Sumatera Utara Medan 1998

Departemen Dalam Negeri Instruksi Menteri Dalam Negeri No 0 Tahun 1990

Tentang Peningkatan Pembinaan mutu Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Jakarta

1990

Eacang I 1986 Ilmu kesehatan Masyarakat Penerbit Alumni Bandung

Muninjaya A A Gde 1999 Manajemen Kesehatan EGC Jakarta

Sulastomo 2007 Manajemen Kesehatan Gramedia Pustaka Jakarta

31

  • 12 Rumusan Masalah
  • 13 Tujuan Tugas Pengenalan Profesi
  • 131 Tujuan Umum
  • Setelah menyelesaikan Tugas Pengenalan Profesi ini diharapkan mahasiswa mampu memahami dan mempraktikkan Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
  • 132 Tujuan Khusus
  • 1 Untuk penulis dapat menambah ilmu pengetahuan dan sebagai bahan pembanding antara teori yang didapat selama kuliah dan praktek di lapangan tentang Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
  • 2 Untuk pembaca dapat mengatahui Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
  • 21 Definisi Manajemen Puskesmas
  • 22 Instrumen Manajemen Puskesmas
Page 31: TPP XVIII Puskes-Posyandu

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI 2004 Sistem Kesehatan Nasional Jakarta

Departemen Kesehatan RI 1999 Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia

Sehat 2010 Jakarta

Proyek Kesehatan Keluarga dan Gizi 2002 Pedoman Manajemen Puskesmas Jakarta

Departemen Kesehatan RI 2004 Sistem Kesehatan Nasional Jakarta

Departemen Kesehatan RI 1988 Pedoman Lokakarya Mini Pusat Kesehatan

Masyarakat Jakarta

Departemen Kesehatan RI 2001 Pedoman Kerja Puskesmas Jakarta

Departemen Kesehatan RI Pusat Pendidikan dan Latihan Pegawai 1989 Pedoman

Perencanaan Tingkat Puskesmas (Microplanning) Jakarta

Kementerian Kesehatan RI 2005 Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat

Dinkes provinsi Jawa Tengah

Anas Syarial R Pelaksanan Posyandu di Tingkat II Kotamadya Medan disajikan pada

Temu Karya LKMD Propinsi Sumatera Utara Medan 1998

Departemen Dalam Negeri Instruksi Menteri Dalam Negeri No 0 Tahun 1990

Tentang Peningkatan Pembinaan mutu Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Jakarta

1990

Eacang I 1986 Ilmu kesehatan Masyarakat Penerbit Alumni Bandung

Muninjaya A A Gde 1999 Manajemen Kesehatan EGC Jakarta

Sulastomo 2007 Manajemen Kesehatan Gramedia Pustaka Jakarta

31

  • 12 Rumusan Masalah
  • 13 Tujuan Tugas Pengenalan Profesi
  • 131 Tujuan Umum
  • Setelah menyelesaikan Tugas Pengenalan Profesi ini diharapkan mahasiswa mampu memahami dan mempraktikkan Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
  • 132 Tujuan Khusus
  • 1 Untuk penulis dapat menambah ilmu pengetahuan dan sebagai bahan pembanding antara teori yang didapat selama kuliah dan praktek di lapangan tentang Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
  • 2 Untuk pembaca dapat mengatahui Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
  • 21 Definisi Manajemen Puskesmas
  • 22 Instrumen Manajemen Puskesmas