Makalah TB Paru2
-
Upload
sonny-gunawan -
Category
Documents
-
view
254 -
download
0
Transcript of Makalah TB Paru2
-
7/25/2019 Makalah TB Paru2
1/23
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Tuberkulosis Paru
BAB 1
TINJAUAN PUSTAKA
1.1 Anatomi dan Fisiologi Pernafasan
Saluran penghantar udara hingga mencapai paru-paru adalah hidung, farinx,
larinx trachea, bronkus, dan bronkiolus.
Proses fisiologi pernafasan dimana 02 dipindahkan dari udara ke dalam jaringan-
jaringan, dan C02dikeluarkan keudara ekspirasi dapat dibagi menjadi tiga stadium
antara lain :
. Stadium pertama adalah !entilasi "aitu masukn"a campuran gas-gas ke dalam
dan keluar paru-paru, karena ada selisih tekanan "ang terdapat antara atmosfer
dan al!eolus akibat kerja mekanik dari otot-otot.
2. Stadium kedua, transportasi "ang terdiri dan beberapa aspek "aitu :
a. #ifusi gas antara al!eolus dan kapiler paru-paru $respirasi eksternal% dan
antara darah sistemik dan sel.-sel jaringan
b. #istribusi darah dalam sirkulasi pulmonal dan pen"esuaiann"a dengan
distribusi udara dalam al!eolus.
c. &eaksi kimia dan fisik dari 02 dan C02 dengan darah respimi atau respirasi
interna menipak-an stadium akhir dari respirasi, "aitu sel dimana metabolikdioksida untuk- mendapatkan energi, dan C02 terbentuk sebagai sampah proses
metabolisme sel dan dikeluarkan oleh paru-paru
d. 'ransportasi, "aitu. tahap kcdua dari proses pemapasan mencakup proses
difusi gas-gas melintasi membran al!eolus kapiler "ang tipis $tebaln"a kurang
dari 0,( urn%. )ekuatan mendorong untuk pemindahan ini adalah selisih tekanan
parsial antara darah dan fase gas.
e. Perfusi, "aitu pemindahan gas secara efektif antara al!eolus dan kapiler paru-
paru membutuhkan distribusi merata dari udara dalam paru-paru dan perfusi
$aliran darah% dalam kapiler dengan perkataan lain !entilasi dan perfusi. dari unit
pulmonar" harus sesuai pada orang normal dengan posisi tegak dan keadaan
istirahat maka !entilasi dan perfusi hampir seimbang kecuali pada apeks paru-
paru.
Makalah KMB PSIK 2006 Universitas Airlangga
-
7/25/2019 Makalah TB Paru2
2/23
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Tuberkulosis Paru
*. stadium tiga.........................
Secara garis besar bahwa Par!"ar memili#i fngsi sebagai beri#t $
a. mengalirkan oksigen dari udara atmosfer ke darah !ena dan mengeluarkan gas
carbondioksida dari al!eoli keudara atmosfer.
b. men"aring bahan beracun dari sirkulasi
c. reser!oir darah
d. fungsi utaman"a adalah pertukaran gas-gas
1.% Pengertian TB Par
Tuberkulosis merupakan pen"akit infeksi "ang disebabkan oleh M!oba!teriu"
tuber!ulosis. )uman batang tanhan asam ini dapat merupakan organisme patogen
maupun saprofit. +da beberapa mikrobakteria patogen , tetapi han"a strain bovindan
hu"an"ang patogenik terhadap manusia. asil tuberkel ini berukuran 0,* x 2 sampai
m, ukuran ini lebih kecil dari satu sel darah merah.
1.& 'tiologi
'uberkulosis paru adalah pen"akit menular "ang disebabkan oleh basil
mikrobakterium tuberkulosis tipe humanus, sejenis kuman "ang berbentuk batang
dengan ukuran panjang -/mm dan tebal 0,*-0,/mm. Sebagian besar kuman terdiri
atas asam lemak $lipid%. 1ipid inilah "ang membuat kuman lebih tahan terhadap asam
dan lebih tahan terhadap gangguan kimia dan fisik.
)uman ini tahan hidup pada udara kering maupun dalam keadaan dingin $dapat
tahan bertahun-tahun dalam lemari es%. al ini terjadi karena kuman berada dalam
sifat dor"ant. #ari sifat dor"antini kuman dapat bangkit kembali dan menjadikan
tuberkulosis aktif kembali. Sifat lain kuman adalah aerob. Sifat ini menunjukkan
bah3a kuman lebih men"enangi jaringan "ang tinggi kandungan oksigenn"a. Salah
satu bagian paru-paru "ang mempun"ai tekanan paling tinggi adalah bagian apikal,
sehingga bagian apikal ini merupakan tempat predileksi pen"akit tuberkulosis.
'uberkulosis paru merupakan pen"akit infeksi penting saluran pernapasan. asil
mikrobakterium tersebut masuk kedalam jaringan paru melalui saluran napas $droplet
Makalah KMB PSIK 2006 Universitas Airlangga 2
-
7/25/2019 Makalah TB Paru2
3/23
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Tuberkulosis Paru
infection% sampai al!eoli, maka terjadilah infeksi primer $ghon% selanjutn"a men"ebar
kekelenjar getah bening setempat dan terbentuklah primer kompleks $ranke%.
keduan"a dinamakan tuberkulosis primer, "ang dalam perjalanann"a sebagian besar
akan mengalami pen"embuhan. Peradangan pada 'uberkulosis Paru Primer terjadi
sebelum tubuh mempun"ai kekebalan spesifik terhadap basil mikobakterium, sering
didapatkan pad usia -* tahun. Sedangkan "ang disebut tuberkulosis post primer
$reinfection% adalah peradangan jaringan paru oleh karena terjadi penularan ulang
"ang mana di dalam tubuh terbentuk kekebalan spesifik terhadap basil tersebut.
1.( Patofiologi dan )*+
'empat masuk kuman 4. tuberculosis adalah saluran pernafasan, saluran
pencernaan dan luka terbuka pada kulit. )eban"akan infeksi tuberculosis terjadi
melalui udara #airborne$, "aitu melalui inhalasi droplet "ang mendukung kuman-
kuman basil tuberkel "ang berasal dari orang "ang terinfeksi. Saluran pencernaan
merupakan tempat masuk utama bagi jenis bo!in, "ang pen"ebarann"a melalui susu
"ang terkontaminasi. 'uberkulosis adalah pen"akit "ang dikendalikan oleh respon
imunitas perantara sel. Sel efektorn"a adalah makrofag, sedangkan limfosit $biasan"a
limfosit '% adalah sel imunosupresifn"a. 'ipe imunitas seperti ini biasan"a lokal,
melibatkan makrofag "ang diaktifkan ditempat infeksi oleh limfosit dan limfokinn"a .
&espon ini disebut sebagai reaksi hipersensiti!itas.
asil tuberkel "ang mencapai permukaan al!eolus sebagian besar diinhalasi
sebagai suatu unit "ang terdiri dari satu sampai tiga basil. Setelah berada di al!eolus
dibagian ba3ah lobus atas paru-paru atau bagian atas lobus ba3ah, basil tuberkel ini
membangkitkan reaksi peradangan. +l!eoli "ang terserang akan mengalami
konsolidasi dan akan mengalami gejala pneumonia akut. Pneumonia ini dapat sembuh
dengan sendirin"a, sehingga tidak ada sisa "ang tertinggal, atau proses dapat juga
berlanjut terus dan bakteri dapat terus difagosit atau berkembang biak dalam sel.
Selain hal tersebut basil juga dapat men"ebar dalam getah bening menuju ke kelenjar
getah bening regional. 4akrofag "ang mengadakan infiltrasi menjadi lebih panjang
dan sebagian bersatu sehingga membentuk sel tuberkel epiteloid, "ang dikelilingi
oleh limfosit. &eaksi ini biasan"a membutuhkan 3aktu 0 sampai 20 hari.
Makalah KMB PSIK 2006 Universitas Airlangga *
-
7/25/2019 Makalah TB Paru2
4/23
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Tuberkulosis Paru
5ekrosis bagian sentral lesi memberikan gambaran "ang relatif padat dan seperti
keju, lesi nekrosis ini disebut kaseosa. 1esi primer paru-paru dinamakan %o!us &hon
dan gabungan terserangn"a getah bening regional dan lesi primer dinamakan
ko"pleks &hon. &espon lain "ang dapat terjadi pada daerah nekrosis adalah
pencairan, dimana bahan cair lepas kedalam bronchus dan menimbulkan ka!itas
kemudian akan masuk kepercabangan trakheobronkhial. Proses ini dapat terulang
kembali dibagian lain dari paru-paru atau basil dapat terba3a sampai kelaring, telinga
tengah atau usus.
Makalah KMB PSIK 2006 Universitas Airlangga
-
7/25/2019 Makalah TB Paru2
5/23
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Tuberkulosis Paru
)'B *F +AUTI*N TUB',+U-*SIS
Makalah KMB PSIK 2006 Universitas Airlangga (
ersin atuk
4encapai 1obus Paru
Percikan #ahak
4 cobacterium'C
' Paru
akteri Sampai Pada +l!eoli
Peradangan
+kti!itas Seluler
Pengeluaran atuk #ioplet
5utrisi erkurang #ari )ebutuhan
)ehilangan 1emak dan Protein
6angguan +#1
Proses Peradangan
&espon &asa 5"eri
ipotalamus
5"eri
Stimulasi Saraf
4erangsang
6angguan 'idur
radikinin istamin
#egranulasi Chemorection
Suhu 'ubuh 7
"perthermi
6angguan &asa 5"aman
Stimulasi Sel
dan Sel 4u
Sekresi 4uk
Peningka
Produksi 4
+kumulasi S
ersihan 9ala'idak fe
Perubahan Status )es
)urang Pengetahu
)ecemas
&espon
Pengelu
#iopl
&esiko Pen
+kti!itas #
)urang 4i
4oti!
6anggu
Personal
-
7/25/2019 Makalah TB Paru2
6/23
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Tuberkulosis Paru
+ara Penlaran Pena#it TB+
Pen"akit 'C biasan"a menular melalui udara "ang tercemar dengan bakteri
4ikobakterium tuberkulosa "ang dilepaskan pada saat penderita 'C batuk, dan pada
anak-anak sumber infeksi umumn"a berasal dari penderita 'C de3asa. akteri ini bila
sering masuk dan terkumpul di dalam paru-paru akan berkembang biak menjadi ban"ak
$terutama pada orang dengan da"a tahan tubuh "ang rendah%, dan dapat men"ebar
melalui pembuluh darah atau kelenjar getah bening. ;leh sebab itulah infeksi 'C dapat
menginfeksi hampir seluruh organ tubuh seperti: paru-paru, otak, ginjal, saluran
pencernaan, tulang, kelenjar getah bening, dan lain-lain, meskipun demikian organ tubuh
"ang paling sering terkena "aitu paru-paru.
Saat Mikobakteriu" tuberkulosaberhasil menginfeksi paru-paru, maka dengan segera
akan tumbuh koloni bakteri "ang berbentuk globular $bulat%. iasan"a melalui
serangkaian reaksi i"unologis bakteri 'C ini akan berusaha dihambat melalui
Makalah KMB PSIK 2006 Universitas Airlangga
-
7/25/2019 Makalah TB Paru2
7/23
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Tuberkulosis Paru
pembentukan dinding di sekeliling bakteri itu oleh sel-sel paru. 4ekanisme pembentukan
dinding itu membuat jaringan di sekitarn"a menjadi jaringan parut dan bakteri 'C akan
menjadi dor"ant $istirahat%. entuk-bentuk dor"ant inilah "ang sebenarn"a terlihat
sebagai tuberkel pada pemeriksaan foto rontgen.
Pada sebagian orang dengan sistem imun "ang baik, bentuk ini akan tetap dormant
sepanjang hidupn"a. Sedangkan pada orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh "ang
kurang, bakteri ini akan mengalami perkembangbiakan sehingga tuberkel bertambah
ban"ak. 'uberkel "ang ban"ak ini membentuk sebuah ruang di dalam paru-paru. &uang
inilah "ang nantin"a menjadi sumber produksi sputu" $dahak%. Seseorang "ang telah
memproduksi sputu" dapat diperkirakan sedang mengalami pertumbuhan tuberkel
berlebih dan positif terinfeksi 'C.
4eningkatn"a penularan infeksi "ang telah dilaporkan saat ini, ban"ak dihubungkan
dengan beberapa keadaan, antara lain memburukn"a kondisi sosial ekonomi, belum
optimaln"a fasilitas pela"anan kesehatan mas"arakat, meningkatn"a jumlah penduduk
"ang tidak mempun"ai tempat tinggal dan adan"a epidemi dari infeksi the great imitator? "aitu suatu pen"akit "ang
mempun"ai ban"ak kemiripan dengan pen"akit lain "ang juga memberikan gejala
umum seperti lemah dan demam. Pada sejumlah penderita gejala "ang timbul tidak
jelas sehingga diabaikan bahkan kadang-kadang asimtomatik.
6ambaran klinik ' paru dapat dibagi menjadi 2 golongan, gejala respiratorik dan
gejala sistemik.
. 6ejala respiratorik terdri dari :
+. atuk
6ejala batuk timbul paling dini dan merupakan gangguan "ang paling sering
dikeluhkan. 4ula-mula bersifat non produktif kemudian berdahak bahkan
bercampur darah bila sudah ada kerusakan jaringan.
Makalah KMB PSIK 2006 Universitas Airlangga @
-
7/25/2019 Makalah TB Paru2
8/23
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Tuberkulosis Paru
. atuk darah
#arah "ang dikeluarkan dalam dahak ber!ariasi, mungkin tampak berupa garis atau
bercak-bercak darak, gumpalan darah atau darah segar dalam jumlah sangat ban"ak.
atuk darak terjadi karena pecahn"a pembuluh darah atau aneurisma rasmussen
pada dinding ka!itas atau terdapa" perdarahan "ang berasal dari brokientaksis atau
ulserasi trakheobronkial. )eadaan ini dapat men"ebabkan kematian karena
pen"umbatan saluran pernafasan oleh bekuan darah. erat ringann"a batuk darah
tergantung dari besar keciln"a pembuluh darah "ang pecah.
6ejala klinis aemoptoe dapat dipastikan dari perdarahan nasofaring dengan cara
membedakan ciri-ciri sebagai berikut :
. atuk darah
a. #arah dibatukkan dengan rasa panas di tenggorokan
b. #arah berbuih bercampur udara
c. #arah segar ber3arna merah muda
d. #arah bersifat alkalis
e. +nemia kadang-kadang terjadi
f. enAidin test negatif
2. 4untah darah
a. #arah dimuntahkan dengan rasa mual
b. #arah bercampur sisa makanan
c. #arah ber3arna hitam karena bercampur asam lambung
d. #arah bersifat asam
e. +nemia seriang terjadi
f. enAidin test positif
*. pistaksis
a. #arah menetes dari hidung
b. atuk pelan kadang keluar
c. #arah ber3arna merah segar
d. #arah bersifat alkalis
e. +nemia jarang terjadi
C. Sesak napas
Makalah KMB PSIK 2006 Universitas Airlangga B
-
7/25/2019 Makalah TB Paru2
9/23
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Tuberkulosis Paru
6ejala ini ditemukan bila kerusakan parenkim paru sudah luas atau karena ada hal-
hal "ang men"ertai seperti efusi pleura, pneumothorax, anemia dan lain-lain.
#. 5"eri dada
5"eri dada pada ' paru termasuk n"eri pleuritik "ang ringan. 6ejala ini timbul
apabila sistem persarafan di pleura terkena.
. heeAing
'erjadi karena pen"empitan lumen endobronkus "ang disebabkan oleh sekret,
bronkostenosis, keradangan, jaringan granulasi, ulserasi.
2. 6ejala sistemik terdiri dari :
a. #emam
4erupakan gejala "ang sering dijumpai biasan"a timbul pada sore dan malam
hari mirip demam influenAa, hilang timbul dan makin lama makin panjang
serangann"a sedang masa bebas serangan makin pendek.
b.6ejala sistemik lain
6ejala sistemik lain ialah keringat malam, anoreksia, penurunan berat badan serta
malaise. 'imbuln"a gejala biasan"a gradual dalam beberapa minggu-bulan, akan
tetapi penampilan akut dengan batuk, panas, sesak napas 3alaupun jarang dapat juga
timbul men"erupai gejala pneumonia.
1.. Pemeri#saan Tes 2iagnosti# dan Foto thora3 PA
Dntuk mengetahui dan mengidentifikasi adan"a bakteri tuberkulosis kita dapat
melakukan tes diagnostik dan foto thorax sebagai berikut :
a. )ultur sputum, 4ikobakterium 'uberkulosis positif pada tahap akhir
pen"akit
b. 'es 'uberkulin secara 4antoux test reaksi positif $area indurasi 0-(
mm terjadi B-@2 jam%.
e. Peningkatan leukosit darah dan 1aju ndap #arah $1#%.
f. Spirometri: penurunan fuagsi paru dengan kapasitas !ital menurun.
Makalah KMB PSIK 2006 Universitas Airlangga E
-
7/25/2019 Makalah TB Paru2
10/23
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Tuberkulosis Paru
-
7/25/2019 Makalah TB Paru2
11/23
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Tuberkulosis Paru
(. ;rang "ang rekasi tuberkulinn"a bermakana dan berusia diba3ah *( tahun
. ;rang "ang reaksi tuberculin bermakna juga memiliki + terhadap !irus
-
7/25/2019 Makalah TB Paru2
12/23
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Tuberkulosis Paru
dijelaskan diatas. Sehingga penderita ' dapatlah dibagi dalam kategori "aitu:
Kategori I'
)asus baru dengan dahak positif dan penderita dengan keadaan "ang seperti
meningitis, ' milier, perikarditis, peritonitis, pleuritis masif atau bilateral,
spondilitis dengan gangguan neurologik, penderita dengan dahak negatif tetapi
kelainan parun"a luas, ' usus, ' saluran kemih
Pada kategori ini diberikan ;+' "ang mempun"ai efek sterilisasi dan sekaligus
mempun"ai efek dapat mencegah pertumbuhan kuman-kuman resisten seperti
-
7/25/2019 Makalah TB Paru2
13/23
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Tuberkulosis Paru
c% 2 S&/@ &, 2 &/@ & atau E &
d% 2 S'/0 ', 2 S/0 atau 2 SP/0 P
e% 2 S'/0 S2 2 atau 2 SP/0 S2 2
Kategori III'
Penderita kambuh setelah pengobatan. Pengobatan dengan 2&H/ & "ang
dilakukan dengan teratur dan efektif,sangat jarang memberi kekambuhan. ila terjadi
kekambuhan setelah penderita mendapaat pengobatan secara teratur seperti diatas
atau pada acJuired ressisten, maka pengobatan dapat diulangi dengan super!isi "ang
ketat dan dalam jangka 3aktu E sampai 2 bulan. Pengobatan setiap hari diberikan
selama 2 sampai bulan pertama dengan kombinasi * obat "ang masih sensitif dan
belum pernah diberikan. 4isal dengan memberi &H atau SPH
Kategori I('
Penderita "ang gagal dengan pengobatan pertama kali. ila tidak ada perbaikan
setelah pengobatan ;+' "ang teratur, kemungkinan oleh karena :
a% 4ultiple resistence
b% Secara bakteriologis ada respon pada permulaan pengobatan tetapi kemudian
diikuti dengan kegagalan bakteriologis oleh karena resistensi sekunder. Dntuk
kejadian seperti ini, regimen pengobatan harus diganti dengan regimen lain
"ang tidak resisten terhadap basil tuberkulosis dan bila mungkin penderita
diobati sampai 2 bulan. Sejak '+ dalam sputum negatif, dengan memakai
obat setiap hari dalam jangka 3aktu * sampai bulan pertama$ "ang belum
pernah diberikan sebelumn"a% : &4P-4-PH+ atau S4-P+S-PH+. ;bat
lain seperti tambutol atau protionamid, sikloserin, thiasetaAon atau
kanam"cin dan kapreom"cin dapat dipertimbangkan untuk diberikan.
1.6 Kom"li#asi
erbagai komplikasi 'C adalah sebagai berikut:
Makalah KMB PSIK 2006 Universitas Airlangga *
-
7/25/2019 Makalah TB Paru2
14/23
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Tuberkulosis Paru
a. emoptitis adalah peredaran dari saluran nafas "ang dapat
mengakibatkan kematian karena s"ok hipo!olemik atau tersumbatn"a
jalan nafas.
b. )olaps dari lobus akibat retraksi bronchial, sehingga terjadi ketidak
mampuan menampung atau men"impan oksigen dari lobus.
c. Pneumotorak adalah adan"a udara dalam rongga pleura. Pen"ebabn"a
adalah tekanan pneumotorak udara dalam membran berada dalam
tekanan "ang lebih tinggi dari udara dalam paru-paru "ang
berdampingan dan pembuluh darah, sehingga kapasitas oksigen "ang
dihirup han"a sebagian.
d. fusi Pleura adalah adan"a cairan abnormal dslsm rongga pleura "ang
disebabkan oleh tekanan "ang tidak seimbang pada kapiler "ang utuh
dan men"ebabkan kapasitas paru-paru tidak berkembang.
e. ronkietctaksis adalah endapan nanah ada bronkus setempat karena
terdapat infeksi pada bronkus. Pen"ebabn"a "aitu kerusaka "ang
berulang pada dinding bronchial dan keadaan abnormal dari jaringan
penghail mucus mengakibatkan rusakn"a jaringan pendukung menuju
saluran nafas.
f. Gibrosis adalah pembentukan jaringan ikat pada roses pemulihan atau
pn"embuhan.
Pen"ebaran infeksi ke organ lain seperti ;tak,tulang, persendian,
ginjal, dan "ang lain.
g.
-
7/25/2019 Makalah TB Paru2
15/23
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Tuberkulosis Paru
b.
-
7/25/2019 Makalah TB Paru2
16/23
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Tuberkulosis Paru
+ 2
P4++S+5
P&;SS )P&++'+5
-
7/25/2019 Makalah TB Paru2
17/23
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Tuberkulosis Paru
Subjektif : +noreksia, mual, tidak enak diperut, penurunan berat badan.
;bjektif : 'urgor kulit jelek, kulit kering/bersisik, kehilangan lemak sub kutan.
c. &espirasi
Subjektif : atuk produktif/non produktif sesak napas, sakit dada.
;bjektif : 4ulai batuk kering sampai batuk dengan sputum hijau/purulent, mukoid
kuning atau bercak darah, pembengkakan kelenjar limfe, terdengar bun"i ronkhi basah,
kasar di daerah apeks paru, takipneu $pen"akit luas atau fibrosis parenkim paru dan
pleural%, sesak napas, pengembangan pernapasan tidak simetris $effusi pleura.%, perkusi
pekak dan penurunan fremitus $cairan pleural%, de!iasi trakeal $pen"ebaran bronkogenik%.
d. &asa n"aman/n"eri
Subjektif : 5"eri dada meningkat karena batuk berulang.
;biektif : erhati-hati pada area "ang sakit, prilaku distraksi, gelisah, n"eri bisa timbul
bila infiltrasi radang sampai ke pleura sehingga timbul pleuritis.
e.
-
7/25/2019 Makalah TB Paru2
18/23
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Tuberkulosis Paru
. &i3a"at Sosial konomi:
a. &i3a"at pekerjaan. 9enis pekerjaan, 3aktu dan tempat bekerja, jumlah penghasilan.
b. +spek psikososial. 4erasa dikucilkan, tidak dapat berkomunikisi dengan bebas,
menarik diri, biasan"a pada keluarga "ang kurang marnpu, masalah berhubungan dengan
kondisi ekonomi, untuk sembuh perlu 3aktu "ang lama dan bia"a "ang ban"ak, masalah
tentang masa depan/pekerjaan pasien, tidak bersemangat dan putus harapan.
(. Gaktor Pendukung:
a. &i3a"at lingkungan.
b. Pola hidup.
5utrisi, kebiasaan merokok, minum alkohol, pola istirahat dan tidur, kebersihan diri.
c. 'ingkat pengetahuan/pendidikan pasien dan keluarga tentang pen"akit, pencegahan,
pengobatan dan pera3atann"a.
. Pemeriksaan #iagnostik:
a. )ultur sputum: 4ikobakterium 'uberkulosis positif pada tahap akhir pen"akit.
b. 'es 'uberkulin: 4antoux test reaksi positif $area indurasi 0-( mm terjadi B-@2
jam%.
c. Poto torak:
-
7/25/2019 Makalah TB Paru2
19/23
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Tuberkulosis Paru
2. 6angguan pertukaran gas berhubungan dengan: erkurangn"a keefektifan
permukaan paru, atelektasis, )erusakan membran al!eolar kapiler, Sekret "ang
kental, dema bronchial.
*. &esiko tinggi infeksi dan pen"ebaran infeksi berhubungan dengan: #a"a tahan
tubuh menurun, fungsi silia menurun, sekret "ang inenetap, )erusakan jaringan
akibat infeksi "ang men"ebar, 4alnutrisi, 'erkontaminasi oleh lingkungan,
)urang pengetahuan tentang infeksi kuman.
. Perubahan kebutuhan nutrisi, kurang dari kebutuhan berhubungan dengan:
)elelahan, atuk "ang sering, adan"a produksi sputum, #ispnea, +noreksia,
Penurunan kemampuan finansial.
(. )urang pengetahuan tentang kondisi, pengobatan, pencegahan berhubungan
dengan: 'idak ada "ang menerangkan,
-
7/25/2019 Makalah TB Paru2
20/23
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Tuberkulosis Paru
)asional'Pengeluaran sulit bila sekret tebal, sputum berdarah akibat kerusakan paru atau
luka bronchial "ang memerlukan e!aluasi/inter!ensi lanjut.
c. erikan pasien posisi semi atau Go3ler, antu/ajarkan batuk efektif dan latihan napas
dalam.
)asional'4eningkatkan ekspansi paru, !entilasi maksimal membuka area atelektasis dan
peningkatan gerakan sekret agar mudah dikeluarkan
d. ersihkan sekret dari mulut dan trakea, suction bila perlu.
)asional' 4encegah obstruksi/aspirasi. Suction dilakukan bila pasien tidak mampu
mengeluarkan sekret.
e. Pertahankan intake cairan minimal 2(00 ml/hari kecuali kontraindikasi.
)asional'4embantu mengencerkan secret sehingga mudah dikeluarkan
f. 1embabkan udara/oksigen inspirasi.
)asional'4encegah pengeringan membran mukosa.
g. erikan obat: agen mukolitik, bronkodilator, kortikosteroid sesuai indikasi.
)asional' 4enurunkan kekentalan sekret, lingkaran ukuran lumen trakeabronkial,
berguna jika terjadi hipoksemia pada ka!itas "ang luas.
h. antu inkubasi darurat bila perlu.
)asional' #iperlukan pada kasus jarang bronkogenik. dengan edema laring atau
perdarahan paru akut.
2. 6angguan pertukaran gas
'ujuan: 4elaporkan tidak terjadi dispnea. 4enunjukkan perbaikan !entilasi dan
oksigenasi jaringan adekuat dengan 6#+ dalam rentang normal. ebas dari gejala
distress pernapasan.
-
7/25/2019 Makalah TB Paru2
21/23
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Tuberkulosis Paru
kulit, membran mukosa, dan 3arna kuku.
&asional: +kumulasi secret dapat menggangp oksigenasi di organ !ital dan jaringan.
c. #emonstrasikan/anjurkan untuk mengeluarkan napas dengan bibir disiutkan, terutama
pada pasien dengan fibrosis atau kerusakan parenkim.
&asional: 4eningkatn"a resistensi aliran udara untuk mencegah kolapsn"a jalan napas.
d. +njurkan untuk bedrest, batasi dan bantu akti!itas sesuai kebutuhan.
&asional: 4engurangi konsumsi oksigen pada periode respirasi.
e. 4onitor 6#+.
&asional: 4enurunn"a saturasi oksigen $Pa;2% atau meningkatn"a PaC02 menunjukkan
perlun"a penanganan "ang lebih. adekuat atau perubahan terapi.
f. erikan oksigen sesuai indikasi.
&asional: 4embantu mengoreksi hipoksemia "ang terjadi sekunder hipo!entilasi dan
penurunan permukaan al!eolar paru.
*. &esiko tinggi infeksi dan pen"ebaran infeksi
Tu*uan' 4engidentifikasi inter!ensi untuk mencegah/menurunkan resiko pen"ebaran
infeksi. 4enunjukkan/melakukan perubahan pola hidup untuk meningkatkan lingkungan
"ang. aman.
Intervensi
a. &e!ie3 patologi pen"akit fase aktif/tidak aktif, pen"ebaran infeksi melalui bronkus
pada jaringan sekitarn"a atau aliran darah atau sistem limfe dan resiko infeksi melalui
batuk, bersin, meludah, terta3a., ciuman atau men"an"i.
&asional: 4embantu pasien agar mau mengerti dan menerima terapi "ang diberikan
untuk mencegah komplikasi.
b.
-
7/25/2019 Makalah TB Paru2
22/23
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Tuberkulosis Paru
tertutup jika batuk.
&asional: )ebiasaan ini untuk mencegah terjadin"a penularan infeksi.
d. 6unakan masker setiap melakukan tindakan.
&asional: 4engurangi risilio pen"ebaran infeksi.
e. 4onitor temperatur.
&asional: Gebris merupakan indikasi terjadin"a infeksi.
f.
-
7/25/2019 Makalah TB Paru2
23/23
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Tuberkulosis Paru
Selain tidak memerlukan bia"a mahal, cepat, mudah dilakukan, akurat,
pemeriksaan mikroskopis merupakan teknologi diagnostik "ang paling sesuai karena
mengindikasikan drajat penularan,risiko kematian serta prioritas pengobatan. #engan
menggunakan kultur sebagai golden standard, sensiti!it" hapusan '+ dari spesimen
"ang berasal dari berbagai tempat/organ dengan berbagai tingkat pen"akit berkisar 22-@B
persen. 'elah dibuktikan bah3a identifikasi '+ melalui * kali pemeriksaan hapusan
langsung memberikan hasil "ang optimal. ; merekomendasikan untuk identifikasi
'+ pada penderita suspek ' diperlukan * L pengambilan spesimen. Program P2'
#epkes $mengadopsi ;% merekomendasikan tiga spesimen dahak sebaikn"a sudah
terkumpul dalam dua hari kunjungan pertama "aitu dengan cara: Spot $sputum se3aktu
saat kunjungan%, morning $sputum keesokan harin"a% dan spot $pada saat mengantarkan
sputum pagi% atau dikenal dengan istilah SPS $se3aktu, pagi, se3aktu%.