Makalah TB Paru2

download Makalah TB Paru2

of 23

Transcript of Makalah TB Paru2

  • 7/25/2019 Makalah TB Paru2

    1/23

    Asuhan Keperawatan Pada Pasien Tuberkulosis Paru

    BAB 1

    TINJAUAN PUSTAKA

    1.1 Anatomi dan Fisiologi Pernafasan

    Saluran penghantar udara hingga mencapai paru-paru adalah hidung, farinx,

    larinx trachea, bronkus, dan bronkiolus.

    Proses fisiologi pernafasan dimana 02 dipindahkan dari udara ke dalam jaringan-

    jaringan, dan C02dikeluarkan keudara ekspirasi dapat dibagi menjadi tiga stadium

    antara lain :

    . Stadium pertama adalah !entilasi "aitu masukn"a campuran gas-gas ke dalam

    dan keluar paru-paru, karena ada selisih tekanan "ang terdapat antara atmosfer

    dan al!eolus akibat kerja mekanik dari otot-otot.

    2. Stadium kedua, transportasi "ang terdiri dan beberapa aspek "aitu :

    a. #ifusi gas antara al!eolus dan kapiler paru-paru $respirasi eksternal% dan

    antara darah sistemik dan sel.-sel jaringan

    b. #istribusi darah dalam sirkulasi pulmonal dan pen"esuaiann"a dengan

    distribusi udara dalam al!eolus.

    c. &eaksi kimia dan fisik dari 02 dan C02 dengan darah respimi atau respirasi

    interna menipak-an stadium akhir dari respirasi, "aitu sel dimana metabolikdioksida untuk- mendapatkan energi, dan C02 terbentuk sebagai sampah proses

    metabolisme sel dan dikeluarkan oleh paru-paru

    d. 'ransportasi, "aitu. tahap kcdua dari proses pemapasan mencakup proses

    difusi gas-gas melintasi membran al!eolus kapiler "ang tipis $tebaln"a kurang

    dari 0,( urn%. )ekuatan mendorong untuk pemindahan ini adalah selisih tekanan

    parsial antara darah dan fase gas.

    e. Perfusi, "aitu pemindahan gas secara efektif antara al!eolus dan kapiler paru-

    paru membutuhkan distribusi merata dari udara dalam paru-paru dan perfusi

    $aliran darah% dalam kapiler dengan perkataan lain !entilasi dan perfusi. dari unit

    pulmonar" harus sesuai pada orang normal dengan posisi tegak dan keadaan

    istirahat maka !entilasi dan perfusi hampir seimbang kecuali pada apeks paru-

    paru.

    Makalah KMB PSIK 2006 Universitas Airlangga

  • 7/25/2019 Makalah TB Paru2

    2/23

    Asuhan Keperawatan Pada Pasien Tuberkulosis Paru

    *. stadium tiga.........................

    Secara garis besar bahwa Par!"ar memili#i fngsi sebagai beri#t $

    a. mengalirkan oksigen dari udara atmosfer ke darah !ena dan mengeluarkan gas

    carbondioksida dari al!eoli keudara atmosfer.

    b. men"aring bahan beracun dari sirkulasi

    c. reser!oir darah

    d. fungsi utaman"a adalah pertukaran gas-gas

    1.% Pengertian TB Par

    Tuberkulosis merupakan pen"akit infeksi "ang disebabkan oleh M!oba!teriu"

    tuber!ulosis. )uman batang tanhan asam ini dapat merupakan organisme patogen

    maupun saprofit. +da beberapa mikrobakteria patogen , tetapi han"a strain bovindan

    hu"an"ang patogenik terhadap manusia. asil tuberkel ini berukuran 0,* x 2 sampai

    m, ukuran ini lebih kecil dari satu sel darah merah.

    1.& 'tiologi

    'uberkulosis paru adalah pen"akit menular "ang disebabkan oleh basil

    mikrobakterium tuberkulosis tipe humanus, sejenis kuman "ang berbentuk batang

    dengan ukuran panjang -/mm dan tebal 0,*-0,/mm. Sebagian besar kuman terdiri

    atas asam lemak $lipid%. 1ipid inilah "ang membuat kuman lebih tahan terhadap asam

    dan lebih tahan terhadap gangguan kimia dan fisik.

    )uman ini tahan hidup pada udara kering maupun dalam keadaan dingin $dapat

    tahan bertahun-tahun dalam lemari es%. al ini terjadi karena kuman berada dalam

    sifat dor"ant. #ari sifat dor"antini kuman dapat bangkit kembali dan menjadikan

    tuberkulosis aktif kembali. Sifat lain kuman adalah aerob. Sifat ini menunjukkan

    bah3a kuman lebih men"enangi jaringan "ang tinggi kandungan oksigenn"a. Salah

    satu bagian paru-paru "ang mempun"ai tekanan paling tinggi adalah bagian apikal,

    sehingga bagian apikal ini merupakan tempat predileksi pen"akit tuberkulosis.

    'uberkulosis paru merupakan pen"akit infeksi penting saluran pernapasan. asil

    mikrobakterium tersebut masuk kedalam jaringan paru melalui saluran napas $droplet

    Makalah KMB PSIK 2006 Universitas Airlangga 2

  • 7/25/2019 Makalah TB Paru2

    3/23

    Asuhan Keperawatan Pada Pasien Tuberkulosis Paru

    infection% sampai al!eoli, maka terjadilah infeksi primer $ghon% selanjutn"a men"ebar

    kekelenjar getah bening setempat dan terbentuklah primer kompleks $ranke%.

    keduan"a dinamakan tuberkulosis primer, "ang dalam perjalanann"a sebagian besar

    akan mengalami pen"embuhan. Peradangan pada 'uberkulosis Paru Primer terjadi

    sebelum tubuh mempun"ai kekebalan spesifik terhadap basil mikobakterium, sering

    didapatkan pad usia -* tahun. Sedangkan "ang disebut tuberkulosis post primer

    $reinfection% adalah peradangan jaringan paru oleh karena terjadi penularan ulang

    "ang mana di dalam tubuh terbentuk kekebalan spesifik terhadap basil tersebut.

    1.( Patofiologi dan )*+

    'empat masuk kuman 4. tuberculosis adalah saluran pernafasan, saluran

    pencernaan dan luka terbuka pada kulit. )eban"akan infeksi tuberculosis terjadi

    melalui udara #airborne$, "aitu melalui inhalasi droplet "ang mendukung kuman-

    kuman basil tuberkel "ang berasal dari orang "ang terinfeksi. Saluran pencernaan

    merupakan tempat masuk utama bagi jenis bo!in, "ang pen"ebarann"a melalui susu

    "ang terkontaminasi. 'uberkulosis adalah pen"akit "ang dikendalikan oleh respon

    imunitas perantara sel. Sel efektorn"a adalah makrofag, sedangkan limfosit $biasan"a

    limfosit '% adalah sel imunosupresifn"a. 'ipe imunitas seperti ini biasan"a lokal,

    melibatkan makrofag "ang diaktifkan ditempat infeksi oleh limfosit dan limfokinn"a .

    &espon ini disebut sebagai reaksi hipersensiti!itas.

    asil tuberkel "ang mencapai permukaan al!eolus sebagian besar diinhalasi

    sebagai suatu unit "ang terdiri dari satu sampai tiga basil. Setelah berada di al!eolus

    dibagian ba3ah lobus atas paru-paru atau bagian atas lobus ba3ah, basil tuberkel ini

    membangkitkan reaksi peradangan. +l!eoli "ang terserang akan mengalami

    konsolidasi dan akan mengalami gejala pneumonia akut. Pneumonia ini dapat sembuh

    dengan sendirin"a, sehingga tidak ada sisa "ang tertinggal, atau proses dapat juga

    berlanjut terus dan bakteri dapat terus difagosit atau berkembang biak dalam sel.

    Selain hal tersebut basil juga dapat men"ebar dalam getah bening menuju ke kelenjar

    getah bening regional. 4akrofag "ang mengadakan infiltrasi menjadi lebih panjang

    dan sebagian bersatu sehingga membentuk sel tuberkel epiteloid, "ang dikelilingi

    oleh limfosit. &eaksi ini biasan"a membutuhkan 3aktu 0 sampai 20 hari.

    Makalah KMB PSIK 2006 Universitas Airlangga *

  • 7/25/2019 Makalah TB Paru2

    4/23

    Asuhan Keperawatan Pada Pasien Tuberkulosis Paru

    5ekrosis bagian sentral lesi memberikan gambaran "ang relatif padat dan seperti

    keju, lesi nekrosis ini disebut kaseosa. 1esi primer paru-paru dinamakan %o!us &hon

    dan gabungan terserangn"a getah bening regional dan lesi primer dinamakan

    ko"pleks &hon. &espon lain "ang dapat terjadi pada daerah nekrosis adalah

    pencairan, dimana bahan cair lepas kedalam bronchus dan menimbulkan ka!itas

    kemudian akan masuk kepercabangan trakheobronkhial. Proses ini dapat terulang

    kembali dibagian lain dari paru-paru atau basil dapat terba3a sampai kelaring, telinga

    tengah atau usus.

    Makalah KMB PSIK 2006 Universitas Airlangga

  • 7/25/2019 Makalah TB Paru2

    5/23

    Asuhan Keperawatan Pada Pasien Tuberkulosis Paru

    )'B *F +AUTI*N TUB',+U-*SIS

    Makalah KMB PSIK 2006 Universitas Airlangga (

    ersin atuk

    4encapai 1obus Paru

    Percikan #ahak

    4 cobacterium'C

    ' Paru

    akteri Sampai Pada +l!eoli

    Peradangan

    +kti!itas Seluler

    Pengeluaran atuk #ioplet

    5utrisi erkurang #ari )ebutuhan

    )ehilangan 1emak dan Protein

    6angguan +#1

    Proses Peradangan

    &espon &asa 5"eri

    ipotalamus

    5"eri

    Stimulasi Saraf

    4erangsang

    6angguan 'idur

    radikinin istamin

    #egranulasi Chemorection

    Suhu 'ubuh 7

    "perthermi

    6angguan &asa 5"aman

    Stimulasi Sel

    dan Sel 4u

    Sekresi 4uk

    Peningka

    Produksi 4

    +kumulasi S

    ersihan 9ala'idak fe

    Perubahan Status )es

    )urang Pengetahu

    )ecemas

    &espon

    Pengelu

    #iopl

    &esiko Pen

    +kti!itas #

    )urang 4i

    4oti!

    6anggu

    Personal

  • 7/25/2019 Makalah TB Paru2

    6/23

    Asuhan Keperawatan Pada Pasien Tuberkulosis Paru

    +ara Penlaran Pena#it TB+

    Pen"akit 'C biasan"a menular melalui udara "ang tercemar dengan bakteri

    4ikobakterium tuberkulosa "ang dilepaskan pada saat penderita 'C batuk, dan pada

    anak-anak sumber infeksi umumn"a berasal dari penderita 'C de3asa. akteri ini bila

    sering masuk dan terkumpul di dalam paru-paru akan berkembang biak menjadi ban"ak

    $terutama pada orang dengan da"a tahan tubuh "ang rendah%, dan dapat men"ebar

    melalui pembuluh darah atau kelenjar getah bening. ;leh sebab itulah infeksi 'C dapat

    menginfeksi hampir seluruh organ tubuh seperti: paru-paru, otak, ginjal, saluran

    pencernaan, tulang, kelenjar getah bening, dan lain-lain, meskipun demikian organ tubuh

    "ang paling sering terkena "aitu paru-paru.

    Saat Mikobakteriu" tuberkulosaberhasil menginfeksi paru-paru, maka dengan segera

    akan tumbuh koloni bakteri "ang berbentuk globular $bulat%. iasan"a melalui

    serangkaian reaksi i"unologis bakteri 'C ini akan berusaha dihambat melalui

    Makalah KMB PSIK 2006 Universitas Airlangga

  • 7/25/2019 Makalah TB Paru2

    7/23

    Asuhan Keperawatan Pada Pasien Tuberkulosis Paru

    pembentukan dinding di sekeliling bakteri itu oleh sel-sel paru. 4ekanisme pembentukan

    dinding itu membuat jaringan di sekitarn"a menjadi jaringan parut dan bakteri 'C akan

    menjadi dor"ant $istirahat%. entuk-bentuk dor"ant inilah "ang sebenarn"a terlihat

    sebagai tuberkel pada pemeriksaan foto rontgen.

    Pada sebagian orang dengan sistem imun "ang baik, bentuk ini akan tetap dormant

    sepanjang hidupn"a. Sedangkan pada orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh "ang

    kurang, bakteri ini akan mengalami perkembangbiakan sehingga tuberkel bertambah

    ban"ak. 'uberkel "ang ban"ak ini membentuk sebuah ruang di dalam paru-paru. &uang

    inilah "ang nantin"a menjadi sumber produksi sputu" $dahak%. Seseorang "ang telah

    memproduksi sputu" dapat diperkirakan sedang mengalami pertumbuhan tuberkel

    berlebih dan positif terinfeksi 'C.

    4eningkatn"a penularan infeksi "ang telah dilaporkan saat ini, ban"ak dihubungkan

    dengan beberapa keadaan, antara lain memburukn"a kondisi sosial ekonomi, belum

    optimaln"a fasilitas pela"anan kesehatan mas"arakat, meningkatn"a jumlah penduduk

    "ang tidak mempun"ai tempat tinggal dan adan"a epidemi dari infeksi the great imitator? "aitu suatu pen"akit "ang

    mempun"ai ban"ak kemiripan dengan pen"akit lain "ang juga memberikan gejala

    umum seperti lemah dan demam. Pada sejumlah penderita gejala "ang timbul tidak

    jelas sehingga diabaikan bahkan kadang-kadang asimtomatik.

    6ambaran klinik ' paru dapat dibagi menjadi 2 golongan, gejala respiratorik dan

    gejala sistemik.

    . 6ejala respiratorik terdri dari :

    +. atuk

    6ejala batuk timbul paling dini dan merupakan gangguan "ang paling sering

    dikeluhkan. 4ula-mula bersifat non produktif kemudian berdahak bahkan

    bercampur darah bila sudah ada kerusakan jaringan.

    Makalah KMB PSIK 2006 Universitas Airlangga @

  • 7/25/2019 Makalah TB Paru2

    8/23

    Asuhan Keperawatan Pada Pasien Tuberkulosis Paru

    . atuk darah

    #arah "ang dikeluarkan dalam dahak ber!ariasi, mungkin tampak berupa garis atau

    bercak-bercak darak, gumpalan darah atau darah segar dalam jumlah sangat ban"ak.

    atuk darak terjadi karena pecahn"a pembuluh darah atau aneurisma rasmussen

    pada dinding ka!itas atau terdapa" perdarahan "ang berasal dari brokientaksis atau

    ulserasi trakheobronkial. )eadaan ini dapat men"ebabkan kematian karena

    pen"umbatan saluran pernafasan oleh bekuan darah. erat ringann"a batuk darah

    tergantung dari besar keciln"a pembuluh darah "ang pecah.

    6ejala klinis aemoptoe dapat dipastikan dari perdarahan nasofaring dengan cara

    membedakan ciri-ciri sebagai berikut :

    . atuk darah

    a. #arah dibatukkan dengan rasa panas di tenggorokan

    b. #arah berbuih bercampur udara

    c. #arah segar ber3arna merah muda

    d. #arah bersifat alkalis

    e. +nemia kadang-kadang terjadi

    f. enAidin test negatif

    2. 4untah darah

    a. #arah dimuntahkan dengan rasa mual

    b. #arah bercampur sisa makanan

    c. #arah ber3arna hitam karena bercampur asam lambung

    d. #arah bersifat asam

    e. +nemia seriang terjadi

    f. enAidin test positif

    *. pistaksis

    a. #arah menetes dari hidung

    b. atuk pelan kadang keluar

    c. #arah ber3arna merah segar

    d. #arah bersifat alkalis

    e. +nemia jarang terjadi

    C. Sesak napas

    Makalah KMB PSIK 2006 Universitas Airlangga B

  • 7/25/2019 Makalah TB Paru2

    9/23

    Asuhan Keperawatan Pada Pasien Tuberkulosis Paru

    6ejala ini ditemukan bila kerusakan parenkim paru sudah luas atau karena ada hal-

    hal "ang men"ertai seperti efusi pleura, pneumothorax, anemia dan lain-lain.

    #. 5"eri dada

    5"eri dada pada ' paru termasuk n"eri pleuritik "ang ringan. 6ejala ini timbul

    apabila sistem persarafan di pleura terkena.

    . heeAing

    'erjadi karena pen"empitan lumen endobronkus "ang disebabkan oleh sekret,

    bronkostenosis, keradangan, jaringan granulasi, ulserasi.

    2. 6ejala sistemik terdiri dari :

    a. #emam

    4erupakan gejala "ang sering dijumpai biasan"a timbul pada sore dan malam

    hari mirip demam influenAa, hilang timbul dan makin lama makin panjang

    serangann"a sedang masa bebas serangan makin pendek.

    b.6ejala sistemik lain

    6ejala sistemik lain ialah keringat malam, anoreksia, penurunan berat badan serta

    malaise. 'imbuln"a gejala biasan"a gradual dalam beberapa minggu-bulan, akan

    tetapi penampilan akut dengan batuk, panas, sesak napas 3alaupun jarang dapat juga

    timbul men"erupai gejala pneumonia.

    1.. Pemeri#saan Tes 2iagnosti# dan Foto thora3 PA

    Dntuk mengetahui dan mengidentifikasi adan"a bakteri tuberkulosis kita dapat

    melakukan tes diagnostik dan foto thorax sebagai berikut :

    a. )ultur sputum, 4ikobakterium 'uberkulosis positif pada tahap akhir

    pen"akit

    b. 'es 'uberkulin secara 4antoux test reaksi positif $area indurasi 0-(

    mm terjadi B-@2 jam%.

    e. Peningkatan leukosit darah dan 1aju ndap #arah $1#%.

    f. Spirometri: penurunan fuagsi paru dengan kapasitas !ital menurun.

    Makalah KMB PSIK 2006 Universitas Airlangga E

  • 7/25/2019 Makalah TB Paru2

    10/23

    Asuhan Keperawatan Pada Pasien Tuberkulosis Paru

  • 7/25/2019 Makalah TB Paru2

    11/23

    Asuhan Keperawatan Pada Pasien Tuberkulosis Paru

    (. ;rang "ang rekasi tuberkulinn"a bermakana dan berusia diba3ah *( tahun

    . ;rang "ang reaksi tuberculin bermakna juga memiliki + terhadap !irus

  • 7/25/2019 Makalah TB Paru2

    12/23

    Asuhan Keperawatan Pada Pasien Tuberkulosis Paru

    dijelaskan diatas. Sehingga penderita ' dapatlah dibagi dalam kategori "aitu:

    Kategori I'

    )asus baru dengan dahak positif dan penderita dengan keadaan "ang seperti

    meningitis, ' milier, perikarditis, peritonitis, pleuritis masif atau bilateral,

    spondilitis dengan gangguan neurologik, penderita dengan dahak negatif tetapi

    kelainan parun"a luas, ' usus, ' saluran kemih

    Pada kategori ini diberikan ;+' "ang mempun"ai efek sterilisasi dan sekaligus

    mempun"ai efek dapat mencegah pertumbuhan kuman-kuman resisten seperti

  • 7/25/2019 Makalah TB Paru2

    13/23

    Asuhan Keperawatan Pada Pasien Tuberkulosis Paru

    c% 2 S&/@ &, 2 &/@ & atau E &

    d% 2 S'/0 ', 2 S/0 atau 2 SP/0 P

    e% 2 S'/0 S2 2 atau 2 SP/0 S2 2

    Kategori III'

    Penderita kambuh setelah pengobatan. Pengobatan dengan 2&H/ & "ang

    dilakukan dengan teratur dan efektif,sangat jarang memberi kekambuhan. ila terjadi

    kekambuhan setelah penderita mendapaat pengobatan secara teratur seperti diatas

    atau pada acJuired ressisten, maka pengobatan dapat diulangi dengan super!isi "ang

    ketat dan dalam jangka 3aktu E sampai 2 bulan. Pengobatan setiap hari diberikan

    selama 2 sampai bulan pertama dengan kombinasi * obat "ang masih sensitif dan

    belum pernah diberikan. 4isal dengan memberi &H atau SPH

    Kategori I('

    Penderita "ang gagal dengan pengobatan pertama kali. ila tidak ada perbaikan

    setelah pengobatan ;+' "ang teratur, kemungkinan oleh karena :

    a% 4ultiple resistence

    b% Secara bakteriologis ada respon pada permulaan pengobatan tetapi kemudian

    diikuti dengan kegagalan bakteriologis oleh karena resistensi sekunder. Dntuk

    kejadian seperti ini, regimen pengobatan harus diganti dengan regimen lain

    "ang tidak resisten terhadap basil tuberkulosis dan bila mungkin penderita

    diobati sampai 2 bulan. Sejak '+ dalam sputum negatif, dengan memakai

    obat setiap hari dalam jangka 3aktu * sampai bulan pertama$ "ang belum

    pernah diberikan sebelumn"a% : &4P-4-PH+ atau S4-P+S-PH+. ;bat

    lain seperti tambutol atau protionamid, sikloserin, thiasetaAon atau

    kanam"cin dan kapreom"cin dapat dipertimbangkan untuk diberikan.

    1.6 Kom"li#asi

    erbagai komplikasi 'C adalah sebagai berikut:

    Makalah KMB PSIK 2006 Universitas Airlangga *

  • 7/25/2019 Makalah TB Paru2

    14/23

    Asuhan Keperawatan Pada Pasien Tuberkulosis Paru

    a. emoptitis adalah peredaran dari saluran nafas "ang dapat

    mengakibatkan kematian karena s"ok hipo!olemik atau tersumbatn"a

    jalan nafas.

    b. )olaps dari lobus akibat retraksi bronchial, sehingga terjadi ketidak

    mampuan menampung atau men"impan oksigen dari lobus.

    c. Pneumotorak adalah adan"a udara dalam rongga pleura. Pen"ebabn"a

    adalah tekanan pneumotorak udara dalam membran berada dalam

    tekanan "ang lebih tinggi dari udara dalam paru-paru "ang

    berdampingan dan pembuluh darah, sehingga kapasitas oksigen "ang

    dihirup han"a sebagian.

    d. fusi Pleura adalah adan"a cairan abnormal dslsm rongga pleura "ang

    disebabkan oleh tekanan "ang tidak seimbang pada kapiler "ang utuh

    dan men"ebabkan kapasitas paru-paru tidak berkembang.

    e. ronkietctaksis adalah endapan nanah ada bronkus setempat karena

    terdapat infeksi pada bronkus. Pen"ebabn"a "aitu kerusaka "ang

    berulang pada dinding bronchial dan keadaan abnormal dari jaringan

    penghail mucus mengakibatkan rusakn"a jaringan pendukung menuju

    saluran nafas.

    f. Gibrosis adalah pembentukan jaringan ikat pada roses pemulihan atau

    pn"embuhan.

    Pen"ebaran infeksi ke organ lain seperti ;tak,tulang, persendian,

    ginjal, dan "ang lain.

    g.

  • 7/25/2019 Makalah TB Paru2

    15/23

    Asuhan Keperawatan Pada Pasien Tuberkulosis Paru

    b.

  • 7/25/2019 Makalah TB Paru2

    16/23

    Asuhan Keperawatan Pada Pasien Tuberkulosis Paru

    + 2

    P4++S+5

    P&;SS )P&++'+5

  • 7/25/2019 Makalah TB Paru2

    17/23

    Asuhan Keperawatan Pada Pasien Tuberkulosis Paru

    Subjektif : +noreksia, mual, tidak enak diperut, penurunan berat badan.

    ;bjektif : 'urgor kulit jelek, kulit kering/bersisik, kehilangan lemak sub kutan.

    c. &espirasi

    Subjektif : atuk produktif/non produktif sesak napas, sakit dada.

    ;bjektif : 4ulai batuk kering sampai batuk dengan sputum hijau/purulent, mukoid

    kuning atau bercak darah, pembengkakan kelenjar limfe, terdengar bun"i ronkhi basah,

    kasar di daerah apeks paru, takipneu $pen"akit luas atau fibrosis parenkim paru dan

    pleural%, sesak napas, pengembangan pernapasan tidak simetris $effusi pleura.%, perkusi

    pekak dan penurunan fremitus $cairan pleural%, de!iasi trakeal $pen"ebaran bronkogenik%.

    d. &asa n"aman/n"eri

    Subjektif : 5"eri dada meningkat karena batuk berulang.

    ;biektif : erhati-hati pada area "ang sakit, prilaku distraksi, gelisah, n"eri bisa timbul

    bila infiltrasi radang sampai ke pleura sehingga timbul pleuritis.

    e.

  • 7/25/2019 Makalah TB Paru2

    18/23

    Asuhan Keperawatan Pada Pasien Tuberkulosis Paru

    . &i3a"at Sosial konomi:

    a. &i3a"at pekerjaan. 9enis pekerjaan, 3aktu dan tempat bekerja, jumlah penghasilan.

    b. +spek psikososial. 4erasa dikucilkan, tidak dapat berkomunikisi dengan bebas,

    menarik diri, biasan"a pada keluarga "ang kurang marnpu, masalah berhubungan dengan

    kondisi ekonomi, untuk sembuh perlu 3aktu "ang lama dan bia"a "ang ban"ak, masalah

    tentang masa depan/pekerjaan pasien, tidak bersemangat dan putus harapan.

    (. Gaktor Pendukung:

    a. &i3a"at lingkungan.

    b. Pola hidup.

    5utrisi, kebiasaan merokok, minum alkohol, pola istirahat dan tidur, kebersihan diri.

    c. 'ingkat pengetahuan/pendidikan pasien dan keluarga tentang pen"akit, pencegahan,

    pengobatan dan pera3atann"a.

    . Pemeriksaan #iagnostik:

    a. )ultur sputum: 4ikobakterium 'uberkulosis positif pada tahap akhir pen"akit.

    b. 'es 'uberkulin: 4antoux test reaksi positif $area indurasi 0-( mm terjadi B-@2

    jam%.

    c. Poto torak:

  • 7/25/2019 Makalah TB Paru2

    19/23

    Asuhan Keperawatan Pada Pasien Tuberkulosis Paru

    2. 6angguan pertukaran gas berhubungan dengan: erkurangn"a keefektifan

    permukaan paru, atelektasis, )erusakan membran al!eolar kapiler, Sekret "ang

    kental, dema bronchial.

    *. &esiko tinggi infeksi dan pen"ebaran infeksi berhubungan dengan: #a"a tahan

    tubuh menurun, fungsi silia menurun, sekret "ang inenetap, )erusakan jaringan

    akibat infeksi "ang men"ebar, 4alnutrisi, 'erkontaminasi oleh lingkungan,

    )urang pengetahuan tentang infeksi kuman.

    . Perubahan kebutuhan nutrisi, kurang dari kebutuhan berhubungan dengan:

    )elelahan, atuk "ang sering, adan"a produksi sputum, #ispnea, +noreksia,

    Penurunan kemampuan finansial.

    (. )urang pengetahuan tentang kondisi, pengobatan, pencegahan berhubungan

    dengan: 'idak ada "ang menerangkan,

  • 7/25/2019 Makalah TB Paru2

    20/23

    Asuhan Keperawatan Pada Pasien Tuberkulosis Paru

    )asional'Pengeluaran sulit bila sekret tebal, sputum berdarah akibat kerusakan paru atau

    luka bronchial "ang memerlukan e!aluasi/inter!ensi lanjut.

    c. erikan pasien posisi semi atau Go3ler, antu/ajarkan batuk efektif dan latihan napas

    dalam.

    )asional'4eningkatkan ekspansi paru, !entilasi maksimal membuka area atelektasis dan

    peningkatan gerakan sekret agar mudah dikeluarkan

    d. ersihkan sekret dari mulut dan trakea, suction bila perlu.

    )asional' 4encegah obstruksi/aspirasi. Suction dilakukan bila pasien tidak mampu

    mengeluarkan sekret.

    e. Pertahankan intake cairan minimal 2(00 ml/hari kecuali kontraindikasi.

    )asional'4embantu mengencerkan secret sehingga mudah dikeluarkan

    f. 1embabkan udara/oksigen inspirasi.

    )asional'4encegah pengeringan membran mukosa.

    g. erikan obat: agen mukolitik, bronkodilator, kortikosteroid sesuai indikasi.

    )asional' 4enurunkan kekentalan sekret, lingkaran ukuran lumen trakeabronkial,

    berguna jika terjadi hipoksemia pada ka!itas "ang luas.

    h. antu inkubasi darurat bila perlu.

    )asional' #iperlukan pada kasus jarang bronkogenik. dengan edema laring atau

    perdarahan paru akut.

    2. 6angguan pertukaran gas

    'ujuan: 4elaporkan tidak terjadi dispnea. 4enunjukkan perbaikan !entilasi dan

    oksigenasi jaringan adekuat dengan 6#+ dalam rentang normal. ebas dari gejala

    distress pernapasan.

  • 7/25/2019 Makalah TB Paru2

    21/23

    Asuhan Keperawatan Pada Pasien Tuberkulosis Paru

    kulit, membran mukosa, dan 3arna kuku.

    &asional: +kumulasi secret dapat menggangp oksigenasi di organ !ital dan jaringan.

    c. #emonstrasikan/anjurkan untuk mengeluarkan napas dengan bibir disiutkan, terutama

    pada pasien dengan fibrosis atau kerusakan parenkim.

    &asional: 4eningkatn"a resistensi aliran udara untuk mencegah kolapsn"a jalan napas.

    d. +njurkan untuk bedrest, batasi dan bantu akti!itas sesuai kebutuhan.

    &asional: 4engurangi konsumsi oksigen pada periode respirasi.

    e. 4onitor 6#+.

    &asional: 4enurunn"a saturasi oksigen $Pa;2% atau meningkatn"a PaC02 menunjukkan

    perlun"a penanganan "ang lebih. adekuat atau perubahan terapi.

    f. erikan oksigen sesuai indikasi.

    &asional: 4embantu mengoreksi hipoksemia "ang terjadi sekunder hipo!entilasi dan

    penurunan permukaan al!eolar paru.

    *. &esiko tinggi infeksi dan pen"ebaran infeksi

    Tu*uan' 4engidentifikasi inter!ensi untuk mencegah/menurunkan resiko pen"ebaran

    infeksi. 4enunjukkan/melakukan perubahan pola hidup untuk meningkatkan lingkungan

    "ang. aman.

    Intervensi

    a. &e!ie3 patologi pen"akit fase aktif/tidak aktif, pen"ebaran infeksi melalui bronkus

    pada jaringan sekitarn"a atau aliran darah atau sistem limfe dan resiko infeksi melalui

    batuk, bersin, meludah, terta3a., ciuman atau men"an"i.

    &asional: 4embantu pasien agar mau mengerti dan menerima terapi "ang diberikan

    untuk mencegah komplikasi.

    b.

  • 7/25/2019 Makalah TB Paru2

    22/23

    Asuhan Keperawatan Pada Pasien Tuberkulosis Paru

    tertutup jika batuk.

    &asional: )ebiasaan ini untuk mencegah terjadin"a penularan infeksi.

    d. 6unakan masker setiap melakukan tindakan.

    &asional: 4engurangi risilio pen"ebaran infeksi.

    e. 4onitor temperatur.

    &asional: Gebris merupakan indikasi terjadin"a infeksi.

    f.

  • 7/25/2019 Makalah TB Paru2

    23/23

    Asuhan Keperawatan Pada Pasien Tuberkulosis Paru

    Selain tidak memerlukan bia"a mahal, cepat, mudah dilakukan, akurat,

    pemeriksaan mikroskopis merupakan teknologi diagnostik "ang paling sesuai karena

    mengindikasikan drajat penularan,risiko kematian serta prioritas pengobatan. #engan

    menggunakan kultur sebagai golden standard, sensiti!it" hapusan '+ dari spesimen

    "ang berasal dari berbagai tempat/organ dengan berbagai tingkat pen"akit berkisar 22-@B

    persen. 'elah dibuktikan bah3a identifikasi '+ melalui * kali pemeriksaan hapusan

    langsung memberikan hasil "ang optimal. ; merekomendasikan untuk identifikasi

    '+ pada penderita suspek ' diperlukan * L pengambilan spesimen. Program P2'

    #epkes $mengadopsi ;% merekomendasikan tiga spesimen dahak sebaikn"a sudah

    terkumpul dalam dua hari kunjungan pertama "aitu dengan cara: Spot $sputum se3aktu

    saat kunjungan%, morning $sputum keesokan harin"a% dan spot $pada saat mengantarkan

    sputum pagi% atau dikenal dengan istilah SPS $se3aktu, pagi, se3aktu%.