Makalah TB

16
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular yang disebabkan mycobacterium tuberkolosis yang sering dijumpai pada paru, dan juga dapat terjadi pada organ di seluruh tubuh antara lain usus, kelenjar getah bening (kelenjar limfe), tulang kulit, otak, ginjal dan lain-lain. Mempunyai kemampuan untuk menyebar ke seluruh tubuh. Penularan kuman ini terutama melalui udara dapat juga melalui makanan (terutama melalui susu sapi segar) yang terkontaminasi dengan dahak penderita TB. Orang yang terkena dalam kondisi padat penduduk dan berventilasi buruk memiliki kemungkinan paling besar terinfeksi tergantung pada daya tahan tubuh seseorang, kecuali pada umur yang tergolong dan seseorang rentan seperti pada balita (bayi-bayi dibawah 5 tahun) dan seseorang yang mempunyai kondisi tubuh yang lemah misalnya manula, kurang gizi, pengidap AIDS, peminum alcohol, penyakit gula (diabetes militus) dan lain-lain, akan lebih mudah sakit dan penyakitnya 1

Transcript of Makalah TB

Page 1: Makalah TB

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular yang

disebabkan mycobacterium tuberkolosis yang sering

dijumpai pada paru, dan juga dapat terjadi pada organ di

seluruh tubuh antara lain usus, kelenjar getah bening

(kelenjar limfe), tulang kulit, otak, ginjal dan lain-lain.

Mempunyai kemampuan untuk menyebar ke seluruh

tubuh. Penularan kuman ini terutama melalui udara dapat

juga melalui makanan (terutama melalui susu sapi segar)

yang terkontaminasi dengan dahak penderita TB.

Orang yang terkena dalam kondisi padat penduduk

dan berventilasi buruk memiliki kemungkinan paling besar

terinfeksi tergantung pada daya tahan tubuh seseorang,

kecuali pada umur yang tergolong dan seseorang rentan

seperti pada balita (bayi-bayi dibawah 5 tahun) dan

seseorang yang mempunyai kondisi tubuh yang lemah

misalnya manula, kurang gizi, pengidap AIDS, peminum

alcohol, penyakit gula (diabetes militus) dan lain-lain, akan

lebih mudah sakit dan penyakitnya akan berkembang serta

akan menyebarkan kuman ke lingkungan.

Pada umumnya, penyakit paru-paru tidak

mempengaruhi kehamilan dan persalinan nifas, kecuali

penyakitnya tidak terkontrol, berat, dan luas yang di sertai

sesak nafas dan hipoksia.Walaupun kehamilan

menyebabkan sedikit perubahan pada sistem

pernafasan,karena uterus yang membesar dapat

mendorong diafragma dan paru-paru ke atas serta sisa

1

Page 2: Makalah TB

udara dalam paru-paru kurang, namun penyakit tersebut

tidak selalu menjadi lebih parah .Penyakit paru-paru yang

dalam keadaan aktif akan menimbulkan masalah bagi ibu ,

bayi dan orang-orang sekelilingnya.

Berdasarkan uraian-uraian tersebut di atas, maka

penulis membuat makalah dengan judul:

“TUBERKULOSIS”.

1.2 Tujuan Umum

Makalah ini dibuat sebagai tugas kelompok mata

kuliah Mikrobiologi.

Tujuan Khusus

Makalah ini juga dibuat dengan tujuan untuk

menambah pengetahuan penulis dan pembaca mengenai

Tuberkulosis.

1.3 Metode Penulisan

Dalam pembuatan dan penyelesaian makalah ini,

penulis menggunakan metode kepustakaan.

1.4 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan makalah ini adalah sebagai

berikut:

BAB I berisi latar belakang, tujuan penulisan, metoda

penulisan dan sistematika penulisan.

BAB II berisi

BAB II

PEMBAHASAN

2

Page 3: Makalah TB

2.1 Definisi

Tuberkolosis (TB) merupakan infeksi akut atau kronis

yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis, dan

ditandai dengan infiltrasi pulmoner, pembentukan

granulomadi sertai caseation (proses pengeringan dan

pembentukan substansi mirip kasein), fibrosis dan kavitasi.

Tuberkulosis atau TBC adalah suatu penyakit

menular yang disebabkan oleh kuman atau baksil TBC.

Biasanya TBC menyerang paru-paru, tetapi dapat juga

menyerang organ tubuh lainnya, seperti selaput otak,

kelenjar getah bening (kelanjar limfe), usus, tulang, kulit,

ginjal, dan lain-lain.

2.2 Etiologi

Penyakit Tuberkulosis ini disebabkan oleh beberapa

hal, antara lain, sebagai berikut:

1. Sistem kekebalan tubuh yang lemah

2. Kurangnya gizi dalam tubuh

3. Kontak dengan anggota keluarga yang terkena

tuberkolosis

4. Disebabkan infeksi kuman Mycobacterium

Tuberculosis tipe Humanus (sering) dan tipe Bovines

(jarang) yang tedapat pada sapi yang ditularkan oleh

droplet nuclei. Yang berbentuk batang dan basil

tahan asam (BTA) yang mempunyai ukuran 0,3-0,6

mikro dan 0,5-4 mikro. Kuman ini akan mati jika

terpapar sinar matahari karena salah satu sifat

kuman ini tidak tahan terhadap sinar ultraviolet.

2.3 Patofisiologi

3

Page 4: Makalah TB

Penyakit Tuberkolosis paru bisa terjadi pada saat

dahak yang mengandung kuman mycobacterium

tuberkulosis tersebut hinggap disaluran pernafasan yang

agak besar, misalnya trakhea dan broncus, droplet nuclei

akan segera dikeluarkan oleh gerakan silia selaput lendir

saluran pernafsan. Tetapi bila berhasil masuk sampai

kedalam alveolus dan menempel pada membran glukosa

bronkiolus, droplet nuclei akan menetap akhirnya basil-

basil tuberkulosis akan berkembang biak maka terjadilan

infeksi tuberkulosis. Sebagian besar orang yang telah

terinfeksi (80-90%), belum tentu menjadi sakit

tuberkulosis. Untuk sementara waktu kuman yag ada

didalam tubuh mereka tersebut bisa dalam keadaan

dormant (tidur) dan keberadaan kuman tersebut dapat

diketahui hanya dengan tes tuberkulin. Mereka yang

menjadi sakit tersebut disebut penderita tuberklosis.

Biasanya dalam waktu paling cepat sekitar 3-6 bulan

setelah terinfeksi. Mereka yang tidak menjadi sakit tetap

mempunyai resiko untuk menderita tuberkulosis sepanjang

hidup mereka.

2.4 Tanda-tanda dan gejala

1. Tanda dan gejala

Seseorang yang terkena infeksi akan menunjukan

gejala, walaupun ada yang tidak mengeluhkannnya. Secara

umum TB memiliki tanda dan gejala sebagai berikut:

1) Suhu menigkat sedikit (sumeng), serta diikuti

keringat pada malam hari

2) Merasa lelah dan merasa tidak enak badan

(malaise)

4

Page 5: Makalah TB

3) Nafsu makan berkurang (anak kecil sering rewel)

berat badan menurun

4) Berkeringat malam tanpa disertai kegiatan.

Secara khusus, tanda dan gejalanya bergantung

pada tempat yang terkena antara lain :

1.)Batuk lama dan pada sebagian penderita

berdahak/berlendir serta kadang-kadang

bercampur darah

2.)Nyeri dada dan kadang-kadang diikuti sesak yang

makin lama makin berat

3.) Pembesaran kelenjar getah bening dileher yang

sakit bila diraba

4.)Nyeri tulang, gangguan pencernaan yang kronis

disertai penurunan berat badan

5.) Pada anak timbul panas badan tinggi disertai

kejang yang maki lama makin memburuk, karena

mengenai otak.

2. Komplikasi

Adapun komplikasi yang dapat disebabkan oleh

penyakit ini adalah:

1.)Kerusakan paru dan menyebabkan cacat

2.) Penyumbatan usus

3.) Infeksi otak, ginjal dan tulang

4.)Kematian

3. Faktor Resiko Terinfeksi TB dan perkembangannya

1.) Lingkungan yang terlalu padat

2.) Infeksi TBC sebelumnya

3.)HIV

4.)Diabetes

5

Page 6: Makalah TB

5.) Terapi steroit

6.)Kanker kepala dan leher

7.) Penyakit ginjal

8.) Sindrom malabsorpsi

9.)Gastrektomi, pintas usus

10.) Malnutrisi , berat badan rendah

11.) Alkoholisme

12.) Penyalahgunaan zat

2.5 Penanganan

Terdiri dari beberapa jenis antara lain sebagai berikut:

1. Penangananan secara umum

Dengan cara mengkomsumsi obat secara teratur dan

Cara mengkomsumsi obatnya adalah:

Obat TBC harus di minum secara teratur

sampai pasien di nyatakan sembuh

Lama pengobatan umumnya berlangsung

selama 6-8 bulan

Selama 2 bulan pertama, 8 tablet di minum

sekaligus tiap hari

Pada 4 bulan berikutnya, 3 tablet sekaligus di

minum seminggu 3x

Obat di minum satu persatu dan harus habis

dalam 2 jam

Sebaiknya obat di munum sebelum makan pagi

atau sebelum tidur malam

2. Pada ibu hamil

Memberikan konseling mengenai pengaruh TB

terhadap kehamilan. Pengobatan TBC dengan

isoniazid, rifampisin, etambutol, dan pirazinamid.

6

Page 7: Makalah TB

Pengobtan TBC dengan amino-glikosida yang

merupakan kontraindikasi pada kehamilan karena

dapat menyebabkan ototoksik pada janin. perbaikan

keadaan umum dan gizi ibu .

3.saat persalinan

Persalinan dapat berlangsung seperti biasa.

Penderita di beri masker untuk menutupi hidung dan

mulutnya agar tidak terjadi penyebatran kuman di

sekitarnya. Ibu di beri oksigen yang adekuat dan

rindakan pencegahan infeksi. Dan apabila terjadi

indikasi obstertrik maka di lakukan tindakan

ekstraksi vakum atau forseps.

4.pasca perslinan

Setelah pasca persalinan di lakukan observasi

kemudian penderita dapat langsung diu pulangkan ,

tetapi apabila tidak dapat di pulangkan penderita

harus di rawat di ruang isolasi. Perawatan bayi harus

di pisahkan dari ibunya sampai tidak terlihat tanda

proses aktif lagi dngan di lakukan pemeriksaan

sputum sebanyak 3x dengan hasil selalu negatif

2.6 Pencegahan

Untuk mengatasi pentakit TB, dapat dilakukan pencegahan

yakni:

1. Memberi imunisasi BCG bagi bayi yang baru lahir pada usia

sekitar 2-3 bulan, dan diulang pada umur 12 atau 16 bulan

kemudian, bila diperlukan.

2. Memberikan imunisasi keluarga yang terdekat bila

pemeriksaan tes tuberculin negatif.

3. Tidak meminum susu sapi mentah melainkan harus

dimasak terlebih dahulu.

7

Page 8: Makalah TB

4. Memberi penerangan pada penderita untuk menutup mulut

dengan sapu tangan bila batuk serta tidak mengeluarkans

dahak disembarangan tempat dan menyediakan tempat

ludah yang diberi lisol atau bahan lain yang dianjurkan

dokter dan untuk mengurangi aktifitas kerja serta

menenangkan pikiran.

5. Ingatkan pasien untuk banyak beristirahat dan

mengkomsumsi makanan yang seimbang. Jika pasien

mengalami anoreksia, dorong ia makan sedikit sepanjang

hari. Catat berat badanya setiap minggu.

2.7 Penatalaksanan

Tuberkulosis diatur oleh penyedia pelayanan

kesehatan selain bidan, dan setiap pasien yang dicurigai

infeksi TB pada penapisan harus segera di rujuk. Pada

beberapa tempat, bidan bisa meminta sinar X dada dan

merujuk wanita, untuk mempercepat terapi.

2.8 Asuhan Kebidanan

1. Dalam kehamilan

1.) Ibu hamil dengan proses aktif, hendaknya jangan

di campurkan dengan wanita hamil lainya pada

pemeriksaan antenatal.

2.) Untuk diagnosis pasti dan pengobatan selalu

bekerjasama dengan ahli paru-paru.

3.) Penderita dengan proses aktif, apalagi dengan

batuk darah, sebaiknya di rawat di rumah sakit,

dalam kamar isolasi. Gunanya untuk mencegah

penularan, untuk menjamin istirahat dan makanan

8

Page 9: Makalah TB

yang cukup, serta pengobatan yang insentif dan

teratur.

4.) Ibu hamil bias diberikan obat-obatan seperti:INH,

PAS, dan rifadin.

5.) TBC paru-paru bukan merupakan indikasi untuk

abortus buatan dan terminasi kehamilan.

2. Dalam persalinan

1.) Bila proses tenang, persalinan akan berjalan

seperti biasa dan tidak perlu tindakan apa-apa.

2.)Bila proses aktif, kala I dan II di usahakan

seringan mungkin. Pada kala I , ibu hamil di beri

obat-obatan penenang dan analgetika dosis

rendah. Kala II di perpendek dengan ekstraksi

vakum.

3.)Bila ada indikasi obstetrik untuk seksio sesarea.

Hal ini di lakukan bekerja sama dengan ahli

anestesi untuk memperoleh anestesi mana yang

terbaik.

3. Dalam masa nifas

1.)Usahakan jangan terjadi pendarahan yang

banyak, diberi uterus tonika dan koagulansia.

2.)Usahakan mencegah terjadinya infeksi tambahan

dengan memberikanan antibiotika yang cukup.

3.)Bila ada anemia sebaiknya di berikan transfusi

darah, agar daya tahan ibu lebih kuat terhadap

infeksi sekunder.

4.) Ibu di anjurkan segera memakai kontrasepsi atau

bila jumlah anak sudah cukup, segera dilakukan

tubektomi.

9

Page 10: Makalah TB

3. Perawatan bayi

Biasanya bayi akan ditulari ibunya setelah kelahiran,

dan TBC bawaan (kongenital) sangat jarang.

1.) Bila ibu dalam proses TBC aktif,

2.) Secepatnya, bayi di berikan BCG

3.) Bayi segera di pisahkan dari ibunya selama 6-8

minggu.

4.) Bila uji mantoux sudah positif pada bayi, barulah

bayi dapat di temukan lagi dengan ibunya.

5.) Menyusuhkan bayi, pada proses aktif, di larang

karena kontak langsung dari mulut ibu pada bayi.

6.) Dapat di berikan anti TBC profilaksis pada bayi

yaitu INH:25mg /kg berat badan /hari.

Bila menderita tuberculosis paru aktif dan mendapat pengobatan

kurang dari 2 blan sebelum melahirkan, atau di diagnosis TBC

setelah melahirkan maka :

- Jangan di beri vaksin BCG saat setelah lahir

- Beri profilaksis isonoazid (INH) 5mg/kg sekali sehari secara

oral.

- Pada umur 8 minggu lakukan evaluasi kembali catat berat

badan dan melakukan pemeriksaan tes mantoux dan

radiologi bila memungkinkan.

- Tunda pemberian vaksin BCG sampai 2 minggu setelah

pengobatan selesai.bila vaksin BCG sudah terlanjur di

berikan ulang pemberianya 2 minggu setelah pengobatan

INH selesai

- Yakinkan ibu bahwa ASI tetap boleh di berikan

- Lakukan tindak lanjut terhadap bayinya tiap 2 minggu

untuk menilai kenaikan berat badabn bayi

10

Page 11: Makalah TB

4. TBC paru-paru dan alat reproduksi

TBC paru-paru dapat bersamaan dengan TBC alat

genitalia(Wiknjosatro H, 1959) menemukan pada 15

wanita penderita TBC-gentalis 45% sarang primernya

terdapat di paru-paru.

TBC genitalis dapat menyebabkan :

1.) Infertilitas (kemandulan)

2.) Bila terjadi kehamilan , hasil konsepsi sering

berakhir dengan abortus, kehamilan ektopik

terganggu (KET), dan partus prematurus.

3.) TBC genitalis yang sudah tenang dan pulih,

dapat skambuh lagi setelah abortus dan

persalinan.

BAB III

P E N U T U P

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian-uraian tersebut di atas, penulis dapat

mengambil kesimpulan sebagai berikut:

11

Page 12: Makalah TB

1.) Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular yang

disebabkan mycobacterium tuberkolosis yang sering

dijumpai pada paru, dan juga dapat terjadi pada organ di

seluruh tubuh antara lain usus, kelenjar getah bening

(kelenjar limfe), tulang kulit, otak, ginjal dan lain-lain.

3.2 Saran

Untuk mencegah terjadinya penyakit TB Paru sebaiknya ibu

harus memberikan vaksin campak sesuai dengan jadwal yang

telah ditentukan agar tidak terjadi penularan penyakit campak

dan Sebaiknya jika ada satu orang anak terkena campak, maka

anak lain dianjurkan untuk tidak berdekatan dengannya. Karena

virusnya yang keluar melalui napas atau semburan ludah

(droplet) bisa terisap langsung atau mlewat hidung dan mulut

akan menulari anak lain.

Daftar pustaka

Depkes RI, pedoman penyakit.TBC dan penanggulangannya, cetakan 3,

jakarta : 1997.

Adhyatma,M, penanggulangan penyakit TB paru dalam SKM,Simposium

peningkatan pelayanan dalam pengobatan TB Paru, Yogyakarta: 1989.

12

Page 13: Makalah TB

Varney helen, Jan M.Kriebs, Carolyn L.Gegor, Asuhan kebidanan EGC:

2007.

Depkes RI, pedoman nasional penanggulangan tuberkulosis, cetakan ke

10, jakarta: 2006.

13