Makalah Screening

download Makalah Screening

of 3

Transcript of Makalah Screening

PENYARINGAN (Screening) a. Pengertian screening Screening adalah suatu usaha mendeteksi atau menemukan penderita penyakit tertentu yang tanpa gejala ( tidak tampak) dalam suatu masyarakat atau kelompok penduduk tertentu melalui suatu tes atau pemeriksaan secara singkat dan sederhana untuk dapat memisahkan mereka yang betul betul sehat terhadap mereka yang kemungkinan besar menderita yang selanjutnya diproses melalui diagnosis pasti dan pengobatan. Screening bukan diagnosis sehingga hasil yang diperoleh betul betul hanya didasarkan pada hasil pemeriksaan tes screening tertentu, sedangkan kepastian diagnosis klinik dilakukan kemudian secara terpisah. Screening merupakan suatu tes yang sederhana dan relatif murah yang diterapkan pada sekelompok populasi tertentu (yang relatif sehat) dan bertujuan untuk mendeteksi mereka yang mempunyai kemungkinan cukup tinggi menderita penyakit yang sedang diamati (diasase under study) sehingga kepada mereka dapat dilakukan diagnosis lengkap dan selanjutnya bagi mereka yang menderita penyakit tersebut dapat diberikan secara dini. b. Tujuan screening Tujuan dilakukannya screening adalah untuk mendeteksi penderita sedini mungkin sebelum timbul gejala klinis yang jelas. Dengan diagnosis dini tersebut dapat dengan segera diberikan pengobatan terhadap penderita. Khusus untuk penyakit menular, dengan penyaringan dapat dilakukan diagnosis dini sehingga dapat diberikan pengobatan secara cepat dan dapat pula mencegah meluasnya penyakit dalam masyarakat sehingga dapat mencegah terjadinya wabah. Selain itu, melalui screening kita dapat memperoleh keterangan epidemiologis yang berguna bagi petugas kesehatan terutama bagi dokter atau klinisi dan bagi peneliti. c. Bentuk pelaksanaan screening Screening pada umumnya dilakukan secara massal pada suatu kelompok populasi tertentu yang menjadi sasaran penyaringan. Namun demikian, bila suatu penyakit diperkirakan mempunyai risiko tinggi pada kelompok populasi tertentu maka tes ini dapat dilakukan secara selektif (umumnya khusus pada wanita dewasa) maupun secara random yang sasarannya ditujukan terutama kepada mereka dengan risiko tinggi. Tes ini dapat dilakukan khusus untuk jenis penyakit tertentu, tetapi dapat pula dilakukan secara serentak untuk lebih dari satu penyakit.

d. Keuntungan pelaksanaan screening Tes ini dapat dilakukan dengan biaya yang relatif murah serta dapat dilaksanakan secara sangat efektif. Disamping itu, dengan tes ini kita dapat juga lebih cepat memperoleh keterangan tentang sifat dan situasi penyakit dalam masyarakat untuk usaha penanggulangan. Pelaksanaan screening ini cukup sederhana dan relatif mudah serta mempunyai sifat fleksibilitas yang cukup dalam penerapannya. Hasil tes ini cukup baik dan dapat dipercaya selama pelaksanaannya tetap memperhatikan beberapa nilai berikut : Reliabilitas Validitas Kekuatan tes berdasarkan nilai sensitivitas dan spesifisitasnya.

e. Kriteria dalam menyusun program screening Untuk dapat menyusun suatu program screening diharuskan memenuhi beberapa kriteria atau ketentuan ketentuan khusus yang merupakan persyaratan suatu tes screening. 1. Penyakit yang dituju harus merupakan masalah kesehatan yang berarti dalam masyarakat dan dapat mengancam derajat kesehatan masyarakat tersebut. 2. Tersedianya obat yang potensial dan memungkinkan pengobatan bagi mereka yang dinyatakan menderita penyakit yang mengalami tes. Keadaan penyediaan obat dan keterjangkauan biaya dapat mempengaruhi tingkat atau kekuatan tes yang dipilih. 3. Tersedianya fasilitas dan biaya untuk diagnosis pasti bagi mereka yang dinyatakan positif serta tersedianya biaya pengobatan bagi mereka yang dinyatakan positif melalui diagnosis klinik. 4. Tes screening terutama ditujukan terutama pada penyakit yang masa latennya cukup lama dan dapat diketahui melalui pemeriksaan atau tes khusus. 5. Tes screening dilakukan bila memenuhi syarat untuk tingkat sensitivitas dan spesifitasnya. 6. Semua bentuk atau teknis dan cara pemeriksaan dalam tes screening harus dapat diterima oleh masyarakat secara umum. 7. Sifat perjalanan penyakit yang akan dilakukan tes harus diketahui dengan pasti.

8. Adanya suatu nilai standar yang telah disepakati bersama tentang mereka yang dinyatakan menderita penyakit tersebut. 9. Biaya yang digunakan dalam melaksanakan tes screening sampai pada titik akhir pemeriksaan harus seimbang dengan risiko biaya tanpa melakukan tes tersebut. 10. Harus dimungkinkan untuk diadakan pemantauan atau follow up terhadap penyakit tersebut serta penemuan penderita secara berkesinambungan dapat dilaksanakan.

Sumber : 1. Noor NN. Epidemiologi. Jakarta: Rineka cipta. p 135-7