MAKALAH revisi labioschisis

download MAKALAH revisi labioschisis

of 19

Transcript of MAKALAH revisi labioschisis

  • 7/26/2019 MAKALAH revisi labioschisis

    1/19

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Cleft lipatau labioschisis adalah suatu kelainan bawaan berupa celah pada

    bibir atas di antara mulut dan hidung. Kelainan ini dapat komplit dan inkomplit.

    Celah pada satu sisi disebut labioschisis unilateral dan jika celah terdapat pada

    kedua sisi disebut labioschisis bilateral. Kelainan ini terjadi karena adanya

    gangguan pada kehamilan trimester pertama yang menyebabkan terganggunya

    proses tumbuh kembang janin.1,2

    Permasalahan pada penderita celah pada bibir dan langit-langit sudah

    muncul sejak penderita lahir. Derita psikis yang dialami pula oleh penderita

    setelah menyadari dirinya berbeda dengan yang lain. ecara !isik adanya celah

    akan membuat kesukaran minum karena adanya daya hisap yang kurang. e1ain

    itu terjadi permasalahan dalam segi estetik"kosmetik, perkembangan gigi yang

    tidak sempurna serta gangguan pertumbuhan rahang dan gangguan bicara berupa

    suara sengau. Penyulit yang juga mungkin terjadi pada penderita celah bibir

    adalah in!eksi pada telinga tengah hingga gangguan pendengaran.1

    ecara umum, kelainan ini disebabkan oleh kombinasi !aktor genetik dan

    lingkungan. ekitar ##-#$ % dari kasus yang ditemukan menunjukkan riwayat

    keluarga yang menderita celah pada bibir berisiko menderita kelainan yang sama.

    Cle!t lip dengan atau palate dikaitkan dengan lebih dari 1&' sindrom, sindrom

    yang paling umum adalah (an der )oude. edangkan !aktor lingkungan antara

    lain in!eksi *irus misalnya +ubella, penggunaan obat-obat teratogenik selama

    trimester pertama kehamilan seperti steroid dan antikon*ulsan, penyalahgunaan

    alkohol, kebiasaaan merokok saat hamil, serta kekurangan nutrisi saat hamil

    khususnya asam !olat.#,,&,$

    1

  • 7/26/2019 MAKALAH revisi labioschisis

    2/19

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Definisi Labioschisis

    ibir sumbing atau abioschisis adalah suatu kelainan bawaan yang

    terjadi pada bibir yang dapat disertai kelainan pada langit-langit. ibir sumbing

    merupakan suatu gangguan pada pertumbuhan wajah sejak embrio umur minggu

    ke /(. ibir sumbing adalah salah satu cacat lahir yang paling banyak dijumpai

    didunia ini. umbing adalah kondisi terbelah pada bibir yang dapat sampai pada

    langit-langit, akibat dari embriologi perkembangan struktur wajah yang

    mengalami gangguan.0Celah pada bibir disebut labiochisis sedangkan celah pada

    langit-langit mulut disebut palatoschisis. Penanganan celah adalah dengan cara

    pembedahan.

    2.2 Etiologi Labioschisis

    tiologi celah bibir adalah multi!aktorial dan etiologi celah bibir belum

    dapat diketahui secara pasti. Pembentukan bibir terjadi pada masa embrio minggu

    keenam sampai minggu kesepuluh kehamilan. Penyebab kelainan ini dipengaruhi

    berbagai !aktor, disamping !aktor genetik sebagai penyebab celah bibir, juga

    !aktor non genetik yang justru lebih sering muncul dalam populasi, kemungkinan

    terjadi satu indi*idu dengan indi*idu lain berbeda.

    2.2.1 a!to" geneti!

    3aktor herediter mempunyai dasar genetik untuk terjadinya celah bibir

    telah diketahui tetapi belum dapat dipastikan sepenuhnya. Kruger 415&06

    mengatakan sejumlah kasus yang telah dilaporkan dari seluruh dunia tendensi

    keturunan sebagai penyebab kelainan ini diketahui lebih kurang 2&-#'%. Dasar

    genetik terjadinya celah bibir dikatakan sebagai gagalnya mesodermal

    2

  • 7/26/2019 MAKALAH revisi labioschisis

    3/19

    berproli!erasi melintasi garis pertemuan, di mana bagian ini seharusnya bersatu

    dan biasa juga karena atropi dari pada epithelium ataupun tidak adanya perubahan

    otot pada epithelium ataupun tidak adanya perubahan otot pada daerah tersebut.

    ebagai tanda adanya hipoplasia mesodermal. 7danya gen yang dominan dan

    resesi! juga merupakan penyebab terjadinya hal ini.5

    2.2.2 a!to" Non#$eneti!

    3aktor non-genetik memegang peranan penting dalam keadaan krisis dari

    penyatuan bibir pada masa kehamilan. eberapa hal yang berperan penyebab

    terjadinya celah bibir 8

    a. De!isiensi nutrisi

    9utrisi yang kurang pada masa kehamilan merupakan satu hal

    penyabab terjadinya celah. :elalui percobaan yang dilakukan pada

    binatang dengan memberikan *itamin 7 secara berlebihan atau kurang.

    ;ang hasilnya menimbulkan celah pada anak-anak tikus yang baru lahir.

    egitu juga dengan de!isiensi *itamin ribo!la*in pada tikus yang sedang

    dan hasilnya juga adanya celah dengan persentase yang tinggi, dan

    pemberiam kortison pada kelinci yang sedang hamil akan menimbulkan

    e!ek yang sama.5

    b.

  • 7/26/2019 MAKALAH revisi labioschisis

    4/19

    c. eberapa hal lain yang juga berpengaruh yaitu 8

    Kurang daya perkembangan

    +adiasi merupakan bahan-bahan teratogenik yang potent

    /n!eksi penyakit menular sewaktu trimester pertama kehamilan

    yang dapat menganngu !oetus

    >angguan endokrin

    Pemberian hormon seks, dan tyroid

    :erokok, alkohol, dan modi!ikasi pekerjaan

    3aktor-!aktor ini mempertinggi insiden terjadinya celah mulut, tetapi

    intensitas dan waktu terjadinya lebih penting dibandingkan dengan jenis

    !aktor lingkungan yang spesi!ik.

    d. ?rauma

    trean dan Peer melaporkan bahwa trauma mental dan trauma !isik

    dapat menyebabkan terjadinya celah. tress yang timbul menyebabkan

    !ungsi korteks adrenal terangsang untuk mensekresi hidrokortison

    sehingga nantinya dapat mempengaruhi keadaan ibu yang sedang

    mengandung dan dapat menimbulkan celah, dengan terjadinya stress yang

    mengakibatkan celah yaitu8 terangsangnya hipothalamus

    adrenocorticotropic hormone 47C?@6. ehingga merangsang kelenjar

    adrenal bagian glukokortikoid mengeluarkan hidrokortison, sehingga akan

    meningkat di dalam darah yang dapat menganggu pertumbuhan.5

    2.% Anato&i Bibi" 'an Hi'(ng

    7natomi bibir dan hidung merupakan hal yang penting dalam memahami

    kelainan yang disebabkan oleh celah !acial. lemen yang terdapat pada bibir

    4

  • 7/26/2019 MAKALAH revisi labioschisis

    5/19

    normal terdiri dari philtrum sentral, sebelah lateral dibatasi oleh collum philtral

    dan sebelah in!erior dibatasi oleh tuberkel dan cupid bow. Cupid bowmerupakan

    bagian tengah dari bibir atas yang dibentuk oleh philtrum groo*e dan collum

    philtral yang kedalamannya berbeda untuk tiap indi*idu, sedangkan tuberkel

    adalah bagian tengah *ermillion yang menonjol. Pertemuan antara *ermillion dan

    kulit merupakan jembatan mukokutaneus yang biasa disebut white roll. Dua

    cuping hidung dipisahkan oleh kolumella pada bagian luar dan septum pada

    bagian dalam.,&

    >ambar 1. 7natomi ibir.1'

    ibir bagian bawah memiliki satu unit kosmetik yaitu pada bagian mental

    crease yang memisahkan bibir dengan dagu. (ermilion merupakan bagian bibir

    yang paling penting dari sisi kosmetik. apisan sagital bibir dari luar ke dalam

    yaitu epidermis, dermis, jaringan subkutaneus, m. orbicularis oris, submukosa dan

    mukosa. ibir atas yang normal mempunyai otot orbicularis oris utuh, 2 buah

    philthrum ridge yang sejajar dan sama panjang dengan di tengahnya terbentuk

    philthrum collum. Disamping itu mempunyai cupid bow, dibagian permukaan

    mempunyai vermilion yang simetris.11

    =tot primer pada bibir adalah orbicularis oris, yang memiliki dua

    komponen yaitu komponen eksternal dan internal. erabut otot internal berjalan

    5

  • 7/26/2019 MAKALAH revisi labioschisis

    6/19

    horiAontal atau sirkum!erensial yang berperan dalam proses makan. edangkan

    serabut otot eksternal berjalan obliB dan ber!ungsi untuk membentuk ekspresi dan

    pergerakan bibir saat berbicara.,&

    Kompetensi oris dikendalikan oleh m. orbicularis oris, dengan musculus

    ekspresi wajah lainnya daerah otot ini dikenal dengan istilah modiolus.

    1. Muskulus elevator terdiri dari m. le*ator labii superior alaeBue nasi, m.

    le*ator labii superior, m. Aygomaticum major, m. Aygomaticum minor dan

    m. le*ator anguli oris.

    2. Muskulus retraktor bibir atas disusun oleh m. Aygomaticum major, m.

    Aygomaticum minor dan m. le*ator anguli oris.

    #. Muskulus depresor meliputi m. depresor anguli oris dan m. depresor labii

    in!erior. :uskulus retraktor bibir bawah terdiri dari m. depresor anguli oris

    dan m. platysma, sedangkan m. mentalis ber!ungsi untuk protrusi bibir.12

    erabut super!icial dari orbicularis menembus garis tengah dan masuk ke

    lateral kulit yang berlawanan dengan philtral groo*e !orming dari philtrum

    collum. @asilnya bagian sentral philtral collum tertekan akibat tidak adanyaserabut otot yang secara langsung masuk ke dermis pada garis tengahnya.

    ?uberkel bibir terbentuk oleh pars marginalis, pembagian orbicularis sepanjang

    *ermillion membentuk tuberkel bibir dengan terjadinya e*ersi dari otot,

    *ermillion cutaneous junction.&,$

    Pada bibir atas, le*ator labii superioris berperan dalam pembentukan bibir.

    erabutnya berjalan dari arah medial lingkaran in!raorbita, melingkupi kebawah

    masuk ke daerah dekat *ermillion cutaneus junction. @ampir semua dari serabut

    medial ele*ator labii superioris ke bawah untuk masuk ke sudut ipsilateral dari

    collum philtrum dan *ermillion junction, membantu untuk mempertahankan

    daerah terbawah collum philtrum dan puncak dari cupid bow.,&

    6

  • 7/26/2019 MAKALAH revisi labioschisis

    7/19

    >ambar 2. =tot pada bibir.1#

    47 m. le*ator labii superioris, m. Aygomaticus minor, C - m. Aygomaticus

    major, D - m. risorius, - m. depressor anguli oris, 3 - m. labii in!erioris, > - m.

    orbicularis oris6

    egitu halnya dengan otot-otot nasal juga memegang peranan penting.

    e*ator superioris alaeBue berjalan dari arah processus !rontralis maillaris dan

    masuk pada permukaan mukosa pada bibir dan ala nasalis trans*erse berjalan

    sepanjang dorsum nasal dan melingkupi sekeliling ala untuk masuk sepanjang

    ambang nasi dari lateral ke medial menuju tulang nasal anterior dan puncak

    incisal. Kemudian seratnya bergabung dengan serabut obliB dari orbicularis dan

    depressi septi, dimana berjalan dari al*eolus diantara sentral dan lateral incisors

    kemudian masuk ke kulit culomella selanjutnya ke puncak nasi dan lantai dasar

    dari crura media.,&

    Celah unilateral demikian mengganggu perjalaran akhir yang normal

    serabut otot yang menyilang embryologic !ault line dari processus nasalis dan

    maillaris. @asilnya simetris tetapi terjadi pembentukan otot yang abnormal

    diantara eBuilibrium normal yang ada dengan kelompok otot oral dan nasolabial.

    Dengan adanya premaksila yang tidak terkendali, terbentuk de!ormitas dengan

    perbedaan pertumbuhan dari masing-masing elemen. 7lar cartilages merenggang

    keluar dan berputar ke arah caudal, dimana terjadi subluksasi dari posisi yang

    normal. Konsekuensinya puncak nasi melebar, columella memendek serta dasar

    ala nasi berputar menjauhi kepala.,&

    7

  • 7/26/2019 MAKALAH revisi labioschisis

    8/19

    (askularisasi berasal dari a. labialis superior dan in!erior, cabang dari a.

    !acialis. 7rteri labialis terletak antara m. orbicularis oris dan submukosa sampai

    Aona transisi *emlilion-mukosa.12

    Ine")asi

    /ner*asi sensoris bibir atas berasal dari cabang n. cranialis ( 4n.

    trigeminus6 dan n. in!raorbitalis. ibir bawah mendapat iner*asi sensoris dari n.

    mentalis. Pengetahuan iner*asi sensoris ini penting untuk melakukan tindakan

    blok anestesi. /ner*asi motorik bibir berasal dari n. cranialis (// 4n. !acialis6.

    +amus buccalis n.!acialis menginer*asi m. orbicularis oris dan m. ele*ator labii.+amus mandibularis n. !acialis menginer*asi m. orbicularis oris dan m. depressor

    labii.12

    2.* Klasifi!asi Labioschisis

    Pembagian berdasarkan International Classification of the Diseases

    4/CD6, mencakup celah anatomis organ terlibat, lengkap atau tidaknya celah,

    unilateral atau bilateral yang digunakan untuk sistem pencatatan dan pelaporan

    yang dilakukan oleh World Health Organiation 4)@=6.12

    elain itu, celah pada bibir dapat dikelompokkan menjadi 2 kategori8

    unilateral komplit atau inkomplit dan bilateral komplit atau inkomplit.12

    1. Enilateral komplit

    Fika celah bibir yang terjadi hanya di salah satu sisi

    bibir dan memanjang

    hingga ke hidung atau dengan kata lain unilateral komplit memberikan

    gambaran keadaan dimana te1ah terjadi pemisahan pada salah satu sisi bibir,

    cuping hidung dan gusi. Enilateral komplit memiliki dasar dari palatum durum

    yang merupakan daerah bawah daripada kartilago hidung.

    8

  • 7/26/2019 MAKALAH revisi labioschisis

    9/19

    >ambar #. ?ipe unilateral

    komplit.1

    !. Enilateral /nkomplit

    Fika celah bibir terjadi hanya disalah satu sisi bibir dan tidak memanjang

    hingga ke hidung atau dengan kata lain bahwa unilateral inkomplit

    memberikan gambaran keadaan dimana terjadi pemisahan pada salah satu sisi

    bibir, namun pada hidung tidak mengalami kelainan.

    >ambar . ?ipe unilateral inkomplit.1

    #. ilateral Komplit

    Fika celah bibir terjadi di kedua sisi bibir dan memanjang hingga ke hidung.

    Dapat terlihat adanya penonjolan pada daerah premailla, yang disebabkan

    9

  • 7/26/2019 MAKALAH revisi labioschisis

    10/19

    tidak adanya hubungan dengan daerah lateral dari palatum durum.

    >ambar &. ?ipe bilateral komplit.1

    . ilateral /nkomplit

    Fika celah ini terjadi secara inkomplit dimana kedua hidung dan daerah kedua

    premailla tidak mengalarni pemisahan dan hanya menyertakan dua sisi bibir.

    >ambar $. ?ipe bilateral inkomplit.1&

    2.+ Patofisiologi Labioschisis

    Ketika proses perkembangan embriologi dari kepala dan leher terjadi, akan

    diikuti dengan proses pembentukan celah pada wajah. elama minggu ketiga dan

    kedelapan, lima prominences pada wajah digabungkan. ibir kemudian

    berkembang antara minggu ketiga dan ketujuh yang diikuti dengan langit-langit

    antara minggu kelima dan kedua belas minggu. Karena proses ini sangat rumit,

    beberapa !aktor-!aktor genetik dan lingkungan dapat mempengaruhi jenis dan

    10

  • 7/26/2019 MAKALAH revisi labioschisis

    11/19

    tingkat keparahan celah bibir dan langit-langit dan mengakibatkan kerusakan

    berbagai jaringan yang terlibat.$

    ?erjadi !usi antara prominensia maillaris, nasal media dan lateral melalui

    apoptosis, di!erensiasi epithelial, dan subepitelial mesenkim. Celah bibir dan

    celah palatum terjadi jika terdapat kegagalan !usi dari jaringan ini. eberapa

    penelitian menunjukkan kelainan ini merupakan akibat sekunder dari de!ek

    pertumbuhan mesenkim atau di!!erensiasi epitel. elain itu kesalahan dari

    pemprograman genetik juga dapat mengganggu !usi prominensia maillaries dan

    nasal medial. 7kibatnya, suplai darah dan otot terganggu dan mengakibatkan

    terjadinya cacat pada bibir dan palatum.$

    >ambar 0. ?ipe bilateral inkomplit.1#

    2., Penatala!sanaan

    abioplasty adalah tindakan pembedahan untuk menutup celah pada bibir.

    +ekonstruksi celah bibir ini bertujuan untuk mengembalikan bentuk anatomi

    senormal mungkin. ebenarnya terdapat beberapa metode yang dapat dilakukan

    11

  • 7/26/2019 MAKALAH revisi labioschisis

    12/19

    untuk koreksi celah bibir yaitu arsky, traight ine Clossure, :illard,

    :anchester.10

    /ndikasi umum dilakukannya labioplasty adalah anak"bayi sehat, tidak

    menderita penyakit atau kelainan sistemik. elain indikasi tersebut, terdapat

    pedoman yang dikenal dengan G?he +ule o! ?ensH dari :illard, yaitu 810

    1. Emur anak lebih besar dari 1' minggu

    2. erat badan lebih besar dari 1' pound 4I & Kg6

    #. @emoglobin lebih besar dari 1' mg % 41' mg per 1'' ml6

    . eukosit lebih kecil dari 1'.''' sel per mm#

    A. -eto'e (nt(! Unilate"al left Li/

    10 -eto'e Tennison an'all

    :etode ini menggunakan !lap triangular dari sisi lateral, dimasukkan ke

    sudut di sisi medial dari celah tepat di atas batas *ermillion, melintasi collum

    philtralsampai ke puncak cupid. 3lap ini menambah panjang di sisi terpendek dari

    bibir.:etode ini menghasilkan panjang bibir yang baik tetapi jaringan parut yang

    terbentuktidak terlihat alami. Pada pembedahan ini, potongan untuk memperbaiki

    bagian miring cupidJs bow dibuat pada bibir bagian bawah. agian yang

    kosong kemudian diisi oleh!lap segitiga dari kulit, otot dan mukosa yang berasal

    dari bagian bawah bibir bagianlateral sehingga memberikan kesan bibir yang

    penuh pada bawah bibir.1

    12

  • 7/26/2019 MAKALAH revisi labioschisis

    13/19

    >ambar $.

    :etode

    ?ennison +andall.10

    Keuntungan8 8

    :udah dilakukan karena cupidJs bow diambil dari daerah angulasinya dengan

    posisi yang tegak lurus.

    Faringan tambahan pada daerah medial membantu daerah tersebut terlihat

    protusi! secara alami.

    car Aig-Aag membantu menyembunyikan ikan garis dari *ermilion border

    hingga dasar hidung.

    Kerugian8 8

    agian !iltrum tidak diperbaiki.

    ?idak memperbaiki de!ormitas hidung sebaik teknik millard.

    Dapat membuat bibir terlihat lebih panjang.

    20 -eto'e otasi -illa"'

    a. :enentukan titik tengah dan cupidJs bow, kemudian titik puncak cupidJs bow

    dari sisi yang intak.

    13

  • 7/26/2019 MAKALAH revisi labioschisis

    14/19

    b. ebelum melakukan insisi maka dilakukan dulu pembuatan pola

    untuk rotasi dari sisi medial dan pola ad*ancement dari sisi lateral dengan

    methylen blue atau gentian *iolet.

    c. Daerah yang akan diinsisi pada bibir kita anestesi secara in!iltrasi

    dengan memakai bahan anestesi lokal ditambah dengan *asokonstriksi.

    d. /nsisi sesuai dengan pola rotasi pada *ermilion, sehingga cupidJs bow akan

    terotasi kebawah. /nsisi dibuat sedikit tegak lurus dengan mucocutaneous junction

    untuk menjaga kesembangan bibir.

    e. /nsisi lagi sesuai dengan pola ad*ancement pada sisi lateral.

    !. /nsisi 7 terletak pada posisi philtrume colummela sedangkan < plasty dari

    bagian atas tersembunyi pada lipatan dasar hidung.

    g. :elakukan Penjahitan.

    Fahitan pada kulit tidak boleh terlalu ketat tetapi diharapkan tepi kulit tidak dapat

    bergerak untuk menghindarkan parut bekas tusukan jarum setelah penyembuhan.

    Fahit lapis demi lapis, mukosa dengan mukosa, otot dengan otot, kulit dengan

    ku/it. Entuk otot dengan benang absorbel 4*icryl ',&6 mukosa dan kulit dengan

    benang non absorbel 4prolen ',$6.

    etelah selesai, kemudian luka ditutup dengan dressing dan kasa yang

    lunak 4selalu dibasahi dengan larutan ringer"air garam !isiologis6 dan kasa diganti

    setiap hari. Dresing dengan kasa basah ini bertujuan untuk menjaga jahitan tetap

    bersih dan mencegah terjadinya keropeng dan juga kekeringan dari sekresi

    14

  • 7/26/2019 MAKALAH revisi labioschisis

    15/19

    hidung, juga dapat dipakai dengan tule saja. 7khirnya dilapisi dengan plaster

    sambil membebaskan ketegangan pipi.

    >ambar 0. :etode +otasi :illard.10

    Keuntungan dari metode rotasi :illard adalah jaringan parut yangterbentuk berada pada jalur anatomi normal dari collum philtral dan batas hidung.

    :etode ini sangat !leksibel karena menganut paham Gcut as you goH, jadi selama

    pembedahan berlangsung masih dapat dilakukan perubahan-perubahan. Kerugian

    dari metode rotasi :illard yaitu kurang baik dalam kasus celah bibir yang sangat

    lebar dankomplit dan membutuhkan operasi bertahap. @al ini dikarenakan, untuk

    mendapatkan !lap lateral yang adekuat, mungkin harus mengorbankan *ermilion

    lateral terlalu banyak sehingga mengakibatkan cupidJs bow menjadi asimetris.1

    B. -eto'e (nt(! Bilate"al left Li/

    ebuah prosedur bedah dengan banyak *ariasi untuk perbaikan dari

    bilateral cle!t lip telah banyak dijelaskan oleh para ahli. Diantaranya adalah teknik

    yang diperkenalkan (eau ///, ?ennison, :anchester, :illard, dan lain-lain. Dua

    15

  • 7/26/2019 MAKALAH revisi labioschisis

    16/19

    metode umum yang digunakan untuk membangun pusat bibir *ermilion. Pertama.

    melibatkan mukosa terlihat pada aspek yang lebih rendah dari prolabial kulit

    untuk membentuk pusat *ermilion, seperti yang digunakan :anchester.

    :anchester tidak mengembalikan kontinuitas orbicularis oris. ?eknik ini tidak

    memberikan hasil yang memuaskan karena mengakibatkan penampilan abnormal

    pada bibir atas. ebaliknya, :illard memperbaiki ketinggian lengkap terlibat

    prolabium dan reconstitution orbicularis di premailla. elain itu, :illard

    membelok segmen lateral prolabium

    yang dimaksudkan untuk

    menambahkan tinggi columellar pada

    tahap berikutnya.

    >ambar . ?eknik :illard pada bilateral cle!t lip.1

    16

  • 7/26/2019 MAKALAH revisi labioschisis

    17/19

    >ambar 5. ?eknik :anchester pada bilateral cle!t lip.1

    2., Posto/e"asi

    1. -a!anan o"al

    Entuk anak yang masih menyusui, setelah operasi boleh langsung disusui.

    9amun ada beberapa center yang masih menganjurkan untuk memberikan

    makanan lewat 9>? 49aso>astric ?ube6 sampai 1' hari postoperati! kemudian

    baru bisa makan sebagaimana biasa.&

    2. A!tifitas

    :enginstruksikan kepada kedua orang tua untuk tidak memberikan

    mainan atau dot yang memiliki permukaan yang tajam selama 2 minggu setelahoperasi. eberapa center menganjurkan untuk memakai (elcro elbow

    immobiliAers pada pasien selama 1' hari untuk meminimalisir resiko cedera pada

    bibir yang telah direkonstruksi. ecara periodik diganti beberapa kali sehari

    dibawah super*isi.&

    %. Pe"aatan Bibi"

    17

  • 7/26/2019 MAKALAH revisi labioschisis

    18/19

    >aris jahitan luka yang terbuka pada dasar dari bibir dan hidung dapat

    dibersihkan menggunakan cotton swabs yang dicelupkan ke hidrogen peroksida

    serta antibiotik topikal dapat diberikan beberapa kali sehari. Pengangkatan jahitan

    luka yang permanen pada & sampai 0 hari postoperati! jika menggunakan

    cyanoacrylate adhesi*e, tidak ada penatalaksanaan tambahan selama periode

    pertengahan postoperati! dan secara bertahap mulai meningkat $-12 bulan setelah

    rekonstruksi. Kedua orang tua juga diinstruksikan untuk memijat bibir atas selama

    !ase ini dan mencegah untuk menempatkan anak pada daerah yang terkena cahaya

    matahari langsung sampai scarnya sembuh.&

    2.3 Ko&/li!asi 4i!a ti'a! 'ila!(!an /e&be'ahan1,

    a.

    :asalah asupan makanan

    :asalah asupan makanan merupakan masalah pertama yang terjadi pada

    bayi penderita celah bibir. 7danya celah bibir memberikan kesulitan pada bayi

    untuk melakukan hisapan payudara ibu atau dot. ?ekanan lembut pada pipi bayi

    dengan labioschisis mungkin dapat meningkatkan kemampuan hisapan oral.

    Keadaan tambahan yang ditemukan adalah re!leks hisap dan re!leks menelan pada

    bayi dengan celah bibir tidak sebaik normal, dan bayi dapat menghisap lebih

    banyak udara pada saat menyusu. Cara memegang bayi dengan posisi tegak lurus

    mungkin dapat membantu proses menyusui bayi dan menepuk-nepuk punggung

    bayi secara berkala dapat membantu. ayi yang hanya menderita labioschisis atau

    dengan celah kecil pada palatum biasanya dapat menyusui, namun pada bayi

    dengan labiopalatochisis biasanya membutuhkan penggunaan dot khusus. Dot

    khusus 4cairan dalam dot ini dapat keluar dengan tenaga hisapan kecil6 ini dibuat

    untuk bayi dengan labio-palatoschisis dan bayi dengan masalah pemberian makan"

    asupan makanan tertentu.

    b.

    :asalah dental

    18

  • 7/26/2019 MAKALAH revisi labioschisis

    19/19

    7nak yang lahir dengan celah bibir mungkin mempunyai masalah tertentu

    yang berhubungan dengan kehilangan gigi, mal!ormasi, dan malposisi dari gigi

    geligi pada area dari celah bibir yang terbentuk.

    c.

    /n!eksi telinga

    7nak dengan labio-palatoschisis lebih mudah untuk menderita in!eksi

    telinga karena terdapatnya abnormalitas perkembangan dari otot-otot yang

    mengontrol pembukaan dan penutupan tuba eustachius.

    d.>angguan berbicara

    Pada bayi dengan labio-palatoschisis biasanya juga memiliki abnormalitas

    pada perkembangan otot-otot yang mengurus palatum mole. aat palatum mole

    tidak dapatmenutup ruang" rongga nasal pada saat bicara, maka didapatkan suara

    dengan kualitas nada yang lebih tinggi "h#pernasal $ualit# of % speech&.:eskipun

    telah dilakukan reparasi palatum, kemampuan otot-otot tersebut diatas untuk

    menutup ruang" rongga nasal pada saat bicara mungkin tidak dapat kembali

    sepenuhnya normal. Penderita celah palatum memiliki kesulitan bicara, sebagian

    karena palatum lunak cenderung pendek dan kurang dapat bergerak

    sehingga selama berbicara udara keluar dari hidung. 7nak mungkin mempunyai

    kesulitan untuk menproduksi suara" kata Lp, b, d, t, h, k, g, s, sh, dan chL, dan

    terapi bicara "speech therap#&biasanya sangat membantu.

    19