Makalah Pribadi PBL 1 (Paradigma Sehat) - Lisa

11
Paradigma Sehat Lisa Ambalinggi 102012032 E3 Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jakarta A. Latar belakang Saat sekarang ini masala! kese!atan bukan lagi meru"akan !al #ang bi ke!idu"an bangsa $ndonesia% &al tersebut da"at kita li!at dari lingkungan s mau"un dari berbagai "embertiaan di berbagai media massa #ang tiada!enti memberikan in'ormasi mengenai berbagai masala! kese!atan #ang menim"a negar saat ini% (asala! kese!atan tersebut timbulkarena berbagai 'aktor di antaran#a kurangn#a "engeta!uan mas#arakat mengenai !idu" se!at kurangn#a kesadaran diri masing)masing individu dalam melaksanakan !idu" se!at kurangn# "romosi kese!atan dan sebagaian#a% &al tersebut mem"erli!atkan beta"a "entingn#a " se!at untuk bisa membangun mas#arakat #ang sadar akan !idu" se!at individu itu sendiri keluarga ba!kan lingkungan sekitar% B. Rumusan Masalah Seorang ibu berusia 1* ta!un dengan ekonomi renda! mela!irkan seorang ba dengan ++L renda! kulit keri"ut dan ,arna kekuningan% C. Tujuan ) -a"at menimbulkan kesadaran untuk !idu" se!at ) (am"u meningkatkan dera.at kese!atan ) (en#adari beta"a "entingn#a "engeta!uan dan "aradigma kese!atan D. Manfaat -engan adan#a "engeta!uan dan "ardigma se!at mas#arakat di!ara"kan mam" bela.ar untuk !idu" se!at baik itu secara individu keluarga mau"un lingk mas#arakat se!ingga da"at mengingkatkan dera.at kese!atan #ang o"timal% Skenario E : 1

description

wddwd

Transcript of Makalah Pribadi PBL 1 (Paradigma Sehat) - Lisa

Paradigma SehatLisa Ambalinggi

102012032

E3

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jakarta

A. Latar belakang

Saat sekarang ini, masalah kesehatan bukan lagi merupakan hal yang biasa dalam kehidupan bangsa Indonesia. Hal tersebut dapat kita lihat dari lingkungan sekitar kita maupun dari berbagai pembertiaan di berbagai media massa yang tiada henti memberikan informasi mengenai berbagai masalah kesehatan yang menimpa negara kita saat ini. Masalah kesehatan tersebut timbul karena berbagai faktor, di antaranya kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai hidup sehat, kurangnya kesadaran dalam diri masing-masing individu dalam melaksanakan hidup sehat, kurangnya promosi kesehatan, dan sebagaianya. Hal tersebut memperlihatkan betapa pentingnya paradigma sehat untuk bisa membangun masyarakat yang sadar akan hidup sehat baik untuk individu itu sendiri, keluarga, bahkan lingkungan sekitar.

B. Rumusan Masalah

Seorang ibu berusia 17 tahun dengan ekonomi rendah melahirkan seorang bayi dengan BBL rendah, kulit keriput, dan warna kekuningan.

C. Tujuan

Dapat menimbulkan kesadaran untuk hidup sehat

Mampu meningkatkan derajat kesehatan

Menyadari betapa pentingnya pengetahuan dan paradigma kesehatan

D. Manfaat

Dengan adanya pengetahuan dan pardigma sehat, masyarakat diharapkan mampu belajar untuk hidup sehat baik itu secara individu, keluarga, maupun lingkungan dan masyarakat sehingga dapat mengingkatkan derajat kesehatan yang optimal.

Skenario E :

Seorang ibu muda yang berumur 17 tahun membawa anaknya yang berumur 6 hari ke bagian KIA Puskesmas. Berat badannya hanya 2150 gram. Kulitnya keriput dan agak kekuningan. Ia lahir dengan bantuan dukun bayi karena ketiadaan biaya. Ia mengatakan kepada bidan bahwa ia tidak ingin segera hamil kembali. Suaminya pekerja harian tidak tepat. Ia meminta nasehat kepada bidan bagaiman merawat bayi yang kecil ini.Tinjauan Pustaka

Promosi Kesehatan

Promosi Kesehatan adalah ilmu dan seni membantu masyarakat menjadikan gaya hidup mereka sehat optimal. Kesehatan yang optimal didefinisikan sebagai keseimbangan kesehatan fisik, emosi, sosial, spiritual, dan intelektual. Ini bukan sekedar pengubahan gaya hidup saja,namun berkaitan dengan pengubahan lingkungan yang diharapkan dapat lebih mendukung dalam membuat keputusan yang sehat.Pengubahan gaya hidup dapat difasilitasi melalui penggabungan :1. Menciptakan lingkungan yang mendukung

2. Mengubah prilaku

3. Meningkatkan kesadaran.

Promosi kesehatan adalah proses pemberdayaan masyarakat agar dapat memelihara dan meningkatkan kesehatannya. Promosi kesehatan mencakup pendidikan kesehatan (health education) yang penekanannya pada perubahan atau perbaikan melalui peningkatan kesadaran, kemauan dan kemampuan. Promosi kesehatan juga mencakup pemasaran sosial (social marketing) yang penekanannya pada pengenalan produk atau jasa melalui kempanye.

Promosi kesehatan adalah juga upaya penyuluhan (upaya komunikasi dan informasi) yang penekanannya pada penyebaran informasi.Posyandu

Posyandu adalah kegiatan kesehatan dasar yang diselenggarakan dari, oleh dan untuk masyarakat yang dibantu oleh petugas kesehatan di suatu wilayah kerja Puskesmas, dimana program ini dapat dilaksanakan di balai dusun, balai kelurahan, maupun tempat-tempat lain yang mudah didatangi oleh masyarakat.1Posyandu diselenggarakan terutama untuk melayani balita (baik imunisasi maupun penimbangan berat badan ) dan orang lanjut usia (posyandu lansia). Kegiatan pokok posyandu antara lain :

1. KIA

2. KB

3. Imunisasi

4. Gizi

5. Penanggulanan diare dan penyakit menular umum lainnya2Posyandu merupakan langkah yang cukup strategis dalam rangka pengembangan kualitas sumber daya manusia bangsa Indonesia agar dapat membangun dan menolong dirinya sendiri, sehingga perlu ditingkatkan pembinaannya. Adapun tujuan penyelenggaraan posyandu adalah :

1. Menurunkan angka kematian bayi, angka kematian ibu(ibu hamil, melahirkan dan nifas).32. Membudayakan NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera).

3. Meningkatkan peran serta dan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan kegiatan kesehatan dan Keluarga Berencana (KB) serta kegiatan lainnya yang menunjang untuk tercapainya masyarakat sehat sejahtera.

4. Menghimpun potensi masyarakat untuk berperan serta secara aktif meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan ibu, bayi, balita dan keluarga esrta mempercepat penurunan angka kematian ibu, bayi dan balita.3Adapun manfaat posyandu bagi mayarakat adalah memperoleh kemudahan untuk mendapatkan informasi dan pelayanan kesehatan bagi anak balita dan ibu, pertumbuhan anak balita terpantau sehingga tidak menderita gizi kurang atau gizi buruk. Bayi dan anak balita mendapatkan kapsul vitamin A, bayi memperoleh imunisasi lengkap, ibu hamil juga akan terpantau berat badannya dan memperoleh tablet tambah darah serta imunisasi TT, ibu nifas memperoleh kapsul vitamin A dan tablet tambah darah serta memperoleh penyuluhan kesehatan yang berkaitan tentang kesehatan ibu dan anak.1Jenjang posyandu dibagi menjadi 4 kelompok yaitu :1. Posyanda pratama

2. Posyandu madya

3. Posyandu purnama

4. Posyandu mandiriImunisasi

Penyuluhan mengenai imunisasi sangat penting karena imunisasi merupakan suatu upaya pencegahan dimana pencegahan seharusnya lebih diutamakan dan lebih penting dibandingkan pengobatan. Imunisasi adalah suatu upaya untuk mendapatkan kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit dengan memasukan kuman atau produk kuman yang sudah dilemahkan atau dimatikan. 3Tujuan imunisasi adalah mencegah terjadinya penyakit tertentu pada seseorang serta menghilangkan penyakit tertentu pada populasi/ suatu masyarakat. Adapun manfaat imunisasi adalah :1. Untuk anak : mencegah penderitaan yang disebabkan oleh penyakit dan kemungkinan cacat atau kematian

2. Untuk keluarga : menghilangkan kecemasan dan psikologi pengobatan bila anak sakit. Mendorong pembentukan keluarga apabila orang tua yakit bahwa anaknya akan menjalani masa kanak-kanak yang nyaman

3. Untuk Negara : memperbaiki tingkat kesehatan, menciptakan bangsa yang kuat dan berakal untuk melanjutkan pembangunan NegaraImunisasi yang wajib diberikan pada balita di bawah 12 bulan adalah BCG, Hepatitis B, polio, DPT dan campak. Berfungsi untuk menangkis penyakit-penyakit yang dapat menimbulkan kematian serta kecacatan, seperti TBC, Hepatitis B dan polio. Sedangkan reaksi masing-masing imunisasi juga berbeda-beda pada setiap anak, tergantung pada penyimpanan vaksin dan sensitivitas tubuh tiap anak. Jenis-jenis imunisasi yang wajib diberikan pada anak balita adalah:

1. BCG

Vaksinasi BCG memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit TBC. BCG diberikan 1 kali sebelum anak berumur 2 bulan, vaksin ini mengandung bakteri baccilus calmette-guerrin hidup yang dilemahkan sebanyak 50.000-1.000.000 partikel/dosis. Biasanya reaksi yang ditimbulkan oleh imunisasi ini adalah setelah 4-6 minggu di tempat bekas suntikan akan timbul bisul kecil yang akan pecah. Adapun penularan penyakit TBC terhadap seorang anak dapat terjadi karena terhirupnya percikan udara yang mengandung kuman TBC. Kuman ini dapat menyerang berbagai organ tubuh seperti paru-paru, kelenjar getah bening, tulang, sendi, ginjal, hati, ataupun selaput otak (terberat). Pemberian imunisasi BCG sebaiknya dilakukan pada bayi yang baru lahir sampai usia 12 bulan, tetapi imunisasi ini sebaiknya dilakukan sebelum bayi berumur 2 bulan. 2. Dipteri

Penyakit dipteri adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri corynebacterium diphteriae. Mudah menular dan menyerang terutama saluran napas bagian atas dengan gejala demam tinggi, pembengkakan pada amandel (tonsil) dan terlihat selaput putih kotor yang semakin lama semakin membesar dan dapat menutup jalan napas. Racun ini dapat merusak otot jantung yang dapat berakibat gagal jantung. Penularan umumnya melalui udara selain itu dapat melalui benda atau makanan yang terkontaminasi. Pencegahan paling efektif adalah dengan imunisasi bersamaan dengan tetanus dan pertusis sebanyak tiga kali sejak bayi berumur dua bulan dengan selang penyuntikan satu dua bulan. Pemberian imunisasi ini akan memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit difteri, pertusis dan tetanus dalam waktu bersamaan. 3. Pertusis

Penyakit pertusis / batuk rejan adalah penyakit infeksi saluran yang disebabkan oleh bakteri bordetella pertusis. Penularan umumnya terjadi melalui udara. Pencegahan paling efektif adalah dengan melakukan imunisasi bersamaan dengan tetanus dan difteri sebanyak tiga kali sejak bayi berumur dua bulan dengan selang penyuntikan.4. Tetanus

Penyakit tetanus merupakan salah satu infeksi yang berbahaya karena mempengaruhi sistim urat syaraf dan otot. Gejala nya biasanya diawali dengan kejang otot rahang bersamaan dengan timbulnya pembengkakan, rasa sakit dan kaku di otot leher, bahu atau punggung. Neonatal tetanus umumnya terjadi pada bayi ynag baru lahir karena dilaharkan di tempat yang tidak bersih dan steril terutama jika tali pusar terinfeksi. Infeksi ini disebabkan oleh clostridium tetani, bakteri yang memproduksi toksin yang disebut dengan tetanospasmin. Tetanus dapat dicegah dengan pemberian imunisasi sebagai bagian dari imunisasi DPT. Setelah lewat masa kanak-kanan, imunisasi dapat terus dilanjutkan walaupun telah dewasa setiap interval lima tahun.5. Hepatitis B

Imunisasi hepatitis B untuk mencegah penyakit yang disebabkan oleh virus hepatitis B yang berakibat pada hati. Vaksin ini diberikan 3 kali hingga usia 3-6 bulan.6. Polio

Imunisasi polio memberikan kekebalan terhadap penyakit polio. Penyakit ini disebabkan virus, menyebar melalui tinja/kotoran orang yang terinfeksi. Anak yang terkena polio dapat menjadi lumpuh. Vaksin polio ada dua jenis yakni vaccine polio inactivated (IPV) dan vaccine polio oral (OPV). Vaksin ini diberikan pada bayi baru lahir, 2,4,6,18 bulan dan 5 tahun. Gejala yang umumnya terjadi adalah anak mendadak lumpuh pada salah satu anggota geraknya setelah demam selama 2-5 hari. Terdapat 2 jenis vaksin yang beredar dan di Indonesia yang umum diberikan adalah vaksin sabin (kuman yang dilemahkan). Cara pemberiannya melalui mulut. Di beberapa Negara dikenal pula tetravaccine yaitu kombinasi DPT dan polio. Pemberian vaksin polio dapat dilakukan bersamaan dengan BCG, vaksin hepatitis B dan DPT.7. DPT

Imunisasi DPT adalah suatu vaksin yang melindungi terhadap difteri, pertusis dan tetanus. Difteri disebabkan bakteri yang menyerang tenggorokan dan dapat menyebabkan komplikasi yang serius atau fata. Penyakit ini mudah menular melalui batuk atau bersin. Pertusis adalah infeksi bakteri pada saluran udara yang ditandai dengan batuk hebat yang mentap serta bunyi pernafasan yang melengking. Pertusis juga dapat menimbulkan komplikasi serius seperti pneumonia, kejang dan kerusakan otak.8. Campak

Campak adalah penyakit yang sangat menular yang disebabkan oleh sebuah virus yang bernama virus campak. Penularan melalui udara ataupun kontak langsung dengan penderita. Gejala nya adalah demam, batuk, pilek dan bercak-bercak merah pada permukaan kulit 3-5 hari setelah anak menderita demam. Bercak ini mula-mula timbul di pipi bawah telinga yang kemudian menjalar ke muka, tubuh dan anggota tubuh lainnya. Pemberantasan campak meliputi beberapa tahap, yaitu :

Jenis imunisasi yang dianjurkan untuk diberikan pada anak-anak adalah :

1. HIB

Imunisasi HIB membantu mencegah infeksi oleh haemophilus influenza tipe B yang disebabkan oleh bakteri. Organisme ini bisa menyebabkan meningitis (radang selaput otak) , pneumonia (radang paru) dan infeksi tenggorokan. Vaksin ini diberikan 4 kali pada usia 2,4,6 dan 15-18 bulan.2. Pneumokokus (PCV)

Imunisasi ini untuk mencegah penyakit paru-paru dan radang otak. Imunisasi ini juga melindungi anak terhadap bakteri yang sering menyebabkan infeksi telinga dan radang tenggorokan. Bakteri ini juga dapat menyebabkan penyakit yang lebih serius, seperti meningitis dan radang paru.3. Vaksin influenza

Dapat diberikan setahun sekali sejak umur 6 bulan. Vaksin ini dapat terus diberikan hingga dewasa.4. Tifoid

Imunisasi untuk mencegah typus imunisasi ini dapat diulang setiap 3 tahun.5. Hepatitis A

Imunisasi ini dapat diberikan pada anak usia diatas 2 tahun. Imunisasi dasar 3x pada buan ke 0,1, dan 6 bulan kemudian. Reaksi yang terjadi minimal kadang demam , lesu, lelah, mual-muntah dan hilang nafsu makan. 3Syarat pemberian imunisasi adalah anak yang akan mendapat imunisasi harus dalam kondisi sehat. Sebab pada prinsipnya, imunisasi itu merupakan pemberian virus dengan memasukkan virus, bakteri atau bagian dari bakteri ke dalam tubuh, dan kemudian menimbulkan antibody (kekebalan). Untuk membentuk kekebalan yang tinggi, anak harus dalam kondisi yang fit. Jika anak dalam kondisi sakit, maka kekebalan yang terbentuk tidak bagus. Imunisasi tidak boleh diberikan hanya pada kondisi tertentu misalkan anak mengalami kelainan atau penurunan daya than tubuh misalkan gizi buruk atau penyakit HIV/AIDS atau dalam penggunaan obat obatan steroid, anak diketahui mengalami reaksi alergi berat terhadap imunisasi tertentu atau komponen imunisasi tertentu.4KMS (Kartu Menuju Sehat)

KMS atau Kartu Menuju Sehat adalah kartu yang memuat data pertumbuhan dan perkembangan anak sejak lahir hingga berusia 5 tahun serta memuat informasi mengenai jadwal minisasi, pemberian ASI dan kemampuan yang harus dimiliki sesuai dengan tingkat usianya. Pengisian KMS ini dilakukan oleh tenaga kesehatan. KMS ini merupakan grafik berat badan menurut usia dengan mencatat berat badan anak dan membandingkannya dengan nilai standar internasional.

KMS terdiri dari 5 bagian utama, yaitu :

Kurva penimbangan dan pengukuran berat badan (2 bagian).

Catatan pemberian vitamin A dan pemberian imunisasi.

Informasi tentang ASI, penanganan diare, dan perkembangan anak sehat.

Identitas balitaPMT (Pemberian Makanan Tambahan)

Pemberian makanan tambahan di samping makanan yang dimakan sehari-hari dengan tujuan memulihkan keadaan gizi dan kesehatan. PMT dapat berupa makanan local atau makanan pabrik. Dilihat dari tujuan program dapat dibedakan PMT-pemulihan dan PMT-penyuluhan.3Program KBPenyuluhan mengenai program KB sangat penting untuk menekan terjadinya ledakan penduduk di suatu populasi, dimana kita ketahui jika terjadi ledakan penduduk, maka sangat dimungkinkan, status pendidikan dan kesehatan penduduk di daerah tersebut bisa menurun drastis.Dinas kesehatan RI mendefinisikan KB sebagai upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga untuk mewujudkan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera. KB bisa dimulai ketika pasangan berkomitmen untuk mengarungi bahtera kehidupan bersama dan sangat diperlukan bagi pasangan dalam konteks untuk menyepakati bentuk keluarga seperti apa yang ingin dibangun.. Jadi, KB bukan sekedar membicarakan soal alat kontrasepsi yang ingin dipakai, tetapi juga membicarakan agar kesejahteraan dan kesehatan keluarga bisa terjamin.1KB dapat menangkal munculnya bahaya yang disebabkan oleh beberapa hal di antaranya sebagai berikut :

1. Kehamilan terlalu dini

Indonesia sangat terkenal dengan pernikahan di usia dini. Padahal, perempuan yang hamil di bawah 17 tahun memiliki potensi yang sangat tinggi akan kematian sewaktu perwalinan karena tubuhnya belum sepenuhnya tumbuh. Selain itu, sang ibu juga sangat rawan terkena kanker rahim karena pertumbuhan tubuhnya (terutama rahim) belum optimal.2. Kehamilan terlalu telat

Perempuan yang usianya sudah terlalu tua untuk mengandung dan melahirkan terancam banyak bahaya.3. Kehamilan terlalu berdesakan jaraknya

Kehamilan yang terlalu berdesakan jaraknya membuat tubuh perempuan tidak bisa istirahat untuk memulihkan eneergi dan kekuatan tubuhnya. Perempuan yang belum sempat memulihkan kebugaran dan mengatasi berbagai permasalahan dari kehamilan dan persalinan sebelumnya bahkan bisa terancam bahaya kematian.4. Terlalu sering hamil dan melahirkan

Perempuan yang sudah melahirkan lebih dari 4 anak , dihadang kematian akibat perdarahan hebat dan macam-macam kelainan lain, bila ia terus saja hamil dan bersalin lagi.Karena hal-hal di atas harus dicegah , maka metode kontrasepsi menjadi sangat penting dan esensial bagi pasangan suami-istri. Metode kontrasepsi dapat dikelompokkan menjadi 6 macam yaitu :

1. Metode perintang

Metode ini bekerja dengan cara menghalangi pertemuan antara sel sperma dengan sel telur ketika melakukan hubungan seksual (merintangi pembuahan).Contoh metode perintang: kondom(untuk laki-laki /perempuan),

spermisida (zat pembunuh sperma, digunakan oleh perempuan, dioleskan pada vagina sebelum berhubungan seks)

diafragma (dipasang di depan pintu rahim untuk mencegah masuknya sperma)

topi serviks (berbentuk sarung jari dipasang menutupi serviks)

2. Metode hormonal

Metode ini bekerja dengan cara mengganggu produksi sel telur dan kesuburan rahim. Cara kerjanya dengan mencegah indung telur mengeluarkan sel-sel telur, mempersulit pembuahan dan menjaga agar dinding rahim tidak mendukung terjadinya kehamilan yang tidak dikehendaki.Contoh metode hormonal :

Pil KB (mempengaruhi keseimbangan hormon)

Susuk/implan (berisi hormon progerestin)

Suntik KB (menghalangi terjadinya ovulasi)

3. Metode Intra Uterine Device (IUD/Spiral)

Metode ini menggunakan alat-alat yang dimasukka ke dalam rahim yang berguna untuk mencegah terjadinya penempelan sel telur pada dinding rahim atau menangkal pembuahan sel telur oleh sperma.4. Metode operasi (sterilisasi)

Metode ini bekerja dengan cara melakukan pemutusan/ pengikatan saluran sel sperma pada laki-laki (vasektomi) dan pemutusan/pengikatan saluran sel telur pada perempuan (tubektomi).5. Metode alami

Metode ini digunakan tanpa alat bantuan sama sekali. Ia hanya membantu pasangan mengetahui kapan masa subur sehingga pasangan bisa menghindari hubungan seks pada saat itu. Metode ini sangat berisiko dan ketepatannya sangat diragukan.6. Metode darurat

Metode darurat adalah cara menghindari kehamilan setelah terlanjur melakukan hubungan seksual tanpa pelindung. Contoh dari metode darurat adalah :5 Pil dosis rendah (4 butir pil KB)

Pil mini/pil progestin

Mifepristone

Spiral/AKDRKESIMPULAN

Masalah kesehatan dalam suatu populasi masyarakat bersumber dari berbagai faktor seperti kurangnya gizi masyarakat, kurangnya peran serta masyarakat, kurangnya fasilitas pelayanan kesehatan dan kurangnya pendidikan masyarakat. Promosi kesehatan berguna untuk mengatasi segala kekurangan ini, dengan diadakannya berbagai pelatihan, penyuluhan dan pemberdayaan masyarakat itu sendiri yang bertujuan untuk meningkatkan adanya peran serta masyarakat untuk membenahi masalah kesehatan itu sendiri oleh sebab itu, hendaknya masyarakat memiliki kesadaran masing-masing untuk ikut berperan serta dalam mengatasi masalah kesehatan yang ada. Segala tindak promosi kesehatan yang telah dilakukan harus dipraktikan pada kehidupan sehari-hari.

Daftar Pustaka1. Dwi RB, Fallen R. Kesehatan komunitas. Yogyakarta : Nuha Medika;2010.h.5-69.

2. Wawan A, Dewi M. Teori pengetahuan, sikap, dan perilaku manusia. Yogyakarta : Nuha Medika;2010.h.56-68.

3. Cahyo IS. Posyandu dan desa siaga. Yogyakarta : Nuha Medika;2010.h.3-40.4. Marimbi H. Tumbuh kembang, status gizi dan imunisasi dasar pada balita. Yogyakarta : Nuha Medikal;2010.h.108-35.

5. Uliyah M. Panduan aman dan sehat memilih alat KB. Yogyakarta : Insania;2010.h.21-145.PAGE 7