Makalah Pencernaan Reptil (1)

10
A. Definisi Reptil Kata Reptil berasal dari kata reptum yang berarti melata. Reptil merupakan kelompok hewan darat pertama yang sepanjang hidupnya bernafas dengan paru-paru. Ciri umum kelas ini yang membedakannya dengan kelas yang lain adalah seluruh tubuhnya tertutup oleh kulit kering atau sisik. Kulit ini menutupi seluruh permukaan tubuhnya dan pada beberapa anggota ordo atau sub- ordo tertentu dapat mengelupas atau melakukan pergantian kulit baik secara total maupun sebagian. Pengelupasan secara total misalnya pada anggota sub-ordo ophidian dan pengelupasan sebagian pada anggota sub-ordo lacertilia. Sedangkan pada ordo chelonia dan crocodilia sisiknya hampir tidak pernah mengalami pergantian atau pengelupasan. Pada umumnya, kulit pada Reptil memiliki sedikit sekali kelenjar kulit. Reptil adalah pada umumnya tetrapoda (hewan dengan empat tungkai) dan menelurkan telur yang embrionya diselubungi oleh membran amniotik. Sekarang ini mereka menghidupi setiap benua kecuali Antartika, dan saat ini mereka dikelompokkan sebagai: 1

description

nnnn

Transcript of Makalah Pencernaan Reptil (1)

Page 1: Makalah Pencernaan Reptil (1)

A. Definisi Reptil

Kata Reptil berasal dari kata reptum yang berarti melata. Reptil

merupakan kelompok hewan darat pertama yang sepanjang hidupnya

bernafas dengan paru-paru. Ciri umum kelas ini yang membedakannya

dengan kelas yang lain adalah seluruh tubuhnya tertutup oleh kulit kering

atau sisik. Kulit ini menutupi seluruh permukaan tubuhnya dan pada

beberapa anggota ordo atau sub-ordo tertentu dapat mengelupas atau

melakukan pergantian kulit baik secara total maupun sebagian.

Pengelupasan secara total misalnya pada anggota sub-ordo ophidian dan

pengelupasan sebagian pada anggota sub-ordo lacertilia. Sedangkan pada

ordo chelonia dan crocodilia sisiknya hampir tidak pernah mengalami

pergantian atau pengelupasan. Pada umumnya, kulit pada Reptil memiliki

sedikit sekali kelenjar kulit.

Reptil adalah pada umumnya tetrapoda (hewan dengan empat

tungkai) dan menelurkan telur yang embrionya diselubungi oleh membran

amniotik. Sekarang ini mereka menghidupi setiap benua kecuali Antartika,

dan saat ini mereka dikelompokkan sebagai:

Ordo Crocodilia (buaya, gharial, caiman, dan alligator)

Ordo Sphenodontia (tuatara Selandia Baru)

Ordo Squamata (kadal, ular dan amphibaenia "worm-lizards")

Ordo Testudinata (kura-kura, penyu, dan terrapin)

Mayoritas reptil adalah ovipar (bertelur) meski beberapa spesies

Squamata bersifat vivipar (melahirkan). Reptil vivipar memberi makan

janin mereka menggunakan sejenis plasenta yang mirip dengan mamalia.

Secara umum reptil memiliki karakteristik sebagai berikut :

Tubuhnya ditutupi kulit kering bertanduk (tidak licin), biasanya

dilengkapi sisik atau kuku, dan kelenjar dipermukaan hanya sedikit.

1

Page 2: Makalah Pencernaan Reptil (1)

Memiliki dua pasang anggota badan, masing-masing dengan lima jari

yang pada bagian ujungnya terdapat cakar dan dapat digunakan untuk

berlari, merayap atau memanjat. Anggota badan menyerupai dayung

pada penyu, memendek pada kadal, dan tidak ada anggota badan pada

beberapa jenis kadal dan semua jenis ular.

Kerangka terdiri dari tulang keras, tengkorak dilengkapi rongga

oksipital

Jantung terdiri dari empat ruang yang belum terpisah sempurna, dua

serambi dan vertikel yang sebagian saling terpisah, satu pasang berkas

aorta, sel darah merah oval bikonkaf dengan inti.

Respirasi dengan menggunakan paru-paru, dan pada kura-kura air

dilengkapi dengan respirasi kloaka.

Terdapat 12 pasang saraf kranial.

Suhu tubuh berubah-ubah bergantung suhu lingkungan

(poikilothermis).

Fertilisasi internal yakni menggunakan organ kopulasi. Telurnya besar

mengandung kuning telur yang terbungkus cangkang licin atau

berkulit, biasanya telur ditetaskan tetapi pada beberapa jenis ular dan

kadal embrio berkembang didalam tubuh betina.

A. Sistem Pencernaan pada Reptil

Reptil merupakan hewan pemakan daging (karnivora). Untuk

mencerna makanannya, Reptil memiliki sistem pencernaan yang terdiri

dari organ pencernaan dan kelenjar pencernaan. Organ pencernaan pada

reptil terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung, usus dan kloaka.

Sedangkan kelenjar pencernaan pada reptil yakni kelenjar ludah, hati, dan

pankreas.

Pada umumnya reptil tidak mengunyah makanannya jadi giginya

berfungsi untuk menangkap mangsa. Pada rongga mulut terdapat lidah

yang melekat pada tulang lidah dengan ujung bercabang dua.

2

Page 3: Makalah Pencernaan Reptil (1)

Pada reptilian pemakan insekta memiliki lidah yang dapat dijulurkan,

sedangkan pada buaya dan kura-kura lidahnya relativ kecil dan tidak dapat

dijulurkan. Adapun organ pencernaan pada reptil secara umum, yakni:

1. Mulut

2. Kerongkongan (esophagus)

3. Lambung (ventrikulus)

4. Usus halus (Intestinum)

5. Usus besar

6. Kloaka

Contoh reptil antara lain buaya, ular, kura-kura, kadal, dan

salamander. Tetapi di dalam makalah ini hanya akan membahas mengenai

sistem pencernaan makanan pada buaya dan ular saja.

B. Sistem Pencernaan pada Buaya

Gambar 1 : Organ-organ pada buaya

Adapun mekanisme pencernaan pada buaya sebagai berikut:

3

Page 4: Makalah Pencernaan Reptil (1)

Makanan masuk ke dalam rongga mulut---kerongkongan----lambung----

usus----kloaka.

Rongga mulut pada buaya dapat terbuka lebar yang berfungsi untuk

mengunyah dan mempertahankan mangsanya. Pada rongga mulut buaya

terdapat alat pencernaan yaitu gigi dan lidah.

Gigi buaya mengalami 50 kali pergantian. Gigi ini berguna untuk

menangkap dan mempertahankan mangsa agar tidak lepas. Pada rongga

mulut buaya terdapat lidah yang berbentuk pipih dan melekat pada tulang

lidah. Lidah pada buaya bercabang dua (bipida). Pada bagian belakang

lidah buaya terdapat satu lipatan transversal sehingga ketika berada di

dalam air dan mulutnya terbuka sehingga air tidak akan masuk ke dalam

paru-paru buaya. Lidah buaya berukuran kecil sehingga tidak dapat

dijulurkan seperti lidah reptil pemakan serangga.

Kerongkongan (esophagus) merupakan saluran yang menghubungkan

rongga mulut dan lambung pada buaya. Makanan yang berasal dari mulut

kemudian menuju ke kerongkongan. Pada kerongkongan makanan hanya

lewat saja dan tidak terjadi proses pencernaan.

Lambung buaya terdiri dari fundus dan piloris. Fundus merupakan

bagian yang agak bulat sedangkan piloris merupakan bagian yang kecil.

Lambung pada reptil juga berguna untuk menampung makanan dan

terletak di belakang kerongkongan. Di dalam lambung terjadi pencernaan

mekanik dengan bantuan otot lambung dan pencernaan kimiawi dengan

menggunakan enzim.

Pada usus buaya bermuara dua saluran yaitu saluran dari pankreas dan

hati. Di dalam usus terjadi proses pencernaan makanan secara kimiawi

dengan bantuan enzim pencernaan yang dihasilkan oleh hati dan pankreas.

Usus buaya terdiri dari usus halus dan usus besar. Di dalam usus halus

4

Page 5: Makalah Pencernaan Reptil (1)

terjadi proses penyerapan sari-sari makanan yang selanjutnya akan

diedarkan darah ke seluruh tubuh.

Makanan yang tidak dicerna didorong menuju usus besar. Terdapat

sekum yang pendek yang membatasi antara usus halus dengan usus besar.

Di dalam usus besar, makanan akan mengalami pembusukan dan

pengurangan kadar air. Dinding-dinding sel usus besar menyerap

kelebihan air dan nutrisi penting yang belum diserap saat di usus halus.

Sisa-sisa makanan yang tidak dibutuhkan lagi, kemudian akan dibawa

ke rectum. Rectum merupakan tempat penampungan sisa-sisa makanan

sebelum dibuang melalui kloaka.

C. Sistem Pencernaan pada Ular

Gambar 2 : Organ-organ pada Ular

5

Page 6: Makalah Pencernaan Reptil (1)

Gambar 3 : Mekanisme pencernaan pada ular

Mekanisme pencernaan pada ular yakni :

Makanan ditelan utuh oleh ular masuk ke trakea---kerongkongan---lambung---usus---kloaka 

Adapun Saluran pencernaan pada ular, yakni:

1. Rongga mulut

Di dalam rongga mulut ular tedapat gigi taring serta lidah yang

dapat dijulurkan dan bercabang dua. Kelenjar ludah akan mengeluarkan

lendir untuk membasahi mulut, melumasi mangsa, membantu pencernaan

dan mengeluarkan garam. Ular juga memiliki kelenjar racun (kelenjar

parotis) yang merupakan modifikasi dari kelenjar racun. Pada sebagian

ular, kelenjar parotis ada yang menghasilkan racun dan keluar lewat

lubang taring. Mulut dapat dibuka lebar-lebar untuk menelan mangsa

secara utuh karena terdapat tulang kuadrat bebas dari tulang kepala dan

mandibula, tulang langit-langit bergerak bebas dan adanya pertautan ujung

dua mandibula (rahang bawah) oleh ligamentum yang elastis.

Gambar 4: Struktur rahang ular

2. Kerongkongan, lambung dan usus

6

Page 7: Makalah Pencernaan Reptil (1)

Kerongkongan dapat digelembungkan untuk menampung mangsa

yang relatif besar. Kerongkongan tengkorak yang tipis berotot. Pada

tingkat jantung , kerongkongan melewati cincin vaskular dibentuk oleh

urat nadi kiri dan kanan. Ini memiliki lipatan longitudinal dan ditutupi

dengan epitel bersilia kolumnar. Kerongkongan berakhir sebagai sfingter

jantung.

3. Hati, pankreas dan kandung empedu

Hati memanjang dan dibagi menjadi beberapa lobus terpisah.

Menurut ciri-ciri umum pada ular bahwa ada jarak yang relatif panjang

antara ujung ekor dari hati dan kandung empedu. Ular memiliki kandung

empedu berkembang dengan baik berdekatan dengan duodenum dan ekor

ke hati. Beberapa saluran empedu lulus dari kandung empedu, melalui

pankreas, ke duodenum. Dalam kebanyakan spesies, kandung empedu,

pankreas dan limpa yang erat terkait. Dalam beberapa ular pankreas dapat

menyatu dengan limpa membentuk splenopancreas.

4. Pipa kanalisasi

Kloaka ini dibagi menjadi tiga bagian (kranial ke ekor) yaitu

coprodeum, urodeum dan proctodeum. Coprodeum mengumpulkan

kotoran dari usus besar. Urodeummerupakan bagian tengah dari kloaka,

mengumpulkan limbah urin dan produk dari reproduksi .Papilla urogenital

terletak bagian punggung belakang lipatan kecil. Sedangkan, proctodeum

adalah reservoir untuk limbah feses dan urin sebelum ekskresi dan berisi

bukaan kelenjar aroma kloaka.

7