makalah PBL-cristofher.docx

6
1 Menerapkan Paradigma Sehat dalam kasus muntaber Cristofher Sitanggang 10- 2012- 281 Universitas Kristen Krida Wacana (UKRIDA) Alamat korespondensi : Universitas Kristen Krida Wacana, Jalan Arjuna Utara, No 6, Jakarta 11510. [email protected] I. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Paradigma kesehatan adalah model-model kebijaksanaan pembagunan kesehatan- kesehatan baru, yang bersifat holistik, melihat masalah kesehatan yang dipengaruhi oleh  banyak faktor yang bersif at lintas sektor dan upayanya lebih diarahkan kepada pemelihara an,  peningkatan, perlindungan kesehatan (promotif), dan pencegahan terhadap ancaman penyakit (preventif), bukan hanya penyembuhan orang.sakit (kuratif) dan pemulihan kesehatan setelah sembuh d ari peny akit (rehabilatif). Tidak dipungkiri bahwa aspek kesehatan sangatlah  penting bagi kita, karena bila kondisi kita tidak sehat maka aktifitas akan terhambat. Kesehatan merupakan salah satu indikator kesejahteraan penduduk sekaligus indikator keberhasilan program pembangunan. Bukan hanya pelayanan, perilaku hidup bersih dan sehat  pun dapat berpengaruh untuk kesehatan. Sudah kita ketahui, bahwa didunia ini limbahnyasudah melimpah khususnya di Indonesia, sudah berapa limbah yang tercemar, baik itu limbah industri maupun limbah rumah tangga (pemukiman). Limbah pemukiman dapat terjadi karena adanya pembuanga sisa-sisa dan limbah industri dan dari produksi oleh para  pemukiman (penduduk atau rumah ta ngga). Limbah pemukiman juga dapat disebabkan oleh tumbuh-tumbuhan dan hewan yang membuang kotorannya disembarangan tempat seperti : di  jalan, di kaki li ma, dan dimana saja semaunya.Limbah juga banyak diprediksi oleh para ahli limbah yang banyak membuktikan pencemaran udara ialah limbah pemukiman masayarakat, seperti bungkus-bungkus makanan, bungkus deterjen dan sebagianya.Limbah pemukiman masayarakat sangat banyak dampaknya bagi pertumbuhan makhluk hidup terutama bagi manusia. Limbah pemukiman masayarakat mempunyai dampak bagi manusia yaitu seperti  penyakit muntaber, diare, tifus bahkan ada juga yang deman, batuk berdarah karena virus yang berasal dari sampah yang tidak diolah dengan baik.

Transcript of makalah PBL-cristofher.docx

7/16/2019 makalah PBL-cristofher.docx

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pbl-cristofherdocx 1/6

1

Menerapkan Paradigma Sehat dalam kasus muntaber 

Cristofher Sitanggang

10- 2012- 281

Universitas Kristen Krida Wacana (UKRIDA)

Alamat korespondensi : Universitas Kristen Krida Wacana,

Jalan Arjuna Utara, No 6, Jakarta 11510.

[email protected]

I.  Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Paradigma kesehatan adalah  model-model kebijaksanaan pembagunan kesehatan-

kesehatan baru, yang bersifat holistik, melihat masalah kesehatan yang dipengaruhi oleh

 banyak faktor yang bersifat lintas sektor dan upayanya lebih diarahkan kepada pemeliharaan,

 peningkatan, perlindungan kesehatan (promotif), dan pencegahan terhadap ancaman penyakit

(preventif), bukan hanya penyembuhan orang.sakit (kuratif) dan pemulihan kesehatan setelah

sembuh dari penyakit (rehabilatif). Tidak dipungkiri bahwa aspek kesehatan sangatlah

 penting bagi kita, karena bila kondisi kita tidak sehat maka aktifitas akan terhambat.

Kesehatan merupakan salah satu indikator kesejahteraan penduduk sekaligus indikator 

keberhasilan program pembangunan. Bukan hanya pelayanan, perilaku hidup bersih dan sehat

 pun dapat berpengaruh untuk kesehatan. Sudah kita ketahui, bahwa didunia ini

limbahnyasudah melimpah khususnya di Indonesia, sudah berapa limbah yang tercemar, baik 

itu limbah industri maupun limbah rumah tangga (pemukiman). Limbah pemukiman dapat

terjadi karena adanya pembuanga sisa-sisa dan limbah industri dan dari produksi oleh para

 pemukiman (penduduk atau rumah tangga). Limbah pemukiman juga dapat disebabkan oleh

tumbuh-tumbuhan dan hewan yang membuang kotorannya disembarangan tempat seperti : di

 jalan, di kaki lima, dan dimana saja semaunya.Limbah juga banyak diprediksi oleh para ahli

limbah yang banyak membuktikan pencemaran udara ialah limbah pemukiman masayarakat,

seperti bungkus-bungkus makanan, bungkus deterjen dan sebagianya.Limbah pemukiman

masayarakat sangat banyak dampaknya bagi pertumbuhan makhluk hidup terutama bagi

manusia. Limbah pemukiman masayarakat mempunyai dampak bagi manusia yaitu seperti

 penyakit muntaber, diare, tifus bahkan ada juga yang deman, batuk berdarah karena virus

yang berasal dari sampah yang tidak diolah dengan baik.

7/16/2019 makalah PBL-cristofher.docx

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pbl-cristofherdocx 2/6

2

1.2 Identifikasi masalah yang tidak diketahui

  Muntaber 1 

Muntaber merupakan gejala umum yang ditimbulkan oleh masuknya bibit penyakit ke

saluran pencernaan. Awalnya gejala muntah muntah disusul dengan berak-berak 

(diare). Diarenya bisa sampai berpuluh-puluh kali dalam sehari, selain muntah-

muntah..

1.3 Rumusan masalah

1.  Terjadinya kasus muntaber di Telagasari

2.  Pola hidup bersih masyarakat yang masih rendah.

1.4 Hipotesis

Pola hidup bersih masyarakat yang masih rendah menyebabkan kenaikan kasus muntaber 

sehingga mempengaruhi status kesehatan masyarakat.

1.5 Menentukan sasaran pembelajaran

  Mampu memahami pola hidup bersih

  Mampu memahami konsep sehat

  Mampu memahami konsep sakit

2. Isi

Skenario A :

Di puskesmas Telagasari, pada pagi hari ini terlihat sangat ramai oleh pengunjung , dokter 

mengatakan ada kenaikan kasus muntaber pada musim kemarau ini dan sudah 15 orang

dirujuk ke RS. Seorang pasien bertanya kepada dokter “Mengapa ya dok tiap tahun selalu

terjadi kejadian muntaber seperti ini? Apakah mungkin dapat dicegah pada tahun mendatang

? “Ya begitulah pak, tampaknya pola hidup bersih masyarakat masih rendah dan masyarakat

 perlu disadarkan akan pentingya kesehatan”. 

Dari skenario di atas, diketahui bahwa terjadinya penyakit muntaber di pengaruhi oleh

 banyak faktor. Salah satunya adalah pola hidup bersih masyarakat yang masih rendah.

7/16/2019 makalah PBL-cristofher.docx

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pbl-cristofherdocx 3/6

3

Konsep sakit

Sakit adalah keadaan dimana fisik, emosional, intelektual, sosial, perkembangan, atau

seseorang berkurang atau terganggu, bukan hanya keadaan terjadinya proses penyakit. Sakit

 juga termasuk suatu proses gangguan faal tubuh (fisik), dan atau gangguan psikologis

(mental) maupun gangguan tingkah laku (behaviour). Perilaku sakit merupakan perilaku

orang sakit yang meliputi: cara seseorang memantau tubuhnya, mendefinisikan dan

menginterpretasikan gejala yang dialami, melakukan upaya penyembuhan, dan penggunaan

sistem pelayanan kesehatan. Seorang individu yang merasa dirinya sedang sakit perilaku sakit

 bisa berfungsi sebagai mekanisme koping.3

Faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya penyakit:

1.  Internal

Host (pejamu) adalah semua factor yang yang terdapat pada manusia yang dapat

mempengaruhi timbulnya suatu perjalanan penyakit. Host erat hubungannya dengan

manusia sebagai makhluk biologis dan manusia sebagai makhluk social sehingga

manusia dalam hidupnya mempunyai dua keadaan dalam timbulnya penyakit yaitu

manusia kemungkinan terpajan dan kemungkinan rentan/resisten.  Faktor ini

dipengaruhi oleh keturunan, mekanisme pertahanan tubuh, umur, jenis kelamin, ras,

status perkawinan, pekerjaan, kebiasaan hidup.2 

2.  Eksternal

Agent (bibit penyakit) adalah suatu substansi tertentu yang keberadaanya atau

ketidakberadaanya di ikuti kontak efektif pada manusia dapat menimbulkan penyakit

atau mempengaruhi perjalan suatu penyakit.

Environment (lingkungan) adalah segala sesuatu yang berada di sekitar manusia yang

mempengaruhi kehidupan dan perkembangan manusia.2 Lingkungan dibedakan

menjadi 3 yaitu lingkungan fisik berupa kondisi udara dan air, lingkungan biologik 

 berupa mikroorganisme dan lingkungan sosial berupa sosial ekonomi. Tantangan

 berat yang masih dirasakan dalam pembangunan kesehatan di Indonesia adalah

 jumlah penduduk yang besar dengan pertumbuhan yang cukup tinggi serta

 penyebaran penduduk yang tidak merata di seluruh wilayah. Selain masalah tersebut,

masalah lain yang perlu diperhatikan yaitu berkaitan dengan sosial budaya

masyarakat, misalnya tingkat pengetahuan yang belum memadai terutama pada

golongan wanita, kebiasaan negatif yang berlaku di masyarakat, adat istiadat, perilaku, dan kurangnya peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan.

7/16/2019 makalah PBL-cristofher.docx

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pbl-cristofherdocx 4/6

4

Keadaan sosial budaya masyarakat tidak seluruhnya bersifat negatif, namun ada juga

yang positif yang dapat dimanfaatkan dalam pembangunan kesehatan, yaitu semangat

gotog royong dan kekeluargaan, serta sikap musyawarah dalam mengambil

keputusan. Pembangunan dalam suatu negara selain berdampak positif juga

menimbulkan hal-hal negatif seperti timbulnya daerah kumuh (slum area) di

 perkotaan akibat pesatnya urbanisasi, polusi karena pesatnya perkembangan industri,

 banyak ibu-ibu karier yang tidak dapat mengasuh dan memberikan ASI secara

optimal kepada anaknya, masalah kesehatan jiwa yang menonjol dan penyalahgunaan

obat.2

Konsep Sehat

Sehat adalah keadaan sejahtera sempurna dari fisik, mental dan sosial yang tidak hanya

terbatas pada bebas dari penyakit atau kelemahan saja.3 Kesehatan fisik terwujud apabila

sesorang tidak merasa dan mengeluh sakit atau tidak adanya keluhan dan memang secara

objektif tidak tampak sakit. Semua organ tubuh berfungsi normal atau tidak mengalami

ganguan. Mengandung 3 karakteristik :

1.  Merefleksikan perhatian pada individu sebagai manusia.

2.  Memandang sehat dalam konteks lingkungan internal dan eksternal.

3.  Sehat diartikan sebagai hidup yang kreatif dan produktif.

Kesehatan ditentukan oleh beberapa hal yakni:

1.  Faktor genetis (keturunan): ada beberapa penyakit yang bersifat genetis sehingga jika

seseorang terkena penyakit tersebut, maka memungkinkan keturunanya juga terkena

 penyakit yang sama. Contoh: seorang bapak yang terkena diabetes, maka

keturunannya tingkat kemungkinan terkena diabetes lebih tinggi dari pada keturunan

dari orang yang tidak terkena diabetes.2.  Faktor perilaku: perilaku yang kurang sehat dapat mempengaruhi kesehatan

lingkungannya dan dirinya sendiri. Contoh: seseorang yang merokok, kemungkinan

terkena kanker paru-paru akan lebih tinggi dari pada seseorang yang tidak merokok.

3.  Faktor lingkungan: lingkungan yang bersih dan sehat dapat meningkatkan kesehatan

seseorang. Contoh: seseorang yang tinggal dipinggir kali dan seseorang yang tinggal

di perumahan memiliki tingkat kesehatan yang berbeda. Jika terjadi banjir, seseorang

yang tinggal dipinggi kali tentu akan memiliki resiko terkena penyakit lebih tinggi

dari pada seseorang yang tinggal di perumahan.

7/16/2019 makalah PBL-cristofher.docx

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pbl-cristofherdocx 5/6

5

4.  Faktor ketersediaan pelayanan kesehatan: ketersediaannya pelayanan kesehatan dapat

meningkatkan kesehatan lingkungan karena jika tersedia pelayanan kesehatan, maka

seseorang akan dengan mudah memeriksakan diri jika terjadi gejala sebuah penyakit

dan seseorang lebih mudah mendapatkan informasi mengenai suatu penyakit dari

 pelayan kesehatan. Contoh: seseorang yang tinggal dikota dengan berbagai fasilitas

kesehatan, tingkat kesehatannya akan lebih tinggi dari pada seseorang yang tinggal di

 pulau-pulau terpencil dan tidak ada rumah sakit atau puskesmas. Tingkat pencegahan

 penyakit yaitu health promotion. Tujuan health promotion ini adalah

  Meninggikan daya tahan tubuh

  Menciptakan keadaan yang merugikan bibit penyakit

  Menciptakan lingkungan yang menguntungkan pejamu.

Muntaber

Muntaber adalah keadaan di mana seseorang menderita muntah-muntah disertai buang air 

 besar berkali-kali. Kejadian itu dapat berulang tiga sampai lebih sepuluh kali dalam sehari.

Terjadi perubahan bentuk dan konsistensi dari tinja, melembek sampai mencair, yang kadang

 juga mengandung darah atau lendir. Lazimnya, penyakit muntaber memang menyerang anak-

anak, terutama pada usia dua hingga delapan tahun. Mereka mudah tertular karena daya tahan

tubuhnya belum sekuat orang dewasa.4

Penyebab utama muntaber adalah peradangan usus oleh bakteri, virus, parasit lain (jamur,

cacing, protozoa), keracunan makanan atau minuman yang disebabkan oleh bakteri maupun

 bahan kimia serta kurang gizi, misalnya kelaparan atau kekurangan protein. Penyakit yang

dapat disebabkan oleh bakteri Escherichia coli ini dapat mewabah akibat lingkungan sekitar 

tempat tinggal yang kurang bersih serta makanan yang dikonsumsi terkontaminasi bakteri.

Sistem sanitasi yang tidak terjaga dengan baik juga memudahkan kuman untuk berkembang

 biak. Hujan yang terus menerus sehingga menimbulkan banjir dan lingkungan yang kotor,

sangat potensial menimbulkan wabah muntaber. Lingkungan sekitar yang kotor inilah yang

dapat menyebabkan penyakit muntaber.5

7/16/2019 makalah PBL-cristofher.docx

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pbl-cristofherdocx 6/6

6

Kesimpulan

Dari pembahasan di atas jika dihubungkan dengan skenario, dapat disimpulkan bahwa kasus

muntaber dapat terjadi karena pola hidup di desa tersebut masih cuek dengan lingkungan

sekitarnya, sehingga tidak menyadari bahwa lingkungan kotor dan kumuh membuat wabah

 penyakit di desa tersebut. Jadi diperlukan adanya penyuluhan paradigma sehat pada

 penduduk di desa tersebut, seperti penerapan health promotion.

Daftar Pustaka

1.   Nadesul H. Membesarkan bayi jadi anak pintar-panduan bagi ibu. Jakarta: kompas;

2007.h.115.

2.  Rajab W. Epidemologi kedokteran. Jakarta: EGC; 2007.h.25-7.

3.  Budiarto E, Angggraeni D. Pengantar epidemologi. Edisi 2. Jakarta: EGC;

2003.h.12-3.

4.  Mohamad K. Pertolongan pertama. Jakarta: Gramedia; 2006.h.73.

5.  Basriyanto. Memanen sampah. Cetakan ke 1. Yogyakarta: Kanisius; 2007.h.13.