Makalah PBL Blok 7 Diah a L

13
Gangguan pada Saluran Pernafasan dan Mengakibatkan Suara Serak Diah Ayu Lestari 102014106 / D7 Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Alamat Korespondensi : Jl. Arjuna Utara No.6, Jakarta barat 11510 Telp: 021 42061, Fax : 021 563 1731 E-mail: [email protected] Pendahuluan Pernapasan merupakan satu proses pertukaran gas-gas respirasi yaitu oksigen dan karbondioksida.Sistem respirasi berperan dalam homeostatis dengan mempertukarkan O 2 dan CO 2 antara atmosfer dan darah. Saluran nafas mencakup saluran hidung ,faring , laring,trakea,bronkus dan bronkiolus.Sistem pernapasan meliputi saluran pernapasan yang berfungsi dalam konduksi udara bermula dari rongga hidung, pharynx, larynx,sehingga paru, organ pertukaran gas,dan sistem sirkulasi darah yang membawa oksigen ke jaringan tubuh dan membawa karbondioksida ke alveolus. Jika terjadi gangguan pada saluran nafas tersebut maka sistem respirasi juga akan terganggu dan akan menimbulkan efek pada bagian yang mengalami gangguan tersebut. 1 Struktur makroskopis Larynx 1

description

Respiration

Transcript of Makalah PBL Blok 7 Diah a L

Gangguan pada Saluran Pernafasan dan Mengakibatkan Suara Serak Diah Ayu Lestari102014106 / D7Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida WacanaAlamat Korespondensi : Jl. Arjuna Utara No.6, Jakarta barat 11510Telp: 021 42061, Fax : 021 563 1731E-mail: [email protected]

PendahuluanPernapasan merupakan satu proses pertukaran gas-gas respirasi yaitu oksigen dan karbondioksida.Sistem respirasi berperan dalam homeostatis dengan mempertukarkan O2 dan CO2 antara atmosfer dan darah. Saluran nafas mencakup saluran hidung ,faring , laring,trakea,bronkus dan bronkiolus.Sistem pernapasan meliputi saluran pernapasan yang berfungsi dalam konduksi udara bermula dari rongga hidung, pharynx, larynx,sehingga paru, organ pertukaran gas,dan sistem sirkulasi darah yang membawa oksigen ke jaringan tubuh dan membawa karbondioksida ke alveolus. Jika terjadi gangguan pada saluran nafas tersebut maka sistem respirasi juga akan terganggu dan akan menimbulkan efek pada bagian yang mengalami gangguan tersebut.1

Struktur makroskopis Larynx Larynx adalah organ yang berperan sebagai sphincter pelindung pada pintu masuk jalan nafas dan berperan dalam pembentukan suara. Larynx terletak di bawah lidah dan os hyoid, di antara pembuluh-pembuluh besar leher, dan terletak setinggi vertebra cervicalis keempat,kelima dan keenam.Ke atas larynx terbuka laryngopharynx, ke bawah larinx berlanjut sebagai trachea. Di depan larinx ditutupi oleh ikatan otot-otot infrahyoid dan di lateral oleh glandula thyroidea. Laring merupakan bagian terbawah dari saluran nafas bagian atas, dimana pada anak-anak dan wanita letaknya relatif lebih tinggi.2Kerangka larinx dibentuk oleh beberapa cartilago, yang dihubungkan dengan membrana dan ligamentum, dan digerakan oleh otot. Larynx dilapisi oleh membrana mucosa.2 Cartilago larynxCartilagio ThryeoidaTulang rawan larynx terbesar, terdiri atas dua lamina persegi empat yang tepi anteriornyamenyatu ke arah inferior, membentuk sebuah sudut yang menonjol yang dikenal sebagaiprominentia laryngea.3,4 Cartilago CricoideaBerbentuk semu cincin stempel, membentuk bagian inferior dinding larynx. Arcusnya yangetak di sebelah ventral, teraba di sebelah caudal prominentia laryngea, dan terpisah darinyaoleh lekukan yang berisi conus elasticus yang elastik. Masing-masing sisi cartilago cricoidea,di batas antara lamina dan arcus, bersendi dengan cornu inferius cartilago thryeodiea.3,4EpiglottisEpiglottis merupakan tulang rawan berbentuk daun, di sebelah dorsal lidah dan corpus ossishyoidei, di ventral aditus laryngis, berproyeksi serong ke atas. Batang daunnya yang sempitdihubungkan dengan ligamen thryreo-epiglotticum ke bagian dorsal prominentia laryngea.Tiap sisi epiglottis dilekatkan ke masing-masing cartilago arytaenoidea oleh plicaaryepiglottica.3,4

Gambar 1.Larynx 3,4Cartilago ArytaenoideaTerletak di bagian belakang larynx, sebelah superolateral lamina cartilago cricoidea.Berbentuk piramid dengan tiga permukaan, dua proessus, sebuah basis dan apex.3,4

Cartilago CuneiformeMasing-masing berada dalam plica aryepiglottica, di sebelah anterior terhadap cartilagocorniculatum.3,4Cartilago CornilatumTerletak disebelah posterior, dalam pica aryepiglottica. Bersandar pada apexcartilagoarytaenoidea.3,4

Membran dan ligamentum pada larynxMembrana thyrohyoideaMembrana thyrohyoidea menghubungkan pinggir atas cartilago thyroidea dengan os hyoid. Pada garis tengah , membrana ini menabal, membentuk ligamentum thyrohyoideum medianum. Pada kedua sisinya, membrana ini ditembus oleh vasa laryngea superior dan nervus laryngeus internus , sebuah cabang dari nervus laryngeus superior.2Ligamentum Cricotracheale Ligamentum cricothracheale menghubungkan cartilago cricoidea dengan cincin tcrahea pertama.2Membrana QuadrangularisMembrna quadrangularis terbentang antara epiglotis dan cartilago arytenoidea. Pinggir bawahnya yang menebal membentuk ligamentum vestibulare , lagamentum vestibulare merupakan isi dari plica vestibularis.2Ligamentum cricothyroideumPinggir bawah ligamentum cricothoideum dilekatkan pada pinggir atas cartilago cricodea. Pingir superior ligamentum ini tidak melekat pada cartilago throidea, tetapi berjalan terus ke atas pada facies medialis cartilago thryroidea. Kedua pinggir atasnya juga bebas , yang hampir seluruhnya tersusun dari jaringan elastis, membentuk ligamentum vocale yang penting. Ligamentum vocale merupakan isi dari plica vocalis (pita suara). Ujung anterior dari masing-masing ligamentum vocale dilekatkan pada cartilago thryroidea. Ujung posterior dilekatkan pada procesus vocalis cartilago arytenoidea. 2

Pintu masuk larynx (aditus laryngis )Pintu ini lebih lebardi depan dari pada belakang dan dibatasi di depan oleh epiglotis; lateral oleh plica aryepiglotica, yaitu lipatan membrana mucosa; dan posterior oleh cartilago arytenoidea dan cartilago corniculata.2Lipatan larynx Plica vestibularisPlica vestibularis merupakan lipatan terfiksasi pada masing-masing sisi larynx . masing-masing dibentuk oleh membrana mucosa yang menutupi ligamentum vestibulare, mengandung banyak vaskular , dan berwarna merah muda .2Plica vocalis (pita suara )Plica vocalis merupakan sebuah lipatan yang mudah bergerak pada masing-masing sisi larynx. Masing-masing dibentuk oleh membrana mucosa yang menutupi ligamentum vocale, tidak mengandung pembuluh darah , dan berwarna putih. Plica vocalis bergerak pada respirasi, warna putihnya mudah dikenali jika diperiksa dengan laryngoscope. Celah di antara kedua plica vocalis disebut rima glottidis atau glottis. Glotitis di batasi oleh plica vocalis dan bagian belakang oleh permukaan medial cartilago arytenoidea.2Cavum / cavitas laryngis Cavitas laryngis terbentang dari aditus sampai ke pinggir bawah cartilago cricoidea , dimana ruang ini berlanjut sebagai trakea. Dibagi dalam 3 bagian: Vestibulum laryngis , terbentang dari aditus laryngis sampai vlica vestibularis Daerah tengah , terbentang dari plica vestibularis di atas sampai setinggi plica vocalis di bawah Daerah bawah , terbentang dari plica vocalis di atas sampai ke pinggir cartilago cricoidea bawah .2Otot-otot larynxOtot layinx dapat dibagi menjadi dua kelompok : ekstrinsik dan intrinsik.

Otot-otot ekstrinsik larynxOtot-otot ekstrinsik menarik larynx ke atas dan bawah selama proses menelan. Perhatikan bahwa kebanyakan otot melekat pada os hyoideum, yang melekat pada cartilago thyroidea melalui membrana thyroidea.2 Otot-otot levator : Musculus Digastricus, Musculus. Stylomusculus , Musculus Stylophyryngeus, Musculus Salphingopharyngeus, dan Musculus palatopharyngeus. Otot-otot depresor :Musculus Sternothryoideus , Musculus Sternohyoideus, dan Musculus Omohyoideus.2Otot-otot intrinsik larynxDua otot mengubah bentuk aditus laryngis Musculus Arytendoideus obliquus yaitu otot untuk mempersempit aditus Musculus Tyroepiglottica yaitu otot untuk memperlebar aditus

Lima otot menggerakan plica vokalis ( pita suara ) Menegakan pita suara : Musculus.cricothyroideus Melemaskan pita suara ; Musculus.thyroarytenoideus ( vocalis ) Aduksio pita suara : Musculus.cricoarytenoideus lateralis Abduksio pita suara : Musculus.cricoarytenoideus posterior Mendakatkan cartilago arytenoidea : Musculus.arytenoideus transversusOrigo, insersi, persarafan, dan fungsi yang rinci dari otot otot intrinsik.2Persarafan larynx Saraf Sensoris Di atas plica vocalis : ramus laryngeus internus, cabang dari nervus laryngeus superior nervus vagus. Di bawah plica vocalis: nervus laryngeus recurrens.2,7Saraf motorisSemua otot otot intrinsik larynx, kecuali musculus cricothyroideus di persarafi oleh ramus laryngeus externus dari nervus laryngeus superior nervus vagus.2,7Vaskularisasi larynxSetengah bagian atas larynx: ramus laryngeus superior artaeria thyroidea superior.Setengah bagian bawah larynx: ramus laryngeus inferior arteria thyroidea inferior.2,7Struktur mikroskopisLarynxLarynx adalah kaku yang pndek beukuran (4cm x 4cm) untuk udara antara faring, dengan trakea. Dindingnya diperkuat oleh cartilago hyalin ( di tiroid, krikoid, dan cartilago arytenoid inferior) dan kartilago elastis yang lebih kecil ( di epiglotis , cuneiforms, cornikulatum, dan cartilago arytenoid superior), yang kesemuaanya dihubungkan oleh ligamen. Selain menjaga agar jalan napas terbuka, pergerakan kartilago ini oleh otot rangka berperan pada produksi suara selama fonasi dan epiglotis berfungsi katup untuk mencegah masuknya makanan atau cairan yang ditelan ke dalam trakea.5Epiglotis , yang terjulur keluar dari tepian laring, meluas ke dalam faring dan memiliki permukaan lingual dan laringeal. Seluruh permukaan lingual dari bagian apikal permukaan laringeal ditutupi oleh epitel berlapis gepeng. Pada beberapa titik permukaan laringeal di epiglotis, epitelnya beralih menjadi epitel bertingkat silindris bersilia. Dibawah epitel terdapat kelenjar campuran mukosa dan serosa di lamina propria.5Dibawah epiglotis, mukosa laring menjulurkan dua pasang lipatan kedalam lumen laring. Pasangan lipatan atas, plica vestibularis atau pita suara palsu, yang sebagian dilapisi oleh epitel resiratorik yang dibawahnya terdapat banyak kelenjar seromukosa. Pasangan lipat bawah membentuk plica vocalis atau pita suara asli. Lipatan-lipatan tersebut dilapisi leh epitel skuamosa berlapis dan memiliki berkas serat elastis pararel (lagamentum vocalis) dan berkas otot rangka musculus vocalis. Otot tersebut mengatur ketegangan setiap pita suara beserta ligamentnya. Jika udara dipaksa masuk di antara lipatan-lipatan tersebut , berbagai tantangan di pita suara tersebut menghasilkan berbagai jenis suara. Semua struktur dan ruang di saluran nafas di atas pita suara terlibat dalam memodifikasi resonansi suara.

Gambar 2. Laring5Laring adalah saluran pendek untuk aliran udara antara faring dan trakea. Dindingnya memiliki otot rangka dan bagian kartilago , yang kesemuanya membuat laring dikhususkan untuk produksi pita suara. Mikrograf berdaya rendah memperhatikan vestibulum laring (LV), yang dikelingi oleh kelenjar seromukosa (G). Dinding lateral regio ini menonjol sebagai pasangan lipatan luas, plica vesribularis (VF). Plica ini juga memiliki kelenjar seromukosa dan jaringan areolar dengan MALT, sering dengan nodul limfoid (L) dan sebagian besar dilapisi oleh epitel respiratorik dangan regio di dekat epiglotis yang memiliki epitel skuamosa berlapis. Di bawah setiap plica vestibularis terdapat celah sempit atau ventrikel (V), dan dibawahnya terdapat pasangan plica lateral lainnya, yaitu plica vocalis atau pita suara (VC). Pita suara dilapisi oleh epitel skuamosa berlapis dan menonjol ke lumen , yang membatasi tepi lubang laring itu sendiri. Setiap pita suara memiliki otot rangka m.vocalis yang besar (VM) dan didekat permukaan , suatu ligamen kecil yang terpotong transversal sehingga sulit dilihat dari gambar ini. Berbagai tegangan ligamen tersebut yang disebabkan oleh otot menghasilkan berbagai suara saat udara didorong melalui pita suara. Semua struktur dan ruang tersebut di atas lipatan ini menambah resonansi suara dan membantu fonasi. 5

Fungsi larynx Laring berfungsi sebagai proteksi, batuk, respirasi, sirkulasi, menelan, emosi dan fonasi. Fungsi laring untuk proteksi adalah untuk mencegah agar makanan dan benda asing masuk kedalam trakea dengan jalan menutup aditus laring dan rima glotis yang secara bersamaan.Dengan terjadinya perubahan tekanan udara maka didalam traktus trakeo-bronkial akan dapat mempengaruhi sirkulasi darah tubuh.Oleh karena itu laring juga mempunyai fungsi sebagai alat pengatur sirkulasi darah.Laring mempunyai fungsi untuk mengekspresikan emosi seperti berteriak,mengeluh, menangis dan lain-lain yang berkaitan dengan fungsinya untuk fonasi dengan membuat suara serta menentukan tinggi rendahnya nada.6Mekanisme larynx pada proses bernafas dan menelanFungsi laring bergantung pada posisi pita suara. Bila laring terbuka , laring berada pada keadaan respirasi/ bernapas. Udara mengalir melalui laring ke dalam trakea dan bronkus. Di saluran napas tersebut, terdapat bagian sempit pada setingkat cartilago cricoidea. Karena itu benda asing yang teraspirasi paling sering ditemukan dibagian tersebut. Saat rima glotis menutup laring berfungsi sebagai organ fonasi. Ekspirasi membuat bagian elastis pita suara bergetar dan selama prosese tersebut, terbentuk bunyi dengan nada yang berbeda-beda bergantung pada derajat pembukaan dan peregangn rima glottis.7Akhirnya , laring juga memiliki fungsi perlindungan yang penting bagi kehidupan selama proses menelan. Melalui penarikan laring ke atas ke arah os hyoideum, epiglotis secara pasif terdorong ke atas pintu masuk laring dasar lidah. Selain itu, dalam proses menelan mempunyai tiga mekanisme yaitu gerakan laring bagian bawah keatas, menutup aditus laringeus, serta mendorong bolus makanan turun ke hipofaring dan tidak mungkin masuk kedalam laring.7KesimpulanKeluhan demam disetai suara serak pada laki-laki tersebut di akibatkan karena adanya gangguan pada saluran pernapasan adanya pembengkakan pada pita suara atau plica vocalis pada larynx karena berfungsi sebagai proteksi, batuk, respirasi, sirkulasi, menelan, emosi dan fonasi, jugauntuk mengekspresikan emosi seperti berteriak,mengeluh, menangis dan lain-lain yang berkaitan dengan fungsinya untuk fonasi dengan membuat suara serta menentukan tinggi rendahnya nada. Daftar Pustaka1. Sherwood L. Fisiologi manusia: dari sel ke sistem.Ed 8. Jakarta: EGC; 2014.h.487-902. Snell RS. Anatomi klinik untuk mahasiswa kedokteran. Ed 6. Jakarta: EGC; 2011.h.59-663. Gunardi S. Anatomi sistem pernapasan. Edisi ke-1. Jakarta: Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia; 2009.4. Sloane E. Anatomi dan fisiologi: untuk pemula.Edisi ke-1. Jakarta: EGC; 2004.h.266-8 5. Mescher AL.Histologi dasar junqueira teks dan atlas. Ed 12.Jakarta: EGC;2011.h.295-7. 6. Broek PVD, Feenstra L.Buku saku ilmu kesehatan tenggorokan,hidung, dan telinga.Edisi 12.Jakarta:EGC;2010.h.1357. Nagel P,Gurkov R.Dasar-dasar ilmu tht.Edisi 2.Jakarta:EGC;2012.h.89

6