Makalah PBL Blok 5 Diah a L

23
Dislokasi dan Fraktur pada Tulang Extremitas Superior Diah Ayu Lestari 102014106 / D7 Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Alamat Korespondensi : Jl. Arjuna Utara No.6, Jakarta barat 11510 Telp: 021 569 42061, Fax : 021 563 1731 E-mail: [email protected] Abstrak Sistem muskuloskeletal terdiri dari susunan berbagai macam tulang. 206 buah tulang kerangka yang terdiri dari tulang kepala yang membentuk tengkorak (8 buah); tulang wajah (14 buah); tulang telinga dalam (6 buah); tulang lidah (1 buah); tulang yang membentuk kerangka dada ( 25 buah); tulang yang membentuk tulang belakang dan gelang pinggul (26 buah); tulang anggota yang membentuk lengan (ekstremitas superior) (64 buah); tulang yang membentuk tungkai ( ekstremitas inferior) (62 buah). Gangguan yang sering terjadi pada lengan adalah dislokasi dan fraktur. Dislokasi adalah terpisahnya sebuah sendi dari tempat yang seharusnya. Dislokasi biasanya terjadi setelah trauma berat, yang menggangu kemampuan ligamen menahan tulang di tempatnya. Sedangkan fraktur adalah patah tulang atau terputusnya kontinuitas jaringan tulang dan ditentukan sesuai jenis dan luasnya. Kata kunci :dislokasi, fraktur, etremitas superior Abstract

description

Dislokasi dan Fraktur pada tulang extremitas superior

Transcript of Makalah PBL Blok 5 Diah a L

Page 1: Makalah PBL Blok 5 Diah a L

Dislokasi dan Fraktur pada Tulang Extremitas Superior

Diah Ayu Lestari

102014106 / D7

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Alamat Korespondensi : Jl. Arjuna Utara No.6, Jakarta barat 11510

Telp: 021 569 42061, Fax : 021 563 1731

E-mail: [email protected]

Abstrak

Sistem muskuloskeletal terdiri dari susunan berbagai macam tulang. 206 buah tulang

kerangka yang terdiri dari tulang kepala yang membentuk tengkorak (8 buah); tulang wajah

(14 buah); tulang telinga dalam (6 buah); tulang lidah (1 buah); tulang yang membentuk

kerangka dada ( 25 buah); tulang yang membentuk tulang belakang dan gelang pinggul (26

buah); tulang anggota yang membentuk lengan (ekstremitas superior) (64 buah); tulang yang

membentuk tungkai ( ekstremitas inferior) (62 buah). Gangguan yang sering terjadi pada

lengan adalah dislokasi dan fraktur. Dislokasi adalah terpisahnya sebuah sendi dari tempat

yang seharusnya. Dislokasi biasanya terjadi setelah trauma berat, yang menggangu

kemampuan ligamen menahan tulang di tempatnya. Sedangkan fraktur adalah patah tulang

atau terputusnya kontinuitas jaringan tulang dan ditentukan sesuai jenis dan luasnya.

Kata kunci :dislokasi, fraktur, etremitas superior

Abstract

Musculoskeletal system containing an array of assorted bones. 206 bones skeleton consists of bones that form the skull head (8 pieces); facial bones (14 pieces); ear bone in (6 pieces); tongue bone (1 piece); bones that form the skeleton of the chest (25 pieces); bones that form the spine and hip bracelet (26 pieces); members that make up the arm bone (the superior limb) (64 pieces); bones that form the legs (lower extremities) (62 pieces) . Disorders that often occur in the arm is dislocation and fracture. Dislocation is the separation of a joint from where it should be. Dislocation usually occurs after severe trauma, which interfere with the ability of the ligaments hold the bones in place. While the fracture is a fracture or breaking of continuity of bone tissue is determined according to the type and extent.

Keywords: dislocation, fracture, superior limb

Page 2: Makalah PBL Blok 5 Diah a L

Pendahuluan

Sistem muskuloskeletal pada manusia adalah seluruh kerangka manusia dengan

seluruh otot yang menggerakkannya dengan tugas melindungi organ vital. Jadi yang

dimaksud dengan system muskuloskeletal mencakup semua struktur tulang, sendi, otot, dan

struktur terkait seperti tendon, ligamen serta sistem saraf perifer.1 Gangguan yang sering

terjadi pada lengan adalah dislokasi dan fraktur. Dislokasi adalah terpisahnya sebuah sendi

dari tempat yang seharusnya. Dislokasi biasanya terjadi setelah trauma berat, yang

menggangu kemampuan ligamen menahan tulang di tempatnya. Sedangkan fraktur adalah

patah tulang atau terputusnya kontinuitas jaringan tulang dan ditentukan sesuai jenis dan

luasnya. Fraktur terjadi jika tlang dikenai stres yang lebih besar dari pada yang

diabsorbsinya.2 Sistem muskuloskeletal terdiri dari susunan berbagai macam tulang. 206 buah

tulang kerangka yang terdiri dari tulang kepala yang membentuk tengkorak (8 buah); tulang

wajah (14 buah); tulang telinga dalam (6 buah); tulang lidah (1 buah); tulang

yang membentuk kerangka dada ( 25 buah); tulang yang membentuk tulang belakang dan

gelang pinggul (26 buah); tulang anggota yang membentuk lengan (ekstremitas superior) (64

buah); tulang yang membentuk tungkai ( ekstremitas inferior) (62 buah).Pada pembahasan

kali ini lebih membahas mengenai ekstremitas superior dimana terdiri atas bahu (hubungan

antara tubuh dan lengan atas), lengan atas, siku, lengan bawah, regio carvalis, dan tangan. 3

Struktur Tulang Ekstremitas Superior

Ekstremitas superior dapat dianggap sebagai pengungkit bersendi banyak yang dapat

bergerak bebas pada tubuh melalui articulation humeri. Pada ujung distal ekstremitas superior

terdapat organ yang penting, yaitu tangan. Banyak fungsi penting dari tangan bergantung

padafungsi pollex yang seperti penjepit, yang memungkinkan seseorang mencengkeram

benda diantara pollex dan index.Ekstremitas superior dapat di bagi menjadi bahu (hubungan

antaratubuh dan lengan atas), lengan atas, siku, lengan bawah, regio carvalis,dan tangan.3

Tulang-tulang pada ekstremitas atas:,3,4 i. Regio Scapularis

Os. Clavicula Os. Scapulae

ii. Regio Brachium Os. Humerus

iii. Regio Antebrachium Os. Radius,Os. Ulna

Page 3: Makalah PBL Blok 5 Diah a L

Gambar 1. Ekstremitas superior

 Scapula

Scapula adalah tulang pipih berbentuk segitga yang terdapat pada dinding posterior

thorax di antara iga II sampai VII. Pada permukaanposterior, spina scapulae menonjol ke

belakang.Ujung lateral spina scapulae bebas dan membentuk acromion, yangbersendi dengan

clavicula. Angulus superolateralis scapulae membentuk cavitas atau fossa glenoidalis yang

berbentuk seperti buah pir dan bersendi dengan caput humeri pada articulatio humeri.

Processuscoracoideus menonjol ke atas dan depan di atas cavitas glenoidalis dan merupakan

tempat melekatnya otot dan ligamentum. Medial terhadap basis processus coracoideus

terdapat incisura suprascapularis.Permukaan anterior scapula cekung dan membentuk fossa

subscapularis.Permukaan posterior scapula di bagi dua oleh spina scapulae menjadifossa

supraspinata di atas dan fossa infraspinata di bawah. Angulus inferior scapulae dapat di

palpasi dengan mudah pada orang hidup dan merupakan petunjuk posisi iga ketujuh dan

processus spinosus vertebraethoracicae .3,4

Humerus

 

Humerus bersendi dengan scapula pada articulatio humeri serta dengan radius dan

ulna pada articulatio cubiti. Ujung atas humerus mempunyai sebuah caput, yang membentuk

sekitar sepertiga kepalasendi dan bersendi dengan cavitas glenoidalis scapulae. Tepat di

bawahcaput humeri terdapat collum anatomicum. Di bawah collum terdapat tuberculum

majus dan minus yang di pisahkan satu sama lain oleh sulcusbicipitalis. Pada pertemuan

ujung atas humerus dan corpus humeri terdapat penyempitan disebut collum chirurgicum.

Sekitar pertengahan permukaan lateral corpus humeri terdapat peninggian kasar yang disebut

tuberositas deltoidea. Di belakang dan di bawah tuberositas terdapatsulcus spiralis yang

Page 4: Makalah PBL Blok 5 Diah a L

ditempati oleh nervus radialis.Ujung bawah humerus mempunyai epicondylus medialis dan

lateralis untuk tempat lekat musculi dan ligamenta, capitulum humeri yang bulat bersendi

dengan caput radii, dan trochlea humeri yang berbentuk katroluntuk bersendi dengan incisura

trochlearis ulnae.di atas capitullumterdapat fossa radialis, yang menerima caput radii pada

saat sikudifleksiokan. Di anterior, diatas trochlea terdapat fossa coronoidea , yangselama

pergerakan yang sama menerima processus coronoideus ulnae. Diposterior, di atas trochlea ,

terdapat fossa olecrani, yang bertemu denganolecranon pada waktu sendi siku pada

extensio.3,4

Radius

Radius adalah tulang lateral lengan bawah. Ujung atasnya bersendi dengan humerus

pada articulatio cubiti dan dengan ulna pada articulation radio ulnaris proksimal. Ujung

distalnya bersendi dengan os Scaphoideum dan lunatum pada articulatio radiocarpalis

dan dengan ulna pada articulatio radio ulnaris distal. Pada ujung atas radius terdapat caput

yang berbentuk bulat kecil. Permukaan atas caput cekung dan bersendi dengan capitulum

humeri yang cembung.

Circumferentia articulare radii bersendi dengan incisura radialis ulnae. Dibawah caput tulang

menyempit membentuk collum. Dibawah cullom terdapat Tuberositas bicipitalis / tuberositas

radii yang merupakan tempat insertio musculus biceps.

Corpus radii berlainan dengan ulna, yaitu lebih lebar dibawahdibandingkan dengan

bagian atas.Corpus radii disebelah medial mempunyai margo interossea yang tajam untuk

tempat melekatnya membrana interossea yang menghubungkan radius dan ulna. Tuberculum

pronator, untuk tempat insertio musculus pronator ceres, terletak dipertengahan pinggir

lateralnya. Pada ujung bawah radius terdapat processus styloideus, yang menonjol kebawah

dari pinggir lateralnya. Pada permukaan medial terdapat incisura ulnae, yang bersendi dengan

caput ulnae yang bulat.Permukaan bawah ujung radius bersendi dengan os Scaphoideum dan

os Lunatum. Pada permukaan posterior ujung distal radius terdapat tuberculum kecil,

tuberculum dorsalis, yang pada pinggir medialnya terdapat sulcus untuk tendo musculi

flexsor pollicis longus.3,4

 Ulna

Ulna merupakan tulang medial lengan bawah. Ujung atasnya bersendi dengan

humerus pada articulatio cubiti dan dengan caput radii pada articulatio radio ulnaris

proxsimal. Ujung distalnya bersendi dengan radius pada articulation radio ulnaris distalis,

tetapi dipisahkan dari articulatio radio carpalis dengan adanya facies articularis. Ujung atas

Page 5: Makalah PBL Blok 5 Diah a L

ulna besar dikenal sebagai prosesus olecranii, bagian ini membentuk tonjolan pada siku.

Procesus ini mempunyai incisura dipermukaan anteriornya, incisura trochlearis, yang

bersendi dengan trochlea humeri. Di bawah trochlea humeri terdapat procesus coronoideus

yang berbentuk segitiga dan pada permukaan lateralnya terdapat incisura radialis untuk

bersendi dengan caput radii.

Corpus ulnae mengecil dari atas ke bawah. Di lateral mempunyai margo interosseus

yang tajam untuk tempat melekatnya membrane interossea. Pinggir posterior membulat,

terletak subcutan, dan mudah diraba seluruh panjangnya. Di bawah incisura radialis terdapat

lekukan, fossa supinator, yang mempermudah gerakan tuberositas bicipitalis radii. Pinggir

posterior fossa ini tajam dan di kenal sebaga icrista supinator, yang menjadi tempat origo

musculus supinator. Pada ujung distal ulna terdapat caput yang bulat, yang mempunyai

tonjolan, pada permukaan medialnya, disebut processus styloideus.3,4

Otot-Otot Extremitas Superior .4

1. Otot Anterior Thorax

Lapisan Superficial

Gerakan scapula :

M. Pectoralis major

M. Pectoralis minor

M. Serratus anterior

M. Subclavius

M. Trapezius

M. Levator scapulae

M. Rhomboideus major

M. Rhomboideus minor

Gambar 2. Otot Anterior

Thorax Lapisan SuperficialGambar 3. Otot posterior

thorax lapisan superficia

Page 6: Makalah PBL Blok 5 Diah a L

2. Otot yang Melewati Articulatio Humeri

Gerakan Lengan Atas :

M. deltoideus

M. Pectoralis major

M. Latissimus dorsi

M. Supraspinatus

M. Infraspinatus

M. Teres minor

M. Teres major

M. Coracobrachialis

M. Subscapularis

Gambar 4. Otot yang melewati articulatio

humeri

3. Otot yang Melewati Articulatio Cubiti

Daerah posterior extensor lengan lengan

bawah, yaitu M. Triceps brachii dan M.

Anconeus.

Daerah anterior flexor lengan bawah,

yaitu M. Biceps brachii, M.

Brachoradialis, dan M. Brachialis

Gambar 5. Otot yang melewati articulatio

cubiti

Page 7: Makalah PBL Blok 5 Diah a L

4. Otot Lengan Bawah daerah Anterio,

Lapisan Superficial

M. Pronator teres

M. Flexor carpi radialis

M. Palmaris longus

M. Flexor carpi ulnaris

M. Flexor digitorum superficialis

Gambar 6. Otot Lengan bawah daerah

anterior, lapisan superficial

5. Otot Lengan Bawah daerah anterior,

Lapisan Profundus

M. Brachioradialis

M. Extensor carpi radialis longus

M. Extensor carpi radialis brevis

M. Extensor digitorum

M. Extensor carpi ulnaris

Gambar 11. Lengan bawah daerah

anterior, lapisan profundus

6. Otot Lengan Bawah Daerah Posterior,

Lapisan Superficial

M. Brachioradialis

M. Extensor carpi radialis longus

M. Extensor carpi radialis brevis

M. Extensor digitorum

M. Extensor carpi ulnaris

Gambar 7. Otot lengan bawah daerah

posterior, lapisan superficial

Page 8: Makalah PBL Blok 5 Diah a L

7. Otot Lengan Bawah Daerah Posterior,

Lapisan Profunda

M. Supinator

M. Abductor pollicis longus

M. Extensor pollicis brevis and longus

M. Extensor indicus

Gambar 8. Otot lengan bawah daerah

posterior, lapisan profunda

Page 9: Makalah PBL Blok 5 Diah a L

Tabel 1. Pembagian sendi menurut bentuk dan letaknya.5

Macam-Macam Sendi Terdapat pada Gambar

1. Sendi Engsel

Sendi engsel adalah persendian

yang memungkinkan terjadinya

gerakan ke satu arah

Persendian pada tulang siku

dan lutut.

2. Sendi Pelana

Sendi pelana adalah persendian

yang memungkinkan gerakan

ke dua arah.

Persendian pada hubungan

antara tulang ibu jari dan

tulang telapak tangan.

3. Sendi Putar

Sendi putar adalah persendian

tulang yang satu mengitari

tulang yang lain sehingga

menimbulkan gerak rotasi

tengkorak dengan tulang

atlas dan radius dengan

ulna.

4. Sendi Geser

Sendi geser adalah persendian

yang gerakannya hanya

menggeser, kedua ujung agak

rata dan tidak berporos. Sendi

geser disebut juga sendi kepat

atau sendi avoid.

Persendian pada hubungan

antara ruas-ruas tulang

belakang.

Page 10: Makalah PBL Blok 5 Diah a L

5. Sendi Peluru

Sendi peluru adalah persendian

tulang yang gerakannya paling

bebas di antara persendian yang

lain, yaitu dapat bergerak ke

segala arah.

Tulang lengan atas dengan

gelang bahu dan tulang paha

dengan gelang panggul.

6. Sendi Elipsoid / Kondiloid

Mirip dengan sendi peluru,

hanya saja sendi elipsoid

memiliki bonggol dan ujung-

ujung tulangnya tidak

membulat, tetapi sedikit oval.

Oleh karena itu, gerakan yang

dihasilkan lebih terbatas

dibandingkan dengan sendi

peluru

hubungan antara tulang

pengumpil dan tulang

pergelangan tangan

Pergerakan sendi

Pergerakan sendi merupakan hasil kerja otot rangka yang melekat pada tulang yang

membentuk artikulasi dengan cara memberikan tenaga. Tulang hanya berfungsi sebagai

pengungkit dan sendi sebagai penumpu.

Beberapa pergerakan sendi antara lain adalah :

1. Fleksi, adalah gerakan memperkecil sudut antara dua tulang.

Contoh : saat menekuk siku, menekuk lutut atau menekuk torso

kearah samping.

a. Dorsofleksi, adalah gerakan menekuk telapak kaki dipergelangan kearah

depan (meninggalkan daerah dorsal kaki).

b. Plantar fleksi, adalah gerakan meluruskan telapak kaki pada pergelangan kaki

2. Ekstensi, adalah gerakan yang memperbesar sudut antara dua tulang.

3. Abduksi, adalah gerakan bagian tubuh menjauhi garis tengah tubuh, seperti gerakan

abduksi jari tangan dan jari kaki.

Page 11: Makalah PBL Blok 5 Diah a L

4. Aduksi, adalah gerakan bagian tubuh saat kembali keaksis utama tubuh (kebalikan

dari gerakan abduksi).

5. Rotasi, adalah gerakan tulang yang berputar disekitar aksis pusat tulang itu sendiri

tanpa mengalami dislokasi lateral, seperti saat  menggelengkan kepala untuk

menyatakan tidak.

a. Pronasi, adalah rotasi medial lengan bawah dalam posisi anatomis, yang

mengakibatkan telapak tangan menghadap kebelakang.

b. Supinasi, yaitu rotasi lateral lengan bawah, yang mengakibatkan telapak

tangan menghadap kedepan.

6. Sirkumduksi, adalah kombinasi dari semua gerakan angular dan berputar untuk

membuat suatu ruang berbetuk kerucut, seperti saat mengayunkan lengan berbentuk

putaran.

7. Inversi, adalah gerakan sendi pergelangan kaki yang memungkinkan telapak kaki

menghadap kedalam atau kearah medial.

8. Eversi, adalah gerakan sendi pergelangan kaki yang memungkinkan telapak kaki

menghadap kearah luar.

9. Protaksi, adalah memajukan bagian tubuh, seperti saat menonjolkan rahang bawah

kedepan atau memfleksi girdel pektoral untuk membusungkan dada.

10. Retraksi, adalah gerakan menarik bagian tubuh kearah belakang, seperti saat

meretraksi mandibula.

11. Elevasi, adalah pergerakan struktur kearah superior, seperti saat mengatupkan mulut.

12. Depresi, adalah menggerakan suatu struktur kearah inferior, seperti saat membuka

mulut.5

 

Ligamen

Ligamen adalah jaringan ikat fibrosa yang menghubungkan satutulang yang lain. Menjadi jaringan ikat yang memfasilitasi gerakan,ligamen sangat elastis untuk memungkinkan peregangan dan lentursendi dan anggota badan untuk memproduksi gerak. Ligamen dapatdiklasifikasikan dalam tiga kategori utama:

 Ligamen artikular,Ligamen Remnant fetal dan Ligamen peritoneal.

Ligamen artikular

 adalah jaringan ikat tulang-tulang yangmenghubungkan tulang untuk membentuk sendi. Ligamen ini sangattangguh dan padat berserat, yang diperlukan untuk bertahan

Page 12: Makalah PBL Blok 5 Diah a L

dankeausan yang dialami oleh sendi. Ligamen ini kebanyakan terdiri dari kelompok yang sangat padat dari serat kolagen yang sangat tipis.Ligamen yang hadir di wilayah kepala dan leher (krikotiroid ligamen,ligamen periodontal, ligamen suspensorium okular, dll), daerah pergelangan tangan (ligamen dorsal radiocarpal, radial ligamenkolateral, palmar radiocarpal ligamen, ulnaris ligamentum radiocarpal,dll ), wilayah dada (suspensorium ligamen dada), ligamen lutut(ligamen patella, ligamentum cruciatum anterior, ligamen caudal,ligamen kolateral lateralis, ligamen tengkorak, ligamen posterior, medial ligamen kolateral,dll) dan daerah panggul.

Ligamen Remnant Fetal

  adalah ligamen seperti struktur yang tetap dalam tubuh organisme sejak masih janin dan telah berkembang menjadi jaringan menyerupai ligamen. Struktur ini termasukligamentum venosum, ligamentum arteriosum, tali arteri umbilikalis dan ligamentum lingkaran hati.

Ligamen peritoneal

  adalah lipatan jaringan ikat yang terbentuk didalam dan di sekitar lapisan membran dari rongga perut. Ligamen ini adalah ligamentum hepatoduodenal dan ligamentum uterus.6

Ada Tiga Macam Otot

Otot adalah sebuah jaringan dalam tubuh dengan kontraksi sebagaitugas utama. Otot diklasifikasikan menjadi tiga jenis yaitu otot lurik, ototpolos dan otot jantung.Otot menyebabkan pergerakan suatu organisme menyebabkan maupun pergerakan dari organ dalam organisme tersebut. Sel otot merupakan sel dengan banyak nuclei yang terjadi karena proses fusi dari sel mioblas. Jenis-jenis otot yang ada dalam tubuh :

1. Otot rangka adalah otot lurik, dikendalikan oleh syaraf volunter, dan melekat pada

rangka. Kontaksinya cepat dan kuat.

2. Otot polos adalah otot tidak berlurik dan involunter. Jenis otot ini dapat ditemukan pada

dinding organ berongga seperti kandung kemih dan uterus, serta pada dinding tuba,

seperti pada sistem respiratorik, pencernaan, reproduksi, urinarius dan sistem sirkulasi

darah. Kontaksinya kuat dan lamban.

3. Otot jantung adalah otot lurik, involunter, dan hanya ditemukan pada jantung. Diskus

terinterkalasi adalah sambungan kuat khusus pada sisi ujung yang bersentuhan dengan

sel-sel otot tetangga. Kontraksi otot jantung kuat dan berirama.7

Struktur Tulang

Page 13: Makalah PBL Blok 5 Diah a L

Secara makroskopis tulang terdiri dari dua bagian yaitu

parsspongiosa jaringan berongga) dan pars kompakta bagian yangberupa jaringan padat).

Permukaan luar tulang dilapisi selubungfibrosa (periosteum); lapis tipis jarigan ikat

(endosteum) melapisirongga sumsum dan meluas ke dalam kanalikuli tulang kompak.

Membran periosteum berasal dari perikondrium tulang rawanyang merupakan pusat osifikasi.

Periosteum merupakan selaput luartulang yang tipis. Periosteum mengandung osteoblas

(selpembentuk jaringan tulang), jaringan ikat dan pembuluh darah.Periosteum merupakan

tempat melekatnya otot-otot rangka (skelet) ke tulang dan berperan dalam memberikan

nutrisi, pertumbuhandan reparasi tulang rusak.Pars kompakta teksturnya halus dan sangat

kuat. Tulangkompak memiliki sedikit rongga dan lebih banyak mengandungkapur (Calsium

Phosfat dan Calsium Carbonat) sehingga tulangmenjadi padat dan kuat. Kandungan tulang

manusia dewasa lebihbanyak mengandung kapur dibandingkan dengan anak-anak maupun

bayi. Bayi dan anak-anak memiliki tulang lebih banyakmengandung serat-serat sehingga

lebih lentur. Tulang kompakpaling banyak ditemukan pada tulang kaki dan tulang

tangan.Pars spongiosa merupakan jaringan tulang yang berongaseperti spons (busa). Rongga

tersebut diisi oleh sumsum merahyang dapat memproduksi sel-sel darah. Tulang spongiosa

terdiridari kisi-kisi tipis tulang yang disebut trabekula.Secara Mikroskopis tulang terdiri dari :

1. Sistem Havers (saluran yang berisi serabut saraf, pembuluhdarah, aliran limfe)

2. Lamella (lempeng tulang yang tersusun konsentris).

3. Lacuna (ruangan kecil yang terdapat di antara lempengan–lempengan yang

mengandung sel tulang).

4. Kanalikuli (memancar di antara lacuna dan tempat difusi makanansampai ke osteon).8

Fisiologi Anatomi Otot Rangka/ Otot Lurik

Otot rangka sebagian besar disusun oleh otot lurik yang dapat bekerja secara sadar. Otot lurik terdiri dari sel-sel serabut otot multinukleus yang dikelilingi oleh membran plasma yang dapat tereksitasi oleh listrik, yaitu sarkolema. Sel serabut otot mengandung banyak berkas miofibril yang tersusun sejajar dan terbenam dalam cairan intrasel dan disebut sarkoplasma. Di dalam cairan ini terdapat glikogen, senyawa berenergi-tinggi ATP dan fosfokreatin, serta enzim-enzim glikolisis.

Sarkolema adalah membran sel dari serabut otot. Sarkolema terdiri dari membran sel yang sebenarnya, yang disebut membran plasma, dan sebuah lapisan luar yang terdiri dari satu lapisan tipis materi polisakarida yang mengandung sejumlah fibril kolagen tipis. Di setiap ujung serabut otot, lapisan permukaan sarkolema ini bersatu dengan serabut tendon,

Page 14: Makalah PBL Blok 5 Diah a L

dan serabut-serabut tendon kemudian berkumpul menjadi berkas untuk membentuk tendon otot dan kemudian menyisip ke dalam tulang.

Di dalam sarkoplasma terdapat banyak retikulum yang mengelilingi miofibril setiap serabut otot yang disebut retikulum sarkoplasma. Retikulum ini mempunyai peranan yang sangat penting pada pengaturan kontraksi otot. Semakin cepat kontraksi suatu serabut otot, maka serabut tersebut mempunyai banyak retikulum sarkoplasma.

Miofibril mengandung filamen aktif aktin dan miosin. Setiap serabut otot mengandung ratusan bahkan ribuan miofibril berupa bulatan kecil pada potongan melintang. Setiap miofibril tersusun oleh sekitar 1500 filamen miosin yang berdekatan dan 3000 filamen aktin yang merupakan molekul protein polimer besar yang bertanggung jawab untung kontraksi otot sesungguhnya. Filamen-filamen ini dapat dilihat pada pandangan longitudinal dengan mikrograf elektron.8

Gambar. 9 Anatomi otot

Mekanisme Kerja Otot

Mekanisme kerja otot pada dasarnya melibatkan suatu perubahan dalam keadaan yangrelatif dari filamen-filamen aktin dan miosin. Pada otot lurik aktin dan miosin yangmempunyai daya berkerut membentuk aktomiosin., sebaliknya bila aktin menjauhi

Page 15: Makalah PBL Blok 5 Diah a L

miosinmakan otot akan relaksasi. Mekanisme kerja otot terbagi menjadi dua yaitu kontraksi danrelaksasi.9

 

a. KontraksiKontraksi otot merupakan keadaan dimana otot memendek maksimal, keadaan

inidisebut tonus, kemudian relaksasi. Namun, seringkali rangsangan tertentu menyebabkan keadaan tonus tidak diikuti relaksasi, keadaan ini disebut tetanus (kejang). Otot berkontraksi jika ada rangsang. Sebab terjadinya kontraksi adalahsebagai berikut. Asetilkolin yang diproduksi oleh bagian ujung serabut saraf akanmembebaskan ion kalsium (Ca2+) yang berada di antara sel otot. Kemudian ion kalsium ini masuk kedalam otot mengangkut troponin dan tropomiosin ke aktin, sehingga posisi aktin berubah mempengaruhi filament penghubung. Aktin tertarik mendekati miosin, sehingga aktin dan miosin bertempelan membentuk aktomiosin. Akibatnya benang (sel) menjadi pendek. Pada keadaan inilah otot sedang berkontraksi. Energi untuk kontraksi otot berasal dari penguraian molekul ATP, yaitu sebagai berikut:

ATP ADP + P + energiADP AMP + P + energi

Bila energy habis, otot tidak dapat berkontraksi lagi.9

b. RelaksasiRelaksasi merupakan proses aerob dimana otot kembali memanjang. Mekanisme

relaksasi pada otot mirip dengan proses repolarisasi pada sel saraf. Relaksasi diawali dengan penurunan permeabilitas membrane sarkolema, retikulum sarkoplasma dan tubulus transversus terhadap kalsium. Hal ini menyebabkan pemasukan kalsium kesarkoplasma terhenti. Proses tersebut dilanjutkan dengan pengaktifan pompa kalsium, yang akan meningkatkan pemompaan kalsium dari sarkoplasma ke tempat  penyimpanannya di dalam retikulum sarkoplasma dan tubulus transversus. Setelah pompa kalsium bekerja, jumlah kalsium dalam sarkoplasma turun secara signifikan sehingga troponin-C tidak lagi berikatan dengan kalsium. Dengan demikian, konformasi dan posisi troponin serta posisi aktin akan menjauhi miosin maka otot akan relaksasi.9

Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan sebelumnya dislokasi yang terjadi dalam skenario terdapat

pada bagian sendi peluru. Sendi peluru menyambung pada tulang lengan atas (os humerus)

dengan gelang bahu (os scapula). Dislokasi bahu anterior merupakan kondisi dimana

keluarnya caput humeri dari cavitas artikulare sendi bahu yang dangkal. Sedangkan fraktur

Page 16: Makalah PBL Blok 5 Diah a L

yang terjadi pada bagian 1/3 os radius sinistra menyebabkan terganggunya fungsi otot-otot

sekitar, dengan begitu lengan menjadi sulit untuk digerakkan.

Daftar Pustaka

1. Farida N. Kid and global disease. Jakarta: Grasindo; 2010.h.45-8.

2. Suratun. Klien gangguan sistem muskuloskeletal. Jakarta: penerbit buku kedokteran EGC;2008.h., 4-7,148

3. Artner J. Atlas of human skeletal anatomy. Ebook. 2004.

4. Paulsen F, Waschke J. Sobotta Atlas anatomi manusia. Jakarta: Penerbit Buku

Kedokteran EGC; 2014.

5. Hubungan antartulang (Artikulasi/Persendian). Diunduh dari http://www.sentra-

edukasi.com/2011/07/hubungan-antartulang-artikulasi.html, pada tanggal 24 maret

2015.

6. Pearce EC.Anatomi dan fisiologi untuk paramedis.Jakarta:Gramedia;2009.h.117-9

7. Sloane E. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta : Hipokrates; 2002.h.91-5, 193, 201-7

8. Guyton AC, Hall JE. Buku ajar fisiologi kedokteran Ed 11. Jakarta: penerbit buku kedokteran EGC;2008.h.74-81

9. Isnaeni W. Fisiologi. Jakarta: Kanisius; 2006; 102-5.