Makalah PBL Blok 3 - Lipid
Click here to load reader
-
Upload
raymond-edwin-lubis -
Category
Documents
-
view
193 -
download
8
Transcript of Makalah PBL Blok 3 - Lipid
Makalah PBL Blok 3
Ikatan Kimia dalam Reaktifitas Biologis pada Manusia
Oleh:
Raymond Edwin Lubis
10.2010.142
Kelompok: C1
29 Desember 2010
Fakultas Kedokteran
Universitas Kristen Krida Wacana
Pendahuluan
Manusia merupakan makhluk hidup yang sangat kompleks. Tersusun dari bermilyar-
milyar sel yang membentuk sedemikian rupa hingga mencapai suatu individu. Masing-
masing sel yang terdapat dalam tubuh melaksanakan tugasnya dengan baik agar manusia
dapat melakukan aktifitas biologis sehari-hari dengan baik. Tugas masing-masing sel ini
didukung oleh adanya beberapa unsur kimia yang saling berikatan dalam tubuh. Unsur-unsur
kimia dalam tubuh ini saling berikatan membentuk ikatan kimia dan bereaksi sedemikian
rupa di dalam tubuh manusia. Reaksi-reaksi tersebut berlangsung secara biologis.
Karena reaksi biologis dalam tubuh begitu banyak dan saling berkaitan, dalam makalah
ini hanya membahas reaksi biologis dari tiga senyawa yang secara khusus berperan besar
dalam reaksi biologis tersebut. Senyawa tersebut adalah karbohidrat, protein, dan lipid.
Reaksi biologis yang akan dijelaskan hanya beberapa reaksi secara langsung dirasakan tubuh
dan dapat dilihat dengan jelas.
Unsur dan Atom
Unsur merupakan bahan yang tidak dapt dipecah lagi menjadi bahan lain dengan reaksi
kimiawi. Dewasa ini, para kimiawan mengenal 92 unsur yang terdapat di alam; emas,
tembaga, karbon, dan oksigen merupakan contohnya. Setiap unsur memiliki lambang,
biasanya huruf pertama atau dua huruf dari nama unsur tersebut. Sebagian lambang
diturunkan dari nama dalam bahas Latin atau Jerman. Senyawa merupakan zat yang terdiri
atas dua unsur atau lebih yang dikombinasikan dengan rasio yang tetap. Misalnya garam
dapur ialah natrium klorida (NaCl), suatu senyawa yang tersusun dari unsur natrium (Na) dan
klorin (Cl) dengan rasio 1:1. Kedua unsur ini setelah bergabung akan memiliki sifat-sifat
yang baru. Menjadi suatu senyawa yang memiliki karakteristik jauh berbeda dari karakteristik
unsur-unsur yang membentuknya.1
Setiap unsur terdiri atas suatu jenis atom tertentu yang berbeda dari unsur atom lainnya.
Atom ialah bagian terkecil materi yang masih tetap mempertahahankan sifat-sifat suatu
unsur. Atom sedemikian kecilnya sehingga dibutuhkan sekitar sejuta atom untuk direntang
melintasi tanda baca “titik” pada akhir kalimat ini. Kita melambangkan atom dengan
singkatan yang sama dengan yang digunakan unsur yang tersusun dari atom itu. Para
fisikawan telah memecah atom menjadi lebih kecil lagi, yang disebut partikel subatom. Telah
ditemukan tiga jenis partikel yang cukup stabil untuk disebutkan yaitu, neutron, proton, dan
elektron. Neutron dan proton menjadi satu membentuk inti yang padat, atau nukleus atom, di
tengah-tengah atom. Sedangkan elektron bergerak hampir pada kecepatan cahaya,
membentuk awan di sekeliling nuklus tersebut. Perilaku kimiawi suatu atom ditentukan oleh
konfigurasi elektronnya. Dengan kata lain, ditentukan oleh distribusi elektron di kulit-kulit
elektron atom tersebut. Dimulai dengan hidrogen, atom yang paling sederhana, kita dapat
membayangkan membangun atom-atom unsur lain dengan menambahkan satu elektron dan
satu proton sekaligus (bersama dengan jumlah neutron yang sesuai).1
Ikatan Kimiawi dan Interaksi Molekuler
Interaksi yang terjadi antar kuit valensi yang mengakibatkan atom-atom tetap berdekatan
satu dengan yang lain, ditahanoleh gaya tarik-menarik yang disebut ikatan kimiawi. Jenis
terkuat ikatan kimiawi adalah ikatan kovalen dan ikatan ionik. Ikatan kovalen adalah
pemakaian sepasang elektron valensi oleh dua atom. Kemudian kemampuan suatu atom
untuk menarik elektron-elektron dari suatu ikatan kovalen disebut elektronegativitas dari
atom tersebut. Semakin elektronegativitas sebuah atom, semakin kuat atom itu menarik
elektron-elektron yang digunakan bersama ke arahnya sendiri. Pada ikatan kovalen antara dua
atom dari unsur yang sama, hasil tarik-menarik untuk memperoleh elektron bersama ini
mengahasilkan keadaan saling menjauh; kedua atom tersebut sama-sama elektronegatif.
Ikatan demikian ialah ikatan kovalen nonpolar;elektron-elektronnya dipakai dengan setara.1
Ikatan kovalen sangat penting dalam kehidupan karena ikatan ini menghubungkan atom-
atom untuk membentuk molekul suatu sel. Tetapi ikatan antara molekul-molekul juga sangat
diperlukan dalam sel, karena sifat-sifat kehidupan muncul dari interaksi molekuler. Pada
waktu dua molekul dalam sel tersebut melakukan kontak, keduanya dapat melekat
semenatara dengan jenis ikatan kimiawi yang jauh lebih lemah daripada ikatan kovalen.
Keunggulan ikatan yang lemah ialah kontak antara molekul-molekul tersebut berlangsung
singkat, molekul berkumpul, memberi respons dengan cara tertentu, kemudian berpisah.1
Pentingnya ikatan lemah dapat dilihat dalam contoh proses pemberian sinyal kimiawi di
dalam sel otak. Satu sel otak memberi sinyal kepada sel yang lain dengan cara melepas
molekul-molekul yang menggunakan ikatan lemah untuk menempel pada molekul reseptor
yang terletak di dekat permukaan sel penerima. Ikatan ini hanya bertahan sesaat untuk
memicu respons yang diterima oleh molekul reseptor tersebut. Beberapa jenis ikatan kimiawi
lemah sangat diperlukan dalam organisme hidup. Salah satunya ikatan ionik, yang relatif
lemah di tengah keberadaan air. Satu jenis ikatan lemah lainnya, juga sangat penting bagi
kehidupan, dikenal sebagai ikatan hidrogen.1
Hidrolisis
Polimer akan diuraikan menjadi monomernya melalui hidrolisis, suatu proses yang pada
prinsipnya merupakan kebalikan dari reaksi dehidrasi. Hidrolisi berarti memutus dengan air
[Type a quote from the document or the summary of an interesting point. You can position the text box anywhere in the document. Use the Text Box Tools tab to change the formatting of the pull quote text box.]
f
(dari bahas Yunani hydro, berarti “air”, dan lysis berarti “memutus”). Ikatan antara monomer-
monomer yang diputuskan dengan penambahan molekul air, hidrogen dari molekul air terikat
dengan satu monomer, dan gugus hidroksil terikat dengan monomer di dekatnya. Cotoh
hidrolisis yang bekerja dalam tubuh kita adalah proses pencernaan. Sejumlah besar materi
organik dalam makanan kita berbentuk polimer yang terlalu besar untuk dapat masuk ke
dalam sel kita. Di dalam saluran pencernaan, berbagai enzim menghancurkan polimer itu,
sehingga mempercepat hidrolisis. Monomer yang dibebaskan kemudian diserap ke dalam
aliran darah untuk didistribusikan ke seluruh sel-sel tubuh. Sel0sel itu kemudian dapat
menggunakan reaksi dehidrasi untuk merakit monomer itu menjadi polimer baru yang
berbeda dari polimer yang dicerna sebelumnya.1
Karbohidrat yang Penting Secara Fisiologis
Karbohidrat tersebar luas dalam tumbuhan dan hewan; senyawa ini memiliki peran
struktural dan metabolik yang penting. Pada tumbuhan, glukosa disintesis dari karbon
dioksida dan air melalui fotosintesis dan disimpan sebagai pati (kanji, starch) atau digunakan
untuk menyintesis selulosa dinding sel tumbuhan. Hewan dapat menyintesis karbohidrat dari
asam amino, tetapi sebagian besar karbohidrat hewan terutama berasal dari tumbuhan.
Glukosa adalah karbohidrat terpenting; kebanyakan karbohidrat dalam makanan diserap ke
dalam aliran darah sebagai glukosa, dan gula lain diubah menjadi glukosa di hati. Glukosa
adalah bahan bakar metabolik utama pada mamalia (kecuali pada pemamah biak) dan bahan
bakar universal bagi janin. Glukosa adalah prekursor untuk sintesis semua karbohidrat lain di
tubuh, termasuk glikogen untuk penyimpanan; ribosa dan deoksiribosa dalam asam nukleat;
galaktosa dalam laktosa susu, dalam glikolipid, dan sebagi kombinasi dengan protein dalam
glikoprotein dan proteoglikan. Penyakit terkait metabolisme karbohidrat antara lain diabetes
melitus, galaktosemia, penyakit penimbunan glikogen, dan intoleransi laktosa.2
Karbohidrat diklasifikasikan sebgai berikut:
(1) Monosakarida adalah karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisis menjadi karbohidrat
yang lebih sederhana. Monosakarida ini dapat diklasifikasikan sebagai triosa, tetrosa,
pentosa, heksosa, atau heptosa, bergantung pada jumlah atom karbon; dan sebagai
aldosa atau ketosa bergantung pada gugusa aldehida atau keton yang dimiliki
senyawa tersebut. Selain aldehida dan keton, alkohol polihidrat (alkohol gula atau
poliol), dengan gugus aldehida atau keton yang telah direduksi menjadi suatu gugus
alkohol, juga terdapat secara alami dalam makanan. Alkohol ini dibentuk melalui
reduksi monosakarida dan digunakan dalam pembuatan makanan untuk menurunkan
Gambar 2. Struktur Lewis dari Glukosa4
berat badan dan untuk pasien diabetes. Alkohol polihidrat kurang diserap dengan
baik, dan menghasilkan separuh energi yang dihasilkan oleh gula.2
Monosakarida, khususnya glukosa dengan kerangka karbon linier lebih mudah, hal
ini tidaklah akurat. Dalam larutan aqueous (larutan dengan air sebagai pelarut),
molekul glukosa, dan juga sebagian besar gula-gula lain, membentuk cincin.
Monoskarida jugamerupakan nutrien utama pada sel. Dalam proses yang dikenal
sebagai respirasi seluler, sel-sel mengekstraksi energi yang telah tersimpan dalam
molekul glukosa. Tidak hanya molekul gula sederhana saja yang digunakan sebagai
sumber bahan bakar utama untuk kerja seluler, namun kerangka karbonnya juga
berfungsi sebagi bahan baku sintesis jenis molekul organik kecil lainnya, termasuk
asam amino dan asam lemak, molekul gula yang tidak segera digunakan dengan cara
ini umumnya disimpan sebagi monomer yang bergabung membentuk disakarida atau
polisakarida.1
(2) Disakarida adalah produk kondensasi dua unti monosakarida, contohnya maltosa dan
sukrosa. Disakarida dihubungkan oleh suatu ikatan glikosidik, ikatan kovalen yang
terbentuk antara dua monosakarida melalui reaksi dehidrasi.2
(3) Oligosakarida adalah produk kondensasi tiga sampai sepuluh monosakarida.
Sebagian besar oligosakarida tidak dicerna oleh enzim dalam tubuh manusia.2
(4) Polisakarida adalah produk kondensasi lebih dari sepuluh unit monosakarida,
contohnya pati dan dkestrin yang mungkin merupakan polimer linier atau bercabang.2
Polisakarida kadang-kadang diklasifikasikan sebagi heksosasn atau pentosan,
bergantung pada identitas monsokarida pembentuknya. Selain pati dan dekstrin,
makanan yang mengandung poliskarida lain secara kolektif dinamai polisakarida
nonpati; zat ini tidak dicerna oleh enzim manusia, dan merupakan komponen utama
serat dalam makanan, contohnya selulosa dari dinding sel tumbuhan (suatu polimer
glukosa) dan inulin, yaitu simpanan karbohidrat pada beberapa tumbuhan (suatu
polimer fruktosa).1
Lipid yang Penting Secara Fisiologis
Lipid adalah sekelompok senyawa heterogen, meliputi lemak, minyak, steroid, malam
(wax), dan senyawa terkait, yang berkaitan lebih karena sifat fisiknya daripada sifat
kimianya. Lipid memiliki sifat umum berupa relatif tidak larut dalam air dan larut dalam
pelarut nonpolar misalnya eter dan kloroform. Senyawa ini merupakan konstituen makanan
yang penting tidak saja karena nilai energinya yang tinggi, tetapi juga karena vitamin larut-
lemak dan asam lemak esensial yang terkandung di dalam lemak makanan alami. Lemak
disimpan di jaringan adiposa, tempat senyawa ini juga berfungsi sebagai insulator panas di
jaringan subuktan dan di sekitar organ tertentu. lipid nonpolar berfungsi sebagai insulator
listrik, dan memungkinkan penjalaran gelombang depolarisasi di sepanjang saraf bermielin.
Kombinasi lipid dan protein (lipoprotein) adalah konstituen sel yang penting, yang terdapat
baik di membran sel maupun di mitokondria, dan juga berfungsi sebagai alat pengangkut
lipid dalam darah. Pengetahuan tentang biokimia lipid diperlukan untuk memahami bidang
biomedis penting, misalnya obesitas, diabetes melitus, ateroskelrosis, dan perna berbagai
asam lemak tak jenuh ganda dalam gizi dan kesehatan.2
Klasifikasi lipid adalah sebagai berikut:2
(1) Lipid sederhana: Ester asam lemak dengan berbagai alkohol. Lemak adalah hasil
pengesteran asam lemak dengan gliserol, sedangkan minyak adalah lemak dalam
keadaan cair. Kemudian wax (malam) adalah hasil pengesteran asam lemak dengan
alkohol monohidrat berberat molekul tinggi.
(2) Lipid kompleks: ester asam lemak yang mengandung gugus-gugus selain alkohol dan
asam lemak, yaitu: Fosfolipid, lipid yang mengandung suatu residu asam fosfor,
selain asam lemak dan alkohol. Lipid ini sering memiliki basa yang mengandung
nitorgen dan substituen lain, misalnya lakohol pada gliseronfosfolipid adalah gliserol
dan alkohol pada sfingofosfolipid adalah sfingosin. Glikolipid adalah lipid yang
mengandung asam lemak, sfingosin, dan karbohidrat. Lipid kompleks lain seperti
sulfolipid dan aminolipid. Lipoprotein juga dapat dimasukkan ke dalam kelompok
ini.
(3) Prekursor dan lipid turunan: kelompok ini mencakup asam lemak, gliserol, steroid,
alkohol lain, aldehida lemak dan badan keton, hidrokarbon, vitamin larut-lemak, dan
hormon.
Dalam pembuatan lemak, tiga asam lemak masing-masing berikatan dengan gliserol
melalui ikatan ester, suatu ikatan antara gugus hidroksil dan gugus karboksil. Lemak yang
juga disebut triasgliserol, dengan demikian terdiri atas tiga asam lemak yang berikatan
dengan satu molekul gliserol. Asam lemak memiliki panjang serta jumlah dan lokasi ikatan
ganda yang beragam. Istilah lemak jenuh dan lemak tidak jenuh sangat umum digunakan
dalam konteks nutrisi. Istilah ini mengacu pada struktur ekor hidrokarbon dari asam lemak
itu. Jika tidak ada ikatan ganda di antara atom-atom karbon yang menyusun ekor itu, maka
atom hidrogen akan sebanyak mungkin terikat pada kerangka karbon, membentuk asam
lemak jenuh. Asam lemak tak jenuh memiliki satu atau lebih ikatan ganda, yang terbentuk
melalui pengeluaran atom hidrogen dari kerangka karbon. Asam lemak akan memiliki bentuk
yang kaku pada tempat di mana terdapat ikatan ganda.2
Steroid adalah lipid yang ditandai dengan suatu kerangka karbon yang terdiri atas empat
cincin yang menyatu. Steroid yang berbeda bervariasi dalam gugus fungsional yang terikat
dengan kumpulan cincin ini. Salah satu steroid, yaitu kolestrol merupakan komponen umum
membran sel hewan dan juga merupakan prekursor (senyawa pendahulu) yang mana dari
prekursor ini steroid lain yang akan disintesis. Banyak hormon, termasuk hormon seks
merupakan steroid yang dihasilkan dari kolestrol. Kolestrol adalah konstituen utama
membran plasma dan lipoprotein plasma. Senyawa ini sering ditemukan sebagai ester
kolestril, dengan gugus hidroksil di posisi 3 yang mengalami esterifikasi dengan suatu asam
lemak rantai-panjang. Senyawa ini terdapat pada hewan, namun tidak pada tumbuhan atau
bakteri. Dengan demikian, kolestrol merupakan molekul penting dalam tubuh manusia,
meskipun dalam konsentrasi tinggi dalam darah akan menyebabkan aterosklerosis.2
Menu makanan yang banyak mengandung lemak jenuh merupakan salah satu dari
beberpa faktor yang dapat menyebabkan penyakit kardiovaskuler pada manusia, yang dikenal
sebagai aterosklerosis. Pada kondisi ini, simpanan yang disebut kerak (plak) berkembang di
lapisan internal pembuluh darah, yang menghambat aliran darah dan mengurangi kelenturan
pembuluh darah tersebut.1
Protein yang Penting Secara Biologis
Peran penting protein bisa dilihat dari namanya, yang berasal dari bahasa Yunani yaitu
proteios, yang artinya “tempat pertama.” Protein meliputi lebih dari 50% bobot kering
sebagian besar sel, dan molekul ini sangat berguna sebagai alat bantu dalam hampir setiap hal
ynag dilakukan oleh organisme. Protein digunakan untuk dukungan struktural, penyimpanan,
transpor substansi lain, pergerakan, dan pertahanan melawan substansi asing. Selain itu,
sebagai enzim, protein juga mengatur metabolisme dengan secara selektif mempercepat
reaksi kimiawi dalam sel. Manusia memiliki puluhan ribu protein yang berbeda, masing-
masing dengan struktur dan fungsi yang spesifik.1
Protein merupakan molekul yang dikenal mempunyai struktur paling rumit. Sesuai
dengan fungsinya yang beragam itu, molekul protein juga sangat beragam strukturnya, setiap
jenis protein memiliki bentuk tiga dimensi atau konformasi yang unik. Meskipiun protein
beragam, semua molekul protein merupakan polimer yang dibangun dari kumpulan 20 asam
amino yang sama. Polimer asam amino disebut polipeptida. Suatu protein terdiri atas satu
atau lebih polipeptida yang terlipat dan terbelit membentuk suatu keadaan yang spesifik.1
Tabel 1. Gambaran Umum Fungsi Protein1
Jenis Protein Fungsi Contoh
Protein Struktural Pendukung Keratin adalah protein
rambut, bulu, dan tempelan
lain pada kulit
Protein simpanan/cadangan Cadangan asam amino Kasein, protein susu
merupakan sumber utama
asam amino untuk bayi
Protein transpor Mengangkut substansi lain Hemoglobin, protein yang
mengandung besi dalam
darah, mengangkut oksigen
dari paru-paru ke bagian
tubuh lain. Protein transpor
yang mengangkut molekul
melewati membran sel.
Protein hormonal Koordinasi aktivitas
organisme
Insulin, suatu hormon yang
diseksresi oleh pankreas,
membantu mengatur
konsentrasi gula darah
Protein reseptor Respons sel terhadap
rangsangan kimiawi
Reseptor yang ada pada
membran sel-sel saraf akan
mendeteksi sinyal kimiawi
yang dilepaskan oleh sel-sel
saraf lainnya
Protein kontraktil Pergerakan Aktin dan miosin yang
Gambar 3. Struktur Protein Hemoglobin5
bertanggung jawab dalam
pergerakan otot.
Protein pertahanan Perlindungan terhadap
penyakit
Antibodi menyerang bakteri
dan virus
Protein enzimatik Percepatan, reaksi-reaksi
kimiawi secara selektif
Enzim pencernaan
menghidrolisi polimer dalam
makanan
Fungsi Suatu Protein Bergantung pada Bentuk Spesifiknya
Polipeptida tidaklah persisi bersinonim dengan protein. Hubungannya agak analog
dengan hubungan antara untaian benang panjang dan sebuah kaus hangat (sweater) dengan
ukuran dan bentuk tertentu yang dapat dirajut dari benang itu. Suatu protein fungsional
bukanlah sekedar rantai polipeptida, akan tetapi satu atau lebih polipeptida yang dipelintir,
dilipat, dan dililit secara tepat akan menjadi suatu molekul dengan bentuk yang unik. Urutan
asam amino suatu polipeptida inilah yang menentukan konformasi tiga dimensi apa yang
akan diambil oleh protein tersebut. Banyak protein berbentuk globuler (secara kasar agak
bulat), sementara yang lain bentuknya seperti serat. Namun demikian, di dalam kategori yang
luas ini, mungkin terjadi variasi dengan jumlah yang tak terhitung.1
Konformasi spesifik suatu protein akan
menentukan bagaimana protein tersebut bekerja. Dalam hampir setiap kasus, fungsi suatu
protein bergantung pada kemampuannya untuk mengenali dan berikatan dengan beberapa
molekul lain. Misalny, suatu antibodi yang beriaktan dengan suatu substansi asing tertentu
yang telah menyerang tubuh, dan suatu enzim mengenali dan berikatan dengan substratnya,
suatu substansi yang diperngaruhi oleh enzim. Satu sel dalam saraf otak berfungsi
mengirimkan sinyal ke sel saraf otak lain dengan melepaskan molekul spesifik yang memiliki
bentuk yang unik. Molekul reseptor pada permukaan sel penerima itu adalah protein yang
cocok dengan molekul sinyal tadi, yang kira-kira mirip seperti lubang kunci dan anak kunci.1
Kesimpulan
Tubuh manusia merupakan tubuh yang unik. Ketika sesuatu yang bisa dimasukkan ke
dalam tubuh kita secara otomatis akan mengubahnya menjadi sesuatu yang dapat diterima
oleh sel-sel tubuh kita. Karbohidrat, lipid, dan protein memiliki fungsi masing-masing dalam
tubuh kita agar organ dalam tubuh dapat berfungsi dengan baik.
Daftar Referensi
1. Campbell NA, RB Jane, Mitchell LG. Biologi. Edisi ke-5. Jakarta: Erlangga; 2002.
2. Murray RK, Granner DK, Rodwell VW. Biokimia Harper. Edisi ke-27. Jakarta: EGC
Medical Publisher; 2006.
3. Takeuchi Y. Teori ikatan kimia berdasarkan teori Bohr. Diunduh dari
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia_dasar/ikatan_kimia1/teori-ikatan-
kimia-berdasarkan-teori-bohr / , 29 Desember 2010.
4. Zulfikar. Karbohidrat. Diunduh dari http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-
kesehatan/biomolekul/karbohidrat/, 29 Desember 2010.
5. Michigan Nanotechnology Institute for Medicine and Biological Sciences. Controlled
release analgesics. Diunduh dari http://nano.med.umich.edu/Platforms/Controlled-
Release-Analgesics.html, 29 Desember 2010.