Makalah PBL Blok 2 Modul 2 - Paradigma Sehat

13

Click here to load reader

description

Makalah ini membahas peranan negara dalam usaha untuk menigkatkan kesejahteraan masyarakat

Transcript of Makalah PBL Blok 2 Modul 2 - Paradigma Sehat

Pemberian Pelayanan Kesehatan kepada Masyarakat Kurang MampuHenricho Hermawan10.2014.108 / A22 November 2014Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida WacanaAlamat Korespondensi Jl.Arjuna Utara No.6 Jakarta Barat 11510 Email: [email protected]

PendahuluanPada masa kini, biaya hidup semakin meningkat. Hal ini juga berimbas kepada biaya kesehatan yang meningkat. Kesenjangan ekonomi yang ada di masyarakat membuat orang-orang yang mampu secara financial dapat memperoleh pelayanan kesehatan yang layak, sedangkan bagi mereka yang tidak mampu makan akan sulit atau bahkan tidak mendapat pelayanan kesehatan. Bagi mereka yang tidak mampu, sakit adalah cobaan terbesar yang pernah ada karena apabila sakit mereka tidak dapat bekerja untuk memperoleh uang guna melanjutkan hidup sebaliknya uang yang mereka miliki digunakan untuk melakukan pengobatan. Kesehatan masyarakat bukan saja menjadi tanggung jawab penyedia layanan kesehatan dalam hal ini adalah rumah sakit akan tetapi peran pemerintah sebagai penyelenggara negara dalam melindungi rakyatnya sangatlah diperlukan. Sinergi yang terjadi diantara keduanya akan memberikan dampak yang signifikan dalam peningkatan status kesehatan masyarakat. Peningkatan tersebut akan memberikan efek pada keadilan social, hal ini berarti terciptanya suatu bentuk keadilan diantara semua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan kesehatan.

NegaraPada dasarnya manusia memiliki kebaikan dalam dirinya masing-masing namun karena adanya keegoisan yang ada didalam dirinya lah yang membuat adanya konflik didalam masyarakat. Oleh karena adanya konflik tersebutlah masyarakat melakukan kesepakatan untuk menekan konflik yang terjadi. Kesepakatan tersebut melahirkan sesuatu yang baru disebut negara.Negara adalah sesuatu yang didirikan berdasarkan kesepakatan bersama di dalam masyarakat yang bertujuan menghasilkan hubungan kontraktual dan transaksional terbuka antara semua pihak yang mengadakan kesepakatan itu.1 Kesepakatan tersebut terjadi setelah keadaan alamiah manusia saat lembaga-lembaga politik ataupun kekuasan belum ada. Pada masa itu segala tindakan manusia dilakukan berdasarkan kecintaan pada diri sendiri yang membuatnya akan selalu berusaha menjaga keselataman dirinya serta selalu memiliki naluri memuaskan keinginan manusiawinya.2 Tujuan dari negara adalah mewujudkan suatu konsep kebaikan yang melibatkan seluruh warga negara tanpa terkecuali.1 Konsep tujuan negara juga mengenai perlindungan individu dari ancaman kematian, selain itu negara juga dianggap sebagai sebuah institusi yang berdaulat sebagai hasil perjanjian dari para individu yang hendak melindungi keselamatannya.3 Perwujudan dari tindakan negara dalam hal melindungi masyarakat dari kematian adalah dengan mewujudkan suatu pelayanan kesehatan yang baik bagi masyarakatnya.

Peran PemerintahPeranan pemerintah dalam mengembangkan pelayan kesehatan berbeda di setiap negara. Pada negara-negara yang mengembangkan asuransi social sebagai tulang punggung pembiayaan kesehatan maka peranan pemerintah sangatlah besar baik dalam menentukan regulasi ataupun kebijakan politik lainnya yang berhubungan dengan penyelenggaaraan asuransi kesehatan tersebut.4 Selain itu pemerintah juga berperan untuk membina mendorong dan menggerakan golongan masyarakat yang bekerja dibidang kesehatan agar lebih cepat berdaya guna dan berhasil guna.5 Peranan pemerintah pada dasarnya dilakukan dengan tujuan untuk terselenggaranya pelayanan kesehatan yang berkualitas, merata dan mencegah adanya bantuan dan kompetisi yang tidak sehat serta menjaga agar tidak terjadi peningkatan biaya pelayanan kesehatan.4 Di Indonesia peranan pemerintah dalam upaya peningkatan kesehatan sudah mulai dapat dirasakan oleh masyarakat. Pemerintah Indonesia telah membangun mata rantai pelayanan kesehatan mulai dari tingkat tertinggi yaitu level nasional hingga tingkat terendah yaitu level desa.6Pemerintah Indonesia memiliki system kesehatan nasional yang diadopsi dari primary heatlh care dan health for all by the years 2000. Konsep pelaksanaan health for all by the years 2000 dijadikan sebagai sasaran pelayanan kesehatan utama. Unsur pelayanan kesehatan utama mencangkup beberapa hal berikut.6 1. Pelayanan Obstetri dasar2. Pelaksanaan program keluarga berencana3. Pelayanan Obstretri essensial4. Peningkatan system rujukan KesehatanKesehatan merupakan kebutuhan untuk setiap individu, mulai dari orang yang sedang sakit hingga orang yang sehat sekalipun.7 Kesehatan juga merupakan factor penting untuk setiap individu meningkatkan kualitas secara social dan ekonomi.8 Maka dari itu sangat penting untuk setiap individu di seluruh dunia memperoleh kesehatan dalam hidupnya.Walaupun demikian, masih banyak orang yang menyadari pentingnya untuk sehat. Kesehatan masih dipandang sebagai sesuatu yang tidak terlalu penting serta menempati prioritats rendah dalam kehidupan sehari-hari. Padahal dalam kondisi yang tidak sehat maka seseorang akan kehilangan produktivitasnya bahkan mereka menjadi konsumtif dan membenani orang lain.8 Hal ini menjelaskan bahwa kesehatan merupakan hak milik semua orang baik dilihat dari sudut pandang ekonomi (kaya-miskin), social (elit-non elit), geografik (desa-kota), umur (bayi-anak-anak, remaja, dewasa, orang tua) maupun status kesehatan (sakit-sehat).7Faktor perilaku dan lingkungan seseorang akan member kontribusi dan pengaruh kepada peningkatan derajat kesahatan.8 Seluruh aktivitas yang dilakukan seseorang mulai dari bangun pagi hingga tidur akan berpengaruh terhadap kesehatannya. Perilaku yang sehat akan memberikan dampak positif kepada peningkatan derajat kesehatan namun sebaliknya perilaku yang tidak sehat akan menurunkan derajat kesehatan seseorang. Oleh karena itu, seluruh aktivitas seseorang akan selalu memberi pengaruh terhadap peningkatan atau pengurangan kualitas kesehatan.7

Pelayanan KesehatanHal ini merupakan public good, yang artinya ini merupakan alat pemuas untuk kebutuhan manusia yang umumnya disediakan oleh pemerintah, dengan melakukan pertimbangan bahwa ini merupakan sesuatu yang dibutuhkan orang banyak.9 Pelayanan kesehatan merupakan pendeketan yang paling mudah untuk melaksanakan tindakan perawatan kesehatan masyarakat mulai dari tingkat individu, keluarga hingga masyarakat dalam suatu bentuk yang dapat diterima dan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh penerima serta mengajak masyarakat untuk terlibat sepenuhnya.10Melakukan perencanaan pelayanan kesehatan yang baik untuk semua orang tidaklah mudah. Terkadang rencana yang sudah baik sekalipun tidak jarang terbentur dan gagal setelah sampai kepada tahap pelaksanaan karena orang-orang yang merencanakannya tidak secara memperhitungkan segala sesuatunya pada tahap pelaksanaan. Masalah ini menjadi lebih pelik karena manajemen pelayanan kesahatan tidak hanya terkait dengan beberapa kelompok masyarakat saja, tetapi juga sifat khusus dari pelayanan kesehatan.4 Sifat khusus dari pelayanan kesehatan adalah selama segala sesuatu dilakukan bertujuan untuk melakukan penyembuhan penyakit maka health provider dan pasien jarang akan mempertimbangkan biaya.Paling sedikit ada tiga pihak yang terlibat dalam manajemen pelayanan kesehatan, yaitu penyedia pelayanan kesehatan, kelompok yang menerima pelayanan kesehatan dan juga kelompok yang tidak secara langsung terlibat (perusahaan, pemerintah, keluarga). Ketiga kelompok ini memiliki kepentingannya masing-masing dalam pelayanan kesehatan sehingga tidak jarang mengakibatkan pelayanan kesehatan terganggu. Konflik kepentingan yang berasal dari tingkah laku manusia akan mendapatkan jalan keluar yang seimbang apabila dalam diskusi diterapkan pendekan keseimbangan antara kewajiban dan hak, serta hukuman dan ganjaran.4

Penyedia Layanan KesehatanRumah sakit sebagai salah satu penyedia layanan kesehatan dihadapkan pada tanggung jawab social sedangkan disisi lain juga dihadapkan pada keterbatasan anggaran.9 Rumah sakit bertanggung secara social karena rumah sakit ada bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada semau masyarakat di segala lapisan namun disisi lain rumah sakit juga memiliki keterbatasan dalam keuangan sehingga tidak bisa dengan mudah memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang tidak mampu membayar.Tantangan lain yang dihadapi rumah sakit adalah masyarakat menginginkan dokter yang merawatnya memberikan pelayanan terbaik.9 Para health provider dalam hal ini dokter akan selalu dituntut untuk menggunakan kemampuan, teknologi serta obat-obatan yang murakhir. Hal ini dilakukan agar dapat memberikan rasa aman terhadap tanggung jawab moral yang dibebankan untuk menyembuhkan seseorang.4 Dalam hal ini rumah sakit berperan menjadi fasilitator alat-alat kesehatan untuk menunjang kinerja dokter dan membantu dokter menyembuhkan pasien dokter.Para heatlh provider, kerapkali mengambil keputusan medis berdasarkan evidende baces practiced dan patofisiologi penyakit.9 Untuk memperoleh hal itu harus melalui prosedur yang rinci. Disisi lain pihak rumah sakit tidak bisa menutup mata karena untuk memperoleh semua itu diperlukan biaya-biaya yang akan dibebankan kepada pasien. Hal inilah yang membuat semakin membesarnya biaya pengobatan.

Hak PasienAwalnya munculnya pembahasan mengenai hak pasien muncul dikarenakan terjadinya berbagai peristiwa yang merugikan pasien dan melanggar martabat pasien sebagai manusia. Hak pasien pada dasarnya merupakan bagian dari konsep hak asasi manusia, hak merupakan suatu tuntutan rasional yang berasal dari interpretasi konsekuensi dan kepraktisan suatu situasi.11 Dalam Declaration of Human Rights PPB dengan jelas merumuskan hak-hak asasi manusia yang antara lain berbunyi sebagai berikut:12a. Setiap orang dilahirkan merdeka dan mempunyai hak-hal yang sama. Mereka dikaruniai akal budi dan hendaknya bergaul satu sama lain dalam persaudaraan.b. Manusia dihormati sebagai manusia tanpa memperhatikan wilayah asal dan keturunannyac. Setiap orang tidak boleh diperlakukan secara kejamd. Setiap orang diperlakukan sama di depan hukum dan tidak boleh dianggap bersalah, kecuali pengadilan telah menyalahkannyae. Setiap orang berhak mendapat pendidikan, pekerjaan dan jaminan socialf. Setiap orang berhak memberikan pendapatg. Setiap orang berhak mendapat pelayanan dan perawatan kesehatan bagi dirinya dan keluarganya, juga jaminan ketika menganggur, sakit dan cacat menjadi janda, usia lanjut atau kekurangan nafkah yang disebabkan oleh hal-hal diluar kekuasaannya.

Hak pasien merupakan bagian kecil dari Hak Asasi Manusia (HAM), maka dari itu hak seorang pasien diatur dalam pasal-pasal yang terdapat didalam KODEKI. Pada dasarnya hak-hak pasien adalah sebagai berikut:12a. Hak untuk hidup, hak atas tubuhnya sendiri dan hak untuk mati secara wajarb. Memperoleh pelayanan kedokteran yang manusiawi sesuai dengan standar profesi kedokteranc. Memperoleh penjelasan tentang diagnosis dan terapi dari dokter yang mengobatinyad. Menolak prosedur diagnosis dan terapi yang direncanakan, bahkan dapat menarik diri dari kontrak terapeutike. Memperoleh penjelasan tentang riset kedokteran yang akan diikutinyaf. Menolak atau menerima keikutsertaannya dalam riset kedokterang. Dirujuk kepada dokter spesialis kalau diperlukan, dan dikembalikan kepada dokyer yang merujuknya setelah konsultasi atau pengobatan untuk memperoleh perawatan atau tindaklanjuth. Kerahasiaan dan rekam medis atas hal pribadii. Memperoleh penjelasan tentang peraturan-peraturan rumah sakitj. Berhubungan dengan keluarga, penasihat, atau rohaniawan dan lain-lainnya yang diperlukan selama perawatan di rumah sakitk. Memperoleh penjelasan tentang perincian biaya rawat inap, obat, pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan rontgen, ultrasonografi (USG), CT-scan, Magnetic Resonance Imaging (MRI), dan sebagainya, (kalau dilakukan), biaya kamar bedah, kamar bersalin, imbalan jasa dokter dan lain-lainnya.

Keadaan ketika semua hak pasien telah terpenuhi oleh penyedia layanan kesehatan seorang pasien akan puas. Kepuasaan itu tidak hanya datang dari kepuasan pelayanan namun juga dari kinerja pemerintah yang menunjang pengadaan layanan kesehatan. Kepuasan pasien adalah suatu tingkat perasan pasien yang timbul sebagai akibat dari kinerja layanan yang diperolehnya setelah pasien membandingkan layanan yang diterimanya dengan pelayanan yang diharapkan.13

PembahasanDalam kasus yang terjadi bahwa sebuah rumah sakit menolak pasien miskin dan kritis serta perlakuan ini mendapatkan kecaman dari pemerintah. Penolakan dari rumah sakit ini memiliki alasan bahwa apabila mereka memberikan layanan kesehatan dan ternyata pasien tidak mampu membayar akan membuat rumah sakit kesulitan secara keuangan dan lama-kelamaan rumah sakit dapat bangkrut. Memang bila hanya beberapa orang saja yang digratiskan tidak akan berpengaruh namun hal ini nantinya akan menimbulkan kecemberuan social. Tindakan yang dilakukan oleh rumah sakit adalah sebuah kesalahan karena pada dasarnya rumah sakit sebagai salah satu penyedia layanan kesehatan hendaknya memberikan layanan kesehatan kepada semua orang yang membutuhkan tanpa memilih. Hal ini juga membuat rumah sakit tidak memperlakukan pasien secara manusiawi dan secara tidak langsung tidak menghargai martabat pasien sebagai manusia yang memiliki hal untuk memperoleh layanan kesehatan. Bila rumah sakit menjalankan perannya dengan baik tanpa memikirkan factor ekonomi maka rumah sakit akan membantu meningkatkan status kesehatan masyarakat serta akan lebih banyak masyarakat yang tertolong. Namun rumah sakit tidak dapat melakukan itu semua tanpa ada perannya pemerintah.Kesalahan tidak hanya ada pada pihak rumah sakit namun juga pada pihak pemerintah sebagai penyelenggara negara. Dalam hal ini negara tidak hadir untuk melindungi rakyat. Seharusnya negara turut serta dalam membantu rumah sakit untuk menyediakan pelayanan dengan cara membuat peraturan-peraturan atau dengan cara memberikan subsidi. Di sisi lain, negara ada karena kesepakatan yang terjadi didalam masyarakat dengan tujuan untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa dalam perlindungan kesehatan masyarakat tidak hadir serta tidak menjalankan perannya sebagai pelindung rakyatnya.

PenutupUntuk mewujudkan suatu pelayanan yang baik bagi masyarakat tidaklah mudah. Banyak kepentingan kelompok yang terlibat dalam mewujudkan pelayanan kesehatan seringkali berbeda yang membuat perwujudannya semakin sulit. Maka dari itu setiap pihak yang terlibat harus menciptakan jalan tengah yang adil untuk semuanya. Setalah itulah barulah tercipta suatu keadilan social ketika semuan pihak tidak ada yang dirugikan dan semua pihak sama-sama senang.

Daftar Pustaka1. Madjid N. Indonesia Kita. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama ; 2004. h. 42-32. Suhelmi A. Pemikiran Politik Barat : Kajian sejarah perkembangan pemikiran negara, masyarakat dan kekuasaan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama ; 2001. h. 2463. Hardiman FB. Ruang Publik : Melacak Partisipasi Demokratis dari Polis sampai Cyberspace. Yogyakarta : Kanisius ; 2010. h.1594. Sulostomo. Manajemen kesehatan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama ; 2007. h. 3-4, 895. Hendarsah A. Undang-undang kesehatan dan praktik kedokteran. Yogyakarta : Redaksi Best Publisher ; 2009. h. 36 6. Manuaba IBG, Manuaba IAC, Manuaba IBGF. Pengantar kuliah Obstetri. Jakarta : EGC ; 2003. h. 8,157. Sudarma M. Sosiologi untuk kesehatan. Jakarta : Salemba Medika ; 2008. h. 16-78. Maulana HDJ. Promosi kesehatan. Jakarta : EGC ; 2009. h. 849. Lubis AF. Ekonomi Kesehatan. Medan : USU Press ; 2009. h. 9-1210. Effendy N. Dasar-dasar keperawatan kesehatan masyarakat. 2nd ed. Jakarta : EGC ; 1997. h. 611. Priharjo R. Pengantar etika keperawatan. Yogyakarta : Kanisius ; 1995. h. 42-312. Hanafiah MJ, Amir A. Etika Kedokteran & Hukum Kesehatan. 3rd ed. Jakarta : EGC ; 1999. h. 45-713. Pohan S. Jaminan mutu kesehatan. Jakarta : EGC ; 2004. h. 156

8