Paradigma Sehat Dan Gaya Hidup Sehat

25
Paradigma Sehat dan Gaya Hidup Sehat Written by masmus Wednesday, 19 March 2008 Menjaga kesehatan adalah sangat penting, karena nilai kesehatan sangat mahal saat ini, beberapa waktu yang lalu saya dikirimi artikel dari teman mengenai menjaga kesehatan, setelah dibaca saya pikir akan bermanfaat kalau di-share ke warga terutama yang rajin melek sampai lewat tengah malam agar lebih berhati-hati menjaga kesehatan, berikut ini kiat-kiat merubah gaya hidup sehat Ala dr. H. Oki Dzulkifli Duski. M. Epid Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya. Semoga bermanfaat. Dr. Oki mengharapkan agar paradigma sehat bukan wacana semata ”paradigma sehat” adalah sebuah oggin, kesisteman terbuka yang dinamis, mengikuti peradaban budaya manusia “The Mandala of Health”. Sehat tidak hanya terbebas dari penyakit, akan tetapi seluruh aspek kehidupan manusia yang meliputi fisik, emosi, oggin dan spiritual. Menurut Dr. Oki terdapat beberapa prektek pola hidup sehat mereferensi dua ilmuwan terkental yakni Dr. Nedo Belloc dan dr Lester Breslow tentang kiat sehat dan panjang umur, yaitu; Tidur 7 – 8 jam. Mereka yang tidur melebih atau kurang secara meyakinkan dari ini mengalami peningkatan 60 sampai 70 % resiko mati dalam jangka waktu sembilan tahun. 2. Sarapan pagi dengan teratur. Sarapan pagi meningkatkan umur panjang dan mereka yang tidak sarapan dengan teratur akan meningkatkan 50 % resiko kematian oggingg dengan mereka yang makan pagi secara teratur. Maanfaat sarapan pagi : Mengatasi masalah lebih baik; Meningkatkan daya ingat; meningkatkan lancarnya pengucapan; Meningkatkan daya perhatian yang lebih lama; Bersikap lebih baik; Mempunyai nilai sekolah/prestasi yang lebih baik. Menjaga berat badan yang tepat: Jika berat badan seorang lebih 20 % diatas berat badan idealnya maka orang itu kegendutan. Ini mempunyai resiko tiga kali lebih besar mendapat serangan jantung; Enam kali lebih besar resiko kanker kolon, oggin dan ogging bagi pria. Serta meningkat resiko kanker cervix, uterus dan ovari bagi wanita. Olah raga secara teratur, karena manfaatnya banyak sekali misalnya mengurangi defresi pencernaan lebih baik dan kurang sembelit, tulang tulang makin kuat tidur lebih banyak, mengurangi resiko beberapa penyakit kanker Hindari ogging karena peminum berat jogging meningkatkan resiko kanker mulut, tenggorokan, saluran pernapasan, hati, payudara dan dubur. Penelitian terakhir mendapati bahwa penggunaan jogging meningkatkan resiko AIDS. Tidak merokok karena tembakau adalah penyebab kanker nomor satu di dunia. Diseluruh dunia kematian tiap tahun akibat merokok sekitar 3 juta orang ini sama dengan satu orang mati setiap sepuluh detik. Semua sebab kematian ini tidak akan terjadi kalau setiap orang mengadakan pilihan yang benar bagi kehidupan bagi kesehatan. Lebih lanjut dr H. Oki mengatakan bahwa

description

paradigma

Transcript of Paradigma Sehat Dan Gaya Hidup Sehat

Page 1: Paradigma Sehat Dan Gaya Hidup Sehat

Paradigma Sehat dan Gaya Hidup Sehat Written by masmus    Wednesday, 19 March 2008 Menjaga kesehatan adalah sangat penting, karena nilai kesehatan sangat mahal saat ini, beberapa waktu yang lalu saya dikirimi artikel dari teman mengenai menjaga kesehatan, setelah dibaca saya pikir akan bermanfaat kalau di-share ke warga terutama yang rajin melek sampai lewat tengah malam agar lebih berhati-hati menjaga kesehatan,  berikut ini kiat-kiat merubah gaya hidup sehat Ala dr. H.  Oki Dzulkifli Duski. M. Epid Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya. Semoga bermanfaat.

Dr. Oki mengharapkan agar paradigma sehat bukan wacana semata ”paradigma sehat” adalah sebuah oggin, kesisteman terbuka yang dinamis, mengikuti peradaban budaya manusia “The Mandala of Health”. Sehat tidak hanya terbebas dari penyakit, akan tetapi  seluruh aspek kehidupan manusia yang meliputi fisik, emosi, oggin dan spiritual. Menurut Dr. Oki terdapat beberapa prektek pola hidup sehat mereferensi  dua ilmuwan terkental yakni Dr.  Nedo  Belloc  dan dr Lester Breslow tentang  kiat sehat  dan panjang umur, yaitu;

          Tidur 7 – 8 jam. Mereka yang tidur melebih atau kurang secara meyakinkan dari ini  mengalami peningkatan 60 sampai 70 % resiko mati dalam jangka waktu sembilan tahun. 2. Sarapan pagi dengan teratur. Sarapan pagi meningkatkan umur panjang dan mereka yang tidak sarapan dengan teratur akan meningkatkan 50 % resiko kematian oggingg dengan mereka yang makan pagi secara teratur.  Maanfaat sarapan pagi : Mengatasi masalah lebih baik;  Meningkatkan daya ingat; meningkatkan lancarnya pengucapan;  Meningkatkan daya perhatian yang lebih lama; Bersikap lebih baik;  Mempunyai nilai sekolah/prestasi yang lebih baik.

          Menjaga berat badan yang tepat: Jika berat badan seorang lebih 20 % diatas berat badan idealnya maka orang itu kegendutan. Ini mempunyai resiko tiga  kali lebih besar mendapat serangan jantung;  Enam kali lebih besar resiko kanker kolon, oggin dan ogging bagi pria. Serta meningkat resiko kanker cervix, uterus dan ovari bagi wanita.

          Olah raga secara teratur, karena manfaatnya banyak sekali misalnya mengurangi  defresi pencernaan lebih baik dan kurang sembelit, tulang tulang makin kuat tidur lebih banyak, mengurangi resiko beberapa penyakit kanker

          Hindari ogging karena peminum berat jogging meningkatkan resiko kanker mulut, tenggorokan, saluran pernapasan, hati, payudara dan dubur. Penelitian terakhir mendapati bahwa penggunaan jogging meningkatkan resiko AIDS.

          Tidak merokok karena tembakau adalah penyebab kanker nomor satu di dunia. Diseluruh dunia kematian tiap tahun akibat merokok sekitar 3 juta orang ini sama dengan satu orang mati setiap sepuluh detik.

Semua sebab kematian ini tidak akan terjadi kalau setiap orang mengadakan pilihan yang benar bagi kehidupan bagi kesehatan. Lebih lanjut dr H. Oki  mengatakan bahwa keuntungan dan manfaat penerapan pola hidup sehat antara lain dapat tidur dengan nyenyak, bekerja lebih maksimal serta meningkatkan kinerja, dapat belajar dengan baik, berpikiran positif dan sehat, merasa damai, nyaman dan tentram, memiliki penampilan yang sehat, mendapatkan kehidupan dan interaksi joggin dengan baik, lebih percaya diri, menghemat pengeluaran untuk kesehatan serta terhindar dari penyakit.

Dosen ilmu kesehatan jogging di Akademi Kesehatan  ini menyimpulkan  perlunya menerapkan pola hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari misalnya mandi jangan terlalu malam, khusus di daerah tropis batasan yang dimaksud malam maksimal mandi pukul 18:00 WIB. Jadi lewat dari itu sebaiknya jangan mandi meskipun menggunakan air hangat. Kemudian rajin berolah raga secara rutin tak perlu olah raga berat cukup yang ringan saja seperti jogging atau jalan di pagi hari. Tidur yang cukup sesuai jam biologis, nyenyak dan berkualitas. Makan tepat waktu, porsi sesuai kebutuhan dan jangan menunda makan serta tidak berkelebihan ketika menyantap makanan. Serta

Page 2: Paradigma Sehat Dan Gaya Hidup Sehat

jangan merokok. Dr. Oki menghimbau para pecandu rokok apabila merokok agar  mencari tempat khusus bagi perokok. Tidak mencemari  lingkungan apalagi dekat dengan anak dan keluarga serta lingkungan bukan perokok karena dampaknya perokok pasif pun berisiko yang sama, Dan terakhir jauhkan  minuman  beralkohol. ***

Dari: W P Judul: UNAIR: Paradigma Sehat Tanggal: Thu, 27 Jul 2000 15:52:03 -0700

An archive of all of the messages sent to the UNAIR List is available at:http://www.mail-archive.com/[email protected]/From: "W P" <[EMAIL PROTECTED]>

Sekali lagi, tentang 'paradigma sehat', tulisan Dr. Farid Anfasa Moeloek.Selamat membaca.

Wass,W P```````

KompasRabu, 26 Juli 2000

Paradigma SehatOleh Farid Anfasa Moeloek

HUMAN Development Index (HDI) yang diterbitkan United Nation DevelopmentProgram setiap tahunnya, menempatkan Indonesia pada ranking ke-105 (1999) diantara 180 negara di dunia. Coba bayangkan andaikan ranking anak kita adapada urutan ke-105 dari 108 murid di kelasnya, sangat meresahkan dan tidakmenggembirakan kedua orang tuanya; coba bayangkan pula bagaimana dia akandapat bersaing dengan teman-temannya yang ada di ranking 1, 2 atau di 10besar lainnya.

Ada tiga domain utama yang dinilai pada HDI itu, yaitu: kesehatan (urutanpertama), pendidikan (urutan kedua), ekonomi (urutan ketiga). Ketiga domainitu sebenarnya saling berinteraksi dan berinter-relasi. Tanpa kesehatan yangbaik, pendidikan tidak mungkin dapat berjalan dengan baik, tanpa kesehatanyang baik dan pendidikan yang baik mustahil ekonomi keluarga/masyarakatdapat membaik pula. Tanpa kesehatan dan pendidikan yang baik/prima, ekonomikita kelak hanya merupakan "ekonomi kaki lima".

Sebaliknya, tanpa ekonomi yang kuat, kesehatan dan pendidikan

Page 3: Paradigma Sehat Dan Gaya Hidup Sehat

keluarga/masyarakat tidak mungkin membaik. Yang jelas, HDI merupakan "cerminkecerdasan, kesejahteraan, dan kemakmuran bangsa". HDI merupakan tolok ukurmasyarakat madani. Masyarakat yang kita idam-idamkan bersama, yaitu suatutatanan masyarakat modern (masyarakat yang dapat menggunakan ilmupengetahuan dan teknologi sebagai sarana hidup), masyarakat yang berbudaya,masyarakat yang beradab (sehat fisik, mental, dan sosial) dan masyarakatyang beragama.

Dengan wacana itu jelas, "kesehatan" harus menjadi salah satu tolak ukurutama pembangunan nasional. "Kesehatan" harus menjadi mid-streampembangunan, bukan tolok ukur marginal/sampingan dari pembangunan suatubangsa dan negara. Sayang, pengetahuan ini belum merupakan kebijakannasional yang dihayati masyarakat dan pengambil keputusan. Kesehatan danpendidikan belum pernah digunakan sebagai kendaraan politik politikus kita.Sementara kendaraan politik para politikus kita kini masih itu saja, politikitu sendiri.

Bila diteliti dari ABPN selama lebih 50 tahun Indonesia merdeka, dana yangdialokasikan untuk pembangunan kesehatan masyarakat tidak pernah melebihiangka empat persen (sekitar 3,0 persen-3,5 persen, padahal WHO menganjurkanminimal lima persen dari dana APBN). Demikian halnya dana APBN yangdisediakan untuk pendidikan masyarakat masih jauh dari harapan. Dinegara-negara maju, dana untuk kesehatan dan pendidikan masih merupakanprioritas utama. Tidak jarang mencapai 30 persen-40 persen dari dana APBNatau APBD mereka.

Di pihak lain, selama ini konsep kesehatan "seakan-akan" masih dikonotasikansementara masyarakat dan pengambil keputusan dan tidak jarang olehmasyarakat kesehatan/kedokteran sendiri, sebagai sebuah konsep sakit. Bilatelah jatuh sakit, baru kemudian memikirkan tentang sehat. Orang sakitadalah obyek program kesehatan. Masih sering diidentikan atau dibayangkan,kesehatan adalah "Rumah Sakit", atau "Puskesmas" yang sarat dengan orangsakit yang akan dioperasi jantung, atau penderita diabetes, darah tinggi,penyakit paru/asthma/TB, pilek, atau kudisan.

Belum terbayang oleh sementara masyarakat, sesungguhnya dasar-dasarkesehatan itu adalah mencuci tangan sebelum makan; sikat gigi setiap hari;gizi yang baik; air bersih dengan sanitasi lingkungan yang baik; udarabersih (langit biru dengan kesadaran masyarakat akan green industry, bensintanpa timah hitam, karena bensin dengan kadar timah hitam yang tinggi dapat

Page 4: Paradigma Sehat Dan Gaya Hidup Sehat

membuat kerusakan otak permanen pada anak-anak kita, yang miskin maupun yangkaya, yang dapat mengakibatkan kebodohan generasi yang akan datang); incomegenerating masyarakat yang memadai/baik; tata-ruang wilayah yang baik;perumahan yang sehat/baik dengan jendela yang cukup agar sinar mataharisenantiasa masuk ke seluruh ruang yang ada, dengan lantai yang disemen bukanberlantai tanah; masyarakat yang disiplin berlalu-lintas di jalan raya;masyarakatnya tidak keranjingan narkoba dan alkohol dan tidak perokok sertabukan penjaja seks; anak-anak bersekolah; anak-anak dan masyarakat yangtidak tawuran; taman kota dan tempat rekreasi keluarga di mana-mana;tata-ruang dan tata-kota yang teratur rapih; semua masyarakat mendapatkanair bersih; berpakaian rapih; bertegur sapa penuh santun dengantempat-tempat ibadah yang selalu padat dikunjungi penduduk/masyarakat untukberdoa akan keselamatannya dan kebahagiaannya dunia dan akhirat.

Inilah yang disebut gambaran "penduduk atau masyarakat sehat"; mereka sehatfisik (lahiriah), sehat perilaku, sosial-ekonomi dan sosial-budaya. Gambaranini melukiskan masyarakat yang tidak sakit, masyarakat yang sehat!Program-program, upaya dan usaha yang dapat mewujudkan masyarakat sehatseperti gambaran itu, dengan segala sistemnya, yang sesungguhnya disebut"program kesehatan".

***

DENGAN demikian, sesungguhnya program kesehatan tidak hanya menjadi milik,lebih-lebih hanya dapat ditangani sektor kesehatan saja. Program kesehatanharus menjadi milik masyarakat, yang pada akhirnya "kesehatan" itu sendiritelah menjadi budaya dan berhati di masyarakat. Program kesehatan harusdapat dilaksanakan masyarakat sendiri dengan kemandiriannya; advocacy,fasilitasi, dan technical asistant dibantu multi sektoral, termasukmasyarakat bisnis. Masyarakat, multi sektoral, dan masyarakat bisnis harusmampu dan memahami "pembangunan yang berwawasan kesehatan".

Masyarakat dan multi sektoral harus mampu dan memahami perencanaanpembangunan wilayah dan pelaksanaannya, dengan mempertimbangkan dampakpositif dan negatif terhadap kesehatan baik untuk perorangan, keluarga, danmasyarakat sendiri. Selain itu, di sektor kesehatan sendiri upaya dan usahayang dilakukan harus mampu dan dapat berupaya melakukan upaya dan usahakesehatan yang lebih bersifat preventif dan promotif, tanpa meninggalkanupaya dan usaha kuratif serta rehabilitatif. Da-sar pandang dalampembangunan seperti ini dikenal sebagai Paradigma Sehat. Dasar pandang inibukan sesuatu yang baru bagi sekelompok masyarakat, namun "tersimpan" cukup

Page 5: Paradigma Sehat Dan Gaya Hidup Sehat

lama.

Jelas, paradigma sehat sebagai sebuah konsep pemikiran tidak hanya dapatdicapai da-lam pengejawantahannya oleh tenaga/ahli kesehatan atau kedokteransaja. Paradigma sehat merupakan konsep pemikiran yang dalampengejawantahannya diperlukan banyak disiplin keilmuan, ahli ilmu sosial,ilmu pengetahuan budaya, ilmu teknik, ilmu gizi, ilmu perilaku, ilmu agama,dan tidak kalah penting pengambil keputusan politik pembangunan negara danwilayah/daerah.

Dalam proses desentralisasi, diharapkan tiap daerah dapat membuat sistem,model dan skenario ke arah tujuan ini. Sistem, model, skenario, danindikator pencapaian tidak perlu "seragam" seperti sekarang. Sistem, model,skenario, dan indikator pencapaian dapat disesuaikan dengan kondisi, tempat,waktu dan latar belakang sosial-budaya setempat. Karena masalah yangdihadapi dan harus diselesaikan tidak pernah sama dengan tingkat hirarki danpemikiran kita masing-masing.

Yang jelas dan perlu diwaspadai bersama, di masa datang kesehatan danpendidikan akan menjadi suatu komoditi, bisnis, yang tidak dapat dielakkanlagi. General Agreements on Trade and Services (GATS) akan membawa kita kearah "bebas" bergeraknya SDM dan modal/investasi, termasuk SDM danmodal/investasi untuk penyedia dan pembina kesehatan masyarakatinternasional, demikian halnya dengan pendidikan, dengan segala macamtehnologinya, ke negeri kita.

Di lain pihak kita masih tetap saja miskin dalam sistem (termasukperundang-undangan, peraturan dan segala ma-cam regulasinya) baik di tingkatpusat maupun daerah, "miskin" dalam model, dan skenario dalam pembinaan danpenyedia pelayanan kesehatan bagi masyarakat, demikian halnya untukpendidikan kita. Dapat dibayangkan bahwa ketimpangan, gap sosial akanmenjadi lebih tajam. Di sinilah kita perlu bicara tentang kebijakan, sistem,model dan skenario dari kedua domain ini. Di sinilah kita perlu bicarapolitik pada kedua domain ini. Para politikus dan pengambil keputusandiharapkan "lebih banyak bicara" tentang ke dua domain itu.

Disadari sekali lagi bahwa demografi, sosial, ekonomi dan budaya, sertataraf pendidikan masyarakat sendiri masih merupakan kendala yang harus tetapdapat diatasi. Di sinilah peran penting yang harus dapat dimanfaatkan paraahli di bidangnya masing-masing dalam mewujudkan masyarakat sehat itu.

Page 6: Paradigma Sehat Dan Gaya Hidup Sehat

Pemberdayaan masyarakat, kerja sama lintas sektor, LSM, sistem-sistem yangterintegrasi, dan profesionalisme merupakan kata-kata kunci dalampengejawantahan Paradigma Sehat menuju Indonesia Sehat yang sama-sama kitadambakan. Semoga kita semua menjadi sadar.

* Farid Anfasa Moeloek, Mantan Menteri Kesehatan.

© C o p y r i g h t 1 9 9 8 Harian Kompas

"What sets worlds in motion is the interplay of differences, theirattractions and repulsions; life is plurality, death is uniformity."- Octavio Paz

Re: [MLDI] paradigma sehatSurjadiSun, 27 Dec 1998 18:42:15 -0500

Page 7: Paradigma Sehat Dan Gaya Hidup Sehat

** From: Surjadi <[EMAIL PROTECTED]>yth pak Pantjer dan Pak Putu serta ibu Tyas

apa ini makalah yang dimaksud( saya copy dari mailinglist Public heath )

Return-Path: <[EMAIL PROTECTED]>Mailing-List: contact [EMAIL PROTECTED]X-URL: http://www.egroups.com/list/public-health/X-Mailing-List: [EMAIL PROTECTED]Reply-To: [EMAIL PROTECTED]Delivered-To: [EMAIL PROTECTED]From: "PH's List Administrator" <[EMAIL PROTECTED]>To: "Public Health's List" <[EMAIL PROTECTED]>Date: Sat, 26 Dec 1998 20:20:26 +0700X-MSMail-Priority: NormalX-Mimeole: Produced By Microsoft MimeOLE V4.71.1712.3Subject: Public Health - Does Sampoerno: PARADIGMA SEHAT DAN PROMOSIKESEHATAN DI SAAT KRITISX-MIME-Autoconverted: from 8bit to quoted-printable by engine7.dnet.net.idid KAA26660

PARADIGMA SEHAT DAN PROMOSI KESEHATAN DI SAAT KRITISDoes Sampoerno *

1. Pendahuluan

Konsep pendekatan dalam upaya penanganan kesehatan penduduk mengalami banyakperubahan sejalan dengan pemahaman dan pengetahuan kita bagaimana suatumasyarakat menghayati dan menghargai bahwa kesehatan itu merupakan “HumanCapital” yang sangat besar nilainya. Pemahaman masyarakat tentang sebabmusabab penyakit, konsep rumah sakit dan pemahaman bahwa upaya kesehatansebagai bagian dari pembangunan sumber daya manusia akan mendasari bagaimanaupaya kesehatan di suatu negara sebaiknya diselenggarakan.

Sampai saat ini di banyak negara yang sedang berkembang termasuk Indonesiaapabila berbicara masalah kesehatan pada umumnya asosiasi kita tertuju padapengobatan penyakit, rumah sakit, puskesmas, poliklinik, sehingga pembiayaanrumah sakit dan pembiayaan penanganan orang sakit merupakan komponen utamapembiayaan upaya kesehatan. Penanganan kesehatan penduduk masih berupaprogram-program konvensional masih menekankan pada pengembangan rumahsakit - rumah sakit, penanganan penyakit secara individual, spesialististerutama penanganan peristiwa sakit secara episodik.

Program kesehatan yang mengutamakan upaya kuratif dalam jangka panjang tidakmenguntungkan. Oleh karena berapapun besar biaya yang disediakan akan tetap

Page 8: Paradigma Sehat Dan Gaya Hidup Sehat

kurang, oleh karena permintaan akan pelayanan medis kuratif akan selalumeningkat. Upaya kesehatan kuratif khususnya rumah sakit akan cenderungberkumpul di tempat yang banyak uang, yaitu di kota-kota besar saja. Upayakesehatan yang bersifat kuratif tidak akan membawa masyarakat ke sehatproduktif secara lebih cost efektif. Hal ini menyebabkan upaya kesehatanyang berorientasi kuratif dari segi ekonomi bersifat konsumtif tidakproduktif.

Dipandang dari segi ekonomi melakukan investasi pada orang yang tidak ataubelum sakit lebih “cost effective” daripada terhadap orang sakit karenainvestasi pada orang “sehat” dan orang ”tidak sakit” lebih dekat keproduktivitas ketimbang investasi pada orang sakit.

2. Apakah itu Paradigma ?

Stepen R. Covey dalam bukunya “The Seven Habits of Highly Effective People”menguraikan “The word paradigm comes from the Greek. It was originally ascientific form, and is more commonly used today to mean a model theory,concept, perception, orientation, assumption or frame reference. In the moregeneral sense, it’s the way we see the world, not in term or our visualsense of sight, but in term of perceiving, understanding and interpreting”.

Dalam makna yang lebih popular dapat diartikan visi serta orientasi kitaterhadap realitas. Paradigma berkembang sebagai hasil sintesa dalamkesadaran manusia terhadap informasi - informasi yang diperolehnya apakahdari pengalaman ataupun dari penelitian.

3. Konsep baru tentang makna sehat.

Konsep sehat–sakit senantiasa berubah sejalan dengan pemahaman kita tentangnilai, peran, penghargaan dan pemahaman kita terhadap kesehatan. Dimulaipada zaman keemasan Yunani bahwa sehat itu virtue, sebagai sesuatu yangdibanggakan, sedangkan sakit sebagai sesuatu yang tak bermanfaat. Filosofiyang berkembang pada saat itu adalah filosofi Cartesian yang berorientasipada kesehatan fisik semata-mata yang menyatakan bahwa seseorang disebutsehat bila tidak ditemukan disfungsi alat tubuh. Mental dan roh bukan urusandokter melainkan urusan agama.

Setelah ditemukan kuman penyebab penyakit, batasan sehat juga berubah,seseorang disebut sehat apabila setelah diadakan pemeriksaan secara seksamatidak ditemukan penyebab penyakit. Tahun lima puluhan definisi WHO tentangsehat sebagai keadaan sehat sejahtera fisik mental sosial dan bukan hanyabebas dari penyakit dan kelemahan, dan tahun delapan puluhan kemudiandefinisi sehat WHO mengalami perubahan seperti yang tertera dalam UU

Page 9: Paradigma Sehat Dan Gaya Hidup Sehat

Kesehatan RI no 23 tahun 1992 telah memasukkan unsur hidup produktif sosialdan ekonomi.

Definisi terkini yang dianut di beberapa negara maju seperti Canada yangmengutamakan konsep sehat produktif, sehat adalah sarana atau alat untukhidup sehari-hari secara produktif. Tanpa kesehatan yang memadai seseorangtidak bisa berkarya secara produktif. Upaya kesehatan harus diarahkan untukdapat membawa setiap penduduk memiliki kesehatan yang cukup agar bisa hidupproduktif. Kesehatan bersama dengan pendidikan dan rasa aman merupakan dasardari “human capital”

4. Paradigma Baru Kesehatan

Setelah tahun 1974 terjadi penemuan bermakna dalam konsep sehat sertamemiliki makna tersendiri bagi para ahli kesehatan masyarakat di dunia.Tahun 1974 dianggap sebagai pertanda dimulainya era kebangkitan kesehatanmasyarakat baru karena sejak tahun 1974 terjadi diskusi intensif yangberskala nasional dan internasional tentang karakteristik, konsep dan metodauntuk meningkatkan pemerataan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.

Selama tiga dekade terakhir ini khususnya setelah deklarasi Alma Ata, HFAYear 2000 (1976) pertemuan Mexico (1990) dan Saltama (1991), perhatian paraahli kesehatan dan pembuat kebijakan secara bertahap beralih dari orientasisakit ke orientasi sehat. Perubahan orientasi tersebut antara laindisebabkan oleh karena :(a) Transisi epidemiologi pergeseran angka kesakitan dan kematian yangsemula disebabkan oleh penyakit infeksi ke penyakit kronis degeneratif dankecelakaan(b) Perubahan konsep dari cartesian ke holistik filosofi.(c) Batasan tentang sehat dari keadaan atau kondisi ke alat /sarana(d) Makin jelasnya pemahaman kita tentang faktor-faktor yang mempengaruhikesehatan penduduk. Lalondo (1974) dan diperkuat Hendrik L. Bluum (1974)dalam tulisannya secara jelas menyatakan bahwa status kesehatan pendudukbukanlah merupakan hasil pelayanan medis semata-mata akan tetapifaktor-faktor lain seperti lingkungan, perilaku dan genetika justru lebihmenentukan terhadap status kesehatan penduduk.

Sayangnya bahwa perubahan pemahaman dan pengetahuan tentang determinankesehatan tersebut, meskipun jelas-jelas mempunyai nilai positif tidaksegera diikuti dalam perubahan kebijakan dalam upaya pelayanan kesehatan diIndonesia. Hal ini mungkin disebabkan bahwa para pengambil keputusan ditingkat pusat dalam sektor kesehatan belum memahami akan perubahan paradigma

Page 10: Paradigma Sehat Dan Gaya Hidup Sehat

yang terjadi setelah tahun tujuh puluhan . Bahkan walaupun GBHN 1993 tujuanprogram kesehatan telah berubah namun upaya kesehatan yang dilakukanpemerintah belum berubah juga, hal ini terlihat dengan belum ditanganinyapembuatan sejumlah PP yang penting dalam UU Kesehatan No. 23 1992, terutamayang berkaitan dengan upaya promotif dan preventif.

5. Upaya Kesehatan yang Ada

Upaya kesehatan yang selama ini dilaksanakan pemerintah masih berorientasipada upaya penanggulangan penyakit episodik dan upaya penyembuhan. Upayakesehatan yang demikian seringkali menyesatkan pemikiran kita seolah-olahapabila semua orang yang sakit bisa diobati maka masyarakat menjadi sehat.Padahal apabila seluruh sarana pengobatan yang ada dewasa ini dikerahkanseluruhnya, hanya akan mampu menangani / mengobati sekitar 30 persen darisemua orang sakit yang ingin berobat.

Upaya kesehatan yang berorientasi pada penanggulangan penyakit, indikatoryang yang sering digunakan adalah cakupan pelayanan, ratio dokter perpenduduk serta banyaknya rumah sakit, banyaknya Puskesmas dan sebagainya.Sebenarnya apabila kita mau berpikir secara kritis, banyaknya dokter, rumahsakit, puskesmas dan balai pengobatan tidak menjamin masyarakat menjadisehat. Upaya kesehatan dengan pendekatan penyembuhan penyakit membuat upayakesehatan dinilai sebagai konsumtif bukan produktif dan menempatkanpelayanan kesehatan di arus pinggir dari pembangunan. Perubahan paradigmaupaya kesehatan secara nyata seharusnya sudah harus dimulai sejak berlakunyaGBHN 1993 sejak pemerintah menginginkan bahwa upaya kesehatan ditujukanuntuk membentuk SDM yang berkualitas.

Oleh karena itu pemerintah sekarang perlu segera merencanakan perubahanupaya kesehatan yang berorientasi pada pembinaan kesehatan bangsa (Shapingthe health of the nation), yaitu upaya kesehatan dalam jangka panjang dapatmenjamin kemandirian dan ketahanan penduduk membentuk manusia Indonesia yangsehat dan membebaskan ketergantungan masyarakat Indonesia terhadap dokterdan obat.

Upaya kesehatan yang dalam jangka panjang mampu mendorong masyarakat untuklebih memiliki pengetahuan untuk dapat menghindari diri dari penyakit serta

Page 11: Paradigma Sehat Dan Gaya Hidup Sehat

membawa masyarakat untuk lebih tahan terhadap penyakit, untuk hidup secaraproduktif. Upaya kesehatan yang demikian dalam jangka panjang akanmenempatkan kesehatan di arus tengah pembangunan. Upaya kesehatanberparadigma sehat yang dalam jangka panjang akan menjamin kemandirian yanglebih besar dan akan meningkatkan ketahanan mental dan fisik dari pendudukdan bermuara pada terciptanya SDM manusia Indonesia yang berkualitas.

6. Kebijakan Kesehatan “Baru”

Menteri Kesehatan Prof Dr. F.A. Moeloek, dalam rapat kerja dengan Komisi VIDPR-RI. Selasa tanggal 15 September 1998 menyatakan bahwa DepartemenKesehatan akan memperkenalkan paradigma baru yaitu Paradigma SEHAT. Denganparadigma baru ini maka pembangunan kesehatan lebih ditekankan pada upayapromotif-preventif dibanding upaya kuratif-rehabilitatif. Dalam rapat kerjatersebut Menteri Kesehatan juga menyebutkan bahwa: Paradigma sehat inisebenarnya sudah lama diketahui oleh para ahli kesehatan, namun tidak pernahmenjadi kebijakan kesehatan . Kalau baru sekarang dijalankan karena di masalalu lebih banyak tidur (Kompas, 16 September 1998)

Perubahan paradigma yang diungkapkan oleh Menkes di DPR baru-baru inidiharapkan benar-benar merupakan titik balik kebijakan Depkes dalammenangani kesehatan penduduk yang berarti program kesehatan yangmenitikberatkan pada pembinaan kesehatan bangsa (shaping the health of thenation), dan bukan sekedar penyembuhan penyakit. Thomas Kuhn dalam bukunyayang sangat berpengaruh: “The Structur of Scientific Revolution", sepertiyang dikutip oleh Covey menyatakan bahwa hampir pada setiap terobosan baruperlu didahului dengan perubahan paradigma untuk memecahkan atau merubahkebiasaan dan cara berpikir yang lama.

Membina bangsa yang sehat (shaping the health of the nation) jauh lebihluas dari sekedar upaya penyembuhan penduduk yang sakit. Membina kesehatansuatu bangsa atau menciptakan bangsa yang sehat, cerdas, trampil tidak bisadilaksanakan oleh sektor kesehatan saja. Mencerdaskan bangsa yang sehatbukan merupakan tanggungjawab Depkes saja. Menciptakan bangsa yang sehatperlu dilakukan dengan pendekatan holistik, multi sektor dan “releaseapproach” yaitu menciptakan bangsa yang sehat, produktif , mandiri, lebihtahan terhadap penyakit, bebas dari ketergantungan terhadap obat danpelayanan medis yang berlebihan.

Upaya kesehatan di masa datang harus mampu menciptakan dan menghasilkan SDM

Page 12: Paradigma Sehat Dan Gaya Hidup Sehat

Indonesia yang sehat produktif. Sehingga obsesi upaya kesehatan harus dapatmengantarkan setiap penduduk memiliki status kesehatan yang cukup. Orientasibaru upaya kesehatan adalah orientasi menyehatkan penduduk suatu orientasisehat positif. Sebagai kebalikan dari orientasi pengobatan penyakit yangbersifat kuratif, membetulkan, memperbaiki atau mengembalikan sesuatu yangterjadi.

7. Konsekwensi / Implikasi dari Perubahan Paradigma.

Perubahan paradigma yang diutarakan oleh Bapak Menteri Kesehatan di DPRtanggal 15 September 1998 apabila dilaksanakan akan membawa dampak yangcukup luas. Hal itu disebabkan karena pengorganisasian upaya kesehatan yangada, tenaga-tenaga kesehatan yang ada, fasilitas pelayanan kesehatan yangada, peraturan–perundangan kesehatan yang ada adalah merupakan wahana dansarana pendukung dari penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang berorientasipada upaya penyembuhan penyakit, maka untuk mendukung terselenggaranyaparadigma sehat yang berorientasi pada upaya promotif-preventif, proaktif,community centered, partisipasi aktif dan pemberdayaan masyarakat, makasemua wahana, tenaga dan sarana yang ada sekarang perlu dilakukanpenyesuaian atau bahkan reformasi, termasuk reformasi kegiatan dan programdi Pusat Penyuluhan Kesehatan di Departemen Kesehatan.

Selama ini masyarakat diberi anggapan bahwa kesehatan merupakantanggungjawab pemerintah karena pemerintahlah yang selalu menyediakanpelayanan kesehatan jika mereka sakit. Masyarakat seolah-olah dibiarkan“dihujani “ dengan iklan obat-obat yang menyesatkan tanpa ada iklansebaliknya. Sehingga setiap individu dalam masyarakat tidak berusaha atautidak tahu untuk mempraktekkan gaya hidup sehat seperti olahraga, makanmakanan sehat, tidak merokok dan istirahat yang cukup. Pemerintah harus ikutbertanggungjawab atas terciptanya gaya hidup sehat di kalangan masyarakatyang selama ini kurang dilakukan secara sungguh-sungguh .

Pada masa krisis sekarang ini di mana obat dan pengobatan menjadi mahal,keluarga-keluarga dipaksa untuk membuat keputusan yang bijak untukmembelanjakan uangnya yang terbatas, seharusnya pemerintah lebih menekankanpada pendidikan dan penyuluhan kesehatan agar masyarakat mampu menghindarkandiri dari penyakit, tidak mudah jatuh sakit, dan melaksanakan kebiasaanhidup sehat agar biaya pengobatan bisa dihemat.

8. Indikator Kesehatan

Page 13: Paradigma Sehat Dan Gaya Hidup Sehat

Sementara itu masyarakat mulai mempertanyakan apakah indikator-indikatorkesehatan yang digunakan dewasa ini yaitu IMR, CDR, Life expectancy masihcocok disebut sebagai indikator kesehatan penduduk.

Untuk dapat menilai berapa banyak penduduk yang sehat tidak mungkindigunakan angka kematian dan angka kesakitan penduduk. Untuk dapat mengukurstatus kesehatan penduduk yang tepat perlu digunakan indikator positif(sehat), dan bukan hanya indikator negatif (sakit, mati) yang dewasa inimasih dipakai. WHO menyarankan agar sebagai indikator kesehatan pendudukharus mengacu pada 4 hal sebagai berikut: (a) melihat ada tidaknya kelainanpathofisiologis pada seseorang, (b) mengukur kemampuan fisik seseorangseperti kemampuan aerobik, ketahanan, kekuatan dan kelenturan sesuai denganumur. (c) penilaian atas kesehatan sendiri dan (d). Indeks Massa Tubuh(BMI): B.kg / (T.m2)

Dewasa ini mulai dipertanyakan keterkaitan antara IMR yang rendah denganbayi sehat Penelitian di Afrika menemukan bahwa 26% dari bayi yang dapatdiselamatkan (tidak mati) ternyata cacad.

Demikian halnya dengan peningkatan umur harapan hidup waktu lahir. WHOmenegaskan bahwa peningkatan umur harapan hidup itu harus diartikan sebagaibertambahnya produktivitas dan bukan sekedar bertambah umur tapisakit-sakitan. WHO menyebutkan bahwa perpanjangan umur harus diartikansebagai ”add life to years rather than merely add years to life” Di sampingitu penambahan umur harus pula diartikan sebagai penambahan ”years ofdisability free life” dan bukan penambahan “years of disabled life”

9. Tenaga Kesehatan

Peranan dokter, dokter gigi, perawat dan bidan dalam upaya kesehatan yangmenekankan pengobatan penyakit adalah sangat penting. Mereka itu semuamerupakan tulang punggung upaya pelayanan medis di Indonesia. Namun untukpengelolaan upaya kesehatan dan pembinaan bangsa yang sehat, tenagakesehatan telah ada tersebut ternyata tidak cukup. Membina kesehatan banyakmemerlukan pendekatan holistik yang lebih luas, menyeluruh dilakukanterhadap masyarakat secara kolektif tidak individual. Intervensi yang utamaantara lain adalah membina lingkungan yang memungkinkan masyarakat dapathidup sehat, membina perilaku hidup sehat, menggalakkan upayapromotif,preventif, memperbaiki dan meningkatkan pelayanan kesehatan agarlebih efektif dan efisien, menyususn peraturan dan perundangan yangmendukung terciptanya upaya pembinaan kesehatan bangsa. Untuk menanganibeberapa kegiatan tersebut di atas di samping tenaga kesehatan yang telahada diperlukan pula tenaga kesehatan yang memiliki wawasan, keterampilan danilmu pengetahuan yang berbeda dengan dokter, dokter gigi, bidan dan

Page 14: Paradigma Sehat Dan Gaya Hidup Sehat

keperawatan. Tenaga tersebut harus dapat bekerja sama saling melengkapidengan tenaga kesehatan yang ada. Tenaga kesehatan yang dimaksud adalahSarjana Psychologi, Sosial dan juga Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM).

Tenaga kesehatan ini harus mampu mengajak, memotivasi dan memberdayakanmasyarakat, mampu melibatkan kerja sama lintas sektoral, mampu mengelolasistem pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien, mampu menjadi pemimpin,pelopor, pembina dan teladan hidup sehat. Tenaga kesehatan tersebut harusberwawasan menciptakan bangsa yang sehat, bukan sekedar penyembuhanpenyakit. Membina dan meningkatkan kesehatan masyarakat baik yang “sakit”maupun yang “tidak sakit”, agar lebih sehat, kreatif dan produktif.

10. Pemberdayaan Masyarakat

Dalam membina dan menciptakan bangsa yang sehat memberdayakan masyarakatmenjadi sangat penting. Bukankah masyarakat juga mempunyai hak dan kewajibanuntuk memelihara kesehatan? Bukankah kesehatan itu pada dasarnya bukanlahkomoditi yang bisa dijualbelikan ataupun yang bisa dilayankan dari seseorangkepada orang lain? Dalam menanggulangi penyakit kronis degeneratif, AIDS dankecelakaan erat berkaitan dengan perilaku dan pola hidup, disini jelassekali perilaku dan pola hidup hanya bisa dirubah oleh masyarakat sendiri.Menciptakan lingkungan hidup yang sehat yang memungkinkan masyarakat dapatsehat juga hanya bisa dengan partisipasi aktif masyarakat. Pada dasarnyadengan peran serta aktif masyarakat dengan memberdayakan akan dapatdiciptakan masyarakat yang sehat, masyarakat yang lebih tahan terhadappenyakit, masyarakat yang dapat menghindari diri dari penyakit.

Dalam pembinaan dan pemberdayaan masyarakat yang sangat penting adalahbagaimana mengajak dan menggairahkan masyarakat untuk dapat tertarik danbertanggung jawab atas kesehatan mereka sendiri dengan memobilisasi sumberdana dan daya yang ada pada mereka.

11. Kesehatan dan Komitmen Politik

Masalah kesehatan pada dasarnya adalah masalah politik, oleh karena ituuntuk memecahkan masalah kesehatan diperlukan komitmen politis. Pembangunansosial ekonomi yang baik diperlukan tenaga pembangunan yang sehat yangmemiliki daya tahan yang cukup.

Dewasa ini masih terasa adanya anggapan bahwa unsur kesehatan penduduk tidakbanyak berperan terhadap pembangunan sosial ekonomi. Para penentu kebijakanbanyak yang beranggapan sektor kesehatan lebih merupakan sektor konsumtifketimbang sektor produktif sebagai penyedia sumber daya manusia yang

Page 15: Paradigma Sehat Dan Gaya Hidup Sehat

berkualitas, sehingga apabila ada keguncangan dalam keadaan ekonomi negaraalokasi terhadap sektor ini tidak akan meningkat.

Sementara itu para pakar kesehatan belum mampu memperlihatkan secara jelasmanfaat investasi bidang kesehatan dalam menunjang pembangunan negara.Kesenjangan derajat kesehatan masyarakat antar wilayah atau spesial perlusegera diatasi. Investasi yang selama ini lebih ditekankan pada penambahanfasilitas, peralatan dan tenaga medis perlu dipelajari kembali. Banyak rumahsakit, puskesmas, poliklinik, bidan dan dokter bukan merupakan jaminanmeningkatnya kesehatan penduduk.

Oleh karena itu tidak berlebihan agaknya kalau saya katakan disini bahwapemecahan masalah kesehatan tidak bisa ditemukan di bangsal-bangsal rumahsakit ataupun ruang tunggu poliklinik atau puskesmas melainkan di DepartemenKesehatan, Kanwil, Dinas Kesehatan dan juga di gedung Dewan PerwakilanRakyat. Pergeseran paradigma dari pelayanan medis ke pembangunan kesehatanmemerlukan pembaharuan komitmen politik dari pemerintah.

Membina kesehatan bangsa jauh lebih luas dari menangani penyakit oleh karenatidak dapat ditangani oleh sektor yang bersangkutan saja. Menyiapkangenerasi baru yang sehat, cerdas, terampil perlu dilaksanakan secara multisektor.

Di masa pemerintahan orde baru lalu kendatipun diungkapkan secara jelasbahwa pembangunan di Indonesia adalah merupakan pembangunan manusiaIndonesia seutuhnya namun dalam kenyataan yang diutamakan adalah pembangunanekonomi semata dan bukan pada “Human Capital Investment”

Apabila kita ingin membangun bangsa Indonesia (Shaping the health of thenation) yang berkualitas maka pembangunan yang semula berorientasi pada GNPGrowth perlu dirubah menjadi Human Capital Growth yaitu: health, educationand social security.

Pengembangan Human Capital merupakan prasyarat dasar dan penting untukmeningkatkan produktivitas yang pada gilirannya akan meningkatkan pendapatandan kesejahteraan masyarakat.

12. Penutup

Demikianlah telah dicoba untuk diuraikan Paradigma Baru Sehat yang dimulaidengan re-orientasi dari sudut pandang yang semula upaya kuratif -rehabilitatif – pasif – reaktif - individual centered, menjadi upaya

Page 16: Paradigma Sehat Dan Gaya Hidup Sehat

promotif - preventif - proaktif - community centered. Dari paradigmapenanganan kesehatan individu melalui pendekatan fisik organik ke paradigmasehat holistik dengan pendekatan masyarakat menyeluruh.

Mengingat masalah kesehatan adalah masalah politik maka penyelesaian masalahkesehatan tidak berada di bangsal rumah sakit, puskesmas, ataupun dilapangan tetapi di gedung Departemen Kesehatan, Kanwil, Dinas Kesehatan dandi DPR dan kesediaan melakukan perubahan pada seluruh jajaran pengelolakesehatan.

Perubahan paradigma hanya akan terjadi bila diikuti dengan perubahanorientasi para pengambil keputusan, perubahan peraturan perundangan yangmungkin terjadi perubahan pendekatan, pengorganisasian, fasilitas,ketenagaan dan alokasi pembiayaan yang akhir ini menjadi kunci tercapainyaperubahan.Mudah-mudahan uraian tersebut bermanfaat bagi upaya peningkatan ProgramPromosi Kesehatan di Indonesia.

Jakarta, 16 Desember 1998Prof Dr. Does Sampoerno, MPH

Page 17: Paradigma Sehat Dan Gaya Hidup Sehat

Menghembus Konsep Paradigma Sehat

Paradigma sehat merupakan suatu konsep yang dihembuskan oleh Prof Dr dr H Farid Anfasa Moeloek SpOG. Secara sederhana, paradigma sehat adalah perubahan cara berfikir dari makna kesehatan yang semula diartikan ?bagaimana menyembuhkan orang sakit?, menjadi pola berfikir bagaimana warga negara Indonesia sehat mental, fisik, spiritual,

lingkungan, dan sebagainya. Artinya, punya kemampuan untuk menghindari sakit.

?Sehat itu adalah investasi!? tegas Farid. ?Bahkan sehat adalah hak azasi manusia. Kalau Anda seorang penguasa, maka Anda wajib memberikan kesehatan pada masyarakatnya, dan masyarakat juga berhak meminta jaminan kesehatan,? katanya. Dan sesungguhnya, jaminan untuk sehat inilah inti dari paradigma sehat. Karena selanjutnya, proses paradigma sehat bukan hanya sekadar pemerintah atau negara, tapi juga masyarakat, dan semua hasil kebijakan, output serta komitmen bersama.

Agar paradigma sehat ini bisa terlaksana, Farid menawarkan beberapa faktor penting. Pertama, konsep atau pemikiran yang harus dijalankan. Kedua competence atau kemampuan untuk melaksanakan konsep tersebut. Dalam competence ini terdiri dari, rencana strategi, kendala-kendala yang dihadapi, kelemahan, kekuatan, ancaman dan

 

Page 18: Paradigma Sehat Dan Gaya Hidup Sehat

lain sebagainya. Ketiga adalah koneksi. ?Artinya satu dengan yang lain harus bekerja sama dan saling mendukung,? ujar Farid. ?Apa yang dilakukan sektor kesehatan, sektor sosial mesti tahu, sektor PU mesti tahu, begitu juga Pertamina dan lain-lainnya,? tegas Prof Farid. Kenapa Pertamina mesti dilibatkan? ?Karena betapa banyak Pertamina ini mencemari udara kita ini. Sehingga gas buangan penuh dengan pb (plumbam) yang dihisap oleh anak-anak. Tahu akibatnya? Otak anak-anak kita mengkerut! Coba hitung, berapa juta IQ point anak-anak kita hilang,? keluh Farid.

?Artinya kalau kita berfikir secara paradigma sehat, bukan bensinnya yang disubsidi. Tapi bagaimana menarik timbal dan plumbam yang ada dalam bensin. Untuk itu kan dibutuhkan teknologi dan biaya. Nah, biaya untuk menarik plumbam itulah yang harus disubsidi, agar anak-anak kita tidak menjadi tolol!? ujar Farid gemas. ?Jadi subsidi bukan semata alasan ekonomi, tapi juga harus berdasarkan alasan kesehatan, itulah salah satu pengejewantahan paradigma sehat!? tandas Farid.

Salah satu contoh pengejewantahan paradigma sehat yang lain adalah dikembangkannya konsep dokter keluarga. ?Dokter keluarga disini bukan dokter yang semata menunggu di klinik, melainkan dokter yang memelihara kesehatan keluarga. Ada waktu-waktu dia keliling ke rumah-rumah untuk memberikan penyuluhan, memeriksa kesehatan dan sebagainya,? papar Farid. ?Rumah sakit pun harus menjadi bagian dari sistem dokter keluarga ini, soalnya berkaitan dengan kesehatan wilayah, seperti kampung sehat, kecamatan sehat, kabupaten sehat dan seterusnya,? lanjut Farid.

Begitulah, Prof Moeloek --begitu kami memanggilnya-- berapi-api dalam menyampaikan ide-idenya, terutama konsep Paradigma Sehat. Ia yakin, Menuju Indonesia Sehat 2010 akan menjadi kenyataan. Kepeduliannya pada dunia kesehatan masih terus dan akan terus berlanjut, walau kini ia bukan seorang menteri.

?Berhenti menjadi menteri tidak membuat saya berhenti menanamkan Paradigma Sehat pada seluruh masyarakat Indonesia. Saat ini, saya malah sudah merangkul beberapa teman dari berbagai bidang seperti pakar lingkungan hidup Prof Emil Salim, pakar ekonomi Sri Mulyani, mantan Wakil Direktur Jenderal Unesco M Makagiansar, mantan Menag Malik Fajar, mantan Menkeh Muladi, untuk konsen mempromosikan Paradigma Sehat,? paparnya.

Toh, berjuang bukanlah semata dari jabatan apa yang dipegang, tapi bagaimana kontribusi sesungguhnya pada bangsa dan negara. Salah satu komitmennya pada dunia kesehatan Indonesia adalah rencananya untuk mendirikan yayasan yang diberi nama Yayasan Indonesia Sehat 2010. Ia pun masih aktif di banyak organisasi yang punya intens besar pada masalah kesehatan. Di usianya yang relatif muda, Prof Dr dr Farid Anfasa Moeloek SpOG (56), berdiri... menjadi pilar dunia kesehatan Indonesia.

LYH / Gilang  

Page 19: Paradigma Sehat Dan Gaya Hidup Sehat

Prof DR dr H Farid Anfasa Moeloek SpOG:Indonesia Sehat, Bila Menerapkan Paradigma Sehat Rabu, 20 Sep 2000 11:22:45

Metode Pelembagaan Perilaku Hidup Sehat dalam Kaitannya dengan Kesehatan Lingkungan dan Higiene Perorangan pada Keluarga

Research Report from JKPKBPPK / 2002-12-13 10:35:00Oleh : Kasnodihardjo, dkk, Center for Research and Development of Health Ecology, NIHRDDibuat : 2000, dengan file

Keyword : paradigma sehat; perilaku hidup sehat; Abstrak Penelitian KesehatanSubjek : ATTITUDE TO HEALTH; ENVIRONMENTAL HEALTHSumber pengambilan dokumen : Abstrak Penelitian Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Tahun 2000

Departemen Kesehatan RI telah menerapkan kebijakan baru dengan berlandaskan pada Paradigma Sehat yaitu suatu kebijakan yang mengutamakan pada upaya pencegahan penyakit dan bukan penyembuhan penyakit. Untuk menyikapi kebijakan tersebut telah dilakukan penelitian untuk mencari alternatif strategi intervensi dalam melembagakan perilaku hidup sehat. Selama ini upaya promotif yang dilakukan dirasakan belum mencapai sasaran seperti yang diharapkan karena masih banyak warga masyarakat yang berorientasi pada penyembuhan penyakit belum pada pencegahan penyakit.

Penelitian dilakukan di Kabupaten Subang Jawa Barat dengan pendekatan kualitatif untuk mengumpulkan data awal. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, diskusi kelompok dan pengamatan. Sasaran utama dalam penelitian adalah ibu-ibu yang mempunyai bayi dan atau anak balita sebanyak 30 orang. Selain itu sasaran lainnya adalah suami sebanyak 20 orang dan tokoh masyarakat sebanyak 10 orang.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku masyarakat belum mengarah pada perilaku hidup sehat terutama dalam kaitannya dengan kesehatan lingkungan dan higiene perorangan. Masih banyak penduduk yang melakukan kebiasaan buang air besar di

Page 20: Paradigma Sehat Dan Gaya Hidup Sehat

sungai/selikan dan atau di kebun atau sawah. Selain itu setelah buang air besar dan sebelum makan tidak mencuci tangan terutama menggunakan sabun. Sampah umumnya dibuang di selokan atau di halaman rumah. Frekuensi pengurasan bak penampungan air relatif jarang. Kesemuanya menunjukkan perilaku masyarakat pada umumnya kurang positif dalam arti kurang benar karena tidak sesuai dengan nilai-nilai hidup bersih dan sehat. Ini terjadi karena penduduk belum termotivasi berdasarkan kesadaran akan pentingnya nilai-nilai sehat.

Umumnya penduduk masih mendasarkan perilaku mereka pada nilai-nilai lama yang bertentangan dengan nilai-nilai sehat. Untuk mengubah orientasi nilai tersebut perlu dicari alternatif upaya pelembagaan perilaku hidup sehat dengan menekankan pada orientasi pada nilai-nilai sehat yang sesuai dengan kondisi dan karakteristik kelompok masyarakat sasaran.

Deskripsi Alternatif :