Makalah Paradigma Sehat Dalam Masyarakat

8
Paradigma Sehat dalam Masyarakat Ricky Suryamin* 102012141 Mahasiswa Fakultas Kedokteran UKRIDA *Alamat Korespendensi Ricky Suryamin Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jl. Arjuna Utara No. 6, Jakarta 11510 No. Telp (021) 5694-2061, e-mail: [email protected] Skenario A Dispuskesmas telagasari, pada pagi hari ini terlihat sangat ramai oleh pengunjung, dokter mengatakan ada kenaikan kasus muntaber pada musim kemarau ini dan sudah 15 orang dirujuk ke RS. Seorang pasien bertanya kepada dokter, “Mengapa ya dok tiap tahun selalu terjadi kejadian muntaber seperti ini ? apakah mungkin dapat dicegah pada tahun mendatang? “Ya begitulah pak, tampaknya pola hidup bersih masyarakat masih rendah, dan masyarakat perlu disadarkan akan pentingnya kesehatan”. 1

description

tugas kuliahan

Transcript of Makalah Paradigma Sehat Dalam Masyarakat

Page 1: Makalah Paradigma Sehat Dalam Masyarakat

Paradigma Sehat dalam Masyarakat

Ricky Suryamin*

102012141

Mahasiswa Fakultas Kedokteran UKRIDA

*Alamat Korespendensi

Ricky Suryamin

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Jl. Arjuna Utara No. 6, Jakarta 11510

No. Telp (021) 5694-2061, e-mail: [email protected]

Skenario A

Dispuskesmas telagasari, pada pagi hari ini terlihat sangat ramai oleh pengunjung, dokter

mengatakan ada kenaikan kasus muntaber pada musim kemarau ini dan sudah 15 orang

dirujuk ke RS. Seorang pasien bertanya kepada dokter, “Mengapa ya dok tiap tahun selalu

terjadi kejadian muntaber seperti ini ? apakah mungkin dapat dicegah pada tahun mendatang?

“Ya begitulah pak, tampaknya pola hidup bersih masyarakat masih rendah, dan masyarakat

perlu disadarkan akan pentingnya kesehatan”.

1

Page 2: Makalah Paradigma Sehat Dalam Masyarakat

Identifikasi Istilah Yang Tidak diketahui

No Istilah Definisi Sumber

1 Muntaber Penyakit yang disebabkan oleh bakteri Vibrio

Cholerae

Kusnadi, Muhsinin S,

Sanjaya Y. Buku

saku biologi SMA.

Kawan pustaka

Rumusah Masalah

No Masalah

1 Terjadinya kasus muntaber di Telagasari

2 Pola hidup bersih masyarakat yang masih rendah

Analisis Masalah

Hipotesis

Pola hidup bersih masyarakat yang mash rendah menyebabkan kenaikan kasus muntaer sehingga memperngaruhi status kesehatan masyarakat

Sasaran Pembelajaran

1. Mampu memahami pola hidup bersih2. Mampu memahami konsep sehat dan sakit

2

Pola hidup bersih yang masih rendah

Konsep sehat

Perilaku Lingkungan Pelayanan kesehatan

Muntaber Konsep sakit

Penjamu Lingkungan Agent

Page 3: Makalah Paradigma Sehat Dalam Masyarakat

Konsep Sehat-Sakit

Konsep sehat-sakit adalah konsep yang kompleks dan multiinterpretasi. Banyak faktor yang mempengaruhi kondisi sehat maupun sakit. Pengertian sehat-sakit juga beragam. Setiap individu, keluarga, masyarakat, maupun profesi kesehatan mengartikan sehat/sakit secara berbeda, bergantung pada paradigmanya.1 Roy mendefinisikan sehat sebagai suatu kontinum dari meninggal sampai dengan tingkatan tertinggi sehat.2

Definisi Sehat

Berabad-abad lalu, sehat diartikan sebagai kondisi yang normal dan alami. Karenanya, segala sesuatu yang tidak normal dan bertentangan dengan alam dianggap sebagai kondisi tidak sehat yang harus dicegah. Sehat sendiri bersifar dinamis yang statusnya terus menerus berubah. Kesehatan memengaruhi tingkat fungsi seseorang baik dari segi fisiologis , psikologis, dan dimensi sosiokultural. Keadaan sehat/normal sedikit merupakan hal yang sulit didefinisikan. Setiap orang atau kelompok masing-masing memiliki pemahaman yang berbeda mengenai hal tersebut. Meski rumit dan bervariasi, suatu keadaan bisa dikatakan normal setelah memnuhi parameter tertentu. Selanjutnya, konsep umum tentang keadaan normal/sehat akan menggunakan nilai rata-rata paarameter tersebut sebagai acuannya. Nilai rata-rata tersebut dikenal dengan istilah nilai normal. Sebagai contoh, kadar natrium normal pada orang dewasa adalah 136-145 mmol/l. Secara umum, ada beberapa definisi sehat yang dapat dijadikan acuan.

1. Menurut WHO, sehat adalah keadaan keseimbangan yang sempurna, baik fisik, mental, dan sosial, tidak hanya bebas dari penyakit dan kelemahan.

2. Menurut Parson, sehat adalah kemampuan optimal individu untuk menjalankan peran dan tugasnya secara efektif.

3. Menurut Undang-Undang Kesehatan RI No. 23 Tahun 1992, sehat adalah keadaan sejahtera tubuh, jiwa , dan sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomi.

Faktor yang memengaruhi status kesehatan:

1. Pelayanan kesehehatan

Pelayanan kesehatan dapat memengaruhi status kesehatan individu(khususnya) dan masyarakat(umumnya). Salah satu pencegahan tingkat pencegahan penyakit adalah health promotion. Health promotion atau promosi kesehatan ini sebagai kombinasi fenomena yang dimaksudkan untuk memfasilitasi perubahan perilaku yang kondusif bagi kesehatan. Promosi kesehatan akan mencakup pendidikan kesehatan.3

2. Perilaku

Sakit/sehatnya individu, keluarga, atau masyarakat dipengaruhi oleh perilakunya. Jika perilakun individu, keluarga, dan masyarakat sehat, dapat dipastikan akan sehat pula

3

Page 4: Makalah Paradigma Sehat Dalam Masyarakat

hasilnya. Begitu juga sebaliknya. Perilaku manusia bukan sesuatu yang berdiri sendiri, melainkan dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti pendidikan, adat istiadat, kepercayaan, kebiasaan, sosial ekonomi, dan sebagainya.

3. Lingkungan

Lingkungan memberi pengaruh besar terhadap status kesehatan individu. Terdapat

tiga jenis lingkungan

a. Lingkungan fisik, mencakup tanah, air, dan udara serta interaksi antara faktor

tsb.

b. Lingkungan biologi, mencakup semua organisme: binatang, tumbuhan,

mikroorganisme kecuali manusia

c. Lingkungan sosial, mencakup sosial, ekonomi, kebudayaan, dan psikososial

Definisi sakit

Sakit adalah keadaan tidak normal/sehat. Secara sederhana, sakit atau dapat pula disebut penyakit merupakan suatu bentuk kehidupan atau keadaan diluar batas normal. Tolak ukur yang paling mudah untuk menentukan kondisi sakit/ penyakit adalah jika terjadi perubahan dari nilai rata-rata normal yang telah ditetapkan. Sebagai contoh, bunyi paru-paru normal biasanya adalah bronko vesikular. Jika mendengar bunyi mengi, bisa dikatakan bahwa individu tersebut menderita sakit. Keadaan sakit/penyakit ssendiri merupakan hal yang sulit untuk didefinisikan secara pasti. Akan tetapi, ada beberapa definisi mengenai sakit/penyakit yang dapaat dijadikan acuan,

1. Menurut pearson, sakit adalah ketidakseimbangan fungsi normal tubuh manusia, termasuk sejumlah sistem biologis dan kondisi penyesuaian.

2. Menurut bauman, bauman mengemukakan ada tiga kriteria keadaan sakit, yaitu adanya gejala, persepsi tentang keadaan sakit yang dirasakan, dan kemampuan beraktivitas sehari-hari yang menurun.

3. Menurut batasan medis, batasan medis mengemukakan dua bukti adanya sakit, yaitu tanda dan gejala.

4. Menurut perkins, sakit adalah suatu keadaan tidak menyenangkan yang menimpa seseorang sehingga menimbulkan gangguan pada aktivitas sehari-hari. Baik aktivitas jasmani maupun sosial.

Penyakit berbeda dengan rasa sakit. Penyakit sifatnya objektif karena masing-masing memiliki parameter tertentu, sedangkan rasa sakit sifatnya subjektif karena merupakan keluhan yang dirasakan seseorang. Perbedaan ini mempunyai implikasi yang berbeda. Seseorang yang menderita penyakit belum tentu merasakan sakit. Sebaliknya, seseorang yang mengeluh sakit belum tentu menderita penyakit.1

4

Page 5: Makalah Paradigma Sehat Dalam Masyarakat

Muntaber

Muntaber adalah penyakit yaang bisa dialami siapa saja. Jika terserang penyakit muntaber maka penderita akan mengalami muntah dan berak yang terus menerus. Hal tersebut tentunya akan berdampak kepada tubuh yang mengalami kekurangan cairan.4 Muntaber merupakan gejala umum yang ditimbulkan oleh masuknya bibit penyakit ke saluran pencernaan. Di belakang gejala muntah yang disusul dengan berak-berak(diare). Muntaber terhebat disebabkan oleh kolera.

5

Page 6: Makalah Paradigma Sehat Dalam Masyarakat

Daftar Pustaka

1. Asmadi. Konsep dasar keperawatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2005.h.27-31.

2. Nursalam. Konsep dan penerapan metodologi penelitian ilmu keperawatan. Edisi ke-2. Jakarta: Penerbit Salemba Medika; 2008.h.21.

3. Pickett G, Hanlon JJ. Kesehatan masyarakat: administrasi dan praktik. Edisi ke-9. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2009.h.313.

4. Gunasasmita R. Kitab primbon Jawa serba guna. Yogyakarta: Penerbit NARASI; 2009.h.109.

5. Nadesul H. Membesarkan anak bayi jadi anak pintar-panduan bagi ibu. Jakarta: Penerbit Buku Kompas; 2007.h.115.

6