Makalah Pak Sabar
-
Upload
rudy-de-pe -
Category
Documents
-
view
39 -
download
2
description
Transcript of Makalah Pak Sabar
makalah tugas,peran dan tanggung jawab guru
07.36 Sand Fuady 1 comment
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Sejalan dengan tantangan global,peran dan tanggung jawab guru pada masa mendatang
akan semakin kompleks, sehingga menuntut guru untuk senantiasa melakukan berbagai
peningkatan dan penyesuaian kemampuan professional. Guru harus lebih dinamis dan kreatif
dalam mengembangkan proses pembelajaran peserta didik. Guru dimasa mendatang tidak lagi
menjadi satu-satunya orang yang palaing well informed terhadap berbagai informasi dan
pengetahuan yang sedang tumbuh,berkembang,berinteraksi dengan manusia di jagat raya ini.
Di masa depan,guru bukan satu-satunya orang yang lebih pandai di tengah-tengah peserta
didiknya.
Jika guru tidak memahami mekanisme dan pola penyebaran informasi yang demikian cepat,ia
akan terpuruk secara professional.Kalau hal ini terjadi,a akan kehilangan kepercayaan baik dari
pesrta didik,orang tua maupun masyarakat. Untuk menghadapi tantangan profesionalitas
tersebut,perlu berfikir secara antisipatif dan proaktif.Artinya guru harus melakukan pembaruan
ilmu dan pengetahuan yang dimilikinya secara terus menerus. Disamping itu,guru masa depan
harus paham penelitian gina mendukung terhadap efektifitas pengajaran yang
dilakanakannya,sehingga dengan dukungan hasil penelitian guru terjebak pada praktek
pengajaran yang menurut asumsi mereka sudah efektif,namun kenyataan justru mematikan
kreatifias para peserta didiknya. Begitu juga,dengan dukungan hasil penelitian yang mutakhir
memungkinkan guru untuk melakukan pengajaran yang berfariasi dari tahun ke
tahun,disesuaikan dengan konteks perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi yang
sedang berlangsung.
1.2.Rumusan Masalah
Adapun rumsan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini, yaitu:
1. Apa tugas seorang guru ?
2. Tanggung jawab guru dalam pendidikan
3. Peran guru dalam pendidikan
1.3. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah
1. Untuk memahami tugas seorang guru.
2. Untuk membangun dedikasi seorang guru.
3. Untuk mengetahui peran guru secara komprehensif dalam pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB GURU
Salah satu faktor yang paling menentukan dalam proses pembelajaran di kelas adalah guru.
Tugas guru yang paling utama adalah mengajar dan mendidik. Sebagai pengajar guru merupakan
peranan aktif (medium) antara pesta didik dengan ilmu pengetahuan. Mengenai tugas guru, ahli-ahli
pendidikan Islam juga ahli pendidikan Barat telah sepakat bahwa tugas guru ialah mendidik.
Mendidik adalah tugas yang amat luas. Mendidik itu sebagian dilakukan dalam bentuk mengajar,
sebagian dalam bentuk memberikan dorongan, memuji, menghukum, memberi contoh,
membiasakan, dan lain-lain. Secara umum dapat dikatakan bahwa tugas dan tanggungjawab yang
harus dilaksanakan oleh guru adalah mengajak orang lain berbuat baik. Tugas tersebut identik
dengan dakwah islamiyah yang bertujuan mengajak umat Islam untuk berbuat baik. Di dalam Al-
Qur’an Ali Imran ayat 104 Allah berfirman:
Artinya: “Dan hendaklah di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebaikan,
menyeru kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar, mereka itulah orang-orang yang
beruntung.
Profesi seorang guru juga dapat di katakan sebagai penolong orang lain, karena dia menyampaikan hal-hal yang baik sesuai dengan ajaran Islam agar orang lain dapat melakasanakan ajaran Islam. Dengan demikian akan tertolonglah orang lain dalam memahamin ajaran Islam. Musthafa Al-Maraghi mengatakan ”Orang yang diajak bicara dalam hal ini adalah umat yang mengajak kepada kebaikkan, yang mempunyai dua tugas, yaitu menyuruh berbuat baik dan melarang berbuat mungkar”[1], Dalam tafsir Al-Azhar, diterangkan bahwa: “Suatu umat yang menyediakan dirinya untuk mengajak atau menyeru manusia berbuat kebaikan, menyuruh berbuat yang ma’ruf yaitu, yang patut, pantas, sopan, dan mencegah dari yang mungkar.[2]
Berdasarkan ayat dan tafsir di atas dapat dipahami bahwa dalam melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya, guru berkewajiban membantu perkembangan anak menuju kedewasaan yang
sesuai dengan ajaran Islam, apalagi di dalam tujuan pendidikan terkandung unsur tujuan yang
bersifat agamis, yaitu agar terbentuk manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang
Maha Esa.
Agama datang menuntun manusia dan memperkenalkan mana yang ma’ruf dan mana yang
mungkar, oleh karena itu hendaklah guru agama menggerakkan siswa kepada yang ma’ruf dan
menjauhi yang mungkar, supaya siswa bertambah tinggi nilainya baik disisi manusia maupun
dihadapan Allah.
Bila diperhatikan secara lebih jauh, tugas dan tanggung jawab yang mestinya dilaksanakan oleh guru yang telah dijelaskan pada firman Allah di atas intinya adalah mengajak manusia melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Menurut M. Ja’far bahwa “Tugas dan tanggung jawab guru menurut agama Islam dapat diidentifikasikan sebagai tugas yang harus dilakukan oleh ulama, yaitu menyuruh yang ma’ruf dan mencegah yang mungkar”.[3] Hal ini menunjukkan adanya kesamaan tugas yang dilaksanaan guru agama dengan mubaligh/da’i, melaksanakan tugasnya melalui jalur pendidikan luar jalur sekolah (non formal). Rasulullah bersabda: ( (رواه البخارى)بلغوا عنى ولو آية : و عن عبد الله عمرو بن العاص رضى الله قال Artinya : “Dari Abdullah bin Amru bin Ash r.a dia berkata: Bersabda Nabi SAW, sampaikanlah
dari ajaranku walaupun satu ayat. (HR. Bukhari)
Berdasarkan hadis di atas dapat dipahami bahwa tugas dan tanggung jawab yang harus
dilaksanakan oleh orang yang mengetahui termasuk pendidik/guru adalah menyampaikan apa yang
diketahuinya (ilmu) kepada orang yang tidak mengetahui.
Daoed Yoesoef (1980) menyatakan bahwa seorang guru mempunyai tiga tugas pokok yaitu
tugas profesional, tugas manusiawi, dan tugas kemasyarakatan (sivic mission). Jika dikaitkan
pembahasan tentang kebudayaan, maka tugas pertama berkaitan dengar logika dan estetika, tugas
kedua dan ketiga berkaitan dengan etika.
Tugas-tugas profesional dari seorang guru yaitu meneruskan atau transmisi ilmu
pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai lain yang sejenis yang belum diketahui anak dan
seharusnya diketahui oleh anak.
Tugas manusiawi adalah tugas-tugas membantu anak didik agar dapat memenuhi tugas-tugas
utama dan manusia kelak dengan sebaik-baiknya. Tugas-tugas manusiawi itu adalah transformasi
diri, identifikasi diri sendiri dan pengertian tentang diri sendiri.
Usaha membantu kearah ini seharusnya diberikan dalam rangka pengertian bahwa manusia
hidup dalam satu unit organik dalam keseluruhan integralitasnya seperti yang telah digambarkan di
atas. Hal ini berarti bahwa tugas pertama dan kedua harus dilaksanakan secara menyeluruh dan
terpadu. Guru seharusnya dengan melalui pendidikan mampu membantu anak didik untuk
mengembangkan daya berpikir atau penalaran sedemikian rupa sehingga mampu untuk turut serta
secara kreatif dalam proses transformasi kebudayaan ke arah keadaban demi perbaikan hidupnya
sendiri dan kehidupan seluruh masyarakat di mana dia hidup.
Tugas kemasyarakatan merupakan konsekuensi guru sebagai warga negara yang baik, turut
mengemban dan melaksanakan apa-apa yang telah digariskan oleh bangsa dan negara lewat UUD
1945 dan GBHN.
Ketiga tugas guru itu harus dilaksanakan secara bersama-sama dalam kesatuan organis
harmonis dan dinamis. Seorang guru tidak hanya mengajar di dalam kelas saja tetapi seorang guru
harus mampu menjadi katalisator, motivator dan dinamisator pembangunan tempat di mana ia
bertempat tinggal.
Ketiga tugas ini jika dipandang dari segi anak didik maka guru harus memberikan nilai-nilai yang
berisi pengetahuan masa lalu, masa sekarang dan masa yang akan datang, pilihan nilai hidup dan
praktek-praktek komunikasi. Pengetahuan yang kita berikan kepada anak didik harus mampu
membuat anak didik itu pada akhimya mampu memilih nilai-nilai hidup yang semakin komplek dan
harus mampu membuat anak didik berkomunikasi dengan sesamanya di dalam masyarakat, oleh
karena anak didik ini tidak akan hidup mengasingkan diri. Kita mengetahui cara manusia
berkomunikasi dengan orang lain tidak hanya melalui bahasa tetapi dapat juga melalui gerak,
berupa tari-tarian, melalui suara (lagu, nyanyian), dapat melalui warna dan garis-garis (lukisan-
lukisan), melalui bentuk berupa ukiran, atau melalui simbul-simbul dan tanda tanda yang biasanya
disebut rumus-rumus.
Ahmad Tafsir membagi tugas-tugas yang dilaksanakan oleh guru antara lain adalah:
1. Wajib mengemukakan pembawaan yang ada pada anak dengan berbagai cara seperti observasi,
wawancara, melalui pergaulan, angket dan sebagainya.
2. Berusaha menolong anak didik mengembangkan pembawaan yang baik dan menekankan
pembawaan yang buruk agar tidak berkembang.
3. Memperlihatkan kepada anak didik tugas orang dewasa dengan cara memperkenalkan kepada
anak didik tugas orang dewasa dengan cara memperkenalkan berbagai keahlian, keterampilan, agar
anak didik memilikinya dengan cepat.
4. Mengadakan evaluasi setiap waktu untuk mengetahui apakah perkembangan anak didik berjalan
dengan baik.
5. Memberikan bimbingan dan penyuluhan tatkala anak didik melalui kesulitan dalam
mengembangkan potensinya.
Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat diketahui tugas guru bukan hanya mengajar
atau menyampaikan kewajiban kepada anak didik, akan tetapi juga membimbing mereka secara
keseluruhan sehingga terbentuk kepribadian muslim
Tanggung jawab para guru dan unsure pendidikan lainnya bukan hanya sekedar dalam hal
mengajar atau memajukan dunia pendidikan di sekolah ditempatnya bertugas, tetapijuga
bertangggung jawab untuk mengfajak masyarakat di sekitarnya masing-masing untuk ikut
berpartisipasi dalam memajukan pendidikan di wilayahnya. Maju mundurnya pendidikan di daerah
tergantung kinerja para dewan guru, pengawas ekolah dan komite sekolah, karenanya diharapkan
semuanya biasa menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya yang disertai keikhlasan hati dalam
mengemban amanah yang diberikan.
Guru yang professional akan tercermin dalam pelaksanaan pengabdian tugas-tugas yang
ditandai dengan keahlian baik dalam materi maupun metode. Selain itu juga ditunjukkan melalui
tanggung jawabnya dalam melaksanakan seluruh pengabdiannya. Guru yang professional
hendaknya mampu memikul dalam melaksanakan tanggung jawab sebagai guru kepada peserta
didik, orang tua, masyarakat, bangsa, negara dan agamanya. Guru professional mempunyai
tanggung jawab pribadi, sosial, intelektual, moral dan spiritual. Tanggung jawab pribadi yang
mandiri Yang mampu memahami dirinya, mengelola dirinya, menngendalikan dirinya dan
menghargai serta mengembangkan dirinya. Tanggung jawab social diwujudkan melalui kompetensi
guru dari lingkungan social serta memiliki kemampuan interaktif yang efektif. Tangggung jawab
intelektual diwujudkan melalui penguasaan berbagai perangkat pengetahuan dan keterampilan yang
diperlukan untuk penunjang tugasnya. Tanggung jawab spiritual dan moral diwujudkan melalui
penampilan guru sebagai makhluk beragama yang perilakunya senantiasa tidak menyimpang dari
norma agama dan moral.
2.2. PERAN GURU
Kehadiran guru dalam proses belajar mengajar (PBM) masih tetap memegang peranan
yang sangat penting. Peranan guru dalam PBM tidak bisa digantikan oleh mesin-mesin
komputer yang moderen sekalipun. Masih terlalu banyak unsur manusiawi, sikap, sistem nilai,
perasaan, motivasi, kebiasaan dan lain-lain. Seorang guru akan sukses melaksanakan tugas
apabila ia profesional dalam bidang keguruannya. Di samping itu tugas seorang guru mulia dan
mendapat derajat yang tinggi yang diberikan Allah SWT disebabkan mereka mengajarkan ilmu
kepada orang lain.
a. Peran Guru Dalam Proses Pendidikan
Seorang guru yang ideal seyogyanya dapat berperan sebagai:
a. Konservator (Pemelihara)
Sistem nilai yang merupakan sumber norma kecerdasan.
b. Inovator (Pengembang)
Sistem ilmu pengetahuan.
c. Transmitor (Penerus)
Sistem-sistem nilai tersebut kepada peserta didik
d. Transformator (Penterjemah)
Sistem-sistem nilai tersebutmelalui penjelmaan dalam pribadinya dan perilakunya dalam proses
interaksi dengan sasaran didik.
e. Organisator (Penyelenggara)
Terciptanya proses edukatif yang dapat dipertanggungjawabkan,baik secara formal (kepada
pihak yang mengangkat dan menugaskannya) maupun secara moral(kepada sasaran didik,serta
Tuhan yang menciptakannya).
b. Peran Guru dalam Proses Pembelajaran Peserta Didik
1. Guru sebagai perencana (Planner)
Yang harus mempersiapkan apa yang akan dilakukan didalam proses belajar mengajar
2. Guru sebagai pelaksana (Organizer)
Yang harus dapat menciptakan situasi,memimpin,merangsang,menggerakan, dan mengarahkan
kegiatan belajar mengajar sesuai dengan rencana,, dimana ia bertindak sebagai orang
sumber,konsultan kepemimpinan yang bijaksana dalam arti demokratik dan humanistic
(manusiawi)selama proses berlangsung.
3. Guru sebagai penilai (Evaluator)
Yang harus mengumpulkan,menganalisa,menafsirkan,dan akhirnya harus memberikan
pertimbangan,atas tingkat keberhasilan proses pembelajaran,berdasarkan criteria yang
ditetapkan,baik mengenai aspek keefektipan prosesnya maupun kulifikasi produknya.
4 Guru sebagai Pembimbing (Teacher Ccounsel)
Dimana guru dituntut untuk mampu mengidentifikasi peserta didik yang diduga mengalami
kesulitan dalam belajar,dan kalau masih dalam batas kewenangannya,harus membantu
pemecahannya (remedial teaching).
c. Peran Guru di Sekolah, Kelurga dan Masyarakat
Disekolah guru berperan sebagai perancang pembelajaran,pengelola pembelajaran,penilai
hasil pembelajaran peserta didik,pengarag pembelajaran,dan pembimbing peserta didik.
Sedangkan dalam kelurga,guru berperan sebagaipendidik dalam keluarga (pamily educator).
Sementara itu dimasyarakat,guru berperan sebagai Pembina masyarakat (social developer),agen
masyarakat (socil masyarakat).
Lebih jauh dikemukakan pula tentang peranan guru yang berhubungan dengan aktivitas
pengajaran an adminisrasi pendidikan,diri pribadi,dan dari sudut pandang psikologis.
Dalam hubungannya dengan aktivitas pembelajaran dan administasi pendidikan,guru berperan
sebagai:
1. Pengambil inisiatif,pengarah dan penilai pendidikan.
2. Wakil masyarakat disekolah
Artinya guru berperan sebagai pembawa suara an kepentingan masyarakat dalam pendidikan.
3. Seorang pakar alam bidangnya
Yaitu mengusai bahan yang harus dikerjakannya
4. Penegak disiplin
Yaituguru harus menjaga agar para peserta didik melaksanakan disiplin
5. Pelaksana administrasi pendidikan
Yaitu guru bertanggung jawab agar pendidikan dapat berlangsung dengan baik.
6. Pemimpin generasi muda
Artinya guru bertanggung jawab untuk mengarahkan perkembangan peserta didik sebagai
generasi muda yang akan menjadi pewaris masa depan
7. Penterjemah kepada masyarakat
Yaitu guru berperan untuk menyampaikan berbagai masyarakat.
Dipandang dari segi diri pribadinya,seorang guru berperan sebagai :
a. Pekerja sosial
Yaitu seorang yang harus memberikan pelayanan pelayanan kepada masyarakat.
b. Pelajar dan ilmuan
Yaitu seorang yang harus senantiasa belajar secara terus menerus untuk mengembangkan
penguasaan keilmuannya.
c. Orang Tua
Artinya guru adalah wakil dari orang tua peserta didik bagi setiap peserta didik disekolah
d. Model Keteladanan
Artinya guru adalah model perilaku yang harus dicontoh oleh para peserta didik.
e. Pemberi keselamatan bagi setiap peserta didik
Peserta didik diharapkan akan merasa aman berada dalam didikan gurunya.
Dipandang dari sudut secara biologis,guru berperan sebagai;
a. Pakar psikologis pendidikan
Artinya guru merupakan seorang yang memahami psikologi penidikan dan mampu
mengamalkanya dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik.
b. Seniman dalam hubungan antar manusia
Artinya guru adalah orang yang memiliki kemampuan menciptakan suasana hubungan antar
manusia khususnya dengan para peserta didik sehingga dapat mencapai tujuan pendidikan.
c. Pembentuk kelompok
Yaitu mampu membentuk menciptakan kelompok dan akivitasnya sebagai cara untuk mencapai
tujuan pendidikan
d. Inovator
Guru merupakan oran yang mampu menciptakan suatu pembaharuan bagi membuat suatu hal
yang baik
e. Petugas kesehatan mental Artinya guru bertanggung jawab bagi terciptanya kesehatan
mental para peserta didik
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Efektivitas dan efisiensi belajar individu di sekolah sangat bergantung kepada tugas,
tanggung jawab dan peran guru. Guru di sekolah adalah pendidik, tugasnya membimbing dan
mendampingi siswa agar kelak dapat hidup mandiri. Dalam KTSP guru adalah inisiator, konseptor,
planner dan programer. Dengan kata lain, guru di sekolah adalah pembimbing siswa agar belajar
menurut bakat dan minatnya. Dalam pendidikan Formal (sekolah) guru adalah pemimpin di dalam
kelas yang bertanggung jawab tidak hanya terhadap perbuatannya, tetapi juga terhadap perbuatan
orang-orang yang berada di bawah perintah dan pengawasannya yaitu siswa.
3.2. Saran
Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini jauh dari sempurna,untuk itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi pembaca khususnya bagi penulis.
DAFTAR PUSTAKA
Syaiful Bahri Djamarah. 2000. Guru dalam Interaksi Edukatif. Jakarta : Rineka Cipta.
E. Eriadi, Peranan Guru dalam Pendidikan
Ahmad Tafsir. 2004. Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sadirman. 1996. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Sutari Imam Barnadib.1993. Pengantar Ilmu Pendidikan Sistematis. Yogyakarta: Andi Ofset.
Nana Sudjana. 1999. Cara Belajar Siswa Aktif dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar
Baru.
M. Ja’far. 1992. Beberapa Aspek Pendidikan Islam. Surabaya:Al-IkhlasAhmad Al-Musthafa Al-Maraghi.1986. Terjemahan Tafsir Al-Maraghi, Juz IV. Semarang: Toha
Putra.
Hamka. Tafsir Al-Azhar, Juz IV. Jakarta: PT. Pustaka Panjimas.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Istilah guru pada saat ini mengalami penciutan makna. Guru adalah orang yang mengajar di sekolah. Orang yang bertindak seperti guru seandainya di berada di suatu lembaga kursus atau pelatihan tidak disebut guru, tetapi tutor atau pelatih. Padahal mereka itu tetap saja bertindak seperti guru. Mengajarkan hal-hal baru pada peserta didik.
Terlepas dari penciutan makna, peran guru dari dulu sampai sekarang tetap sangat diperlukan. Dialah yang membantu manusia untuk menemukan siapa dirinya, ke mana manusia akan pergi dan apa yang harus manusia lakukan di dunia. Manusia adalah makhluk lemah, yang dalam perkembangannya memerlukan bantuan orang lain, sejak lahir sampai meninggal. Orang tua mendaftarkan anaknya ke sekolah dengan harapan guru dapat mendidiknya menjadi manusia yang dapat berkembang optimal.
Minat, bakat, kemampuan, dan potensi-potensi yang dimiliki peserta didik tidak akan berkembang secara optimal tanpa bantuan guru. Dalam kaitan ini guru perlu memperhatikan peserta didik secara individu, karena antara satu perserta didik dengan yang lain memiliki perbedaan yang sangat mendasar. Mungkin kita masih ingat ketika masih duduk di kelas I SD, gurulah yang pertama kali membantu memegang pensil untuk menulis, ia memegang satu persatu tangan siswanya dan membantu menulis secara benar. Guru pula yang memberi dorongan agar peserta didik berani berbuat benar, dan membiasakan mereka untuk bertanggungjawab terhadap setiap perbuatannya. Guru juga bertindak bagai pembantu ketika ada peserta didik yang buang air kecil, atau muntah di kelas, bahkan ketika ada yang buang air besar di celana. Guru-lah yang menggendong peserta didik ketika jatuh atau berkelahi dengan temannya, menjadi perawat, dan lain-lain yang sangat menuntut kesabaran, kreatifitas dan profesionalisme.
Memahami uraian di atas, betapa besar jasa guru dalam membantu pertumbuhan dan perkembangan para peserta didik. Mereka memiliki peran dan fungsi yang sangat penting dalam membentuk kepribadian anak, guna menyiapkan dan mengembangkan sumber daya manusia (SDM), serta mensejahterakan masyarakat, kemajuan Negara dan bangsa.
B. Maksud dan Tujuan
Laporan Tugas ini mempunyai maksud dan tujuan untuk :
1. Mengetahui latar belakang peranan dan fungsi seorang guru.
2. Dapat mengelola dan memahami materi yang telah disampaikan oleh Dosen Drs. Said Alhadi, M.Pd
3. Memberikan gambaran kepada kita (calon guru) kedepannya nanti agar mengetahui peran dan fungsi guru.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Peran Guru dalam pembelajaran
Seorang Guru harus berpacu dalam pembelajaran, dengan memberikan kemudahan belajar bagi seluruh peserta didik, agar dapat mengembangkan potensinya secara optimal. Dalam hal ini, guru harus kreatif, professional dan menyenangkan, dengan memposisikan diri sebagai :
1. Orang tua, yang penuh kasih sayang pada peserta didiknya.
2. Teman, tempat mengadu dan mengutarakan perasaan bagi para peserta didik.
3. Fasilitator, yang selalu siap memberikan kemudahan, dan melayani peserta didik sesuai minat, kemampuan dan bakatnya.
4. Memberikan sumbangan pemikiran kepada orang tua untuk dapat mengetahui permasalahan yang dihadapi anak dan memberikan saran pemecahannya.
5. Memupuk rasa percaya diri, berani dan bertanggung jawab.
6. Membiasakan peserta didik untuk saling berhubungan dengan orang lain secara wajar.
7. Mengembangkan proses sosialisasi yang wajar antar peserta didik, orang lain, dan lingkungannya.
8. Mengembangkan kreativitas.
9. Menjadi pembantu ketika diperlukan.
Demikian beberapa peran yang harus dijalani seorang guru dalam mengoptimalkan potensi yang dimiliki oleh para siswanya.
B. Masalah yang muncul
Saat ini permasalahan yang menimpa bidang pendidikan sangat beragam dan tergolong berat. Mulai dari sarana dan prasarana pendidikan, tenaga pengajar yang kurang, serta tenaga pengajar yang belum kompeten. Kondisi sekolah yang memprihatinkan, ruang kelas bocor bila hujan dan sebagian sekolah ambruk. Maka tidaklah aneh kalau kondisi pendidikan kita jauh dari harapan.
Salah satu permasalahan yang menimpa dunia pendidikan adalah kompetensi guru. Guru yang harusnya memiliki kompetensi sesuai ketentuan dan kebutuhan, nyatanya hanya sedikit yang masuk kategori tersebut. Sisanya sungguh memprihatinkan. Program sertifikasi guru yang sekarang sedang digalakkan adalah salah satu bagian dari usaha pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Program sertifikasi guru merupakan program yang menyentuh langsung kompetensi guru. Salah satu kriterianya yaitu menilai kemampuan guru dari segi kreatifitas dan inovasi dalam pembelajaran. Diharapkan guru dapat melakukan pembelajaran yang dapat menghantarkan siswa ke arah sikap kreatif dan inovatif serta trampil. Kondisi tersebut harus dimulai dari gurunya sendiri.
Sebagai contoh derasnya informasi serta cepatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah memunculkan pertanyaan terhadap tugas utama guru yang disebut “mengajar”. Masih perlukah guru mengajar di kelas seorang diri, menginformasikan, menjelaskan dan menerangkan? Permasalahan lain akibat derasnya informasi dan munculnya teknologi baru adalah kesiapan guru untuk mengikuti perkembangan tersebut. Seorang guru dituntut harus serba tahu bila tidak tahu guru harus berkata jujur “Saya tidak tahu”. Namun kalau terlalu sering guru berkata demikian alangkah naifnya guru tersebut. Seyogyanya dia terus mencari tahu, belajar terus sepanjang hayat, memanfaatkan teknologi yang ada.
Di masyarakat, seorang guru diamati dan dinilai masyarakat, di sekolah dinilai oleh murid dan teman sejawatnya serta atasannya. Peran apakah yang harus dilakoni seorang guru supaya penilaian mereka positif? Suatu pertanyaan -yang menjadi salah satu permasalahan- yang sekarang muncul di masyarakat.
Dalam proses pembelajaran, guru dituntut untuk dapat membentuk kompetensi dan kualitas pribadi anak didiknya. Untuk mencapai hal demikian timbul pertanyaan, sebenarnya peran apa saja yang harus dimiliki oleh seorang guru sehingga anak didik bisa berkembang optimal? Cukupkah peran guru seperti yang telah disampaikan di atas ataukah ada peran lain yang harus dilakoni seorang guru ?
Beragam pertanyaan tadi dapat menyebabkan beban mental bagi seorang calon guru ataupun guru yang sudah lama mengabdi. Apakah saya mampu menjadi guru yang ideal? Peran apa yang harus saya lakoni untuk menjadi guru yang ideal? Demikian pertanyaan yang timbul dalam hati seorang guru yang berniat mengabdikan sisa hidupnya di dunia pendidikan.
Pertanyaan tersebut sebelumnya telah menggugah sejumlah pengamat dan ahli pendidikan. Mereka telah meneliti peran-peran apa yang harus dimiliki seorang guru supaya tergolong kompeten dalam pembelajaran maupun pergaulan di masyarakat.
C. Peran dan Fungsi Guru
Para pakar pendidikan di Barat telah melakukan penelitian tentang peran guru yang harus dilakoni. Peran guru yang beragam telah diidentifikasi dan dikaji oleh Pullias dan Young (1988), Manan (1990) serta Yelon dan Weinstein (1997). Adapun peran-peran tersebut adalah sebagai berikut :
1. Guru Sebagai Pendidik
Guru adalah pendidik, yang menjadi tokoh, panutan dan identifikasi bagi para peserta didik, dan lingkungannya. Oleh karena itu, guru harus memiliki standar kualitas tertentu, yang mencakup tanggung jawab, wibawa, mandiri dan disiplin. Peran guru sebagai pendidik (nurturer) berkaitan dengan meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan anak untuk memperoleh pengalaman-pengalaman lebih lanjut seperti penggunaan kesehatan jasmani, bebas dari orang tua, dan orang dewasa yang lain, moralitas tanggungjawab kemasyarakatan, pengetahuan dan keterampilan dasar, persiapan.untuk perkawinan dan hidup berkeluarga, pemilihan jabatan, dan hal-hal yang bersifat personal dan spiritual. Oleh karena itu tugas guru dapat disebut pendidik dan pemeliharaan anak. Guru sebagai penanggung jawab pendisiplinan anak harus mengontrol setiap aktivitas anak-anak agar tingkat laku anak tidak menyimpang dengan norma-norma yang ada.
2. Guru Sebagai Pengajar
Peranan guru sebagai pengajar dan pembimbing dalam kegiatan belajar peserta didik dipengaruhi oleh berbagai factor, seperti motivasi, kematangan, hubungan peserta didik dengan guru, kemampuan verbal, tingkat kebebasan, rasa aman dan keterampilan guru dalam berkomunikasi. Jika factor-faktor di atas dipenuhi, maka melalui pembelajaran peserta didik dapat belajar dengan baik. Guru harus berusaha membuat sesuatu menjadi jelas bagi peserta didik dan terampil dalam
memecahkan masalah.
Ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh seorang guru dalam pembelajaran, yaitu : Membuat ilustrasi, Mendefinisikan, Menganalisis, Mensintesis, Bertanya, Merespon, Mendengarkan, Menciptakan kepercayaan, Memberikan pandangan yang bervariasi, Menyediakan media untuk mengkaji materi standar, Menyesuaikan metode pembelajaran, Memberikan nada perasaan.
Agar pembelajaran memiliki kekuatan yang maksimal, guru-guru harus senantiasa berusaha untuk mempertahankan dan meningkatkan semangat yang telah dimilikinya ketika mempelajari materi standar.
3. Guru Sebagai Pembimbing
Guru dapat diibaratkan sebagai pembimbing perjalanan, yang berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya bertanggungjawab atas kelancaran perjalanan itu. Dalam hal ini, istilah perjalanan tidak hanya menyangkut fisik tetapi juga perjalanan mental, emosional, kreatifitas, moral dan spiritual yang lebih dalam dan kompleks.
Sebagai pembimbing perjalanan, guru memerlukan kompetensi yang tinggi untuk melaksanakan empat hal berikut.
Pertama, guru harus merencanakan tujuan dan mengidentifikasi kompetensi yang hendak dicapai. Kedua, guru harus melihat keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran, dan yang paling penting bahwa peserta didik melaksanakan kegiatan belajar itu tidak hanya secara jasmaniah, tetapi mereka harus terlibat secara psikologis.Ketiga, guru harus memaknai kegiatan belajar.Keempat, guru harus melaksanakan penilaian.
4. Guru sebagai Pemimpin
Guru diharapkan mempunyai kepribadian dan ilmu pengetahuan. Guru menjadi pemimpin bagi peserta didiknya. Ia akan menjadi imam.
5. Guru sebagai pengelola pembelajaran
Guru harus mampu menguasai berbagai metode pembelajaran. Selain itu ,guru juga dituntut untuk selalu menambah pengetahuan dan keterampilan agar supaya pengetahuan dan keterampilan yang dirnilikinya tidak ketinggalan jaman.
6. Guru Sebagai Model dan Teladan
Guru merupakan model atau teladan bagi para peserta didik dan semua orang yang menganggap dia sebagai guru. Terdapat kecenderungan yang besar untuk menganggap bahwa peran ini tidak mudah untuk ditentang, apalagi ditolak. Sebagai teladan, tentu saja pribadi dan apa yang dilakukan guru akan mendapat sorotan peserta didik serta orang di sekitar lingkungannya yang menganggap atau mengakuinya sebagai guru. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh guru : Sikap dasar, Bicara dan gaya bicara, Kebiasaan bekerja, Sikap melalui pengalaman dan kesalahan, Pakaian, Hubungan kemanusiaan, Proses berfikir, Perilaku neurotis, Selera, Keputusan, Kesehatan, Gaya hidup secara umum
Perilaku guru sangat mempengaruhi peserta didik, tetapi peserta didik harus berani mengembangkan gaya hidup pribadinya sendiri.
Guru yang baik adalah yang menyadari kesenjangan antara apa yang diinginkan dengan apa yang ada pada dirinya, kemudian menyadari kesalahan ketika memang bersalah. Kesalahan harus diikuti dengan sikap merasa dan berusaha untuk tidak mengulanginya.
7. Sebagai anggota masyarakat
Peranan guru sebagai komunikator pembangunan masyarakat. Seorang guru diharapkan
dapat berperan aktif dalam pembangunan di segala bidang yang sedang dilakukan. Ia dapat
mengembangkan kemampuannya pada bidang-bidang dikuasainya. Guru perlu juga memiliki
kemampuan untuk berbaur dengan masyarakat melalui kemampuannya, antara lain melalui
kegiatan olah raga, keagamaan dan kepemudaan. Keluwesan bergaul harus dimiliki, sebab
kalau tidak pergaulannya akan menjadi kaku dan berakibat yang bersangkutan kurang bisa
diterima oleh masyarakat.
8. Guru sebagai administrator
Seorang guru tidak hanya sebagai pendidik dan pengajar, tetapi juga sebagai administrator pada bidang pendidikan dan pengajaran. Guru akan dihadapkan pada berbagai tugas administrasi di sekolah. Oleh karena itu seorang guru dituntut bekerja secara administrasi teratur. Segala pelaksanaan dalam kaitannya proses belajar mengajar perlu diadministrasikan secara baik. Sebab administrasi yang dikerjakan seperti membuat rencana mengajar, mencatat hasil belajar dan sebagainya merupakan dokumen yang berharga bahwa ia telah melaksanakan tugasnya dengan baik.
9. Guru Sebagai Penasehat
Guru adalah seorang penasehat bagi peserta didik juga bagi orang tua, meskipun mereka tidak memiliki latihan khusus sebagai penasehat dan dalam beberapa hal tidak dapat berharap untuk menasehati orang.
Peserta didik senantiasa berhadapan dengan kebutuhan untuk membuat keputusan dan dalam prosesnya akan lari kepada gurunya. Agar guru dapat menyadari perannya sebagai orang kepercayaan dan penasihat secara lebih mendalam, ia harus memahami psikologi kepribadian dan ilmu kesehatan mental.
10. Guru Sebagai Pembaharu (Inovator)
Guru menerjemahkan pengalaman yang telah lalu ke dalam kehidupan yang bermakna bagi peserta didik. Dalam hal ini, terdapat jurang yang dalam dan luas antara generasi yang satu dengan yang lain, demikian halnya pengalaman orang tua memiliki arti lebih banyak daripada nenek kita. Seorang peserta didik yang belajar sekarang, secara psikologis berada jauh dari pengalaman manusia yang harus dipahami, dicerna dan diwujudkan dalam pendidikan.
Tugas guru adalah menerjemahkan kebijakan dan pengalaman yang berharga ini kedalam istilah atau bahasa moderen yang akan diterima oleh peserta didik. Sebagai jembatan antara generasi tua dan genearasi muda, yang juga penerjemah pengalaman, guru harus menjadi pribadi yang terdidik.
11. Guru Sebagai Pendorong Kreatifitas
Kreativitas merupakan hal yang sangat penting dalam pembelajaran dan guru dituntut untuk mendemonstrasikan dan menunjukkan proses kreatifitas tersebut. Kreatifitas merupakan sesuatu yang bersifat universal dan merupakan cirri aspek dunia kehidupan di sekitar kita. Kreativitas ditandai oleh adanya kegiatan menciptakan sesuatu yang sebelumnya tidak ada dan tidak dilakukan oleh seseorang atau adanya kecenderungan untuk menciptakan sesuatu.
Akibat dari fungsi ini, guru senantiasa berusaha untuk menemukan cara yang lebih baik dalam melayani peserta didik, sehingga peserta didik akan menilaianya bahwa ia memang kreatif dan tidak melakukan sesuatu secara rutin saja. Kreativitas menunjukkan bahwa apa yang akan dikerjakan oleh guru sekarang lebih baik dari yang telah dikerjakan sebelumnya.
12. Guru Sebagai Emansipator
Dengan kecerdikannya, guru mampu memahami potensi peserta didik, menghormati setiap insan dan menyadari bahwa kebanyakan insan merupakan “budak” stagnasi kebudayaan. Guru mengetahui bahwa pengalaman, pengakuan dan dorongan seringkali membebaskan peserta didik dari “self image” yang tidak menyenangkan, kebodohan dan dari perasaan tertolak dan rendah diri. Guru telah melaksanakan peran sebagai emansipator ketika peserta didik yang dicampakkan secara moril dan mengalami berbagai kesulitan dibangkitkan kembali menjadi pribadi yang percaya diri.
13. Guru Sebagai Evaluator
Evaluasi atau penilaian merupakan aspek pembelajaran yang paling kompleks, karena melibatkan banyak latar belakang dan hubungan, serta variable lain yang mempunyai arti apabila berhubungan dengan konteks yang hampir tidak mungkin dapat dipisahkan dengan setiap segi penilaian. Teknik apapun yang dipilih, dalam penilaian harus dilakukan dengan prosedur yang jelas, yang meliputi tiga tahap, yaitu persiapan, pelaksanaan dan tindak lanjut.
14. Guru Sebagai Kulminator
Guru adalah orang yang mengarahkan proses belajar secara bertahap dari awal hingga akhir (kulminasi). Dengan rancangannya peserta didik akan melewati tahap kulminasi, suatu tahap yang memungkinkan setiap peserta didik bisa mengetahui kemajuan belajarnya. Di sini peran kulminator terpadu dengan peran sebagai evaluator.
Guru sejatinya adalah seorang pribadi yang harus serba bisa dan serba tahu. Serta mampu mentransferkan kebisaan dan pengetahuan pada muridnya dengan cara yang sesuai dengan perkembangan dan potensi anak didik.
Begitu banyak peran yang harus diemban oleh seorang guru. Peran yang begitu berat dipikul di pundak guru hendaknya tidak menjadikan calon guru mundur dari tugas mulia tersebut. Peran-peran tersebut harus menjadi tantangan dan motivasi bagi calon guru. Dia harus menyadari bahwa di masyarakat harus ada yang menjalani peran guru. Bila tidak, maka suatu masyarakat tidak akan terbangun dengan utuh. Penuh ketimpangan dan akhirnya masyarakat tersebut bergerak menuju kehancuran.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Seorang guru mempunyai tiga tugas pokok yaitu tugas profesional, tugas manusiawi, dan tugas kemasyarakatan (sivic mission). Jika dikaitkan pembahasan tentang kebudayaan, maka tugas pertama berkaitan dengar logika dan estetika, tugas kedua dan ketiga berkaitan dengan etika.
Ketiga tugas ini jika dipandang dari segi anak didik maka guru harus memberikan nilai-nilai yang berisi pengetahuan masa lalu, masa sekarang dan masa yang akan datang, pilihan nilai hidup dan praktek-praktek komunikasi. Kita mengetahui cara manusia berkomunikasi dengan orang lain tidak hanya melalui bahasa tetapi dapat juga melalui gerak, berupa tari-tarian, melalui suara (lagu, nyanyian), dapat melalui warna dan garis-garis (lukisan-lukisan), melalui bentuk berupa ukiran, atau melalui simbul-simbul dan tanda tanda yang biasanya disebut rumus-rumus.
Salah satu dari sekian banyak dampak ketika tidak terlaksananya peran dan fungsi guru secara maksimal misalnya, tidak terbinanya akhlak dan moral siswa. Beberapa kebiasaan buruk siswa seperti tidak berlaku disiplin dari berbagai peraturan yang telah disepakati bersama, malas, kurang berlaku sopan dan sebagainya, hal itu berarti tugas guru sebagai pendidik belum maksimal. Tugas mengajar mungkin sudah terlaksana dengan baik, tapi tugas mendidik? Karena itu, beberapa peran dan tugas guru di atas merupakan sebuah keharusan untuk diimplementasikan walaupun memerlukan pemikiran dan pengorbanan yang lebih banyak. Dengan cara ini barangkali barulah guru dapat dikatakan sebagai sebuah profesi, dimana guru mampu memberikan solusi terbaik dari berbagai masalah yang dialami kliennya.
Hubungannya dengan sertifikasi guru, yaitu dengan adanya peningkatan kualitas dan kesejahteraan guru maka beberapa peran dan tugas guru yang telah diuraikan di atas kemungkinan dapat diimplementasikan. Apa pasal? Dulu, salah satu alasan guru tidak mampu melaksanakan peran dan tugasnya secara masimal karena persoalan kurangnya pendapatan/gaji. Maka dengan kebijakan baru pemerintah yakni sertifikasi guru, maka harapan kita ke depan guru mau dan mampu memaksimalkan peran dan tugasnya.
DAFTAR PUSTAKA
1. http:/profesipend/PerananGuruDalamPendidikan.htm
2. Prof. Mohammad Surya dan Prof. Abin Syamsuddin Makmun