MAKALAH MALNUTRISI

download MAKALAH MALNUTRISI

of 16

description

MAKALAH MALNUTRISI

Transcript of MAKALAH MALNUTRISI

TUGAS MATA KULIAH FUNDAMENTAL PATHOPHYSIOLOGI OF DIGESTIVE SYSTEMMALNUTRISIDi bina oleh :Ns. Ikhda Ulya, S.Kep, M.Kep

Anggota Kelompok 3 :

1. Awalyn Putri Nizaul Chosna (125070218113012)2. Diah Puspita A (125070218113052)3. Keyfin Aliffah R.K (125070218113044)4. Resti Riandani (!25070218113010)5. Umi Nur Afifah (!25070218113006)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANFAKULUTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS BRAWIJAYA2015KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka kami dapat menyelesaikan laporan mengenai Makalah tentang MALNUTRISI meliputi definisi, epidemiologi, etiologi, faktor resiko, manifestasi klinis, komplikasi, patofisiologi, pemeriksaan penunjang dan penatalaksanaan baik medis maupun keperawatan.Dalam penyusunan makalah ini kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan laporan diskusi, khususnya kepada :1. Ns. Ikhda Ulya,S.Kep,M.Kep selaku dosen pembimbing kami pada mata kuliah FUNDAMENTAL PATOFISIOLOGI of DIGESTIVE SYSTEM2. Orang tua dan teman-teman anggota kelompok.3. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan dalam penulisan tugas ini.Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun, penulis harapkan demi mencapai kesempurnaan makalah berikutnya.Sekian penulis sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu.Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita.Amin.

Kediri, 09 Mei 2015 Penyusun

BAB I

PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Malnutrisi merupakan masalah kesehatan yang terjadi tidak hanya di Indonesia namun juga di Negara-negara lainnya bias di katakana malnutrisi merupakan masalah kesehatan Internasional yang penyebabnya dapat di sebabkan oleh berbagai faktor menurut UNICEF diantaranya adalah penyebab langsung (immediate cause), penyebab tidak langsung (underlying cause) dan penyebab dasar (basic cause). Di Indonesia masalah malnutrisi banyak terjadi di kalangan anak-anak atau ibu dengan keadaan ekonomi yang kurang baik. Menurut meraka kondiis malnutrisi pada anak meraka di anggap sebgai kondisi yang biasa-biasa saja bagi orangtua mereka. Bahkan orangtua jika mendapati perut anaknya buncit mereka bukan menganggap sebagai malnutrisi namun karena penyakit cacingan. Kematian anak akibat malnutrisi tidak hanya di sebabkan karena kurangnya asupan makanan namun juga kurangnya gizi yang di berikan pada anak tersebut serta cara pemberian makanan yang salah. Namun, malnutrisi juga dapat di pengaruhi oleh kondisi lain yaitu infeksi penyakit, dan trauma penyakit. Malnutrisi merupakan kondisi dimana tubuh tidak mendapatkan asupan nutrisi yang cukup, malnutrisi juga disebut keadaan yang di sebabkan oleh krtidakseimbangan di antara pengambilan makanan dengan kebutuhan gizi untuk mempertahankan kesehatan. Terjadi karena asupan makanan yang terlau sedikit ataupun pengambilan makanan yang tidak seimbang. Selain itu, kekurangan gizi dalam tubuh juga berakibat terjadinya malabsorbsi makanan atau kegagalan metabolic (oxford medical dictionary, 2007)Malnutrisi adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan keadaan kurang nutrisi, terutama energi dan protein. Malnutrisi energi protein (MEP) merupakan keadaan tidak cukupnya masukan protein dan kalori yang dibutuhkan oleh tubuh atau dikenal dengan nama marasmus dan kwashiorkor. Kwashiorkor disebabkan oleh kekurangan protein baik dari segi kualitas maupun segi kuantitas, sedangkan marasmus disebabkan oleh kekurangan kalori dan protein. (echyners.wordpress.com, 2013) Sumber gizi dapat dibagi kepada dua jenis, yaitu makronutrien dan mikronutrien. Makronurien adalah zat yang diperlukan oleh tubuh dalam jumlah yang besar untuk memberikan tenaga secara langsung yaitu protein sejumlah 4 kkal, karbohidrat sejumlah 4 kkal dan lemak sejumlah 9 kkal. Mikronutrien adalah zat yang penting dalam menjaga kesehatan tubuh tetapi hanya diperlukan dalam jumlah yang sedikit dalam tubuh yaitu vitamin yang terbagi atas vitamin larut lemak , vitamin tidak larut lemak dan mineral ( Wardlaw et al, 2004).Dari pendapat di atas dapat di simpulkan bahwa malnutrisi merupakan kondisi dimana tubuh tidak mendapatkan asupan nutrisi yang cukup terutama energi dan protein. Terjadi karena asupan makanan yang terlalu sedikit ataupun pengambilan makanan yang tidak seimbang.

1.2 Tujuan umum Tujuan umum dari pembuatan makalah terkait dengan malnutrisi adalah untuk mengetahui lebih jauh terkait dengan penyakit malnutrisi mulai dari definisi samapai dengan penatalaksanaan medisnya

1.3 Tujuan khusus1. Mengetahui definisi malnutrisi ?2. Mengetahui tilogi dari malnutrisi ?3. Mengetahui patofisiologi dari malnutrisi ?4. Mengetahui epidemiologi dari malnutrisi ?5. Mengetahui klasifikasi dari malnutrisi ?6. Mengetahui manifetasi klinis dari malnutrisi ?7. Mengetahui komplikasi dari malnutrisi ?8. Mengetahui faktor resiko dari malnutrisi ?9. Mengetahui pemeriksaan diagnostic dari malnutrisi ?10. Mnegetahui penatalaksanaan medis dari malnutrisi

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Definisi Malnutrisi merupakan kondisi dimana tubuh tidak mendapatkan asupan nutrisi yang cukup, malnutrisi juga disebut keadaan yang di sebabkan oleh krtidakseimbangan di antara pengambilan makanan dengan kebutuhan gizi untuk mempertahankan kesehatan. Terjadi karena asupan makanan yang terlau sedikit ataupun pengambilan makanan yang tidak seimbang. Selain itu, kekurangan gizi dalam tubuh juga berakibat terjadinya malabsorbsi makanan atau kegagalan metabolic (oxford medical dictionary, 2007)Malnutrisi adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan keadaan kurang nutrisi, terutama energi dan protein. Malnutrisi energi protein (MEP) merupakan keadaan tidak cukupnya masukan protein dan kalori yang dibutuhkan oleh tubuh atau dikenal dengan nama marasmus dan kwashiorkor. Kwashiorkor disebabkan oleh kekurangan protein baik dari segi kualitas maupun segi kuantitas, sedangkan marasmus disebabkan oleh kekurangan kalori dan protein. (echyners.wordpress.com, 2013) Sumber gizi dapat dibagi kepada dua jenis, yaitu makronutrien dan mikronutrien. Makronurien adalah zat yang diperlukan oleh tubuh dalam jumlah yang besar untuk memberikan tenaga secara langsung yaitu protein sejumlah 4 kkal, karbohidrat sejumlah 4 kkal dan lemak sejumlah 9 kkal. Mikronutrien adalah zat yang penting dalam menjaga kesehatan tubuh tetapi hanya diperlukan dalam jumlah yang sedikit dalam tubuh yaitu vitamin yang terbagi atas vitamin larut lemak , vitamin tidak larut lemak dan mineral ( Wardlaw et al, 2004).Dari pendapat di atas dapat di simpulkan bahwa malnutrisi merupakan kondisi dimana tubuh tidak mendapatkan asupan nutrisi yang cukup terutama energi dan protein. Terjadi karena asupan makanan yang terlalu sedikit ataupun pengambilan makanan yang tidak seimbang.

2.2 Etiologi a. Penyebab umum malnutrisi primer : mengkonsumsi makanan yang rendah kalori dan protein seperti makanan sapihan, pengubahan pola makan bayi dari ASI yang terlalu cepat (seringkali karena kepercayaan bahwa bayi tidak boleh disusui jika ibunya sedang hamil), dan kegagalan untuk memulai atau penghentian dini ASI.b. Malnutrisi sekunder adalah malnutrisi yang terjadi karena kebutuhan yang meningkat, menurunnya absorpsi, peningkatan kehilangan protein maupun energy dari tubuh.c. Kelanjutan keadaan kurang gizi yang dimulai pada masa bayid. Kebiasaan diet yang jeleke. Keadaan hygiene yang jelekf. Penyakit kronik

2.3 EpidemiologiGizi buruk (malnutrisi) merupakan masalah utama dalam bidang kesehatan, khususnya di berbagai negara berkembang (WHO, 2004). The United Nations Childrens Fund (UNICEF) pada tanggal 12 September 2008, menyatakan malnutrisi sebagai penyebab lebih dari 1/3 dari 9,2 juta kematian pada anak-anak dibawah usia 5 tahun di dunia. UNICEF juga memberitakan tentang terdapatnya kemunduran signifikan dalam kematian anak secara global di tahun 2007, tetapi tetap terdapatrentang yang sangat jauh antara negara-negara kaya dan miskin,khususnya di Afrika dan Asia Tenggara(CWS, 2008).Berdasarkan perkembangan masalah gizi, pada tahun 2005 sekitar 5 juta anak balita menderita gizi kurang (berat badan menurut umur), 1,5 juta diantaranya menderita gizi buruk. Dari anak yang menderita gizi buruk tersebut ada 150.000 menderita gizi buruk tingkat berat. Prevalensi nasional Gizi Buruk pada Balita pada tahun 2007 yang diukur berdasarkan BB/U adalah 5,4%, dan Gizi Kurang pada Balita adalah 13,0%. Prevalensi nasional untuk gizi buruk dan kurang adalah 18,4%. Bila dibandingkan dengan target pencapaian program perbaikan gizi pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) tahun 2015 sebesar 20% dan target MDG untuk Indonesia sebesar 18,5%, maka secara nasional target-target tersebut sudah terlampaui. Namun pencapaian tersebut belum merata di 33 provinsi. Sebanyak 19 provinsi mempunyai prevalensi Gizi Buruk dan Gizi Kurang diatas prevalensi nasional, yaitu Nanggroe Aceh Darussalam (26,5%), Sumatera Utara (22,7%), Sumatera Barat (20,2%), Riau (21,4%), Jambi (18,9%), Nusa Tenggara Barat (24,8%), Nusa Tenggara Timur (33,6), Kalimantan Barat (22,5%), Kalimantan Tengah (24,2%), Kalimantan Selatan (26,6%), Kalimantan Timur (19,2%), Sulawesi Tengah (27,6%), Sulawesi Tenggara (22,7%), Gorontalo (25,4%), Sulawesi Barat (16,4%), Maluku (27,8%), Maluku Utara (22,8%), Papua Barat (23,2%)dan Papua (21,2).Secara nasional, 10 kabupaten/kota dengan prevalensi Gizi Buruk dan Gizi Kurang pada Balita tertinggi berturut-turut adalah Aceh Tenggara (48,7%), Rote Ndao (40,8%), Kepulauan Aru (40,2%), Timor Tengah Selatan (40,2%), Simeulue (39,7%), Aceh Barat Daya (39,1%), Mamuju Utara (39,1%), Tapanuli Utara (38,3%), Kupang (38,0%), dan Buru (37,6%). Sedangkan 10 kabupaten/kota dengan prevalensi Gizi Buruk dan Gizi Kurang pada Balita terendah adalah Kota Tomohon (4,8%), Minahasa (6,0%), Kota Madiun (6,8%), Gianyar (6,8%), Tabanan (7,1%), Bantul(7,4%), Badung (7,5%), Kota Magelang (8,2%), Kota Jakarta Selatan (8,3%), dan Bondowoso (8,7%)

2.4 Manifestasi klinis 1. Kelelahan, lemas2. Gelisah3. Iritabilitas4. Anoreksia5. Konstipasi atau diareBila anak diare akan terlihat bercak hijau tua yang terdiri dari lendir dan sedikit tinja.1. Muka pucat2. Corak kulit pucat3. Gigi tidak teratur4. Pubertas terlambat5. Sering terbangun tengah malam6. Jaringan lemak di bawah kulit akan menghilang sehingga kulit kehilangan turgornya dan menjadi keriput.7. Pada keadaan yang berat, lemak pipi juga hilang sehingga wajah pasien seperti wajah orang tua.8. Vena superfisialis tampak lebih jelas, ubun-ubun besar cekung, tulang pipi dan dagu kelihatan menonjol, mata tampak besar dan dalam.9. Ujung kaki tangan terasa dingin dan tampak sianosis, perut membuncit atau cekung dengan gambaran usus yang jelas, otot-otot atrofi.10. Pertumbuhan terganggu (merupakan gejala terpenting). Selain berat badan, tinggi badan juga kurang dibandingkan dengan anak yang sehat.11. Perubahan mental. Biasanya pasien cengeng atau apatis12. Pada sebagian besar pasien ditemukan edema baik ringan maupun berat13. Gejala lain ialah gejala gastrointestinal. Anoreksia kadang hebat sehingga berbagai makanan ditolaknya. Kadang makanan yang sudah dengan susah payah atau dengan bujukan telah masuk kemudian dimuntahkan. Diare hampir selalu ada. Hal tersebut mungkin karena adanya gangguan fungsi hati, pancreas, dan usus. Sering terjadi intoleransi susu sehingga pemberian susu menyebabkan diare bertambah.14. Perubahan rambut sering dijumpai. Khas pada pasien kwashiorkor rambut kepala mudah dicabut. Pada kwashiorkor lanjut rambutnya akan tampak kusam, kering, halus, jarang, dan berubah warnanya menjadi putih. Tetapi pada bulu mata bahkan lebih panjang dari anak normal.15. Kulit pasien biasanya kering dengan menunjukkan garis-garis kulit yang lebih dalam dan lebar, sering ditemukan hiperpigmentasi dan bersisik.Sebagian pasien kwashiorkor menderita kelainan kulit yang khas yaitu crazy pavement dermatosis berupa bercak putih merah muda dengan tepi hitam yang ditemukan pada bagian tubuh yang sering tertekan misalnya bokong, fosa popliteal, lutut, lipat paha. Perubahan kulit ini dimulai dari bercak merah yang dengan cepat bertambah dan berpadu dan akhirnya menjadi hitam dan mengelupas, memperlihatkan bagian yang tidak mengandung pigmen dibatasi oleh tepi yang masih hitam oleh hiperpigmentasi. Crazy pavement dermatosis ditemukan terutama pada kasus dengan edema dan mempunyai prognosis buruk. 16. Pembesaran hati. Terkadang batas hati setinggi pusat. Hati teraba kenyal, permukaannya licin dan tepinya tajam. Pada hati yang membesar ini terdapat perlemakan hebat (yang tidak membesar juga terjadi perlemakn juga).17. Anemia juga selalu ditemukan. Bila pasien menderita cacingan, anemia lebih mejadi berat. Jenis anemia pada pasien kwashiorkor bermaacam-macam tetapi yang terbanyak normositik normokrom, jumlah sel system eritropoietik berkurang dalam sumsum tulang. Hipoplasia atau aplasia sumsum tulang ini disebabkan oleh defisiensi protein dan infeksi yang menahun. Juga karena defisiensi zat besi, kerusakan hati, insufisiensi hormone.18. Kelainan kimia darah. Kadar albumin serum rendah, kadar globulin normal atau sedikit meninggi, sehingga perbandingan albumin atau globulin terbalik kurang dari 1. Kadar kolesterol serum rendah.19. Pada biopsy hati ditemukan perlemakan yang terkadang hebat hampir semua sel hati mengandung vakuol lemak besar. Sering ditemukan tanda fibrosis, nekrosis, dan infiltrasi sel mononukleus.20. Hasil autopsy pasien kwashiorkor yang berat menunjukkan hampir semua organ mengalami perubahan seperti degenerasi otot jantung , osteoporosis tulang.2.5 Klasifikasi A.Berat badan terhadap umur1.Klasifikasi menurut Gomez-> 90% : normal-90 75% : malnutrisi ringan ( Grade 1 )-75 61% : malnutrisi sedang ( Grade 2)-