Makalah Leadership
-
Upload
ahmad-sofwan-qudsy -
Category
Documents
-
view
37 -
download
3
Transcript of Makalah Leadership
MEWUJUDKAN SISTEM KEPEMIMPINAN ISLAM
DALAM DUNIA USAHA
Disusun Oleh:
Ahmad Sofwan Qudsy
(4715102530)
JURUSAN ILMU AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.
Kepemimpinan atau leadership yang terjadi di Indonesia, sebagai studi kasus
melihat lebih jauh mana fungsi kepemimpinan dalam suatu dunia usaha. Pemimpin
adalah orang yang menjalani kepemimpinan. Selama ini banyak sekali kekeliruan
pemahaman tentang arti kepemimpinan. Pada umumnya orang melihat pemimpin
adalah sebuah kedudukan atau posisi semata. Akibatnya banyak orang yang mengejar
untuk menjadi seorang pemimpin dengan menghalalkan berbagai cara dalam
mencapai tujuan tersebut. Mulai dari membeli kedudukan dengan uang, menjilat
atasan, menyikut pesaing atau teman. Ataupun cara lain demi mengejar posisi
pemimpin. Akibatnya, hal tersebut melahirkan pemimpin yang tidak dicintai, tidak
disenangi, tidak ditaati dan bahkan dibenci.
Kepemimpinan adalah proses yang sangat penting dalam setiap organisasi karena
kepemimpinan inilah yang akan menentukan sukses atau gagalnya sebuah organisasi.
Jika perusahaan, rumah sakit, universitas atau tim atletik mengalami kesuksesan,
maka direktur, rektor, atau pelatihlah yang memperoleh acungan jempol. Akan tetapi,
sebaliknya, jika terjadi kegagalan, mereka pulalah yang memperoleh teguran, kritik,
atau bahkan diganti. Jadi salah satu elemen pokok yang menjadi perhatian setiap
organisasi yaitu bagaimana caranya untuk menarik, melatih atau mempertahankan
orang – orang yang akan menjadi pemimpin-pemimpin yang efektif.1
Pemimpin atau kepemimpinan merupakan variabel yang erat kaitannya dengan
tugas manajer. Manajer diharapkan mampu memimpin organisasinya dengan baik.
Meskipun demikian pemimpin dengan manajer mempunyai pengertian yang berbeda.
1 M. Fais Satrianegara & Sitti Saleha.. Buku Ajar:Organisasi Dan Manajemen Pelayanan Kesehatan Serta
Kebidanan. (Jakarta : Salemba Medika, 2009), hlm. 33
1
Seorang manajer yang baik belum tentu merupakan pemimpin yang baik, dan
sebaliknya. Idealnya, manajer yang baik juga merupakan pemimpin yang baik. 2
Apabila kita melihat kembali kepemimpinan di Indonesia sangatlah jauh apa
yang diinginkan oleh bawahan. Peran pemimpin sendiri telah banyak disalah artikan.
Bila melihat dalam suatu telaah terhadap seratus tokoh berpengaruh di dunia,
Muhammad saw diakui sebagai seorang tokoh yang paling berpengaruh dan
menduduki rangking pertama. Ketinggian itu dilihat dari berbagai perspektif,
misalnya sudut kepribadian, jasa-jasa dan prestasi beliau dalam menyebarkan ajaran
Islam pada waktu yang relatif singkat. Kesuksesan beliau dalam berbagai bidang
merupakan dimensi lain kemampuan sebagai leader dan manajer yang menambah
keyakinan akan kebenaran Rasul.3
Dikatakan leader karena beliau selalu tampil di muka, menampilkan keteladanan,
dan kharisma sehingga mampu mengarahkan, membimbing dan menjadi panutan.
Dikatakan manajer karena beliau pandai mengatur pekerjaan atau bekerja sama
dengan baik, melakukan perencanaan, memimpin dan mengendalikannya untuk
mencapai sasaran. Sosok Rasulullah Saw adalah salah satu contoh kepemimpinan
dalam islam baik mempimpin umat, dan memimpin dalam segala bidang. Dalam
dunia usaha sendiri konsep kepemimpinan Islam merupakan suatu konsep yang tepat
untuk diterapkan.
B. Tujuan Penulisan
2 Mamduh M. Hanafi. Cet Pertama. Manajemen.. (Yogyakarta : Unit Penerbit dan Percetakan Akademi
Manajemen Perusahaan, 1999), hal.362
3 M. Abdurrahman, Dinamika Masyarakat Islam dalam Wawasan Fikih, (Bandung: Remaja Rosda Karya,
2002), hlm. 332
1. Untuk mengetahui peran pemimpin dengan konsep Islam.
2. Untuk mengetahui perilaku pemimpin atau leader dengan konsep Al-Quran.
3. Untuk memberi alternaif konsep kepimpinan barat dengan konsep kepemimpinan
Islam.
4. Untuk mengubah paradigma kepemimpinan di dunia usaha yang memandang
bawahan
C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana arti dari kepemimpinan yang sebenarnya?
2. Bagaimana kepemimpinan dalam Islam?
3. Bagaimana fungsi sistem Islam dalam mengatur kepemimpinan dunia usaha?
4. Bagaimana konsep yang ideal untuk kepemimpinan Islam di dunia usaha?
BAB II
3
PEMBAHASAN
A. Definisi Kepemimpinan Secara Umum.
Banyak Definisi mengenai kepemimpinan yang dikemukakan oleh para pakar
menurut sudut pandang masing-masing, tergantung pada perspektif yang digunakan.
Kepemimpinan dapat didefinisikan berdasarkan penerapannya pada bidang militer,
olahraga, bisnis, pendidikan, industri dan bidang-bidang lainnya. Ordway Tead
memberikan rumusan "Leadership is the activity influencing people to cooperate
some good which they come to find desirable". Kepemimpinan adalah suatu kegiatan
mempengaruhi orang lain untuk bekerja sama guna mencapai tujuan tertentu yang
diinginkan.4 Sarros dan Butchatsky (1996), "leadership is defined as the purposeful
behaviour of influencing others to contribute to a commonly agreed goal for the
benefit of individual as well as the organization or common good". Menurut definisi
tersebut, kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai suatu perilaku dengan tujuan
tertentu untuk mempengaruhi aktivitas para anggota kelompok untuk mencapai tujuan
bersama yang dirancang untuk memberikan manfaat individu dan organisasi.
Demikian juga, Slamet santosa mendefinisikan kepemimpinan sebagai "usaha untuk
mempengaruhi anggota kelompok agar mereka bersedia menyumbangkan
kemampuannya lebih banyak dalam mencapai tujuan kelompok yang telah
disepakati”.5Menurut Ngalim Purwanto "Kepemimpinan sebagai suatu bentuk
persuasi, suatu seni pembinaan kelompok orang-orang tertentu, biasanya melalui
'human relations' dan motivasi yang tepat, sehingga tanpa adanya rasa takut mereka
mau bekerja sama dan membanting tulang memahami dan mencapai segala apa yang
menjadi tujuan-tujuan organisasi”6.
Kepemimpinan adalah suatu seni tentang cara mempengaruhi orang lain
kemudian mengarahkan keinginan, kemampuan dan kegiatan mereka untuk mencapai
4 Wursanto, Dasar-Dasar Ilmu Organisasi, (Yogyakarta: Andi, 2003), hlm. 196
5 Slamet Santosa, Dinamika Kelompok, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), hlm. 44
6 M. Ngalim Purwanto, Administrasi Pendidikan, (Jakarta, Mutiara Sumber Bening Kecerdasan,1993), hlm.
264
tujuan pimpinan7. Dalam hal ini kepemimpinan diartikan sebagai peran yang dimiliki
seseorang sebagai pemimpin yang mampu mengarahkan dan memberikan dorongan
atau dukungan dalam kegiatan-kegiatan bersama atau organisasi untuk mencapai
tujuan yang diinginkan.
B. Definisi Kepemimpinan Dalam Islam.
Kepemimpinan berasal dari akar kata ‘pemimpin’, maksudnya adalah orang yang
dikenal dan berusaha mempengaruhi para pengikutnya untuk merealisir visinya.8
Sedangkan dalam Islam, istilah kepemimpinan dikenal dengan kata imamah, dan kata
yang terkait dengan kepemimpinan dan berkonotasi pemimpin dalam Islam ada tujuh
macam, yaitu khalifah, malik, wali, amir dan ra’in, sultan, rais, dan ulil amri.
Menurut Shihab (2000) imam dan khalifah adalah dua istilah yang digunakan Al-
Qur’an untuk menunjuk pemimpin. Kata imam diambil dari kata amma-ya ummu,
yang berarti menuju, menumpu, dan meneladani. Kata khalifah berakar dari kata
khalafa yang pada mulanya berarti ”di belakang”. Kata khalifah sering diartikan
”pengganti” karena yang menggantikan selalu berada di belakang, atau datang
sesudah yang digantikannya. Selanjutnya ia menyatakan bahwa Al-Qur’an
menggunakan kedua istilah ini untuk menggambarkan ciri seorang pemimpin, ketika
di depan menjadi panutan, dan ketika di belakang mendorong, sekaligus mengikuti
kehendak dan arah yang dituju oleh pemimpinnya.9
Umumnya, kepemimpinan didefinisikan dalam kaitannya dengan ciri-ciri
individual, perilaku, pengaruh terhadap orang lain, pola-pola interaksi, hubungan
peran, tempatnya pada suatu posisi administrasi, serta persepsi orang lain mengenai
keabsahan dan pengaruh. Sehingga terdapat perbedaan antar budaya dalam
mendefinisikan konsep kepemimpinan.10
7 Ibnu Syami, Pokok-Pokok Organisasi Dan Manajemen, (Jakarta: Rineka Cipta, 1994), hlm. 138
8 Syaiful Sagala, Manajemen Strategik dalam Peningkatan Mutu Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2007),
hlm. 114
9 Fuad Nashori, Psikologi Kepemimpinan, (Yogyakarta: Pustaka Fahima, 2009), hlm. 17
10 Fuad Nashori, hlm. 575
Lebih lanjut, kepemimpinan dalam Islam adalah kepemimpinan yang
mengedepankan prinsip-prinsip kebenaran (shiddiq), kejujuran (amanah),
transparansi (tabligh), dan dilandasi oleh ilmu pengetahuan dan kompetensi
(fathanah). Selain itu, kepemimpinan dalam Islam tak hanya berdimensi duniawi,
tetapi juga ukhrawi. Artinya, di samping harus mempertanggungjawabkan
kepemimpinannya kepada yang dipimpin, ia juga harus mempertanggung
jawabkannya secara moral kepada Allah SWT.11
Kepemimpinan dalam pandangan Islam merupakan amanah dan tanggung jawab
yang tidak hanya dipertanggungjawabkan kepada anggota-anggota yang dipimpinnya,
tetapi juga akan dipertanggung jawabkan di hadapan Allah SWT. Jadi,
pertanggungjawaban kepemimpinan dalam Islam tidak hanya bersifat horizontal-
formal sesama manusia, tetapi bersifat vertikal-moral, yakni tanggung jawab kepada
Allah SWT di akhirat.
Kata kuncinya adalah kepemimpinan melekat kepada masing-masing individu,
sesuai dengan tingkat kepemimpinannya. Setiap orang adalah pemimpin, minimal
untuk dirinya sendiri. Kepemimpinan sebenarnya bukanlah sesuatu yang
menyenangkan, tetapi merupakan tanggung jawab sekaligus amanah yang amat berat
dan harus diemban sebaik-baiknya. Hal tersebut dijelaskan dalam Al Qur’an surat Al-
Mu’minun ayat 8-11 :
“Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya.
Dan orang-orang yang memelihara sembahyangnya. Mereka Itulah orang-orang
yang akan mewarisi, (yakni) yang akan mewarisi syurga Firdaus. mereka kekal di
dalamnya.”
Selain dalam Al Qur’an Rasulullah SAW juga mengingatkan dalam Haditsnya agar
dapat menjaga amanah kepemimpinan, sebab hal itu akan dimintai
11 Fuad Nashori, hlm 17-186
pertanggungjawaban baik di dunia maupun dihadapan Allah SWT. Hal itu dijelaskan
dalam Hadits berikut :12
ول� س�� ه ر� ل�ى الل�� ه� ص�� ه الل�� �ي�� �م� ع�ل ل ال� و�س�� �ال� ق�� �م� أ �ك �ل اع� ك �م� ر� �ك �ل �ول� و�ك ئ ع�ن� م�س��
ه �ت ي ع م�ام� ر� ذي ف�اإل� اس ع�ل�ى ال��� اع� الن��� و� ر� �ول� و�ه��� ئ ه ع�ن� م�س��� �ت�� ي ع ل� ر� ج��� اع� و�الر� ر�
�ه�ل ع�ل�ى ه أ �ت �ي �ول� و�ه�و� ب ئ ه ع�ن� م�س� �ت ي ع �ة� ر� أ ر� �م��� ة� و�ال اعي��� ل ع�ل�ى ر� �ه��� �ت أ �ي ا ب و�جه��� ز�
�ده �ة� و�هي� و�و�ل �ول ئ �ه�م� م�س� �د� ع�ن ج�ل و�ع�ب اع� الر� ;ده م�ال ع�ل�ى ر� ي �ول� و�ه�و� س� ئ �ه� م�س� ع�ن
�ال� �م� أ �ك �ل اع� ف�ك �م� ر� �ك �ل �ول� و�ك ئ ه ع�ن� م�س� �ت ي ع ر�
Artinya: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "ketahuilah Setiap kalian
adalah pemimpin, dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawabannya atas yang
di pimpin, penguasa yang memimpin rakyat banyak dia akan dimintai
pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya, setiap kepala keluarga adalah
pemimpin anggota keluarganya dan dia dimintai pertanggungjawaban atas yang
dipimpinnya, dan isteri pemimpin terhadap keluarga rumah suaminya dan juga anak-
anaknya, dan dia akan dimintai pertanggungjawabannya terhadap mereka, dan
budak seseorang juga pemimpin terhadap harta tuannya dan akan dimintai
pertanggungjawaban terhadapnya, ketahuilah, setiap kalian adalah bertanggung
jawab atas yang dipimpinnya."13
C. Fungsi Pemimpin Dengan Sistem Islam Untuk Dunia Usaha.
Fungsi yang dilaksanakan oleh pemimpin di lingkungan kelompoknya agar secara
operasional berhasil guna. Seorang pemimpin mempunyai dua fungsi yaitu: fungsi
yang berkaitan dengan tugas dan fungsi sosial atau pemeliharaan kelompok. Fungsi
yang berkaitan dengan tugas dapat meliputi pemberian perintah, pemberian saran
pemecahan dan menawarkan informasi serta pendapat. Sedangkan fungsi
pemeliharaan kelompok atau fungsi sosial meliputi semua hal yang membentuk
kelompok dalam melaksanakan tugas untuk mencapai tujuan dan sasaran. Sebagai
suatu misal persetujuan dengan kelompok lain, menengahi ketidaksepakatan
12 Heri Mohammad, 44 Teladanan Kepemimpinan Muhammad. (Bandung : Gema Insani, 2010), hlm. 49
13 HR. Bukhori, No: 66057
kelompok dan sebagainya. Pemimpin yang berhasil menjalankan kedua fungsi
tersebut dengan baik adalah pemimpin yang berhasil.14
Pandangan Islam dalam kepemimpinan di dunia usaha (bisnis) dan juga teori
barat, untuk fungsi melihat dari sudut orientasi maka fungsi dan tugas pimpinan
terbagi dalam orientasi tugas dan hubungan antar manusia (HAM).15
1. Orientasi tugas
a) Merencanakan dan mengorganisir kegiatan.
b) Menyediakan informasi yang diperlukan oleh atasan maupun staf.
c) Membuat pengawasan, memberi pengarahan dan bimbingan.
d) Bertanggung jawab atas pekerjaanya dan pekerjaan orang lain.
e) Mendukung kerjasama dan partisipasi staf.
f) Mengevaluasi hasil dan menganalisa kekuatan dan kelemahan staf.
2. Orientasi HAM
a) Memberi dorongan dengan sikap bersahabat.
b) Mengungkapkan perasaan yang dialami.
c) Mendamaikan atau mempertemukan pendapat yang berbeda, menyelesaikan
konflik.
d) Memperlancar urusan dengan sebaik-baiknya.
e) Menentukan aturan main.
Kepemimpinan dalam suatu perusahaan, ditinjau kembali, melihat point-point
diatas bahwasannya pemimpin haruslah bersahabat dengan bawahan. Bila
dibandingkan dengan kepemimpinan di zaman sekarang ini, seperti halnya manajer di
suatu perusahaan banyak yang memandang lemah terhadap bawahan atau karyawan.
Dalam sistem Islam sendiri pemimpin haruslah peduli dengan bawahannya.
Peranan kepemimpinan di dunia usaha (bisnis), menurut perspektif Islam,
kepemimpinan memiliki dua peran utama, yakni pemimpin sebagai pelayan (servant
14 Eddy Madiono Sutanto et al. 2000. Peranan Gaya Kepemimpinan yang Efektif dalam Upaya
Meningkatkan Semangat dan Kegairahan Kerja Karyawan di Toserba Sinar Mas Sidoarjo. Jurusan
Ekonomi Manajemen, Fakultas Ekonomi – Universitas Kristen Petra.
15 Suyanto. Mengenal Kepemimpinan Dan Manajemen Keperawatan Di Rumah Sakit. (Jogyakarta : Mitra
Cendikia Press, 2009), hlm.103-1048
leader) dan pemimpin sebagai pelindung atau wali (guardian leader). Peran
pemimpin yang pertama adalah sebagai pelayan masyarakat (sayyid al qawmi
khadimuhum). Pemimpin bertugas memelihara kesejahteraan masyarakat dan
membimbing mereka kepada kebaikan. Peran utama kedua dari seorang pemimpin
muslim adalah sebagai pelindung masyarakat atau bawahannya yang bertugas untuk
melindungi komunitas mereka dari penjajahan dan ancaman. Pemimpin sebagai
pelindung juga mendorong kesadran akan Tuhan, ketakwaan serta keadilan,
kepercayaan dan integritas.16
D. Munculnya Gerakan Serikat Buruh (Pekerja)
Melihat sejarah lahirnya serikat buruh ini hasil dari sistem kepemimpinan yang
buruk. Organisasi buruh telah ada di Amerika Serikat tahun 1792 (serikat buruh
pembuat sepatu philadelia), faktor pendorong serikat buruh ini karena manajer-
manajer tidak mau mengenal secara tepat sumbangan manusia dalam rangka menapai
tujuan perusahaan. Gaji yang rendah, jam kerja yang tidak memadai, kondisi tempat
kerja yang kurang patut, semuanya ini dikorbankan oleh kaum buruh hanya demi
tercapainya dan meningkatnya produksi perusahaan17. Melihat kasus tersebut kaum
buruh membentuk suatu organisasi untuk melawan para manajer-manajer perusahaan
dan menuntut kelayakan pekerjaan. Sama halnya di Indonesia kaum buruh
diperlakukan sangat tidak layak. Berbeda dengan Amerika sekarang ini pekerja di
sana sudah merasakan di penuhi dalam pekerjaannya, tetapi tidak harus terus kaum
buruh menuntut jika hasil tuntutan mereka dipenuhi dan kewajiban bekerja mereka
menjadi lemah. Hubungan kerja kemanusaiaan disia-siakan dan disalahtafsirkan oleh
banyak hal. Dalam beberapa kasus, manajer seringkali dipaksa oleh serikat buruh
untuk memperlakukan buruh sebaik mungkin dan konsekuen, serta memperhatikan
semua tuntutan-tuntutan mereka. Idealnya lebih baik jika hubungan kerja
kemanusiaan itu berkembang karena motivasi instrinsik, karena hendaknya yang
16 Fuad Nashori, hlm. 4
17 Miftah Thoha, Perilaku Organisasi Konsep Dasar Dan Aplikasinya, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,
2008), hlm. 209
murni dari manajer untuk lebih memahami pentingnya hubungan tersebut, dan
kemauan yang tulus darinya untuk menciptakan kesejahteraan di antara karyawan.
E. Konsep Kepemimpinan Ideal Di Dunia Usaha Dengan Sistem Islam
Kepemimpinan dalam ajaran Islam merupakan kegiatan menuntun, membimbing,
memandu dan menunjukkan jalan yang diridahi Allah SWT. Kegiatan itu bermaksud
menumbuhkembangkan kemampuan mengerjakannya sendiri di lingkungan orang-
orang yang dipimpin, dalam usahanya mencapai ridha Allah SWT selama
kehidupannya di dunia dan di akhirat kelak.18
Dalam dunia usaha (bisnis) yang telah dipaparkan diatas adanya tuntutan dari
pekerja (karyawan), bila dilihat selama ini banyak kekeliruan pemahaman tentang arti
kepemimpinan itu sendiri. Sebagai jalan keluar atau solusi maka konsep
kepemimpinan Islam (Islamic Leadership) yang dianggap tepat. Untuk melihat
konsep kepemimpinan di dunia usaha dalam islam bisa melihat keteladan
kepemimpinan yang sesungguhnya terdapat pada diri Rasulullah saw karena ia adalah
pemimpin yang holistic, accepted, dan proven. Holistic yaitu Pemimpin yang mampu
mengembangkan leadership dalam berbagai bidang kehidupan. Accepted yaitu
kepemimpinannya diakui lebih dari 1,3 milyar manusia proven. Sudah terbukti sejak
lebih dari 15 abad yang lalu hingga hari ini masih relevan diterapkan. Hampir semua
teori kepemimpinan ada pada Muhammad SAW. Empat Fungsi Kepemimpinan yang
dikembangkan Stephen Covey diantaranya:
1. Fungsi Perintis (pathfinding). Upaya sang pemimpin untuk memahami dan
memenuhi kebutuhan utama para stakeholdernya, misi dan nilai yang dianutnya
juga visi dan strategi
2. Fungsi Penyelaras (aligning). Menyelaraskan keseluruhan sistem dalam organisasi
agar mampu bekerja dan saling sinergi.
18 Fuad Nashori, hlm 510
3. Fungsi Pemberdayaan (empowering). Upaya menumbuhkan lingkungan agar
setiap orang dalam organisasi mampu melakukan yang terbaik dan selalu
mempunyai komitmen yang kuat.
4. Fungsi panutan (modelling). Menjadi panutan bagi yang dipimpinnya jauh
sebelum para ahli bisnis modern seperti Frederick W. Taylor dan Henry Fayol
pada abad ke-19 mengangkat prinsip manajemen sebagai sebuah disiplin ilmu,
ternyata Rasulullah SAW telah mengimplementasikan nilai-nilai manajemen
modern dalam kehidupan dan praktek bisnis yang mendahului masanya.
Melihat fungsi kepemimpinan yang diambil dari cara kepemimpinan Rasulullah
SAW, hal ini bila menjadi suatu pimpinan dalam perubahan akan selalu melihat
kebutuhan para bawahan dan stakeholders. Demo buruh mungkin tidak terjadi dalam
penuntutan kesejahteraan.
Manajemen Islam mempersilakan umatnya untuk menumpahkan kreativitas
dalam melakukan transaksi bisnisnya sepanjang memenuhi asas hukum ekonomi
Islam, yaitu halal. Mengunakan kalimat efektif pertanggungjawaban. Semua
keputusan seorang pimpinan harus dipertanggungjawabkan oleh yang bersangkutan.
Menjadi Manajer yang Ri'ayah
1. Berikan perhatian atau kepedulian kepada bawahan.
2. Buat perencanaan kerja yang baik.
3. Bersungguh-sungguh dan teliti dalam melaksanakan rencana kerja.
4. Lakukan pengawasan secara terus-menerus.
5. Lakukan evaluasi hasil secara berkala.
6. Tegakkan disiplin dalam waktu kerja.
7. Memikul tanggung jawab terhadap hasil akhir
Beberapa prinsip dalam model manajemen Islami yaitu manfaatkan waktu
sebaik-baiknya, hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, besegeralah meyelesaikan
pekerjaan lain, setelah pekerjaan sekarang selesai, kerjakan tugas mulai dari yang
paling penting dan mendesak dan komitmen.
11
Sebagai sebuah agama yang komprehensif dan secara lengkap mengatur segala
aspek kehidupan manusia, agama Islam memiliki prinsip-prinsip mendasar yang
secara khusus mengatur penjabaran visi, misi, kewajiban, fungsi, tugas, wewenang,
tanggung jawab manusia dimuka bumi ini. Tidak terkecuali dalam memimpin sebuah
perusahaan, setiap pribadi yang mendapat amanah sebagai pemimpin harus tetap
memegang prinsip-prinsip Islam yang sangat mulia. Sebagaimana firman-Nya:
“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan
janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh
yang nyata bagimu.”19
Islam adalah agama yang mengajarkan kerja keras dan usaha disamping berdoa
untuk mendapatkan apa yang diinginkan. Islam tidak pernah mengajarkan untuk
hanya tinggal berharap dan berpangku tangan. Dalam kepemimpinan islam di dunia
usaha kunci sukses adalah kedisiplinan. Kedisiplinan merupakan hal utama dalam
dunia usaha di mana yang menyangkut sistem kerja hasil produksi, bila tidak disiplin
seorang pemimpin maka tidak jauh akan hancur sistem manajemennya.
BAB III
KESIMPULAN
Dalam kepemimpinan di dunia usaha dengan sistem Islam. Pemimpin mampu
memimpin dan mengendalikan diri. Pemimpin memiliki manajerial kedisiplinan.
Bijaksana dalam memtuskan suatu hubungan kerja dengan bawahan.
19 QS. Al-Baqarah: 20812
Manajemen Islam mempersilakan umatnya untuk menumpahkan kreativitas
dalam melakukan transaksi bisnisnya sepanjang memenuhi asas hukum ekonomi
Islam, yaitu halal.
Dalam dunia usaha (bisnis) yang telah dipaparkan diatas adanya tuntutan dari
pekerja (karyawan), bila dilihat selama ini banyak kekeliruan pemahaman tentang arti
kepemimpinan itu sendiri. Sebagai jalan keluar atau solusi maka konsep
kepemimpinan Islam (Islamic Leadership) yang dianggap tepat.
Dalam perspektif Islam, aspek kepemimpinan, khususnya kepemimpinan dunia
usaha mempunyai arti dan kedudukan yang sangat penting, sehingga perlu
mendapatkan perhatian yang sangat serius dan penuh kehati-hatian, karena inti pokok
dari sebuah kepemimpinan itu adalah “aspek tanggungjawab”, yang membawa
konsekwensi berat bagi yang mendudukinya. Tanggungjawab kepemimpinan dalam
Islam mengandung tiga dimensi utama, yakni; dimensi Ilahiah, dimensi individual
dan dimensi sosial.
Empat pilar etika manajemen bisnis menurut islam - tauhid. memandang bahwa
segala aset dari transaksi bisnis yang terjadi di dunia adalah milik allah, manusia
hanya mendapatkan amanah untuk mengelolanya-’adil’. segala keputusan
menyangkut transaksi dengan lawan bisnis atau kesepakatan kerja harus dilandasi
dengan ''akad saling setuju'' dengan sistem profit and lost sharing. - kehendak bebas.
manajemen islam mempersilakan umatnya untuk menumpahkan kreativitas dalam
melakukan transaksi bisnisnya sepanjang memenuhi asas hukum ekonomi islam,
yaitu halal. mengunakan kalimat efektif
DAFTAR PUSTAKA
Eddy Madiono Sutanto et al. 2000. Peranan Gaya Kepemimpinan yang Efektif dalam
Upaya Meningkatkan Semangat dan Kegairahan Kerja Karyawan di Toserba Sinar
Mas Sidoarjo. Jurusan Ekonomi Manajemen, Fakultas Ekonomi – Universitas
Kristen Petra.
13
Hanafi, Mamduh M. 1999. Manajemen. Yogyakarta : Unit Penerbit dan Percetakan
Akademi Manajemen Perusahaan
Ibnu Syami. 1994. Pokok-Pokok Organisasi Dan Manajemen. Jakarta: Rineka Cipta
M. Abdurrahman. 2002. Dinamika Masyarakat Islam dalam Wawasan Fikih, (Bandung:
Remaja Rosda Karya.
Mohammad , Heri. 2010. 44 Teladanan Kepemimpinan Muhammad. Bandung : Gema
Insani
Nashori Fuad, 2009. Psikologi Kepemimpinan, Yogyakarta: Pustaka Fahima
Purwanto M. Ngalim. 1993. Administrasi Pendidikan. Jakarta, Mutiara Sumber Bening
Kecerdasan.
Sagala, Syaiful. 2007. Manajemen Strategik dalam Peningkatan Mutu Pendidikan,
Bandung: Alfabeta
Satrianegara , M. Fais dan Sitti Saleha. 2009. Buku Ajar:Organisasi Dan Manajemen
Pelayanan Kesehatan Serta Kebidanan. Jakarta : Salemba Medika
Slamet Santosa. 2004. Dinamika Kelompok. Jakarta: Bumi Aksara,
Suyanto. 2009. Mengenal Kepemimpinan Dan Manajemen Keperawatan Di Rumah Sakit.
Jogyakarta : Mitra Cendikia Press
Thoha, Miftah. 2008. Perilaku Organisasi Konsep Dasar Dan Aplikasinya, (Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada
Wursanto. 2003. Dasar-Dasar Ilmu Organisasi, Yogyakarta: Andi
14